1st love

5
Suka dengan seorang namja, sudah sering. Ditembak, sudah beberapa kali. Bahkan pernah ada yeoja yang menyatakan perasaannya padaku. Tapi ini pertama kalinya aku benar-benar menyukai seorang namja. Entah mengapa aku merasa perasaan suka ku ini berbeda dari perasaan-perasaan ku yang dulu. Nae chingudeul pernah berkata bahwa perasaan itu namanya “CINTA”. Cinta? Apa itu cinta? Jujur aku tidak tahu cinta itu seperti apa. So, aku selalu menyangkal perkataan nae chingudeul. “Ya! Nayoung ah~, sudah ku bilang itu namaya CINTA! Kamu jatuh CINTA padanya!”salah seorang sahabatku menjelaskan dengan menekan kata “CINTA”. “Benar yang dikatakan Song Yie.. Kamu kan juga pernah bilang kalau belum pernah benar-benar menyukai seseorang seperti ini. Paling- paling sebelumnya kau hanya mengagumi mereka..”sambung Ji Hye membenarkan perkataan Song Yie. Aku hanya memandang kedua sahabat ku itu. Benarkah itu? Apa aku mencintainya? Aniyo! Aku hanya menyukainya. Lagipula dia sudah punya yeoja chingu. Yah seperti saat aku menyukai Jay Chul sunbae atau Kwang Min. Aku menyukai mereka tapi aku juga menyukai yeoja chingu mereka. Ehm, maksudnya aku mendukung hubungan mereka dangan yeoja chingu masing-masing. “Ani.. Aku menyukainya seperti aku menyukai Jay Chul sunbae kok,”sangkal ku sembari membuang muka. Song Yie dan Ji Hye hanya saling berpandangan sambil menghela napas. Baiklah, aku minta maaf pada mereka tapi aku tidak yakin kalau aku menCINTAinya. Mungkin aku hanya mengaguminya saja. Tidak lebih dan aku yakin itu. Hari sudah malam. Sekarang pukul 8pm KST. Aku baru saja pulang dari tempat les ─Tentu saja untuk belajar. Aku sudah kelas 3 SMA dan tidak ada waktu untuk main-main. Hanya belajar-belajar dan belajar

Upload: annisamutiasari

Post on 16-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

1st love

TRANSCRIPT

Suka dengan seorang namja, sudah sering. Ditembak, sudah beberapa kali. Bahkan pernah ada yeoja yang menyatakan perasaannya padaku. Tapi ini pertama kalinya aku benar-benar menyukai seorang namja. Entah mengapa aku merasa perasaan suka ku ini berbeda dari perasaan-perasaan ku yang dulu.

Nae chingudeul pernah berkata bahwa perasaan itu namanya CINTA. Cinta? Apa itu cinta? Jujur aku tidak tahu cinta itu seperti apa. So, aku selalu menyangkal perkataan nae chingudeul.

Ya! Nayoung ah~, sudah ku bilang itu namaya CINTA! Kamu jatuh CINTA padanya!salah seorang sahabatku menjelaskan dengan menekan kata CINTA.

Benar yang dikatakan Song Yie.. Kamu kan juga pernah bilang kalau belum pernah benar-benar menyukai seseorang seperti ini. Paling-paling sebelumnya kau hanya mengagumi mereka..sambung Ji Hye membenarkan perkataan Song Yie.

Aku hanya memandang kedua sahabat ku itu. Benarkah itu? Apa aku mencintainya? Aniyo! Aku hanya menyukainya. Lagipula dia sudah punya yeoja chingu. Yah seperti saat aku menyukai Jay Chul sunbae atau Kwang Min. Aku menyukai mereka tapi aku juga menyukai yeoja chingu mereka. Ehm, maksudnya aku mendukung hubungan mereka dangan yeoja chingu masing-masing.

Ani.. Aku menyukainya seperti aku menyukai Jay Chul sunbae kok,sangkal ku sembari membuang muka.

Song Yie dan Ji Hye hanya saling berpandangan sambil menghela napas. Baiklah, aku minta maaf pada mereka tapi aku tidak yakin kalau aku menCINTAinya. Mungkin aku hanya mengaguminya saja. Tidak lebih dan aku yakin itu.

Hari sudah malam. Sekarang pukul 8pm KST. Aku baru saja pulang dari tempat les Tentu saja untuk belajar. Aku sudah kelas 3 SMA dan tidak ada waktu untuk main-main. Hanya belajar-belajar dan belajar saja dan baru saja aku selesai mengganti seragam ku, sebuah sms masuk ke inbox handphone ku.

1 Message receive From: Shim Boram

Na Young ah~ chukkaeyo!! ^^

Mwo? Chukkae mwoya? Emang aku ulang tahun ya? Sepertinya ulang tahun ku sudah lewat.. Karena penasaran dengan pesan dari Boram akhirnya aku memutuskan untuk membalas pesan tersebut.

Message sent

To: Shim Boram

Chukkae mwo? -__- 1 Message receive

From: Shim Boram

Dong Hae putussss!! Chukkaeyo Na Young ah~ ^^

WHAAAT?? Putus?? Aku diam. Tak kubalas sms Boram. Sekarang aku hanya memikirkan sms Boram barusan. Dong Hae putus. Putus?! Bagaimana bisa? Bukankah dia dan Ye Rim baik-baik saja. Aku tak tahu harus senang atau sedih mengetahui hal ini.

Dulu saat aku mengetahui Jay Chul sunbae putus dengan Eun Ji sunbae, aku sedih. Begitu juga saat Kwang Min putus dengan Ha Ra, yeoja chingunya. Tapi kali ini aku sama sekali tidak sedih. Entah apa yang kurasakan sekarang. Aku hanya berpikir tentang perasaan Dong Hae sekarang. Bagaimana dia? Aku yakin dia pasti sangat sedih. Hampir 3 tahun dia berpacaran dengan Ye Rim tapi berakhir seperti ini.

Benar kan dugaan ku. Dia murung. Walaupun dia berusaha untuk menutupinya, aku tetap bisa melihat kesedihannya. 3 tahun bukan waktu yang singkat. Dong Hae sudah menyukai Ye Rim sejak kelas 1 SMA dan mereka sudah jadian sejak kelas 1.

Hae ya~ kudengar kamu putus dengan Ye Rim. Beneran tuh? Jong Hyun, sahabat Dong Hae sekaligus teman sebangkunya tiba-tiba bertanya seperti itu.

Aku yang notabenenya duduk di bangku depan mereka, mendengar pertanyaan Jog Hyun. Dong Hae hanya menjawab dengan kasar. Wajahnya menjadi tambah murung. Dia benar-benar menyukai Ye Rim. Ani!! Dia mencintai Ye Rim.

Aku tahu perasaan ku ini tidak akan terbalas.. Tidak akan. Aku tahu pasti itu. Kenapa aku harus menyukainya. Kenapa aku tidak bisa menyukai namja lain? Kim Kibum, Yong Jun Hyung, Nickhun atau yang lainnya, namja yang ada di SMA Gobuisin ini. Kenapa harus dia dan kenapa aku baru menyukainya saat kelas 3 ini. Saat dimana seharusnya aku tidak memikirkan hal-hal seperti itu selain pelajaran.

Hari demi hari berlalu. Entah mengapa aku jadi tidak bisa bersikap biasa dengannya. Sejak dia putus aku menjadi takut. Aku takut dia mengetahui bahwa aku menyukainya. Aku takut dia akan marah dan bersikap dingin padaku. Dan itu yang menyebabkan hubungan pertemanan kami menjadi renggang.

Dia yang selalu mengganggu ku. Dia yang selalu bertanya tentang pelajaran padaku. Dia yang selalu berebut bangku dengan ku. Sekarang tidak ada yang seperti itu. Yang ada dia menjauh dari ku. Song Yie bilang itu salahku karena aku yang menarik diri dan selalu bersikap dingin dan cuek kepadanya. Sebenarnya aku bersikap seperti itu agar Dong Hae tidak tahu aku menyukainya sampai aku mengatakan langsung padanya. Tapi ternyata malah seperti ini.

Apa yang harus aku lakukan? Sebentar lagi kami lulus. Aku tidak mau seperti ini. aku ingin seperti dulu. Sebelum aku menyukainya. Tapi aku harus bersikap bagaimana? Ini pertama kalinya aku merasakan hal semacam ini. Sebelumnya aku tidak pernah memikirkan seorang namja sampai seperti ini.

Ujian kelulusan akhirnya tiba. Tapi aku malah tidak konsen untuk belajar pelajaran yang diujikan. Bagaimana aku bisa konsen? Coba kalian bayangkan. Di rumah, saat kalian sedang belajar orang tua kalian bertengkar dan kalian yang kena getahnya. Di sekolah, kalian seperti tidak dianggap. Bahkan oleh teman-temanmu sendiri. Lalu, masalah namja yang kalian sukai menjauh dari kalian dan semakin hari kalian bukannya memikirkan pelajaran tapi malah memikirkannya.

Haah.. Aku merasa aku bukanlah orang yang wajib ada. Setiap kali ada aku, pasti orang tua ku selalu bertengkar. Setiap kali berkumpul dengan teman-teman, aku jarang sekali diajak bicara. Bahkan saat aku yang berbicara, tidak ada satu orang pun yang mendengarkan. Saat aku ada di dekat atau disebelah Dong Hae, dia selalu pergi. Tapi begitu aku pergi, dia kembai lagi.

Apa ada yang salah dengan ku? Mengapa semua orang tidak ada yang mempedulikan ku? Aku hanya ingin dicintai, disayangi, dan dianggap. Paling tidak orang tuaku yang bersikap seperti itu.

Apa salah aku dilahirkan ke dunia? Ya Tuhan maafkan aku yang berkata seperti ini. Aku tahu aku tidak pantas mempertanyakan hal itu kepadaMu.

Hari kelulusan akhirnya tiba juga. Hari dimana aku bisa lepas dari semua masalah di SMA. Dan hari dimana aku akan mengatakan perasaanku yang sebenarnya pada Dong Hae.

Kulihat Dong Hae bersama Jong Hyun dan beberapa namja lainnya. Mengobrol dengan senang. Aku memandangnya lekat. Memantapkan hatiku. Hari ini! aku harus bisa mengatakannya. Aku ingin melegakan hatiku dan melepaskannya.

Begitu dia sendiri aku langsung menghampirinya, Hae ya~ Bisa kita bicara di luar?

Aku menunggu jawabannya, dan dia hanya mengangguk lalu berjalan tepat di depanku ke luar. Jujur aku gugup sekarang. Sambil berjalan, aku memikirkan apa yang harus aku katakana. Sebenarnya aku sudah memikirkan itu jauh-jauh hari, tetapi aku tidak bisa mengingatnya.

Tiba-tiba dia berhenti dan berbalik ke arahku, Jadi apa yang mau kamu bicarakan denganku?

Ayo Na Young!! Kamu sudah memantapkan hatimu! Tunggu apalagi. Kkaja! Kalau tidak sekarang mau kapan lagi! Ppali-ya Na Young! Hwaiting!

Ehm, sebelumnya aku minta maaf karena sudah mengganggumu. Aku cuma mau bilang klu aku.. aku.. aku suka kamu,ucapku lirih tapi masih dapat didengar olehnya.

Dong Hae terdiam. Matanya membulat. Sepertinya dia sangat kaget. Tentu saja kaget. Seorang Na Young yang selalu dipanggil BOS oleh teman-temannya sekarang sedang menyatakan perasaan padanya.

Mian, jeongmal mianhae, Na Young ah~. Aku menyukai orang lain. Aku menyukai Song Yie, Han Song Yie.

Aku diam dan hanya tersenyum padanya. Aku tak tahu dia akan berkata seperti itu tapi aku sudah merasa kalau dia menyukai Song Yie. Sakit? Tentu saja sakit. Tapi aku tidak boleh menangis karena aku tidak terlalu berharap. Dan aku menyatakan perasaan ini hanya untuk melegakan hatiku bukan memintanya menjadi pacarku.

Gwaenchanayo.. aku sudah merasa kau menyukai Song Yie. Gamsahamnida eh, tolong lupain apa yang aku katakan ke kamu barusan, aku tersenyum. Senyum yang sedikit dipaksakan. Dengan sedikit membungkuk aku memintanya untuk melupakan semua perkataanku. Setelah itu aku pergi.