144 penyakit 201-300
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
1/102
PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER PELAYANAN PRIMER 2 0 0
Penatalaksanaan kompreens!"(Plan)
Penatalaksanaan
Koreksi dengan kacamata lensa spheris negative terlemah yang menghasilkan tajam penglihatan
terbaik
Konseling & Edukasi1. Membaca dalam cahaya yang cukup dan tidak jarak dekat.2. Kontrol untuk pemeriksaan visus bila ada keluhan.
Kriteria rujukanKelainan refraksi yang progresif tidak maju dengan koreksi dan tidak maju dengan pinhole.
SaranaPrasarana
1. !oop2. "nellen chart#. "atu set lensa coba dan trial frame$. %ftalmoskopi
Pro#nos!s
itam' (onam)ungsionam' (onam
"anationam' (onam
Re"erens!
1. *ondho+iardjo ,-. "imanjuntak *. Panduan Manajemen Klinis Perdami 1th Ed. %ndo. /akarta. 200.
2. *rosvenor,. Primary are %ptometry 2nd ed. )airchild Publication e+ 3ork 1454.#. asser !. 6tlas of Primary Eyecare Procedures 2nd ed. 6ppleton&!ange "tamfort
onnecticut 1447
$. Prof.dr."idarta 8lyas ". (uku 6jar 8lmu Penyakit Mata #rd Ed. (alai Penerbit )K98. /akarta.2010.
:. Prof.dr.;isnujono "oe+ono. Kuliah ilmu penyakit mata.
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
2/102
Rekam Me$!k
o. 8P 88' )41 ' ?:2.1 Myopia
%&' Pres(!op!a
Masala Keseatan
Presbiopia adalah suatu kondisi yang berhubungan dengan usia dimana penglihatan kabur ketikamelihat objek berjarak dekat.Presbiopia merupakan proses degeneratif mata yang pada umumnya dimulai sekitar usia $0tahun. Kelainan ini terjadi karena lensa mata mengalami kehilangan elastisitas dan kemampuanuntuk berubah bentuk.
)as!l Anamnes!s(Subjective)
KeluhanPasien datang dengan keluhan penglihatan kabur ketika melihat dekat. *ejala lainnya setelahmembaca mata terasa lelah berair dan sering terasa perih. Membaca dilakukan denganmenjauhkan kertas yang dibaca. ,erdapat gangguan pekerjaan terutama pada malam hari danperlu sinar lebih terang untuk membaca.
)aktor
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
3/102
Pene#akan $!a#nost!k(Assessment)
-iagnosis KlinisPenegakan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan oftalmologi
Penatalaksanaan kompreens!"(Plan)
Penatalaksanaan
Koreksi kacamata lensa positif Koreksi lensa positif disesuaikan usia.
9"86 K%
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
4/102
Re"erens!
1. *erhard K! %scar *abriele -oris Peter. %phtalmology a short teBtbook. "econd edition.,hieme "tuttgart' e+ 3ork. 2007.
2. *ondho+iardjo ,-. "imanjuntak *. Panduan Manajemen Klinis Perdami 1th Ed.
%ndo. /akarta. 200.#. /ames (rus dkk. !ecture otes %ftalmologi. Erlangga' /akarta. 200:.$.
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
5/102
)as!l Pemer!ksaan *!s!k $an pen+n,an# se$erana (Objective)
Pemeriksaan )isik
Pemeriksaan oftalmologis isus menurun.
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
6/102
Kriteria rujukan1. 8ndikasi sosial jika pasien merasa terganggu.2. /ika timbul komplikasi
SaranaPrasarana
1. !oop2. "nellen chart#. ,onometri "chiotG$. %ftalmoskop:. ,etes mata tropikamid 0:
Pro#nos!s
itam' (onam)ungsionam' -ubia"anationam' -ubia
Re"erens!
1. *erhard K! %scar *abriele -oris Peter. %phtalmology a short teBtbook. "econd edition.,hieme "tuttgart' e+ 3ork. 2007.
2. *ondho+iardjo ,-. "imanjuntak *. Panduan Manajemen Klinis Perdami 1th Ed. %ndo. /akarta. 200.
#. /ames (rus dkk. !ecture otes %ftalmologi. Erlangga' /akarta. 200:.$.
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
7/102
*laukoma adalah penyebab kebutaan kedua terbesar di dunia setelah katarak. Kebutaan karenaglaukoma tidak bisa disembuhkan tetapi pada kebanyakan kasus glaukoma dapat dikendalikan.9mumnya penderita glaukoma telah berusia lanjut terutama bagi yang memiliki risiko. ?ampirseparuh penderita glaukoma tidak menyadari bah+a mereka menderita penyakit tersebut.
)as!l Anamnes!s(Subjective)
KeluhanPasien datang dengan keluhan yang bervariasi dan berbeda tergantung jenis glaukoma.
*ejala pada glaukoma kronik Csudut terbuka primerD adalah kehilangan lapang pandang perifersecara bertahap pada kedua mata. Pasien sering datang pada kondisi yang telah lanjut.
*ejala pada glaukoma akut Csudut tertutupD adalah rasa sakit atau nyeri pada mata mual dan
muntah Cpada nyeri mata yang parahD penurunan visus mendadak mata merah dan berair.
)aktor
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
8/102
Pada glaukoma kronik (iasanya terjadi isus dapat normal.
!apang pandang menyempit.
,8% meningkat C@21 mm?gD.
Pada funduskopi =- rasio meningkat CH0.#D.
Pemeriksaan Penunjang,idak dilakukan pada pelayanan primer.
Pene#akan $!a#nost!k(Assessment)
-iagnosis KlinisPenegakan diagnosis dilakukan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik oftalmologis.
*laukoma kronikPenegakan diagnosis dilakukan berdasarkan tanda dan gejala trias glaukoma.
Klasifikasi *laukoma berdasarkan etiologi'6. *laukoma Primer
1. *laukoma sudut terbuka2. *laukoma sudut tertutup
(. *laukoma Kongenital1. *laukoma Kongenital primer2. *laukoma yang berkaitan dengan kelainan perkembangan mata
lain#. *laukoma yang berkaitan dengan kelainan perkembangan
ekstraokular
. *laukoma "ekunder1. *laukoma pigmentasi2. "indrom eksfoliasi#. 6kibat kelainan lensa CfakogenikD$. 6kibat kelainan traktus uvea:. "indrom iridokorneoendotelial C8ED. ,rauma7. Pascaoperasi5. *laukoma neovaskular4. Peningkatan tekanan episklera10. 6kibat steroid
-. *laukoma 6bsolut' stadium akhir dari glaukoma apabila tidakterkontrol.
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
9/102
-iagnosis (anding'*laukoma akut'
1. 9veitis anterior2. Keratitis#. 9lkus kornea
*laukoma kronis'1. Katarak2. Kelainan refraksi#.
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
10/102
SaranaPrasarana
1. !oop2. "nellen chart#. ,onometri "chiotG
$. %ftalmoskopiPro#nos!s
itam' (onam)ungsionam' -ubia"anationam' -ubiaPrognosis tergantung dari ada tidaknya penyakit penyerta serta pengobatan lanjutannya.
Re"erens!
1. *erhard K! %scar *abriele -oris Peter. %phtalmology a short teBtbook. "econd edition.,hieme "tuttgart' e+ 3ork. 2007.2. *ondho+iardjo ,-. "imanjuntak *. Panduan Manajemen Klinis Perdami 1th Ed.
%ndo. /akarta. 200.#. /ames (rus dkk. !ecture otes %ftalmologi. Erlangga' /akarta. 200:.$.
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
11/102
III'' TELINGA
0' Ot!t!s Eksterna
Masala Keseatan
%titis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis disebabkan oleh infeksi bakterijamur dan virus. Penyakit ini sering dijumpai pada daerahFdaerah yang panas dan lembab danjarang pada iklimFiklim sejuk dan kering.
"inonim ' Swimmers ear
)as!l Anamnes!s (Subjective)
Kel+an 1
Pasien dating dengan keluhan rasa sakit pada telinga terutama bila daun telinga disentuh dan+aktu mengunyah. amun pada pasien dengan otomikosis biasanya dating dengan keluhan rasagatal yang hebat dan rasa penuh pada liang telinga.
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
12/102
)as!l Pemer!ksaan *!s!k $an Pen+n,an# Se$erana (Objektif)
Pemer!ksaan *!s!k 1
yeri tekan pada tragus
yeri tarik daun telinga
Kelenjar getah bening regional dapat membesar dan nyeri
Pada pemeriksaan liang telinga 'o Pada otitis eksterna sirkumskripta dapat terlihat furunkel atau bisul serta liang
telinga sempitIo Pada otitis eksterna difusa liang telinga sempit kulit liang telinga terlihat
hiperemis dan udem yang batasnya tidak jelas serta sekret yang sedikit.o Pada otomikosis dapat terlihat jamur seperti serabut kapas dengan +arna yang
bervariasi Cputih kekuninganDo Pada herpes Goster otikus tampak lesi kulit vesikuler di sekitar liang telinga.
Pada pemeriksaan penala kadang didapatkan tuli konduktif.
Pemer!ksaan Pen+n,an#1
Pemeriksaan sediaan langsung jamur dengan K%? untuk otomikosis
Pene#akan D!a#nost!k (Assesment)
D!a#nos!s Kl!n!s 1
-iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Klasifikasi %titis Eksterna '1. %titis Eksterna 6kut
a. %titis eksterna sirkumskripta8nfeksi bermula dari folikel rambut di liang telinga yang disebabkan oleh bakteristafilokokus dan menimbulkan furunkel di liang telinga di 1=# luar.
b. %titis eksterna difus8nfeksi pada 2=# dalam liang telinga akibat infeksi bakteri. 9mumnya bakteripenyebab yaitu Pseudomonas. (akteri penyebab lainnya yaitu Staphylococcus albusEscherichia coli Enterobacter aerogenes. -anau laut dan kolam renang merupakan
sumber potensial untuk infeksi ini.2. %tomikosis
8nfeksi jamur di liang telinga dipermudah oleh kelembaban yang tinggi di daerahtersebut. 3ang tersering ialah jamur Pityrosporum, Aspergillus. KadangFkadangditemukan juga kandida albikans atau jamur lain.
#. ?erpes Joster %tikus
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
13/102
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Varicella zoster. irus ini menyerang satuatau lebih dermatom saraf kranial.
D!a#nos!s Ban$!n# 1
$. %titis eksternanekrotik
:. Perikondritis yang berulang. Kondritis7. -ermatitis seperti psoriasis dan dermatitis seboroika.
Kompl!kas! 1
8nfeksi kronik liang telinga jika pengobatan tidak adekuat dapat terjadi stenosis ataupenyempitan liang telinga karena terbentuk jaringan parut
Penatalaksanaan Kompreens!" (Plan)
Penatalaksanaan 1
Membersihkan liang telinga dengan pengisap atau kapas dengan berhatiFhati.
"elama pengobatan sebaiknya pasien tidak berenang dan tidak mengorek telinga.
)armakologi 'a. ,opikal
%titis eksterna sirkumskripta pada stadium infiltrate diberikan salep ikhtiol atauantibiotic dalam bentuk salep seperti polymiBin ( atau bacitracin
Pada otitis eksterna difus dengan memasukkan tampon yang mengandungantibiotic ke liang telinga supaya terdapat kontak yang baik antara obat dengankulit yang meradang .Pilihan antibiotika yang dipakai adalah campuranpolimiksin ( neomisin hidrokortison dan anestesi topikal
Pada otomikosis dilakukan pembersihan liang telinga dari plak jamur dilanjutkandengan mencuci liang telinga dengan larutan asam asetat 2 dalamalcohol 70setiap hari selama 2 minggu. 8rigasi ringan ini harus diikuti dengan pengeringan.,etes telinga siap beli dapat digunakan seperti o"ol CasetatFnonakueous 2Dresylate CmFkresilasetatD.
b. %ral sistemik
- 6ntibiotika sistemik diberikan dengan pertimbangan infeksi yang cukup berat.- 6nalgetik paracetamol atau ibuprofen dapat diberikan.- Pengobatan herpes Goster otikus sesuai dengan tatalaksana ?erpes Joster
c. Pada otitis eksterna bila sudah terjadi abses diaspirasi secara steril untuk mengeluarkannanah
Pemeriksaan penunjang lanjutan ' evaluasi pendengaran pada kasus post herpetis Gooster otikus
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
14/102
Renana *ollo. +p 1
- ,iga hari pasca pengobatan untuk melihat hasil pengobatan- Khusus untuk otomikosis follo+ up belangusng sekurangFkurangnya 2 minggu- Konseling & Edukasi '1. Memberitahu pasien dan keluarga untuk tidak mengorek telinga baik dengan cotton bud
atau lainnya.2. Memberitahu keluarga selama pengobatan pasien tidak boleh berenang.#. Memberitahu keluarga bah+a penyakit dapat berulang sehingga harus menjaga liang
telinga agar dalam kondisi kering dan tidak lembab.
Kr!ter!a R+,+kan 1
1. Padakasus herpes Goster otikus2. Kasus otitis eksterna nekrotikan
Sarana3Prasarana
1. !ampu kepala2. !oop#. orong telinga$. %toskop:. *arputala
Pro#nos!s
itam' -ubia ad (onam)ungsionam' -ubia ad (onam"anationam' -ubia ad (onamPrognosis tergantung dari perjalanan penyakit ada=tidaknya komplikasi serta pengobatanlanjutannya.
Re"erens!
1. ?afil ). "osialisman ?elmi. Kelainanelinga!uardalam"u#u A$ar %lmuKesehatanelinga,&idung, enggoro#, Kepala'!eher. Ed. keF. )akultasKedokteran9niversitas 8ndonesia.
/akarta. 2007.2. 6dam *!. (oies !
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
15/102
Rekam Me$!k
o. 8P 88 '?70 otitis eBternao. 8- > '
4' Ot!t!s Me$!a Ak+t
Masala Keseatan
%titis media akut C%M6D adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah tubaeustachius antrum mastoid dan selFsel mastoid yang terjadi dalam +aktu kurang dari # minggu.
Prevalensi kejadian %M6 banyak diderita oleh anakFanak maupun bayi dibandingkan pada orangde+asa tua maupun de+asa muda. Pada anakFanak makin sering menderita infeksi saluran napas
atas maka makin besar pula kemungkinan terjadinya %M6 disamping oleh karena sistemimunitas anak yang belum berkembang secara sempurna. Pada bayi terjadinya %M6 dipermudaholeh karena tuba Eustachius pendek lebar dan letak agak horiGontal.
)as!l Anamnes!s(Subjective)
Keluhan
Pasien datang dengan keluhan yang bergantung pada stadium %M6 yang terjadi.Pada anak keluhan utama adalah rasa nyeri di dalam telinga dan demam serta ada ri+ayat batukpilek sebelumnya. 6nak juga gelisah sulit tidur tibaFtiba menjerit +aktu tidur bila demamtinggi sering diikuti diare dan kejangFkejang.KadangFkadang anak memegang telinga yang sakit.Pada stadium supurasi pasien tampak sangat sakit dan demam serta rasa nyeri ditelinga bertambah hebat. (ila terjadi ruptur membran timpani maka sekret mengalir ke liangtelinga suhu tubuh turun dan anak tertidur tenang.
Pada anak yang lebih besar atau de+asa selain rasa nyeri terdapat pula gangguanpendengaran dan rasa penuh dalam telinga.
)aktor
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
16/102
)as!l Pemer!ksaan *!s!k $an pen+n,an# se$erana (Objective)
Pemeriksaan )isik
-apat ditemukan demam
Pemeriksaan dengan otoskopi untuk melihat membran timpani'- Pada stadium oklusi tuba Eustachius terdapat gambaran retraksi membran timpani +arna
membran timpani suram dengan refleB cahaya tidak terlihat.- Pada stadium hiperemis membrantimpani tampak hiperemis serta edema.- Pada stadium supurasi membran timpani menonjol ke arah luar CbulgingD ber+arna
kekuningan.- Pada stadium perforasi terjadi ruptur membran timpanidan nanah keluar mengalir dari
telinga tengah ke liang telinga luar.- Pada stadium resolusi bila membran timpani tetap utuh maka perlahanFlahan akan
normal kembali.(ila telah terjadi perforasi maka sekret akan berkurang dan mengering. Pada pemeriksaan penala yang dilakukan pada anak yang lebih besar dapat ditemukan tuli
konduktif
Pemeriksaan Penunjang,idak diperlukan
Pene#akan $!a#nost!k(Assessment)
-iagnosis Klinis
-iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik."tadium (ila daya tahan tubuh baik atau virulensi kuman rendah maka resolusi dapatterjadi +alaupun tanpa pengobatan. %M6 berubah menjadi %M"K bila perforasimenetap dengan sekret yang keluar terus menerus atau hilang timbul. %M6 dapatmenimbulkan gejala sisa berupa otitis media serosa bila sekret menetap di kavum timpanitanpa terjadinya perforasi.
-iagnosis (anding1. %titis media serosa akut2. %titis eksterna
Komplikasi1. %titis Media "upuratif Kronik2. 6bses subFperiosteal3. Mastoiditis akut
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
17/102
Penatalaksanaan kompreens!"(Plan)
Penatalaksanaan1. 6supan giGi yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh2. Pemberian farmakoterapi dengani'
a. ,opikal Pada stadium oklusi tujuan terapi dikhususkan untuk membuka kembali tuba
eustachius. %bat tetes hidung ?l efedrin 0: Catau oksimetaGolin 002:Ddiberikan dalam larutan fisiologik untuk anak 12 thn dan ?l efedrin 1 CatauoksimetaGolin 00:D dalam larutan fisiologik untuk anak yang berumur @12 thn ataude+asa.
Pada stadium perforasi diberikan obat cuci telinga ?2%2 # selama #F: haridilanjutkan antibiotik adekuat yang tidak ototoksik seperti ofloBacin tetes telingasampai # minggu.
b. %ral sistemik- -apat diberikan antihistamin bila ada tandaFtanda alergi.- 6ntipiretik seperti paracetamol sesuai dosis anak.- 6ntibiotik yang diberikan pada stadium oklusi dan hiperemis ialah penisilin atau
eritromisin selama 10F1$ hari' 6mpisilin ' -e+asa :00 mg $ B sehariI 6nak 2: mg=Kg(( $ B sehari atau 6moksisilin' -e+asa :00 mg # B sehariI 6nak 10 mg=Kg(( # B sehari atau
Eritromisin ' -e+asa :00 mg $ B sehariI 6nak 10 mg=Kg(( $ B sehari
/ika terdapat resistensi dapat diberikan kombinasi dengan asam klavulanat atausefalosporin.
- Pada stadium supurasi dilakukan miringotomi Ckasus rujukanD dan pemberianantibiotik. 6ntibiotik yang diberikan'
6moByciline' -e+asa #B:00 mg=hari. Pada bayi=anak :0mg=kg((=hari.
Erythromycine' -e+asa= anak sama dengan dosis amoByciline.
otrimoBaGole' Ckombinasi trimethroprim 50 mg dan sulfamethoBaGole $00 mgtabletD untuk de+asa 2B2 tablet 6nak Ctrimethroprim $0 mg dansulfamethoBaGole 200 mgD suspense 2B: ml.
/ika kuman sudah resisten Cinfeksi berulangD' kombinasi amoByciline dan asamclavulanic de+asa #B2: mg=hari. Pada bayi=anak disesuaikan dengan (( dan
usia.#. Miringotomi Ckasus rujukanD
8ndikasi miringotomi pada anak dengan %M6 adalah nyeri berat demam komplikasi %M6seperti paresis nervus fasialis mastoiditis labirhinitis dan infeksi sistem saraf pusat.Miringotomi merupakan terapi third*linepada pasien yang mengalami kegagalan terhadapdua kali terapi antibiotik pada satu episode %M6.
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
18/102
Pemeriksaan penunjang lanjutanKultur bakteri pada kasus %M6 berulang.
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
19/102
Pro#nos!s
itam' (onam.)ungsionam' -ubia ad (onam Cbila pengobatan adekuatD."anationam' -ubia ad (onam.
Prognosis tergantung dari perjalanan penyakit ada=tidaknya komplikasi serta pengobatannya.
Re"erens!
1. 6dam *!. (oies !
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
20/102
telinga luar. -an bila ruptur maka lubang tempat ruptur CperforasiD kadang tidakmenutup kembali terutama pada anak usia lebih dari 12 tahun atau de+asa.
$. "tadium PerforasiKarena beberapa sebab seperti terlambatnya pemberian antibiotika atau virulensi kumanyang tinggi maka dapat terjadi ruptur membran timpani dan nanah keluar mengalir dari
telinga tengah ke liang telinga luar.:. "tadium
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
21/102
)as!l Pemer!ksaan *!s!k $an pen+n,an# se$erana (Objective)
Pemeriksaan )isik
%toskopi ' dapat terlihat adanya obstruksi liang telinga oleh material ber+arna kuningkecoklatan atau kehitaman. Konsistensi dari serumen dapat bervariasi.
Pada pemeriksaan penala dapat ditemukan tuli konduktif akibat sumbatan serumen.
Pemeriksaan Penunjang1tidak diperlukan
Pene#akan $!a#nost!k(Assessment)
-iagnosis Klinis-iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
-iagnosis (anding(enda asing di liang telinga
Komplikasi,rauma pada liang telinga dan atau membran timpani saat mengeluarkan serumen
Penatalaksanaan kompreens!"(Plan)
Penatalaksanaan1. Menghindari membersihkan telinga secara berlebihan
2. Menghindari memasukkan air atau apapun ke dalam telinga#. ,atalaksana farmakoterapi'
- "erumen yang lembek dibersihkan dengan kapas yang dililitkan pada pelilit kapas.- "erumen yang keras dikeluarkan dengan pengait atau kuret.- 6pabila dengan cara ini serumen tidak dapat dikeluarkan maka serumen harus
dilunakkan lebih dahulu dengan tetes karbogliserin 10 selama # hari.- "erumen yang sudah terlalu jauh terdorong kedalam liang telinga sehingga dikuatirkan
menimbulkan trauma pada membran timpani se+aktu mengeluarkannya dikeluarkandengan suction atau mengalirkan CirigasiD air hangat yang suhunya disesuaikan dengansuhu tubuh.
- 8ndikasi untuk mengeluarkan serumen adalah sulit untuk melakukan evaluasi membrantimpani otitis eksterna oklusi serumen dan bagian dari terapi tulikonduktif.Kontraindikasi dilakukannya irigasi adalah adanya perforasi membran timpani.(ila terdapat keluhan tinitus serumen yang sangat keras dan pasien yang tidak kooperatifmerupakan kontraindikasi darisuction.
Pemeriksaan penunjang lanjutan ' tidak diperlukan
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
22/102
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
23/102
Rekam Me$!k
o. 8P 88' ?51 EBcessive ear +aBo. 8- >' ?1.2 8mpacted cerumen
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
24/102
III'5' )IDUNG
6' Ben$a As!n# $! )!$+n#
Masala Keseatan
(enda asing di hidung ialah benda yang berasal dari luar tubuh CeksogenD atau dari dalam tubuhCendogenD yang dalam keadaan normal tidak ada dalam hidung. (enda asing di hidung biasanyamerupakan benda asing eksogen.
)as!l Anamnes!s (Subjective)
Keluhan?idung tersumbat yang terjadi dengan segera setelah memasukkan sesuatu ke dalam hidung.
)aktor
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
25/102
-iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
-iagnosis (anding' F
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
26/102
Komplikasi(enda asing dapat masuk ke laring dan saluran nafas bagian ba+ah sehingga menyebabkansesak napas dan keadaan yang lebih ga+at Chal ini dapat terjadi jika benda asing didorong kearah nasofaring dengan maksud supaya masuk ke dalam mulutD. "elain itu benda asing disaluran napas ba+ah dapat menyebabkan berbagai penyakit paru baik akut maupun kronis.
Penatalaksanaan Kompreens!" 7Plan)
Penatalaksanaan1. Edukasi untuk pencegahan
Memperingatkan pasien Cbiasanya anakFanakD agar tidak memasukkan sesuatu ke dalamhidung.
2. ,indakanKeluarkan benda asing dari dalam hidung dengan memakai pengait Choo#D tumpul yang
dimasukkan ke dalam hidung di bagian atas menyusuri atap kavum nasi sampai mele+atibenda asing. !alu pengait diturunkan sedikit dan ditarik ke depan. -engan cara ini bendaasing akan ikut terba+a keluar. -apat pula menggunakan cunam ortman atau wire loop.
#. )armakoterapi- Pemberian antibiotik sistemik selama #F: hari hanya diberikan bila terjadi laserasi
mukosa hidung.- Pemberian antibiotik sistemik selama :F7 hari hanya diberikan pada kasus benda asing
hidung yang telah menimbulkan infeksi hidung maupun sinus.
Konseling & Edukasi
Kasus benda asing di hidung seringkali terjadi pada anakFanak karena anakFanak secara naluriahmemasukkan segala sesuatu ke hidung maupun mulut. Maka orang tua perlu meningkatkanpenga+asan terhadap anakFanak serta lebih berhatiFhati jika meletakkan sesuatu agar tidakmudah dijangkau anakFanak.
Pemeriksaan Penunjang !anjutan(ila sudah terjadi infeksi sinus perlu dilakukan pemeriksaan radiologi dengan foto sinusparanasal.
Kriteria
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
27/102
#. Pengait Choo#D tumpul$. %bat antibiotik sistemik
Pro#nos!s
itam' -ubia ad bonam)ungsionam' -ubia ad bonam"anationam' -ubia ad bonamPrognosis tergantung ada=tidaknya komplikasi.
Re"erens!
Efiaty 6 urbaiti 8 /enny (
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
28/102
III'&' Kar$!o8ask+lar
%' An#!na Pektor!s
Masala Keseatan
6ngina pektoris ialah suatu sindrom klinis berupa serangan nyeri dada yang khas yaitu sepertirasa ditekan atau terasa berat di dada yang sering menjalar ke lengan kiri. yeri dada tersebutbiasanya timbul pada saat melakukan aktivitas dan segera hilang bila aktivitas dihentikan.6ngina pektoris merupakan tanda klinis pertama pada sekitar :0 pasien yang mengalamipenyakit jantung koroner. 6ngina pektoris dilaporkan terjadi dengan rataFrata kejadian 1:tergantung pada jenis kelamin umur pasien dan faktor risiko. -ata dari studi )ramingharm padatahun 1470 dengan studi Kohort diikuti selama 10 tahun menunjukkan prevalensi sekitar 1.:untuk +anita dan $.# untuk pria berusia :0 L :4 tahun.
)as!l Anamnes!s (Subjective)
KeluhanPasien datang dengan keluhan nyeri dada yang khas yaitu seperti rasa ditekan atau terasa beratseperti ditimpa beban yang sangat berat.
-iagnosis seringkali berdasarkan keluhan nyeri dada yang mempunyai cirikhas sebagai berikut'1. !etak
"ering pasien merasakan nyeri dada di daerah sternum atau di ba+ahsternum CsubsternalDatau dada sebelah kiri dan kadangFkadang menjalar kelengan kiri dapat menjalar ke
punggung rahang leher atau ke lengan kanan. yeri dada juga dapat timbul di tempat lainseperti di daerah epigastrium leherrahang gigi bahu.
2. KualitasPada angina nyeri dada biasanya seperti tertekan benda berat atau sepertidiperas atau terasapanas kadangFkadang hanya mengeluh perasaan tidak enak didada karena pasien tidak dapatmenjelaskan dengan baik lebihFlebih jika pendidikan pasien kurang.
#. ?ubungan dengan aktivitasyeri dada pada angina pektoris biasanya timbul pada saat melakukanaktivitas misalnyasedang berjalan cepat tergesaFgesa atau sedang berjalanmendaki atau naik tangga. Padakasus yang berat aktivitas ringan seperti mandiatau menggosok gigi makan terlalu kenyangemosi sudah dapat menimbulkannyeri dada. yeri dada tersebut segera hilang bila pasienmenghentikanaktivitasnya."erangan angina dapat timbul pada +aktu istirahat atau pada+aktutidur malam.
$. !amanya serangan!amanya nyeri dada biasanya berlangsung 1F: menit kadangFkadang perasaan tidak enak didada masih terasa setelah nyeri hilang. (ila nyeri dada berlangsung lebih dari 20 menit
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
29/102
mungkin pasien mendapat serangan infark miokard akut dan bukan angina pektoris biasa.Pada angina pektoris dapat timbulkeluhan lain seperti sesak napas perasaan lelah kadangFkadang nyeri dadadisertai keringat dingin.
:. yeri dada bisa disertai keringat dingin mual muntah sesak dan pucat.
)aktor
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
30/102
Pemeriksaan Penunjanga. EK*
*ambaran EK* saat istirahat dan bukan pada saat serangan angina seringmasih normal.*ambaran EK* dapat menunjukkan bah+a pasien pernahmendapat infark miokard di masalampau. KadangFkadang menunjukkan pembesaran ventrikel kiri pada pasien hipertensi dan
anginaI dapat pulamenunjukkan perubahan segmen ", atau gelombang , yang tidak khas.Pada saatserangan angina EK* akan menunjukkan depresi segmen ", dan gelombang ,dapat menjadi negatif.
*ambaran EK* penderita 6ngina tak stabil=6," dapat berupa depresi segmen ", inversigelombang , depresi segmen ", disertai inversi gelombang , elevasi segmen ",hambatan cabang ikatan ?is dan bisa tanpa perubahan segmen ", dan gelombang ,.Perubahan EK* pada 6," bersifat sementara dan masingFmasing dapat terjadi sendiriFsendiri ataupun bersamaan. Perubahan tersebut timbul di saat serangan angina dan kembali
ke gambaran normal atau a+al setelah keluhan angina hilang dalam +aktu 2$ jam. (ilaperubahan tersebut menetap setelah 2$ jam atau terjadi evolusi gelombang maka disebutsebagai 8M6.
b. )oto toraks)oto rontgen dada seringmenunjukkan bentuk jantung yang normalI pada pasien hipertensidapat terlihat jantung membesar dan kadangFkadang tampak adanya kalsifikasi arkus aorta.
Pene#akan D!a#nost!k (Assessment)
-iagnosis Klinis-iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik dan penunjang.
Klasifikasi 6ngina '01 Stable Angina Pectoris 2angina pectoris stabil3
Keluhan nyeri dada timbul bila melakukan suatu pekerjaan. sesuai dengan berat ringannyapencetus dibagi atas beberapa tingkatan '
1. "elalu timbul sesudah latihan berat.2. ,imbul sesudah latihan sedang C jalan cepat 1=2 kmD#. ,imbul +aktu latihan ringan Cjalan 100 mD
$. 6ngina timbul jika gerak badan ringan Cjalan biasaD2. -nstable Angina Pectoris 2angina pectoris tidak stabil=6,"3di masyarakat biasa disebut
Angin Dudu#1
(entuk ini merupakan kelompok suatu keadaan yang dapat berubah seperti keluhan yangbertambah progresif sebelumnya dengan angina stabil atau angina pada pertama kali. 6ngina
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
31/102
dapat terjadi pada saat istirahat maupun bekerja. Pada patologi biasanya ditemukan daerahiskemik miokard yang mempunyai ciri tersendiri.
41 Angina prinzmetal 2Variant angina3
,erjadi tanpa peningkatan jelas beban kerja jantung dan padakenyataannya sering timbulpada +aktu beristirahat atau tidur. Pada angina prinGmetal terjadi spasme arteri koroner yang
menimbulkan iskemi jantung di bagian hilir. KadangFkadang tempat spasme berkaitandengan arterosklerosis.
Klasifikasi 6ngina Pectoris menurut anadian ardio5ascular Society lassification System'1. Kelas 8' Pada aktivitas fisik biasa tidak mencetuskan angina. 6ngina akan muncul ketika
melakukan peningkatan aktivitas fisik Cberjalan cepat olahraga dalam +aktu yang lamaD.2. Kelas 88' 6danya pembatasan aktivitas sedikit = aktivitas sehariFhari Cnaik tangga dengan
cepat jalan naik jalan setelah makan stres dinginD.#. Kelas 888' (enarFbenar ada pembatasan aktivitas fisik karena sudah timbul gejala angina
ketika pasien baru berjalan 1 blok atau naik tangga baru 1 tingkat.$. Kelas 8' ,idak bisa melakukan aktivitas sehariFsehari tidak nyaman untuk melakukanaktivitas sedikit saja bisa kambuh bahkan +aktu istirahat juga bisa terjadi angina.
-iagnosis (anding1. 6astroesofageal .eflu#s Disease C*E
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
32/102
,erapi farmakologi'1. itrat dikombinasikan dengan NFblocker atau alcium hannel "loc#er C(D non
dihidropiridin yang tidak meningkatkan heart rate Cmisalnya verapamil diltiaGemD.Pemberian dosis pada serangan akut '
itrat 10 mg sublingual dapat dilanjutkan dengan 10 mg peroral sampai mendapatpelayanan ra+at lanjutan di Pelayanan sekunder.
(eta bloker'- Propanolol 20F 50 mg dalamdosis terbagi atau- (isoprolol 2: L : mg per 2$ jam.
alcium hannel "loc#er 2(3-ipakai bila (eta (locker merupakan kontraindikasi.- erapamil 50 mg C2F# kali sehariD- -iltiaGem #0 mg C #F$ kali sehariD
2. 6ntipletelet '
6spirin 10F#20 mg sekali minum pada akut.#. %ksigen dimulai 2l=menit
Konseling & EdukasiMemberitahu individu dan keluarga untuk'1. Mengontrol emosi mengurangi kerja yang berat dimana membutuhkan banyak oksigen
dalam aktivitasnya.2. Melakukan pola hidup sehat seperti mengurangikonsumsi makanan berlemak menghentikan
konsumsi rokok dan alkohol menjaga berat badan idealmengatur pola makan melakukanolah raga ringan secara teratur.
Kriteria
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
33/102
Re"erens!
1. 8sselbacher / Kurt. &arrison Prinsip*Prinsip %lmu Penya#it Dalam Edisi 04 Volume 4./akarta' E*. 2000.
2. % ' 820.4 6ngina pectoris unspecified
' In"ark M!okar$
Masala Keseatan
8nfark miokard C8MD adalah perkembangan yang cepat dari nekrosis otot jantung yang
disebabkan oleh ketidakseimbangan yang kritis antara suplai oksigen dan kebutuhanmyokardium. 8ni biasanya merupakan hasil dari ruptur plak dengan trombus dalam pembuluhdarah koroner mengakibatkan kekurangan suplai darah ke miokardium.
)as!l Anamnes!s (Subjective)
Kel+an 1
- yeri dada retrosternum seperti tertekan atau tertindih benda berat.- yeri menjalar ke dagu leher tangan punggung dan epigastrium. Penjalaran ke tangan
kiri lebih sering terjadi.-
-isertai gejala tambahan berupa sesak mual muntah nyeri epigastrium keringat dingindan anBietas.
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
34/102
*aktor Res!ko 1
3ang tidak dapat diubah '1. 9sia
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
35/102
Pemer!ksaan Pen+n,an# 1
EK*'1. Pada ",EM8 terdapat elevasi segmen ", diikuti dengan perubahan sampai inversi
gelombang , kemudian muncul peningkatan gelombang minimal di dua sadapan.2. Pada ",EM8 EK* yang ditemukan dapat berupa depresi segmen ", dan inversi
gelombang , atau EK* yang normal.
!aboratorium C dilakukan di layanan rujukan D 'Peningkatan kadar enGim atau isoenGim merupakan indikator spesifik infark miokard akut yaitukreatinin fosfokinase CPK.KD troponin , dan isoenGim PK MP atau KM(.
Pene#akan $!a#nost! (Assesment)
D!a#nos!s Kl!n!s 1
-iagnosis ditegakkan berdasar anamnesis pemeriksaan fisik dan penunjang.
-ua dari # hal di ba+ah ini'1. Klinis' nyeri dada khas angina2. EK* ' ", elevasi atau ", depresi atau , inverted.#. !aboratorium' peningkatan enGim jantung
Klasifikasi '- ",EM8- ",EM8
D!a#nos!s Ban$!n# 1
1. 6ngina pectoris prinGmetal2. 9nstable angina pectoris#. 6nsietas$. -iseksi aorta:. -ispepsia. Miokarditis7. Pneumothoraks5. Emboli paru
Kompl!kas! 11. 6ritmia letal2. Perluasan infark dan iskemia paska infark disfungsi otot jantung defek mekanik ruptur
miokard.
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
36/102
Penatalaksanaan Kompreens!" 7Plan)
Penatalaksanaan 1
1. ,ata !aksana ' "egera rujuk setelah pemberian M%6% ' M ' Morfin 2:F:mg 8
% ' %ksigen 2F$ !=m I itrat bisa diberikan nitrogliserin infus dengan dosis mulai dari :mcg=m CtitrasiDatau 8"- :F10 mg sublingual maksimal # kali6 ' 6spirin dosis a+al 10F#20 mg dilanjutkan dosis pemeliharaan 1 B 10 mg% ' lopidogrel dosis a+al #00F00 mg dilanjutkan dosis pemeliharaan 1 B 7: mg
-irujuk dengan terpasang line infus dan oksigen
2. Modifikasi gaya hidup 'Modifikasi gaya hidup dalam hal pola makan olah raga=aktivitas fisik menghentikanrokok pengendalian stres untuk menurunkan risiko predisposisi.
#. Pengobatan (iomedis C dilakukan di layanan rujukanD '1. 6ntikoagulan' ?eparin 20.000F$0.000 9=2$ jam 8 tiap $F jam2. "treptokinase=trombolisis#. P8 CPercutaneous coronary interventionD
Renana *ollo. +p 1
1. Pemeriksaan Penunjang !anjutan Cbila diperlukanD ' EK* serial2. Konseling & Edukasi ' Edukasi untuk mengendalikan faktor risiko teratur kontrol ke
dokter untuk terapi lanjutan.
Kr!ter!a R+,+kan 1
"egera dirujuk setelah mendapatkan terapi M%6% ke layanan sekunder dengan spesialisjantung atau spesialis penyakit dalam
Sarana3prasarana
1. ,abung dan selang atau masker oksigen
2. %batFobatan ' itrat 6spirin lopidrogel Morfin#. Elektrokardiografi CEK*D$. 8nfus set dan cairan infus:. 6mbulans
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
37/102
Pro#nos!s
itam ' -ubia Cjika dilakukan tatalaksana dini dan tepatD)ungsionam ' -ubia Cjika dilakukan tatalaksana dini dan tepatD"anationam ' -ubia
Re"erens!
1. PPM P6P-82. 8sselbacher / Kurt. &arrison Prinsip*Prinsip %lmu Penya#it Dalam Edisi 04 Volume 4.
/akarta ' E*.2000#. % ' 821.4 6cute Myocardial 8nfarction 9nspecified
5' Tak!kar$!a
Masala Keseatan
,akikardiadalah suatu kondisidi manadenyut jantung istirahatseseorang secaraabnormal lebihdari100kali per menit."edangkan "upraventikular ,akikardi C",D adalah takikardi yang berasaldari sumber diatas ventrikel C atriumD dengan ciri gelombang
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
38/102
)as!l Anamnes!s (Subjective)
Kel+an 1
*ejala utama meliputi'
F PalpitasiF "esak napasF Mudah lelahF yeri atau rasa tidak nyaman di dadaF -enyut jantung istirahat lebih dari 100bpmF Penurunan tekanan darah dapat terjadi pada kondisi yang tidak stabilF PusingF "inkopF (erkeringatF Penurunan kesadaran bila terjadi gangguan hemodinamik
*aktor Res!ko 1
- Penyakit /antung Koroner- Kelainan /antung- "tress dan gangguan kecemasan- *angguan elektrolit
*aktor Pre$!spos!s! 1
F Penyakit yang menyebabkan gangguan elektrolit seperti diare
F "indrom koroner akutF *angguan cemas yang berlebih pada ",F 6ritmia
)as!l Pemer!ksaan *!s!k $an Pen+n,an# Se$erana (Objective )
Pemer!ksaan *!s!k 1
,anda Pathognomonis
F -enyut jantung melebihi 100 kali per menit dan bisa menjadi sangat cepat denganfrekuensi @ 1:0 kali per menit pada keadaan ", dan ,
F ,akipneaF ?ipotensiF "ering disertai gelisah hingga penurunan kesadaran pada kondisi yang tidak stabil.
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
39/102
Pemer!ksaan Pen+n,an# 1
- EK*1. ", ' kompleks
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
40/102
Renana *ollo. +p 1
Konseling & EdukasiEdukasi kepada keluarga bah+a Keadaan ini merupakan keadaan yang mengancam ji+a.Persetujuan keluarga perlu dilakukan karena membutuhkan penangan yang cepat sampai ketempat rujukan.
Kr!ter!a R+,+kan 1
"egera rujuk setelah pertolongan pertama dengan pemasangan infus dan oksigen.
Sarana3Prasarana
1. EK*2. 6mbulans untuk merujuk#. 6mbu bag
Pro#nos!s
itam ' -ubia ad malam)ungsionam ' -ubia ad malam"anationam ' -ubiaPrognosis tergantung dari penatalaksanaan selanjutnya.
Re"erens!
PPM P6P-8
Rekam Me$!k
o. 8P 88 ' K74 ParoBysmal ,achicardyo. 8- > '
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
41/102
&' Ga#al 9ant+n# Ak+t $an Kron!k
Masala Keseatan
*agal jantung Cakut dan kronikD6ngka Morbiditas Penyakit 'Prevalensi kasus gagal jantung di komunitas meningkat seiring dengan meningkatnya usia' 0.7 C$0F$: tahunD 1.# C::F$ tahunD dan 5$ C7: tahun ke atasD.
!ebih dari $0 pasien kasus gagal jantung memiliki ejeksi fraksi lebih dari :0. Pada usia $0tahun risiko terjadinya gagal jantung sekitar 21 untuk lelaki dan 20.# pada perempuan
Penurunan kualitas hidupPeningkatan kekambuhan CrehospitalisasiD 6ngka kematian meningkat
)as!l Anamnes!s (Subjective)
Kel+an pato#nomon!k 1
- "esak pada saat beraktifitas Cdyspneu deffortD- *angguan napas pada perubahan posisi CortopneuD- "esak napas malam hari CparoBysmal nocturnal dyspneuD
Kel+an tam(aan1
!emas mual muntah dan ganngguan mental pada orangtua
*aktor Res!ko 1
- ?ipertensi- -islipidemia- %besitas- Merokok- -iabetes melitus-
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
42/102
)as!l Pemer!ksaan *!s!k $an Pen+n,an# Se$erana (Objective )
Pemer!ksaan *!s!k 1
- Peningkatan tekanan vena jugular- )rekuensi pernapasan-
)rekuensi nadi dan regularitasnya- ,ekanan darah- Kardiomegali- *angguan bunyi jantung CgallopD-
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
43/102
F penurunan kapasitas vital paru sepertiga dari normalF takikardi @120 kali pernit
D!a#nos!s Ban$!n# 1
- Penyakit paru' obstruktif kronik CPP%KD asma pneumonia infeksi paru berat C6
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
44/102
- (eta (locker C((D ' mulai dari dosis terkecil dan titrasi dosis sampai tercapai dosisyang efektif dalam beberapa minggu.bila pengobatan sudah mencapai dosis maksimaldan target tidak tercapai dirujuk.
-igoBin '
-iberikan bila ditemukan fibrilasi atrial untuk menjaga denyut nadi tidak terlalucepat.
Renana *ollo. +p 1
Konseling & Edukasi '- Edukasi tentang penyebab dan faktor risiko penyakit gagal jantung kronik. Penyebab
gagal jantung kronik yang paling sering adalah tidak terkontrolnya tekanan darah kadarlemak atau kadar gula darah
- Pasien dan keluarga perlu diberitahu tandaFtanda kega+atan Kardiovaskular dan
pentingnya untuk kontrol kembali setelah pengobatan di rumah sakit- Patuh dalam pengobatan yang telah direncanakan- Menjaga lingkungan sekitar kondusif untuk pasien beraktivitas dan berinteraksi- Melakukan konferensi keluarga untuk mengidentifikasi faktorFfaktor pendukung dan
penghambat penatalaksanaan pasien serta menyepakati bersama peran keluarga padamasalah kesehatan pasien
Kr!ter!a R+,+kan 1
Pasien dengan gagal jantung harus dirujuk ke !ayanan "ekunder C"p./antung="p.Penyakit-alamD untuk pera+atan maupun pemeriksaan lanjutan seperti ekokardiografi.
Pada kondisi akut dimana kondisi klinis mengalami perburukan dalam +aktu cepat harus segeradirujuk !ayanan "ekunder Csp. /antung="p.Penyakit -alamD untuk dilakukan penanganan lebihlanjut.
Sarana3Prasarana
1. %ksigen2. -igitalis#. 6E 8nhibitor$. -iuretik
Pro#nos!s
,ergantung dari berat ringannya penyakit
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
45/102
Re"erens!
1. Panduan Pelayanan Medik P6P-8 20042.
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
46/102
Objective 7)as!l pemer!ksaan "!s!k $an pen+n,an# se$erana' 8#.4 erebral infarction unspecified
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
59/102
III'-' M+sk+loskeletal
54' *rakt+r Ter(+ka
Masala Keseatan
)raktur adalah terputusnya kontinuitas tulang tulang ra+an sendi tulang ra+an epifisis baikyang bersifat total maupun parsial.
)raktur terbuka adalah suatu fraktur dimana terjadi hubungan dengan lingkungan luar melaluikulit sehingga terjadi kontaminasi bakteri sehingga timbul komplikasi berupa infeksi.
)as!l Anamnes!s (Subjective)
Kel+an 1
1. 6danya patah tulang terbuka setelah terjadinya trauma2. yeri3. "ulit digerakkan4. -eformitas*. (engkak+. Perubahan +arna. *angguan sensibilitas-. Kelemahan otot
*aktor Res!ko 1 732 CMeloksicamD
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
77/102
Kriteria rujukan (ila ada komplikasi termasuk komplikasi terapi %> 1
(ila ada komorbiditas
Sarana Prasarana
Pemeriksaan radiologi
Pro#nos!s
itam' (onam)ungsionam' -ubia ad bonam"anationam' -ubia ad bonam
Re"erens!
(raun+ald )auci ?auser editor. ?arrison s Principals of 8nternal Medicine. 17th ed. 9"6'Mc*ra+ ?ill 2005.
Rekam Me$!k
o. 8P 88' !41 %steoarthrosis othero. 8- >' M14.4 %steoarthrosis other
55' L!poma
Masala Keseatan
(enjolan di kulit.
)as!l Anamnes!s
Kel+an'(enjolan di kulit tanpa disertai nyeri.*ejala '
(iasanya tanpa gejala apaFapa CasimptomatikD. ?anya dikeluhkan timbulnya benjolan yangmembesar perlahan dalam +aktu yang lama. (isa menimbulkan gejala nyeri jika tumbuh denganmenekan saraf. 9ntuk tempat predileksi seperti di leher bisa menimbulkan keluhan menelan dansesak.
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
78/102
*aktor Res!ko 1
- 6diposisdolorosis-
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
79/102
b. ,erapi (iomedis '- ,erapi pasca eksisi ' antibiotic anti nyeri- "imptomatik' obat anti nyeri
Kriteria rujukan' 9kuran massa@ cm dengan pertumbuhan yang cepat.
6da gejala nyeri spontan maupun tekan.
Predileksi di lokasi yang berisiko bersentuhan dengan pembuluh darah atau saraf.
Pro#nos!s
itam '(onam)unctionam ' ad bonam"anationam ' ad bonamPrognosis tergantung juga dari letak dan ukuran lipoma serta ada=tidaknya komplikasi.
Re"erens!
1. "yamsuhidayat
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
80/102
III'/' Ne+rolo#!
5&' Ke,an# Demam
Masala Keseatan
Kejang -emam CK-D adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh Csuhu
rektal @ #5o D akibat dari suatu proses ekstra kranial. Kejang berhubungan dengan demamtetapi tidak terbukti adanya infeksi intrakranial atau penyebab lain.
)as!l Anamnes!s(Subjective)
Keluhan6namnesis dimulai dari ri+ayat perjalanan penyakit sampai terjadinya kejangkemudian mencari
kemungkinan adanya faktor pencetus atau penyebab kejang. 9mumnya kejang demam pada anakdan berlangsung pada permulaan demam akut berupa serangan kejang klonik umum atau tonikklonik singkat dan tidak ada tandaFtanda neurologi post iktal.
Pasien penting untuk ditanyakan ri+ayat kejang sebelumnya kondisi medis yang berhubunganobatFobatan trauma gejala infeksi keluhan neurologis nyeri atau cedera akibat kejang.
)aktor risiko1. -emam
a. -emam yang berperan pada K- akibat'
' 8nfeksi saluran pernafasan' 8nfeksi saluran pencernaan' 8nfeksi saluran air seni'
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
81/102
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
82/102
Komplikasi1. Kerusakan sel otak2.
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
83/102
#. Kejang demam kurang dari #0 menit tidak mengakibatkan kerusakan otak.$.
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
84/102
5-' ert!#o
Masala Keseatan
ertigo adalah persepsi yang salah dari gerakan seseorang atau lingkungan sekitarnya. Persepsigerakan bisa berupa'1. ertigo vestibular adalah rasa berputar yang timbul pada gangguan vestibular.2. ertigo non vestibular adalah rasa goyang melayang mengambang yang timbul pada
gangguan system proprioseptif atau system visual
(erdasarkan letak lesinya dikenal 2 jenis vertigo vestibular yaitu'1. ertigo vestibular perifer.
,erjadi pada lesi di labirin dan nervus vestibularis2. ertigo vestibular sentral.
,imbul pada lesi di nucleus vestibularis batang otak thalamus sampai ke korteks serebri.
ertigo merupakan suatu gejala dengan berbagai penyebabnya antara lain' akibatkecelakaanstres gangguan pada telinga bagian dalam obatFobatan terlalu sedikit atau banyakaliran darah ke otak dan lainFlain. "ecara spesifik penyebab vertigo adalah'1. ertigo vestibular
ertigo perifer disebabkan oleh "enign Paro9ismal Positional Vertigo C(PPD +enieresDisease neuritis vestibularis oklusi arteri labirin labirhinitis obat ototoksik autoimuntumor nervus 888 micro5as#ular compression fistel perilimfe.ertigo sentral disebabkan oleh migren - tunmor epilepsi demielinisasi degenerasi.
2. ertigo non vestibular-isebabkan oleh polineuropati mielopati artrosis servikalis trauma leher presinkophipotensi ortostatik hiperventilasi tension headache penyakit sistemik.
(PP adalah gangguan klinis yang sering terjadi dengan karakteristik serangan vertigo diperifer berulang dan singkat sering berkaitan dengan perubahan posisi kepala dari tidur melihatke atas kemudian memutar kepala.(PP adalah penyebab vertigo dengan prevalensi 2$ dalam kehidupan seseorang. "tudi yangdilakukan oleh (harton 2011 prevalensi akan meningkat setiap tahunnya berkaitan dengan
meningkatnya usia sebesar 7 kali atau seseorang yang berusia di atas 0 tahun dibandingkandengan 15F#4 tahun. !ebih sering terjadi pada +anita daripada lakiFlaki.
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
85/102
)as!l Anamnes!s(Subjective)
Keluhanert!#o 8est!(+lar
Menimbulkan sensasi berputar timbulnya episodik diprovokasi oleh gerakan kepala bisa
disertai rasa mual atau muntah.ertigo vestibular perifer timbulnya lebih mendadak setelah perubahan posisi kepala dengan rasaberputar yang berat disertai mual atau muntah dan keringat dingin. (isa disertai gangguanpendengaran berupa tinitus atau ketulian dan tidak disertai gejala neurologik fokal sepertihemiparesis diplopia perioralparestesia paresis fasialis.ertigo vestibular sentral timbulnya lebih lambat tidak terpengaruh oleh gerakan kepala.
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
86/102
5. Penyakit yang diderita pasien' -M hipertensi kelainan jantung.4. -efisit neurologis' hemihipestesi baal +ajah satu sisi perioral numbness disfagia
hemiparesis penglihatan ganda ataksia serebelaris.
*ambaran klinis (PP '
ertigo timbul mendadak pada perubahan posisi misalnya miring ke satu sisi Pada +aktubberbaring bangkit dari tidur membungkuk. atau menegakkan kembali badan menunduk ataumenengadah. "erangan berlangsung dalam +aktu singkat biasanya kurang dari 10F#0 detik.ertigo pada (PP dirasakan berputar bisa disertai rasa mual kadangFkadang muntah. "etelahrasa berputar menghilang pasien bisa merasa melayang dan diikuti disekulibrium selamabeberapa hari sampai minggu. (PP dapat muncul kembali.
)as!l Pemer!ksaan *!s!k $an pen+n,an# se$erana
(Objective)
Pemeriksaan )isik Pemeriksaanumum Pemeriksaan system kardiovaskuler yang meliputi pemeriksaan tekanan darah pada saat
baring duduk dan berdiri dengan perbedaan lebih dari #0 mm?g. Pemeriksaanneurologis
a. Kesadaran' kesadaran baik untuk vertigo vestibuler perifer dan vertigo non vestibulernamun dapat menurun pada vertigo vestibuler sentral.
b. ervus kranialis' pada vertigo vestibularis sentral dapat mengalami gangguan padanervus kranialis 888 8 8 sensorik 88 888 8> > >8 >88.
c. Motorik' kelumpuhan satu sisi ChemiparesisD.d. "ensorik' gangguan sensorik pada satu sisi ChemihipestesiD.e. Keseimbangan Cpemeriksaan khusus neuroFotologiD'- ,es nistagmus'
istagmus disebutkan berdasarkan komponen cepat sedangkan komponen lambatmenunjukkan lokasi lesi' unilateral perifer bidireksional sentral.
- ,es rhomberg'/ika pada keadaan mata terbuka pasien jatuh kemungkinan kelainan pada serebelum. /ika
pada mata tertutup pasien cenderung jatuh ke satu sisi kemungkinan kelainan padasystem vestibuler atau proprioseptif.- ,es rhomberg dipertajam CSharpen .hombergD'
/ika pada keadaan mata terbuka pasien jatuh kemungkinan kelainan pada serebelum. /ikapada mata tertutup pasien cenderung jatuh ke satu sisi kemungkinan kelainan padasystem vestibuler atau proprioseptif.
- ,es jalan tandem' pada kelainan serebelar pasien tidak dapat melakukan jalan tandemdan jatuh ke satu sisi. Pada kelaianan vestibuler pasien akan mengalami deviasi.
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
87/102
- ,es )ukuda dianggap abnormal jika deviasi ke satu sisi lebih dari #0 derajat atau majumundur lebih dari satu meter.
- ,es past pointing pada kelainan vestibuler ketika mata tertutup maka jari pasien akandeviasi ke arah lesi. Pada kelainan serebelar akan terjadi hipermetri atau hipometri.
Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan penunjang dilakukan sesuai dengan etiologi.
Pene#akan $!a#nost!k(Assessment)
-iagnosis Klinis-iagnosis ditegakkan dengan anamnesis pemeriksaan fisik umum dan neurologis.,abel perbedaan vertigo vestibuler dan non vestibuler'*ejala ertigo vestibuler ertigo non vestibuler "ensasi
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
88/102
Penatalaksanaan kompreens!"(Plan)
Penatalaksanaan
Pasien dilakukan latihan vestibular C5estibular e9erciseD dengan metode brandDaroff.
Pasien duduk tegak di pinggir tempat tidur dengan kedua tungkai tergantung dengankedua mata tertutup baringkan tubuh dengan cepat ke salah satu sisi pertahankan selama #0detik. "etelah itu duduk kembali. "etelah #0 detik baringkan dengan cepat ke sisi lain.Pertahankan selama #o detik lalu duduk kembali. !akukan latihan ini # kali pada pagisiang dan malam hari masingFmasing diulang :v kali serta dilakukan selama 2 minggu atau# minggu dengan latihan pagi dan sore hari.
Karena penyebab vertigo beragam sementara penderita seringkali merasa sangat terganggudengan keluhan vertigo tersebut seringkali menggunakan pengobatan simptomatik. !amanyapengobatan bervariasi. "ebagian besar kasus terapi dapat dihentikan setelah beberapa
minggu. (eberapa golongan yang sering digunakan '- 6ntihistamin Cdimenhidrinat difenhidramin meksilin siklisinD
o -imenhidrinat lama kerja obat ini ialah $ L jam. %bat dapat diberi per oral atauparenteral Csuntikan intramuskular dan intravenaD dengan dosis 2: mg L :0 mg C1tabletD $ kali sehari.
o -ifhenhidramin ?l. !ama aktivitas obat ini ialah $ L jam diberikan dengan dosis2: mg C1 kapsulD L :0 mg $ kali sehari per oral.
o "enya+a (etahistin Csuatu analog histaminD' (etahistin Mesylate dengan dosis 12 mg # kali sehari per oral. (etahistin ?l dengan dosis 5F2$ mg # kali sehari. Maksimum tablet dibagi
dalam beberapa dosis.- Kalsium 6ntagonis
innariGine mempunyai khasiat menekan fungsi vestibular dan dapat mengurangirespons terhadap akselerasi angular dan linier. -osis biasanya ialah 1:F#0 mg # kalisehari atau 1B7: mg sehari.
,erapi (PP'
Komunikasi dan informasi'
Karena gejala yang timbul hebat pasien menjadi cemas dan kha+atir akan adanya penyakitberat seperti stroke atau tumor otak. %leh karena itu pasien perlu diberikan penjelasanbah+a (PP bukan sesuatu yang berbahaya dan prognosisnya baik serta hilang spontansetelah beberapa +aktu namun kadangFkadang dapat berlangsung lama dan dapat kambuhkembali.
%bat antivertigo seringkali tidak diperlukan namun apablia terjadi disFekuilibrium pasca(PP pemberian betahistin akan berguna untuk mempercepat kompensasi.
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
89/102
,erapi (PP kanal posterior '1. Manuver Epley2. Prosedur "emont#. Metode (rand -aroff
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
90/102
Re"erens!
1. Kelompok "tudi ertigo. Pedoman ,atalaksana ertigo. Pehimpunan -okter "pesialiseurologi CPerdossiD. 2012.
2. "ura -/ e+ell ". 2010. ertigoF -iagnosis and management in primary care (/MP2010I#C$D'a#:1.
#. !empert , euhauser ?. 2004. Epidemiology of vertigo migraine and vestibular migrainein /ournal erology 2004'2:'###F##5.
$. !abuguen
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
91/102
?asil yang dapat diperoleh pada auto anamnesis yaitu'1. Pasien tidak mampu menja+ab pertanyaan dokter sesuai dengan apa yang diharapkan
ditanyakan.2. 6danya perilaku yang tidak terkendali.
6lo anamnesis yaitu'6danya gangguan medik lain yang mendahului terjadinya gejala delirium misalnya gangguanmedik umum atau penyalahgunaan Gat.
)aktor
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
92/102
&nset akt dan "er/lktasi
0angganperhatiankonsentrasi(inattention)
0anggan proses "erpikir er"ahan kesadaran
$%*#+OM #,%+%.M
Kriteria -iagnosis untuk delirium dalam -"MF8F,< C-iagnosis and Statistical +anual for+ental Disorder @ %V @ e9t .e5isedD adalah'
*angguan kesadaran disertai dengan menurunnya kemampuan untuk memusatkanmempertahankan dan mengubah perhatianI
*angguan Perubahan kognitif Cseperti defisit memori disorientasi gangguan berbahasaDatau perkembangan gangguan persepsi yang tidak berkaitan dengan demensia sebelumnyayang sedang berjalan atau memberatI
Perkembangan dari gangguan selama periode +aktu yang singkat Cumumnya jam sampaihariD dan kecenderungan untuk berfluktuasi dalam perjalanan hariannyaI
(ukti dari ri+ayat pemeriksaan fisik atau temuan laboratorium bah+a gangguan tersebutdisebabkan oleh' CaD kondisi medis umum CbD intoksikasi efek samping putus obat darisuatu substansi.
-iagnosis (anding1. -emensia.2. Psikosis fungsional.#. Kelainan neurologis.
Penatalaksanaan kompreens!" (Plan)
,ujuan ,erapi'a. Mencari dan mengobati penyebab deliriumb. Memastikan keamanan pasienc. Mengobati gangguan perilaku terkait delirium misalnya agitasi psikomotor
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
93/102
Penatalaksanaan Kondisi pasien harus dijaga agar terhindar dari risiko kecelakaan selama pera+atan.
6pabila pasien telah memperoleh pengobatan sebaiknya tidak menambahkan obat padaterapi yang sedang dijalanin oleh pasien.
(ila belum mendapatkan pengobatan pasien dapat diberikan obat anti psikotik. %bat inidiberikan apabila ditemukan gejala psikosis dan atau agitasi yaitu' ?aloperidol injeksi 2F:mg 8ntraMuskular C8MD= 8ntraena C8D. 8njeksi dapat diulang setiap #0 menit dengan dosismaksimal 20 mg=hari.
Konseling & EdukasiMemberikan informasi terhadap keluarga= care gi5er agar mereka dapat memahami tentangdelirium dan terapinya.
Kriteria Mc*ra+?ill o 2004.
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
94/102
+. 6mir . Pamusu -. dkk. Pedoman asional Pelayanan Kesehatan CPPKD/i+a=Pskiatri.
Pengurus Pusat Persatuan -okter "pesialis Kedokteran /i+a 8ndonesia CPP P-"K/8D. 2012.. P( P6P-8. Panduan Pelayanan Medik' Perhimpunan -okter "pesialis Penyakit-alam
8ndonesia. /akarta. 2005.-. -EPKE"
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
95/102
#. ,etanus umum=generalisata*ejala klinis dapat berupa berupa trismus iritable kekakuan leher susah menelan kekakuandada dan perut CopisthotonusD rasa sakit dan kecemasan yang hebat serta kejang umum yangdapat terjadi dengan rangsangan ringan seperti sinar suara dan sentuhan dengan kesadaranyang tetap baik.
$. ,etanus neonatorum,etanus yang terjadi pada bayi baru lahir disebabkan adanya infeksi tali pusat *ejala yangsering timbul adalah ketidakmampuan untuk menetek kelemahan irritable diikuti olehkekakuan dan spasme.
)aktor
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
96/102
Kriteria 2' "pasme tanpa mempertimbangkan frekuensi maupun derajat keparahan.
Kriteria #' Masa inkubasi S 7hari.
Kriteria $' +aktu onset S$5 jam.
Kriteria :' Peningkatan temperaturI rektal 100T) C @ $00 D atau aksila 44T) C #7 T D.
6rading
-erajat 1 Ckasus ringanD terdapat satu kriteria biasanya Kriteria 1 atau 2 Ctidak adakematianD.
-erajat 2 Ckasus sedangD terdapat 2 kriteria biasanya Kriteria 1 dan 2. (iasanya masainkubasi lebih dari 7 hari dan onset lebih dari $5 jam Ckematian 10D.
-erajat # Ckasus beratD terdapat # Kriteria biasanya masa inkubasi kurang dari 7 hari atauonset kurang dari $5 jam Ckematian #2D.
-erajat $ Ckasus sangat beratD terdapat minimal $ Kriteria Ckematian 0D.
-erajat : bila terdapat : Kriteria termasuk puerpurium dan tetanus neonatorum Ckematian5$D.
-erajat penyakit tetanus menurut modifikasi dari klasifikasi 6lbleet s1. *rade 1 CringanD
,rismus ringan sampai sedang spamisitas umum tidak ada penyulit pernafasan tidak adaspasme sedikit atau tidak ada disfagia.
2. *rade 2 CsedangD,rismus sedang rigiditas lebih jelas spasme ringan atau sedang namun singkat penyulitpernafasan sedang dengan takipneu.
#. *rade # CberatD,rismus berat spastisitas umum spasme spontan yang lama dan sering serangan apneudisfagia berat spasme memanjang spontan yang sering dan terjadi refleks penyulitpernafasan disertai dengan takipneu takikardi aktivitas sistem saraf otonom sedang yangterus meningkat.
$. *rade $ Csangat beratD*ejala pada grade # ditambah gangguan otonom yang berat sering kali menyebabkanUautonomic stormV.
-iagnosis (anding
1. Meningoensefalitis2. Poliomielitis#.
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
97/102
7. ,etani timbul karena hipokalsemia dan hipofasfatemia di mana kadar kalsium dan fosfatdalam serum rendah.
5. Keracunan "trychnine4.
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
98/102
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
99/102
Pemberian ,, harus dilanjutkan sampai imunisasi dasar terhadap tetanus selesai.
%ksigen pernafasan buatan dan tracheostomi bila perlu.
Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
Konseling & EdukasiPeran keluarga pada pasien dengan risiko terjadinya tetanus adalah memotivasi untuk dilakukanvaksisnasi dan penyuntikan 6,".
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
100/102
$.
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
101/102
-
7/23/2019 144 penyakit 201-300
102/102
/ika sudah terjadi disfungsi batang otak maka terdapat ' hiperventilasi hipoksiahipersalivasi kejang disfungsi saraf otonom sindroma abnormalitas 6-? paralitik=paralisisflaksid.
Pada stadium lanjut dapat berakibat koma dan kematian.
,anda patognomonisEncephalitis