1978-4805 biodidakti$ .ftffimdffibbhd

10
rssN 1978-4805 BIODIDAKTI$ .ftffimdffiBbhd Volume 3 Nomor 1, Desember 2009 Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas lX Anggrek SMP Negeri 4 Palu Melalui Model Pembelajaran Kooperatil Tipe Numbered Head Together (Ht{T) Berbantuan Coin Gen pada Kompetensi Dasar Proses Pewarisan Sifat (Andarias Mabadi, Samsurizal M. Suleman ) Studi Perbandingan Prestasi Belajar IPA Biologi Siswa Kelas Vlll SMP Negeri2l Palu yang Dievaluasi Secara Kontinyu dan Tidak Kontinyu (Masriani) Penerapan Pembelajaran Kooperatif Melalui Metode Think Pair Share (TPS) dalam Mingkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas Vlll Rambutan SMP Negeri 4 Palu (Ratna Musa, Andi Tanra Tellu) Pemberdayaan Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Biologi (Zusie W M V1/brouw) Persepsi Guru Biologi Stt4F / MTs Negeri Terhadap Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)Se Kota Palu (Lestari MP. Alibasjah) Perbandingan Kemampuan Pemahaman dan Retensi Siswa dalam Pembelajaran Biologi Sel Antara yang Menggunakan Model Kooperatif Tipe Jigsaw dengan STAD di Kelas I SMP di Bandung (Dewi Tureni) Peningkatan Hasil Belajar Biologi Di Kelas Xll Madrasah Aliyah Alkhairaat Pusat Palu Melalui Pendekatan Keterampilan Proses dengan Mengoptimalkan Kegiatan Laboratorium (Riskayali Latief)) DITERBITKAN OLEH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PMIPA FKIP UNIVERSITAS TADULAKO

Upload: others

Post on 07-Feb-2022

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

rssN 1978-4805

BIODIDAKTI$.ftffimdffiBbhd

Volume 3 Nomor 1, Desember 2009

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas lX Anggrek SMP Negeri 4 Palu Melalui Model

Pembelajaran Kooperatil Tipe Numbered Head Together (Ht{T) Berbantuan Coin Gen pada

Kompetensi Dasar Proses Pewarisan Sifat(Andarias Mabadi, Samsurizal M. Suleman )

Studi Perbandingan Prestasi Belajar IPA Biologi Siswa Kelas Vlll SMP Negeri2l Palu yangDievaluasi Secara Kontinyu dan Tidak Kontinyu(Masriani)

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Melalui Metode Think Pair Share (TPS) dalam MingkatkanAktifitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas Vlll Rambutan SMP Negeri 4 Palu(Ratna Musa, Andi Tanra Tellu)

Pemberdayaan Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Biologi(Zusie W M V1/brouw)

Persepsi Guru Biologi Stt4F / MTs Negeri Terhadap Pelaksanaan Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP)Se Kota Palu(Lestari MP. Alibasjah)

Perbandingan Kemampuan Pemahaman dan Retensi Siswa dalam Pembelajaran Biologi SelAntara yang Menggunakan Model Kooperatif Tipe Jigsaw dengan STAD di Kelas I SMP diBandung(Dewi Tureni)

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Di Kelas Xll Madrasah Aliyah Alkhairaat Pusat Palu MelaluiPendekatan Keterampilan Proses dengan Mengoptimalkan Kegiatan Laboratorium(Riskayali Latief))

DITERBITKAN OLEH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGIJURUSAN PMIPA FKIP UNIVERSITAS TADULAKO

Ia., :'i

il'loi '

I r..j ^1 I

! ;. lssN 19784805;{

BIODIDAKTISJumql Pendidikon Biologi

Volume 3, Nomor i, Desember2009

Jumal Biodidaktis adalah media yang mempublikasikan tulisan ilmiah hasil penelitian formal, penelitiantindakan kelas dan studi pustaka/kdian analisb kitb dalam bidang pendidkah oi.orogi. T"rbit p;rtam; i;ii

tahun 2007 dengan frekuensi brbit dua kali dalam setahun yaitr.r bulan Juni Jan Desernber.

PEMBINA

Dekan FKIP Universitas TadulakoKetua Jurusan pMlpA FKlp Universitas Tadulako

PENANGGUNGJAVVAB

Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

KETUA PENYUNTING

Mohammad Jamhari

PENYUNTING PELAKSANA

Hartono D. MamuMusdalifa Nurdin

PENYUNTING AHLUAHLI BESTART

AD. Corebima (tlnlvers[as. Negeri Malang), Nuryani R. Rustaman (Universitas pendidikanlndonesia), SriMulyaniEndang Susilo,latil0niversitas Negeri SenraAng), poOiTanra Tellu

( u n iversitas Tad ulako), samsurizal M. sulemai ( Universitas-tad ulako)

BENDAHARA

Lusi Mohune

ALAMAT REDAKSI

Program Studi Pendidikan BiologiJurusan PMIPA FKIP Universitas TadulakoKampus Kaktus Bumi radurako Tondo paru - surawesi rengah g411g

Telp/Fax (0451) 42974r, Hp. 08s2 41n 4s}g, e-mair : [email protected]

Diterbitkan Oteh:Program Studi Pendidikan BiologiJurusan pMlpA FKlp universitas Tadulako

BIODIDAKTISJurnol Pendidikon Biologi

Volume 3, Nomor l, Desember 2009

DAFTAR I5I

Meningkotkon Hosil Belojor Siswo Kelos lXArggrek SMP Neged 4 Polu Melqlui ModelPembelojoron Kooperoiif Tipe Numberedlle-od Together (NHT) Eerbontuon CoinGen podo Kompelensi Dosor ProsesPeworisqn Sifql

Studi Perbondingon Preslosi Beloior lpoSliologi Siswo Kelos Vlll SMP Negeri 2l PoluYong Dievoluosi Secoro Konlinyr donlidok Kontinyu

Peneropon Pembelojoron KooperolifMelolui Metode Think Poir Shore (TPS)

dolom Meningkotkon Aktifitos don HosilBekrjor Siswo Kelqs Vlll Rombuton SMPNegeri 4 Polu

Pemberdoyoon Berpikir Krilis dolomPembelojqron Biologi

Persepsi Guru Biologi SMP/MTS NegeriTerhodop Pekeksonoon Kurikulum lingkolSoluon Pendidikon {KTSP) Se Kolo Pcrlu

Perlcondingon Kemompuon Pemohomqndcn Retensi Sisaro dolom Pembelojoronfli'okrgi Sel Anloro yong MenggunokonModel Kooperotif lipe Jigsow dengonSIAD di Kelos I SMP di Bondung

Peningkoton Hosil Pembeloioron Biologi DiKebs Xll Modrosoh Aliyoh Alkhoirool PusolPcfu Melolui Pendekolqn Keterompilonhoses dengon Mengoptimolkon KegioionLcicorolorium

rssN r 97&4&5

Andoriqs Mobodi, Somsurizol M.Sulemqn

Mosdoni

Rolno Muso, Andi Tonro Tellu 9-l 5

5€

Zusje W.M. Worouw

Leslori MP. Alibosjoh

Dewi Tureni

Riskoyoli Loiiel

16-21

22-27

2&32

3336

lssN 1978-4SOs

,ruu|l}l[wliilfl$il

Jurnal Biodidaktis, Volurne g rNomor 7' D8 eirn.ber 2oo 9 : r6-21 ISSN:7978-48os

PEMBERDAYMIiIBERPIKIRKRTISDALAMPEMBEIAJARANBIoLoGI

ZusieW.M. Warouwl;,

(1) Dosen Bidogi FMIPA Universitas Negeri Manado

ABSTRAK

penelitian ini maupakan penelitian survei berbentuk angket yang disebarkan pada 41 guru biologi di 14

SMp Negeri Manado. Baiuluan inendeskripsikan bagimana pernbadayaan berpikir kilis dalan panbelajaran

ulotogi,';itt"tr sudah dilaksanakan. Bs&sarkan temuan hail survei, yang menjauab rygng.mdFt<ani*iibuln bapikir kitis datan panbelajaran r1i1,9096, kurang penling 2,4se{,.1noat.ry1tiry olt.ff!.dfystt"t"fi tO"f, Uhu) 53,6596;mendernUanSjfan stategi.bapikirkitb dalan_panbelajaran biologibaru 24,39!16, belum

i{,t&t", tidat dijariraO-€,90p6; n-amun &lan langkah-langkah menbaday_akal kanarnpuan berpkirtrits sls,ta,

OO,SZ%'tidak menlamU. Berdasarkan kajian anpirik tersebut, maka palu dikembangkan suatu pelbelajaran yang

m"*pu m"mU"rOiy"kan kernampuan leipitir krilis dalam panbelajaran. Pembelaiaran efektif apabih bolangwng

sesuii hrluan panbelajaran dengn shategi yang ses-uai

Kah kunci: bapikir kritis, dan panbelaiaran efeklif

PEI,IDAI{ULUAN

Abad pengetahuan seperti sekarang ini,

ditandai dengan perkembangan tekndogi dan

informasi yang sangat cepat, dtuntut indl'idu

belajar sepanjang hayat. Seperti yang dikemu-

kakan Geremek (1996), bahwa pendlidikdn sepanjang kehidupan individu harus didasarkan

pada empat jenis belajar fundamental yang

membentuk pilarpilar yaitu: belajar untuk menge

tahui (leaming to knour), bdajar untuk mdakukan

(leaming to do), belajar untuk hidtp bersama

(leaming to live togethefl, dan bdaiar untuk rnen-

jadikan jali diri (leaming to be).

Kemarnpuan belajar sepaniang hayat dper-

lukan untuk bisa bertahan (suMve) dan berhasil

{sukses) dalam menghadapi setiap masalah

sambil menjalani proses kehidupan sehari{ad.Hal ini sesuaidengan prinsip KISP selain belafar

seumur hidup, juga belajar meldui bebuatmengenbangkan kecerdasan inteleKual, emosional, spidtual, dan sosial; bdajar mandid dan

belajar bekeria sama; dan kegiatan yang berpusat

pada siswa (Muslich, 2007), dengan dernikian

KBM harus mernberdayakan siswa sehinggmenjadi penbdajar seumur hidp. Sernua ini d-lakukan dengan tujuan nemberdayakan potensi

siswa, Bagaimana dengan memberdayakan po-

tensi guru? Apa yang perlu dilakukan agar

pembelajaran berhasil? Pembelajaran berhasil

tidak lepas dari peran guru dalam pengeldaan

penbelajaran dan penggunaan strategi yang

tqat Salah satu strategi yang tepat, dengan

rnelibatkan kernampuan atau keteramprilan berpikir

dalam pembelajaran. Hal ini diperlukan karena

dengan berpikir, seseorang dapat memperolehjawaban benar dari suatu masalah yang dhadapi.

Suriasumantri (2005) mengsnukakan, berpikir

merupakan proses mengetahui pengetahuan yang

benar.Merupakan halyang aneh apabila kita meng-

harapkan siswa belajar namun jarang menga-jarkan mereka tentang bdajar. Kita mengharapkan

siswa untuk memecahkan masdah namun janang

nengajarkan mereka tentang pemecahan masalah. Demikian pula dengan strategl bepikir, sering

kita mengemas pembelajaran tanpa mdibatkan

keteranpilan berpikir dalam pernbelajaran. Oleft

karena itu Weinstein dan Meyer, dalam Nur

(2ffi0), mengemukakan bahwa kita pedu rnengembangkan prinsipprinsip umwn tentang b+gaimana bdaiar, hgaimana mengingat b+gaimana memecahkan masalah, dan kemudan

mengemasnya dalam bentuk pelajaran yang siap

diterapkan, dan kemudian mernasukkan metod+

metode iniddam kurikulum. Metode atau berbagd

shategi perlu dajarkan pada siswa dan b+gaimana rnenggunakan strategi-stmteg( iht

dengan benar. Lebih laniut Nur (2000) mengernu

kakan, pengajaran strategi berdasarkan pada dallbahwa kebertrasilan sisna, sebagian besar ber-

16

BeqEkir lcntts

gantung pada kemahiEn untuk belajar smaramandiri dan memonitor bdajar mereka sendiri.

Stratqi-strategi belajar atau strategi-strategi

kognitit mengacu pada pedlaku dan proaesproses

berpikir siswa yang digunakan pada saat mereka

menyelesaikan suatu tugas belajar. Karena itu,

masalah-masalah semacam kurikulum, kualitasguru, metode pengajaran yang efeklif dan menyenangkan serta manajemennya menjadi sangat

penting dalam proses pendidkan di sekolah.

Sistern perdidkan yar€ baik adalah iustru bila

seorang anak c$dik yang kurang memiliki kecer-

dasan dan kemampuan, berketerampilan setdah

diproges dalam sistern tersebut menjad meningkat

dan mampu mengenrbangkan keterampilan dan

kepribadiannya (Sidi, 2001). Keterarqllan yang d[-

maksud adalah keteranqilan berpikir, ldih khusus

ketenarnpilan atau kemarnpuan berpikir krilis.

Keterampilan berpikir krilis dapat mening-

katkan hasil bdajar dan membantu seseorang me-

ngambil keputusan yang tepal maka jelas mem-

berdayakan keterampilan berpikir kritis sangat ber-

manfaat khususnya dalam pernbelajaran biologi.

Namun kenyataan saat ini guru{uru biologi belum

merencanakan secara terstruktur, dan rn€Etttcang

keterampilan berpikir kritjs sis:wa dalam pern-

belajaran biologi. Pemilihan berbaga' strategi yang

telah terbukti dapat meningkatkan keterampilan

berpikir kritis siswa merupakan pilihan yang tepat

saat ini bdum dberdayakan pada siswa. Apa dan

bagaimana kemampuan bqikir kdtis, serta

irnplengntag dalarn pembdajaran biologi, -ldfhlanjrlt, bedkut ulasannya. ,

Pengertian berfrikir krilis dapat d[kernukakan

berdasarkan berbagi pandangan. ,Menurut

Johnson,(2007) bahwa berpikir kritis nerupakansesuatu yang @t dlakukan oleh,semua orang;

tqnrqsuk siswa unfuk ne0qnukan kebenaran.

Barry dalam.Proulx (2004) mengemukakan, ber-pikir kritis adalah sebuah proses rnenurut'langkahlangkah untuk,menganalisis, menguji; dan meng-

evaluasi aryumen. ,Sedangkan nenurut Chaffe

{1994L berpikir kritis sebagai bapikir .untuk

'merryelidh seena sisternatis proses berpikir itu

sendiri"., pleses belprkir ktitis @at dia;iarkan di

sekolah, guru menanamkan cara berpikir yang

benar pada anak-anak. Menurut Johnson (2007),

salah satu tujuan dari berpikir kitis adalah untuk

mwrmpai pemahaman yang ldih mendalam.

17

Lawson (1992) mengemukakan berpikir kritis

adalah hobi berpikir yang bisa dikembangkan dehsetiap orang, maka hobi ini harus diajarkan di

sekolah dasar, SMP, dan SMA Pen@t ini ddu-kung oleh pandangan Corebima (2006), kemam-puan penalamn formal merupakan keterampilan

bepikir kritis. Penelitian mernbuktikan manfaat

berpikir kritis sepati menernukan'adanya korelasi

antara penalaran dergan hasil belajar lPff,Pengertian berpikir kitis yang dkernukakan

pana ahli terdapat bebagai variasi, namun intinya

tidak mengubah makna berpikir kdtis. Seperlipengertian yang dikemukakan Morgan (1995),

berpikir kritis merupakan bepikir logis dan refleKifyang difokuskan pada keputusan tentang apayang harus dli cami atau apa yang harus

dilakukan seseomng. Nur (1998) menyatakan

bahwa keteranpilan berpikir dapat dklasifikasikanmenjadi 4 macam, yaitu: (1) kemampuan berpikir

secara intelejen; (2) kemampuan berpikir formal

atau logis; (3) keterampilan proses; (4) keterampilan berpikir kdlis dan krcatif.

Kegiatan berpikir kritis sangat terkait dengan

kqiatan mental dalal mernecahkan masalah.

Menurut ZLbaidah (2001) berpikir krilis adalah

berprikir memecahkan masalah dengan sifai dan

bakat kdtis yakni sifat rasa ingin tahu, berani

mengambil resiko, dan sifat yang selalu meng-

hargai haktrak orcmg lain, anahan bahkan

binbingan orang lain. Namun keberhasilan sifat

berpikir kritis dapat dandalkan dengan indikatorpencapaian terkait taksonom{ Bloom. Hal ini sesuai, dengan standar kompetensi nasional pen-

didikan yang tertuang di dalam kuikulum 2004,

Pardangan ini sejalan &ngan eorebima (20051

bahwa seyogyanya kudkulum 2004 lebih tegaslagi menekankan,penberdayaan berpikir.,padaperbdajaran, termasuk menggadsbawahi qgensipengukuran kemanpuan berpikir tersebut sebagai

bagian integral dad hasil belajaq yang tidak lagihanya mengandalkan, indikator pencapaian yang

terkait taksonomi Bloom. Lettih lanjut Corebima(2005), mengernukakan, itulah satu upaya yang

dapat mernaksa liap.goaes penbdajaran s€cor?

sadar dan sengaia,menberd4pkan kemanpuanb€rpikir, Pemyataan ini tentunya bainSikasi pada

l$SP 2006. KTSP mengacu dari', KBK 2004,

Proulx (2004), berpendapat kudkulum kita l'rarus

membantu perkembangan berpikir terldih dahulu,

ISS.N: t9Z8-48o5

Ber3Ekir kritrs

gantung pada kemahiran untuk belajar smaramandd dan memonitor bdajar mereka sendiri.

Strateqi-stratE$ belajar atau strategi-shategikognitif mengacu pada pedlaku dan proeesprosesbetpikir siswa yang digunakan pada saat mereka

menyelesaikan suafu tugas belajar. Karena itu,'masalah-rnasalah semacam kurikulum, kuditasguru, metode pengajaran yang efeklif dan me-nyenangkan serta manalqnennya menjadi sangatpenting ddam goses pendidkan di sekolah.Sistern penddkan yarE baik adalah justru tflaseorang anak ddik yang kurang memiliki kecer-dasan dan kemampuan berketenampilan setdahdiproses dalam sistern tersebut rnenjad meningkatdan manpu mengenbangkan ketenam$lan dankryibadiannya (Sid, 2001). Keterarqt'lan yang di-maksud adalah keterarnpilan bepikir, ldih khususketenanpilan atau kemarpnn bepikir kdlis.' Keterarnpilan berpikir krilis @t mening-katkan hasil bdajar dan membantu seseorang m+ngambil keputusan yang tepal maka jelas mem-berdayakan ketenampilan betpikir krilis sangat ber-manfaat khususnya dalam pernbelaiaran bidogi.Namun kenyataan saat ini guru{uru bidogi beh.un

merencanakan secana terstruktur, dan rn€fancangketerampilan berpikir kritis sisrua dalam pem-belajaran biologi. Pemilihan berbagai strategi yang

telah terbukti dapat meningkatkan keterampilanberpikir kritis siswa merupakan pilihan yang tepatsaat ini bdum dberdayakan pada sis5y6. fipa danbagaifnana kernampan bepikir kdtis, sertaimplenentasi dalan pernbdajanan bidogi, . lebihlanjut, berikut ulasannya.

, Pengerlian berrrikir kdtis, dapat dikemukakanberdasarl€n betbagei pandar€an. .Menurut

Johnson,{2007) bafrwa berpikir tritis rrenp{€nse$atu yang @at dlakukan oleh,sernua orang;tennasuk siguna untuk n€nenukan kebenanan.Barry dalarn Roulx (200{) mengemukakan, ber-prkir kilis dalah sebuah proses rnenurut,langkah-langkah untuk,menganalisis, menguji; dan. meng-erraluasi argumen. Sedangkan nenurut Chafie(1994), bqpiLir kritis q$agai @pikir ur{uk'menyelidki semra sisternalis prlses bapikir ituserdri'.

, Proses ,bsrpikir ,kdtis @t d4arkan dsekolah, guru menanamkan cara :berpikir yang

benar pada anak-anak. Menurut Johnson {2007),salah satu tujuan dari berpikir krilis dalah untukmmceai pemahaman yang letih mendalam.

17

Lawson (1992) mengemukakan berpikir kritisadalah hobi berpikir yang bisa dikernbangkan dehsetiap orang, maka hobi ini harus diajarkan disekolah dasar, SMP, dan SMA Pen@t ini ddu-kung deh pandangan Corebima (2006), kemam-puan penalaran formal merupakan keterampilanbepikir kdtis. Penelilian membuktikan manfaatberpikir kdtis seperti nenernukan,'adanya korelasiantara penalanandergan hasil belajar lPIf.

Pengertian be$rikir kilis yang dkemukakanpana ahliterdapat bebagai variasi, namun intinyatidak mengubah makna berpikir kdtis. SepeAipengertian yang dikemukakan Morgan (1995),

berpikh kritis merupakan berpikir logis dan reflektifyang difokuskan pada keputusan tentang apayang harus .d capai ahu apa yang harusdlakukan seseorang. Nur (1998) menyatakanbahwa ketemnpilan berpikir @at dklasifi kasikanmenjadi 4 macdn, yaitu (1) kemampuan berpikirsecara intelejen; (2) kemampuan befikir formalatau logis; (3) ketenampilan proses; (4) ketenampilan berpikir kdlis dan kreatif.

Kegiatan berpikir kdlis sangat terkait dengankegiatan mental dalam memecahkan masalah.Menurut Zubaidah (2001) berpikir kritis adalahber;ikir memecahkan masalah dengan sifat danbakat kdtis yakni sifat rasa ingin tahu, beranimengambil resiko, dan sifat yang selalu menglhargai hak{ak omng lain, anahan bahkanbinbingan orang lain. Namun keberhasilan sifatbepikir kritis dapat dandalkan dengan indkatorpqncapaian terkait taksonomi Bloom, Hal ini se-suai, dengan standar ,kompetensi nasional pen-didikan yang tertuang di dalam kuikulum 2004rPardangan ini sejalan dengan Gorebima (2005),bahwa seryogyanya kudkulum 2004 let*h tegaslagi menekankan .pem$rdayaan berpikir..padapenbdajanan, tenrnsuk menggadsbauahi qgensipengukuran kemanpuan bepikir tersebut sebagaibagian integral dari hasil bel4a6 yang tidak lagi,

hanya mengardalkan,.indikator perrcapaian yangterkait taksonorni Bloorn. Letih lanjut Coretrima(20Q5), magerrukakan, itulah satu,rpaya yangdapat mernaksa fiap'-goses pen$dajaran s€cidtilsadar dan segaia',rnenberd4pkan kemanpuanberfikir. Pernyataan ini tentunya berirqdikasi,padaI(T'SP ?006. KTSF mengncu dari', KBK 2004,Prculx (2004), berpendapat kurikulum kita harusmembantu perkembangan bepikir terletih dahulu,

ISSN:'t978-4Aog

18

termasuk sebagai by product hal-hal penting untukdiingat

Befuagai hasil penelitian terungkap berpikirkritis bermanfaat dalam pembdajaran sebagaibekal masa @an siswa. Lawson {1992) rnenya-takan bahwa manfaat berpikir kritis sdagai alatyang diperlukan pada proses belajar. Corebima,(2006) mengemukakan hasil penelitian terungkapadanya korelasi antara penalaran dengan hasilbelajar lPA. Demikian pula Hasrudin (2004) menemukan bahwa siswa yang rnemiliki penalanan

tertinggi (yang menggunakan pembelajaran ber-pola pemberdayaan berpikir mdalui pertanyaan)

temyata juga memiliki hasil bdajar kognitif hfologitertinggi.

Berdasarkan bebagai penelitian tersebut datas, membuklikan bahwa keterampilan berpikhkritis mempunyai manfaat yang konkdt dalammeningkatkan hasil belajar siswa. Lebih jelas bah-w6, manfaat keterampilan berpikir kritis sebagaibekal untuk menghadapi erEl tekndogi daninformasi. Monalisa (2007) menyatakan batrwakemampuan berpikir kritis dapat mernbantuseseoftng untuk membuat keputusan yang tepatberdasarkan usaha yang csrmat, sisternatis, logisdan mempertimbangkan berbagai sudut pandang.

Berdasarkan ungkapan yang mengemukamengenai keterampilan hrpikir kritis dapat m+ningkatkan hasil bdajar dan membantu ses@ftmgmengambil keputusan yang tepat, maka jelasmemberdayakan keteramgilan berplkir kritissangat bermanfaat khususnya dalam pembe-lajaran bidogi. Namun kenyataan saat ini guru-guru biologi belum merencanakan seara tei-struktur, dan meran@ng keterampilan berpikirkritis siswa ddam pernbelajaran bidogi. Pemilihanbetbagai sfategi yang tdah tsbukli dapatmeningkatkan ketenanqitan bepikir kritis sisrvamerupakan pilihan yang tepat saat ini belumdiberdayakan pada siswa. ', Materj, bidogi yang diajarkan.merupakansafiana mengembargkan keteramprilan berfrkir kri-tis hans benar.benar@t dimanfatkan, sepertidiungkapkan oleh Fogarty .& McTighe {1993).Sdanjutnya dikemukakan bahwa "isi pelajanan'menyediakan ,:hal-hal untuk berpikir tentangsesuatu, tetapi cognitive instruction-nyalah yang

ZusjeIV.M.Wanotno

menyediakan cara-cam untuk meningkatkan pe-luang bagi siswa untuk belajar lebih bermakna,karena menggunakan berpikir kritis denganmenggunakan isi pengetahuan tersebut.

Pendekatan konstruktivisme dalam pembda-jaran sebagai alir:an psikologi kognitif yangimplikasinya dalam belajar dan mengajar, balrvrrapengetahuan tidak dapat dpindahkan secara utuhdari pikinan guru ke pfkiran siswa (Hore, 1996).Oleh karena itu siswa -sendirilah yang mernan-faatkan berpikir kritis yang dimiliki secar:a aktifserta kesiapan mental dalam rnernbangunpengetahuannya selama mdakukan aktivitasbelajar. Berdasarkan ur:aian di atas, maka pentinguntuk dikemukakan bagaimana keberadaan kemampuan berpikir kdtis diberdayakan dalampembelajaran biologi.

METq)E

Adapun metode yang digunakan dalampenelitian ini adalah metode penelilian deskriptif,dengan data sekunder yaitu meny$a*ankuesioner pada guruguru di 14 SMP NegeriManado.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan survei yang clilaksanakan selakbulan juni,.juli 2008, dalam rangka memperolehgambaran kondisi "apa adanya' terhadap situasipembelajaran bidogi d 14 SMP Negeri Manado.Kegiatan yang dilakukan ldih terfokus padavariabel garnbaran pembelajaran bidogi, s$agaicontoh: pengenalan, p€neftpan, langkah-langkahper,nbdajaran' yang memberdayakan kemamp0hriberptikir kritisdan metakognilif.

Deskripsi dati hasil penelitian survei berikutini untuk masing-masing variabd didah denganteknik statistik deskriptif dan persentase. Acuanyang digunakan untuk menentukan kriteriapengelompokkan nilai pada masing-masingvariabel dehgan rnenggunakan acuan s&gaibeiikut. Persentase.dltafsir{<an dengan kalimatkualitatif, yaknibaik (76% - 10006), cukup (56% -750,6), kurang baik (40% - 5506), tidakbaik (<40%)(Arikunto, 199B:246).

Jurnal Biiodidalctis, Volurne g, Nortror 1, I)esernber zoog : t&zt

BeqlEkdlbt'fis 19

-,Tabel 1. Deskdpsi Penrberdayaandan Pangukuran Kemanpuan Berpikir Kdtis

lndl€br Alt€rnatl.lau/abanJurnlah Persnhe Kategori

Responden f6)1. Pentin$<ah dalan

pernbelajaran

melibat<ankernampuanberpikir kilis?

kefflarrpuanberpikhkritis .,q.sia

!. Kendalakendalam h!rckankonampuanbspiklrkilis':,.slsua.,'','.i

.., . ' a.

stategibapikir kitisdaldnp€mHajarankitis dalflnperbehiaran Behrn rnangembangkan sffiegi bapikir 13

Penthg dalam pernbehiran mdiba{<ankemampuan berykf kib

Kurang penting dalan panbelajaran

melibalkan kemanpuan berpiklr lsilis

Sanga! penling dahn pe@elaFranmelbeft<an kemanpuan bapkir kritis

Tidakdiia$rd' : 'i

:"Ti&kbaw (bdum membadayakankernarpuen lqpikir kilb siwa)

Ti&k4lqtleD

kerqnpual bqpklr kib :$aTidak'ath'keft fu a-'iinir'nU*Oay"f ankarunpuan bsplkir kitis sis$a

fidak dqamb

2,43

Kurang Baik

Tidak Baik

Tidak Baik

drkup '

31,70 TidakBaik

0 Tidak Baik

2,43 Tidak Baik

26 63,41 Kurang baik

j.:r; ' j'

"

t[3,90

kifs dalan pernbelajaan

Tidak adaiawabanbila pernah 18 43,90 cukup

mengembangkan sFatq$ berpikir kifsdalam Penrbehiaran

dkenbangkan berpikirkdlissisAapqnbehjanankooperatifa&lah KurangpentingManberdayakanuntrk rnelihat kananpuan bapikh kitb silsrakemampuan

berpikir kitis Sangt penting Manberdayakan 1

sisua, pentingkah kemampuan bapikk kiG si*amembsdayakankernanpuan Tidak dnauabbapiklr kitissis$/a? "

rnerftbrtihyaikan "beririkiikilissisra :

'0 "'

63$1 ltuang'baik26

20

Berdasarkan Tabel.il @tlah disinpulkan

bahwa pengenalan pernberdayaan kemanpuan

berpikir kritis pada penbelajanan biologi, dika-

tegorikan umumnya kurang baik atau {idak baik'

berdasarkan jawaban responden terungkap pa&.umumnya guru{uru SMP Negeri di Manado

telum mengenal dan menenapkan pembelaiaran

ini, begitu pula dengan langkah-langkah pem-

berdayaan be$tkir kritis dalam penbelalaran

masih kurang yang mengetahui dorgan benar'

terungkap baru 39,02% yang menjavab benardan

60,97% yang lidak menjaurab (dalam kategod

tidak tahu). .Berikut jarvaban responden mengenai

langkah-langkah penrberdayaan berpikh kti$s

yang dilakukan: (1) nrenserikan kebebasan pada

siswa untuk mengemukakan perdapatnya, (2)

menberikan :kesenpatan kepada sisila untuk

memecahkan serdid masalah yang dhadafi, (3)

diberikan pertanyaan yang rnelatih cara bepikir

siswa dan diberikan bimbingan, (4) membedkan

masalah dalam bentuk pertanyaan. Bedasarkan

hasil sunrei tersebut, sebagian sudah mergetahui

langkah-langkah pentbetdayaan bepikir kdtis,

namun masih kategori kurang baik, karena beltrndilaksanakan secara telencana dan sisternatis'

Kenyataan ini perlu di antisipasi slpaya qeawal

mungkin penberdayaan bepikir kdtis ini dlak-

sanakan. Corebima (2010) mengemukakan batwaketenampilan berpikir perlu diberdayakan secara

sengaja dan terencana. LSih lanjut beliau

rnengemukakan,'apakah pada keria/kegiatan

pemielajaran yang kita ialankan selama irf, hal

itu sudah disadari dan d[upayakan secam sengaja

dan tgrencana? Mari kita' lakukan refleksi dan

menjawab pertanyaan itu masingmasingf.Jauraban rrynden mengurgkapkan ua-

laupun nnreka bdum merpr4kan kemarpuanberpikir kritis dalam penrbdaiaran, sebagian dad

mereka mengurgkapkan .penting dan sangat

penting memMayakannya. Hal ini menuniukkan

bahwa guru merrydari sepenuhnya .manfaatpentingnya menberdayakan keteranqrilan berftkirkritis, namun mereka belurn nrernahami ba-gaimana mengenbangkan secara tercrrcana dan

sistsnatis. Nanun satu hal yang menadk dad

hasil survei, temyata sebagian guru tdah rnelaksanakan pemberdayaan bemfkir kdtis,tetsebltrneskipun bdum sisternalis. Alasan mer*amengembangkan berpikir kdlis karsn (1) dengan

berpikir kritis sisvta @t dbedkan sejumlah

ZusjeW.IV.Writwrno

dilema:(tua pilihah yan$ Srilit) logis :dan tidak logis

(masuk akal), (2) supaya siswa dapat menanggaSi

atau msncerna akan setiap hal yang mereka

hadapi, (3) siswa damt dan mampu meny+lesaikan masalah yang dih@{nya' {4) siswa

pedu memilih, rnemikirkan secana luas dan menilai

apa yang dikeriakan benar atau salah, (5) dapat

memecahkan permasalahan dan d4at mene-

mukan penyebab danakibatyang dtimbulkan dehmasalah yang dhadapi. Siswa harus menelili

dengan baiar apa yqng ia praKekan d lapangan

agar bisa menemukan jaraban yang tepat, lewat

pertarryaan-pertanyaan dalam dskusi, (6) agar

siswa msnikirkan dan rnenilai apa yang d[-

kerjakan.Hasil surveipula terurgkap bebagai kendala

yang dhadapi dalan memberdayakan kemam-

puan berpikir kitis siswa, di antaranya: (1) kedala

untuk guru seperti: memerlukan waktu yang agak

lama, persiapan guru yang tidak maksimal, (2)

kendala untuk sisra: banyak sisra belum ter-

biasa, kemgnpuan siswa tidak sala, kurangnya

diberi latihan soaljawab, {3) kendala untuk sarana

dan prasarana: kurangnya peralatan yang menunjang untuk proses belaiar menggiar. Belbagai

kendala tersebut mernbuat pernbelajaran lidak

efektif untuk mernberdayakan bepikir kritis siswa.

Padahal Cara sederhana mdatih bepikir adalah

dengan bertanya, katena pertanyaan merupakan

bunga apt yang memicu proses berpikir siswa dan

salah satu kegunaan terpenting dad pertanyaan

*lah untuk mernacu keteranpilan berpikir tinggi

(Frazee dan Rudnitski ddam Corebima 20M).Peran guru dalam penrbel4aran sangaflah

p€nting dalam menrberdayakan kete npilan ber-

pikir krilis siswa, karena apapun yarq dlakukan,

sepanjang shategi.shategi penbelajanan itu'mernang rnerdorong,pam'sisva rnenjadi @lajarmandid. Dalam hal ini proses pembdajaran ber-

sifat aklit be*anakteristik inkuiri bebas. Jelas

terlihat.bahwa pada self regulate-d learning gnp{elat'ar dktjqdCikan terus merdrus be*pikir dan

tnpikir (coiebima, 2010). . i

Berbagai stat€gi yaru marrpu merber-dayakan bqBikh krilis, dan stnategi tersebut sudah

teru:ii melalui hasilpendilian antara lain: Atttlenticinstudion, pembelaiaran inkuid, pembdaiaran

berdasarkan masalah, penbelajaran yarg mernG

nitor dan mengarahkan pembdajannrrya sendid

Jiiritat&iitdidakiis, Vohnne g, Nomor t, Desetnbet 2oog s 76-27

Bz{ikilbiti,

(*lf regulated leamingl, @operalive leaming,prciattued leaning.

KESIMPULAN1. Keterarnpilan berpikir kritis seyogianya, d-

kembangkan sedini mungkin pada sisffa' secam sengaja dan terencana.2. Perlu dikembangkan berbagai stnategi pem-

belajanan kooperatif yang mampu member-dayakan kemampuan berpikir kitis siswa

DAFTAR RUJUKAN

Cain, S.E., dan Evans, J.M. 1990. Sciencing Ankrotvement Appna& to Hemntary SaenceMeffids. Cdonbuq Oh{o: Menill PrJCishingCompany

Corebima, A.D. 2005. Pelatihan PBMP (Pember-dayaan Berpiffir Melalui Peftanyaan) @Pembelajaran Bagi Par:a Guru dan Maha-siswa Sains Biologiddam Rangka RUKK VA25 Juni.

Corebima, A.D. dan ldus, A.A 2A06. Pemberda-yaan Dan Pengukuran Kemampuan BetpiWrPada Pembelajaran Bidogi. Makalah,disaji-kan dalam lntemational Conference On Mea-surement And Evaluation ln Education,School of Educational Studies UniversitySains Malaysia Penang, Malaysia 1115February.

Corebima, A.D. 2010, Berdayd<an KeterampilanBerpifir Selama Pembelalaran Sains DemiMasa Depan lQta. Makalah clisampaikanpada Seminar Nasional Sains 2010. 'Optimalisasi Sains untuk Mernberdayakan Manwsia'.Prodl Pendidikan Sains PPs UNESASurabaya, 16 Januari 2010.

Fogarf, R dan McTighe, J. 1993. EdrcatingTeachers for Higher Order Thinking: TheThre+Story lntellect Theod lnto Praclie,Volume 32, Nwrber 3, Summer 1993.College of Education, The Ohio StateUniversity.

Geremek, B. 1996. Educafron FvfrrcTwenty-FidCentury. CONF. ESCC,966-R.1. 21May1996.

21

Howe, A.C & Jones, L. 1996. Enganging Childrenin Ssenoe. NewYork: Mc Millan PubCompany.

Johnson, E. 8. 2007. Contexfual Teaching & Lear-nlng: Menjadikan Kegiatran Belajar MengajarMengasikkan dan bermakna. Terjemahanoleh lbnu Setiawan. Bandung: Mizan Lear-ning Center.

Kardi, S dan Nut M. 2000. Pengantar padaPenga,jaran dan Pengeldaan Kelas. ppsUNESA Sunabaya: Univenity Press.

Lawson, A. B. 2000. The Developnrent of Rea-soning Arnong College Biology Student Areview of Recearch. Joumal of CollegeSaenoe Teaching W (16) $4344.

Monalisa. 2007. Mdatih Ketenam;ilan Berpikir.htp// mondisapk. Hogspot mm.htnl.Diakses 2047-2007.

Muslich M. 2007. KISP gurtkulum fingkat EatuanPendidikan) Dasar Pemahaman danPengembangan Jakarta: Bumi Aksara.

Nur M. Vlikandari, P.R., dan Sugiarto, B. 1998.Tewi Pembelaiaran Kognilif. Buku ajar yangdkernhngkan dalam rangka penelitianberiud:l Restrukturisasi Kurikulun PBM danPeningkatan Hubungan lKlP Surabayadengan Sekolah dan Universitas di LuarNeged. Surabaya:UNESA

Proulx, G. 2004. , lntegrating Scientific Method &Criticd Thinking in Classroom Debates OnEnvironmental lssues. Ihe Amedcan &ologyTeadta, Volume 66 No 1.

Sidi, L D 2001. Menuju Masyard<at Belafar;Menggagas Paradigma Baru Pendidikan.Jakarta: Paramadna.

Suriasumantri, J. S. 2005. Filsafat ilmu. SebuahPengantar Populer" Jakarta: Pustaka Sinarhanapan.

Zubaidah S_., Sunami., Prasetyo, T.1.2001. pene-

rapan Pola PBMP (Pemberdayaan BepikirMelalui,Pertanyaan) pada Matakuliah BotaniTunbuhan Rerdah untr* Menunjang per-

kembangan Penalaran Fonnal Mahasiswa.Malang: Lemlit UM.

.f,SShI: r97&4Aos