11. bab 2.rtf

Download 11. BAB 2.rtf

If you can't read please download the document

Upload: hirsanhusairi

Post on 14-Dec-2015

231 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

BAB II

34

8BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Cara Merawat DiriCara merawat diri adalah cara orang memelihara kebersihan dan kesehatan untuk kesejahteraan fisik dan mentalnya.

Adapun manfaat merawat diri adalah untuk meningkatkan dan mempertahankan kebersihan badan sehingga badan terhindar dari masuknya kuman serta memberikan kesehatan badan.Tujuan merawat usia lanjut adalah :Mempertahankan kondisi kesehatan yang optimalMemenuhi kebutuhan sehari-hariMengembalikan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hariMempercepat pemulihan kesehatan atau penyembuhan penyakitMeningkatkan kualitas hidup usia lanjut (Murtiwi, 2003).

Kebersihan perorangan sangat penting dalam usaha mencegah timbulnya peradangan, mengingat sumber infeksi bisa saja timbul bila kebersihan kurang mendapat perhatian. Oleh karena itu kebersihan badan, tempat tidur, kebersihan rambut, kuku dan mulut atau gigi perlu mendapat perhatian perawatan karena semua itu akan mempengaruhi kesehatan klien usia lanjut. Standar perawatan diri yang harus diberikan kepada klien usia lanjut terutama yang berhubungan dengan kebersihan perorangan (personal hygiene) : Kelompok yang masih aktif ialah mereka yang keadaan fisiknya masih mampu bergerak tanpa bantuan orang lain, sehingga untuk kebutuhan sehari-hari dapat dilaksanakan sendiri. Walaupun demikian perlu mendapat bimbingan dan pengawasan yang berksinambungan serta bantuan untuk mencegah terjadinya faktor resiko tinggi, agar tidak mempercepat ketergantungan kepada orang lain. Bimbingan dan pengawasan tersebut antara lain :

Kebersihan perorangan :

1) Kebersihan mulut dan gigi : Untuk yang masih mempunyai gigi : Bila ada karang gigi, gigi berlubang sebaiknya segera ke puskesmasMenyikat gigi secara teratur sekurang-kurangnya dua kali dalam sehari, pagi dan malam sebelum tidur termasuk bagian gusi dan lidah. Bagi yang menggunakan gigi palsu, maka gigi tersebut dibersihkan dengan sikat gigi perlahan-lahan di bawah air yang mengalir. Bila perlu dapat menggunakan pasta gigi. Pada waktu tidur gigi palsu dilepas dan direndam dalam air bersih. Pada kelompok yang tidak mempunyai gigi sama sekali, setiap habis makan seharusnya langsung berkumur-kumur untuk membersihkan sisa makanan yang melekat. Kebersihan kepala, rambut dan kuku

Cucilah rambut secara teratur paling sedikit 2 kali seminggu untuk menghilangkan debu-debu dan kotoran yang melekat di rambut dan kulit kepala. Potonglah kuku secara teratur.

Kebersihan badan dan pakaian :

Mandi atau membersihkan badan dan mengganti pakaian sehari dua kali untuk memberikan kesegaran dan kenyamanan. Mandi dapat menggunakan air hangat dan menggunakan sabun. Mata :

Dibersihkan apabila ada kotoran dan keluar cairan dengan kapas basah dan bersih.Telinga

Apabila bagian dalam telinga gatal sebaiknya tidak mengorek dengan benda tajam sehingga menghindarkan terjadinya luka, tapi gunakan lidi kapas untuk membersihkannya. Kebersihan lingkungan

Keadaan dan suasana lingkungan tempat tinggal usia lanjut diupayakan bersih dan menyenangkan. Kebersihan tempat tidur

Tempat tidur dibersihkan dan dirapikan dan kasur dibalik setiap hari serta dijemur satu kali seminggu. Tempat tidur tidak lebih dari 70 cm tingginya, untuk menghindari kecelakaan. Kebersihan lantai

Hendaknya lantai kamar tidur, ruangan tamu, kamar mandi, WC dan halaman dijaga tetap kering, bersih dan rata. Bila berjalan harus menggunakan alas kaki yang datar. Kelompok Usia Lanjut yang Pasif ialah usia lanjut yang keadaan fisiknya memerlukan banyak pertolongan orang lain, misalnya karena sakit atau lumpuh. Anggota keluarga usia lanjut atau petugas panti perlu mengetahui asuhan keperawatan dasar, terutama hal-hal yang berhubungan dengan kebersihan perorangan, kebersihan lingkungan, makanan dan olah raga ringan untuk membantu menjaga dan mempertahankan kesehatan mereka.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan asuhan keperawatan dasar pada usia lanjut yang tinggal di tempat tidur :Kebersihan perorangan :

Bantuan-bantuan yang diberikan :MemandikanMemasang pispot pada waktu buang air kecil dan buang air besar Menyikat gigiMembersihkan kepala, rambut dan kukuMembersihkan mataMembersihkan telingaMemberikan rasa nyaman dengan cara merubah posisi tidur.

Kebersihan lingkunganKebersihan tempat tidur

Tempat tidur dibersihkan secara teratur sesuai dengan kebutuhan. Barang-barang tenun, sprei, sarung bantal, selimut dan stik laken (kain alas) ditarik kencang agar tidak mudah terlipat. Jika terlipat akan mengganggu tidur pasien dan juga dapat menyebabkan kulit mudah lecet. Kebersihan ruangan

Lantai senantiasa dijaga agar tetap bersih, ruangan menyenangkan dan peralatan yang dibutuhkan pasien tersedia di dekatnya. Bila perlu disediakan bel, untuk memudahkan meminta bantuan.Mencegah dekubitus

Bagi usia lanjut yang terus bersitirahat di tempat tidur atau karena lumpuh besar kemungkinan untuk terjadinya lecet pada bagian tubuh yang tertekan. Lumpuh atau kelumpuhan berarti hilangnya fungsi dari bagian tubuh yang terkena.Lumpuh ada tiga macam : Lumpuh sebelah badan disebut hemiplegiaLumpuh kedua tungkai bawah disebut paraplegia.Lumpuh keempat tungkai (atas dan bawah), disebut quadriplegia.

Penyebab lumpuh :Kecelakaan (trauma), karena tabrakan kendaraan, jatuh, tergelincir dan sebagainya.Non trauma, akibat radang atau gangguan pada pembuluh darah otak dan sebagainya.

Untuk mengatasi dekubitus tersebut dilaksanakan hal-hal sebagai berikut :

Mengatur posisi tidurTidur terlentangKepala diletakkan di bagian yang tidak sakit dan diberi bantal sebagai penahan.Bahu diberi bantal di bawahnya untuk menghindarkan ketegangan otot. Tangan dan pergelangan diberi bantal di bawahnya dengan posisi bagian dalam arah keluar dan pada tangannya diberikan gulungan kain untuk menghin-darkan pengerutan atau atropi. Panggul kiri dan kanan diberi bantal serta bagian bawah lutut yang lumpuh diberi bantal agar kaki tidak kaku atau jatuh.

Tidur miring

Pada posisi ini tubuh dibaringkan pada sisi yang tidak sakitKepala sebaiknya diberi bantal yang lunak untuk memberi rasa nyaman.Lengan atas ke depan dan diletakkan di atas bantal dengan sudut 450 dan tangan diberikan kain gulungan untuk mencegah atropi. Kaki juga diarahkan ke depan dan diberi bantal di bawahnya serta lutut ditekuk kurang lebih 150. Tidur telungkupKepala diarahkan ke samping dalam keadaan nyamanBagian dada, di bawahnya diberi bantal untuk menahan tubuh dan memberi kebebasan bergerak bagi kepala dan leher. Tangan diletakkan lurus dengan membentuk sudut 300 dengan tubuh. Kaki diberi bantal di bawahnya untuk memberi posisi tekuk (fleksi) pada lutut.

Pindah dari tempat tidur ke kursi

Bagi pasien yang masih dapat duduk, dapat dipindahkan ke kursi. Cara memindahkan pasien :Siapkan kursi roda, letakkan di sebelah tempat tidurnya di sebelah dinding. Dudukkan orangnya ke samping tempat tidur dan luncurkan kaki ke bawah sisi tempat tidur.Penolong berdiri tepat di muka orang yang ditolong tersebut, sambil meletakkan kedua tangannya di kedua ketiak pasien.Letakkan kedua lengan pasien di atas pundak penolong untuk membantu menopang daya beratnya, dengan kaki menginjak di atas kaki penolong.Angkat perlahan-lahan, hingga pasien berdiri tegak di atas kaki penolong.Tahan untuk beberapa detik dalam posisi berdiri, lalu mulai melangkah miring (diagonal) ke kursi.Duduklah perlahan-lahan

Menggosok dan memberi bedak

Mengurut perlahan-lahan dan menggosok bagian-bagian yang tertekan dengan kamfer spiritus atau minyak gosok kemudian diberi bedak atau talk, dilakukan sekurang-kurangnya dua kali sehari (pagi setelah mandi dan sore hari) (Depkes RI, 1995). Penyebab kurangnya perawatan diri pada usia lanjut adalah :Penurunan daya ingat karena berkurangnya kemampuan pengamatan dan kemampuan berkonsen-trasi sehingga lebih sulit menyerap sesuatu yang dapat berarti karena adanya gangguan daya ingat.Kelemahan dan ketidakmampuan fisik diakibatkan oleh kemunduran-kemunduran fisik yang berdampak terhadap tingkah laku dan terhadap perasaan orang yang memasuki usia lanjut.Kurangnya motivasi disebabkan oleh keterbatasan aktivitas (Nugroho, 2000).

Macam-macam penyakit kulit yang dapat timbul pada usia lanjut adalah :Dermatomikosis

Dermatomikosis adalah penyakit jamur pada kulit yang disebut juga dengan miskosis superfisialis (bagian atas). Dari berbagai jenis dermatomikosis yang sering mengenai manusia, dikenal kelompok Dermatofitosis yang di Indonesia populer dengan kurap/kadas. Panu termasuk kelompok Dermatomikosis yang nondermatofitosis. Alergi bisa menyebabkan gatal. Apalagi jika digaruk dan menimbulkan luka, kemudian terinfeksi oleh kuman-kuman yang berada di kuku kita (infeksi bakteri) atau kulit sekitarnya. Akibatnya, terjadi infeksi bakteri yang lebih berat. Kulit merah meradang, timbul nanah/bisul, suhu tubuh meningkat (demam) dan seterusnya.Jamur kulit bisa berasal dari mana saja. Di daerah lembab seperti Indonesia, jamur bisa berasal dari mana-mana. Mereka yang jarang mandi, misalnya, kulit mereka menjadi media yang subur bagi jamur untuk berkembang biak. Sama dengan mereka yang jarang mengganti pakaian atau pakaian yang dipakai berulang-ulang meningkatkan resiko ditulari penyakit jamur itu. Penularan lebih mudah terjadi jika kita melakukan kontak, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan penderita. Kontak secara langsung bisa terjadi akibat bersentuhan, berpelukan hingga berciuman. Kontak secara tidak langsung akibat saling menukar pakaian, kaus dan kaki sepatu, penggunaan alat mandi seperti handuk dan sabun bersama-sama.Ada juga kontak pada diri sendiri, yaitu jamur menyebar di kulit kita sendiri. Misalnya setelah menggaruk jamur di tangan, kita menggaruk kaki atau penggunaan handuk, selesai melap bagian yang berjamur, kita melap bagian yang tidak berjamur. Athlete Foot

Nama lain dari tinea pedis adalah athlete foot atau kutu air. Tinea pedis adalah infeksi jamur pada kulit kaki, terutama pada sela-sela jari kaki. Meskipun bisa menyerang semua sela jari kaki, umumnya dimulai dari sela jari kaki IV dan V, kemudian meluas ke bawah jari dan sela jari kaki yang lain. Kulit berubah warna menjadi putih dan rapuh serta berlapis-lapis. Bila bagian kulit yang rapuh tersebut dibersihkan, akan terlihat kulit baru yang umumnya berjamur pula. Tidak jarang penderita tidak merasakan gatal atau hanya mengeluh sedikit gatal hingga bertahun-tahun.Kulit yang terinfeksi bisa menular ke orang lain dengan cara menginjak pada karpet yang sama tanpa alas kaki, pinjam meminjam sepatu, kaus kaki dan lain-lain.Infeksi bakteri (infeksi sekunder) bisa menimbulkan gejala mulai dari yang ringan (bintil-bintil merah yang perih) hingga yang lebih berat seperti nyeri, demam dan lain-lain.Salah satu usaha pencegahan adalah menjaga agar kaki tidak lembab dalam jangka waktu lama dan terus menerus. Tindakan yang dilakukan antara lain biasakanlah kaki dalam keadaan kering (dilap terlebih dahulu) pada saat mengenakan kaus kaki sehabis mandi.Kurap / kadas

Nama lain dari tinea korposis adalah kurap atau kadas. Lesinya berbentuk bulat atau lonjong, berbatas tegas yang berwarna kemerahan, bersisik, dan berbintil-bintil. Daerah tengah lesi biasanya lebih tenang. Bila penyakit ini dibiarkan kronis, keluhannya menjadi samar-samar sehingga menimbulkan infeksi bakteri (infeksi sekunder) seperti yang telah dijelaskan di atas. Kulit menjadi meradang jika luka akibat garukan.Jika jamur itu menyerang daerah lipatan, diistilahkan tinea kruris. Daerah lipatan yang sering terkena adalah pada lipatan paha, daerah kelamin luar, sekitar lubang anus dan lain-lain.Tinea Unguium

Tinea unguium mempunyai nama lain, yaitu dermatophytic onycomhycosis. Jamur menyerang daerah kuku. Kuku menjadi rusak serta rapuh dan bentuk menjadi tidak normal lagi. Di bawah kuku terbentuk sisa kuku yang rapuh.Panu

Panu dibedakan dari kelompok dermatofitosis berdasarkan penyebabnya (yaitu malassezia furfur) dan bentuk lesinya yang tidak selalu memberikan gambaran cincin atau adanya daerah yang tenang di tengah lesi. Jadi, panu digolongkan dalam dermatomikosis yang nondermatofitosis.Panu adalah penyakit jamur superfisial (permukaan) yang kronik, tidak memberikan keluhan yang berarti. Tandanya berupa bercak bersisik halus yang berwarna putih hingga kecokelatan. Panu bisa ditemukan pada paha mana saja di badan termasuk leher dan lengan. Kadang-kadang dapat menyerang ketiak, lipat paha, lengan, tungkai atas, leher, muka dan kulit kepala yang berambut. Pitiriasis Versicolor

Nama asing dari panu adalah Pitiriasis Versicolor. Disebut vitiriasis bukan tinea karena tidak tergolong kelompok dermatofitosis. Sedangkan istilah versicolor karena warna lesi bermacam-macam. Bisa berwarna putih, merah muda, hingga cokelat.Pada mereka yang berkulit cerah (putih), panu bisa kurang terlihat atau berwarna agak hitam (seperti kulit terbakar) hingga merah muda. Sementara pada mereka yang mempunyai kulit gelap, panu bisa berwarna terang. Kulit yang terkena (lesi) menjadi bersisik halus. Meskipun jarang memberikan keluhan, kadang-kadang jika berkeringat, panu menjadi gatal. Penderita panu merasa perlu berobat biasanya karena segi estetis semata, atau jika telah menimbulkan infeksi sekunder. Panu sering kambuh kembali. Untuk itu, perlu menjaga kekeringan dan kebersihan tubuh. Jika panunya tidak hilang-hilang atau semakin hebat, perlu berkonsultasi dengan dokter.Untuk memastikan jenis jamur yang menyerang, pemeriksaan dilakukan dengan mengambil specimen (jaringan) langsung dari daerah yang terkena. Tenaga kesehatan akan mengambil contoh dengan cara dikrok sedikit kulit yang terkena.Untuk kuku yang terkena, bahan diambil dari permukaan kuku yang sakit dan dipotong sedalam-dalamnya, sehingga mengenai seluruh tebal kuku. Bisa juga dilakukan pembiakan untuk menyokong hasil yang diperoleh dengan cara di atas.Tujuan pengobatan jamur tidak hanya untuk menyembuhkan penyakit yang saat itu diderita melainkan mencegah agar tidak serangan ulangan (mencegah kekambuhan). Untuk itu selain menggunakan obat-obatan, perlu juga diperhatikan perbaikan higienitas tubuh.Jika lesinya masih kecil, pengobatan bisa dilakukan secara topikal (dioles). Ada obat-obat topikal (yang langsung dioles di daerah lesi) seperti asam salisil, asam benzoik, sulfur, vioform, asam undesilenik, dan lain-lain.Cara kerja obat oles itu (biasanya dalam bentuk cair atau salep), menghancurkan zat keratin (keratolitik) dan menghambat pertumbuhan jamur (fungistatik). Obat itu harus dioles pada kulit yang telah bersih (habis mandi atau sebelum tidur), selama dua minggu, meskipun lesinya telah hilang. Menghentikan pengobatan dengan salep jenis itu bisa menimbulkan kekambuhan karena jamur belum terbasmi tuntas. Obat itu termasuk obat luar.Obat topikal yang lain adalah talnafat, haloprogin, derivat imidazol, siklopiroksalamin, ketoconazole dan naftifine. Pada kasus-kasus lanjut (lesi yang luas), selain obat topikal, perlu ditambahkan obat minum, misalnya griseoufulvin, terbinafine, itraconazole, dan lain-lain (Macam-macam Penyakit Kulit, 2002).Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tetap sehat di usia lanjut adalah sebagai berikut :Faktor gizi

Pendidikan gizi bagi kaum usia lanjut, kelompok pra pensiun dan mereka yang akan merawat manula merupakan pencegahan yang amat penting (Hartono, 1991). Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes RI (1991) telah membuat buku petunjuk menyusun menu bagi usia lanjut, yang isinya dapat disaring sebagai berikut :Menu hendaknya mengandung zat gizi dari beraneka ragam bahan makanan.Jumlah kalori yang baik untuk dikonsumsi oleh usia lanjut adalah 50 % dari hidrat arang yang bersumber dari hidrat arang kompleks (sayur-sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian).Jumlah lemak dalam makanan dibatasi yang 25-30% dari total kalori.Jumlah protein yang dikonsumsi sebaiknya mengandung serat dalam jumlah yang besar.Menggunakan bahan makanan yang tinggi kalsium.Makanan mengandung zat besi.Membatasi penggunaan garam. Bahan makanan sebagai sumber zat gizi sebaiknya dari bahan makanan yang segar dan mudah dicerna.Makanan sebaiknya yang mudah dikunyah, seperti makanan lembek.

Olah raga

Usia bertambah tingkat kesegaran jasmani akan turun. Penurunan kemampuan akan semakin terlihat setelah umur 40 tahun, sehingga saat usia lanjut kemampuan akan turun antara 35-50 % (Kusmana, 1992). Oleh karena itu, bila para usia lanjut ingin berolah raga harus memilih sesuai dengan umur kelompoknya, dan kemungkinan adanya penyakit. Olah raga usia lanjut perlu diberikan dengan berbagai patokan, antara lain beban ringan atau sedang, waktu relatif lama, bersifat aerobik dan atau kalistenik, tidak kompetitif/bertanding.Beberapa contoh olah raga yang sesuai dengan batasan di atas, yaitu jalan kaki, dengan segala bentuk permainan yang ada unsur jalan kaki, misalnya golf, lintas alam, mendaki bukit, senam dengan faktor kesulitan kecil, dan olah raga yang bersifat rekreatif dapat diberikan. Dengan latihan otot manusia usia lanjut dapat menghambat laju perubahan degeneratif. Lain-lain

Hal-hal lain yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan dalam menjaga kesehatan seseorang, yaitu :Kerja ringan : tidak boleh bermalas-malasan, tanpa mengurangi tidur dan istirahat yang cukup.Sebaiknya tidak merokok, karena orang merokok sangat beresiko mudah terkena serangan berbagai penyakit.Memeriksakan kesehatan secara teratur biarpun tidak sakit dan cepat berobat bila sakit (Kartari, 1990).

Konsep Dasar Usia LanjutPengertian Proses MenuaProses menua (aging process) merupakan suatu proses biologis yang tidak dapat dihindarkan, yang akan dialami oleh setiap orang. Menurut Paris Constantinides (Nugroho, 2000) menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan (graduil) kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan struktur dan fungsi secara normal, ketahanan terhadap inquiry (termasuk infeksi) tidak seperti pada saat kelahirannya.

Proses menua sudah mulai berlangsung sejak seseorang mencapai dewasa, misalnya dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot, susunan syaraf dan jaringan lain sehingga tubuh mati sedikit demi sedikit.

Batasan-batasan Usia LanjutMenurut WHO yang dikutip oleh Nugroho (2000) bahwa lanjut usia meliputi :

Usia pertengahan (Middle age) ialah kelompok usia 45 sampai 49 tahun.Lanjut usia (elderly) kelompok usia antara 60 dan 74 tahun.Lanjut usia tua (old) usia di atas 75 dan 90 tahun.Usia sangat tua (very old) usia di atas 90 tahun.

Lebih jauh dijelaskan bahwa lanjut usia merupakan kelanjutan dari usia dewasa, kedewasaan dapat dibagi menjadi 4 bagian : (1) fase infentus, antara 25 dan 40 tahun, (2) fase verilitas antara 40 dan 50 tahun, (3) fase prasenium antara 55 dan 60 tahun dan (4) fase senium antara 65 hingga tutup usia (Kartari, 1990)

Teori-teori Proses Menua Teori Biologis

Untuk menjelaskan perubahan fisik yang terjadi pada proses penuaan, disusun teori biologis tentang penuaan (Mary ANN Christ dalam Stiabudi, 1999). Dikemukakan bahwa penuaan merupakan proses secara berangsur mengakibatkan perubahan yang kumulatif dan mengakibatkan perubahan yang berakhir dengan kematian. Penuaan juga menyangkut perubahan struktur sel, akibat interaksi sel dengan lingkungannya, yang pada akhirnya menimbulkan perubahan generatif. Tugas perkembangan pada dewasa tua meliputi penerimaan adanya penurunan kekuatan fisik dan kesehatan, penerimaan masa pensiun dan penurunan income, penerimaan adanya kematian dan pasangannya /orang-orang yang berarti bagi dirinya, mempertahankan hubungan dengan group yang seusianya, adopsi dan adaptasi dengan peran sosial secara fleksibel dan mempertahankan kehidupan secara memuaskan.

Perubahan-perubahan yang Terjadi Akibat Proses Penuaan Perubahan yang terjadi akibat proses penuaan bersifat umum (universal). Proses penuaan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan faktor eksternal. Bila proses berlangsung secara wajar tanpa pengaruh dari luar disebut proses penuaan primer. Sebaliknya stress psikis dan sosial serta kondisi lingkungan mempengaruhi jalannya proses penuaan, hal ini disebut proses penuaan sekunder.

Berikut ini beberapa perubahan struktur dan fungsional tubuh yang terjadi sebagai proses penuaan dan dengan sendirinya akan menyebabkan perubahan anatomi fisiologi serta psikologi pada usia lanjut (Nugroho, 2000).Perubahan Kondisi Fisik

Perubahan fungsi organ tidaklah sama satu dengan yang lainnya dan tidak terdapat pula variabilitas interindividu. Meskipun demikian secara umum dijumpai penuaan fungsi secara menyeluruh. Beberapa perubahan dari fungsi organ sistem yang terjadi akibat proses penuaan dapat dilihat ringkasannya pada tabel di bawah ini.Tabel. Perubahan Akibat Penuaan ItemMorfologiFunctionKeseluruhanBerkurangnya TB&BB. Bertambahnya fat-to-lean body mass ratioBerkurangnya cairan tubuh

KulitBertambah kisut Atrofi kelenjar lemak

Sistem kardiovaskulerBertambah panjang & lekukan Arteria, termasuk aorta intima bertambah tebal, Fibrosis dimedia arteri. Skelerosis katup jantung.Berkurangnya caridae output. Berkurangnya heart rate terhadap respon stress. Berkurangnya kepatuhan pembuluh darah ferifer.GinjalBertambahnya glomeruli yang abnormalBerkurangnya creatine ciearance. Berkurangnya renal blood flow Berkurangnya maximum urine osmolity.

ParuBerkurangnya elastisitas. Berkurangnya aktivitas cilia Berkurangnya vital capacity, berkurangnya maximal oxygen uptake. Berkurangnya reflek batuk.GastrointestinalBerkurangnya asam lambung, aliran ludah, reseptor ludah

Rangka tubuhOsteoartritis Hilangnya bone substance

MataArkus Senelis Berkurangnya ukuran pupil, lens tubuhBerkurangnya akomodasi, Hyperopia. Berkurangnya penglihatan, berkurangnya sensivitas terhadap warna dan depth reception PendengaranPerubahan degeneatif oxicel Bertambahnya obsetruksi tuba eustachiBerkurangnya persespi nada tinggi, berkurangnya pitch diseriminationSistem imun

Sismtem syarafBerkurangnya berat otakBerkurangnya sel ortikalBerkurangnya aktivitas sel T, bertambahnya waktu jawaban motorik. Psikomotor melambatEndoktrin Bertambahnya ensulin, norefinefrin, parathormone, vasopresin, Berkurangnya tridotironin

Perubahan kondisi mental

Pada umumnya usia lanjut mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotor. Perubahan-perubahan mental ini erat sekali kaitannya dengan perubahan fisik, keadaan kesehatan, tingkat pendidikan atau pengetahuan serta situasi lingkungan. Intelegensi-intelegensi diduga secara umum makin mundur terutama faktor penolakan abstrak mulai lupa terhadap kejadian baru, masih terekam baik kejadian masa lalu.Dari segi mental emosional sering muncul perrasaan fesimis, timbulnya perasaan tidak aman dan cemas, merasa terancam akan timbulnya suatu penyakit atau takut ditelantarkan karena tidak berguna lagi. Munculnya perasaan kurang mampu untuk mandiri serta cenderung bersifat entrovert.Perubahan Psikososial

Masalah-masalah ini serta reaksi individu terhadapnya akan sangat beragam tergantung pada kepribadian individu yang bersangkutan. Pada saat ini orang yang telah menjalani kehidupannya dengan bekerja mendadak diharapkan untuk menyesuaikan dirinya dengan masa pensiun. Bila ia cukup beruntung dan bijaksana, mempersiapkan diri untuk masa pensiun dengan menciptakan bagi dirinya sendiri berbagai bidang minat untuk memanfaatkan waktunya, masa pensiunnya akan memberikan kesempatan untuk menikmati sisa hidupnya, tetapi bagi banyak pekerja pensiun berarti terputus dari lingkungan dan teman-teman yang akrab dan disingkirkan untuk duduk-duduk di rumah atau bermain domino di club pria usia lanjut. Perawatan Usia LanjutPemberian perawatan usia lanjut berfokus pada 4 (empat) kegiatan utama yaitu : (1) Peningkatan kesehatan (health promotion), (2) Pencegahan penyakit (preventif), (3) Mengoptimalkan fungsi mental, (4) mengatasi gangguan kesehatan yang umum

Tujuan tindakan keperawatan usia lanjut diarahkan pada pemenuhan kebutuhan dasar, antara lain : (1) Pemenuhan kebutuhan nutrisi, (2) Peningkatan keamanan dan keselamatan, (3) Memelihara kebersihan diri, (4) memelihara keseimbangan istirahat dan tidur, (5) meningkatkan hubungan interpersonal melalui komunikasi efektif.

Kerangka KonsepPenelitian yang akan dilaksanakan pada dasarnya didasarkan kerangka konsep peneliti sebagai berikut:

Aging ProccesPanti Sosial Tresna Werdha Bima Usia Kebersihan Perorangan Menimbulkan berbagai macam penyakitFaktor-faktor yang mempengaruhi proses menuaPenurunan Kondisi Fisik, Mental, Psikologis Kurangnya perawatan diri Cara Merawat Diri Kebersihan lingkungan Usia Lanjut dapat Hidup Sehat

Keterangan :: Variabel yang diteliti: Variabel yang tidak ditelitiPertanyaan Penelitian

Bagaimana kebersihan mulut dan gigi pada usia lanjut di Panti Sosial Tresna Werdha Meci Angi Kota Bima.Bagaimana kebersihan kepala, rambut dan kuku pada usia lanjut di Panti Sosial Tresna Werdha Meci Angi Kota BimaBagaimana kebersihan badan dan pakaian pada usia lanjut di Panti Sosial Tresna Werdha Meci Angi Kota BimaBagaimana kebersihan mata dan telinga pada usia lanjut di Panti Sosial Tresna Werdha Meci Angi Kota Bima