10 b.ind bab 10 - psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/bse/smp/kelas_3/smp-2/12 bab 10.pdf ·...

26
Pelajaran 10 Sastra Sumber: Indonesia Haritage, 2002 Sebagai pelajaran terakhir, pada Pelajaran 10 ini kita akan mempelajari pokok bahasa yang berkaitan dengan tema sastra. Kemampuan kesastraan yang harus kita capai pada pembahasan pelajaran ini adalah kemampuan menganalisis alur dari sinopsis novel; menilai pementasan drama; mengidentifikasi karakteristik novel 20-30-an; serta menulis naskah drama. Tetaplah dengan semangat untuk selalu berprestasi. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berkomunikasi sesuai dengan situasi dan kondisi. Manfaatkan pengetahuan bersastra kalian sebagai motivasi berkarya dan berapresiasi. Persiapkanlah untuk menyongsong jenjang sekolah yang baru.

Upload: vukhanh

Post on 02-Feb-2018

242 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 10 b.ind bab 10 - psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/bse/smp/kelas_3/smp-2/12 Bab 10.pdf · Sumber: Indonesia Haritage, 2002 Sebagai pelajaran terakhir, pada Pelajaran 10 ini

Pelajaran 10Sastra

Sumber: Indonesia Haritage, 2002

Sebagai pelajaran terakhir, pada Pelajaran 10 ini kita akanmempelajari pokok bahasa yang berkaitan dengan tema sastra.Kemampuan kesastraan yang harus kita capai pada pembahasanpelajaran ini adalah kemampuan menganalisis alur dari sinopsisnovel; menilai pementasan drama; mengidentifikasi karakteristiknovel 20-30-an; serta menulis naskah drama.

Tetaplah dengan semangat untuk selalu berprestasi.Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalamberkomunikasi sesuai dengan situasi dan kondisi. Manfaatkanpengetahuan bersastra kalian sebagai motivasi berkarya danberapresiasi. Persiapkanlah untuk menyongsong jenjang sekolahyang baru.

Page 2: 10 b.ind bab 10 - psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/bse/smp/kelas_3/smp-2/12 Bab 10.pdf · Sumber: Indonesia Haritage, 2002 Sebagai pelajaran terakhir, pada Pelajaran 10 ini

Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 3214

Peta Konsep

Sastra

Mendengarkan Menjelaskanalur novel

Berbicara

Membandingkankarakter noveltahun 20-30-an

Membaca

Menilai pementasan drama

Menulis Menulisnaskah drama

Page 3: 10 b.ind bab 10 - psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/bse/smp/kelas_3/smp-2/12 Bab 10.pdf · Sumber: Indonesia Haritage, 2002 Sebagai pelajaran terakhir, pada Pelajaran 10 ini

Pelajaran 10 Sastra 215

A. Menjelaskan Alur dari Sinopsis NovelTentunya kalian pernah mendengarkan atau membaca novel

yang kalian sukai, bukan? Tentu kalian juga telah dapat menjelaskantokoh dan penokohan yang terdapat dalam sebuah penggalan novel?Lalu, bagaimana menjelaskan alur dalam novel tersebut?

Dalam pelajaran ini, kalian akan menentukan alur yangterdapat dalam sinopsis novel. Alur adalah jalinan peristiwa ataurangkaian peristiwa yang terjalin secara berurutan denganmemerhatikan keterpaduan dan kebulatan cerita. Alur disebut jugaplot. Alur dapat dibagi dalam beberapa bagian, yaitu berikut.1. Perkenalan

Perkenalan disebut juga pemaparan, pendahuluan, ataueksposisi. Perkenalan yaitu bagian cerita tempat pengarangmemulai sesuatu untuk mengawali ceritanya. Pengawalan inidapat berupa pengenalan pelaku, latar, dialog, atau peristiwatertentu untuk pembuka jalannya cerita.

2. KonflikKonflik adalah bagian cerita saat pelaku telah mulai merasakanadanya suatu permasalahan.

3. PenanjakanPananjakan atau peruwetan adalah bagian cerita yangmenunjukkan adanya konflik mulai bertambah menuju puncakkonflik.

4. KlimaksPuncak atau klimaks adalah bagian cerita yang melukiskanpermasalahan berada di titik paling puncak.

5. PeleraianPeleraian merupakan penyelesaian permasalahan. Di sini paratokoh dapat menyelesaikan masalahnya.Apabila dilihat dari urutan bagian-bagian yang diceritakan,

alur cerita dibagi atas alur maju, alur mundur, dan alur maju mundur.Alur maju adalah alur yang diceritakan dari masa lalu ke masasekarang. Alur mundur yaitu alur yang diceritakan dari masasekarang menuju ke masa lalu. Alur maju mundur disebut juga alurcampuran, yaitu alur yang diceritakan dari masa lalu, masasekarang, kembali ke masa lalu, atau sebaliknya.

Adapun berdasarkan padat tidaknya sebuah cerita, alurdibedakan menjadi alur erat dan alur longgar. Alur erat yaitu aluryang apabila sebagian ditinggalkan, akan merusak keutuhan cerita;sedangkan alur longgar yaitu alur yang tidak merusak keutuhancerita apabila alur tersebut ditinggalkan.

Sumber: Dok. Penerbit

Tujuan Pembelajaran

Tujuan belajar kalianadalah dapat menen-tukan alur cerita darisinopsis novel yangtelah dibacakan.

Page 4: 10 b.ind bab 10 - psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/bse/smp/kelas_3/smp-2/12 Bab 10.pdf · Sumber: Indonesia Haritage, 2002 Sebagai pelajaran terakhir, pada Pelajaran 10 ini

Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 3216

Guna memahami materi mengenai alur lebih dalam, simaklahpembacaan kutipan novel yang akan dilakukan oleh salah seorangteman kalian berikut.

Tunjung BiruOleh: Atik Purbani; Ratih

Sang raja membaringkan Narendradalam salah satu dari dua kamar bersebelahandengan kamar pengantin, yaitu tempat daribagian istana yang suci yang jarang dikunjungiorang. Asmara tidak berpisah dari ranjangsakit. Salah seorang tua membisikkan ditelinga Asmara, “Apakah kakakmu barangkalimemakai baju hijau ketika berada di daerahNyai Roro Kidul? Itu warna terlarang.”Anggota keluarga lain bertanya, “Apakah sangkakak barangkali melanggar suatu peraturan?”

Ada pula yang menasehati, “Serahkanpada ayahanda agar mengadakan selamatan,kemudian membawanya ke tempat kakandaberdiam dulu.”

“Maksudnya di rumah kecil dari papanitu?”

“Ya,” demikian jawabnya.Semua usaha dilaksanakan, tetapi

demam itu tak mau turun juga. Narendra terusmengacau; ada kalanya Asmara mendengarkakaknya menyebut-nyebut nama Ratih.“Siapa gerangan Ratih itu?” Asmara bertanyapada dirinya. Setelah mendengar nama itubeberapa kali, Asmara menyampaikan hal itukepada ayahandanya.

Sang Raja minta supaya Asmara menulissurat kepada Munarsi dan kepadakemenakannya, Bupati Danduro. Dalamkedua surat itu ditanyakan apakah merekamengenali seorang gadis bernama Ratih,karena Narendra pernah mengunjungikeduanya. Namun, jawabannya ialah bahwamereka tidak tahu siapa Ratih.

“O, putraku yang tunggal, apa yang haruskuperbuat,” Raja Mayanegara mengeluhdengan putus asa. Berhari-hari lamanya sangRaja memikirkan apa yang harus diperbuat-nya. Kemudian dipanggilnya adiknya,Pangeran Purwaningrat, dan dimintanyanasehatnya. Pangeran Purwaningrat mende-ngarkan ucapan kakaknya yang putus asa itu

dengan penuh perhatian. Lama ia berdiamdiri, kemudian katanya, “Barangkali Kakandabisa minta agar Bupati Cokronoto dankeluarganya datang berkunjung karena Asmarasendirian. Tetapi jangan ceritakan bahwaNarendra sakit.” Tiba-tiba sang Raja teringatakan cerita Narendra tentang putri Danduroyang amat kaku kepadanya. “Tetapi namanyabukan Ratih,” sang Raja berguman dalamdirinya.

Dokter ketiga mengunjungi Narendrasecara teratur. Berkat obat-obatnya danistirahat, Narendra mulai sembuh, meskipunberlangsung setapak demi setapak.

Sementara itu Bupati Cokronotomenerima permintaan pamannya, sang Raja.Ia berangkat bersama istrinya dan Amirati,karena anak-anaknya yang lain tidak sedangberlibur. Waktu ia tiba, Asmara menyambut-nya dengan ramah sambil berkata, “Alangkahbaiknya kau datang, Amirati. Tinggallah lebihlama di sini, aku merasa begitu kesepiantanpa Bibi Munarsi.”

Agar Asmara bisa menemani Amirati dangadis itu merasa betah di istana, maka sangRaja menugaskan dua orang perawat yang baikuntuk merawat Narendra. Sang Raja langsungmenanyai kemenakan dan istrinya tentangnama Ratih. Tetapi keduanya tidak tahusiapakah Ratih itu.

Asmara memerhatikan bahwa Amiratiadakalanya dengan gugup melihat sekeliling.Ketika hal itu berulang kali terjadi, Asmaramenanyakan sebabnya, “Ah, tidak, tidak apa-apa,” jawab gadis itu mengelak.

Seminggu kemudian Bupati Cokronotodan istrinya kembali ke Danduro. Asmaragembira sekali mendengar bahwa Amiratimau menemaninya. Ketika pada suatu hariAmirati dengan gugup memandangsekelilingnya, Asmara tidak dapat menahandirinya. “Mengapa kau terus melihatsekelilingmu, Mirati? Apakah mencari

Page 5: 10 b.ind bab 10 - psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/bse/smp/kelas_3/smp-2/12 Bab 10.pdf · Sumber: Indonesia Haritage, 2002 Sebagai pelajaran terakhir, pada Pelajaran 10 ini

Pelajaran 10 Sastra 217

Narendra? Dia tidak di sini, Mirati, jangankhawatir dia tidak akan mengganggu kita.“Amirati lama memandang bibinya tetapitidak berkata suatu patah kata pun.

“Mari kita berdayung-dayung di kebundan memetik-metik bunga mawar. Lalu siangini kita makan di rumah dari kaca, setuju?”Amirati menyatakan, “Ya, itu menarik sekali.”

“Dan Mirati, maukah kau membantusaya memasak besok?”

Asmara berkata pula, “Romo telahmemerintahkan Mbok Projo agar mengajarikumasak-memasak. Masakannya kemudiandicicipi oleh ayahanda. Beberapa harikemudian, Mbok Pranolo akan mengajarkumembatik pula. Sudah sehelai kain yang siapdengan pola yang sederhana. Setelah itu,datang Mbok Sastro untuk mengajar sayatembang Jawa. Pada kesempatan itu dia jugamenceritakan cerita-cerita dan dongeng-dongeng warisan nenek moyang.”

“Menarik sekali, Bibi, mudah-mudahansaya bisa memahaminya.”

“Dan harapanku, semoga kau kerasan disini, Mirati,” jawab Asmara.

“Kalau saya kurang dalam sopan santun,Bibi, tolong beritahukan. Saya belum pernahke luar rumah, dan belum pernah dibesarkandi dalam istana.”

“Mirati, kau cukup bersantun dan tahutata cara, lagi kau berkepribadian ramah.”

“Semoga demikianlah sesungguhnya,Bibi,” kata Amirati merendah. Asmara senangmempunyai teman, sedang Amirati berusahauntuk mengikuti semua pelajaran bersamaAsmara. Ia mulai merasa kerasan di dalamistana.

Sementara itu Narendra sudah mulaipulih kesehatannya, meskipun masih tetappendiam dan pelamun. Dokter mengizinkanNarendra menerima tamu. Mendengar hal ituAsmara gembira sekali dan berkata kepadakemenakannya, “Ketahuilah, Mirati, bahwaMas Narendra baru sembuh dari sakit parah!Demamnya tinggi dan ia terus-menerusmeracau. Sudah tiga orang doktermemeriksanya dan menyatakan pendapat

mereka. Yang pertama berkata, disebabkankelelahan. Yang kedua menduga ia sakit tipus,dan menurut yang ketiga ia harus beristirahatbenar-benar dan tidak boleh menerima tamu.Selama sebulan ia bersama PamanPurwaningrat dan para pengiring tinggal diLaut Selatan, dan mengembara dari desa yangsatu ke desa yang lain.”

“Jadi ia pergi ke daerah Nyai Roro Kidul?”Amirati bertanya, “Ya, dan para orang tualangsung berkata, ‘Ia pasti memakai sesuatuyang berwarna hijau. Itu sebabnya Sang DewiLaut menjadi marah’. Ada pula yangmengatakan, ‘Ia pasti menginjak tempat yangterlarang” …

“Di mana dia sekarang?” tanya Amiratitiba-tiba. Asmara senang sekali bahwakeponakannya menanyakan Narendra. “Diasekarang tinggal di salah satu kamar dari duakamar di bagian dalem karena tidak bolehdikunjungi orang. Tetapi menurut Romo, hariini dokter mengizinkan ia menerima tamu.Apakah sekarang kita berdua akan ke sana?”

Amirati memandang bibinya sambilberpikir. Asmara menarik gadis itu masuk kedalem. Sampai ke pintu ia berkata, “Narendraterus meracau dan menyebut-nyebut namaRatih. Barangkali kau tahu siapa dia?”

Mendengar nama itu, Amirati menangistersedu-sedu dan hendak lari dari tempat itu.Tetapi Asmara menghalang-halanginya danmendorongnya langsung masuk ke kamarsambil menutup pintu. Supaya Narendrajangan kaget, ia telah mengutus seorang untukmemberitahukan kedatangannya sebelumnya.Asmara mendekati ranjang kakaknya danberkata, “Kangmas, saya punya tamu.Bolehkah ia datang menemui kakanda?”

“Siapa tamu itu?”“Saya jemput sebentar.” Amirati dengan

wajahnya bekas menangis melawan. TetapiAsmara membina tangan Amirati ke tempattidur Narendra. Narendra tiba-tiba duduktegak sambil berseru, “Ratih, kau datang darilangit untuk menengokku? Setelah kau di sini,kau tetap akan tinggal, bukan?”

Narendra memegang tangan Amirati danberkata kepada Asmara, “Tahukah kau siapa

Page 6: 10 b.ind bab 10 - psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/bse/smp/kelas_3/smp-2/12 Bab 10.pdf · Sumber: Indonesia Haritage, 2002 Sebagai pelajaran terakhir, pada Pelajaran 10 ini

Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 3218

Ratih, Asmara? Ia istri Dewa Cinta Kumajaya.Istrinya bernama Kumoratih, dan Miratikusebut Ratih.”

“Kini teka-teki telah diketahui jawabnya.Dan Kakanda rupanya menganggap dirinyadewa asmara?” Asmara mengusik.

“Ya, begitulah kiranya, adikku sayang.”Lama mereka memperbincangkan bertiga

pengalaman mereka masing-masing di kamaritu.

Sang Raja lega melihat perkembanganitu. Ia masuk ke dalam kamar mereka danberkata kepada Amirati sambil menengadah-kan wajahnya yang berbekas tangis, “Inilahcalon menantuku …”

(Dari: Tunjung Biru, Balai Pustaka,Jakarta, 1995:80-85)

Berdasarkan petikan novel Tunjung Biru di atas, kalian dapatmenjelaskan alur cerita tersebut sebagai berikut.

Pada bagian perkenalan, pengarang mulai memperkenal-kan keadaan Narendra, putra Sang Raja, yang jatuh sakit,yang tidak mudah sembuh.Pada bagian konflik, pengarang mengemukakan konflikmengenai penyakit Narendra yang menyulitkan orang-orang di sekitarnya. Mereka bingung karena pendapat tigadokter yang berbeda: kelelahan, tipus, atau ia terserangsakit secara psikologis, sehingga harus beristirahat dantidak boleh menerima tamu.Pada bagian penanjakan, pengarang menghadirkan Amiratiyang bersedia menemani Asmara di istana. Pada bagianini, Asmara menceritakan keadaan Narendra kepadaAmirati. Hingga kemudian Amirati menanyakan kebe-radaan Narendra.Pada bagian klimaks, pengarang mempertemukanNarendra dengan Amirati. Sebelumnya, Amirati menangissetelah mendengar nama Ratih yang selalu disebut-sebutNarendra.Alur penyelesaian didapatkan ketika nama Ratih yanghadir pada mimpi Narendra, ternyata Mirati, putri BupatiCokronoto, dari Danduro.Novel Tunjung Biru memiliki alur maju. Semua cerita

dikisahkan secara urut dari masa lalu ke masa sekarang,meskipun ada cerita yang mengisahkan masa kemarin daritokoh Narendra.

Berdasarkan padat tidaknya cerita, cerita Tunjung Biruberalur rapat, karena semua kisahan harus diceritakan secarajelas dan urut agar keutuhan cerita tidak terganggu.

TAGIHAN

Kerjakanlah tugasberikut di buku tugas!1. Carilah sebuah sinop-

sis novel di perpusta-kaan sekolah!

2. Mintalah kepadasalah seorang teman-mu untuk membaca-kan sinopsis noveltersebut!

3. Jelaskanlah tahap-tahap alur yang terda-pat dalam sinopsisnovel tersebut!

4. Identifikasikan peris-tiwa yang terjadidalam novelberdasarkan alurnya!

Page 7: 10 b.ind bab 10 - psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/bse/smp/kelas_3/smp-2/12 Bab 10.pdf · Sumber: Indonesia Haritage, 2002 Sebagai pelajaran terakhir, pada Pelajaran 10 ini

Pelajaran 10 Sastra 219

Judul Buku : Dian yang Tak Kunjung PadamKarya : Sutan Takdir AlisjahbanaPenerbit : Dian RakyatCetakan : 1992

Seorang pemuda udik, miskin, sertayatim secara kebetulan bertemu pandangdengan seorang pemudi cantik, anakbangsawan Palembang ketika gadis itu sedangsantai-santai di serambi rumahnya yangmewah di dekat sungai itu. Si cantik yangternyata bernama Molek itu rupanya jugajatuh cinta akibat pandangan pertama. Namunsayang, cinta kasih mereka sulit untuk bisasampai ke pelaminan, karena di antarakeduanya sangat jauh perbedaan derajatnya.Keduanya sama-sama menyadari akankenyataan perbedaan itu, tapi cinta kasihmereka yang selalu bergejolak itu tidak pedulidengan semua itu. Cinta mereka dilang-sungkan lewat kirim-kirim surat. Segala rindumereka tumbuh dalam kertas cinta.

Walaupun begitu, Yasin, rupanya tidaktahan juga. Dia hendak melamar Moleksecara jantan. Niatnya itu diberitahukankepada ibu dan seluruh sanak famili dekatnya.Keluarga Yasin kemudian berembuk untukmelaksanakan niat Yasin itu. Lalu dengansegala keberanian dan kesederhanaan mereka,keluarga Yasin datang juga melamar Molek.

Namun, lamaran mereka ditolak mentah-mentah oleh kedua orang tua Molek. Maka,pulanglah rombongan udik ini ke kampung-nya dengan membawa segudang rasa malu,dan kesal.

Molek malah dikawinkan denganseorang pedagang yang sukses. WalaupunSayid ini sudah agak berumur, tapi karenadia termasuk orang kaya, kedua orang tua siMolek mau menerimanya dengan sukacita.Perkawinan itu tidak membawa kebahagiaanbagi Molek, sebab di samping dia tidakmencintai Sayid Mustafa suaminya itu, Sayidsendiri sebenarnya menikahi Molek karenakekayaan ayahnya saja.

Perlakuan Sayid Mustafa terhadapnyajuga kurang baik. Segala macam kegalauanhati Molek, mulai dari kesedihan,kerinduannya kepada Yasin, serta kesepiannyaitu dia ceritakan kepada Yasin lewat surat.Yasin mencoba menemui Molek diPalembang dengan cara menyamar sebagaipedagang nanas. Usahanya itu berhasil. Diaberhasil bertemu dengan Molek. Rupanyaitulah pertemuan terakhir mereka, sebabrupanya Molek yang tidak mampu menahanrasa sakit hati dan kesepian serta gejolakrindunya kepada Yasin itu, kemudianmeninggal dunia.

Selesaikan soal-soal berikut di buku tugasmu!1. Bagaimana tahap-tahap alur yang terdapat dalam ringkasan

cerita di atas?2. Identifikasikanlah peristiwa yang terjadi dalam novel di atas

berdasarkan alurnya!3. Berdasarkan urutan bagian-bagian alur yang diceritakan,

termasuk alur apakah yang terdapat dalam ringkasan novel diatas? Jelaskan!

4. Berdasarkan padat tidaknya sebuah cerita, termasuk alurapakah ringkasan novel di atas? Jelaskan!

Uji Kemampuan 1Dengarkanlah sinopsis novel berikut dengan saksama!

Page 8: 10 b.ind bab 10 - psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/bse/smp/kelas_3/smp-2/12 Bab 10.pdf · Sumber: Indonesia Haritage, 2002 Sebagai pelajaran terakhir, pada Pelajaran 10 ini

Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 3220

Tujuan Pembelajaran

Tujuan belajar kalianadalah mampu meng-identifikasi karaktertokoh, mendeskripsi-kan latar dalampementasan drama,serta menanggapihasil pementasandrama.

B. Menanggapi Pementasan DramaHal-hal yang tidak pernah lepas dari sebuah pementasan

drama di antaranya adalah kurang lebih panggung dan properti,tata lampu, tata suara, serta ilustrasi pengiring atau musik. Dalampementasan drama, hal-hal tersebut berperan penting dalamkemenarikan sebuah pementasan drama. Selain beberapa hal yangberkaitan dengan panggung, kalian dapat memberikan apresiasiserta tanggapan dalam pementasan drama berkaitan dengan temacerita, alur cerita, keaktoran, dan model penggarapan sutradara.

Berkenaan dengan pembahasan di atas, simaklah pementasandrama yang akan diperagakan oleh teman-teman kalian. Setelahmenyimak pementasan tersebut, kalian harus dapat memberikanapresiasi berupa tanggapan terhadap pementasan tersebut.

Sumur Tanpa DasarKarya: Arifin C. Noer

Bagian 15

Perempuan tua muncul membawa alatkompres. Lonceng berdentang. Jumenamenjadi tenang dengan kompres itu.P. Tua : Kalau saja Agan mau berdoa.Jumena : Saya sangat capek.P. Tua : Agan terlalu keras bekerja. Agan tak

pernah istirahat.Suara kecapi, sayup-sayup. Juga suara kodok.P.Tua : Saya hampir tak bisa percaya ada

orang yang tidak pernah merasabahagia, apalagi anak seperti Agan.Saya juga sebatangkara. Suami sayasudah lama mati dan anak saya satu-satunya pergi tidak pernah berkabarlebih dari sepuluh tahun. Memangsaya merasa sepi dan sedih, tapisetiap kali saya masih bisa merasabahagia kalau saya sedangmelakukan sesuatu untuk oranglain. Saya bahagia melihat oranglain bahagia. Dan saya tidak habismengerti kenapa ada orang yangtidak bahagia.

Jumena : Saya sangat sepi. Saya tidak pernahpunya anak. Saya selalu bertanya,

untuk apa segala hasil keringat sayaselama puluhan tahun ini?

P. Tua : Kenapa Agan tidak percaya Euissedang mengandung?

Jumena : Sudah empat puluh tujuh kali iabilang begitu, dan ini keempatpuluh delapan.

P. Tua : Tapi bukan tidak mungkin kali inibenar.

Jumena : Mungkin dan tidak mungkin. Sayabetul-betul sendiri di dunia ini.

P. Tua : Maaf, Gan, apa tidak sebaiknyaAgan mengambil anak angkat?

Jumena : Tidak! Saya pun tidak tahu kenapa.Tapi saya tidak mau.

Sejenak tidak ada percakapan.P. Tua : Agan kelihatan mulai mengantuk.Jumena : Rasanya begitu.P. Tua : Bagaimana kalau Agan mencoba

tidur di dalam?Jumena : Saya coba.Jumena bangkit melangkah tetapi ragu.P. Tua : Ada apa, Agan?

Page 9: 10 b.ind bab 10 - psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/bse/smp/kelas_3/smp-2/12 Bab 10.pdf · Sumber: Indonesia Haritage, 2002 Sebagai pelajaran terakhir, pada Pelajaran 10 ini

Pelajaran 10 Sastra 221

Kalian dapat mengapresiasi terhadap sebuah pementasandrama dengan tepat apabila kalian benar-benar menyimakpementasan tersebut dan memerhatikan segala sesuatu yangmelingkupi pementasan tersebut di atas panggung.

Berdasarkan pementasan drama yang diperagakan oleh te-man-teman kalian, kalian dapat memberikan tanggapan, misalnyaberikut.

1. Berkaitan dengan pemeranan karakter tokoh-tokoh dalamdrama:a) Pemeran Perempuan Tua kurang menampakkan

karakter ketuaannya dan karakter sebagai abdi/pembantu. Padahal, pada dialog tersebut karaktertokoh Perempuan Tua merupakan sosok orang yangsudah sangat tua, lebih tua dari sang juragan, setiasebagai abdi, bijak, perhatian, dan penuh kasih sayang;

b) Ekspresi keputusasaan dari tokoh Jumena padapementasan kurang begitu tampak. Dari isi dialogyang dikemukakan oleh tokoh Jumena menampakkanbahwa karakter tokoh tersebut tengah dirundung rasaputus asa, kesepian, dan gelisah, meskipun dia seorangyang kaya.

2. Berkaitan dengan latar dalam pementasan.Bentuk properti yang digunakan dalam pementasan terlalumodern, sehingga kurang sesuai dengan setting waktucerita. Berdasarkan dialog-dialog (seperti panggilan Agan)dan kostum yang dikenakan dalam pementasan tersebut,menunjukkan bahwa cerita tersebut berlangsung padatahun 1950-an. Maka itu, bentuk meja, tempat tidur, tempatminum, serta properti-properti semestinya belum modern.

3. Berkaitan dengan panggung pementasan.Secara keseluruhan, penataan panggungnya sangat bagusdan artistik, sehingga sangat mendukung menariknyapementasan tersebut.

Sumber: Dok. Penerbit

Page 10: 10 b.ind bab 10 - psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/bse/smp/kelas_3/smp-2/12 Bab 10.pdf · Sumber: Indonesia Haritage, 2002 Sebagai pelajaran terakhir, pada Pelajaran 10 ini

Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 3222

Perhatikan dialog Perempuan Tua yang ketiga! Dalam dialog tersebutterdapat kalimat: Memang saya merasa sepi dan sedih, tapi setiap kalisaya masih bisa merasa bahagia kalau saya sedang melakukan sesuatuuntuk orang lain. Kalimat tersebut merupakan kalimat majemuk setaradengan hubungan pertentangan dengan penanda hubung tapi. Selain tapi,hubungan pertentangan juga dapat ditunjukkan oleh kata melainkan, bukan,akan tetapi, dan sebagainya. Contoh: Seharusnya ia belajar dengan tekunbukan malah bermain-main tanpa kenal waktu. Dalam kalimat majemukbertingkat, juga terdapat hubungan pertentangan. Contoh: Saya akan tetapberbuat baik, meskipun ia selalu berbuat jahil.

Buatlah contoh kalimat majemuk setara hubungan perbandingan danpenyertaan!Buatlah contoh kalimat majemuk bertingkat hubungan sebab-akibat danpengandaiannya!

Hubungan Penanda Hubung

Pertentangan tetapi, melainkan, bukan

Perbandingan daripada

Sebab-akibat sebab, karena, oleh karena

Pengandaian seandainya, kalau-kalau

Waktu sejak, ketika

Bingkai Bahasa

Uji Kemampuan 2Simak dan perhatikan pementasan drama yang akandiperankan oleh kawan-kawanmu berikut!

Sumur Tanpa DasarKarya: Arifin C. Noer

Adegan 1Adegan dimulai ketika Juki dan Kamil tertawaterbahak-bahak. Tentu saja karena ulah lelakitua gila yang biasa dipanggil Kamil, yangselalu berpakaian ala kaum terpelajarAngkatan '08. Tubuhnya sangat kurus sepertihabis dihisap oleh mimpi-mimpinya sendiri.Sementara itu dengan ganas munculperempuan tua.P. Tua : Huss, jangan terlalu keras. Agan

sedang tidur nyenyak. (eksit)Kamil : Kenapa saya suka meramal? Sebab

saya suka pada ilmu kebatinan.Kenapa saya suka ilmu kebatinan,alias mistik dan ilmu kejiwaan?Sebab dunia sekarang sudah beratsebelah.

Nah, inilah peradaban sekarang.Kepala terus diisi sementara dadadibiarkan masuk angin, maka kepa-la yang terlampau berat tak dapat lagiditopang oleh dada. Seperti ondel-ondel terkena angin puyuh.Maka terhuyung-huyunglah manusiazaman sekarang seperti pemabuk.Padahal sumber kekuatan hidupsebenarnya ada di sini, nih,(menunjukkan ulu hati). Bukan dikepala seperti orang sekarang, sepertikata Jumena.Karena sinting dia!

P. Tua : (di pintu belakang) Sudah, sudah!Berhenti pidato!

Page 11: 10 b.ind bab 10 - psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/bse/smp/kelas_3/smp-2/12 Bab 10.pdf · Sumber: Indonesia Haritage, 2002 Sebagai pelajaran terakhir, pada Pelajaran 10 ini

Pelajaran 10 Sastra 223

Kamil : Naah, pidato! Saya ingat lagisekarang, Pidato.Pidato. Zaman-zaman sebelumfilsafat Sokrates atau Professor RadenHidayat menyebutkan dengan istilah“Zaman Kata-Kata Berduri”. Boleh-boleh saja disebut Zaman Retorika,tapi saya cenderung menyebutnyadengan istilah sendiri sesuaisemangat kemandirian ProfessorDjojodiguno. Sumber kekuatan padakata! Kata mereka! Padahal sumberkekuatan hidup ada di sini! Dijantung!

Juki : Bukan di kaki, Den Kamil?Kamil : Kaki itu sebenarnya tidak perlu lagi

kalau orang sudah tinggi ilmunya.Kau percaya bahwa saya setiapmalam pergi ke Mekah? Sukar sayajelaskan. Kau masih kotor. Ini ilmuorang-orang zaman dulu. Mau bukti?Saya bisa membelah meja ini! (siapdengan pukulan karate)

Juki : Jangan, Den, sayang mejanya.Kamil : Memang tidak perlu. Sifat ilmu itu

tidak merusak. Tapi kalau yangmemiliki tidak kuat jiwanya, bisa jadisinting. Hati-hati memilih kiai.

Juki : Merokok dulu, Den Kamil.Kamil : (sambil mengambil rokok) Tolong-

menolong itu sifat Nabi Nuh.Juki : Kata orang Den Kamil dulu …Kamil : Kaya?Juki : Ya.Kamil : Tidak salah! Saya ini masih

keturunan Sunan Gunung Jati tapilebih cenderung kepada Syekh SitiJenar alias Syekh Lemah Abang. Katasementara orang saya ini orang kaya,jadi saya orang kaya. Apa kata orangsebenarnya tidak ada yang salah.

Semuanya benar. Sebab semuanyaberasal dari jiwa.– Sukma! Sukma, Sukma!– Tidak percaya saya ini orang kaya?

Bapak saya suka menggambar,jadi saya masih keturunanpujangga. Kau tahu bahwa sayapunya pabrik minyak kacang?Sawah? Saya punya. Ladang? Sayapunya. Tambak ikan? Punya.Rumah saya berderet sepanjangjalan terbesar di Kota Cirebon.Toko? Tiga buah.

Juki : Istri, Den Kamil?Kamil : Istri saya? Istri saya lebih cantik dari

Siti Zulaikha yang memerkosa NabiYusuf.Coba angkatlah gudang yang terbesardi pelabuhan Cirebon, dan bawakemari untuk menyimpan harta saya,tidak akan cukup. Saya ini sangatkaya. Jangan sembrono. Orang kayaitu galak. Dan empat puluh saudara,empat puluh kamar dalam rumahsaya. Tapi semuanya terbakar.(Menangis) Rumah saya jugaterbakar. Bidadari saya juga terbakarsayapnya. Bukan! Bukan! Tidakmungkin rumah membakar dirinyasendiri....

P. Tua : Huss … jangan terlalu bising.Euis : Makan dulu, Mil, di dapur.Kamil : (melihat Euis lalu melihat Juki lalu

tertawa) Jejak-jejaknya mulaitercium. (pada Juki) Nanti saya ra-mal telapak tangan Saudara!

Euis : Sudah! Sudah, masuk!Kamil : (sambil pergi) Siapa bilang buah kuldi

itu apel?

Page 12: 10 b.ind bab 10 - psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/bse/smp/kelas_3/smp-2/12 Bab 10.pdf · Sumber: Indonesia Haritage, 2002 Sebagai pelajaran terakhir, pada Pelajaran 10 ini

Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 3224

Kerjakanlah soal-soal di bawah ini!1. Identifikasikan karakter tokoh-tokoh dalam drama yang kamu

saksikan di buku tugas!2. Deskripsikan latar tempat dan waktu yang digunakan dalam

drama tersebut di buku tugas!3. Berikan tanggapanmu terhadap pementasan tersebut, meliputi

keaktoran, setting, dan hal-hal lainnya yang berupa penilaian,saran, dan masukan secara lisan di depan kelas!

C. Mengidentifikasi Karakteristik NovelPeriode 20–30-anSebelum mulai mengolah kemampuan mendengar kalian

berkaitan dengan pembacaan kutipan novel tahun 1920-an, adabaiknya kalian ingat kembali sejarah perkembangan sastra di In-donesia. Salah satu novel yang menjadi catatan sejarah novel In-donesia periode 1920-an adalah Azab dan Sengsara (1920) karyaMerari Siregar. Novel ini mengawali perjalanan novel Indonesiamodern, sungguhpun novel-novel terbitan di luar Balai Pustakayang oleh Belanda dicap sebagai “bacaan liar” sudah terbit sebelumitu.

Menempatkan Azab dan Sengsara sebagai titik awalnya,semata-mata karena novel itu sudah menggunakan bahasa Melayutinggi. Walaupun demikian, tentu saja karya-karya Kartawinatayang terbit tahun 1897, Pangemanan, Tirto Adhi Soerjo, BoengDjan, dan Mas Marco Kartodikromo, langsung ataupun tidaklangsung telah ikut memengaruhi para pengarang Balai Pustaka.Belum termasuk para pengarang Peranakan-Eropa dan Peranakan-Cina yang karya-karyanya pernah populer, justru sebelum BalaiPustaka lahir (Mahayana, 1992:284).

Kembali pada tujuan proses pembelajaran ini, untuk lebihmengetahui tentang penggunaan bahasa serta pokok permasalahanyang menjadi tema sentral pada masa-masa Balai Pustaka, silakankalian simak kutipan novel berikut yang dibacakan oleh temankalian.

Tujuan Pembelajaran

Tujuan belajar kalianadalah mampu meng-identifikasi ciri-cirisastra lama novelperiode 1920–1930-an berdasarkan baha-sa yang digunakan,menentukan sifat-sifattokoh, serta menyim-pulkan isi novel.

1. Saksikan sebuahpementasan drama!

2. Ungkapkan tanggap-anmu berkaitan de-ngan karakter tokoh,penggunaan kostum,serta pendeskripsianlatar dalam dramayang kamu saksikansecara lisan!

TAGIHAN

Maria terbaring di tempat tidur dalamkamarnya, letih hampir tiada bergerak-gerak.Demam malaria sepuluh hari amatmenguruskan dan memucat mukanya.Sekarang pun ia masih sembuh, tetapi olehkarena panasnya sedang turun dapatlah iaterlelap sebentar.

Di hadapan tempat tidur itu bersandarTuti di atas kursi panjang. Sejak ia pulang

dari sekolah tengah hari tadi, ia duduk di sanamenjaga adiknya yang sakit itu. Ketikadilihatnya Maria tertidur, diambilnya bukudan dicobanya hendak membacanya. Tetapiusahanya itu sia-sia belaka. Pikirannya tiadahendak terikat pada buku, tetapi selaluberbalik-balik saja kepada Supomo. Pukulsatu tadi ia diantarkannya pulang ke rumahdari sekolah dan di jalan dikeluarkannya

Page 13: 10 b.ind bab 10 - psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/bse/smp/kelas_3/smp-2/12 Bab 10.pdf · Sumber: Indonesia Haritage, 2002 Sebagai pelajaran terakhir, pada Pelajaran 10 ini

Pelajaran 10 Sastra 225

menurut katanya lama terkandung dalamhatinya.

Tuti sudah lama menyangka bahwa lekasatau lambat hal itu akan tiba. Terutama dalamwaktu yang kemudian ini ia tiada sangsisedikit jua pun lagi; menilik kepada sikap,gerak-gerak dan kata-kata Supomo terhadapkepadanya pasti ia akan memintanya, menjadiistrinya.

Dan ia sendiri pun, selalu jika Supomodatang bercakap-cakap dengan dia dengansendirinya terasa kepadanya hatinya girang.

Oleh kelemahan dirinya berhubungdengan perjuangan hatinya tiada insafhanyutlah ia menurutkan himbauan suarakalbunya; suatu tenaga gaib yang nikmatmenunda melandanya menyambut bahagiayang membayang di hadapannya.

Tetapi meskipun demikian, ketikaperkataan yang penting itu keluar dari mulutSupomo tadi, ia terkejut tiada dapat berkata-kata. Perkataan itu tiada dijawabnya, tiadaterjawab olehnya, meskipun berulang-ulangSupomo menyatakannya dan memintajawaban daripadanya.

Sejak dari ditinggalkan Supomo tiadalainlah yang dipikirkannya. Nasi tiada hendaklulus di kerongkongannya, malahanpakaiannya sampai lupa ia menukarnya. Dandalam ia melayani adiknya itu, tiada berhenti-henti terkilat-kilat kepadanya perkataanSupomo menyatakan cintanya kepadanya.

Waktu adiknya tertidur itu agaktenanglah hatinya berpikir, “Bagaimana, akanditerimanyakah atau tiada permintaanSupomo itu …? Kalau Supomo tiadaditerimanya, apabila lagikah ia akanbersuami? Usianya sekarang sudah dua puluhtujuh tahun. Siapa tahu, kesempatan ini ialahkesempatan yang terakhir baginya. Kalaudilepaskan pula, akan terlepaslah untukselama-lamanya.”

Kalau pikirannya sedang demikian makalemahlah seluruh sendi badannya. Perasaankehampaan yang telah berbulan-bulanmemberatkan hatinya datanglah mengepuldan memaksanya mengatakan, “Ya” kepadaSupomo. Sebab Supomo seorang yang baik

hati, penuh kasih sayang. Cintanya yangdikatakannya itu tiada boleh tidak lahir darikalbunya benar. Sudah lebih enam bulan iaberkenalan dengan dia.

Tetapi apabila seolah-olah telahputuslah maksudnya demikian olehkemenangan perasaan hatinya, makatimbullah timbangan yang menyelidiki danmenyiasati keputusan yang diambilnya itu.“Baik ia kawin dengan Supomo? Dapatkahia mencintai dan menghormatinya? Dapatkahia memberi bahagia kepadanya sebagaisuaminya? Dapatkah ia sendiri merasamemberi bahagia kepadanya sebagaisuaminya? Dapatkah ia sendiri merasaberbahagia dengan Supomo, laki-laki yanglemah lembut, baik hati, tetapi biasa dalamsegala-galanya dan tiada sedikit turut hidupdengan pergerakkan kebangunan bangsanya?”

Bertalu-talu datang pertanyaanmembanjiri pikirannya: sekejap terkilatkepadanya, bahwa kenikmatan pergaulannyadengan Supomo waktu yang akhir ini ialahusaha jiwanya melarikan dirinya dari perasaankengerian akan usianya yang sudah dua puluhtujuh tahun.

Bengis dan kejam dikoyakkan tendakekaburan tempat bersembunyi, dan bengisdan kejam dihadapinya soalnya yang sebenar-benarnya: Kawin untuk melepaskan perasaankecemasan! Sebabnya cinta sebenar-benarnyatiada akan dapat ia terhadap kepada Supomoyang dalam segala hal menurut pandanganmatanya tiada lebih daripadanya, meskipunia mendapat ijazah di negeri Belanda ....

Dalam ia dengan kejam dan bengismembelah isi kalbunya sendiri itu,kedengaran kepadanya bunyi orang mengetukpintu. Dipasangnya telinganya terang-terangdan terdengar kepadanya bunyi ketuk ituberulang-ulang. Berlahan-lahan berdirilah iadari tempat duduknya dan berjingkat-jingkat,supaya jangan mengusik adiknya yang lagitidur, berjalanlah ia keluar.

Kelihatan kepadanya seorang anak kira-kira umur empat belas tahun. Melihat rupanyatahu sekali ia bahwa itu adik Supomo, sebabpada mukanya ada cahaya kelembutan yang

Page 14: 10 b.ind bab 10 - psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/bse/smp/kelas_3/smp-2/12 Bab 10.pdf · Sumber: Indonesia Haritage, 2002 Sebagai pelajaran terakhir, pada Pelajaran 10 ini

Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 3226

terbayang pada air muka kakaknya. Berdebar-debar hatinya menerima surat yang bersampuldari anak itu. Ketika ia bergesa-gesa hendakmasuk, sebab ingin hendak mengetahuiisinya, dari jalan kedengaran kepadanya belbunyi sepeda dan nampak kepadanya Yusuf.Belum lagi ia turun dari sepedanya, sudahkedengaran ia bertanya; betapa keadaan Maria.

“Masih seperti biasa saja, tetapi sekarangia tertidur … marilah engkau naik!” jawabTuti.

Yusuf menyandarkan sepedanya dannaiklah ia ke rumah, mengikuti Tuti masukke kamar Maria. Meskipun hati-hati benarorang berdua itu masuk, tetapi Mariaterbangun juga. Mukanya yang pucat itutersenyum antara kelihatan dengan tiadamemandang kekasihnya yang datangmelihatnya itu.

Sebentar Tuti menemani Yusuf bercakap-cakap dengan Maria, tetapi sebab tiada dapatia menahan hatinya hendak membaca suratyang baru diterimanya itu, berkatalah ia.“Yusuf, duduklah engkau sebentar. Saya daripulang sekolah tadi belum bertukar pakaianlagi. Sekarang hari sudah setengah lima.Biarlah saya membersihkan badan sebentar.”

Lalu keluarlah ia dari kamar Maria masukke kamarnya. Pekerjaannya yang pertamasekali ialah membuka sampul surat dariSupomo. Bersinar-sinar matanya menelansegala yang ditulis di dalamnya.

Supomo menceritakan bahwa telah lamaia mencintanya, tetapi selama itu cintanyadisimpannya saja di dalam hatinya, hinggaakhirnya ia tiada dapat menyimpannya lagi.Dilukiskannya betapa ia berharap Tutimembalas cintanya itu.

Minta maaf ia mendesak Tuti tadiselekas-lekasnya memberi jawab. Pikirkanlahsegala masak-masak, supaya jangan iamenyesal di kemudian hari. Tetapi sementaraitu dimintanya juga supaya besok pagi iamendapat jawab yang baik dari Tuti. Sebabterlampau berat terasa kepadanya menantiseperti sekarang terombang-ambing di lauttidak di darat tidak.

Sangat bersahaja bunyi surat itu dan disana-sini terasa kepada Tuti pujaan yang tulusterhadap kepada dirinya. Dan dalam hatinyayakin ia seyakin-yakinnya lemahlah rasahatinya sesudah membaca surat itu: Cintayang semesra itu tidak akan mungkin tersualagi rasanya seumur hidup.

(Sumber: Layar Terkembang, St. Takdir Alisjahbana)

Kalian telah menyimak sepenggal kutipan novel di atas. Untukmenjelaskan karakteristik novel tahun 1920-an, kalian perlumembaca novel Layar Terkembang secara keseluruhan. Selainmembaca novel Layar Terkembang, kalian juga perlu untukmembaca karya sastra novel 20-an yang lain.

Setelah menyimak pembacaan kutipan novel di atas, kaliandapat mengidentifikasi ciri-ciri sastra periode tahun 1920-anberdasarkan bahasa yang digunakan, sifat-sifat tokoh yang terdapatpada kutipan, serta kesimpulan isi kutipan novel tersebut sebagaiberikut.

1. Ciri-ciri sastra periode tahun 1920-an (novel zaman BalaiPustaka-Pujangga Baru) sebagai berikut.a. Sudah mulai tampak cita-cita organisasi yang

mengarah pada semangat membentuk persatuan In-donesia.

Sumber: Dok. Penerbit

Page 15: 10 b.ind bab 10 - psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/bse/smp/kelas_3/smp-2/12 Bab 10.pdf · Sumber: Indonesia Haritage, 2002 Sebagai pelajaran terakhir, pada Pelajaran 10 ini

Pelajaran 10 Sastra 227

b. Tema cerita sudah tidak lagi bergulat pada hal-halyang sifatnya pertentangan adat, tetapi sudah mulaimemunculkan masalah emansipasi wanita dankesetaraan hak dan kewajiban antara laki-laki danwanita dalam membangun bangsa. Bahkan olehAmal Hamzah disebutkan bahwa isi LayarTerkembang karya St. Takdir Alisjahbana adalahPerempuan Indonesia Modern.

c. Terlihat semangat mendidik dan mengajar di sampingmenghibur.

2. Dari pembacaan kutipan novel tersebut, sifat tokoh yangpaling terlihat menonjol adalah Tuti, yang diceritakansebagai sosok wanita yang sedang dilanda kebingungan,karena harus memilih antara cinta (sesuai dengan kodrat-nya sebagai seorang wanita) atau memilih meneruskanperjuangan organisasi pergerakannya dalam upayamembangun bangsa. Selain itu, diceritakan juga sifatSupomo yang dengan tulus ikhlas mencintai Tuti danmenunggu jawaban atas pernyataan cinta yang telahdiungkapkannya.

3. Isi novel ini adalah mengenai perjuangan yang dilakukanoleh seorang perempuan yang tengah merasa bimbangterhadap pikiran dan hatinya. Tokoh Tuti dikisahkan tengahmengalami kegelisahan perihal perasaan cintanya kepadaSupomo. Secara tidak langsung, isi kutipan novel tersebutjuga mengungkapkan adanya kehidupan wanita modern.

Apabila dibandingkan dengan novel seangkatan lainnya,misalnya novel Azab dan Sengsara, karya Merari Siregar, makaterdapat perbedaan dan persamaannya.

Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tema. Tema dalamnovel Azab dan Sengsara masih menampilkan pertentanganadat, belum menampakkan masalah emansipasi. Perjodohanorang tua diangkat dalam novel ini. Ini berbeda sekali dengannovel Layar Terkembang.

Adapun persamaan kedua novel tersebut adalahpenggunaan bahasanya yang khas dan tidak padat, bersifatkedaerahan, dan mengangkat tema masalah percintaan.

Page 16: 10 b.ind bab 10 - psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/bse/smp/kelas_3/smp-2/12 Bab 10.pdf · Sumber: Indonesia Haritage, 2002 Sebagai pelajaran terakhir, pada Pelajaran 10 ini

Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 3228

Uji Kemampuan 3Mintalah temanmu untuk membacakan kutipan novelberikut ini! Simaklah pembacaan tersebut dengan baik,kemudian kerjakanlah latihannya!

Setelah melihat berkeliling,dibimbingnyalah tangan Hanafi ke kamarsebelah, lalu disuruhnya duduk di kursi. Makadengan lemah lembut ia berkata, “Tuhan jugayang mengirim Tuan kemari. Saya harap Tuanakan dapat bertemu dengan istri Tuan.”

“Aaaaa … pa? Di manakah Corrie?”“Di rumah sssakit pukul empat tadi saya

kawatkan kepada saudaraku di Betawi, bahwaia, istri Tuan, sedang di dalam sakit keras,ya, sakit keras. Belum empat jam sesudahitu Tuan sudah ada di sini. Kawat itu tentuberselisih jalan dengan Tuan. Tuhan juga yangmenyuruh Tuan kemari.”

“Ya, seorang pun tak ada yang menyuruhsaya datang kemari. Sebetulnya saya taksinggah ke Tanah Nyonya, dan tidak mupakatdahulu dengan saudara Nyonya, buatberangkat. O Corrie sakit keras,-ah, kalaukami sudah bertemu, niscaya ia akan sembuhkembali. O-Corrie istriku! Kedatangansuamimu yang sangat cinta akan dikau, akanlebih daripada segala obat kekuatannya.”

“Mudah-mudahan akan makbullah doakita bersama,” kata Nyonya Van Dammen;dan dengan tidak dapat ditahan-tahannya,berhamburlah air matanya dan menangislahnyonya tua itu menghisakhisak.

Hanafi memandang kepadanya denganbimbang, lalu bertanya, “Apakah sakitistriku?”

“Kholera!” kata Nyonya Van Dammendengan sesak suaranya. “Kemarin pagi iadibawa ke Rumah Sakit Paderi, karenadiperintahkan oleh yang memegangkekuasaan. Saya sendiri hendak menahan disini saja, karena-ah, istri Tuan sudahkupandang sebagai anak kandungku-tapi tidakizin, karena di sini rumah tumpangan bagianak-anak. Sedangkan buat menengoknya kesana, saya tidak mendapat izin. Tadi siang,pukul empat saya terima kabar yang sangatmembimbangkan hati; jadi terpaksalah saya

mengirimkan kawat ke Betawi, maksudhendak meminta Tuan datang kemari.

Hanafi duduk bagai terpaku di ataskursinya dan dalam mendengar Nyonya VanDammen bertutur, ditentangnyalah nyonyaitu dengan putus-putus, sebagai orang yangsudah berubah akal.

Setelah nyonya tua itu berhenti berkata-kata, bertanyalah ia dengan tergopoh-gopoh.“Apa istriku masih hidup?”

“Mudah-mudahan Tuhan akanmemanjangkan umurnya jua.”

“Apa Corrie belum meninggal?”“Tadi belum, tentulah belum, ah,

mudah-mudahan, sebab saya tidak mendapatkabar lagi dari rumah sakit.”

Maka bangkitlah Hanafi dari duduknya,lalu menghambur ke luar, menaiki Oto yangmasih menanti, lalu berseru sekeras-kerasnyakepada supir, “Ayolah! Ke Rumah SakitPaderi, lekas sekali!”

Kepada supir-supir Semarang sebenarnyatak usah lagi penumpang meminta “lekassekali”, karena meskipun penjagaan polisisangat kerasnya, mengatur jalan Oto janganlebih dari dua puluh lima kilometer sejam,tapi ‘sebudi akalnya’ supir-supir melampauijuga dari dua kali ukuran itu. Sebagai dalamberlomba, meluncurlah Oto sewaan itu keluar halaman rumah piatu, menuju ke RumahSakit Paderi.

Di situ ia mendapat rintangan yangsangat banyaknya, sebelum ia diberi izinmelihat Corrie. Mula-mula ia sudah ditahanoleh verpleger di muka pintu, dengan susahpayah dapatlah ia menemui zuster. Zusterberkata, bahwa susah benar buatmemperkenankan kehendak Hanafi akanbertemu dengan Corrie, karena pertamazuster tidak kenal padanya, entah benarlahia suami Corrie, entah tidak; kedua Corrie didalam bahaya, entah hidup entah mati; ketiga

Page 17: 10 b.ind bab 10 - psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/bse/smp/kelas_3/smp-2/12 Bab 10.pdf · Sumber: Indonesia Haritage, 2002 Sebagai pelajaran terakhir, pada Pelajaran 10 ini

Pelajaran 10 Sastra 229

ia di dalam barak, tempat memeliharaorang-orang sakit menular.

Bercucuran air matanya kepada zuster,supaya zuster menyampaikan permintaannyakepada dokter. Akhirnya zuster itu menaruhbelas kasihan, lalu menyambung teleponkepada dokter. Dokter itu pun turun memberiizin, buat aturan luar biasa, karena doktersendiri sudah yakin bahwa Corrie sudah tidakdapat ditolong lagi. Tapi Hanafi harus suka,bila ia keluar dari rumah sakit, harus taklukkepada sekalian peraturan yang bermaksudhendak menghilangkan segala kutu-kutupenyakit pada pakaian dan pada tubuhnya;sebab tentu kutu penyakit itu akan dibawanyadari barak itu, apabila ia keluar dari sana.

Maka berkatalah zuster kepada Hanafi,“Sebab Tuan datang dari jauh, maka diberilahizin menemui istri Tuan. Tapi janganlah Tuantidak mengetahui bahwa keadaan istri Tuanada di dalam genting, hanya sebentar-sebentaria sadar; dan jika lama berkata-kata, tentulahakan menjadi melarat besar baginya.”

“Asal saya berpandangan saja sebentar,cukuplah zuster,” demikian kata Hanafi, laluditurutkannya zuster itu berjalan ke barak.

Sedang jalan, Hanafi bertanya pula,“Apakah telah putus harapan buat istriku,Zuster?”

“Itu di dalam kuasa Tuhan, kita manusiaharus melakukan segala ikhtiar. Tuan harusberhati-hati, janganlah si sakit dipayahkanbenar. Nah, inilah Zaal 4 B. Masuklah Tuanke dalam.”

Zuster menantikan di luar, danmembisikan, “Perlahan-lahan!”

Maka masuklah Hanafi ke dalam,berjalan dengan ujung sepatunya, lalumendapatkan Corrie yang sedang berbaringdi atas tempat tidurnya. Terperanjatlah iamelihat keadaan Corrie, yang tidur mene-lentang, dengan matanya yang amat cekung.Napasnya yang antar-mengantar lepas daridadanya ada menyatakan ia masih hidup.Tidurkah ia?

Hanafi tegak berdiri ‘sebagai terpaku’pada tempatnya, lalu menentang dengan tidakberkeputusan kepada wajah istrinya. Denganperlahan-lahan zuster sudah berdiri debelakang Hanafi, lalu menepuk bahunyaperlahan-lahan, sambil berbisik, “St! Diamdiam, ia dalam pingsan!”

(Sumber: Salah Asuhan, Abdoel Moeis)

Kerjakanlah soal-soal berikut di buku tugasmu!1. Apakah terdapat ciri-ciri sastra periode tahun 1920-an secara

umum dalam kutipan novel yang kamu simak?2. Bagaimanakah ciri-ciri sastra periode tahun 1920-an yang

terdapat dalam kutipan novel yang kamu dengar berdasarkanbahasa yang digunakan?

3. Adakah ciri khas dari sastra lama yang terdapat dalam kutipantersebut berdasarkan bahasa yang digunakan?

4. Bagaimana karakter watak atau sifat tokoh-tokoh yangterdapat dalam kutipan novel yang kamu dengar?

5. Buatlah kesimpulan isi dari kutipan novel yang kamu dengardengan bahasamu sendiri!

TAGIHAN

Agar pemahamanmutentang materi mengiden-tifikasi karakteristiknovel periode 20-30-anini makin baik, carilahsebuah novel angkatanBalai Pustaka atauangkatan Pujangga Baru!Lalu mintalah temanmuuntuk membacakankutipan novel tersebut!Saat novel itu dibacakan,simaklah dengan baik!Kemudian analisislahkarakteristik yangterdapat dalam noveltersebut!

Page 18: 10 b.ind bab 10 - psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/bse/smp/kelas_3/smp-2/12 Bab 10.pdf · Sumber: Indonesia Haritage, 2002 Sebagai pelajaran terakhir, pada Pelajaran 10 ini

Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 3230

D. Menulis Kreatif Naskah Drama berdasar-kan Peristiwa NyataApa yang kalian pikirkan saat melihat adegan-adegan sinetron

di televisi? Terbayangkah oleh kalian bahwa adegan-adegantersebut pada awalnya berupa teks naskah drama? Dapatkah kalianmenulis sebuah naskah drama yang lebih menarik?

Sebelum kalian memulai menulis naskah drama, di bawah inidicontohkan sebuah petikan drama. Perhatikan contoh tersebutsebagai bahan referensi kalian.

Kejahatan Membalas DendamAdegan 7ISHAK : (tersenyum) “Lebih baik

menulis kebenaran satuhalaman dalam sebulandaripada membohongberpuluh halamansehari.”

ASMADIPUTERA: (menganggukkan kepala)“Aku bawa ke Jakarta,Ishak?”

ISHAK : “Akan engkau usahakanterbitnya?”

ASMADIPUTERA: “Ya, selekas mungkin.”ISHAK : “Bawalah, Asmadi. Buku

itu bukan kepunyaankulagi, tapi ialah kepunyaannusa dan bangsa semata.Ada kubawa secarikkertas? Tulislah sembo-yan itu di muka bukuitu.”

ASMADIPUTRA : “Telah lekat di kepalaku…” (perempuan tuamengambil azimat daribalik bajunya, dibakar-nya, diletakkan di atastanah. Asap mengepul keatas)

SALIWATI : (Keras-keras) “Nenek”(yang lain terkejut meli-hat asap itu, lalu sebagianbertanya memandangiperempuan tua)

Perempuan Tua : (tersenyum) “Habis, habissudah, kepandaiankusebagai dukun. Azimatkutelah kubakar (menunjukke angkasa). Aku akanhidup baru sebagaimanusia biasa."

SALIWATI : “Manusia IndonesiaMerdeka”

Perempuan Tua : “Yang tidak lagi percayakepada pekerjaan dukun… tapi …”

SUKSORO : “Tapi percaya, hanyapercaya kepada dirisendiri, kepada kekuatansendiri. (tiba-tiba Asmadi-putra memandang kekanan).

ASMADIPUTRA : (terkejut) “Kartili” (yanglain memutar badanmelihat ke kanan)

Adegan 8Kartili masuk dari kanan, rambutnya takkaruan, bajunya seperti biasa. Ia tidakmengacuhkan orang-orang.ISHAK : “Kartili” (hendak pergi ke

arah Kartili, ditahanAsmadiputra)

SUKSORO : “Ia di sini?”Perempuan Tua : (kepada Ishak) “Ia rupa-

nya yang tidur di mukarumah kita.” (Kartili terusberjalan ke luar, ke kiri)

Tujuan Pembelajaran

Tujuan belajar kalianadalah dapat menulissebuah naskah dramadengan memerhatikankesesuaian kaidahpenulisan naskahdrama berdasarkanperistiwa nyata.

Page 19: 10 b.ind bab 10 - psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/bse/smp/kelas_3/smp-2/12 Bab 10.pdf · Sumber: Indonesia Haritage, 2002 Sebagai pelajaran terakhir, pada Pelajaran 10 ini

Pelajaran 10 Sastra 231

ASMADIPUTRA : “Ia gila, benar gila!”SALIWATI : (melihat ke asap tanah)

“Bangunkan dia, Nek!”

Perempuan tua : (menunjuk ke asap tanah)“Terlambat sudah.”

SUKSORO : “Kejahatan membalasdendam!”

(Dari Ave Maria ke Jalan lain ke Roma oleh Idrus)

Naskah drama merupakan salah satu yang perlu dipersiapkandalam sebuah pementasan drama. Naskah drama adalah satu ceritatertulis untuk dipentaskan di panggung, layar, atau radio. Naskahdrama ditulis menggunakan kalimat-kalimat langsung yang lengkapdengan penjelasan mengenai sikap, gerakan, latar, dan carapengungkapan kalimat yang harus dilakukan oleh para pelakunya.

Naskah drama dapat ditulis berdasarkan peristiwa nyata.Meskipun berdasarkan peristiwa nyata, naskah drama dapatditambahkan dengan kreativitas daya imajinatif sang penulis.Beberapa hal yang perlu kalian perhatikan dalam penulisan naskahdrama, sebagaimana dapat dilihat pada contoh naskah drama diatas adalah berikut.1. Mengembangkan inti cerita menjadi lebih menarik dengan

bentuk dialog.2. Menciptakan tokoh-tokoh dengan karakter yang menarik.3. Memilik diksi yang menarik dan tepat untuk membawakan

cerita.Adapun langkah-langkah menulis drama berdasarkan

peristiwa nyata adalah berikut.1. Menentukan peristiwa yang menarik, yaitu peristiwa yang

memberikan kesan yang mendalam.2. Memilih dan menentukan tema.3. Memilih judul dan membuat kata pembuka. Judul sebaiknya

tidak terlalu panjang dan menarik. Kata pembuka lebih bagusjika bersifat bombastis (berlebihan) agar pembaca tertarikmengikuti cerita selanjutnya.

4. Membuat kerangka dengan memasukkan konflik.5. Menentukan pelaku.6. Menyusun jalinan cerita yang mengandung perkenalan tokoh

dengan konflik dan penyelesaiannya.7. Menyusun kramagung dan wawancang. Kramagung meru-

pakan perintah kepada pelaku untuk melakukan sesuatu yangditulis sebagai petunjuk dalam bermain drama. Wawancangditulis lepas dan mengandung semua perasaan pelakunya.Penulisan naskah drama berbeda dengan naskah cerita

lainnya. Berikut penjelasan penulisan naskah drama.

Sumber: Dok. Penerbit

Page 20: 10 b.ind bab 10 - psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/bse/smp/kelas_3/smp-2/12 Bab 10.pdf · Sumber: Indonesia Haritage, 2002 Sebagai pelajaran terakhir, pada Pelajaran 10 ini

Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 3232

1. Naskah drama disajikan dalam bentuk pementasan adegan.Babak terdiri atas beberapa adegan. Pergantian pelakumerupakan tanda pergantian adegan dalam satu peristiwa.

2. Penulisan drama dapat kalian awali dengan sebuah prologsebagai pengantar dan epilog sebagai penjelasan akhir cerita.

3. Dialog ditulis dengan diawali tokoh yang berbicara atauberlaku. Tanda titik dua sebagai pemisah antara pelaku dengankalimat yang diucapkan. Ada beberapa naskah drama yangtelah diadaptasikan ditulis dalam bentuk paragraf.

4. Petunjuk lakuan atau tindakan dituliskan dalam dialog tokohyang berlaku dengan diberikan tanda kurung.

5. Penulisan keterangan dan petunjuk lakuan dalam pergantianbabak atau perpindahan adegan dapat ditulis seperti paragrafdiakhir dialog antartokoh.

Uji Kemampuan 4Kerjakan tugas berikut di buku tugas!1. Tentukan sebuah peristiwa yang berkesan yang pernah terjadi

dalam hidupmu atau orang lain!2. Tulislah sebuah naskah drama berdasarkan peristiwa tersebut

dengan memerhatikan kaidah penulisan naskah drama!3. Tuliskan dialog-dialog tersebut dengan pemilihan kata yang

menarik dan komunikatif!4. Kumpulkan kepada bapak/ibu gurumu!

Portofolio

Dokumentasikan naskahdrama tulisan awal danyang sudah diperbaikiberdasarkan masukanteman-teman dan bapak/ibu guru!

TAGIHAN

Tuliskan naskah drama berdasarkan peristiwa nyata yang ada disekitarmu, dengan menyusun urutan peristiwa menjadi naskahdrama satu babak! Mintalah masukan kepada teman-teman danbapak/ibu guru!

Page 21: 10 b.ind bab 10 - psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/bse/smp/kelas_3/smp-2/12 Bab 10.pdf · Sumber: Indonesia Haritage, 2002 Sebagai pelajaran terakhir, pada Pelajaran 10 ini

Pelajaran 10 Sastra 233

RANGKUMAN1. Alur atau plot adalah jalinan peristiwa

atau rangkaian peristiwa yang terjalinsecara berurutan dengan memer-hatikan keterpaduan dan kebulatancerita. Bagian-bagian alur dalamcerita meliputi perkenalan, konflik,penanjakan, klimaks, dan peleraian.Ada tiga macam sifat alur berdasarkanurutan bagiannya, yaitu alur maju, alurmundur, dan alur maju mundur.Adapun berdasarkan padat tidaknyasebuah cerita, ada alur rapat dan alurrenggang.

2. Hal-hal yang perlu ditanggapi dalampementasan drama adalah unsur-unsurintrinsik drama dan unsur-unsurpementasan drama. Unsur intrinsikdrama meliputi tema, latar, alur,penokohan (dalam hal ini jugaberkaitan dengan pemeranan), danamanat. Adapun unsur pementasandrama meliputi setting panggung danproperti, tata lampu, tata suara, serta

ilustrasi pengiring atau musik.3. Secara umum karakteristik sastra

novel 20-an antara lain berikut.a. Sudah mulai tampak cita-cita

organisasi yang mengarah kepadasemangat membentuk persatuanIndonesia.

b. Tema cerita memunculkanmasalah emansipasi wanita dankesetaraan hak dan kewajibanantara laki-laki dan perempuandalam membangun bangsa.

c. Adanya sifat mendidik danmengajar.

4. Menulis naskah berdasarkan peristiwanyata perlu memerhatikan beberapahal antara lain menentukan peristiwayang menarik; dapat diawali sebuahprolog dan diakhiri sebuah epilog;naskah drama ditulis dalam bentuk dia-log; dan petunjuk lakuan diletakkan didalam tanda kurung.

Evaluasi Pelajaran 10Kerjakan di buku tugas!1. Dengarkanlah pembacaan ringkasan novel berikut!

Kabut Sutra UnguJudul Buku : Kabut Sutra UnguPengarang : Ike SupomoNama Pelaku : Miranti, Hermanto, Dimas

Adrianto, Dokter HeriRingkasan Cerita:

Mulanya Miranti sangat bahagia hidupbersama suaminya Hermanto. Mereka darikeluarga terpelajar dan berpenghasilan yangberkecukupan. Rumah tangga belia ini makinbahagia karena mereka telah dikaruniaiseorang anak curahan masih bersama,bernama Bramanti dengan panggilan Bram.

Kini Miranti telah mengandung anaknyayang kedua, menantikan kelengkapan keluargadengan dua orang anak, laki-laki danperempuan. Istri dan suami sama-sama adapengertian. Setiap Hermanto berangkat kekantor selalu dilepas di ambang pintu dengansenyuman istri yang penuh kesetiaan.

Tak disangka-sangka takdir Tuhan tiba.Kebahagiaan bertukar menjadi duka nestapa.Suatu hari Miranti menerima telepon tentangkecelakaan lalu lintas yang menimpasuaminya. Kedatangan Miranti ke rumah sakithanyalah memperkuat kenyataan bahwa

Page 22: 10 b.ind bab 10 - psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/bse/smp/kelas_3/smp-2/12 Bab 10.pdf · Sumber: Indonesia Haritage, 2002 Sebagai pelajaran terakhir, pada Pelajaran 10 ini

Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 3234

suaminya tercinta telah pergi menempuh jalanjauh ke alam baka. Tinggallah Miranti dalamduka nestapa.

Miranti kembali ke rumah orang tuanyamembawa nasib bersama kedua anaknya,Bram dan Maya. Namun demikian, hubungandengan keluarga almarhum suaminya tetapterjaga dengan baik. Pelangi dukamengembang di hadapan jalan kehidupanMiranti. Istilah janda kembang yangditakutinya selalu menyelip di hatinya.Banyak laki-laki yang hendak mendekat danmenggodanya. Rasa kikuk dan serba salahselalu menghantui keputusan dan sikapnyasebagai seorang janda. Demikian dari waktuke waktu hal yang melanda perasaannya.

Hubungan baik dengan keluargaalmarhum suaminya tetap terpelihara.Kepulangan Dimas Adriyanto adik Hermanto,dari Jerman yang dijemput oleh sanakkeluarga tidak pula dilalaikan Miranti.Dibawanya Bram dan Maya ke bandar udarauntuk menjemput iparnya ini.

Setibanya Dimas di badar udara, dalamsemarak sukacita, ditampakkannya perhatianbesar kepada Miranti yang masih tetap cantik.Curahan perhatian Dimas kepada Bram danMaya menimbulkan sentuhan nuansa padaMiranti.

Dimas makin nyata memperlihatkanperhatiannya kepada Miranti. Hari-hariliburnya di tanah air tak kurang digunakannyamengunjungi Miranti. Hubungan denganBram dan Maya dibuatnya sedemikian rupa,menyebabkan kedua anak itu manjakepadanya. Dimas menyatakan ketulusancintanya kepada Miranti. Tetapi Miranti tetapmencoba berkilah kepada Dimas, walaupundalam hati kecilnya ingin mengakui hal yangsebenarnya.

Setelah Dimas berangkat lagi ke Jermanmeneruskan tugasnya, barulah Mirantimerasakan hal yang sesungguhnya di lubukhatinya. Ia kesal dan menyesal terhadapdirinya sendiri. Rasa tak menentu berpacu danmemburu. Mengapa ia tidak berterus terangkepada Dimas, menyampaikan perasaannyayang sesungguhnya. Miranti merasakankesepian di tempat tinggalnya yang ramai.

Menjalani liku hidup yang dilaluinya,menyebabkan Miranti sering sakit mag.Pengobatan oleh adiknya, Dokter Heri, selalumenimbulkan kejengkelannya karena Herimempergunakan kesempatan untukmenganjurkan agar Miranti menerimalamaran Tigor atau teman-temannya yang lain,yang sudah sering menyatakan hal itu kepadaHeri. Sang adik merasa kasihan melihatkakaknya yang hidup menjanda, sedang yangkakak merasakan kasihan adiknya sebagaimenjengkelkan. Akibatnya sakit mag Mirantilebih banyak ditanggungnya sendiri tanpamemerlukan bantuan Dokter Heri lagi.Demikianlah berbulan-bulan dilalui Mirantisebagai kabut yang melanda kehidupannya.

Sedang berbaring menahan sakit mag,Miranti mendengar langkah orang masukdalam rumahnya. Ia seolah yakin bahwa yangdatang adalah adiknya, Dokter Heri.Sekonyong-konyong ia berkata bahwa Heritidak perlu mencarikan jodohnya. Ia telahmencintai Dimas Adriyanto.

Ternyata yang datang bukanlah DokterHeri, melainkan Dimas sendiri. Mendengarkata-kata Miranti, tanpa ragu-ragu Dimaslangsung menuju kamar tempat Mirantiterbaring. Keduanya berpelukan dengan cintakasih mendalam. Dimas menceritakan bahwaia pulang ke tanah air segera setelahmenerima surat Miranti. Ia baru saja tiba.Dari bandar udara langsung ke tempatMiranti. Kini mereka tidak mau lagi berpisah.

Kerjakanlah soal berikut dengan cermat!a. Bagaimana tahap-tahap alur yang terdapat dalam

ringkasan cerita di atas?b. Identifikasikanlah peristiwa yang terjadi dalam novel di

atas berdasarkan alurnya!

Page 23: 10 b.ind bab 10 - psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/bse/smp/kelas_3/smp-2/12 Bab 10.pdf · Sumber: Indonesia Haritage, 2002 Sebagai pelajaran terakhir, pada Pelajaran 10 ini

Pelajaran 10 Sastra 235

Detik-detik lonceng lantang. Beraturlelaki dan perempuan muncul dari mana-mana. Di pentas terjadi hiruk pikuk. Di antaramereka kelihatan WARYA dan EMOD denganwajah berang dan menghunus golok besar.Kemudian tiba-tiba di sela-sela hiruk-pikukterdengar jerit seorang perempuan danbeberapa suara meneriakkan “Pembunuhan!Pembunuhan!” Ketika kumpulan orang itububar, tertinggal dua lelaki. Keduanya penuhrahasia. Mereka MARKABA dan LODOD, siidiot.JUMENA : Siapa mereka?LODOD : Dia menanyakan kita. (tertawa).

MARKABA tertawa

JUMENA : Siapa? (mengingat keras).MARKABA : Saya Jumena.LODOD : Saya juga Jumena.

Sambil tertawa-tawa keduanya pergientah ke mana. Kemudian JUMENA berkeluhpanjang sekali. Setelah agak lama, dia mulaimerasa enakan sedikit. Lega.JUMENA : Omong-omong berapa belanja

kita hari ini?EUIS : Akang sedang sakit, kenapa

mesti urus juga tetek bengeksemacam itu?

JUMENA : Bukan tetek bengek tapi uang.Dan saya tidak pernah sakituntuk urusan uang. Ini satu-satunya hiburan saya, gila kalausaya tidak memeliharanya.Sekarang katakan berapa be-lanja kita hari ini?

EUIS : Sama seperti kemarin.

JUMENA : Kalau begitu masih ada sisabuat besok?

EUIS : Masih.JUMENA : Sebetulnya masih bisa juga

untuk belanja dua hari lagi, tapikau belum tahu seninya. Tidakapa. Kelak lagi saya nasihatkanjangan sekali-kali kau suruhorang lain berbelanja, jugajangan Nyai kau itu, belanjalahsendiri. Semua orang sama saja.Tukang catut! Jangan salahfaham. Ini bukan sikap kikir,tapi sikap cermat, dan tahuberkesenian dengan uang,selain menghargai jerih payah.

Sunyi.

EUIS : Sepi sekali rasanya, padahalbaru beberapa hari saja pekerja-pekerja mogok. Pabrik apalagi,sepi.

JUMENA : Persetan.EUIS : Betapa kaget kalau Juki nanti

datang.JUMENA : (pada penonton). Kenapa dia

tiba-tiba bicara tentang Juki?Pasti ada apa-apa. (Pada EUIS)Juki akan sefaham dengan saya.Tapi kalau dia mau mainsolider-solideran, boleh saja.Saya bisa kerjakan semuanyasendiri, kalau saya mau. Sayakawal sendiri barang-barangsaya ke Jakarta. Kalau sayamau.

Sunyi.

c. Berdasarkan urutan bagian-bagian alur yang diceritakan,termasuk alur apakah yang terdapat dalam ringkasan noveldi atas? Jelaskan!

d. Berdasarkan padat tidaknya sebuah cerita, termasuk alurapakah ringkasan novel di atas? Jelaskan!

2. Bacalah teks drama berikut dengan cermat!Sumur Tanpa Dasar

Karya: Arifin C. Noer

Page 24: 10 b.ind bab 10 - psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/bse/smp/kelas_3/smp-2/12 Bab 10.pdf · Sumber: Indonesia Haritage, 2002 Sebagai pelajaran terakhir, pada Pelajaran 10 ini

Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 3236

JUMENA : Hati-hati, Euis.EUIS : Hati-hati apa, akang?JUMENA : Juki?

EUIS : Kenapa?JUMENA : Dia tampan, kan?

Euis cuma diam saja. Kesal sudah tentu,tetapi semuanya dia tahan saja dalam hati.

(Sumber: Sumur Tanpa Dasar, 1989)

Kerjakan sesuai dengan perintah!a. Bagaimanakah situasi atau suasana yang terdapat dalam

petikan naskah tersebut?b. Identifikasikan karakter masing-masing tokoh yang

terdapat dalam petikan naskah tersebut!c. Jelaskan kesesuaian dialog dan perilaku dalam pemeranan

tokoh-tokoh tersebut!d. Bagaimanakah karakter vokal yang harus disampaikan

oleh pemeran?e. Perankan petikan naskah tersebut dalam pementasan kecil

di depan kelas!f. Mintalah apresiasi dari teman dan gurumu berkaitan dengan

pemerananmu!3. Sebut dan jelaskan unsur-unsur yang dinilai dalam pementasan

drama!4. Simaklah pembacaan kutipan novel berikut ini dengan baik!

“Sekarang inilah baru berasa senangbenar hatiku, Lim, karena tak ada alasan apa-apa lagi. Tambahan pula, tatkala aku diJakarta, nyata benar olehku, hati Samsul sekali-kali tiada berubah kepadaku. Alangkahsenangnya rasa hatiku, ketika berjalan-jalandengan dia, bersiar-siar dan berputar-putar,naik bendi dan kereta, melihat Kota Jakarta... ah, mengapa pening kepalaku ini rasanya?”

“Barangkali kurang tidur tadi malam,”jawab Alimah.

“Tidak, siang tadi, lama aku tidur. Hai,seperti berputar penglihatanku.”

“Marilah masuk, coba tidurkan!”“Ya,” jawab Nurbaya, lalu berdiri,

hendak masuk ke ruang tengah tetapi tiba-tiba jatuhlah ia, oleh sebab itu dipeluklaholeh Alimah pinggangnya, lalu dibawanyamasuk ke bilik dan ditidurkan di atas tilam.

“Tolong pijit sedikit kepalaku ini, Lim!Barangkali benar aku masuk angin.”

“Baiklah,” jawab Alimah; lalu dipijitnyakepala Nurbaya. Tiada berapa lama kemudiandaripada itu, tertidurlah Nurbaya rupanya.

Tatkala memijit itu berpikir Alimahdalam hatinya. “Mengapakah Nurbaya tiba-tiba jadi pening? Apakah yang diperbuatnyatadi? Pukul setengah sebelas ia telah tidur.Biasanya sampai jauh malam ia masihbercerita-cerita dan bercakap-cakap.”

Walaupun Nurbaya telah terlena, masihdipijit juga oleh Alimah kepalanya, sampaibeberapa lamanya. Ia takut adiknya itu akanterbangun pula karena kurang enak rasabadannya; apalagi karena Nurbaya rupanyasenang kena pijitnya, sebab lekas ia tertidur.

Ketika ia berdiri hendak pergi tidur pula,diperhatikannya muka adiknya itu. Sangatlahia terperanjat melihat Nurbaya, sebagai tiadabernapas lagi, lalu diguncangkannya badanNurbaya, supaya bangun. Tetapi sesungguh-nyalah, perempuan yang malang itu, tak adalagi.

Page 25: 10 b.ind bab 10 - psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/bse/smp/kelas_3/smp-2/12 Bab 10.pdf · Sumber: Indonesia Haritage, 2002 Sebagai pelajaran terakhir, pada Pelajaran 10 ini

Pelajaran 10 Sastra 237

Maka menjeritlah Alimah, meratapmenangis amat sangat, sehingga ibunyaterperanjat bangun dan datang berlari-lari.Tatkala dilihat Fatimah, Nurbaya terhantar ditempat tidurnya, tiada bergerak lagi, laluberteriaklah pula ia menangis denganmerentak-rentak dan memukul-mukulkantangannya, sehingga ramailah bunyi ratap dirumah itu. Orang sebelah-menyebelah pungempar datang, hendak mengetahui apa yangterjadi di situ. Tetapi seorang pun tak dapatmemberi keterangan yang nyata, selaindaripada dokter dan dua jam kemudiandatanglah dokter itu, lalu memeriksa Nurba-ya dan nyatalah kepadanya, bahwa Nurbayamemang telah meninggal. Walaupun doktermencobakan sekalian ilmunya, untukmenolong Nurbaya, tetapi sia-sia belaka.

Karena menurut cerita Alimah, Nurbayaberasa badannya tak enak sesudah memakanlemang itu, diambillah oleh dokter lemangyang tinggal lagi dengan kue-kue lain, akandisuruh diperiksanya. Pada keesokan harinyanyatalah kepadanya, bahwa Nurbaya termakanracun. Itulah yang menyebabkan mautnya.

Meskipun perkara terserah ke tanganpolisi, tetapi yang bersalah, tiada kedapatan.Untuk mengetahui penjahat ini, marilah kitakembali mengikuti tukang kue tadi. Setelahsampai ia ke jalan besar, tiba-tiba keluarlahseseorang yang memakai serba hitam daribalik pohon kayu, lalu menghampiri tukangkue itu. Setelah dekat bertanyalah ia,“Bagaimana Pendekar Empat?”

“Dibelinya, dan aku berikan yangbergula enau.”

“Bagus! Sekarang marilah kita pergilekas-lekas dari sini!”

“Tetapi peti kue ini bagaimana?” tanyaPendekar Empat.

“Nanti; di rumah kosong itu ada sumuryang tiada dipakai lagi. Ke sanalahkaumasukkan peti ini,” jawab Pendekar Lima.

“Tetapi aku khawatir juga, kalau-kalauyang lain pun kena pula,” kata PendekarEmpat.

“Ada siapa lagi di sana?” tanya PendekarLima.

“Alimah; tetapi katanya ia tak maumemakan kue-kue, sebab perutnya tak enak.Itulah sebabnya dilarangnya Nurbayamembeli banyak-banyak. Panas hatikumendengar perkataannya itu. Jika tidak dirumahnya, kuterjang ia, supaya mulutnyajangan dapat berkata-kata lagi,” sahutPendekar Empat.

“Berapa buah dibelinya lemangmu?”tanya Pendekar Lima pula.

“Empat buah,” jawab Pendekar Empat.“Masakan keempatnya dimakan Nurbaya

sebab sebuah lemang pun cukup untukmembawa dua tiga orang ke pintu kubur.Akan tetapi, tahu benarkah engkau,keempatnya berisi gula?”

“Tahu, sebab yang berisi gula itukupisahkan.”

“Jika demikian, tentulah sampai maksudkita, sekali ini,” kata Pendekar Lima.

“Turutlah aku!” Lalu hilanglah keduanyapada tempat yang gelap.

Pada keesokan harinya, tatkala sampaikabar kematian Nurbaya ini kepada SittiMaryam, yang sedang sakit keras di KampungSebelah, karena terkejut ditinggalkan anaknyaSamsul, tiba-tiba berpulanglah pula ibuSamsulbahri ini, sebab kabar itu rupanyasangat menyedihkan hatinya.

Pada hari itu, kelihatan dua jenazah,dibawa ke Gunung Padang. Kedua perempuanyang sangat dicintai Samsul ini, dikuburkandekat makam Baginda Sulaiman, ayah SittiNurbaya.

(Sitti Nurbaya, Marah. Rusli)

Page 26: 10 b.ind bab 10 - psbtik.smkn1cms.netpsbtik.smkn1cms.net/bse/smp/kelas_3/smp-2/12 Bab 10.pdf · Sumber: Indonesia Haritage, 2002 Sebagai pelajaran terakhir, pada Pelajaran 10 ini

Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 3238

Kerjakan soal-soal berikut sesuai dengan perintah!a. Sebutkan ciri-ciri sastra lama yang terdapat dalam kutipan

novel di atas!b. Bagaimanakah ciri-ciri sastra lama yang ditunjukkan

berdasarkan bahasa yang digunakan dalam kutipan noveltersebut?

c. Bandingkan karakteristik novel di atas dengan novel masakini yang pernah kamu baca!

d. Bagaimanakah karakter watak atau sifat tokoh-tokoh yangterdapat dalam kutipan novel tersebut?

e. Tuliskanlah kesimpulanmu mengenai isi kutipan noveltersebut!

5. a. Tulislah sebuah naskah drama berdasarkan peristiwa nyatadengan memerhatikan keaslian ide dan kaidah penulisannaskah drama!

b. Berikanlah judul yang menarik pada naskah yang kamubuat!

c. Gunakan diksi yang tepat dan menarik!d. Buatlah konflik dalam dialog-dialog dalam drama tersebut

berakhir dengan happy ending!