1.halaman sampul titis.rtf - andy nuriman | cah sing paling … · 2011-10-24 · mengajar masih...
TRANSCRIPT
PENGARUH LAYANANINTERAKSI SOSIAL
MTs AT TAQWA JATINGARANGTAHUN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKANPSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
i
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAPINTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VIII
MTs AT TAQWA JATINGARANGTAHUN PELAJARAN 2010/2011
RIPSI
TITIS WIDIASTUTINPM. 06110297
IKIP PGRI SEMARANGFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN2010/2011
TERHADAP
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
ii
SKRIPSI
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAPINTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VIII
MTs AT TAQWA JATINGARANGTAHUN PELAJARAN 2010/2011
Dibuat dan dipersembahkan oleh:Titis WidiastutiNPM. 06110297
Telah disetujui oleh pembimbing untuk dipertahankandi hadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi pada 12 Maret 2011
Pembimbing I, Pembimbing II,
Drs. Agus Suharno, M.Si. Prof. Dr. A.Y. Soegeng Ysh. M.Pd.NPP. 936501088 NIP. 19430227 198103 1 001
IKIP PGRI SEMARANGFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN2010/2011
iii
SKRIPSI
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAPINTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VIII
MTs AT TAQWA JATINGARANGTAHUN PELAJARAN 2010/2011
Titis WidiastutiNPM. 06110297
Telah dipertahankan di hadapan Dewan Sidang Penguji SkripsiPada 12 Maret 2011
Dan dinyatakan memenuhi syarat
Dewan Penguji,Ketua, Sekretaris,
Drs. Agus Suharno, M.Si. Dra. M.Th. Retnaningdyastuti, M.PdNPP 936501088 NIP 195306031981032001.......
Penguji Tanda Tangan
1. Drs. Agus Suharno, M.Si. (..............................................)NPP. 936501088
2. Prof. Dr. A.Y. Soegeng Ysh. M.Pd. (..............................................)NIP. 19430227 198103 1 001 .......
3. Dra. M.Th. Retnaningdyastuti, M.Pd. (..............................................)NIP. 195306031981032001
IKIP PGRI SEMARANGFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN2010/2011
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
Allah membebani setiap kaumnya sesuai kemampuan masing-masing.
Jadi, lakukanlah apa yang bisa kita lakukan. “Sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari
sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sunguh-sungguh (urusan) yang lain,
dan hanya kepada Tuhan-mulah hendaknya kamu berharap”. (Q.S. Alam
Nasyroh: 6-8).
PERSEMBAHAN :
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
1. Suami, Orangtua, anak-anak dan
keluargaku tercinta atas segala
bantuan dan dorongan baik moral
maupun materiil yang selalu mengalir
kepada penulis.
2. Teman-teman seperjuangan.
3. Almamater IKIP PGRI Semarang
tercinta.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur sayana panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
dengan judul “Pengaruh Bimbingan Kelompok terhadap Interaksi Sosial Siswa
Kelas VIII MTs At Taqwa Jatingarang Bodeh Tahun Pelajaran 2010/2011”.
Skripsi ini dapat selesai tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu
penulis mengucapkan terimakasih, diantaranya kepada:
1. H. Muhdi, S.H., M.Hum, selaku Rektor IKIP PGRI Semarang yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh studi di Fakultas
Ilmu Pendidikan IKIP PGRI Semarang.
2. Dra. MTh. Retnaningdyastuti, M.Pd., selaku Dekan FIP IKIP PGRI
Semarang sekaligus Dewan Penguji.
3. Siti Fitriana, S.Pd, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan
skripsi ini.
4. Drs. Agus Suharno, M.Si., selaku Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Prof. Dr. A.Y. Soegeng Ysh. M.Pd, selaku Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Kepala Sekolah MTs At Taqwa Jatingarang Bodeh yang telah
memberikan ijin dan fasilitas selama penulis melakukan penelitian.
7. Teman-teman mahasiswa dan seluruh siswa MTs At Taqwa Jatingarang
Bodeh yang telah bersedia menjadi sampel penelitian.
vi
8. Semua pihak yang telah membantu.
Semoga amal perbuatan dan kebaikan dari Bapak, Ibu, Saudara-saudara,
teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan mendapatkan imbalan yang lebih
dari Allah SWT. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi penulis dan bagi para pembaca semua.
Semarang, 22 Februari 2011
Penulis
vii
ABSTRAK
TITIS WIDIASTUTI. 2011. Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompokterhadap Interaksi Sosial Siswa Kelas VIII MTs At-Taqwa Jatingarang BodehTahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah kemampuan interaksi sosialsiswa kelas VIII MTs At-Taqwa Jatingarang masih rendah. Hal ini dapat dilihatdari proses belajar mengajar masih ada beberapa anak yang selalu mondar-mandirdi kelas, memukul teman, suka mengajak teman berbicara, mengejek teman,kejar-kejaran di kelas. Pumusan masalah penelitian yaitu “adakah pengaruhlayanan bimbingan kelompok terhadap interaksi sosial siswa kelas VIII MTs At-Taqwa Jatingarang Bodeh Tahun Pelajaran 2010/2011?”. Tujuan umum penelitianadalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh layanan bimbingan kelompokterhadap interaksi sosial siswa kelas VIII MTs At-Taqwa Jatingarang BodehTahun Pelajaran 2010/2011.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII dengan jumlah 40siswa. Sampel penelitian diambil dengan total sampling karena jumlah populasiyang kurang dari 100 siswa. Hipotesis penelitian: “ada pengaruh layananbimbingan kelompok terhadap interaksi sosial siswa kelas VIII MTs At-TaqwaJatingarang Bodeh Tahun Pelajaran 2010/2011”. Metode penelitian inimenggunakan metode komparasi dengan rancangan one group pretest andposttest. Metode pengumpulan datanya menggunakan angket. Kemudian datayang diperoleh dianalisis menggunakan uji beda atau t-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hitung interaksi sosial siswasebelum diadakan bimbingan kelompok sebesar 64,68. Namun, setelah diberibimbingan kelompok, kemudian diberikan posttest (T2) diperoleh rata-rata hitungsebesar 67,50. Dari hasil tes awal (T1) dan tes akhir (T2) dapat dikatakan bahwainteraksi sosial siswa meningkat sebesar 2,83. Dari hasil analisis data dengan uji-t,diperoleh thitung > ttabel yaitu: 8,827 > 2,021 untuk = 5% dengan dk 40 – 1 = 39.Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh layanan bimbingan kelompokterhadap interaksi sosial siswa kelas VIII MTs At-Taqwa Jatingarang BodehTahun Pelajaran 2010/2011.
Berdasarkan simpulan hasil penelitian, saran yang perlu dikemukakanadalah sebagai berikut. Guru bimbingan konseling, hendaknya meningkatkankualitas layanan bimbingan konseling, sehingga siswa mampu meningkatkaninteraksi sosial siswa. Sekolah hendaknya mamfasilitasi pelaksanaan layananbimbingan kelompok, khususnya bagi siswa yang interaksi sosialnya rendah. Bagisiswa yang interaksi sosialnya rendah, hendaknya menjadikan layanan bimbingankelompok sebagai pengalaman yang berguna untuk menempa diri dengan lebihmeningkatkan interaksi sosialnya.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i
HALAMAN SAMPUL …………………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………………… ii
PENGESAHAN SKRIPSI …………………………………………….. iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………………………. iv
KATA PENGANTAR ……………………………………………………. v
ABSTRAK………………………………………………………………… vii
DAFTAR ISI …………………………………………………………… viii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….. xi
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….. 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ……………………………………… 3
C. Pembatasan Masalah ……………………………………… 4
D. Perumusan Masalah ……………………………………… 5
E. Definisi Operasional ……………………………………… 5
F. Tujun Penelitian ………………………………………… 6
G. Manfaat Penelitian ……………………………………… 6
H. Sistematika Skripsi ……………………………………….. 7
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS ………………………… 9
A. Interaksi Sosial ……...…………….......................……… 9
B. Layanan Bimbingan Kelompok ……..……......................... 14
C. Kerangka Pemikiran .......................................................... 18
D. Hipotesis Penelitian ……………………………………… 18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………. 20
A. Tempat dan Waktu Penelitian………………………….. ..... 20
ix
B. Populasi dan Sampel serta Sampling ……………………… 20
C. Metode Penelitian ………………………..………………… 20
D. Instrumen Penelitian................................................................ 21
E. Uji Instrumen ……………………………………………… 22
F. Prosedur Penelitian ………………...........………………… 30
G. Rancangan Penelitian………………………………………. 31
H. Teknik Analisis Data ………………………………………. 32
I. Hipotesis Statistik …………………………………………. 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………. 35
A. Deskripsi Data ………....……………………………….. 35
B. Hasil Analisis Data ………………………….………… 44
C. Pembahasan ……………………………………………… 47
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ………………………………….. 49
A. Simpulan ………………………………………………….. 49
B. Saran………………………………………………….…… 49
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….. 51
LAMPIRAN .............................................................................................. 52
x
DAFTAR TABEL
Tabel: Halaman
1. Kisi-kisi Instrumen Interaksi Sosial ……………………………….. 22
2. Skor Total dan Skor Butir Uji Coba Angket Interaksi Sosial ……….. 22
3. Persiapan Uji Validitas Angket Interaksi Sosial ............................... 25
4. Hasil Perhitungan Uji Validitas Angket Interaksi Sosial ..................... 26
5. Persiapan Uji Reliabilitas …..………………............……………… 28
6. Hasil Tes Awal Interaksi Sosial ….............................................……. 35
7. Distribusi Frekuensi Tes Awal Interaksi Sosial ............................... 37
8. Distribusi Tingkat Kecenderungan Data Tes Awal ............................ 39
9. Hasil Tes Akhir Interaksi Sosial …………………………………….. 40
10. Distribusi Frekuensi Tes Akhir Interaksi Sosial ............................... 42
11. Distribusi Tingkat Kecenderungan Data Tes Akhir .......................... 43
12. Persiapan Perhitungan Uji-t ................................................................ 45
13.
14.
15. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian ………………………. 81
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran: Halaman
16. Anget Interaksi Sosial …………..………………………………….. 52
17. Tabulasi Data Uji Coba Instrumen Interaksi Sosial ………………..... 53
18. Perhitungan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Angket ........................ 54
19. Angket Penelitian Interaksi Sosial …..……………………………… 63
20. Hasil Tes Awal Interaksi Sosial ….............................................……. 66
21. Hasil Tes Akhir Interaksi Sosial …………………………………….. 67
22. Tabel Product Moment ………………………………………………. 68
23. Surat Penelitian .................................................................................. 69
24. Satuan Layanan Bimbingan Kelompok dan Lapelprog ....................... 70
25. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian ………………………. 81
ingan Pribadi ……………………………… 82
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan yang di dalamnya selain
diberikan pelajaran akademis, juga diberikan pelajaran yang ada hubungannya
dengan sikap dan tingkah laku di sekolah. Semua ini berarti bahwa di sekolah
selain mengajarkan kepandaian dalam berpikir, berpengetahuan yang luas, juga
mendidik murid agar memiliki moral dan bertingkah laku yang baik, yang tidak
merugikan orang lain atau teman di sekolahnya.
Setiap pendidik mengharapkan agar murid yang dididiknya menjadi murid
yang pandai yang kelak dapat melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi lagi, dan
mempunyai tingkah laku sesuai dengan norma-norma yang tidak menyimpang.
Sebab tingkah laku yang menyimpang merupakan gejala perilaku yang dapat
mengganggu orang lain. Apalagi kalau perilaku menyimpang itu sampai
menimbulkan atau dampaknya di kelasnya, ini sangat tidak diharapkan oleh
seorang pendidik. Dalam hal ini, guru akan sangat senang dan bangga sekali jika
murid-murid dikelasnya yang setiap hari diberikan pelajaran dan bimbingan baik
itu secara lngsung maupun tidak langsung dalam perilaku sehari-hari menjadi
murid yang berperilaku baik. Hal ini akan menjunjung nama baik sekolah, murid
maupun gurunya sendiri.
Sementara itu, di dalam proses pelaksanaan pendidikan di sekolah banyak
mengalami kendala. Kendala itu bersumber dari siswa, guru, sekolah, keluarga,
2
dan lingkungan masyarakat. Kendala yang bersumber dari siswa sendiri disebut
kendala instrinksik yang berupa kamampuan fisik yang lemah, kesehatan yang
sering terganggu dan kepribadian siswa. Kendala dari luar siswa disebut kendala
ekstrinksik, contohnya ialah kurangnya sarana dan prasarana sekolah, lingkungan
yang tidak mendukung siswa untuk belajar, dan kendala-kendala yang lain. salah
satu kendala yang berhubungan dengan kepribadian siswa adalah siswa sulit
dalam menyesuaikan diri di dalam kelas.
Kenyataan di kelas dalam pelaksanaan proses belajar mengajar ada
bermacam-macam tingkah laku anak yang tidak sesuai dengan harapan guru.
Berdasarkan hasil pengamatan di kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh
dalam proses belajar mengajar terdapat beberapa anak yang berperilaku tidak
seperti anak-anak yang lain dalam satu kelasnya. Mereka mempunyai kebiasaan-
kebiasaan yang menyimpang, yang perlu mendapat penanganan khusus. Beberapa
anak tersebut menunjukkan perilaku bermasalah dalam proses belajar di kelas
dengan ciri seperti: mondar-mandir di kelas sambil memukul teman; mengajak
teman berbicara saat pelajaran berlangsung; berbicara keras saat diberi pelajaran;
mendorong tempat duduk teman dari belakang; suka kejar-kejaran di kelas;
duduk selalu berpindah-pindah.
Perilaku-perilaku bermasalah tersebut dapat mengganggu jalannya proses
belajar mengajar. Dengan demikian, perilaku tersebut perlu diubah menjadi
perilaku wajar yang dapat mendukung jalannya proses belajar mengajar yang pada
gilirannya dapat meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan.
Untuk mengubah perilaku menyimpang menjadi perilaku wajar tersebut dapat
3
ditempuh melalui layanan konseling, baik berupa layanan konseling perorangan,
konseling kelompok maupun layanan bimbingan kelompok.
Layanan bimbingan kelompok memanfaatkan dinamika kelompok untuk
meningkatkan interaksi sosial dalam mencapai tujuan layanan bimbingan. Agar
dinamika kelompok yang berlangsung dalam kelompok tersebut dapat secara
efektif bermanfaat bagi pembinaan bagi anggota kelompok. Bimbingan kelompok
merupakan bimbingan yang diselenggarakan dalam kelompok, dengan
memanfaatkan dinamika kelompok yang terjadi didalam kelompok itu. Masalah-
masalah yang dipecahkan masalah perorangan yang muncul sebagai tingkah laku
bermasalah.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, dalam penelitian ini mengambil judul
tentang “Pengaruh Bimbingan Kelompok terhadap Interaksi Sosial pada Siswa
Kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang Tahun
Pelajaran 2010/2011” sebagai judul dalam penulisan skripsi ini.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat diidentifikasikan permasalahan
bahwa interaksi sosial siswa kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh
Kabupaten Pemalang masih rendah. Hal ini bisa dilihat dalam proses belajar
mengajar masih ada beberapa anak yang selalu mondar-mandir di kelas, memukul
teman, suka mengajak teman berbicara, suka mendorong tempat duduk teman dari
belakang, suka kejar-kejaran di kelas, mengejek teman dengan kata jorok,
mencoret baju teman, selalu berpindah-pindah tempat duduk pada saat proses
belajar mengajar, dan suka mencontek.
4
Walaupun hanya beberapa siswa yang berperilaku bermasalah tetapi dapat
mengganggu kebanyakan siswa satu kelas. Akibat perilaku bermasalah dapat
menjadikan siswa tidak naik kelas bahkan dikeluarkan dari sekolah. Untuk itu
perlunya siswa diberikan bimbingan kelompok, agar interaksi sosial siswa dapat
ditingkatkan.
C. Pembatasan Masalah
Interaksi sosial ditinjau dari sudut psikososial adalah upaya menumbuh
kembangkan sumber daya manusia melalui proses hubungan interpersonal
(hubungan antar pribadi). Hubungan interpersonal tersebut berlangsung dalam
lingkungan masyarakat yang terorganisasi, yaitu masyarakat pendidikan dan
keluarga. Interaksi sosial dalam penelitian ini hanya dibatasi pada lingkungan
pendidikan yaitu di MTs At-Taqwa Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang.
Bimbingan dan konseling sendiri terdiri dari beberapa bidang dan layanan
bimbingan. Bidang bimbingan itu adalah bimbingan pribadi, bimbingan sosial,
bimbingan belajar dan bimbingan karier. Sedangkan layanan bimbingan dan
konseling meliputi layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluan,
penguasaan konten, bimbingan kelompok, konseling kelompok, konseling
individual, mediasi, konsultasi.
Permasalahan yang telah teridentifikasi di atas, interaksi sosial sangatlah
luas sehingga tidak dapat peneliti lakukan penelitian secara mendalam dan
menyeluruh. Untuk itu dalam penelitian ini, hanya akan dibahas pengaruh
bimbingan kelompok terhadap interaksi sosial. Dilihat dari sisi tempat penelitian
5
hanya ini dilaksanakan di MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang
pada bulan Agustus 2010. Dilihat dari sisi jumlah responden, siswa yang
dijadikan sampel adalah siswa kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh
Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 40 siswa.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka perumusan
masalah penelitian ini adalah sebagai berikut “Seberapa besar pengaruh
bimbingan kelompok terhadap interaksi sosial siswa kelas VIII MTs At Taqwa
Kecamatan Bodeh Tahun Pelajaran 2010/2011?”
E. Definisi Operasional
1. Interaksi sosial
Interaksi sosial merupakan kemampuan siswa dalam berinteraksi sosial dengan
orang lain yang meliputi aspek interaksi verbal, interaksi fisik dan interaksi
emosional. Untuk mengukur interaksi sosial siswa digunakan angket interaksi
sosial sebanyak 18 butir di mana dalam angket ini terdiri dari 4 alternatif jawaban
yaitu “selalu”, “sering”, “kadang-kadang” dan “tidak pernah” yang memiliki skor
dari 4 sampai 1. Pemberian angket dilakukan dua kali yaitu sebelum dan sesudah
diberikan layanan bimbingan kelompok. Hasil jawaban angket siswa kemudian
dibandingkan antara sebelum dan sesudah diberikan bimbingan kelompok,
sehingga dapat diketahui besarnya pengaruh bimbingan kelompok yang dilakukan
terhadap peningkatan interaksi sosial siswa. Nilai interaksi sosial diperoleh
dengan cara menjumlahkan skor-skor yang diperoleh dari tiap butir nomor angket.
6
2. Bimbingan kelompok
Bimbingan kelompok merupakan bimbingan yang diberikan peneliti kepada siswa
secara berkelompok. Dalam pelaksanaannya dari 40 siswa dibagi dalam 8
kelompok masing-masing kelompok berjumlah 5 anak dengan memberikan materi
yang menyangkut interaksi sosial. Pelaksanaan bimbingan kelompok dimulai dari
bulan Agustus sampai Desember dengan memberikan pelayanan kepada siswa 1
minggu 1 kali layanan.
F. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang akan dicapai adalah: untuk mengetahui
pelaksanaan bimbingan kelompok pada siswa kelas VIII MTs At Taqwa
Kecamatan Bodeh Tahun Pelajaran 2010/2011, untuk mengetahui interaksi sosial
siswa kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh Tahun Pelajaran 2010/2011,
dan untuk mengetahui pengaruh bimbingan kelompok terhadap interaksi sosial
siswa kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh Tahun Pelajaran 2010/2011.
G. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan diantaranya secara teoretis dan secara praktis.
Secara teoretis hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan baru tentang
upaya meningkatkan interaksi sosial melalui bimbingan kelompok pada siswa
kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh tahun pelajaran 2010/2011.
Secara praktis hasil penelitian dapat digunakan oleh guru untuk lebih
meningkatkan bimbingan kelompok, khususnya dalam upaya meningkatkan
7
interaksi sosial bagi siswa SMP. Selain itu dapat memberi masukan bagi semua
guru mata pelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dapat mendorong
peningkatan bimbingan kelompok, sehingga memberikan kontribusi terhadap
interaksi sosial siswa ke arah yang lebih baik, serta dapat digunakan oleh lembaga
sekolah lain dalam upaya meningkatkan interaksi sosial siswa.
H. Sistematika Skripsi
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian yakni bagian awal,
bagian inti, dan bagian akhir. Pada bagian awal dari skripsi ini terdiri dari halaman
judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, halaman motto dan
persembahan, kata pengantar, abstraksi, daftar isi, daftar tabel dan daftar lampiran.
Bagian isi skripsi, berisi: Bab I Pendahuluan, yang berisi: latar belakang
masalah, identifikasi masalah, definisi operasional, perumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian dan sistematika skripsi. Bab II Landasan Teori, yang
meliputi: bimbingan kelompok yang terdiri atas pengertian bimbingan kelompok,
macam-macam bimbingan, tujuan bimbingan, bentuk pendekatan dalam
bimbingan. interaksi sosial, yang terdiri atas pengertian interaksi sosial, macam-
macam interaksi sosial, bentuk-bentuk interaksi sosial, ciri-ciri interaksi sosial,
syarat-syarat terjadinya interaksi sosial, kerangka berfikir dan hipotesis. Bab III
Metodologi Penelitian, yang meliputi: metode penentuan subyek penelitian,
populasi penelitian, sampel penelitian, teknik sampling, variabel penelitian, teknik
pengumpulan data dan teknik analisa data. Bab IV Hasil Penelitian, yang meliputi:
persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian dan analisa data. Bab V Penutup,
8
yang berisi simpulan dan saran dalam penelitian. Bagian akhir skripsi berisi
tentang: daftar pustaka dan lampiran-lampiran pendukung pelaksanaan penelitian.
9
BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Interaksi Sosial
1. Pengertian interaksi sosial
Interaksi adalah proses perubahan yang berhubungan dengan kehidupan kejiwaan
manusia, di mana biasanya perubahan-perubahan tersebut melahirkan tingkah laku
yang bisa ditandai, meskipun tidak bisa diukur seperti pada perubahan-perubahan
jasmani (Sutoyo dan Prasetyo, 1989: 86). Interaksi sosial adalah upaya
penumbuhkembangan sumber daya manusia melalui proses hubungan
interpersonal (hubungan antar pribadi).
Hubungan interpersonal tersebut berlangsung dalam lingkungan masyarakat
yang terorganisasi, yaitu masyarakat pendidikan dan keluarga. Dalam merespons
pelajaran di kelas misalnya, siswa bergantung pada persepsinya terhadap guru
pengajar dan teman-teman sekelasnya. Positif atau negatifnya persepsi siswa
terhadap guru dan teman-temannya itu sangat mempengaruhi kualitas hubungan
sosial para siswa dengan lingkungan sosial kelasnya. Bahkan mungkin dengan
lingkungan sekolahnya (Syah, 1995: 74).
Seperti dalam proses-proses perkembangan lainnya, proses interaksi sosial
dan moral siswa juga selalu berkaitan dengan proses belajar. Konsekuensinya,
kualitas hasil perkembangan sosial siswa sangat bergantung pada kualitas proses
belajar (khususnya belajar sosial) siswa tersebut. Baik di lingkungan sekolah,
keluarga, maupun di lingkungan yang lebih luas. Hal ini bermakna bahwa proses
9
10
belajar itu amat menentukan kemampuan siswa dalam bersikap dan perilaku
sosial. Tentu saja sikap dan perilaku sosial tersebut harus selaras dengan norma
moral agama, tradisi, hukum, dan norma lainnya yang berlaku. Dalam hal ini,
perkembangan sosial hampir dapat dipastikan juga perkembangan moral. Sebab
perilaku moral pada umumnya merupakan unsur fundamental dalam bertingkah
laku sosial. Seorang siswa hanya akan mampu berperilaku sosial dalam situasi
sosial tertentu secara memadai apabila menguasai pemikiran norma perilaku
moral yang diperlukan untuk situasi sosial tersebut.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial anak
Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial pada dasarnya dibagi dua
macam. Kedua macam faktor tersebut adalah faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor Internal, yang meliputi: (a) keadaan fisik yang berkelainan, fisik yang
berkelainan maksudnya, keadaan fisik seseorang yang berbeda dengan fisik
kebanyakan orang pada umumnya, (b) keadaan psikologi, pada hakikatnya
manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki dorongan untuk bermasyarakat
maka harus mampu menyesuaikan diri dengan situasi sosial.
Faktor Eksternal yang meliputi: keadaan lingkungan keluarga, sikap dan
kebiasaan orangtua dalam kehidupannya sehari-hari akan mempengaruhi perilaku
anak-anaknya, karena orangtua sebagai panutan atau figur dalam keluarga.
Lingkungan masyarakat, kebiasaan dalam masyarakat, baik itu adat istiadat tradisi
atau nilai-nilai moral yang dianggap baik akan memberikan arah pada seseorang
tentang bagaimana harus bertindak atau berperilaku; lingkungan sekolah,
lingkungan sekolah merupakan tempat atau wadah seorang individu melakukan
11
aktivitas dalam rangka mengembangkan potensi yang ada pada dirinya.
Lingkungan sekolah yang baik akan memungkinkan individu bebas dalam
mengekspresikan kemampuan dengan tanpa tekanan; pengalaman masa lalu,
pengalaman yang menyenangkan akan cenderung mempengaruhi kepribadian
seseorang. Demikian pula pengalaman yang tidak menyenangkan akan
mempengaruhi perkembangan kepribadian yang negatif. Sebagaimana dijelaskan
oleh Kartono (1995: 129) bahwa “faktor-faktor yang mempengaruhi seperti
memperoleh kepercayaan kasih, dan mempunyai harapan biasanya mempengaruhi
perkembangan kepribadian secara positif, sedangkan faktor yang mempengaruhi
pengalaman yang tidak menyenangkan biasanya mempengaruhi perkembangan
secara negatif”.
3. Ciri-ciri orang yang berinteraksi sosial yang baik
Dalam usahanya untuk mencapai interaksi sosial dengan lingkungan, terkadang
tanpa mengalami hambatan sehingga akan muncul sikap perilaku yang positif.
Lebih lanjut Hurlock (1988: 255) merumuskan orang yang berciri-ciri memiliki
interaksi sosial yang baik sebagai berikut: mampu dan bersedia menerima
tanggung jawab; berpartisipasi bergembira dalam kegiatan yang sesuai dengan
tiap tingkatan usia; segera menangani masalah yang menuntut penyelesaian;
senang menyelesaikan dan mengatasi berbagai hambatan yang mengancam
kebahagiaan; tetap pada pilihannya sampai diyakini bahwa pilihan itu shokheh.;
mengambil keputusan dengan senang tanpa konflik dan tanpa banyak menerima
nasihat; lebih baik memperoleh kepuasan dan prestasi yang nyata ketimbang dari
prestasi yang imajiner; dapat menggunakan pikiran sebagai alat untuk
12
menciptakan cetak bina tindakan bukan sebagai akal untuk menunda atau
menghindari suatu tindakan; belajar dari kegagalan tidak mencari-cari alasan
untuk menjelaskan kegagalan; tidak membesar-besarkan keberhasilan atau
mengharapkan pada bidang yang tidak berkaitan; mengetahui bekerja bila saatnya
bekerja, dan mengetahui bermain bila saatnya bermain; dapat mengatakan “tidak”
dalam situasi yang membahayakan kepentingan sendiri; dapat mengatakan “ya”
dalam situasi yang akhirnya menguntungkan; dapat menunjukkan amarah secara
langsung bila bersinggung atau bila haknya dilanggar; dapat menunjukkan kasih
sayang secara langsung dengan cara dan takaran yang sesuai; dapat menahan sakit
atau emosional bila perlu; dapat berkompromi bila menghadapi kesulitan; dapat
memusatkan energi pada tujuan yang penting dan menerima kenyataan bahwa
hidup adalah perjuangan yang tak kunjung berakhir.
4. Ciri-ciri orang yang berinteraksi sosial yang buruk
Seseorang yang mengalami hambatan atau kegagalan dalam usahanya untuk
menyesuaikan diri dengan situasi sosial di lingkungannya juga akan nampak
dalam bentuk sikap dan perilaku yang cenderung negatif. Menurut Hurlock (1988:
265) tanda-tanda umum ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan situasi sosial
adalah: tidak bertanggung jawab tampak dalam perilaku mengabaikan pelajaran,
misalnya untuk bersenang-senang dan mendapatkan dukungan sosial; sifat yang
sangat agresif dan sangat yakin pada diri pribadi; perasaan tidak aman yang
menyebabkan remaja patah mengikuti standar-standar kelompok; merasa ingin
pulang berada jauh dengan lingkungan yang tidak dikenal; telah banyak berkhayal
untuk mengembangkan ketidakmampuan yang diperoleh dari kehidupan sehari-
13
hari; mundur ke tingkat perilaku sebelumnya agar disenangi dan diperhatikan;
menggunakan mekanisme pertahanan seperti rasionalisme, proyeksi, berkhayal
dan memindahkan;
Apabila gejala-gejala tersebut di atas terus berlanjut dan tidak teratasi,
maka akan tampak perilaku yang akan lebih berbahaya dan mengalami kegagalan
hidup. Hal demikian juga dirumuskan oleh Hurlock (1988: 269) bahwa tanda-
tanda penyesuaian diri dengan situasi sosial yang buruk secara umum sebagai
berikut: mengamuk akibat profokasi kecil, menunjukkan tanda-tanda
kekhawatiran dan cemas yang berlebihan; sering tampak depresif dan jarang
tersenyum atau bergurau; sering tampak terhanyut dalam lamunan; menunjukkan
kepekaan besar terhadap sindiran yang nyata maupun yang dibayangkan;
ketidakmampuan menghadapi perilaku salah meskipun berulang kali
diperingatkan dan dihukum; kebiasaan berbohong untuk memenuhi suatu tujuan;
permusuhan pada setiap jenis kekuasaan; atau Lari dari rumah; membadut untuk
menarik perhatian, memproyeksi kesalahan pada orang lain dan mencari-cari
alasan bila dikritik; sikap iri hati menutupi kesalahan dengan mengecilkan nilai
dan hal-hal yang tidak dapat dicapai.
Anak yang memiliki interaksi sosial yang buruk disebut disebut mal
adjusted. Sedangkan penyebab interaksi sosial yang buruk adalah penolakan diri
dan tidak menyukai diri. Hal ini banyak dialami oleh anak yang berkelainan atau
luar biasa. Karena keadaan menunjukkan perbedaan atau penyimpangan yang
sangat besar dibandingkan dengan orang yang oleh lingkungannya dianggap
normal. Apabila dilihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial di
14
atas, lingkungan keluarga dan masyarakat sangat besar dalam mempengaruhi
proses interaksi sosial seseorang. Dalam keluarga yang memiliki anak berkelainan
melayani segala kebutuhannya dengan perasaan kasihan yang tidak pada
tempatnya, anak cenderung dimanjakan, akhirnya kepribadian anak cenderung
manja tidak mampu mandiri dan memiliki sifat ketergantungan sangat besar pada
orang lain.
B. Bimbingan Kelompok
1. Pengertian bimbingan kelompok
Bimbingan kelompok menurut para Gadza yang dikutip oleh (Prayitno, 1995:
309) disebutkan bahwa bimbingan kelompok di sekolah merupakan kegiatan
informasi kepada siswa untuk membantu mereka menyusun rencana dan
keputusan yang tepat bagi para anggota klasikal. Dalam bimbingan kelompok ada
bermacam-macam bentuk antara lain: yang bersifat informatif, bimbingan yang
mendorong aktivitas klasikal dan bersifat penyembuhan. Bimbingan kelompok
dalam penelitian ini adalah bantuan yang diberikan kepada sejumlah siswa kurang
lebih sepuluh siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang kurang baik.
Walgito (2005: 3) mengemukakan bimbingan adalah tuntunan atau
pertolongan yang diberikan kepada individu atau seklasikal individu dalam
mengatasi kesulitan kehidupannya, agar dapat menyesuaikan dirinya dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan perkembangan pribadinya untuk mencapai
kesejahteraan hidup. Bimbingan menurut Badawi (2005: 4) adalah bantuan
terhadap si terbimbing yang diberikan baik secara perorangan atau klasikal agar
terbimbing mampu memecahkan masalah hidupnya dengan kemampuannya
15
sendiri dan mengenal serta menempatkan dirinya dengan tepat dalam masyarakat.
Selanjutnya menurut Natawidjaja (2007: 90) bimbingan adalah suatu bantuan
kepada individu yang dilakukan secara terus menerus supaya individu tersebut
dapat memahamai diri dan dapat bertindak wajar sesuai dengan tuntutan dan
keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat peneliti simpulkan, bahwa
bimbingan adalah merupakan proses bantuan yang diberikan kepada individu atau
seklasikal individu agar memahami dirinya sehingga mampu mengatasi
masalahnya sesuai dengan kemampuannya dan dapat menyesuaikan dengan
lingkungan untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.
2. Macam-macam pendekatan dalam bimbingan
Menurut Depdikbud (1994: 26) dijelaskan bahwa macam-macam pendekatan
pelaksanaan bimbingan sebagai berikut: dengan cara klasikal, yaitu untuk
melayani siswa yang sama kebutuhannya, tanpa perlu pemisahan, dengan cara
klasikal yaitu untuk melayani siswa yang sama kebutuhannya, namun tidak sesuai
untuk sebagian siswa, dengan cara individual yaitu layanan secara individual
sesuai dengan keadaan masalah dan karakteristiknya, dengan cara alih tangan
yaitu meminta bantuan pihak lain yang dipandang lebih berwenang. Dari empat
teknik bimbingan tersebut antara satu dengan lainnya tidak dapat berdiri sendiri.
Dalam pelaksanaannya guru pembimbing dapat menggunakan lebih dari
satu teknik. Sedangkan beberapa teknik yang dapat digunakan antara lain
konseling, wawancara, diskusi klasikal, simulasi, bermain peranan, permainan,
16
konsultasi, kunjungan rumah, kegiatan individual atau klasikal, demonstrasi,
ceramah, karyawisata, nara sumber, pustaka dan lain sebagainya. Bimbingan
konseling di sekolah dasar dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu cara
individual dan cara klasikal.
3. Bimbingan kelompok
Pengertian bimbingan kelompok belajar dapat dijelaskan sebagai berikut: Klasikal
merupakan sekumpulan individu yang saling berinteraksi dengan tujuan tertentu.
Pernyataan tersebut dipertegas oleh pendapat Sukmadinata (2007: 3) yaitu
“klasikal merupakan kesatuan dua atau lebih individu yang saling mengadakan
interaksi yang memungkinkan mengadakan interstimulasi dan respon untuk
mencapai tujuan bersama”.
Bimbingan kelompok menurut Depdikbud (1994: 13-14) diartikan sebagai
bimbingan yang menungkinkan sejumlah siswa secara bersama-sama memperoleh
berbagai bahan informasi yang berguna untuk menunjang kehidupan sehari-hari.
Sedangkan menurut pendapat Margareth E. Burnet (dalam Walgito, 2005: 2-3)
sebagai berikut: tujuan dari bimbingan kelompok cenderung menunjukkan fase
bimbingan atau program personal dalam seklasikal individu daripada antara
konselor dan klien dalam wawancara langsung. Hal itu mungkin mempengaruhi
instruksi di mana isinmya dikaitkan dengan masalah tafsiran pribadi, bimbingan
pendidikan atau panggilan, aturan pribadi dan dukungan sosial, ini banyak
mempengaruhi klasikal dalam mencapai tujuan dan mempelajari individu dalam
interaksi mereka, saling membantu mengatasi kesulitan dan memperoleh
perubahan tingkah laku.
17
Selanjutnya peneliti kemukakan juga pendapat Jane Waters (dalam
Walgito, 2005: 14) sebagai berikut: kerja klasikal kadang-kadang didefinisikan
bekerja dalam klasikal, lebih spesifik lagi adalah metode atau pola membantu
fungsi klasikal supaya klasikal atau individu memperoleh hasil yang layak dan
membantu hubungan sosial dari anggotanya. Berdasarkan pengertian tokoh–tokoh
di atas, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: Bimbingan kelompok
adalah fase bimbingan atau metode dalam klasikal untuk memfungsikan klasikal,
di mana mereka saling berinteraksi, saling membantu menerima aturan bersama,
kerja bersama sehingga memperoleh hasil kerja klasikal yang layak dan
memperoleh perubahan tingkah laku yang positif serta berkembangnya hubungan
sosial.
Dalam bimbingan kelompok ada bermacam-macam bentuk antara lain:
yang berifat informatif, bimbingan yang mendorong aktivitas klasikal dan bersifat
penyembuhan. Bimbingan kelompok dalam penelitian ini adalah bantuan yang
diberikan kepada sejumlah siswa kurang lebih sepuluh siswa yang memiliki
kebiasaan belajar yang kurang baik. Sedangkan bimbingan yang diberikan dapat
bersifat informatif dan mendorong aktivitas klasikal.
Bimbingan yang bersifat informatif, pembimbing memberikan materi
bimbingan dalam upaya meningkatkan kebiasaan belajar yang baik. Sedangkan
bimbingan yang bersifat mendorong aktivitas klasikal, anak melakukan kegiatan
secara klasikal tentang usaha–usaha meningkatkan kebiasaan belajar yang baik.
Bentuk bimbingan kelompok dalam penelitian ini adalah bimbingan kelompok
18
yang bersifat informatif yaitu mendorong siswa untuk meningkatkan kebiasaan
belajar yang baik.
C. Kerangka Berpikir
Bimbingan kelompok adalah bantuan kepada siswa baik secara individu
maupun kelompok untuk memecahkan masalah-masalah sosial. Sehingga siswa
yang memperoleh bimbingan kelompok, mereka akan memperoleh berbagai
bahan informasi tentang beberapa nilai-nilai sosial seperti nilai baik buruk, nilai
kesopanan serta nilai-nilai lain yang ada di dalam kehidupan sosial agar dapat
menyesuaikan diri dengan baik di masyarakat. Dengan demikian bimbingan
kelompok memberi beberapa konsep nilai sosial seperti interaksi social agar dapat
menyesuaikan diri dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar.
Dengan demikian bimbingan kelompok diduga berpengaruh terhadap
interaksi sosial siswa. Bila kerangka berpikir ini digambarkan dalam bentuk
paradigma adalah sebagai berikut:
Gambar: 1 Bagan Kerangka Berpikir
D. Hipotesis
Berdasarkan pengertian tersebut dalam penelitian ini penulis mengajukan
hipotesis kerja (Ha) : “ada pengaruh bimbingan kelompok terhadap interaksi
sosial siswa kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh Tahun Pelajaran
BimbinganKelompok
Interaksi SosialBelajar
19
2010/2011”. Hipotesis tandingan lawan dari hipotesis kerja (H0) yaitu: “tidak ada
pengaruh bimbingan kelompok terhadap interaksi sosial siswa kelas VIII MTs At
Taqwa Kecamatan Bodeh Tahun Pelajaran 2010/2011”.
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh
Kabupaten Pemalang. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai
bulan Desember 2010.
B. Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs
At Taqwa Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang yang berjumlah 40 siswa.
Sampel dalam penelitian ini diambil secara secara keseluruhan yaitu siswa kelas
VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang tahun pelajaran
2010/2011 yang berjumlah 40 anak.
C. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode komparasi yakni untuk mengetahui
pengaruh bimbingan kelompok terhadap interaksi sosial siswa. Untuk mengetahui
interaksi sosial siswa sebelum dan sesudah diberikan bimbingan kelompok
digunakan alat ukur angket. Dari alat ukur tersebut akan diperoleh skor dan nilai.
Kemudian nilai yang diperoleh dari kedua angket interaksi sosial dikomparasikan
menggunakan rumus t-test.
Berdasarkan analisis data interaksi sosial siswa sebelum dan sesudah
diberikan bimbingan kelompok akan diperoleh thitung. Dalam penelitian ini
20
21
dinyatakan ada pengaruh jika thitung lebih besar dari harga ttabel. Alasan
menggunakan t-test adalah teknik ini sebagai uji hipotesis tentang pengaruh dari
variabel terhadap variabel yang lain, yaitu pengaruh layanan bimbingan kelompok
terhadap interaksi sosial siswa. Selanjutnya dengan t-test ini dapat diketahui
pengaruh yang signifikan layanan bimbingan kelompok terhadap interaksi sosial
siswa, sehingga pengolahan data ini lebih tepat menggunakan t-test.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah angket tentang interaksi sosial. Angket digunakan untuk mengukur
interaksi sosial siswa pada siswa kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh
Tahun Pelajaran 2010/2011. Selain itu juga digunakan metode dokumentasi dalam
penelitian untuk mengetahui nama siswa dan latar belakangnya yang sudah
terdokumentasikan dalam buku induk siswa.
Angket interaksi sosial dalam penelitian ini terdiri dari 3 aspek di mana
masing-masing butir memiliki 4 pilihan jawaban yaitu “selalu”, “sering”,
“kadang-kadang” dan “tidak pernah”. Pilihan jawaban dalam angket interaksi
sosial memiliki kandungan skor yaitu untuk jawaban “selalu” skor = 4, jawaban
“sering” skor = 3, jawaban “kadang-kadang” skor = 2, dan jawaban “tidak
pernah” skor = 1. Untuk memenuhi syarat suatu alat ukur yaitu validitas dan
reliabilitas, maka sebelum digunakan untuk meneliti, angket perlu diujicobakan.
Guna melengkapi angket interaksi sosial dibutuhkan kisi-kisi angket interaksi
sosial berikut ini:
22
Tabel 1Kisi-kisi Instrumen Interaksi Sosial
Variabel Indikator DeskriptorNomor
Butir SoalInteraksiSosial
a. Interaksi Verbal
b. Interaksi Fisik
c. Interaksi Emosional
1) Dapat menyesuaikan diridengan lingkungan sekitar
2) Mampu menjalin komunikasidengan orang lain
1) Mampu bergaul denganlingkungan sekitar
2) Mampu memberikan masukan
1) Memiliki rasa empati denganlingkungan
3) Memiliki kepedulian terhadapsesama
4) Mampu menghormati pendapatorang lain
1, 6, 8
2, 4, 20
9, 10
15, 16, 18
3, 5, 13
7, 12, 14
11, 17, 19
E. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji validitas
a. Data uji validitas
Angket interaksi sosial diujicobakan kepada 20 siswa. Angket interaksi
sosial yang disebarkan terdiri atas 20 butir. Tabulasi data uji validitas yang
memaparkan skor butir (X) dan skor total (Y) terdapat pada Lampiran 2 halaman
53. Berikut ini adalah skor butir dan skor total yang diperoleh dari 20 responden.
Tabel 2Skor Total dan Skor Butir Uji Coba Angket Interaksi Sosial
Resp.Skor Butir (X)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 3 4 4 4 2 4 2 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 4
23
4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 4
5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4
6 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4
7 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4
8 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
9 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4
10 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4
11 4 2 2 4 3 4 3 2 3 3
12 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3
13 2 2 4 2 4 4 2 4 4 3
14 3 3 2 2 4 2 2 3 1 4
15 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
16 3 3 2 2 4 4 4 3 3 3
17 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4
18 2 3 4 3 3 2 2 4 2 4
19 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4
20 2 2 2 4 4 2 4 4 2 3
X 67 65 66 69 78 71 68 74 60 75
Resp.Skor Butir (X)
Y11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 72
2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 76
3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 72
4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 72
5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 76
6 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 74
7 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 75
8 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 74
9 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 76
10 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 74
11 2 3 2 3 3 4 2 2 3 3 57
24
12 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 71
13 3 2 4 3 2 2 2 3 3 2 57
14 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 55
15 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 76
16 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 68
17 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 76
18 4 4 2 3 4 4 2 3 3 4 62
19 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 75
20 4 3 2 4 4 3 3 4 3 4 63
X 71 72 66 75 71 73 66 72 68 74 1401
Pengujian validitas ini dilakukan pada 20 butir angket. Dari pengujian
yeng telah dilakukan pada butir angket nomor 1 sampai dengan 20, untuk
responden 1 sampai 20, skor butir 1 sampai 20 dijumlahkan sehingga diperoleh
skor total (Y).
b. Analisis data uji validitas
Untuk menguji validitas angket tersebut digunakan rumus korelasi product
moment, yaitu:
))()()((
))((2222 YYNXXN
YXXYNrxy
(Arikunto, 2006: 245).
Keterangan :N : Jumlah subjekX : Jumlah skor butirY : Jumlah skor totalXY : Jumlah perkalian antara skor butir dengan skor total.X2 : Jumlah skor butir kuadratY2 : Jumlah skor total kuadratrxy : Koefisien korelasi antara X dengan YX : Skor butirY : Skor total
25
Kemudian untuk mengetahui valid tidaknya suatu butir angket, dengan
cara hasil koefisien korelasi tiap butir dikonsultasikan dengan tabel harga r
product moment pada taraf signifikansi 5% dengan jumlah subyek (N=20).
Apabila rhitung > rtabel maka butir dinyatakan valid, sedangkan apabila rhitung < rtabel
maka butir dinyatakan tidak valid. Berdasarkan tabel distribusi jawaban angket
(terlampir) dapat dihitung validitas untuk masing-masing pertanyaan angket.
Perhitungan dilakukan dengan mengkorelasikan angka-angka antara skor tiap
butir angket dengan skor total angket. Untuk menghitung validitas butir 1 sampai
20 perlu dicari X2, X2, Y2, Y2, XY, XY. Berikut ini merupakan tabel
persiapan uji validitas untuk butir 1 sampai butir 20.
Tabel 3Tabel Persiapan Uji Validitas Angket Interaksi Sosial
Butir X X² Y Y² XY
1 67 235 1401 99111 4744
2 65 225 1401 99111 4623
3 66 232 1401 99111 4681
4 69 249 1401 99111 4886
5 78 306 1401 99111 5485
6 71 263 1401 99111 5023
7 68 244 1401 99111 4835
8 74 280 1401 99111 5223
9 60 196 1401 99111 4253
10 75 285 1401 99111 5288
11 71 259 1401 99111 5014
12
13
14
15
16
17
18
19
20
26
c. Hasil analisis data
Pada subjek atau N = 20, taraf signifikan 5% diperoleh angka r tabel =
0,444. Untuk mengetahui valid dan tidaknya tiap butir angket, r hitung yang
diperoleh tiap-tiap butir angket dikonsultasikan dengan harga rtabel. Angka hasil
perhitungan dari tiap butir kemudian dikonsultasikan dengan r tabel. Berikut adalah
tabel rekapitulasi hasil uji validitas tiap butir.
Tabel 4Hasil Perhitungan Uji Validitas Angket Interaksi Sosial
No. Angket rhitung rtabel Keterangan1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
0,500
0,604
0,491
0,510
0,505
0,480
0,642
0,507
0,401
0,568
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
0,492
0,751
0,466
0,298
0,505
0,607
0,650
0,583
0,521
0,610
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
27
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 20 angket interaksi
sosial 18 angket koefisien korelasinya di atas harga rtabel yang berarti angket
tersebut valid yaitu angket nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17,
18, 19 dan 20. Selain itu 2 butir angket sisanya koefisien korelasinya di bawah
harga rtabel yang berarti angket tersebut tidak valid yaitu nomor 9 dan 14. Maka,
jumlah butir yang digunakan dalam penelitian sebagai alat pengumpulan data
jumlahnya 18, dan butir tersebut sudah mewakili dari seluruh aspek. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3 halaman 30 sampai dengan 39.
2. Uji reliabilitas
Untuk menguji reliabilitas, alat ukur yang digunakan rumus Alpha Croanbach
untuk mendapatkan harga secara penuh (r11) yaitu:
t
b
K
Kr
2
2
11 11
Di mana:
NN
xx
ab
)( 22
2
NN
yy
at
)( 22
2
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir angket yang valid
2ab = jumlah varians butir
2at = varians total
(Arikunto, 1996: 19)
28
Berikut adalah tabel persiapan uji reliabiltas sebagai langkah untuk
perhitungan uji reliabilitas instrumen. Kemudian dari tabel tersebut digunakan
sebagai panduan untuk mencari varians butir dan varians total.
Tabel 5Tabel Persiapan Uji Reliabilitas
No. Angket X X2 (X)2 (X)2/N X2 - (X)2/N 2b1 67 235 4489 224.450 10.550 0.5282 65 225 4225 211.250 13.750 0.6883 66 232 4356 217.800 14.200 0.7104 69 249 4761 238.050 10.950 0.5475 78 306 6084 304.200 1.800 0.0906 71 263 5041 252.050 10.950 0.5477 68 244 4624 231.200 12.800 0.6408 74 280 5476 273.800 6.200 0.310
10 75 285 5625 281.250 3.750 0.18811 71 259 5041 252.050 6.950 0.34712 72 268 5184 259.200 8.800 0.44013 66 230 4356 217.800 12.200 0.61015 71 259 5041 252.050 6.950 0.34716 73 275 5329 266.450 8.550 0.42817 66 228 4356 217.800 10.200 0.51018 72 266 5184 259.200 6.800 0.34019 68 236 4624 231.200 4.800 0.24020 74 280 5476 273.800 6.200 0.310∑ 1266 4620 89272 4463.6 156.4 7.82
Mencari varians butir soal dengan menggunakan rumus:
NN
XX
22
2
)(
Berikut akan diberikan contoh perhitungan varians butir soal nomor 1.
X2 = 235; (X)2 = (67)2 = 4489; N = 20.
2b120
20
)67(235
2
=
20
224.45-235
29
=20
10.55= 0,528
Dengan cara seperti tersebut di atas, maka akan ditemukan jumlah varians butir
2b = 7,82. Berikut ini adalah perhitungan varians total untuk uji reliabilitas.
NN
YY
t
22
2
)(
Y2 = 99111 (Y)2 = (1401)2 = 1962801
2t =20
20
196280199111
=20
98140.05-99111
=20
970.95= 48,55
Kemudian dimasukkan ke dalam rumus:
t
b
K
Kr
2
2
11 11
r11 =
48,55
7,821
118
18= 0.16107911.0588
= )0.838921)(1.0588( = 0.888269
= 0,888
Hasil rhitung (rii) kemudian dikonsultasikan dengan rtabel taraf signifikan 5%.
Apabila rhitung lebih besar 0,444, maka instrumen dinyatakan reliabel. Dari
perhitungan terhadap uji coba instrumen interaksi sosial kepada 20 anak diketahui
koefisien reliabelitas 0,888. Karena rhitung > rtabel, maka instrumen dinyatakan
reliabel. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3 halaman 56
sampai dengan 58.
30
Berdasarkan data butir angket yang valid dan reliabel, dari 20 angket
hanya 18 angket yang digunakan sebagai alat penelitian yaitu angket nomor 1, 2,
3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19 dan 20. Angket sebanyak 18 butir
tersebut sudah memenuhi indikator-indikator dari variabel interaksi sosial.
F. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian meliputi: persiapan penelitian, mengadakan
pendekatan dan konsultasi kepada kepala MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh
tentang rencana melakukan penelitian di sekolahnya, pelaksanaan penelitian dan
penyusunan laporan penelitian. Peneliti mempersiapkan surat ijin penelitian dari
Faklutas Ilmu Pendidikan IKIP PGRI Semarang perihal ijin penelitian dan
diserahkan kepada kepala MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh, membuat jadwal
penelitian, pembuatan instrumen, analisis hasil angket, penyebaran angket untuk
dijawab responden, serta melakukan analisis uji instrumen sebagai alat ukur
variabel, mempersiapkan instrumen alat pengumpulan data termasuk membuat
kisi-kisi angket beserta analisis instrumen yang sesuai dengan aspek yang akan
diselidiki, menyusun dan menggandakan instrumen untuk selanjutnya
disampaikan pada responden.
Selanjutnya mengumpulkan data dengan melihat buku induk, daftar kelas,
daftar nilai dan buku rapor. Buku induk merupakan dokumen sekolah yang
penting memuat data-data siswa sejak diterima menjadi siswa sekolah sampai
dengan luliusan kehadiran siswa, data-data orangtua, prestasi dan catatan kejadian
penting. Pelaksanaan penelitian, diawali dengan mengadakan uji coba atau try out
31
instrumen terhadap 20 siswa di MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh, mengadakan
analisis uji coba instrumen penelitian hasil uji coba sehingga dapat mengetahui
validitas butir dan reliabilitas instrumen (lihat lampiran).
Langkah berikutnya dalam mempersiapkan instrumen guna mengadakan
penelitian, alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket interaksi
sosial disebarkan kepada 20 responden. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII
yang terdiri dari 40 siswa. Dalam melakukan penelitian, siswa dimasukkan dalam
ruang kelas untuk menjawab instrumen yang telah disediakan untuk diberi tes
awal (T1), peneliti memasuki ruangan yang telah disediakan dan selanjutnya
memberi pengarahan cara pengisian angket, selanjutnya membagi lembar angket
beserta lembar jawaban instrumen penelitian.
Setelah di tes awal, peneliti melakukan bimbingan kelompok. Setelah
perlakuan bimbingan kelompok diberikan, peneliti melakukan tes akhir (T2). Hasil
tes awal dan tes akhir dianalisis, dan dari hasil analisis tersebut peneliti membuat
dan menyusun laporan penelitian.
G. Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian tindakan. Rancangan penelitian ini
adalah menggunakan metode one group pretest and posttest design. Untuk lebih
jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut:
Pretest Treatment Posttest
T1 X T2
32
Keterangan:
T1 = Kelompok anak didik diberi tes awal (pretest)
X = Kelompok anak didik diberi layanan bimbingan kelompok (treatment)
T2 = Kelompok anak didik diberi tes akhir (posttest)
Adapun prosedur pelaksanaannya sebagai berikut: siswa kelas VIII MTs
At Taqwa Kecamatan Bodeh diberi tes awal (T1) yaitu angket untuk mengukur
mean interaksi sosial siswa sebelum diberi perlakuan bimbingan kelompok.
Kemudian siswa kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh diberi perlakuan
(X) layanan bimbingan kelompok. Setelah diberi perlakuan siswa kelas VIII MTs
At Taqwa Kecamatan Bodeh diberi tes akhir (T2) yaitu tes untuk mengukur mean
interaksi sosial siswa setelah diberi perlakuan. Kemudian peneliti membandingkan
hasil tes awal (T1) dan tes akhir (T2) untuk menentukan perbedaan yang timbul
akibat perlakuan bimbingan kelompok.
Dalam penelitian ini ada dua variabel pokok yaitu variabel layanan
bimbingan kelompok dan variabel interaksi sosial siswa. Variabel layanan
bimbingan kelompok sebagai variabel bebas (X) dan interaksi sosial siswa sebagai
variabel terikat (Y).
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis statistik data yang digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap interaksi sosial siswa
kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh Pemalang Tahun Pelajaran
2010/2011, adalah uji perbedaan mean (uji-t) dengan rumus:
33
)1(
2
21
NN
d
MMt
Keterangan:
M1 = Mean setelah ada bimbingan kelompok
M2 = Mean sebelum ada bimbingan kelompok
d = Deviasi mean data
N = Jumlah subyek
Selanjutnya interpretasi harga t-test dalam kaitannya dengan pengujian
hipotesis, harga thitung dikonsultasikan dengan ttabel. Apabila thitung lebih besar dari
harga ttabel, maka ada pengaruh/peningkatan pemberian bimbingan kelompok
terhadap interaksi sosial siswa kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh
Tahun Pelajaran 2010/2011. Sebaliknya apabila thitung kurang dari harga ttabel,
maka tidak ada pengaruh/peningkatan pemberian bimbingan kelompok terhadap
interaksi sosial siswa kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh Tahun
Pelajaran 2010/2011.
I. Hipotesis Statistik
Apabila hasil thitung > ttabel, maka koefisien t-test adalah signifikan pada
taraf signifikan 5%, dan hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi “ada pengaruh yang
signifikan bimbingan kelompok terhadap interaksi sosial siswa kelas VIII MTs At
Taqwa Kecamatan Bodeh Tahun Pelajaran 2010/2011”, diterima. Sedangkan jika
thitung < ttabel maka hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi: ”ada pengaruh yang
34
signifikan bimbingan kelompok terhadap interaksi sosial siswa kelas VIII MTs At
Taqwa Kecamatan Bodeh Tahun Pelajaran 2010/2011” ditolak pada taraf
signifikansi 5%.
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap
interaksi sosial siswa kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh Kabupaten
Pemalang, digunakan angket interaksi sosial 18 butir. Adapun jumlah sampel
yang digunakan adalah 40 siswa. Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk
deskripsi data interaksi sosial siswa kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh
Kabupaten Pemalang sebelum dan sesudah layanan bimbingan kelompok.
1. Interaksi sosial siswa sebelum layanan bimbingan kelompok
Interaksi sosial siswa kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh Kabupaten
Pemalang sebelum pemberian layanan bimbingan kelompok dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 7Interaksi Sosial Siswa Kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh Kabupaten
Pemalang Sebelum Layanan Bimbingan Kelompok
No. Kode Siswa Nilai Interaksi Sosial
1 R1 68
2 R2 64
3 R3 67
4 R4 68
5 R5 67
6 R6 63
7 R7 69
8 R8 66
9 R9 59
10 R10 62
35
36
11 R11 62
12 R12 67
13 R13 67
14 R14 65
15 R15 68
16 R16 64
17 R17 70
18 R18 67
19 R19 66
20 R20 68
21 R21 70
22 R22 60
23 R23 60
24 R24 69
25 R25 70
26 R26 64
27 R27 66
28 R28 70
29 R29 67
30 R30 60
31 R31 60
32 R32 70
33 R33 65
34 R34 57
35 R35 58
36 R36 57
37 R37 58
38 R38 59
39 R39 63
40 R40 67
Jumlah 2587
Rata-rata 64,68
37
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa nilai interaksi sosial siswa kelas
VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang sebelum pemberian
layanan bimbingan kelompok dengan nilai tertinggi adalah sebesar 70, nilai
terendah 57 serta mean sebesar 64,68. Mean interaksi sosial siswa kelas VIII MTs
At Taqwa Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang sebelum pemberian layanan
bimbingan kelompok sebesar 64,68 berada dalam interval antara 62 – 72 yang
berarti termasuk kategori sangat tinggi. Kemudian untuk menentukan sebaran skor
dalam interval digunakan rumus:
Banyak Kelas Interval = 1 + (3,3) log.n = 1 + (3,3) log.40 = 7
Rentangan = 70 – 57 = 13
Panjang Kelas Interval (P) = 86,17
13 dibulatkan 2
Selanjutnya dapat dibuat distribusi frekuensi nilai interaksi sosial siswa
kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang sebelum
pemberian layanan bimbingan kelompok seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 8
Distribusi Frekuensi Interaksi Sosial Siswa Kelas VIII MTs At Taqwa KecamatanBodeh Kabupaten Pemalang Sebelum Layanan Bimbingan Kelompok
Interval Frekuensi Persentase57 – 58 4 10,00
59 – 60 6 15,00
61 – 62 2 5,00
63 – 64 5 12,50
65 – 66 5 12,50
67 – 68 11 22,50
69 – 70 7 17,50
Jumlah 40 100
38
Berdasarkan tabel tersebut di atas, dapat diketahui bahwa nilai interaksi
sosial siswa kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang
sebelum pemberian layanan bimbingan kelompok yang memperoleh nilai 57-58
sebanyak 4 siswa atau 10,00%; nilai 59-60 sebanyak 6 siswa atau 15,00%; nilai
61-62 sebanyak 2 siswa atau 5,00%; nilai 63-64 sebanyak 5 siswa atau 12,50%;
niai 65-66 sebanyak 5 siswa atau 12,50%; nilai 67-68 sebanyak 11 siswa atau
22,50% dan nilai 69-70 sebanyak 7 siswa atau 17,50%. Selanjutnya dapat
disajikan grafik histogram interaksi sosial siswa kelas VIII MTs At Taqwa
Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang sebelum pemberian layanan bimbingan
kelompok sebagai berikut.
Gambar 2. Grafik Histogram Data Interaksi Sosial Siswa Kelas VIII MTs AtTaqwa Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang Sebelum PemberianLayanan Bimbingan Kelompok
Adapun distribusi tingkat kecenderungan data untuk masing-masing
kategori interaksi sosial siswa kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh
Kabupaten Pemalang sebelum pemberian layanan bimbingan kelompok dapat
dibuat dalam tabel distribusi sebagai berikut.
0
5
10
15
20
25
30
57 – 58 59 – 60 61 – 62 63 – 64 65 – 66 67 – 68 69 – 70
Frekuensi
Persentase
39
Tabel 9Distribusi Tingkat Kecenderungan Data Interaksi Sosial Siswa Kelas VIIIMTs At Taqwa Bodeh Pemalang Sebelum Layanan Bimbingan Kelompok
Interval Kategori Frekuensi Persentase62 – 72
51 – 61
40 – 50
29 – 39
18 – 28
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
30
10
-
-
-
75,00
25,00
-
-
-
Jumlah 40 100 %
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat kecenderungan
data interaksi sosial siswa kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh
Kabupaten Pemalang sebelum pemberian layanan bimbingan kelompok dengan
kategori sangat tinggi 30 siswa atau 75,00%; kategori tinggi 10 siswa atau 25,0%;
sedangkan untuk kategori sedang, kategori rendah dan sangat rendah tidak ada.
Berdasarkan tabel tersebut maka dapat dibuat grafik tingkat kecenderungan data
interaksi sosial siswa kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh Kabupaten
Pemalang sebelum pemberian layanan bimbingan kelompok sebagai berikut.
Gambar 3. Grafik Tingkat Kecenderungan Data Interaksi Sosial Siswa KelasVIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh Kabupaten PemalangSebelum Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok
Frekuensi
Tinggi
25%
Sangat Tinggi
75%
40
2. Interaksi sosial siswa sesudah layanan bimbingan kelompok
Interaksi sosial siswa kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh Kabupaten
Pemalang sesudah pemberian layanan bimbingan kelompok dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 10Interaksi Sosial Siswa Kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh Kabupaten
Pemalang Sesudah Pemberian Layanan Bimbingan kelompok
No. Kode Siswa Nilai Interaksi Sosial
1 R1 70
2 R2 68
3 R3 69
4 R4 69
5 R5 69
6 R6 68
7 R7 70
8 R8 68
9 R9 67
10 R10 65
11 R11 69
12 R12 68
13 R13 69
14 R14 67
15 R15 69
16 R16 65
17 R17 71
18 R18 70
19 R19 67
20 R20 69
21 R21 72
22 R22 66
23 R23 66
41
24 R24 70
25 R25 72
26 R26 68
27 R27 69
28 R28 71
29 R29 69
30 R30 62
31 R31 66
32 R32 70
33 R33 67
34 R34 60
35 R35 62
36 R36 64
37 R37 60
38 R38 64
39 R39 67
40 R40 68
Jumlah 2700
Rata-rata 67,50
Data interaksi sosial siswa kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh
Kabupaten Pemalang sesudah pemberian layanan bimbingan kelompok dengan
nilai tertinggi adalah sebesar 72, nilai terendah 60 dan mean sebesar 67,50. Mean
interaksi sosial siswa kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh Kabupaten
Pemalang sesudah pemberian layanan bimbingan kelompok sebesar 67,50 berada
dalam interval antara 62 – 72 yang berarti termasuk kategori sangat tinggi.
Kemudian untuk menentukan sebaran skor dalam interval digunakan rumus:
Banyak Kelas Interval = 1 + (3,3) log.n = 1 + (3,3) log.40 = 6
Rentangan = 72 – 60 = 12
42
Panjang Kelas Interval (P) = 26
12
Selanjutnya dapat dibuat distribusi frekuensi nilai interaksi sosial siswa
kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang sesudah
pemberian layanan bimbingan kelompok seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 11
Distribusi Frekuensi Interaksi Sosial Siswa Kelas VIII MTs At TaqwaKecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang Sesudah Layanan Bimbingan
Kelompok
Interval Frekuensi Persentase60 – 61 2 5,0062 – 63 2 5,0064 – 65 4 10,0066 – 67 8 20,0068 – 69 15 37,5070 – 72 9 22,50Jumlah 40 100
Berdasarkan tabel tersebut di atas, dapat diketahui bahwa siswa kelas VIII
MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang yang memperoleh nilai
60-61 sebanyak 2 siswa atau 5,00%; nilai 62-63 sebanyak 2 siswa atau 5,00%;
nilai 64-65 sebanyak 4 siswa atau 10,00%; nilai 66-67 sebanyak 8 siswa atau
20,00%; nilai 68-69 sebanyak 15 siswa atau 37,50% dan nilai 70-72 sebanyak 9
siswa atau 22,50%. Selanjutnya dapat disajikan grafik histogram interaksi sosial
siswa kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang sesudah
pemberian layanan bimbingan kelompok sebagai berikut.
43
Gambar 4. Grafik Histogram Data Interaksi Sosial Siswa Kelas VIII MTs AtTaqwa Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang Sesudah PemberianLayanan Bimbingan Kelompok
Adapun distribusi tingkat kecenderungan data untuk masing-masing
kategori interaksi sosial siswa kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh
Kabupaten Pemalang sesudah pemberian layanan bimbingan kelompok dapat
dibuat dalam tabel distribusi sebagai berikut.
Tabel 12Distribusi Tingkat Kecenderungan Data Interaksi Sosial Siswa Kelas VIII
MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh Kabupaten PemalangSesudah Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok
Interval Kategori Frekuensi Persentase
62 – 72
51 – 61
40 – 50
29 – 39
18 – 28
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
38
2
-
-
-
95,00
5,00
-
-
-
Jumlah 40 100 %
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat kecenderungan
data interaksi sosial siswa kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh
Kabupaten Pemalang sesudah pemberian layanan bimbingan kelompok dengan
0
5
10
15
20
25
30
35
40
60 – 61 62 – 63 64 – 65 66 – 67 68 – 69 70 – 72
Frekuensi
Persentase
44
kategori sangat tinggi sebanyak 38 siswa atau 95,00%; kategori tinggi sebanyak 2
siswa atau 5,00%; sedangkan untuk kategori sedang, kategori rendah dan sangat
rendah tidak ada. Selanjutnya dapat dibuat grafik tingkat kecenderungan data
interaksi sosial siswa kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh Kabupaten
Pemalang sesudah pemberian layanan bimbingan kelompok sebagai berikut.
Gambar 5. Grafik Tingkat Kecenderungan Data Interaksi Sosial Siswa KelasVIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh Kabupaten PemalangSesudah Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok
B. Hasil Analisis Data
Dalam melakukan analisis data penelitian untuk menguji kebenaran
hipotesis yang diajukan digunakan perhitungan uji-t. Adapun hipotesis yang
penulis ajukan adalah “ada pengaruh yang signifikan layanan bimbingan
kelompok terhadap interaksi sosial siswa kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan
Bodeh Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2010/2011”.
Untuk mengetahui perbedaan interaksi sosial siswa kelas VIII MTs At
Taqwa Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang antara sebelum dan sesudah
pemberian layanan bimbingan kelompok ditempuh dengan analisis data. Berikut
adalah tabel persiapan untuk analisis penelitian menggunakan rumus uji-t.
Frekuensi
Tinggi
5%
Sangat Tinggi
95%
45
Tabel 13Persiapan Perhitungan Uji-t
No. Tes Awal Tes Akhir D d d2
1 68 70 2 -0,83 0,68
2 64 68 4 1,18 1,38
3 67 69 2 -0,83 0,68
4 68 69 1 -1,83 3,33
5 67 69 2 -0,83 0,68
6 63 68 5 2,18 4,73
7 69 70 1 -1,83 3,33
8 66 68 2 -0,83 0,68
9 59 67 8 5,18 26,78
10 62 65 3 0,18 0,03
11 62 69 7 4,18 17,43
12 67 68 1 -1,83 3,33
13 67 69 2 -0,83 0,68
14 65 67 2 -0,83 0,68
15 68 69 1 -1,83 3,33
16 64 65 1 -1,83 3,33
17 70 71 1 -1,83 3,33
18 67 70 3 0,18 0,03
19 66 67 1 -1,83 3,33
20 68 69 1 -1,83 3,33
21 70 72 2 -0,83 0,68
22 60 66 6 3,18 10,08
23 60 66 6 3,18 10,08
24 69 70 1 -1,83 3,33
25 70 72 2 -0,83 0,68
26 64 68 4 1,18 1,38
27 66 69 3 0,18 0,03
28 70 71 1 -1,83 3,33
29 67 69 2 -0,83 0,68
30 60 62 2 -0,83 0,68
46
31 60 66 6 3,18 10,08
32 70 70 0 -2,83 7,98
33 65 67 2 -0,83 0,68
34 57 60 3 0,18 0,03
35 58 62 4 1,18 1,38
36 57 64 7 4,18 17,43
37 58 60 2 -0,83 0,68
38 59 64 5 2,18 4,73
39 63 67 4 1,18 1,38
40 67 68 1 -1,83 3,33
∑ 2587 2700 113 0,00 159,78
X 64,68 67,50 2,83
Berdasarkan tabel persiapan untuk menghitung pengaruh layanan
bimbingan kelompok terhadap interaksi sosial di atas, maka dapat diperoleh data
sebagai berikut M1 = 67,50; M2 = 64,68; d2 = 159,78. Hasil tersebut dimasukkan
dalam rumus uji-t sebagai berikut:
)1(
2
21
NN
d
MMt
=
)140(40
78,159
68,6450,67
=
1560
159,78
83,2
=0,10242
83,2
47
=0,320031
83,2
= 8,827
Hasil perhitungan kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel untuk dk (40
– 1) = 39 taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel sebesar 2,021. Hasilnya thitung > ttabel
yaitu: 8,827 > 2,021. Maka H0 (hipotesis nihil) ditolak yang berarti Ha (hipotesis
kerja) diterima. Hal ini berarti bahwa “ada pengaruh layanan bimbingan kelompok
terhadap interaksi sosial siswa kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh
Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2010/2011”, yaitu dari rata-rata sebesar
64,68 naik menjadi 67,50. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan interaksi sosial
sebesar 2,83.
C. Pembahasan
Hasil penelitian yang dilaksanakan terhadap interaksi sosial siswa kelas
VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang tahun pelajaran
2010/2011 sebelum dan sesudah pemberian layanan bimbingan kelompok,
diperoleh hasil perhitungan uji t didapat thitung sebesar 8,827 sedangkan harga ttabel
untuk dk (40 – 1) = 39 taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel sebesar 2,021.
Hasilnya thitung > ttabel yaitu: 8,827 > 2,021. Hal ini berarti bahwa hipotesis yang
diajukan diterima atau terbukti yaitu “ada pengaruh yang signifikan layanan
bimbingan kelompok terhadap interaksi sosial siswa kelas VIII MTs At Taqwa
Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2010/2011”, atau dengan
kata lain bahwa pemberian layanan bimbingan kelompok efektif dalam
48
meningkatkan interaksi sosial siswa kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh
Kabupaten Pemalang.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disebutkan di atas, dapat diketahui
bahwa rata-rata interaksi sosial sebelum pemberian layanan bimbingan kelompok
sebesar 64,68, sedangkan rata-rata interaksi sosial sesudah pemberian layanan
bimbingan kelompok sebesar 67,50. Kenyataan ini juga ditunjukkan dari interaksi
sosial sebelum pemberian layanan bimbingan kelompok nilai tertingginya 70 dan
nilai terendahnya 57, sedangkan sesudah pemberian layanan bimbingan kelompok
nilai tertingginya 72 dan nilai terendahnya 60.
49
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut. Interaksi sosial siswa kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan
Bodeh Kabupaten Pemalang sebelum pemberian layanan bimbingan kelompok
(pretest) dengan nilai rata-rata 64,68 termasuk dalam kategori sangat tinggi.
Interaksi sosial siswa kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh Kabupaten
Pemalang sesudah pemberian layanan bimbingan kelompok (posttest) dengan
nilai rata-rata 67,50 termasuk dalam kategori sangat tinggi. Interaksi sosial siswa
sesudah pemberian layanan bimbingan kelompok lebih tinggi dibanding dengan
interaksi sosial sebelum pemberian layanan bimbingan kelompok. Interaksi sosial
sebelumnya pada siswa kelas VIII MTs At Taqwa Kecamatan Bodeh Kabupaten
Pemalang, yaitu dari rata-rata sebesar 64,68 naik menjadi 67,50 yang berarti ada
kenaikan interaksi sosial sebesar 2,83.
B. Saran
Berdasarkan simpulan hasil penelitian, saran yang perlu dikemukakan
adalah sebagai berikut. Guru bimbingan konseling, hendaknya meningkatkan
kualitas layanan bimbingan konseling, sehingga siswa mampu meningkatkan
interaksi sosial siswa. Sekolah hendaknya mamfasilitasi pelaksanaan layanan
bimbingan kelompok, khususnya bagi siswa yang interaksi sosialnya rendah. Bagi
49
50
siswa yang interaksi sosialnya rendah, hendaknya menjadikan layanan bimbingan
kelompok sebagai pengalaman yang berguna untuk menempa diri dengan lebih
meningkatkan interaksi sosialnya.
51
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.
Badawi, Achmad. 2005. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Yogyakarta: FIPIKIP.
Depdikbud. 1994. Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling.Jakarta: Depdikbud.
Hurlock, Elizabeth B. 1988. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.
Kartono, Kartini. 1995. Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seks. Bandung:Aneka Ilmu.
Natawidjaja, Rachman. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud.
Prayitno. 1995. Bimbingan dan Konseling di SMP. Padang: Penebar Aksara
Sukmadinata, Nana. 2007. Bimbingan Kelompok di Sekolah. Bandung: Geneca.
Sutoyo, Anwar dan Prasetyo, Munif. 1989. Kesehatan Mental Anak dalamKeluarga. Semarang: IKIP Semarang Press.
Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung:Remaja Rosdakarya.
Walgito, Bimo. 2005. Psikologi Sosial. Yogyakarta: Andi Offset
52
Lampiran 1
ANGKET INTERAKSI SOSIAL
I. PETUNJUK1. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan keadaan hati nurani Anda.2. Berilah tanda (x) pada jawaban yang Anda pilih.3. Kerahasiaan jawaban Anda dijamin, tidak akan berpengaruh dengan nilai
prestasi anda.
II. BUTIR PERTANYAAN / PERNYATAAN !1. Apakah anda dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan
yang baru?a. selalu c. kadang-kadangb. sering d. tidak pernah
2. Apakah setiap bertemu guru di sekolah atau di mana saja anda selalumenegurnya?a. selalu c. kadang-kadangb. sering d. tidak pernah
3. Apakah anda tanggap jika melihat teman yang sakit waktu proses belajarmengajar sedang berlangsung?a. selalu c. kadang-kadangb. sering d. tidak pernah
4. Apakah anda mengharuskan teman dapat menerima usulan dan pendapatanda sewaktu kerja kelompok?a. tidak pernah c. seringb. kadang-kadang d. selalu
5. Bila ada teman yang malas sekolah atau membolos, apakah anda akanberusaha membujuk untuk masuk sekolah?a. selalu c. kadang-kadangb. sering d. tidak pernah
6. Apakah anda akan belajar dengan teman-teman yang kurang pandai,walaupaun anda memiliki nilai yang tinggi?a. selalu c. kadang-kadangb. sering d. tidak pernah
7. Bila ada teman yang dapat mendapat ranking pertama, apakah anda akanmengucapkan selamat!a. selalu c. kadang-kadangb. sering d. tidak pernah
8. Apakah anda tidak suka belajar kelompok dengan teman yang tidakpandai?a. tidak pernah c. seringb. kadang-kadang d. selalu
9. Apakah anda bisa bergaul dengan siapa saja?a. selalu c. kadang-kadang
53
b. sering d. tidak pernah10. Apakah anda memilih-milih teman dalam bergaul?
a. tidak pernah c. seringb. kadang-kadang d. selalu
11. Apabila ada yang mengkritik, apakah anda bisa menerima kritikan itudengan senang hati?a. selalu c. kadang-kadangb. sering d. tidak pernah
12. Apabila teman anda berkata tidak baik, apakah anda akan mengingatkan?a. selalu c. kadang-kadangb. sering d. tidak pernah
13. Apakah anda memberikan dorongan atau penguatan pada teman yangsedang mengalami kesusahan?a. selalu c. kadang-kadangb. sering d. tidak pernah
14. Apakah anda berusaha membantu masalah yang sedang di hadapi temananda?a. selalu c. kadang-kadangb. sering d. tidak pernah
15. Apakah anda memberi saran atau masukan yang positif pada teman yangmengalami masalah?a. selalu c. kadang-kadangb. sering d. tidak pernah
16. Apakah anda menjadi penengah apabila ada kedua teman yang sedangribut?a. selalu c. kadang-kadangb. sering d. tidak pernah
17. Apakah anda mendengarkan apabila ada teman yang sedang berkeluhkesah?a. selalu c. kadang-kadangb. sering d. tidak pernah
18. Apakah anda tidak mau tahu walaupun teman sebangku sedang mengalamimasalah?a. tidak pernah c. seringb. kadang-kadang d. selalu
19. Apakah anda mengharuskan semua teman harus tunduk dengan perintahanda?a. tidak pernah c. seringb. kadang-kadang d. selalu
20. Apakah anda berpikiran negatif pada teman yang tidak anda sukai?a. tidak pernah c. seringb. kadang-kadang d. selalu
Lampiran 1
ANGKET INTERAKSI SOSIAL
I. PETUNJUK1. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan keadaan hati nurani Anda.2. Berilah tanda (x) pada jawaban yang Anda pilih.3. Kerahasiaan jawaban Anda dijamin, tidak akan berpengaruh dengan nilai prestasi
anda.
II. BUTIR PERTANYAAN / PERNYATAAN !1. Apakah anda dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan
yang baru?2. Apakah setiap bertemu guru di sekolah atau di mana saja anda selalu
menegurnya?3. Apakah anda tanggap jika melihat teman yang sakit waktu proses belajar
mengajar sedang berlangsung?4. Apakah anda mengharuskan teman dapat menerima usulan dan pendapat
anda sewaktu kerja kelompok?5. Bila ada teman yang malas sekolah atau membolos, apakah anda akan
berusaha membujuk untuk masuk sekolah?6. Apakah anda akan belajar dengan teman-teman yang kurang pandai,
walaupaun anda memiliki nilai yang tinggi?7. Bila ada teman yang dapat mendapat ranking pertama, apakah anda akan
mengucapkan selamat!8. Apakah anda tidak suka belajar kelompok dengan teman yang tidak pandai?9. Apakah anda bisa bergaul dengan siapa saja?10. Apakah anda memilih-milih teman dalam bergaul?11. Apabila ada yang mengkritik, apakah anda bisa menerima kritikan itu
dengan senang hati?12. Apabila teman anda berkata tidak baik, apakah anda akan mengingatkan?13. Apakah anda memberikan dorongan atau penguatan pada teman yang
sedang mengalami kesusahan?14. Apakah anda berusaha membantu masalah yang sedang di hadapi teman
anda?15. Apakah anda memberi saran atau masukan yang positif pada teman yang
mengalami masalah?16. Apakah anda menjadi penengah apabila ada kedua teman yang sedang ribut?17. Apakah anda mendengarkan apabila ada teman yang sedang berkeluh
kesah?18. Apakah anda tidak mau tahu walaupun teman sebangku sedang mengalami
masalah?19. Apakah anda mengharuskan semua teman harus tunduk dengan perintah
anda?20. Apakah anda berpikiran negatif pada teman yang tidak anda sukai?
S SR K TP1
2
3
4
5
6
7
891011
1213
14
15
1617
18
19
20
52
50
Lampiran 1
ANGKET UJICOBA INSTRUMEN
INTERAKSI SOSIAL
I. PETUNJUK1. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan keadaan hati nurani Anda.2. Berilah tanda (x) pada jawaban yang Anda pilih.3. Kerahasiaan jawaban Anda dijamin, tidak akan berpengaruh dengan nilai
prestasi anda.
II. BUTIR PERTANYAAN / PERNYATAAN !
1. Apakah anda dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan
yang baru?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
2. Apakah setiap bertemu guru di sekolah atau di mana saja anda selalu
menegurnya?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
3. Apakah anda tanggap jika melihat teman yang sakit waktu proses belajar
mengajar sedang berlangsung?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
4. Apakah anda mengharuskan teman dapat menerima usulan dan pendapat
anda sewaktu kerja kelompok?
a. tidak pernah c. sering
b. kadang-kadang d. selalu
5. Bila ada teman yang malas sekolah atau membolos, apakah anda akan
berusaha membujuk untuk masuk sekolah?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
51
6. Apakah anda akan belajar dengan teman-teman yang kurang pandai,
walaupaun anda memiliki nilai yang tinggi?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
7. Bila ada teman yang dapat mendapat ranking pertama, apakah anda akan
mengucapkan selamat!
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
8. Apakah anda tidak suka belajar kelompok dengan teman yang tidak
pandai?
a. tidak pernah c. sering
b. kadang-kadang d. selalu
9. Apakah anda bisa bergaul dengan siapa saja?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
10. Apakah anda memilih-milih teman dalam bergaul?
a. tidak pernah c. sering
b. kadang-kadang d. selalu
11. Apabila ada yang mengkritik, apakah anda bisa menerima kritikan itu
dengan senang hati?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
12. Apabila teman anda berkata tidak baik, apakah anda akan mengingatkan?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
13. Apakah anda memberikan dorongan atau penguatan pada teman yang
sedang mengalami kesusahan?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
52
14. Apakah anda berusaha membantu masalah yang sedang di hadapi teman
anda?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
15. Apakah anda memberi saran atau masukan yang positif pada teman yang
mengalami masalah?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
16. Apakah anda menjadi penengah apabila ada kedua teman yang sedang
ribut?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
17. Apakah anda mendengarkan apabila ada teman yang sedang berkeluh
kesah?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
18. Apakah anda tidak mau tahu walaupun teman sebangku sedang mengalami
masalah?
a. tidak pernah c. sering
b. kadang-kadang d. selalu
19. Apakah anda mengharuskan semua teman harus tunduk dengan perintah
anda?
a. tidak pernah c. sering
b. kadang-kadang d. selalu
20. Apakah anda berpikiran negatif pada teman yang tidak anda sukai?
a. tidak pernah c. sering
b. kadang-kadang d. selalu
53
Lampiran 1
SKALA
INTERAKSI SOSIAL
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat di antara a, b, c atau d dengan cara
memberi tanda silang (X)!
No. Pernyataan SS S KS TS
1.Hendaknya siswa dapat menyesuaikandiri dengan lingkungan yang baru
2.Hendaknya siswa setiap bertemu guru disekolah atau di mana saja selalumenegurnya
3.Hendaknya siswa tanggap jika melihatteman yang sakit waktu proses belajarmengajar sedang berlangsung
4.Hendaknya siswa dapat menerima usulandan pendapat anda sewaktu kerjakelompok
5.Bila ada teman yang malas sekolah ataumembolos, hendaknya siswa akanberusaha membujuk untuk masuk sekolah
6.Hendaknya siswa dapat belajar denganteman-teman yang kurang pandai,walaupaun memiliki nilai yang tinggi
7.Bila ada teman yang dapat mendapatranking pertama, hendaknyamengucapkan selamat
8.Hendaknya siswa suka belajar kelompokdengan teman yang tidak pandai
9.Hendaknya siswa bisa bergaul dengansiapa saja
10.Hendaknya siswa memilih-milih temandalam bergaul
11.Apabila ada yang mengkritik, hendaknyasiswa bisa menerima kritikan itu dengansenang hati
12.Apabila teman anda berkata tidak baik,hendaknya siswa akan mengingatkan
13.Hendaknya siswa memberikan doronganatau penguatan pada teman yang sedangmengalami kesusahan
14.Hendaknya siswa berusaha membantumasalah yang sedang di hadapi teman
54
anda
15.Hendaknya siswa memberi saran ataumasukan yang positif pada teman yangmengalami masalah
16.Hendaknya siswa menjadi penengahapabila ada kedua teman yang sedangrebut
17.Hendaknya siswa mendengarkan apabilaada teman yang sedang berkeluh kesah
18.Hendaknya siswa peduli dengan temansebangku sedang mengalami masalah
19.Hendaknya siswa tunduk dengan tidakasal perintah dengan temanya sendiri
20.Hendaknya siswa tidak berpikiran negatifpada teman yang tidak anda sukai
55
ampiran 3
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS ANGKET
INTERAKSI SOSIAL
1. Uji Validitas Angket
Untuk menguji Validitas Angket digunakan rumus product moment
dengan angka kasar. Rumus itu adalah sebagai berikut :
))()()((
))((2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Berdasarkan Tabel distribusi jawaban angket (terlampir) dapat dihitung
validitas untuk masing-masing pertanyaan angket. Berikut ini akan diberikan
contoh perhitungan untuk item angket nomor 1 sampai dengan 20.
Perhitungan uji validitas butir angket nomor 1 adalah sebagai berikut.
))()()((
))((2222 YYNXXN
YXXYNrxy
))1401()89111(20)67()235(20
)1401)(67()4744(2022
xyr
rXY = 0,500
Pada N = 20 dengan taraf signifikan 5% diperoleh r tabel = 0,444. Karena
rhitung (0,500) > r tabel (0,444) maka butir angket nomor 1 tesebut valid.
Angket nomor 2.
))()()((
))((2222 YYNXXN
YXXYNrxy
))1401()89111(20)65()225(20
)1401)(65()4623(2022
xyr
rXY = 0,604
Pada N = 20 dengan taraf signifikan 5% diperoleh r tabel = 0,444. Karena r
hitung (0,604) > r tabel (0,444) maka butir angket nomor 2 tesebut valid.
56
Angket nomor 3.
))()()((
))((2222 YYNXXN
YXXYNrxy
))1401()89111(20)66()232(20
)1401)(66()4681(2022
xyr
rXY = 0,491
Pada N = 20 dengan taraf signifikan 5% diperoleh r tabel = 0,444. Karena
rhitung (0,491) > r tabel (0,444) maka butir angket nomor 3 tesebut valid.
Angket nomor 4.
))()()((
))((2222 YYNXXN
YXXYNrxy
))1401()89111(20)69()249(20
)1401)(69()4886(2022
xyr
rXY = 0,510
Pada N = 20 dengan taraf signifikan 5% diperoleh r tabel = 0,444. Karena
rhitung (0,510) > r tabel (0,444) maka butir angket nomor 4 tesebut valid.
Angket nomor 5.
))()()((
))((2222 YYNXXN
YXXYNrxy
))1401()89111(20)78()306(20
)1401)(78()5485(2022
xyr
rXY = 0,505
Pada N = 20 dengan taraf signifikan 5% diperoleh r tabel = 0,444. Karena
rhitung (0,505) > r tabel (0,444) maka butir angket nomor 5 tesebut valid.
Angket nomor 6.
))()()((
))((2222 YYNXXN
YXXYNrxy
))1401()89111(20)71()263(20
)1401)(71()5023(2022
xyr
rXY = 0,480
57
Pada N = 20 dengan taraf signifikan 5% diperoleh r tabel = 0,444. Karena
rhitung (0,480) > r tabel (0,444) maka butir angket nomor 6 tesebut valid.
Angket nomor 7.
))()()((
))((2222 YYNXXN
YXXYNrxy
))1401()89111(20)68()244(20
)1401)(68()4835(2022
xyr
rXY = 0,642
Pada N = 20 dengan taraf signifikan 5% diperoleh r tabel = 0,444. Karena
rhitung (0,642) > r tabel (0,444) maka butir angket nomor 7 tesebut valid.
Angket nomor 8.
))()()((
))((2222 YYNXXN
YXXYNrxy
))1401()89111(20)74()280(20
)1401)(74()5223(2022
xyr
rXY = 0,507
Pada N = 20 dengan taraf signifikan 5% diperoleh r tabel = 0,444. Karena
rhitung (0,507) > r tabel (0,444) maka butir angket nomor 8 tesebut valid.
Angket nomor 9.
))()()((
))((2222 YYNXXN
YXXYNrxy
))1401()89111(20)60()196(20
)1401)(60()4253(2022
xyr
rXY = 0,401
Pada N = 20 dengan taraf signifikan 5% diperoleh r tabel = 0,444. Karena
rhitung (0,401) < r tabel (0,444) maka butir angket nomor 9 tesebut tidak valid.
Angket nomor 10.
))()()((
))((2222 YYNXXN
YXXYNrxy
58
))1401()89111(20)75()285(20
)1401)(75()5288(2022
xyr
rXY = 0,568
Pada N = 20 dengan taraf signifikan 5% diperoleh r tabel = 0,444. Karena
rhitung (0,568) > r tabel (0,444) maka butir angket nomor 10 tesebut valid.
Angket nomor 11.
))()()((
))((2222 YYNXXN
YXXYNrxy
))1401()89111(20)71()259(20
)1401)(71()5014(2022
xyr
rXY = 0,492
Pada N = 20 dengan taraf signifikan 5% diperoleh r tabel = 0,444. Karena
rhitung (0,492) > r tabel (0,444) maka butir angket nomor 11 tesebut valid.
Angket nomor 12.
))()()((
))((2222 YYNXXN
YXXYNrxy
))1401()89111(20)72()268(20
)1401)(72()5113(2022
xyr
rXY = 0,751
Pada N = 20 dengan taraf signifikan 5% diperoleh r tabel = 0,444. Karena
rhitung (0,751) > r tabel (0,444) maka butir angket nomor 12 tesebut valid.
Angket nomor 13.
))()()((
))((2222 YYNXXN
YXXYNrxy
))1401()89111(20)66()230(20
)1401)(66()4874(2022
xyr
rXY = 0,466
Pada N = 20 dengan taraf signifikan 5% diperoleh r tabel = 0,444. Karena
rhitung (0,466) > r tabel (0,444) maka butir angket nomor 13 tesebut valid.
59
Angket nomor 14.
))()()((
))((2222 YYNXXN
YXXYNrxy
))1401()89111(20)75()287(20
)1401)(75()5276(2022
xyr
rXY = 0,298
Pada N = 20 dengan taraf signifikan 5% diperoleh r tabel = 0,444. Karena
rhitung (0,298) < r tabel (0,444) maka butir angket nomor 14 tesebut tidak valid.
Angket nomor 15.
))()()((
))((2222 YYNXXN
YXXYNrxy
))1401()89111(20)71()259(20
)1401)(71()5015(2022
xyr
rXY = 0,505
Pada N = 20 dengan taraf signifikan 5% diperoleh r tabel = 0,444. Karena
rhitung (0,505) > r tabel (0,444) maka butir angket nomor 15 tesebut valid.
Angket nomor 16.
))()()((
))((2222 YYNXXN
YXXYNrxy
))1401()89111(20)73()275(20
)1401)(73()5169(2022
xyr
rXY = 0,607
Pada N = 20 dengan taraf signifikan 5% diperoleh r tabel = 0,444. Karena
rhitung (0,607) > r tabel (0,444) maka butir angket nomor 16 tesebut valid.
Angket nomor 17.
))()()((
))((2222 YYNXXN
YXXYNrxy
))1401()89111(20)66()228(20
)1401)(66()4688(2022
xyr
rXY = 0,650
60
Pada N = 20 dengan taraf signifikan 5% diperoleh r tabel = 0,444. Karena
rhitung (0,650) > r tabel (0,444) maka butir angket nomor 17 tesebut valid.
Angket nomor 18.
))()()((
))((2222 YYNXXN
YXXYNrxy
))1401()89111(20)72()266(20
)1401)(72()5091(2022
xyr
rXY = 0,583
Pada N = 20 dengan taraf signifikan 5% diperoleh r tabel = 0,444. Karena
rhitung (0,583) > r tabel (0,444) maka butir angket nomor 18 tesebut valid.
Angket nomor 19.
))()()((
))((2222 YYNXXN
YXXYNrxy
))1401()89111(20)68()236(20
)1401)(68()4799(2022
xyr
rXY = 0,521
Pada N = 20 dengan taraf signifikan 5% diperoleh r tabel = 0,444. Karena
rhitung (0,521) > r tabel (0,444) maka butir angket nomor 19 tesebut valid.
Angket nomor 20.
))()()((
))((2222 YYNXXN
YXXYNrxy
))1401()89111(20)74()280(20
)1401)(74()5231(2022
xyr
rXY = 0,610
Pada N = 20 dengan taraf signifikan 5% diperoleh r tabel = 0,444. Karena
rhitung (0,610) > r tabel (0,444) maka butir angket nomor 20 tesebut valid.
Berdasarkan hasil perhitungan seperti di atas maka diperoleh masing-masing
Validitas angket sebagai berikut:
61
HASIL PERHITUNGAN UJI VALIDITAS ANGKET
No.Angket
IndekValiditas
KeteranganNo.
AngketIndek
VaiditasKeterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
0,500
0,604
0,491
0,510
0,505
0,480
0,642
0,507
0,401
0,568
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
0,492
0,751
0,466
0,298
0,505
0,607
0,650
0,583
0,521
0,610
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Jadi, dapat disimpulkan bahwa untuk instrumen pengumpul data yang
tidak valid ada 2 angket. Dengan demikian hanya 18 angket yang layak untuk
dijadikan sebagai alat penelitian.
2. Uji Reliabelitas Angket
Untuk menghitung Uji Reliabilitas ditempuh langkah-langkah sebagai
berikut :
a. Membuat Tabel Persiapan Reliabilitas :
TABEL PERSIAPAN RELIABILITAS
No. Angket X X2 (X)2 (X)2/N X2 - (X)2/N 2b1 67 235 4489 224.450 10.550 0.5282 65 225 4225 211.250 13.750 0.6883 66 232 4356 217.800 14.200 0.7104 69 249 4761 238.050 10.950 0.5475 78 306 6084 304.200 1.800 0.0906 71 263 5041 252.050 10.950 0.5477 68 244 4624 231.200 12.800 0.6408 74 280 5476 273.800 6.200 0.310
10 75 285 5625 281.250 3.750 0.18811 71 259 5041 252.050 6.950 0.34712 72 268 5184 259.200 8.800 0.44013 66 230 4356 217.800 12.200 0.61015 71 259 5041 252.050 6.950 0.347
62
16 73 275 5329 266.450 8.550 0.42817 66 228 4356 217.800 10.200 0.51018 72 266 5184 259.200 6.800 0.34019 68 236 4624 231.200 4.800 0.24020 74 280 5476 273.800 6.200 0.310
1266 4620 89272 4463.6 156.4 7.82
b. Mencari Varians Butir Soal dengan menggunakan rumus :
NN
XX
22
2
)(
Berikut akan diberikan contoh perhitungan butir soal nomor 1.
X2 : 235 (X)2 = (67)2 = 4489 N = 20
2b1 =20
20
)67(235
2
=
20
224.45-235
=20
10.55= 0,528
Dengan cara seperti tersebut di atas, maka akan ditemukan 2b = 7,82
NN
YY
t
22
2
)(
Y2 : 99111 (Y)2 = (1401)2 = 1962801
2t =20
20
196280199111
=20
98140.05-99111
=20
970.95= 48,55
Kemudian dimasukkan ke dalam rumus :
t
b
K
Kr
2
2
11 11
r11 =
48,55
7,821
118
18= 0.16107911.0588
63
= )0.838921)(1.0588( = 0.888269
= 0,888
Hasil perhitungan reliabelitas didapatkan 0,888, pada N = 20 dengan
taraf signifikan 5% diperoleh r tabel = 0,444. Karena r11 (0,888) > r tabel
(0,444) maka angket dapat dikategorikan reliabel.
SATUAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Berkata tidak sopan kepada gurub. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIIId. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 9 Agustus 2010
II. Pelaksanaan Kegiatana. Tahap Awalc. Tahap Pembentukand. Tahap Isie. Tahap Peralihanf. Tahap Pengakhiran
III. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Mencatat beberapa kali anak yang tidak berkata sopan kepada gurub. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat berbicara sopan kepada guru
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang, 9 Agustus 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
SATUAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Berkata jorok di kelasb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIIId. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 12 Agustus 2010
II. Pelaksanaan Kegiatana. Tahap Awalc. Tahap Pembentukand. Tahap Isie. Tahap Peralihanf. Tahap Pengakhiran
III. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Mencatat beberapa kali anak yang berkata jorok di kelasb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat berbicara sopan di kelas
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang, 12 Agustus 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
SATUAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Mudah tersinggung jika diingatkan
guru dan orang lainb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIIId. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 4 Oktober 2010
II. Pelaksanaan Kegiatana. Tahap Awalc. Tahap Pembentukand. Tahap Isie. Tahap Peralihanf. Tahap Pengakhiran
III. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Mencatat beberapa kali anak yang mudah tersinggung jika diingatkan guru dan
orang lainb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa tidak tersinggung bila diingatkan guru dan orang lain
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang 4 Oktober 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
SATUAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Tidak mengucapkan salam bila
bertemu guru dan temanb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIIId. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 12 Oktober 2010
II. Pelaksanaan Kegiatana. Tahap Awalc. Tahap Pembentukand. Tahap Isie. Tahap Peralihanf. Tahap Pengakhiran
III. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Mencatat beberapa kali anak yang tidak mengucapkan salam kepada guru dan
temanb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat mengucapkan salam ketika bertemu dengan guru dan teman
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang 12 Oktober 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
SATUAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Membolos saat pergantian jam
pelajaranb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIIId. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 3 Nopember 2010
II. Pelaksanaan Kegiatana. Tahap Awalc. Tahap Pembentukand. Tahap Isie. Tahap Peralihanf. Tahap Pengakhiran
III. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Mencatat beberapa anak yang pernah membolos saat pergantian pelajaranb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang 3 Nopember 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
SATUAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Berkata tidak sopan kepada gurub. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 1 (No. 1-10)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 9 Agustus 2010
II. Pelaksanaan Kegiatana. Tahap Awalc. Tahap Pembentukand. Tahap Isie. Tahap Peralihanf. Tahap Pengakhiran
III. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Mencatat beberapa kali anak yang tidak berkata sopan kepada gurub. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat berbicara sopan kepada guru
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang, 9 Agustus 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
SATUAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Berkata jorok di kelasb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 1 (No. 1-10)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 12 Agustus 2010
II. Pelaksanaan Kegiatana. Tahap Awalc. Tahap Pembentukand. Tahap Isie. Tahap Peralihanf. Tahap Pengakhiran
III. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Mencatat beberapa kali anak yang berkata jorok di kelasb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat berbicara sopan di kelas
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang, 12 Agustus 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
SATUAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Mudah tersinggung jika diingatkan
guru dan orang lainb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 1 (No. 1-10)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 4 Oktober 2010
II. Pelaksanaan Kegiatana. Tahap Awalc. Tahap Pembentukand. Tahap Isie. Tahap Peralihanf. Tahap Pengakhiran
III. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Mencatat beberapa kali anak yang mudah tersinggung jika diingatkan guru dan
orang lainb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa tidak tersinggung bila diingatkan guru dan orang lain
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang 4 Oktober 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
SATUAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Tidak mengucapkan salam bila
bertemu guru dan temanb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 1 (No. 1-10)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 12 Oktober 2010
II. Pelaksanaan Kegiatana. Tahap Awalc. Tahap Pembentukand. Tahap Isie. Tahap Peralihanf. Tahap Pengakhiran
III. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Mencatat beberapa kali anak yang tidak mengucapkan salam kepada guru dan
temanb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat mengucapkan salam ketika bertemu dengan guru dan teman
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang 12 Oktober 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
SATUAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Membolos saat pergantian jam
pelajaranb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 1 (No. 1-10)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 3 Nopember 2010
II. Pelaksanaan Kegiatana. Tahap Awalc. Tahap Pembentukand. Tahap Isie. Tahap Peralihanf. Tahap Pengakhiran
III. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Mencatat beberapa anak yang pernah membolos saat pergantian pelajaranb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang 3 Nopember 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
SATUAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Berkata tidak sopan kepada gurub. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 2 (No. 11-20)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 9 Agustus 2010
II. Pelaksanaan Kegiatana. Tahap Awalc. Tahap Pembentukand. Tahap Isie. Tahap Peralihanf. Tahap Pengakhiran
III. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Mencatat beberapa kali anak yang tidak berkata sopan kepada gurub. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat berbicara sopan kepada guru
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang, 9 Agustus 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
SATUAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Berkata jorok di kelasb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 2 (No. 11-20)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 12 Agustus 2010
II. Pelaksanaan Kegiatana. Tahap Awalc. Tahap Pembentukand. Tahap Isie. Tahap Peralihanf. Tahap Pengakhiran
III. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Mencatat beberapa kali anak yang berkata jorok di kelasb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat berbicara sopan di kelas
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang, 12 Agustus 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
SATUAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Mudah tersinggung jika diingatkan
guru dan orang lainb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 2 (No. 11-20)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 4 Oktober 2010
II. Pelaksanaan Kegiatana. Tahap Awalc. Tahap Pembentukand. Tahap Isie. Tahap Peralihanf. Tahap Pengakhiran
III. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Mencatat beberapa kali anak yang mudah tersinggung jika diingatkan guru dan
orang lainb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa tidak tersinggung bila diingatkan guru dan orang lain
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang 4 Oktober 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
SATUAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Tidak mengucapkan salam bila
bertemu guru dan temanb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 2 (No. 11-20)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 12 Oktober 2010
II. Pelaksanaan Kegiatana. Tahap Awalc. Tahap Pembentukand. Tahap Isie. Tahap Peralihanf. Tahap Pengakhiran
III. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Mencatat beberapa kali anak yang tidak mengucapkan salam kepada guru dan
temanb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat mengucapkan salam ketika bertemu dengan guru dan teman
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang 12 Oktober 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
SATUAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Membolos saat pergantian jam
pelajaranb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 2 (No. 11-20)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 3 Nopember 2010
II. Pelaksanaan Kegiatana. Tahap Awalc. Tahap Pembentukand. Tahap Isie. Tahap Peralihanf. Tahap Pengakhiran
III. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Mencatat beberapa anak yang pernah membolos saat pergantian pelajaranb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang 3 Nopember 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
SATUAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Berkata tidak sopan kepada gurub. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 3 (No. 21-30)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 10 Agustus 2010
II. Pelaksanaan Kegiatana. Tahap Awalc. Tahap Pembentukand. Tahap Isie. Tahap Peralihanf. Tahap Pengakhiran
III. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Mencatat beberapa kali anak yang tidak berkata sopan kepada gurub. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat berbicara sopan kepada guru
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang, 10 Agustus 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
SATUAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Berkata jorok di kelasb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 3 (No. 21-30)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 13 Agustus 2010
II. Pelaksanaan Kegiatana. Tahap Awalc. Tahap Pembentukand. Tahap Isie. Tahap Peralihanf. Tahap Pengakhiran
III. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Mencatat beberapa kali anak yang berkata jorok di kelasb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat berbicara sopan di kelas
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang, 13 Agustus 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
SATUAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Mudah tersinggung jika diingatkan
guru dan orang lainb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 3 (No. 21-30)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 5 Oktober 2010
II. Pelaksanaan Kegiatana. Tahap Awalc. Tahap Pembentukand. Tahap Isie. Tahap Peralihanf. Tahap Pengakhiran
III. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Mencatat beberapa kali anak yang mudah tersinggung jika diingatkan guru dan
orang lainb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa tidak tersinggung bila diingatkan guru dan orang lain
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang 5 Oktober 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
SATUAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Tidak mengucapkan salam bila
bertemu guru dan temanb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 3 (No. 21-30)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 13 Oktober 2010
II. Pelaksanaan Kegiatana. Tahap Awalc. Tahap Pembentukand. Tahap Isie. Tahap Peralihanf. Tahap Pengakhiran
III. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Mencatat beberapa kali anak yang tidak mengucapkan salam kepada guru dan
temanb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat mengucapkan salam ketika bertemu dengan guru dan teman
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang 13 Oktober 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
SATUAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Membolos saat pergantian jam
pelajaranb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 3 (No. 21-30)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 2 Nopember 2010
II. Pelaksanaan Kegiatana. Tahap Awalc. Tahap Pembentukand. Tahap Isie. Tahap Peralihanf. Tahap Pengakhiran
III. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Mencatat beberapa anak yang pernah membolos saat pergantian pelajaranb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang 2 Nopember 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
SATUAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Berkata tidak sopan kepada gurub. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 4 (No. 31-40)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 10 Agustus 2010
II. Pelaksanaan Kegiatana. Tahap Awalc. Tahap Pembentukand. Tahap Isie. Tahap Peralihanf. Tahap Pengakhiran
III. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Mencatat beberapa kali anak yang tidak berkata sopan kepada gurub. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat berbicara sopan kepada guru
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang, 10 Agustus 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
SATUAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Berkata jorok di kelasb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 4 (No. 31-40)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 13 Agustus 2010
II. Pelaksanaan Kegiatana. Tahap Awalc. Tahap Pembentukand. Tahap Isie. Tahap Peralihanf. Tahap Pengakhiran
III. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Mencatat beberapa kali anak yang berkata jorok di kelasb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat berbicara sopan di kelas
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang, 13 Agustus 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
SATUAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Mudah tersinggung jika diingatkan
guru dan orang lainb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 4 (No. 31-40)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 5 Oktober 2010
II. Pelaksanaan Kegiatana. Tahap Awalc. Tahap Pembentukand. Tahap Isie. Tahap Peralihanf. Tahap Pengakhiran
III. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Mencatat beberapa kali anak yang mudah tersinggung jika diingatkan guru dan
orang lainb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa tidak tersinggung bila diingatkan guru dan orang lain
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang 5 Oktober 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
SATUAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Tidak mengucapkan salam bila
bertemu guru dan temanb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 4 (No. 31-40)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 13 Oktober 2010
II. Pelaksanaan Kegiatana. Tahap Awalc. Tahap Pembentukand. Tahap Isie. Tahap Peralihanf. Tahap Pengakhiran
III. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Mencatat beberapa kali anak yang tidak mengucapkan salam kepada guru dan
temanb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat mengucapkan salam ketika bertemu dengan guru dan teman
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang 13 Oktober 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
SATUAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Membolos saat pergantian jam
pelajaranb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 4 (No. 31-40)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 2 Nopember 2010
II. Pelaksanaan Kegiatana. Tahap Awalc. Tahap Pembentukand. Tahap Isie. Tahap Peralihanf. Tahap Pengakhiran
III. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Mencatat beberapa anak yang pernah membolos saat pergantian pelajaranb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang 2 Nopember 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
LAPORAN
PELAYANAN EVALUASI (PENILAIAN) ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Berkata tidak sopan kepada gurub. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIIId. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 9 Agustus 2010
II. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Keantusiasan siswa dalam pelayanan bimbingan kelompok cukup baikc. Partisipasi siswa dalam membahas permasalahan cukup baikd. Setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok tanggapan siswa: rata-rata
siswa merasa senange. Hambatan ketika mengikuti bimbingan kelompok adalah di awal pelayanan,
siswa kurang terbukaf. Setelah mengikuti layanan ini siswa menunjukkan sikap dan tingkah laku yang
cukup baik yaitu beberapa anak mulai/dapat berkata sopan
III. Cara-cara Evaluasia. Mencatat beberapa kali anak yang tidak berkata sopan kepada gurub. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat berbicara sopan kepada guru
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang, 9 Agustus 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
LAPORAN
PELAYANAN EVALUASI (PENILAIAN) ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Berkata jorok di kelasb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIIId. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 12 Agustus 2010
II. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Keantusiasan siswa dalam pelayanan bimbingan kelompok cukup baikc. Partisipasi siswa dalam membahas permasalahan cukup baikd. Setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok tanggapan siswa: rata-rata
siswa merasa senang dan terhibure. Hambatan ketika mengikuti bimbingan kelompok adalah di awal pelayanan,
siswa kurang bisa membuka dirif. Setelah mengikuti layanan ini siswa menunjukkan sikap dan tingkah laku yaitu
siswa dapat berkata tidak jorok di kelas
III. Cara-cara Evaluasia. Mencatat beberapa kali anak yang berkata jorokb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat berbicara sopan di kelas
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang, 12 Agustus 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
LAPORAN
PELAYANAN EVALUASI (PENILAIAN) ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Mudah tersinggung jika diingatkan
guru dan orang lainb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIIId. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 4 Oktober 2010
II. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Keantusiasan siswa dalam pelayanan bimbingan kelompok cukup baikc. Partisipasi siswa dalam membahas permasalahan cukup baikd. Setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok tanggapan siswa: rata-rata
siswa merasa senange. Hambatan ketika mengikuti bimbingan kelompok adalah di awal pelayanan,
siswa kurang terbukaf. Setelah mengikuti layanan ini siswa menunjukkan sikap dan tingkah laku yaitu
beberapa siswa dapat memahami diri
III. Cara-cara Evaluasia. Mencatat beberapa siswa yang tersinggung bila diingatkan guru dan orang lainb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat memahami diri ketika diingatkan guru dan orang lain
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang 4 Oktober 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
LAPORAN
PELAYANAN EVALUASI (PENILAIAN) ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Tidak mengucapkan salam bila
bertemu guru dan temanb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIIId. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 12 Oktober 2010
II. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Keantusiasan siswa dalam pelayanan bimbingan kelompok cukup baikc. Partisipasi siswa dalam membahas permasalahan cukup baikd. Setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok tanggapan siswa: rata-rata
siswa merasa senange. Hambatan ketika mengikuti bimbingan kelompok adalah di awal pelayanan,
siswa kurang terbuka dan maluf. Setelah mengikuti layanan ini siswa menunjukkan sikap dan tingkah laku yaitu
siswa dapat mengucapkan salam ketika bertemu dengan guru dan teman
III. Cara-cara Evaluasia. Mencatat beberapa siswa yang tidak mengucapkan salam kepada guru dan temanb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat menguckan salam ketika bertemu guru dan teman
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang 12 Oktober 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
LAPORAN
PELAYANAN EVALUASI (PENILAIAN) ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Membolos saat pergantian jam
pelajaranb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIIId. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 3 Nopember 2010
II. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Keantusiasan siswa dalam pelayanan bimbingan kelompok baikc. Partisipasi siswa dalam membahas permasalahan baikd. Setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok tanggapan siswa: rata-rata
siswa merasa senang dan terhibure. Hambatan ketika mengikuti bimbingan kelompok adalah siswa kurang terbuka
dan maluf. Setelah mengikuti layanan ini siswa menunjukkan sikap dan tingkah laku yaitu
siswa dapat memahami diri untuk tidak membolos
III. Cara-cara Evaluasia. Mencatat siswa yang pernah membolosb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang 3 Nopember 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
LAPORAN
PELAYANAN EVALUASI (PENILAIAN) ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Berkata tidak sopan kepada gurub. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 1 (No. 1-10)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 9 Agustus 2010
II. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Keantusiasan siswa dalam pelayanan bimbingan kelompok cukup baikc. Partisipasi siswa dalam membahas permasalahan cukup baikd. Setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok tanggapan siswa: rata-rata
siswa merasa senange. Hambatan ketika mengikuti bimbingan kelompok adalah di awal pelayanan,
siswa kurang terbukaf. Setelah mengikuti layanan ini siswa menunjukkan sikap dan tingkah laku yang
cukup baik yaitu beberapa anak mulai/dapat berkata sopan
III. Cara-cara Evaluasia. Mencatat beberapa kali anak yang tidak berkata sopan kepada gurub. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat berbicara sopan kepada guru
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang, 9 Agustus 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
LAPORAN
PELAYANAN EVALUASI (PENILAIAN) ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Berkata jorok di kelasb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 1 (No. 1-10)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 12 Agustus 2010
II. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Keantusiasan siswa dalam pelayanan bimbingan kelompok cukup baikc. Partisipasi siswa dalam membahas permasalahan cukup baikd. Setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok tanggapan siswa: rata-rata
siswa merasa senang dan terhibure. Hambatan ketika mengikuti bimbingan kelompok adalah di awal pelayanan,
siswa kurang bisa membuka dirif. Setelah mengikuti layanan ini siswa menunjukkan sikap dan tingkah laku yaitu
siswa dapat berkata tidak jorok di kelas
III. Cara-cara Evaluasia. Mencatat beberapa kali anak yang berkata jorokb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat berbicara sopan di kelas
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang, 12 Agustus 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
LAPORAN
PELAYANAN EVALUASI (PENILAIAN) ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Mudah tersinggung jika diingatkan
guru dan orang lainb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 1 (No. 1-10)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 4 Oktober 2010
II. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Keantusiasan siswa dalam pelayanan bimbingan kelompok cukup baikc. Partisipasi siswa dalam membahas permasalahan cukup baikd. Setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok tanggapan siswa: rata-rata
siswa merasa senange. Hambatan ketika mengikuti bimbingan kelompok adalah di awal pelayanan,
siswa kurang terbukaf. Setelah mengikuti layanan ini siswa menunjukkan sikap dan tingkah laku yaitu
beberapa siswa dapat memahami diri
III. Cara-cara Evaluasia. Mencatat beberapa siswa yang tersinggung bila diingatkan guru dan orang lainb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat memahami diri ketika diingatkan guru dan orang lain
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang 4 Oktober 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
LAPORAN
PELAYANAN EVALUASI (PENILAIAN) ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Tidak mengucapkan salam bila
bertemu guru dan temanb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 1 (No. 1-10)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 12 Oktober 2010
II. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Keantusiasan siswa dalam pelayanan bimbingan kelompok cukup baikc. Partisipasi siswa dalam membahas permasalahan cukup baikd. Setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok tanggapan siswa: rata-rata
siswa merasa senange. Hambatan ketika mengikuti bimbingan kelompok adalah di awal pelayanan,
siswa kurang terbuka dan maluf. Setelah mengikuti layanan ini siswa menunjukkan sikap dan tingkah laku yaitu
siswa dapat mengucapkan salam ketika bertemu dengan guru dan teman
III. Cara-cara Evaluasia. Mencatat beberapa siswa yang tidak mengucapkan salam kepada guru dan temanb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat menguckan salam ketika bertemu guru dan teman
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang 12 Oktober 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
LAPORAN
PELAYANAN EVALUASI (PENILAIAN) ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Membolos saat pergantian jam
pelajaranb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 1 (No. 1-10)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 3 Nopember 2010
II. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Keantusiasan siswa dalam pelayanan bimbingan kelompok baikc. Partisipasi siswa dalam membahas permasalahan baikd. Setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok tanggapan siswa: rata-rata
siswa merasa senang dan terhibure. Hambatan ketika mengikuti bimbingan kelompok adalah siswa kurang terbuka
dan maluf. Setelah mengikuti layanan ini siswa menunjukkan sikap dan tingkah laku yaitu
siswa dapat memahami diri untuk tidak membolos
III. Cara-cara Evaluasia. Mencatat siswa yang pernah membolosb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang 3 Nopember 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
LAPORAN
PELAYANAN EVALUASI (PENILAIAN) ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Berkata tidak sopan kepada gurub. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 2 (No. 11-20)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 9 Agustus 2010
II. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Keantusiasan siswa dalam pelayanan bimbingan kelompok cukup baikc. Partisipasi siswa dalam membahas permasalahan cukup baikd. Setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok tanggapan siswa: rata-rata
siswa merasa senange. Hambatan ketika mengikuti bimbingan kelompok adalah di awal pelayanan,
siswa kurang terbukaf. Setelah mengikuti layanan ini siswa menunjukkan sikap dan tingkah laku yang
cukup baik yaitu beberapa anak mulai/dapat berkata sopan
III. Cara-cara Evaluasia. Mencatat beberapa kali anak yang tidak berkata sopan kepada gurub. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat berbicara sopan kepada guru
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang, 9 Agustus 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
LAPORAN
PELAYANAN EVALUASI (PENILAIAN) ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Berkata jorok di kelasb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 2 (No. 11-20)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 12 Agustus 2010
II. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Keantusiasan siswa dalam pelayanan bimbingan kelompok cukup baikc. Partisipasi siswa dalam membahas permasalahan cukup baikd. Setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok tanggapan siswa: rata-rata
siswa merasa senang dan terhibure. Hambatan ketika mengikuti bimbingan kelompok adalah di awal pelayanan,
siswa kurang bisa membuka dirif. Setelah mengikuti layanan ini siswa menunjukkan sikap dan tingkah laku yaitu
siswa dapat berkata tidak jorok di kelas
III. Cara-cara Evaluasia. Mencatat beberapa kali anak yang berkata jorokb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat berbicara sopan di kelas
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang, 12 Agustus 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
LAPORAN
PELAYANAN EVALUASI (PENILAIAN) ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Mudah tersinggung jika diingatkan
guru dan orang lainb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 2 (No. 11-20)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 4 Oktober 2010
II. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Keantusiasan siswa dalam pelayanan bimbingan kelompok cukup baikc. Partisipasi siswa dalam membahas permasalahan cukup baikd. Setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok tanggapan siswa: rata-rata
siswa merasa senange. Hambatan ketika mengikuti bimbingan kelompok adalah di awal pelayanan,
siswa kurang terbukaf. Setelah mengikuti layanan ini siswa menunjukkan sikap dan tingkah laku yaitu
beberapa siswa dapat memahami diri
III. Cara-cara Evaluasia. Mencatat beberapa siswa yang tersinggung bila diingatkan guru dan orang lainb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat memahami diri ketika diingatkan guru dan orang lain
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang 4 Oktober 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
LAPORAN
PELAYANAN EVALUASI (PENILAIAN) ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Tidak mengucapkan salam bila
bertemu guru dan temanb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 2 (No. 11-20)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 12 Oktober 2010
II. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Keantusiasan siswa dalam pelayanan bimbingan kelompok cukup baikc. Partisipasi siswa dalam membahas permasalahan cukup baikd. Setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok tanggapan siswa: rata-rata
siswa merasa senange. Hambatan ketika mengikuti bimbingan kelompok adalah di awal pelayanan,
siswa kurang terbuka dan maluf. Setelah mengikuti layanan ini siswa menunjukkan sikap dan tingkah laku yaitu
siswa dapat mengucapkan salam ketika bertemu dengan guru dan teman
III. Cara-cara Evaluasia. Mencatat beberapa siswa yang tidak mengucapkan salam kepada guru dan temanb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat menguckan salam ketika bertemu guru dan teman
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang 12 Oktober 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
LAPORAN
PELAYANAN EVALUASI (PENILAIAN) ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Membolos saat pergantian jam
pelajaranb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 2 (No. 11-20)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 3 Nopember 2010
II. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Keantusiasan siswa dalam pelayanan bimbingan kelompok baikc. Partisipasi siswa dalam membahas permasalahan baikd. Setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok tanggapan siswa: rata-rata
siswa merasa senang dan terhibure. Hambatan ketika mengikuti bimbingan kelompok adalah siswa kurang terbuka
dan maluf. Setelah mengikuti layanan ini siswa menunjukkan sikap dan tingkah laku yaitu
siswa dapat memahami diri untuk tidak membolos
III. Cara-cara Evaluasia. Mencatat siswa yang pernah membolosb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang 3 Nopember 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
LAPORAN
PELAYANAN EVALUASI (PENILAIAN) ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Berkata tidak sopan kepada gurub. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 3 (No. 21-30)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 10 Agustus 2010
II. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Keantusiasan siswa dalam pelayanan bimbingan kelompok cukup baikc. Partisipasi siswa dalam membahas permasalahan cukup baikd. Setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok tanggapan siswa: rata-rata
siswa merasa senange. Hambatan ketika mengikuti bimbingan kelompok adalah di awal pelayanan,
siswa kurang terbukaf. Setelah mengikuti layanan ini siswa menunjukkan sikap dan tingkah laku yang
cukup baik yaitu beberapa anak mulai/dapat berkata sopan
III. Cara-cara Evaluasia. Mencatat beberapa kali anak yang tidak berkata sopan kepada gurub. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat berbicara sopan kepada guru
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang, 10 Agustus 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
LAPORAN
PELAYANAN EVALUASI (PENILAIAN) ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Berkata jorok di kelasb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 3 (No. 21-30)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 13 Agustus 2010
II. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Keantusiasan siswa dalam pelayanan bimbingan kelompok cukup baikc. Partisipasi siswa dalam membahas permasalahan cukup baikd. Setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok tanggapan siswa: rata-rata
siswa merasa senang dan terhibure. Hambatan ketika mengikuti bimbingan kelompok adalah di awal pelayanan,
siswa kurang bisa membuka dirif. Setelah mengikuti layanan ini siswa menunjukkan sikap dan tingkah laku yaitu
siswa dapat berkata tidak jorok di kelas
III. Cara-cara Evaluasia. Mencatat beberapa kali anak yang berkata jorokb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat berbicara sopan di kelas
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang, 13 Agustus 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
LAPORAN
PELAYANAN EVALUASI (PENILAIAN) ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Mudah tersinggung jika diingatkan
guru dan orang lainb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 3 (No. 21-30)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 5 Oktober 2010
II. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Keantusiasan siswa dalam pelayanan bimbingan kelompok cukup baikc. Partisipasi siswa dalam membahas permasalahan cukup baikd. Setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok tanggapan siswa: rata-rata
siswa merasa senange. Hambatan ketika mengikuti bimbingan kelompok adalah di awal pelayanan,
siswa kurang terbukaf. Setelah mengikuti layanan ini siswa menunjukkan sikap dan tingkah laku yaitu
beberapa siswa dapat memahami diri
III. Cara-cara Evaluasia. Mencatat beberapa siswa yang tersinggung bila diingatkan guru dan orang lainb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat memahami diri ketika diingatkan guru dan orang lain
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang 5 Oktober 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
LAPORAN
PELAYANAN EVALUASI (PENILAIAN) ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Tidak mengucapkan salam bila
bertemu guru dan temanb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 3 (No. 21-30)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 13 Oktober 2010
II. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Keantusiasan siswa dalam pelayanan bimbingan kelompok cukup baikc. Partisipasi siswa dalam membahas permasalahan cukup baikd. Setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok tanggapan siswa: rata-rata
siswa merasa senange. Hambatan ketika mengikuti bimbingan kelompok adalah di awal pelayanan,
siswa kurang terbuka dan maluf. Setelah mengikuti layanan ini siswa menunjukkan sikap dan tingkah laku yaitu
siswa dapat mengucapkan salam ketika bertemu dengan guru dan teman
III. Cara-cara Evaluasia. Mencatat beberapa siswa yang tidak mengucapkan salam kepada guru dan temanb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat menguckan salam ketika bertemu guru dan teman
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang 13 Oktober 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
LAPORAN
PELAYANAN EVALUASI (PENILAIAN) ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Membolos saat pergantian jam
pelajaranb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 3 (No. 21-30)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 2 Nopember 2010
II. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Keantusiasan siswa dalam pelayanan bimbingan kelompok baikc. Partisipasi siswa dalam membahas permasalahan baikd. Setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok tanggapan siswa: rata-rata
siswa merasa senang dan terhibure. Hambatan ketika mengikuti bimbingan kelompok adalah siswa kurang terbuka
dan maluf. Setelah mengikuti layanan ini siswa menunjukkan sikap dan tingkah laku yaitu
siswa dapat memahami diri untuk tidak membolos
III. Cara-cara Evaluasia. Mencatat siswa yang pernah membolosb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang 2 Nopember 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
LAPORAN
PELAYANAN EVALUASI (PENILAIAN) ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Berkata tidak sopan kepada gurub. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 4 (No. 31-40)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 10 Agustus 2010
II. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Keantusiasan siswa dalam pelayanan bimbingan kelompok cukup baikc. Partisipasi siswa dalam membahas permasalahan cukup baikd. Setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok tanggapan siswa: rata-rata
siswa merasa senange. Hambatan ketika mengikuti bimbingan kelompok adalah di awal pelayanan,
siswa kurang terbukaf. Setelah mengikuti layanan ini siswa menunjukkan sikap dan tingkah laku yang
cukup baik yaitu beberapa anak mulai/dapat berkata sopan
III. Cara-cara Evaluasia. Mencatat beberapa kali anak yang tidak berkata sopan kepada gurub. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat berbicara sopan kepada guru
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang, 10 Agustus 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
LAPORAN
PELAYANAN EVALUASI (PENILAIAN) ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Berkata jorok di kelasb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 4 (No. 31-40)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 13 Agustus 2010
II. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Keantusiasan siswa dalam pelayanan bimbingan kelompok cukup baikc. Partisipasi siswa dalam membahas permasalahan cukup baikd. Setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok tanggapan siswa: rata-rata
siswa merasa senang dan terhibure. Hambatan ketika mengikuti bimbingan kelompok adalah di awal pelayanan,
siswa kurang bisa membuka dirif. Setelah mengikuti layanan ini siswa menunjukkan sikap dan tingkah laku yaitu
siswa dapat berkata tidak jorok di kelas
III. Cara-cara Evaluasia. Mencatat beberapa kali anak yang berkata jorokb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat berbicara sopan di kelas
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang, 13 Agustus 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
LAPORAN
PELAYANAN EVALUASI (PENILAIAN) ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Mudah tersinggung jika diingatkan
guru dan orang lainb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 4 (No. 31-40)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 5 Oktober 2010
II. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Keantusiasan siswa dalam pelayanan bimbingan kelompok cukup baikc. Partisipasi siswa dalam membahas permasalahan cukup baikd. Setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok tanggapan siswa: rata-rata
siswa merasa senange. Hambatan ketika mengikuti bimbingan kelompok adalah di awal pelayanan,
siswa kurang terbukaf. Setelah mengikuti layanan ini siswa menunjukkan sikap dan tingkah laku yaitu
beberapa siswa dapat memahami diri
III. Cara-cara Evaluasia. Mencatat beberapa siswa yang tersinggung bila diingatkan guru dan orang lainb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat memahami diri ketika diingatkan guru dan orang lain
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang 5 Oktober 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
LAPORAN
PELAYANAN EVALUASI (PENILAIAN) ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Tidak mengucapkan salam bila
bertemu guru dan temanb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 4 (No. 31-40)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 13 Oktober 2010
II. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Keantusiasan siswa dalam pelayanan bimbingan kelompok cukup baikc. Partisipasi siswa dalam membahas permasalahan cukup baikd. Setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok tanggapan siswa: rata-rata
siswa merasa senange. Hambatan ketika mengikuti bimbingan kelompok adalah di awal pelayanan,
siswa kurang terbuka dan maluf. Setelah mengikuti layanan ini siswa menunjukkan sikap dan tingkah laku yaitu
siswa dapat mengucapkan salam ketika bertemu dengan guru dan teman
III. Cara-cara Evaluasia. Mencatat beberapa siswa yang tidak mengucapkan salam kepada guru dan temanb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat menguckan salam ketika bertemu guru dan teman
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang 13 Oktober 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti
LAPORAN
PELAYANAN EVALUASI (PENILAIAN) ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG
I. Rencana Kegiatana. Topik Permasalahan : Membolos saat pergantian jam
pelajaranb. Jenis Layanan : Bimbingan kelompokc. Sasaran : Kelas VIII kelompok 4 (No. 31-40)d. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelase. Waktu Penyelenggaraan : 2 Nopember 2010
II. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatana. Keantusiasan siswa dalam pelayanan bimbingan kelompok baikc. Partisipasi siswa dalam membahas permasalahan baikd. Setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok tanggapan siswa: rata-rata
siswa merasa senang dan terhibure. Hambatan ketika mengikuti bimbingan kelompok adalah siswa kurang terbuka
dan maluf. Setelah mengikuti layanan ini siswa menunjukkan sikap dan tingkah laku yaitu
siswa dapat memahami diri untuk tidak membolos
III. Cara-cara Evaluasia. Mencatat siswa yang pernah membolosb. Partisipasi siswa dalam pelayanan
IV. Upaya Tindak Lanjuta. Dasar-dasar tindak lanjut
Pemantauan siswa dalam pergaulan di sekolahAgar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik
b. Tindak lanjutKunjungan rumah
Jatingarang 2 Nopember 2010
Kepala MTs At Taqwa Penyelenggara
Hasan As’ari, S.Pd.I Titis Widiasuti