1. praformulasi umm.ppt
DESCRIPTION
Farmaset Sed solidaTRANSCRIPT
FARMASETIKA SEDIAAN SOLIDA
PRAFORMULASI
Bambang WidjajaDepartemen FarmasetikaFak. Farmasi Univ. Airlangga
WHAT ?
HOW ?
WHY ?
WHEN ?
WHO ?
WHERE ?
CURIOSITY
OUTLINE
• Pendahuluan• Tahapan pengembangan produk• Praformulasi• Formulasi• Evaluasi• Unit proses• Masalah-2 pada proses manufaktur
PENDAHULUAN
• What is pharmaceutics ?
the general area of study concerned with
formulation, manufacture, stability and
effectiveness of pharmaceutical dosage
forms (Ansel H.C, 1995)
CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) /cGMP (current Good Manufacturing Practices)
Tujuan : menjamin obat dibuat secara konsisten,
memenuhi persyaratan yang ditetapkan
dan sesuai dengan tujuan penggunaannya.
CPOB mencakup seluruh aspek produksi dan pe-
ngendalian mutu.
Edisi I : 1988
Edisi II : 2001
Edisi III : 2006
“ Tidaklah cukup bila produk jadi hanya sekedar
lulus dari serangkaian pengujian, tetapi yang lebih
penting adalah bahwa mutu harus dibentuk ke
dalam produk tersebut “.
Mutu obat tergantung pada bahan awal, bahan pengemas, proses produksi dan pengendalian mutu, bangunan, peralatan yang dipakai dan personil yang terlibat.
Badan POM
Discovery
Development
Manufacturing
Marketing
Sales
Pharmaceutical R&D :Objective: converting ideas into candidate drugs for development.
Pharmaceutical Development & Product Lifecycle:Objective : converting candidate drugs into products for registration and sale.
Candidate Selection
Product Design & Development
Process Design & Development
Manufacturing Development
ProductApproval
Continuous Improvement
1. Desired product performance- Target Product Profile (TPP)
2. Preformulation study3. Product design
- dosage form, formulation, stability, etc.4. Process design
- unit process, control strategy, etc.5. Process performance/validation
- Cpk, robustness, etc.
TAHAPAN PENGEMBANGAN PRODUK
1. Target Product Profile (TPP)- rute pemberian- bentuk sediaan- ukuran- dosis minimum dan maksimum- pharmaceutical elegance/appearance- target pasien (pediatri, geriatri, etc)- marketing
2. Studi praformulasi
2.1. Pendahuluan• Definisi :
penelitian sifat-sifat fisika dan kimia suatu bahan obat baik sendiri maupun dalam campurannya dengan eksipien.
• Tujuan : mendapatkan informasi yang bermanfaat
untuk mengembangkan sediaan yang berkhasiat, aman, stabil dan akseptabel yang dapat diproduksi secara “mass production”
2.2. Latar belakang bahan obat
• Nama• Nama kimia• Struktur kimia• BM• No. lot• Pelarut rekristalisasi• Kemurnian• Efek terapeutik• Perkiraan dosis
Kemurnian.
• Perbandingan antar batch• Dapat mempengaruhi : 1. Stabilitas ( misalnya : logam-logam ) 2. Penampilan/warna 3. Toksisitas ( senyawa amina aromatik bersifat karsinogenik )• Cara deteksi : 1. TLC/HPLC/GC 2. DTA/DSC/TG 3. Hot-stage microscope 4. Phase-solubility analysis
Efek terapeutik.
• Untuk keadaan-keadaan akut, pada umumnya diperlukan absorbsi bahan obat yang cepat.
Contoh : analgetika, hipnotika
• Untuk keadaan-keadaan yang kronis, absorbsi yang lambat lebih dikehendaki fluktuasi kadar bahan obat dalam darah minimal respons lebih konstan.
Contoh : antidiabetika, bronkodilator simpatomi- metika
Perkiraan Dosis.
• Dosis bahan obat dalam tiap sediaan tablet merupakan salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih metode pembuatan tablet.
2.3. Organoleptis
• Warna. - menunjukkan reprodusibilitas antar batch - bila warna bahan obat tidak menarik/ber- variasi : . tambahkan zat warna . sediaan disalut - cara deteksi : color detector
• Rasa. - bila rasa bahan obat tidak enak : . gunakan bentuk yang kurang larut . tambahkan flavour yang sesuai . sediaan disalut
• Bau. - bila bau bahan obat tidak enak : . tambahkan flavour yang sesuai . sediaan disalut/bentuk kapsul
2.4. Mikroskopis.
• Habit kristal - mempengaruhi aliran bahan• Polarisasi mikroskop - isotropik : amorf, kubus. - anisotropik
Foto SEM beberapa morfologi kristal
Foto polarisasi mikroskop Metiltestosteron
Foto polarisasi mikroskop Asam Nikotinat
Gambar PXRD bahan kristalin dan amorf
2.5. KARAKTERISTIK FISIK / FISIKOMEKANIK
1. Titik lebur2. Bobot jenis3. Ukuran dan luas permukaan4. Aliran5. Kompresibilitas/kompaktibilitas6. Higroskopisitas7. Polimorfisa
1. Titik lebur - berkaitan dengan kemurnian bahan - prediksi penyebab tidak larutnya bahan obat
titik lebur pengaruh D-D thd. Kelarutan <1000C tidak signifikan >2000C mungkin signifikan >3000C signifikan
2. Bobot jenis• BJnyata
• BJmampat
• BJbenar
3. Ukuran dan luas permukaan.• Mempengaruhi : - bioavailabilitas - aliran - homogenitas - stabilitas• Pada umumnya bila d<30um, tidak perlu dilakukan pengecilan ukuran partikel.
4. Aliran.• Penting dalam proses tabletasi• Berkaitan dengan bentuk dan ukuran par- tikel.
5. Kompresibilitas/kompaktibilitas.
• Kompresibilitas menyatakan kemampuan serbuk untuk berkurang volumenya dibawah pengaruh tekanan
• Kompaktibilitas menyatakan kemampuan serbuk dikompresi menjadi tablet dengan kekerasan tertentu
• Menentukan pemilihan metode pembuatan tablet
6. Higroskopisitas.
• Terutama bentuk garam yang larut air stabilitas, aliran • Dipengaruhi oleh : - R.H, suhu, luas permukaan - mekanisme adsorbsi
7. Polimorfisme.
• Polimorf• Pseudopolimorf• Perbedaan polimorf mempengaruhi :
- kelarutan bioavailabilitas misal : kloramfenikol palmitat (A,B,C) ampisilin (anhidrat >> trihidrat) - BJ benar
- bentuk kristal - aliran - stabilitas - kompaktibilitas
2.6. KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA
1. Kelarutan2. pKa3. Profil kelarutan – pH4. Koefisien partisi5. Sistem Klasifikasi Biofarmasetika6. Laju disolusi
1. Kelarutan
• Untuk pemakaian p.o dengan tujuan sistemik, bahan obat harus larut agar dapat diabsorbsi.• Kelarutan bahan obat < 1% absorbsi jelek• Alternatif-2 untuk meningkatkan kelarutan : - bentuk garam - bentuk polimorf - bentuk kompleks
2. pKa
Persamaan Henderson-Hasselbach :
(ionized) - asam lemah : pH = pKa + log --------------- (unionized)
(unionized) - basa lemah : pH = pKa + log ----------------
(ionized)
3. PROFIL KELARUTAN - pH
pH Cairan G.I.T berbeda – beda
pers. Henderson – Hasselbach
( ionized ) -------------
( unionized )
Optimal Site of Absorption
4. KOEFISIEN PARTISI
• Menyatakan rasio konsentrasi Unionized yang terdistribusi dalam solven organik – fase air.
Co
Po/w = -----------Cw
Solven yang sering digunakan :- Kloroform- Amil asetat- Isopropil miristat- n – Oktanol (umum digunakan)
> Lipofilitas bahan obat> Indikator permeabilitas bahan obat thd. membran sel.
N.B. : Tidak selalu Po/w >> - Bioavailabilitas >> (dipengaruhi oleh luas permukaan absorption site)
BHN. OBAT
PDT. DLM
CAIRAN GIT
5. LAJU DISOLUSI
BHN. OBAT
TERLARUT
DLM. GIT
BHN. OBAT
DLM CAIRAN
SISTEMIK
Ka
Kd <<< Ka Diss. Rate Limited Absorption Process
Diss
Kd
Abs.
Bioavailabilitasdcdt
= K.A. (Cs – Ct)
Peningkatan A: - pengecilan ukuran, adsorpsi minuskular, sistem dispersi padat Peningkatan CS:- pembentukan garam, kompleks.
2.7. KARAKTERISTIK BIOFARMASETIKA
2.8. STABILITAS
• Solid : - terhadap suhu - terhadap R.H.
- terhadap cahaya • Larutan : - lar. bufer pH 1 – 8
- pelarut bahan pengikat
• Sebagai Pertimbangan Untuk :
- pemilihan proses pembuatan.
- cara penyimpanan
2.9. KOMPATIBILITAS DENGAN EKSIPIEN Inkompatibilitas bahan obat-eksipien :
~ perubahan warna/penampilan
~ degradasi bahan obat
~ perubahan kelarutan
~ perubahan disolusi
~ penurunan potensi
Incubation at stressed condition.
Gambar. Termogram DSC glipizide, MCC dan campuran fisik glipizide-MCC menunjukkan TIDAK ADA INTERAKSI
Gambar. Termogram DSC glipizide, lactose dan campuran fisik glipizide- lactose menunjukkan ADA INTERAKSI
DAFTAR PUSTAKA
1. Adeyeye, M.C. and Brittain, H.G., 2008, Preformulation in Solid Dosage Forms, Informa Healthcare USA Inc., New York
2. Ali, S., 2009, Chemical Principles Applicable to Formulation Development, ExcipientFest, San Juan
3. Ansel, C.H., Popovich N.G., Allen L.V., 1995, Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery System, Lea&Febiger, Baltimore
4. Badan POM R.I., 2006, Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik5. Chen, W., Moore C., 2006, Role of Statistics in Pharmaceutical
Development Using Quality-by-Design Approach- An FDA Perspective, FDA/Industy Statistics Workshop, washington D.C.
6. Gibson M., 2004, Pharmaceutical Preformulation and Formulation A Practical Guide from Candidate Drug Selection to Commercial Dosage Forms, CRC, Florida
7. Qiu Y., Chen Y., Zhang G.G.Z., 2009, Developing Solid Oral Dosage Forms Pharmaceutical Theory and Practice, Elsevier Inc., New York
8. Tong W.Q., 2007, Excipient Compatibility Study: New Challenges and Considerations in the Modern Pharmaceutical R&D Paradigm, AAPS Workshop, Bethesda
Questions?