05 perhitungan arus hubung singkat
TRANSCRIPT
PERHITUNGAN HUBUNG SINGKAT
Sistem tenaga listrik berada di alam terbuka terhubung
dari lokasi yang satu dengan lokasi yang lain dengan
jarak puluhan, ratusan, bahkan ribuan kilometer.
Kondisi seperti itu tentu akan rawan terhadap
gangguan.
Gangguan pada sistem tenaga dibagi menjadi dua,
yaitu :
1. Gangguan dari luar (external faults)
2. Gangguan dari dalam (internal faults)
2. Gangguan pada Sistem Tenaga Listrik
a. Sambaran petir, dapat menyebabkan kenaikan tegangan, hantaran terputus, induksi terhadap peralatan-peralatan di sekeliling hantaran yang terkena petir.– Akibat gangguan dapat merambat keperalatan-peralatan lain yang
terpasang,
b. Tertimpa pohon atau roboh karena penyeban lain– Adanya hubung singkat ini akan menyebabkan arus naik hingga
beberapa kali (tergantung jenisnya hubung singkat dan kualitas gangguan).
– Kenaikan arus menyebabkan hantaran dibebani melebihi
kemapuannya, hingga menyebabkan panas dan merusak hantaran
(putus atau isolasi rusak).
2.1. Gangguan dari luar (external faults)
Penyebab gangguan pada Sistem Tenaga ListrikA. SUTM TERKENA PETIR, BINATANG DAN POHON
PETIR
I (DARI SUMBER)
RANTING POHON
SKTM
I DARI SUMBER
B. SKTM TERPACUL
SHORT ANTARAKONDUKTOR DANSHIELD
SEBAGIANARUS LEWATBADAN KETANAH
SUTM terkena petirAkibat
Akibat SKTM terpacul
shielding
Conductor cable
Terjadi kebocoran isolasi karena arus besar
Arus dari sumber menuju
titik gangguan
Sumber
Sumber
isolasi
Penghantar
BAGAIMANA CARA MENJAGA KEADALANSISTEM DISTRIBUSI ?
Tipe-tipe Gangguan
• Terdapat empat jenis kegagalan, yaitu :– Kegagalan tiga fasa– Kegagalan 2 kawat ke tanah– Kegagalan satu kawat ke tanah– Kegagalan dari kawat ke kawat
• Arus Gangguan umumnya merupakan arus tak setimbang
Perhitungan Arus Hubung Singkat
• Tunjuan digunakan untuk menentukan : – Breaking capacity dari circuit breakers– Making capacity dari circuit breakers
• Metode :– Metode Impedansi– Metode Komponen Simetri
Kurva peralatan proteksi
Model Umum Arus Hubung Singkat
• Dalam jaringan distribusi reactansi X = 2..f.L normalnya jauh lebih besar dari resistansi R dan rasio R/X antara 0.1 dan 0.3.
Gelombang Arus Hubung Singkat
• ip digunakan untuk menentukan making capacity circuit breaker
• ip = k.2.Ia • K = 1,02 + 0,98.e-3R/X
R/L.t-.esin - ) - t (sin Z
2E. i
Asumsi Dasar Perhitungan Arus hubung singkat
• Jaringan dianggap radial dengan tegangan nominal antara Tegangan Rendah hingga tegangan Tinggi yang tidak lebih dari 550 KV, sesuai dengan standard IEC 60909
• Arus hubung singkat, selama hubung singkat tiga fasa, diasumsikan terjadi secara simultan pada semua fasa
• Selama hubung singkat, jumlah fasa yang mengalami gangguan tidak berubah
• Rgulator transformator atau tap changer diasumsikan di set pada posisi utama
• Resistansi arc tidak diperhitungkan• Semua kapasitansi saluran diabaikan• Arus beban diabaikan• Semua impedansi urutan nol diperhitungkan
Perhitungan Arus Hubung singkat dengan Metode Impedansi
• Hubung singkat Tiga Fasa
U adalah tegangan line to line pada transformator tanpa beban yang biasanya 3 – 5% lebih tinggi dari tegangan berbeban pada terminal
Perhitungan Arus Hubung singkat dengan Metode Impedansi
• Hubung singkat line to line Untuk gangguan dekat dengan mesin-mesin rotasi, Isc2 hampir sama dengan Isc3
Perhitungan Arus Hubung singkat dengan Metode Impedansi
• Hubung Singkat Fasa Ke Netral
Dalam kasus gangguan fasa ke netral, impedansi urutan nol sumber lebih kecil dari Zsc sehingga arus gangguan fasa ke netral dapat lebih besar dari arus gangguan tiga fasa.
Perhitungan Arus Hubung Singkat - Metode Impedansi
• Phase-to-earth fault
Penentuan Impedansi Hubung Singkat
• Impedansi jaringan upstream
• Dimana U adalah tegangan line to line jaringan. Resistansi dan Reaktansi upstream diperoleh dari rasio Rup/Zup untuk tegangan tinggi dinyatakan dengan :
• Rup/Zup = 0,3 pada sistem 6 KV• Rup/Zup = 0,2 pada sistem 20 KV• Rup/Zup = 0,1 pada sistem 150 KV
Penentuan Impedansi hubung singkat
• U = Tegangan line to line tanpa beban transformator ;• Sn = transformer kVA rating;
Penentuan Impedansi Hubung Singkat
• Bila n buah Transformator yang identik dihubungkan parallel, nilai impedansi internalnya, disamping resistansi dan reaktansinya, harus dibagi dengan n.
• Pada transformator khusus, misalnya untuk penyearah memiliki nilai Usc hingga 10 sampai 12%.
• Bila impedansi upstream dan transformator internal diperhitungkan, arus hubung singkat dinyatakan dengan :
ZT) Zup(3
U Isc
Penentuan Impedansi hubung singkat
Impedansi Saluran Impedansi saluran ZL tergantung pada resistansi persatuan
panjang, reaktansi persatuan panjang dan panjang saluran, RL = /A
• Tabel di bawah menunjukkan beberapa nilai resistivity berbagai macam konduktor. Untuk konduktor tegangan rendah dengan luas penampang kurang dari 150 mm2
Impedansi Saluran Udara
• Reaktansi persatuan panjang dari saluran udara, kabel dan busbar dihitung dengan persamaan :
r
d log 144,44 15,7 .L XL
• Dinyatakan dalam m/km untuk system kabel satu fasa atau delta tiga fasa, dimana
• r = radius inti konduktor (mm)• d = Jarak rata-rata antar konduktor• Berikut adalah nilai rata-rata yang digunakan :• X = 0,3 /km (saluran udara).• X = 0,4 /km (saluran MV/HV).
Hubungan antar impedansi Pada level Tegangan berbeda
Switchgear
• 14 Peralatan tertentu (circuit breakers, contactors with blow-out coils, direct thermal relays, etc.) memiliki impedansi yang harus diperhitungkan jika peralatan ini berada di upstream.
• 15 Sebagai contoh untuk LV circuit breakers, memiliki reaktansi 0.15 mΩ sedang resistansi diabaikan.
Contoh
GD
Rumah konsumen
GH
GI
Sambungan Rumah
SKTM
TR
TR
SUTM
Jaringan Sistem Distribusi
Beban Setimbang
• Impedansi Beban Sama• Magnitude Arus Sama• Beda Fasa Arus terhadap Tegangan Sama• Arus Netral Sama Dengan Nol
Beban Setimbang
V R
IR
V S
IS
IT
V T
Beban Tak Setimbang• Impedansi Beban tak sama• Magnitude Arus tak sama• Beda Fasa Arus dan Tegangan Tak sama• Arus pada Kawat netral tidak sama dengan nol
Beban Tak Setimbang
V R
IR
V S
IS
IT
V T
Komponen Simetri
• Komponen Urutan Positif• Komponen urutan Negatif• Komponen Urutan Nol
IR
IS
IT
IR_1
IS_1
IT_1
IR_2
IS_2
IT_2
IR_0
IS_0
IT_0
Impedansi komponen Simetri
+ V a1
-
Ia1 F 1
Z 1
N 1
+V F -
U ru ta n p o s it ip
+ V a2
-
Ia2 F 2
Z 2
N 2
U ru ta n n e g a tip
+ V a0
-
Ia0 F 0
Z 0
N 0
U ru ta n n o l
Pada Saluran, Impedansi Urutan Positif = Impedansi urutan negatif; Z1 = Z2
Kegagalan 3 Fasa
• Model Rangkaian
Z F
Z a
Z F Z FIa Ib Ic
Ia + Ib + Ic = 0
+ V b
-
+ V a
-
+ V c
-
a
b
c
Kegagalan 3 Fasa
• Simulasi Gangguan/kegagalan
• Arus Gangguan / kegagalan
Kegagalan 3 Fasa
• Rangkaian ekivalen
F 1N 1
Ia1Z
• Persamaan Arus
F1
Faa1 Z Z
V I I
Z untuk gangguan 3 Fasa : Z = Z1
Kegagalan 2 Kawat ke Tanah• Model rangkaian
Z G
Z F Z FIb Ic
Ib + Ic
+ V b
-
+ V a
-
+ V c
-
a
b
c
Ia = 0
Ia = Ia0 + Ia1 + Ia2
Ib = Ia0 + a 2Ia1 + a Ia2
Ic = Ia0 + a Ia1 + a 2Ia2
Ia .Ib = 3 .Ia0
Kegagalan 2 Kawat ke Tanah
• Simulasi Gangguan• Arus Gangguan /
kegagalan
Kegagalan 2 Kawat ke Tanah
Kegagalan 2 Kawat ke Tanah0
2
2
0 2
2 2
0
From the voltage relationships we get
1 1 11
13
1
Since
Then ( )
But since 1 0 1
ff ag
ff bg
ff bg
f fcg f fbg
ff fbg
ff fbg
V V
V V
V V
V V V V
V V V
V V V
Kegagalan 2 Kawat ke Tanah0
0 2
0 2
2
0 0
0 0
( )
Also, since
Adding these together (with -1)
(2 ) with
3
ff fbg
f ff cb
ff f fb
fc f f f
ff f f f f f fbg
f f f f
V V V
Z I I
I I I I
I I I I
V Z I I I I I I
V V Z I
Kegagalan 2 Kawat ke Tanah
• Rangkaian Ekivalen
+ V a0
-
F 2+
V a1-
N 2
Ia2
F 1+
V a1-
N 1
Ia1
F 0N 0
Ia0Z F + 3 Z G Z F
+V a1 - Z F .Ia1
-
• Rangkaian Ekivalen
GF20
GF0F2F1
Fa1
Z32Z Z Z)Z3 Z Z)( Z Z(
Z Z
V I
a1GF20
GF0a2 I.
Z32Z Z Z
Z3 Z Z- I
a1GF20
F0a0 I.
Z32Z Z Z
Z Z I
Kegagalan Kawat ke Kawat• Model rangkaian
Kegagalan Kawat ke Kawat
• Simulasi Gangguan • Arus Gangguan / kegagalan
LL Faults, cont'd
0
2
2
0
2 2
Using the current relationships we get
1 1 1 01
13
1
0
1 1
3 3
Hence
f
ff b
fbf
f
f ff fb b
f f
I
I I
II
I
I I I I
I I
LL Faults, con'td
0
2
2
2
2
Using the voltage relationships we get
1 1 11
13
1
Hence
1313
ff ag
ff bg
ff cg
f ff ag bg
f ff ag f fbg
V V
V V
V V
V V V
V V V V V
Kegagalan Kawat ke Kawat
• Rangkaian Ekivalen • Persamaan Arus
Gangguan satu fasa ke tanah
• Model Rangkaian
Z F
Ib= 0
+ V b
-
+ V a
-
+ V c
-
a
b
c
Ia
Ia = 3 Ia0
Ic= 0
Gangguan Satu Fasa ke Tanah
• Arus Gangguan / kegagalan
• Simulasi Gangguan
SLG Faults, cont’d?
0
0
fa
fb
fc
I
I
I
0
2 0
2
Then since
1 1 1 ?1 1
1 03 3
01
f
ff f f f a
f
I
I I I I I
I
SLG Faults, cont’d
0
2
2
0
1 1 1
1
1
This means
The only way these two constraints can be satisified
is by coupling the sequence networks in series
f fa f a
ffa
ffb
fc f
fa f f f
V Z I
VV
V V
V V
V V V V
• Rangkaian Ekivalen
F2N2
F1N1
F0N0
Ia0
ZF
• Persamaan Arus
F210
Fa2a1a0 3Z Z Z Z
V I I I
Gangguan Satu Fasa ke Tanah
SUMBER
DARI SISTEM 150 KV,
AMBIL DATAS C LEVEL
TRAFODAYA
HITUNGZ SUMBER
AMBIL DATAIMPEDANSIMVA, KV dll
BUS20 KV
BUS150 KV
PENYULANG 20 KV
HITUNG 100 % Z
AMBIL DATA Z POS. NEG, Z NOL
HITUNG25% Z
HITUNG50 % Z
HITUNG75 % Z
UNTUKSIMULASILOKASI GANG.
AMBIL DATA - Xd”- MVA- kV
DATA-DATA YANG DIPERLUKAN UNTUK MENGHITUNG ARUS GANGGUAN
Contoh
• Hitung Arus gangguan 3 Fasa yang terjadi pada sistem seperti ditunjukkan pada gambar disamping. Gangguan terjadi pada busbar dengan tegangan 10 kV
Penyelesaian
• RG = 0.07.Xd” = 0,0355 (RG = 0,05 Xd” untuk generator diatas 100MVA dan 0,07 untuk rating yang lebih rendah)
• ZG = RG + JXd” = 0,508 • Arus hubung singkat max :
507,025.100
5,10.5.11
100%.S
V.X X X
2
G
2G
''d''
dG
kA 12,52Z.3
V.1,1 I
G
Fmax-k
Contoh• Bila gangguan terjadi pada antar fasa
(kawat ke kawat), hitung besar arus gangguan.
• Penyelesaian :• Z1G = ZG = 0,0355 + J0,507
• Z2G = Z1G
• ZF = Z1G + Z2G
kA 10,82Z.
V.1,1 I
F
Fmax-k
Contoh
• Ulangi contoh di atas, bila gangguan terjadi pada lokasi seperti ditunjukkan pada gambar disamping
Penyelesaian