139203754-107400630-standar-gudang
TRANSCRIPT
-
STANDAR GUDANG
Jenis dan Bentuk Gudang
Secara fisik dan fungsi Gudang dibedakan menjadi :
a. Gudang tertutup, yaitu :
1) Gudang yang beratap dan berdinding samping, memakai pintu dan jendela serta adanya
ventilasi.
2) Gudang beratap dan berdinding samping memakai pendingin ruangan (AC)
3) Gudang yang beratap tetapi tidak berdinding samping.
b. Gudang terbuka ialah suatu lapangan terbuka yang gunanya untuk menyimpan material yang
tidak terpengaruh oleh keadaan cuaca. Gudang terbuka terbagi dalam 2 jenis yaitu :
1) Gudang terbuka yang diolah
Adalah suatu lapangan terbuka yang sudah diratakan, permukaannya diperkeras atau dilapisi
alat/bahan lain yang siap untuk menerima beban/muatan yang diletakkan diatasnya,
mempunyai konstruksi yang baik dalam arti mempunyai sistem pengeringan yang baik
sehingga bila kehujanan segera cepat kering sehingga selalu bebas air. Fungsi pengerasan
pada gudang tersebut memberikan perlindungan pada tempat penempatan material juga
untuk memudahkan pelaksanaan kerja dengan alat maupun tenaga manusia.
2) Gudang terbuka yang tidak diolah
Pembuatan gudang semacam ini tidak memerlukan tenaga dan biaya besar, pemakaian tanah
tidak memerlukan pengolahan, artinya permukaan tanah tidak selalu dirapikan atau dibuat
sistem pengeringan khusus, gudang ini harus mempunyai :
a. Tempat untuk bongkar/muat
b. Tempat untuk memeriksa material masuk/keluar
c. Tempat untuk kegiatan administrasi
Fasilitas dan Peralatan Gudang
Untuk dapat mengoptimalkan fungsi dan peran dari sistem pergudangan, maka disamping fisik
bangunan yang memadai, juga sangat diperlukan adanya dukungan fasilitas dan peralatan dengan
-
kualitas dan jumlah yang memadai, baik untuk fungsi penerimaan, fungsi penyimpanan, fungsi
perawatan, fungsi pengamanan dan keamanan serta fungsi pengeluaran. Adapun fasilitas dan
peralatan gudang yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :
a. Fasilitas dan Prasarana Pendukung
Kebutuhan dasar sehari-hari dari pelaksana (pegawai) harus tersedia dengan baik dan standar.
Untuk itu dalam merencanakan tata ruang gudang harus dipikirkan kebutuhan pegawai antara
lain kamar mandi, toilet, peralatan P3K dan lainnya, dimana lokasinya tidak terlalu jauh dari
gudang sehingga tidak memakan waktu dan tenaga.
b. Ruang Penerimaan Barang (Import Area)
Yaitu suatu ruang yang berada dalam area gudang dan terpisah dengan tempat penyimpanan
barang atau yang lazim disebut dengan Area Karantina Material. Area ini berfungsi
sebagai tempat penerimaan awal atau kedatangan barang secara fisik barang, sebelum
dilakukan proses pemeriksaan sampai dengan dikeluarkannya Berita Acara Penerimaan
dan dilakukan transaksi penerimaan secara sistem akuntansi maupun Sistem Informasi
Terpadu , dalam kondisi ini material tersebut biasanya di sebut Material dalam Karantina.
Apabila memungkinkan area ini sekaligus bisa difungsikan sebagai tempat untuk
pemeriksaan barang oleh tim pemeriksa, khususnya untuk barang-barang yang tidak
memerlukan pengetesan secara sistem.
Untuk memudahkan identifikasi dan efektifitas proses, area ini dibagi menjadi beberapa
area ( yang dilengkapi dengan identitas area dan daftar barang disetiap area) yaitu :
1) Area untuk barang yang baru datang menunggu proses pemeriksaan
2) Area untuk barang yang sudah dilakukan pemeriksaan, yang terdiri dari :
a) Barang di Terima, siap untuk ditransaksikan dan atau ditaruh di Gudang sebagai
barang Persediaan.
b) Barang di Tolak, untuk dikembalikan ke pemasok.
c. Ruangan Pengeluaran Barang (Export Area)
Yaitu suatu ruangan atau area yang terpisah dengan area penyimpanan barang dan berfungsi
untuk transaksi penyerahan barang dari pengguna atau peminta dengan petugas gudang atau
sebagai tempat transit sementara barang-barang yang sudah ditransaksikan pengeluaran
baik di sistem akuntansi atau Sistem Informasi Terpadu (SIT) dan sudah dikeluarkan dari
rak penyimpanan (Bin Lock) tetapi masih menunggu pengambilan oleh pengguna atau
-
peminta barang. Dengan demikian selain petugas gudang tidak diperbolehkan masuk di
area penyimpanan barang.
d. Sarana Sistem Informasi Terpadu (SIT)
Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses bisnis sistem pergudangan adalah dengan
menggunakan sistem informasi terpadu yang baik, handal dan online serta mencakup semua
aspek transaksi yang ada, sehingga proses monitoring, pengendalian dan pelaporan bisa
berjalan secara cepat dan akurat serta menyeluruh. Namun, apabila ada proses bisnis yang
belum bias diakomodasi oleh SIT, maka proses bisnis tersebut tetap dilaksanakan secara
manual.
e. Rak
Salah satu cara yang efisien dan efektif dalam proses penyimpanan barang di gudang adalah
dengan menggunakan sarana Rak. Umumnya bentuk rak berkotak-kotak dengan ukuran
yang bervariasi tergantung pada arealnya, contohnya rak yang mempunyai dimensi p x l x t =
0,30/0,50 x 0,90 x 2 meter, untuk menghemat ruangan rak dapat berukuran lebih kecil
disusun rangkap 2, saling bertolak belakang ketinggian bisa kurang dari 2 meter dengan
demikian sedapat mungkin kita harus menghindari pengambilan barang dengan
menggunakan tangga.
Penyusunan rak secara memanjang sedapat mungkin dihindari, celah-celah harus
disediakan pada jarak paling jauh 6 meter tergantung dari kontruksi dan ukuran gudang.
Papan pada bagian atas dan bawah rak hendaknya dibuat rata/lapang agar dapat dimasuki
barang dengan mudah.
f. Bantalan/Ganjal
Untuk pengamanan material dalam penyimpanan dari pengaruh lingkungan, untuk
menambah penguatan dalam penumpukan dan untuk memudahkan penanganan
pengangkatan dan pengangkutan, maka harus dipergunakan bantalan (ganjal) sesuai
dengan kebutuhan, yang berfungsi sebagai pengisi antara (spacers). Adapun jenis bantalan
(ganjal) yang harus dipergunakan adalah :
1) Bantalan Lantai
Yaitu bantalan yang berupa lembaran triplek atau papan dengan tujuan untuk
memberikan pengamanan terhadap material yang mudah rusak karena kelembaban
lantai, contohnya adalah bahan kertas, tekstil dll.
-
2) Bantalan Panjang (balok panjang)
Bantalan dapat juga digunakan sebagai bantalan (ganjal) lantai, dengan tujuan untuk
memperoleh kekuatan/kemampuan tumpukan, terutama untuk barang -barang dengan
bentuk tak menentu atau barang yang mudah hancur.
3) Bantalan Pendek (balok pendek)
Digunakan sebagai pengisi peti -peti sehingga memungkinkan bagi forklift untuk lebih
mudah mengangkatnya.
g. Pengikat
Terbuat dari serpih kertas, kain goni, tali rafia atau jenis lainnya, digunakan untuk
mengikat kelompok material menjadi satu.
h. Pallet
Adalah suatu alas dari papan yang disatukan dengan kayu balok guna penumpukan
material seperti semen, minyak dalam drum, barang dalam peti atau kotak sehingga mudah
diangkat oleh forklift. Adapun tujuan dari penggunaan pallet adalah untuk memudahkan
pengangkutan, penghematan biaya, waktu dan tenaga. Ukuran pallet harus disesuaikan
dengan kontruksi, maksud dan tujuan penggunaannya.
i. Alat bantu teknik gudang
Untuk memudahkan dalam penanganan (handling) baik dalam proses penerimaan,
penyimpanan, pemindahan dan pengeluaran barang di gudang, maka dalam sistem
pergudangan harus disediakan alat bantu teknik. Adapun alat bantu teknik gudang harus
dipenuhi dalam sistem pergudangan adalah :
1) Alat bantu teknik bergerak
Traktor, forklift, kereta dorong roda empat dan roda dua, kereta dengan tenaga, kereta
dengan alat untuk menaikkan, derek, roda pemisah dll.
2) Alat bantu teknik statis
Timbangan duduk, alat ukur panjang (meteran), literan, mikrometer, jangka sorong,
pompa tangan, gergaji besi, gunting, tang kombinasi, palu, linggis, catut, majun,
alat penyedot debu/vacuum cleaner dengan hose yang cukup, dll.
-
Pengamanan, Keselamatan dan Kenyamanan
Dengan mengelola nilai asset yang tidak kecil bahkan rata-rata bernilai milyaran rupiah,
maka Keamanan dan Keselamatan dalam sistem pergudangan adalah merupakan hal yang
sangat mutlak harus dilaksanakan, baik terhadap manusia selaku pelaksana dan
penanggung jawab pergudangan, maupun terhadap barang yang disimpan dalam gudang.
Petunjuk dan pengamanan serta ketentuan-ketentuan mengenai pengamanan, keamanan
dan keselamatan baik terhadap manusia maupun material harus mudah dimengerti dan
mudah dilaksanakan serta harus dilaksanakan dengan disiplin dan konsekuen. Pengamanan
pada suatu komplek pergudangan meliputi :
a. Pengamanan Intern
Yaitu sistem keamanan terhadap kemungkinan gangguan intern. Gudang harus selalu
dikunci selama tidak ada orang yang bekerja dan kegiatan diluar jam kerja harus
dibatasi pada orang-orang tertentu. Kepala gudang harus ikut mengawasi secara
langsung dan bertanggung jawab.
Memasang cctv pada tiap sudut ruangan untuk meningkatkan dan mempermudah
pengamanan. Pastikan agar tiap bagian gudang dapat terrekam oleh cctv.
b. Pengamanan Ekstern
Yaitu sistem keamanan terhadap kemungkinan gangguan ekstern, diantaranya berupa
pagar, keberadaan pintu keluar masuk harus dibatasi seminimal mungkin, angkutan
keluar masuk harus diperiksa dan hanya boleh membawa material yang dilengkapi
dengan dokumen yang sah, harus diadakan penjagaan yang biasanya menjadi satu dalam
sistem penjagaan komplek perusahaan.
c. Pengamanan bahaya kebakaran dan kecelakaan
Bahaya kebakaran dan bahaya kecelakaan sangat rentan terjadi di area pergudangan,
baik itu yang disebabkan oleh faktor manusia, lingkungan, peralatan bahkan dari
material yang disimpan itu sendiri. Untuk itu sistem Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) harus menjadi bagian yang penting dalam sistem pergudangan.
Hal-hal penting yang harus diperhatikan terkait dengan keamanan dan keselamatan
adalah sebagai berikut :
-
1) Mobil pemadam kebakaran harus mudah untuk masuk dan keluar, sehingga jalan
dan pintu dibuat selebar mungkin minimal 3,60 meter.
2) Alat pemadam kebakaran harus ditempatkan pada tempat yang tepat dalam gudang
dan diadakan pengecekan secara berkala.
3) Petunjuk cara memadamkan harus ada dan jelas, serta seringkas mungkin, tempat
yang mempunyai potensi bahaya kebakaran harus diberi tanda yang jelas.
4) Tempat sampah harus disediakan dan dibersihkan secara berkala.
5) Material yang mudah meledak, mudah terbakar harus ditempatkan tersendiri atau
terpisah dari gudang lainnya.
6) Material yang mengandung racun atau bahan kimia yang berbahaya harus ada
perlakuan dan penanganan secara khusus.
7) Penggunaan peralatan dan sarana kerja harus sesuai dengan prosedur dan petunjuk
(SOP/Standing Operation Procedure) yang ada.
8) Tersedia alat-alat pelindung yang standar meliputi sarung tangan, sepatu/safety
shoes, masker tutup hidung/mulut, safety helmet, kaca mata, penutup telinga, dll.
9) Tata ruang dan penempatan rak harus memperhatikan sistem K2.
10) Tersedia alat komunikasi (telepon, radio komunikasi dll).
11) Sistem penerangan dan sirkulasi udara harus cukup, penerangan sangat bermanfaat
untuk memperlancar jalannya tugas, juga untuk fungsi keamanan, sedang
kelembaban udara akan sangat berpengaruh terhadap material yang disimpan,
sirkulasi udara perlu juga diperhatikan agar suhu ruang gudang selalu dapat
dipertahankan.
12) Harus diusahakan agar dalam gudang tidak ada tiang-tiang, supaya tidak
mengganggu penempatan rak dan material, bergeraknya manusia/alat-alat dan
kegiatan lainnya.
13) Daya pikul lantai
14) Rencana penggunaan gudang sangat menentukan daya pikul lantai, jangan sampai
lantainya rusak karena beban berat material yang disimpan sehingga mengganggu
penyelenggaraan gudang itu sendiri, umumnya batas kekuatan lantai berkisar antara
0,5 sampai 1 ton per meter persegi.
15) Ukuran bangunan atau lapangan
-
16) Dimensinya tergantung dari rencana peruntukan bangunan tersebut untuk
menyimpan berapa banyak material yang akan disimpan, agar tidak terjadi
pemborosan.
Access Road Antara Gudang Dan Site Proyek
Lokasi :
Access road antara gudang dan site proyek berada di atas tanah yang baik. Sebisa
mungkin Hindari menempatkan akses jalan di lahan basah, dataran banjir, sungai,
sungai, atau saluran air.
Jenis Perkerasan Access Road:
Jenis perkerasan menggunakan flexible pavement (aspal). Untuk area di sekitar gudang
menggunakan rigid pavement (beton bertulang) karena dipersiapkan untuk truk
mengerem, dan bongkar muat barang.
Lebar Access road:
Lebar access road harus memungkinkan 2 truk pengangkut berpapasan. Di beberapa
titik diberi bahu jalan untuk memungkinkan truk pengangkut barang dapat berputar
arah.