104 qs al humazah

2
SURAT AL HUMAZAH (Pengumpat) Surat ke 104 Termasuk surat Makkiyah, terdiri dari 9 ayat, 30 kalimat dan 130 huruf. Isi Pokoknya : Ancaman Allah terhadap orang-orang yang suka mencela orang lain, suka mengumpat dan suka mengmpulkan harta tetapi tidak menafkahkan di jalan Allah..(T.Depag) Artinya : 1. Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela 2. yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung 3. dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya 4. sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilempar- kan ke dalam (neraka) Huthamah., 5. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu ?, 6. (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan 7. yang (naik membakar) sampai ke hati 8. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas (diri) mereka 9. (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.. Keterangan : Ayat 1. Kecelakaan besar bagi setiap pengumpat lagi pencela. Pengumpat ialah orang yang suka membicarakan kejelekan orang lain tidak dihadapan yang bersangkutan. Kata lain yang semakna adalah menggunjing atau ghibah. Rasul SAW bersabda : ”Tahukah kamu apakah ghibah atau gunjingan itu?” Para sahabat menjawab : ”Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui.” Beliau menjelaskan : ”ghibah adalah membicarakan saudaramu, apa-apa yang tidak disukainya.” Salah seorang sahabat bertanya : ”Bagaimana kalau yang dibicarakan itu memang benar padanya.? Rasul menjawab : ”kalau memang sebenarnya begitu, itulah yang disebut ghibah, tetapi kalau tidak benar itu namanya kebohongan (fitnah). Boleh menyampaikan sisi kekurangan / kejelekan seseorang dalam 6 hal : 1. Mengadukan tindak penganiayaan kepada orang atau pihak yang layak menangani, misalnya penegak hukum. 2. Minta bantuan kepada orang yang dianggap bisa menasehati, agar keburukan seseorang dapat terhenti. 3. Dalam rangka meminta fatwa atau jalan keluar atas keburukan seseorang kepada pihak yang kompeten. 4. Dalam rangka memberi peringatan (warning) agar muslimin yang lain tidak tertipu / terkecoh olehnya. 5. Terhadap seseorang yang secara terang-terangan (tanpa rasa malu) melakukan kejahatan/kemaksiatan. 6. Dalam rangka identifikasi dengan memberi ”parapan” tertentu agar mudah dikenal. Pencela ialah orang yang suka mengejek atau ”mencacat” orang lain, baik di depan ataupun dibelakang orang yang di ejek. Dalam Q.S. Al Hujurat (49) : ayat 11 dengan jelas Allah SWT melarang kita mengejek orang lain. ...., dan janganlah kamu mencela / mengejek dirimu sendiri; .... Ayat 2 : yang mengumpulkan harta dan menghitung- hitung Ayat ini mengisyaratkan bahwa salah satu sebab orang me-ngumpat atau mengejek adalah karena orang tersebut suka mengumpulkan harta dan menghitung- hitungnya, takut habis atau berkurang. Sehinga karena cintanya kepada harta dia menjadi kikir dan enggan menafkahkan hartanya di jalan Allah. Enggan bersedekah, infaq, zakat, berhaji dsb. Mengapa dia suka mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya,? Pada ayat 3 dijelaskan …..sebab …. Ayat 3 : dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya Dia menyangka dengan hartanya bisa mengekekalkan kedu-dukannya, bisa

Upload: ichaahmad

Post on 24-Jan-2016

88 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

humazah

TRANSCRIPT

Page 1: 104 QS Al Humazah

SURAT AL HUMAZAH (Pengumpat)

Surat ke 104 Termasuk surat Makkiyah, terdiri dari 9 ayat, 30 kalimat dan 130 huruf.

Isi Pokoknya :Ancaman Allah terhadap orang-orang yang suka mencela orang lain, suka mengumpat dan suka mengmpulkan harta tetapi tidak menafkahkan di jalan Allah..(T.Depag)

Artinya : 1. Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela 2. yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung 3. dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya 4. sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilempar- kan ke dalam (neraka) Huthamah., 5. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu ?, 6. (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan 7. yang (naik membakar) sampai ke hati8. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas (diri) mereka9. (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang..

Keterangan :

Ayat 1. Kecelakaan besar bagi setiap pengumpat lagi pencela.

Pengumpat ialah orang yang suka membicarakan kejelekan orang lain tidak dihadapan yang bersangkutan. Kata lain yang semakna adalah menggunjing atau ghibah.Rasul SAW bersabda : ”Tahukah kamu apakah ghibah atau gunjingan itu?” Para sahabat menjawab : ”Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui.” Beliau menjelaskan : ”ghibah adalah membicarakan saudaramu, apa-apa yang tidak disukainya.” Salah seorang sahabat bertanya : ”Bagaimana kalau yang dibicarakan itu memang benar padanya.? Rasul menjawab : ”kalau memang sebenarnya begitu, itulah yang disebut ghibah, tetapi kalau tidak benar itu namanya kebohongan (fitnah).Boleh menyampaikan sisi kekurangan / kejelekan seseorang dalam 6 hal :1. Mengadukan tindak penganiayaan kepada orang atau pihak yang layak menangani, misalnya penegak hukum.2. Minta bantuan kepada orang yang dianggap bisa menasehati, agar keburukan seseorang dapat terhenti.3. Dalam rangka meminta fatwa atau jalan keluar atas keburukan seseorang kepada pihak yang kompeten.4. Dalam rangka memberi peringatan (warning) agar muslimin yang lain tidak tertipu / terkecoh olehnya.5. Terhadap seseorang yang secara terang-terangan (tanpa rasa malu) melakukan kejahatan/kemaksiatan.6. Dalam rangka identifikasi dengan memberi ”parapan” tertentu agar mudah dikenal.

Pencela ialah orang yang suka mengejek atau ”mencacat” orang lain, baik di depan ataupun dibelakang orang yang di ejek.Dalam Q.S. Al Hujurat (49) : ayat 11 dengan jelas Allah SWT melarang kita mengejek orang lain....., dan janganlah kamu mencela / mengejek dirimu sendiri; ....

Ayat 2 : yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung

Ayat ini mengisyaratkan bahwa salah satu sebab orang me-ngumpat atau mengejek adalah karena orang tersebut suka mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, takut habis atau berkurang. Sehinga karena cintanya kepada harta dia menjadi kikir dan enggan menafkahkan hartanya di jalan Allah. Enggan bersedekah, infaq, zakat, berhaji dsb.

Mengapa dia suka mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya,? Pada ayat 3 dijelaskan …..sebab ….

Ayat 3 : dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya

Dia menyangka dengan hartanya bisa mengekekalkan kedu-dukannya, bisa mengekalkan kesehatannya, bisa menjaga keselamatan dirinya dari musibah dan adzab Allah SWT.Di dalam Q.S. Saba’(34) : 35 Allah SWT menjelaskan :”Dan mereka berkata : Kami memiliki banyak harta dan anak-anak, dan kami tidak akan di adzab”

Padahal harta tersebut tidak akan mampu menjaganya dari proses ketuaan, dari datangnya penyakit dan musibah apalagi menjaga dari kematian dan adzab Allah SWT. Maka pada ayatberikutnya Allah menolak anggapan mereka dengan tegas.

Ayat 4 : sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam (neraka) Huthamah.,

Kalau di dunia saja hartanya tidak bisa menjaga dan mengekal-kannya, apalagi di akherat, harta tidak dapat berfungsi apa-apa, tidak mampu menyelamatkan dirinya dari adzab Alah SWT dan siksa dalam neraka huthamah.

Ayat 5 s/d 9 : Menjelaskan keadaan (neraka) Huthamah dan orang yang disiksa di dalamnya. 5. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu ?,

6. (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan

7. yang (naik membakar) sampai ke hati Maksudnya membakar sekujur tubuhnya sampai membakar hatinya. Ini sebagai gambaran, sebab hati merupakan tempat atau sumber segala perkara, sumber keburukan atau kebaikan. Rasul SAW bersadba : “ Dalam tubuh manusia ada segumpal daging yang jika baik, maka baiklah seluruh tubuh; dan jika ia buruk, maka buruklah seluruh tubuh, dan itu adalah hati.” (HR. Muslim)

8. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas (diri) mereka

9. (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.

Asbabun Nuzul :Surat ini, khususnya ayat 1 dan 2 turun terkait dengan Ubay bin Khalaf, seorang hartawan dari kafir Quraisy. Ia selalu mengejek Rasulullah dengan hartanya, ia juga sombong , bahwa ia dapat hidup kekal dengan hartanya, sehingga tidak perlu beribadah. (HR. Ibnu Abi Hatim).**

Pertemuan Haji Rombongan 8 KBIH Mandiri Tahun 2007.Solo, 24 Juli 2011 di RM. Boga-Bogi.Sumber Rujukan :

1. Al Qur’an dan Terjemahnya , Depag RI2. Tafsir Qur’an per kata + Asbabul Nuzul Dr.A.Hatta, MA.**3. Terjemah Tafsir Ibnu Katsir4. Tafsir Al Azhar , Buya Hamka5. Tafsir Al Mishbah , M. Quraish Shihab