10. bab iii - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2008-2-00005-ak bab 3.pdfsealing...
TRANSCRIPT
46
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
III.1 Sejarah Singkat Perusahaan
III.1.1 Pendirian dan Informasi Umum
PT. Arezda Purnama Loka didirikan pada tahun 1983 yang merupakan
produsen dalam negeri yang pertama di Indonesia dalam produksi packing dan
gasket. Hal ini sejalan dengan program pemerintah dalam penggalakan produksi
dalam negeri dan transfer teknologi. Dengan senantiasa berinvestasi pada peralatan
dan teknologi baru, sejak saat itu Arezda terus berkembang pesat. Saat ini, sebagai
spesialis Sealing Technology Pruducts, PT. Arezda Purnama Loka memproduksi dan
memperdagangkan berbagai produk Sealing dari jenis metal, nonmetel, dan
gabungan metal-nometal, untuk dapat memberikan solusi terbaik bagi para
konsumen mengenai berbagai masalah Sealing yang mereka hadapi.
PT. Arezda Purnama Loka juga memproduksi Finned Tube untuk pasar umum
yang direalisasikan pada tahun 1994. Finned Tube dan sealing mendapat Ijin Usaha
Industri (IUT) No.661/T/INDUSTRI/1996. Selanjutnya Heat Exchanger (alat
penukar kalor) juga berhasil dirintis pada tahun 1996, dengan Ijin Usaha Industri
(IUT) No.35/Kanwil.10.03.16/ILMK/b/IZ.00.03/XI/99. Selain itu, PT. Arezda
Purnama Loka juga mendapat rekomendasi MIGAS dengan Nomor
3901/39.06/DMB/1999 dan No.855/396/DMB/1997.
Pada tahun 1983, PT. Arezda Purnama Loka juga telah memproduksi
Compressed Fiber Jointing Sheet jenis Asbestos. Selain itu, Arezda juga telah
memproduksi produk Rubber Moulded sejak tahun 2001. Produk PT. Arezda
Purnama Loka dikenal dengan merk <INGI>, yang diproduksi mengikuti Standart
47
Internasional sesuai spesifikasi yang ditentukan oleh konsumen seperti ANSI, API,
MSS-SP44, DIN, BS, JIS. Produk-produk PT. Arezda Purnama Loka telah
digunakan secara luas pada industri perminyakan, petrokimia, dan industri proses
lainnya diseluruh Indonesia, baik swasta maupun pemerintah. Sebagian produk
<INGI> juga telah di ekspor keluar negeri.
PT. Arezda Purnama Loka mempunyai sistem menajemen mutu yang
terakreditasi, tetapi pemeriksaan mutu dilakukan oleh pihak pabrik untuk produk
sealing technology dan finned tube adalah sesuai dengan spesifikasi Internasional
atau spesifikasi pemesanan yang diterapkan dalam pedoman mutu dan quantity plan
yang dibuat oleh PT. Arezda Purnama Loka dan efektif digunakan pada tanggal 1
Oktober 1996. Sampai saat ini, tingkat penjualan PT. Arezda Purnama Loka setiap
bulannya dapat mencapai Rp 3.000.000.000,- dengan jumlah transaksi kurang lebih
mencapai 200 transaksi penjualan, baik secara tunai maupun kredit. PT. Arezda
Purnama Loka telah memiliki 10 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, yang
berkantor pusat di Jl. Raya Mangga Besar No.2-Q Jakarta Barat. PT. Arezda
Purnama Loka mempunyai luas area perindustrian sebesar 5 hectares yang berada di
daerah Citeureup, Bogor dan Jawa Barat.
III.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
III.1.2.1 Visi Perusahaan
PT. Arezda Purnama Loka dalam menjalankan kegiatan perusahaannya
mempunyai visi yaitu harus selalu tumbuh dan berkembang seiring dengan tuntutan
pasar dan perkembangan zaman, agar keberadaannya dapat terus dipertahankan dan
di tingkatkan.
48
III.1.2.2 Misi Perusahaan
Berdasarkan visi diatas, maka untuk mencapai visi tersebut PT. Arezda
Purnama Loka mempunyai misi yaitu harus mengutamakan kepuasan pelanggan
dengan memproduksi dan memasok barang-barang yang sesuai spesifikasi dan
standar yang berlaku dan atau yang ditentukan pelanggan.
III.2 Kegiatan Perusahaan
Selama 23 tahun berdiri hingga saat ini PT. Arezda Purnama Loka telah
memiliki 10 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan
mempekerjakan lebih kurang 300 karyawan. Produk-produknya telah digunakan
secara luas pada industri perminyakan, petrokimia, dan proses industri lainnya di
seluruh Indonesia baik swasta maupun pemerintah. Sebagian produk dengan merek
dagang INGI ini juga telah di ekspor ke luar negeri. Semua produk yang dihasilkan
PT. Arezda Purnama Loka mengikuti standar internasional sesuai spesifikasi yang
ditentukan oleh konsumen seperti ANSI, API, MSS-SP44, DIN, BS, JIS.
PT. Arezda Purnama Loka mempunyai sistem manajemen mutu yang
terakreditasi, tetapi pemeriksaan mutu yang dilakukan oleh pihak pabrik untuk
produk selling technology dan finned tube adalah sesuai dengan spesifikasi
internasional, atau spesifikasi pemesan yang diterapkan dalam pedoman mutu dan
quality plan yang dibuat oleh PT. Arezda Purnama Loka dan efektif digunakan pada
tanggal 1 oktober 1996. Apabila terhadap keluhan dari konsumen, maka PT. Arezda
Purnama Loka akan mencari jalan keluarnya dengan problem solving dan mengganti
part yang rusak dengan yang baru.
Divisi serta produk-produk yang dihasilkan antara lain:
1. Divisi Sealing, antara lain: spiral wound gasket, ring joint gasket, packing
49
2. Divisi Finned Tube dengan berbagai tipe, antara lain: L-type, LL-type, KL®-type
3. Divisi Heat Exchanger, antara lain: shell & tube head exchangers, air-cooled
heat exchangers
4. Divisi Jointing Sheet, antara lain: yang asbestos maupun non asbestos
5. Produk insulasi lainnya, antara lain: asbestos cloth, asbestos tape, asbestos yarn
III.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
Organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang mempunyai maksud dan
tujuan yang berbeda yang bekerja sama untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Oleh
karena itu maka diperlukan adanya suatu proses pengorganisasian untuk mengatur
dan mengalokasi pekerjaan agar tujuan perusahaan dapat dicapai secara efisien.
Dengan adanya struktur organisasi, hubungan antara yang memimpin dan
dipimpin berjalan menurut suatu sistem yang dianut oleh perusahaan, yaitu apakah
pemimpin perusahaan langsung berhubungan dengan bawahannya atau melalui
perantara dalam suatu hierarki organisasi. Struktur organisasi dalam suatu
perusahaan dapat berjalan baik, lancer, efektif bila terdapat pembagian tugas,
pelimpahan wewenang serta tanggung jawab setiap bagian secara jelas yang
digambarkan dalam struktur organisasi.
Berikut ini menunjukkan organisasi dari PT. Arezda Purnama Loka dimana
kekuasaan mengarah dari komisaris utama kepada direktur lalu kepada beberapa
bagian dibawahnya, dimana setiap bagian tersebut dipimpin oleh manajer yang
bertanggung jawab secara langsung kepada presiden direktur.
III.3.1 Struktur Organisasi PT. Arezda Purnama Loka
Struktur organisasi yang ada pada PT. Arezda Purnama Loka:
50
51
III.3.2 Uraian Tugas
Dari struktur organisasi PT.Arezda Purnama Loka, selanjutnya akan
diuraikan tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian :
1. Komisaris Utama
• Bertanggung jawab untuk memilih dan mengangkat direktur.
• Menilai prestasi kerja direktur.
• Mengawasi jalannya kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
2. Direktur
• Memimpin dan mengendalikan perusahaan.
• Menetapkan kebijakan serta strategi perusahaan.
• Mengawasi kinerja perusahaan.
3. Manajer Umum
• Membuat kebijakan operasional untuk masing-masing departemen.
• Melakukan pengawasan terhadap kegiatan operasional setiap departemen.
• Mengembangkan serta menyusun rencana jangka panjang dan jangka pendek
dari semua departemen yang dipimpin, seperti: penjualan, pembelian,
pemasaran, ekspedisi, keuangan, dan administrasi.
4. Manajer Keuangan
• Mengawasi keuangan perusahaan.
• Menerima pembayaran baik tunai ataupun transfer dan menyetorkannya ke
bank.
• Merencanakan anggaran perusahaan.
• Melakukan pencatatan akuntansi termasuk pembuatan dokumen-dokumen.
• Menentukan rencana jangka panjang dan jangka pendek keuangan
52
perusahaan dengan bagian terkait.
• Mengontrol piutang pelanggan termasuk membuat rekonsiliasi atas piutang
yang sudah ditagih dan mengontrol hutang perusahaan, serta melakukan
penagihan.
5. Manajer Administrasi
• Mengatur pembukuan dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan.
• Menyusun neraca akhir tahun.
• Menerima laporan barang masuk dari gudang dan menerima faktur pajak dan
faktur pembelian.
6. Manajer Pembelian
• Melakukan pembelian segala peralatan dan perlengkapan perusahaan.
• Menganalisis pemasok untuk memperoleh informasi mengenai harga dan
kualitas bahan baku.
• Menyiapkan laporan pembelian setiap bulan.
7. Manajer Ekspedisi
• Mengurus pengiriman barang kepada pelanggan yang melakukan pemesanan
dan pembelian produk perusahaan.
• Mengawasi kualitas barang selama dalam pengiriman dan meminta tanda
tangan atas barang yang telah diterima pelanggan.
8. Manajer Penjualan
• Menerima dan memproses pesanan pelanggan.
• Melakukan koordinasi dengan bagian produksi (PPC pabrik) untuk
mengontrol persediaan.
• Memberikan otorisasi untuk penjualan kredit.
53
9. Manajer Pemasaran
• Merencanakan strategi pemasaran jangka panjang dan jangka pendek.
• Mengarahkan kegiatan pemasaran untuk mencapai hasil optimal.
• Menetapkan kebijakan dan prosedur pemasaran.
• Melakukan negosiasi dengan calon pelanggan atau pelanggan.
10. Manajer Personalia
• Melakukan perekrutan, seleksi dan penerimaan terhadap calon karyawan.
• Mengikuti perkembangan peraturan pemerintah yang berhubungan dengan
kepegawaian.
• Memperhatikan kesejahteraan karyawan dan keamanan lingkungan kerja.
• Menghitung gaji, tunjangan karyawan.
11. PPC Pabrik
• Melakukan kerjasama dengan bagian penjualan dalam mempersiapkan barang
yang dipesan sesuai inquiry.
• Memberikan otorisasi atas barang yang akan dikirim ke pelanggan.
III.4 Tinjauan Umum Mengenai Penjualan dan Penerimaan Kas pada
PT. Arezda Purnama Loka
Walaupun terdapat penjualan yang dilakukan secara tunai, namun secara garis
besar PT. Arezda Purnama Loka lebih mengarah pada penjualan secara kredit dengan
termin pembayaran yang telah disepakati sebelumnya. Beberapa customer tetap PT.
Arezda Purnama Loka antara lain adalah PERTAMINA State-Owned Oil & Gas
Company, Local/Foreign OIL & GAS COMPANIES/CONTRACTORS,
PETROCHEMICAL&CHEMICAL INDUSTRIES/CONTRACTORS, OTHER
PROCESS INDUSTRIES, OTHER INDUSTRIES/CONTRACTORS. Adapun
54
proses penerimaan pembayaran yang dilakukan PT. Arezda Purnama Loka selama
ini, lebih banyak dilakukan melalui Bank atau Via transfer, walaupun tidak tertutup
kemungkinan juga terdapat transaksi penerimaan tunai.
III.4.1 Prosedur Pengendalian Internal yang Diterapkan Terhadap
Aktivitas Penjualan dan Penerimaan Kas
Untuk mengetahui penerapan pengendalian internal terhadap PT. Arezda
Purnama Loka, berikut ini merupakan aktivitas panjualan dan penerimaan kas yang
dijalankan:
III.4.2 Prosedur Penjualan
1. Proses Inquiry
a. Bagian penjualan menerima inquiry dari pelanggan berupa telepon, fax, e-
mail, atau datang langsung.
b. Petugas penjualan akan melakukan koordinasi dengan PPC Pabrik untuk
meninjau ulang (review) untuk memastikan bahwa permintaan pelanggan
dapat dipenuhi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
- Type/jenis barang dan jumlah
- Material yang diminta
- Ukuran
- Standart yang diisyaratkan dan Delivery time
c. Jika inquiry dari pelanggan tidak dapat diberikan penawaran harganya
karena persyaratan yang diminta tidak dapat dipenuhi, maka Bagian
Penjualan harus memberikan informasi inquiry yang bersangkutan.
55
d. Semua catatan hasil tinjauan (review) terhadap inqury harus disimpan.
2. Proses Quatation
a. Bagian Penjualan memberikan penawaran harga (quotation) kepada
pelanggan dengan membuat Quatation, mengikuti tender atau dengan
menjawab langsung via telepon.
b. Apabila material atau spesifikasi barang yang diminta pada inquiry
dialihkan ke material yang fungsi dan kualitasnya equivalen maka
didalam quotation harus disebutkan kalimat “Yang kami tawarkan”
3. Proses Penerimaan Purchase Order (PO)
a. Bagian Penjualan menerima atau mengambil Purchase Order dari
pelanggan
b. Bagian Penjualan memeriksa kesesuaian PO dengan penawaran harga
(quotation) yang telah dibuat sebelumnya.
c. Jika terjadi perbedaan spesifikasi barang yang diminta pada PO dengan
quotation maka Bagian Penjualan harus melakukan klarifikasi dengan
pelanggan.
4. Proses Rencana Kerja (RK) dan Rencana Penjualan (RP)
a. Bagian Penjualan menerbitkan RK atau Rencana Kerja Contoh (RKC)
atau Rencana Kerja Stock (RKS) sebagai permintaan perintah kerja
kepada pabrik yang mencantumkan dengan jelas barang yang diminta.
b. Bagian Penjualan menerbitkan RP berdasarkan PO kemudian dikirim ke
bagian yang terkait
c. RK dibuat dalam 6 (enam) rangkap kemudian didistribusikan kepada
bagian yang terkait.
5. Proses Invoice
56
Apabila RK telah dikerjakan dan barang telah dikirim kepada pelanggan
dengan bukti adanya tembusan Memo Pengantar Barang (MPB), maka
Bagian Penjualan harus menerbitkan Invoice berikut Kuitansi, untuk
selanjutnya diserahkan ke bagian keuangan.
III.4.3 Prosedur Penerimaan Kas
1. Berdasarkan Invoice yang diterbitkan oleh Bagian Penjualan maka petugas
Bagian Keuangan akan melakukan penagihan dengan mengirimkan invoice
tersebut ke pelanggan.
2. Bagian Keuangan akan menerima pembayaran tunai atau menerima bukti
pembayaran dari pelanggan berupa Slip Pembayaran/Bukti Transfer dari
pelanggan.
3. Uang yang diterima atau bukti yang sudah diterima tersebut disesuaikan
dengan Supply List, Invoice serta RK dan RP.
4. Bila nilai tersebut sudah sesuai, maka bagian keuangan akan menyimpan data
pembayaran tersebut.
5. Dengan diterimanya pembayaran baik tunai maupun Transfer maka Bagian
Keuangan akan menerbitkan Bukti Tanda Terima untuk diberikan kepada
pelanggan.
6. Bagian Administrasi akan mencatat semua laporan atas transaksi tersebut
berdasarkan laporan(BTT) dari Bagian Keuangan.
57
III.4.4 Dokumen yang Digunakan
Dukumen yang digunakan dalam aktivitas penjualan dan penerimaan kas
antara lainnya adalah:
1. Factory Quatation
Factory Quatation adalah dokumen penawaran harga yang diberikan oleh
Departemen Penjualan kepada pihak pelanggan.
Quotation yang diterbitkan oleh Bagian Penjualan harus mencakup:
a. No. dan tanggal quotation
b. Jenis barang/Type
c. Ukuran
d. Jumlah
e. Harga
f. Tanggal pengiriman
g. Masa berlaku harga (validity)
h. Syarat penyerahan (franco)
2. Finning Specification
Finning Specification adalah dokumen penawaran harga (quotation) yang
dibuat khusus untuk penawaran harga produk Finned Tube.
3. Order Confirmation / Konfirmasi Order
Konfirmasi order adalah dokumen yang diterbitkan oleh Bagian Penjualan
untuk order yang diberikan secara lisan (tidak dilengkapi Purchase Order).
Bagian Penjualan harus menandatangani Purchase Order (PO) dari
pelanggan sebagai bukti kesanggupan untuk memenuhi Purchase Order
tersebut.
4. Rencana Kerja (RK)
Rencana kerja yang dibuat oleh Bagian Pembelian dan ditujukan kepada PPC
Pabrik sebagai dasar pesanan pembuatan barang. RK sebagai rencana kerja
yang dibuat apabila Purchase Order (PO) sudah ada.
RK dibuat 6 (enam) rangkap kemudian didistribusikan kepada bagian yang
58
terkait. Lembar pertama merupakan RK asli dan lembar keenam yang
dikirimkan ke PPC pabrik. Lembar kedua disimpan oleh Bagian Penjualan,
lembar ketiga akan diberikan ke General Manager, lembar keempat dikirim
ke Bagian Keuangan, lembar kelima dikirimkan ke Bagian Ekspedisi.
Rencana Kerja (RK) terdiri dari:
a. Rencana Kerja Contoh (RKC)
Rencana kerja contoh dibuat apabila Bagian Penjualan hendak meminta
contoh barang produksi barang dari pabrik yang dibutuhkan oleh
pelanggan, calon pelanggan atau untuk keperluan promosi.
b. Rencana Kerja Stock (RKS)
Rencana kerja stock ini dibuat oleh Bagian Penjualan dan ditujukan
kepada pabrik. RKS juga sebagai rencana kerja yang dibuat apabila PO
belum ada.
c. RK Revisi adalah RK yang dibuat ulang karena adanya perubahan pada
RK sebelumnya.
RK, RKC, RKS yang dibuat harus mencantumkan dengan jelas barang yang
diminta, yaitu:
- Jenis / Type barang / Qty - Material
- Ukuran - Tanggal Pengiriman
5. Supply List
Supply List merupakan daftar yang dibuat oleh Bagian Ekspedisi yang berisi
rincian kuantitas dan spesifikasi barang yang digunakan sebagai Surat Jalan.
6. Invoice
Invoice adalah lembar dokumen yang berfungsi sebagai alat penagihan
59
kepada Customer berdasarkan Purchase Order (PO) yang telah diterima.
7. Kuitansi
Kuitansi digunakan sebagai bukti pembayaran pada transaksi penjualan yang
ditujukan kepada pelanggan.
8. Rencana Penjualan (RP)
Rencana Penjualan yang mempunyai nomor yang sama dengan Rencana
Kerja serta tercantumnya harga serta total penjualan.
9. Memo Pengantar Barang (MPB)
Dokumen ini merupakan bukti penyerahan barang yang dibuat oleh Bagian
PPC Pabrik sebagai pengantar bahwa barang telah diserahkan ke Bagian
Ekspedisi.
Adapun teknologi yang digunakan untuk mendukung aktivitas penjualan dan
penerimaan kas adalah sebagai berikut:
1. Brainware
Operator bagian penjualan, bagian piutang, PPC Pabrik.
2. Software
Software yang digunakan adalah Microsoft Windows 98 dengan program
Microsoft Word, Microsoft Excel dan program Novell.
3. Hardware yang terdiri dari:
a. Monitor 15”
b. CPU Pentium 1 sampai dengan Pentium 4
c. Hard disc
d. Printer dengan sistem sharing
e. Mouse dan Keyboard
60
4. File yang digunakan terdiri dari:
a. File Transaksi Penjualan
Berisi informasi mengenai produk yang dijual, terdiri dari: no_PO,
tgl_PO, kode_pelanggan, nama_pelanggan, alamat_pelanggan,
telp_pelanggan, kode_produk, jenis_produk, spesifikasi_produk,
kuantitas, harga_satuan, discount, total_harga.
b. File Pengiriman barang
Berisi informasi mengenai barang yang dikirim ke pelanggan, yang
terdiri dari: kode_produk, jenis_produk, kode_pelanggan,
nama_pelanggan, tanggal_pengiriman, kuantitas, no_S/L.
c. File Persediaan
Berisi informasi mengenai posisi persediaan, yang terdiri dari:
kode_material, nama_material, kuantitas, satuan, harga_satuan, jumlah.
d. File Transaksi Piutang Dagang
Berisi piutang yang timbul dari transaksi penjualan secara kredit serta
piutang yang telah dibayar, terdiri dari: kode_pelanggan,
nama_pelanggan, tgl_invoice, no_invoice, tgl_jatuh_tempo, jml_piutang,
pajak, total_piutang, keterangan.
e. File Master Pelanggan
Berisi informasi mengenai data pelanggan-pelanggan. File ini terdiri dari
beberapa field yang meliputi: kode_pelanggan, nama_pelanggan,
alamat_pelanggan, telp_pelanggan, contact_person.
f. File Transaksi Penerimaan Kas
Berisi informasi mengenai penerimaan kas yang diperoleh dari suatu
transaksi. File ini terdiri dari beberapa field yang meliputi: no_PO,
61
tgl_PO, kode_pelanggan, nama_pelanggan, keterangan, total.
g. File Invoice
Berisi informasi mengenai invoice pelanggan. File ini terdiri dari
beberapa field yang meliputi: no_invoice, tgl_invoice, kode_pelanggan,
nama_pelanggan, alamat_pelanggan, telp_pelanggan, kode_barang,
nama_barang, kuantitas, harga_satuan, jumlah, total, discount,
total_akhir
h. File History
Berisi informasi mengenai sejarah penolakan transaksi karena tidak
memenuhi kriteria. Terdiri dari: no_history, tgl_history, no_PO, tgl_PO,
kode_pelanggan, nama_pelanggan, keterangan.
III.5. Flowchart
Berikut ini akan dijelaskan prosedur Penjualan dan Penerimaan Kas dalam
bentuk bagan alir pada PT. Arezda Purnama Loka.
1. Proses inquiry dan proses Quatation
a. Bagian Penjualan menerima inquiry dari pelanggan melalui telepon, fax,
e-mail atau dengan datang langsung.
b. Bagian penjualan akan mengkonfirmasikan Inquiry tersebut dengan PPC
Pabrik melalui telepon, fax atau e-mail untuk meninjau ulang (review)
dan memastikan bahwa permintaan pelanggan dapat dipenuhi.
c. Jika inquiry dari pelanggan tidak dapat diberikan penawaran harganya
karena persyaratan yang diminta tidak dapat dipenuhi, maka Bagian
Penjualan akan membuat Surat Tolakan inquiry dan akan dikirim ke
pelanggan yang bersangkutan.
62
d. Semua catatan hasil tinjauan (review) terhadap inquiry harus disimpan.
e. Bagian Penjualan memberikan penawaran harga (Quatation) kepada
pelanggan dengan membuat Quatation. Quatation dibuat sebanyak 2
rangkap. Lembar pertama akan dikirim ke pelanggan, lembar kedua akan
digunakan sebagai bahan perbandingan.
Berikut ini alur flowchartnya.
Gambar III.2.1 Flowchart Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas
63
2. Proses Penerimaan Purchase Order (PO)
a. Bagian Penjualan menerima atau mengambil Purchase Order (PO) dari
pelanggan.
b. Bagian Penjualan memeriksa kesesuaian PO dengan penawaran harga
(quotation) yang telah dibuat sebelumnya.
c. Jika terjadi perbedaan spesifikasi barang yang diminta pada PO dengan
quotation maka Bagian Penjualan harus melakukan klarifikasi dengan
pelanggan melalui telepon atau melalui fax.
d. Jika sesuai, maka PO tersebut akan di input ke dalam file Transaksi
Penjualan, dan file master pelanggan akan dibuatkan back-up terhadap file-
file tersebut. Berdasarkan PO tersebut maka Bagian Penjualan akan membuat
RK dan RP.
3. Proses RK dan RP
Bagian Penjualan menerbitkan Rencana Kerja (RK) dan Rencana Penjualan (RP)
berdasarkan Purchase Order (PO). PO tersebut akan disimpan berdasarkan
tanggal. RK dibuat dalam 6 (enam) rangkap:
- Lembar pertama (asli) dan lembar keenam akan dikirim ke Bagian
PPC Pabrik.
- Lembar kedua akan disimpan oleh Bagian Penjualan
- Lembar ketiga diberikan ke General Manager
- Lembar keempat dikirim ke Bagian Keuangan
64
- Lembar kelima akan dikirim ke Bagian Ekspedisi
Rp dibuat dalam 5 (lima) rangkap:
- Lembar pertama dikirim ke Bagian Keuangan
- Lembar kedua diberikan ke General Manager
- Lembar ketiga dikirim ke Bagian Administrasi
- Lembar keempat akan disimpan berdasarkan tanggal
- Lembar kelima dikirim ke Bagian Ekspedisi
Berikut ini alur flowchartnya.
65
Gambar III.2.1 Flowchart Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas
4. Proses Pengiriman (PPC Pabrik)
a. PPC Pabrik menerima RK lembar pertama dan keenam dari Bagian Penjualan
66
b. Petugas akan melakukan entry data pada terminal dan kemudian akan
mencetak Memo Pengantar Barang (MPB) dengan menggunakan file
persediaan dan file pengiriman barang.
c. MPB dicetak sebanyak 3 (tiga) rangkap. Lembar pertama dikirim ke Bagian
Ekspedisi bersama dengan barang. Lembar kedua dikirim ke Bagian
Penjualan dan lembar ketiga akan diarsip bersama RK.
5. Proses Pengiriman (Ekspedisi)
a. Bagian Pengiriman / Ekspedisi menerima RK dan RP dari Bagian Penjualan.
Selain itu juga menerima MPB dari PPC Pabrik.
b. Berdasarkan dokumen-dokumen tersebut maka akan dibuat supply list (S/L).
c. Lembar pertama dan kedua S/L akan dikirim ke Bagian Keuangan. Lembar
ketiga akan diberikan ke pelanggan.
Berikut alur flowchartnya:
67
Gambar III.2.1 Flowchart Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas
68
Gambar III.2.1 Flowchart Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas
69
6. Proses Invoice (Bagian Penjualan)
a. Bagian Penjualan menerima MPB dari Ekspedisi. Melalui MPB tersebut
maka Bagian Penjualan akan membuat Invoice berdasarkan dengan
dokumen-dokumen yang ada. Invoice akan dibuat berdasarkan file PO dan
akan dibuat backup atas file-file tersebut.
b. Invoice dibuat sebanyak 3 rangkap.
- Lembar pertama dan kedua invoice dikirim ke Bagian Keuangan
- Lembar ketiga invoice dan lembar kedua MPB dikirim ke Bagian
Administrasi.
- PO, RK, dan RP disimpan berdasarkan tanggal.
7. Proses Penagihan (Bagian Keuangan)
a. Bagian Keuangan menerima lembar pertama dan kedua invoice dari Bagian
Penjualan. Berdasarkan lembar ke empat RK, lembar pertama RP dan supply
list maka Bagian Keuangan melakukan penagihan kepada pelanggan dengan
mengirimkan invoice dan S/L kepada pelanggan.
b. Bagian Keuangan akan menerima uang atau Slip pembayaran/Bukti Transfer
dari pelanggan. Slip pembayaran tersebut akan disesuaikan dengan Invoice
dan kemudian akan dicetak Bukti Tanda Terima (BTT) dengan menggunakan
file master pelanggan dan file transaksi piutang dan akan dibuat back up
terhadap file-file tersebut.
Bukti Tanda Terima dibuat sebanyak 3 (tiga) rangkap.
70
- Lembar pertama BTT dikirim ke pelanggan
- Lembar kedua dikirim ke Bagian Administrasi
- Lembar ketiga disimpan berdasarkan nomor.
Gambar III.2.1 Flowchart Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas
71
Gambar III.2.1 Flowchart Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas
8. Proses Pencatatan Jurnal (Bagian Administrasi)
a. Bagian Administrasi menerima lembar ketiga RP, lembar ketiga Invoice dan
lembar kedua Memo Pengantar Barang (MPB) dari Bagian Penjualan.
b. Dokumen-dokumen tersebut kemudian akan diperiksa kesesuaiannya.
72
c. Berdasarkan RP, Invoice dan MPB tersebut maka Bagian Administrasi akan
membuat Jurnal Penjualan dan kemudian membuat Laporan Penjualan untuk
dikirim ke General Manager sebagai bahan laporan.
d. Bagian Administrasi juga menerima Bukti Tanda Terima (BTT) dari Bagian
Keuangan. BTT tersebut akan diarsip menurut nomor. Dengan adanya BTT
tersebut maka Bagian Administrasi akan membuat Kartu Piutang.
Bagian Administrasi juga membuat Laporan Piutang. Laporan Piutang
tersebut akan dikirim ke General Manager.
9. Proses Pelaporan (General Manager)
General Manager menerima lembar ketiga RK dan lembar ketiga RP dari Bagian
Penjualan.
General Manager juga menerima Laporan Penjualan dan Laporan Piutang dari
Bagian Administrasi.
Laporan-laporan tersebut akan ditandatangani oleh General Manager. Laporan-
laporan tersebut akan dipertanggungjawabkan kepada Direktur.
73
Gambar III.2.1 Flowchart Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas
74
Gambar III.2.1 Flowchart Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas
III.6 Tehnik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam proses pengumpulan data-data perusahaan
dilakukan dengan observasi langsung ke perusahaan, serta mengajukan daftar
pertanyaan yang berkaitan dengan pengendalian internal pada perusahaan, khususnya
pada fungsi penjualan dan penerimaan kas.
75
Internal Control Questionnaires (ICQ) atas fungsi Penjualan dan Penerimaan
Kas PT. Arezda Purnama Loka, yang diajukan pada tanggal 4 Maret 2008.
Hasil jawaban yang diperoleh dari daftar pertanyaan yang diajukan, ditulis
dalam bentuk:
Y : Yes/Ya = Pengendalian internal baik
N : No/Tidak = Pengendalian internal lemah
PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PT. AREZDA PURNAMA LOKA
No DAFTAR PERTANYAAN Y N Pemisahan Fungsi 1 Apakah fungsi penjualan terpisah dari fungsi kredit? x 2 Apakah fungsi penjualan terpisah dari fungsi penerimaan kas? x 3 Apakah fungsi penjualan terpisah dari fungsi keuangan? x 4 Apakah fungsi penjualan terpisah dari fungsi akuntansi? x 5 Apakah fungsi gudang terpisah dari fungsi pengiriman? x 6 Apakah fungsi penagihan terpisah dengan fungsi penerimaan kas? x 7 Apakah fungsi akuntasi terpisah dari fungsi penerimaan kas? x 8 Apakah fungsi pemasaran terpisah dari fungsi penerimaan kas? x Otorisasi 9 Apakah setiap penjualan kredit diberikan otorisasi kredit? x 10 Apakah bagian penjualan terpisah dari fungsi otorisasi kredit? x 11 Apakah semua barang yang dikirimkan kepada pelanggan selalu di
otorisasi oleh bagian PPC Pabrik? x
12 Apakah bagian pengiriman terpisah dari yang memberikan otorisasi? x 13 Apakah order dari pembeli diotorisasi oleh bagian pembelian dengan
menggunakan PO (purchase order)? x
Prosedur
14 Apakah bagian penjualan melakukan prosedur analisa kredit? x 15 Apakah dilakukan pengecekan terhadap status kredit pelanggan sebelum penjualan dilaksanakan?
x
16 Apakah perusahaan menetapkan batas kredit tertentu bagi setiap pelanggan? x
76
17 Apakah dibuat sistem umur piutang untuk setiap item piutang? x 18 Apakah bagian pengiriman barang meminta tanda tangan pelanggan
sebagai tanda barang telah diserahkan? x
19 Untuk dana yang diterima langsung oleh bagian keuangan tanpa transfer, apakah dana tersebut langsung disetor ke bank pada hari yang sama? x
20 Apakah penagihan dilaksanakan oleh bagian keuangan? x 21 Apakah penagihan dilakukan secara teratur oleh bagian keuangan? x 22 Apakah tanggung jawab penerimaan kas baik itu secara tunai, cek, giro,
atau transfer berada pada bagian keuangan? x
23 Apakah bagian keuangan tersebut berhak membuat dokumen penerimaan kas? x
24 Apakah bagian keuangan berhak melihat-lihat buku akuntansi umum? x 25 Apakah perusahaan memiliki kebijakan retur penjualan? x 26 Apakah setiap piutang yang sudah dibayar oleh pelanggan langsung
dikonfirmasi kepada pihak penerima kas? x
27 Apakah bagian penjualan mendapatkan tembusan dokumen bukti penyerahan barang ke pelanggan (supply list)? x
Pencatatan
28 Apakah faktur penjualan selalu dicap lunas untuk setiap pelunasan piutang pelanggan? x
29 Apakah bagian keuangan secara rutin membuat rekonsiliasi antara daftar piutang dengan yang sudah tertagih? x
30 Apakah dilakukan penghitungan fisik atas saldo kas yang ada ditangan secara mendadak? x
31 Apakah pencatatan atas transaksi penjualan dan penerimaan kas dilakukan secara rutin oleh bagian keuangan? x
32 Apakah bagian keuangan mengeluarkan dokumen (BTT) atas pembayaran yang diterima dari pelanggan? x
33 Apakah perusahaan memperoleh dan menyimpan bukti setoran dari pelanggan yang telah disahkan oleh Bank? x
34 Apakah perusahaan memiliki daftar harga secara tertulis? x 35 Apakah faktur pelanggan dicap “lunas” untuk setiap pelunasan? x 36 Apakah bukti tanda terima pembayaran telah bernomor urut cetak? x 37 Apakah bukti penyerahan barang ke pelanggan telah bernomor urut cetak? x 38 Apakah bagian keuangan melakukan jurnal atas penjualan dan penerimaan
kas secara periodik berdasarkan copy faktur penjualan yang telah diotorisasi?
x
Pengendalian Umum
39 Apakah perusahaan mempunyai departemen internal audit? x 40 Apakah dilakukan pemeriksaan secara mendadak atas jumlah penerimaan
pembayaran yang dilakukan pleh bagian keuangan? x
41 Apakah perusahaan memiliki bagan alir penjualan dan penerimaan kas? x