08 pengawatan

13
Tujuan Pemelajaran Setelah pemelajaran siswa dapat : 1. memasang Unit PLC sesuai petunjuk keselamatan kerja 2. memasang pengawatan I/O dengan benar Uraian Materi Memasang PLC pada tempat yang tepat akan menaikkan keandalan dan usia kerjanya. Terapkan petunjuk pemasangan unit seperti yang tercan pada manual sebagai berikut : 1. Jangan memasang PLC pada tempat-tempat dengan kondisi seba berikut : > Terkena sinar matahari langsung. > Suhu di bawah 0 o C atau di atas 55 o C. > Kelembaban di bawah 10% atau di atas 90%. > Terjadi pengembunan sebagai akibat perubahan suhu. > Mengandung gas korosif atau mudah terbakar. > Berdebu. > Terkana kejutan atau getaran. > Terkena percikan air, minyak, atau bahan kimia. 2. Berikan perisai saat memasang PLC pada tempat sebagai berikut : > Terkena muatan listrik statis. > Terkena medan elektromagnet yang kuat. > Terkena pancaran radiasi. > Dekat dengan jaringan catu daya. 3. Dalam memasang pastikan ada ventilasi untuk pendinginan > Berikan ruang yang cukup untuk sirkulasi udara. > Jangan memasang PLC di atas perlengkapanyang membangkitkan panas seperti heater, transformer, atau berukuran besar. > Pasang kipas atau sistem pendingin saat suhu ruang meleb 55 o C. > Jangan memasang PLC pada panel atau kabinet perlengkapan tegangan tinggi. > Berikan jarak + 200 mm antara PLC dan jaringan terdekat. 68

Upload: neni-opin

Post on 22-Jul-2015

192 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Kegiatan Belajar 4

Pemasangan dan PengawatanTujuan Pemelajaran Setelah pemelajaran siswa dapat : 1. 2. memasang Unit PLC sesuai petunjuk keselamatan kerja memasang pengawatan I/O dengan benar

Uraian Materi A. Keselamatan Kerja Pemasangan Unit PLC Memasang PLC pada tempat yang tepat akan menaikkan keandalan dan usia kerjanya. Terapkan petunjuk pemasangan unit seperti yang tercantum pada manual sebagai berikut : 1. Jangan memasang PLC pada tempat-tempat dengan kondisi sebagai berikut : > > > > > > > > 2. Terkena sinar matahari langsung. Suhu di bawah 0oC atau di atas 55 oC. Kelembaban di bawah 10% atau di atas 90%. Terjadi pengembunan sebagai akibat perubahan suhu. Mengandung gas korosif atau mudah terbakar. Berdebu. Terkana kejutan atau getaran. Terkena percikan air, minyak, atau bahan kimia.

Berikan perisai saat memasang PLC pada tempat sebagai berikut : > > > > Terkena muatan listrik statis. Terkena medan elektromagnet yang kuat. Terkena pancaran radiasi. Dekat dengan jaringan catu daya.

3.

Dalam memasang pastikan ada ventilasi untuk pendinginan > Berikan ruang yang cukup untuk sirkulasi udara. > Jangan memasang PLC di atas perlengkapan yang membangkitkan panas seperti heater, transformer, atau resistor berukuran besar. > Pasang kipas atau sistem pendingin saat suhu ruang melebihi o 55 C. > Jangan memasang PLC pada panel atau kabinet perlengkapan tegangan tinggi. > Berikan jarak + 200 mm antara PLC dan jaringan daya terdekat.

68

> Berikan tempat yang lapang untuk operasi dan pemeliharaan PLC. 4. PLC harus dipasang dalam posisi seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini untuk menjamin pendinginan yang tepat.

Gambar Posisi Pemasangan PLC 5. 6. Lepaslah label untuk menghindari pemanasan lebih. Jangan memasang pengawatan I/O PLC pada pipa yang sama dengan jaringan daya.

B.

Keselamatan Kerja Pengawatan I/O 1. Kawatilah rangkaian kendali secara terpisah dengan rangkaian catu daya PLC sehingga tidak terjadi turun tegangan saat perlengkapan lain di-onkan. Jika digunakan beberapa PLC, kawatilah PLC pada rangkaian terpisah untuk menjaga tidak terjadi turun tegangan atau operasi pemutus rangkaian yang tidak tepat. Kawat catu daya dipilin untuk menjaga noise dari jaringan catu daya. Gunakan transformer isolasi 1:1 untuk mengurangi noise listrik. Dengan mempertimbangkan kemungkinan turun tegangan, gunakan jaringan daya yang besar.

2.

3. 4.

69

Gambar Penyambungan Catu daya PLC 5. Sebelum menyambung catu daya, pastikan bahwa tegangan yang tersambung sudah tepat AC atau DC. Rangkaian internal PLC akan rusak jika daya AC dicatu ke PLC yang memerlukan catu daya DC. Terminal input catu daya terletak pada bagian atas PLC, sedangkan terminal pada bagian bawah PLC untuk peralatan luar. Rangkaian internal PLC akan rusak jika daya AC dicatu ke terminal output catu daya PLC. Kencangkan sekrup catu daya AC, sekrup yang kendor dapat mengakibatkan kebakaran atau malfungsi. Gunakan selalu terminal crimp untuk jaringan daya PLC. Jangan menyambung kawat serabut telanjang secara langsung ke terminal. Kawatilah input ke PLC dan Unit Ekspansi seperti ditunjukkan pada gambar berikut. Terminal catu daya dapat dikawati bersama dengan output PLC yang menggunakan catu daya AC.

6.

7. 8. 9.

Gambar Pengawatan input

70

10. Jika output 24 VDC berbeban lebih atau terhubung singkat, tegangan akan drop dan mengakibatkan outputnya OFF. Tindakan pengamanan luar harus diberikan untuk menjamin keselamatan sistem. 11. Kawatilah output PLC seperti ditunjukkan pada diagram berikut ini.

Gambar Pengawatan output 12. Rangkaian output internal dapat rusak saat beban yang tersambung ke output terhubung singkat, maka pasanglah sekering pengaman pada tiap rangkaian output. 13. Berikanlah rangkaian Emergency Stop, rangkaian insterlock, rangkaian pembatas, dan tindakan pengamanan sejenis pada rangkaian kendali luar (yaitu bukan pada PLC) untuk menjamin keselamatan pada sistem jika terjadi ketidak-normalan yang disebabkan oleh mal-fungsi PLC atau faktor luar lainnya yang mempengaruhi operasi PLC. Jika tidak, dapat mengakibatkan kecelakaan serius. Diagram berikut menunjukkan contoh rangkaian interlock.

Gambar Rangkaian interlock Pada rangkaian interlock di atas, MC1 dan MC2 tidak dapat ON pada saat yang sama meskipun output 01005 dan 01006 keduanya ON. 14. Saat menyambung beban induktif ke output, sambunglah pengaman surja atau dioda yang disambung paralel dengan beban.

71

Gambar Pengaman output C. Pengawatan I/O Program Kendali Motor Pengawatan I/O untuk berbagai program kendali motor ditunjukkan pada gambar berikut :Off On

L

N

COM

00

01

02

03

04

05

06

P LC OM RON CP M 1A-10CDR A COM0 K1 00 COM1 01 02 COM2 03 04

L N

Pengawatan I/O Program Kendali Motor Satu Arah Putaran

Off

Fwd

Rev

L

N

COM

00

01

02

03

04

05

06

PLC OMRON CPM1A-10CDRA COM0 K1 00 COM1 K2 01 02 COM2 03 04

L N

Pengawatan I/O Program Kendali Motor Dua Arah Putaran

72

Off

Low

High

L

N

COM

00

01

02

03

04

05

06

P LC OM RON CP M 1A-10CDRA COM0 00 K1 COM1 K2 01 02 K3 COM2 03 04

L N

Pengawatan I/O Program Kendali Motor Dua Kecepatan

Off

On

L

N

COM

00

01

02

03

04

05

06

P LC OM RON CP M 1A-10CDRA COM0 K1 00 COM1 K2 01 02 K3 COM2 03 04

L N

Pengawatan I/O Program Kendali Motor Sistem Start Bintang Segitiga

D.

Pengawatan Beban Sistem Kendali Motor Pengawatan beban pada sistem kendali PLC sama seperti pengawatan beban pada rangkaian kendali elektromagnet karena perbedaan kedua sistem kendali hanya terletak pada sistem kendalinya.

73

R S T

R S T

F1

F1

K1

K1

K2

U

V

W

U

V

W

M3F

M3F

Gambar Pengawatan motor operasi satu arah putaran

Gambar Pengawatan motor operasi dua arah putaran

R S T

F1

K1

K2

K3

U1 V1 W1

U2

M3F

V2 W2

Pengawatan Motor Sistem Start Bintang Segitiga

74

R S T

F1

K1

K2

K3

U1 V1 W1

U2

M3F

V2 W2

Pengawatan Motor Operasi Dua Kecepatan E. Pengecekan Pengawatan I/O 1. Mengecek Pengawatan Input Pengawatan input dapat dicek tanpa menggunakan alat pemrogram. Begitu PLC dihubungkan ke catu daya, dengan mengonkan peralatan input, maka indikator input yang sesuai menyala. Jika tidak demikian, berarti terjadi kesalahan penyambungan peralatan input. 2. Mengecek Pengawatan Output Pengawatan output dapat dicek menggunakan alat pemrogram baik dengan Konsol Pemrogram atau software ladder. Operasi yang digunakan adalah Force Set/Reset. Operasi ini dapat dilakukan dalam mode operasi PROGRAM atau MONITOR. Pengecekan Menggunakan CX-Programmer Lakukan prosedur berikut untuk mengecek pengawatan output menggunakan CX-Programmer. Prosedur ini akan benar jika pengawatan I/O sesuai dengan program kendali yang ada pada PLC. Jika tidak, respon yang diberikan oleh peralatan luar tidak sama dengan indikator output PLC. 1. Pasanglah pengawatan komunikasi Host Link

75

2. 3.

Hubungkan PLC ke catu daya yang sesuai. Jalankan software CX-Programmer.

4. Tampilkan program ladder yang sesuai dengan pengawatan I/O yang disambung. 5. Lakukan transfer program dari komputer ke PLC. Jika program yang dimaksud telah ada pada PLC, lakukan transfer program dari PLC ke komputer. 6. Set mode operasi ke MONITOR. 7. Klik kanan output (coil) pada diagram ladder yang akan dicek, kemudian klik Force>On, maka indikator output dan peralatan output yang sesuai on. Jika tidak demikian, maka sambungan antara output PLC dan perlatan output tidak benar. 8. Klik kanan output (coil) pada diagram ladder yang akan dicek, kemudian klik Force>Cancel, maka indikator output dan peralatan output yang sesuai off. 9. Lakukan langkah 7 dan 8 diatas untuk output yang lain.

Pengecekan Menggunakan Konsol Pemrogram 1. 2. 3. 4. 5. Set PLC pada mode operasi MONITOR Tekan CLR untuk membawa ke alamat awal. Tekan OUTPUT>MONTR untuk memonitor instruksi output. Tekan SET untuk memaksa bit output on. Tekan SHIFT>SET/RSET untuk memaksa bit output off. SET>RSET>NOT untuk

6. Tekan NOT atau Tekan mengembalikan bit ke status aslinya. Rangkuman

76

Tes Formatif 4 Diberikan program ladder sebagai berikut : 0.00 0.01 TIM010.01 10.01TIM0 #50

10.01 10.00

10.00

10.00 10.00

10.01 10.02

10.02 10.03

END(01)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Sebutkan komponen input/ output yang diperlukan untuk mewujudkan program kendali di atas ! Dapatkah kontak NC 0.00 diwakili oleh tombol NO ? Apakah yang terjadi jika kontak NC diwakili oleh tombol NC ? Mengapa sumber tegangan untuk rangkaian input menggunakan arus searah ? Apa yang terjadi jika sumber tegangan DC untuk rangkaian input terbalik polaritasnya ? Dapatkah rangkaian input menggunakan sumber tegangan AC ? Jelaskan alasan jawabanmu ! Apakah tujuan disediakan lebih dari satu terminal COMM pada output PLC ? Gambarkan rangkaian pengawatan input/ output dari diagram ladder di atas !

77

Jawaban Tes Formatif 4 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Dua peralatan input dan tiga peralatan output. Tidak Program tidak dapat beroperasi secara normal, kecuali tombol 0.00 ditekan terus. Karena sinyal input untuk sistem digital harus memnuhi sistem biner : bertegangan penuh (on) atau tidak bertegangan (off). Ini hanya bisa diwujudkan oleh sumber tegangan searah. Tidak ada masalah. Tidak, alasan seperti No. 4 Untuk memungkinkan menyambung berbagai peralatan output dengan tegangan berbeda. Gambar rangkaian pengawatan input/ output dari diagram ladder di atasOff On

L

N

COM

00

01

02

03

04

05

06

PLC OMRON CPM1A-10CDRA COM0 K1 00 COM1 K2 01 K3 02 COM2 03 04

L N

78

Lembar Kerja

MEMASANG PENGAWATAN INPUT/ OUTPUTBahan dan Alat 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. PLC OMRON CPM1A-10CDRA................................................ 1 buah Kontaktor 220 V, 50 Hz ....................................................... 1 buah MCB 1 fasa ......................................................................... 1 buah MCB 3 fasa ......................................................................... 1 buah Tombol NO ......................................................................... 2 buah Motor induksi 3 fasa ............................................................ 1 buah Kabel NYAF 2,5 mm2 ........................................................... 10 meter Obeng PHILLIPS 4 x 150 mm ............................................... 1 buah

Keselamatan Kerja 1. 2. 3. 4. Janganlah menyambung ujung kawat langsung ke terminal PLC, tetapi gunakan terminal crimp (skun) 6,2 mm. Kencangkan baud terminal untuk menjain sambungan yang baik. Pastikan semua bahan dan alat yang digunakan dalam keadaan baik. Periksalah tegangan catu daya sesuai dengan spesifikasi PLC

Langkah Kerja Memasang Pengawatan I/O 1. 2. Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan. Rangkailah pengawatan input/ output sesuai gambar berikut iniOff On

L

N

COM

00

01

02

03

04

05

06

PLC OMRON CPM1A-10CDRA COM0 K1 00 COM1 01 02 COM2 03 04

L N

79

Mengecek Pengawatan Input 3. 4. Hubungkan PLC ke catu daya yang sesuai. Tekan tombol OFF, maka indikator input 00 pada PLC menyala, kemudian lepaslah penekanan tombol OFF, maka indikator input 00 padam. Tekan tombol ON, maka indikator input 01 pada PLC menyala, kemudian lepaslah penekanan tombol ON, maka indikator input 01 padam.

5.

Catatan : Jika keadaan indikator input tidak sesuai dengan langkah di atas berarti sambungan pengawatan input tidak benar. Hal ini dapat disebabkan oleh kabel putus, baud kurang kencang, atau penempatan ujung kabel dari tombol keliru. Betulkan kesalahan yang terjadi, kemudian ulangi langkah di atas hingga semua pengawatan input benar. Pengawatan output juga dapat dicek menggunakan operasi yang akan dijelaskan kemudian.

80