100534780 refrat tendinitis
TRANSCRIPT
-
7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis
1/32
HALAMAN PENGESAHAN
Nama : Muhammmad Nugie Zifi, S.Ked
NIM : 406107011
Fakultas : Kedokteran
Universitas : Tarumanegara
Tingkat : Program Pendidikan Profesi
Dokter
Bagian : Ilmu Penyakit Saraf
Periode : 4 Juli 2011 6 Agustus 2011
Judul : Tendinits
Pembimbing : Dr. Dyah Nuraini Sp.S
Diajukan : Juli 2011
Telah diperiksa dan disahkan tanggal :
.
Mengetahui,
Kepala SMF Ilmu Penyakit Saraf
PembimbingRSUD Kota Semarang
Dr. Dyah Nuraini, Sp.S
Dr.DyahNuraini,Sp.S
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 1
-
7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis
2/32
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang sebesar-besarnya penulis panjatkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga referat dengan judul
Tendinitis ini dapat selesai dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Referat ini disusun dalam rangka memenuhi syarat
Kepaniteraan Klinik Bidang Ilmu Penyakit Saraf Fakultas
Kedokteran Universitas Tarumanegara diRSUD Kota
Semarang periode 4 juli 2011-6 Agustus 2011. Selain itu,
referat ini ditujukan untuk menambah pengetahuan bagi
kita semua tentang Tendintis.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
ucapan terimakasih atas bantuan dan kerja sama yang
telah diberikan selama penyusunan referat ini, kepada
1. Dr. Abimanyu, MM, selaku direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Semarang
2. Dr. Dyah Nuraini, Sp.S selaku Ketua SMF Ilmu Penyakit
Saraf Kota Semarang.
3. Dr. Mintarti, Sp.S selaku dokter pembimbing
Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Penyakit Saraf.
4. Para staf medis dan non-medis Ruang Yudistira, Bima,
ICU, Arimbi, Banowati dan Poliklinik penyakit saraf
Rumah Sakit Umum Daerah kota Semarang
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 2
-
7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis
3/32
5. Rekan-rekan Anggota Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu
Penyakit Saraf Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Semarang periode 27 Juni 2011-30 Juli 2011
Penulis menyadari masih banyak kekurangan, maka
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak, agar referat ini dapat
menjadi lebih baik dan dapat berguna bagi semua yang
membacanya. Penulis memohon maaf yang sebesarnya
apabila masih banyak kesalahan maupun kekurangan
dalam referat ini.
Semarang, Juli 2011
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 3
-
7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis
4/32
DAFTAR ISI
Halaman
pengesahan..............................................................................................
....1
Kata
pengantar.................................................................................................
............2
Daftar
isi.............................................................................................................
..........4
BAB I
PENDAHULUAN.........................................................................................
..........5
BABII NYERI
BAHU........................................................................................................
9
BAB III DE QUERVAINS
SYNDROME...........................................................................21
BAB IV TRIGGER
FINGER.............................................................................................25
BAB V TENDINITIS
INFRAPATELARIS...........................................................................27
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 4
-
7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis
5/32
BAB VI
PENUTUP..................................................................................................
........29
DAFTAR
PUSTAKA..................................................................................................
......30
BAB I
PENDAHULUAN
I.Latar Belakang
Tendon merupakan jaringan fibrosa yang kuat, yang
menghubungkan otot dengan tulang. Dimana tulang merupakna
bagian tubuh yang menyokong atau memberi bentuk pada tubuh
manusia. Sedangkan otot merupakan jaringan yang terdapat pada
seluruh tubuh manusia yang berguna untuk pergerakan. Tulang dan
otot tersebut dilekatkan oleh jaringan kuat yang bernama tendon
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 5
-
7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis
6/32
Tendon sangatlah kuat tetapi tidak banyak stretch. Ketika
mereka menjadi rusak, tendon bisa memakan waktu yang lama untuk
sembuh. Tendinitis merupakan peradangan pada tendon. Peradangan
tersebut bisa disebabkan oleh beberapa sebab, misalnya dikarenakan
oleh regangan, olaraga yang berlebihan, luka, repitisi gerakan, gerakan
yang tidak biasa dan tiba-tiba. Sebagian besar tendinitis terjadi pada
usia pertengahan atau usia lanjut, karena tendon menjadi lebih peka
terhadap cedera, elastisitasnya berkurang. Tendinitis juga terjadi pada
usia muda karena olahraga yang berlebihan atau gersksn yang
berulang-ulang.
Selubung tendon juga dapat terkena penyakit sendi, seperti
artritis reumatoid, skleroderma sistemik, gout, dan sindroma reiter.
Pada dewasa muda yang menderita gonore(terutama wanita), bakteri
gonokokus bisa menyebabkan tenosinovitis(tendinitis yang disertai
dengan peradangan pada selubung pelindung di sekeliling tendon),
biasanya pada tendon di bahu, pergelangan tangan, jari tangan,
pingggul, pergelangan kaki, dan kaki.
Ada beberapa penyakit yang menyebabkan tendinitis,
diantaranya adalah rheumatoid artritis, gout, reiters syndrome, lupus,
dan diabetes. Orang dengan penyakit gout ada kristal asam urat yang
nampak pada pembungkus tendon yang menyebabkan gesekan dan
robekan.kadar kolesterol darah yang sangat tinggi juga dapat
berhubungan dengan kondisi ini.
GEJALA
Gejala utama tendinitis adalah nyeri. Biasanya di dapati keluhan
pasien berupa rasa sakit, dan rasa sakit tersebut akan bertambah jika
tendon yangh meradang tersebut di gerakan atau di raba. Pergerakan
sendi di dekat tendon, meskipun ringan bisa menyebabkan myeri yang
sangat hebat.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 6
-
7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis
7/32
Selubung sendi bisa terlihat membengkak karena adanya
penimbunan cairan dan peradangan, atau tetap kering dan bergesekan
dengan tendon sehingga menimbulkan perasaan atau suara
gemeretak yang terdengar melalui stetoskop pada saat sendi di
gerakan.
Tendinitis diatas otot biceps pada lengan atas menyebabkan
nyeri jika sikut ditekuk atau lengan bawah sebelah dalam di putar.
Komplikasi yang mungkin terjadi pada tendinitis adalah atrofi
otot dan ketidak mampuan melakukan gerakan.
Beberapa tipe tendinitis yang umum meliputi:
Rotator cuff tendinitis yang biasa terjadi pada pemain tenis,
perenang, dan orang yang sering mengankat lengannya sampai
kekepala.
Achilles tendinitis termasuk tendon terkuat di tubuh kita, yang
menhubungkan tumit dengan otot kaki. Ini biasa disebabkan lari
mendaki atau menuruni bukit, atau olahraga dengan awalan dan
berhenti secara tiba-tiba.
Flexor digital tenosynovitis(triggger finger) dapat terjadi pada
orang rheumatoid artritis dan diabetes.
De Querveins tenosynovitis(De Querveins syndrome) mengenai
selubung tendon dari pergelangan tangan sampai ke ibu jari. Sering
dikarenakan pergerakan yang repetitive.kadang juga dapat disebabkan
oleh rheumatoid artritis.
DIAGNOSA
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 7
-
7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis
8/32
Diagnosis dapat dengan mudah di tegakan berdasarkan gejala
dan tanda klinik, dimana ditemukan pembengkakan dan rasa nyeri jika
daerah yang terkena disentuh, diregang atau ototnya digerakan.
Adapun pemeriksaan penunjang laboratorik maupun radiologik sering
sangat tidak diperlukan. Beberapa tes klinik yang berdasarkan
peregangan atau tekanan pada tendo bersangkutan sangat membantu
diagnosis.
PENGOBATAN
Perbedaan lokasi tendinitis mempunyai konsekuensi perbedaan
dalam pengelolaan. Tindakan infeksi steroid bermanfaat pada
beberapa lokasi tendinitis namun kurang bermanfaat pada lokasi yang
lain. Tindakan injeksi steroid harus di pertimbangkan dengan masak,
dan dilaksanakan oleh dokter yang sudah terlatih. Pada beberapa
kasus tindakan pemanasan dengan ultra sound atau sinar laser lebih
bermanfaat.
Untuk memperingan gejalanya, biasanya daerah yang terkena
diistirahatkan, dipasang bidai atau gips serta dilakukan pemanasand
atau pendinginan.
Pemberian pbat anti peradangan non-steroid (misalnya aspirin
atau ibuprofen) selama 7-10 hari bisa mengurangi nyeri dan
peradangan. Pada jari pelatuk kadang kortikosteroid dan obat bius
lokal disuntikan ke dalam selubung tendon. Penyuntikan bisamenyebabkan serangan yang berlangsung kurang dari 24 jam,
serangan ini bisa diatasi dengan kompres dingin dan obat pereda
nyeri.
Pengobatan harus diulang setiap 2-3 minggu selama 1-2 bulan
sampai sembuh total.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 8
-
7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis
9/32
Tendinitis menahun dan menetap( seperti artritis rheumatoid),
mungkin harus diatasi dengan tindakan pembedahan untuk
mengangkat daerah yang meradang dan setelah pembedahan
dilakukan terapi fisik. Pembedahan biasanya dilakukan untuk
mengobati jari pelatuk menahun atau untuk membuang endapan
kalsium pada tendinitis menahun.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 9
-
7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis
10/32
BAB II
NYERI BAHU
(FROZEN SHOULDER)
Dinegara industri cidera bahu menempati urutan kedua setelah
cedera pinggang. Sendi bahu merupakan salah satu dari sendi tubuh
yang paling luas pergerakannya dan serba guna, sehingga mempunyai
peranan utama dalam aktifitas sehari-hari. Nyeri bahu serta ruang
lingkup yang terbatas akan sangat mengganggu. Kelainana itu
termasuk dalam kelainan rotator cuff yang terdiri atas gabungan
tendon dari otot supraspinatus, infraspinatus, teres minor yang
berinsersi pada tuberositas mayor humerus, dan subskapsularis yang
berinsersi pada tuberositas minor.
Fungsi dari rotator cuff adalah untuk mempertahankan posisi
dari kaput humerus pada tempatnya sewaktu menggerakan bahu,yang dilakukan otot-otot lebih kuat, serta sesuai dengan namanya
untuk rotasi dan abduksi bahu. Cidera bahu biasa terjadi pada usia
lebih dari 40 tahun setelah melakukan aktifitas yang berat, atau dapat
terjadi pada usia muda setelah mengalami cedera berat, trauma.
Keluhan yang sering dikeluhkan penderita antara lain adalah:
kesulitan untuk memakai baju, menyisir rambut dimana kepalanya
harus dimiringkan dahulu supaya bagian kepala dapat dijangkau, sulitmenggapi dompet di saku belakang, kesulitan untuk memakai BH.
Pembahasan kali ini akan dibatasi pada khusus yang sering
dijumpai pada nyeri bahu yang disebabkan karena tendiinitis rotator
cuff, pada biseps, bursitis, dan kapsulitis adhesive.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 10
-
7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis
11/32
Gambar 1 nyeri bahu
KELAINAN ROTATOR CUFF
Kelainan ini terutama karena:
1.tendinitis supraspinatus
2.sindrom jebakan
3.tendiniitis kalsifikans
4.bursitis subakromial dan subkorakoid
5.robekan pada rotator cuff
Tendinitis pada rotator cuff jarang hanya mengenai satu
bangunan, dan bila tidak ditangani dengan cepat maka akan
menibulakan frozen shoulder. Sindroma jebakan ada hubungannya
dengan tendinitis supraspinatus atau tendinitis dari biseps karena
tendon tersebut terjepit antara kaput humerus dan akromion sewaktu
melakukan gerakan bahu
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 11
-
7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis
12/32
Tendinitis dari sindrom jebakan
Kelaianan pada bahu sering disebabkan karena kelainan otot
dan tendon supraspinatus. Karena sebab yang belum jelas tendon
supraspinatus sangat rawan terhadap perubahan degenerasi,
kalsifikasi, tendinitis serta rupture terutama 2 cm dari bagian
insersinya. Hal ini diduga karena iskemia beban berat dalam
melaksanakan tugasnya, sehingga mudah terjadi inflamsi dan
degenerasi.
Gejala
Rasa nyeri bahu yang menjalar ke seluruh bahu dan bervariasi
setiap harinya. Pada malam hari nyerinya sangat mengganggu
sehingga penderita terbangun dari tidurnya.
Sindrom jebakan biasanya disebabkan oleh cidera pada tendon
supraspinatus karena pergeseran dengan bagian atas tendon biseps
padaq waktu lengan berelevasi berulang, serts gerakan kedepan
sewaktu berjalan atau berolahraga. Misalnya pada tukang cat, pemain
tenis atau bulutangkis. Tendon supraspinatus dan biseps terjebak
antara kaput humerus dan akromion atau ligamentum korako-
akrominale. Terkadang bangunan neurovaskuler dapat terjebak juga
sehingga menyebabkan iskemia dan menyebabkan degenerasi pada
rotator cuff.
Pemeriksaan
Penderita dengan tendinitis supraspinatus merasa nyeri
didaerah tuberositas mayor pada waktu lengan menggantung ke
bawah (downbarns sign), nyerinya bertambah bila pemeriksa menarik
lengannya ke bawah. Ini menguatkan adanya tendinitis supraspinatus.
Pemeriksaan yang lain yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut: penderita di perintahkan abduksi perlahan-lahan sampai dia
merasakan nyeri dan tidak dapat mengangkat lebih lanjut. Apabila
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 12
-
7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis
13/32
dibantu beberapa derajat melewati titik nyeri tersebut dia dapat
melanjutkan abduksinya dengan sempurna. Demikian pula ketika
menurunkan tangannya. Ini disebabkan karena tendonnya mengalami
inflamasi dan bengkak sehingga tidak dapat bergeser melewati
akromion.
TENDONITIS KALSIFIKANS
Tendonitis kalsifikans kerap kali mengenai otot supraspinatus
atau biseps terutama pada usia muda. Biasanya pada pegawai kantor.
Tendinitis kalsifikans dapat menyerupai penyakit gout dengan
serangan akut, tidak hanya terbatas pada bahu tetapi juga mengenai
bagian lain dari tubuh.
Gejala
Gejalanya akut dan mencapai puncaknya hanya dalam beberapa
hari, kemudian berkurang dan hilang secara spontan bila depositkalsiumnya hancur dan masuk kedalam bursa akromion. Deposit
kalsium yang nampak dalam foto rontgen tidak sesuai dengan gejala
klinisnya. Hanya 35% penderita dengan deposit kalsium timbul rasa
nyeri. Tetapi bila letaknya di pinggir sehingga menimbulkan iritasi pada
baru akan menimbulkan rasa nyeri pada bahu. Pada penderita lanjut
usia biasanya tidak menimbulkan gejala apapun.
TENDINITIS BISEPS
Tendon kaput longum dari otot biseps yang bersam-sama
dengan tendon otot supraspinatus yang berada dalam satu
terowongan dapat juga mengalami kerusakan secara tersendiri,
tendinitis tersebut adalah trauma reaktif akibat terjatuh atau terpukukl
pada bahu dengan lengan yang sedang ber abduksi serta tangan
dalam keadaaan supinasi. Kemungkinan lain adalah karena bekerja
keras, berulang melakukan gerakan abduksi lengan sambil tangan
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 13
-
7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis
14/32
dalam keadaan supinasi seperti pada karyawan yang sering membuka
atau menutup botol dapat menyebabkan tendinitis pada biseps.
Gejala
Pendeita mengeluh nyeri pada bagian anterior dari bahu dan
daerah ligamentum korako-akrominale. Gerakan abduksi atau
ekstensilengan kedepan secara aktif maupun pasif menimbulkan nyeri.
Pemeriksaan
Tendinitis biseps biasanya disertai pembengkakana dari
pembungkus tendon biseps. Pembesaran tersebut dapat diraba bila
jari-jari pemeriksa di gelindingkan(rollling) melalui tendon kaput
longum biseps secara bersama-sama yang sehat dan yang sakit. Akan
terasa nyeri pada sisi yang sakit.
Dapat dilakukan test yergerson sebagai berikut: sikut penderita
dalam keadaan fleksi kemudian penderita di perintahkan untuk
supinasi lengan sambil tangannya ditahan oleh pemeriksa. Bila
terdapat tendinitis biseps, akan terasa nyeri di daerah klekukan biseps.
Pemeriksaan yang lain yang dapat membantu adalah dengan
menimbulkan rasa nyeri dengan memerintahkan penderita untuk
abduksi 60-90 derajat sambil memberikan tekanan abduksi. Bila
timbuil rasa nyeri di bahu anterior, ini menunjukan adanya tendintis
biseps.
Yang perlu di perhatikan bahwa tendinitis dari biseps atau
muskulotendintis dari rotator cuff lingkup gerak pasif adalah normal.
Pada ruptur dari otot biseps misalkan jatuh mengenai bahu akan
terjadi pembengkakan dari otot biseps serta kelemahan pada waktu
fleksi dari sendi siku. Pada sindroma jebakan rasa nyeri dapat di
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 14
-
7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis
15/32
timbulkan dengan menekan humerus pada akromion bagian anterior
sambil lengan elevasi.
Untuk membantu diagnosi dapat disuntikan anetesia local di
bawah akromion, maka rasa nyeri akan hilang.
Bursitis
Gejala
Pertama-tama dikeluhkan penderita adalah tidak dapat
melakukan abduksi aktif serta rasa pegal di bahu. Yang khas adalah
rasa nyeri yang dialarkan ke insersi otot deltoid pada tuberositas
humeri se\waktu lengan di abduksi reffred pain bursitis subacrominale.
Permulaannya dapat akut maupun kronik. Kerap kali timbul sebagai
akibat dari cedera tendon sekitarnya, tendinitis rotator cuff dan biseps
serta jebakan bursa. Robekan dari rotator cuffdapat mengenai dasar
dari bursa subakrominale sehingga tekananya meningkatt oleh karena
cairan dari bursa. Bursitis subkorakoid dapat disebabkan karena
penekanan antara prosesus korakoideus terhadap kaput humerus
sewaktu penggunaan lengan yang berlebihan. Nyeri terasa di daerah
prosesus korakoideus dan bagiabn medial dari bahu.pada bursitis
jarang terjadi pembengkakan kecuali terdapat sinovitis sebagai
manifestasi penyakit reumatik sistemik.
Pemeriksaaan
Untuk mencapai lingkup gerak yang pasif normal,. Penderita
harus dalam keadaan relaksasi yang penuh. Pada bursitis subakrominal
pembatas lingkup gerakan hanya terbatas pada satu bidang yaitu
abduksi seperti pada menyisir rambut.
Robekan pada rotator cuff
Gejala
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 15
-
7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis
16/32
Pada usia muda robekan pada rotator cuff akan menyebabkan
nyeri akut setelah trauma. Tidak demikian halnya pada penderita lanjut
usia sehingga kurang diperhatikan. Mereka tidak merasakan nyeri,
melainkan datang dengan keluhan bahwa lengannya lemah sehingga
tidak dapat di abduksi. Bila pada anamnesa terdapat riwayat jatuh
pada sendi bahu atau pada lengan dalam keadaan lurus, harus
dicurigai adanya robekan pada rotator cuff.
Pemeriksaaan
Pada pemeriksaan abduksi secara aktif hanya dapat dilakukan
sampai ditahan oleh pemeriksa, lenagn akan jatuh (mosley test).
Walaupun penderita dapat melakukan gerakan pasif secara normal.
Etiologi
Penyebab kelainan jaringan lunak dari bahu belumlah
jelas,kemungkinan dari factorbiokimiawi atau trauma. Proses
degenerasi muskulotendineus rotator cuff terjadi pada usia lebih dari
50 tahun. Daerah rawan dari muskulo tendineus rotator cuff yaitu pada
insersi di humerus daerah tersebut sangat peka terhadap cidera.
Iskemia pada daerah tersebut memudahkan terjadinya ruptur. Tendon
otot supraspinatus pada waktu melakukan gerakan selalu bergeserandengan akromion sehingga degenerasi dari tendon tersebut adalah
sebagai penyebab dari rotator cuff. Jebakan dari tendon biseps dan
supraspinatus dengan bagian anterior dari akromion dan ligamentum
korakoakrominal akan menyebabkan kerusakan. Terdapat 3 fase
1. Edema dan perdarahan
2. Fibrosis dan tendinitis
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 16
-
7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis
17/32
3. Spur pada tulang dengan ruptuir pada tendon
Dislokasi dari otot biseps dapat terjadi bila terdapat
perenggangan dari kapsul sendi sehingga tendonnya mudah
tergeser keluar dari tuberositas minor humeru, sehingga terjadi
tendinitis dari biseps. Tenosinovitis dari biseps dapat terjadi
pada penyakit sisitemik terutama pada artritis reumatoid. Setiap
inflmasi dari sendi bahu akan berhubungan dengan pembungkus
tendon biseps dan akan menyebabkan tenosinovitis seperti juga
pada sendi bahu. Olahraga dengan kontak badan dpat
menyebabkan bursitis subakromial akut oleh karena terjadi
perdarahan dalam bursa akibat kerusakan tendon di sekitarnya.
Sindroma jebakan karpali timbul pada olahrafawan diatas 40
tahun dan menyebabkan tenosinovitas juga.endapan kalsium
biasa terjadi di sekitar bangunan tendo kapsuler atau pada
insersi tendon akibat kelainan metabolism. Diduga tendiniitis
kalsifikans sebagai akibat kelaianan distorfik dalam tendon.
Pemeriksaan penunjang
Perlu diadakan pemeriksaan laju endap darah. X-foto thorax dan
bahu di perlukan untuk mendeteksi adanya kalsifikasi di bagian
lateral dari bahu, atau adanya osteoporosis atau kista dari kaput
humeri dengan adanya tendinitis supraspinatus. Artrogram perlu
dilakukan bila ada kecurigaan adanya robekan pada rotator cuff,
yaitu bila mosley test positif.
Pengobatan
Harus ditentukan terlebih dahulu gangguan musculotendineus
rotator cuff serta menyampingkan penyakit sistemik dan nyeri
rujukan. Pada yang akut penderita beristirahat dengan diberi
matella. Pada yang akut dapat dibantu dengan kompres es.
Sedangkan pada yang kronik dengan pemanasan. Obat anti
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 17
-
7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis
18/32
inflamasi non- steroid dapat diberikan dengan memperhatikan efek
sampingnya. Untuk memperhatikan rasa nyeri tepat dapat
diberikan suntikan kortikosteroid dicampur dengan anestesi local
didaerah sekitar tendon dengan tepat.Injeksi dengan anestesia
daoat membantu diagnosisi pada tendiniitis biseps, supraspinatus,
bursitis akromial, subkorakoid serta pada sindrom jebakan. Setelah
rasa nyerinya hilang, baru kortikosteroidnya disuntikan. Setelah
penyuntikan, penderita dilarang melakukan pekerjaan yang berat
dengan bahu selama 2-3 minggu walaupun rasa nyerinya telah
hilang. Program latihan dapat dikerjakan di rumah. Pada bursitisdan inflamasi tendon supraspinatus , diberikan latihan pendulum
dan penarikan (streching) kapsul bahu. Terutama pada tendinitis
biseps perlu penarikan secara intensif untuk melepaskan rekatan
anatara tendon dan pembungkusnya.
Bila terdapat tendinitis kalsifikans dengan diameter 1,5 cm perlu
dilakukan aspirasi dan irigasi apabila dengan suntikan kortikosteroid
tidak menolong. Setelah mendapat suntikan kortikosteroid biasanya
tidak akan bertambah dalam 24 jam pertama.dapat diberikan dengan
kompres batu es.
Frozen Shoulder ( adhesive capsulitis )
Istilah frozen shoulder merupakan wadah untuk semua
gangguan sendi bahu dengan pembatasan lingkup gerak. Biasanya
hanya dapat abduksi kurang dari 80 derajat sedangkan rotasi interna
dan eksterna kurang dari 70 derajat. Istilah lainnya adalah: periartritis
humerokapsularis, penyakit duplay, beusitis adhesive dan lain dari
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 18
-
7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis
19/32
penyakit tersebut dapat mengenai salah satu atau kedua bahu.kerap
kali dijumpai bersamaan dengan penyakit kardiovaskuler. Jarang
dijumpai pada usai di bawah 40 tahun, kebanyakan pada wanita.
Resiko penyakit ini meningkat dengan adanya cidera, miokard infark
stroke dengan hemiplegia, infeksi paru. Yang palinhg menonjol adalah
razsa nyeri atau gerakan yang terbatas pada kedua-duanya.
Dikenal 3 stadium :
1.early painful stage berlangsung 10-36 minggu dengan nyeri yang
makiin bertambah setiap harinya sehingga mencapai puncaknya, sertakekakuan yang semakin bertambah setiap harinya. Nyeri tersebut
setiap kali mengganggu tidur penderita, terutama pada pagi hari.
2.intermediate/frozen stage berlangsung 4-12 bulan. Pada stadium ini
terasa linu disertai kekakuan yang makin bertambah sampai mencapai
kekakuan total.
3.recovery stage berlangsuung 5-24 bulan. Pada stadium in rasa
linunya berkurang disertai dengan lenyapnya kekauan secara
perlahan-lahan. Yang biasa dikeluhkan adalah kesulitan memakai
baju.kemudian terjadi gangguan pada elevasi. Nyerinya terasa di
bagian antero-lateral dari bahu dan lengan atas serta bagian fleksor
pada lengan bagian bawah.kadang-kadang menjalar pada dinding
thoraks.bila tidak dapat pengobatan, lingkup geraknya tidak akan
kembali normal walaupun rasa nyerinya berkurang.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 19
-
7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis
20/32
Gambar 2 frozen shoulder
Pemeriksaan
Pada pemeriksaan dijumpai lingkup gerakan yang terbatas baik
aktif maupun pasif. Pada permulaan hanya elevasi dan rotasi
endorotasi yang terganggu, kemudian seluruh lingkup geraknya yang
terganggu kecuali ekstensi ke depan. Nyeri akan bertambah pada
penekanan dari tendon yang membentuk muskulotendineus rotator
cuff. Pada perabaan kaput humeri terasa letaknya lebih tinggi dalam
sendi bahu, mendekati akromion bila dibandingkan dengan sisi yang
sehat. Bila gangguan tersebut berkelanjutan akan terjadi atrofi dari
otot-otot bahu.
Etilogi
Faktor-faktor etiologi antara lain:
1. Gangguan miofasial yang tidak mendapat pengobatan dengan tepat.
2. Diabetes mellitus dengan insulin dependent
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 20
-
7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis
21/32
3. penyakit yang mendasari seperti penyakit jantung iskemik, penyakit
autoimun.
Pemeriksaaan penunjang
Perlu dilakukan pemeriksaan laju endap darah dan gula darah
karena pada stadium awal dari stadium awal dari adhesive kapsulitis
laju endap darahnya meningkat, serta untuk menentukan adanya
diabetes mellitus. Bila LED lebih tinggi dari 70mm/jam pertama dan
tanda-tanda sero positif ada, maka perlu dipikirkan adanya polimialgia
reumatika dan artritis sel raksasa.
Pengobatan
Pasien perlu di beri tahu bahwa akan dapat bergerak kembali
tanpa rasa nyeri tetapi memerlukan waktu beberapa bulan.
Penggunaan lengan secara aktif yang berlebihan harus di cegah untuk
menghindari bertambahnya rasa nyeri, sampai penderita benar-benar
sembuh. Program latihan harus progresif, dimulai dari latihan bandul,
dilanjutkan dengan wand manipulation dan akhirnya dengan latihan
menarik katrol. Sebelum melakukan program latihan otot bahu harus
direlaksasikan terlebih dahulu.
Banyak penulis menganjurkan penyuntikan kortikosteroid pada
rotator cuff dan intra artikular untuk menghilangkan nyeri secara
cepat. Digunakan campuran kristalin kortikosteroid non aqueous
dengan anestesi local (lidocain/xilocain). Disuntikan beberapa insersi
tendon supraspinatus bursa subakromial dibagian anterolateral,selaput tendon dari biseps dan pada kapsul sendi bagian posterior
daerah teres minor. Biasanya digunakan kortikostroid long acting
misalnya triamcinolone acetonide 40 mg dicampur dengan lidokain
atau xilakoin 1% menjadi 5cc kemudian di infiltrasikan di tempat
tersebut diatas. Biasanya pada fase akut perlu ditambahkan analgesic
kuat misalnya asam mefenamik 500mg di samping NSAID,kemudian di
lanjutkan dengan latian.bila tidak berhasil dan tendinitisnya kronik,
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 21
-
7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis
22/32
baru diberikan kortikosteroid. Maka suntikan tidak boleh diberikan
lebih dari 2 kali dalam 1 tahun.
Prognosis
65-95% dari penderita, ruang lingkup geraknya dapat normal
kembali, dengan injeksi lokal, wand exercise, dan wall leader exercise
dapat menghilangkan rasa nyeri pada malam hari dalam waktu 2
mminggu. Bila abduksi pasif telah mencapai 90 derajat, pergerakan
sendi akan normal kembali dengan latihan sendiri di rumah. Pada
penderita usia lanjut ruang lingkup geraknya tidak dapat kembalisecara sempurna, tetapi hal tersebut adalah normal untuk usia
tersebut. Pada penderita yang gagal dapat dibantu dengan fisioterapi.
Satu persen penderita perlu di manipulasi dengan narkose. Terutama
penderita diabetes mellitus yang insulin dependent.
Ringkasan
Telah dibicarakan tentang penyakit-penyakit yang sering di
jumpai pada nyeri bahu, serta penyebab, gejala klinik, penangan, dan
penyebabnya. Biasanya disebabkan karena traumaatau faktor
biokimiawi. Penangannya dengan memberikan pengertian kepada
penderitatentang penyakit yang dideritanya serta cara pencegahannya
disamping memberikan istirahat, analgetika, NSAID, fisioterapi, bila
perlu dengan suntikan lokal kortikosteroid-anestesia. Bila tidak di
tangani dengan tepat akan terkena frozen shoulder.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 22
-
7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis
23/32
BAB III
De Querveins syndrome
DEFINISI
Nyeri yang terasa di pergelangan tangan sering disebabkan oleh
tenosinovitis. Pada sisi radial terjadi tendovaginitis otot abductor
polocis longus, yang dikenal dengan sebagai tenosinovitis De
Quervein.dann pada sisi ulnar dapat dijumpai tendovagintis otot
ekstensor karpi ulnaris. Kedua jenis peradangan itu merupakan
manisfestasi artritis rheumatoid. Pada bagian dorsal pergelangan
tangan sinovitis rheumatoid dapat membangkitkan benjolan di tengah-
tengah ligamentum karpi dorsal di atas os navikular dan lunatum.
Sinovitis di pergelangan tangan selalu menimbulakan nyeri
tekan, nyeri gerak aktif dan nyeri gerak isometric. Karena itu, maka
pergelangan tangan tidak dapat di stabilkan secara kuat, sehingga
tenaga pengepalan tidak kuat dan tangan sukar diluruskan pada
pergelangan tangan.
Pada tenosinovitis De Quervein nyeri tekan di dapat pada
penekanan di prosesus stiloideus radii. Gerakan pasif ibu jari tidak
membangkitkan nyeri. Sebaliknya gerakan aktif dan isometrik
menimbulkan nyeri yang hebat. Deviasi radial secara pasif tidak
menimbulkan nyeri. Sebaliknyua defiasi ulnar secara aktif
menimbulkan nyeri yang hebat.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 23
-
7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis
24/32
Gambar 3 De Quervains syndrom
Penyebab
Gangguan ini biasanya terjadi setelah menggunakan
pergelangan tangan berulang-ulang. Gejala utama adalah rasa nyeri
pada samping ibu jari pada pergelangan tangan dan dasar ibu jari,yang bertambah parah dengan gerakan. Daerah pada dasar ibu jari
pada pergelangan tangan juga melembek.
Diagnosis
Unutuk mendiagnosa ganguan tersebut, seorang dokter
melakukan tes finkelstein. Orang tersebut menekuk ibu jari yang
terkena kedalam telapak tangan dan mengepalkan jari-jari
tersebut diatas ibu jari. Dengan telapak tangan menghadap ke
atas, dokter memutar telapak tangan ke tubuh. Jika gerakan in
menyebabkan rasa sakit, tes tersebut adalah positif unutuk
sindrom de quervein.
Gejala
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 24
-
7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis
25/32
Adakalanya tenosinovitis De Quervein disertai dengan krepitasi.
Dalam keadaaan itu pasien melaporkan ada krepitasi kalau ibu jarinya
di gerak-gerakan. Ini berarti bahwa tenosivitisnya bersifat stenosans.
Gangguan fungsi ibu jari akibat tenosinovitis De Quervein
berupa kelemahan pada ibu jari untuk berabduksi, yang pad test
dapat terungkap, namun pada melakukan pekerjaan sehari-hari tidak
terasa, oleh karena pasien sendiri secara tidak sadar membatasi
abduksi ibu jarinya. Lain halnya dengan nyeri akibat tendovaginitis
fleksor polisis longus. Gangguan fungsi ibu jari sanagat dirasakan,
terutama kalau hendak membuka pintu mobil, dimana ibu jari harus
menekan pada tombol pintu mobil. Kelemahan fleksi ibu jari dan nyeri
di kaput os metacarpal pertama kali sering dilengkapi dengan
kemacetan dalam fleksi, yang dikanal dalam bahasa inggri s sebagai
trigger thumb.
Karena tendovaginitis otot ekstensor karpi ulnaris, fiksasi di
pergelangan tangan menjadi lemah, sehingga tenaga mengepal
menjadi sangat kurang. Nyeri tekan di dapat pada penekanan di
prosesus stilodeus ulnae. Nyeri gerak dapat di bangkitkan oleh gerakan
pasif aktif pada deviasi radial tangan.
Sinovitis yang menimbulakn benjolan pada pusat ligamentum
karpi dorsalis dapat di bedakan dengan ganglion.ganglion tidak nyeri
pada palpasi, konsisitensinya kenyal sebaliknya sinovitis di bagian
dorsal pergelangan tangan itu nyeri pada palpasi dan juga kalau
tangan di gerakan secara aktif dan pasif ke arah volar.
Lokasi ganglion pada bagian dorsal pergelangan tangan adalah
khas. Pada hakekatnya ganglion adalah kista yang membengkak akibat
herniasi jaringan sinovium. Isi kista itu dapat dikeluarkan melalui
aspirasi atau akan keluar secara spontan. Karena itu ganglion bisa
hilang timbul secara berkala.ganglion tidak perlu di obati atau di
operasi, kecuali menjadi besar sekali. Pada umumnya ganglion di
jumpai pada orang-orang berusia 50 tahun keatas.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 25
-
7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis
26/32
Terapi
Istirahat, berendam air hangat, dam obat-obatan anti peradangan nono
steroid (NSAID) efekstif hanya untuk kasus ringan. Suntikan
kortikosteroid kedalam penutup tendon sangat membantu dalam 80-90
% kasus. Penyinaran gelombang ultra pendek atau termoterapi lainnya
dapat mempercapat penyembuhan. Operasi kadang kala di perluka
BAB IV
TRIGGER FINGER
Definisi
Trigger finger juga dikenal dengan nama jari yang macet.
Dimana pasien bercerita tentang jarinya yang macet. Setelah
mengepal jari-jari yang sehat dapat diluruskan dengan mudah,
tetapi jari yang macet itu tetap berada dalam keadaan fleksi disendi interphalangeal proksimal. Adakalanya dimacetnya, maka
yang nyeri yang hebat dirasakan dengan terdengarnya klek
pada saat jari yang macet diluruskan secara pasif.
Gambar 4 trigger finger
Penyebab
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 26
-
7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis
27/32
Kemacetan itu disebabkan oleh kelainan pada tendon dan
sarungnya, kebanyakan disebabkan oleh suatu nodulus tendon
otot fleksor jari-jari kaput os metacarpal. Disitu tendon melewati
retinakulu. Namundemikian, pembengkakan tendon setempat
dapat disebabkan oleh xantoma, tofus gout, nodulus rematoid.
Terapi
Suntikan kortison anestetik disekitar os metacarpal sekali
dalam 5 sampai 7 hari dapat memberikan kesembuhan. Kalo jari
macet belum kronik, maka suntikan pertama sudah dapat
memberikan kesembuhan. Pada umumnya diperlukan suntikan 3
sampai 5 kali, disamping itu pasien juga diberikan NSAID.
Pemanasan dengan gelombang ultrapendek, rendam paraffin
hangat atau air panas dapat mempercepat kesembuhan.
Gambar 5 pembedahan pada trigger finger
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 27
-
7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis
28/32
BAB V
TENDINITIS INFRAPATELARIS
nyeri lutut sewaktu naik atau turun tangga merupakan
keluhan yang sering diterima oleh dokter umum. Orang-orang
dengan patella yang tergeser ke lateral atau orang-orang yang
memiliki fibula yang tidak benar berputar pada tibia, mudah
terkena tendinitis infrapatelaris. Keluhannya adalah nyeri dan
krepitasi. Nyeri tekan dapat dibangkitkan pada penekanan pada
ligament infrapatelar.
Tendinitis infrapatelar sering terjadi pada atlit yng sering
loncat. Maka di kalangan inggris, tendinitis infrapatelaris dikenal
sebagai jumper knee atau lutut peloncat.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 28
-
7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis
29/32
Gambar 6 tendinitis infrapatellaris
Pengobatan
Orang yang menderita tendinitis infrapatelaris dapat
ditolong secara konservatif. Mereka harus membiasakan diri
dengan tidak menggunakan persendian lutut tidak terlalu sering.
Penggunakaan kneedeker atau knee cap sangat menolong.
Obat dari golongan NSAID boleh diberikan kalu diperlukan.
Suntikan kortison anestetik diberikan sekali saja. Perhatikan
jangan sampai ligamen infrapatelar tertusuk oleh jarum sewaktu
memberikan suntikan kortison anestetik oleh karena
mempermudah terjadinya rupture ligament infrapatelar. Jangan
sekali-kali memberikan suntikan kortison anestetik infrapatelar
pada atlit atau orang-orang yang profesinya sering jongkok.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 29
-
7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis
30/32
BAB VI
PENUTUP
Tendinitis merupakan peradangan pada jaringan ikat
fibrosa yang menghubungkan tulang dan otot. Jaringan yang
menghubungkan tulang dan otot adalah tendon. Biasanya
peradangan tersebut bias disebabkan oleh berbagai sebab,
yaitu : peregangan, olahraga yang berlebihan, luka, repetisi
gerakan, gerakan yang tidak biasa dan tiba-tiba, usia juga
mempengaruhi terjadinya tendinitis. Karena pada usia tua
struktur tendon berubah, elastisitas berkurang dan mudah
mengalami cedera.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 30
-
7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis
31/32
Gejala utama tendinitis adalah nyeri. Biasanya didapati
keluhan pasien berupa rasa sakit, dan rasa sakit tersebut akan
bertambah jika tendon yang meradang digerakkan atau diraba.
Pergerakan sendi didekat tendon, meskipun ringan bias
menyebabkan nyeri yang hebat.
Untuk meringankan gejala, biasanya didaerah yang
terkena diistirahatkan, dipasang bidai atau gips serta dilakukan
pemanasan maupun pendinginan. Tindakan injeksi steroid harus
dipertimbangkan dengan masak, dan dilaksanakan oleh dokter
yang sudah terlatih. Pada beberapa kasus tindakan pemanasan
dengan ultrasound atau sinar laser lebih bermanfaat.
Pemilihan obat anti peradangan non steroid selama 7-10
hari bias mengurangi nyeri dan peradangan. Tendinitis menahun
dan menetap, mungkin harus diatasi dengan tindakan
pembendahan. Untuk mengangkat daerah yang meradang dan
setelah pembedahan dilakukan terapi fisik. Pembedahan
dilakukan untuk mengobati jari pelatuk menahun atau untuk
membuang endapan kalsium pada tendinitis menahun.
Daftar pustaka
1.Sidharta P.sakit neuromuskular dalam praktek umum. P.T. Dian
Rakyat; 1983.
2.Darmawan J.Tatalaksana terapi nyeri sendi bahu. Terjemahan dari
the bulletin in the rheumatic disease.vol 32, No.9
3.birnbaum J.S, The Muskuloskletal Mlanual Ed. Taiwan 1983.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran Univerditas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 4 juli 2011 6 agustus 2011 31
-
7/27/2019 100534780 Refrat Tendinitis
32/32
4.Katz W.A. The Shoulder and neck In the Diagnosis of Rhematic
Disease. In Rheumatic disease, Diagnosis anad management; J.D
lippencott company philadelpia 1977.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Saraf