09e00686.unlocked.pdf

127
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta- Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009 KAJIAN KINERJA PERSIMPANGAN TIDAK BERSIGNAL PADA PERSIMPANGAN JALAN SOEKARNO-HATTA- JENDRAL SUDIRMAN-JALAN CUT NYAK DIEN Tugas Akhir Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi Syarat untuk menempuh ujian sarjana Teknik Sipil Disusun oleh: RIZKY MUFTY AQSHA 04 0404 093 SUB JURUSAN STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

Upload: arieandy

Post on 17-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 09E00686.unlocked.pdf

Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

KAJIAN KINERJA PERSIMPANGAN TIDAK BERSIGNAL

PADA PERSIMPANGAN JALAN SOEKARNO-HATTA-

JENDRAL SUDIRMAN-JALAN CUT NYAK DIEN

Tugas Akhir

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi Syarat untuk menempuh ujian sarjana Teknik Sipil

Disusun oleh:

RIZKY MUFTY AQSHA 04 0404 093

SUB JURUSAN STRUKTUR

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2009

Page 2: 09E00686.unlocked.pdf

i Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

ABSTRAK

Masalah lalu lintas sering dijumpai di kota kota besar, contohnya kota Binjai.

Masalah kemacetan dan kesemberautan lalu lintas sering terjadi pada persimpangan

jalan, khususnya pada persimpangantidak bersignal, persimpangan Jl. Soekarno-

Hatta – Jl.Jendral Soedirman – Jl. Cut Nyak Dien Kota Binjai. Hal ini dipengaruhi

oleh beberapa faktor yaitu semakin meningkatnya volume lalu lintas dan banyaknya

para pengendara tidak mematuhi peratuaran lalu lintas.

Menganalisa kapasitas dan tingkat kinerja suatu simpangan tidak bersignal

maka dilakukan data data dari lapangan, berupa data geometrik simpang (lebar tiap

kaki simpang), jenis dan jumlah kendaraan yang melintasi persimpangan setelah

dikalilkan deng angka ekivalensi dari masing masing kendaraan, sehingga diperoleh

keseragaman dalam satuan mobil penumpang (SMP). Kemudian dihitung kapasitas

dan tingkat kinerja persimpangan yang meliputi derajat kejenuhan, dan tundaan

simpangan dengan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997).

Hasil analisa yang diperoleh, nilai kapasitas (C) dari ketiga hari pengamatan,

nilai terbesar yaitu 3533,24 smp / jam pada hari rabu pukul 16.00 – 18.00 WIB,

derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,563 pada hari selasa pukul 16.00 – 18.00 WIB, dan

tundaan simpangan sebesar 10,175 det / smp pada hari selasa pukul 16.00 – 18.00

WIB. Maka diperoleh kapasitas pada persimpangan Jl. Soekarno-Hatta – Jl.Jendral

Soedirman – Jl. Cut Nyak Dien Kota Binjai tidak layak menampung volume lalu

lintas, karena melebihi dari kapasitas dasar persimpangan. Untuk menanggulangi

kemacetan pada persimpangan maka perlu dibuat rambu lalu lintas berupa lampu

signal.

Page 3: 09E00686.unlocked.pdf

ii Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada ALLAH SWT yang senantiasa selalu

menyertai dan memberikan rahmat Nya dalam pengerjaan tugas akhir ini.

Sebagai tugas akhir, laporan penelitian dan pertanggungjawaban ini dapat

dikatakan sebagai prasyarat terakhir yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknik dari Universitas Sumatera Utara. Karenanya ada campur tangan

banyak pihak yang telah membantu penyelesaian tugas ini. Untuk itu, dengan segala

kerendahan hati dan ketulusan saya hendak menyampaikan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan. Ketua Departemen Teknik Sipil Universitas

Sumatera Utara.

2. Ir. Teruna Jaya. M.Sc. Sekretaris Departemen Teknik Sipil Universitas

Sumatera Utara.

3. Ir. Syahril Dulman. Dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu,

tenaga, dan pikiran dalam membantu pelaksanaan tugas akhir ini.

4. Segenap Staf Pengajar, serta pegawai Fakultas Teknik Departemen Teknik

Sipil Universitas Sumatera Utara.

5. Teman-teman yang telah ikut membantu survey.

Secara khusus, ungkapan terima kasih yang dalam tentunya, saya sampaikan

kepada segenap anggota keluarga, teristimewa kepada keluarga saya.

Page 4: 09E00686.unlocked.pdf

iii Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

Di balik itu semua, disadari sepenuhnya bahwa tugas ini masih terdapat

kekurangan. Sehingga untuk perbaikan di masa yang akan datang kritik dan saran

diajukan agar dapat bermanfaat bagi perkembangan transportasi di Indonesia. Di lain

sisi, tugas ini juga bermanfaat bagi masyarakat transportasi dimana pun berada.

Terima kasih

Medan, September 2008

Penulis

Rizky Mufty Aqsha

Page 5: 09E00686.unlocked.pdf

iv Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

DAFTAR NOTASI........................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi

BAB I. PENDAHULUAN

1.1.Umum .................................................................................................. 1

1.2.Latar Belakang Penelitian ..................................................................... 2

1.3.Permasalahan........................................................................................ 3

1.4.Batasan Masalah ................................................................................... 5

1.5.Metode Penulisan ................................................................................. 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Persimpangan Jalan ........................................................................... 7

2.1.1. Pengertian Persimpangan ................................................................ 7

2.2. Jenis Pertemuan Gerakan Persimpangan ............................................ 7

2.2.1. Memisah ........................................................................... 8

2.2.2. Bergabung......................................................................... 8

2.2.3. Berpotongan...................................................................... 9

2.2.4. Menyilang ......................................................................... 10

Page 6: 09E00686.unlocked.pdf

v Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

2.3. Titik Konflik pada Simpang ............................................................................ 10

2.4. Tujuan Pengaturan Simpang .............................................................. 12

2.5. Jenis-Jenis Pengaturan Simpang ........................................................ 12

2.5.1. Pengaturan Simpang dengan Lampu Lalu Lintas ............... 12

2.5.2. Pengaturan Simpang tanpa lampu Lalu Lintas ................... 18

2.6. Rambu dan Marka ............................................................................. 18

2.6.1. Rambu Yield ..................................................................... 18

2.6.2. Lampu Stop ...................................................................... 19

2.6.3. Kanalisasi ......................................................................... 20

2.6.4. Bundaran .......................................................................... 21

2.7. Kondisi dan Karakteristik lalu lintas .................................................. 22

2.7.1. Karakteristik Kendaraan ................................................... 22

2.7.2. Karakteristik Geometrik .................................................... 23

2.7.3. Karakteristik Lingkungan .................................................. 25

2.7.4. Tingkat Pelayanan ............................................................. 26

2.8. Kapasitas Simpang Tidak Bersignal ................................................... 28

2.8.1. Analisa Operasianal .......................................................... 30

2.8.2. Langkah A : Data Masukan ............................................... 31

2.8.3. Langkah B : Kapasitas ...................................................... 35

2.8.4. Langkah C : Perilaku Lalu Lintas ...................................... 45

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Peninjauan Pelayanan ........................................................................ 51

3.2. Alat-Alat Survey................................................................................ 51

3.3. Cara Pengambilan Data ..................................................................... 52

Page 7: 09E00686.unlocked.pdf

vi Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

BAB IV. ANALISA DATA

4.1. Kapasitas dan Tundaan Pada Persimpangan ....................................... 56

4.2.Perhitungan Data Survey .................................................................... 56

4.3. Pembahasan ....................................................................................... 68

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ....................................................................................... 69

5.2. Saran ................................................................................................. 69

Diskusi Hasil ......................................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 8: 09E00686.unlocked.pdf

vii Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR NOTASI

C = Kapasitas

Co = Kapasitas Dasar

Fw = Faktor penyesuaian lebar pendekat

FM = Faktor penyesuaian median jalan utama

FCS = Faktor penyesuaian ukuran kota

FRSU = Faktor penyesuaian tipe lingkungan jalan, hambatan samping dan

kendaraan tak bermotor

FLT = Faktor penyesuaian belok kiri

FRT = Faktor penyesuaian belok kanan

FMI = Faktor penyesuaian rasio jalan minor

DS = Derajat kejenuhan

DT1 = Tundaan lalu lintas simpang

DTMI = Tundaan lalu lintas jalan minor

DTMA = Tundaan lalu lintas jalan utama

DG = Tundaan geometrik simpang

D = Tundaan simpang

QTOT = Volume lalu lintas total

LV = Kendaraan ringan

HV = Kendaraan berat

MC = Sepeda motor

UM = Kendaraa tak bermotor

SMP = Satuan mobil penumpang

Page 9: 09E00686.unlocked.pdf

viii Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

emp = Ekivalen mobil penumpang

Page 10: 09E00686.unlocked.pdf

ix Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Gerakan Memisah .............................................................................. 8

Gambar 2.2. Gerakan Bergabung ........................................................................... 9

Gambar 2.3. Gerakan Berpotongan ........................................................................ 9

Gambar 2.4. Gerakan Menyilang............................................................................ 10

Gambar 2.5. Potensi Titik Konflik pada Simpang ................................................... 11

Gambar 2.6. Titik Konflik pada Simpang ............................................................... 14

Gambar 2.7. Rata-Rata Arus Terhadap Waktu ........................................................ 17

Gambar 2.8. Rambu Yield...................................................................................... 19

Gambar 2.9. Rambu Berhenti ................................................................................. 19

Gambar 2.10. Simpang dengan Kanalisasi.............................................................. 20

Gambar 2.11. Tipe Simpang................................................................................... 24

Gambar 2.12. Diagram Alir Prosedur Analisa Operasional .................................... 30

Gambar 2.13. Variabel Arus Lalu Lintas ................................................................ 32

Gambar 2.14. Lebar Rata-Rata Pendekatan ............................................................ 36

Gambar 2.15. Rata-Rata Penyesuaian Pendekat Persimpangan ............................... 39

Gambar 2.16. Fakor Penyesuaian Belok Kiri .......................................................... 42

Gambar 2.17. Faktor Penyesuaian Belok Kanan ..................................................... 43

Gambar 2.18. Faktor Penyesuaian rasio Arus Jalan Minor ..................................... 45

Gambar 2.19. Tundaan Lalu Lintas Simpang VS Derajat Kejenuhan ...................... 47

Gambar 2.20. Tundaan Lalu Lintas Jalan Utama VS Derajat Kejenuhan ................ 48

Gambar 3.1. Sket Lokasi Survey ............................................................................ 54

Gambar 3.2. Lokasi Survey .................................................................................... 55

Page 11: 09E00686.unlocked.pdf

x Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

Tabel II.1. Kriteria tingkat pelayanan pada simpang tidak bersignal ....................... 26

Tabel II.2. Hubungan kapasitas dengan tingkat pelayanan ...................................... 28

Tabel II.3. Kelas ukuran kota ................................................................................. 33

Tabel II.4. Tipe Lingkungan jalan .......................................................................... 34

Tabel II.5. Kode tipe simpang ................................................................................ 37

Tabel II.6. Kapasitas dasar menurut tipe simpang ................................................... 38

Tabel II.7. Faktor penyesuaian median jalan utama ................................................ 40

Tabel II.8. Faktor penyesuaian ukuran kota ............................................................ 40

Tabel II.9. Faktor penyesuaian tipe lingkungan, hambatan samping dan kendaraan

tidak bermotor ..................................................................................... 41

Tabel II.10. Faktor penyesuaian rasio jalan minor .................................................. 44

Tabel IV.1. Hasil rekapitulasi kapasitas dan tingkat kinerja simpangan .................. 67

Page 12: 09E00686.unlocked.pdf

xi Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.A. Data arus lalu lintas

Lampiran 1.B. Data arus lalu lintas

Lampiran 1.C. Data arus lalu lintas

Lampiran 1.D. Data arus lalu lintas

Lampiran 1.E. Arus lalu lintas maksimum

Lampiran 1.F. Arus lalu lintas maksimum

Lampiran 2.A. Arus lalu lintas maksimum

Lampiran 2.B. Arus lalu lintas maksimum

Lampiran 2.C. Arus lalu lintas maksimum

Lampiran 2.D. Arus lalu lintas maksimum

Lampiran 2.E. Arus lalu lintas maksimum

Lampiran 2.F. Arus lalu lintas maksimum

Lampiran 2.G. Arus lalu lintas maksimum

Lampiran 2.H. Arus lalu lintas maksimum

Lampiran 2.I. Arus lalu lintas maksimum

Lampiran 3.A. Data ekivalen arus lalu lintas maksimum

Lampiran 3.B. Data ekivalen arus lalu lintas maksimum

Lampiran 3.C. Data ekivalen arus lalu lintas maksimum

Lampiran 3.D. Data ekivalen arus lalu lintas maksimum

Lampiran 3.E. Data ekivalen arus lalu lintas maksimum

Lampiran 3.F. Data ekivalen arus lalu lintas maksimum

Lampiran 3.G. Data ekivalen arus lalu lintas maksimum

Page 13: 09E00686.unlocked.pdf

xii Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

Lampiran 3.H. Data ekivalen arus lalu lintas maksimum

Lampiran 3.I. Data ekivalen arus lalu lintas maksimum

Lampiran 4.A. Data hambatan samping

Lampiran 4.B. Data hambatan samping

Lampiran 4.C. Data hambatan samping

Lampiran 5.A. Data frekuensi hambatan samping

Lampiran 5.B. Data frekuensi hambatan samping

Lampiran 5.C. Data frekuensi hambatan samping

Page 14: 09E00686.unlocked.pdf

1 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Umum

Jalan raya merupakan salah satu prasarana bagi kelancaran lalu-lintas baik

disuatu kota maupun pedesaan atau daerah lainnya. Semakin pesatnya

pembangunan suatu daerah atau kota semakin ramai pula lalu-lintasnya. Hal ini

disebabkan karena meningkatnya pendapatan penduduk sehingga mampu

mempunyai kendaraan sendiri. Karena semakin meningkatnya jumlah kendaraan

di jalan raya akan menimbulkan kemacetan lalu lintas yang dapat mempengaruhi

kualitas dari pelayanan jalan tersebut. Kemacetan serta kesibukan lalu lintas itu

sering terjadi pada ruas jalan atau persimpangan jalan, terutama pada pagi hari

maupun sore hari dimana para pelajar, mahasiswa, pekerja serta pedagang

menuju tempat aktivitasnya masing-masing.

Salah satu bagian dari jalan raya yang dianggap perlu untuk dianalisa serta

dievaluasi adalah persimpangan. Analisa kapasitas dan evaluasi pada

persimpangan merupakan hal yang penting dalam menilai karakteristik dan

seberapa besar tingkat pelayanan dari persimpangan tersebut. Sebab tingkat

pelayanan pada suatu persimpangan memberikan efek yang signifikan dalam

pengoperasian secara keseluruhan lalu lintas di persimpangan tersebut. Pada

persimpangan yang bersignal, distribusi waktu hijau selama konflik arus

kendaraan sangat mempengaruhi kapasitas serta pengoperasian persimpangan

Page 15: 09E00686.unlocked.pdf

2 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

tersebut. Faktor lain seperti lebar jalur, komposisi lalu lintas, kemiringan, serta

kecepatan juga mempengaruhi tingkat pelayanan pada persimpangan.

Untuk mengatasi hal ini sangat diperlukan suatu sistem cara pengaturan

lalu lintas dan prasarana jalan yang baik dan terutama disiplin berlalu lintas dan

setiap yang mempunyai kendaraan. Untuk hal ini pengaturan selalu dititik

beratkan pada persimpangan jalan, sehinggga persimpangan jalan harus terencana

dengan baik, hal ini akan memberikan keuntungan yang besar untuk kelancaran

berlalulintas, kegiatan setiap penduduk akan terasa lebih lancar dan aman.

Dengan demikian kemacetan dan kecelakaan akan berkurang. Karena kegiatan

berlalulintas di jalan raya dengan baik, maka dengan sendirinya segala kegiatan-

kegiatan yang dilakukan setiap penduduk akan berjalan dengan baik.

I.2. Latar Belakang Penelitian

Persimpangan merupakan titik pertemuan dari jaringan jalan raya. Hal ini

disebabkan karena pada persimpangan sering menimbulkan berbagai hambatan-

hambatan lalulintas juga disebabkan karena persimpangan merupakan tempat

kendaraan dari berbagai arah bertemu dan merubah arah. Terjadinya

permasalahan lalulintas yaitu meningkatnya volume kendaraan pada daerah

persimpangan akan mempengaruhi kapasitas persimpangan sehingga tingkat

kinerja lalu lintas persimpangan tersebut akan menurun, dan bagi pengguna

lalulintas akan menimbulkan kerugian seperti biaya dan waktu perjalanan.

Page 16: 09E00686.unlocked.pdf

3 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

Kota Binjai adalah salah satu pusa kota di Provinsi Sumatera Utara dengan

jumlah penduduk 237.904 jiwa. Oleh sebab itu arus lalu lintas cukup padat, dan

ini disebabkan lalu lalang mausia, kendaraan yang melintas pada persimpangan

jalan dan keadaan ini akan terus bertambah sesuai dengan pertumbuhan penduduk

dan jumlah kendaraan.

Persimpangan jalan Sukarno-Hatta – Jalan Jenderal Sudirman – Jalan Cut

Nyak Dien kota Binjai adalah persimpangan tidak bersinyal. Pola pengaturan

lalulintas di persimpangan ini belum optimal, dan arus lalulintas pada

persimpangan ini cukup pada, serta fakor disiplin dari sipemakai jalan menjadi

lebih agresif dan ada resiko tinggi bahwa persimpangan akan terhalang oleh

kendaraan yang berebut ruang untuk melewati persimpangan sehingga

mengakibatkan adanya kemacetan pada persimpangan yang sangat akan

berpengaruh pada kondisi lalulintas pada jam-jam tertentu yang tergolong

aktivitas pemakai jalan sangat tinggi yaitu pada pagi hari, siang hari, dan pada

sore hari. Melihat hal-hal tersebut diatas maka analisa kapasitas dan tingkat

kinerja Jalan Sukarno-Hatta – Jalan Jenderal Sudirman – Jalan Cut Nyak Dien.

I.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui layak atau tidaknya

persimpangan Jalan Soekarno-Hatta – Jalan Jenderal Sudirman – Jalan Cut Nyak

Dien kota Binjai untuk menampung volume arus lalu lintas yang semakin

Page 17: 09E00686.unlocked.pdf

4 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

meningkat sebagai pertimbangan dalam pengendalian dan pengelolaan lalulintas

yang akan datang.

I.4. Permasalahan

Perkembangan perasarana persimpangan harus sesuai dengan penambahan

jumlah kendaraan dan jumlah ertumbuhan penduduk. Hal ini berguna sekali bagi

perencanaan Tata Wilayah Kota agar dikemudian hari tidak terjadi masalah arus

lalulintas yang akan berdampak merugikan berbagai pihak khususnya bagi

pemakai jalan tersebut.

Berdasarkan pengamatan pada jam-jam puncak pada persimpangan Jalan

Soekarno-Hatta – Jalan Jenderal Sudirman – Jalan Cut Nyak Dien kota Binjai

dapat disimpulkan beberapa permasalahan yang dihadapi dilapangan antara lain :

1. Kepadatan lalu lintas.

2. Kemacetan lalu lintas.

3. Kurangnya rambu atau marka jalan.

4. Banyaknya kendaraan yang parkir dan yang menurunkan serta menaikkan

penumpang pada persimpangan.

5. Kapasitas simpangan.

6. Tingkat kinerja simpangan terbagi atas :

a. Derajat kejenuhan

Page 18: 09E00686.unlocked.pdf

5 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

b. Tundaan simpangan

7. Terjadinya peluang antrian

8. Sikap mental pemakai sarana transportasi yang kurang baik.

Untuk mengatasi ini semua diperlukan suatu sistem perencanaan dan

pengaturan lalu lintas yang baik dan efisien, sehingga persimpangan dapat

memberikan pelayanan yang optimal pada lalu lintas sesuai fungsinya. Dengan

terciptanya hal tersebut juga akan mempengaruhi keadaan pertumbuhan

ekonomi,sosial,budaya,serta keamanan.

1.5. Batasan Masalah

Luasnya cakupan yang dihadapi maka penulis membatasi penyusunan tugas

akhir ini, yaitu :

1. Kapasitas simpangan

2. Tingkat kinerja simpangan terbagi atas :

a. Derajat Kejenuhan

b. Tundaan Simpangan

1.6. Metode Penulisan

Dalam Penulisan Tugas akhir ini penulis melakukan susunan tahap

penyelesaian dengan sumber data yang saling berhubungan sebelum mengambil

kesimpulan dari perhitungan yang diperoleh, yaitu data lapangan, koefisien dan

Page 19: 09E00686.unlocked.pdf

6 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

rumus-rumus yang berkaitan dengan serta teori yang saling berhubungan dengan

kapasitas.

Untuk mencapai tujuan penelitian ini dilakukan beberapa tahapan yang

dianggap perlu. Metode dan prosedur pelaksanaanya secara garis besar adalah

sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan,

manfaat penelitian, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan.

BAB II. STUDI PUSTAKA

Bab ini meliputi pengambilan teori-teori serta rumus-rumus dari beberapa

sumber bacaan yang mendukung analisis permasalahan yang berkaitan dengan

tugas akhir ini.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini akan membahas tentang langkah-langkah kerja yang akan

dilakukan dengan cara memperoleh data yang relevan dengan penelitian ini.

BAB IV. ANALISIS DATA

Bab ini menyajikan analisa data dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan logis berdasarkan analisis data, temuan dan

bukti yang disajikan sebelumnya, yang menjadi dasar untuk menyusun suatu saran

sebagai suatu usulan.

Page 20: 09E00686.unlocked.pdf

7 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1.Persimpangan Jalan

II.1.1 Pengertian Persimpangan

Persimpangan adalah empat pertemuan antara dua buah jalan atau lebih,

dimana pertemuan tersebut akan menimbulkan titik konflik akibat arus lalu lintas

pada persimpangan. Karena ruas jalan pada persimpangan di gunakan bersama-

sama, maka kapasitas ruas jalan dibatasi oleh kapasitas persimpangan pada

masing-masing ujungnya. Juga problem keselamatan biasanya timbul pada

persimpangan hasilnya adalah bahwa kapasitas jaringan dan keselamatan

ditentukan oleh persimpangan, dimana persimpangan adalah merupakan hal utama

yang harus diperhatikan dalam manajemen transportasi perkotaan.

Banyak problem pada perimpangan terjadi karena adanya pergerakan

yang berkonflik satu sama lain, terutama Kendaraan yang membelok kekanan

(Kendaraan kiri biasanya diberi pergerakan bebas) . solusinya adalah

meningkatkan kapasitas persimpangan, dengan beberapa parameter tertentu atau

mengurangi volume lalulintas.

Page 21: 09E00686.unlocked.pdf

8 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

II.2 Jenis Pertemuan Gerakan Persimpangan

Dari berbagai bentuk, sifat dan tujuan gerakan Kendaraan di daerah

persimpangan, ada empat (4) jenis type dasar pergerakan lalulintas pada

persimpangan yaitu :

II.2.1 Memisah (Diverging)

Memisah (Diverging) adalah peristiwa berpencarnya pergerakan

kendaraan yang tersebut sampai pada titik persimpangan, perencanaan yang

memungkinkan gerakan memisah arus tanpa pengurangan tidak akan

menimbulkan titik konflik dan daerah potensial kecelakaan. Dengan

menggunakan aturan jalur kiri, gerakan pemisah ara kiri di hubungkan tabrakan

bagian belakang, akan tetapi hal ini biasanya lebih aman daripada gerakan

pemisahan kearah kanan yang akan menimbulkan tabrakan dari samping maupun

bagian belakang Kendaraan yang mengikutinya atau sisi dan depan yang

diakibatkan Kendaraan di depan.

Gambar 2.1 : Gerakan Memisah

Sumber : Pusdiklat Perhubungan Darat 1996

Page 22: 09E00686.unlocked.pdf

9 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

II.2.2. Menggabung (Marging)

Menggabung (merging) adalah bergabungnya kendaraan yang bergerak

dari beberapa ruas jalan ketika sampai pada titik persimpangan. Persyaratan kritis

adalah bahwa interval waktu dan jarak , diantara kedatangan Kendaraan pada titik

gabung, disesuaikan dengan kecepatan sendiri dan kendaraan yang datang

berikutnya pada arus utama. Keputusan dan kondisi yang diperlukan untuk

menggabungkan dari tepi jalan akan lebih mudah dibandingkan dengan yang

dilakukan dari posisi tengah jalan.

Gambar 2.2: Gerakan Menggabung

Sumber : Pudiklat perhubungan darat 1996

II.2.3.Berpotongan (Crossing)

Berpotongan (crossing) adalah Kendaraan yang ingin melakukan gerakan

penyilangan (pemotongan) pada suatu arus lalu lintas. Gerakan penyilangan

tanpa kontrol (yaitu bila tidak terdapat arus utama) sangat berbahaya sebab

kedua pengemudi harus membuat keputusan yang memberikan hak untuk

lewat terdahulu.

Kanan Kiri kanan – kiri Multiple

Page 23: 09E00686.unlocked.pdf

10 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

Gambar 2.3 : Type dasar gerakan berpotongan

Sumber : Pusdiklat Perhubungan Darat 1996

II.2.4. Menyilang (weaving)

Menyilang (weaving) adalah pengemudi atau Kendaraan yang ingin

melakukan gerakan menyalip atau berpindah jalur. Gerakan menyalip pada

pertemuan jalan bersudut kecil (kurang dari 30 derajat).

Gambar 2.4: Type Dasar Gerakan Menyilang

Sumber : Pusdiklat Perhubungan Darat 1996

Langsung Berlawanan Miring Multiple

Page 24: 09E00686.unlocked.pdf

11 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

II.3. Titik Konflik Pada Persimpangan

Di dalam daerah simpang lintasan Kendaraan dan pejalan kaki akan

berpotongan pada suatu titik konflik, konflik ini akan memperlabat pergerakan

dan juga merupakan lokasi potensial untuk bertabrakan (kecelakaan).

Arus lalu- lintas yang terkena konflik pada suatu persimpangan

mempunyai tingkah laku kofleks, setiap gerakan belok kiri, belok kanan

ataupun lurus masing – masing menghadapi konflik yang berbeda dan

berhubungan tingkah laku gerakan tersebut. Adapun titik dan jenis

manuvernya dapat dilihat seperti pada gambar:

Gambar 2.5. Potensi titik konflik pada simpang

Sumber M KJI 1997

Page 25: 09E00686.unlocked.pdf

12 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

Jumlah titik konflik potensial pada tipikal persimpangan 4 kaki ialah

32 buah titik konflik (terdiri dari 16 konflik memotong, 8 konflik menyebar,

dan 8 konflik menggabung ), pada tipikal persimpangan 3 kaki ialah 9 buah

titik konflik ( terdiri dari 3 konflik memotong, 3 konflik menyebar, dan 3

Konflik menggabung ), dan pada bundaran ialah titik konflik.

Jumlah potensi titik –titik pada persimpangan tergantung dari :

a. Jumlah kaki simpang

b. Jumlah lajur dari kaki simpang

c. Jumlah pengaturan simpang

d. Jumlah arah gerakan

II.4. Tujuan Pengaturan Simpang

Tujuan utama dari pengaturan lalu lintas umum nya adalah untuk menjaga

keselamatan arus lalu lintas dengan memberi petunjuk – petunjuk yang jelas

dan terarah, tidak menimbulkan keraguan. Pengaturan lalu-lintas di simpang

dapat dicapai dengan menggunakan lampu lalu-lintas, marka, dan rambu –

rambu yang mengatur, mengarahkan, dam memperingatkan serta pulau –

pulau lalu-lintas.

Dari pemilihan pengaturan simpang dapat di temukan tujuan yang ingi di

capai seperti berikut :

Page 26: 09E00686.unlocked.pdf

13 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

1. Mengurangi maupun menghindari kemungkinan terjadinya kecelakaan

yang berasal dari berbagai kondisi titik konflik.

2. Menjaga kapasitas dari simpang agar dalam operasinya dapat di capai

pemanfaatan simpang yang sesuai dengan rencana.

3. Dalam operasinya dari pengaturan simpangan harus memberikan

petunjuk yang jelas dan pasti sederhana, mengarahkan lalu lintas pada

tempatnya yang sesuai dan aman.

II.5. Jenis – Jenis Pengaturan Simpang

Secara rinci pengaturan simpang sebidang dapat dikelompokkan

menjadi :

1. Pengaturan simpang dengan lampu lalu-lintas.

2. Pengaturan simpang tanpa lampu lalu lintas.

a. Rambu

b. Rotary

3. Fly Over

III.5.1. Pengaturan Simpang Dengan Lampu Lalu Lintas

Lampu lalu lintas adalah suatu alat yang dapat di operasikan secara

manual, mekanis, atau elektris untuk mengatur jalan dan berhentinya

Kendaraan. Perangkat lampu lalu lintas terdiridari sebuah tiang, kepala

lampu dengan tiga lentera yang warnanya berbeda yakni : merah,

kuning dan hijau. Tiap warna mempunyai aspek dan dilengkapi dengan

lampu hijau dengan bentuk anak panah, dan rambu atau marka sebagai

standar atau yang dibutuhkan.

Page 27: 09E00686.unlocked.pdf

14 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

Suatu lampu pengatur persimpangan mengatur lalu lintas dengan

suatu proses dan cara yang terkendali secra ketat dengan pemisahan

pergerakan yang konflik dalam periode waktu tertentu.

Pada saat ini, hampir semua persimpangan yang mempunyai

volume yang cukup berarti dalam daerah perkotaan menggunakan

lampu lalulintas sebagai pengendali arus lalu lintas Kendaraan, kecuali

ada alasan spesifik untuk tidak memasangnya. Lampu lalu lintas tidak

cocok untuk jalan – jalan dimana lampu lalulintasnya berkecepatan

tinggi, seperti jalan – jalan bebas hambatan.

Kelebihan penerapan lampu lalu lintas adalah :

1. Tanda lalu lintas dapat mengatur pergerakan lalu lintas yang

baik.

2. Luas lahan yang dibutuhkan minimal karena tidak perlu jarak

pandang yang besar dan tata letaknya tidak memerlukan lahan

yang luas.

3. Koordinasi dengan pertemuan jalan yang lain mudah dan dapat

di ubah-ubah

4. Biasanya relatif murah dibanding biaya bila polisi mengatur

lalu lintas.

5. Tanda lalu lintas akan mengurangi kecelakaan.

6. Dengan menggunakan ini supir akan cepat mengerti baik siang,

malam, hujan, atau kabut dibanding dengan bila diatur oleh

polisi.

Page 28: 09E00686.unlocked.pdf

15 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

Kelemahan penerapan lampu lalu lintas adalah :

1. Pada tingkat arus yang rendah, ketertundaan menjadi lebih besar

dan resiko kecelakaan menjadi lebih besar (karena banyak yang

melanggar) dan biaya (investasi dan perawatan) tidak sebanding

dengat manfaatnya.

2. Sering menghalangi ambulan atau mobil Kendaraan untuk

lewat.

3. Kalau peralatan lampu lalu lintas ini rusak maka akan terjadi

kekacauan arus lalu lintas

a. Prinsip – prinsip dasar

Lampu lalu lintas merupakan alat yang mengatur

pergerakan lalulintas di samping melalui pemisahan waktu untuk

berbagai arah pergerakan . tujuan dari pemisahan waktu pergerakan

ini adalah untuk menghindari terjadinya arah pergerakan yang

saling berpotongan atau melaui titik konflik pada saat yang

bersamaan.

Ada dua type konflik, yaitu :

1. Konflik primer yaitu konflik antara arus lalu lintas dari arah

tegak lurus.

2. Konflik sekunder yaitu konflik antara arus lalu lintas belok

kanan dan lalu lintas arah lainnya atau bentrok belok kiri dan

pejalan kaki (seperti pada gambar 2.6)

Page 29: 09E00686.unlocked.pdf

16 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

Gambar 2.6. Titik Konflik pada persimpangan

Sumber : MKJI, 1996

b. Fase, Tahap, dan Periode Hijau Antara

Pembagian waktu penggunaan dilakukan dalam beberapa tahap

yang diatur dalam fase. Semakin banyak tahapan yang di gunakan semakin

kecil pula peluang penggunaan persimpangan. Optimasi tahapan yang

akan digunakan pada pengendalian persimpangan merupakan kunci

efesiensi.

Page 30: 09E00686.unlocked.pdf

17 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

1. Fase

Fase adalah jumlah rangkaian isyarat yang digunakan untuk mengatur

arus yang diperbolehkan untuk bergerak atau berjalan (bila dua atau lebih

diatur dengan isyarat yang sama maka kedua arus tersebut berada dalam

fase yang sama).

Penentuan fase dari sinyal sering mempunyaipengaruh yang lebih besar

terhadap tingkat pelayanan dan keselamatan lalulintas pada ersimpangan

dibandingakan dengan tipe pengendalian. Waktu hilang dipersimpangan

meningkat dan rasio waktu hijau untuk masing – masing fase turun untuk

setiap penambahan fase. Karena itu sinyal adalah yang paling efisien jika

di operasikan dengan jumlah minimum (dua fase) yaitu hanya memisahkan

konflik primer. Dari pengamatan titik keselamatan, tingkat kecelakaan

biasanya turun jika konflik sekunder antara belok kanan dan lalu lintas

arah lawan juga mempunyai waktu terpisah untuk lalulintas belok kanan.

2. Tahap

Tahap adalah bagian dari siklus apabila suatu kombinasi perintah sinyal

tertentu adalah tahap konstan. Hal ini dimiliki pada awal periode hijau

berikutnya. Siklus adalah jumlah waktu – waktu dari tahap (stage).

Pengaturan tahap menunjukkan pada rangkaian lengkap operasi lampu

lalu lintas dimana persimpangan di atur.

3. Periode hijau Antara

Periode hijau antara adalah suatu waktu diantara satu tahap yang

menyala kuning (pada satu kaki persimpangan yang lain menyala hijau).

Waktu ini ditentukan berdasarkan pertimbangan keselamatan terhadap

Page 31: 09E00686.unlocked.pdf

18 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

waktu yang diperlukan oleh Kendaraan untuk keluar dari suatu

persimpangan sebelum suatu pergerakan yang berlawanan diprbolehkan

bergerak. Periode waktu hijau antara biasanya 3 detik kuning +2 detik

merah.

c. Arus Jenuh

Arus jenuh adalah tingkat arus maksimum pada suatu mulut

persimpangan jika lampu pengatur lalu lintas terus menyala hijau. Arus

jenuh dapat di perkirakan dari lebar jalan dengan faktor koreksi untuk hal-

hal yang mengganggu kelancaran arus yang ideal.

Besarnya arus jenuh tidaklah sama pada setiap persimpangan, ada

beberapa hal yang mempengaruhi besarnya arus jenuh yaitu :

1. Ukuran kota.

2. Gesekan dengan kegiatan disekitar mulut persimpangan.

3. Tanjakan ataupun penurunan pada kaki persimpangan.

4. Jarak lokasi tempat parkir dan garis henti.

5. Ada tidaknya lalu lintas yang akan membelok kekanan yang

berpasangan dengan lalu lintas yang datang dari arah berlawanan.

6. Arus Kendaraan yang memblok kekiri.

7. Komposisi lalu lintas

8. Radius tikungan

Bagaimanapun cara yang lebih teliti untuk memperkirakan arus jenuh

adalah dengan suatu survey pada saat kondisi lalulintas padat, yang

Page 32: 09E00686.unlocked.pdf

19 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

memperlihatkan adanya suatu bentuk antrian. Dengan menggunakan

komputerisasi, yang merupakan cara yang efisien dan modern, akan

diperoleh informasi yang di harapkan.

Pada suatu persimpangan yang di kendalikan dengan lampu lalulintas,

maka ada bagian waktu dimana arus lalu lintas diwajibkan berhenti dan

dimana ada waktu dimana arus lalu lintas dapat bergerak dalam kondisi

jenuh pola pergerakan lalu lintas mengikuti pola ditujukkan dalam gambar

2.7

Gambar 2.7 Rata-rata arus terhadap waktu

Sumber : Pusdiklat Perhubungan Darat 1996

II.5.2. Pengaturan Simpang Tanpa Lampu Lalu lintas

Bentuk disain persimpangan tanpa lalu lintas merupakan pilihan

pertama pada kelas –kelas jalan yang rendah serta jika pada

Page 33: 09E00686.unlocked.pdf

20 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

persimpangan jalan – jalan tidak melayani lalu lintas yang tinggi,

pengalaman terjadi kecelakaan sangat rendah atau kecepatan jalan tersebut

rendah.

Secara rinci, pengaturan simpang sebidang dapat dibedakan atas

aturan prioritas, rambu dan marka, dan bundaran.

Kelebihan dari penerapan persimpangan tanpa lampu lalu lintas

adalah :

1. Arus kendaraan selalu kontinue karena tanpa hambatan yang

diakibatkan oleh lampu lalu lintas.

2. Tidak menghalangi Ambulance atau mobil kendaraan penting

lainnya untuk lewat.

3. Resiko Kecelakaan menjadi lebih kecil karena aturan dalam

persimpangan tanpa lampu lalu lintas lebih sedikit.

4. Biaya perawatan lebih sedikit.

Kekurangan Dari penerapan Persimpangan tanpa lampu Lalu

Lintas adalah :

1. Biaya Investasi besar karena membutuhkan pembuatan pulau

jalan atau bundaran.

2. Luas lahan yang dibutuhkan maksimal karena memerlukan

jarak pandang besar.

3. Pengaturan pergerakan lalu lintas yang tergantung pada

kesadaran pengemudi kendaraan.

Page 34: 09E00686.unlocked.pdf

21 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

Page 35: 09E00686.unlocked.pdf

22 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

1. Aturan Prioritas

Ketentuan dari aturan lalu lintas pada simpang tanpa lampu lali

lintas sangat mempengaruhi kelancaran pergerakan arus lalulintas

yang sangat berpotongan terutama pada simpang yang merupakan

perpotongan dari ruas-ruas jalan yang mempunyai kelas yang sama.

Sampai saat ini di Indonesia sebenarnya menganut aturan – aturan

prioritas bai Kendaraan yang datang dari sebelah kiri, walaupun dalam

kenyatannya ketentuan ini tidak berjalan. Sehingga hal ini

menimbulkan kesulitan – kesulitan dalam analisa dari simpang, waktu

tundaan atau panjang antrian Kendaraan pada kaki simpang.

II.6. Rambu dan Marka

II.6.1 Rambu Yield (Beri Kesempatan)

Pengaturan ini digunakan untuk melindungi arus lalu lintas dari

salah satu ruas jalan pada ruas jalan yang saling berpotongan tanpa

arus henti sama sekali, sehingga pengendara tidak terlalu terlambat

bila dibandingkan dengan stop sign.

Yield sign juga digunakan untuk dimpang yang diatur dengan

kanalisasi yang digunakan untuk mengatur Kendaraan belok kiri pada

lajur percepatan terutama bila lajur percepatan tersebut kurang

panjang.

Page 36: 09E00686.unlocked.pdf

23 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

Gambar 2.8 Rambu Yield.

Sumber MKJI 1996

II.6.2. Rambu Stop (Berhenti)

Pengaturan simpang dengan stop sign digunakan bila pengendara

pada kaki simpang berhenti secara penuh sebelum memasuki simpang.

Stop signing ditunjukkan pada gambar 2.9 pengaturan ini digunakan

pada pertemuan antara minor road dengan major road.

Gambar 2.9 Rambu Berhenti

Sumber MKJI 1996

Page 37: 09E00686.unlocked.pdf

24 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

II.6.3. Kanalisasi

Pengaturan simpang dengan kanalisasi terutama untuk memisahkan

lajur lalu lintas menerus dan lajur belok. Bentuk fisiknya dapat berupa

marka atau pulau – pulau lalulintas lebeh di pertegas sehingga Kendaraan

dapat dengan mudah dan aman memasuki simpang sesuai dengan lajurnya.

Pulau – pulau lalu lintas kanalisasi ini juga dapat digunakan sebagai

perkindungan bagi penyeberang / pejalan kaki.

Berikut ini contoh dari beberapa simpang yang diatur dengan

kanalisasi.

Gambar 2.10 Simpang Dengan Kanalisasi

Sumber : Kelancaran dan keamanan lalu lintas ditinjau dari UU No 13/ 1980

tentang jalan dan angkutan jalan

Page 38: 09E00686.unlocked.pdf

25 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

II.6.4. Bundaran

Bundaran lalu lintas merupakan suatu alternatif dari lampu pengatur

lalu lintas, dimana hal ini mengendalikan lalulintas dengan cara :

1. Membelokkan Kendaraan – Kendaraan dari lintasan yang lurus

sehingga akan memperlambat kecepatannya.

2. Membatasi alih gerak Kendaraan menjadi pergerakan

berpencar,bergabung, serta bersilangan, jadi memperkecil

kecepatan relatif Kendaraan.

Bundaran dapat digunakan apabila :

a. Ruang tersedia.

b. Volume dari beberapa kaki persimpangan tersebut relatif besar.

c. Terdapat gerakan membelok yang tinggi atau bervariasi,

khususnya Kendaraan – Kendaraan yang membelok kekanan.

d. Terdapat lebih dari empat kaki simpang.

Keuntungan bundaran antara lain :

1. Dapat dioperasikan dengan aman kecepatan rendah.

2. Menghilangkn konflik tegak lurus dan diganti dengan menyilang

(weaving).

3. Dapat di operasikan dengan mudah dibandingkan pada

pertemuan jalan lebih dari empat kaki simpang.

Kerugian bundaran antara lain :

1. Arus lalulintas minor agak kesulitan untuk memasuki bundaran.

2. Dibutuhkan daerah datar.

Page 39: 09E00686.unlocked.pdf

26 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

3. Kesulitan pejalan kaki untuk menyeberang dan jarak berjalan

menjadi lebih panjang.

Bundaran lalu lintas digunakan untuk memperlambat kecepatan

Kendaraan , namun tidak akan menghambat Kendaraan tersebut secara

besar – besaran seperti halnya ketika arus berhenti disaat lampu merah

menyala. Teknik ini khususnya sangat bermanfaat jika digunakan pada

jalan yang dimanfaatkan untuk Kendaraan dengan kecepatan tinggi.

II.7. Kondisi dan Karakteristik Lalu lintas

Karakteristik lalu lintas menjelaskan ciri arus lalu lintas secara kualitatif

maupun kuantitatif dalam kaitanya dengan kecepatan, besarnya arus dan

kepadatan lalu lintas serta hubungannya dengan waktu maupun jenis Kendaraan

yang menggunakan ruang jalan. Karakteristik diperlukan untuk menjadi acuan

perencanaan lalu lintas, karakteristik lalu lintas yang erat hubungannya dengan

penganalisaan dan perhitungan data-data sehingga menjadi jelas dan sistematis,

notasi, istilah dan kondisi dan karakteristik yang bersifat umum akan dipaparkan

sebagai berikut

II.7.1 Karakteristik Kendaraan

Dalam berlalulintas terdapat berbagai jenis Kendaraan yang masing

– masing mempunyai ciri tersendiri , dengan perbedaan seperti dimensi,

berat, kapasitas angkut, tenaga penggerak, karakteristik pengendalian yang

Page 40: 09E00686.unlocked.pdf

27 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

sangat berpengaruh dalam operasi lalu lintas sehari-hari serta dalam

perencanaan dan pengendalian lalu lintas.

Pada studi ini jenis Kendaraan yang teliti di kelompokkan kedalam

empat jenis dengan karakteristik dan defenisi sebagai berikut :

1. Kendaraan Ringan (LV)

Kendaraan bermotor ber as dua dengan 4 roda dan dengan jarak

as 2,0 – 3,0 m (meliputi : mobil penumpang, oplet, mikrobis, dan

truk kecil sesuai dengan sistem klasifikasi Bina Marga).

2. Kendaraan Berat (HV)

Kendaraan bermotor dengan lebih dari 4 roda (meliputi : bis,

truk 2 as, truk 3 as,dan t ruk kombinasi sesuai dengan sisitem

klasifikasi Bian Marga).

3. Sepeda Motor (MC)

Kendaraan bermotor dengan 2 atau 3 roda (meliputi : sepeda

motor dan Kendaraan roda 3 sesuai dengan sistem klasifikasi

Bina Marga).

4. Kendaraan Tak Bermotor (UM)

Kendaraan dengan roda yang digerakka oleh manusia meliputi :

sepeda, becak dan kereta dorong sesuai dengan klasifikasi Bina

Marga).

II.7.2 Karakteristik Geometrik

Dalam hal ini karakteristik geometrik meliputi hal-hal yang erat

kaitannya dengan geometrik persimpangan. Hal-hal tersebut berupa type

Page 41: 09E00686.unlocked.pdf

28 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

persimpangan, penentuan jalan utama dan jalan minor, penetapan

pendekatan dengan alphabet A, B, C, D, type median, lebar pendekatan,

lebar rata – rata semua pendekatan, dan juga jumlah jalur serta arah jalan.

Penjelasan mmengenai hal- hal di atas akan dipaparkan berikut ini :

1. Type simpang

Merupakan kode untuk jumlah lengan simpang dan jumlah

lajur pada jalan minor dan jalau utama simpang tersebut. Biasanya

persimpangan memiliki 3 lengan atau 4 lengan.

3 Lengan 4 Lengan

Gambar 2.11 Tipe Simpang

Sumber : MKJI 1997

2. Jalan Utama dan Jalan Minor

Page 42: 09E00686.unlocked.pdf

29 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

Jalan utama adalah jalan yang paling penting pada

persimpangan jalan, misalnya dalam hal klasifikasi jalan.

Jalan utama biasanya lebih banyak dilalui atau dengan kata

lain kepadatan Kendaraan yang melalui jalan ini lebeh besar

dari pada jalan lainnya pada persimpangan ini. Sedangkan

jalan minor merupakan jalan yang lebih sedikit volume

Kendaraan yang melaluinya. Pada suatu simpang tiga jalan

yang menerus selalu ditentukan sebagai jalan utama.

3. Penetapan Lengan

Penetapan ini berguna dalam hal menetapkan penandaan

lengan pada persimpangan dengan aturan pendekatan jalan

utama disebut B dan D, jalan minor disebut A dan C.

4. Tipe Median Jalan Utama

Klasifikasi tipe median jalan utama tergantung pada

kemungkinan menggunakan median tersebut untuk

menyeberangi jalan utama.

5. Lebar Pendekatan X (Wx)

Lebar dari pendekatan yang diperkeras, diukur dibagian

sempit, yang digunakan oleh lalulintas yang bergerak. X

adalah nama pendekatan. Apabila pendekatan itu digunakan

itu digunakan untuk parkir, lebar yang akan dikurangi 2 m.

6. Lebar Rata – rata Semua Pendekatan (Wi)

Lebar efektif rata – rata untuk semua pendekatan pada

persimpangan jalan.

Page 43: 09E00686.unlocked.pdf

30 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

7. Jumlah Lajur dan Arah

Jumlah lajur adalah jumlah pembagian ruas dalam suatu

jalan dan biasanya memiliki arah yang sama. Jumlah lajur di

tentukan dari lebar rata–rata pendekatan minor / utama.

II.7.3. Karakteristik Lingkungan

Hal-hal yang terkait dengan karakteristik lingkungan berupa tata

guna lahan, yaitu pengembangan lahan di simpang jalan. Hal lainnya

berupa ukuran kota, akses jalan terbatas, pemukiman, komersialisme dan

hambatan samping. Hambatan samping merupakan dampak terhadap

perilaku lalulintas akibat kegiatan sisi jalan seperti pejalan kaki,

penghentian Kendaraan lainya, Kendaraan masuk dan keluar sisi jalan dan

Kendaraan lambat.

II.7.4. Tingkat Pelayanan

Tingkat pelayanan yang tidak memiliki signal ditetapkan

berdasarkan kapasitas cadangan. Kriteria tingkat pelayanan untuk metologi

ini ditetapkan pada kondisi yang sangat umum, dan berhubungan denga

batas – batas tundaan secara umum pula.

Page 44: 09E00686.unlocked.pdf

31 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

Tabel II.1. kriteria tingkat pelayanan pada persimpangan tidak

bersignal

LEVEL OF SERVICE

(LOS)

KAPASITAS CADANGAN

(Cr)

A

B

C

D

E

F

400

300 – 399

200 – 299

100 – 199

0 – 99

-

Sumber : Warpani Swardjoko, Rekayasa lalu lintas, Brata Karya

Aksara, Jakarta 1985

Tingkat pelayanaan merupakan kualitas berdasarkan hasil ukuran,

yang penilainnya tergantung tergantung pada beberapa faktor pengaruh,

diantaranya kecepatan dan waktu perjalanan, gangguan

lalulintas,keamanan, layanan dan biaya oerasional kenderaan.

Tingkat pelayanan dipengaruhi beberapa faktor :

1. Kecepatan atau Waktu perjalanan

2. Hambatan atau halangan lalu lintas ( misalnya : jumlah

berhenti perkilometer < kelambatan – kelambatan kecepatan

secara tiba-tiba)

3. Kebebasan untuk maneuver

4. Kenyamanan pengemudi

Page 45: 09E00686.unlocked.pdf

32 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

Page 46: 09E00686.unlocked.pdf

33 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

5. Biata operasional kenderaan

Tetapi semua faktor tidak dapat dihitung dengan sebenarnya

sehingga diperunakan dua ukuran dalam menentukan tingkat pelayanan,

yaitu :

1. Kecepatan, dimana biasa dipakai kecepatan rata – rata

2. Rasio antara volume lalu lintas dengan kapasitas

Tingkat pelayanan di tentukan dalam skala interval yang terdiri dari

enam tingkat. Tingkat – tingkat ini disebut : A, B, C, D, E, F, dimana A

merupakan tingkat pelayanan tertinggi. Apabila volume bertambah maka

kecepatan berkurang oleh bertambah banyak kenderaan sehingga

kenyamanan pengemudi menjadi berkurang. Hubungan kapasitas dengan

pelayanan dapat dilihat dalam tabel.

Tabel II.2 Hubugan kapasitas dengan tingkat pelayanan

Tingkat Pelayanan Karakteristik

A

Arus bebas : Volume rendah dan kecepatan tinggi, pengemudi

dapat memilih jalur yang dikehendakinya

B Arus stabil : kecepatan sedikit terbatas oleh lalulintas, volume

pelayanan yang dipakai untuk design jalur luar kota

C Arus stabil : kecepatan dikontrol oleh lalulintas, volume pelayanan

yang dipakai untuk jalan perkotaan

Page 47: 09E00686.unlocked.pdf

34 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

D Mendekati arus yang tidak stabil : kecepatan rendah – rendah

Tingkat Pelayanan Karakteristik

E Arus yang tidak stabil : kecepatan yang mudah dan berbeda-

beda,volume kapasitas

F Arus yang terhambat : kecepatan rendah volume di atas kapasitas

dan banyak berhenti

Sumber : Warpani Swardjoko, Rekayasa lalu lintas, Brata Karya Aksara,

Jakarta 1985

II.8. Kapasitas Simpang Tidak Bersignal

Kapasitas simpang merupakan arus lalulintas maksimum yang dapat

melalui suatu persimpangan pada keadaan lalu lintas awal dan keadaan jalan serta

tanda – tanda lalu lintasnya. Arus lalulintas maksimum dihitung untuk periode

waktu 15 menit, dan dinyatakan dalam kenderaan per jam.

Kondisi lingkungan mencakup kelas ukuran kota, tipe lingkungan jalan,

hambatan samping dan rasio kenderaan tidak bermotor. Pada kondisi lalu lintas

mencakup volume setiap kaki persimpangan, distribusi gerakan lalu lintas

(kekiri,lurus dan kekanan), tipe distribusi kenderaan dalam setiap kenderaan, rasio

belok kiri, rasio belok kanan dan rasio arus jalan minor. Sedangkan pada kondisi

geometrik mencakup jumlah dan lebar jalur, alokasi penggunaan jalur, tipe

simpang, lebar rata – rata pendekatan serta tipe median jalan utama.

Kapasitas total untuk seluruh lengan simpang adalah hasil perkalian antar

kapasitas dasar (C0) yaitu kapasitas pada kondisi tertentu (ideal) dam faktor –

Page 48: 09E00686.unlocked.pdf

35 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

faktor penyesuaian (F), dengan memperitungkan pengaruh kondisi lapangan

terhadap kapasitas.

C = Co x FW x FM x FCS x FRSU x FLT x FRT x FMI ………………(2 – 1)

Dimana :

C = Kapasitas

Co = Kapasitas dasar

FW = faktor penyesuaian lebar masuk

FM = Faktor penyesuaian jalan utama

FCS = Faktor penyesuain kota

FRSU = Faktor penyesuaian tipe lingkungan jalan, hambatan samping

dan kenderaan tak bermotor

FLT = Faktor penyesuaian belok kiri

FRT = Faktor penyesuaian belok kanan

FMI = Faktor penyesuaian rasio arus jalan minor

II.8.1. Analisa Operasional

Adapun diagram alir (flow chart) yang akan menjadi acuan

prosedur perhitungan dan penganalisaan data akan diterangkan di bawah

ini. Diagram alir bagi analisa operasionalnya sebagai berikut :

Page 49: 09E00686.unlocked.pdf

36 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

Page 50: 09E00686.unlocked.pdf

37 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

Gambar 2.12. diagram alir prosedur analisa operasional

Sumber : MKJI 1997

Hasil dari pada analisa operasional ini adalah penentuan kapasitas

persimpangan tidak bersignal untuk setiap group lajur lengan simpang.

Nantinya hasil kapasitas yang didapatkan akan menjadi penetapan dalam

penentuan tingkat pelayanan. Dari nilai tingkat pelayanan yang didapat,

1. LANGKAH A : DATA MASUKAN 1. Kondisi geometrik 2. Kondisi lalu lntas 3. Kondisi lingkungan

2. LANGKAH B : KAPASITAS 1. Lebar pendekatan dan tipe simpang 2. Kapasitas dasar 3. Faktor penyesuaian lebar pendekatan 4. Faktor penyesuaian median jalan utama 5. Faktor penyesuaian ukuran kota 6. Faktor penyesuaian tipe lingkungan, hambatan samping dan

kendaraan tak bermotor 7. Faktor penyesuaian belok kiri 8. Faktor penyesuaian belok kanan 9. Faktor penyesuaian rasio arus jalan minor

3. LANGKAH C : TINGKAT KINERJA 1. Derajat kejenuhan 2. Tundaan

Page 51: 09E00686.unlocked.pdf

38 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

selanjutnya akan dianalisa perlu tidaknya pemasangan lamp signal lalu

lintas pada persimagan tersebut.

II.8.2 .Langkah A : Data masukan

Dalam data masukan yang terlihat pada diagram alir (gambar 2.12)

dijabarkan dengan tiga point utama, yaitu:

a. Kondisi geometrik

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam data masukan

kondisi geometrik, diantaranya sketsa pola geometrik yang harus jelas,

nama jalan utam serta jalan utama dan juga harus dibuat panah penunjuk

arah sebagai acuan. Sketsa sebaiknya memberikan gambaran yang baik

dari suatu simpang mengenai informasi tentang lebar jalur, bahu dan

median. Jika median cukup lebar sehingga memungkinkan melintasi

simpang dalam dua tahap dengan henti ditengah.

b. Kondisi lalu lintas

Sketsa arus lalu lintas memberikan informasi lalu lintas yang

diperlukan untuk analisa simpaang tidak bersignal. Jika alternatif

emasangan signal pada persimpangan juga akan diuki, sketsa sebaiknya

menunjukkan gerakan lalu lintas bermotor dan tidak bermotor (kend/jam)

pada pendekatan ALT, AST, dan AGT dan seterusnya. ALT adalah pergerakan

belok kiri pada lengan simpang A, AST merupakan pendekatan yang

menjelaskan pergerakan lurus dilengan A dan AGT merupakan pergerakan

belok kanan juga dilengan A, begitu seterusnya.

Page 52: 09E00686.unlocked.pdf

39 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

Adapun prosedur perhitungan arus lalu lintas dalam satuan mobil

penumpang (smp) adalah sebagai berikut:

1. Data arus lalu lintas klasifikasi per-jam untuk masing-masing

gerakan. Konversikan kedalam smp/jam dengan cara mengalikannya

dengan emp tiap kelas kendaraan. Dimana untuk LV dikalikan 1, untuk

HV dikalikan 1,3 dan MC dikalikan 0,5.

2. Perhitungan rasio belok dan rasio jalan minor. A dan C

merupakan pendekatan padalengan jalan minor sedangkan B dan D

merupakan pendekatan untuk lengan jalan utama.

Gambar 2.13. Variabel arus lalulintas

Sumber MKJI 1997

Volume arus lalulintas total dapat dari jumlah keseluruhan arus

lalulintas maksimum dar setiap ruas jalan (jalan utama dan jalan minor)

QTOT = A + B + C + D………………….(2 – 2)

Page 53: 09E00686.unlocked.pdf

40 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

Page 54: 09E00686.unlocked.pdf

41 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

c. Kondisi lingkungan

Data kondisi lingkungan sangat berpengaruh dalam menganalisa

data, untuk itu ada tiga bagian utama yang akan menjadi perhatian. Ketiga

bagian itu adalah :

1. Kelas ukuran kota

Masukan perkiraan jumlah penduduk dari seluruh daerah perkotaan

dalam satuan jiwa.

Tabel II.3 Kelas Ukuran Kota

Ukuran kota Jumlah Penduduk

(Juta Jiwa)

Sangat kecil

Kecil

Sedang

Besar

Sangat besar

< 0,1

0,1 – 0.5

0,5 – 1,0

1,0 – 3,0

>3,0

Sumber MKJI,1997

2. Tipe lingkungan jalan

Lingkungan jalan di klasifikasikan dalam kelas menurut tata guna

tanah dan aksebilitasi jalan tersebut dari aktivitas sekitarnya. Hal ini

ditetapkan secara kualiitatif dari teknik lalulintas.

Tabel II.4. Tipe Lingkungan Jalan

Page 55: 09E00686.unlocked.pdf

42 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

Komersial

Tata guna lahan komersial (misalnya pertokoan,

rumah makan, perkantoran ) dengan jalan masuk

langsung bagi pejalan kaki dan kenderaan.

Pemukiman

Tata guna lahan tempat tinggal dengan jalan

masuk langsung bagi pejalan kaki dan kenderaan.

Akses terbatas Tanpa jalan masuk atau jalan masuk langsung

terbatas ( misalnya karena adanya penghalang

fisik, jalan samping dsb)

Sumber : MKJI, 1997

3. Kelas hambatan samping

Hambatan samping menunjukkan pengaruh aktifitas samping

jalan didaerah simpang pada arus berangkat lalulintas, misalnya pejalan

kaki berjalan atau menyeberangi jalur, angkutan kota dan bis berhenti

untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, kenderaan masuk dan

keluar halaman dan tempat parkir di luar jalur. Hambatan samping

ditentukan secara kualitatif dengan pertimbangan teknik lalulintas sebagai

tinggi, sedang atau rendah.

Menurut MKJI 1997 hambatan samping di bagi 4 (empat )

dari aktifitas samping segmen jalan yang masing – masing mempunyai

bobot yang berbeda terhadap kapasitas antara lain :

Page 56: 09E00686.unlocked.pdf

43 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

1. Untuk pejalan kaki mempunyai bobot 0,5

2. Kenderaan parkir/berhenti mempunyai bobot 1,0

3. Kenderaan keluar/masuk jalan mempunyai bobot 0,7

4. Kenderaan bergerak lambat mempunyai bobot 0,4

Frekuensi bobot menentukan kelas hambatan samping yaitu :

- < 100 amat rendah, daerah pemukiman

- 100-199 kelas rendah, daerah pemukiman

- 300-499 kelas sedang, daerah industri dengan beberapa toko di

jalan

- 500-899 kelas tinggi, daerah komersial, aktivitas di sisi jalan

- >900 kelas amat tinggi, daerah komersil/dengan aktifitas pasar

II.8.3. Langkah B : Kapasitas

Perhitungan kapasitas akan dilakukan dalam beberapa langkah

yang ditunjukkan dalam diagram alir ( gambar 2.12 ). Urutan yang telah

ditetapkan pada diagram alir harus diikuti secara sistematis, hal ini guna

mempermudah perhitungan dengan penganalisaan data. Tahap demi tahap

akan di jelaskan sebagai berikut :

1. Lebar pendekatan dan tipe simpang

Untuk menjelaskan awal perhitungan kapasitas ini, akan dibagi

dalam tiga langkah, yaitu :

a. Lebar rata – rata pendekatan minor dan utama WAC dan WBD

dan lebar rata – rata pendekatan W1.

Page 57: 09E00686.unlocked.pdf

44 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

Lebar pendekatan di ukur pada jarak 10 m dari garis imajiner

yang menghubungkan tepi perkerasan dari jalan berpotongan, yang di

anggap mewakili lebar pendekatan efektif untuk masing – masing

pendekatan. Untuk pendekatan yangsering digunakan parkir pada jarak

kurang dari 20 m dari garis imajiner yang menghubungkan tepi perkerasan

dari jalan berpotongan, lebar pendekatan tersebut harus dikurangi 2 m.

B

C

A

D

10

10 10

10

b

Gambar 2.14. Lebar rata – rata pendekatan

Sumber : MKJI, 1997

W1.= (WA + WB + WC + WD ) / jumlah lengan simpang ………..(2 – 3)

Page 58: 09E00686.unlocked.pdf

45 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

W1 = lebar rata – rata pendekatan simpang

WA = lebar pendekatan lengan jalan minor A

WB = lebar pendekatan lengan jalan utama B

WC = lebar pendekatan lengan jalan minor C

WD = lebar pendekatan lengan jalan utama D

b. Tipe Simpang

Tipe simpang menentukan jumlah lengan simpang dan jumlah

lajur pada jalan utama dan jalan minor pada simpang tersebut dengan kode

tiga angka. Jumlah lengan adalah jumla lengan dengan lalulintas masuk

atau keluar atau keduanya.

Tabel II.5. Kode tipe simpang

Kode

IT

Jumlah

lengan

simpang

Jumlah lajur

Jalan minor

Jumlah lajur

Jalan utama

322

324

342

422

424

3

3

3

4

4

2

2

4

2

2

2

4

2

2

4

Sumber : MKJI, 1997

Dalam tabel di atas tidak terdapat simpang tidak bersignal

yang kedua jalan utama dan jalan minornya mempunyai empat lajur, yaitu

simpang 344 dan 444 , karena tipe simpang tidak dijumpai selama survey

Page 59: 09E00686.unlocked.pdf

46 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

lapangan. Jika analia kapasitas harus dikerjakan untuk simpang seperti ini,

simpang tersebut dianggap sebagai 324 dan 424.

2. Kapasitas dasar (Co)

Nilai kapasitas dasar telah ditentukan sesuai dengan tipe

persimpangan yang telah dibahas sebelumnya. Untuk jelasnya akan

ditampilkan pada tabel berikut ini :

Tabel II.6. kapasitas dasar menururt tipe simpang

Tipe simpang IT Kapasitas dasar (smp/jam)

322

342

324 atau 344

422

424 atau 444

2700

2900

3200

2900

3400

Sumber : MKJI, 1997

3. Faktor penyesuaian lebar pendekatan (Fw)

Variabel masukan adalah lebar rata – rata semua pendekatan WI

dan tipe simpang IT. Batas nilai yang diberikan dalam gambar adalah

rentang dasar empiris dan manual.

Gambar 2.15. Faktor Penyesuaian pendekat persimpangan (Fw)

Sumber : MKJI, 1997

4. Faktor penyesuaian median jalan utama (Fm)

Page 60: 09E00686.unlocked.pdf

47 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

Pertimbangan teknik lalu lintas diperlukan untuk menentukan

faktor median. Median disebut jika kenderaan ringan standard dapat

berlindung pada daerah tanpa mengganggu arus berangkat pada jalan

utama. Hal ini mungkin terjadi jika lebar median 3 m atau lebih, pada

beberapa keadaan misalnya pendekatan jalan utama lebar, hal ini mungkin

terjadi jika median lebih sempit. Penyesuaian hanya digunakan dengan 4

lajur variabel masukan adalah tipe median jalan utama.

Tabel II.7. Faktor penyesuaian median jalan utama

Uraian Tipe M Faktor penyesuaian

Median (Fm)

Tidak ada median jalan utama

Ada median jalan utama, lebar< 3 m

Ada median jalan utama ≥3 m

Tidak ada

Sempit

Lebar

1,00

1,05

1.20

Sumber : MKJI, 1997

5. Faktor penyesuaian ukuran kota (Fcs)

Yang dimaksud menjadi variabel masukan pada langkah ini adalah

ukuran kota. Ukuran kota dapat ditentukan melalui banyaknya jumlah

penduduknya, untuk lebih jelasnya akan di tampilkan dalam tabel dibawah

ini.

Page 61: 09E00686.unlocked.pdf

48 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

Page 62: 09E00686.unlocked.pdf

49 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

Tabel II.8. faktor penyesuaian ukuran kota

Ukuran kota CS Penduduk (Juta) Faktor penyesuaian

Ukuran kota (Fcs)

Sangat kecil

Kecil

Sedang

Besar

Sangat besar

< 0,1

0,1 – 0,5

0,5 – 1,0

1,0 – 3,0

>3,0

0,82

0,88

0,94

1,00

1,05

Sumber MKJI, 1997

6. Faktor penyesuaian tipe lingkungan jalan, hambatan samping

dan kenderaan tak bermotor (FRSU)

Variabel masukan adalah tipe lingkungan jalan, kelas hambatan

samping dan rasio kenderaan tak bermotor.

Tabel II.9. Faktor penyesuaian tipe lingkungan, hambatan

samping dan kenderaan tak bermotor

Kelas tipe lingkungan Jalan RE

Kelas hambatan samping

Rasio kenderaan tak bermotor PUM

0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 0,25

Komersial

Tinggi 0,93 0,88 0,84 0,79 0,74 0,70

Sedang 0,94 0,89 0,85 0,80 0,75 0,70

Rendah 0,95 0,90 0,86 0,81 0,76 0,71

Pemukiman Tinggi 0,96 0,91 0,86 0,82 0.77 0,72

Page 63: 09E00686.unlocked.pdf

50 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

Sedang 0,97 0,92 0,87 0,82 0.77 0,73

Rendah 0,98 0,93 0,88 0,83 0,78 0,74

Akses Tinggi/sedang/rendah 1,00 0,95 0,90 0,85 0,80 0,75

Sumber : MKJI, 1997

Tabel berdasarkan anggapan bahwa pengaruh kenderaan

takbermotor terhadap kapasitas adalah sama seperti kenderaan ringan,

yaitu emp = 1,0

7. Faktor penyesuaian belok kiri (FLT)

Yang akan menjadi variabel pada vaktor ini adalah belok kiri, batas

– batas yang diberikan untuk faktor ini adalah rentang dasar empiris dari

manual.

PLT= ………………………………………………….(2 – 4)

Page 64: 09E00686.unlocked.pdf

51 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

Gambar 2.16. Faktor penyesuaian belok kiri (FLT)

Sumber : MKJI, 1997

8. Faktor penyesuaian belok kanan (FRT)

Variabel masukan adalah rasio arus jalan minor dan type simpang,

sedangkan batasan – batasan yang di berikan untuk faktor ini adalah

rentang empiris dan manual. Pada langkah ini harus benar – benar

diperhatikan pada pemilihan nilai PMI sebelum dimasukkan kedalam

rumusan yang telah terdapat di tabel. Nilai PMI yang akan di ambil

disesuaikan dengan tipe simpang. Untuk lebih jelasnya akan diterangkan

berdasarkan tabel dan gambar 2.17

Page 65: 09E00686.unlocked.pdf

52 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

PRT= ………………………………………………………………….(2 – 5)

Gambar 2.17. Faktor penyesuaian belok kanan (FRT)

Sumber : MKJI, 1997

9. Faktor penyesuaian jalan minor (FMI)

Variabel masukan adalah arus jalan minor dan tipe simpang,

sedangkan batasan – batasan yang diberikan untuk faktor ini adalah

rentang empiris dan manual. Pada langkah ini harus benar – benar

diperhatikan pada pemilihan nilai PMI sebelum dimasukkan kedalam

rumusan yang telah terdapat ditabel. Nilai PMI yang akan diambil

Page 66: 09E00686.unlocked.pdf

53 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

disesuaikan dengan tipe simpang. Untuk lebih jelasnya akan diterangkan

berdasarkan tabel dan gambar tabel dan gambar 2.18

Tabel. II.10. Faktor penyesuaian rasio arus jalan minor (FMI)

IT FMI PMI

422 1.19 x PMI2 – 1.19 x PMI + 1.19 0,1 – 0,9

424 1.66 x PMI4 – 33,3 x PMI

3 + 25.3 x PMI2 – 8.6 PMI + 1.95 0,1 – 0,3

444 1.11 x PMI2 – 1.11 x PMI + 1.11 0,3 – 0,9

322 1.19 x PMI

2 – 1.19 x PMI + 1.19 0,1 – 0,5

-0.595 x PMI2 + 0.595 x PMI

3 + 0.74 0,5 – 0,9

342 1.19 x PMI

2 – 1.19 x PMI + 1.19 0,1 – 0,5

2.38 x PMI4 – 2.38 x PMI

3 + 1.49 0,5 – 0,9

324 1.66 x PMI4 – 33.3 x PMI

3 + 25.3 x PMI2 – 8.6 x PMI + 1.95 0,1 – 0,3

344 1.11 x PMI

2 – 1.11 x PMI3 + 1,11 0,3 – 0,5

-0.555 x PMI2 + 0,555 x PMI + 0.69 0,5 – 0,9

Sumber : MKJI. 1997

PMI= ……………………………( 2 – 6 )

Page 67: 09E00686.unlocked.pdf

54 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

Gambar 2.18. Faktor penyesuaian rasio arus jalan minor (FMI)

Sumber : MKJI, 1997

II.8.4. Langkah C : Tingkat kinerja

1. Derajat kejenuhan

Derajat kejenuhan digunakan sebagai faktor kunci dalam penentuan

panilaian lalu lintas pada persimpangan, jika derajat kejenuhan terlampau

tinggi (DS>0,6) asumsi dapat berubah berkaitan dengan penampang

persimpangan, derajat kejenuhan dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

Page 68: 09E00686.unlocked.pdf

55 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

Page 69: 09E00686.unlocked.pdf

56 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

DS = QTOT / C……………………………………………………….( 2 – 7)

Dimana :

DS = Derajat kejenuhan

QTOT = Arus total (smp/jam)

C = Kapasitas

2. Tundaan

Ada lima langakah tundaan yang diikuti yaitu :

a. Tundaan lalu lintas simpang (DT1)

Tundaan lalu lintas simpang adalah tundaan lalulintas, rata –

rata untuk semua kenderaan bermotor yang masuk simpang. DT1

ditentukan dari kurva empiris antara (DT1) dan DS, dan dapat juga

digunakan rumus :

Untuk DS < 0,6

DT1 = 2 + 8,2078 x DS (1 – DS) x 2 ………………………………..( 2- 8 )

Page 70: 09E00686.unlocked.pdf

57 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

Dan untuk DS > 0,6

DT1 = 1,0504 / (0,2742 – 0,2042 x DS) x 2………………………..(2 – 9)

Dan nilai DT1 dapat dilihat pada gambar 2.19

Derajat kejenuhan DS

Gambar 2.19. Tundaan lalulintas simpang VS derajat kejenuhan

Sumber : MKJI, 1997

b. Tundaan lalulintas jalan Utama (DTMA)

Tundaan lalulintas jalan utama adlah tundaan lalulintas rata – rata

semua kenderaan bermotor yang masuk persimpangan dari jalan utama.

Page 71: 09E00686.unlocked.pdf

58 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

DTMA ditentukan dari kurva empiris antara DTMA dan DS dan dapat juga

digunakan rumus :

Untuk DS < 0,6

DTMA = 1,8 + 5,8234 x DS – (1-DS) x 1,8 …………………………..(2.10)

Dan untuk DS >0,6

DTMA = 1,05034 / (0,346 – 0,246 x DS) – (1-DS) x 1,8 ……………(2.11)

Variabelnya adalah derajat kejenuhan yang terdapat pada gambar

2.20

Gambar 2.20. Tundaan lalu lintas jalan utama VS derajat kejenuhan

Sumber : MKJI, 1997

Page 72: 09E00686.unlocked.pdf

59 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

Page 73: 09E00686.unlocked.pdf

60 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

c. Penentuan tundaan lalu lintas jalan minor (DTMI)

Tundaan lalu lintas jalan minor rata – rata, ditentukan berdasarkan

tundaan simpang rata – rata dan tyundaan jalan utama rata – rata. DTMI di

hitung berdasarkan rumusan

DTMI = (QTOT X DTI X DTMA) / QMI …………………………………(2.12)

Dimana :

DTMI = Penentuan tundaan lalu lintas jalan minor

QTOT = Arus total

DT1 = Tundaan laluluntas simpang

QMA = Arus lalulintas jalan utama

DTMA = Tundaan lalulintasn jalan utama

QMI = Arus lalulintas jalan minor

d. Tundaan gemetrik simpang (DG)

Tundaan geometrik simpang adalah tundaan geometrik rata – rata

seluruh kenderaan bermotor yang masuk simpang. DG dihitung dengan

menggunakan rumus berikut :

Untuk DS < 1.0 :

DG = (1- DS) x (PT x 6 +(1-PT) x3 ) + DS x 4 ……………………( 2. 13)

Page 74: 09E00686.unlocked.pdf

61 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

Untuk DS ≥ 1.0 , DG = 4

Dimana :

DG = Tundaan geometrik simpang

DS = Derajat kejenuhan

PT = Rasio belok total

e. Tundaan simpang (D)

Tundaan simpang dihitung sebagai berikut :

D = GD + DT1 …………………………………………(2. 14)

Dimana :

D = Tundaan simpang

DG = Tundaan geometrik

DT1 = Tundaan lalu lintas simpang

Page 75: 09E00686.unlocked.pdf

62 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

BAB III

PENGAMBILAN DATA

Untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam menganalisa

kapasitas dan tuntutan pada persimpangan Jl. Sukarno-Hatta – Jl. Jendral

Sudirman – Jl. Cut Nyak Dien di kota Binjai, dibuthkan survey lapangan.

Sehingga akan diperoleh data-data yang akurat sesuai dengan kondisi

persimpangan.

III.1. Peninjauan Pelayanan

Tujuan peninjauan pelayanan sebelum survey, perlu diketahui kondisi

lapangan yang sebenarnya agar dalam melakukan pengambilan data dapat

menghasilkan data yang akurat. Kondisi lapangan itu meliputi :

1. Sket Lokasi Survey

Sket lokasi survey perlu dibuat untuk menempatkan setiap pos

untuk menghitung volume lalu lintas.

2. Kepadatan Lalu Lintas

Kepadatan lalu lintas perlu ditinjau terlebih dahulu sehingga dapat

ditentukan berapa orang yang diperlukan dalam melakukan survey pada

tiap-tiap pos untuk menghitung volume kendaraan dan didapat hasil

yang akurat.

Page 76: 09E00686.unlocked.pdf

63 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

III.2. Alat-Alat Survey

Agar survey di lapangan berjalan dengan baik maka perlu terlebih dahulu

disiapkan alat-alat survey, antara lain meliputi meteran, pengukuran, pengukur

(jam atau stopwatch), alat-alat tulis (kertas dan pena)

1. Meteran

Meteran fungsinya untuk menentukan titik awal survey sampai

titik akhir survey di mana dalam menganalisa kapasitas dan tundaan

pada persimpangan Jl. Sukarno-Hatta – Jl. Jendral Sudirman – Jl. Cut

Nyak Dien, dan juga untuk menghitung lebar luas jalan pada setiap

persimpangan dan median jalan.

2. Pengukur Waktu (Jam dan Stopwatch)

Dalam menganalisa kapasitas dan tundaan ruas jalan harus

dilaksanakan pada jam-jam sibuk sehingga didapat volume maksimum

kendaraan yang melintasi persimpangan tersebut dihitung setiap

interval 15 menit, oleh karena itu dalam melakukan survey alat

pengukur waktu, misalnya jam atau stopwatch.

3. Alat-alat Tulis

Untuk menghitung volume kendaraan perlu dipersiapkan alat-alat

tulis yaitu kertas HVS atau buku dimana di dalamnya dibuat tabel-tabel

yang mewakili seluruh jenis kendaraan yang diperlukan untuk

mengevaluasi kapasitas dan tundaan pada persimpangan.

Page 77: 09E00686.unlocked.pdf

64 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

III.3. Cara Pengambilan Data

Data-data yang diperlukan untuk menganalisa kapsitas dan tundaan pada

persimpangan Jl. Sukarno-Hatta – Jl. Jendral Sudirman – Jl. Cut Nyak Dien,

yaitu:

1. Data volume lalu lintas setiap lengan persimpangan pada jam sibuk

2. Data geometrik jalan (lebar dan jumlah jalur)

3. Data keadaan lingkungan dan tata guna lahan di daerah persimpangan.

Pengumpulan data dilakukan di persimpangan Jl. Sukarno-Hatta – Jl.

Jendral Sudirman – Jl. Cut Nyak Dien. Pada persimpangan tersebut terdapat

empat (4) lengan percabangan. Setiap lengan simpang ditempatkan pos yang

terdiri dari 2 orang personil, di mana setiap personil bertugas mencatat volume

kendaraan terdiri dari kendaraan yang bergerak lurus, kendaraan belok kanan, dan

kendaraan yang belok kiri pada setiap lengan persimpangan.

Survey lalu lintas dilakukan selama 3 hari yaitu hari Selasa (tanggal 24

Maret 2008, hari Rabu (tanggal 25 Maret 2008) dan hari Jumat (tanggal 27 Maret

2008).

Survey dilakukan pada jam-jam sibuk untuk masing-masing lengan

percabangan yaitu :

1. Pagi hari antara pukul 07.00 sampai dengan 09.00WIB.

2. Siang hari antara pukul 12.00 sampai dengan 14.00 WIB.

3. Sore hari antara pukul 16.00 sampai dengan 18.00 WIB

Page 78: 09E00686.unlocked.pdf

65 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

Sket lokasi survey Jalan Soekarno Hatta – Jalan Jenderal Soedirman – Jalan Cut Nyak Dien

Kota Binjai

Page 79: 09E00686.unlocked.pdf

66 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

PETA KOTA BINJAI

LOKASI SURVEY

Page 80: 09E00686.unlocked.pdf

67 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

BAB IV

ANALISA DATA

4.1. Kapasitas Tundaan pada Persimpangan

Untuk menganalisa data-data di lapangan dalam menetapkan kapasitas dan

tundaan pada persimpangan Jl. Soekarno-Hatta – Jl. Jendral Soedirman – Jl. Cut

Nyak Dien Binjai menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia

(MKJI) 1997.

4.2. Perhitungan Data Survey

Data survey hari Selasa pukul 07.00 – 09.00 WIB

a. Kapasitas Simpang

1) Lebar rata-rata pendekatan

W1 = (WA+ WB + WC + WD) / JUMLAH SIMPANG LENGAN

= (7+ 3 + 8 + 8) / 4

= 6.5 m

2) Faktor penyesuaian pendekatan

Nilai FW didapat dari perbandingan l;ebar rata-rata pendekatan

dengan tipe simpang maka :

FW = 1.091 (dari grafik nomograf)

3) Rasio penyesuaian belok kiri

Page 81: 09E00686.unlocked.pdf

68 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

Nilai QLT = volume kendaraan belok kiri dari jalan utama dan

jalan minor

Nilai QTOT = volume kendaraan keseluruhan dari jalan utama

dan jalan minor

Maka :

FLT = 1.275 (dari grafik nomograf)

4) Frekuensi tipe lingkungan komersil dan hambatan samping sedang

5) Faktor penyesuaian hambatan samping dan kendaraan tak bermotor

:

Maka nilai FRSU dilakukan interpolasi

Kelas hambatan samping sedang

0.00 0.94

0.030 X

0.05 0.89

Maka nilai

Maka nilai FRSU = 0.910

6) Nilai kapasitas dasar (Co) disesuaikan dengan tipe simpang, tipe

simpang empat lengan (kode 444) maka nilai kapasitas dasar C0 =

3400 (tabel II.6)

7) Median jalan utama sempit (<3m)

Page 82: 09E00686.unlocked.pdf

69 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

maka nilai FM = 1.05 (tabel II.7)

8) Ukuran kota Binjai dengan jumlah penduduk sebesar 237.904

jiwa, ukuran kota Binjai termasuk kategori kecil

Maka nilai FCS = 0.88 (tabel II.8)

9) Nilai faktor penyesuaian belok kanan untuk empat lengan

FRT = 1.00

10) Faktor penyesuaian rasio arus jalan minor

Maka nilai FMI = 1.11 x PMI2 – 1.11 x PMI + 1.11

= 1.11 x 0.5492 – 1.11 x 0.549 + 1.11

= 0.835

C = Co x FW x FM x FCS x FRSU x FLT x FRT x FMI

C = 3400 x 1.091 x 1.05 x 0.88 x 0.910 x 1.275 x 1.00 x 0.835

C = 3320.58 smp/jam

b. Tingkat Kinerja

Tingkat kinerja meliputi :

I. Derajat Kejenuhan

II. Tundaan

1) Tundaan lalu lintas simpang (DTI)

Untuk DS < 0.6 maka

DTI = 2 + 8.2078 x DS – (1- DS) x 2

Page 83: 09E00686.unlocked.pdf

70 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

DTI = 2 + 8.2078 x 0.489 – (1- 0.489) x 2

DTI = 4.991 det/smp

2) Tundaan lalu lintas jalan utama (DTMA)

Untuk DS < 0.6 maka

DTMA = 1.8 + 5.8234 x DS – (1- DS) x 1.8

DTMA = 1.8 + 5.8234 x 0.489 – (1- 0.489) x 1.8

DTMA = 3.728 det/smp

3) Tundaan lalu lintas jalan minor (DTMI)

Untuk DS < 0.6 maka

DTMI = (Qtot + DTI - QMA x DTMA) / QMI

DTMI = (1623.8 + 4.991 – 733.1 x 3.728) / 890.7

DTMI = 6.031det/smp

4) Tundaan geometrik simpang (DG)

DG = (1-DS) x (PT x 6 + (1- PT) x 3) + DS x 4

DG = (1-0.489 ) x (0.67 x 6 + (1- 0.67) x 3) + 0.489 x 4

DG = 4.516 det/smp

5) Tundaan Simpang (DG)

D = DG + DTI

D = 4.516 + 4.991

D = 9.507 det/smp

Data survey hari Selasa pukul 12.00 – 14.00 WIB

a. Kapasitas Simpang

1) Lebar rata-rata pendekatan

W1 = (WA+ WB + WC + WD) / JUMLAH SIMPANG LENGAN

Page 84: 09E00686.unlocked.pdf

71 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

= (7+ 3 + 8 + 8) / 4

= 6.5 m

2) Faktor penyesuaian pendekatan

Nilai FW didapat dari perbandingan l;ebar rata-rata pendekatan

dengan tipe simpang maka :

FW = 1.091 (dari grafik nomograf)

3) Rasio penyesuaian belok kiri

Nilai QLT = volume kendaraan belok kiri dari jalan utama dan

jalan minor

Nilai QTOT = volume kendaraan keseluruhan dari jalan utama

dan jalan minor

Maka :

FLT = 1.323 (dari grafik nomograf)

4) Frekuensi tipe lingkungan komersil dan hambatan samping sedang

5) Faktor penyesuaian hambatan samping dan kendaraan tak bermotor

Maka nilai FRSU dilakukan interpolasi

Kelas hambatan samping sedang

0.00 0.94

0.032 X

Page 85: 09E00686.unlocked.pdf

72 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

0.05 0.89

Maka nilai

Maka nilai FRSU = 0.908

6) Nilai kapasitas dasar (Co) disesuaikan dengan tipe simpang, tipe

simpang empat lengan (kode 444) maka nilai kapasitas dasar C0 =

3400 (tabel II.6)

7) Median jalan utama sempit (<3m)

maka nilai FM = 1.05 (tabel II.7)

8) Ukuran kota Binjai dengan jumlah penduduk sebesar 237.904

jiwa, ukuran kota Binjai termasuk kategori kecil

Maka nilai FCS = 0.88 (tabel II.8)

9) Nilai faktor penyesuaian belok kanan untuk empat lengan

FRT = 1.00

10) Faktor penyesuaian rasio arus jalan minor

Maka nilai FMI = 1.11 x PMI2 – 1.11 x PMI + 1.11

= 1.11 x 0.4662 – 1.11 x 0.466 + 1.11

= 0.834

C = Co x FW x FM x FCS x FRSU x FLT x FRT x FMI

C = 3400 x 1.091 x 1.05 x 0.88 x 0.908 x 1.323 x 1.00 x 0.834

C = 3433.89 smp/jam

Page 86: 09E00686.unlocked.pdf

73 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

b. Tingkat Kinerja

Tingkat kinerja meliputi :

I. Derajat Kejenuhan

II. Tundaan

1) Tundaan lalu lintas simpang (DTI)

Untuk DS < 0.6 maka

DTI = 2 + 8.2078 x DS – (1- DS) x 2

DTI = 2 + 8.2078 x 0.432 – (1- 0.432) x 2

DTI = 4.409 det/smp

2) Tundaan lalu lintas jalan utama (DTMA)

Untuk DS < 0.6 maka

DTMA = 1.8 + 5.8234 x DS – (1- DS) x 1.8

DTMA = 1.8 + 5.8234 x 0.432 – (1- 0.432) x 1.8

DTMA = 3.293 det/smp

3) Tundaan lalu lintas jalan minor (DTMI)

Untuk DS < 0.6 maka

DTMI = (Qtot + DTI - QMA x DTMA) / QMI

DTMI = (1484.9 + 4.409 – 792.3 x 3.293) / 692.6

DTMI = 5.685 det/smp

4) Tundaan geometrik simpang (DG)

Page 87: 09E00686.unlocked.pdf

74 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

DG = (1-DS) x (PT x 6 + (1- PT) x 3) + DS x 4

DG = (1- 0.432 ) x (0.61 x 6 + (1- 0.61) x 3) + 0.432 x 4

DG = 4.471 det/smp

5) Tundaan Simpang (DG)

D = DG + DTI

D = 4.471 + 4.409

D = 8.879 det/smp

Data survey hari Selasa pukul 16.00 – 18.00 WIB

a. Kapasitas Simpang

1) Lebar rata-rata pendekatan

W1 = (WA+ WB + WC + WD) / JUMLAH SIMPANG LENGAN

= (7+ 3 + 8 + 8) / 4

= 6.5 m

2) Faktor penyesuaian pendekatan

Nilai FW didapat dari perbandingan l;ebar rata-rata pendekatan

dengan tipe simpang maka :

FW = 1.091 (dari grafik nomograf)

3) Rasio penyesuaian belok kiri

Nilai QLT = volume kendaraan belok kiri dari jalan utama dan

jalan minor

Page 88: 09E00686.unlocked.pdf

75 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

Nilai QTOT = volume kendaraan keseluruhan dari jalan utama

dan jalan minor

Maka :

FLT = 1.323 (dari grafik nomograf)

4) Frekuensi tipe lingkungan komersil dan hambatan samping sedang

5) Faktor penyesuaian hambatan samping dan kendaraan tak bermotor

:

Maka nilai FRSU dilakukan interpolasi

Kelas hambatan samping sedang

0.00 0.94

0.021 X

0.05 0.89

Maka nilai

Maka nilai FRSU = 0.919

6) Nilai kapasitas dasar (Co) disesuaikan dengan tipe simpang, tipe

simpang empat lengan (kode 444) maka nilai kapasitas dasar C0 =

3400 (tabel II.6)

7) Median jalan utama sempit (<3m)

maka nilai FM = 1.05 (tabel II.7)

Page 89: 09E00686.unlocked.pdf

76 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

8) Ukuran kota Binjai dengan jumlah penduduk sebesar 237.904

jiwa, ukuran kota Binjai termasuk kategori kecil

Maka nilai FCS = 0.88 (tabel II.8)

9) Nilai faktor penyesuaian belok kanan untuk empat lengan

FRT = 1.00

10) Faktor penyesuaian rasio arus jalan minor

Maka nilai FMI = 1.11 x PMI2 – 1.11 x PMI + 1.11

= 1.11 x 0.5462 – 1.11 x 0.546 + 1.11

= 0.835

C = Co x FW x FM x FCS x FRSU x FLT x FRT x FMI

C = 3400 x 1.091 x 1.05 x 0.88 x 0.919 x 1.323 x 1.00 x 0.835

C = 3479.67 smp/jam

b. Tingkat Kinerja

Tingkat kinerja meliputi :

I. Derajat Kejenuhan

II. Tundaan

1) Tundaan lalu lintas simpang (DTI)

Untuk DS < 0.6 maka

DTI = 2 + 8.2078 x DS – (1- DS) x 2

Page 90: 09E00686.unlocked.pdf

77 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

DTI = 2 + 8.2078 x 0.563 – (1- 0.563) x 2

DTI = 5.747 det/smp

2) Tundaan lalu lintas jalan utama (DTMA)

Untuk DS < 0.6 maka

DTMA = 1.8 + 5.8234 x DS – (1- DS) x 1.8

DTMA = 1.8 + 5.8234 x 0.563 – (1- 0.563) x 1.8

DTMA = 4.292 det/smp

3) Tundaan lalu lintas jalan minor (DTMI)

Untuk DS < 0.6 maka

DTMI = (Qtot + DTI - QMA x DTMA) / QMI

DTMI = (1958.4 + 5.747 – 888.8 x 4.292) / 1069.6

DTMI = 6.956 det/smp

4) Tundaan geometrik simpang (DG)

DG = (1-DS) x (PT x 6 + (1- PT) x 3) + DS x 4

DG = (1- 0.563 ) x (0.66 x 6 + (1- 0.66) x 3) + 0.563 x 4

DG = 4.428 det/smp

5) Tundaan Simpang (DG)

D = DG + DTI

D = 4.428 + 5.747

D = 10.175 det/smp

Page 91: 09E00686.unlocked.pdf

78 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

Untuk perhitungan hari Rabu dan Jumat dihitung dengan menggunakan

metode yang sama seperti perhitungan pada hari Selasa dan hasil perhitungan

dapat dilihat pada tabel.

Tabel IV.1. Hasil Rekapitulasi Kapasitas san Tingkat Kinerja

Simpangan

HARI

Interval

Waktu

(WIB)

C

(smp/jam) DS DT1 DTMA DTMI

DG

(det/smp)

D

(det/smp)

Selasa

07.00-09.00 3320.58 0.489 4.991 3.728 6.031 4.516 9.507

12.00-14.00 3433.89 0.432 4.409 3.293 5.685 4.471 9.507

16.00-18.00 3479.67 0.563 5.747 4.292 6.956 4.428 10.175

Rabu

07.00-09.00 3246.17 0.469 4.787 3.575 5.645 4.425 9.212

12.00-14.00 3456.90 0.350 3.573 2.668 4.697 4.579 8.152

16.00-18.00 3533.24 0.546 5.573 4.162 6.732 4.485 10.058

Jumat

07.00-09.00 3162.00 0.488 4.981 3.720 5.983 4.456 9.437

12.00-14.00 3345.97 0.338 3.450 2.576 4.751 4.609 8.059

16.00-18.00 3444.28 0.512 5.226 3.903 6.571 4.493 9.719

Page 92: 09E00686.unlocked.pdf

79 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

4.3. Pembahasan

Hasil perhitungan dapat diketahui bahwa pada persimpangan Jl.

Soekarno-Hatta – Jl.Jendral Soedirman – Jl. Cut Nyak Dien Kota Binjai tidak

layak menampung arus lalu lintas sebagai pertimbangan dalam pengendalian dan

pengelolaan lalu lintas yang akan datang. Tingginya nilai kapasitas maksimum

pada persimpangan sebesar 3533.24 smp/jam terjadi pada hari Jumat pukul 16.0-

18.00 sudah melebihi kapasitas dasar (Co = 3400 smp/jam), dan ini akan terus

bertambah sesuai dengan pertambahan penduduk dengan meningkatnya jumlah

kendaraan.

Page 93: 09E00686.unlocked.pdf

80 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan

Dari analisa yang dilakukan, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai

berikut :

1. Pada hari Selasa yang menunjukkan nilai DS (Derajat Kejenuhan)

yang paling besar adalah pada jam 1600 - 1800, yaitu sebesar 0.563

2. Pada hari Rabu yang menunjukkan nilai DS (Derajat Kejenuhan)

yang paling besar adalah pada jam 1600 - 1800, yaitu sebesar 0.546

3. Pada hari Jum’at yang menunjukkan nilai DS (Derajat Kejenuhan)

yang paling besar adalah pada jam 1600 - 1800, yaitu sebesar 0.512

4. Nilai kapasitas maksimum sebesar 3533,24 smp/jam sudah melebihi

dari kapasitas dasar persimpangan (Co = 3400 smp/jam)

5. Persimpangan jl.Soekarno Hatta - jl. Jenderal Sudirman – jl. Cut

Nyak Dien Binjai tidak layak untuk menampung arus lalu lintas

dengan kondisi yang tidak memiliki pengaturan rambu lalu lintas

berupa lampu signal.

Page 94: 09E00686.unlocked.pdf

81 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

V.2. Saran

1. Perkembangan lalu lintas perlu dianalisa terus menerus secara

kontinu sehingga dapat diketahui pengaruh perkembangan jumlah

kendaraan terhadap lalu lintas.

2. Perlu segera dibuat sistem pengaturan lalu lintas yang lebih baik

pada persimpangan, terutama pemasangan lampu signal lalu

lintas.Hal ini dianggap perlu dilakukan segera oleh pihak yang

terkait demi meningkatkan pelayanan dan mengantisipasi

kemacetan dipersimpangan tersebut.

3. Disiplin pengemudi dalam mentaati peraturan lalu lintas perlu lebih

ditingkatkan karena banyak pelanggaran yang dilakukan terutama

didaerah persimpangan.

Page 95: 09E00686.unlocked.pdf

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Bina Marga, Februari 1997, “ Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI)”,

Departemen Pekerjaan Umum

F.D.HOBBS 1995, “Perencanaan Dan Teknik Lalu Lintas “, Gajah Mada University

Press Yogyakarta

Suwardjoko Warpani Ir, Bandung 2002, “Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan”, Institut Teknologi Bandung

Suwardjoko Warpani Ir, Jakarta 1985, “Rekayasa Lalu Lintas” , Bhrata Karya

Aksara

Syarifuddin Alambai Ir, Jakarta 1993, “Kelancaran dan Keamanan Lalu Lintas

Ditinjau dari Uu No 13 / 1980 Tentang Jalan dan UU No 14 / 1992 tentang

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan”, Departemen Pekerja Umum

Page 96: 09E00686.unlocked.pdf

LAMPIRAN

Page 97: 09E00686.unlocked.pdf

LAMPIRAN 1A. DATA ARUS LALU LINTAS

Hari / Tanggal

: Selasa, 25 Maret 2008

Lokasi

: Persimpangan Jalan Sukarno Hatta - Jalan Jend. Sudirman - Jalan Cut Nyak Dien Cuaca

: Cerah

WAKTU

LENGAN A LENGAN B

LTA STA RTA LTB STB RTB

LV HV MC UM Ttot LV HV MC UM Ttot LV

HV MC UM Ttot LV HV MC UM Ttot LV

HV MC UM Ttot LV HV MC UM Ttot

07.00 - 07.15 62 5 71 4 142 55 5 92 3 155 45 6 128 2 181 69 4 105 4 182 72 3 112 5 192 52 4 117 2 175

07.15 - 07.30 36 3 81 1 121 68 7 104 8 187 53 5 155 4 217 64 5 94 4 167 69 3 108 5 185 48 4 118 3 173

07.30 - 07.45 41 5 62 6 114 57 18 113 4 192 67 6 175 2 250 63 3 108 3 177 66 5 121 2 194 46 6 114 3 169

07.45 - 08.00 43 2 39 4 88 71 8 118 6 203 77 6 131 3 217 71 6 115 5 197 62 6 131 2 201 47 2 118 5 172

08.00 - 08.15 49 3 67 1 120 53 6 100 7 166 66 4 124 3 197 52 7 120 5 184 70 3 115 2 190 51 3 109 3 166

08.15 - 08.30 46 3 52 5 106 60 11 88 4 163 42 5 153 2 202 61 10 109 4 184 86 3 123 1 213 54 4 112 3 173

08.30 - 08.45 57 1 36 4 98 65 8 78 1 152 39 8 140 1 188 51 7 97 3 158 71 2 127 4 204 50 4 107 1 162

08.45 - 09.00 38 2 44 2 86 50 10 82 4 146 36 5 130 2 173 58 6 93 1 158 85 2 125 2 214 4 2 110 4 120

12.00 - 12.15 42 6 49 1 98 53 25 48 1 127 32 4 98 1 135 67 5 124 4 200 81 4 105 2 192 59 6 122 3 190

12.15 - 12.30 62 9 36 3 110 74 18 70 2 164 41 2 62 1 106 61 3 111 6 181 77 5 103 1 186 61 9 119 5 194

12.30 - 12.45 31 7 44 2 84 60 29 57 1 147 43 5 69 2 119 59 4 115 7 185 72 2 109 4 187 66 6 114 5 191

12.45 - 13.00 55 5 39 2 101 71 20 52 4 147 28 2 65 1 96 56 6 110 5 177 86 2 112 4 204 62 7 121 2 192

13.00 - 13.15 39 12 61 1 113 60 15 61 3 139 29 4 60 1 94 53 5 102 3 163 90 4 116 3 213 58 5 118 1 182

13.15 - 13.30 40 10 50 1 101 67 24 55 2 148 27 8 62 3 100 64 5 98 3 170 93 5 109 5 212 53 8 116 4 181

13.30 - 13.45 36 7 64 4 111 62 12 58 3 135 41 6 55 2 104 68 7 105 1 181 75 5 112 3 195 58 5 123 4 190

13.45 - 14.00 32 6 66 2 106 55 15 53 2 125 23 10 76 2 111 70 6 110 2 188 84 6 114 4 208 63 7 120 2 192

16.00 - 16.15 72 2 63 2 139 63 8 98 2 171 39 5 142 2 188 59 3 94 6 162 94 4 97 5 200 54 6 135 3 198

16.15 - 16.30 52 1 67 1 121 71 4 110 1 186 48 6 132 2 188 52 4 104 5 165 83 3 105 5 196 59 6 128 2 195

16.30 - 16.45 67 3 80 4 154 73 6 91 4 174 58 6 113 1 178 55 8 112 5 180 76 3 100 3 182 64 4 130 2 200

16.45 - 17.00 65 1 87 3 156 59 4 132 1 196 72 4 142 1 219 53 6 115 4 178 79 2 118 1 200 63 8 139 1 211

17.00 - 17.15 55 4 82 1 142 57 8 142 3 210 68 3 198 3 272 64 5 119 1 189 84 1 12 2 99 59 9 136 1 205

17.15 - 17.30 68 5 95 3 171 69 6 176 3 254 92 5 158 1 256 66 7 103 6 182 81 2 116 3 202 65 7 133 2 207

17.30 - 17.45 57 3 80 4 144 63 2 170 1 236 81 4 187 1 273 61 4 201 5 271 88 2 124 5 219 69 8 129 3 209

17.45 - 18.01 53 4 69 5 131 67 5 98 1 171 68 4 152 1 225 56 6 119 5 186 98 5 129 6 238 73 5 134 4 216

Page 98: 09E00686.unlocked.pdf

LAMPIRAN 1B. DATA ARUS LALU LINTAS

Hari / Tanggal

: Selasa, 25 Maret 2008 Lokasi

: Persimpangan Jalan Sukarno Hatta - Jalan Jend. Sudirman - Jalan Cut Nyak Dien

Cuaca

: Cerah

WAKTU

LENGAN C LENGAN D

LTC STC RTC LTD STD RTD

LV HV MC UM Ttot LV HV MC UM Ttot LV

HV MC UM Ttot LV

HV MC UM Ttot LV HV MC

UM Ttot LV

HV MC UM

Ttot

07.00 - 07.15 46 3 50 3 102 67 6 89 4 166 35 3 142 1 181 47 1 50 3 101 27 3 68 6 104 43 4 69 6 122

07.15 - 07.30 53 1 65 2 121 56 5 75 4 140 40 1 109 1 151 34 0 60 1 95 29 6 88 8 131 50 8 79 8 145

07.30 - 07.45 67 2 46 4 119 45 8 62 2 117 37 2 206 3 248 58 1 41 5 105 31 5 102 4 142 58 6 75 10 149

07.45 - 08.00 47 1 43 4 95 71 13 94 5 183 56 4 200 1 261 40 1 36 4 81 33 4 96 10 143 43 12 110 4 169

08.00 - 08.15 50 1 26 3 80 68 15 66 3 152 53 5 232 4 294 34 1 34 2 71 20 3 57 5 85 40 11 83 8 142

08.15 - 08.30 56 3 49 2 110 53 10 61 6 130 35 1 155 1 192 31 2 39 1 73 24 2 59 4 89 39 5 73 5 122

08.30 - 08.45 38 1 59 2 100 60 13 77 3 153 49 3 97 2 151 39 1 28 1 69 25 4 64 6 99 46 8 45 6 105

08.45 - 09.00 36 1 50 1 88 40 11 88 1 140 54 2 116 1 173 34 1 25 3 63 22 4 55 8 89 48 6 65 4 123

12.00 - 12.15 49 9 57 3 118 65 36 39 1 141 57 15 79 1 152 32 5 38 6 81 47 3 53 3 106 38 18 64 11 131

12.15 - 12.30 35 8 52 4 99 40 22 29 4 95 31 3 69 0 103 43 7 29 3 82 55 6 50 3 114 48 26 78 6 158

12.30 - 12.45 41 11 46 1 99 40 31 25 4 100 38 2 43 1 84 53 15 30 2 100 55 6 89 4 154 32 27 67 6 132

12.45 - 13.00 32 11 32 3 78 46 36 47 2 131 25 4 46 1 76 38 11 27 1 77 67 4 76 3 150 25 18 59 4 106

13.00 - 13.15 33 12 33 1 79 38 18 38 1 95 29 4 46 2 81 43 8 39 4 94 66 4 76 6 152 22 15 50 3 90

13.15 - 13.30 38 15 36 2 91 29 29 43 4 105 36 3 50 3 92 32 15 25 1 73 86 3 81 4 174 29 20 60 5 114

13.30 - 13.45 36 10 44 4 94 25 22 25 1 73 27 1 48 0 76 36 10 33 4 83 78 8 59 5 150 26 22 67 2 117

13.45 - 14.00 42 7 25 1 75 36 34 32 3 105 39 2 38 1 80 41 8 22 3 74 63 5 68 3 139 39 25 53 3 120

16.00 - 16.15 70 4 64 4 142 71 6 85 4 166 40 2 108 1 151 51 2 22 5 80 44 4 104 6 158 20 5 45 5 75

16.15 - 16.30 76 3 57 4 140 85 4 100 1 190 75 4 60 3 142 79 4 35 2 120 37 3 80 4 124 24 4 95 4 127

16.30 - 16.45 64 3 57 1 125 68 8 134 3 213 40 6 132 1 179 65 1 51 6 123 42 5 72 1 120 30 1 32 4 67

16.45 - 17.00 45 1 95 1 142 62 5 167 1 235 29 3 301 1 334 55 3 64 4 126 32 4 72 3 111 41 3 113 2 159

Page 99: 09E00686.unlocked.pdf

17.00 - 17.15 76 2 87 3 168 85 4 186 1 276 34 5 205 2 246 62 4 108 3 177 37 2 120 4 163 18 2 104 8 132

17.15 - 17.30 89 1 85 2 177 53 2 204 1 260 75 4 205 4 288 48 1 76 1 126 32 3 136 1 172 43 3 81 6 133

17.30 - 17.45 40 2 68 4 114 50 3 148 2 203 76 1 169 1 247 75 1 67 4 147 30 4 120 3 157 47 4 59 3 113

17.45 - 18.01 32 1 59 3 95 35 1 130 4 170 40 3 132 3 178 93 1 102 2 198 44 4 136 4 188 55 3 68 4 130

LAMPIRAN 1C. DATA ARUS LALU LINTAS

Hari / Tanggal

: Rabu 26 Maret 2008 Lokasi

: Persimpangan Jalan Sukarno Hatta - Jalan Jend. Sudirman - Jalan Cut Nyak Dien

Cuaca

: Cerah

WAKTU LENGAN A LENGAN B

LTA STA RTA LTB STB RTB

LV HV MC UM Ttot LV HV MC UM Ttot LV HV MC UM Ttot LV HV MC UM Ttot LV HV MC UM Ttot LV HV MC UM Ttot

07.00 - 07.15 37 2 35 1 75 67 8 90 2 167 48 1 151 2 202 50 1 50 4 105 41 2 67 7 117 37 8 71 5 121

07.15 - 07.30 25 1 48 1 75 34 6 70 5 115 37 4 186 3 230 46 1 45 2 94 38 6 46 8 98 42 6 104 7 159

07.30 - 07.45 33 1 38 2 74 45 8 90 4 147 32 2 212 1 247 55 1 50 4 110 31 6 124 4 165 41 4 95 8 148

07.45 - 08.00 29 3 89 4 125 41 15 144 4 204 26 1 153 1 181 35 1 44 3 83 22 4 93 11 130 49 11 94 6 160

08.00 - 08.15 62 1 60 3 126 82 15 115 3 215 32 3 159 1 195 25 4 31 2 62 29 3 98 6 136 34 8 82 10 134

08.15 - 08.30 70 1 67 1 139 52 13 78 1 144 42 4 106 2 154 18 0 23 5 46 27 4 46 5 82 39 5 87 8 139

08.30 - 08.45 58 0 54 1 113 101 15 29 2 147 16 1 106 1 124 23 1 29 4 57 31 5 62 8 106 37 7 45 4 93

08.45 - 09.00 53 1 57 1 112 89 13 37 3 142 32 2 159 1 194 12 1 15 2 30 24 4 62 6 96 34 6 43 4 87

12.00 - 12.15 26 7 19 4 56 28 33 22 1 84 34 8 45 0 87 38 8 54 4 104 58 6 79 1 144 33 15 49 6 103

12.15 - 12.30 35 10 28 2 75 36 25 29 0 90 29 5 30 2 66 25 6 40 1 72 61 8 63 4 136 35 25 54 8 122

12.30 - 12.45 26 12 58 1 97 33 29 33 3 98 40 8 75 3 126 28 13 84 4 129 26 6 42 2 76 29 20 43 4 96

12.45 - 13.00 29 11 28 1 69 40 26 45 1 112 23 4 30 1 58 55 11 44 1 111 32 11 37 1 81 31 24 51 5 111

13.00 - 13.15 35 12 33 3 83 36 18 42 5 101 17 3 38 0 58 38 8 30 4 80 41 6 63 5 115 35 13 56 7 111

13.15 - 13.30 40 13 26 4 83 27 11 25 1 64 29 2 45 3 79 35 13 44 4 96 55 5 42 4 106 29 12 56 8 105

13.30 - 13.45 32 10 30 5 77 36 22 31 1 90 11 1 53 1 66 45 15 34 2 96 26 8 53 2 89 35 18 69 6 128

13.45 - 14.00 17 8 26 4 55 36 8 49 1 94 17 3 30 0 50 43 8 44 1 96 17 6 47 1 71 31 19 82 4 136

16.00 - 16.15 77 1 69 2 149 89 2 67 2 160 59 3 75 4 141 69 1 30 1 101 44 5 108 2 159 34 4 64 2 104

16.15 - 16.30 82 4 38 3 127 83 4 93 1 181 39 2 86 1 128 77 1 27 0 105 40 3 100 0 143 28 1 99 5 133

Page 100: 09E00686.unlocked.pdf

16.30 - 16.45 60 5 57 1 123 76 6 131 1 214 52 5 161 1 219 59 3 47 3 112 38 1 57 1 97 31 5 39 1 76

16.45 - 17.00 60 3 95 1 159 61 4 135 1 201 66 4 268 3 341 55 2 53 2 112 32 4 136 3 175 25 1 129 4 159

17.00 - 17.15 99 2 47 4 152 76 5 78 1 160 92 1 150 5 248 70 1 65 4 140 44 2 144 4 194 22 3 133 4 162

17.15 - 17.30 110 1 82 4 197 61 3 150 3 217 46 1 172 4 223 44 1 71 4 120 30 1 151 2 184 63 1 77 4 145

17.30 - 17.45 38 1 51 1 91 46 3 157 3 209 66 3 129 4 202 92 1 62 1 156 25 3 129 1 158 66 1 103 5 175

17.45 - 18.01 49 1 44 3 97 55 4 146 1 206 59 4 214 2 279 100 3 89 1 193 44 3 93 1 141 81 2 51 3 137 LAMPIRAN 1D. DATA ARUS LALU LINTAS

Hari / Tanggal

: Rabu 26 Maret 2008 Lokasi

: Persimpangan Jalan Sukarno Hatta - Jalan Jend. Sudirman - Jalan Cut Nyak Dien

Cuaca

: Cerah

WAKTU

LENGAN C LENGAN D

LTC STC RTC LTD STD RTD

LV HV MC UM Ttot LV HV MC UM Ttot LV HV MC UM Ttot LV HV MC UM Ttot LV HV MC UM Ttot LV HV MC

UM Ttot

07.00 - 07.15 35 1 41 3 80 65 11 107 4 187 25 4 197 3 229 42 2 44 3 91 56 1 100 6 163 38 7 80 4 129

07.15 - 07.30 42 1 62 2 107 45 8 108 1 162 45 3 170 3 221 50 3 46 1 100 42 3 86 4 135 31 7 65 4 107

07.30 - 07.45 49 1 64 1 115 95 6 91 1 193 30 3 146 1 180 54 1 48 1 104 52 1 76 6 135 52 3 108 5 168

07.45 - 08.00 26 1 62 4 93 91 12 109 4 216 20 2 97 2 121 52 1 42 5 100 36 1 115 11 163 34 8 70 10 122

08.00 - 08.15 42 1 51 3 97 76 18 118 3 215 40 1 121 1 163 56 1 39 4 100 38 1 119 8 166 33 6 68 8 115

08.15 - 08.30 46 1 46 1 94 75 10 93 1 179 35 1 202 2 240 23 1 38 2 64 30 4 48 8 90 32 4 66 6 108

08.30 - 08.45 53 2 41 3 99 67 13 88 2 170 30 1 194 3 228 25 2 20 3 50 24 3 72 6 105 31 6 65 4 106

08.45 - 09.00 25 1 72 1 99 54 19 79 1 153 45 2 146 3 196 35 1 24 1 61 42 4 53 4 103 30 8 63 5 106

12.00 - 12.15 24 11 30 3 68 36 25 32 1 94 20 11 49 1 81 47 10 51 4 112 54 8 76 4 142 41 21 66 5 133

12.15 - 12.30 25 12 23 1 61 40 34 27 1 102 20 8 41 1 70 53 8 54 4 119 45 6 86 3 140 43 22 54 6 125

12.30 - 12.45 27 6 40 4 77 30 27 41 1 99 17 6 30 2 55 56 11 43 4 114 48 7 94 1 150 39 17 57 6 119

12.45 - 13.00 32 7 21 4 64 31 29 31 3 94 27 5 25 4 61 38 12 34 3 87 51 8 43 4 106 34 20 51 4 109

13.00 - 13.15 33 10 23 3 69 26 11 32 0 69 31 4 56 3 94 41 8 31 4 84 45 7 61 4 117 32 19 45 10 106

13.15 - 13.30 24 8 38 2 72 28 19 37 1 85 34 3 61 98 32 10 60 5 107 63 6 54 1 124 27 13 33 8 81

13.30 - 13.45 21 11 28 1 61 27 17 31 4 79 41 3 48 1 93 21 13 57 3 94 4 10 76 3 93 23 10 36 4 73

13.45 - 14.00 20 8 32 1 61 27 15 28 3 73 27 1 51 1 80 43 12 60 1 116 27 4 32 1 64 32 11 68 2 113

16.00 - 16.15 71 3 58 2 134 69 4 108 1 182 55 3 105 2 165 81 3 48 1 133 57 6 102 1 166 38 4 79 2 123

16.15 - 16.30 80 4 74 2 160 76 6 122 4 208 66 1 123 1 191 88 2 40 2 132 43 6 110 1 160 53 1 94 5 153

Page 101: 09E00686.unlocked.pdf

16.30 - 16.45 89 5 77 2 173 84 4 120 1 209 75 1 184 1 261 61 4 40 3 108 41 4 66 1 112 60 5 71 1 137

16.45 - 17.00 82 1 56 3 142 85 3 110 3 201 49 2 211 1 263 44 1 63 3 111 37 3 73 2 115 34 1 117 4 156

17.00 - 17.15 84 1 79 1 165 81 6 113 2 202 63 1 228 2 294 34 3 77 4 118 32 2 88 1 123 38 3 113 4 158

17.15 - 17.30 66 2 90 1 159 61 1 91 2 155 49 1 158 3 211 71 2 82 5 160 34 3 154 1 192 41 1 79 4 125

17.30 - 17.45 64 1 77 4 146 59 1 82 1 143 53 1 185 4 243 84 1 55 3 143 32 4 124 3 163 90 1 90 5 186

17.45 - 18.01 57 3 71 4 135 63 3 89 1 156 60 1 176 1 238 98 2 84 4 188 48 1 95 1 145 79 2 68 3 152

LAMPIRAN 1E. DATA ARUS LALU LINTAS

Hari / Tanggal

: Jumat 28 Maret 2008 Lokasi

: Persimpangan Jalan Sukarno Hatta - Jalan Jend. Sudirman - Jalan Cut Nyak Dien

Cuaca

: Cerah

WAKTU

LENGAN A LENGAN B

LTA STA RTA LTB STB RTB LV

HV MC

UM Ttot LV

HV

MC

UM Ttot LV

HV MC

UM Ttot LV HV MC

UM Ttot LV HV MC

UM Ttot LV HV

MC

UM Ttot

07.00 - 07.15 48 1 76 1 126 70 8 92 1 171 36 1 151 1 189 39 5 51 1 96 42 3 88 12 145 32 6 71 1 110

07.15 - 07.30 50 1 69 1 121 65 10 119 1 195 46 2 244 1 293 50 3 55 1 109 29 1 59 7 96 37 8 80 4 129

07.30 - 07.45 44 3 56 3 106 78 8 97 3 186 61 1 141 2 205 29 1 46 1 77 55 1 132 8 196 43 5 105 1 154

07.45 - 08.00 40 1 43 2 86 74 11 111 1 197 36 4 177 4 221 37 1 25 4 67 63 4 70 8 145 27 6 82 3 118

08.00 - 08.15 46 1 53 4 104 63 13 131 2 209 51 1 193 4 249 29 1 27 2 59 26 2 95 8 131 24 8 80 4 116

08.15 - 08.30 48 0 63 1 112 65 11 97 2 175 20 3 153 1 177 21 1 21 3 46 39 1 81 10 131 21 6 69 2 98

08.30 - 08.45 42 1 59 2 104 51 8 73 1 133 41 1 163 1 206 37 1 15 1 54 45 5 70 6 126 30 7 49 1 87

08.45 - 09.00 44 1 56 1 102 75 17 85 3 180 46 5 132 3 186 31 4 32 1 68 26 6 73 10 115 38 4 45 3 90

12.00 - 12.15 22 8 22 4 56 28 29 24 1 82 35 8 42 1 86 27 8 45 3 83 58 10 61 2 131 34 25 42 4 105

12.15 - 12.30 35 10 14 1 60 26 29 27 1 83 20 6 43 1 70 22 6 33 1 62 66 6 40 4 116 38 26 50 5 119

12.30 - 12.45 26 8 33 1 68 29 24 37 2 92 30 7 31 1 69 44 8 44 1 97 35 7 69 3 114 25 15 37 4 81

12.45 - 13.00 24 6 26 3 59 22 29 26 1 78 15 4 60 2 81 22 10 41 4 77 35 11 61 3 110 23 22 45 6 96

13.00 - 13.15 30 5 28 2 65 21 18 25 1 65 17 4 52 3 76 29 6 24 5 64 39 7 49 4 99 19 20 42 9 90

13.15 - 13.30 21 7 32 1 61 22 13 25 1 61 20 1 38 1 60 36 5 36 4 81 35 8 45 1 89 29 15 52 11 107

13.30 - 13.45 33 8 36 1 78 26 15 26 1 68 25 3 42 3 73 39 8 33 1 81 31 12 69 1 113 38 12 62 5 117

13.45 - 14.00 29 8 40 1 78 27 17 27 2 73 10 1 22 1 34 15 11 45 3 74 37 10 49 4 100 40 9 74 4 127

16.00 - 16.15 40 3 33 2 78 46 3 46 1 96 40 2 110 1 153 27 3 48 1 79 58 4 154 1 217 104 4 112 2 222

Page 102: 09E00686.unlocked.pdf

16.15 - 16.30 32 4 36 2 74 52 4 58 1 115 58 1 129 1 189 62 4 38 1 105 34 3 101 0 138 95 1 105 5 206

16.30 - 16.45 43 5 56 3 107 57 1 64 1 123 53 4 179 3 239 58 1 76 1 136 32 5 106 0 143 89 5 97 1 192

16.45 - 17.00 52 1 59 1 113 65 3 76 1 145 36 1 169 4 210 80 4 67 3 154 34 1 67 2 104 54 1 75 4 134

17.00 - 17.15 82 1 86 1 170 83 5 117 3 208 71 1 149 3 224 62 4 116 1 183 39 3 63 1 106 68 3 95 4 170

17.15 - 17.30 61 2 74 4 141 82 4 114 1 201 76 2 179 1 258 85 3 99 2 189 44 4 87 1 136 71 1 122 4 198

17.30 - 17.45 85 1 79 4 169 90 6 111 3 210 62 3 100 1 166 87 1 106 1 195 36 1 106 3 146 74 1 85 5 165 17.45 - 18.01 89 3 85 2 179 87 3 107 4 201 53 1 169 3 226 89 2 87 1 179 58 1 87 1 147 83 2 100 3 188

LAMPIRAN 1F. DATA ARUS LALU LINTAS

Hari / Tanggal

: Jumat 28 Maret 2008 Lokasi

: Persimpangan Jalan Sukarno Hatta - Jalan Jend. Sudirman - Jalan Cut Nyak Dien

Cuaca

: Cerah

WAKTU LENGAN A LENGAN B

LTA STA RTA LTB STB RTB

LV HV MC UM Ttot LV HV MC UM Ttot LV HV MC UM Ttot LV HV MC UM Ttot LV HV MC UM Ttot LV HV MC UM Ttot

07.00 - 07.15 39 1 45 1 86 86 10 68 1 165 66 4 197 1 268 55 2 60 0 117 33 1 75 8 117 36 3 92 1 132

07.15 - 07.30 48 1 49 1 99 74 13 56 1 144 38 2 115 1 156 43 1 44 1 89 39 1 89 8 137 44 2 81 2 129

07.30 - 07.45 27 1 72 3 103 61 8 80 1 150 25 4 97 1 127 19 3 40 1 63 45 2 71 11 129 47 8 40 1 96

07.45 - 08.00 36 1 90 4 131 54 12 71 1 138 57 1 106 4 168 31 1 36 4 72 51 1 103 12 167 52 4 77 5 138

08.00 - 08.15 45 2 87 3 137 70 15 56 3 144 52 2 129 4 187 36 1 33 4 74 63 2 43 7 115 40 3 117 4 164

08.15 - 08.30 42 1 60 4 107 64 8 71 3 146 28 3 118 1 150 21 1 16 1 39 72 1 78 10 161 27 8 84 2 121

08.30 - 08.45 42 2 60 1 105 48 11 83 1 143 62 2 121 2 187 28 1 28 2 49 45 4 71 6 126 28 10 148 1 187

08.45 - 09.00 36 1 34 1 72 61 19 75 1 156 66 5 167 1 239 24 2 20 1 47 36 3 50 4 93 20 6 104 1 131

12.00 - 12.15 21 11 13 2 47 15 25 20 1 61 19 3 33 1 56 20 6 25 4 55 58 6 67 1 132 52 29 71 2 154

12.15 - 12.30 23 8 11 1 43 23 22 28 0 73 12 5 33 0 50 26 6 32 4 68 64 8 64 2 138 44 29 60 4 137

12.30 - 12.45 26 11 19 4 60 20 31 31 1 83 13 4 29 1 47 31 8 38 2 79 81 5 55 1 142 34 22 43 6 105

12.45 - 13.00 14 8 27 4 53 17 32 20 1 70 14 8 40 1 63 46 12 47 3 108 43 8 54 3 108 29 25 40 5 99

13.00 - 13.15 23 5 16 1 45 16 22 22 2 62 23 10 59 2 94 40 4 32 3 79 49 6 60 4 119 25 13 35 8 81

13.15 - 13.30 26 4 24 3 57 18 11 26 1 56 27 6 40 1 74 66 8 50 5 129 57 11 71 6 145 27 13 39 12 93

13.30 - 13.45 35 5 30 1 71 23 17 16 1 57 36 2 59 1 98 48 4 43 4 99 70 8 45 4 127 52 10 35 8 105

13.45 - 14.00 30 6 27 1 64 17 19 20 1 57 26 3 64 1 94 34 5 38 3 80 60 8 65 3 136 59 8 40 6 113

16.00 - 16.15 36 1 23 1 61 65 4 85 1 155 39 1 121 1 162 47 1 68 1 117 30 1 135 1 167 75 4 121 1 201

16.15 - 16.30 42 1 37 1 81 53 5 80 1 139 50 1 130 1 182 40 4 84 1 129 58 1 110 0 169 65 3 88 4 160

16.30 - 16.45 48 0 30 1 79 70 3 100 0 173 33 2 147 1 183 25 0 73 0 98 53 2 135 1 191 90 2 97 1 190

Page 103: 09E00686.unlocked.pdf

16.45 - 17.00 36 1 43 2 82 73 2 80 0 155 33 1 156 2 192 58 3 65 2 128 76 1 86 2 165 66 4 85 1 156

17.00 - 17.15 48 2 64 4 118 83 2 85 2 172 61 1 181 1 244 44 2 70 2 118 44 4 92 3 143 74 6 69 5 154

17.15 - 17.30 70 2 75 5 152 63 4 71 1 139 50 1 190 1 242 36 1 61 0 98 39 3 80 1 123 59 3 88 3 153

17.30 - 17.45 45 1 68 2 116 83 3 80 2 168 50 1 155 0 206 54 1 75 1 131 49 1 98 1 149 68 2 98 2 170

17.45 - 18.01 54 1 59 1 115 58 4 63 4 129 44 0 157 1 202 69 1 65 1 136 51 1 86 1 139 71 4 116 2 193

LAMPIRAN 2A. ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM

Data Survey Jam 07.00-09.00 Hari/Tanggal : Selasa 25 Maret 2008

Lokasi : Persimpangan Jl. Sukarno Hatta - Jl. Jendral Sudirman - Jl. Cut

Nyak Dien Cuaca : Cerah

TIPE ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM

LENGAN A LENGAN B LENGAN C LENGAN D

KENDERAAN LT ST RT LT ST RT LT ST RT LT ST RT

LV 62 71 77 71 86 54 67 71 56 58 33 58 HV 5 18 8 8 6 6 3 15 5 2 6 12 MC 71 118 253 120 127 118 65 94 232 60 102 110 UM 5 8 4 5 5 4 4 6 4 5 10 10

Page 104: 09E00686.unlocked.pdf

LAMPIRAN 2B. ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM

Data Survey Jam 12.00-14.00 Hari/Tanggal : Selasa 25 Maret 2008

Lokasi : Persimpangan Jl. Sukarno Hatta - Jl. Jendral Sudirman - Jl. Cut

Nyak Dien Cuaca : Cerah

TIPE ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM

LENGAN A LENGAN B LENGAN C LENGAN D

KENDERAAN LT ST RT LT ST RT LT ST RT LT ST RT

LV 62 74 43 70 93 66 49 65 39 53 86 48 HV 12 29 10 7 6 9 15 36 15 15 8 26 MC 66 70 98 124 116 123 57 47 79 38 89 78 UM 4 4 3 7 6 5 4 4 2 6 6 11

LAMPIRAN 2C. ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM

Data Survey Jam 16.00-18.00

Page 105: 09E00686.unlocked.pdf

Hari/Tanggal : Selasa 25 Maret 2008

Lokasi : Persimpangan Jl. Sukarno Hatta - Jl. Jendral Sudirman - Jl. Cut Nyak Dien

Cuaca : Cerah

TIPE

ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM LENGAN A LENGAN B LENGAN C LENGAN D

KENDERAAN LT ST RT LT ST RT LT ST RT LT ST RT

LV 72 73 92 66 98 73 89 85 76 93 44 55 HV 5 8 6 8 5 9 4 8 6 4 5 5 MC 95 176 198 201 129 139 95 204 301 108 136 113 UM 5 4 3 6 6 4 4 4 4 6 6 8

Page 106: 09E00686.unlocked.pdf

LAMPIRAN 2D. ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM

Data Survey Jam 07.00-09.00 Hari/Tanggal : Rabu 26 Maret 2008

Lokasi : Persimpangan Jl. Sukarno Hatta - Jl. Jendral Sudirman - Jl. Cut

Nyak Dien Cuaca : Cerah

TIPE ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM

LENGAN A LENGAN B LENGAN C LENGAN D

KENDERAAN LT ST RT LT ST RT LT ST RT LT ST RT

LV 70 101 48 55 41 49 53 95 45 56 56 52 HV 2 15 4 4 6 11 2 19 4 3 4 8 MC 89 144 212 50 124 104 72 118 202 48 119 108 UM 4 5 3 5 11 10 4 4 3 5 11 10

Page 107: 09E00686.unlocked.pdf

LAMPIRAN E. ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM

Data Survey Jam 12.00-14.00 Hari/Tanggal : Rabu 26 Maret 2008

Lokasi : Persimpangan Jl. Sukarno Hatta - Jl. Jendral Sudirman - Jl. Cut

Nyak Dien Cuaca : Cerah

TIPE ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM

LENGAN A LENGAN B LENGAN C LENGAN D

KENDERAAN LT ST RT LT ST RT LT ST RT LT ST RT

LV 40 40 40 55 61 35 33 40 41 56 63 43 HV 13 33 8 15 11 25 12 34 11 13 10 22 MC 58 49 75 84 79 82 40 41 61 60 94 68 UM 5 5 3 4 5 8 4 4 4 5 4 10

Page 108: 09E00686.unlocked.pdf

LAMPIRAN 2F. ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM

Data Survey Jam 16.00-18.00 Hari/Tanggal : Rabu 26 Maret 2008

Lokasi : Persimpangan Jl. Sukarno Hatta - Jl. Jendral Sudirman - Jl. Cut

Nyak Dien Cuaca : Cerah

TIPE ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM

LENGAN A LENGAN B LENGAN C LENGAN D

KENDERAAN LT ST RT LT ST RT LT ST RT LT ST RT

LV 110 89 92 100 44 81 89 85 75 98 57 90 HV 5 6 5 3 5 5 5 6 3 4 6 5 MC 95 157 268 89 151 133 90 122 228 84 154 117 UM 4 3 5 4 4 5 4 4 4 5 3 5

Page 109: 09E00686.unlocked.pdf

LAMPIRAN 2G. ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM

Data Survey Jam 07.00-09.00 Hari/Tanggal : Jumat 27 Maret 2008

Lokasi : Persimpangan Jl. Sukarno Hatta - Jl. Jendral Sudirman - Jl. Cut

Nyak Dien Cuaca : Cerah

TIPE ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM

LENGAN A LENGAN B LENGAN C LENGAN D

KENDERAAN LT ST RT LT ST RT LT ST RT LT ST RT

LV 50 78 61 50 63 43 48 86 66 55 72 52 HV 3 17 5 5 6 8 2 19 5 3 4 10 MC 76 119 244 55 132 105 90 83 197 60 103 148 UM 4 3 4 4 12 4 4 3 4 4 12 5

Page 110: 09E00686.unlocked.pdf

LAMPIRAN 2H. ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM

Data Survey Jam 12.00-14.00 Hari/Tanggal : Jumat 27 Maret 2008

Lokasi : Persimpangan Jl. Sukarno Hatta - Jl. Jendral Sudirman - Jl. Cut

Nyak Dien Cuaca : Cerah

TIPE ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM

LENGAN A LENGAN B LENGAN C LENGAN D

KENDERAAN LT ST RT LT ST RT LT ST RT LT ST RT

LV 35 29 35 44 66 40 35 23 36 66 81 59 HV 10 29 8 10 12 26 11 32 10 12 11 29 MC 40 37 60 45 69 74 30 31 64 50 71 71 UM 4 2 3 5 4 11 4 2 2 5 6 12

Page 111: 09E00686.unlocked.pdf

LAMPIRAN 2I. ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM

Data Survey Jam 16.00-18.00 Hari/Tanggal : Jumat 27 Maret 2008

Lokasi : Persimpangan Jl. Sukarno Hatta - Jl. Jendral Sudirman - Jl. Cut

Nyak Dien Cuaca : Cerah

TIPE ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM

LENGAN A LENGAN B LENGAN C LENGAN D

KENDERAAN LT ST RT LT ST RT LT ST RT LT ST RT

LV 89 90 76 89 58 104 70 83 61 69 76 90 HV 5 6 4 4 5 5 2 5 4 4 6 MC 86 117 179 116 154 122 75 100 190 84 135 121 UM 4 4 3 3 3 5 5 4 2 2 3 5

Page 112: 09E00686.unlocked.pdf

LAMPIRAN 3A. DATA EKIVALEN ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM

HARI/TANGGAL : Selasa 25 Maret 2008

WAKTU

: 07.00-09.00

1 KOMPOSISI LALU LINTAS

ARUS LALU LINTAS

Arah

Kendaraan Ringan LV Kendaraan Berat HV Sepeda Motor MC Kenderaan Bermotor Total MV Kend. Tak

Pendekat (Kend/Jam) emp = 1,0 (Kend/Jam) emp = 1,3 (Kend/Jam) emp = 0,5 (Kend/Jam) (smp/jam) Rasio Bermotor

UM (smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) Belok (kend/jam)

2 Jl. Minor : A LT 62 62 5 6,5 71 35,5 138 104,0 0,22 5 3 ST 71 71 18 23,4 118 59 207 153,4 8 4 RT 77 77 8 10,4 253 126,5 338 213,9 0,45 4 5 Total 210 210 31 40,3 442 221 683 471,3 17 6 Jl. Minor : C LT 67 67 3,9 3,9 65 32,5 135 103,4 0,25 4 7 ST 71 71 19,5 19,5 94 47 180 137,5 6 8 RT 56 56 6,5 6,5 232 116 293 178,5 0,43 4 9 Total 194 194 23 29,9 391 195,5 608 419,4 14

10 Jl. Minor Total A - C 404 404 54 70,2 833 416,5 1291 890,7 31 11 Jl. Minor : B LT 71 71 10 13 120 60 201 144,0 0,34 5 12 ST 86 86 6 7,8 127 63,5 219 157,3 5 13 RT 54 54 6 7,8 118 59 178 120,8 0,29 4 14 Total 211 211 22 28,6 365 182,5 598 422,1 14 15 Jl. Minor : D LT 58 58 2 2,6 60 30 120 90,6 0,29 5 16 ST 33 33 6 7,8 102 51 141 91,8 10 17 RT 58 58 12 15,6 110 55 180 128,6 0,41 10 18 Total 149 149 20 26 272 136 441 311,0 25 19 Jl. Minor Total B - D 360 360 42 54,6 637 318,5 1039 733,1 39 20 Utama + Minor LT 258 258 20 26 316 158 594 442,0 0,27 19 21 ST 261 261 45 58,5 441 220,5 747 540,0 29 22 RT 245 245 31 40,3 713 356,5 989 641,8 0,40 22 23 Utama + Minor total 764 764 96 124,8 1470 735 2330 1623,8 0,67 70

24

Rasio Jl. Minor / (Jl. Utama + Minor Total) 0,549 UM/MV 0,030

LAMPIRAN 3B. DATA EKIVALEN ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM

Page 113: 09E00686.unlocked.pdf

HARI/TANGGAL : Selasa 25 Maret 2008

WAKTU

: 12.00-14.00

1 KOMPOSISI LALU LINTAS ARUS LALU

LINTAS Arah

Kendaraan Ringan LV Kendaraan Berat HV Sepeda Motor MC Kenderaan Bermotor Total MV Kend. Tak

Pendekat Kendaraan Ringan LV Kendaraan Berat HV Sepeda Motor MC Kenderaan Bermotor Total MV Kend. Tak

(Kend/Jam) emp = 1,0 (Kend/Jam) emp = 1,3 (Kend/Jam) emp = 0,5 (Kend/Jam) (smp/jam) Rasio Bermotor UM

2 Jl. Minor : A LT (smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) Belok (kend/jam) 3 ST 74 74 29 37,7 70 35 173 146,7 4 4 RT 43 43 10 13 98 49 151 105,0 0,29 3 5 Total 179 179 51 66,3 234 117 464 362,3 11 6 Jl. Minor : C LT 49 49 15 19,5 57 28,5 121 97,0 0,29 4 7 ST 65 65 36 46,8 47 23,5 148 135,3 4 8 RT 39 39 15 19,5 79 39,5 133 98,0 0,30 2

9 Total 153 153 66 85,8 183 91,5 402 330,3 10 10 Jl. Minor Total A - C 332 332 117 152,1 417 208,5 866 692,6 21 11 Jl. Minor : B LT 70 70 7 9,1 124 62 201 141,1 0,32 7 12 ST 93 93 6 7,8 116 58 215 158,8 6 13 RT 66 66 9 11,7 123 61,5 198 139,2 0,32 5 14 Total 229 229 22 28,6 363 181,5 614 439,1 18 15 Jl. Minor : D LT 53 53 15 19,5 38 19 106 91,5 0,26 6 16 ST 86 86 8 10,4 89 44,5 183 140,9 6 17 RT 48 48 26 33,8 78 39 152 120,8 0,34 11 18 Total 187 187 49 63,7 205 102,5 441 353,2 23 19 Jl. Minor Total B - D 416 416 71 92,3 568 284 1055 792,3 41

20 Utama + Minor LT 234 234 49 63,7 285 142,5 568 440,2 0,30 21 21 ST 318 318 79 102,7 322 161 719 581,7 20 22 RT 196 196 60 78 378 189 634 463,0 0,31 21

23 Utama + Minor total 748 748 188 244,4 985 492,5 1921 1484,9 0,61 62

24 Rasio Jl. Minor / (Jl. Utama + Minor Total) 0,466 UM/MV 0,032

LAMPIRAN 3C. DATA EKIVALEN ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM

Page 114: 09E00686.unlocked.pdf

HARI/TANGGAL : Selasa 25 Maret 2008

WAKTU

: 16.00-18.00

1 KOMPOSISI LALU LINTAS ARUS LALU

LINTAS Arah

Kendaraan Ringan LV Kendaraan Berat HV Sepeda Motor MC Kenderaan Bermotor Total MV Kend. Tak

Pendekat Kendaraan Ringan LV Kendaraan Berat HV Sepeda Motor MC Kenderaan Bermotor Total MV Kend. Tak

(Kend/Jam) emp = 1,0 (Kend/Jam) emp = 1,3 (Kend/Jam) emp = 0,5 (Kend/Jam) (smp/jam) Rasio Bermotor UM

2 Jl. Minor : A LT (smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) Belok (kend/jam) 3 ST 73 73 8 10,4 176 88 257 171,4 4

4 RT 92 92 6 7,8 198 99 296 198,8 0,40 3

5 Total 237 237 19 24,7 469 234,5 725 496,2 12 6 Jl. Minor : C LT 89 89 4 5,2 95 47,5 188 141,7 0,25 4

7 ST 85 85 8 10,4 204 102 297 197,4 4

8 RT 76 76 6 7,8 301 150,5 383 234,3 0,41 4

9 Total 250 250 18 23,4 600 300 868 573,4 12

10 Jl. Minor Total A - C 487 487 37 48,1 1069 534,5 1593 1069,6 24

11 Jl. Minor : B LT 66 66 8 10,4 201 100,5 275 176,9 0,35 6

12 ST 98 98 5 6,5 129 64,5 232 169,0 6

13 RT 73 73 9 11,7 139 69,5 221 154,2 0,31 4

14 Total 237 237 22 28,6 469 234,5 728 500,1 16 15 Jl. Minor : D LT 93 93 4 5,2 108 54 205 152,2 0,39 6

16 ST 44 44 5 6,5 136 68 185 118,5 6

17 RT 55 55 5 6,5 113 56,5 173 118,0 0,30 8

18 Total 192 192 14 18,2 357 178,5 563 388,7 20

19 Jl. Minor Total B - D 429 429 36 46,8 826 413 1291 888,8 36

20 Utama + Minor LT 320 320 21 27,3 499 249,5 840 596,8 0,30 21

21 ST 300 300 26 33,8 645 322,5 971 656,3 20

22 RT 296 296 26 33,8 751 375,5 1073 705,3 0,36 19

23 Utama + Minor total 916 916 73 94,9 1895 947,5 2884 1958,4 0,66 60

24 Rasio Jl. Minor / (Jl. Utama + Minor Total) 0,546 UM/MV 0,021

Page 115: 09E00686.unlocked.pdf

LAMPIRAN 3D. DATA EKIVALEN ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM

HARI/TANGGAL : Rabu 26 Maret 2008

WAKTU

: 07.00-09.00

1 KOMPOSISI LALU LINTAS

ARUS LALU LINTAS

Arah

Kendaraan Ringan LV Kendaraan Berat HV Sepeda Motor MC Kenderaan Bermotor Total MV Kend. Tak

Pendekat Kendaraan Ringan LV Kendaraan Berat HV Sepeda Motor MC Kenderaan Bermotor Total MV Kend. Tak

(Kend/Jam) emp = 1,0 (Kend/Jam) emp = 1,3 (Kend/Jam) emp = 0,5 (Kend/Jam) (smp/jam) Rasio Bermotor UM

2 Jl. Minor : A LT (smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) Belok (kend/jam) 3 ST 101 101 15 19,5 144 72 260 192,5 5 4 RT 48 48 4 5,2 212 106 264 159,2 0,34 3 5 Total 219 219 21 27,3 445 222,5 685 468,8 12 6 Jl. Minor : C LT 53 53 2 2,6 72 36 127 91,6 0,22 4 7 ST 95 95 19 24,7 118 59 232 178,7 4 8 RT 45 45 4 5,2 202 101 251 151,2 0,36 3 9 Total 193 193 25 32,5 392 196 610 421,5 11

10 Jl. Minor Total A - C 412 412 46 59,8 837 418,5 1295 890,3 23 11 Jl. Minor : B LT 55 55 4 5,2 50 25 109 85,2 0,27 5 12 ST 41 41 6 7,8 124 62 171 110,8 11 13 RT 49 49 11 14,3 104 52 164 115,3 0,37 10 14 Total 145 145 21 27,3 278 139 444 311,3 26 15 Jl. Minor : D LT 56 56 3 3,9 48 24 107 83,9 0,26 5 16 ST 56 56 4 5,2 119 59,5 179 120,7 11 17 RT 52 52 8 10,4 108 54 168 116,4 0,36 10 18 Total 164 164 15 19,5 275 137,5 454 321,0 26 19 Jl. Minor Total B - D 309 309 36 46,8 553 276,5 898 632,3 52 20 Utama + Minor LT 234 234 11 14,3 259 129,5 504 377,8 0,25 18 21 ST 293 293 44 57,2 505 252,5 842 602,7 31 22 RT 194 194 27 35,1 626 313 847 542,1 0,36 26 23 Utama + Minor total 721 721 82 106,6 1390 695 2193 1522,6 0,60 75 24 Rasio Jl. Minor / (Jl. Utama + Minor Total) 0,585 UM/MV 0.034

Page 116: 09E00686.unlocked.pdf

LAMPIRAN 3E. DATA EKIVALEN ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM

HARI/TANGGAL : Rabu 26 Maret 2008

WAKTU

: 12.00-14.00

1 KOMPOSISI LALU LINTAS

ARUS LALU LINTAS

Arah

Kendaraan Ringan LV Kendaraan Berat HV Sepeda Motor MC Kenderaan Bermotor Total MV Kend. Tak

Pendekat Kendaraan Ringan LV Kendaraan Berat HV Sepeda Motor MC Kenderaan Bermotor Total MV Kend. Tak

(Kend/Jam) emp = 1,0 (Kend/Jam) emp = 1,3 (Kend/Jam) emp = 0,5 (Kend/Jam) (smp/jam) Rasio Bermotor

UM 2 Jl. Minor : A LT (smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) Belok (kend/jam) 3 ST 40 40 33 42,9 49 24,5 122 107,4 5 4 RT 40 40 8 10,4 75 37,5 123 87,9 0,31 3 5 Total 120 120 54 70,2 182 91 356 281,2 13 6 Jl. Minor : C LT 33 33 12 15,6 40 20 85 68,6 0,26 4 7 ST 40 40 34 44,2 41 20,5 115 104,7 4 8 RT 41 41 11 14,3 61 30,5 113 85,8 0,33 4 9 Total 114 114 57 74,1 142 71 313 259,1 12

10 Jl. Minor Total A - C 234 234 111 144,3 324 162 669 540,3 25 11 Jl. Minor : B LT 55 55 15 19,5 84 42 154 116,5 0,34 4 12 ST 61 61 11 14,3 79 39,5 151 114,8 5 13 RT 35 35 25 32,5 82 41 142 108,5 0,32 8 14 Total 151 151 51 66,3 245 122,5 447 339,8 17 15 Jl. Minor : D LT 56 56 13 16,9 60 30 129 102,9 0,31 5 16 ST 63 63 10 13 94 47 167 123,0 4 17 RT 43 43 22 28,6 68 34 133 105,6 0,32 10 18 Total 162 162 45 58,5 222 111 429 331,5 19 19 Jl. Minor Total B - D 313 313 96 124,8 467 233,5 876 671,3 36 20 Utama + Minor LT 184 184 53 68,9 242 121 479 373,9 0,31 18 21 ST 204 204 88 114,4 263 131,5 555 449,9 18 22 RT 159 159 66 85,8 286 143 511 387,8 0,32 25 23 Utama + Minor total 547 547 207 269,1 791 395,5 1545 1211,6 0,63 61 24 Rasio Jl. Minor / (Jl. Utama + Minor Total) UM/MV

Page 117: 09E00686.unlocked.pdf

LAMPIRAN 3F. DATA EKIVALEN ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM

HARI/TANGGAL : Rabu 26 Maret 2008

WAKTU

: 16.00-18.00

1 KOMPOSISI LALU LINTAS

ARUS LALU LINTAS

Arah

Kendaraan Ringan LV Kendaraan Berat HV Sepeda Motor MC Kenderaan Bermotor Total MV Kend. Tak

Pendekat Kendaraan Ringan LV Kendaraan Berat HV Sepeda Motor MC Kenderaan Bermotor Total MV Kend. Tak

(Kend/Jam) emp = 1,0 (Kend/Jam) emp = 1,3 (Kend/Jam) emp = 0,5 (Kend/Jam) (smp/jam) Rasio Bermotor UM

2 Jl. Minor : A LT (smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) Belok (kend/jam) 3 ST 89 89 6 7,8 157 78,5 252 175,3 3 4 RT 92 92 5 6,5 268 134 365 232,5 0,41 5 5 Total 291 291 16 20,8 520 260 827 571,8 12 6 Jl. Minor : C LT 89 89 5 6,5 90 45 184 140,5 0,29 4 7 ST 85 85 6 7,8 122 61 213 153,8 4 8 RT 75 75 3 3,9 228 114 306 192,9 0,40 4 9 Total 249 249 14 18,2 440 220 703 487,2 12

10 Jl. Minor Total A - C 540 540 30 39 960 480 1530 1059,0 24 11 Jl. Minor : B LT 100 100 3 3,9 89 44,5 192 148,4 0,35 4 12 ST 44 44 5 6,5 151 75,5 200 126,0 4 13 RT 81 81 5 6,5 133 66,5 219 154,0 0,36 5 14 Total 225 225 13 16,9 373 186,5 611 428,4 13 15 Jl. Minor : D LT 98 98 4 5,2 84 42 186 145,2 0,33 5 16 ST 57 57 6 7,8 154 77 217 141,8 3 17 RT 90 90 5 6,5 117 58,5 212 155,0 0,35 5 18 Total 245 245 15 19,5 355 177,5 615 442,0 13 19 Jl. Minor Total B - D 470 470 28 36,4 728 364 1226 870,4 26 20 Utama + Minor LT 397 397 17 22,1 358 179 772 598,1 0,31 17 21 ST 275 275 23 29,9 584 292 882 596,9 14 22 RT 338 338 18 23,4 746 373 1102 734,4 0,38 19 23 Utama + Minor total 1010 1010 58 75,4 1688 844 2756 1929,4 0,69 50

Page 118: 09E00686.unlocked.pdf

24 Rasio Jl. Minor / (Jl. Utama + Minor Total) 0,549 UM/MV 0,018

LAMPIRAN 3G. DATA EKIVALEN ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM

HARI/TANGGAL : Jumat 28 Maret 2008

WAKTU : 07.00-09.00

1 KOMPOSISI LALU LINTAS

ARUS LALU LINTAS

Arah

Kendaraan Ringan LV Kendaraan Berat HV Sepeda Motor MC Kenderaan Bermotor Total MV Kend. Tak

Pendekat (Kend/Jam) emp = 1,0 (Kend/Jam) emp = 1,0 (Kend/Jam

) emp = 1,0 (Kend/Jam) (smp/jam) Rasio Bermotor UM

(smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) Belok (kend/jam) 2 Jl. Minor : A LT 50 50 3 3,9 76 38 129 91,9 0,21 4 3 ST 78 78 17 22,1 119 59,5 214 159,6 3 4 RT 61 61 5 6,5 244 122 310 189,5 0,43 4 5 Total 189 189 25 32,5 439 219,5 653 441,0 11 6 Jl. Minor : C LT 48 48 2 2,6 90 45 140 95,6 0,23 4 7 ST 86 86 19 24,7 83 41,5 188 152,2 3 8 RT 66 66 5 6,5 197 98,5 268 171,0 0,41 4 9 Total 200 200 26 33,8 370 185 596 418,8 11 10 Jl. Minor Total A - C 389 389 51 66,3 809 404,5 1249 859,8 22

11

Jl. Minor : B LT 50 50 5 6,5 55 27,5 110 84,0 0,26 4

12 ST 63 63 6 7,8 132 66 201 136,8 12

13 RT 43 43 8 10,4 105 52,5 156 105,9 0,32 4

14 Total 156 156 19 24,7 292 146 467 326,7 20

15

Jl. Minor : D LT 55 55 3 3,9 60 30 118 88,9 0,25 4

16 ST 72 72 4 5,2 103 51,5 179 128,7 12

17 RT 52 52 10 13 148 74 210 139,0 0,39 5

1 Total 179 179 17 22,1 311 155,5 507 356,6 21

Page 119: 09E00686.unlocked.pdf

8 19 Jl. Minor Total B - D 335 335 36 46,8 603 301,5 974 683,3 41

20

Utama + Minor LT 203 203 13 16,9 281 140,5 497 360,4 0,23 16

21 ST 299 299 46 59,8 437 218,5 782 577,3 30

22 RT 222 222 28 36,4 694 347 944 605,4 0,39 17

23

Utama + Minor total 724 724 87 113,1 1412 706 2223 1543,1 0,63 63

24 Rasio Jl. Minor / (Jl. Utama + Minor Total) 0,557 UM/MV 0,028

LAMPIRAN 3H. DATA EKIVALEN ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM

HARI/TANGGAL : Jumat 28 Maret 2008

WAKTU : 12.00-14.00

1 KOMPOSISI LALU LINTAS ARUS LALU

LINTAS Arah

Kendaraan Ringan LV Kendaraan Berat HV Sepeda Motor MC Kenderaan Bermotor Total MV Kend. Tak

Pendekat Kendaraan Ringan LV Kendaraan Berat HV Sepeda Motor MC Kenderaan Bermotor Total MV Kend. Tak

(Kend/Jam) emp = 1,0 (Kend/Jam) emp = 1,3 (Kend/Jam) emp = 0,5 (Kend/Jam) (smp/jam) Rasio Bermotor UM 2 Jl. Minor : A LT (smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) Belok (kend/jam) 3 ST 29 29 29 37,7 37 18,5 95 85,2 2 4 RT 35 35 8 10,4 60 30 103 75,4 0,33 3 5 Total 99 99 47 61,1 137 68,5 283 228,6 9 6 Jl. Minor : C LT 35 35 11 14,3 30 15 76 64,3 0,29 4 7 ST 23 23 32 41,6 31 15,5 86 80,1 2 8 RT 36 36 10 13 64 32 110 81,0 0,36 2 9 Total 94 94 53 68,9 125 62,5 272 225,4 8

10 Jl. Minor Total A - C 193 193 100 130 262 131 555 454,0 17 11 Jl. Minor : B LT 44 44 10 13 45 22,5 99 79,5 0,26 5 12 ST 66 66 12 15,6 69 34,5 147 116,1 4 13 RT 40 40 26 33,8 74 37 140 110,8 0,36 11

Page 120: 09E00686.unlocked.pdf

14 Total 150 150 48 62,4 188 94 386 306,4 20 15 Jl. Minor : D LT 66 66 12 15,6 50 25 128 106,6 0,29 5 16 ST 81 81 11 14,3 71 35,5 163 130,8 6 17 RT 59 59 29 37,7 71 35,5 159 132,2 0,36 12 18 Total 206 206 52 67,6 192 96 450 369,6 23 19 Jl. Minor Total B - D 356 356 100 130 380 190 836 676,0 43 20 Utama + Minor LT 180 180 43 55,9 165 82,5 388 318,4 0,28 18 21 ST 199 199 84 109,2 208 104 491 412,2 14 22 RT 170 170 73 94,9 269 134,5 512 399,4 0,35 28 23 Utama + Minor total 549 549 200 260 642 321 1391 1130,0 0,64 60 24 Rasio Jl. Minor / (Jl. Utama + Minor Total) 0,402 UM/MV 0,043

LAMPIRAN 3I. DATA EKIVALEN ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM

HARI/TANGGAL : Jumat 28 Maret 2008

WAKTU

: 16.00-18.00

1 KOMPOSISI LALU LINTAS

ARUS LALU LINTAS

Arah

Kendaraan Ringan LV Kendaraan Berat HV Sepeda Motor MC Kenderaan Bermotor Total MV Kend. Tak

Pendekat Kendaraan Ringan LV Kendaraan Berat HV Sepeda Motor MC Kenderaan Bermotor Total MV Kend. Tak

(Kend/Jam) emp = 1,0 (Kend/Jam) emp = 1,3 (Kend/Jam) emp = 0,5 (Kend/Jam) (smp/jam) Rasio Bermotor UM

2 Jl. Minor : A LT (smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) Belok (kend/jam) 3 ST 90 90 6 7,8 117 58,5 213 156,3 4 4 RT 76 76 4 5,2 179 89,5 259 170,7 0,37 3 5 Total 255 255 15 19,5 382 191 652 465,5 11 6 Jl. Minor : C LT 70 70 2 2,6 75 37,5 147 110,1 0,27 5

7 ST 83 83 5 6,5 100 50 188 139,5 4 8 RT 61 61 2 2,6 190 95 253 158,6 0,39 2

9 Total 214 214 9 11,7 365 182,5 588 408,2 11

10 Jl. Minor Total A - C 469 469 24 31,2 747 373,5 1240 873,7 22 11 Jl. Minor : B LT 89 89 4 5,2 116 58 209 152,2 0,33 3 12 ST 58 58 5 6,5 154 77 217 141,5 3

Page 121: 09E00686.unlocked.pdf

13 RT 104 104 5 6,5 122 61 231 171,5 0,37 5 14 Total 251 251 14 18,2 392 196 657 465,2 11 15 Jl. Minor : D LT 69 69 4 5,2 84 42 157 116,2 0,27 2 16 ST 76 76 4 5,2 135 67,5 215 148,7 3 17 RT 90 90 6 7,8 121 60,5 217 158,3 0,37 5 18 Total 235 235 14 18,2 340 170 589 423,2 10

19 Jl. Minor Total B - D 486 486 28 36,4 732 366 1246 888,4 21

20 Utama + Minor LT 317 317 15 19,5 361 180,5 693 517,0 0,29 14 21 ST 307 307 20 26 506 253 833 586,0 14 22 RT 331 331 17 22,1 612 306 960 659,1 0,37 15

23 Utama + Minor total 955 955 52 67,6 1479 739,5 2486 1762,1 0,67 43

24 Rasio Jl. Minor / (Jl. Utama + Minor Total) 0,496 UM/MV 0,017 Lampiran 4A. Data Hambatan Samping

Hari / Tanggal : Selasa 25 Maret 2008 Lokasi : Persimpangan Jalan Sukarno Hatta - Jalan Jend Sudirman - Jalan Cut Nyak Dien

Cuaca : Cerah

Waktu

LENGAN A LENGAN C LENGAN B LENGAN D KBL KP KK/KM PK Ttot KBL KP KK/KM PK Ttot KBL KP KK/KM PK Ttot KBL KP KK/KM PK Ttot

07.00 - 07.15 21 20 11 15 67 10 7 13 3 33 11 18 13 19 61 18 17 10 29 74 07.15 - 07.30 15 16 18 10 59 14 3 17 3 37 16 11 12 23 62 16 16 10 34 76 07.30 - 07.45 10 14 18 14 56 10 8 21 12 51 11 20 19 16 66 19 21 8 34 82 07.45 - 08.00 14 19 15 10 58 15 10 11 18 54 15 18 21 26 80 15 22 17 27 81 08.00 - 08.15 14 18 20 15 67 14 11 20 14 59 23 24 18 22 87 18 23 13 25 79 08.15 - 08.30 20 10 19 18 67 20 27 28 13 88 21 21 25 16 83 18 24 18 20 80 08.30 - 08.45 15 21 19 25 80 15 12 16 13 56 21 20 21 19 81 25 16 16 24 81 08.45 - 09.00 15 17 16 18 66 15 15 21 15 66 16 22 20 19 77 22 17 16 13 68 520 444 597 621 12.00 - 12.15 10 15 14 18 57 22 8 17 11 58 14 21 17 17 69 19 19 13 30 81 12.15 - 12.30 16 14 20 12 62 20 13 20 22 75 18 17 25 20 80 20 21 18 24 83 12.30 - 12.45 9 11 17 18 55 22 18 19 14 73 11 18 21 18 68 16 25 14 27 82 12.45 - 13.00 11 17 15 15 58 16 13 25 18 72 15 16 25 19 75 18 22 17 24 81 13.00 - 13.15 12 10 21 20 63 17 17 12 19 65 15 22 26 23 86 25 20 18 23 86 13.15 - 13.30 11 17 20 24 72 15 14 18 18 65 10 25 19 19 73 14 21 18 28 81 13.30 - 13.45 9 14 15 20 58 13 7 16 19 55 17 22 18 23 80 22 18 15 29 84 13.45 - 14.00 10 12 14 14 50 17 8 18 14 57 15 24 25 18 82 17 19 14 22 72

Page 122: 09E00686.unlocked.pdf

475 520 613 650 16.00 - 16.15 6 19 8 15 48 22 12 8 19 61 11 18 9 17 55 15 21 20 25 81 16.15 - 16.30 10 21 6 20 57 13 8 13 11 45 11 24 5 18 58 17 30 25 30 102 16.30 - 16.45 12 18 13 24 67 15 8 23 12 58 18 23 19 18 78 13 25 16 23 77 16.45 - 17.00 15 13 5 22 55 11 13 18 16 58 15 25 12 22 74 15 28 27 27 97 17.00 - 17.15 15 12 5 14 46 17 4 19 25 65 10 25 6 19 60 15 26 18 28 87 17.15 - 17.30 11 11 6 17 45 13 9 21 13 56 11 19 9 15 54 20 19 19 25 83 17.30 - 17.45 8 11 10 22 51 10 3 17 12 42 15 23 8 17 63 12 21 21 20 74 17.45 - 18.00 15 9 5 18 47 10 2 18 15 45 19 20 12 24 75 19 23 18 29 89 416 430 517 690

Ket : KBL : Kendaraan Bergerak Lambat

KP : Kendaraan Parkir

KK/KM : Kendaraan Keluar/Masuk

PK : Pejalan Kaki

Lampiran 4B. Data Hambatan Samping

Hari / Tanggal : Rabu 26 Maret 2008 Lokasi : Persimpangan Jalan Sukarno Hatta - Jalan Jend Sudirman - Jalan Cut Nyak Dien

Cuaca : Cerah

Waktu

LENGAN A LENGAN C LENGAN B LENGAN D KBL KP KK/KM PK Ttot KBL KP KK/KM PK Ttot KBL KP KK/KM PK Ttot KBL KP KK/KM PK Ttot

07.00 - 07.15 18 17 9 16 60 11 10 12 8 41 17 18 15 23 73 16 18 10 25 69 07.15 - 07.30 18 15 16 11 60 14 5 17 12 48 16 12 12 19 59 18 17 10 21 66 07.30 - 07.45 12 14 11 14 51 13 11 19 18 61 12 12 20 16 60 19 21 8 34 82 07.45 - 08.00 9 12 15 10 46 16 10 11 18 55 15 18 21 24 78 11 22 17 27 77 08.00 - 08.15 14 16 20 14 64 15 12 23 14 64 19 20 18 22 79 18 20 13 25 76 08.15 - 08.30 20 11 16 17 64 22 27 25 16 90 21 21 24 16 82 20 24 18 21 83 08.30 - 08.45 13 18 19 21 71 17 18 17 13 65 20 19 21 20 80 25 16 16 24 81 08.45 - 09.00 15 17 12 18 62 15 15 22 15 67 16 18 20 19 73 24 18 16 24 82 478 491 584 616 12.00 - 12.15 15 16 14 18 63 20 9 19 18 66 16 21 14 14 65 20 20 13 29 82 12.15 - 12.30 16 17 20 11 64 19 13 20 20 72 18 17 25 20 80 23 21 18 23 85 12.30 - 12.45 14 13 11 19 57 22 16 16 14 68 11 18 21 18 68 19 25 14 26 84 12.45 - 13.00 11 17 15 15 58 12 13 17 16 58 12 16 21 16 65 18 22 17 24 81 13.00 - 13.15 12 9 17 20 58 14 17 14 19 64 15 22 21 23 81 22 20 19 23 84 13.15 - 13.30 17 13 15 23 68 15 14 18 14 61 12 22 19 19 72 14 21 18 24 77 13.30 - 13.45 21 14 15 19 69 13 8 16 14 51 17 19 18 23 77 21 18 15 23 77 13.45 - 14.00 10 12 11 14 47 16 8 16 18 58 12 24 25 19 80 18 19 17 22 76

Page 123: 09E00686.unlocked.pdf

484 498 588 646 16.00 - 16.15 6 16 7 15 44 20 15 11 21 67 15 18 8 17 58 16 21 23 25 85 16.15 - 16.30 10 18 6 20 54 14 8 13 16 51 11 23 6 14 54 18 30 25 27 100 16.30 - 16.45 8 14 12 22 56 15 11 20 12 58 17 28 12 18 75 14 25 16 23 78 16.45 - 17.00 11 13 5 21 50 16 13 18 16 63 15 25 11 20 71 15 28 26 27 96 17.00 - 17.15 15 12 5 14 46 17 4 19 20 60 11 25 8 19 63 16 26 18 24 84 17.15 - 17.30 11 10 6 17 44 13 9 19 18 59 14 19 9 15 57 22 19 19 25 85 17.30 - 17.45 8 11 9 19 47 10 6 17 12 45 15 23 8 16 62 12 21 21 20 74 17.45 - 18.00 12 14 6 15 47 17 8 18 16 59 19 19 12 24 74 20 23 19 21 83 388 462 514 685

Ket : KBL : Kendaraan Bergerak Lambat

KP : Kendaraan Parkir

KK/KM : Kendaraan Keluar/Masuk

PK : Pejalan Kaki

Lampiran 4C. Data Hambatan Samping Hari / Tanggal : Jumat 28 Maret 2008 Lokasi : Persimpangan Jalan Sukarno Hatta - Jalan Jend Sudirman - Jalan Cut Nyak Dien

Cuaca : Cerah

Waktu

LENGAN A LENGAN C LENGAN B LENGAN D KBL KP KK/KM PK Ttot KBL KP KK/KM PK Ttot KBL KP KK/KM PK Ttot KBL KP KK/KM PK Ttot 07.00 - 07.15 17 17 18 18 70 12 12 18 10 52 17 18 15 21 71 20 19 23 26 88 07.15 - 07.30 15 16 16 10 57 14 6 17 8 45 16 11 12 23 62 16 16 21 24 77 07.30 - 07.45 11 14 20 14 59 12 8 21 12 53 11 19 19 16 65 19 21 8 24 72 07.45 - 08.00 14 19 15 15 63 15 10 19 18 62 15 18 23 17 73 15 22 17 27 81 08.00 - 08.15 10 18 24 15 67 14 11 20 14 59 20 24 18 22 84 18 23 14 25 80 08.15 - 08.30 19 16 23 18 76 23 27 28 16 94 21 21 21 16 79 18 22 18 26 84 08.30 - 08.45 5 21 19 20 65 18 18 16 13 65 21 20 20 19 80 25 16 16 24 81 08.45 - 09.00 12 17 20 18 67 15 12 23 15 65 16 19 17 23 75 20 19 18 23 80 524 495 589 643 12.00 - 12.15 15 18 19 20 72 21 15 18 21 75 14 23 18 17 72 21 23 16 24 84 12.15 - 12.30 16 14 20 19 69 20 13 21 22 76 18 17 21 18 74 20 21 18 24 83 12.30 - 12.45 9 11 15 18 53 23 18 22 14 77 11 19 19 18 67 16 21 14 27 78 12.45 - 13.00 16 17 15 19 67 16 13 14 18 61 18 16 23 19 76 18 22 17 24 81 13.00 - 13.15 12 14 21 20 67 17 17 18 19 71 15 22 26 20 83 22 19 19 23 83 13.15 - 13.30 11 17 20 24 72 15 14 19 16 64 10 25 19 19 73 14 21 18 28 81 13.30 - 13.45 9 14 15 21 59 18 13 16 19 66 15 22 18 23 78 22 18 15 24 79 13.45 - 14.00 9 12 14 18 53 17 10 19 14 60 17 20 25 19 81 19 19 18 22 78 512 550 604 647

Page 124: 09E00686.unlocked.pdf

16.00 - 16.15 12 18 8 16 54 21 12 13 19 65 14 18 12 17 61 18 21 20 23 82 16.15 - 16.30 10 21 6 20 57 13 12 18 18 61 11 24 14 18 67 17 29 19 25 90 16.30 - 16.45 12 15 13 22 62 15 8 23 12 58 18 23 19 18 78 13 25 16 23 77 16.45 - 17.00 15 13 5 20 53 15 13 18 16 62 15 22 12 20 69 15 24 24 27 90 17.00 - 17.15 17 12 5 15 49 17 17 19 25 78 13 25 12 19 69 17 26 18 28 89 17.15 - 17.30 11 11 6 17 45 13 20 23 20 76 11 20 10 11 52 20 19 19 25 83 17.30 - 17.45 8 13 10 20 51 18 15 17 12 62 15 23 8 17 63 12 21 21 25 79 17.45 - 18.00 17 15 5 18 55 15 18 17 15 65 17 19 12 18 66 20 21 24 27 92 426 527 525 682

Ket : KBL : Kendaraan Bergerak Lambat

KP : Kendaraan Parkir

KK/KM : Kendaraan Keluar/Masuk

PK : Pejalan Kaki

Page 125: 09E00686.unlocked.pdf

Lampiran 5A. Data Hambatan Samping Hari / Tanggal : Selasa 25 Maret 2008 Lokasi : Persimpangan Jalan Sukarno Hatta - Jalan Jend Sudirman - Jalan Cut Nyak Dien

Cuaca : Cerah

Waktu

LENGAN A LENGAN C LENGAN B LENGAN D KBL KP KK/KM PK Total

smp/jam KBL KP KK/KM PK Total

smp/jam KBL KP KK/KM PK Total

smp/jam KBL KP KK/KM PK Total

smp/jam 0.4 1 0.7 0.5 0.4 1 0.7 0.5 0.4 1 0.7 0.5 0.4 1 0.7 0.5 07.00 - 07.15 8.4 20 7.7 7.5 43.6 4 7 9.1 1.5 21.6 4.4 18 9.1 9.5 41 7.2 17 7 14.5 45.7 07.15 - 07.30 6 16 12.6 5 39.6 5.6 3 11.9 1.5 22 6.4 11 8.4 11.5 37.3 6.4 16 7 12 41.4 07.30 - 07.45 4 14 12.6 7 37.6 4 8 14.7 6 32.7 4.4 20 13.3 8 45.7 7.6 21 5.6 17 51.2 07.45 - 08.00 5.6 19 10.5 5 40.1 6 10 7.7 9 32.7 6 18 14.7 13 51.7 6 22 11.9 13.5 53.4 08.00 - 08.15 5.6 18 14 7.5 45.1 5.6 11 14 7 37.6 9.2 24 12.6 11 56.8 7.2 23 9.1 12.5 51.8 08.15 - 08.30 8 10 13.3 9 40.3 8 27 19.6 6.5 61.1 8.4 21 17.5 8 54.9 7.2 24 12.6 10 53.8 08.30 - 08.45 6 21 13.3 12.5 52.8 6 12 11.2 6.5 35.7 8.4 20 14.7 9.5 52.6 10 16 11.2 12 49.2 08.45 - 09.00 6 17 11.2 9 43.2 6 15 14.7 7.5 43.2 6.4 22 14 9.5 51.9 8.8 17 11.2 11.5 48.5 342.3 286.6 391.9 395 12.00 - 12.15 4 15 9.8 9 37.8 8.8 8 11.9 5.5 34.2 5.6 21 11.9 8.5 47 7.6 19 9.1 15 50.7 12.15 - 12.30 6.4 14 14 6 40.4 8 13 14 11 46 7.2 17 17.5 10 51.7 8 21 12.6 12 53.6 12.30 - 12.45 3.6 11 11.9 9 35.5 8.8 18 13.3 7 47.1 4.4 18 14.7 9 46.1 6.4 25 9.8 13.5 54.7 12.45 - 13.00 4.4 17 10.5 7.5 39.4 6.4 13 17.5 9 45.9 6 16 17.5 9.5 49 7.2 22 11.9 12 53.1 13.00 - 13.15 4.8 10 14.7 10 39.5 6.8 17 8.4 9.5 41.7 6 22 18.2 11.5 57.7 10 20 12.6 11.5 54.1 13.15 - 13.30 4.4 17 14 12 47.4 6 14 12.6 9 41.6 4 25 13.3 9.5 51.8 5.6 21 12.6 14 53.2 13.30 - 13.45 3.6 14 10.5 10 38.1 5.2 7 11.2 9.5 32.9 6.8 22 12.6 11.5 52.9 8.8 18 10.5 14.5 51.8 13.45 - 14.00 4 12 9.8 7 32.8 6.8 8 12.6 7 34.4 6 24 17.5 9 56.5 6.8 19 9.8 11 46.6 310.9 323.8 412.7 417.8 16.00 - 16.15 2.4 19 5.6 7.5 34.5 8.8 12 5.6 9.5 35.9 4.4 18 6.3 8.5 37.2 6 21 14 12.5 53.5 16.15 - 16.30 4 21 4.2 10 39.2 5.2 8 9.1 5.5 27.8 4.4 24 3.5 9 40.9 6.8 30 17.5 15 69.3 16.30 - 16.45 4.8 18 9.1 12 43.9 6 8 16.1 6 36.1 7.2 23 13.3 9 52.5 5.2 25 11.2 11.5 52.9 16.45 - 17.00 6 13 3.5 11 33.5 4.4 13 12.6 8 38 6 25 8.4 11 50.4 6 28 18.9 13.5 66.4 17.00 - 17.15 6 12 3.5 7 28.5 6.8 4 13.3 12.5 36.6 4 25 4.2 9.5 42.7 6 26 12.6 14 58.6 17.15 - 17.30 4.4 11 4.2 8.5 28.1 5.2 9 14.7 6.5 35.4 4.4 19 6.3 7.5 37.2 8 19 13.3 12.5 52.8 17.30 - 17.45 3.2 11 7 11 32.2 4 3 11.9 6 24.9 6 23 5.6 8.5 43.1 4.8 21 14.7 10 50.5 17.45 - 18.00 6 9 3.5 9 27.5 4 2 12.6 7.5 26.1 7.6 20 8.4 12 48 7.6 23 12.6 14.5 57.7 267.4 260.8 352 461.7

Ket : KBL : Kendaraan Bergerak Lambat

KP : Kendaraan Parkir

KK/KM : Kendaraan Keluar/Masuk

PK : Pejalan Kaki

Lampiran 5B. Data Hambatan Samping

Hari / Tanggal : Rabu 26 Maret 2008

Page 126: 09E00686.unlocked.pdf

Lokasi : Persimpangan Jalan Sukarno Hatta - Jalan Jend Sudirman - Jalan Cut Nyak Dien Cuaca : Cerah

Waktu LENGAN A LENGAN C LENGAN B LENGAN D

KBL KP KK/KM PK Total smp/jam

KBL KP KK/KM PK Total smp/jam

KBL KP KK/KM PK Total smp/jam

KBL KP KK/KM PK Total smp/jam 0.4 1 0.7 0.5 0.4 1 0.7 0.5 0.4 1 0.7 0.5 0.4 1 0.7 0.5

07.00 - 07.15 7.2 17 6.3 8 38.5 4.4 10 8.4 4 26.8 6.8 18 10.5 11.5 46.8 6.4 18 7 12.5 43.9 07.15 - 07.30 7.2 15 11.2 5.5 38.9 5.6 5 11.9 6 28.5 6.4 12 8.4 9.5 36.3 7.2 17 7 10.5 41.7 07.30 - 07.45 4.8 14 7.7 7 33.5 5.2 11 13.3 9 38.5 4.8 12 14 8 38.8 7.6 21 5.6 17 51.2 07.45 - 08.00 3.6 12 10.5 5 31.1 6.4 10 7.7 9 33.1 6 18 14.7 12 50.7 4.4 22 11.9 13.5 51.8 08.00 - 08.15 5.6 16 14 7 42.6 6 12 16.1 7 41.1 7.6 20 12.6 11 51.2 7.2 20 9.1 12.5 48.8 08.15 - 08.30 8 11 11.2 8.5 38.7 8.8 27 17.5 8 61.3 8.4 21 16.8 8 54.2 8 24 12.6 10.5 55.1 08.30 - 08.45 5.2 18 13.3 10.5 47 6.8 18 11.9 6.5 43.2 8 19 14.7 10 51.7 10 16 11.2 12 49.2 08.45 - 09.00 6 17 8.4 9 40.4 6 15 15.4 7.5 43.9 6.4 18 14 9.5 47.9 9.6 18 11.2 12 50.8

310.7 316.4 377.6 392.5 12.00 - 12.15 6 16 9.8 9 40.8 8 9 13.3 9 39.3 6.4 21 9.8 7 44.2 8 20 9.1 14.5 51.6 12.15 - 12.30 6.4 17 14 5.5 42.9 7.6 13 14 10 44.6 7.2 17 17.5 10 51.7 9.2 21 12.6 11.5 54.3 12.30 - 12.45 5.6 13 7.7 9.5 35.8 8.8 16 11.2 7 43 4.4 18 14.7 9 46.1 7.6 25 9.8 13 55.4 12.45 - 13.00 4.4 17 10.5 7.5 39.4 4.8 13 11.9 8 37.7 4.8 16 14.7 8 43.5 7.2 22 11.9 12 53.1 13.00 - 13.15 4.8 9 11.9 10 35.7 5.6 17 9.8 9.5 41.9 6 22 14.7 11.5 54.2 8.8 20 13.3 11.5 53.6 13.15 - 13.30 6.8 13 10.5 11.5 41.8 6 14 12.6 7 39.6 4.8 22 13.3 9.5 49.6 5.6 21 12.6 12 51.2 13.30 - 13.45 8.4 14 10.5 9.5 42.4 5.2 8 11.2 7 31.4 6.8 19 12.6 11.5 49.9 8.4 18 10.5 11.5 48.4 13.45 - 14.00 4 12 7.7 7 30.7 6.4 8 11.2 9 34.6 4.8 24 17.5 9.5 55.8 7.2 19 11.9 11 49.1

309.5 312.1 395 416.7

16.00 - 16.15 2.4 16 4.9 7.5 30.8 8 15 7.7 10.5 41.2 6 18 5.6 8.5 38.1 6.4 21 16.1 12.5 56 16.15 - 16.30 4 18 4.2 10 36.2 5.6 8 9.1 8 30.7 4.4 23 4.2 7 38.6 7.2 30 17.5 13.5 68.2 16.30 - 16.45 3.2 14 8.4 11 36.6 6 11 14 6 37 6.8 28 8.4 9 52.2 5.6 25 11.2 11.5 53.3 16.45 - 17.00 4.4 13 3.5 10.5 31.4 6.4 13 12.6 8 40 6 25 7.7 10 48.7 6 28 18.2 13.5 65.7 17.00 - 17.15 6 12 3.5 7 28.5 6.8 4 13.3 10 34.1 4.4 25 5.6 9.5 44.5 6.4 26 12.6 12 57 17.15 - 17.30 4.4 10 4.2 8.5 27.1 5.2 9 13.3 9 36.5 5.6 19 6.3 7.5 38.4 8.8 19 13.3 12.5 53.6 17.30 - 17.45 3.2 11 6.3 9.5 30 4 6 11.9 6 27.9 6 23 5.6 8 42.6 4.8 21 14.7 10 50.5 17.45 - 18.00 4.8 14 4.2 7.5 30.5 6.8 8 12.6 8 35.4 7.6 19 8.4 12 47 8 23 13.3 10.5 54.8

251.1 282.8 350.1 459.1

Ket : KBL : Kendaraan Bergerak Lambat

KP : Kendaraan Parkir

KK/KM : Kendaraan Keluar/Masuk

PK : Pejalan Kaki

Lampiran 5C. Data Hambatan Samping Hari / Tanggal : Jumat 28 Maret 2008

Page 127: 09E00686.unlocked.pdf

Lokasi : Persimpangan Jalan Sukarno Hatta - Jalan Jend Sudirman - Jalan Cut Nyak Dien Cuaca : Cerah

Waktu LENGAN A LENGAN C LENGAN B LENGAN D

KBL KP KK/KM PK Total smp/jam

KBL KP KK/KM PK Total smp/jam

KBL KP KK/KM PK Total smp/jam

KBL KP KK/KM PK Total smp/jam 0.4 1 0.7 0.5 0.4 1 0.7 0.5 0.4 1 0.7 0.5 0.4 1 0.7 0.5

07.00 - 07.15 6.8 17 12.6 9 45.4 4.8 12 12.6 5 34.4 6.8 18 10.5 10.5 45.8 8 19 16.1 13 56.1 07.15 - 07.30 6 16 11.2 5 38.2 5.6 6 11.9 4 27.5 6.4 11 8.4 11.5 37.3 6.4 16 14.7 12 49.1 07.30 - 07.45 4.4 14 14 7 39.4 4.8 8 14.7 6 33.5 4.4 19 13.3 8 44.7 7.6 21 5.6 12 46.2 07.45 - 08.00 5.6 19 10.5 7.5 42.6 6 10 13.3 9 38.3 6 18 16.1 8.5 48.6 6 22 11.9 13.5 53.4 08.00 - 08.15 4 18 16.8 7.5 46.3 5.6 11 14 7 37.6 8 24 12.6 11 55.6 7.2 23 9.8 12.5 52.5 08.15 - 08.30 7.6 16 16.1 9 48.7 9.2 27 19.6 8 63.8 8.4 21 14.7 8 52.1 7.2 22 12.6 13 54.8 08.30 - 08.45 6 21 13.3 10 50.3 7.2 18 11.2 6.5 42.9 8.4 20 14 9.5 51.9 10 16 11.2 12 49.2 08.45 - 09.00 4.8 17 14 9 44.8 6 12 16.1 7.5 41.6 6.4 19 11.9 11.5 48.8 8 19 12.6 11.5 51.1 355.7 319.6 384.8 412.4 12.00 - 12.15 6 18 13.3 10 47.3 8.4 15 12.6 10.5 46.5 5.6 23 12.6 8.5 49.7 8.4 23 11.2 12 54.6 12.15 - 12.30 6.4 14 14 9.5 43.9 8 13 14 11 46 7.2 17 14.7 9 47.9 8 21 12.6 12 53.6 12.30 - 12.45 3.6 11 10.5 9 34.1 9.2 18 13.3 7 47.5 4.4 19 13.3 9 45.7 6.4 21 9.8 13.5 50.7 12.45 - 13.00 6.4 17 10.5 9.5 43.4 6.4 13 14.7 9 43.1 7.2 16 16.1 9.5 48.8 7.2 22 11.9 12 53.1 13.00 - 13.15 4.8 14 14.7 10 43.5 6.8 17 8.4 9.5 41.7 6 22 18.2 10 56.2 8.8 19 13.3 11.5 52.6 13.15 - 13.30 4.4 17 14 12 47.4 6 14 12.6 8 40.6 4 25 13.3 9.5 51.8 5.6 21 12.6 14 53.2 13.30 - 13.45 3.6 14 10.5 10.5 38.6 7.2 13 11.2 9.5 40.9 6 22 12.6 11.5 52.1 8.8 18 10.5 12 49.3 13.45 - 14.00 3.6 12 9.8 9 34.4 6.8 10 13.3 7 37.1 6.8 20 17.5 9.5 53.8 7.6 19 12.6 11 50.2 332.6 343.4 406 417.3 16.00 - 16.15 4.8 18 5.6 8 36.4 8.4 12 9.1 9.5 39 5.6 18 8.4 8.5 40.5 7.2 21 14 11.5 53.7 16.15 - 16.30 4 21 4.2 10 39.2 5.2 12 12.6 9 38.8 4.4 24 9.8 9 47.2 6.8 29 13.3 12.5 61.6 16.30 - 16.45 4.8 15 9.1 11 39.9 6 8 16.1 6 36.1 7.2 23 13.3 9 52.5 5.2 25 11.2 11.5 52.9 16.45 - 17.00 6 13 3.5 10 32.5 6 13 12.6 8 39.6 6 22 8.4 10 46.4 6 24 16.8 13.5 60.3 17.00 - 17.15 6.8 12 3.5 7.5 29.8 6.8 17 13.3 12.5 49.6 5.2 25 8.4 9.5 48.1 6.8 26 12.6 14 59.4 17.15 - 17.30 4.4 11 4.2 8.5 28.1 5.2 20 16.1 10 51.3 4.4 20 7 5.5 36.9 8 19 13.3 12.5 52.8 17.30 - 17.45 3.2 13 7 10 33.2 7.2 15 11.9 6 40.1 6 23 5.6 8.5 43.1 4.8 21 14.7 12.5 53 17.45 - 18.00 6.8 15 3.5 9 34.3 6 18 11.9 7.5 43.4 6.8 19 8.4 9 43.2 8 21 16.8 13.5 59.3 273.4 337.9 357.9 453

Ket : KBL : Kendaraan Bergerak Lambat

KP : Kendaraan Parkir

KK/KM : Kendaraan Keluar/Masuk

PK : Pejalan Kaki