16023-9-785520233800 (1)
DESCRIPTION
hhhhhTRANSCRIPT
Semester Genap
MODUL 9
Pemantulan pada Cermin Cembung
Sinar-sinar Istimewa pada cermin Cembung :
Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik
fokus.
Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.
Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan melalui titik itu
juga.
Sifat Bayangan :
Maya, tegak, diperkecil.
Perhitungan Pembentukan Bayangan
Contoh :
Sebuah benda berdiri tegak 10 cm di depan cermin cembung yang mempunyai titik fokus
30 cm. Jika tinggi bendanya 2 m, tentukanlah tinggi bayangan yang terbentuk dan
perbesaran benda.
Pembiasan Cahaya
Pada saat cahaya jatuh pada permukaan balok-balok plastik,seperti pada Gambar 2-
4a, berkas yang redup dari cahaya tersebut dipantulkan dari permukaan, tetapi berkas
yang terang masuk kedalam balok plastik. Berkas cahaya yang masuk tersebut tidak
sebagaigaris lurus, namun berkas tersebut dibelokkan pada permukaan,
ataupembelokkan gelombang, pada batas antara dua medium disebut
pembiasan.Perhatikan bahwa pada saat berkas cahaya datang dari udara kekaca
dengan sudut tertentu, berkas cahaya tersebut dibengkokkan mendekati garis normal,
seperti ditunjukkan pada Gambar 2-3b.Berkas cahaya di dalam medium pertama
disebut sinar datang, dan berkas sinar di dalam medium kedua disebut sinar bias.
Fisika IndustriResa Taruna Suhada S.Si, MT Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana
‘121
Rssfss
2
'
11atau
1
'
11
s
s
h
hm
''
Semester Genap
Dalam hal ini sudut datang lebih besar daripada sudut bias, yaitu sudut yang dibentuk
antara sinar bias dengan garis normal. Jika sudut bias lebih kecil daripada sudut
datang, maka medium kedua tersebut disebut mempunyai kerapatan optik lebih besar.
Selanjutnya anda akan mempelajari bahwa kelajuan cahaya lebih kecil jika di dalam
benda benda yang kerapatan optiknya lebih besar.
Gambar 2-4 Cahaya dibiaskan mendekati garis normal pada saat masuk ke
mediumyang lebih rapat. Bandingkan pembelokkan serangkaian roda pada saat
melalui perbatasan jalan aspal dan lumpur. Roda pertama yang masuk lumpur
dilambatkan,menyebabkan roda berubah arah mendekati garis tegak lurus.
Gambar 2-5 Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal pada saat melewati medium yang kurang rapat. Bandingkan pembelokkan serangkaian roda pada saat melewati perbatasan jalan lumpur-aspal. Roda pertama yang meninggalkan lumpur dipercepat dan arah roda berubah menjauhi garis tegak lurus.
Fisika IndustriResa Taruna Suhada S.Si, MT Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana
‘122
Semester Genap
a. Indeks Bias
n = indeks bias suatu medium
c = kecepatan cahaya di udara
cn = kecepatan cahaya dlm medium
b. Hukum Pembiasan Cahaya
Gambar 2-7 Indeks bias kaca lebih besar dibandingkan indeks bias air. Hasil pembelokkan akan lebih besar pada saat cahaya masuk atau keluar kaca
i = sudut datang
r’ = sudut bias
n = indeks bias medium 1
n’ = indeks bias medium 2
c. Pembiasan pada Lensa Cembung
Sinar-sinar Istimewa pada Lensa Cembung :
Sinar sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus.
Sinar melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.
Sinar datang melalui titik pusat optik tidak dibiaskan.
Sifat Bayangan :
Bila benda di ruang I, maka
Bayangan maya (di depan lensa), tegak, diperbesar
Bila benda di ruang II, maka
Bayangan nyata (dibelakang lensa), terbalik, diperbesar
Bila benda di ruang III, maka
Bayangan nyata, terbalik, diperkecil
Fisika IndustriResa Taruna Suhada S.Si, MT Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana
‘123
Semester Genap
Gambar 3-14 pada saat benda ditempatkan jauh dari fokus utama sebuah lensa cembung, bayangannya akan nyata, terbalik dan diperkecil. Jika benda tersebut ditempatkan pada posisi terbentuknya bayangan, anda dapat menentukan letak bayangan baru dengan merunut sinar-sinar yang sama pada arah yang berlawanan.
Gambar 3-16. Dua sinar utama menunjukkan bahwa bayangan tegak, di perbesar, nyata dibentuk oleh lensa cembung apabila benda di tempatkan diantara lensa dan fokus utama. Gambaran sinar utama memberi petunjuk padamu untuk menentukan letak dan membentuk bayangan benda tersebut. Sinar-sinar itu tidak penting untuklewat lensa itu sendiri.
d. Pembiasan pada Lensa Cekung
Sinar-sinar Istimewa pada Lensa Cekung :
Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus.
Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus dibiaskan sejajar sumbu utama.
Sinar datang melalui pusat optik tidak dibiaskan.
Sifat Bayangan :
Maya, tegak, diperkecil.
Fisika IndustriResa Taruna Suhada S.Si, MT Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana
‘124
Semester Genap
Gambar 3-17. Lensa cekung digunakan untuk kacamata untuk memperbaiki mata dengan penglihatan dekat dan digunakan bersama-sama dengan lensa cembung pada kamera dan teleskop.
e. Perhitungan Pembentukan Bayangan
Contoh :
Sebuah lensa cembung-cembung mempunyai jari2 kelengkungan 15 cm dan 10
cm, dengan indeks bias 1,5. Bila lensa itu berada di udara yang mempunyai
indeks bias 1, tentukan jarak fokus lensa tsb.
f. Lensa Gabungan
g. Kekuatan Lensa (P)
Contoh :
Sebuah lensa cekung-cekung mempunyai jarak fokus 50 cm, tentukan kekuatan
lensa.
Interferensi Cahaya
Adalah perpaduan dari 2 gelombang cahaya.
Agar hasil interferensinya mempunyai pola yang teratur, kedua gelombang cahaya
harus koheren, yaitu memiliki frekuensi dan amplitudo yg sama serta selisih fase
tetap.
Pola hasil interferensi ini dapat ditangkap pada layar, yaitu
Garis terang, merupakan hasil interferensi maksimum (saling memperkuat atau
konstruktif)
Garis gelap, merupakan hasil interferensi minimum (saling memperlemah atau
destruktif)
Fisika IndustriResa Taruna Suhada S.Si, MT Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana
‘125
Semester Genap
Syarat interferensi maksimum
Interferensi maksimum terjadi jika kedua gel memiliki fase yg sama (sefase), yaitu
jika selisih lintasannya sama dgn nol atau bilangan bulat kali panjang gelombang
λ.
Bilangan m disebut orde terang. Untuk m=0 disebut terang pusat, m=1 disebut
terang ke-1, dst. Karena jarak celah ke layar l jauh lebih besar dari jarak kedua
celah d (l >> d), maka sudut θ sangat kecil, sehingga sin θ = tan θ = p/l, dgn
demikian
Dengan p adalah jarak terang ke-m ke pusat terang.
Syarat interferensi minimum
Interferensi minimum terjadi jika beda fase kedua gel 180o, yaitu jika selisih
lintasannya sama dgn bilangan ganjil kali setengah λ.
Bilangan m disebut orde gelap. Tidak ada gelap ke nol. Untuk m=1 disebut gelap
ke-1, dst. Mengingat sin θ = tan θ = p/l, maka
Dengan p adalah jarak terang ke-m ke pusat terang.
Jarak antara dua garis terang yg berurutan sama dgn jarak dua garis gelap
berurutan. Jika jarak itu disebut Δp, maka
Contoh :
Pada suatu percobaan YOUNG, jarak antara 2 celah d = 0,25 mm sedangkan
jarak celah ke layar l = 1 m. Jarak garis gelap kedua ke pusat pola interfernsi pada
layar adalah p = 3 mm. Tentukan :
a. Panjang gelombang cahaya yg digunakan
Fisika IndustriResa Taruna Suhada S.Si, MT Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana
‘126
Semester Genap
b. Jarak garis terang ketiga dari pusat
c. Jarak garis terang ketiga dari pusat jika percobaan Young dicelupkan
dalam air yg indeks biasnya 4/3.
Difraksi
Jika muka gel bidang tiba pada suatu celah sempit (lebarnya lebih kecil dari panjang
gelombang), maka gel ini akan mengalami lenturan sehingga terjadi gel2 setengah
lingkaran yg melebar di belakang celah tsb. Gejala ini dikenal dgn peristiwa difraksi.
Difraksi Celah Tunggal
Syarat terjadinya garis gelap ke-m adalah
Untuk sudut θ yg kecil, berlaku
Syarat terjadinya garis terang ke-m adalah
Untuk sudut θ yg kecil, berlaku
Difraksi Celah Majemuk
Pola difraksi maksimum
Pola difraksi minimum
Contoh :
Celah tunggal selebar 0,12 mm disinari cahaya monokromatik sehingga menghasilkan
jarak antara gelap kedua dan terang pusat 15 mm. Jika jarak layar dengan celah
adalah 2 m, berapa panjang gelombang cahaya yg digunakan?
Fisika IndustriResa Taruna Suhada S.Si, MT Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana
‘127
Semester Genap
Tabel Rekomendasi Illuminansi Pelayanan Untuk Berbagai Macam Pekerjaan
Class of visual taskRecomended
Illuminance lux Typical examples
Exceptionallydifficult task
2400 or moreInspection of minute work (very small instrument); jewelry; watchmaking; hosiey and knitwear.
Normal range of task and
work places
Very difficult 1600
Extra fine bench and machine work, tool, and die making; examining and hand finishing of dark goods; dye works final perching.
Difficult
1200Clothing trade inspection; hand tailoring; hat manufacture inspection; dye works color matching.
800
Fine bench and machine work; inspection of fine work (calibrate scale, precision mechanism and instrument); extra fine painting, spraying and finishing; paint color matching.
Moderatellydifficult 600
Office work with poor contrast; drawing office boards; fine painting, spraying and finishing; proof reading; motor vehicle manufacture-final inspection; computer rooms input and output terminal.
Ordinary
400
Medium bench and machine work; routine office work typing, filling, reading, writing; inspection of medium workmotor vehicle manufacture car and chasis assembly; woodworking fine and bench machine work; enquery desks.
300
Schoolroom calkboards and charts; laundries receiving and dispatch; pharmaccutical stores; beverage manufacture-bottling and canning; bookhinding-pasting; punching and stitching; kitchens-food preparation; cooking; washing-up; staff canteens-counters.
Simple
200
Rough bench and machine works; rough visual inspection; counting; rough checking of stock part, structural steel fabrication-general areas; waiting rooms; staff canteens-general; warehouses and bulkstores-packing and dispatch.
100Live storage-rough bulky material; loading bays; office strongrooms; staff changing; locker rooms; dead storage medium.
Rough interment task 50Corridors with heavy traffic; indoor carparks; walkways and movement areas
Fisika IndustriResa Taruna Suhada S.Si, MT Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana
‘128
Semester Genap
in industrial paint; stairs; restroom.Movement and
orientation20 Corridors with light traffic
Fisika IndustriResa Taruna Suhada S.Si, MT Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana
‘129