1.teknologi isolasi kabel
TRANSCRIPT
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Isolasi Kabel Tanah
BAB I
TEKNOLOGI ISOLASI KABEL TANAH
1.1. TUJUAN :
Setelah menyelesaikan bahan bacaan, peragaan dan latihan peserta mampu :
- Menjelaskan konstruksi kabel
- Menjelaskan bahan – bahan Isolasi kabel.
1.2. BAGIAN-BAGIAN KABEL
Bagian utama didalam hantaran yang berisolasi ialah bagian yang harus ada (dimiliki)
oleh kabel tenaga, yaitu :
- Hantaran ( Conductor )
- Isolasi ( Insulation )
- Tabir ( Screen )
- Selubung (Sheath )
sedangkan bagian pelengkap ialah bagian yang hanya melengkapi kabel jika
dipergunakan untuk memperkuat / memperbaiki sifat – sifat kabel atau untuk
melindungi kabel, bagian – bagian tersebut adalah :
- Bantalan ( Fedding )
- Perisai ( Armor )
- Bahan Pengisi ( Filler )
- Sarung kabel ( Serving )
Gambar 1 memperlihatkan bagian utama dan bagian pelengkap dari pada kabel.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 1
Selubung (Sheath)
Isolasi (Insulation)
Hantaran (Conductor)
Tabir (Screen)
Gambar 1 Bagian – bagian Utama dari Kabel
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Isolasi Kabel Tanah
1.2.1. Penghantar (Conductor)
Konduktifitas Listrik
Sifat daya hantar listrik material dinyatakan dengan konduktivitas; Yaitu kebalikan
dari resistivitas, atau tahanan jenis penghantar; dimana tahanan jenis penghantar
tersebut didefinisikan sebagai :
R . A
ρ = ----------
L
A : luas penampang ( m2 )
I : Panjang penghantar ( m )
Ώ : tahanan jenis penghantar ( ohm.m )
R : tahanan penghantar ( ohm )
ρ : Konduktivitas
1
a = -----
ρ
Menyatakan kemudahan – kemudahan suatu material untuk meneruskan arus
listrik. Satuan konduktivitas adalah ( ohm meter ). Konduktivitas merupakan sifat
listrik yang diperlukan dalam berbagai pemakaian sebagai penghantar tenaga
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 2
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Isolasi Kabel Tanah
listrik; dan sebagaimana diketahui mempunyai rentang harga yang sangat luas.
Logam / material yang merupakan penghantar listrik yang baik memiliki
konduktivitas listrik yang baik dengan orde 107 ( ohm.meter ) -1.
Sebaliknya material isolator memiliki konduktivitas yang sangat rendah; yaitu
antara 10-10 sampai 10-20 ( ohm.m )-1. Diantara kedua sifat ekstrim tersebut, ada
material semi konduktor yang konduktivitasnya berkisar antara 10-6 sampai
dengan 10-4 ( ohm.m )-1. Berbeda pada kabel tegangan rendah pada kabel
tegangan menengah, untuk pemenuhan fungsi pengahantar dan pengaman
terhadap penggunaan, ketiga jenis / sifat konduktivitas tersebut diatas digunakan
semuanya.
TABEL-1.KONDUKTIVITAS LISTRIK BERBAGAI LOGAM DAN PADUANNYA
PADA SUHU KAMAR
------------------------------------------------------------------------------------------
Logam Konduktivitas listrik ohm meter
Perak ( Ag ) ………………………. 6,8 x 107
Tembaga ( Cu ) ………………….. 6,0 x 107
Emas ( Au ) …………………….. .. 4,3 x 107
Alumunium ( Ac ) ………………... 3,8 x 107
Kuningan ( 70% Cu – 30% Zn )… 1,6 x 107
Besi ( Fe ) ………………………… 1,0 x 107
Baja karbon ( Ffe – C ) …………. 0,6 x 107
Baja tahan karat ( Ffe – Cr ) …… 0,2 x 107
.
Kriteria Mutu Penghantar :
Konduktivitas logam penghantar sangat dipengaruhi oleh unsure – unsure
pemadu, impurity atau ketidaksempurnaan dalam kristal logam, yang ketiganya
banyak berperan dalam proses pembuatan pembuatan penghantar itu sendiri.
Unsur–unsur pemandu selain mempengaruhi konduktivitas listrik akan
mempengaruhi sifat–sifat mekanika dan fisika lainnya. Logam murni memiliki
konduktivitas listrik yang lebih baik dari pada yang lebih rendah kemurniannya.
Akan tetapi kekuatan mekanis logam murni adalah rendah.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 3
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Isolasi Kabel Tanah
Penghantar tenaga listrik, selain mensyaratkan konduktivitas yang tinggi juga
membutuhkan sifat mekanis dan fisika tertentu yang disesuaikan dengan
penggunaan penghantar itu sendiri.
Pertimbangan Ekonomis
Selain masalah teknis, penggunaan logam sebagai penghantar ternyata juga
sangat ditentukan oleh nilai ekonomis logam tersebut dimasyarakat. Sehingga
suatu kompromi antara nilai teknis dan ekonomi logam yang akan digunakan
mutlak diperhatikan. Nilai kompromi termuralah yang akan menentukan logam
mana yang akan digunakan.
Pada saat ini, logam Tembaga dan Aluminium adalah logam yang terpilih diantara
jenis logam penghantar lainnya yang memenuhi nilai kompromi teknis ekonomis
termurah.
Dari jenis – jenis logam penghantar pada table I diatas, tembaga merupakan
penghantar yang paling lama digunakan dalam bidang kelistrikan. Pada tahun
1913, oleh International Electrochemical Comission ditetapkan suatu standar yang
menunjukkan daya hantar kawat tembaga yang kemudian dikenal sebagai
International Annealed Copper Standard atau disingkat IACS. Standar tersebut
menyebutkan bahwa untuk kawat tembaga yang telah dilunakkan dengan proses
anil ( annealing ), mempunyai pan jang 1m dan luas penampang 1mm2, serta
mempunyai tahanan listrik ( resistance ) tidak lebih dari 0.017241 ohm pada suhu
20oC, dinyatakan mempunyai konduktivitas listrik 100% IACS.
Akan tetapi dengan kemajuan teknologi proses pembuatan tembaga yang dicapai
dewasa ini, dimana tingkat kemurnian tembaga pada kawat pada penghantar jauh
lebih tinggi jika dibandingkan pada tahun 1913, maka konduktivitas listrik kawat
tembaga sekarang ini bisa mencapai diatas 100% IACS.
Untuk kawat Aluminium, konduktivitas listriknya biasa dibandingkan terhadap
standar kawat tembaga. Menurut standar ASTM B 609 untuk kawat aluminium
dari jenis EC grade atau seri AA 1350(*), konduktivitas listriknya berkisar antara
61.0 – 61.8% IACS, tergantung pada kondisi kekerasan atau temper. Sedangkan
untuk kawat penghantar dari paduan aluminium seri AA 6201, menurut standar
ASTM B 3988 persaratan konduktivitas listriknya tidak boleh kurang dari 52.5%
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 4
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Isolasi Kabel Tanah
IACS. Kawat penghantar 6201 ini biasanya digunakan untuk bahan kabel dari
jenis All Aluminium Alloy Conductor atau sering disingkat AAAC.
Disamping persyaratan sifat listrik seperti konduktivitas listrik diatas, criteria mutu
lainnya yang juga harus dipenuhi meliputi seluruh atau sebagian dari sifat – sifat
atau kondisi berikut ini, yaitu : komposisi kimia, sifat tarik seperti kekuatan tarik
( tensile strength ) dan regangan tarik ( elongation ); sifat bending; diameter dan
variasi yang diijinkan; kondisi permukaan kawat harus bebas dari cacat dan lain –
lain.
1.2.2. Isolasi ( Insulation )
Isolasi merupakan factor penting pada system tenaga listrik. Salah satu gangguan
penyaluran tenaga listrik dengan mempergunakan kabel adlah terjadi kerusakan
pada isolasi.
Secara umum harus mempunyai sifat – sifat sebagai berikut :
o Kertahanan dielektrik ( dielectric strength ) tinngi
o Tahanan jenis ( resistivity ) yang tinggi
o Dapat bekerja dalam temperature rendah atau tiggi
o Tidak mengisap air / uap air ( non hygroskopis )
o Mudah dibengkok – bengkokkan
o Tidak mudah terbakar
o Sanggup menahan tegangan impuls listrik yang tinggi
Suatu hal yang tidak mungkin dalam suatu jenis isolasi terdapat semua sifat – sifat
diatas. Jadi pemiliahn jenis isolasi yang akan dipakai didasarkan pada pertimbangan
dengan maksud dan tujuan kabel yang akan dipakai.
Bahan–Bahan Isolasi
Menurut jenis isolasi dapat yang lazim digunakan pada kabel,digolongkan
menjadi:
a. Isolasi Karet
Isolasi karet ialah suatu isolasi mempergunakan karet alam yang didapat dari
pohon karet, dimana untuk jenis karet yang dibuat dari bahan sintesis tidak
termasuk dalam hal ini, tetapi digolongkan kedalam isolasi sintesis.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 5
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Isolasi Kabel Tanah
Karet dalam keadaan murni tidak dapat dipergunakan sebagai bahan isolasi,
karena :
o Tidak tahan terhadap temperature tinggi
o Terlalu lunak sehingga tidak dapat dipakai pada benda kasar / keras
Agar karet dapat dipergunakan sebagai bahan isolasi maka karet harus dicampur
dengan bahan lain misalnya dengan oksida zinc, timbale atau belerang.
Untuk mendapatkan sifat – sifat kabel yang lebih baik harus diadakan proses
vulkanisasi, yaitu proses diman karet mentah dipanaskan bersama belerang,
sehingga pada temperatur tertentu belerang larut dan terjadilah proses kimia
antara karet dan belerang.
Jenis karet vulkanisasi tergantung pada banyaknya belerang, temperature dan
lamanya pemanasan.
Dengan adanya belerang pada karet, maka sifat listriknya ( konstanta dan faktor
daya ) akan diperbaiki dan tergantung banyaknya campuran belerang.
Sifat – sifat karet vulkanisasi keuntungannya dibandingkan dengan karet biasa
adalah :
o Lebih elastis
o Ketahanannya lebih lama / umur kabel
o Lebih kuat atau lebih tahan
o Dapat bekerja pada temperatur yang lebih tinggi
b. Isolasi Kertas
umumnya bahan dasar kertas adalah kayu yang melalui proses kimia, kertas
terdiri dari serat – serat panjang berbentuk pipa – pipa rambut yang halus –
halus.
Sifat – sifat kertas sebagai bahan isolasi :
o Faktor rugi dielektrik ( dielectric loss factor ) antara 0,0009 sampai 0,004
o Temperatur kerja 650C
o Ketahanan dielektrik 80 KV / mm
o Mengisap uap air / cairan
Untuk memperbaiki sifat – sifat isolasi, kertas harus diserapi ( impenated ) dengan
minyak isolasi atau kompon khusus ( non draining compound ).
Di dalam penggunaan minyak adalah minyak mineral, askarel ( Chlorinated
hydrocarbon ) atau campuran resin. Minyak isolasi harus bebas asam dan
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 6
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Isolasi Kabel Tanah
mempunyai sifat kimia yang stabil, mempunyai kekentalan rendah pada waktu
peresapan dan kekentalan tinngi pada waktu temperature kerja, guna mencegah
pengeringan.
Fungsi minyak isoalsi adalah sebagi bahan isolasi diantara lapisan – lapisan
kertas, sehingga kertas tidak akan mengisap uap air.
Walaupun tidak dikembangkan lagi, sampai sekarang isolasi kertas masih banyak
diprgunakan pada kabel tegangan menengah.
Kekurangan dari isolasi kertas ini adalah sifat elektriknya sangat dipengaruhi oleh
kehadiran air. Untuk ini kertas yang akan digunakan sebagai isolasi mutlak harus
dikeringkan terlebih dahulu dalam vacuum diimpregnasi minyak. Pemilihan
ketebatan kertas ditentukan oleh tegangan kerja, diameter konduktor dan syarat
mekanis lainnya. Pemilihan ketebatan kertas, memberikan hasil yang baik pada
tegangan tembus, akibat pengurangan panjang gas minyak yang dihasilkan.
Tetapi dengan dikembangkan jenis isolasi sintesis maka kedudukan isolasi kertas
sedikit demi sedikit digantikan dengan isolasi sintesis.
c. Isolasi Sintesis
Dengan kemajuan teknologi khususnya dibidang teknik isolasi, Sekarang telah
dikembangkan isolasi kabel yang ter5buat dari bahan sintesis. Bahan isolasi
sintesis mempunyai sifat listrik, Isolasi sintesis dapat dibagi atas dua bagian,
sebagai berikut :
Thermoplastic
Cara mendapatkan thermoplastic adalah dengan mengalirkan plastik kedalam
cetakan ( mold ) disertai tekanan dan panas, tetapi dalam hal ini perubahan
fisik lebih berpengaruh dari pada perubahan kimianya. Polimer bersifat
thermoplastic bila bahan tersebut dapat melunak dan meleleh pada
pemanasan serta dapat diolah / cetak kembali. Isolator yang termasuk
golongan thermoplastic banyak sekali macamnya, tetapi untuk keperluan
isolasi kabel paling banyak dipakai ialah :
o Poly vynil chloride ( PVC )
o Poly ethylene ( PE )
Sifat – sifat PVC yang menguntungkan adalah :
o Tidak terpengaruh oleh uap air, asam dan alkali
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 7
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Isolasi Kabel Tanah
o Tahan jenis cukup tinggi
o Kekuatan mekanis tinggi
Disamping itu juga PVC, mempunyai keburukan yaitu, sebagai berikut :
o Faktor rugi dielektriknya besar, sehingga rugi – rugi akan
menjadi besar pula.
o Pada temperatur tinggi akan meleleh / mencair
Sedangkan pada polyethylene mempunyai keuntungan sebagai berikut :
o Mempunyai sifat dielektrik yang baik
o Tidak mengisap air / cairan
Namun polyethylene ( PE ), mempunyai juga keburukan yaitu :
o Mudah terbakar
o Tidak dapat bekerja pada temperatur tinggi
Thermosetting
untuk memperoleh thermosetting adalah dengan jalan mengalirkan bahan
dasar (polymer) ke dalam cetakan ( mold ) disertai dengan pemanasan dan
tekanan sehingga terjadi perubahan kimia yang sempurna, dimana perubahan
kimia lebih berpengaruh dari pada perubahan fisiknya. Bahan macam ini pada
pemanasan selanjutnya tidak dapat melunak dan meleleh. Dengan demikian
akan didapatkan bahan yang tahan panas atau dapat bekerja pada
temperature yang lebih tinggi.
Pada jenis reaksi polymer yang umum dilakukan awal perkembangannya :
Proses pada tekanan tinngi
Mekanisme yang berlangsung disini adalah mekanisme radikal bebas, untuk
itu diperlukan tekanan yang tinggi. PE yang terbentuk disebut ‘’ low density
polyethylene ‘’ (LDPE), dan mempunyai stuktur rantai linear.
Proses pada tekanan rendah
Polinerisasi dilakukan dengan menggunakan katali, Ziegler naffa, sehingga
tekanan yang diperlukan lebih rendah. PE yang terbentuk disebut ‘’ High
density polyethylene ‘’(HDPE), dengan stuktur rantai bercabang.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 8
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Isolasi Kabel Tanah
Proses pengikat silangan untuk menghasilkan PE dengan struktur rantai
berikatan silang, didapat polymer yang mempunyai kekuatan mekanik dan
trayek penggunaan pada temperatur yang lebih tinggi.
Ada 4 teknik yang umum digunakan untuk menghasilkan XLPE, yaitu :
Penambahan peroksida ( misalkan di-t-butilperoksida ) kemudian
campurkan dipanaskan.
penambahan sejumlah kecilzat lain sebagai gugus ‘’ pendant ‘’ yang
kemudian diikat silang.
penambahan senyawa yang mempunyai gugus fungsi yang aktif dalam
polimer yang bisa direaksikan dengan zat kimia lainnya.
pembentukan radikal karena antaraksi radiasi pengion ( electron, netron,
atau sinar gama ) dengan pollimer. Sinar ultra violet dapat juga dgunakan
untuk menghasilkan radikal polymer meskipun kekuatan tembusnya
kedalam contoh (sample) PE lebih lemah.
Secara ringkas pembandinagan sifat XLPE dengan LDPE dan HDPE dapat dilihat
pada tabel – 3.
TABEL -3. SIFAT LISTRIK LDPE, HDPE DAN XLPE
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
No. Sifat Listrik LDPE HDPE XLPE
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Volume resistivyty at 50% RH, > 1016 > 1016 5-200.10
73oF, ( ohm - cm )
2. Dielectric Constant ASTM D150, 2,25 - 2,35 2,3 - 2,35 2,63 - 3,1
60 Hz
3. Dissipation Factor of plastic, > 0,0005 > 0,0005 0,001 - 0,002
ASTM D150, 1 Mhz
4. Max Continous-use Temp-Ratings 180 - 212 250 275
for plastic ( oF )
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pengguanaan crosslinked polyethylene ( XLPE ), sebagai isolasi kabel, Jenis ini
mempunyai keuntungan dan keburukan.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 9
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Isolasi Kabel Tanah
Keuntungan XLPE adalah :
- Tahan panas, sehingga tidak mudah meleleh
- Temperatur kerja yang tinggi ( 90oC )
- Tahanan isolasi tinggi ( 1019 ohm-cm )
- Kekuatan tarik yang lebih tinggi dibandingkan dengan polyethylene
- Umur kabel akan lebih tahan lama
Keburukannya :
- bila dipakai pada tegangan tinggi, proses penuaan yang mengurangi umur kabel
lebih cepat terjadi.
- Bila terdapat gelembung udara atau partikel didalam isolasi XLPE, maka akan
mengakibatkan gejala treeing, sehingga akan menimbulkan kegagalan isolasi.
Terjadinya gejala treeing terutama pada medan listrik yang cukup tinggi.
Gelembung atau partikel akan mengganggu / memusatkan medan listrik pada
tempat gelembung atau partikel itu sehingga tegangan listrik ( electric strees )
akan melampaui kekuatan isolasinya sehingga terjadi kerusakan isolasi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan didalam isolasi :
a. - Adanya kotoran atau debu didalam isolasi
- Bentuk titik atau bintik pada lapisan semi konduktornya atau lapisan isolasinya.
- Serat – serat isolasinya
b. Terjadinya gelembung uadara disebabkan oleh :
- Kerusakan pada tabir ( screen ) / isolasi
- Adanya pengembangan ( ekspansi ) gas pada lapisan kabel
- Longgarnya lapisan semi conducting
- Timbulnya kerutan dalam isolasi
c. Treeing yang terjadi pada isolasi yang menggunakan bahan dasar polimer dapat
digolongkan menjadi tiga bagian :
o Electrical treeing.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 10
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Isolasi Kabel Tanah
Terjadi akibat pelepasan muatan internal dan ketidak sempurnaan pembuatan
bahan isolasi padat seperti terdapat rongga - rongga kecil atau partikel - partikel
kotor kecil pada bahan isolasi.
o Water treeing
Terjadi akibat merembesnya zat cair kedalam bahan isolasi padat, apabila bahan
isolasi padat itu berada dalam medan listrik yang cukup tinggi.
o Cheminal treeing
Terjadi sama halnya dengan water treeing tetapi khusus jenis zat cair yang
merembes mengandung larutan kimia tertentu.
Jenis bahan isolasi XLPE sekarang telah banyak digunakan di Negara – Negara
maju dank arena sifat mekanis yang cukkup baik, maka XLEPE tidak memerlukan
pelindung logam yang tebal seperti kabel kertas, lagi pula kabel XLPE tidak
mengisap air.
Secara ringakas pada tabel 4 dapat dilihat perbandingan beberapa jenis isolasi
kabel.
1.2.3. Tabir Semi Conductor
Untuk tegangan kerja yang tinggi, setiap inti kabel dilengkapi dengan suatu
lapisan yang disebut tabir ( screen ). Tabir ini berfungsi untuk meratakan distribusi
tegangan ( potensial ), sehingga tabir harus dibuat dari bahan semi penghantar
( semi onductor ) pemasangan tabir adalah antara selubang (sheath) dan isolasi,
tapi untuk kabel sintesis dipasang juga antara isolasi dan hantaran ( extruded
semi conducting layer ).
TABEL. 4
-------------------------------------------------------------------------------
DIELECTRIC CONSTANS OF INSULASULATIONS
Insulations Materials (Nominal)
--------------------------------------------------------------------------------
EPR 2.24
Kynar 6.4
Nylon 4.0
Polyester 2.80
Polyethylene (Cellular) 1.50
Polyethylene (Cross-Linked) 2.30
Polyethylene 2.3
TFE (Cellular) 1.4
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 11
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Isolasi Kabel Tanah
Polyethylene (High Density) 2.34
Polyethylene (Low Density) 2.28
Polypropylene 2.24
Silicone Rubber 2.08 - 3.50
Polyvinyl Chloride 2.7
Polyvinyl Chloride (Irradiated) 2.7
Polyvinyl Chloride (Semi-Rigid) 4.3
Tellon FEP 2.1
Tellon TFE 2.1
Telzel 2.6
FEP (Cellular) 1.5
------------------------------------------------------------------------------
o Untuk mendapatkan distribusi medan listrik yang radial dan seragam, sehingga
tidak terjadi penumpukan tegangan.
o Untuk melindungi / mengamankan manusia terhadap bahaya listrik.
o Mencegah interprensi gelombang elektromagnetis dengan kaabel
telekomunikasi yang berada didekatnya.
1.2.4. Lapisan Metal (Metalic Screen )
Bagian metal disebut juga lapisan pelindung llistrik, diletakkan diatas
masing-masing inti atau diatas susunan inti dan terdiri dari satu pita atau lebih
atau lapisan kawat konsentris dari bahan tembaga. Untuk kabel berinti tiga, ketiga
lapisan pelindung listrik yang diletakkan diatas masing - masing inti tersebut harus
saling besinggungan satu sama lain. Lapisan ini harus tahan terhadap arus bocor
ke tanah 1000 A selama 1 (satu) detik tanpa merusak kabel, suhu lapisan
pelindung listrik tidak boleh melampui 160o C. penampang total geometris
minimum lapisan metal isolasi untuk kabel berinti tiga yang diletakkan diatas
masing - masing inti atau diletakkan pada susunan inti dengan lapisan
pembungkus inti dari bahan semi conductor dan untuk kabel berinti tunggal
adalah sebagai berikut :
o 16 mm2 untuk menampang s.d 120 mm2
o 25 mm2 untuk menampang 150 s.d 300 mm2
o 35 mm2 untuk penampang 400 s.d. 500 mm2
1.2.5. Lapisan Penahan Kebocoran Terhadap Air
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 12
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Isolasi Kabel Tanah
Untuk menghindari adanya kebocoran terhadap air secara longitudinal ataupun
radial maka perlu adanya lapisan pelindung inti untuk maksud tersebut.
a. Dibawah dan diatas lapisan pelindung listrik terdapat lapisan penahan
kebocoran terhadap air secara longitudinal. Ketentuan ini tidak berlaku untuk
kabel pilin udara tegangan menengah. Untuk kabel berinti tiga, ketiga lapisan
penahan kebocoran terhadap air yang terletak diatas lapisan pelindung listrik
terpasang sedemikian sehingga ketiga lapisan pelindung tersebut tetap
bersinggungan satu sama lain.
b. Untuk kabel berinti tiga, Pengisi diantara inti ( filler ) sepanjang kabel terbuat
dari bahan penahan kebocoran terhadap air secara longitudinal.
c. Dibawah selubung dan dibawah pelindung mekanis bila diperlukan, dapat
diberi lapisan yang dapat mencegah kebocoran terhadap air secara
longitudinal.
d. Pada penghantar dipilin harus diberi serbuk yang bersifat membengkak bila
terkena air, sehingga menahan peneterasi air melalui penghantar berisolasi.
1.2.6. Perisai ( Armor )
karena ketahanan isolasi mempunyai sifat mekanis yang kurang sempurna,
diperlukan suatu lapisan yang berfungsi melindungi bahan isolasi dari kerusakan
mekanis yang disebut Perisai ( Armor ).
Secara umum perisai dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu :
a. Perisai Pita Baja
Didalam pemasangan pita baja biasanya terdiri dari dua lapisan, dimana setiap
lapisan terdiri beberapa pita, kemudian dipasang sedemikian rupa sehingga
lapisan kedua akan menutupi celah - celah yang ditinggalkan lapisan
sebelumnya (lapisan pertama). Pita baja yang digunakan adalah pita baja
yang digalvanisasikan. Perisai pita baja ini mempunyai kekurangan yaitu
membuat kabel tidak fleksibel.
b. Perisai Kawat Baja
Perisai kawat baja dipergunakan untuk kabel yang mempunyai tegangan
mekanis yang tinggi dan fleksibel. Didalam pemasangannya perisai kawat baja
hanya dipasang satu lapis. Untuk menjaga agar perisai kawat baja pada
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 13
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Isolasi Kabel Tanah
tempat kedudukannya, maka dipasang juga pita baja yang mengikatnya
melingakari kawat baja itu.
Kabel dengan perisai kawat baja dipergunakan pada :
- Kabel laut ( submarine )
- Penyebrangan sungai
- Pemasangan tegak ( vertikal )
1.2.7. Bahan Pengisi ( Filler )
Untuk konstruksi kabel berinti tiga, bila setelah pemasangan ketiga intinya,maka
masih ada ruang ( celah ) yang tertinggal, sehingga dipergunakan suatu bahan
yang dapat mengisi ruangan tersebut, sehingga akan didapatkan bentuk kabel
yang bulat. Bahan yang mengisi celah ini dinamakan bahan pengisi ( filler ).
Bahan pengisi yang banyak dipakai pada kabel isolasi kertas ialah jute,
sedangkan pada kabel isolasi XLPE digunakan PVC.
1.2.8. Sarung / Jacket / Selubung Luar Kabel
Pada kabel berisolasi kertas,sarung kabel adalah suatu lapisan bahan serat yang
diresapi dengan kompon kedap air. Pemasangan sarung kabel biasanya dipasang
diatas Armor. Fungsi dari sarung kabel ialah selain sebagai bantalan bagi armor
juga sebagai komponen yang berhubungan langsung dengan tanah sehingga
sarung kabel merupakan bagian yang pertama sekali berhungan / terkena
pengaruh - pengaruh luar. Bahan sarung kabel yang banyak digunakan sarung
goni ( jute ). Pada kabel berisolasi XLPE, sarung kabel terbuat dari PVC. Sebagai
bahan thermoplastic, sifat - sifat PVC yang menguntungkan adalah mempunyai
kekuatan mekanik yang lebih baik, melindungi kabel dari pengaruh kelembaban
( tidak terpengaruh oleh uap air ) dan melindungi dari bahaya api (non burning to
self extingnishing).
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 14
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Isolasi Kabel Tanah
-Contoh : Kabel N2XSEBY/NA2XSEBY – 20 kV 3 Core
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 15