12 3 perancangan bangunan 3.1 perubahan program ruang ... · sebagai fasilitas penunjang dan...
TRANSCRIPT
12
3 PERANCANGAN BANGUNAN
3.1 Perubahan program ruang
Perubahan utama program ruang yang terjadi yaitu tidak dipakainya klinik,
sebagai fasilitas penunjang dan pelayanan masyarakat, karena kurang kuatnya
ikatan dengan proyek yang dirancang. Perubahan-perubahan program ruang lain
yang dilakukan adalah penambahan luasan bagi tiap-tiap jenis bengkel kerja
pengrajin sebagai hasil evaluasi dan penyempurnaan konsep perancangan.
Tabel 3.1 Program Ruang RUANG
FASILITAS PENEREMA - Hall Utama - Informasi - Panil Informasi - Security - Guide - Telepon Umum -Atm - Toilet Pria
- Toilet Wanita
KANTOR PENGELOLA - Ruang Tunggu - Resepsionis - Ruang Direktur Utama - Sekertaris - Ruang Kabag adm - Kasubag keuangan - Staff keuangan - Kasubag adm - Ruang staff adm / T.U - Ruang staff humas - Ruang staff sewa
KAPASITAS
60 org 2 org 1 unit 1 unit 1 unit 5 unit 5 unit
WC = 3 unit Urinoir = 5 unit
Wastafel = 3 unit WC = 4 unit
Wastafel = 4 unit
15 orang 2 org lorg lorg lorg 1 org 5 org lorg 10 org 4 org 4 org
TOTAL LUASAN
120 m2
4 m2
4 m2
16 m2
16 m2
10 m2
10 m2
5.4 m2
4.5 m2
2.7 m2
7.2 m2
3.6 m2
Jumlah: 203.4 m2
Sirk 30% :61.02 m2
Total: 264.42 m2
22.5 m2
3 m2
36 m2
9 m2
25 m2
16 m2
12.5 m2
16 m2
25 m2
10 m2
10 m2
13
- Ruang staff personalia - Ruang staff pub-dek - Kabag umum litbang - Kabag ur.pengrajin - Ruang staff T.U ur.pengrajin - Kabag Wisata - Kasubag Pameran - Ruang staff pameran - Kabag Rumah Tangga - Ruang staff R.T - Kabag Yan-Mas Ruang umum Bersama - Ruang Rapat - Ruang fotocopy - Gudang umum - Ruang istirahat - Pantry - Toilet pria - Toilet wanita - Ruang arsip umum
FASILITAS RUANG PAMERAN dan WISATA Ruang Pamer Tetap - Patung besar - Patung kecil - Guci-gucian - Perabot - Ruangan maimer - Display pola lantai
Galery - Patung besar - Patung kecil - Perabot - Guci-gucian
- Ruang Pamer Temporer - Gudang simpan
Ruang Audio-Visual -Hall
4 org 10 org 1 org lorg
10 org 1 org lorg 10 org lorg 15 org 1 org
15 org 2 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit
50 unit 200 unit 100 unit 20 unit
10 ruang 1 unit
30 unit 100 unit 10 unit 50 unit
1 unit 1 unit
1/6 x
10 m2
30 m2
16 m2
16 m2
25 m2
25 m2
16 m2
25 m2
25 m2
30 m2
25 m2
30 m2
9 m2
20 m2
16 m2
12 m2
3 m2
3 m2
20 m2
Jumlah: 541 m2
Sirk30%: 162.3 m2
Total: 703.3 m2
200 m2
400 m2
200 m2
60 m2
160 m2
20 m2
Total = 1040 m2
120 m2
200 m2
30 m2
100 m2
Total: 450 m2
520 m2
100 m2
Jumlah :2110 m2
Sirk 50% : 1055 m2
Total: 3165 m2
16 m2
14
- Ruang duduk - Ruang proyektor - Ruang kontrol -Gudang Restoran
-Hall
- Ruang makan -Dapur - Ruang Cuci - Gudang makanan - Gudang barang - Loading dock - Kantor penerima - Kasubag restoran - Staff restoran - Ruang karyawan
FASILITAS PENGRAJIN Asrama - Kamar tidur - Ruang.bersama - Ruang makan - Dapur - Gudang makanan - Ruang cuci piling - Kasubag asrama - Staff asrama -Gudang umum - Ruang cuci jemur - Toilet asrama - Ruang penjaga asrama
Bengkel Pelatihan - Seni pahat patung - Seni grafir - Seni bubut - R. mesin penggerak - Ruang poles - Ruang perbaikan Gudang simpan barang
pengunjung 100 org 1 unit 1 unit 1 unit
1/6 x pengunjung
100 org 1 unit 1 unit 2 unit 1 unit 1 unit 1 unit lorg 10 org 20 org
100 org 50org 75 org 1 unit 1 unit limit lorg 10 org 1 unit 1 unit
15 unit 2 orang
30 org 30 org 60 org 5 unit 60 org 20 org
150 m2
16 m2
16 m2
16 m2
16 m2
150 m2
49.5 m2
16 m2
32 m2
16 m2
15 m2
20 m2
16 m2
20 m2
30 m2
Jumlah: 614.5 m2
Sirk 30% :184.35 m2
Total: 798.85 m2
600 m2
75 m2
112.5 m2
37.125 m2
20 m2
15 m2
16 m2
25 m2
20 m2
20 m2
45 m2
12 m2
Jumlah «= 997.625 m2
Sik 30% = 299.29 m2
Total = 1296.92 m2
100 m2
100 m2
200 m2
12.5 m2
100 m2
100 m2
15
- Patung - Bubut - Grafir - Perbaikan +poles - Toilet
Loading dock - R. potong batu - R. mesin penggerak - Ruang timbang - Gudang - Gudang alat - Kantor penerima Kantor teknisi - Kasubag Teknisi - Ruang staff teknisi - Arsip
Ruang Belajar Mengajar -Hall Kantor Pembinaan - Kasubag pembinaan -Ruang staff adm - Ruang pembina -Arsip -Gudang Kelas Pembinaan - Kelas teori desain - Kelas teori bahan - Kelas teori teknis - Kelas teori manajemen - Toilet Perpustakaan - Ruang buku - Ruang baca - Ruang audio visual - Ruang fotocopy - Ruang staff perpustakaan -Arsip - Loker penitipan + hall - Toilet
30 unit 15 unit 30 unit 20 unit 4 unit
4 unit 2 unit 4 unit
20 batu 1 unit 1 unit
1 org 6 org 1 unit
30 org
1 org 5 org
1 unit 1 unit
5 kelas
2 unit
1000 buku 50 org 1 unit
2 mesin 5org 1 unit 1 unit
75 m2
15 m2
30 m2
40 m2
12 m2
Jumlah = 784.5 m2
Sirk 50% = 392.25 m2
Total = 1176.75 m2
16 m2
24 m2
16 m2
60 m2
20 m2
16 m2
16 m2
12 m2
9 m2
Jumlah=189m2
Sirk 30% = 56.7 m2
Total = 245.7 mz
45 m2
16 m2
12.5 m2
4 m2
16 m2
150 m2
12 m2
15 m2
50 m2
20 m2
9 m2
12.5 m2
4 m2
16 m2
Jumlah: 382 m2
16
FASILITAS LIT-BANG -Hall - Kasubag litbang alat - Kasubag litbang bahan - Kasubag litbang desain -Staff litbang - Studio desain - Lab. Bahan + ruang pengujian - Lab Alat + ruang pengujian - Gudang umum - Ruang istirahat - Toilet - Arsip
FASILITAS YAN- MAS Koperasi -Hall - Kabag koperasi - Staff adm koperasi - Staff humas - Staff penyuluhan dan pembinaan - Staff transaksi - Kasubag simpan pinjam - Staff simpan pinjam - Gudang umum - Arsip
FASILITAS PENUNJANG Ruang Serba Guna -Hall - Ruang duduk - Panggung - Gudang umum Back stage - Ruang persiapan - Ruang lightning
1 unit 1 org lorg lorg
20 org 1 unit 20 org
1 unit
1 unit 1 unit 1 unit 2 unit 1 unit
1 unit 1 org
10 org 5 org 10 org
5 org lorg 10 org 1 unit 1 unit
1/6 pengunjung 200 org 1 unit 1 unit
1 unit 1 unit
Sirk 30% :114.6 m2
Total: 496.6 m2
12 m2
16 m2
16 m2
16 m2
50 m2
100 m2
100 m2
100 m2
20 m2
20 m2
12 m2
9 m2
Jumlah: 471 m2
Sirk 50% :235.5 m2
Total: 706.5 m2
15 m2
25 m2
20 m2
10 m2
20 m2
10 m2
16 m2
25 m2
16 m2
9 m2
Jumlah: 166 m2
Sirk 30% :49.8 m2
Total: 215.8 m2
60 m2
200 m2
100 m2
20 m2
30 m2
16 m2
17
- Ruang audio - Ruang kontrol - Work shop dekorasi - Mesin ac - Panil listrik - Toilet - Mushola + wudhu - Gudang limbah -Gardujaga - Ruang genset umum
1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 2 unit 1 unit 1 unit 2 unit 1 unit
16 m2
16 m2
30 m2
16 m2
4 m2
12 m2
30 m2
20 m2
12 m2
20 m2
Jumlah: 602 m2
Sirk 50% :301m2
Total: 903 m2
REKAPITULASI - Fasilitas Penerima - Fasilitas Pengelola - Fasilitas Pamer - Fasilitas Wisata - Fasilitas Asrama - Fasilitas Bengkel - Fasilitas Loading - Fasilitas Pendidikan - Fasilitas Litbang - Fasilitas Koperasi - Fasilitas Penunjang Total
262.42 m2
703.3 m2
3165 m2
798.85 m2
1296.92 m2
1176.75 m2
245.7 m2
496.6 m2
706.5 m2
215.8 m2
903 m2
9972.84 m2
Fasilitas Parkir menyediakan untuk
200-250 pengunjung
100 pengrajin
150 pengelola + karyawan
Parkir:
- 4 unit bus : 160 m2
- 50 unit mobil : 750 m2
100 sepeda motor : 200 m2
+ jumlah :1110m2
18
sirk 50% : 555 m2
+ total : 1665 m2
Luas total proyek = 972.84 m2 + 1665 m2 = 11637.84 m2
3.2 Pola penataan massa dan konsep bangunan
3.2.1 Pola penataan massa
Proyek terdiri dari 4 massa bangunan. Pemisahan massa-massa bangunan
ini berdasarkan fungsi dan aktivitas dari pemakai bangunan. Massa-massa yang
terjadi yaitu: bangunan utama, bangunan pendidikan, bangunan pelatihan dan
bangunan asrama. Bangunan utama dengan fungsi utama sebagai penerima dan
pengelolaan proyek serta wadah kegiatan pamer dan wisata. Bangunan
pendidikan dengan fungsi memberi pembinaan teori kepada para pengrajin dan
penelitian terhadap kualitas dan kuantitas produksi. Bangunan pelatihan adalah
bangunan yang berfungsi sebagai wadah kegiatan praktek pengrajin untuk
meningkatkan kemampuannya. Bangunan asrama berfungsi sebagai
penampungan sementara pengrajin yang berasal dari luar daerah
Peletakan massa bangunan utama memanjang sejajar dengan jalan primer
dengan aksis utara-selatan. Orientasi bangunan utama yang menghadap jalan
Mawar, sebagai jalan primer desa, adalah upaya untuk menjadikan bangunan
utama tersebut sebagai suatu penangkap bagi pengendara yang melewati jalan
Mawar. Sedang peletakan massa lainnya yaitu bangunan asrama, pendidikan dan
pelatihan adalah tegak lurus jalan dengan aksis timur-barat. Peletakan ini
dimaksudkan untuk menghindari panas matahari sehingga tidak mengganggu
aktivitas dalam gedung sekaligus mengurangi beban panas bangunan. Pola
19
penataan massa-massa bangunan ini didasarkan dari grid-grid yang diambil dari
gridjalan Mawar dan garis tegak lurus jalan tersebut. (gambar 3.1)
K e t e r a n g an :
G r i d Jl. Ma war
G r i d i m a j i n e r
Gambar 3.1
Gambar konsep pola penataan massa
V
s / *-J-:
20
3.2.2 Konsep bentuk massa bangunan
Bentuk massa yang terjadi adalah paduan analisa terhadap tapak dan
Hngkungan sekitar. Bentuk-bentuk sederhana dari bangunan hngkungan sekitar
yang ada, sangat menpengaruhi bentuk massa proyek, karena adanya keinginan
agar proyek dapat menyatu dengan hngkungan sekitarnya. Fungsi dan efisiensi
ruang adalah diutamakan. Bentuk dasar massa adalah bentuk kotak. Bentuk
kotak ini merupakan bentuk dasar dari pembuatan barang-barang seni kerajinan
manner. Selain itu berdasarkan observasi akan typologi bangunan sejenis, maka
bentuk dasar kotak ini lah yang paling sesuai dan fungsional.
3.3 Bentuk dan penampilan bangunan
Pengunaan atap dengan bahan genteng model pelana maupun perisai adalah
upaya untuk menyatu dengan hngkungan di sekitar yang masih bernuansa
pedesaan. Jumlah lantai bangunan menyesuaikan pula dengan hngkungan, yaitu
maksimal 3 lantai.
Olah tampak pada bangunan utama didominasi pada penggunaan jendela
kaca. Penambahan sirip-sirip baik tegak maupun horisontal untuk mengurangi
panas matahari yang masuk melalui jendela-jendela kaca yang ada. Permainan
penambahan atap (atap dobel) adalah untuk menciptakan suatu irama bagi skyline
(garis kota) yang menarik. (gambar 3.2)
21
Gambar 3.2
Gambar tampak kompleks
3.4 Penataan ruang
Pola penataan ruang didasarkan pada fungsi yang meliputi pencapaian,
pemandangan, penghawaan, kebisingan, dan sebagainya; serta estetika yang
mengintergrasi bagian dalam dan luar bangunan.
Penataan ruang dalam bangunan umumnya berbentuk kotak-kotak yang ditata
linier sesuai dengan grid serta modul struktur yang ada. Penataan ruang yang
berbeda fungsi dan aktivitas umum dari pelaku, terpisah melalui massa-massa
bangunan.
Pada bangunan utama sebagai bangunan penerima, terdapat zona penerima,
zona pameran dan wisata serta zona kantor pengelola dan koperasi. Bangunan ini
terdiri dari dua lantai. Lantai dasar sebagai hall penerima, kantor pengelola,
koperasi, galery dan restoran. Lantai kedua berisikan ruang serba guna, ruang
22
audio visual dan ruang pamer tetap. Sirkulasi vertikal melalui tangga berjalan
yang terdapat pada hall utama. Hubungan antara zona penerima dengan zona
pameran wisata dan kantor pengelola adalah hubungan langsung. Pada bangunan
dipakai penghawaan buatan.
Bangunan asrama dengan pintu masuk tersendiri disediakan untuk para
pengrajin atau calon pengrajin yang berasal dari luar daerah. Fasilitas yang
tersedia adalah kamar-kamar, ruang bersama, dan sarana rekreasi berupa i
lapangan volley dan lapangan bulu tangkis. Penataan ruang-ruang kamar secara
linier. Sirkulasi vertikal dengan tangga. Bangunan ini memakai penghawaan
alami.
Bangunan pendidikan adalah sarana pembinaan pengrajin secara teoritis.
Pembinaan dilakukan melalui ruang-ruang kelas, studio dan fasilitas pendidikan
lainnya, seperti perpustakaan. Selain itu terdapat pula tiga unit laboratorium
untuk penelitian dan pengembangan seni kerajinan manner itu sendiri. Hubungan
antara fasilitas pendidikan dan laboratorium ini adalah hubungan tidak langsung.
Bangunan bengkel merupakan bangunan bagi para pengrajin untuk bekerja
dan melatih kemampuannya. Bengkel-bengkel terletak diantara kantor urusan
pengrajin sebagai awalan dan kantor penerima sebagai akhiran.Ruang-ruang pada
bangunan ini ditata secara linier sehingga memudahkan sirkulasi baik bagi
pengrajin maupun pengunjung.
Hubungan antara bangunan utama menuju bangunan yang lain melalui
selasar-selasar, sebagai jalur pedestrian, yang menuju ke hall pada masing-
masing bangunan. (gambar 3.3)
-
23
K e t e r a n g a n :
Zone p a m e r & w i s a t a
Zone K. p e n g e l o l a & l<operas i
Zone bengke l k e r j a & l o a d i n g
Zone p e n d i d i k a n
Zone as ra ma
Gambar 3.3
Gambar pembagian zoning
24
3.5 Pola struktur bangunan
Secara keseluruhan bangunan didukung oleh struktur rangka dengan
konstruksi beton bertulang. Delatasi dilakukan bila terdapat beda jumlah lantai
dan panjang massa yang lebih dari 50 meter. Akibat panjang massa dan
perbedaan jumlah lantai maka pada bangunan utama dan bangunan bengkel
terjadi delatasi. Sistem delatasi yang dipakai adalah sistem delatasi jembatan.
(gambar 3.4)
.+—*.., , f - 1 - f - t-JLJ:
—
-H
ifeL r*-i-J,
J . : -• . —
- Hi •m
i«
u
JENAH1T1
P o s i s i d e l a t a s
< I Z> d z 2
- i — i j — . j , — i — « «
• U -*
mm
*^*V*v ~SZ\-
LU
1 — T 1 -^-T
DENAH , too
z LJJ CO
Gambar 3.4
Gambar letak delatasi
25
3.6 Perlengkapan pelayanan dan utilitas bangunan
3.6.1 Sistem air bersih
Air bersih didistribusikan untuk melayani toilet-toilet, serta untuk
menyiram tanaman. Sistem distribusi yang dipilih adalah adalah sistem upfeed
pada lantai dua bangunan utama dan bangunan asrama. Pemakaian sistem ini
berdasar pada jumlah lantai yang hanya 2 lantai dan tidak memerlukan tekanan
yang besar. Pendistribusian cukup dari tandon bawah kemudian dipompa naik
untuk didistribusikan.
Pada proyek ini diletakkan 2 tandon utama dan 2 tandon kecil untuk melayani
kebutuhan air bersih. Tandon utama pertama diletakan di dekat bangunan utama
untuk mensuplai air bersih ke bangunan utama. Tandon utama kedua adalah
untuk mensuplai kebutuhan air besih pada bangunan asrama. Pemisahan tandon
ini didasarkan pada efisiensi biaya.
gunan bengkel dan bangunan pendidikan yang letaknya tepisah cukup jauh dari
tandon utama, disediakan tandon kecil. (lampiran 2)
3.6.2 Sistem pembuangan
3.6.2.1 Sistem pembuangan air kotor dan kotoran S «*» • •
Bahan buangan berupa air kotor dan kotoran yang berasal dari peturasan
toilet, wastafel, pantry dan dapur. Volume buangan diperkirakan sama dengan
kebutuhan air bersih yaitu sekitar 56 m3 per hari. Untuk itu digunakanlah sistem
pembuangan konvensional berupa septic tank dan sumur resapan.
Pembuangan air kotor menggunakan pipa-pipa vertikal dan horisontal
(kemiringan 1-2°) dalam shaft air di tiap KM/WC. Untuk mencegah keluarnya
26
bau dari saluran pembuangan dipasang pipa-pipa ven yang berhubungan dengan
udara luar minimal 15 cm dari bidang atap. Pipa ven sebaiknya dibuat minimal
150 mm di atas muka air banjir alat plambing tertinggi yang dilayani sebelum
dibelokkan mendatar / disambungkan pada cabang pipa ven.
Upaya untuk membersihkan kotoran yang mengendap dan benda-benda yang
dapat menyumbat pipa, maka perlu dipasang lubang pembersih di dalam gedung
dan bak kontrol pada riol gedung. Untuk ukuran pipa sampai dengan 100 mm
ukuran lubang pembersihnya sama dengan ukuran pipa; lebih besar dari itu maka
ukuran lubang pembersihnya dibuat 100 mm. (lampiran 3)
• ' :i.r ,
3.6.22 Sistem drainase air hujan
Terdiri atas drainase air hujan pada bangunan dan ruang luar. Drainase
pada bangunan terbagi pada beberapa area atap yang dialirkan melalui talang
atap, talang horisontal dan vertikal, untuk menerima dan menyalurkan air hujan
ke bawah. Air hujan diterima oleh bak kontrol untuk kemudian dialirkan masuk
ke dalam saluran pematusan menuju riol kota. Bak kontrol dipasang dimana pipa
bawah tanah membelok tajam, berubah diameternya, bercabang, atau pada lokasi-
lokasi yang mirip penempatan lubang pembersih. (gambar 3.5)
27
K e t e r a n y a n :
- * A rah a r u s air hu ja n
° Bak k o n t r ol
—» Ke Riol ko+a Gambar3.5
Gambar drainase air hujan
3.6.2.3 Sistem pembuangan sampah
Menggunakan carry-out system dengan pertimbangan jumlah buangan
pada bangunan tidak besar danjenis buangan yang tidak berbahaya. Jenis sampah
adalah sampah basah dan kering. Sampah basah berasal dari dapur restoran,
sedangkan sampah kering dari ruang-ruang lainnya. Tempat sampah diletakkan di
tempat-tempat umum, seperti hall utama, kantor-kantor pengelola, yang
28
kemudian dikumpulkan pada pembuangan sampah umum untuk diangkut oleh
truk sampah dalam jangka waktu tertentu. (gambar3.6)
Gambar 3.6
Gambar sistem pembuangan sampah
K R t e r a n g a n :
• Bak s a m p a h
T r u k s a m p a h
3.6.3 Sistem pengkondisian udara
Sistem penghawaan yang dipakai pada area yang membutuhkan
penghawaan buatan adalah sistem udara buatan yang dilayani oleh sekelompok
mesin AC (air conditioner). Mesin yang dipakai adalah VRV (Variable
29
refrigerant Volume) type split, dengan ukuran 2x3 m untuk 3 mesin AC dan tiap
mesin mampu melayani 250 m2 ruangan. Untuk jarak maksimal antara out door
dan indoor unit adalah 100m. Sistem ini menggunakan freon sebagai bahan
pendingin udara.
Pada proyek ini bangunan yang menggunakan penghawaan buatan adalah
bangunan utama, khususnya pada zona pamer dan wisata. Peletakan outdoor unit
AC pada lantai dua sebelah timur. Kemudian dari outdoor unit ini udara dingin
didistribusikan melalui ducting-ducting AC yang diletakkan pada dibalik plafond,
(lampiran 4)
3.6.4 Sistem listrik
Pengaturan sistem listrik yang dipakai adalah listrik dari PLN dibantu oleh
sebagian genset (sebagai beban) yang juga berfungsi sebagai cadangan bila listrik
mati. Untuk suplai listrik dari PLN disalurkan ke gardu listrik menuju trafo dan
panel PLN menuju ATS (Automatic Transfer Switch). Sedangkan listrik dari
genset dihubungkan dengan panel genset juga menuju ATS. Dari ATS listrik
disuplai menuju panel utama ke panel distribusi baru dibagi-bagi ke panel bagian.
Letak gardu listrik dan trafo di bangunan utama dengan pintu masuk
tersendiri dengan tujuan memudahkan pengontrolan dan perbaikan bila ada
kerusakan.
Genset dan ATS diletakkan dekat dengan gardu listrik dan trafo. Dari trafo
maupun genset, listrik dialirkan melalui kabel-kabel yang diletakkan dibalik
plafond. Bengkel bubut dan mesin potong batu memiliki genset tersendiri.
(gambar3.7)
K e t e r a n g a n :
Gardu l i s t r i k
Trafp , p a n i l & genset
f t Genset mesin potong & bubut
Panil d i s t r i b u s i
Gambar 3.8
Gambar sistem listrik