11. skabies fix all
TRANSCRIPT
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
1/49
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial
ang !e!"ngkinkan setia# orang hid"# #rod"kti$ se%ara sosial dan
ekono!is. Pe!bang"nan kesehatan bert"j"an "nt"k !eningkatkan
kesadaran, ke!a"an dan ke!a!#"an hid"# sehat bagi setia# orang agar
terw"j"d derajat kesehatan !asarakat ang setinggi & tinggina.
Kegiatan "nt"k !eningkatkan kesehatan '#ro!oti$(, !en%egah #enakit
'#re)enti$(, tera#i 'k"rati$( !a"#"n #e!"lihan kesehatan 'rehabilitati$(
adalah "#aa kesehatan !asarakat.'1(
K"lit adalah organ t"b"h #enting terletak #aling l"ar, ang
!e!batasi lingk"ngan dala! dan l"ar t"b"h !an"sia. K"lit !er"#akan
la#isan "ta!a "nt"k !elind"ngi t"b"h dari #enakit. *alah sat" $"ngsi
k"lit adalah !elind"ngi jaringan dari ker"sakan $isik, #engat"r #anas, alat
indera #eraba, dan !e!bant" kerja ginjal !elal"i !ekanis!e #engel"aran
keringat. Penakit k"lit da#at disebabkan oleh berbagai hal se#erti ja!"r,
)ir"s, k"!an, #arasit hewani dll. Penakit k"lit ang disebabkan oleh
#arasit hewani, ait" #edik"losis, skabies dan %reeping disease.'1,+,(
*kabies adalah #enakit -oonosis ang !enerang k"lit, !"dah
!en"lar dari !an"sia ke !an"sia, dari hewan ke !an"sia ata"
sebalikna, da#at !engenai se!"a ras dan golongan di sel"r"h d"nia
1
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
2/49
ang disebabkan oleh t"nga" 'k"t" ata" !ite( Sarcoptes scabiei . aktor
ang ber#eran dala! #en"laran #enakit ini adalah sosial ekono!i ang
rendah, higien #erorangan ang jelek, lingk"ngan ang tidak saniter,
#erilak" ang tidak !end"k"ng kesehatan, serta ke#adatan #end"d"k.
aktor ang #aling do!inan adalah ke!iskinan dan higiene #erorangan
ang jelek di negara berke!bang !er"#akan kelo!#ok !asarakat ang
#aling banak !enderita #enakit skabies ini. Pre)alensi #enakit *kabies
di Indonesia adalah sekitar /0+2 dari #o#"lasi "!"! dan %ender"ng
lebih tinggi #ada anak dan re!aja.'3(
*kabies tidak !e!bahaakan !an"sia na!"n adana rasa gatal
#ada !ala! hari !er"#akan gejala "ta!a ang !enggangg" akti)itas dan
#rod"kti)itas. Penakit skabies banak berjangkit ter"ta!a di 4 '1(
lingk"ngan ang #adat #end"d"kna, '+( lingk"ngan dengan tingkat
kebersihan k"rang, '( lingk"ngan sosial ekono!i rendah, dan '3(
lingk"ngan #erga"lan ang akrab.'3,5(
Di beberapa negara berkembang, penyakit ini dapat menjadi endemik
secara kronik pada beberapa kelompok. Sebagai contoh, survey di sepanjang
sungai Ucayali, Peru tahun 198 menemukan bah!a di beberapa desa semua
anak penduduk asli telah mengidap skabies. Penelitian lain di "ndia tahun 198#
menemukan bah!a prevalensi skabies pada anak$anak di banyak desa
sebesar 1%%&. 'asil survey di (una tahun 198) menemukan )1& dari *#)
penderita skabies berusia 1$1% tahun dan 8+& pada bayi kurang 1 tahun. Di
2
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
3/49
daerah ala!i, suatu penelitian memperlihatkan bah!a insidens tertinggi
terdapat pada usia %$9 tahun.-)
Indonesia !er"#akan negara ang sedang berke!bang, di!ana
#elaanan kesehatan !asarakat bel"! !e!adai seh"b"ngan dengan
adana krisis ekono!i ang !elanda Indonesia sejak tah"n 166.
Per!asalahan "ta!a ang dihada#i !asih dido!inasi oleh #enakit
in$eksi ang sebagian besarna adalah #enakit !en"lar ang berbasis
lingk"ngan. 7en"r"t De#arte!en Kesehatan 8I #re)alensi skabies di
#"skes!as sel"a"h Indonesia #ada tah"n 169/ adalah 3,/ 2 0 1+,65 2
dan skabies !end"d"ki "r"tan ketiga dari 1+ #enakit k"lit tersering. Di
bagian K"lit dan Kela!in KUI:8*;7 #ada tah"n 1699, dij"!#ai
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
4/49
lingk"ngan #ada ko!"nitas ang terserang skabies, karena a#abila
dilak"kan #engobatan se%ara indi)id"al !aka akan !"dah tert"lar
ke!bali #enakit skabies. K"rangna in$or!asi dan #e!aha!an
!engenai #enakit skabies oleh santri !enjadi kendala bagi #en%egahan
#enakit skabies. Dari banakna kejadian #enakit k"lit di atas akibat
dari #erilak" ang tidak sehat. Di#engar"hi j"ga oleh #engetah"an ang
k"rang. Unt"k !eningkatkan derajat kesehatan santri #erl" adana "#aa
"nt"k !eningkatkan #engetah"an santri tentang kesehatan se%ara
"!"!, kh"s"sna tentang #enakit !en"lar sehingga di hara#kan ada
#er"bahan sika# serta di ik"ti dengan #er"bahan #erilak" kebersihan
#erorangan dengan hasil akhir !en"r"nna angka kesakitan #enakit
!en"lar. Perilak" kesehatan ang berkaitan dengan "#aa kebersihan diri
dala! kaitanna dengan "#aa #en%egahan #enakit dilak"kan dengan
berbagai %ara %ontohna se#erti kebiasaan !andi, !en%"%i tangan dan
kaki, dan kebersihan #akaian..'+,(
/tas dasar permasalahan tersebut di atas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul 0'ubungan upaya pencegahan dengan
prevalensi penyakit skabies di Pondok Pesantren /l a!addah arrahmah
(olaka2.
4
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
5/49
I.+ 8"!"san 7asalah
3erdasarkan latar belakang pemikiran di atas, adapun rumusan masalah
yang ingin diangkat oleh penulis antara lain sebagai berikut 4
0'ubungan upaya pencegahan dengan prevalensi penyakit skabies di Pondok
Pesantren /l a!addah arrahmah (olaka2
I. ="j"an Penelitian
1. 5ujuan Umum
Untuk mengetahui adanya hubungan upaya pencegahan dengan
prevalensi penyakit skabies di Pondok Pesantren /l a!addah
arrahmah (olaka.
6. 5ujuan khususa. Untuk mengetahui perilaku sis!a sis!i pondok pesantren /l
a!addah arrahmah (olaka terhadap upaya pencegahan
penyakit skabies menurut sanitasi lingkunganb. Untuk mengetahui perilaku sis!a sis!i pondok pesantren /l
a!addah arrahmah (olaka terhadap upaya pencegahan
penyakit skabies menurut higien peroranganc. Untuk mengetahui prevalensi penyakit skabies di pondok
pesantren /l a!addah arrahmah (olaka.
5
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
6/49
d. Untuk mengetahui hubungan pencegahan menurut higien
perorangan dengan prevalensi penyakit skabies pada sis!a
Pondok Pesantren /l a!addah arrahmah (olaka.e. Untuk mengetahui hubungan pencegahan menurut sanitasi
lingkungan dengan prevalensi penyakit skabies pada sis!a
Pondok Pesantren /l a!addah arrahmah (olaka.
I.5 7an$aaat Penelitian
o 3agi pondok pesantren'asil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu masukan bagi
pondok pesantren /l a!addah arahmah (olaka itu sendiri agar tetap
memelihara budaya hidup bersih dan menjadi pengetahuan bagi anak 7
anak Pondok Pesantren dalam upaya pencegahan penyakit skabies dan
tentang penyakit skabies itu sendiri.o 3agi dinas kesehatan
enjadi bahan evaluasi dari program 7 program kesehatan yang ada
pada dinas kesehatan dalam upaya mencerdaskan dan menuju
masyarakat sehat.o 3agi puskesmas
menjadi bahan evaluasi dari program 7 program puskesmas yang
dilaksanakan dalam upaya menuju masyarakat sehat, terutama dalam
pencegahan penyakit skabies.o 3agi peneliti sendiri
Dapat memberikan pengalaman langsung bagi penulis dalam
melaksanakan penelitian serta menambah !a!asan dan pengetahuan
khususnnya dalam bidang penyakkit kulit khususnya skabies.o 3agi peneliti selanjutnya
6
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
7/49
enjadi bahan bacaan dan diharapkan bermanaat bagi peneliti
selanjutnya
BAB II
=IN>AUAN PU*=AKA
A. DEINI*I
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh inestasi dan
sensitasi tungau Sarcoptes scabiei varian hominis dan produknya pada tubuh.
Penyakit ini dijumpai di seluruh dunia dan menyerang semua ras tanpa
7
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
8/49
membedakan kelompok umur, yang ditularkan melalui kontak kulit yang dekat
dan lama, serta melalui hubungan seksual.-,9,1%
ama Sarcoptes scabiei diambil dari bahasa :unani sarx yang artinya
daging dan koptein yang artinya memotong, serta bahasa latin scabere yang
artinya menggaruk. Penyakit ini juga disebut the itch, pruritic eruption, gudik,
gudukan, gatal agogo.-11
B. EPIDE7I?L?@I
Skabies telah ada sejak 6#%% tahun yang lalu -/le;ander 198+ dan
menjadi penyakit endemis di beberapa egara. Skabies merupakan masalah
yang sering muncul di banyak egara, yang menyerang semua ras tanpa
membedakan kelompok umur. Sekitar %% juta kasus skabies dilaporkan setiap
tahunnya di seluruh dunia.
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
9/49
melihat usia, jenis kelamin, ras atau status kesehatan seseorang. Skabies
endemis di sebagian besar negara berkembang.-1
>ara penularan penyakit ini melalui kontak langsung -kulit dengan kulit
misalnya tidur bersama, hubungan seksual, dan kontak tidak langsung -melalui
benda, misalnya pemakaian handuk bersama, melalui pakaian, sprei, dan
bantal.-,9,1%
enurut Departemen (esehatan ?" prevalensi skabies di puskesmas
seluauh "ndonesia pada tahun 198) adalah +,) & $ 16,9# & dan skabies
menduduki urutan ketiga dari 16 penyakit kulit tersering. Di bagian (ulit dan
(elamin
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
10/49
terseb"t. 7an"sia bisa saja kontak dengan ang !enderita skabies teta#i
in$estasina ringan dan t"nga"na da#at !ati se%ara s#ontan.'(
o 7or$ologi Sarcoptes scabiei
Uk"ranna, ang betina berkisar antara
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
11/49
(elainan kulit dapat disebabkan tidak hanya oleh tungau skabies tetapi
juga oleh penderita sendiri akibat garukan. Aatal yang terjadi disebabkan oleh
sensitisasi terhadap sekreta dan ekskreta tungau yang memerlukan !aktu kira$
kira sebulan setelah investasi. Pada saat itu kelinan kulit menyerupai dermatitis
dengan ditemukannya papul, vesikel, urtika, dan lain$lain. Dengan garukan
dapat timbul erosi, ekskoriasi, krusta, dan ineksi sekunder.-,11
asa inkubasi skabies bervariasi, ada yang beberapa minggu bahkan
berbulan$bulan tanpa menunjukkan gejala erutama pada orang yang bersih.
ellanby menunjukkan sensitasi dimulai 6$+ minggu setelah penyakit dimulai.
Selama kurun !aktu itu kutu berada di atas kulit atau sedang menggali
tero!ongan tanpa menimbulkan gatal, gejala gatal muncul setelah penderita
tersensitasi oleh ekskreta kutu, yang merupakan keluhan subjekti yang
menonjol dan sangat mengganggu. -11
Setelah kopulasi -perka!inan yang terjadi di atas kulit, yang jantan akan
mati, kadang 7 kadang masih dapat hidup beberapa hari dalam tero!ongan
yang digali oleh yang betina. 5ungau betina yang telah dibuahi menggali
tero!ongan dalam stratum korneum, dengan kecepatan 6$ milimeter sehari
dan sambil meletakkan telurnya 6 atau + butir sehari sampai mencapai jumlah
+% atau #%. 3entuk betina yang dibuahi ini dapat hidup sebulan lamanya. 5elur
akan menetas, biasanya dalam !aktu $# hari, dan menjadi larva yang
mempunyai pasang kaki. Barva ini dapat tinggal dalam tero!ongan, tetapi
dapat juga keluar. Untuk membuat tero!ongan di kulit manusia, tungau betina
11
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
12/49
menggunakan enCim proteolitik sebagai penghancur atau pelarut straum
korneum epidermis. Sensitivitas alergi terhadap tungau dan produknya
berperan penting teerhadap perkembangan lesi dan gejala pruritus. Setelah 6$+
hari larva akan menjadi nima yang mempunyai 6 bentuk, jantan dan betina,
dengan + pasang kaki. Seluruh siklus hidupnya mulai dari telur sampai bentuk
de!asa memerlukan !aktu antara 8$16 hari. Pada suhu kamar -61 o> dengan
kelembaban relati +%$8%& tungau masih dapat hidup di luar pejamu selama
6+$) jam. -),1+,1#
Secara umum, cara penularan skabies dibagi menjadi 6 yang
didalamnya dapat dibagi 7 bagi lagi, yaitu4
a. Penularan kontak langsung yaitu4 penularan yang terjadi akibat kontak
langsung antara penderita skabies dengan orang sehat seperti melalui4
hubungan seksual antara penderita dengan orang sehat, kontak
dengan he!an pemba!a tungau seperti anjing, babi, kambing, dan biri$
biri, dan aktor asilitas umum yang dipakai secara bersama$sama
dengan lingkungan padat penduduk, tidur bersama, dan berjabat
tangan.b. Penularan tanpa kontak langsung yaitu4 penularan yang terjadi melalui
kontak tidak langsung antara penderita dengan orang sehat seperti4
penggunaan handuk secara bergantian, penggunaan pakaian dan
tempat tidur, sprei, dan bantal secara bersamaan.-,1
12
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
13/49
Aambar 1. Siklus hidup sarcoptes scabiei -1)
Aambaran klinis biasanya sangat bervariasi sehingga kadang menjadi
sulit dalam membuat diagnosis, sehingga perlu diketahui teknik diagnostik yang
benar.-11
E. @A7BA8AN KLINI*
Penyakit ini mulainya tiba 7 tiba, gejalanya minor pada permulaan dan
dirasakan seperti gigitan serangga atau kulit kering. Dengan menggaruk
menyebabkan burrow rusak dan pindahnya tungau, yang mana membuat gejala
berkurang. Pruritus nocturnal adalah karakteristik skabies. Besi primer
merupakan manivestasi pertama dari investasi dan memiliki gambaran yang
khas antara lain berupa burrows, papul eritem ukuran 1$ mm dan vesikel.
Burrows adalah suatu tanda patognomonik dan menggambarkan tero!ongan
intra epidermal yang diakibatkan oleh tungau betina. Besi sekunder merupakan
hasil dari garukan, ineksi sekunder atau dari respon imun host terhadap
sensititasi tungau dan produknya. (arakteristik yang dapat ditemukan meliputi
ekskoriasi, ecCema yang tersebar luas, krusta ber!arna kuning muda,
hiperpigmentasi post inlamasi, nodul prurigo, dan pioderma.-1+,1#,1*
13
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
14/49
Penyakit ini mempunyai gejala gatal hebat di malam hari, disertai adanya
tero!ongan yang di dalamnya berisikan tungau Sarcoptes scabiei. Besi primer
berupa, papul eritem, dan vesikel. Sedangkan lesi sekunder yaitu akibat
respon imun atau garukan, yang mempunyai karakteristik ekskoriasi,, ecCema,
krusta ber!arna kuning muda, dan nodul di daerah yang tertutup seperti ketiak
dan skrotum. Penyakit sering mirip dengan dermatitis atopic, pioderma, gigitan
serangga, dan dermatitis herpetitormis.-,9,1%,11
Distribusi penyakit ini adalah pada -1 interdigital space pada jari,
telapak tangan, dan permukaan ekstensor penrgelangan tangan, -6 siku,
biasanya pada bagian posterior dan sisi dalam, - lipatan ketiak dan daerah
ikatan sabuk, -+ bagian ba!ah bokong, -# area putting susu dan -) daerah
genitalia eksterna pada laki 7 laki. Pada !anita de!asa tidak selalu didapatkan
distribusi yang sesuai dengan distribusi skabies pada umumnya, 8#& terdapat
pada tangan dan pergelangan tangan. Pada bayi ditemukan di telapak tangan,
telapak kaki, dan kulit kepala.-16,1+
14
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
15/49
Aambar 6. Predileksi skabies -1%
Aambar . Skabies pada sela tangan dan skabies dengan ineksi sekunder pada bokong dan
sela gluteal.-18
3erdasarkan gambaran klinis pada penyakit skabies maka dapat
diketahui dua jenis bentuk klinis skabies, antara lain 4
o Skabies bentuk klasik
Dikenal ada empat tanda utama -cardinal sign pada investasi skabies
yaitu 41. Pruritus octurnal
Pruritus nocturnal berarti gatal pada malam hari yang disebabkan
karena aktivitas tungau ini lebih tinggi pada suhu yang lebih
lembab dan panas. 3iasanya berlangsung $+ minggu setelah
terjadi ineksi, dan disertai dengan erupsi yang meluas dari papul.
Sensitasi gatal yang hebat seringkali mengganggu tidur dan
penderita menjadi gelisah.-),11
6. enyerang manusia secara kelompokisalnya dalam sebuah keluarga biasanya seluruh anggota
keluarga terkena ineksi. 3egitu pula dalam sebuah
15
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
16/49
perkampungan yang padat penduduknya, sebagian besar
tetangga yang berdekatan akan diserang oleh tungau tersebut.
Perlu diperhatikan di dalam kelompok mungkin ditemukan individu
yang hiposensitasi, yang seluruh anggota keluarganya terkena.
alaupun mengalami investasi tungau tetapi tidak memberikan
gejala. Penderita ini bersiat sebagai pemba!a -carter. -,11 . /danya tero!ongan -kunikulus@kanalikuli
Ditemukan pada tempat 7 tempat predileksi yang ber!arna putih
atau keabu 7 abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata 7
rata panjang 1 cm, tampak kotor, dan pada ujung tero!ongan itu
ditemukan papul atau vesikel. ika timbul ineksi sekunder ruam
kulitnya menjadi polimorik -pustule, ekskoriasi dan lain 7 lain.-,11
+. enemukan tungau Sarcoptes scabei erupakan hal yang paling diagnostik. 3ila dapat menemukan
kunikulus atau tero!ongan yang masih utuh kemungkinan besar
kita dapat menemukan tungau de!asa, larva, nima, maupun
skibala yang tampak seperti bintik hitam di ujung kanalikuli.
amun, criteria ini agak sulit ditemukan karena sebagian besar
penderita umumya datang dengan lesi yang bervariasi dan tidak
spesiik. eski demikian, tidak ditemukannya tungau tidak dapat
menyingkirkan skabies sebagai diagnosis. Diagnosis dapat dibuat
dengan menemukan dua dari empat tanda cardinal tersebut.-,11,1+
o Skabies bentuk khusus
Selain bentuk skabies yang klasik terdapat pula bentuk 7 bentuk khusus,
meskipun jarang ditemukan. (elainan ini dapat menimbulkan kesalahan
16
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
17/49
diagnostik yang berakibat gagalnya pengobatan, sedangkan penderita
adalah penular potensial. 3entuk 7 bentuk skabies tersebut yaitu 4a. Skabies pada orang bersih
(linis ditandai dengan papula dan kanalikuli dengan jumlah yang
sangat sedikit, tungau biasanya hilang akibat mandi secara teratur.
Penyakit ini sering mengalami kesalahan diagnosis, karena lesinya
yang sedikit dan kanalikuli yang sulit ditemukan.-11
b. Skabies incognitoPemberian kortikosteroid -topical atau sistemik dapat menyamarkan
gejala dan tanda skabies, meskipun investasi tungau tetap ada.
(eadaan ini sering memperlihatkan gambaran klinis yang tidak biasa,
tetapi keluhan gatal tidak hilang sama sekali. Dalam !aktu singkat,
kelainan ini dapat kambuh kembali, bahkan lebih buruk. 'al ini
mungkin doisebabkan oleh penurunan respon imun seluler. Sebagai
contoh, distribusi yang atipikal dan luas, pada beberapa kasus hampir
menyerupai kondisi penyakit lain.-11 c. Skabies nodular
Besi berupa nodus kecoklatan yang gatal, terjadi akibat reaksi
hipersensitivitas terhadap sarcoptes scabei. Umumnya terdapat pada
daerah tertutup, terutama pada genitalia pria, inguinal, dan aksila. -11,16
d. Skabies pada bayi dan anak 7 anak
Besi skabies pada anak dapat mengenai seluruh tubuh, termasuk
seluruh kepala, leher, telapak tangan, telapak kaki. Sedangkan pada
bayi, umumnya terdapat di !ajah. Besi yang sering terjadi berupa
papul$papul, vesikopustul, dan nodul 7 nodul, tetapi penyebarannya
mungkin tidak umum. Sering terjadi ineksi sekunder berupa impetigo,
17
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
18/49
ektima sehingga tero!ongan jarang ditemukan. =ksematisasi yang
meluas sering tampak dan dapat berupa nodul krusta multiple di
badan dan ekstremitas. Pruritus yang hebat dapat menyebabkan bayi
menjadi cengeng dan malas makan.-8,11,1,1#
e. Skabies pada orang tuaPada kelompok usia ini, diagnosis skabies dapat terle!atkan karena
perubahan kutaneus yang minimal atau atipik. ?asa gatal yang hebat
mungkin dikarakteristikkan sebagai 0prurtus senile2, kulit kering, atau
kausa obat 7 obatan atau psikogenik. Pasien yang usianya lebih tua
dan menghabiskan banyak !aktu di tempat tidur atau kursi mungkin
lesinya mengenai daerah punggung. =pidemic skabies sering
dilaporkan oleh asilitas pera!atan umum, dimana pasien skabies
berkrusta menjadi sumber utama ineksi pada pasien lainnya, juga
pada petugas kesehatan dan keluarga pasien itu sendiri.-1+
. Skabies or!egian -skabies berkrustaerupakan skabies berat dengan tanda utama berupa krusta dan
hyperkeratosis generalisata yang mudah terkelupas, bersisik, tebal
dan saling berhubungan. Distribusi lesi ini sering meluas, termasuk
leher, batas kulit kepala berambut dengan !ajah -scalp, !ajah,
telinga, badan dan anggota gerak -termasuk telapak tangan dan
kaki, khususnya lutut dan siku. Dapat pula disertai kuku yang
distroik.-,11 g. Skabies yang ditularkan oleh he!an
Sarcoptes scabei varian chants dapat menyerang manusia, baik
melalui kontak langsung dan tidak langsung, yang pekerjaanya
18
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
19/49
berhubungan erat dengan he!an tersebut, misalnya anjing dan
kucing.-11. DIA@N?*I*
Diagnosis skabies ditegakkan berdasarkan anamnesis, gejala dan
pemeriksaan isik -adanya tero!ongan tungau. Diagnosis skabies dapat
ditegakkan melalui 4 -8,1
a Ditemukannya 6 dari + tanda cardinalb 5erdapat tero!ongan yang sedikit meninggi, berbentuk garis lurus atau
berkelok$kelok, panjangnya beberapa millimeter sampai 1 cm, dan pada
ujungnya terdapat vesikula, papula atau pustule.c 5empat predileksi yang khas adalah sela$sela jari, pergelangan tangan
bagian volar, siku, lipat ketiak bagian depan, areola mammae, sekitar
umbilicus, perut bagian ba!ah, dan genitalia eksterna pria. Pada orang
de!asa jarang terdapat di bagian muka dan kepala, kecuali pada
penderita imunosupresi, sedangkan pada bayi lesi dapat terjadi di
seluruh permukaan kulitd Penyembuhan terjadi dengan cepat setelah pemberian obat anti skabies
topical yang eekti e /danya gatal hebat pada malam hari. 3ila lebih dari 1 anggota keluarga
menderita gatal, perlu di!aspadai terjadinya skabies. Aatal meningkat
pada malam hari disebabkan karena temperatur badan yang meningkat
sehingga aktivitas kutu atau tungau juga meningkat. enemukan tungau
3ila gejala klinis spesiik, diagnosis skabies mudah ditegakkan, tetapi
sering penderita datang dengan lesi bervariasi sehingga sulit menegakkan
diagnosis pasti. Pada umumnya diagnosis klinis ditegakkan berdasarkan
ditemukan dari dua empat cardinal sign. Diagnosis pasti ditegakkan bila
19
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
20/49
ditemukan tungau dan produknya pada lesi. (arena sulitnya menemukan
tungau pada diagnosis skabies, harus dipertimbangkan pada setiap penderita
yang datang dengan keluhan gatal menetap. -11,1+
@. PE7E8IK*AAN PENUN>AN@3eberapa cara dapat digunakan untuk menemukan tungau dan
produknya, yaitu 41. (erokan kulit
inyak mineral diteteskan di atas papul atau tero!ongan baru yang
masih utuh, kemudian dikerok dengan menggunakan scalpel steril untuk
mengangkat atap papul atau tero!ongan, lalu diletakkan di atas gelas
objek, di tutup dengan gelas penutup, dan diperiksa di ba!ah mikroskop.
'asil positi apabila tampak tungau, telur, larva, nima, atau skibala.
Pemeriksaan harus dilakukan dengan hati$hati pada bayi dan anak$anak
atau pasien yang tidak kooperati.-)
6. engambil tungau dengan jarumula$mula mencari tero!ongan kemudian jarum ditusukkan ke dalam
tero!ongan dengan menggerakkan jarum secara tangensial ke ujung
lainnya kemudian mengelurkannya. /kan dapat terlihat tungau berada
pada ujung jarum berupa parasit yang sangat kecil dan transparan. -,11
. embuat biopsy irisan -epidermal shave biopsyBesi dijepit dengan ibu jari dan telunjuk kemudian dibuat irisan tipis yang
sangat supericial dengan pisau, kemudian diletakkan pada gelas objek,
ditetesi dengan minyak mineral dan diperiksa di ba!ah mikroskop.-,),11
+. 5es tinta pada tero!ongan -3urro! ink testPapul skabies dilapisi dengan tinta >ina, dibiarkan selama 6%$% menit
kemudian dihapus dengan alcohol. (arena adanya tinta yang masuk
jejak tero!ongan akan tampak sebagai garis yang karakteristik berbelok$
20
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
21/49
belok, gambaran kanalikuli yang khas menyerupai huru S maka tes
dinyatakan positi. 5es ini mudah sehingga dapat dikerjakan pada
bayi@anak dan pasien nonkooperati. -),11
#. Uji tetrasiklinPada lesi dioleskan salep tetrasiklin, apabila tetrasiklin telah masuk ke
dalam kanalikuli kemudian dibersihkan dengan sinar ultraviolet dari
lampu ood, tetrasiklin tersebut akan memberikan luoresensi kuning
keemasan pad kanalikuli.-11
Dari berbagai macam pemeriksaan diatas, pemeriksaan kerokan kulit
merupakan cara yang paling mudah dengan hasil yang cukup memuaskan,
agar pemeriksaan berhasil baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan 4 -11
1 (erokan harus dilakukan pada lesi yang utuh -papula, kanalikuli jangan
dilakukan pada tempat dengan lesi yang tidak spesiik.6 Sebaiknya olesi lebih dahulu dengan minyak mineral lesi yang akan
dikerok, penggunaan minyak mineral sangat menguntungkan, oleh
karena tungau dan produknya tidak larut, sehingga dapat ditemukan
tungau dalam keadaan hidup dan utuh. Dilakukan kerokan pada beberapa lesi dengan lebih mengutamakan
pada tempat predileksi+ Eleh karena tungau berada di dtratum korneum maka kerkan harus
supericial tanpa perdarahan.
(arena sulitnya menemukan tungau maka diagnosis skabies harus
dipertimbangkan pada setiap penderita yang datang dengan keluhan gatal yang
menetap.-11
H. DIA@N?*I* BANDIN@
21
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
22/49
/da pendapat yang mengatakan penyakit skabies ini merupakan the
great imilator karena dapat menyerupai banyak penyakit kulit dengan keluhan
gatal.- diagnosis banding ialah 41. Prurigo
Besi pada prurigo biasanya berupa papul$papul yang gatal, predileksi
pada bagian ekstensor ekstremitas. Sering terdapat pada usia
pertengahan.-,9
6. Aigitan seranggaBesi biasanya jelas timbul sesudah gigitan, eloresensinya urtikaria
popular.-1%
. Pedikulosis korporis3iasanya menyerang orang de!asa dengan higien yang buruk. Besi
berupa bekas$bekas garukan, ditemukan kutu dan telur pada serat
kapas pakaian.-
+. Dermatitis atopicerupakan peradangan kulit kronis dan residi, disertai gatal yang dapat
hilang timbul ekskoriasi, eksudasi, dan krusta -polimori. Pada
anamnesis, terdapat ri!ayat atopi pada penderita atau keluarga.-
I. PENA=ALAK*ANAANa. Penatalaksanaan secara umum
Penderita dianjurkan untuk menjaga kebersihan dengan mandi secara
teratur, seluruh pakaian, sprei, dan handuk yang digunakan harus dicuci
secara teratur bila perlu direndam dengan air panas. 3egitu pula dengan
anggota keluarga yang beresikotinggi untuk tertular agar ikut
menjagakebersihan dan untuk sementara menghindari kontak langsung.
-11,1+,1#,18
b. Penatalaksanaan secara khususPembinaan pengobatan harus berdasar eikasi, potensi toksisitas dan
cara pengunaan obat yang tepat. Seluruh anggota keluarga yang
22
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
23/49
berhubungan kontak langsung harus memperoleh pengobatan topical.
-,18
5erdapat beberapa macam pengobatan skabies, yaitu 41. Permetrin
(adar #& dalam krim -elimite, actitin merupakan sintetik dari
pyrethroid yang memiliki siat toksisitas yang rendah, diabsorbsi
sedikit dan dimetabolisma dengan cepat dalam tubuh. Ebat ini
merupakan pilihan utama dalam pengobatan skabies karena eek
toksisitasnya sangat rendah dan kecenderungan keracunan akibat
salah dalam penggunaan sangat kecil. Diberikan sebagai dosis
tunggal, penggunaan selama 8$16 jam lalu dicuci bersih. /pabila
belum sembuh, dilanjutkan pemberian kedua setelah 1 minggu.
Permetrin tidak diberikan pada bayi kurang dari 6 bulan, !anita hamil
dan menyusui. =ek samping jarang ditemukan.-1#,19,6%
6. Aamma benCene heksaklorida -lindane(adar 1& dalam krim losio, merupakan obat pilihan karena eekti
pada semua stadium, mudah digunakan dan jarang menimbulkan
iritasi. Sama halnya dengan permetrin, lindane biasanya digunakan
selama satu minggu. obat ini tidak dianjurkan pada ibu hamil,
menyusui, bayi dan seorang yang menderita penyakit berat atau
neurologic. 5ersedia dalam bentuk krim, lotion, gel tidak berbau, tidak
ber!arna. Ebat ini bersiat skabisid. >ara pemakaian yaitu dengan
mengoleskan ke seluruh tubuh dari leher ke ba!ah selama 16$6+
jam. Dalam bentuk 1& krim atau lotion. Setelah pemakaian,
selanjutnya dicuci bersih. Pemberian selanjutnya setelah 1 minggu,
23
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
24/49
pengobatan dapat diberikan maksimal 6 kali dengan interval 1
minggu. -1#,19,6%. Sulur
(adar $)& dalam bentuk lotion. (adar #&, 1%& dalam bentuk
petrolatum -parain lunak padat ber!arna. 3ila kontak dengan
jaringan hidup preparat ini akan membentuk hydrogen sulide dan
petathionic acid yang bersiat germisid dan ungisid. Digunakan
setiap malam selama malam, lalu dicuci bersih setelah 6+ jam
biasa diulangi setelah 1 minggu kemudian. Sulur aman digunakan
pada bayi, anak$anak, !anita hamil dan menyusui. (erugian
pemakaian obat ini adalah bau tidak enak, me!arnai pakaian dan
kadang menimbulkan iritasi. -1#,19,6%
+. (rotamiton krim -eura;(adar 1%& dalam bentuk krim. Penggunaannya pada malam hari
pada hari ", "", dan F""". Ebat ini kurang eekti untuk pengobatan
skabies, namun sering digunakan pada skabies nodular pada anak$
anak. -1#,19,6%
#. 3enCyl benCoate(adar 1%& atau 6#& dalam benntuk krim atau lotion, digunakan
pada kulit selama 6+ jam, diberikan setiap hari selama 6 sampai
hari berturut$turut dengan interval 1 minggu. preparat ini eekti dan
secara kosmetik bisa diterima !alaupun dapat menimbulkan gatal
dan iritasi. -1#,19,6%
). "vermectinerupakan obat anti parasit paling eekti pada pengobatan
ektoparasit. "ni mengikat secara selekti reseptor neurotransmitter
24
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
25/49
yang berungsi sebagai sinaps motorik perier pada intervertebra.
Dosis yang diberikan yaitu dosis tunggal 6%%$6#% mg@kg33. Sediaan
invermectin dalam bentuk tablet mg dan ) mg. -1#,19,6%
*. Pengobatan simptomatisEbat antipruritus seperti anti histamine mungkin menguragi rasa
gatal yang secara karakteristik menetap selama beberapa minggu
setelah terapi dengan anti skabies yang adekuat. Pada bayi, aplikasi
hidrokortison 1& pada lesi kulit yang sangat akti dan emolion pada
lesi yang kurang akti mungkin sangat membantu. Pada orang
de!asa dapat digunakan triamsinolon %,1& untuk mengurangi
keluhan. -1#,19,6%
/dapun syarat$syarat untuk obat ideal, ialah 4-
1 'arus eekti terhadap semua stadium tungau6 'arus tidak menimbulkan iritasi dan tidak toksik 5idak berbau atau kotor serta tidak merusak atau me!arnai
pakaian+ udah diperoleh dan harganya murah
>ara pengobatannya ialah seluruh anggota keluarga diobati -termasuk
penderita yang hiposensitasi.-
>. K?7PLIKA*I "nlamasi eksematous dan pioderma
Pengobatan pasien dengan tanda$tanda ineksi harus dia!ali dengan
antibiotic sistemik yang poten terhadap staphylococcus aureus dan
streptococcus pyogenes. Steroid topical grup F dapat digunakan kali
sehari pada seluruh lesi yang merah selama 1$6 hari sebelum pemberian
lindane. -16,1+
Pruritus pasca$skabies
Pruritus dapat menetap selama beberapa minggu setelah pengobatan
dan dapat dianggap sebagai suatu reaksi hipersensitivitas terhadap
25
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
26/49
tungau yang mati dan produk$produk tungau. Untuk mengatasi pruritus
pasca$skabies dapat diberikan anti histamine, dan jika masih terdapat
inlamasi dapat diberikan kortikosteroid topical. -1+
Skabies nodular
Besi nodular yang menetap -biasanya pada scrotum dan dapat diobati
dengan pemberian steroid intralesi.-1+
Dermatitis "ritan
Dapat timbul akibat penggunaan berlebihan sediaan skabisidal, baik
sejak pengobatan inisial maupun replikasi yang terlalu sering. 3enCyl
benCoate dapat menyebabkan iritasi primer jika digunakan 6 kali sehari
dalam beberapa hari, terutama sekitar genitalia laki$laki. Aama benCene
heksaklorida juga dikenal dapat menyebabkan dermatitis iritan karena
penggunaan yang berlebihan.-1+
K. PEN;E@AHANPenyakit ini sangat erat kaitanya dengan kebersihan dan lingkungan
yang kurang baik oleh sebab itu untuk mencegah penyebaran penyakit ini dapat
dilakukan dengan cara 4 -)
a. andi secara teratur dengan menggunakan sabunb. encuci pakaian, sprei, sarung bantal, selimut dan lainnya secara
teratur minimal 6 kali dalam semingguc. enjemur kasur dan bantal minimal 6 kali seminggud. 5idak saling bertukar pakaian dan handuk dengan orang laine. 'indari kontak dengan orang 7 orang atau kain serta pakaian yang
dicurigai terineksi tungau skabies. enjaga kebersihan rumah dan berventilasi cukupenjaga kebersihan tubuh sangat penting untuk menjaga inestasi
parasit. Sebaiknya mandi dua kali sehari, serta menghindari kontak langsung
dengan penderita, mengingat parasit mudah menular pada kulit. alaupun
26
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
27/49
SKABIESSkabies adalah penyakit kulit yan disebabkan !leh in"estasi dan sensitasi tunau Sa#$!ptes s$
(en$eahan
bu#uk * &enunakan sabun+ pakaian+ handuk se$a#a be#sa&a,sa&a'Sanitasi linkunan yan bu#uk * k!ndisi #uanan yan te#lalu le&bab dan ku#an &endapat s
te#atu#+ selu#uh pakaian+ sp#ei+ dan handuk yan diunakan ha#us di$u$i
a&&a ben.ene heksakl!#ida /lindane+ Sul"u#+ K#!ta&it!n k#i& /eu#a+ Ben.yl ben.!ate+ I%e#&e$tin'
pe#ti anti hista&ine &unkin &enu#ai #asa atal
(-SIS *
BAIK
!ntak denan hean pe&baa tunau+ tidu# be#sa&a+ be#abat tanan
n handuk se$a#a be#antian+ pakaian+ te&pat tidu#+ sp#ei+ bantal diunakan se$a#a be#sa&a,sa&a
andi se$a#a te#atu#+ tidak &enunakan pakaian+ sabun+ sp#ei+ handuk se$a#a
endapatkan sina# &ataha#i yan $ukup dala& #uanan
e&be#ikan penetahuan yan $ukup &enenai penyakit &enula#
penyakit ini hanya merupakan penyakit kulit biasa, dan tidak membahayakan
ji!a, namun penyakit ini sangat mengganggu kehidupan sehari 7 hari. -)3ila pengobatan sudah dilakukan secara tuntas, tidak menjamin
terbebas dari ineksi ulang. /dapun langkah yang dapat diambil adalah sebagai
berikut 4 -)
1. Suci hamakan sisir, sikat rambut dan perhiasan rambut dengan cara
merendam dicairan antiseptik6. >uci semua handuk, pakaian, sprei dalam ari sabun hangat dan
gunakan seterika panas untuk membunuh semua telurnya, atau
dicuci kering. (eringkan topi yang bersih, kerudung dan jaket+. 'indari pemakaian bersama sisir, mukena atau jilbab.Disineksi serentak yaitu pakaian dalam dan sprei yang digunakan
penderita dalam +8 jam pertama sebelum pengobatan dicuci dengan
menggunakan sistem pemanasan pada proses pencucian ddan pengeringan,
hal ini membunuh kutu dan telur. -)
L. P8?@N?*I*Dengan memperhatikan pemilihan dan cara pemakaian obat, serta
syarat pengobatan dan menghilangkan actor predisposisi antara lain higien,
maka penyakit ini dapat diberantas dan memberi prognosis yang baik. -,1%
7. KE8AN@KA =E?8I
27
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
28/49
BAB III
KE8AN@KA K?N*EP
.1 Dasar Pe!ikiran ariabel Cang Diteliti
28
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
29/49
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh inestasi dan
sensitasi tungau Sarcoptes scabiei varian hominis dan produknya pada tubuh.
Penyakit ini dijumpai di seluruh dunia dan menyerang semua ras tanpa
membedakan kelompok umur, yang ditularkan melalui kontak kulit yang dekat
dan lama, serta melalui hubungan seksual. 3erdasarkan tinjauan pustaka
skabies dapat dipengaruhi oleh beberapa actor, seperti sanitasi lingkungan dan
higien perorangan.
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
30/49
(eterangan 4
4 variabel dependen
4 variabel independen
4 variabel yang diteliti
'ipotesis
1. 'ipotesis ull -'o5idak ada hubungan antara prevalensi penyakit skabies dengan upaya
pencegahan penyakit skabies -higien perorangan dan sanitasi
lingkungan6. 'ipotesis /lternati -'a
30
Pencegahan
Skabies
Sanitasi
lingkungan
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
31/49
/da hubungan antara prevalensi penyakit skabies dengan upaya
pencegahan penyakit skabies -higien perorangan dan sanitasi
lingkungan
. De$inisi ?#erasional dan Kriteria objekti$
1. Pencegahan Penyakit SkabiesPencegahan penyakit skabies merupakan suatu tindakan yang dilakukan
untuk mengurangi resiko ineksi atau penularan penyakit skabies.
Pencegahan dapat meliputi higien perorangan dan sanitasi lingkungan.• 'igiene perorangan
:ang dimaksud higiene perorangan pada penelitian ini adalah bagaimana
para sis!a menjaga kebersihan dirinya masing$masing. Seperti rekuensi
mandi, memakai sabun, pakaian, handuk secara bergantian.a. /lat ukur 4 kuisioner b. >ara ukur 4 menilai ja!aban dari 1% pertanyaan untuk responden
tentang higiene perorangan
c. (riteria Ebjekti 4 3aik 4 apabila responden menja!ab G # pertanyaan
dengan baik (urang4 apabila responden menja!ab H # pertanyaan
dengan baik
• Sanitasi lingkungan
:ang dimaksud sanitasi lingkungan pada penelitian ini adalah bagaimana
kebersihan lngkungan di sekitar pondok pesantren, seperti cahaya matahari
yang masuk menerangi seluruh ruangan tanpa menyilaukan mata, tidak
31
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
32/49
lembab, luas kamar tidur minimal 8 m6 tidak lebih dari 6 orang, tersedianya
air bersih.a. /lat ukur 4 kuisioner b. >ara ukur 4 menilai ja!aban dari 1% pertanyaan untuk responden
tentang sanitasi lingkunganc. (riteria Ebjekti 4
d. 3aik 4 apabila responden menja!ab G # pertanyaan
dengan baike. (urang4 apabila responden menja!ab H # pertanyaan
dengan baikI
6. PrevalensiPrevalensi adalah jumlah kasus penyakit, orang yang terineksi, atau
kondisi, yang ada pada satu !aktu tertentu, dihubungkan dengan besar
populasi dimana kasus itu berasal.. Penyakit Skabies
Skabies dideinisikan sebagai penyakit kulit yang disebabkan oleh inestasi
dan sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei varian hominis dan produknya.
Dengan gejala klinik dapat berupa 4 pruritus nokturna -gatal pada malam
hari, menyerang manusia dengan cara berkelompok, adanya tero!ongan
-kunikulus pada tempat$tempat predileksi yang ber!arna putih atau keabu$
abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok dengan rata$rata panjang 1 cm,
pada ujung tero!ongan ini ditemukan papul atau vesikel. ika timbul ineksi
sekunder ruam kulitnya menjadi polimar -pustule, ekskoriasi dan lain 7
lain, dan dengan menemukan tungau.a. (riteria Ebjekti 4
32
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
33/49
:a 4 menderita Skabies -anamnesis -J
-Pemeriksaan isik -J
5idak 4 tidak menderita Skabies
BAB I
7E=?DE PENELI=IAN
3.1 Desain Penelitian
enis penelitian yang digunakan adalah observasi analitik dengan desain
studi cross sectional untuk melihat hubungan antar variabel yang diamati, yaitu
hubungan upaya pencegahan dengan prevalensi penyakit skabies.
3.+ Po#"lasi dan *a!#el
+.6.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua sis!a yang tercatat di
Pondok Pesantren /l a!addah arrahmah (olaka yaitu sebanyak 668 orang.
+.6.6 Sampel
Sampel dalam penelitian adalah sis!a yang menderita penyakit skabies
maupun yang tidak menderita penyakit skabies di Pondok Pesantren /l
a!addah arrahmah (olaka. 5eknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan simple random sampling -cara pengambilan
33
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
34/49
sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap
elemen populasi.
3esar sampel yang digunakan dalam penelitan ini adalah 4
n K
1J e6
(eterangan 4
n K ukuran sampel
Kukuran populasi
e K persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan -1%&K%,1
berdasarkan perhitungan rumus di atas maka besar sampel yang diambil
dalam penelitian ini dapat dihitung sebagai berikut 4
n K 668
1J 668 -%,16
K *%
adi besar sampel dalam penelitian ini adalah *% orang
3. =e!#at dan akt" Penelitian+..1 5empat
Bokasi penelitian bertempat di Pondok Pesantren /l a!addah
arrahmah (olaka+..6 aktu
34
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
35/49
Penelitian ini dilakukan pada masa kepaniteraan klinik di bagian ilmu
kesehatan masyarakat dan ilmu kedokteran komunitas tahun 6%1+.3.3 7etode #eng"!#"lan data
5eknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan pengumpulan
data primer yang diperoleh dari kuisioner. Pada kuisioner, responden mengisi
datar pertanyaan yang telah disiapkan.3.5 Pengolahan, Analisis, #enajian Data
Data diolah secara elektronik dengan menggunakan computer dengan
program SPSS 1*,% dan hasilnya akan disajikan dalam bentuk table dan narasi.
/nalisis yang digunakan adalah 4a. /nalisis univariat yang dilakukan terhadap tiap variable dari hasil penelitian
dengan menggunakan table distribusi rekuensi sehingga menghasilkan
distribusi dan persentase setiap variable penelitian.b. /nalisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan variable dependen
dan independen dalam bentuk tabulasi silang -crosstab dengan
menggunakan system komputerisasi program SPSS -Statistical Package
for Social Sciences. Untuk melihat hubungan antar variable independen
dan dependen denggan kemaknaan %,%# jika n L +% maka uji statistic yang
digunakan adalah uji >hi SMuare test untuk table 6;6 dengan rumus
sebagai berikut 4Uji >hi SMuare
N6
K n - O ad$bc O $ n@6 6
-aJb-cJd-aJc-bJdDimana 4 N6 K nilai Chi Square
n K besar sampelinterpretasi 4 dinyatakan ada hubungan yang bermakna atau 'o
ditolak apabila p value H %,%#.
BAB
35
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
36/49
@A7BA8AN U7U7 L?KA*I PENELI=IAN
5.1@a!baran U!"! Pondok Pesantren Al 7awaddah arrah!ah Kolaka.
Pondok Pesantren /l a!addah arrahmah Pusat (olaka beralamat di
alan Pondok Pesantren o. 1% (elurahan Bamokato (esacamatan (olaka
(abupaten (olaka Sula!esi 5enggara. Sekolah 5inggi /gama "slam -PEDE(
P=S/5?= /l a!addah arrahmah Pusat (olaka merupakan Bembaga
Pendidikan setingkat Perguruan tinggi yang berada tepat dipusat ibukota
kabupaten (olaka dengan secara geograis merupakan berada di jaCirah
tenggara pulau Sula!esi dan kolaka terletak pada bagian 3arat Provinsi
Sula!esi 5enggara memanjang dari utara keselatan berada diantara 6 %%%’
#%%%’ lintang Selatan dan membentang dari 3arat ke 5"mur diantara 16%%+#’
16+%%)’ 3ujur 5imur
36
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
37/49
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
38/49
haalan /l QurRan, enguasai 3ahasa Sehat, 3erpengetahuan Buas dan
3erikir 3ebas
Sedangkan isi Pondok Pesantren /l a!addah arrahmah (olaka
adalah 4
1. Pondok Pesantren adalah tempat "badah, 5halabul ilmu untuk encapai
ridha /llah S56. Pondok Pesantren adalah menjadi !adah "lmu Pengetahuan /gama, /l
QurRan, 3ahasa /rab dan "nggris "lmu Pengetahuan Dan tetap berji!a
Pondok Pesantren. 3ekhidmat kepada asyarakat, 3angsa dan egara lebih khusus
/gama+. empersiapkan !arga egara yang berpribadian "ndonesia yang
bertaM!a kepada 5uhan yang aha =sa.
BAB I
HA*IL PENELI=IAN DAN PE7BAHA*AN
/.1. Hasil Penelitian
38
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
39/49
/.1.1. Karakteristik 8es#onden
Dalam penelitian ini responden yang terpilih sebanyak *% orang, seluruh
responden adalah sis!a Pondok Pesantren /l a!addah arrahmah (olaka
yang terdiri dari sis!a adrasah 5sana!iyah sampai adrasah /liyah.Dari seluruh responden, gambaran karakteristik responden yang diamati
meliputi 4 Umur, enis (elamin dan (elas. Data lengkap bila ditinjau dari segi
Umur dapat dilihat pada tabel ).1.5abel ).1. (arakteristik umur responden
Umur -5ahun
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
40/49
Data distribusi kelas responden pada karakteristik sesuai tabel ).#.
5abel ).. (arakteristik kelas responden
(elas
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
41/49
5abel ).#. Distribusi hasil penilaian sanitasi lingkungan
Sanitasi Bingkungan
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
42/49
:a 5idak 5otal
'igien
Perorangan
3aik
< + 1 #)
%,%+& *#.+ 1%%.% 8%.%
(urang< 1+ % 1+
& 6+.) %.% 6%.%
5otal< #* 1 *%
& 1%% 1%% 1%%&(eterangan 4 p H %,%#
Pada tabel ).*, presentasi kategori higien perorangan baik yang pernah
menderita penyakit skabies yaitu sebesar *#,+&. Sedangkan presentase
kategori higien perorangan kurang yang pernah menderita skabies sebanyak
6+,)&.
ilai p sebesar %,%+ -ilai P kurang dari %,%# maka ini menyatakan ada
hubungan antara pencegahan penyakit skabies menurut higien perorangan
dengan prevalensi penyakit skabies di Pondok Pesantren /l a!addah
arrahmah (olaka.
6. Data mengenai hubungan pencegahan penyakit skabies menurut sanitasi
lingkungan dengan prevalensi penyakit skabies dapat dilihat pada tabel ).8.
5abel ).8. 'ubungan upaya pencegahan dengan prevalensi penyakit
skabies menurut sanitasi lingkungan
enderita Skabies
ilai p :a 5idak 5otal
Sanitasi
Bingkungan
3aik< #% 1+ )+
%,6%& 89. 1%%.% 91.+
(urang< ) % )
& 1%.* %.% 8.)
5otal< #) 1+ *%
& 1%%.% 1%%.% 1%%.%(eterangan 4 p H %,%#
42
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
43/49
Pada tabel ).8., dapat dilihat presentasi kategori sanitasi lingkungan baik
yang pernah menderita skabies adalah sebesar 89,&. Sedangkan presentasi
sanitasi lingkungan kurang yang pernah menderita skabies adalah sebesar
1%,*&.
ilai p sebesar %,6% -nilai p lebih dari %,%# menunjukkan tidak ada
hubungan antara pencegahan penyakit skabies menurut sanitasi lingkungan
dengan prevalensi penyakit skabies di Pondok Pesantren /l a!addah
arrahmah (olaka.
/.+. Pe!bahasan
Pada hasil penilaian higien perorangan dapat dilihat bah!a higien
perorangan dengan kategori 3aik sebesar #* orang -81,+& dari responden.
Sedang higien perorangan yang dikategorikan kurang sebesar 1 orang -18,)&
dari responden.
Pada hasil penilaian sanitasi lingkungan dapat dilihat tindakan sanitasi
lingkungan yang dikategorikan baik yaitu sebanyak )+ orang -91,+& dari
responden, sedangkan kategori tindakan sanitasi lingkungan kurang sebanyak
) orang -8,)& dari responden.
'igien perorangan yang buruk dapat disebakan oleh beberapa aktor
seperti body image, praktik sosial, status sosial ekonomi, pengetahuan, udaya,
kebiasaan seseorang, kondisi isik atau psikis.61
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
44/49
yang penting yang dapat mempengaruhi body image, kebiasaan seseorang dan
tingkat pengetahuan sehingga pada masa rentan usia 11 tahun sampai 18
tahun pada responden memperlihatkan higien perorangan dan sanitasi
lingkungan di Pondok Pesantren /l a!addah 3aik.
Data mengenai prevalensi penyakit skabies memperlihatkan bah!a
yang pernah menderita skabies selama di Pondok Pesantren /l a!addah
arrahmah (olaka sebanyak 8%,%&, sedangkan yang tidak pernah terkena
skabies di pondok pesantren /l a!addah arrahmah (olaka adalah
sebanyak 6%,%&. 'al ini tidak sejalan dengan kategori tingkat higien
perorangan dan sanitasi lingkungan yang memiliki pesentase terbesar yaitu
tingkat higien pribadi sedang dan sanitasi lingkungan sedang, meskipun pada
ada 9 orang -16,9 dari populasi termasuk kategori higien perorangan buruk.Penyakit skabies banyak berjangkit terutama di lingkungan yang padat
penduduknya, lingkungan dengan tingkat kebersihan kurang, lingkungan sosial
ekonomi rendah, dan lingkungan pergaulan yang akrab.+,# 3eberapa hal
tersebut merupakan enomena yang terjadi di Pondok Pesantren seperti
lingkungan yang padat dan kontak erat yang dapat menyebabkan cukup
tingginya insidensi penyakit skabies di Pondok Pesantren /l a!addah
arrahmah (olaka.Penyakit kulit Skabies menular dengan cepat pada suatu komunitas
yang tinggal bersama sehingga dalam pengobatannya harus di lakukan secara
serentak dan menyeluruh pada semua orang dan lingkungan pada komunitas
yang terserang skabies, karena apabila dilakukan pengobatan secara individual
44
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
45/49
maka akan mudah tertular kembali penyakit skabies.6,* amun disamping
terbatasnya sarana pengobatan penyakit skabies dalam hal ini ketersediaan
obat belum ada, pengobatan skabies juga tidak dilakukan secara serentak
sehingga penyakit skabies ini cenderung berulang. (urangnya pengetahuan
sis!a tentang penyakit skabies serta pengobatan yang tidak eekti
menyebabkan penyakit skabies ini dapat menjadi kronik dan menular.
Pada hasil pengolahan data secara bivariat mengenai hubungan prilaku
pencegahan dengan kejadian penyakit skabies menurut higien perorangan
dapat dilihat bah!a kategori higien perorangan baik yang menderita penyakit
skabies yaitu sebesar + orang -*#,+& dari responden yang menderita
skabies. Sedangkan kategori higien perorangan kurang yang menderita
skabies adalah sebanyak 1+ orang -6+,)& dari responden yang menderita
skaibes. ilai p sebesar %,%+ -ilai P kurang dari %,%# maka ini menyatakan
ada hubungan antara pencegahan penyakit skabies menurut higien perorangan
dengan prevalensi penyakit skabies di Pondok Pesantren /l a!addah
arrahmah (olaka.
'asil penelitian sesuai dengan yang didapatkan oleh 3tari Sekar
Saras!ati /rdana Putri yang secara statistik menyatakan bah!a terdapat
hubungan yang signiikan antara higien perorangan dengan kejadian penyakit
skabies di Sekolah Dasar egeri gablak agelang. Penelitian tersebut juga
sesuai dengan penelitian tahun 6%%+ di Puskesmas Aemuh " (ecamatan
Aemuh, (abupaten (endal yang menyatakan bah!a terdapat hubungan
45
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
46/49
bermakna antara kebersihan pribadi dengan kejadian skabies.6 amun hasil
penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh :udha Pra!ira
andala ijaya yang menyatakan bah!a tidak ada hubungan yang bermakna
antara higien perorangan dengan kejadian skabies di Pondok Pesantren /l$
akmur 5ungkar (abupaten Bima Puluh (ota 5ahun 6%11.1
Sedangkan pada hasil pengolahan data secara bivariat mengenai
hubungan prilaku pencegahan dengan kejadian penyakit skabies menurut
sanitasi lingkungan dapat dilihat bah!a kategori sanitasi lingkungan baik yang
menderita penyakit skabies yaitu sebesar #% orang -89,& dari responden yang
menderita skabies. Sedangkan kategori sanitasi lingkungan kurang yang
menderita skabies sebanyak ) orang -1%,*& dari responden yang menderita
skabies. ilai p sebesar %,6% -nilai p lebih dari %,%# menunjukkan tidak ada
hubungan antara pencegahan penyakit skabies menurut sanitasi lingkungan
dengan prevalensi penyakit skabies di Pondok Pesantren /l a!addah
arrahmah (olaka.
'al ini sesuai dengan hasil penelitian yang didapatkan oleh 3tari Sekar
Saras!ati /rdana Putri yang secara statistik menyatakan bah!a tidak ada
hubungan antara sanitasi lingkungan dengan kejadian penyakit skabies di
Sekolah Dasar egeri gablak agelang. amun hal ini tidak susuai dengan
penelitian tahun 6%%+ di pondok pesantren /ssalam dan Darulatah (abupaten
5emanggung yang menyebutkan bah!a kondisi sanitasi isik seperti air dapat
menimbulkan penyakit skabies. 6
46
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
47/49
/. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bah!a pelaksanaan penelitian ini masih banyak
kekurangan, hal ini disebabkan karena 4
1. Peneliti hanya mengambil murid pesantren yang mondok yaitu pada
tingkat adrasah 5sana!iyah dan adrasah /liyah sederajat,
sedangkan masih terdapat murid pesantren ditingkat madrasah
ibtidaiyah namun tidak mondok membuat ruang lingkup penelitian
berkesan mengeneralisasi.6. Bokasi penelitian yang bertempat di luar kota studi penulis menyebabkan
terbatasnya data a!al maupun data lanjutan yang ingin didapatkan
dalam melakukan perbaikan terhadap berbagai koreksi 7 koreksi oleh
pembimbing peneliti.. Salah satu variabel yang diambil peneliti yaitu mengenai sanitasi
lingkungan yang tidak tepat dinilai secara individual membuat hasil
penelitian bersiat ambigu.+. (urang mendalamnya pembahasan pada alat ukur atau Muesioner yang
membahas tentang upaya pencegahan penyakit skabies menjadikan
hasil penelitian yang paradoks
BAB II
47
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
48/49
KE*I7PULAN DAN *A8AN
.1Kesi!#"lan
Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut 4
1. Prilaku upaya pencegahan sis!a sis!i Pondok Pesantren /l a!addah
arrahmah (olaka menurut higien perorangan dengan kategori baik
merupakan kategori yang paling besar jumlahnya6. Prilaku upaya pencegahan sis!a sis!i Pondok Pesantren /l a!addah
arrahmah (olaka menurut sanitasi lingkungan dengan kategori baik
adalah yang paling besar jumlahnya. Prevalensi penyakit skabies di Pondok Pesantren /l a!addah arrahmah
(olaka >ukup tinggi.+. /da hubungan antara upaya pencegahan menurut higien perorangan
dengan prevalensi penyakit skabies di Pondok Pesantren /l a!addah
arrahmah (olaka.#. 5idak ada hubungan antara upaya pencegahan menurut sanitasi lingkungan
dengan prevalensi penyakit skabies di Pondok Pesantren /l a!addah
arrahmah (olaka.
.+*aran
/dapun saran pada penelitian ini adalah 4
48
-
8/9/2019 11. Skabies Fix All
49/49