1. k t s etrtegsergsergserggergergserefaefa
TRANSCRIPT
KURIKULUM
TAMAN KANAK-KANAK ISLAM DARUL HIKMAH LUBUK SIKAPING
TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014
JL. BHAKTI IBU NO. 4
NAGARI TANJUANG BARINGIN
LEMBAR PENGESAHANKURIKULUM TK ISLAM DARUL HIKMAH
LUBUK SIKAPING
Nama Sekolah : TK Islam Darul Hikmah Lubuk SikapingAlamat : Jl. Bhakti Ibu No.4 Kecamatan Lubuk Sikaping Kabupaten PasamanTahun Pelajaran : 2013 –2014
Setelah dilakukan analisis dan verifikasi terhadap Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan ( KTSP ) yang disusun oleh Tim perancang dan TPK TK IslamDarul Hikmah Lubuk Sikaping, dan selanjutnya disebut Kurikulum TK Islam Darul Hikmah Kecamatan Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman , maka dengan ini dinyatakan syah untuk diberlakukan pada Tahun Pelajaran 2013 – 2014.Jika terdapat kekurangan atau kelemahan ,maka akan dilakukan penyempurnaan untuk tahun pelajaran berikutnya.
Disahkan di : Lubuk Sikaping Tanggal : 15 Juli 2013
Diketahui oleh:Kepala UPTD Pendidikan TK/SD
Dan PLS Kecamatan Lubuk Sikaping
SUHEMI, S. Pd ,M.Pd NIP 196206101983021003
Kepala SekolahTK Islam Darul Hikmah Lubuk Sikaping Pasaman
ERLINA ,S,Pd
NIP196705121988022001
Diketahui oleh :Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Pasaman
Drs. KHAIRIL ANWAR ,MM NIP 19600311197908100
KATA PENGANTAR
Pembangunan Pendidikan Nasional didasarkan pada paradigma
membangun manusia Indonesia seutuhnya untuk mengaktualisasikan potensi
dan dimensi kemanusiaan secara optimal, baik dimensi efektif, kognitif maupun
pisikomotorik.Untuk itu taman kanak-kanak memiliki peran yang sangat penting
dan stategis dalam proses peletakan dasar pendidikan generasi bangsa pada
masa mendatang. Pendidikan TK sebagaimana dinyatakan dalam Undang-
Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tantang Sistim Pendidikan Nasional pasal 28
ayat 3 merupakan Pendidikan anak usia dini pada jalan pendidikan formal yang
bertujuan membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis
dan fisik yang meliputi moral dan nilai agama, sosial dan emosional,
kemandirian, kognitif, bahasa, fisik/motorik dan seni untuk siap memasuki
Sekolah Dasar sehinga perlu dikelola secara efektif dan efisien.
Sehubungan telah diterbitkan Peraturan Mentri Pendidikan Nasional RI
No 58 Tahun 2009 tentang Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan, Standar
Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Standar Isi, Proses dan Penilaian serta
Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan dan Pembiayaan, Kemudian
Peraturan Pemerintah PP No 19 Tahun 2005 Pasal 17 ( ayat 2 ) atau Madrasah
dan Komite Madrasah, mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
berdasarkan Standar Kompetensi dan Standar isi.
Dalam rangka melaksanakan perundangan tersebut maka TK Islam Darul
Hikmah Lubuk Sikaping merasa perlu menyusun KTSP demi tercapainya tujuan
Pendidikan Nasional. Namun demikian kritik dan saran kami perlukan
menyadari keterbatasan ilmu yang kami miliki.
Lubuk Sikaping, 15 Juli 2013 Tim Perumus
DAFTAR ISILembar Pengesahan...............................................................................................(i)
Lembar Pertimbangan...........................................................................................(ii)
Kata Pengantar......................................................................................................(iii)
Daftar Isi...............................................................................................................(iv)
Daftar Lampiran ...................................................................................................(v)
BAB I. PENDAHULUANA. Rasional
1. Latar Belakang
a. Kondisi Nyata
b. Kondisi Ideal
c. Potensi dan Karakteristik Satuan Pendidikan
B. Visi Satuan Pendidikan
C. Misi Satuan Pendidikan
D. Tujuan Satuan Pendidikan
BAB II. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKANA. Struktur Kurikulum
B. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
2. Muatan Lokal
3. Pengembangan Diri
4. Program Pembiasaan, Keteladanan, dan Spontanitas
5. Pengaturan Beban Belajar
6. Ketuntasan Belajar
7. Kenaikan Kelas
8. Kelulusan
9. Pendidikan Kecakapan Hidup Berbasis Keunggulan Lokal dan
Global
BAB III. KALENDER PENDIDIKANA. Pengaturan Permulaan Tahun Pelajaran
B. Jumlah Minggu Efektif Belajar
C. Jadwal Libur
D. Jadwal Peringatan Hari Besar Nasional Dan Keagamaan
E. Jadwal Kerohanian
BAB IV. PENUTUP
BAB I
PENDAHULUANA. Latar Belakang
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah
suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan
usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Anak usia dini yang berada pada rentangan usia 0 sampai 6 Tahun, secara
terminologi disebut sebagai usia pra sekolah. Perkembangan kecerdasan pada
masa ini mengalami peningkatan dari 50% menjadi 80%. Selain itu berdasarkan
hasil penelitian/ kajian yang dilakukan oleh pusat kurikulum Balitbang Diknas
menunjukkan bahwa hampir pada seluruh aspek perkembangan anak yang masuk
PAUD/ TK mempunyai kemampuan lebih tinggi dari pada anak yang tidak masuk
PAUD/ TK di kelas 1 Sekolah Dasar
Usia PAUD/ TK merupakan masa peka bagi anak. Anak mulai sensitif untuk
menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak. Masa ini
merupakan masa untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan
kemampuan fisik, kognitif, bahasa, seni, sosial-emosional, konsep diri, disiplin,
kemandirian, sopan-santun, jujur, dan nilai-nilai karakter lainnya
Atas dasar hal tersebut diatas maka perlu disusun suatu kurikulum yang
berdasarkan kharateristik anak dalam rangka mengembangkan seluruh potensi
anak.
B. Standar Isi
1. Struktur Program
Stuktur program kegiatan PAUD mencakup bidang pengembangan
pembentukan perilaku dan bidang pengembangan kemampuan dasar melalui
kegiatan bermain dan pembiasaaan. Lingkup pengembangan meliputi: (1)
nilai-nilai agama dan moral, (2) fisik, (3) kognitif, (4) bahasa, dan (5) sosial
emosional. Kegiatan pengembangan suatu aspek dilakukan secara terpadu
dengan aspek yang lain, menggunakan pendekatan tematik.
2. Bentuk Kegiatan Layanan
2.1 Kegiatan PAUD untuk kelompok usia 2 -< 4 Tahun
2.2 Kegiatan PAUD untuk kelompok usia 4 -< 6 Tahun
3. Alokasi Waktu
3.2 Kelompok usia 2 _ < tahun:
3.2.1 Satu kali pertemuan selama 180 menit.
3.2.2 Dua kali pertemuan per minggu.
3.2.3 Tujuh belas minggu per semester.
3.2.4 Dua semester per tahun.
3.3 Kelompok usia 4 - <6 tahun
3.3.1 PAUD .Jatur pendidikan Formal:
3.3.1 .1 Satu kali pertemuan serama 150 - 180 menit.
3.3.1-2 Enam atau rima hariper minggu, dengan jumrah
pertemuan
sebanyak 900 menit (30 jam @ 30 menit).
3.3.1.3 Tujuh belas minggu efektif per semester.
3.3.1.4 Dua semester pertahun.
4. Rombongan Belajar
4.1 PAUD Jarur pendidikan Formal, jumlah maksimal peserta didik setiap
rombongan belajar sebanyak 20 peserta didik dengan 1 orang guru TK/ RA
atau guru pendamping. Kelompok A untuk anak usia 4-5 Tahun dan
kelompok B untuk usia 5-6 Tahun
4.2 PAUD Jarur pendidikan Nonformar, jumlah peserta didik setiap rombongan
bersifat freksibel, disesuaikan dengan usia dan jenis layanan program, dan
tersedia minimal seorang guru/ guru pendamping. selain itu harus tersedia
pengasuh dengan perbandingan antara pendidik (guru/ guru pendamping/
pengasuh) dan peserta didik sbb:
4.2.1 Kelompok usia 0 - <1 tahun 1 : 4 anak;
4.2.2 Kelompok usia 1 - <2 tahun 1 : 6 anak;
4.2.3 Kelompok usia 2 - <3 tahun 1 : 8 anak;
4.2.4 Kelompok usia 3 - <4 tahun 1 : 10 anak;
4.2.5 Kelompok usia 4 - <5 tahun 1 : 12 anak;
4.2.6 Kelompok usia 5 - <6 tahun 1 :15 anak,
C. Standar Proses
1. Perencanaan:
1 .2 Pengembangan Rencana Pembelajaran
1.2.1 Perencanaan penyelenggaraan PAUD meliputi Perencanaan
Semester, Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) dan Rencana
Kegiatan Harian (RKH).
1.2.2 Rencana Kegiatan, untuk anak usia 0 - 2 tahun bersitat individual.
Jadwal kegiatan disasuaikan dengan jadwal harian masing-masing
anak.
1.3 Prinsip-Prinsip
l.3.l Memperhatikan tingkat perkembangan, kebutuhan, minat dan
karakteristik anak.
1.3.2 Mengintegrasikan kesehatan, gizi, pendidikan, pengasuhan, dan
perlindungan.
1.3.3 Pembelajaran dilaksanakan melalui bermain.
1.3.4 Kegiatan pembelajaran dilakukan secara
bertahap,berkesinambungan dan bersifat pembiasaan.
1.3.5 Proses pembelajaran bersifat aktif, kreatif, interaktif, efektif, dan
menyenangkan.
1.3.6 Proses pembelajaran berpusat pada anak.
1.4 Pengorganisasian
1.4.1 Pemilihan metode yang tepat dan bervariasi.
1.4.2 Pemilihan alat bermain dan sumber belajar yang ada di lingkungan.
1.4.3 Pemilihan teknik dan alat penilaian sesuai dengan kegiatan yang
dilaksanakan.
2. Pelaksanaan
2.1 Penataan lingkungan bermain
2.1.1 Menciptakan suasana bermain yang aman, nyaman, bersih, sehat
dan menarik.
2.1.2 Penggunaan alat permainan edukatif memenuhi standar keamanan,
kesehatan dan sesuai dengan fungsi stimulasi yang telah
direncanakan
2.1.3 Memanfaatkan lingkungan.
2.2 Pengorganisasian Kegiatan
2.2.1 Kegiatan dilaksanakan di dalam ruang/kelas dan di luar
ruang/kelas.
2.2.2 Kegiatan dilaksanakan dalam suasana yang menyenangkan.
2.2.3 Kegiatan untuk anak usia 0 - <2 tahun, bersifat individual
2.2.4 Pengelolaan kegiatan pembelajaran pada usia 2 - <4 tahun dalam
kelompok besar, kelonrpok kecil dan individu meliputi inti dan
penutup.
2.2.5 Pengelolaan kegialan pembelajaran pada usia 4 - <6 tahun dilakukan
dalam individu, kelompok kecil, dan kelompok besar meliputi tiga
kegiatan pokok, yaitu pembukaan, inti dan penutup.
2.2.5 Melibatkan orang tua/keluarga.
D. Standar Penilaian
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan tingkat pencapaian perkembangan anak yang mencakup:
1. Teknik Penilaian
Pengamatan, penugasan, unjuk kerja, pencatatan anekdot, percakapan/dialog,
laporan orang tua, dan dokumentasi hasil karya anak (portofolio), serta
deskripsi profil anak
2. Lingkup
2.1 Mencakup seluruh tingkat pencapaian perkembangan peserta didik.
2.2 Mencakup data tentang status kesehatan, pengasuhan, dan pendidikan.
3. Proses
3.l Dilakukan secara berkala, intensif, bermakna, menyeluruh, dan
berkelanjutan.
3.2 Pengamatan dilakukan pada saat anak melakukan aktivitas sepanjang hari.
3.3 Secara berkala tim pendidik mengkaji-ulang catatan perkembangan anak
dan berbagai informasi lain termasuk kebutuhan khusus anak yang
dikumpulkan dari hasil catatan pengamatan, anekdot, check list, dan
portofolio.
3.4 Melakukan komunikasi dengan orang tua tentang perkembangan anak,
termasuk kebutuhan khusus anak.
3.5 Dilakukan secara sistematis, terpercaya, dan konsisten.
3.6 Memonitor semua aspek tingkat pencapaian perkembangan anak.
3.7 Mengutamakan proses dampak hasil.
3.8 Pembelajaran melalui bermain dengan benda konkret.
4. Pengelolaan hasil
4.l Pendidik membuat kesimpulan dan laporan kemajuan anak berdasarkan
informasi yang tersedia.
4.2 Pendidik menyusun dan menyampaikan raporan perkembangan anak
secara tertulis kepada orang tua secara berkala, minimal sekali dalam
satu semester.
4.3 Laporan perkembangan anak disampaikan kepada orang tua dalam bentuk
laporan lisan dan tertulis secara berkala, disertai saran-saran yang dapat
dilakukan orang tua di rumah.
5. Tindak lanjut
5.1 Pendidik menggunakan hasil penilaian untuk meningkatkan kompetensi
diri.
5.2 Pendidik menggunakan hasil peniraian untuk memperbaiki program,
metode, jenis aktivitas/kegiatan, penggunaan dan penataan alat permainan
edukatif, alat kebersihan dan kesehatan, serta untuk memperbaiki sarana
dan prasarana termasuk untuk anak dengan kebutuhan khusus.
5.3 Mengadakan pertemuan dengan orang tua/keluarga untuk mendiskusikan
dan melakukan tindak lanjut untuk kemajuan perkembangan anak
5.4 Pendidik merujuk keterlambatan perkembangan anak kepada ahlinya
melalui orang tua.
5.5 Merencanakan program pelayanan untuk anak yang memiliki kebutuhan
khusus.
E. Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
1. Standar Pendidik
a. Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
Kualifikasi dan kompetensi guru PAUD didasarkan pada Peraturan Menteri
pendidikan Nasional Republik lndonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru beserta lampirannya.
Bagi guru PAUD jalur pendidikan formal (TK, RA, dan yang sederajat)
dan guru PAUD jalur pendidikan nonformal (TPA, KB. dan yang
sederajat) yang
belum memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi disebut Guru
Pendamping dan Pengasuh.
b. Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Pendamping
Memiliki ijazah D-ll PGTK dari Perguruan Tinggi terakreditasi, atau
memiliki ijazah minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat
dan memiliki sertifikat pelatihan/pendiciikan/ kursus PAUD yang
terakreditasi.
2. Standar Tenaga Kependidikan
Untuk membantu anak usia dini mencapai tingkat perkembangan potensinya,
layanan PAUD harus dikelola dengan baik. Setiap satuan PAUD harus
memiliki penanggung jawab yang bertugas merencanakan, melaksanakan,
mengelola administrasi dan biaya, serta mengawasi pelaksanaan program.
Tenaga kependidikan PAUD terdiri atas pengawas/penilik, kepala sekolah,
pengelola, tenaga administrasi, dan petugas kebersihan yang diatur sendiri oleh
masing-masing lembaga.
a. Pengawas/Penilik
Kualifikasi dan kompetensi Pengawas PAUD jalur pendidikan formal
didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik lndonesia
Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah beserta
lampirannya.
Kualifikasi dan kompetensi Penilik PAUD jalur pendidikan nonformal
didasarkan pada Peraturan Penilik pendidikan nonformal pada umumnya.
b. Kepala PAUD Jalur Pendidikan Formal
Kualifikasi dan kompetensi kepala TK/RA didasarkan pada Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik lndonesia Nomor 13 Tahun 2007
tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah beserta lampirannya.
c. Pengelola PAUD Jalur Pendidikan nonformal
Pengelola PAUD jalur pendidikan nonformal adalah penanggungjawab
dalam satuan PAUD jalur pendidikan nonformal dengan kualifikasi:
1) Minimal memiliki kualifikasi dan kompetensi guru pendamping.
2) Berpengalaman sebagai pendidik PAUD minimal 2 tahun.
3) Lulus pelatihan/magang/kursus pengelolaan PAUD dari lembaga
terakreditasi.
F. Landasan Pengembangan
1. UUD 1945 Pasal 28 B ayat 2: Setiap anak atas kelangsungan hidup, tumbuh
dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.
2. UU No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak pasal 9 ayat 1: setiap anak
berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan
pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya.
3. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal I Butir
14 : Pendidikan Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian
ransangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dan memasuki pendidikan
lanjut.
4. PP No. 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan penyelenggaraan Pendidikan
pada Satuan Pendidikan.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No 58 Tahun 2009 Tentang standar
Pendidikan anak Usia Dini ( PAUD )
G. Tujuan Pengembangan Kurikulum
1. Sekolah
a. Memperkenalkan pentingnya Pendidikan Usia Dini kepada masyarakat.
b. Mengembangkan kondisi PAUD/Taman Kanak-Kanak Islam Darul
Hikmah Lubuk Sikaping pada pihak yang berkepentingan.
2. Kepala Sekolah dan Guru
a. Sebagai acuan pelaksanaan proses belajar mengajar
b. Memberikan kesempatan untuk pengembangan kompetensi.
3. Peserta Didik
a. Mengembangkan berbagai potensi, baik fisik dan psikis yang meliputi
moral nilai-nilai agama, Sosial, emosional, kognitif, bahasa, fisik motorik,
kemandirian dan Seni untuk siap memasuki pendidikan dasar.
b. Mengenal dan menanamkan disiplin sedini mungkin.
c. Mengenalkan anak dengan dunia sekitar.
H. Prinsip Pengembangan Kurikulum
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan
kepentinganpeserta didik dan lingkungan.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis dan
serta bertanggung jawab. Untuk mendukung mencapai tujuan tersebut
pengembangan kompetensi peserta didik disesuikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik serta tuntun
lingkungan. Memilikiposisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat
kepada peserta didik.
2. Beragam dan terpadu.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai
dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat,
status sosial ekonomi dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen
muatan wajib kurikulum, muatan lokal dan pengembangan diri secara terpadu,
serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat
antara substansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Kurikulum dikembangkan atas kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi
kurikulum memberi pengalaman belajar peserta didik untuk megikuti dan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahua, teknologi dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan kemasyarakatan dunia
usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,
keterampilan berfikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan
keterampilan vokasional merupakan keniscayaan
5. Menyeluruh dan berkesanambungan.
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan peserta
didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan
antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan informal dengan
memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkugan yang selalu berkembang serta
arah pengembangan manusia seutuhnya.
7. Seimbang atara kepentingan Nasional dan kepentingan daerah.Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling
mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam
Kerangka Negara Kesatuan Repoblik Indonesia ( NKRI )
BAB II
A. Tujuan Pendidikan Nasional
Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
B. Tujuan Pendidikan Usia Dini
Membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap prilaku, pengetahuan,
keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungan dan perkembangan selanjutnya.
C. Visi dan Misi
Visi : “ Mewujudkan berkembangnya potensi anak didik agar berprilaku baik,
cerdas, mandiri, demokratis, serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa “
Misi :
a. Melaksanakan pembisaan-pembiasaan yang baik dalam kegiatan sehari-hari.
b. Melaksanakan PBM secara teratur dan dapat mengembangkan potensi anak.c. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang demokratis dalam rangka
melatih kreatifitas dan kemandirian anak.
D. Tujuan Sekolah
Tujuan Taman Kanak-kanak Islam Darul Hikmah Lubuk Sikaping berharap setiap
peserta didik yang keluar memiliki :
Sikap perilaku dan akhlak mulia
Dasar kompetensi untuk melanjutkan pendidikan berikutnya.
Aqidah yang benar, iman dan taqwa.
E. Frofil Sekolah1. Kekuatan ( Shenght )
Sebagian besar ketenagaan sudah PNS
Pendidikan guru sama sekali sudah relevan dengan tugas
Setiap kegiatan lomba anak ada berprestasi baik ditingkat Kecamatan,
Kabupaten.
Pengurus aktif dalam mengawasi perkembangan TK
Kerja sama orang tua sudah bagus
Tersedia laptop
Lingkungan bermain memadai
Mengadakan pengenalan Bahasa Inggris
Kegitan Dram Band
2. Kelemahan ( Weaknes )
Kurangnya tenaga dibidang
a. Guru Bahasa Inggrisb. Guru Seni Musik
Tidak mempunyai ruang pustaka
Tidak punya tenaga TU
Tidak tersedia perumahan kepala dan guru
Tidak tersedianya ruang UKS / Mushalla
Dana yang dianggarkan tidak mencukupi
Alat bermain didalam tidak memadai, banyak rusak.
3. Peluang
Kedepan akan dapat berkembang sesuai degan harapan.
Memiliki lahan yang cukup ntuk mengembangkan sarana dan prasarana
4. Tantangan ( Threat )
Banyak bermunculan TK Swasta yang bonafit dengan sumber dana banyak dan
PAUD semakin menjamur.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMANDINAS PENDIDIKAN
TAMAN KANAK – KANAK ISLAM DARUL HIKMAH
Jalan Bhakti Ibu No. 4 Lubuk SikapingP A S A M A N
PROFIL PAUD ISLAM DARUL HIKMAH
Nama : PAUD Islam Darul HikmahAlamat : Jl. Bhakti Ibu No. 4Desa/Kelurahan : Tanjung BeringinKecamatan : Lubuk SikapingKabupaten/Kota : PasamanProvinsi : Sumatera BaratKode Pos : 26351Telepon : 081374411761
1. Tahun pendirian : 1985
2. Tahun beroperasi : 1985
3. Status tanah : Hibah
a. Surat kepemilikan tanah : -
b. Luas tanah : 1400m²
4. Status bangunan :
a. Surat izin bangunan : -
b. Luas bangunan sekolah : 120m²
5. Jumlah anak didik dalam tahun 2012/2013
Kelompok Jumlah anak KeteranganB1 21B2 27B3 27B4 27
6. Tenaga kependidikan
a. Guru PNS : 4 Orang (ijazah S1)
b. Guru Honor : 4 Orang, (ijazah S1) 1 Orang; (ijazah DII) 1 Orang;
(ijazah D1) 1 Orang; (ijazah SMK) 1 Orang
Jumlah : 8 Orang
SARANA DAN PRASARANA
1. Kondisi ruang / lahan :
a. 1 ruang kepala sekolah
b. 4 ruang kelas
c. 2 wc anak
d. 1 gudang
e. 4 buah tempat cuci tangan
f. Halaman sekolah
2. Perabot ruang kelas / belajar :
a. 46 meja anak
b. 90 kursi anak
c. 4/4 meja dan kursi guru
d. 4 lemari
e. 5 tempat sampah
f. 5 karpet
3. Perabot ruangan kantor :
a. 2/2 meja dan kursi kerja
b. 2 lemari
c. 2 pasang kursi tamu
d. 1 papan tulis
4. Alat permainan di luar kelas/ halaman :
a. 1 seluncuran
b. 2 papan jungkitan
c. 2 ayunan
d. 1 papan titian
e. 1 tangga
f. 1 bola dunia
g. 1 putaran
Lubuk sikaping, 15 Juli 2013Kepala TK Islam Darul Hikmah
ERLINA, S.Pd
NIP : 19670512 198802 2 001
BAB III
STRKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. STRUKTUR KURIKULUM
NO BIDANG PENGEMBANGAN ALOKASI WAKTU1 Pembiasaan 1. Moral dan nilai-nialai agama,
Sosial, emosional dan kemandirian
2,5 jam perhari
2
3
Kemampuan Dasar
Muatan lokal
2. Berbahasa a. Menerima bahasa b. Mengungkapkan bahasa c. Keaksaraan
3. Kognitif a. Pengetahuan umum dan sains b. Konsep bentuk, warna, ukuran dan pola c. Konsep bilangan, lambing bilangan dan huruf.
4. Fisik a. Motorik kasar b. Motorik halus c. Kesehatan fisik
1. PPAI a. Aqidah b. Ibadah c. Membaca Iqra’
2. BAM a. Mampu berbahasa minang b. Seni budaya minang kabau c. Hasil kerajinan dan makanan daerah.
3. Bahasa inggris a. Berbahasa inggris secara sederhana.
Melalui pendekatan
Alokasi Waktu 15 jam/minggu
B. MUATAN KURIKULUM
a. Bidang Pengembangan Pembiasaan
Merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dan ada dalam
kehidupan sehari-hari sehingga menjadi kebiasaan yang baik, bidang
pengembangan ini meliputi aspek :
1. Pengembangan moral dan nilai-nilai agama
Diharapkan akan meningkatkan ketaqwaan anak kepada Tuhan Yang Maha
Esa
dan membina sikap anak dalam rangka meletakkan dasar agar anak menjadi
warga negara yang baik.
2. Perkembangan sosial, emosional dan kemandirian.
Dimaksud untuk membina anak agar dapat mengendalikan emosinya secara
wajar dan dapat berinteraksi.dengan sesamanya maupun dengan orang dewasa
dengan baik serta dapat menolong dirinya sendiri dalam rangka kecakapan
hidup.
b. Bidang Pengembangan Kemampuan Dasar.
Merupakan kegiatan yang disiapkan oleh guru untuk meningkatkan
kemampuan dan kreativitas sesuai dengan tahap perkembangan anak. Bidang
pengembangan kemampuan dasar meliputi aspek :
1. Berbahasa
Bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang
sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif dan
membangitkan minat untuk dapat berbahasa Indonesia.
2. Kognitif
Pengembangan ini bertujuan mengembangkan kemampuan berfikir anak
untuk dapat mengolah perolehan belajarnya dapat menemukan bermacam-
macam alternatif pemecahan masalah, membantu anak untuk
mengembangkan kemampuan logika, matematikanya dan pengetahuan
akan ruang dan waktu, serta mempunyai kemampuan untuk memilah-
milah, mengelompkkan serta mempersiapkan kemampuan berfikir teliti.
3. Fisik / Motorik
Bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih gerakan tubuh dan
koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat,
sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat sehat dan
terampil.
Standart kompetensi yang diharapkan dari pendidikan TK adalah tercapai tugas-
tugas perkembangan secara optimal sesuai dengan standar yang telah dirumuskan.
Aspek-aspek perkembangan yang diharapkan dicapai meliputi aspek moral dan
nilai-nilai agama, sosial, emosional dan kemandirian berbahasa, kognitif,
fisik/motorik, dan seni yang telah diuraikan diatas.
Melalui pemberian ransangan, stimulus dan bimbingan diharapkan akan
meningkatkan perkembangan prilaku dan sikap melalui pembiasaan yang baik,
sehingga menjadi dasar utama dalam pembentukan pribadi anak sesuai dengan
nilai-nilai yang ada dimasyarakat.
Kompetensi Dasar
Merupakan pengembangan potensi-potensi pada anak yang diwujudkan
dalam berfikir dan bertindak sesuai dengan penempatan usianya berupa
pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang dapat dikenali melalui
sejumlah hasil belajar dan indikator yang dapat diukur dan berguna bagi guru
seberapa jauh tuntutan target kompetensi yang harus dicapai.
Hasil Belajar
Merupakan pernyataan kemampuan anak yang dicapai dari suatu tahapan
yang pengalaman belajar dalam satu kompetensi dasar.
Indikator
Indikator merupaka hasil belajar yang lebih spesifik dan terukur dalam satu
kompetensi dasar, dapat digunakan sebagai dasar penilaian terhadap anak
dalam mencapai pembelajaran dan kinerja yang diharapkan.
C. KELOMPOK BIDANG PENGEMBANGAN
Pembiasaan
- Moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional dan kemandirian
Kemampuan Dasar
- Kemampuan berbahasa
- Kognitif
- Fisik / Motorik
D. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP ( LIFE SKILL )
Pembekalankecakapan hidup pada Taman Kanak-kanak melalui 4 komponen yaitu:
1. Reorientasi Pembelajaran
2. Pengembangan Budaya TK
3. Manajemen TK
4. Hubungan sinergi dengan masyarakat
1. Reorientasi Pembelajaran
Hakekat pembelajaran di TK adalah menggali pengetahuan, memperoleh
keterampilan dan membentuk sikap yang pada akhirnya dapat digunakan sebagai
bekal hidup serta memecahkan masalah, mulai diarahkan pada kecakapan hidup
awal yang di integrasikan kedalam kegiatan belajar mengajar seperti : berdo’a,
berani tampil bercerita pengalaman hari kemarin /hari saat tampil didepan teman-
teman dan guru, berani menyampaikan ide/gagasan, rasa estetika, belajar kelompok
merapikan mainan dan meletakkan pada tempatnya dan lain-lain.
Bermain merupakan pendekatan dalam kegiatan belajar pada situasi yang
menyenangkan dengan mengunakan strategi, metode, materi/bahan dan media yang
menarik serta mudah diikuti anak sehingga melalui bermain anak diajak
bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan objek-objek yang dekat dengan anak
pembelajaran jadi bermakna.
2. Pengembangan Budaya TK
Pengembangan kecakapan hidup merupakan bagian prilaku dalam kehidupan
sehari-sehari. Lingkungan sekolah merupakan wahana yang sangat kondusif untuk
menumbuhkan kecakapan hidup pada anak. Contohnya jika guru atau tenaga
pendidik menerapkan disiplin waktu, saling menghargai dalam prilaku sehari-hari,
bersalaman dengan guru kepala sekolah serta dengan rekan sejawat sesampainya
disekolah dan membuang sampah pada tempatnya, maka berharap secara pertahap
siswa dapat mengikuti. Oleh sebab itu fokus diarahkan untuk menjadi pendidikan
kecakapan hidup sebagai budaya bagi semua warga disekolah, artinya semua warga
disekolah menghayati bahwa aspek-aspek kecakapan hidup merupakan bagian
penting dalam prilaku belajar dan kemudian menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari, dengan demikian faktor keteladanan pendidik jadi sangat penting dan
berperan dalam pengembangan budaya di Taman Kanak-kanak.
3. Manajemen TK
Manajemen TK perlu diarahkan untuk mendukung pelaksanaan pendidikan
pendidikan kecakapan hidup, yang diperkuat dalam Pelaksanaan Manajemen
Berbasis Sekolah ( MBS ) yaitu kemandirian, keterbukaan, kerjasama, Akutabilitas
dan Sustainabilisasi / keberlangsungan Program Sekolah.
4. Hubungan Sinergi dengan Masyarakat
Prinsip dasar yang perlu dikembangkan dalam pelaksanaan pendidikan
kecakapan hidup adalah hubungan sinergi yang bersifat timbal balik antara Taman
Kanak-kanak dengan masyarakat. Bukan hanya fasilitas atau materi semata, tapi
kesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam mengimplementasikan sebagai
kebijakan dalam meningkatkan dan mengembangkan kwalitas pembelajaran
kecakapan hidup di TK perlu dukungan oleh masyarakat dan pihak terkait lainya.
E. BEBAN BELAJAR
1. 1 Minggu = 30 jam x 30 menit = 900 menit
2. 1 Semester = 17 minggu x 900 menit = 153000 menit
3. 1 Tahun = 2 semester x 153000 menit = 306000 menit
F. REGULASI
1. Ketuntasan Belajar
No Bidang Pengembangan Persentase Ketentuan1
2
Pembentukan perilaku :
a. Pembiasaan Moral dan Nilai-nilai Agama
b. Sosial, Emosional dan Kemandirian
Pengembangan Kemampuan Dasar
a. Pengembangan Bahasa
b. Pengembangan Kognitif
c. Pengembangan Fisik
85
85
80
85
85
2. Peraturan
a. Kelompok Belajar
Kelompok bermain umur anak 3 - 4 tahun
Kelompok belajar A umur anak 4 tahun - 5 tahun pada awal bulan Juli/awal
tahun pelajaran
Kelompok belajar B umur anak 5 tahun – 6 tahun pada awal bulan Juli/awal
tahun pelajaran.
b. Program Penamatan
Anak telah berumur 6 tahun 3 bulan – 7 tahun pada akhir tahun pelajaran
Anak telah mengikuti pelajaran selama 1 tahun atau telah mendapatkan Surat
Keterangan Tanda Tamat Belajar
c. Pemberitahuan Umum Sekolah
1. Setiap hari mulai proses belajar mengajar anak didik jam 8 S/d 11 Wib.
2. Murid hadir disekolah 15 menit sebelum masuk kelas.
3. Bagi murid yang terlambat wali murid yang mengantar anak melapor pada guru
piket
4. Pada orang tua yang mengantarkan anaknya tidak diperkenakan masuk pagar dan
juga tidak diperkenakan menunggu putra-putrinya didalam kelas/sedang berbaris
5. Tamu/wali murid yang berurusan kekantor atau kepada guru diharapkan mengisi
buku tamu.
6. Murid yang tidak hadir harus ada surat dari orang tua / melapor pada guru kelas
7. Setiap hari senin diadakan pemeriksaan kuku, gigi, rambut dan kebersihan pakaian
8. Khusus bagi murid pria rambut dimuka tidak melebihi batas alis mata, samping
tidak menutupi telinga dan dibelakang tidak melampaui kerah baju.
9. Mainan disekolah tidak diperkenankan dibawa anak pulang
10. Anak-anak tidak diperkanankan membawa uang, karena disekolah telah
disiapkan
makanan yang bergizi, kecuali uang tabungan yang diletakkan dikeranjang yang
telah disediakan untuk setiap kelompk belajar atau ada keperluan lainnya yang
diberitahu ibu guru dengan undangan.
11. Anak-anak tidak diperkenankan memakai perhiasan, khususnya perempuan.
12. Kami mohon kepada orang tua murid untuk menjaga tata tertib, dan mari kita
jaga kebersihan lingkugan demi keselamatan dan kesehatan anak kita.
13. Ulang tahun diadakan massal disekolah.
14. Tolong perhatikan anak-anak sebelum berangkat kesekolah, sepertibuah baju,
topi, celana, sepatu dan lainya, diharapkan memakai sepatu hitam.
15. Pemberitahuan akan diberikan dalam bentuk surat kecil yang dibawa anak pulang
atau yang ada di papan pengumuman di umumkan.
d. Tata Tertib Anak
1. Setiap hari harus memakai baju seragam lengkap yang sudah ditetapkan.
2. Setiap hari harus memakai sepatu.
3. Setiap hari harus memakai kaus kaki
4. Setiap hari harus membawa sapu tangan
5. Setiap hari harus membawa tabung air
6. Setiap hari harus tiba disekolah beri salam kesemua guru.
7. Kalau ada anak menangis tidak mau dibujuk guru kelompok belajarnya atau dapat
dibawa keluar kelas oleh guru yang lain kalau ada guru pendamping.
8. Tidak dibenarkan anak memakai sandal, kecuali kakinya sakit.
9. Tidak ada anak yang membawa uang sebab anak diberi snack di sekolah.
e. Tata Tertib Wali Murid
1. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah tolong diberi sarapan anak kita dahulu
2. Orang tua mengantar dan menjemput anak hanya sampai di pagar / tidak
dibenarkan
menunggu anak dihalaman sekolah ( dalam pagar )
3. Orang tua yang akan berkonsultasi dengan guru kelompok belajar anak dapat
menghubungi guru tersebut setelah pelajaran selesai diberikan.
4. Bila orang tua akan mengambil anaknya dalam waktu belajar harus melapor pada
guru piket atau guru kelompok belajarnya.
Sangsi : Bagi yang melanggar tata tertib ini akan diberi sangsi sebagai berikut :
Peringatan secara lisan
Peringatan secara tulisan
f. Penerimaan Siswa Baru
1. Untuk kelompok belajar
Kelompok bermain umur anak 3 - 4 tahun
Kelompok belajar A umur anak 4 than - 5 tahun pada awal bulan Juli/awal
tahun pelajaran
Kelompok belajar B umur anak 5 tahun – 6 tahun pada awal bulan Juli/awal
tahun pelajaran.
dibuktikan dengan foto copy Akta Kelahiran dari catatan sipil.
2. Calon wali murid bersedia mematuhi peraturan yang berlaku di TK Islam Darul
Hikmah Lubuk Sikaping.
3. Mengisi formulir pendaftaran yang disediakan oleh TK
4. Anak yang akan masuk TK dibawa waktu mendaftar
g. Mutasi Murid
1. Anak yang pindah dari TK lain ke TK Islam Darul Hikmah Lubuk Sikaping harus
membawa surat pindah dari TK yang lama.
2. Anak pindah dapat diterima apabila fasilitas di TK Islam Darul Hikmah Lubuk
Sikaping memungkinkan
3. Anak yang pindah dari TK Islam Darul Hikmah Lubuk Sikaping akan diberikan
surat pindah apabila alasan tepat.
F. MUATAN LOKALMuatan lokal yang dikembangkan di TK Islam Darul Hikmah lubuk Sikaping terdiri dari 3 macam yaitu : 1. Budaya Alam Minangkabau diberikan sesuai dengan indikator yang muncul2. Bahasa Inggris diberikan pada pagi hari ketika di dalam kelas.3. Pendidikan Agama Islam diberikan sesuai dengan indikator yang muncul,dan
juga dilaksanakan pada hari Jum’at
G. PENGEMBANGAN DIRIPengembangan diri pada TK Islam Darul Hikmah Lubuk Sikaping tahun 2013 / 2014 terdiri dari 3 pilihan dan setiap anak dapat memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Kegiatan pengembangan diri dilakukan setiap hari Sabtu .Berikut jenis – jenis pengembangan diri yaitu :3.1 A. Olah raga
- Senam
C. Seni - Perkusi ( Drumband )
- Seni Rupa (mewarnai dan menggambar)- Seni Suara / seni musik
3.2 Kegiatan Pembiasaan
A. Pembiasaan Rutin
- Berdoa dan Pembacaan surat –surat pendek
- Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya
- Upacara Bendera
- Kebersihan Lingkungan
- Senam Pagi
- Ceramah Kebersihan / kesehatan
B. Pembiasaan Terprogram
Kegiatan Keagamaan
- Pelaksanaan Sholat Idul Adha
- Peringatan Hari Besar Agama Islam
3.3 Kegiatan Keteladanan
a. Pembinaan Ketertiban pakaian seragam
b. Penanaman kedisiplinan
c. Penanaman nilai Akhlak Islam
d. Penanaman budaya minat baca
e. Penanaman budaya keteladanan :
- Penanaman budaya bersih diri
-Penanaman budaya bersih kelas dan lingkungan
- Penanaman budaya lingkungan hijau
3.4 Kegiatan Nasionalisme dan Patriolisme
a. Peringatan Hari Kemerdekaan
b. Peringatan Hari Pendidikan Nasional
c. Seminar Pendidikan
3.5 Pekan Kreatifitas siswa
3.6 Pembinaan dan bimbingan bagi siswa lomba Kecamatan/ Kabupaten