1978-4805 biodidakti$ .ftffimdffibbhd
TRANSCRIPT
rssN 1978-4805
BIODIDAKTI$.ftffimdffiBbhd
Volume 3 Nomor 1, Desember 2009
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas lX Anggrek SMP Negeri 4 Palu Melalui Model
Pembelajaran Kooperatil Tipe Numbered Head Together (Ht{T) Berbantuan Coin Gen pada
Kompetensi Dasar Proses Pewarisan Sifat(Andarias Mabadi, Samsurizal M. Suleman )
Studi Perbandingan Prestasi Belajar IPA Biologi Siswa Kelas Vlll SMP Negeri2l Palu yangDievaluasi Secara Kontinyu dan Tidak Kontinyu(Masriani)
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Melalui Metode Think Pair Share (TPS) dalam MingkatkanAktifitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas Vlll Rambutan SMP Negeri 4 Palu(Ratna Musa, Andi Tanra Tellu)
Pemberdayaan Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Biologi(Zusie W M V1/brouw)
Persepsi Guru Biologi Stt4F / MTs Negeri Terhadap Pelaksanaan Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP)Se Kota Palu(Lestari MP. Alibasjah)
Perbandingan Kemampuan Pemahaman dan Retensi Siswa dalam Pembelajaran Biologi SelAntara yang Menggunakan Model Kooperatif Tipe Jigsaw dengan STAD di Kelas I SMP diBandung(Dewi Tureni)
Peningkatan Hasil Belajar Biologi Di Kelas Xll Madrasah Aliyah Alkhairaat Pusat Palu MelaluiPendekatan Keterampilan Proses dengan Mengoptimalkan Kegiatan Laboratorium(Riskayali Latief))
DITERBITKAN OLEH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGIJURUSAN PMIPA FKIP UNIVERSITAS TADULAKO
Ia., :'i
il'loi '
I r..j ^1 I
! ;. lssN 19784805;{
BIODIDAKTISJumql Pendidikon Biologi
Volume 3, Nomor i, Desember2009
Jumal Biodidaktis adalah media yang mempublikasikan tulisan ilmiah hasil penelitian formal, penelitiantindakan kelas dan studi pustaka/kdian analisb kitb dalam bidang pendidkah oi.orogi. T"rbit p;rtam; i;ii
tahun 2007 dengan frekuensi brbit dua kali dalam setahun yaitr.r bulan Juni Jan Desernber.
PEMBINA
Dekan FKIP Universitas TadulakoKetua Jurusan pMlpA FKlp Universitas Tadulako
PENANGGUNGJAVVAB
Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
KETUA PENYUNTING
Mohammad Jamhari
PENYUNTING PELAKSANA
Hartono D. MamuMusdalifa Nurdin
PENYUNTING AHLUAHLI BESTART
AD. Corebima (tlnlvers[as. Negeri Malang), Nuryani R. Rustaman (Universitas pendidikanlndonesia), SriMulyaniEndang Susilo,latil0niversitas Negeri SenraAng), poOiTanra Tellu
( u n iversitas Tad ulako), samsurizal M. sulemai ( Universitas-tad ulako)
BENDAHARA
Lusi Mohune
ALAMAT REDAKSI
Program Studi Pendidikan BiologiJurusan PMIPA FKIP Universitas TadulakoKampus Kaktus Bumi radurako Tondo paru - surawesi rengah g411g
Telp/Fax (0451) 42974r, Hp. 08s2 41n 4s}g, e-mair : [email protected]
Diterbitkan Oteh:Program Studi Pendidikan BiologiJurusan pMlpA FKlp universitas Tadulako
BIODIDAKTISJurnol Pendidikon Biologi
Volume 3, Nomor l, Desember 2009
DAFTAR I5I
Meningkotkon Hosil Belojor Siswo Kelos lXArggrek SMP Neged 4 Polu Melqlui ModelPembelojoron Kooperoiif Tipe Numberedlle-od Together (NHT) Eerbontuon CoinGen podo Kompelensi Dosor ProsesPeworisqn Sifql
Studi Perbondingon Preslosi Beloior lpoSliologi Siswo Kelos Vlll SMP Negeri 2l PoluYong Dievoluosi Secoro Konlinyr donlidok Kontinyu
Peneropon Pembelojoron KooperolifMelolui Metode Think Poir Shore (TPS)
dolom Meningkotkon Aktifitos don HosilBekrjor Siswo Kelqs Vlll Rombuton SMPNegeri 4 Polu
Pemberdoyoon Berpikir Krilis dolomPembelojqron Biologi
Persepsi Guru Biologi SMP/MTS NegeriTerhodop Pekeksonoon Kurikulum lingkolSoluon Pendidikon {KTSP) Se Kolo Pcrlu
Perlcondingon Kemompuon Pemohomqndcn Retensi Sisaro dolom Pembelojoronfli'okrgi Sel Anloro yong MenggunokonModel Kooperotif lipe Jigsow dengonSIAD di Kelos I SMP di Bondung
Peningkoton Hosil Pembeloioron Biologi DiKebs Xll Modrosoh Aliyoh Alkhoirool PusolPcfu Melolui Pendekolqn Keterompilonhoses dengon Mengoptimolkon KegioionLcicorolorium
rssN r 97&4&5
Andoriqs Mobodi, Somsurizol M.Sulemqn
Mosdoni
Rolno Muso, Andi Tonro Tellu 9-l 5
5€
Zusje W.M. Worouw
Leslori MP. Alibosjoh
Dewi Tureni
Riskoyoli Loiiel
16-21
22-27
2&32
3336
lssN 1978-4SOs
,ruu|l}l[wliilfl$il
Jurnal Biodidaktis, Volurne g rNomor 7' D8 eirn.ber 2oo 9 : r6-21 ISSN:7978-48os
PEMBERDAYMIiIBERPIKIRKRTISDALAMPEMBEIAJARANBIoLoGI
ZusieW.M. Warouwl;,
(1) Dosen Bidogi FMIPA Universitas Negeri Manado
ABSTRAK
penelitian ini maupakan penelitian survei berbentuk angket yang disebarkan pada 41 guru biologi di 14
SMp Negeri Manado. Baiuluan inendeskripsikan bagimana pernbadayaan berpikir kilis dalan panbelajaran
ulotogi,';itt"tr sudah dilaksanakan. Bs&sarkan temuan hail survei, yang menjauab rygng.mdFt<ani*iibuln bapikir kitis datan panbelajaran r1i1,9096, kurang penling 2,4se{,.1noat.ry1tiry olt.ff!.dfystt"t"fi tO"f, Uhu) 53,6596;mendernUanSjfan stategi.bapikirkitb dalan_panbelajaran biologibaru 24,39!16, belum
i{,t&t", tidat dijariraO-€,90p6; n-amun &lan langkah-langkah menbaday_akal kanarnpuan berpkirtrits sls,ta,
OO,SZ%'tidak menlamU. Berdasarkan kajian anpirik tersebut, maka palu dikembangkan suatu pelbelajaran yang
m"*pu m"mU"rOiy"kan kernampuan leipitir krilis dalam panbelajaran. Pembelaiaran efektif apabih bolangwng
sesuii hrluan panbelajaran dengn shategi yang ses-uai
Kah kunci: bapikir kritis, dan panbelaiaran efeklif
PEI,IDAI{ULUAN
Abad pengetahuan seperti sekarang ini,
ditandai dengan perkembangan tekndogi dan
informasi yang sangat cepat, dtuntut indl'idu
belajar sepanjang hayat. Seperti yang dikemu-
kakan Geremek (1996), bahwa pendlidikdn sepanjang kehidupan individu harus didasarkan
pada empat jenis belajar fundamental yang
membentuk pilarpilar yaitu: belajar untuk menge
tahui (leaming to knour), bdajar untuk mdakukan
(leaming to do), belajar untuk hidtp bersama
(leaming to live togethefl, dan bdaiar untuk rnen-
jadikan jali diri (leaming to be).
Kemarnpuan belajar sepaniang hayat dper-
lukan untuk bisa bertahan (suMve) dan berhasil
{sukses) dalam menghadapi setiap masalah
sambil menjalani proses kehidupan sehari{ad.Hal ini sesuaidengan prinsip KISP selain belafar
seumur hidup, juga belajar meldui bebuatmengenbangkan kecerdasan inteleKual, emosional, spidtual, dan sosial; bdajar mandid dan
belajar bekeria sama; dan kegiatan yang berpusat
pada siswa (Muslich, 2007), dengan dernikian
KBM harus mernberdayakan siswa sehinggmenjadi penbdajar seumur hidp. Sernua ini d-lakukan dengan tujuan nemberdayakan potensi
siswa, Bagaimana dengan memberdayakan po-
tensi guru? Apa yang perlu dilakukan agar
pembelajaran berhasil? Pembelajaran berhasil
tidak lepas dari peran guru dalam pengeldaan
penbelajaran dan penggunaan strategi yang
tqat Salah satu strategi yang tepat, dengan
rnelibatkan kernampuan atau keteramprilan berpikir
dalam pembelajaran. Hal ini diperlukan karena
dengan berpikir, seseorang dapat memperolehjawaban benar dari suatu masalah yang dhadapi.
Suriasumantri (2005) mengsnukakan, berpikir
merupakan proses mengetahui pengetahuan yang
benar.Merupakan halyang aneh apabila kita meng-
harapkan siswa belajar namun jarang menga-jarkan mereka tentang bdajar. Kita mengharapkan
siswa untuk memecahkan masdah namun janang
nengajarkan mereka tentang pemecahan masalah. Demikian pula dengan strategl bepikir, sering
kita mengemas pembelajaran tanpa mdibatkan
keteranpilan berpikir dalam pernbelajaran. Oleft
karena itu Weinstein dan Meyer, dalam Nur
(2ffi0), mengemukakan bahwa kita pedu rnengembangkan prinsipprinsip umwn tentang b+gaimana bdaiar, hgaimana mengingat b+gaimana memecahkan masalah, dan kemudan
mengemasnya dalam bentuk pelajaran yang siap
diterapkan, dan kemudian mernasukkan metod+
metode iniddam kurikulum. Metode atau berbagd
shategi perlu dajarkan pada siswa dan b+gaimana rnenggunakan strategi-stmteg( iht
dengan benar. Lebih laniut Nur (2000) mengernu
kakan, pengajaran strategi berdasarkan pada dallbahwa kebertrasilan sisna, sebagian besar ber-
16
BeqEkir lcntts
gantung pada kemahiEn untuk belajar smaramandiri dan memonitor bdajar mereka sendiri.
Stratqi-strategi belajar atau strategi-strategi
kognitit mengacu pada pedlaku dan proaesproses
berpikir siswa yang digunakan pada saat mereka
menyelesaikan suatu tugas belajar. Karena itu,
masalah-masalah semacam kurikulum, kualitasguru, metode pengajaran yang efeklif dan menyenangkan serta manajemennya menjadi sangat
penting dalam proses pendidkan di sekolah.
Sistern perdidkan yar€ baik adalah iustru bila
seorang anak c$dik yang kurang memiliki kecer-
dasan dan kemampuan, berketerampilan setdah
diproges dalam sistern tersebut menjad meningkat
dan mampu mengenrbangkan keterampilan dan
kepribadiannya (Sidi, 2001). Keterarqllan yang d[-
maksud adalah keteranqilan berpikir, ldih khusus
ketenarnpilan atau kemarnpuan berpikir krilis.
Keterampilan berpikir krilis dapat mening-
katkan hasil bdajar dan membantu seseorang me-
ngambil keputusan yang tepal maka jelas mem-
berdayakan keterampilan berpikir kritis sangat ber-
manfaat khususnya dalam pernbelajaran biologi.
Namun kenyataan saat ini guru{uru biologi belum
merencanakan secara terstruktur, dan rn€Etttcang
keterampilan berpikir kritjs sis:wa dalam pern-
belajaran biologi. Pemilihan berbaga' strategi yang
telah terbukti dapat meningkatkan keterampilan
berpikir kritis siswa merupakan pilihan yang tepat
saat ini bdum dberdayakan pada siswa. Apa dan
bagaimana kemampuan bqikir kdtis, serta
irnplengntag dalarn pembdajaran biologi, -ldfhlanjrlt, bedkut ulasannya. ,
Pengertian berfrikir krilis dapat d[kernukakan
berdasarkan berbagi pandangan. ,Menurut
Johnson,(2007) bahwa berpikir kritis nerupakansesuatu yang @t dlakukan oleh,semua orang;
tqnrqsuk siswa unfuk ne0qnukan kebenaran.
Barry dalam.Proulx (2004) mengemukakan, ber-pikir kritis adalah sebuah proses rnenurut'langkahlangkah untuk,menganalisis, menguji; dan meng-
evaluasi aryumen. ,Sedangkan nenurut Chaffe
{1994L berpikir kritis sebagai bapikir .untuk
'merryelidh seena sisternatis proses berpikir itu
sendiri"., pleses belprkir ktitis @at dia;iarkan di
sekolah, guru menanamkan cara berpikir yang
benar pada anak-anak. Menurut Johnson (2007),
salah satu tujuan dari berpikir kitis adalah untuk
mwrmpai pemahaman yang ldih mendalam.
17
Lawson (1992) mengemukakan berpikir kritis
adalah hobi berpikir yang bisa dikembangkan dehsetiap orang, maka hobi ini harus diajarkan di
sekolah dasar, SMP, dan SMA Pen@t ini ddu-kung oleh pandangan Corebima (2006), kemam-puan penalamn formal merupakan keterampilan
bepikir kritis. Penelitian mernbuktikan manfaat
berpikir kritis sepati menernukan'adanya korelasi
antara penalaran dergan hasil belajar lPff,Pengertian berpikir kitis yang dkernukakan
pana ahli terdapat bebagai variasi, namun intinya
tidak mengubah makna berpikir kdtis. Seperlipengertian yang dikemukakan Morgan (1995),
berpikir kritis merupakan bepikir logis dan refleKifyang difokuskan pada keputusan tentang apayang harus dli cami atau apa yang harus
dilakukan seseomng. Nur (1998) menyatakan
bahwa keteranpilan berpikir dapat dklasifikasikanmenjadi 4 macam, yaitu: (1) kemampuan berpikir
secara intelejen; (2) kemampuan berpikir formal
atau logis; (3) keterampilan proses; (4) keterampilan berpikir kdlis dan krcatif.
Kegiatan berpikir kritis sangat terkait dengan
kqiatan mental dalal mernecahkan masalah.
Menurut ZLbaidah (2001) berpikir krilis adalah
berprikir memecahkan masalah dengan sifai dan
bakat kdtis yakni sifat rasa ingin tahu, berani
mengambil resiko, dan sifat yang selalu meng-
hargai haktrak orcmg lain, anahan bahkan
binbingan orang lain. Namun keberhasilan sifat
berpikir kritis dapat dandalkan dengan indikatorpencapaian terkait taksonom{ Bloom. Hal ini sesuai, dengan standar kompetensi nasional pen-
didikan yang tertuang di dalam kuikulum 2004,
Pardangan ini sejalan &ngan eorebima (20051
bahwa seyogyanya kudkulum 2004 lebih tegaslagi menekankan,penberdayaan berpikir.,padaperbdajaran, termasuk menggadsbawahi qgensipengukuran kemanpuan berpikir tersebut sebagai
bagian integral dad hasil belajaq yang tidak lagihanya mengandalkan, indikator pencapaian yang
terkait taksonomi Bloom. Lettih lanjut Corebima(2005), mengernukakan, itulah satu upaya yang
dapat mernaksa liap.goaes penbdajaran s€cor?
sadar dan sengaia,menberd4pkan kemanpuanb€rpikir, Pemyataan ini tentunya bainSikasi pada
l$SP 2006. KTSP mengacu dari', KBK 2004,
Proulx (2004), berpendapat kudkulum kita l'rarus
membantu perkembangan berpikir terldih dahulu,
ISS.N: t9Z8-48o5
Ber3Ekir kritrs
gantung pada kemahiran untuk belajar smaramandd dan memonitor bdajar mereka sendiri.
Strateqi-stratE$ belajar atau strategi-shategikognitif mengacu pada pedlaku dan proeesprosesbetpikir siswa yang digunakan pada saat mereka
menyelesaikan suafu tugas belajar. Karena itu,'masalah-rnasalah semacam kurikulum, kuditasguru, metode pengajaran yang efeklif dan me-nyenangkan serta manalqnennya menjadi sangatpenting ddam goses pendidkan di sekolah.Sistern penddkan yarE baik adalah justru tflaseorang anak ddik yang kurang memiliki kecer-dasan dan kemampuan berketenampilan setdahdiproses dalam sistern tersebut rnenjad meningkatdan manpu mengenbangkan ketenam$lan dankryibadiannya (Sid, 2001). Keterarqt'lan yang di-maksud adalah keterarnpilan bepikir, ldih khususketenanpilan atau kemarpnn bepikir kdlis.' Keterarnpilan berpikir krilis @t mening-katkan hasil bdajar dan membantu seseorang m+ngambil keputusan yang tepal maka jelas mem-berdayakan ketenampilan betpikir krilis sangat ber-manfaat khususnya dalam pernbelaiaran bidogi.Namun kenyataan saat ini guru{uru bidogi beh.un
merencanakan secana terstruktur, dan rn€fancangketerampilan berpikir kritis sisrua dalam pem-belajaran biologi. Pemilihan berbagai strategi yang
telah terbukti dapat meningkatkan keterampilanberpikir kritis siswa merupakan pilihan yang tepatsaat ini bdum dberdayakan pada sis5y6. fipa danbagaifnana kernampan bepikir kdtis, sertaimplenentasi dalan pernbdajanan bidogi, . lebihlanjut, berikut ulasannya.
, Pengerlian berrrikir kdtis, dapat dikemukakanberdasarl€n betbagei pandar€an. .Menurut
Johnson,{2007) bafrwa berpikir tritis rrenp{€nse$atu yang @at dlakukan oleh,sernua orang;tennasuk siguna untuk n€nenukan kebenanan.Barry dalarn Roulx (200{) mengemukakan, ber-prkir kilis dalah sebuah proses rnenurut,langkah-langkah untuk,menganalisis, menguji; dan. meng-erraluasi argumen. Sedangkan nenurut Chafie(1994), bqpiLir kritis q$agai @pikir ur{uk'menyelidki semra sisternalis prlses bapikir ituserdri'.
, Proses ,bsrpikir ,kdtis @t d4arkan dsekolah, guru menanamkan cara :berpikir yang
benar pada anak-anak. Menurut Johnson {2007),salah satu tujuan dari berpikir krilis dalah untukmmceai pemahaman yang letih mendalam.
17
Lawson (1992) mengemukakan berpikir kritisadalah hobi berpikir yang bisa dikernbangkan dehsetiap orang, maka hobi ini harus diajarkan disekolah dasar, SMP, dan SMA Pen@t ini ddu-kung deh pandangan Corebima (2006), kemam-puan penalaran formal merupakan keterampilanbepikir kdtis. Penelilian membuktikan manfaatberpikir kdtis seperti nenernukan,'adanya korelasiantara penalanandergan hasil belajar lPIf.
Pengertian be$rikir kilis yang dkemukakanpana ahliterdapat bebagai variasi, namun intinyatidak mengubah makna berpikir kdtis. SepeAipengertian yang dikemukakan Morgan (1995),
berpikh kritis merupakan berpikir logis dan reflektifyang difokuskan pada keputusan tentang apayang harus .d capai ahu apa yang harusdlakukan seseorang. Nur (1998) menyatakanbahwa ketemnpilan berpikir @at dklasifi kasikanmenjadi 4 macdn, yaitu (1) kemampuan berpikirsecara intelejen; (2) kemampuan befikir formalatau logis; (3) ketenampilan proses; (4) ketenampilan berpikir kdlis dan kreatif.
Kegiatan berpikir kdlis sangat terkait dengankegiatan mental dalam memecahkan masalah.Menurut Zubaidah (2001) berpikir kritis adalahber;ikir memecahkan masalah dengan sifat danbakat kdtis yakni sifat rasa ingin tahu, beranimengambil resiko, dan sifat yang selalu menglhargai hak{ak omng lain, anahan bahkanbinbingan orang lain. Namun keberhasilan sifatbepikir kritis dapat dandalkan dengan indkatorpqncapaian terkait taksonomi Bloom, Hal ini se-suai, dengan standar ,kompetensi nasional pen-didikan yang tertuang di dalam kuikulum 2004rPardangan ini sejalan dengan Gorebima (2005),bahwa seryogyanya kudkulum 2004 let*h tegaslagi menekankan .pem$rdayaan berpikir..padapenbdajanan, tenrnsuk menggadsbauahi qgensipengukuran kemanpuan bepikir tersebut sebagaibagian integral dari hasil bel4a6 yang tidak lagi,
hanya mengardalkan,.indikator perrcapaian yangterkait taksonorni Bloorn. Letih lanjut Coretrima(20Q5), magerrukakan, itulah satu,rpaya yangdapat mernaksa fiap'-goses pen$dajaran s€cidtilsadar dan segaia',rnenberd4pkan kemanpuanberfikir. Pernyataan ini tentunya berirqdikasi,padaI(T'SP ?006. KTSF mengncu dari', KBK 2004,Prculx (2004), berpendapat kurikulum kita harusmembantu perkembangan bepikir terletih dahulu,
ISSN:'t978-4Aog
18
termasuk sebagai by product hal-hal penting untukdiingat
Befuagai hasil penelitian terungkap berpikirkritis bermanfaat dalam pembdajaran sebagaibekal masa @an siswa. Lawson {1992) rnenya-takan bahwa manfaat berpikir kritis sdagai alatyang diperlukan pada proses belajar. Corebima,(2006) mengemukakan hasil penelitian terungkapadanya korelasi antara penalaran dengan hasilbelajar lPA. Demikian pula Hasrudin (2004) menemukan bahwa siswa yang rnemiliki penalanan
tertinggi (yang menggunakan pembelajaran ber-pola pemberdayaan berpikir mdalui pertanyaan)
temyata juga memiliki hasil bdajar kognitif hfologitertinggi.
Berdasarkan bebagai penelitian tersebut datas, membuklikan bahwa keterampilan berpikhkritis mempunyai manfaat yang konkdt dalammeningkatkan hasil belajar siswa. Lebih jelas bah-w6, manfaat keterampilan berpikir kritis sebagaibekal untuk menghadapi erEl tekndogi daninformasi. Monalisa (2007) menyatakan batrwakemampuan berpikir kritis dapat mernbantuseseoftng untuk membuat keputusan yang tepatberdasarkan usaha yang csrmat, sisternatis, logisdan mempertimbangkan berbagai sudut pandang.
Berdasarkan ungkapan yang mengemukamengenai keterampilan hrpikir kritis dapat m+ningkatkan hasil bdajar dan membantu ses@ftmgmengambil keputusan yang tepat, maka jelasmemberdayakan keteramgilan berplkir kritissangat bermanfaat khususnya dalam pembe-lajaran bidogi. Namun kenyataan saat ini guru-guru biologi belum merencanakan seara tei-struktur, dan meran@ng keterampilan berpikirkritis siswa ddam pernbelajaran bidogi. Pemilihanbetbagai sfategi yang tdah tsbukli dapatmeningkatkan ketenanqitan bepikir kritis sisrvamerupakan pilihan yang tepat saat ini belumdiberdayakan pada siswa. ', Materj, bidogi yang diajarkan.merupakansafiana mengembargkan keteramprilan berfrkir kri-tis hans benar.benar@t dimanfatkan, sepertidiungkapkan oleh Fogarty .& McTighe {1993).Sdanjutnya dikemukakan bahwa "isi pelajanan'menyediakan ,:hal-hal untuk berpikir tentangsesuatu, tetapi cognitive instruction-nyalah yang
ZusjeIV.M.Wanotno
menyediakan cara-cam untuk meningkatkan pe-luang bagi siswa untuk belajar lebih bermakna,karena menggunakan berpikir kritis denganmenggunakan isi pengetahuan tersebut.
Pendekatan konstruktivisme dalam pembda-jaran sebagai alir:an psikologi kognitif yangimplikasinya dalam belajar dan mengajar, balrvrrapengetahuan tidak dapat dpindahkan secara utuhdari pikinan guru ke pfkiran siswa (Hore, 1996).Oleh karena itu siswa -sendirilah yang mernan-faatkan berpikir kritis yang dimiliki secar:a aktifserta kesiapan mental dalam rnernbangunpengetahuannya selama mdakukan aktivitasbelajar. Berdasarkan ur:aian di atas, maka pentinguntuk dikemukakan bagaimana keberadaan kemampuan berpikir kdtis diberdayakan dalampembelajaran biologi.
METq)E
Adapun metode yang digunakan dalampenelitian ini adalah metode penelilian deskriptif,dengan data sekunder yaitu meny$a*ankuesioner pada guruguru di 14 SMP NegeriManado.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan survei yang clilaksanakan selakbulan juni,.juli 2008, dalam rangka memperolehgambaran kondisi "apa adanya' terhadap situasipembelajaran bidogi d 14 SMP Negeri Manado.Kegiatan yang dilakukan ldih terfokus padavariabel garnbaran pembelajaran bidogi, s$agaicontoh: pengenalan, p€neftpan, langkah-langkahper,nbdajaran' yang memberdayakan kemamp0hriberptikir kritisdan metakognilif.
Deskripsi dati hasil penelitian survei berikutini untuk masing-masing variabd didah denganteknik statistik deskriptif dan persentase. Acuanyang digunakan untuk menentukan kriteriapengelompokkan nilai pada masing-masingvariabel dehgan rnenggunakan acuan s&gaibeiikut. Persentase.dltafsir{<an dengan kalimatkualitatif, yaknibaik (76% - 10006), cukup (56% -750,6), kurang baik (40% - 5506), tidakbaik (<40%)(Arikunto, 199B:246).
Jurnal Biiodidalctis, Volurne g, Nortror 1, I)esernber zoog : t&zt
BeqlEkdlbt'fis 19
-,Tabel 1. Deskdpsi Penrberdayaandan Pangukuran Kemanpuan Berpikir Kdtis
lndl€br Alt€rnatl.lau/abanJurnlah Persnhe Kategori
Responden f6)1. Pentin$<ah dalan
pernbelajaran
melibat<ankernampuanberpikir kilis?
kefflarrpuanberpikhkritis .,q.sia
!. Kendalakendalam h!rckankonampuanbspiklrkilis':,.slsua.,'','.i
.., . ' a.
stategibapikir kitisdaldnp€mHajarankitis dalflnperbehiaran Behrn rnangembangkan sffiegi bapikir 13
Penthg dalam pernbehiran mdiba{<ankemampuan berykf kib
Kurang penting dalan panbelajaran
melibalkan kemanpuan berpiklr lsilis
Sanga! penling dahn pe@elaFranmelbeft<an kemanpuan bapkir kritis
Tidakdiia$rd' : 'i
:"Ti&kbaw (bdum membadayakankernarpuen lqpikir kilb siwa)
Ti&k4lqtleD
kerqnpual bqpklr kib :$aTidak'ath'keft fu a-'iinir'nU*Oay"f ankarunpuan bsplkir kitis sis$a
fidak dqamb
2,43
Kurang Baik
Tidak Baik
Tidak Baik
drkup '
31,70 TidakBaik
0 Tidak Baik
2,43 Tidak Baik
26 63,41 Kurang baik
j.:r; ' j'
"
t[3,90
kifs dalan pernbelajaan
Tidak adaiawabanbila pernah 18 43,90 cukup
mengembangkan sFatq$ berpikir kifsdalam Penrbehiaran
dkenbangkan berpikirkdlissisAapqnbehjanankooperatifa&lah KurangpentingManberdayakanuntrk rnelihat kananpuan bapikh kitb silsrakemampuan
berpikir kitis Sangt penting Manberdayakan 1
sisua, pentingkah kemampuan bapikk kiG si*amembsdayakankernanpuan Tidak dnauabbapiklr kitissis$/a? "
rnerftbrtihyaikan "beririkiikilissisra :
'0 "'
63$1 ltuang'baik26
20
Berdasarkan Tabel.il @tlah disinpulkan
bahwa pengenalan pernberdayaan kemanpuan
berpikir kritis pada penbelajanan biologi, dika-
tegorikan umumnya kurang baik atau {idak baik'
berdasarkan jawaban responden terungkap pa&.umumnya guru{uru SMP Negeri di Manado
telum mengenal dan menenapkan pembelaiaran
ini, begitu pula dengan langkah-langkah pem-
berdayaan be$tkir kritis dalam penbelalaran
masih kurang yang mengetahui dorgan benar'
terungkap baru 39,02% yang menjavab benardan
60,97% yang lidak menjaurab (dalam kategod
tidak tahu). .Berikut jarvaban responden mengenai
langkah-langkah penrberdayaan berpikh kti$s
yang dilakukan: (1) nrenserikan kebebasan pada
siswa untuk mengemukakan perdapatnya, (2)
menberikan :kesenpatan kepada sisila untuk
memecahkan serdid masalah yang dhadafi, (3)
diberikan pertanyaan yang rnelatih cara bepikir
siswa dan diberikan bimbingan, (4) membedkan
masalah dalam bentuk pertanyaan. Bedasarkan
hasil sunrei tersebut, sebagian sudah mergetahui
langkah-langkah pentbetdayaan bepikir kdtis,
namun masih kategori kurang baik, karena beltrndilaksanakan secara telencana dan sisternatis'
Kenyataan ini perlu di antisipasi slpaya qeawal
mungkin penberdayaan bepikir kdtis ini dlak-
sanakan. Corebima (2010) mengemukakan batwaketenampilan berpikir perlu diberdayakan secara
sengaja dan terencana. LSih lanjut beliau
rnengemukakan,'apakah pada keria/kegiatan
pemielajaran yang kita ialankan selama irf, hal
itu sudah disadari dan d[upayakan secam sengaja
dan tgrencana? Mari kita' lakukan refleksi dan
menjawab pertanyaan itu masingmasingf.Jauraban rrynden mengurgkapkan ua-
laupun nnreka bdum merpr4kan kemarpuanberpikir kritis dalam penrbdaiaran, sebagian dad
mereka mengurgkapkan .penting dan sangat
penting memMayakannya. Hal ini menuniukkan
bahwa guru merrydari sepenuhnya .manfaatpentingnya menberdayakan keteranqrilan berftkirkritis, namun mereka belurn nrernahami ba-gaimana mengenbangkan secara tercrrcana dan
sistsnatis. Nanun satu hal yang menadk dad
hasil survei, temyata sebagian guru tdah rnelaksanakan pemberdayaan bemfkir kdtis,tetsebltrneskipun bdum sisternalis. Alasan mer*amengembangkan berpikir kdlis karsn (1) dengan
berpikir kritis sisvta @t dbedkan sejumlah
ZusjeW.IV.Writwrno
dilema:(tua pilihah yan$ Srilit) logis :dan tidak logis
(masuk akal), (2) supaya siswa dapat menanggaSi
atau msncerna akan setiap hal yang mereka
hadapi, (3) siswa damt dan mampu meny+lesaikan masalah yang dih@{nya' {4) siswa
pedu memilih, rnemikirkan secana luas dan menilai
apa yang dikeriakan benar atau salah, (5) dapat
memecahkan permasalahan dan d4at mene-
mukan penyebab danakibatyang dtimbulkan dehmasalah yang dhadapi. Siswa harus menelili
dengan baiar apa yqng ia praKekan d lapangan
agar bisa menemukan jaraban yang tepat, lewat
pertarryaan-pertanyaan dalam dskusi, (6) agar
siswa msnikirkan dan rnenilai apa yang d[-
kerjakan.Hasil surveipula terurgkap bebagai kendala
yang dhadapi dalan memberdayakan kemam-
puan berpikir kitis siswa, di antaranya: (1) kedala
untuk guru seperti: memerlukan waktu yang agak
lama, persiapan guru yang tidak maksimal, (2)
kendala untuk sisra: banyak sisra belum ter-
biasa, kemgnpuan siswa tidak sala, kurangnya
diberi latihan soaljawab, {3) kendala untuk sarana
dan prasarana: kurangnya peralatan yang menunjang untuk proses belaiar menggiar. Belbagai
kendala tersebut mernbuat pernbelajaran lidak
efektif untuk mernberdayakan bepikir kritis siswa.
Padahal Cara sederhana mdatih bepikir adalah
dengan bertanya, katena pertanyaan merupakan
bunga apt yang memicu proses berpikir siswa dan
salah satu kegunaan terpenting dad pertanyaan
*lah untuk mernacu keteranpilan berpikir tinggi
(Frazee dan Rudnitski ddam Corebima 20M).Peran guru dalam penrbel4aran sangaflah
p€nting dalam menrberdayakan kete npilan ber-
pikir krilis siswa, karena apapun yarq dlakukan,
sepanjang shategi.shategi penbelajanan itu'mernang rnerdorong,pam'sisva rnenjadi @lajarmandid. Dalam hal ini proses pembdajaran ber-
sifat aklit be*anakteristik inkuiri bebas. Jelas
terlihat.bahwa pada self regulate-d learning gnp{elat'ar dktjqdCikan terus merdrus be*pikir dan
tnpikir (coiebima, 2010). . i
Berbagai stat€gi yaru marrpu merber-dayakan bqBikh krilis, dan stnategi tersebut sudah
teru:ii melalui hasilpendilian antara lain: Atttlenticinstudion, pembelaiaran inkuid, pembdaiaran
berdasarkan masalah, penbelajaran yarg mernG
nitor dan mengarahkan pembdajannrrya sendid
Jiiritat&iitdidakiis, Vohnne g, Nomor t, Desetnbet 2oog s 76-27
Bz{ikilbiti,
(*lf regulated leamingl, @operalive leaming,prciattued leaning.
KESIMPULAN1. Keterarnpilan berpikir kritis seyogianya, d-
kembangkan sedini mungkin pada sisffa' secam sengaja dan terencana.2. Perlu dikembangkan berbagai stnategi pem-
belajanan kooperatif yang mampu member-dayakan kemampuan berpikir kitis siswa
DAFTAR RUJUKAN
Cain, S.E., dan Evans, J.M. 1990. Sciencing Ankrotvement Appna& to Hemntary SaenceMeffids. Cdonbuq Oh{o: Menill PrJCishingCompany
Corebima, A.D. 2005. Pelatihan PBMP (Pember-dayaan Berpiffir Melalui Peftanyaan) @Pembelajaran Bagi Par:a Guru dan Maha-siswa Sains Biologiddam Rangka RUKK VA25 Juni.
Corebima, A.D. dan ldus, A.A 2A06. Pemberda-yaan Dan Pengukuran Kemampuan BetpiWrPada Pembelajaran Bidogi. Makalah,disaji-kan dalam lntemational Conference On Mea-surement And Evaluation ln Education,School of Educational Studies UniversitySains Malaysia Penang, Malaysia 1115February.
Corebima, A.D. 2010, Berdayd<an KeterampilanBerpifir Selama Pembelalaran Sains DemiMasa Depan lQta. Makalah clisampaikanpada Seminar Nasional Sains 2010. 'Optimalisasi Sains untuk Mernberdayakan Manwsia'.Prodl Pendidikan Sains PPs UNESASurabaya, 16 Januari 2010.
Fogarf, R dan McTighe, J. 1993. EdrcatingTeachers for Higher Order Thinking: TheThre+Story lntellect Theod lnto Praclie,Volume 32, Nwrber 3, Summer 1993.College of Education, The Ohio StateUniversity.
Geremek, B. 1996. Educafron FvfrrcTwenty-FidCentury. CONF. ESCC,966-R.1. 21May1996.
21
Howe, A.C & Jones, L. 1996. Enganging Childrenin Ssenoe. NewYork: Mc Millan PubCompany.
Johnson, E. 8. 2007. Contexfual Teaching & Lear-nlng: Menjadikan Kegiatran Belajar MengajarMengasikkan dan bermakna. Terjemahanoleh lbnu Setiawan. Bandung: Mizan Lear-ning Center.
Kardi, S dan Nut M. 2000. Pengantar padaPenga,jaran dan Pengeldaan Kelas. ppsUNESA Sunabaya: Univenity Press.
Lawson, A. B. 2000. The Developnrent of Rea-soning Arnong College Biology Student Areview of Recearch. Joumal of CollegeSaenoe Teaching W (16) $4344.
Monalisa. 2007. Mdatih Ketenam;ilan Berpikir.htp// mondisapk. Hogspot mm.htnl.Diakses 2047-2007.
Muslich M. 2007. KISP gurtkulum fingkat EatuanPendidikan) Dasar Pemahaman danPengembangan Jakarta: Bumi Aksara.
Nur M. Vlikandari, P.R., dan Sugiarto, B. 1998.Tewi Pembelaiaran Kognilif. Buku ajar yangdkernhngkan dalam rangka penelitianberiud:l Restrukturisasi Kurikulun PBM danPeningkatan Hubungan lKlP Surabayadengan Sekolah dan Universitas di LuarNeged. Surabaya:UNESA
Proulx, G. 2004. , lntegrating Scientific Method &Criticd Thinking in Classroom Debates OnEnvironmental lssues. Ihe Amedcan &ologyTeadta, Volume 66 No 1.
Sidi, L D 2001. Menuju Masyard<at Belafar;Menggagas Paradigma Baru Pendidikan.Jakarta: Paramadna.
Suriasumantri, J. S. 2005. Filsafat ilmu. SebuahPengantar Populer" Jakarta: Pustaka Sinarhanapan.
Zubaidah S_., Sunami., Prasetyo, T.1.2001. pene-
rapan Pola PBMP (Pemberdayaan BepikirMelalui,Pertanyaan) pada Matakuliah BotaniTunbuhan Rerdah untr* Menunjang per-
kembangan Penalaran Fonnal Mahasiswa.Malang: Lemlit UM.
.f,SShI: r97&4Aos