1 tingkat pengetahuan kader posyandu balita …repository.unjaya.ac.id/3123/1/fajriah rizki...
TRANSCRIPT
1
TINGKAT PENGETAHUAN KADER POSYANDU BALITA TENTANG
CARA PENGISIAN BUKU KIA DI DESA TRIWIDADI PAJANGAN
BANTUL
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta
Disusun oleh:
Fajriah Rizki Nisa NPM: 1308244
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
YOGYAKARTA
2011
TINGKAT PENGETAHUAN KADER POSYANDU BALITA TENTANG
CARA PENGISIAN
Telah Menyetujui Persyaratan dan Disetujui Untuk Mengikuti UjiIlmiah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Pembimbing I
Nunik Endang S, SIP.
NIP 195905171981032006
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGETAHUAN KADER POSYANDU BALITA TENTANG
CARA PENGISIAN BUKU KIA DI DESA TRIWIDADI PAJANGAN
BANTUL TAHUN 2011
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun Oleh: Fajriah Rizki Nisa NPM: 1308244
Telah Menyetujui Persyaratan dan Disetujui Untuk Mengikuti Ujian Karya Tulis Ilmiah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Tanggal: ....................................
Menyetujui:
Pembimbing I
S, SIP., M.Sc
NIP 195905171981032006
Pembimbing II
Alfie Ardiana Sari,S.
NIDN/NIP 05.2612.8401
ii
2
PENGETAHUAN KADER POSYANDU BALITA TENTANG
PAJANGAN
Karya Tulis Ilmiah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
.SiT
NIDN/NIP 05.2612.8401
TINGKAT PENGETAHUAN KADER POSYANDU BALITA TENTANG
CARA PENGISIAN
Telah dipertahankan didepan dewan penguji dan diterima sebagai salah satu Syarat untuk mendapatkan Gelar Ahli Madya Kdi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani
Penguji I
Sri Arini Winarti, S. Kep., M. Kes
NIP. 197209021992032001
Ketua Program Studi Diploma III Kebidanan
HALAMAN PENGESAHAN
PENGETAHUAN KADER POSYANDU BALITA TENTANG
CARA PENGISIAN BUKU KIA DI DESA TRIWIDADI PAJANGAN
BANTUL TAHUN 2011
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun Oleh: Fajriah Rizki Nisa NPM: 1308244
Telah dipertahankan didepan dewan penguji dan diterima sebagai salah satu Syarat untuk mendapatkan Gelar Ahli Madya Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta
Tanggal: ....................................
Menyetujui:
Pembimbing I
Nunik Endang S, SIP., M.Sc
NIP 195905171981032006
Pembimbing II
Alfie Ardiana
NIDN/NIP 05.2612.8401
Mengesahkan,
Ketua Program Studi Diploma III Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta
Tri Sunarsih,S.ST.,M.Kes
NIDN 05.2403.8401
iii
3
PENGETAHUAN KADER POSYANDU BALITA TENTANG
DI DESA TRIWIDADI PAJANGAN
Telah dipertahankan didepan dewan penguji dan diterima sebagai salah satu
Pembimbing II
Alfie Ardiana Sari, S.SiT
NIDN/NIP 05.2612.8401
4
KNOWLEDGE LEVEL OF SUCCESSORS IN POSYANDU FOR UNDER
FIVE BABIES ABOUT DOCUMENTATION ON KIA BOOK IN
TRIWIDADI VILLAGE, PAJANGAN DISTRICT, BANTUL REGION
Fajriah Rizki Nisa1, Nunik Endang Sunarsih2, Alfie Ardiana Sari3
ABSTRACT
Backround: Posyandu is one form of approach to community participation in health is managed by a successors of posyandu has received education and training of health center. Successors in posyandu has an important role because it is a health services (health provider) that is near the target activity and has a frequency of posyandu-face successors more often than other health workers. Successors in Posyandu task in KIA book activities in posyandu is registering, weighing, recording maternal and child services in KIA book, use books as an extension materials KIA book, KIA book and reported use of book to health workers. Objective: To learn about knowledge level of knowledge level of successors in posyandu for under five babies about documentation on kia book in triwidadi village, pajangan district, bantul region. Method: This research is descriptive research with survey approach. Sampling technique using Accidental Sampling For subjects in the study were 56 successors in posyandu in Triwidadi village, Pajangan District, Bantul region. Variable in this research is single variable about knowledge level of successors in posyandu for underfive babies about documentationon KIA book. Instrument in this study is a questionnaire enclosed with the data analysis is descriptive analysis percentages. Result: The majority of respondents 50% aged 41 – 50 years old, 33,9% have elementary school educational backround, 83,9% work as house wives and 82,14% have sufficient knowledge about documentation on KIA book. Conclution: Generally, successors’ knowledge about activities in posyandu in triwidadi village, Pajangan district, Bantul region is sufficient. Keyword: Knowledge level, successors in posyandu, documentation on KIA book
1. Student Of Diploma Of Midwifery Study Programme Achmad Yani Yogyakarta, School Of Health Sciences
2. Counsellor Of Scientific Writing Of Achmad Yani Yogyakarta, School Of Health Sciences
3. Counsellor Of Scientific Writing Of Achmad Yani Yogyakarta, School Of Health Sciences
iv
5
TINGKAT PENGETAHUAN KADER POSYANDU BALITA TENTANG
CARA PENGISIAN BUKU KIA DI DESA TRIWIDADI KECAMATAN
PAJANGAN KABUPATEN BANTUL
Fajriah Rizki Nisa1, Nunik Endang Sunarsih2, Alfie ArdianaSari3
INTISARI
Latar Belakang: Posyandu merupakan salah satu bentuk pendekatan partisipasi masyarakat di bidang kesehatan yang dikelola oleh kader Posyandu yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari Puskesmas. Kader Posyandu mempunyai peran yang penting karena merupakan pelayanan kesehatan (health provider) yang berada di dekat kegiatan sasaran Posyandu dan memiliki frekuensi tatap muka kader lebih sering daripada petugas kesehatan lainnya. Tugas kader Posyandu dalam kegiatan KIA di Posyandu adalah melakukan pendaftaran, penimbangan, mencatat pelayanan ibu dan anak dalam buku KIA, menggunakan buku KIA sebagai bahan penyuluhan, dan melaporkan penggunaan buku KIA kepada petugas kesehatan. Tujuan: Mempelajari tingkat pengetahuan kader posyandu Balita tentang cara pengisian buku KIA di desa Triwidadi kecamatan Pajangan Kabupaten Bantul. Metode Penelitian: penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan survey. Tehnik pengambilan sampel dengan menggunakan Accidental Sampling Sebagai subjek dalam penelitian adalah 56 orang kader posyandu di desa Triwidadi Kecamatan Pajangan Bantul. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal mengenai pengetahuan kader posyandu balita tentang Cara Pengisian buku KIA. Instrumen dalam penelitian ini yaitu kuesioner tertutup, dengan analisis data yaitu analisis deskriptif prosentase. Hasilnya: Mayoritas responden 50% berumur 41 – 50 tahun, 33,9% mempunyai latar belakang pendidikan SD, 83,9% bekerja sebagai ibu rumah tangga dan 82,14% responden mempunyai pengetahuan cukup tentang cara pengisian Buku KIA. Kesimpulan: Secara umum pengetahuan kader tentang kegiatan posyandu di Desa Triwidadi Kecamatan Pajangan Kabupaten Bantul adalah cukup. Kata kunci: Tingkat pengetahuan, Kader posyandu, Cara pengisian buku KIA, 1Mahasiswa STIKES A. Yani Yogyakarta 2Pembimbing Karya Tulis Ilmiah STIKES A. Yani Yogyakarta 3 Pembimbing Karya Tulis Ilmiah STIKES A. Yani Yogyakarta
v
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Fajriah Rizki Nisa
NPM : 1308244
Program studi : D III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal
Achmad Yani Yogyakarta
Menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah
pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi dan
sepanjang pengetahuan penulis, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara te
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
HALAMAN PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Fajriah Rizki Nisa
1308244
D III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal
Achmad Yani Yogyakarta
Menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini, tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi dan
sepanjang pengetahuan penulis, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
vi
6
D III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal
ini, tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi dan
sepanjang pengetahuan penulis, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
rtulis diacu
7
HALAMANHALAMANHALAMANHALAMAN Motto danMotto danMotto danMotto dan PERSEMBAHANPERSEMBAHANPERSEMBAHANPERSEMBAHAN
Diriku hanya berpegang teguh dengan Alqur’an dan Sunnah (hadis)
Setetes Keringat Orang Tua, selangkah aku harus maju!
Kemenangan yang seindah – indahnya dan sesukar – sukarnyayang boleh direbut oleh
manusia ialah menundukan diri sendiri
Saya persembahkan Karya Tulis Ilmiah ini untuk yang tercinta yang telah banyak
memberikan dukungan moriil atau materi yang tak ternilai harga nya, yang tak sedikitpun
mengharapkan imbalan apapun:
1. Pengharap ridlo, yang tak pernah lapuk oleh asa, yang selalu percaya akan apa yang
penulis lakukan, yang selalu mengajari penulis arti kehidupan, contoh yang baik yang
selalu diperlihatkan kepada penulis,Umak Jaminar ernawati daUmak Jaminar ernawati daUmak Jaminar ernawati daUmak Jaminar ernawati dan Bapak Abdul Wahabn Bapak Abdul Wahabn Bapak Abdul Wahabn Bapak Abdul Wahab
2. Ayunda Fithriani dan Meriyanti,Ayunda Fithriani dan Meriyanti,Ayunda Fithriani dan Meriyanti,Ayunda Fithriani dan Meriyanti, yang menjadi motivasi penulis untuk lebih lagi dari
mereka, yang selalu mengatakan “Harus Tegas kepada Diri Sendiri”, adinda Husnul adinda Husnul adinda Husnul adinda Husnul
KhatimahKhatimahKhatimahKhatimah yang selalu memberikan tawa dan semangat yang tidak pernah pudar untuk
diberikan, kakanda Erwansyah, mas chafit, bang Upricxkakanda Erwansyah, mas chafit, bang Upricxkakanda Erwansyah, mas chafit, bang Upricxkakanda Erwansyah, mas chafit, bang Upricx yang selalu memberikan
semangat untuk penulis serta tiga bunga yang tak pernah layu Abel, Bintang, ZifaraAbel, Bintang, ZifaraAbel, Bintang, ZifaraAbel, Bintang, Zifara.
3. Seseorang yang bukan saja telah menawarkan pesonanya namun juga tonggak semangat
bagi penulis untuk menghadapi masalah kehidupan, Dafid Rian SaputroDafid Rian SaputroDafid Rian SaputroDafid Rian Saputro
4. Kepada sahabat – sahabat yang sanggup memberikan waktunya untuk sekedar
mendengarkan keluh kesah penulis, Nisya, Sheha, Chuna, Ishny, Iin, Randy dan TaufikNisya, Sheha, Chuna, Ishny, Iin, Randy dan TaufikNisya, Sheha, Chuna, Ishny, Iin, Randy dan TaufikNisya, Sheha, Chuna, Ishny, Iin, Randy dan Taufik.
5. Saudara yang telah meberikan kehangatan, yang telah mengajari penulis akan getir nya
kehidupan, SPIRIT’s CommunitySPIRIT’s CommunitySPIRIT’s CommunitySPIRIT’s Community.
vii
8
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya Penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Tingkat Pengetahuan Kader Posyandu Balita Tentang Cara Pengisian Buku KIA Di Desa Triwidadi Pajangan Bantul Tahun 2011”. Karya Tulis Ilmiah disusun untuk memenuhi ketentuan melakukan kegiatan penyusunan Karya Tulis Ilmiah sebagai persyaratan mencapai derajat Diploma III Kebidanan.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa menyusun penelitian Karya Tulis Ilmiah ini melibatkan banyak pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat : 1. Dr. I Edy Purwoko selaku direktur STIKES A. Yani Yogyakarta. 2. Pimpinan Puksesmas Pajangan yang telah memberikan izin penulis dalam
melakukan penelitian 3. Tri Sunarsih, S.ST, M. kes. Selaku ketua Program Studi Kebidanan STIKES
A. Yani Yogyakarta yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Nunik Endang Sunarsih, SIP. M.Sc, Selaku pembimbing I dalam penyusunan proposal Karya Tulis Ilmiah ini yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta memberikan bimbingan.
5. Alfie Ardiana Sari S,SiT. Selaku pembimbing II dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta memberikan bimbingan.
6. Dosen-dosen pembimbing lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
7. Pimpinan puskesmas pembantu Desa Triwidadi yang telah membantu penulis melakukan penelitian, Thoharoh, Amd.keb
8. Kepala Desa Triwidadi yang telah memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian
9. Kedua orang tua yang telah memberikan bantuan moril dan materiil 10. Teman- teman seperjuangan yang telah banyak membantu dalam penyusunan
karya tulis ilmiah ini Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa
untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini, dan semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, 14 Juli 2011
Penulis
viii
9
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iii
ABSTRACT................................................................................................. iv
INTISARI .................................................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN ..................................................................... vi
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1 B. Identifikasi masalah ................................................................................ 7 C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 7 D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 8 E. Keaslian Penelitian ................................................................................. 9
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan teoritis ..................................................................................... 11
1. Konsep Pengetahuan ..................................................................... 11 2. Kader ............................................................................................ 17 3. Posyandu ....................................................................................... 22 4. Buku KIA ..................................................................................... 25
B. Kerangka Teori ...................................................................................... 39 C. Kerangka konsep .................................................................................... 40 D. Pertanyaan penelitian ............................................................................. 40
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian .................................................................................... 41 B. Tempat dan Waktu penelitian ................................................................. 41 C. Variabel Penelitian ................................................................................. 41 D. Definisi Operasional ............................................................................... 42 E. Sampel,Populasi dan Teknik Sampel Penelitian ...................................... 42 F. Alat dan Metode pengumpulan Data ....................................................... 44 G. Uji content ...................................................................................................... 46 H. Metode Pengolahan dan Analisis Data .................................................... 47 I. Jalannya Penelitian ................................................................................. 48 J. Etika Penelitian ...................................................................................... 51
ix
10
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Daerah Penelitian ....................................................... 53 B. Hasil Penelitian ...................................................................................... 53 C. Pembahasan ........................................................................................... 57 D. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 63
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 65 B. Saran ...................................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
11
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Prosentase Hasil Penimbangan Balita di Kabupaten Bantul Tahun 2009 .............................................................................................. 3
Tabel 1.2 Prosentase Hasil Penimbangan Balita Di Kecamatan Pajangan Tahun 2009 ................................................................................... 3
Tabel 2.1 Tentang Asi Eksklusif Pada KMS ................................................. 35 Tabel 2.2 Catatan Pemberian Vitamin A ....................................................... 36 Tabel 2.3 Interpretasi grafik pertumbuhan dan saran tindak lanjut pada
sekali penimbangan ....................................................................... 36 Tabel 2.4 Interpretasi grafik pertumbuhan dan saran tindak lanjut dua kali
perimbangan atau lebih ................................................................. 37 Tabel 3.1 Definisi Operasional ...................................................................... 42 Table 3.2 Kisi-kisi Instrument Penelitian Tingkat Pengetahuan Kader
Posyandu Balita Tentang Cara Pengisian Buku KIA ..................... 46 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi responden menurut Usia ................................ 54 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi responden menurut tingkat Pendidikan .......... 54 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi responden menurut pekerjaan ........................ 55 Tabel 4.4 Distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang buku KIA ..... 55 Tabel 4.5 Distribusi frekuensi pengetahuan kader tentang cara pengisian
buku KIA ...................................................................................... 56 Tabel 4.6 Distribusi frekuensi tentang Tingkat Pengetahuan Kader
Posyandu Balita Tentang Cara Pengisian Buku KIA ...................... 56
xi
12
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tentang Tanda/ Kode Untuk Melambangkan Berat Badan Anak Pada KMS ....................................................................... 32
Gambar 2.2 Tentang Menghubungkan Penimbangan Bulan Lalu Dan Bulan Sekarang Pada KMS ................................................................. 33
Gambar 2.3 Tentang Menghubungkan Titik Berat Badan Jika Anak Tidak Ditimbang Secara Berkala/ Terputus Pada KMS ....................... 34
Gambar 2.4 Kerangka Teori ......................................................................... 39 Gambar 2.5 Kerangka Konsep ..................................................................... 40
xii
13
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat persetujuan menjadi responden Lampiran 2 Quesioner Lampiran 3 Kunci jawaban Lampiran 4 Jadwal Penelitian Lampiran 5 Lembar konsultasi Lampiran 6 Surat studi pendahuluan Desa Triwidadi Lampiran 7 Surat studi pendahuluan ke puskesmas Pajangan Bantul Lampiran 8 Surat studi pendahuluan Dinas Kesehatan Provinsi Yogyakarta Lampiran 9 Surat studi pendahuluan Badan Pusat Statistik Yogyakarta Lampiran 10 Surat perijinan penelitian Gubernur DIY Lampiran 11 Surat balasan perijinan penelitian dari Gubernur DIY Lampiran 12 Surat balasan perijinan penelitian dari Bapeda Bantul Lampiran 13 Surat keterangan sudah dilakukan penelitian di Desa Triwidadi Lampiran 14 Hasil penelitian tingkat pengetahuan kader posyandu balita tentang
buku KIA Lampiran 15 Hasil penelitian tingkat pengetahuan kader posyandu tentang tugas
kader dalam pengisian buku KIA Lampiran 16 Hasil penelitian tingkat pengetahuan kader posyandu tentang cara
pengisian buku KIA secara umum
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan gizi di Indonesia semakin kompleks seiring terjadinya
transisi epidemiologis. Berbagai permasalahan gizi kurang, menunjukkan
angka penurunan seperti prevalensi Kurang Energi Protein (KEP), sementara
itu dilain pihak masalah gizi lebih dan penyakit degenaratif justru
menunjukkan peningkatan bahkan dari laporan terakhir masalah gizi kurang
saat ini cenderung tetap. Untuk menanggulangi berbagai permasalahan gizi
tersebut dibutuhkan tenaga kesehatan dan ahli gizi serta ilmuwan yang
dinamis, mandiri dan menjunjung etik profesional yang tinggi sehingga dapat
memberikan kontribusi dalam upaya berbagai pengembangan ilmu dan
pelayanan kesehatan di berbagai bidang termasuk bidang gizi (Keputusan
Menteri Kesehatan, 2007)
Berdasarkan data yang penulis dapat bahwa di Indonesia angka kematian
balita turun dari 58 kematian per 1000 kelahiran hidup dalam periode 1993-
1997 menjadi 44 per 1000 pada periode 2003- 2007. Secara nasional target
MDG’s untuk angka kematian balita pada tahun 2015 ditargetkan akan
menurun menjadi dua pertiga dari kondisi 1999 (Survei Demografi Dan
Kesehatan Indonesia,2007).
Angka kematian balita di wilayah Yogyakarta juga memiliki
kecendrungan penurunan yang cukup baik. Tahun 1971 tercatat tingkat
kematian balita yang sangat tinggi yaitu mencapai 148/ 1000 balita yang ada,
angka tersebut secara beransur turun dan 20 tahun kemudian menjadi 53/
1
2
1000 balita, tahun 2002 sudah mencapai 28/ 1000 dan data tahun 2008 telah
mencapai angka 19/ 1000. Dengan pola penurunan sejak tahun 1971 tersebut
maka diprediksikan di tahun 2013 angka kematian balita akan mencapai 16/
1000 ( Dinkes Provinsi DIY, 2009), meskipun angka kematian balita telah
menurun dengan cukup baik dan angka gizi buruk DIY telah jauh melampaui
target nasional (15% di tahun 2015), namun penderita gizi buruk masih juga
dijumpai di wilayah DIY. Tahun 1998 sampai 2002 terdapat peningkatan
prosentase balita dengan status gizi baik, namun demikian tahun 2004
prosentase balita gizi buruk masih tetap dijumpai dengan prosentase nya
mencapai 1,14%. Berdasarkan laporan kabupaten/ kota tahun 2009, peta
balita BGM (Bawah Garis Merah) yaitu standar yang menggambarkan status
gizi balita, memperlihatkan bahwa di kota Yogyakarta masih menunjukkan
angka 2 – 4% (merah) dibanding empat kabupaten lainnya. Program yang
dikembangkan untuk mengantisipasi permasalahan kekurangan gizi pada
balita diantaranya dengan pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping ASI),
distribusi vitamin A yang diberikan melalui posyandu yang ada disetiap
dukuh (Dinkes Provinsi DIY, 2009).
Angka kematian balita di kabupaten Bantul pada tahun 2009 dilaporkan
bahwa jumlah kematian balita sebanyak 11 balita, dimana tersebar di 8
kecamatan yaitu Banguntapan, Bantul, Jetis, Pandak, Imogiri, Sewon, Sedayu
dan piyungan ( Dinkes Provinsi DIY, 2009), Sedangkan dalam rangka
penentuan status gizi balita, dilaporkan bahwa baru 74,44% balita di
3
Kabupaten Bantul ditimbang, dari balita yang ditimbang hasil sebagai
berikut:
Tabel 1.1 Prosentase Hasil Penimbangan Balita di Kabupaten Bantul
Tahun 2009
No Hasil Prosentase
1 Balita Naik berat badan 58,94%
2 balita barada dibawah garis merah 3,09%
Sedangkan di Kecamatan Pajangan terdapat 2.442 balita, balita yang
ditimbang yaitu 1.996 (81,74%), dengan hasil penimbangan sebagai berikut:
Tabel 1.2 Prosentase Hasil Penimbangan Balita Di Kecamatan Pajangan
Tahun 2009
No Hasil Penimbangan Frekuensi Prosentase
1 berat badan naik 970 balita 48,60%
2 Bawah Garis Merah (BGM) 34 balita 1,70%
3 balita yang mengalami gizi buruk 8 balita 0,35%
Akan tetapi tercatat hasil pemantauan jumlah balita di Desa Triwidadi
pada bulan Februari 2011 sebanyak 765 balita, dari jumlah tersebut semuanya
memiliki buku KIA tetapi yang melakukan penimbangan berat badan
berjumlah 641 Balita. Dari hasil yang diperoleh terdapat 2,34 % balita berada
pada Bawah Garis Merah (BGM) dengan jumlah balita sebanyak 15, dan
terdapat 124 Balita yang tidak melakukan penimbangan dikarenakan
ketidakhadiran dalam kunjungan posyandu (Sumber Puskesmas Pajangan).
4
Timbulnya permasalahan tentang balita yang ada maka Pemerintah
Indonesia telah merumuskan beberapa kebijakan untuk menekan AKI, AKB,
AKBA serta yang mendukung peningkatan kesehatan serta kelangsungan
hidup ibu dan bayi baru lahir. Pemerintah juga telah membentuk beberapa
kebijakan tentang pelaksanaan pelayanan berbasis masyarakat sebagai wadah
dari pelaksanaan, pelayanan kesehatan ibu dan anak, dalam hal ini adalah
Posyandu. Posyandu memiliki satu kebijakan yang target sasarannya adalah
pelayanan kesehatan ibu dan anak (Widagdo, 2009).
Posyandu merupakan salah satu bentuk pendekatan partisipasi masyarakat
di bidang kesehatan yang dikelola oleh kader Posyandu yang telah
mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari Puskesmas. Kader Posyandu
mempunyai peran yang penting karena merupakan pelayanan kesehatan
(health provider) yang berada di dekat kegiatan sasaran Posyandu dan
memiliki frekuensi tatap muka kader lebih sering daripada petugas kesehatan
lainnya. Tugas kader Posyandu dalam kegiatan KIA di Posyandu adalah
melakukan pendaftaran, penimbangan, mencatat pelayanan ibu dan anak
dalam buku KIA, menggunakan buku KIA sebagai bahan penyuluhan, dan
melaporkan penggunaan buku KIA kepada petugas kesehatan (Widagdo,
2009).
Buku KIA telah diperkenalkan sejak 1994 dengan bantuan badan
kerjasama internasional jepang dan telah digunakan di 140 kabupaten / kota
di 24 provinsi, meskipun belum pada semua fasilitas kesehatan. Lebih dari
50.000 kader kesehatan dan 10.000 bidan dilatih mengenai buku KIA ini.
5
Pada tahun 2001 hampir semua propinsi di Indonesia telah
menerapkan buku KIA, dengan diperkuat surat keputusan menteri kesehatan
no.284/menkes/sk/iii/2004 tentang buku KIAsebagai buku pencatatan Keseha
tan Ibu dan Anak. Buku KIA diarahkan untuk meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman masyarakat tentang kesehatan ibu dan anak. Selain itu
sebagai alat monitor kesehatan, alat komunikasi antara tenaga kesehatan
dengan pasien. Buku KIA berisi informasi, materi penyuluhan tentang gizi,
kesehatan ibu dan anak, kartu ibu hamil, KMS bayi, balita serta catatan
pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Menurut Dinas Kesehatan DIY, Penerapan buku KIA di provinsi DIY
sudah hampir 100%, tetapi tidak jarang dilihat ibu hamil atau orang tua balita
yang memiliki Buku KIA hanya dijadikan sebagai buku pegangan saja tetapi
tidak dibaca, justru itu dalam hal ini diperlukan seseorang yang bisa
merangkul keluarga untuk menambah pengetahuan keluarga yaitu kader.
Kader mempunyai waktu tatap muka lebih banyak dibandingkan tenaga
kesehatan,sehingga seorang kader harus memiliki pengetahuan dalam
menambah pengetahuan keluarga tentang kesehatan.
Menurut Dinas Kesehatan DIY, pengetahuan kader di wilayah DIY
dirasakan masih kurang, hal ini disebabkan karena kurang nya partisipasi
kader untuk mengikuti pelatihan tentang cara pengisian buku KIA, serta
terbatasnya buku pegangan/ pedoman bagi kader mengenai buku KIA cetakan
terbaru.
6
Desa Triwidadi Kecamatan Pajangan Kabupaten Bantul memiliki 22
posyandu yang terdiri dari 126 orang kader, yang disetiap posyandu nya rata-
rata memiliki 5 – 6 kader, tetapi tidak semua kader yang aktif hadir dalam
setiap pelaksanaan posyandu, dan tidak semua kader juga mengetahui cara
pengisian buku KIA karena ketika ada penyuluhan atau pelatihan dari
puskesmas, tidak semua kader mengikutinya (sumber puskesmas Pajangan).
Menurut Hemes (2005), kenyataan beberapa tahun terakhir ini, di beberapa
daerah kinerja dan partisipasi kader posyandu dirasakan menurun, hal ini
disebabkan antara lain krisis ekonomi, kejenuhan kader karena kegiatan rutin,
kurang dihayati sehingga kurang menarik, atau mungkin jarang dikunjungi
petugas. Hal ini tentu saja menjadi masalah serius bagi masyarakat karena
tanpa adanya kader maka informasi tentang kegiatan posyandu menjadi
berkurang dan tentu saja berpengaruh terhadap kesehatan.
Berdasarkan hasil survey yang penulis lakukan pada tanggal 25 Januari
2011 di desa Triwidadi Pajangan Bantul maka didapatkan jumlah kader yaitu
126 orang kader, tetapi untuk mengetahui pengetahuan kader penulis
mengambil 10 kader yang diharapkan bisa mewakili seluruh kader yang ada
di Desa Triwidadi, dan rata – rata dari mereka pendidikan terakhirnya yaitu
SD sedangkan umurya yaitu 30 – 45 tahun, dan didapatkan bahwa dari 10
kader yang tidak sama sekali mengetahui cara pengisian buku KIA terutama
pada KMS yaitu sebanyak 6 orang kader (60%), Sedangkan yang mengetahui
cara pengisian buku KIA yaitu sebesar 4 orang kader (40%). Sehubungan
dengan hal tersebut, Maka penulis tertarik untuk meneliti Tingkat
7
Pengetahuan Kader Posyandu Balita tentang Cara Pengisian Buku KIA di
Desa Triwidadi Pajangan Bantul tahun 2011.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan
masalah penelitian sebagai berikut : “Bagaimana tingkat pengetahuan kader
posyandu Balita tentang cara pengisian Buku KIA di Desa Triwidadi
Kecamatan Pajangan Bantul?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mempelajari gambaran tingkat pengetahuan kader posyandu
Balita tentang cara pengisian buku KIA di desa Triwidadi kecamatan
Pajangan Bantul.
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui tingkat pengetahuan kader mengenai Buku KIA
b) Mengetahui tingkat pengetahuan kader mengenai tugas kader dalam
pengisian buku KIA
c) Mengetahui tingkat pengetahuan kader tentang cara pengisian buku
KIA
8
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pemerintah daerah
Penelitian ini diharapkan agar pemerintah daerah bisa lebih menyadari
tentang pentingnya peran aktif kader kesehatan di Desa Triwidadi.
2. Bagi kader desa Triwidadi Pajangan Bantul
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kader,
khususnya kader di desa Triwidadi untuk menambah pengetahuan kader
dalam cara pengisian buku KIA sehingga bisa memantau pertumbuhan
dan perkembangan balita.
3. Bagi Puskesmas kecamatan Pajangan
Penelitian ini diharapkan agar puskesmas mengetahui tingkat
pengetahuan keder posyandu balita, sehingga bisa dilakukan berupa
pelatihan kader untuk meningkatkan pengetahuan tentang cara pengisian
buku KIA.
4. Bagi institusi pendidikan STIKES A. YANI Prodi D III kebidanan
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan menerapkan
ilmu pengetahuan yang telah didapatkan (Asuhan Kebidanan Komunitas).
5. Bagi peneliti lain
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan dan tambahan untuk
penelitian selanjutnya.
9
E. Keaslian Penelitian
Penelitian mengenai gambaran tingkat pengetahuan kader posyandu
balita tentang cara pengisian buku KIA di desa Triwidadi belum pernah
dilakukan, tetapi ada beberapa penelitian serupa yaitu:
1. Nuryati (2010), melakukan penelitian mengenai Tingkat Pengetahuan
Kader Posyandu tentang Kegiatan Posyandu di Desa Candisari dan Desa
Condongsari kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan cross
sectional dengan sampel 30 orang kader. Dan hasil nya dapat diketahui
bahwa pengetahuan kader tentang kegiatan posyandu secara umum adalah
baik.
2. Pujihastuti (2009), melakukan penelitian mengenai Hubungan Peran Aktif
Kader Posyandu dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar di Posyandu Desa
Bangsri Kecamatan Geyer Kabupaten Grogokan Tahun 2009. Penelitian
ini menggunakan metode penelitian korelasi analitik dengan pendekatan
cross sectional dengan jumlah sampel yaitu 31 orang kader dan bayi 10 –
12 bulan yaitu 31 orang. Dan hasil nya yaitu ada hubungan antara peran
aktif kader di posyandu dengan kelengkapan Imunisasi dasar pada bayi.
3. Irmawati (2007), melakukan penelitian mengenai Evaluasi Pelaksanaan
Posyandu Balita di wilayah kerja puskesmas Swangan 2 Magelang jawa
Tengah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif
kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan sampel 40 orang
kader. Dan hasil adalah sangat baik.
10
4. Widagdo (2009), melakukan penelitian mengenai Pemanfaatan Buku Kia
Oleh Kader Posyandu: Studi Pada Kader Posyandu Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kedungadem Kabupaten Bojonegoro. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian observasional yang bersifat analitik
dengan sampel 186 orang kader. Dan hasil adalah pemanfaatan buku KIA
oleh kader yaitu pengetahuan responden, presentase yang mempunyai
pengetahuan baik adalah 52,5% (64 responden), sedangkan yang
mempunyai pengetahuan kurang 47,5% (58 responden), ada hubungan
yang bermakna antara variabel pengetahuan dengan pemanfaatan
Posyandu dengan (p=0,004).
Adapun perbedaan dari penelitian Nuryati dengan penelitian sekarang
yaitu pendekatan yang digunakan berbeda, lokasi, jumlah sampel nya juga
berbeda. Perbedaan penelitian Pujihastuti dengan penelitian sekarang yaitu
metode penelitian, pendekatan, jumlah sampel, lokasi berbeda. Perbedaan
penelitian Irmawati dengan penelitian sekarang yaitu pendekatan, lokasi dan
subjek yang digunakan. Dan perbedaan penelitian Wiidagdo dengan
penelitian sekarang yaitu metode penelitian, lokasi, dan pendekatan
penelitian.
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Daerah Penelitian
Desa Triwidadi merupakan Desa di Kecamatan Pajangan yang berada di
sebelah utara Desa Argomulyo Kecamatan Sedayu, sebelah Selatan Desa
Sendangsari Kecamatan Pajangan, sebelah Timur Desa Bangun Jiwo
kecamatan Kasihan dan sebelah Barat Desa Argodadi Kecamatan Sedayu.
Luas permukiman Desa Triwidadi yaitu 210,0225 ha/ m2. Jumlah penduduk
di Desa Triwidadi laki – laki berjumlah 5.318 orang dan perempuan
berjumlah 6020 orang (Profil Desa Triwidadi, 2010)
Desa Triwidadi terdapat 22 dukuh, dari setiap dukuh terdapat 4 – 5 orang
kader, yang keseluruhannya berjumlah 126 orang kader.
B. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama 1 hari di Desa
Triwidadi Kecamatan Pajangan Kabupaten Bantul yaitu pada tanggal 27 juni
2011 mengenai pengetahuan kader posyandu balita tentang cara pengisian
buku KIA yang penulis sajikan dalam bentuk narasi dan tabel. Hasil
penelitian ini didasarkan pada data yang diperoleh dari pengisian kuesioner
yang dilakukan oleh responden, dimana responden dalam penelitian ini
adalah ibu kader posyandu balita di Desa Triwidadi berjumlah 56 kader.
53
54
1. Karakteristik responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi tingkat
pendidikan, pekerjaan, dan usia responden
a. Karakteristik responden menurut Usia
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Usia di Desa Triwidadi,
Juni 2011 Usia Frekuensi Prosentase (%)
21 – 30 tahun 6 10,7 31 – 40 tahun 20 35,7 41 – 50 tahun 28 50 51 – 60 tahun 2 3,6 Jumlah 56 100
Berdasarkan Distribusi Frekuensi responden menurut Usia di
desa Triwidadi pada bulan Juni 2011 dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden (50%) berusia 41 – 50 tahun, dan yang paling
sedikit (3,6%) berusia 51 – 60 tahun.
b. Karakteristik responden menurut tingkat pendidikan
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Tingkat Pendidikan
Di Desa Triwidadi, Juni 2011 Jenis Pendidikan Frekuensi Prosentase (%)
Tidak sekolah 1 1,8 Sekolah dasar (SD) 19 33,9 Sekolah Menengah Pertama (SMP)
18 32,1
Sekolah Menengah Atas (SMA)
18 32,1
Jumlah 56 100
Berdasarkan Distribusi Frekuensi responden menurut tingkat
Pendidikan di Desa triwidadi pada bulan Juni 2011 dapat diketahui
55
bahwa sebagian besar responden (33,9%) berpendidikan SD, dan
yang paling sedikit (1,8%) yaitu tidak sekolah.
c. Karakteristik responden menurut Pekerjaan
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pekerjaan
Di Desa Triwidadi, Juni 2011 Jenis Pekerjaan Frekuensi Prosentase (%)
Wiraswasta 1 1,8 Tani 3 5,4 Buruh 3 5,4 Ibu Rumah Tangga 47 83,9 Dagang 2 3,6 Jumlah 56 100
Berdasarkan Distribusi Frekuensi responden menurut pekerjaan
di Desa Triwidadi pada bulan Juni 2011 dapat diketahui bahwa
sebagian besar responden (83,9%) bekerja sebagai ibu rumah tangga,
dan paling sedikit (1,8%) bekerja sebagai wiraswasta.
2. Pengetahuan responden
Pengetahuan responden tentang cara pengisian buku KIA diukur dari dua
aspek yaitu:
a. Pengetahuan responden tentang buku KIA
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Buku KIA
Di Desa Triwidadi, Juni 2011 Tingkat pengetahuan Frekuensi Prosentase (%)
Baik 12 21,4 Cukup 37 66,1 Buruk 7 12,5 Jumlah 56 100
56
Berdasarkan distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang
buku KIA di Desa triwidadi pada bulan Juni 2011 diketahui bahwa
pengetahuan responden tentang buku KIA yang paling banyak
(66,1%) berpengetahuan cukup, dan yang paling sedikit (12,5%)
berpengetahuan buruk.
b. Pengetahuan responden tentang Tugas Kader Dalam Pengisian
Buku KIA
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Kader Tentang Tugas Kader
Dalam Pengisian Buku KIA Di Desa Triwidadi, Juni 2011 Tingkat pengetahuan Frekuensi Prosentase (%)
Baik 10 17,8 Cukup 37 66,1 Buruk 9 16,1 Jumlah 56 100
Berdasarkan Distribusi frekuensi pengetahuan kader tentang
Tugas Kader dalam Pengisian buku KIA di Desa Triwidadi pada
bulan Juni 2011 diketahui bahwa pengetahuan kader ditinjau dari
aspek cara pengisian buku KIA yang paling banyak (66,1%)
berpengetahuan cukup, sedangkan yang paling sedikit (16,1%)
berpengetahuan buruk.
57
3. Tingkat pengetahuan kader posyandu balita tentang cara pengisian
buku KIA
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Tentang Tingkat Pengetahuan Kader Posyandu
Balita Tentang Cara Pengisian Buku KIA Di Desa Triwidadi, Juni 2011
Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%)
Baik 6 10,72 Cukup 46 82,14 Buruk 4 7,14 Jumlah 56 100
Berdasarkan distribusi frekuensi tentang Tingkat Pengetahuan Kader
Posyandu Balita Tentang Cara Pengisian Buku KIA di Desa triwidadi
pada bulan Juni 2011 diketahui bahwa responden sebagian besar
(82,14%) berpengetahuan cukup, dan yang palig sedikit (7,14%)
berpengetahuan buruk.
C. Pembahasan
1. Karakteristik responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui faktor internal yang mempengaruhi pengetahuan kader
posyandu balita tentang cara pengisian buku KIA.
a. Karakteristik responden berdasarkan Umur
Karakteristik Responden berdasarkan umur diketahui bahwa
mayoritas responden (50%) berusia 41 – 50 tahun. 41 – 50 tahun
merupakan umur yang matang dan sudah mempunyai banyak
58
pengalaman yang akan berpengaruh terhadap pengetahuan
responden. Menurut Elisabeth BH yang dikutip Nursalam (2003),
usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan
sampai berulang tahun. Sedangkan menurut Huclok (1998)
semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang
akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi
kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya
dari orang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini akan sebagai
dari pengalaman dan kematangan jiwa. Sehingga kader dalam
penelitian ini telah mempuyai kematangan dalam pengalaman
berorganisasi maupun bersosialisasi dengan masyarakat. Menurut
Notoatmojo bahwa ada dua cara seseorang memperoleh
pengetahuan yaitu cara tradisional dan cara modern, pengalaman
merupakan salah satu cara tradisional untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan (Wawan dan Dewi, 2010:11). Oleh sebab itu
pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya
memperoleh kebenaran pengetahuan. Usia 41 – 50 tahun bukan
hanya pengalaman yang mereka peroleh, tetapi modal kepercayaan
dari masyarakat yang sudah melekat pada mereka, dengan adanya
kepercayaan masyarakat semakin mudah jalan kader untuk
menggerakkan masyarakat untuk meningkatkan kehidupan sehat
misalnya.
59
b. Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan
Mayoritas responden dalam penelitian ini mempunyai latar
belakang pendidikan SD (33,9%). Pendidikan berarti bimbingan
yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain
menunjuk kearah cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk
berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan
kebahagiaan. Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi
misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat
meningkatkan kualitas hidup. Menurut YB Mantra yang dikutip
Notoadmodjo (2003), pendidikan dapat mempengaruhi seseorang
termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam
memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan
(Nursalam, 2003) pada umumnya makin tinggi pendidikan
seseorang makin mudah menerima informasi. Menurut teori
Notoatmojo (2003) bahwa tingkat pendidikan formal merupakan
pengetahuan dasar yang dimiliki oleh seseorang, Akan tetapi perlu
ditekankan, bukan berarti seseorang yang berpendidikan rendah
mutlak berpengetahuan rendah pula. Hal ini mengingat bahwa
peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari pendidikan
formal saja, akan tetapi diperoleh melalui pendidikan non formal,
misalnya seorang kader posyandu sebelum menjadi kader salah
satu nya harus mengikuti pelatihan menjadi kader posyandu balita,
60
sehingga secara tidak langsung kader memperoleh pendidikan non
formal.
c. Karakteristik responden berdasarkan Pekerjaan
Responden dalam penelitian ini sebagian besar bekerja sebagai
ibu rumah tangga (83,9%). Menurut Thomas yang dikutip oleh
Nursalam (2003), pekerjaan adalah keburukan yang harus
dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan
keluarga. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih
banyak merupakan cara mencari nafkah yang membosankan,
berulang dan banyak tantangan. Sedangkan bekerja umumnya
merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu
akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga. Salah
satu kriteria menjadi kader yaitu mempunyai waktu yang cukup,
kader yang bekerja sebagai ibu rumah tangga tentu nya mempunyai
waktu yang banyak bukan hanya untuk keluarga tetapi untuk
mengurus posyandu juga.
2. Tingkat Pengetahuan Kader Posyandu Balita Tentang Buku KIA
Pada penelitian yang dilakukan di desa Triwidadi Juni 2011
didapatkan bahwa 66,1% responden berpengetahuan cukup. Padahal
diketahui bahwa Tingkat pengetahuan kader posyandu balita tentang
buku KIA dirasakan sangat penting karena Buku KIA merupakan
instrumen pencatatan dan penyuluhan (edukasi) bagi ibu dan
keluarganya, juga alat komunikasi antar tenaga kesehatan dan keluarga
61
(Depkes RI, 2000: i), sehingga Seorang kader posyandu balita harus
memahami secara benar mengenai pengertian buku KIA itu sendiri,
manfaat buku KIA bagi kader salah satu nya yaitu Kader dapat
mengetahui kapan ia harus merujuk ke tenaga kesehatan apabila ibu dan
anak menghadapi masalah kesehatan yang tidak dapat ditangani sendiri,
sehingga tidak terjadi keterlambatan dalam merujuk, serta mengetahui
isi dalam buku KIA bagi balita yaitu adalah cara perawatan sehari-hari
anak balita, perawatan anak sakit, cara memberi makan anak, cara
merangsang perkembangan anak, cara membuat makanan tambahan
pengganti ASI, semuanya ini harus dikuasai oleh kader, karena kader
merupakan seseorang yang mempunyai tatap muka lebih banyak kepada
masyarakat dibandingkan tenaga kesehatan, serta kader merupakan
orang yang dekat dengan masyarakat.
3. Tingkat Pengetahuan Kader Posyandu Balita Tentang Tugas
Kader dalam Pengisian Buku KIA
Tingkat pengetahuan kader posyandu balita tentang tugas kader
dalam pengisian buku KIA di Desa Triwidadi pada bulan Juni 2011
didapatkan bahwa sebagian besar 66,1% responden berpengetahuan
cukup, dalam hal ini selain mengerti buku KIA serta isi nya, seorang
kader haruslah bisa mengaplikasikan tugas kader dalam pengisian buku
KIA misalnya saja mengisi hasil berat badan balita yang ditimbang
pada grafik KMS, tanggal kapsul pemberian vitamin A, serta mencatat
tanda – tanda atau gejala penyakiti yang dialami oleh balita (DEPKES
62
RI, 2009), diantara tugas kader tersebut yang paling penting adalah cara
pengisian pada grafik KMS, karena grafik KMS merupakan grafik yang
memperlihatkan pertumbuhan balita, sehingga seorang kader bukan
hanya mengetahui cara pengisian KMS, tetapi juga bisa memahami
makna pita yang berada di grafik KMS, serta bisa mengaplikasikan di
dalam kegiatan posyandu yang diadakan setiap bulannya karena
kegiatan posyandu merupakan kegiatan nyata yang melibatkan
partisipasi masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dari
masyarakat (Ambarwati dan Y. Sriati Rismintari, 2009: 137).
4. Tingkat Pengetahuan Kader Posyandu Balita Tentang Cara
Pengisian Buku KIA
Tingkat Pengetahuan Kader Posyandu Balita Tentang Cara
Pengisian Buku KIA di Desa Triwidadi pada bulan Juni 2011
didapatkan bahwa sebagian besar 82,14% responden memiliki
pengetahuan cukup, menurut teori Notoatmojo (2003) bahwa faktor
internal yang mempengaruhi pengetahuan yaitu usia, Pendidikan, serta
pekerjaan responden, tetapi seseorang bisa memperoleh pengetahuan
melalui cara tradisional dan cara modern, cara tradisional disini bisa
dilakukan dengan cara coba salah, cara kekuasaan, dari pengalaman
pribadi, serta melalui jalan fikiran, kader yang mempunyai rata – rata
usia 41 –50 tahun tentu nya mempunyai pengalaman pribadi yang
banyak mengenai cara pengisian buku KIA, dari buku KIA mulai
diluncurkan tahun 1997 sampai sekarang, meskipun setiap cetakan
63
terbaru selalu ada perubahan, tetapi tidak mengubah tujuan buku KIA
itu sendiri. Cara pengisian buku KIA atau KMS dilakukan kader dalam
meja ketiga, dan dalam cetakan terbaru 2009 bahwa Pada KMS di buku
KIA Ada 5 kolom yang harus diperhatikan dan 4 kolom yang harus
diisi yaitu kolom yang berisi bulan penimbangan, kolom yang diisi
dengan berat badan anak dalam kilogram (Kg), kolom KBM (Kenaikan
Berat Badan Minimal) yang tidak diisi, KBM sebagai acuan untuk
kolom selanjutnya yaitu N/ T, kolom N/ T diisi jika N yang berarti
grafik berat badan mengikuti garis pertumbuhan atau kenanikan berat
badan sama dengan KBM atau lebih, dan T berati grafik berat badan
mendatar atau menurun memotong garis pertumbuhan dibawahnya atau
kenaikan berat badan kurang dari KBM, dan jika tidak naik 2 kali
berturut- turut atau BGM (bawah Garis Merah) segara rujuk ke petugas
kesehatan, serta kolom asi eksklusif (DEPKES RI, 2009)
D. Keterbatasan Penelitian
Penelitian mengenai tingkat pengetahuan kader posyandu balita tentang
cara pengisian buku KIA di Desa Triwidadi Pajangan Bantul tentunya
memiliki keterbatasandan kelemahan, diantaranya:
1. Instrumen penelitian hanya berupa kuesioner tertutup, sehingga kejujuran
dan ketidak seriusan responden dalam mengisi kuesioner belum tentu
sesuai dengan kenyataannya. Akan lebih baik jika instrumen dan desain
yang digunakan dengan metode yang lebih baik seperti wawancara.
64
2. Kurangnya pengaturan ruangan pada saat penelitian ini sehingga
memungkinkan responden untuk bekerja sama. Pengaturan ruangan yang
baik dan pemantauan yang tepat saat pengisian kuesioner akan
meminimalkan responden untuk bekerja sama.
65
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Tingkat pengetahuan kader posyandu balita tentang cara pengisian
buku KIA berdasarkan karakteristik yang dimiliki:
a. Usia
Usia responden dalam penelitian ini yaitu sebagian besar
50%berusia 41 – 50 tahun.
b. Pendidikan
Pendidikan responden dalam penelitian ini sebagian besar
33,9% berpendidikan SD.
c. Pekerjaan
Pekerjaan responden dalam penelitian ini sebagian besar 83,9%
bekerja sebagai ibu rumah tangga.
2. Tingkat pengetahuan kader posyandu balita tentang buku KIA
Tingkat pengetahuan kader posyandu balita tentang buku KIA 66,1%
berpengetahuan cukup.
3. Tingkat Pengetahuan kader posyandu balita tentang tugas kader
dalam pengisian buku KIA
Tingkat Pengetahuan kader posyandu balita tentang tugas kader
dalam pengisian buku KIA 66,1% berpengetahuan cukup.
65
66
4. Tingkat Pengetahuan kader posyandu balita tentang cara pengisian
buku KIA
Tingkat pengetahuan kader posyandu balita tentang cara pengisian
buku KIA 82,14% berpengetahuan cukup.
B. Saran
1. Bagi Pemerintah daerah
Peneliti berharap pemerintah daerah, bisa lebih mendukung peran
kader kesehatan di Desa Triwidadi, misalnya memberi reward kepada
kader yang rajin dalam mengelola posyandu serta aktif dalam
perkumpulan kader.
2. Bagi kader desa Triwidadi Pajangan Bantul
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kader,
khususnya kader di desa Triwidadi agar meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan dengan mengikuti secara rutin setiap pertemuan yang
diadakan Puskesmas dan berpartisipasi aktif dalam
program posyandu dan melakukan peran sesuai dengan tugasnya
di posyandu.
3. Bagi Puskesmas Kecamatan Pajangan
Peneliti berharap petugas puskesmas bisa memberikan pelatihan
tentang cara pengisian buku KIA setiap ada cetakan terbaru dari
Departemen Kesehatan RI, serta diberikan buku pegangan kader atau
panduan mengenai buku KIA.
67
4. Bagi institusi pendidikan STIKES A. YANI Prodi D III kebidanan
Peneliti berharap Karya Tulis Ilmiah ini bisa menambah referensi
tentang asuhan kebidanan komunitas, serta bisa menambah dan
menerapkan ilmu pengetahuan yang telah didapat.
68
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati Retna eny dan Rismintari Sriati Y .(2009). Asuhan kebidanan komunitas. Yogyakarta. Muha medika
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Departemen Kesehatan.2000.Buku Kesehatan Ibu dan Anak Pegangan Bagi Kader. Jakarta: Dapartemen Kesehatan dan JICA
Dinas kesehatan DIY. 2009. Profil Kesehatan DIY. Yogyakarta: Dinkes DIY
Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul.2009. Profil Tenaga kerja Bantul. Bantul: Dinkes Bantul
Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. 2009. Profil Kesehatan Kabupaten Bantul tahun 2009.Bantul: Dinkes Bantul
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung. 2007. Pemahaman Kaum Ibu Mengenai Kesehatan Ibu & Anak Makin Meningkat, Melalui Buku KIA. Bandung: Dinkes Bandung
Hidayat, Alimul Aziz. 2010. Metode Penelitian Kebidanan Tekhnik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-heningtyas-5710-3-babii.pdf. Diakses Selasa, 29 Maret 2011 pukul 13.25 WIB
http://www.puspronakesln.org/pdfupload/Lamp%20KMK%20No.%20374.pdf. Diakses Selasa, 29 Maret 2011 pukul 13.25 WIB
Irmawati. 2007. “Evaluasi Pelaksanaan Posyandu Balita di wilayah kerja puskesmas Swangan 2 Magelang jawa Tengah”. Skripsi D IV Kebidanan Universitas Respati Yogyakarta. Tidak diterbitkan
Ismawati Cahyo, dkk.(2010). Posyandu dan Desa Siaga.Yogyakarta. Muha Medika
jtptunimus-gdl-wiwinkurni-5255-3-bab2.pdf. Diakses Rabu, 2 Februari 2011 pukul 14.30
Keputusan Menteri Kesehatan. Nomor 374/MENKES/SK/III/2007. Standar Profesi Gizi. Tanggal : 27 Maret 2007
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.
69
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Nuryati. 2010. “Tingkat Pengetahuan Kader Posyandu tentang Kegiatan Posyandu di Desa Candisari dan Desa Condongsari kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo”. Karya Tulis Ilmiah Ahli Madya Kebidanan STIKES Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta. Tidak diterbitkan
Pujihastuti. 2009. “Hubungan Peran Aktif Kader Posyandu dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar di Posyandu Desa Bangsri Kecamatan Geyer Kabupaten Grogokan Tahun 2009”. Karya Tulis Ilmiah Ahli Madya Kebidanan STIKES Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta. Tidak diterbitkan
Riwidikdo, Handoko. 2009. Statistik Untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Rihama
Riwidikdo, Handoko. 2008. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendekia
Saryono. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendekia Press
STIKES Achmad Yani. 2010. Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta: STIKES Achmad Yani
Survei Demografi Kesehatan Indonesia, 2007
Susanto, Nogroho.2010. Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Digibooks
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Wawan, A dan M, Dewi. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
widagdo laksmono.2009. Pemanfaatan buku kia oleh kader posyandu:studi pada kader posyandu di wilayah kerja puskesmas kedungadem kabupaten
bojonegoro, vol. 13, No. 1.
Yulifah Rita dan Yuswanto Agus Johan Tri. (2009). Asuhan kebidanan komunitas. Jakarta. Salemba Medika
70
SURAT PERSETUJUAN RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Umur :
Alamat :
Setelah mendapat penjelasan dan mengerti sepenuhnya akan maksud dan tujuan
pengisian kuesioner guna penelitian yang berjudul “Gambaran Tingkat
Pengetahuan Kader Posyandu Balita Tentang Cara Pengisian Buku Kia Di Desa
Triwidadi Pajangan Bantul Tahun 2011” saya menyatakan bersedia menjadi
responden untuk menyumbang waktu dan kesempatan guna kepentingan
penelitian.
Demikianlah surat persetujuan ini saya tanda tangani atas dasar kesadaran dan
tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Hormat saya
( )
71
KUESIONER PENGUMPULAN DATA TINGKAT PENGETAHUAN
KADER POSYANDU BALITA TENTANG CARA PENGISIAN BUKU KIA
DI DESA TRIWIDADI PAJANGAN BANTUL TAHUN 2011
I. Data karakteristik responden
A. Nama responden :
B. Umur dalam tahun :
C. Alamat :
D. Tingkat pendidikan (lingkari yang sesuai)
1. Tidak sekolah
2. Sekolah dasar
3. SMP
4. SMA/ SPK
5. Sarjana/ Perguruan tinggi
E. Pekerjaan (lingkari yang sesuai)
1. PNS
2. Karyawan swasta
3. Wiraswasta
4. Tani
5. Buruh tani
6. Buruyh lain
7. Pensiun
8. Ibu rumah tangga
9. Dagang
72
II. Pengetahuan kader posyandu balita tentang cara pengisian buku KIA
Bacalah dengan teliti dan seksama kemudian beri tanda cek (√) apabila:
“B” jika jawabannya benar
“S” jika Jawabanya salah
No Pernyataan B S
BUKU KIA
1 Buku KIA merupakan instrumen pencatatan dan
penyuluhan (edukasi) bagi ibu dan keluarganya, juga
alat komunikasi antar tenaga kesehatan dan keluarga.
2 Salah satu manfaat Buku KIA adalah Ibu dan anak
mempunyai catatan kesehatan yang lengkap, sejak ibu
mulai hamil sampai anak berumur 1 tahun
3 Pada kehamilan gamelli (kembar), ibu dapat buku
sesuai dengan jumlah bayinya.
4 Isi buku KIA bagi balita adalah cara perawatan sehari-
hari anak balita, perawatan anak sakit, cara memberi
makan anak, cara merangsang perkembangan anak,
cara membuat makanan tambahan pengganti ASI
5 Buku KIA merupakan Gabungan kartu-kartu
kesehatan yang pernah ada, seperti KMS ibu hamil,
Kartu KB, KMS Balita, Kartu Perkembangan Anak,
dan KMS lansia
6 Pada buku KIA juga terdapat KMS untuk lansia
7 Buku KIA dipakai semenjak ibu hamil sampai
anaknya berumur 5 tahun.
8 Bagi ibu yang sudah diberi buku KIA, sebaiknya
memakai lagi kartu KMS balita, KMS bumil dan kartu
data tumbuh kembang anak.
9. Salah satu manfaat bagi kader dalam penggunaan
buku KIA yaitu kader dapat melihat data lengkap
73
tentang keadaan kesehatan setiap ibu dan anak yang
memiliki buku KIA
10. Pada kehamilan gamelli (kembar), ibu hanya dapat 1
buku KIA.
Tugas Kader dalam pengisian Buku KIA
11 Pengisian KMS dilakukan kader pada meja ke II
12 Tanda atau kode yang menghubungkan antara garis
umur dan garis berat badan yang diberikan pada grafik
atau peta KMS adalah tanda silang
13 Kader mengisi Kolom Hasil penimbangan pada KMS
anak
14 Kader mengisi Kolom Tanggal, bulan dan tahun
pemberian kapsul Vit A
15 Kader mengisi catatan pemberian imunisasi pada buku
KIA
16 Jika berat badan anak dibawah garis merah pada KMS
maka kesimpulan yang diberikan yaitu Anak kurang
gizi tingkat sedang atau berat badan
17 Jika berat badan anak Pada daerah dua pita
warna kuning ( di atas garis merah ) maka tindak
lanjut yang diberikan yaitu perlu dirujuk untuk
pemeriksanan kesehatan
18 Jika berat badan anak pada grafik menunjukkan
daerah Dua pita warna hijau muda, maka kesimpulan
nya adalah Anak telah mempunyai berat badan yang
lebih, semakin ke atas kelebihan berat badannya
semakin banyak
19 Jika kesimpulannya adalah Anak telah mempunyai
berat badan yang lebih, semakin ke atas kelebihan
berat badannya semakin banyak, maka tindak lanjut
74
yang diberika adalah Konsultasi ke dokter,
Penyuluhan gizi seimbang, Konsultasi ke klinik gizi/
pojok gizi di puskesmas.
20 Jika pada penimbangan selanjutnya berat badan anak
tetap maka kesimpulan yang diberikan yaitu Anak
sehat, gizi cukup.
21 Jika tanda Titik berat badan dalam grafik KMS terputus maka kesimpulan yang diperoleh yaitu Kurang kesadaran untuk berpartisipasi dalam pemantauan tumbuh kembang anak
22 Berat badan waktu lahir diisi dengan berat badan anak
yang bersangkutan dalam satuan gram pada waktu
dilahirkan.
23 Catatan Pemberian Imunisasi disediakan untuk
mencatat tanggal, bulan dan tahun pemberian
imunisasi bagi bayi 0 — 24 bulan yang diberi
imunisasi tertentu.
24 Pada penimbangan – penimbangan selanjutnya,
apabila dilakukan setiap bulan berturut – turut maka
tanda titik pada grafik KMS yang menggambarkan
berat badan itu masing – masing tidak dihubungkan
satu sama lain
25 Jika pada bulan ini balita tidak ditimbang dan bulan
berikutnya balita tersebut ditimbang lagi, maka dalam
KMS titik berat badannya tersebut tidak dihubungkan
( biarkan terputus ).
26 Pada buku KIA cetakan 2009 antara KMS anak laki-
laki dan anak perempuan dipisah
27 Pada buku KIA cetakan 2009, KMS anak laki – laki
warna nya merah (pink) dan KMS anak perempuan
warnanya biru.
28 Cara pengisian pada kolom vitamin A yaitu diberikan
75
bulan diberinya Vitamin A saja
29 Vitamin A diberikan pada umur 6 – 24 bulan dengan
dosis 1 kapsul biru di bulan Februari atau Agustus
30 1 kapsul merah setiap bulan Februari dan bulan
Agustus pada umur 12 – 59 bulan
31 Pada KMS balita ada lambang N/ T, N yang berarti
grafik berat badan tidak mengikuti garis
pertumbuhan atau kenanikan berat badan sama
dengan KBM (Kenaikan Berat Badan Minimal) atau
lebih
32 T berarti grafik berat badan mendatar atau menurun
memotong garis pertumbuhan dibawahnya atau
kenaikan berat badan kurang dari KBM (Kenaikan
Berat Badan Minimal)
1
JADWAL PENYUSUNAN KTI MAHASISWA SEMESTER VI
TAHUN AKADEMIK 2010/ 2011
No Kegiatan Waktu
Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan topik/ judul penelitian 2 penyusunan proposal 3 seminar proposal 4 Revisi proposal 5 Uji content 6 pelaksanaan penelitian 7 penyusunan laporan penelitian 8 Ujian hasil KTI 9 Revisi dan penjilidan KTI 10 Pengumpulan KTI yang telah
disahkan dewan penguji