11. uji mutu hedonik

22
UJI MUTU HEDONIK Oleh :  Nama : Pika Apriyance  NRP : 113020094  No Meja : 4 (Empat) Kelompok : E Tanggal Praktikum : 29 Maret 2014 Asisten : Nur Laila Shaumi JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2014

Upload: pika-anceu

Post on 14-Oct-2015

684 views

Category:

Documents


77 download

DESCRIPTION

uji inderawi

TRANSCRIPT

  • 5/24/2018 11. Uji Mutu Hedonik

    1/22

    UJI MUTU HEDONIK

    Oleh :

    Nama : Pika Apriyance

    NRP : 113020094

    No Meja : 4 (Empat)

    Kelompok : E

    Tanggal Praktikum : 29 Maret 2014

    Asisten : Nur Laila Shaumi

    JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS PASUNDAN

    BANDUNG

    2014

  • 5/24/2018 11. Uji Mutu Hedonik

    2/22

    I PENDAHULUAN

    Bab ini membahas mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Tujuan Percobaan,

    (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Aplikasi dalam Bidang Pangan.

    1.1. Latar Belakang

    Mutu dari suatu produk pangan merupakan keseluruhan sifat-sifat yang

    membedakan unit produk yang satu dengan yang lainnya, serta bersifat

    menentukan terhadap dapat diterima atau tidaknya (acceptability) unit produk

    tersebut oleh konsumen. Selain itu, mutu dari suatu produk pangan juga

    menentukan tingkat atau derajat kesempurnaan (excellence) sifat-sifat yang

    dimiliki oleh suatu produk, juga merupakan sejumlah spesifikasi atau syarat yang

    harus dipenuhi dalam batas-batas tertentu agar dapat diterima oleh konsumen

    (Kartika, dkk., 1987).

    Kesan mutu hedonik lebih spesifik daripada sekedar kesan suka atau tidak

    suka. Mutu hedonik dapat bersifat umum yaitu baik buruk dan bersifat spesifik

    seperti empuk-keras untuk daging, pulen-keras untuk nasi, renyah-lembek untuk

    mentimun. Rentangan skala hedonik berkisar dari ekstrim baik sampai dengan

    ekstrim buruk atau jelek (Soekarto, 1985).

    Rentangan skala hedonik berkisar dari extrim baik sampai ke extrim jelek.

    Skala hedonik pada uji mutu hedonik sesuai dengan tingkat mutu hedonik. Jumlah

    tingkat skala juga bervariasi tergantung dari rentangan mutu yang diinginkan dan

    sensitivitas antar skala. Skala hedonik untuk uji mutu hedonik dapat berarah satu

    dan berarah dua. Seperti halnya pada uji kesukaan pada uji mutu hedonik, data

  • 5/24/2018 11. Uji Mutu Hedonik

    3/22

    penilaiaan dapat ditransformasi dalam skala numerik dan selanjutnya dapat

    dianalisis statistik untuk interprestasinya (Soekarto, 1985).

    1.2.Tujuan Percobaan

    Tujuan dari percobaan uji mutu hedonik adalah untuk mengetahui sifat mutu

    spesifik dan suatu komoditi dapat diterima oleh masyarakat dan untuk mengkaji

    reaksi konsumen terhadap sifat spesifik dari suatu komoditi.

    1.3.Prinsip Percobaan

    Prinsip percobaan uji mutu hedonik adalah berdasarkan penilaian panelis

    terhadap sifat organoleptik dengan penganalisaan tingkat kesan (skala mutu

    hedonik).

    1.4. Aplikasi dalam Bidang Pangan

    Uji mutu hedonik digunakan untuk untuk mengukur atau mengetahui apakah

    suatu produk dapat diterima atau tidak dan untuk menilai apakah suatu produk

    mempunyai daya terima untuk dipasarkan atau disebarluaskan.

  • 5/24/2018 11. Uji Mutu Hedonik

    4/22

    II BAHAN, ALAT, DAN METODE PERCOBAAN

    Bab ini membahas mengenai : (1) Bahan-bahan yang Digunakan,

    (2) Alat-alat yang Digunakan, dan (3) Metode Percobaan.

    2.1. Bahan-bahan Percobaan

    Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan uji mutu hedonik adalah

    minuman cokelat sampel kode 136 (Millo), kode 253 (Schoko Chocolatte), kode

    358 (Cocoa Delfi), dan kode 695 (Ovaltine).

    2.2. Alat-alat Percobaan

    Alat yang digunakan dalam percobaan uji mutu hedonic adalah sloki, sendok

    plastik, lap dan tissue.

    2.3. Metode Percobaan

    2.3.1. Deskripsi Percobaan

    Sampel minuman cokelat yang telah disediakan diberi penilaian, atribut yang

    dinilai meliputi warna, rasa, aroma, dan after taste. Kriteria penilaian berdasarkan

    atribut yang dinilai dengan menggunakan skala mutu yaitu (1) sangat tidak suka,

    (2) tidak suka, (3) agak tidak suka, (4) agak suka, (5) suka, (6) sangat suka. Tiap

    sampel boleh diberi penilaian yang sama.

  • 5/24/2018 11. Uji Mutu Hedonik

    5/22

    2.3.2. Analisis Perhitungan

    Rumus-rumus yang digunakan dalam percobaan uji hedonik adalah

    sebagai berikut :

    1. 0,5x)(sitransformaData DT 2.

    SampelPanelis

    TotalFK

    2

    3. FKPanelis

    S...SSSJKS

    n

    n

    2

    3

    2

    2

    2

    1

    4. FKSampel

    P...PPPJKP

    n

    n

    2

    3

    2

    2

    2

    1

    5. FKn...nnnJKT nn232221 6. JKPJKSJKTJKG Tabel Anava

    Sumber

    VariasidB JK RJK F Hitung

    F Tabel

    5 % 1 %

    Sampel S 1 JKS JKS/ dBS RJKS/ RJKG

    Panelis P 1 JKP JKP/ dBP RJKP/ RJKG

    Galat dBTdBSdBP JKG JKG/ dBG

    Total (P x S) 1 JKT

    Data Asli

    Uji Kenormalan

    Tidak Nomal

    Nomal

    ANAVA

    Tansformasi

    Tabel Distibusi F

  • 5/24/2018 11. Uji Mutu Hedonik

    6/22

    Ketentuan tabel Anava :

    a. Jika F Hitung > F Tabel pada taraf 5% dan 1%, maka diberi tanda ** (sangatberbeda nyata).

    b.Jika F Hitung > F Tabel pada taraf 5%, tetapi F Hitung < F Tabel pada taraf1%, maka diberi tanda * (berbeda nyata).

    c. Jika F Hitung < F Tabel pada taraf 5% dan 1%, maka diberi tanda tn (tidakberbeda nyata).

    Tabel Uji Lanjut Duncans

    SSR

    5 %

    LSR

    5 %

    Nilai Rata-rata Perlakuan Taraf Nyata

    5%Sampel Rata-rata 1 2 3 4

    - - -

    # -

    # # -

    # # # -

    Keterangan dan Ketentuan tabel Uji Lanjut Duncans:

    a.Nilai rata-rata diurutkan dari yang terkecil ke terbesarb.Tentukan standar galat, S = c. Tentukan SSR 5 %, pada tabel 8 (Buku Vincent)d.Tentukan LSR 5 %, LSR = S x SSR 5%e. # merupakan selisih nilai rata-rataf. Bandingkan perlakuan dengan LSR 5 %g.Beri tanda * jika perlakuan > LSR 5 %Beri tanda tn, jika perlakuan < LSR 5 %

  • 5/24/2018 11. Uji Mutu Hedonik

    7/22

    III HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

    Bab ini menguraikan mengenai: (1) Hasil Pengamatan dan (2) Pembahasan.

    3.1. Hasil Pengamatan

    Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Mutu Hedonik (Warna) Minuman Cokelat

    Sampel Rata-rata Data

    AsliTaraf Nyata

    Merk Kode

    Millo 136 3.12 c

    Schoko Chocolatte 253 2.00 b

    Cocoa Delfi 358 1.00 aOvaltine 695 3.50 c

    (Sumber : Kelompok E , 2014)

    Gambar 1. Uji Mutu Hedonik (Warna) Minuman Cokelat

    Berdasarkan tabel hasil uji duncan, dapat disimpulkan bahwa sampel

    minuman cokelat dalam hal warna sampel 358 (Cocoa Delfi) berbeda nyata

    dengan sampel 253 (Schoko Chocolatte), 136 (Millo), dan 695 (Ovaltine). Kode

    253 (Schoko Chocolatte) berbeda nyata dengan sampel 358 (Cocoa Delfi), 136

    (Millo), dan 695 (Ovaltine). Sampel kode 136 (Millo) tidak berbeda nyata dengan

    0

    0.5

    1

    1.5

    2

    2.5

    3

    3.5

    Millo (136) Schoko

    Chocolatte (253)

    Cocoa Delf i

    (358)

    Ovalti ne (695)

    Rata-rataDat

    aAsli

    Grafik Uji Hedonik Minuman Cokelat Terhadap Warna

  • 5/24/2018 11. Uji Mutu Hedonik

    8/22

    sampel 695 (Ovaltine) tetapi berbeda nyatta dengan sampel 358 (Cocoa Delfi) dan

    253 (Schoko Chocolatte).

    Tabel 2. Hasil Pengamatan Uji Mutu Hedonik (Aroma) Minuman Cokelat

    Sampel Rata-rata Data

    AsliTaraf Nyata

    Merk Kode

    Millo 136 2.88 bc

    Schoko Chocolatte 253 2.63 b

    Cocoa Delfi 358 1.13 a

    Ovaltine 695 3.88 c

    (Sumber : Kelompok E , 2014)

    Gambar 2. Uji Mutu Hedonik (Aroma) Minuman Cokelat

    Berdasarkan tabel hasil uji duncan, dapat disimpulkan bahwa sampel

    minuman cokelat dalam hal aroma sampel 659 (Ovaltine) berbeda nyata dengan

    sampel 136 (Millo), 253 (Schoko Chocolatte), dan 358 (Cocoa Delfi). Sampel 136

    (Millo) tidak berbeda nyata dengan sampel 253 (Schoko Chocolatte) dan sampel

    695 (Ovaltine) tetapi berbeda nyata dengan sampel 358 (Cocoa Delfi). Sampel

    253 (Schoko Chocolatte) tidak berbeda nyata dengan sampel 136 (Millo) tetapi

    berbeda nyata dengan sampel 358 (Cocoa Delfi) dan 695 (Ovaltine). Sampel 358

    0

    0.5

    1

    1.5

    2

    2.5

    3

    3.5

    4

    Millo (136) Schoko

    Chocolatte (253)

    Cocoa Delf i

    (358)

    Ovalti ne (695)

    Ra

    ta-rataDataAsli

    Grafik Uji Mutu Hedonik Minuman Cokelat Terhadap Aroma

  • 5/24/2018 11. Uji Mutu Hedonik

    9/22

    (Cocoa Delfi) berbeda nyata dengan sampel 253 (Schoko Chocolatte), 136

    (Millo), dan 695 (Ovaltine).

    Tabel 3. Hasil Pengamatan Uji Mutu Hedonik (Rasa) Minuman Cokelat

    Sampel Rata-rata Data

    AsliTaraf Nyata

    Merk Kode

    Millo 136 3.50 b

    Schoko Chocolatte 253 3.00 b

    Cocoa Delfi 358 1.12 a

    Ovaltine 695 5.25 c

    (Sumber : Kelompok E , 2014)

    Gambar 3. Uji Mutu Hedonik (Rasa) Minuman Cokelat

    Berdasarkan tabel hasil uji duncan, dapat disimpulkan bahwa sampel

    minuman cokelat dalam hal rasa sampel 358 (Cocoa Delfi) berbeda nyata dengan

    sampel 253 (Schoko Chocolatte), 136 (Millo), dan 695 (Ovaltine). Sampel 253

    (Schoko Chocolatte) tidak berbeda nyata dengan sampel 136 (Millo) tetapi

    berbeda nyata dengan sampel 358 (Cocoa Delfi) dan 695 (Ovaltine). Sampel 695

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    M illo (136) Schoko

    Chocolatte (253)

    Cocoa Delfi (358) Ovaltine (695)

    Rata-ra

    taDataAsli

    Grafik Uji Mutu Hedonik Minuman Cokelat Terhadap Rasa

  • 5/24/2018 11. Uji Mutu Hedonik

    10/22

    (Ovaltine) berbeda nyata dengan sampel 136 (Millo), 253 (Schoko Chocolatte),

    dan 358 (Cocoa Delfi).

    Tabel 4. Hasil Pengamatan Uji Mutu Hedonik (After Taste) Minuman Cokelat

    Sampel Rata-rata Data

    AsliTaraf Nyata

    Merk Kode

    Millo 136 4.75 c

    Schoko Chocolatte 253 3.13 b

    Cocoa Delfi 358 1.62 a

    Ovaltine 695 5.37 c

    (Sumber : Kelompok E , 2014)

    Gambar 4. Uji Mutu Hedonik (After Taste) Minuman Cokelat

    Berdasarkan tabel hasil uji duncan, dapat disimpulkan bahwa sampel

    minuman cokelat dalam hal after taste sampel 358 (Cocoa Delfi) berbeda nyata

    dengan sampel 253 (Schoko Chocolatte), 136 (Millo), dan 695 (Ovaltine). Sampel

    253 (Schoko Chocolatte) berbeda nyata dengan sampel 136 (Millo), sampel 358

    (Cocoa Delfi) dan 695 (Ovaltine). Sampel 136 (Millo) dan sampel 695 (Ovaltine)

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    Millo (136) Schoko

    Chocolatte (253)

    Cocoa Delf i

    (358)

    Ovalti ne (695)

    Rata-rataDataAsli

    Grafik Uji Mutu Hedonik Minuman Cokelat

    Terhadap After Taste

  • 5/24/2018 11. Uji Mutu Hedonik

    11/22

    tidak berbeda nyata tetapi berbeda nyata dengan sampel 358 (Cocoa Delfi) dan

    sampel 253 (Schoko Chocolatte).

    3.2 Pembahasan

    Uji mutu hedonik berbeda dengan uji kesukaan, dimana uji mutu hedonik

    tidak menyatakan suka atau tidak suka, melainkan kesan tentang baik atau buruk.

    Kesan baik buruk ini disebut kesan mutu hedonik, maka dari para ahli

    memasukkan uji mutu hedonik kedalam uji hedonik. Kesan mutu hedonik lebih

    spesifik daripada sekedar kesan suka atau tidak suka. Mutu hedonik dapat bersifat

    umum yaitu baik-buruk dan bersifat spesifik seperti empuk-keras untuk daging,

    pulen-keras untuk nasi, renyah lembek untuk mentimum. Rentangan skala

    hedonik berkisar dari ekstrim baik sampai ke ekstrim jelek. Kadang suatu bahan

    penggunaannya memerlukan zat pembawa (carrier), misalnya saus dan bumbu.

    Ada suatu anjuran bahwa perbandingan yang validadalah tidak menggunakan zat

    pembawa. Namun hal ini tidak dapat berlaku umum, dilihat kasusnya mengingat

    ada efekfisiologis(Kartika, dkk., 1987).

    Minuman cokelat merupakan salah satu jenis olahan cokelat dimana coklat

    diolah hingga berbentuk serbuk dan diberi tambahan pemanis untuk memenuhi

    seera konsumen. Adapun beberapa minuman cokelat yang diberi tambahan susu

    untuk memenuhi komposisi gizi. Cokelat yang baik memiliki rasa pahit khas

    cokelat yang kuat, aroma khas cokelat yang kuat, warna coklat yang pekat, serta

    after tastepahit khas cokelat yang kuat.

  • 5/24/2018 11. Uji Mutu Hedonik

    12/22

    Gambar 1. Minuman CokelatMillo(Kode 136)

    Gambar 2. Minuman Cokelat Schoko Chocolatte(Kode 253)

    Gambar 3. Minuman Cokelat Cocoa Delfi(Kode 358)

    Gambar 4. Minuman Cokelat Ovaltine (Kode 695)

    Panel yang dipakai dalam uji hedonik adalah panelis konsumen hal ini

    disebabkan karena uji ini harus subjekif pengujian ini didasarkan atas kesukaan

    panelis dengan secara spontan. Pada uji ini tidak digunakan dalam panelis ahli

    karena dari segi biaya yang mahal dan belum tentu mewakili kesukaan dari

    konsumen.

    Kemampuan hedonik yaitu kemampuan menyatakan sikap-sikap subjektif

    pribadi terhadap sifat-sifat organoleptik benda yaitu tentang senang atau tidak

    terhadap benda tersebut. Dalam menyatakan sifat pribadi tidak selamanya

  • 5/24/2018 11. Uji Mutu Hedonik

    13/22

    menyangkut pilihan mutlak yaitu senang atau tidak, melainkan kadang-kadang

    juga tingkat senang atau tingkat tidak senang. Penilaian organoleptik sebenarnya

    mengandalkan dari para panelis kemampuan demikian Uji penerimaan

    menyangkut penilaian seseorang akan suatu sifat atau kualitas suatu bahan yang

    menyebabkan orang menyenangi. Jika pada uji pembedaan panelis

    mengemukakan kesan akan adanya perbedaan tanpa disertai kesan senang atau

    tidak, maka pada uji penerimaan, panelis mengemukakan tanggapan pribadi yaitu

    kesan yang berhubungan dengan kesukaan atau tanggapan senang atau tidaknya

    terhadap sifat sensorik atau kualitas yang dinilai. Jadi, uji penerimaan lebih

    subjektif daripada uji pembedaan (Soekarto, 1985).

    Sampel dianjurkan disajikan secukupnya, tidak terlalu banyak atau terlalu

    sedikit, kira-kira dapat dinilai 3 kali. Kecuali pada hal-hal khusus, misalnya

    penulis diminta respon spontannya, hanya boleh menilai sekali. Jumlah sampel

    yang berupa cairan kurang lebih oz atau 16 ml, sedang untuk sampel yang

    berupa padatan kurang lebih 1 oz atau 28 gram. Namun apabila sampelnya harus

    dicicipi dapat disajikan sejumlah 2 kali lebih banyak. Tidak boleh menyajikan

    sampel terlalu banyak, misalnya seperti normalnya orang makan, walaupun

    sebenarnya persediaan sampel cukup banyak. Sedapat mungkin sampel disajikan

    pada suhu kamar, namun pada kasus-kasus tertentu dapat menyimpang. Pada uji

    kesukaan, sampel disajikan pada suhu yang mendekati.Sebagai contoh, minuman

    dingin dianjurkan disajikan pada suhu yang tidak lebih rendah dari 45 oF, sedang

  • 5/24/2018 11. Uji Mutu Hedonik

    14/22

    untuk minuman atau makanan yang lazim dikonsumsi panas disajikan pada suhu

    kurang dari 170oF atau 94,4oC (Kartika, dkk., 1987).

    Uji penerimaan menyangkut penilaian seseorang akan suatu sifat atau

    kualitas suatu bahan yang menyebabkan orang menyenangi. Pada uji penerimaan

    panelis mengemukakan tanggapan pribadi yaitu kesan yang berhubungan dengan

    kesukaan atau tanggapan senang atau tidaknya terhadap sifat sensoris atau kualitas

    yang dinilai. Uji penerimaan lebih subyektif dibandingkan dengan uji pembedaan.

    Tujuan uji penerimaan ini untuk mengetahui apakah suatu komoditi atau sifat

    sensorik tertentu dapat diterima oleh masyarakat. Uji ini tidak dapat untuk

    meramalkan penerimaan dalam pemasaran. Hasil uji yang menyakinkan tidak

    menjamin komoditi tersebut dengan sendirinya mudah dipasarkan (Susiwi, 2009).

    Sifat yang sangat subyektif itu beberapa panelis yang ekstrim senang atau

    benci terhadap suatu komoditi atau bahan tidak lagi dapat digunakan untuk

    melakukan uji penerimaan tetapi masih dapat digunakan untuk uji pembedaan.

    Uji pembedaan dikehendaki panelis yang peka pada uji penerimaan dapat

    menggunakan panelis yang belum berpengalaman. Uji penerimaan tidak ada

    contoh pembanding atau contoh baku sedangkan pada uji pembedaan panelis-

    panelis harus diwajibkan mengingat contoh pembanding, maka pada uji

    penerimaan justru panelis tidak boleh mengingat-ingat atau membandingkan

    contoh yang diuji sebelumnya. Tanggapan atau kesan harus diberikan segera dan

    secara spontan bahkan tanggapan yang sudah diberikan tidak boleh ditarik

    kembali meskipun kemudian timbul keragu-raguan (Soekarto, 1985).

  • 5/24/2018 11. Uji Mutu Hedonik

    15/22

    Data asli adalah penilaian yang diberikan oleh panelis. Data asli ini harus

    ditranformasikan karena ada uji kenormalan sehingga data tersebut dianggap tidak

    normal seluruhnya dan untuk memperoleh data yang normal dengan cara analisis

    statistik. Selain itu, data asli harus ditransformasikan terlebih dahulu karena

    mengacu pada penggunaan perhitungan statistik.

    Panel yang dipakai dalam uji mutu hedonik adalah panelis konsumen hal ini

    disebabkan karena uji ini harus subjekif dan digunakan panelis yang banyak

    sehingga dapat mewakili seluruh kesukaan konsumen. Pada uji ini tidak

    digunakan dalam panelis ahli karena dari segi biaya yang mahal dan belum tentu

    mewakili kesukaan dari konsumen.

    Uji lanjut Duncans digunakan untuk melihat perbedaan pengaruh pada setiap

    sampel, mengetahui mutu dari suatu produk pangan, mengetahui perbedaan antara

    suatu produk dengan produk lainnya dan untuk memperoleh tingkat kesukaan

    pada panelis.

    Pada skala mutu hedonik dapat dipersempit atau diperlebar maksudnya

    adalah jumlah tingkat skala juga bervariasi tergantung dari rentangan mutu yang

    diinginkan dan sensitivitas antar skala. Misalkan untuk 3 bisa diambil untuk 1 =

    tidak suka, 2 = biasa, dan 3 = suka. Dan untuk skala yang lebih sensitiv dapat

    diperlebar hingga ada 5 skala mutu hedonik misalnya 1 = sangat tidak suka, 2 =

    tidak suka, 3 = biasa, 4 = suka, dan 5 = sangat suka, dan seterusnya.

  • 5/24/2018 11. Uji Mutu Hedonik

    16/22

    IV KESIMPULAN DAN SARAN

    Bab ini menguraikan mengenai: (1) Kesimpulan dan (2) Saran.

    4.1. Kesimpulan

    Berdasarkan tabel hasil uji duncan, dapat disimpulkan bahwa sampel

    minuman cokelat dalam hal warna sampel 358 (Cocoa Delfi) berbeda nyata

    dengan sampel 253 (Schoko Chocolatte), 136 (Millo), dan 695 (Ovaltine). Kode

    253 (Schoko Chocolatte) berbeda nyata dengan sampel 358 (Cocoa Delfi), 136

    (Millo), dan 695 (Ovaltine). Sampel kode 136 (Millo) tidak berbeda nyata dengan

    sampel 695 (Ovaltine) tetapi berbeda nyatta dengan sampel 358 (Cocoa Delfi) dan

    253 (Schoko Chocolatte).

    Berdasarkan tabel hasil uji duncan, dapat disimpulkan bahwa sampel

    minuman cokelat dalam hal aroma sampel 659 (Ovaltine) berbeda nyatta dengan

    sampel 136 (Millo), 253 (Schoko Chocolatte), dan 358 (Cocoa Delfi). Sampel 136

    (Millo) tidak berbeda nyata dengan sampel 253 (Schoko Chocolatte) dan sampel

    695 (Ovaltine) tetapi berbeda nyata dengan sampel 358 (Cocoa Delfi). Sampel

    253 (Schoko Chocolatte) tidak berbeda nyata dengan sampel 136 (Millo) tetapi

    berbeda nyata dengan sampel 358 (Cocoa Delfi) dan 695 (Ovaltine). Sampel 358

    (Cocoa Delfi) berbeda nyata dengan sampel 253 (Schoko Chocolatte), 136

    (Millo), dan 695 (Ovaltine).

    Berdasarkan tabel hasil uji duncan, dapat disimpulkan bahwa sampel

    minuman cokelat dalam hal rasa sampel 358 (Cocoa Delfi) berbeda nyata dengan

    sampel 253 (Schoko Chocolatte), 136 (Millo), dan 695 (Ovaltine). Sampel 253

  • 5/24/2018 11. Uji Mutu Hedonik

    17/22

    (Schoko Chocolatte) tidak berbeda nyata dengan sampel 136 (Millo) tetapi

    berbeda nyata dengan sampel 358 (Cocoa Delfi) dan 695 (Ovaltine). Sampel 695

    (Ovaltine) berbeda nyata dengan sampel 136 (Millo), 253 (Schoko Chocolatte),

    dan 358 (Cocoa Delfi).

    Berdasarkan tabel hasil uji duncan, dapat disimpulkan bahwa sampel

    minuman cokelat dalam hal after taste sampel 358 (Cocoa Delfi) berbeda nyata

    dengan sampel 253 (Schoko Chocolatte), 136 (Millo), dan 695 (Ovaltine). Sampel

    253 (Schoko Chocolatte) berbeda nyata dengan sampel 136 (Millo), sampel 358

    (Cocoa Delfi) dan 695 (Ovaltine). Sampel 136 (Millo) dan sampel 695 (Ovaltine)

    tidak berbeda nyata tetapi berbeda nyata dengan sampel 358 (Cocoa Delfi) dan

    sampel 253 (Schoko Chocolatte).

    4.2. Saran

    Sebaiknya dalam pemberiaan penilaian terhadap produk pangan yang diuji

    dengan uji mutu hedonik ini dalam perhitungan harus lebih teliti lagi dan sebagai

    panelis harus benar melakukan penilaian berdasarkan hasil penilaian sendiri, dan

    tetap fokus selama pengujian agar hasilnya tepat

  • 5/24/2018 11. Uji Mutu Hedonik

    18/22

    DAFTAR PUSTAKA

    Balya, John D., (2011), Tekstur, Rheologi dan Sifat Permukaan

    http://johnbalya.blogspot.com/2011/03/tekstur-rheologi-dan-sifat-

    permukaan.html,Akses: 03/03/12.

    Deman. John M, (1997), Kimia Makanan, Institut Teknologi Bandung: Bandung.

    Kartika, B ; Hastuti, P dan Supartono, W, (1987), Pedoman Uji Inderawi Bahan

    Pangan, Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Yogyakarta.

    Soekarto T. Soewarno, (1985), Penilaian Organoleptik, Bharata Karya Aksara,

    Jakarta.

    Susiwi, (2009), Penilaian Organoleptik,

    http://file.upi.edu/Direktori/D%20%20FPMIPA/JUR.%20PEND.%20KI

    MIA/195109191980032%20-%20SUSIWI/SUSIWI-

    32).%20Penilaian%20Organoleptik.pdf,akses : 20 Maret 2012.

    http://johnbalya.blogspot.com/2011/03/tekstur-rheologi-dan-sifat-permukaan.htmlhttp://johnbalya.blogspot.com/2011/03/tekstur-rheologi-dan-sifat-permukaan.htmlhttp://file.upi.edu/Direktori/D%20%20FPMIPA/JUR.%20PEND.%20KIMIA/195109191980032%20-%20SUSIWI/SUSIWI-32).%20Penilaian%20Organoleptik.pdfhttp://file.upi.edu/Direktori/D%20%20FPMIPA/JUR.%20PEND.%20KIMIA/195109191980032%20-%20SUSIWI/SUSIWI-32).%20Penilaian%20Organoleptik.pdfhttp://file.upi.edu/Direktori/D%20%20FPMIPA/JUR.%20PEND.%20KIMIA/195109191980032%20-%20SUSIWI/SUSIWI-32).%20Penilaian%20Organoleptik.pdfhttp://file.upi.edu/Direktori/D%20%20FPMIPA/JUR.%20PEND.%20KIMIA/195109191980032%20-%20SUSIWI/SUSIWI-32).%20Penilaian%20Organoleptik.pdfhttp://file.upi.edu/Direktori/D%20%20FPMIPA/JUR.%20PEND.%20KIMIA/195109191980032%20-%20SUSIWI/SUSIWI-32).%20Penilaian%20Organoleptik.pdfhttp://file.upi.edu/Direktori/D%20%20FPMIPA/JUR.%20PEND.%20KIMIA/195109191980032%20-%20SUSIWI/SUSIWI-32).%20Penilaian%20Organoleptik.pdfhttp://johnbalya.blogspot.com/2011/03/tekstur-rheologi-dan-sifat-permukaan.htmlhttp://johnbalya.blogspot.com/2011/03/tekstur-rheologi-dan-sifat-permukaan.html
  • 5/24/2018 11. Uji Mutu Hedonik

    19/22

    LAMPIRAN

  • 5/24/2018 11. Uji Mutu Hedonik

    20/22

    LAMPIRAN DISKUSI

    1. Pada saat mana uji mutu hedonik dapat dimanfaatkan oleh industri pangan!Jawab :

    Pada saat pengembangan mutu produk dengan uji mutu hedonik dapat

    diketahui apakah konsumen menerima dan menyukai mutu produk yang baru

    atau yang lama. Jika menyukai yang baru berarti berhasil. Jika tidak ada

    respon yang baik maka dibuat formulasi produk baru.

    2. Skala mutu hedonik dapat dipersempit atau diperlebar dan jelaskan maknanya!Jawab :

    Pada skala mutu hedonik dapat dipersempit atau diperlebar maksudnya adalah

    jumlah tingkat skala juga bervariasi tergantung dari rentangan mutu yang

    diinginkan dan sensitivitas antar skala. Misalkan untuk 3 bisa diambil untuk 1

    = tidak suka, 2 = biasa, dan 3 = suka. Dan untuk skala yang lebih sensitiv

    dapat diperlebar hingga ada 5 skala mutu hedonik misalnya 1 = sangat tidak

    suka, 2 = tidak suka, 3 = biasa, 4 = suka, dan 5 = sangat suka, dan seterusnya.

  • 5/24/2018 11. Uji Mutu Hedonik

    21/22

    LAMPIRAN KUIS

    1. Sebutkan 4 skala nilai uji inderawi!Jawab :

    Skala standar, Skala grafis, Skala numerik, dan Skala verbal

    2. Apa fungsi uji penerimaan dalam industri pangan?Jawab :

    Fungsi uji penerimaan dalam industri pangan adalah untuk mengetahui

    apakahh suatu komoditi atau sifat sensorik dari produk pangan dapat diterima

    oleh masyarakat dan untuk menilai komoditi sejenis atau produk

    pengembangan secara organoleptik.

    3. Sebutkan dan jelaskan 3 tingkatan komunikasi antara penyaji dan panelis!Jawab :

    Umum : calon panelis dikumpulkan dan diberi penjelasan secaraumum

    Khusus : memberikan instruksii atau informasi tertentu kepada panelisyang berhubungan dengan suatu tugas untuk melakukan uji

    organoleptik pada suatu komoditi. Penjelasan yang diberikan meliputi

    cara pengujian dan tujuan pencicipan.

    Instruksi : sebelum paneliis melakukan pencicipan, secara lisan atautulisan yang diberikan harus jelas dan singkat agar udah dipahami.

    4. Sebutkan contoh penilaian dengan uji numeric dan uji hedonic!Jawab :

    Skala hedonic : tidak coklat, coklat, sangat coklat

  • 5/24/2018 11. Uji Mutu Hedonik

    22/22

    Skala numerik : tidak coklat (1), coklat (2), sangat coklat (3)

    5. Diketahui ssr 5% adalah 2,97;3,07; dan 3,13. Nilai rata-rata 0,526; 0,669;0,716; dan 0,747. Dengan Sy adalah 0,024. Buatlah tabel Duncan dari data

    tersebut beserta kesimpulannya!

    Jawab :

    SSR

    5%

    LSR

    5%

    Nilai

    Rata-rata

    Perlakuan Taraf

    Nyata

    5%1 2 3 4

    - - 0,526 - a

    2,97 0,0713 0,669 0,143* - b

    3,07 0,0737 0,716 0,190* 0,047tn - b

    3,13 0,0751 0,747 0,221* 0,078* 0,031tn - c

    Kesimpulan : Berdasarkan tabe hasil uji Duncan, dapat disimpulkan bahwa

    sampel dengan nilai rata-rata 0,669 dan 0,716 tidak berbeda nyata tetapi berbeda

    nyata dengan sampel yyang memiliki nilai rata-rata