12 3 perancangan bangunan 3.1 perubahan program ruang ... · sebagai fasilitas penunjang dan...

19
12 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3.1 Perubahan program ruang Perubahan utama program ruang yang terjadi yaitu tidak dipakainya klinik, sebagai fasilitas penunjang dan pelayanan masyarakat, karena kurang kuatnya ikatan dengan proyek yang dirancang. Perubahan-perubahan program ruang lain yang dilakukan adalah penambahan luasan bagi tiap-tiap jenis bengkel kerja pengrajin sebagai hasil evaluasi dan penyempurnaan konsep perancangan. Tabel 3.1 Program Ruang RUANG FASILITAS PENEREMA - Hall Utama - Informasi - Panil Informasi - Security - Guide - Telepon Umum -Atm - Toilet Pria - Toilet Wanita KANTOR PENGELOLA - Ruang Tunggu - Resepsionis - Ruang Direktur Utama - Sekertaris - Ruang Kabag adm - Kasubag keuangan - Staff keuangan - Kasubag adm - Ruang staff adm / T.U - Ruang staff humas - Ruang staff sewa KAPASITAS 60 org 2 org 1 unit 1 unit 1 unit 5 unit 5 unit WC = 3 unit Urinoir = 5 unit Wastafel = 3 unit WC = 4 unit Wastafel = 4 unit 15 orang 2 org lorg lorg lorg 1 org 5 org lorg 10 org 4 org 4 org TOTAL LUASAN 120 m 2 4 m 2 4 m 2 16 m 2 16 m 2 10 m 2 10 m 2 5.4 m 2 4.5 m 2 2.7 m 2 7.2 m 2 3.6 m 2 Jumlah: 203.4 m 2 Sirk 30% :61.02 m 2 Total: 264.42 m 2 22.5 m 2 3 m 2 36 m 2 9 m 2 25 m 2 16 m 2 12.5 m 2 16 m 2 25 m 2 10 m 2 10 m 2

Upload: others

Post on 15-Dec-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 12 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3.1 Perubahan program ruang ... · sebagai fasilitas penunjang dan pelayanan masyarakat, karena kurang kuatnya ikatan dengan proyek yang dirancang. Perubahan-perubahan

12

3 PERANCANGAN BANGUNAN

3.1 Perubahan program ruang

Perubahan utama program ruang yang terjadi yaitu tidak dipakainya klinik,

sebagai fasilitas penunjang dan pelayanan masyarakat, karena kurang kuatnya

ikatan dengan proyek yang dirancang. Perubahan-perubahan program ruang lain

yang dilakukan adalah penambahan luasan bagi tiap-tiap jenis bengkel kerja

pengrajin sebagai hasil evaluasi dan penyempurnaan konsep perancangan.

Tabel 3.1 Program Ruang RUANG

FASILITAS PENEREMA - Hall Utama - Informasi - Panil Informasi - Security - Guide - Telepon Umum -Atm - Toilet Pria

- Toilet Wanita

KANTOR PENGELOLA - Ruang Tunggu - Resepsionis - Ruang Direktur Utama - Sekertaris - Ruang Kabag adm - Kasubag keuangan - Staff keuangan - Kasubag adm - Ruang staff adm / T.U - Ruang staff humas - Ruang staff sewa

KAPASITAS

60 org 2 org 1 unit 1 unit 1 unit 5 unit 5 unit

WC = 3 unit Urinoir = 5 unit

Wastafel = 3 unit WC = 4 unit

Wastafel = 4 unit

15 orang 2 org lorg lorg lorg 1 org 5 org lorg 10 org 4 org 4 org

TOTAL LUASAN

120 m2

4 m2

4 m2

16 m2

16 m2

10 m2

10 m2

5.4 m2

4.5 m2

2.7 m2

7.2 m2

3.6 m2

Jumlah: 203.4 m2

Sirk 30% :61.02 m2

Total: 264.42 m2

22.5 m2

3 m2

36 m2

9 m2

25 m2

16 m2

12.5 m2

16 m2

25 m2

10 m2

10 m2

Page 2: 12 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3.1 Perubahan program ruang ... · sebagai fasilitas penunjang dan pelayanan masyarakat, karena kurang kuatnya ikatan dengan proyek yang dirancang. Perubahan-perubahan

13

- Ruang staff personalia - Ruang staff pub-dek - Kabag umum litbang - Kabag ur.pengrajin - Ruang staff T.U ur.pengrajin - Kabag Wisata - Kasubag Pameran - Ruang staff pameran - Kabag Rumah Tangga - Ruang staff R.T - Kabag Yan-Mas Ruang umum Bersama - Ruang Rapat - Ruang fotocopy - Gudang umum - Ruang istirahat - Pantry - Toilet pria - Toilet wanita - Ruang arsip umum

FASILITAS RUANG PAMERAN dan WISATA Ruang Pamer Tetap - Patung besar - Patung kecil - Guci-gucian - Perabot - Ruangan maimer - Display pola lantai

Galery - Patung besar - Patung kecil - Perabot - Guci-gucian

- Ruang Pamer Temporer - Gudang simpan

Ruang Audio-Visual -Hall

4 org 10 org 1 org lorg

10 org 1 org lorg 10 org lorg 15 org 1 org

15 org 2 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit

50 unit 200 unit 100 unit 20 unit

10 ruang 1 unit

30 unit 100 unit 10 unit 50 unit

1 unit 1 unit

1/6 x

10 m2

30 m2

16 m2

16 m2

25 m2

25 m2

16 m2

25 m2

25 m2

30 m2

25 m2

30 m2

9 m2

20 m2

16 m2

12 m2

3 m2

3 m2

20 m2

Jumlah: 541 m2

Sirk30%: 162.3 m2

Total: 703.3 m2

200 m2

400 m2

200 m2

60 m2

160 m2

20 m2

Total = 1040 m2

120 m2

200 m2

30 m2

100 m2

Total: 450 m2

520 m2

100 m2

Jumlah :2110 m2

Sirk 50% : 1055 m2

Total: 3165 m2

16 m2

Page 3: 12 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3.1 Perubahan program ruang ... · sebagai fasilitas penunjang dan pelayanan masyarakat, karena kurang kuatnya ikatan dengan proyek yang dirancang. Perubahan-perubahan

14

- Ruang duduk - Ruang proyektor - Ruang kontrol -Gudang Restoran

-Hall

- Ruang makan -Dapur - Ruang Cuci - Gudang makanan - Gudang barang - Loading dock - Kantor penerima - Kasubag restoran - Staff restoran - Ruang karyawan

FASILITAS PENGRAJIN Asrama - Kamar tidur - Ruang.bersama - Ruang makan - Dapur - Gudang makanan - Ruang cuci piling - Kasubag asrama - Staff asrama -Gudang umum - Ruang cuci jemur - Toilet asrama - Ruang penjaga asrama

Bengkel Pelatihan - Seni pahat patung - Seni grafir - Seni bubut - R. mesin penggerak - Ruang poles - Ruang perbaikan Gudang simpan barang

pengunjung 100 org 1 unit 1 unit 1 unit

1/6 x pengunjung

100 org 1 unit 1 unit 2 unit 1 unit 1 unit 1 unit lorg 10 org 20 org

100 org 50org 75 org 1 unit 1 unit limit lorg 10 org 1 unit 1 unit

15 unit 2 orang

30 org 30 org 60 org 5 unit 60 org 20 org

150 m2

16 m2

16 m2

16 m2

16 m2

150 m2

49.5 m2

16 m2

32 m2

16 m2

15 m2

20 m2

16 m2

20 m2

30 m2

Jumlah: 614.5 m2

Sirk 30% :184.35 m2

Total: 798.85 m2

600 m2

75 m2

112.5 m2

37.125 m2

20 m2

15 m2

16 m2

25 m2

20 m2

20 m2

45 m2

12 m2

Jumlah «= 997.625 m2

Sik 30% = 299.29 m2

Total = 1296.92 m2

100 m2

100 m2

200 m2

12.5 m2

100 m2

100 m2

Page 4: 12 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3.1 Perubahan program ruang ... · sebagai fasilitas penunjang dan pelayanan masyarakat, karena kurang kuatnya ikatan dengan proyek yang dirancang. Perubahan-perubahan

15

- Patung - Bubut - Grafir - Perbaikan +poles - Toilet

Loading dock - R. potong batu - R. mesin penggerak - Ruang timbang - Gudang - Gudang alat - Kantor penerima Kantor teknisi - Kasubag Teknisi - Ruang staff teknisi - Arsip

Ruang Belajar Mengajar -Hall Kantor Pembinaan - Kasubag pembinaan -Ruang staff adm - Ruang pembina -Arsip -Gudang Kelas Pembinaan - Kelas teori desain - Kelas teori bahan - Kelas teori teknis - Kelas teori manajemen - Toilet Perpustakaan - Ruang buku - Ruang baca - Ruang audio visual - Ruang fotocopy - Ruang staff perpustakaan -Arsip - Loker penitipan + hall - Toilet

30 unit 15 unit 30 unit 20 unit 4 unit

4 unit 2 unit 4 unit

20 batu 1 unit 1 unit

1 org 6 org 1 unit

30 org

1 org 5 org

1 unit 1 unit

5 kelas

2 unit

1000 buku 50 org 1 unit

2 mesin 5org 1 unit 1 unit

75 m2

15 m2

30 m2

40 m2

12 m2

Jumlah = 784.5 m2

Sirk 50% = 392.25 m2

Total = 1176.75 m2

16 m2

24 m2

16 m2

60 m2

20 m2

16 m2

16 m2

12 m2

9 m2

Jumlah=189m2

Sirk 30% = 56.7 m2

Total = 245.7 mz

45 m2

16 m2

12.5 m2

4 m2

16 m2

150 m2

12 m2

15 m2

50 m2

20 m2

9 m2

12.5 m2

4 m2

16 m2

Jumlah: 382 m2

Page 5: 12 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3.1 Perubahan program ruang ... · sebagai fasilitas penunjang dan pelayanan masyarakat, karena kurang kuatnya ikatan dengan proyek yang dirancang. Perubahan-perubahan

16

FASILITAS LIT-BANG -Hall - Kasubag litbang alat - Kasubag litbang bahan - Kasubag litbang desain -Staff litbang - Studio desain - Lab. Bahan + ruang pengujian - Lab Alat + ruang pengujian - Gudang umum - Ruang istirahat - Toilet - Arsip

FASILITAS YAN- MAS Koperasi -Hall - Kabag koperasi - Staff adm koperasi - Staff humas - Staff penyuluhan dan pembinaan - Staff transaksi - Kasubag simpan pinjam - Staff simpan pinjam - Gudang umum - Arsip

FASILITAS PENUNJANG Ruang Serba Guna -Hall - Ruang duduk - Panggung - Gudang umum Back stage - Ruang persiapan - Ruang lightning

1 unit 1 org lorg lorg

20 org 1 unit 20 org

1 unit

1 unit 1 unit 1 unit 2 unit 1 unit

1 unit 1 org

10 org 5 org 10 org

5 org lorg 10 org 1 unit 1 unit

1/6 pengunjung 200 org 1 unit 1 unit

1 unit 1 unit

Sirk 30% :114.6 m2

Total: 496.6 m2

12 m2

16 m2

16 m2

16 m2

50 m2

100 m2

100 m2

100 m2

20 m2

20 m2

12 m2

9 m2

Jumlah: 471 m2

Sirk 50% :235.5 m2

Total: 706.5 m2

15 m2

25 m2

20 m2

10 m2

20 m2

10 m2

16 m2

25 m2

16 m2

9 m2

Jumlah: 166 m2

Sirk 30% :49.8 m2

Total: 215.8 m2

60 m2

200 m2

100 m2

20 m2

30 m2

16 m2

Page 6: 12 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3.1 Perubahan program ruang ... · sebagai fasilitas penunjang dan pelayanan masyarakat, karena kurang kuatnya ikatan dengan proyek yang dirancang. Perubahan-perubahan

17

- Ruang audio - Ruang kontrol - Work shop dekorasi - Mesin ac - Panil listrik - Toilet - Mushola + wudhu - Gudang limbah -Gardujaga - Ruang genset umum

1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 2 unit 1 unit 1 unit 2 unit 1 unit

16 m2

16 m2

30 m2

16 m2

4 m2

12 m2

30 m2

20 m2

12 m2

20 m2

Jumlah: 602 m2

Sirk 50% :301m2

Total: 903 m2

REKAPITULASI - Fasilitas Penerima - Fasilitas Pengelola - Fasilitas Pamer - Fasilitas Wisata - Fasilitas Asrama - Fasilitas Bengkel - Fasilitas Loading - Fasilitas Pendidikan - Fasilitas Litbang - Fasilitas Koperasi - Fasilitas Penunjang Total

262.42 m2

703.3 m2

3165 m2

798.85 m2

1296.92 m2

1176.75 m2

245.7 m2

496.6 m2

706.5 m2

215.8 m2

903 m2

9972.84 m2

Fasilitas Parkir menyediakan untuk

200-250 pengunjung

100 pengrajin

150 pengelola + karyawan

Parkir:

- 4 unit bus : 160 m2

- 50 unit mobil : 750 m2

100 sepeda motor : 200 m2

+ jumlah :1110m2

Page 7: 12 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3.1 Perubahan program ruang ... · sebagai fasilitas penunjang dan pelayanan masyarakat, karena kurang kuatnya ikatan dengan proyek yang dirancang. Perubahan-perubahan

18

sirk 50% : 555 m2

+ total : 1665 m2

Luas total proyek = 972.84 m2 + 1665 m2 = 11637.84 m2

3.2 Pola penataan massa dan konsep bangunan

3.2.1 Pola penataan massa

Proyek terdiri dari 4 massa bangunan. Pemisahan massa-massa bangunan

ini berdasarkan fungsi dan aktivitas dari pemakai bangunan. Massa-massa yang

terjadi yaitu: bangunan utama, bangunan pendidikan, bangunan pelatihan dan

bangunan asrama. Bangunan utama dengan fungsi utama sebagai penerima dan

pengelolaan proyek serta wadah kegiatan pamer dan wisata. Bangunan

pendidikan dengan fungsi memberi pembinaan teori kepada para pengrajin dan

penelitian terhadap kualitas dan kuantitas produksi. Bangunan pelatihan adalah

bangunan yang berfungsi sebagai wadah kegiatan praktek pengrajin untuk

meningkatkan kemampuannya. Bangunan asrama berfungsi sebagai

penampungan sementara pengrajin yang berasal dari luar daerah

Peletakan massa bangunan utama memanjang sejajar dengan jalan primer

dengan aksis utara-selatan. Orientasi bangunan utama yang menghadap jalan

Mawar, sebagai jalan primer desa, adalah upaya untuk menjadikan bangunan

utama tersebut sebagai suatu penangkap bagi pengendara yang melewati jalan

Mawar. Sedang peletakan massa lainnya yaitu bangunan asrama, pendidikan dan

pelatihan adalah tegak lurus jalan dengan aksis timur-barat. Peletakan ini

dimaksudkan untuk menghindari panas matahari sehingga tidak mengganggu

aktivitas dalam gedung sekaligus mengurangi beban panas bangunan. Pola

Page 8: 12 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3.1 Perubahan program ruang ... · sebagai fasilitas penunjang dan pelayanan masyarakat, karena kurang kuatnya ikatan dengan proyek yang dirancang. Perubahan-perubahan

19

penataan massa-massa bangunan ini didasarkan dari grid-grid yang diambil dari

gridjalan Mawar dan garis tegak lurus jalan tersebut. (gambar 3.1)

K e t e r a n g an :

G r i d Jl. Ma war

G r i d i m a j i n e r

Gambar 3.1

Gambar konsep pola penataan massa

V

s / *-J-:

Page 9: 12 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3.1 Perubahan program ruang ... · sebagai fasilitas penunjang dan pelayanan masyarakat, karena kurang kuatnya ikatan dengan proyek yang dirancang. Perubahan-perubahan

20

3.2.2 Konsep bentuk massa bangunan

Bentuk massa yang terjadi adalah paduan analisa terhadap tapak dan

Hngkungan sekitar. Bentuk-bentuk sederhana dari bangunan hngkungan sekitar

yang ada, sangat menpengaruhi bentuk massa proyek, karena adanya keinginan

agar proyek dapat menyatu dengan hngkungan sekitarnya. Fungsi dan efisiensi

ruang adalah diutamakan. Bentuk dasar massa adalah bentuk kotak. Bentuk

kotak ini merupakan bentuk dasar dari pembuatan barang-barang seni kerajinan

manner. Selain itu berdasarkan observasi akan typologi bangunan sejenis, maka

bentuk dasar kotak ini lah yang paling sesuai dan fungsional.

3.3 Bentuk dan penampilan bangunan

Pengunaan atap dengan bahan genteng model pelana maupun perisai adalah

upaya untuk menyatu dengan hngkungan di sekitar yang masih bernuansa

pedesaan. Jumlah lantai bangunan menyesuaikan pula dengan hngkungan, yaitu

maksimal 3 lantai.

Olah tampak pada bangunan utama didominasi pada penggunaan jendela

kaca. Penambahan sirip-sirip baik tegak maupun horisontal untuk mengurangi

panas matahari yang masuk melalui jendela-jendela kaca yang ada. Permainan

penambahan atap (atap dobel) adalah untuk menciptakan suatu irama bagi skyline

(garis kota) yang menarik. (gambar 3.2)

Page 10: 12 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3.1 Perubahan program ruang ... · sebagai fasilitas penunjang dan pelayanan masyarakat, karena kurang kuatnya ikatan dengan proyek yang dirancang. Perubahan-perubahan

21

Gambar 3.2

Gambar tampak kompleks

3.4 Penataan ruang

Pola penataan ruang didasarkan pada fungsi yang meliputi pencapaian,

pemandangan, penghawaan, kebisingan, dan sebagainya; serta estetika yang

mengintergrasi bagian dalam dan luar bangunan.

Penataan ruang dalam bangunan umumnya berbentuk kotak-kotak yang ditata

linier sesuai dengan grid serta modul struktur yang ada. Penataan ruang yang

berbeda fungsi dan aktivitas umum dari pelaku, terpisah melalui massa-massa

bangunan.

Pada bangunan utama sebagai bangunan penerima, terdapat zona penerima,

zona pameran dan wisata serta zona kantor pengelola dan koperasi. Bangunan ini

terdiri dari dua lantai. Lantai dasar sebagai hall penerima, kantor pengelola,

koperasi, galery dan restoran. Lantai kedua berisikan ruang serba guna, ruang

Page 11: 12 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3.1 Perubahan program ruang ... · sebagai fasilitas penunjang dan pelayanan masyarakat, karena kurang kuatnya ikatan dengan proyek yang dirancang. Perubahan-perubahan

22

audio visual dan ruang pamer tetap. Sirkulasi vertikal melalui tangga berjalan

yang terdapat pada hall utama. Hubungan antara zona penerima dengan zona

pameran wisata dan kantor pengelola adalah hubungan langsung. Pada bangunan

dipakai penghawaan buatan.

Bangunan asrama dengan pintu masuk tersendiri disediakan untuk para

pengrajin atau calon pengrajin yang berasal dari luar daerah. Fasilitas yang

tersedia adalah kamar-kamar, ruang bersama, dan sarana rekreasi berupa i

lapangan volley dan lapangan bulu tangkis. Penataan ruang-ruang kamar secara

linier. Sirkulasi vertikal dengan tangga. Bangunan ini memakai penghawaan

alami.

Bangunan pendidikan adalah sarana pembinaan pengrajin secara teoritis.

Pembinaan dilakukan melalui ruang-ruang kelas, studio dan fasilitas pendidikan

lainnya, seperti perpustakaan. Selain itu terdapat pula tiga unit laboratorium

untuk penelitian dan pengembangan seni kerajinan manner itu sendiri. Hubungan

antara fasilitas pendidikan dan laboratorium ini adalah hubungan tidak langsung.

Bangunan bengkel merupakan bangunan bagi para pengrajin untuk bekerja

dan melatih kemampuannya. Bengkel-bengkel terletak diantara kantor urusan

pengrajin sebagai awalan dan kantor penerima sebagai akhiran.Ruang-ruang pada

bangunan ini ditata secara linier sehingga memudahkan sirkulasi baik bagi

pengrajin maupun pengunjung.

Hubungan antara bangunan utama menuju bangunan yang lain melalui

selasar-selasar, sebagai jalur pedestrian, yang menuju ke hall pada masing-

masing bangunan. (gambar 3.3)

-

Page 12: 12 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3.1 Perubahan program ruang ... · sebagai fasilitas penunjang dan pelayanan masyarakat, karena kurang kuatnya ikatan dengan proyek yang dirancang. Perubahan-perubahan

23

K e t e r a n g a n :

Zone p a m e r & w i s a t a

Zone K. p e n g e l o l a & l<operas i

Zone bengke l k e r j a & l o a d i n g

Zone p e n d i d i k a n

Zone as ra ma

Gambar 3.3

Gambar pembagian zoning

Page 13: 12 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3.1 Perubahan program ruang ... · sebagai fasilitas penunjang dan pelayanan masyarakat, karena kurang kuatnya ikatan dengan proyek yang dirancang. Perubahan-perubahan

24

3.5 Pola struktur bangunan

Secara keseluruhan bangunan didukung oleh struktur rangka dengan

konstruksi beton bertulang. Delatasi dilakukan bila terdapat beda jumlah lantai

dan panjang massa yang lebih dari 50 meter. Akibat panjang massa dan

perbedaan jumlah lantai maka pada bangunan utama dan bangunan bengkel

terjadi delatasi. Sistem delatasi yang dipakai adalah sistem delatasi jembatan.

(gambar 3.4)

.+—*.., , f - 1 - f - t-JLJ:

-H

ifeL r*-i-J,

J . : -• . —

- Hi •m

u

JENAH1T1

P o s i s i d e l a t a s

< I Z> d z 2

- i — i j — . j , — i — « «

• U -*

mm

*^*V*v ~SZ\-

LU

1 — T 1 -^-T

DENAH , too

z LJJ CO

Gambar 3.4

Gambar letak delatasi

Page 14: 12 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3.1 Perubahan program ruang ... · sebagai fasilitas penunjang dan pelayanan masyarakat, karena kurang kuatnya ikatan dengan proyek yang dirancang. Perubahan-perubahan

25

3.6 Perlengkapan pelayanan dan utilitas bangunan

3.6.1 Sistem air bersih

Air bersih didistribusikan untuk melayani toilet-toilet, serta untuk

menyiram tanaman. Sistem distribusi yang dipilih adalah adalah sistem upfeed

pada lantai dua bangunan utama dan bangunan asrama. Pemakaian sistem ini

berdasar pada jumlah lantai yang hanya 2 lantai dan tidak memerlukan tekanan

yang besar. Pendistribusian cukup dari tandon bawah kemudian dipompa naik

untuk didistribusikan.

Pada proyek ini diletakkan 2 tandon utama dan 2 tandon kecil untuk melayani

kebutuhan air bersih. Tandon utama pertama diletakan di dekat bangunan utama

untuk mensuplai air bersih ke bangunan utama. Tandon utama kedua adalah

untuk mensuplai kebutuhan air besih pada bangunan asrama. Pemisahan tandon

ini didasarkan pada efisiensi biaya.

gunan bengkel dan bangunan pendidikan yang letaknya tepisah cukup jauh dari

tandon utama, disediakan tandon kecil. (lampiran 2)

3.6.2 Sistem pembuangan

3.6.2.1 Sistem pembuangan air kotor dan kotoran S «*» • •

Bahan buangan berupa air kotor dan kotoran yang berasal dari peturasan

toilet, wastafel, pantry dan dapur. Volume buangan diperkirakan sama dengan

kebutuhan air bersih yaitu sekitar 56 m3 per hari. Untuk itu digunakanlah sistem

pembuangan konvensional berupa septic tank dan sumur resapan.

Pembuangan air kotor menggunakan pipa-pipa vertikal dan horisontal

(kemiringan 1-2°) dalam shaft air di tiap KM/WC. Untuk mencegah keluarnya

Page 15: 12 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3.1 Perubahan program ruang ... · sebagai fasilitas penunjang dan pelayanan masyarakat, karena kurang kuatnya ikatan dengan proyek yang dirancang. Perubahan-perubahan

26

bau dari saluran pembuangan dipasang pipa-pipa ven yang berhubungan dengan

udara luar minimal 15 cm dari bidang atap. Pipa ven sebaiknya dibuat minimal

150 mm di atas muka air banjir alat plambing tertinggi yang dilayani sebelum

dibelokkan mendatar / disambungkan pada cabang pipa ven.

Upaya untuk membersihkan kotoran yang mengendap dan benda-benda yang

dapat menyumbat pipa, maka perlu dipasang lubang pembersih di dalam gedung

dan bak kontrol pada riol gedung. Untuk ukuran pipa sampai dengan 100 mm

ukuran lubang pembersihnya sama dengan ukuran pipa; lebih besar dari itu maka

ukuran lubang pembersihnya dibuat 100 mm. (lampiran 3)

• ' :i.r ,

3.6.22 Sistem drainase air hujan

Terdiri atas drainase air hujan pada bangunan dan ruang luar. Drainase

pada bangunan terbagi pada beberapa area atap yang dialirkan melalui talang

atap, talang horisontal dan vertikal, untuk menerima dan menyalurkan air hujan

ke bawah. Air hujan diterima oleh bak kontrol untuk kemudian dialirkan masuk

ke dalam saluran pematusan menuju riol kota. Bak kontrol dipasang dimana pipa

bawah tanah membelok tajam, berubah diameternya, bercabang, atau pada lokasi-

lokasi yang mirip penempatan lubang pembersih. (gambar 3.5)

Page 16: 12 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3.1 Perubahan program ruang ... · sebagai fasilitas penunjang dan pelayanan masyarakat, karena kurang kuatnya ikatan dengan proyek yang dirancang. Perubahan-perubahan

27

K e t e r a n y a n :

- * A rah a r u s air hu ja n

° Bak k o n t r ol

—» Ke Riol ko+a Gambar3.5

Gambar drainase air hujan

3.6.2.3 Sistem pembuangan sampah

Menggunakan carry-out system dengan pertimbangan jumlah buangan

pada bangunan tidak besar danjenis buangan yang tidak berbahaya. Jenis sampah

adalah sampah basah dan kering. Sampah basah berasal dari dapur restoran,

sedangkan sampah kering dari ruang-ruang lainnya. Tempat sampah diletakkan di

tempat-tempat umum, seperti hall utama, kantor-kantor pengelola, yang

Page 17: 12 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3.1 Perubahan program ruang ... · sebagai fasilitas penunjang dan pelayanan masyarakat, karena kurang kuatnya ikatan dengan proyek yang dirancang. Perubahan-perubahan

28

kemudian dikumpulkan pada pembuangan sampah umum untuk diangkut oleh

truk sampah dalam jangka waktu tertentu. (gambar3.6)

Gambar 3.6

Gambar sistem pembuangan sampah

K R t e r a n g a n :

• Bak s a m p a h

T r u k s a m p a h

3.6.3 Sistem pengkondisian udara

Sistem penghawaan yang dipakai pada area yang membutuhkan

penghawaan buatan adalah sistem udara buatan yang dilayani oleh sekelompok

mesin AC (air conditioner). Mesin yang dipakai adalah VRV (Variable

Page 18: 12 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3.1 Perubahan program ruang ... · sebagai fasilitas penunjang dan pelayanan masyarakat, karena kurang kuatnya ikatan dengan proyek yang dirancang. Perubahan-perubahan

29

refrigerant Volume) type split, dengan ukuran 2x3 m untuk 3 mesin AC dan tiap

mesin mampu melayani 250 m2 ruangan. Untuk jarak maksimal antara out door

dan indoor unit adalah 100m. Sistem ini menggunakan freon sebagai bahan

pendingin udara.

Pada proyek ini bangunan yang menggunakan penghawaan buatan adalah

bangunan utama, khususnya pada zona pamer dan wisata. Peletakan outdoor unit

AC pada lantai dua sebelah timur. Kemudian dari outdoor unit ini udara dingin

didistribusikan melalui ducting-ducting AC yang diletakkan pada dibalik plafond,

(lampiran 4)

3.6.4 Sistem listrik

Pengaturan sistem listrik yang dipakai adalah listrik dari PLN dibantu oleh

sebagian genset (sebagai beban) yang juga berfungsi sebagai cadangan bila listrik

mati. Untuk suplai listrik dari PLN disalurkan ke gardu listrik menuju trafo dan

panel PLN menuju ATS (Automatic Transfer Switch). Sedangkan listrik dari

genset dihubungkan dengan panel genset juga menuju ATS. Dari ATS listrik

disuplai menuju panel utama ke panel distribusi baru dibagi-bagi ke panel bagian.

Letak gardu listrik dan trafo di bangunan utama dengan pintu masuk

tersendiri dengan tujuan memudahkan pengontrolan dan perbaikan bila ada

kerusakan.

Genset dan ATS diletakkan dekat dengan gardu listrik dan trafo. Dari trafo

maupun genset, listrik dialirkan melalui kabel-kabel yang diletakkan dibalik

plafond. Bengkel bubut dan mesin potong batu memiliki genset tersendiri.

(gambar3.7)

Page 19: 12 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3.1 Perubahan program ruang ... · sebagai fasilitas penunjang dan pelayanan masyarakat, karena kurang kuatnya ikatan dengan proyek yang dirancang. Perubahan-perubahan

K e t e r a n g a n :

Gardu l i s t r i k

Trafp , p a n i l & genset

f t Genset mesin potong & bubut

Panil d i s t r i b u s i

Gambar 3.8

Gambar sistem listrik