1. farmakog 2
DESCRIPTION
FARMAKOGNOSITRANSCRIPT
PENDAHULUAN
• Indonesia merupakan negara kaya dengan biodiversitinya:– Sumberdaya
Hutan– Sumberdaya
Lautan• Pengetahuan
tradisional • Semua potensial
untuk dikembangkan sebagai sumber obat
Metabolit Primer dan SekunderBakteri, Jamur, Tumbuhan Tinggi,
Hewan
Senyawa anorganik
Senyawa Organik
Metabolit Primer
1. Mempunyai peranan penting
2. Universal
3. Senyawa pembangun
Metabolit Sekunder
1. Mempunyai peranan khusus
2. Tidak universal3. Senyawa hasil
alam
Biosintesis Klorofil + CO 2 + H2O + Cahaya matahari
KarbohidratFotosintesis
GlikolisisSiklopentosa
Asam fosfoenolpiruvat
Asam sikimat
Asam amino
Asam sinamat
Senyawa fenilpropanoid
Asam piruvat
Alkaloid Asetil koenzim A
Daur asam sitratAsam amino
Flavonoid
Malonilkoenzim A
Asam lemak
Poliasetilena
Asam mevalonat
Terpenoid Steroid Karotenoid
Poliketida
Senyawa fenolat
Karbonoilfosfat
(H2NCO-OPO3H2)
N2 / NH3
H3PO4
TUMBUHAN SEBAGAI SUMBER OBAT
• Adanya khasiat, rasa, fungsi energi dll dari suatu bahan disebabkan oleh adanya senyawa kimia tertentu
• Komponen kimia dalam tanaman (organisme):– Metabolit primer (protein,
lemak, karbohidrat, dan asam nukleat)
– Metabolit sekunder (alkaloid, flavonoid, terpenoid dll)
Tumbuhan sebagai Sumber Biofarmaka
• Tumbuhan yang dimanfaat sebagai obat lebih dikaitkan pada kandungan metabolit sekundernya
Tumbuhan sebagai Sumber Biofarmaka
• Sifat dari komponen aktif dalam tanaman:– Kadarnya tergantung pada jenis
tanaman dan lingkungan tumbuhnya – Stabil Tahan terhadap proses– Tidak stabil Berubah karena proses
• Konsekuensi dari sifat ini:– Teknik budidaya ditangani secara
khusus– Proses pascapanen dan pengolahan
yang khusus
PROSES PASCA PANEN
Tujuan Pengelolaan Pasca Panen1. Mencegah kerugian karena perlakuan prapanen yang tidak tepat2. Menghindari kerusakan akibat waktu dan cara panen yang tidak tepat3. menghindari kerusakan karena teknologi pasca panen yang kurang tepat4. terjaminnya suplai bahan baku produksi tanaman obat 5. Pengolahan limbah yang dapat memberikan nilai tambah6. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya alam dan menjamin kelestariannya
PENGARUH PENGELOLAAN PASCA PANEN TERHADAP SIFAT HASIL
Daun Buah Bunga Batang dan Kulit Batang Akar Rimpang dan umbi-umbian Biji-bijian
PERTANYAAN
1. Mengapa kita harus tahu waktu dan cara panen yang tepat?
2. Apa saja kegiatan pengelolaan pasca panen tanaman obat?
3. Berikan contoh senyawa yang tidak stabil dalam poses pengolahan sampai menjadi produk?
Alstonia scholaris Linn. R.Br
Sinonim :
Alstonia scholaris var. scholaris; Alstonia scholaris var. Velutina Monach; Echites scholaris L., E. pala Ham., Tabernaemontana alternifolia Burm.
KANDUNGAN KIMIA
A. scholaris kebanyakan mengandung senyawa gologan alkaloid indol dan alkaloid quinolin
Pohon yang dibudidayakan di Indonesia menunjukkan keragaman alkaloid. Contoh ekstrak daun A. scholaris yang diambil dari Jawa (Cianjur) menghasilkan senyawa scholaricine, sedangkan ekstrak daun yang di peroleh dari Lombok mengandung senyawa tubotaiwine (Yamauchi and Abe, 1998; Macabeo et al., 2005)
LANJUTAN…Kulit batang mengandung alkaloida ditain, ekitamin (ditamin), ekitenin, ekitamidin, alstonin, ekiserin, ekitin, ekitein, porfirin, dan triterpen (alfa-amyrin dan lupeol).
Daunnya mengandung asam alstonik A dan B, N-metoksimetil pikrinin, pikrinin, 5α-metoksistriktamin, pikralinal, 19,20 (E)-valesamin, leuconolam, scholaricin serta 2,3 secofernanes (Fei Wang, et. al, 2009; Cai xiang, et al., 2008).
Bunga pulai mengandung asam ursolat dan lupeol
EFEK FARMAKOLOGI
Kulit batang Alstonia scholaris dilaporkan memiliki efek farmakologi sebagai astringen, penurun panas (demam), laksatif, obat cacing, dan sifat kardiotonik
Selain itu juga digunakan sebagai obat antimalaria, pencernaan, dispepsia, anti kusta, penyakit kulit, asma, bronkitis dan penyakit jantung (Sinnathambi A., et al, 2010)
Ekstrak metanol daun Alstonia scholaris cukup aktif menghambat pertumbuhan Mybacterium Tuberculosis (89%) dengan IC50 50 µg/ml) (Collins and Franzblau, 1997 in Macabeo et al., 2005)
Hasil uji aktivitas anti-mycobacteria secara in vitro, ekstrak kulit batang Alstonia scholaris dengan konsentrasi 100µg/ml dan 500µg/ml dapat menghambat pertumbuhan bakteri Mycobacterium tuberculosis sebesar 37,01% s/d 73,09%
Piper Longum• Piper longum (cabai jawa)
tergolong jenis tumbuhan sirih memanjat yang mempunyai akar lekat.
• Daunnya berseling (posisi tangkai berselang-seling) berbentuk bundar telur dengan ujung meruncing.
Kandungan Senyawa
• Buah Piper longum mengandung sebagian besar alkaloid terutama piperin dan senyawa lain seperti metil piperin, pipernonalin, piperettin, asarinin, pellitorin, piperundealidin, piperlongumin, retrofractamid A, pergumidien, brachystamide-B, senyawa dimer desmetoksipiplartine, N-isobutyl decadienamide, brachyamide-A, brachystin, pipercide, piperderidine, longamide, dehydropipernonaline piperidin, dan tetrahydro piperin.
Piperin, piperlongumine, tetrahydropiperlongumine, trimetoksi cinnamoil-piperidine dan piperlonguminine telah ditemukan pada akar.
Kandungan kimia yang baru teridentifikasi adalah 1-(3’,4’-etilendioksifenil)-1E-tetradekana; 3-(3’,4’-metilenedioksifenil)-ropenal; asam piperoat; 3’,4’-dihidroksi-biabola-1,10-diena; eudesm-4(15)-ene-1β; 6-α-diol, 7-epi-eudesm-4(15)-ene-1β; 6β-diol, guineesine; dan 2E,4E-dienamide, (2E, 4E, 8E) –N-isobutilhenikosa-2,4,8-trienamide (Suresh Kumar, et al., 2011).
Profil FarmakologiThe reported pharmacological activities include the following:
• Anticancer • Hepatoprotective• Antioxidant • Anti-inflammatory• Immunomodulatory • Coronary vasodilation• Antimicrobial • Bioavailability-enhancing
• Antiplatelet
• Antifertility
• Antihyperlipidemic
• Antiobesity
• Analgesic
• Larvicidal
• Radioprotective
• Cardioprotective
• Antidepressant
• Antifungal
• Antiamoebic
KEAMANAN P. LONGUM Karena P. longum banyak digunakan dalam memasak
dan obat tradisional, umumnya diasumsikan aman dalam dosis moderat
Namun, buah-buahan dilaporkan mempunyai aktivitas kontrasepsi dalam eksperimen karena itu, penggunaannya selama kehamilan dan menyusui harus dihindari.
Piperin dapat mengganggu biotransformasi obat-obat enzimatik, mengakibatkan penghambatan aril hidrokarbon hidroksilase hati dan UDP-glucuronyltransferase, dan mengubah parameter farmakokinetik barbiturat dan fenitoin
Dosis tunggal oral dalam eksperimen pada hewan (3 g / kg BB) dan uji toksisitas kronis selama 90 hari menunjukkan tidak ada efek samping
Penelitian toksisitas akut tidak menunjukkan kematian salah satu hewan yang diberikan 3 sampai 5 g / kg BB ekstrak buah P. longum selama penelitian farmakologis, namun, di bawah kondisi tertentu, seperti kehamilan dan menyusui, buah dari P. longum harus digunakan dengan hati-hati karena mempunyai potensi interaksi.
Rosella (Hibiscus sabdariffa L.)
Termasuk famili malvaceae dan terdapat dua varietas utama, yaitu Hibiscus sabdariffa var. altassima dan Hibiscus sabdariffa var. sabdriffa.
Simplisia : Hibiscus flos Kandungan kimia :
gossiptin, anthocyanin dan gluciside hibiscin, flavanoid.
Efek antioksidan
• Warna rosela disebabkan karena pigmen antosianin yang dapat berfungsi sebagai antioksidan
• Antosianin tergolong pigmen yang disebut flavonoid yang pada umumnya larut dalam air
Efek Farmakologi• Mauren Williams, telah melakukan studi terhadap 70 orang
dengan tingkat penyakit hipertensi ringan hingga sedang yang berada dalam kondisi sehat dan tidak melakukan pengobatan apapun sejak sebulan sebelum penelitian dilakukan. Secara acak, sebagian orang diminta untuk mengkonsumsi tea rosella sebanyak 1 liter sebelum sarapan pagi, sebagian lagi mengkonsumsi 25 mg obat anti hipertensi. Setelah empat minggu, ternyata tekanan darah diastolic berkurang hingga sepuluh angka untuk 79 % orang yang mengkonsumsi rosella dan 84 % untuk orang yang mengkonsumsi obat antihipertensi.
• Chau-Jung Wang, menemukan khasiat lain rosella. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ekstrak rosella dapat mellindungi liver tikus. Setelah diberi 1-5 % rosela selama 9 minggu, kerusakan hati seperti steasis dan fibrosis turun.