133098998 referat abses hepar

Upload: emibgt

Post on 06-Jul-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    1/39

    ABSES HEPAR 

    A. PENDAHULUAN

    Abses hati adalah bentuk infeksi pada hati yang disebabkan oleh karena

    infeksi bakteri, parasit, jamur maupun nekrosis steril yang bersumber dari

    sistem gastrointestinal yang ditandai dengan adanya proses supurasi dengan

     pembentukan pus yang terdiri dari jaringan hati nekrotik, sel-sel inflamasi atau

    sel darah didalam parenkim hati .(1)

    Secara umum, abses hati terbagi 2, yaitu abses hati amebik (AA) dan

    abses hati piogenik (A!). AA merupakan salah satu komplikasi amebiasisekstraintestinal yang paling sering dijumpai di daerah tropik"subtropik,

    termasuk #ndonesia. A! dikenal juga sebagai hepatic abscess, bacterial liver 

    abscess, bacterial abscess of the liver, bacterial hepatic abscess.  A! ini

    merupakan kasus yang relatif jarang, pertama ditemukan oleh ippocrates ($%%

    S&) dan dipublikasikan pertama kali oleh 'right pada tahun 1*. (1)

    !re+alensi yang tinggi sangat erat hubungannya dengan sanitasi yang

     jelek, status ekonomi yang rendah serta gii yang buruk. &eningkatnya arus

    urbanisasi menyebabkan bertambahnya kasus abses hati di daerah perkotaan.

    i negara yang sedang berkembang abses hati amuba lebih sering didapatkan

    secara endemik dibandingkan dengan abses hati piogenik. alam beberapa

    dekade terakhir ini telah banyak perubahan mengenai aspek epidemiologis,

    etiologi, bakteriologi, cara diagnostik maupun mengenai pengelolaan serta

     prognosisnya. (2)

    B. ANATOMI DAN FISIOLOGI HATI

    ati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh, berat rata-rata sekitar 

    1.%%gr atau 2 / berat badan orang de0asa normal. etaknya sebagian besar di

    regio hipokondria dekstra, epigastrika, dan sebagian kecil di hipokondria

    sinistra. ati memiliki dua lobus utama yaitu kanan dan kiri. obus kanan dibagi

    menjadi segmen anterior dan posterior oleh fisura segmentalis kanan. obus kiri

    dibagi menjadi segmen medial dan lateral oleh ligamentum falsiformis. i ba0ah

    1

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    2/39

     peritonium terdapat jaringan ikat padat yang disebut kapsula Glisson yang meliputi

    seluruh permukaan hati. Setiap lobus hati terbagi menjadi struktur-struktur yang

    disebut sebagai lobulus, yang merupakan unit mikroskopis dan fungsional

    organ yang terdiri atas lempeng-lempeng sel hati dimana diantaranya terdapat

    sinusoid. Selain sel-sel hati, sinusoid +ena dilapisi oleh sel endotel khusus dan

    sel  Kupffer yang merupakan makrofag yang melapisi sinusoid dan mampu

    memfagositosis bakteri dan benda asing lain dalam darah sinus hepatikus. ati

    memiliki suplai darah dari saluran cerna dan limpa melalui +ena porta hepatika

    dan dari aorta melalui arteria hepatika. (2,,$)

    ati mempunyai fungsi yang sangat beraneka ragam. 'eberapa di antaranya

    yaitu (,$,,*)

      Pembentukan dan ekskresi emedu

    alam hal ini terjadi metabolisme pigmen dan garam empedu. 3aram empedu

     penting untuk pencernaan dan absopsi lemak serta +itamin larut-lemak di

    dalam usus.

    2

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    3/39

      Pen!"#a$an metab"#ik kate!"ri nutrien utama %karb"$idrat& #emak&

    r"tein' sete#a$ en(eraan dari sa#uran en)ernaan

    a. &etabolisme karbohidrat menyimpan glikogen dalam jumlah besar,

    kon+ersi galaktosa dan friktosa menjadi glukosa, glukoneogenesis, serta

     pembentukan banyak senya0a kimia dari produk antara metabolisme

    karbohidrat.

     b. &etabolisme lemak oksidasi asam lemak untuk menyuplai energi bagi

    fungsi tubuh yang lain, sintesis kolesterol,fosfolipid,dan sebagian besar 

    lipoprotein, serta sintesis lemak dari protein dan karbohidrat

    c. &etabolisme protein deaminasi asam amino, pembentukan ureum untuk 

    mengeluarkan amonia dari cairan tubuh, pembentukan protein plasma,

    serta interkon+ersi beragam asam amino dan sintesis senya0a lain dari

    asam amino.

    Penimbunan *itamin dan minera#

    4itamin larut-lemak ( A,,5,6 ) disimpan dalam hati, juga +itamin '12,

    tembaga, dan besi dalam bentuk ferritin. 4itamin yang paling banyak 

    disimpan dalam hati adalah +itamin A, tetapi sejumlah besar +itamin dan

    '12 juga disimpan secara normal.

       Hati menyimpan besi dalam bentuk ferritin

    Sel hati mengandung sejumlah besar protein yang disebut apoferritin, yang

    dapat bergabung dengan besi baik dalam jumlah sedikit maupun banyak.

    7leh karena itu, bila besi banyak tersedia dalam cairan tubuh, maka besi

    akan berikatan dengan apoferritin membentuk ferritin dan disimpan dalam

     bentuk ini di dalam sel hati sampai diperlukan. 'ila besi dalam sirkulasi

    cairan tubuh mencapai kadar rendah, maka ferritin akan melepaskan besi.

       Hati membentuk zat-zat yang digunakan untuk koagulasi darah dalam

     jumlah banyak 

    8at-at yang dibentuk di hati yang digunakan pada proses koagulasi

    meliputi fibrinogen, protrombin, globulin akselerator, faktor 4##, dan

     beberapa faktor koagulasi lainnya. 4itamin 6 dibutuhkan oleh proses

    metabolisme hati, untuk membentuk protrombin dan faktor 4##, #9, dan 9.

    3

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    4/39

    Hati men!e#uarkan atau men!ekskresikan "bat+"batan& $"rm"n& dan ,at

    #ain

    &edium kimia yang aktif dari hati dikenal kemampuannya dalam melakukan

    detoksifikasi atau ekskresi berbagai obat-obatan meliputi sulfonamid,

     penisilin, ampisilin, dan eritromisin ke dalam empedu. 'eberapa hormon

    yang disekresi oleh kelenjar endokrin diekskresi atau dihambat secara kimia

    oleh hati meliputi tiroksin dan terutama semua hormon steroid seperti

    estrogen, kortisol, dan aldosteron.

    Hati ber-un!si seba!ai !udan! dara$ dan -i#trasi

    ati adalah organ +enosa yang mampu bekerja sebagai tempat penampungan

    darah yang bermakna saat +olume darah berlebihan dan mampu menyuplai

    darah ekstra di saat kekurangan +olume darah. Sinusoid hati merupakan depot

    darah yang mengalir kembali dari +ena ca+a (gagal jantung kanan). kerja

    fagositik sel 6upffer membuang bakteri dan debris dari darah.

    . EPIDEMIOLOGI

    i negara : negara yang sedang berkembang, AA didapatkan secara

    endemik dan jauh lebih sering dibandingkan A!. A! ini tersebar di seluruh

    dunia, dan terbanyak di daerah tropis dengan kondisi hygiene "sanitasi yang

    kurang. Secara epidemiologi, didapatkan ; : 1 per 1%%.%%% kasus A! yang

    memerlukan pera0atan di

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    5/39

    !enelitian di #ndonesia menunjukkan perbandingan pria dan 0anita berkisar 

    1 sampai 221, yang tersering pada dekade keempat. !enularan umumnya

    melalui jalur oral-fekal dan dapat juga oral-anal-fekal. 6ebanyakan yang

    menderita amubiasis hati adalah pria dengan rasio ,$-;, kali lebih sering

    dari 0anita. >sia yang sering dikenai berkisar antara 2%-% tahun terutama

    de0asa muda dan lebih jarang pada anak. #nfeksi  E.histolytica memiliki

     pre+alensi yang tinggi di daerah subtropikal dan tropikal dengan kondisi yang

     padat penduduk, sanitasi serta gii yang buruk. (2,=)

    D. ETIOLOGI

    D./ Abses Hati Amebik 

    idapatkan beberapa spesies amoeba yang dapat hidup sebagai

     parasit non-patogen dalam mulut dan usus, tetapi hanya  Entamoeba

    histolytica  yang dapat menyebabkan penyakit. anya sebagian kecil

    indi+idu yang terinfeksi  Entamoeba histolytica yang memberikan gejala

    amebiasis in+asif, sehingga diduga ada 2 jenis  Entamoeba histolytica yaitu

    strain patogen dan non-patogen. 'er+ariasinya +irulensi berbagai strain

     Entamoeba histolytica  ini berbeda berdasarkan kemampuannya

    menimbulkan lesi pada hati. (2)

     Amuba bentuk trofozoit dengan pseupoda ukuran besar (8)

     Entamoeba histolytica adalah protooa usus kelas hizopoda yang

    mengadakan pergerakan menggunakan pseupodia"kaki semu. @erdapat

     bentuk parasit, yaitu tropooit yang aktif bergerak dan bersifat in+asif,

    5

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    6/39

    mampu memasuki organ dan jaringan, bentuk kista yang tidak aktif 

     bergerak dan bentuk prakista yang merupakan bentuk antara kedua

    stadium tersebut. @ropooit adalah bentuk motil yang biasanya hidup

    komensal di dalam usus. apat bermultiplikasi dengan cara membelah diri

    menjadi 2 atau menjadi kista. @umbuh dalam keadaan anaerob dan hanya

     perlu bakteri atau jaringan untuk kebutuhan at giinya. @ropooit ini tidak 

     penting untuk penularan karena dapat mati terpajan hidroklorida atau

    enim pencernaan. ika terjadi diare, tropooit dengan ukuran 1%-2% um

    yang berpseudopodia keluar, sampai yang ukuran % um.@ropooit besar 

    sangat aktif bergerak, mampu memangsa eritrosit, mengandung protease

    yaitu hialuronidase dan mukopolisakaridase yang mampu mengakibatkan

    destruksi jaringan. 'entuk tropooit ini akan mati dalam suasana kering

    atau asam. 'ila tidak diare"disentri tropooit akan membentuk kista

    sebelum keluar ke tinja. (2,)

    6ista akan berinti $ setelah melakukan 2 kali pembelahan dan

     berperan dalam penularan karena tahan terhadap perubahan lingkungan,

    tahan asam lambung dan enim pencernaan. 6ista infektif mempunyai $

    inti merupakan bentuk yang dapat ditularkan dari penderita atau karier ke

    manusia lainnya. 6ista berbentuk bulat dengan diameter ;-2% um, dinding

    kaku. !embentukan kista ini dipercepat dengan berkurangnya bahan

    makanan atau perubahan osmolaritas media. (2,)

    D.0 Abses Hati Pi"!enik 

    5tiologi A! adalah enterobacteriaceae, microaerophilic

     streptococci, anaerobic streptococci, klebsiella pneumoniae, bacteriodes,

     fusobacterium, staphylococcus aureus, staphylococcus milleri, candida

    albicans, aspergillus, actinomyces, eikenella corrodens, yersinia

    enterolitica, salmonella typhi, brucella melitensis, dan fungal. 7rganisme

     penyebab yang paling sering ditemukan adalah  E.!oli, Klebsiella

     pneumoniae, "roteus vulgaris, Enterobacter aerogenes dan spesies dari

     bakteri anaerob ( contohnya #treptococcus $illeri ). #taphylococcus

    aureus  biasanya organisme penyebab pada pasien yang juga memiliki

     penyakit granuloma yang kronik. 7rganisme yang jarang ditemukan

    6

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    7/39

    sebagai penyebabnya adalah #almonella, Haemophillus, dan %ersinia.

    6ebanyakan abses hati piogenik adalah infeksi sekunder di dalam

    abdomen. 'akteri dapat mengi+asi hati melalui

    1. 4ena porta yaitu infeksi pel+is atau gastrointestinal atau bisa

    menyebabkan fileplebitis porta

    2. Arteri hepatika sehingga terjadi bakteremia sistemik 

    . 6omplikasi infeksi intra abdominal seperti di+ertikulitis,

     peritonitis, dan infeksi post operasi

    $. 6omplikasi dari sistem biliaris, langsung dari kantong empedu atau

    saluran-saluran empedu. 7bstruksi bilier ekstrahepatik 

    menyebabkan kolangitis. !enyebab lainnya biasanya berhubungan

    dengan choledocholithiasis, tumor jinak dan ganas atau pascaoperasi striktur.

    . @rauma tusuk atau tumpul. Selain itu embolisasi transarterial dan

    cryoablation massa hati sekarang diakui sebagai etiologi baru abses

     piogenik.

    *. 6riptogenik tanpa faktor predisposisi yang jelas, terutama pada

    orang lanjut usia. Bamun insiden meningkat pada pasien dengan

    diabetes atau kanker metastatik. (1,=,1%,11)

    E. PATOGENESIS

    E./ Abses Hear Amebik

    ?ara penularan umumnya fecal-oral yaitu dengan menelan kista,

     baik melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi atau transmisi

    langsung pada orang dengan higiene yang buruk. 6asus yang jarang

    terjadi adalah penularan melalui seks oral ataupun anal.  (11,12)

     E.hystolitica dalam 2 bentuk ,

     baik bentuk trofooit yangmenyebabkan penyakit in+asif maupun kista bentuk infektif yang dapat

    ditemukan pada lumen usus. 'entuk kista tahan terhadap asam lambung

    namun dindingnya akan diurai oleh tripsin dalam usus halus. 6emudian

    kista pecah dan melepaskan trofooit yang kemudian mengin+asi lapisan

    mukosa usus. Amuba ini dapat menjadi patogen dengan mensekresi enzim

    cysteine   protease, sehingga melisiskan jaringan maupun eritrosit dan

    menyebar keseluruh organ secara hematogen dan perkontinuinatum.

    7

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    8/39

    Amoeba yang masuk ke submukosa memasuki kapiler darah, ikut dalam

    aliran darah melalui +ena porta ke hati. i hati  E.hystolitica mensekresi

    enim proteolitik yang melisis jaringan hati, dan membentuk abses. i hati

    terjadi fokus akumulasi neutrofil periportal yang disertai nekrosis dan

    infiltrasi granulomatosa. esi membesar, bersatu, dan granuloma diganti

    dengan nekrotik. 'agian nekrotik ini dikelilingi kapsul tipis seperti

     jaringan fibrosa. okasi yang sering adalah di lobus kanan (=%/ - %/)

    karena lobus kanan menerima darah dari arteri mesenterika superior dan

    +ena portal sedangkan lobus kiri menerima darah dari arteri mesenterika

    inferior dan aliran limfatik. Dinding abses bervariasi

    tebalnya,bergantung pada lamanya penyakit. Secara

    klasik, cairan abses menyerupai ”achovy paste” dan

    berarna c!klat kemera"an, sebagai akibat #aringan "epar

    serta sel dara" mera" yang dicerna. (2,;,12,1)

    E.0 Abses Hear Pi"!enik 

    ati adalah organ yang paling sering untuk terjadinya abses.

    ari suatu studi di Amerika, didapatkan 1/ abses hati dari $;/ abses

    +iseral. Abses hati dapat berbentuk soliter maupun multipel. al ini

    dapat terjadi dari penyebaran hematogen maupun secara langsung dari

    tempat terjadinya infeksi di dalam rongga peritoneum. ati menerima

    darah secara sistemik maupun melalui sirkulasi +ena portal, hal ini

    memungkinkan terinfeksinya hati oleh karena paparan bakteri yang

     berulang, tetapi dengan adanya sel 6uppfer yang membatasi sinusoid

    hati akan menghindari terinfeksinya hati oleh bakteri tersebut. 'akteri piogenik dapat memperoleh akses ke hati dengan ekstensi langsung dari

    organ-organ yang berdekatan atau melalui +ena portal atau arteri

    hepatika. Adanya penyakit sistem biliaris sehingga terjadi obstruksi

    aliran empedu akan menyebabkan terjadinya proliferasi bakteri. Adanya

    tekanan dan distensi kanalikuli akan melibatkan cabang-cabang dari

    +ena portal dan limfatik sehingga akan terbentuk formasi abses

    fileflebitis. &ikroabses yang terbentuk akan menyebar secara

    $

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    9/39

    hematogen sehingga terjadi bakteremia sistemik. !enetrasi akibat

    trauma tusuk akan menyebabkan inokulasi bakteri pada parenkim hati

    sehingga terjadi A!. !enetrasi akibat trauma tumpul menyebabkan

    nekrosis hati, perdarahan intrahepatik dan terjadinya kebocoran saluran

    empedu sehingga terjadi kerusakan dari kanalikuli. 6erusakan

    kanalikuli menyebabkan masuknya bakteri ke hati dan terjadi

     pembentukan pus. obus kanan hati lebih sering terjadi A! dibanding

    lobus kiri, kal ini berdasarkan anatomi hati, yaitu lobus kanan

    menerima darah dari arteri mesenterika superior dan +ena portal

    sedangkan lobus kiri menerima darah dari arteri mesenterika inferior 

    dan aliran limfatik. (1,1%)

    F. GAMBARAN 1LINIS

    F./ Abses Hear Amebik(2,;,,1,)

    3ejala

    a. emam internitten ( ;-$% o?)

     b. Byeri perut kanan atas, kadang nyeri epigastrium dan dapat menjalar

    hingga bahu kanan dan daerah skapula

    c. Anoreksia

    d. Bausea

    e. 4omitus

    f. 6eringat malam

    g. 'erat badan menurunh. 'atuk  

    i. !embengkakan perut kanan atas

     j. #kterus

    k. 'uang air besar berdarah

    l. 6adang ditemukan ri0ayat diare

    m. 6adang terjadi cegukan (hiccup)

    6elainan fisis

    a. #kterus

     b. @emperatur naik 

    %

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    10/39

    c. &alnutrisi

    d. epatomegali yang nyeri spontan atau nyeri tekan atau disertai komplikasi

    e. Byeri perut kanan atas

    f. Cluktuasi

    F.0 Abses $ati i"!enik (1,2,;,1)

    3ambaran klinis abses hati piogenik menunjukkan manifestasi sistemik yang

    lebih berat dari abses hati amuba.

    6eluhan

    a. emam yang sifatnya dapat remitten, intermitten atau kontinyu yang

    disertai menggigil

     b. Byeri spontan perut kanan atas ditandai dengan jalan membungkuk ke

    depan dan kedua tangan diletakkan di atasnya.c. &ual dan muntah

    d. 'erkeringat malam

    e. &alaise dan kelelahan

    f. 'erat badan menurun

    g. 'erkurangnya nafsu makan

    h. Anoreksia

    !emeriksaan fisis

    a. epatomegali b. Byeri tekan perut kanan

    c. #kterus, namun jarang terjadi

    d. 6elainan paru dengan gejala batuk, sesak nafas serta nyeri pleura

    e. 'uang air besar ber0arna seperti kapur 

    f. 'uang air kecil ber0arna gelap

    g. Splenomegali pada A! yang telah menjadi kronik 

    G. DIAGNOSIS

    G./ Abses $ati amebik (2,)

    iagnosis pasti ditegakkan melalui biopsi hati untuk menemukan

    trofooit amuba. iagnosis abses hati amebik di daerah endemik dapat

    dipertimbangkan jika terdapat demam, nyeri perut kanan atas,

    hepatomegali yang juga ada nyeri tekan. isamping itu bila didapatkan

    leukositosis, fosfatase alkali meninggi disertai letak diafragma yang tinggi

    dan perlu dipastikan dengan pemeriksaan >S3 juga dibantu oleh tes

    serologi. >ntuk diagnosis abses hati amebik juga dapat menggunakan

    1&

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    11/39

    kriteria Sherlock (1*), kriteria

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    12/39

    H./ Pemeriksaan Lab"rat"rium

    !ada pasien abses hati amebik, pemeriksaan hematologi didapatkan

    hemoglobin 1%,$-11, g/ sedangkan lekosit 1.%%%-1*.%%%"m

    . pada pemeriksaan faal hati didapatkan albumin 2,=*-,% g/, globulin ,*2-

    ,= g/, total bilirubin %,-2,$$ mg/, fosfatase alkali 2=%,$-;2,% u",

    S37@ 2=,;-, u" dan S3!@ 1,=-*,% u". adi kelainan yang

    didapatkan pada amubiasis hati adalah anemia ringan sampai sedang,

    leukositosis berkisar 1.%%%"m. Sedangkan kelainan faal hati didapatkan

    ringan sampai sedang. >ji serologi dan uji kulit yang positif menunjukkan

    adanya Ag atau Ab yang spesifik terhadap parasit ini, kecuali pada a0al

    infeksi. Ada beberapa uji yang banyak digunakan antara lain

    hemaglutination (#A), countermunoelectrophoresis (?#5), dan 5#SA.

     eal &ime "! cocok untuk mendeteksi 5.histolityca pada feses dan pus

     penderita abses hepar. (2,=,)

    !ada pasien abses hati piogenik, mungkin didapatkan leukositosis

    dengan pergeseran ke kiri, anemia, peningkatan laju endap darah,

    gangguan fungsi hati seperti peninggian bilirubin, alkalin fosfatase,

     peningkatan enim transaminase, serum bilirubin, berkurangnya

    konsentrasi albumin serum dan 0aktu protrombin yang memanjang

    menunjukkan bah0a terdapat kegagalan fungsi hati. 6ultur darah yang

    memperlihatkan bakterial penyebab menjadi standar emas untuk 

    menegakkan diagnosis secara mikrobiologik. !emeriksaan biakan pada

     permulaan penyakit sering tidak ditemukan kuman. 6uman yang sering

    ditemukan adalah kuman gram negatif seperti  "roteus vulgaris,

     'erobacter aerogenes atau  "seudomonas aeruginosa, sedangkan kuman

    anaerib  $icroaerofilic sp, #treptococci sp, (acteroides sp, atau

     )usobacterium sp. (1,2)

    H.0 Pemeriksaan Radi"#"!i

    !ada pasien abses hati amebik, foto thoraks menunjukkan

     peninggian kubah diafragma kanan dan berkurangnya pergerakan

    diafragma efusi pleura kolaps paru dan abses paru. 6elainan pada foto

    12

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    13/39

     polos abdomen tidak begitu banyak. &ungkin berupa gambaran ileus,

    hepatomegali atau gambaran udara bebas di atas hati. arang didapatkan

    air fluid le+el yang jelas, >S3 untuk mendeteksi amubiasis hati, >S3

    sama efektifnya dengan ?@ atau &S3 pada amubiasis

    hati adalah bentuk bulat atau o+al tidak ada gema dinding yang berarti

    ekogenitas lebih rendah dari parenkim hati normal bersentuhan dengan

    kapsul hati dan peninggian sonic distal. 3ambaran ?@ scan ; / berupa

    massa soliter relatif besar, monolokular, prakontras tampak sebagai massa

    hipodens berbatas suram. ensitas cairan abses berkisar 1%-2% .>. !asca

    kontras tampak penyengatan pada dinding abses yang tebal. Septa terlihat

     pada % / kasus. !enyengatan dinding terlihat baik pada fase porta. (2)

    Gambaran CT Scan pada abses hati amebic(8)

    !ada pasien abses hati piogenik, foto polos abdomen kadang-kadang

    didapatkan kelainan yang tidak spesifik seperti peninggian diafragma

    kanan, efusi pleura, atelektasis basal paru, empiema, atau abses paru. !ada

    foto thoraks !A, sudut kardiofrenikus tertutup, pada posisi lateral sudut

    kostofrenikus anterior tertutup. Secara angiografik abses merupakan

    daerah a+askuler. 6adang-kadang didapatkan gas atau cairan pada

    subdiafragma kanan. !emeriksaan >S3, radionuclide scanning, ?@ scan

    dan &

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    14/39

    masa lo* density  berbatas suram. !asca kontras fase arterial tampak 

    gambaran khas berupa masa dengan rim enhancement dimana hanya

    kapsul abses yang tebal yang menyengat. 'agian tengah abses terlihat

    hipodens dengan banyak septa-septa halus yang juga menyengat, sehingga

    membentuk gambaran menyerupai jala. Case porta penyengatan dinding

    kapsul abses akan semakin menonjol dan sekitar dinding abses tampak 

    area yang hipodens sebagai reaksi edema di sekitar abses. Sebagian kecil

     piogenik bersifat monokuler, tidak bersepta, dan menyerupai abses

    amoebiasis. !embentukan gas di dalam abses biasanya pada infeksi oleh

    kuman 6lebsiella. (1,2,)

    Gambaran CT Scan dengan multifokal abses hati piogenik pada segmen IV. Abseslainnya terdapat pada segmen VII dan VIII. (8

    6arateristik abses pada pemeriksaan &S3 antara abses piogenik dan amebik.

    'iasanya sangat besar, kadang-kadang multilokular. Struktur eko rendah

    sampai cairan ( anekoik ) dengan adanya bercak-bercak hiperekoik 

    (debris) di dalamnya. @epinya tegas, ireguler yang makin lama makin

     bertambah tebal. (1*)

    I. PENATALA1SANAAN

    I./ Abses $ati amebik (2,12,1$,1=)

    1. &edikamentosa

    14

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    15/39

    Abses hati amoeba tanpa komplikasi lain dapat menunjukkan

     penyembuhan yang besar bila diterapi hanya dengan antiamoeba.

    !engobatan yang dianjurkan adalah

    a. $etronidazole

     $etronidazole merupakan deri+at nitroimidazole, efektif untuk 

    amubiasis intestinal maupun ekstraintestinal., efek samping yang

     paling sering adalah sakit kepala, mual, mulut kering, dan rasa kecap

    logam. osis yang dianjurkan untuk kasus abses hati amoeba adalah

    F =% mg per hari selama : 1% hari. Sedangkan untuk anak ialah -

    % mg"kg''"hari terbagi dalam tiga dosis. eri+at nitroimidazole

    lainnya yang dapat digunakan adalah tinidazole dengan dosis F ;%%

    mg perhari selama hari, untuk anak diberikan *% mg"kg''"hari

    dalam dosis tunggal selama - hari.

     b. +ehydroemetine (5)

    &erupakan deri+at diloanine furoate. osis yang direkomendasikan

    untuk mengatasi abses li+er sebesar F %% mg perhari selama 1% hari

    atau 1-1, mg"kg''"hari intramuskular (maF. mg"hari) selama 1%

    hari. 5 relatif lebih aman karena ekskresinya lebih cepat dan

    kadarnya pada otot jantung lebih rendah. Sebaiknya tidak digunakan

     pada penyakit jantung, kehamilan, ginjal, dan anak-anak 

    c. !hlorouin

    osis klorokuin basa untuk de0asa dengan amubiasis ekstraintestinal

    ialah 2F%% mg"hari pada hari pertama dan dilanjutkan dengan 2F1%

    mg"hari selama 2 atau minggu. osis untuk anak ialah 1%

    mg"kg''"hari dalam 2 dosis terbagi selama minggu. osis yangdianjurkan adalah 1 g"hari selama 2 hari dan diikuti %% mg"hari

    selama 2% hari.

    2. Aspirasi

    Apabila pengobatan medikamentosa dengan berbagai cara tersebut di

    atas tidak berhasil (=2 jam), terutama pada lesi multipel, atau pada

    ancaman ruptur atau bila terapi dcngan metronidaol merupakan

    15

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    16/39

    kontraindikasi seperti pada kehamilan, perlu dilakukan aspirasi.

    Aspirasi dilakukan dengan tuntunan >S3.

    . rainase !erkutan

    rainase perkutan indikasinya pada abses besar dengan ancaman ruptur 

    atau diameter abses E = cm, respons kemoterapi kurang, infeksi

    campuran, letak abses dekat dengan permukaan kulit, tidak ada tanda

     perforasi dan abses pada lobus kiri hati. Selain itu, drainase perkutan

     berguna juga pada penanganan komplikasi paru, peritoneum, dan

     perikardial.

    $. rainase 'edah

    !embedahan diindikasikan untuk penanganan abses yang tidak berhasil

    mcmbaik dengan cara yang lebih konser+atif, kemudian secara teknis

    susah dicapai dengan aspirasi biasa. Selain itu, drainase bedah

    diindikasikan juga untuk perdarahan yang jarang tcrjadi tetapi

    mengancam ji0a penderita, disertai atau tanpa adanya ruptur abses.

    !enderita dengan septikemia karena abses amuba yang mengalami

    infeksi sekunder juga dicalonkan untuk tindakan bedah, khususnya bila

    usaha dekompresi perkutan tidak berhasil aparoskopi juga

    dikedepankan untuk kemungkinannya dalam menge+aluasi tcrjadinya

    ruptur abses amuba intraperitoneal.

    I.0 Abses $ati i"!enik  (1,2,=,1%)

    !encegahan

    &erupakan cara efektif untuk menurunkan mortalitas akibat abses

    hati piogenik yaitu dengan caraa. ekompresi pada keadaan obstruksi bilier baik akibat batu

    ataupun tumor dengan rute transhepatik atau dengan

    melakukan endoskopi

     b. !emberian antibiotik pada sepsis intra-abdominal

    @erapi definitif 

    @erapi ini terdiri dari antibiotik, drainase abses yang

    adekuat dan menghilangkan penyakit dasar seperti sepsis yang

     berasal dari saluran cerna. !emberian antibiotika secara intra+ena

    16

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    17/39

    sampai gr"hari selama minggu diikuti pemberian oral selama 1-

    2 bulan. Antibiotik ini yang diberikan terdiri dari

    a. !enisilin atau sefalosporin untuk coccus gram positif dan

     beberapa jenis bakteri gram negatif yang sensitif. &isalnya

    sefalosporin generasi ketiga seperti cefoperaone 1-2

    gr"12jam"#4

     b. &etronidaole, klindamisin atau kloramfenikol untuk 

     bakteri anaerob terutama '. fragilis. osis metronidaole

    %% mg"* jam"#4

    c. Aminoglikosida untuk bakteri gram negatif yang resisten.

    d. Ampicilin-sulbaktam atau kombinasi klindamisin-

    metronidaole, aminoglikosida dan siklosporin. rainase abses

    !engobatan pilihan untuk keberhasilan pengobatan adalah drainase

    terbuka terutama pada kasus yang gagal dengan pengobatan

    konser+atif. !enatalaksanaan saat ini adalah dengan menggunakan

    drainase perkutaneus abses intraabdominal dengan tuntunan

    abdomen ultrasound atau tomografi komputer.

    rainase bedah

    rainase bedah dilakukan pada kegagalan terapi antibiotik, aspirasi

     perkutan, drainase perkutan, serta adanya penyakit intra-abdomen

    yang memerlukan manajemen operasi.2. 1OMPLI1ASI

    2./ Abses Hear Am"eba

    6omplikasi yang paling sering adalah ruptur abses sebesar - ,* /.

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    18/39

    dapat ke organ-organ peritonium dan mediastinum. 6asus pseudoaneurysm

    arteri hepatika telah dilaporkan terjadi sebagai komplikasi. (12,1,1$)

    2.0 Abses Hear Pi"!enik

    Saat diagnosis ditegakkan, menggambarkan keadaan penyakit berat seperti

    septikamia"bakterimia dengan mortalitas ;/, ruptur abses hati disertai

     peritonitis generalisata dengan mortalitas *-=/, kelainan pleuropulmonal,

    gagal hati, perdarahan ke dalam rongga abses, hemobilia, empiema, fistula

    hepatobronkial, ruptur ke dalam perikard atau retroperineum. Sesudah

    mendapatkan terapi, sering terjadi diatesis hemoragik, infeksi luka, abses

    rekuren, perdarahan sekunder dan terjadi rekurensi atau reaktifasi abses.

    (1)

    1. PROGNOSIS

    !ada kasus AA, sejak digunakan obat seperti dehidroemetin atau emetin,

    metronidaole dan kloroGuin, mortalitas menurun tajam. &ortalitas di rumah

    sakit dengan fasilitas menurun tajam. &ortalitas di rumah sakit dengan

    fasilitas memadai sekitar 2/ dan pada fasilitas yang kurang memadai

    mortalitasnya 1%/. !ada kasus yang membutuhkan tindakan operasi

    mortalitas sekitar 12/. ika ada peritonitis amuba, mortalitas dapat mencapai

    $%-%/. 6ematian yang tinggi ini disebabkan keadaan umum yang jelek,

    malnutrisi, ikterus, dan renjatan. Sebab kematian biasanya sepsis atau sindrom

    hepatorenal. Selain itu, prognosis penyakit ini juga dipengaruhi oleh +irulensi

     penyakit, status imunitas, usia lanjut, letak serta jumlah abses dan terdapatnya

    komplikasi. 6ematian terjadi pada sekitar / pasien dengan infeksi

    ektraintestinal, serta infeksi peritonial dan perikardium. (2,1) 

    !rognosis abses piogenik sangat ditentukan diagnosis dini, lokasi yang

    akurat dengan ultrasonografi, perbaikan dalam mikrobiologi seperti kultur 

    anaerob, pemberian antibiotik perioperatif dan aspirasi perkutan atau drainase

    secara bedah. Caktor utama yang menentukan mortalitas antara lain umur,

     jumlah abses, adanya komplikasi serta bakterimia polimikrobial dan gangguan

    fungsi hati seperti ikterus atau hipoalbuminemia. 6omplikasi yang berakhir 

    mortalitas terjadi pada keadaan sepsis abses subfrenik atau subhepatik, ruptur 

    abses ke rongga peritonium, ke pleura atau ke paru, kegagalan hati, hemobilia,

    dan perdarahan dalam abses hati. !enyakit penyerta yang menyebabkan

    1$

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    19/39

    mortalitas tinggi adalah &, penyakit polikistik dan sirosis hati. &ortalitas

    abses hati piogenik yang diobati dengan antibiotika yang sesuai bakterial

     penyebab dan dilakukan drainase adalah 1%-1* /. !rognosis buruk apabila

    terjadi umur di atas =% tahun, abses multipel, infeksi polimikroba, adanya

    hubungan dengan keganasan atau penyakit immunosupresif, terjadinya sepsis,

    keterlambatan diagnosis dan pengobatan, tidak dilakukan drainase terhadap

    abses, adanya ikterus, hipoalbuminemia, efusi pleural atau adanya penyakit

    lain. (1,2)

    L. DIFFERENTIAL DIAGNOSIS (1;)

    Di--erentia# Dia!n"sis Mani-estasi 1#inisepatoma &erupakan tumor ganas hati primer.

    Anamnesis penurunan berat badan, nyeri perut kanan

    atas, anoreksia, malaise, benjolan perut kanan atas.

    !emeriksaaan fisik hepatomegali berbenjol-benjol,

    stigmata penyakit hati kronik.

    aboratorium peningkatan AC!, !#46A ##, alkali

    fosatase

    >S3 lesi lokal" difus di hati

    6olesistitis akut &erupakan reaksi inflamasi kandung empedu akibat

    infeksi bakterial akut yang disertai keluhan nyeri perut

    kanan atas, nyeri tekan, dan panas badan.

    Anamnesis nyeri epigastrium atau perut kanan atas

    yang dapat menjalar ke daerah scapula kanan, demam.

    !emeriksaan fisik teraba massa kandung empedu,

    nyeri tekan disertai tanda-tanda peritoitis lokal,

     $urphy sign  (H), ikterik biasanya menunjukkan

    adanya batu di saluran empedu ekstrahepatik.

    aboratorium leukositosis

    >S3 penebalan dining kandung empedu, sering

    ditemukan pula sludge atau batu.

    1%

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    20/39

    LAPORAN 1ASUS

    IDENTITAS PASIEN

     Bama @n.@

    >mur $ tahun

    enis 6elamin aki-laki

    !ekerjaan 'uruh bangunan

     Bo.  Byeri dialami sejak 1% hari sebelum masuk rumah sakit. Byeri dirasakan

    seperti tertusuk-tusuk dan dirasakan tembus sampai ke belakang. Byeri dirasakan

    2&

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    21/39

     bertambah pada saat batuk atau saat ditekan dan nyerinya berkurang dengan posisi

    membungkuk.

    ABA&B5S#S S#S@5&A@#S

    &ual (-) muntah (-) nyeri ulu hati (-). emam (H) dialami sekitar 1% hari

    terakhir sebelum masuk rumah sakit, hilang timbul, menggigil (-), dan turun

    dengan obat penurun panas. 'atuk (-) sesak napas (-) nyeri dada (-). Bafsu makan

    mnurun sejak pasien sakit.

    'A6 lancar, 0arna kuning muda

    'A' lancar, 0arna kuning"coklat, lendir (-), darah (-)

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    22/39

    @idak ditemukan bercak : bercak putih pada rongga mulut

    Le$er 5 

    @idak didapatkan massa tumor, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran

    kelenjar getah bening maupun kelenjar gondok. 4S

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    23/39

    Penata#aksanaan A7a# 5

     

    iet lunak 

      #4C Ba?l %,/ 2% tpm

     

    &etronidaole %,gr";jam"#4  Sistenol F %% mg

    Ren)ana Pemeriksaan 5

    >S3 Abdomen

    Coto @horaF !A

    arah rutin

    >rin rutin

    S37@, S3!@, ureum, kreatinin, gula darah se0aktu, bilirubin total, bilirubin

    direk, albumin, alkali fosfatase, 5, !@, a!@@

    Analisa feses

    Pemeriksaan Lab"rat"rium5

    2enis PemeriksaanTan!!a# Pemeriksaan

    8/9/8908// 8:9/8908// 8;9/8908// /89/8908//

    A

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    24/39

    Ceses

    Iarna 6uning

    6onsistensi !adat

    arah (-)

    endir  (-)

    Mikr"sk"ik 5

    ekosit (-)

    5ritrosit (-)

    @elur cacing

    @dk 

    ditemukan

    Amoeba (-)

    ain-lain (-)

    Radi"#"!i

     

    USG Abd"men % / Okt"ber 08// '

    epar >kuran membesar, tampak lesi miFechoic dominan

    hipoechoic, batas tegas tepi reguler, ukuran ,; F ;, F , cm pada

    lobus kanan. @idak tampak dilatasi +ascular maupun bile duct.

    3' inding tidak menebal, mukosa reguler. @idak tampak echo batu.

    !ankreas 'entuk, ukuran, dan echoparenkim dalam batas normal.

    @idak tampak mass"cyst"lesi patologik lainnya.

    ien 'entuk, ukuran, dan echoparenkim dalam batas normal. @idak tampak mass"cyst"lesi patologik lainnya.

    6edua ginjal 'entuk, ukuran dan echoparenkim dalam batas normal,

    tidak tampak dilatasi !?S, batu maupun mass"cyst.

    4> sulit die+aluasi ( urin minimal )

    1esan  Abses hepar 

    24

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    25/39

     

    F"t" T$"ra< PA % / Okt"ber 08// '

    ?orakan broncho+asculer dalam batas normal

    @idak tampak proses spesifik aktif pada kedua paru

    ?or dalam batas normal

    6edua sinus dan diafragma kiri baik, diafragma kanan letak tinggi

    @ulang-tulang intak 

    1esan  Elevasi iafragma !anan ( "roses #ntrahepatik $ )

    25

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    26/39

    FOLLO3 UP

    Tan!!a# Per=a#anan Pen(akit Instruksi D"kter

    %"1%"2%11

    @ 1%%"*% mmg

     B $ F"i

    ! % F"i

    S *,%?

    Pera7atan Hari I

    1U  Byeri perut kanan atas

    S  demam (H) kadang-kadang

    'A' biasa,0arna kuning coklat.

    'A6 kesan lancar 

    O SS"36"?&

    6epala Anemis (H), ikterus (-)

    eher &@ (-), B@ (-), 4S

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    27/39

    A Abses epar lobus deFtra

    %"1%"2%11

    @ 1%%"*% mmg

     B $ F"i

    ! 2; F"i

    S *,%?

    2a7aban k"nsu# subdi*isi GEH

    !asien dengan nyeri perut kanan atas L

    1% hari S& (-). emam (-) ri0ayat

    demam (-). 'atuk (-) sesak (-) nyeri

    dada (-). 'A' biasa, 'A6 lancar.

    ri0ayat penyakit diare sekitar 2

    minggu S&

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    28/39

    ;"$$

    ?9< ele+asi diafragma kanan

    >S3 Abdomen hepar ukuran

    membesar, tampak lesi miFechoic

    dominan hipoechoic, batas tegas tepi

    reguler, ukuran ,; F ;, F , cm pada

    lobus kanan.

    6esan Abses hepar 

    6esan Abses epar Amubiasis "

    !yogenik 

    >sul

    &etronidaole %, gr"; jam"drips

    ?eftriaFone 1 gr"12 jam"#4

    6ultur pus

    6onsul bedah digesti+e

    %"1%"2%11 2a7aban k"nsu# beda$ di!esti*e

    F Abses hepar 

    Setuju ra0at sama

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    29/39

    sianosis (-)

    eher &@ (-), B@ (-), 4S

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    30/39

    reg.epigastriumHhipochondrium

    deFtra

    5Ft edema %+9+'

    A 5 Abses hepar lobus deFtra

    %*"1%"2%11

    @ 11%"=% mmg

     B ;$ F"i

    ! 2$ F"i

    S *,= %?

    Pera7atan Hari I6

    1U 5 Byeri perut kanan atas (H)

    S emam (H) kadang-kadang

    'A' biasa, 0arna kuning kecoklatan

    'A6 kesan lancar  

    O S!MSS"36"?&

    6epala Anemis (-), ikterus (-),sianosis (-)

    eher &@(-), B@ (-), 4S

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    31/39

    @horaF '! +esikuler,

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    32/39

    A Abses hepar lobus deFtra

    1%"1%"2%11

    @ 12%"=% mmg

     B ;% F"i

    ! 2$ F"i

    S *,* %?

    Pera7atan Hari 6II

    1U 'aik 

    S Byeri perut kanan atas (-), mual (-)

    muntah (-)

    O S! M SS"36"?&

    6epala Anemis (-), ikterus (-),

    sianosis (-)

    eher &@(-), B@ (-), 4S

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    33/39

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    34/39

    !ada pemeriksaan kepala ditemukan konjungti+a anemis. !ada pemeriksaan

    abdomen, didapatkan kesan perut datar, ikut gerak nafas, B@ (H) di regio

    hipokondrium deFtra, hepar teraba jari di ba0ah arcus costa ( konsistensi

    kenyal, permukaan rata, tepi tumpul ), dan peristaltik (H) kesan normal.

    ari hasil pemeriksaan laboratorium berupa pemeriksaan darah rutin

    didapatkan kesan leukositosis dan anemia normositik normokrom dengan I'?

    21,%= F 1%"u,

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    35/39

    costa ( konsistensi kenyal, permukaan rata, tepi tumpul ), dan peristaltik (H) kesan

    normal.

    ari pemeriksaan >S3 Abdomen didapatkan hasil ukuran hepar membesar,

    tampak lesi miFechoic dominan hipoechoic, batas tegas tepi reguler, ukuran ,; F

    ;, F , cm pada lobus kanan. @idak tampak dilatasi +ascular maupun bile duct

    dengan kesan abses hepar. an dari hasil pemeriksaan foto thoraF didapatkan

    adanya kesan ele+asi diafragma kanan ( proses intrahepatik N ). !ada pemeriksaan

    laboratorium didapatkan leukositosis, S37@ dan S3!@ meningkat , serta bilirubin

    total dan bilirubin direk menurun. ari hasil anamnesis, pemeriksaan fisis,

     pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan radiologi, pasien kini lebih diarahkan

    dengan diagnosis abses hepar.

    Abses hepar adalah bentuk infeksi pada hepar yang disebabkan oleh karena

    infeksi bakteri, parasit, jamur maupun nekrosis steril yang bersumber dari sistem

    gastrointestinal yang ditandai dengan adanya proses supurasi dengan

     pembentukan pus yang terdiri dari jaringan hati nekrotik, sel-sel inflamasi atau sel

    darah didalam parenkim hati .  Secara umum, abses hati terbagi 2, yaitu abses hati

    amebik (AA) dan abses hati piogenik (A!). Abses hati amebik disebabkan

    oleh Entamoeba histolytica sedangkan organisme yang paling sering ditemukan

    sebagai penyebab abses hati piogenik adalah  E.!oli, Klebsiella pneumoniae,

     "roteus vulgaris, Enterobacter aerogenes dan spesies dari bakteri anaerob

    ( contohnya #treptococcus $illeri ).

    !enatalaksaan abses hepar berupa medikamentosa seperti antiamoeba

    (khususnya pada abses hepar amebik) dan antibiotik (khususnya pada abses hepar 

     piogenik), aspirasi, maupun drainase perkutan atau drainase bedah. Antiamoebadapat diberikan berupa metronidazole, +HE, maupun chlorouin, sedangkan

    untuk antibiotik dapat diberikan penisilin atau sefalosporin ( untuk coccus gram

    (H) dan gram (-) yang sensitif) , aminoglikosida, klindamisin, dan kloramfenikol 

    ( untuk bakteri anaerob) , maupun ampicilin-sulbaktam.(2). !asien dberikan terapi

     berupa diet hepar, #4C Ba?l %,/ sebanyak 2% tpm karena pasien dalam

    keadaan demam, lemah, dan intake kurang sehingga kemungkinan elektrolit

    kurang, metronidazole %,gr";jam"#4, dan sistenol F %% mg. Setelah diberikan

    35

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    36/39

    terapi ini, demam pada pasien mulai turun pada hari ke # pera0atan   dan nyeri

     perut kanan atas dirasakan mulai berkurang pada hari ke #4 pera0atan.

    @ujuan diet hepar pada pasien ini adalah mencapai dan mempertahankanstatus gii optimal tanpa memberatkan fungsi hati dengan cara meningkatkan

    regenerasi hati dan mencegah kerusakan lebih lanjut dan"atau meningkatkan

    fungsi jaringan hati yang tersisa, mencegah katabolisme protein, mencegah

     penurunan berat badan atau meningkatkan berat badan bila kurang, mencegah atau

    mengurangi asites, +arises esofagus, dan hipertensi portal, serta mencegah koma

    hepatik. Syarat-syarat diet hepar adalah energi tinggi untuk mencegah pemecahan

     protein yang diberikan bertahap sesuai kemampuan pasien yaitu $%-$ kkal"kg'',

    lemak cukup yaitu 2%-2 / dari kebutuhan energi total, dalam bentuk yang

    mudah dicerna atau dalam bentuk emulsi, protein agak tinggi yaitu 1,2-1,

    g"kg'' agar terjadi anabolisme protein, +itamin dan mineral sesuai dengan

    tingkat defisiensi, natrium diberikan rendah tergantung tingkat edema dan ascites,

    cairan diberikan lebih dari biasa, bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual

    dan muntah atau makanan biasa sesuai kemampuan saluran cerna. (1)

    Aspirasi dilakukan bila pengobatan medikamentosa tidak berhasil (=2 jam),

    lesi multipel, atau pada ancaman ruptur atau bila terapi dcngan metronidaol

    merupakan kontraindikasi seperti pada kehamilan, perlu dilakukan aspirasi.

    Aspirasi dilakukan dengan tuntunan >S3. rainase perkutan dilakukan dengan

    indikasi ancaman ruptur atau diameter abses E = cm, respons kemoterapi kurang,

    infeksi campuran, letak abses dekat dengan permukaan kulit, tidak ada tanda

     perforasi dan abses pada lobus kiri hati. Selain itu, drainase perkutan berguna juga

     pada penanganan komplikasi paru, peritoneum, dan perikardial. rainase bedahdiindikasikan untuk penanganan abses yang tidak berhasil mcmbaik dengan cara

    yang lebih konser+atif, kemudian secara teknis susah dicapai dengan aspirasi

     biasa. Selain itu, drainase bedah diindikasikan juga untuk perdarahan yang jarang

    tcrjadi tetapi mengancam ji0a penderita, disertai atau tanpa adanya ruptur abses.

    !enderita dengan septikemia karena abses amuba yang mengalami infeksi

    sekunder juga dicalonkan untuk tindakan bedah, khususnya bila usaha dekompresi

     perkutan tidak berhasil. (1,2)

    36

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    37/39

    'erdasarkan hasil laboratorium yang ditemukan pada pasien terdapat

     peningkatan enim : enim hati (S37@ dan S3!@) yang menunjukkan telah

    terjadinya gangguan fungsi hepar. Adanya proses infeksi dapat memicu

     peningkatan produksi enim : enim hati sehingga kadar enim : enim tersebut

    tinggi di dalam darah. eukositosis sendiri muncul sebagai akibat dari proses

    infeksi, sebagai salah satu upaya sistem imun untuk mela0an mikroorganisme

     penyebab infeksi. Selain pemeriksaan laboratorium yang telah dilakukan, ada

     beberapa pemeriksaan yang belum dilakukan yang dapat mendukung diagnosis, di

    antaranya pemeriksaan alkali fosfatase, !@ O a!@@, serta kadar albumin. !ada

     pemeriksaan fisis, didapatkan nyeri pada regio hipokondrium deFtra, hal ini

    disebabkan oleh peregangan kapsula Glison  pada hepar sebagai akibat adanya

    abses. Selanjutnya, pemeriksaan yang menjadi standar emas untuk penegakan

    diagnosis abses hepar adalah melalui kultur darah yang memperlihatkan bakteri

     penyebab. !ada pemeriksaan pus, bakteri penyebab misalnya bseperti  "roteus

    vulgaris, "seudomonas aeroginosa bisa ditemukan. Bamun, pemeriksaan ini sulit

    dilakukan karena pengambilan pus dari hepar akan sangat menyakitkan bagi

     pasien. !emeriksaan analisa feses juga dilakukan untuk menilai feses baik dari

    segi 0arna, konsistensi, ada atau tidaknya darah dan lendir, leukosit, eritrosit, telur 

    cacing, amoeba, dan lain-lain.

    37

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    38/39

    DAFTAR PUSTA1A

    1. Ienas,Belly @endean. Ialeleng,'.. Abses hati piogenik. alam

    Sudoyo,Aru I. Setiyohadi,'ambang. Al0i,#drus. Simadibrata,&arcellus.

    Setiati,Siti. 'uku ajar ilmu penyakit dalam jilid # edisi #4. akarta !usat

    !enerbitan epartemen #lmu !enyakit alam Cakultas 6edokteran

    >ni+ersitas #ndonesia. 2%%=. al $*%-$*1.

    2. Sof0anhadi, nited 6ingdom Ashford ?olour !ress, 3osport. 2%%$. ?hapter 

    2=-2;.

    =. Criedman, a0rence S.

  • 8/17/2019 133098998 Referat Abses Hepar

    39/39

    ;. 6rige,. 'eckingham, #.. i+er abscesses and hydatid disease. #n

    'eckingham, #.. A'? of i+er, !ancreas, and 3all 'ladder. Spain

    3raphy?ems,Ba+arra. 2%%1. ?hapter $%-$2

    . Soedarto. !enyakit protooa. alam Sinopsis kedokteran tropis.

    Surabaya Airlangga >ni+ersity !ress. 2%%=. al 2-2$, 2=-2.

    1%. Bickloes, @odd A. !yogenic li+er abcesses. anuary 2 th, 2%%. Bo+ember 

    1st, 2%11. A+ailable from http""emedicine.medscape.com"article"11;2-

    o+er+ie0Psho0all.

    11. ?ra0ford, ames &. ati dan saluran empedu. alam 6umar. ?otran.

    #. 2%%;. al $*.

    1=. Syarif, Amir. 5lysabeth. Amubisid. alam 3una0an, Sulistia 3an.

    Setiabudy,