03. bab 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab2/2011-1-00618-si bab 2.pdf · berasal dari...

45
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Data Data merupakan komponen terpenting di dalam basis data. Data juga digunakan sebagai sumber daya pada suatu perusahaan atau organisasi. Menurut Hoffer (2009, p46), data adalah representasi objek dan kejadian yang tersimpan dan mempunyai arti dan kepentingan kepada lingkungan pengguna. Menurut Frost (2006, p6), data merupakan sesuatu yang mengacu pada nilai yang tersimpan dalam basis data. Menurut Connolly and Begg (2010, p70), data merupakan bagian terpenting dari komponen suatu basis data. Jadi, data adalah komponen terpenting dalam basis data yang merepresentasikan objek dan kejadian serta nilai yang tersimpan sehingga mempunyai arti dan kepentingan kepada penggunanya. 2.1.2. Informasi Informasi merupakan pengolahan dari data-data yang terkumpul dan dapat digunakan sebagai referensi perusahaan atau organisasi di dalam pengambilan keputusan.

Upload: nguyenngoc

Post on 09-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

8

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Teori Umum

2.1.1. Data

Data merupakan komponen terpenting di dalam basis data. Data

juga digunakan sebagai sumber daya pada suatu perusahaan atau

organisasi.

Menurut Hoffer (2009, p46), data adalah representasi objek dan

kejadian yang tersimpan dan mempunyai arti dan kepentingan kepada

lingkungan pengguna.

Menurut Frost (2006, p6), data merupakan sesuatu yang mengacu

pada nilai yang tersimpan dalam basis data.

Menurut Connolly and Begg (2010, p70), data merupakan bagian

terpenting dari komponen suatu basis data.

Jadi, data adalah komponen terpenting dalam basis data yang

merepresentasikan objek dan kejadian serta nilai yang tersimpan sehingga

mempunyai arti dan kepentingan kepada penggunanya.

2.1.2. Informasi

Informasi merupakan pengolahan dari data-data yang terkumpul

dan dapat digunakan sebagai referensi perusahaan atau organisasi di dalam

pengambilan keputusan.

Page 2: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  9 

Menurut Hoffer (2009, p47), data yang telah diproses sedemikian

rupa sehingga meningkatkan pengetahuan dari orang yang menggunakan

tersebut dinamakan Informasi.

Menurut Kronke (2010, p5), Informasi adalah pengetahuan yang

berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data

yang mempunyai arti.

Gelinas (2008, p17), Informasi adalah data yang disajikan dalam

bentuk yang berguna dalam kegiatan pembuatan keputusan. Informasi

memiliki nilai bagi pembuat keputusan karena mengurangi ketidakpastian

dan meningkatkan pengetahuan tentang beberapa hal yang diinginkan.

Jadi informasi adalah sebuah pengetahuan yang didapat dari

pemrosesan lebih lanjut terhadap data yang dimiliki.

2.1.3. Sistem

Sistem adalah komponen yang saling terhubung satu dengan

lainnya, sehingga menjadi suatu kesatuan yang utuh. Sistem juga

diperlukan untuk memberdayakan penggunaan informasi.

Menurut Gelinas (2008, p11), menjelaskan bahwa sistem adalah

kumpulan dari elemen yang berdiri sendiri yang secara bersamaan untuk

mencapai tujuan tertentu. Sistem harus memiliki organisasi, hubungan,

integrasi, dan tujuan utama.

Hall (2011, p5), secara umum sistem dapat dikatakan sebagai hasil

penggambaran dari komputer dan pemrograman. Sistem adalah kumpulan

dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling terkait untuk

tujuan tertentu.Sistem harus menyediakan setidaknya satu tujuan, tapi

Page 3: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  10 

dapat juga menyediakan lebih dari satu tujuan. Saat sistem tidak memiliki

tujuan lagi, maka sistem tersebut harus digantikan.

Jadi sistem adalah suatu kumpulan dari komponen yang saling

terkait dan mempunyai tujuan tertentu.

2.1.4. Sistem Informasi

Sistem Informasi dapat berguna untuk perusahaan atau organisasi

dalam menunjang kegiatan sehari-harinya. Sistem Informasi juga

memberikan kemudahan di dalam menghasilkan laporan yang dibutuhkan.

Gelinas (2008, p13), Sistem Informasi adalah sistem yang dibuat

oleh manusia yang secara umum mengandung kumpulan dari komponen

berbasis komputer yang terintegrasi dan komponen manual yang dibuat

untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola data dan untuk

menyediakan informasi kepada pengguna.

Hall (2011, p7), menyatakan bahwa sistem informasi adalah

kumpulan dari prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses

menjadi informasi dan didistribusikan kepada pengguna.

Jadi, Sistem Informasi adalah proses dimana data-data

dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada

pengguna yang membutuhkannya.

Page 4: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  11 2.2. Teori Khusus

2.2.1. Basis Data

Basis data merupakan komponen terpenting dalam sistem basis

data. Basis data juga terdiri atas tabel-tabel yang saling terhubung satu

sama lain.

Menurut Connolly and Begg (2010, p65), basis data adalah

kumpulan data yang saling terkait yang terbagi secara logikal (dan

deskripsi dari data tersebut), dirancang untuk memenuhi informasi yang

dibutuhkan oleh suatu organisasi.

Menurut Frost (2006, p6), basis data adalah kumpulan data yang

digunakan oleh sebuah sistem.

Jadi, Basis data adalah kumpulan data yang saling terkait dan

digunakan oleh sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu

organisasi.

2.2.1.1. Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan kegiatan yang

terpenting di dalam membangun suatu Sistem Informasi.

Perancangan ini dibutuhkan juga untuk mendefinisikan data-data

yang ada pada proses bisnis suatu perusahaan.

Menurut Connolly and Begg and Begg (2010, p71), untuk

menyusun suatu struktur data yang diidentifikasikan dalam tabel-

tabel diperlukan suatu metode dalam perancangan basis data.

Bagaimanapun juga dalam melakukan perancangan basis data

dapat menjadi sangat kompleks. Untuk menghasilkan sistem yang

Page 5: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  12 

memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi diperlukan

berbagai pendekatan dan metodologi yang berbeda agar basis data

yang dihasilkan menjadi baik.

Menurut Hoffer (2009, p37) Perancangan basis data yang

baik adalah perancangan basis data yang dibuat bersamaan

dengan pembangunan sistem informasi dengan terlebih dahulu

dimulai dengan enterprise data modeling, dimana hal tersebut

membatasi ruang lingkup atau cakupan dan konten umum dari

basis data keseluruhan organisasi atau perusahaan.

Menurut Kronke (2010, p13), merancang basis data

adalah hal yang sulit tetapi penting. Dalam melakukan

perancangan harus mendeskripsikan dengan baik struktur tabel,

relasi antar tabel dan memperkirakan batasan data yang ada, dan

juga memperhatikan komponen struktur lainnya.

Jadi, Perancangan basis data adalah kegiatan untuk

merancang tabel terkait, hubungan antara tabel dalam perusahaan

atau organisasi.

2.2.1.1.1. Basis Data Konseptual

Di dalam merancang Basis Data, melalui tahap

perancangan Basis Data Konseptual. Basis Data

Konseptual diperlukan untuk mengetahui basis data

secara konsep yaitu mengetahui entitas-entitas apa yang

terdapat di dalam proses bisnis suatu organisasi.

Page 6: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  13 

Menurut Frost (2006, p29) Basis Data

Konseptual dirancang dengan membuat Entity

Relationship Diagram (ERD). ERD harus dibangun

menggunakan proses yang sistematis. Perancangan

harus dimulai dengan big-picture view dan rincian yang

harus secara progresif ditambahkan untuk persiapan

implementasi.

Connolly and Begg (2010, p465) dalam

bukunya menjelaskan bahwa Basis Data Konseptual

adalah membuat representasi konseptual dari basis data

yang meliputi identifikasi entitas-entitas yang penting,

hubungan dan atributnya.

Menurut Hoffer (2009, p54) dalam bukunya

menjelaskan bahwa konseptual basis data adalah rincian

spesifikasi dari keseluruhan struktur data organisasi

yang terbebas dari basis data lainnya. Berikut adalah

design kontemporer untuk merancang suatu basis data

konseptual :

- Memberikan ruang lingkup terhadap organiasi

- Semua jenis entitas dan subentitas diperlukan

- Semua relasi harus di dokumentasikan

- Model memiliki seluruh atribut seperti primary keys

dan secondary keys.

Page 7: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  14 

- Seluruh tipe data dan format, atribut, dan peraturan

bisnis harus dirinci dan disimpan dalam tempat

penyimpanan.

- Idealnya, konseptual basis data harus di normalisasi.

Jadi, Basis Data Konseptual adalah Basis Data yang

dirancang mewakili entitas-entitas pada proses

bisnis untuk menjelaskan entitias beserta

hubungannya yang digambarkan ke dalam ER

Diagram.

2.2.1.1.2. Basis Data Logikal

Di dalam merancang Basis Data, juga melalui

tahap perancangan Basis Data Logikal. Basis Data

Logikal diperlukan untuk mengetahui basis data secara

struktur logikal yaitu menterjemahkan konseptual yang

ada ke dalam pembangunan suatu model informasi.

Menurut Connolly and Begg (2010, p465),

untuk menterjemahkan representasi konseptual ke

dalam struktur logikal dari basis data yang meliputi

perancangan hubungan-hubungannya diperlukan

perancangan basis data logikal. Selain itu, dalam proses

membangun sebuah model informasi yang digunakan

dalam model informasi enterprise berdasarkan satu

model data. Tetapi terbebas dari DBMS dan aspek

Page 8: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  15 

fisikal lainnya. Tahapan pada pembuatan basis data

logikal adalah :

- Memperoleh hubungan logikal data model

Pada tahap ini harus memperoleh hubungan untuk

merepresentasikan entitas, hubungannya, dan

atributnya. Lalu mendeskripsikan bagaimana

hubungan diperoleh pada struktur tertentu yang

terjadi didalam konseptual data model:

1. Tipe entitas kuat

2. Tipe entitas lemah

3. Tipe hubungan satu-ke-banyak (1:*)

4. Tipe hubungan satu-ke-satu (1:1)

5. Tipe hubungan satu-ke-satu (1:1) rekursif

6. Tipe hubungan superclass/subclass

7. Tipe hubungan banyak-ke-banyak (*:*)

rekursif

8. Tipe hubungan yang kompleks

9. Atribut multi-valued

- Memvalidasi hubungan menggunakan normalisasi

Pada tahap ini akan dilakukan validasi terhadap

pengelompokan atribut pada tiap hubungan. Tujuan

dari normalisasi ini adalah untuk memastikan

bahwa relasi tersebut memiliki nilai minimal yang

cukup dari atribut yang dibutuhkan untuk

Page 9: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  16 

mendukung kebutuhan data pada suatu perusahaan

atau organisasi. Hal ini juga dapat dilakukan untuk

mengurangi redundansi.

- Memvalidasi hubungan terhadap transaksi

pengguna

Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk

memvalidasi logikal data model dan memastikan

bahwa model mendukung transaksi yang

dibutuhkan pengguna, seperti yang sudah dirinci

dalam user requirements. Disini harus diperiksa

apakah terjadi error saat membuat relasi yang

berkaitan dengan hubungan antar entitas.

- Mengecek integritas constraints

Pada tahap ini kita membuat constraint atau batasan

pada database untuk menghindari terjadinya

pemasukan data dengan format yang berbeda, salah,

atau tidak lengkap.

- Mengulas logical data model dengan pengguna

Setelah seluruh tahapan tersebut selesai dibuat,

maka sekarang kita harus mengulas kembali logikal

data model yang telah kita buat dengan pengguna.

Apakah sesuai dengan kebutuhan user atau tidak.

- Menggabungkan logikal data model kedalam global

model (opsional)

Page 10: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  17 

Tahap ini menggabungkan logikal model menjadi

global model yang merepresentasikan seluruh

pandangan user terhadap database. Jadi tidak hanya

dari salah satu sisi pengguna saja.

- Mengecek perkembangan ke masa depan

Kita harus mempertimbangkan bagaimana

kedepannya database yang dirancang. Apakah

mampu untuk mendukung kebutuhan perusahaan

kedepannya.

Jadi, Basis Data Logikal adalah Basis Data yang

dirancang untuk menterjemahkan entitias konseptual

beserta hubungannya menjadi suatu model informasi

yang berguna dengan membangun struktur logikalnya.

2.2.1.1.3. Basis Data Fisikal

Di dalam merancang Basis Data, juga melalui

tahap akhir perancangan yakni pada Basis Data Fisikal.

Basis Data Fisikal diperlukan untuk

mengimplementasikan langsung secara fisik ke dalam

Database Management System dan mendeskripsikan

tempat penyimpanan data-data tersebut.

Menurut Connolly and Begg (2010, p465),

Basis Data Fisikal adalah menentukan bagaimana

struktur logikal diimplementasi secara fisik (sebagai

base relation) ke dalam target DBMS. Proses yang

Page 11: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  18 

dihasilkan adalah deskripsi dari implementasi suatu

basis data pada penyimpanan kedua. Hal ini

mendeskripsikan struktur penyimpanan dan metode

akses yang digunakan untuk mengakses data secara

efektif.

Tahapan-tahapan yang ada dalam perancangan

basis data fisikal yaitu sebagai berikut:

- Langkah 1 Menterjemahkan model data untuk

target DBMS

o Langkah 1.1 Mendesain relasi basenya

o Langkah 1.2 Mendesain representasi dari

derrived data.

o Langkah 1.3 Mendesain batasan umum

- Langkah 2 Mendesain File organisasi dan indeks

o Langkah 2.1 Menganalisis Transaksi

o Langkah 2.2 Memilih file organisasi

o Langkah 2.3 Memilih indeks

o Langkah 2.4 Mengeliminasi

- Langkah 3 Mendesain tampilan pengguna

- Langkah 4 Mendesain mekanisme keamanan

Jadi, Basis Data Fisikal adalah basis data yang

secara fisik di dalam Database Management System

sebagai base relation yang mendeskripsikan tempat

penyimpanan data-data tersebut.

Page 12: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  19 

2.2.2. Entity Relationship Modelling (ER Modelling)

Entity Relationship Modelling adalah sebuah pemodelan entitas

yang saling berhubungan. Hal ini dibuat untuk melihat secara keseluruhan

apa saja entitas yang ada di dalam perancangan basis data dan kemana saja

hubungan entitas itu.

Menurut Connolly and Begg (2010, p371), Entity Relationship

Modelling adalah pendekatan top-down untuk merancang basis data yang

dimulai dengan mengidentifikasi data-data penting yang disebut dengan

entitas dan hubungannya di dalam pemodelan suatu data.

2.2.2.1. Entity Type

Entitas memiliki tipe tersendiri untuk

mendeskripsikannya. Ada entitas yang lemah dan adapula entitas

yang kuat, hal itu terlihat dari seberapa independen entitas

tersebut.

Menurut Connolly and Begg (2010, p372), jenis Entitas

adalah sekumpulan objek dengan properties yang sama dan

diidentifikasikan oleh perusahaan yang keberadaannya diakui

secara independen.

Menurut Connolly and Begg (2010, p383), jenis Entitas

atau Entity Type dibagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu :

1. Strong Entity Type

Entitas yang tidak bergantung pada entitas lain.

2. Weak Entity Type

Entitas yang bergantung pada entitas lain.

Page 13: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  20 

2.2.2.2. Relationship

Salah satu hal penting dalam penggambaran ER

Modelling adalah harus menggambarkan hubungan antar entitas.

Tipe dari hubungan yang terjadi antar entitas pun ada banyak

macamnya.

Menurut Connolly and Begg (2010, p 374) Hubungan

Entitas adalah sekumpulan asosiasi yang memiliki arti di antara

jenis entitas-entitas.

Hubungan antar entitas dibagi menjadi 2 (dua) jenis

yaitu:

1. Hubungan berdasarkan tingkatannya

Jumlah partisipan jenis entitas di dalam hubungan

antar entitas.

2. Hubungan Rekursif

Hubungan yang entitasnya sama tetapi peran yang

berbeda.

2.2.2.3. Attribute

Attribute adalah sifat atau properti yang dimiliki oleh

sebuah entitas. Attribute ini berisi catatan-catatan yang disimpan

dalam sebuah entitas.

Menurut Connolly and Begg (2010, p379) Attribute

merupakan properties dari entitas atau hubungannya. Di dalam

Attribute ada yang disebut dengan Attribute Domain. Attribute

Page 14: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  21 

Domain adalah sekumpulan nilai yang diperbolehkan untuk satu

atau lebih Attribute.

Klasifikasi Attribute dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu :

1. Simple and Composite Attribute

Simple Attribute adalah yang dibentuk dari

komponen tunggal dengan komponen independen

yang ada.

Composite Attribute adalah Attribute yang

dibentuk dari komponen jamak dan masing-masing

komponennya independen.

2. Single-valued and Multi-valued Attribute

Single-valued adalah Attribute yang memiliki nilai

tunggal untuk setiap kejadian dari tipe entitas yang

ada.

Multi-valued Attribute adalah Attribute yang

memiliki banyak nilai untuk setiap kejadian dari

tipe entitas yang ada.

Di dalam Attribute ada yang dipakai menjadi key yang

terdiri dari :

1. Candidate Key

Attribute yang bersifat unik mengidentifikasikan

setiap kejadian yang terjadi pada entitas.

Page 15: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  22 

2. Primary Key

Candidate Key yang telah dipilih untuk dijadikan

key utama di dalam entitas yang

mengidentifikasikan kejadian yang terjadi pada

entitas.

3. Composite Key

Candidate Key yang terdiri dari dua atau lebih

attribute.

2.2.3. Normalisasi

Normalisasi sangat penting di dalam perancangan basis data. Hal

tersebut karena Normalisasi membuat record table menjadi normal

sehingga mencegah timbulnya redundansi data.

Menurut Connolly and Begg (2010, p416), Normalisasi adalah

suatu teknik untuk menghasilkan suatu relasi dengan properties yang

diinginkan untuk menyajikan kebutuhan data perusahaan. Tujuan utama

Normalisasi adalah untuk mengidentifikasikan kumpulan relasi yang

cocok untuk mendukung kebutuhan data perusahaan.

Normalisasi melalui beberapa proses, yang terdiri atas :

1. First Normal Form (1NF)

Sebelum melakukan proses 1NF, bentuk tabel

dalam keadaan tidak normal (Unnormalize Form/UNF).

1NF adalah keadaan table yang membagi setiap baris dan

kolom menjadi hanya satu nilai.

Page 16: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  23 

2. Second Normal Form (2NF)

Relasi yang ada pada bentuk normal pertama dan

setiap Attribute yang bukan kunci bergantung penuh

secara fungsional kepada primary key.

3. Third Normal Form (3NF)

Relasi yang ada pada bentuk normal kedua dan

setiap Attribute yang bukan kunci bergantung secara

transitif kepada primary key.

2.2.4. Flowchart

Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah

dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analyst

dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen

yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif

lain dalam pengoperasian.

Menurut Anharku (2009, p1)  Flowchart adalah penyajian yang

sistematis tentang proses dan logika dari kegiatan penanganan informasi

atau penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan

prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analyst dan

programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang

lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain

dalam pengoperasian. System flowchart adalah urutan proses dalam

system dengan menunjukkan alat media input, output serta jenis media

penyimpanan dalam proses pengolahan data. Program flowchart adalah

suatu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan

Page 17: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  24 

proses secara mendetail dan hubungan antara suatu proses (instruksi)

dengan proses lainnya dalam suatu program.

Adapun simbol-simbol dari Flowchart adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Tabel Simbol-simbol Flowchart

(Sumber : http://www.smartdraw.com/resources/tutorials/Data-Flow-

Diagram-Notations)

Page 18: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  25 

2.2.5. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang

memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai

suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan

alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering

disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses,

diagram alur kerja, atau model fungsi.

Menurut Yourdon (2011), Data Flow Diagram merupakan diagram

yang mengilustrasikan bagaimana diproses oleh system dalam hal input

dan output.

Gambar 2.1 Notasi Data Flow Diagram

(Sumber : http://www.smartdraw.com/resources/tutorials/Data-

Flow-Diagram-Notations)

Page 19: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  26 

2.2.6. State Transition Diagram

State Transition Diagram atau biasa disingkat STD merupakan

suatu alat bantu modelling yang menggambarkan sifat ketergantungan

pada waktu dari suatu sistem.

Menurut Harel and Moore (2011), State Transition Diagram

digunakan untuk membuat pemodelan berorientasi objek. Hal yang

mendasarinya adalah untuk mendefinisikan suatu sistem yang memiliki

sejumlah states. Suatu sistem menerima kejadian dari interaksi yang ada di

luar, dan masing-masing kejadian tersebut menyebabkan perpindahan dari

satu state ke state lainnya.

State Transition Diagram juga memiliki arah yang mengelilingi

dalam pemodelan berorientasi objek. Hal tersebut menjelaskan behavior

suatu sistem. Ini berarti mengharuskan analyst untuk mendefinisikan

semua state yang mungkin terjadi dan ada pada suatu sistem. Baik pada

sistem yang kecil, maupun sistem yang besar. Hal ini juga dapat terjadi

dengan peningkatan jumlah state yang ada di dalam analisis suatu sistem.

Metode berorientasi objek juga mendefinisikan state transition diagram

yang terpisah pada masing-masing classnya.

Ada 2 (dua) jenis State Transition Diagram, yaitu : model Harel dan

model Moore. Sebagai gambaran, dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Page 20: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  27 

a. State Transition Diagram model Harel

Gambar 2.2 Contoh State Transistion Diagram model Harel

(Sumber : Harel and Moore, 2011,

http://www.cs.unc.edu/~stotts/145/CRC/state.html)

Page 21: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  28 

b. State Transition Diagram model Moore

Gambar 2.3 Contoh State Transistion Diagram model Moore

(Sumber : Harel and Moore, 2011,

http://www.cs.unc.edu/~stotts/145/CRC/state.html)

Jenis State Transition Diagram yang paling banyak digunakan

adalah yang model Harel, yang terlihat pada Gambar 2.3 dibandingkan

model Moore, yang terlihat pada Gambar 2.4. Model ini diadaptasikan

dari Unified Modelling Language (UML) sehingga mudah dimengerti alur

sistemnya. Hal ini sangat berguna untuk menganalisis sistem beserta alur

prosesnya dan menggunakan pendekatan yang dapat menangani proses

sistem.

Page 22: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  29 

Menurut Leoni (2011), State Transition Diagram adalah diagram

yang merepresentasikan serangkaian states dan aktivitas yang berkaitan di

dalam hubungan suatu sistem. Diagram ini menggambarkan hubungan

antar state dengan state yang lainnya, dan juga menjelaskan perpindahan

alur suatu sistem sesuai waktu dan prioritas mana yang lebih diutamakan.

State Transition Diagram digunakan untuk mengembangkan analyst

dalam merangkai suatu sistem secara real-time dan berorientasi objek.

Berikut ini adalah contoh gambar dari State Transition Diagram :

Gambar 2.4 Contoh State Transistion Diagram

(Sumber : Leoni, 2011,

http://www.hit.ac.il/staff/leonidm/information-systems/ch30.html)

Berikut ini adalah istilah-istilah yang merupakan bagian dari State

Transition Diagram :

Page 23: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  30 

1. Activity (function)

Sebuah proses atau kejadian yang berpindah pada suatu sistem,

dari state satu ke state lainnya.

2. Deterministic state transition diagram

Sebuah State Transition Diagram yang memberikan fungsi yang

diasosiasikan input yang paling sering dilakukan.

3. Feedback

Kembalinya bagian output sistem ke dalam input sehingga

memberikan umpan balik secara berkelanjutan.

4. Fence diagram

Sebuah Transition Diagram yang menggambarkan state secara

garis vertical dan aktivitas secara garis horizontal.

5. Node

Sebuah simbol (biasanya berbentuk lingkaran) pada State

Transition Diagram yang merepresentasikan sebuah state.

6. Non-deterministic state transition diagram

Sebuah State Transition Diagram yang memberikan fungsi input

lalu diasosiasikan dengan lebih dari sebuah transisi.

7. Real-time system

Sebuah sistem yang dirancang untuk menanggapi kejadian nyata

dalam waktu yang berjalan (real time).

8. Recursion

Kemampuan untuk memanggil state-nya sendiri.

Page 24: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  31 

9. State

Sebuah kondisi yang menggambarkan suatu phase, bentuk dan

struktur alur sistem yang berjalan.

10. Transition

Perpindahan dari bagian state yang satu ke bagian state yang

lainnya.

Jadi, State Transition Diagram adalah diagram yang

merepresentasikan serangkaian states dan aktivitas yang berkaitan di

dalam hubungan suatu sistem dan sangat berguna untuk menganalisis

sistem beserta alur prosesnya karena menggunakan pendekatan yang dapat

menangani proses sistem secara berorientasi objek.

2.2.7. Database Management System (DBMS)

Database Management System atau biasa disebut DBMS

merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk mengatur basis data.

Contoh DBMS yang banyak dipakai saat ini adalah Oracle, SQL server,

ataupun mySQL.

Menurut Connolly and Begg (2010, p16), DBMS adalah perangkat

lunak sistem yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan,

membuat dan merawat basis data dan yang menyediakan akses kendali

kepada basis data tersebut.

Kroenke (2010, p11) menyatakan DBMS (Database Management

System) membuat, memproses dan mengadministrasikan basis data. Selain

untuk membuat basis data, DBMS juga bisa digunakan untuk membuat

tabel dan struktur pendukung lainnya yang ada pada basis data.

Page 25: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  32 

Di dalam bukunya, Hoffer (2009, p49) menyatakan bahwa DBMS

adalah sebuah sistem perangkat lunak yang digunakan untuk membuat,

memelihara dan menyediakan akses kendali pengguna dalam basis data.

DBMS menyediakan metode sistematis dalam membuat, pembaharuan,

menyimpan dan menerima data dalam basis data.

Hal tersebut memungkinkan pengguna dan program untuk bertukar

data dan data tersebut dapat dibagi kepada banyak aplikasi daripada harus

menyimpan file baru untuk setiap aplikasi baru. Database Management

System (DBMS) juga menyediakan fasilitas untuk mengontrol akses data,

membuat data terintegrasi, mengelola concurency control dan

mengembalikan basis data.

Jadi, Database Management System (DBMS) DBMS adalah suatu

perangkat lunak yang dapat membuat, mengelola, memperbarui, dan

menyedian akses kontrol untuk user ke dalam basis data.

2.2.7.1. Fungsi Database Management System (DBMS)

Fungsi yang ditawarkan oleh DBMS sangatlah banyak.

Hal ini membuat pengguna dapat dengan mudahnya mengakses

dan mengelola basis data yang ada.

Di dalam bukunya, Kronke (2010, p11) menjelaskan

bahwa fungsi DBMS terdiri atas :

- Membuat basis data

- Membuat tabel

- Membuat struktur pendukung (contoh : pemberian indeks)

- Membaca data pada basis data

Page 26: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  33 

- Memanipulasi data pada basis data (insert, update, delete)

- Mengelola struktur basis data

- Membuat aturan

- Control Concurrency

- Memfasilitasi keamanan, melakukan backup dan recovery

2.2.7.2. Komponen Database Management System (DBMS)

Untuk menjalankan Database Management System

(DBMS), dibutuhkan beberapa komponen yang mendukungnya.

Karena DBMS adalah sebuah perangkat lunak, maka dia tidak

akan bisa bekerja tanpa adanya perangkat keras dan pengguna

yang mendukungnya.

Pada bukunya, Connolly and Begg (2010, p68)

komponen-komponen basis data terdiri atas :

- Perangkat Keras

Database Management System (DBMS) dan aplikasi

memerlukan perangkat keras untuk menjalankannya agar

sistem dapat berjalan dengan baik.

- Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang menghubungkan Database

Management System (DBMS) bersama sistem operasi juga

dengan jaringan berjalan bersama melalui bahasa yang

digunakan seperti Third Generation Programming

Language (C , C#, C++, Java)

Page 27: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  34 

- Data

Data merupakan bagian terpenting dalam Database

Management System (DBMS). Pada struktur basis data ada

yang dinamakan skema, meta data, dan struktur data.

- Prosedur

Prosedur merupakan instruksi dan aturan yang diberikan

dalam merancang basis data. Hal ini bertujuan untuk

mengelola basis data untuk dijalankan pada sistem.

- Orang

Komponen terakhir adalah orang yang dapat

mempengaruhi sistem yang berjalan.

Gambar 2.5 Komponen Database Management System (DBMS)

(Sumber : Connolly and Begg, 2010, p68)

2.2.7.3. Keunggulan Database Management System (DBMS)

Database Management System (DBMS) memiliki

beberapa keunggulan dibanding dengan tidak memakai DBMS.

Hal paling berguna pada DBMS adalah pengguna mampu

mengelola dan mengamankan data yang ada pada basis data

secara lebih mudah.

Page 28: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  35 

Menurut Connolly and Begg (2010, p77) keunggulan

dalam Database Management System (DBMS) adalah sebagai

berikut :

- Mengendalikan redundansi data

Di dalam pengelolaan data diperlukan pengendalian data

untuk menghilangkan redundansi dengan

mengintegrasikan file-file yang ada pada berbagai tempat

dan yang sama tidak disimpan.

- Data menjadi konsisten

Dengan menghilangkan redundansi maka data akan

menjadi konsisten sehingga nilai baru dapat segera

dipastikan keakuratannya.

- Informasi mengenai data menjadi banyak

Dengan mengintegrasikan data-data operasional maka

dimungkinkan suatu organisasi mengendalikan informasi

dari sumber yang sama sehingga informasi lain dapat

diperoleh untuk organisasi.

- Dapat berbagi data

Secara umum file-file yang disimpan dalam departemen

yang berbeda dapat dilakukan pertukaran data.

- Meningkatkan integritas

Integritas basis data bertujuan untuk mencapai validitas

dan konsistensi dalam penyimpanan data, integritas juga

digunakan untuk membuat suatu batasan atau constraints.

Page 29: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  36 

- Meningkatkan keamanan

Keamanan basis data diperlukan untuk menjaga keamanan

data agar tidak dapat disalahgunakan.

- Memberlakukan standard

Integrasi diperbolehkan oleh Database Administrator

(DBA) untuk menentukan standar-standar yang berlaku

dan bersifat penting pada Database Management System

(DBMS).

- Skala ekonomi

Dengan menggabungkan data-data operasional organisasi

ke dalam basis data membuat satu sumber penyimpanan

data sehingga hemat dalam cost.

- Menyesuaikan kebutuhan yang bertentangan

Setiap pengguna pada departemen membutuhkan data

akan mengalami pertentangan dalam penggunaannya,

untuk itu diperlukan pengelolaan untuk mengatasi

perbedaan tersebut.

- Meningkatkan aksesibilitas dan respon

Hasil dari integrasi meningkatkan aksesibilitas dan daya

respon yang cepat di dalam menangani permintaan

pengguna.

Page 30: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  37 

- Meningkatkan produktivitas

DBMS menyediakan banyak standar dan fungsi agar dapat

meningkatkan produktifitas dalam penggunaan,

penyimpanan dan pengelolaan data.

- Meningkatkan pemeliharaan atas data yang independen

Akses data yang telah ditentukan bertujuan untuk

penyimpanan data yang efektif sehingga pemeliharaan

data dapat berjalan secara independen.

- Meningkatkan Concurency

Dalam mengakses data secara bersamaan harus dapat

dikendalikan agar tidak terjadi kehilangan integritas data.

- Meningkatkan pelayanan Backup & Recovery

Tanggung jawab pengguna untuk menyediakan ukuran

dalam menjaga data dari kehilangan, ditentukan oleh

program aplikasi dengan membuat backup dan recovery

setiap pengguna.

2.2.7.4. Kelemahan Database Management System (DBMS)

Dengan banyaknya keunggulan yang ditawarkan oleh

DBMS bukan berarti Database Management System (DBMS)

tidak mempunyai kelemahan. Ada beberapa hal yang membuat

perusahaan atau organisasi tidak menerapkannya.

Menurut Connolly and Begg (2010, p80) kelemahan

dalam DBMS adalah sebagai berikut :

Page 31: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  38 

- Kompleksitas

Fungsi dari Database Management System (DBMS) yang

baik menghasilkan kompleksitas struktur data dan

perancang basis data harus menyesuaikan

kekompleksitasan tersebut.

- Ukuran

Kompleksitas menyebabkan ukuran data menjadi besar

sehingga membutuhkan media penyimpanan yang besar

pula.

- Biaya

Biaya yang dibutuhkan untuk implementasi DBMS serta

pemeliharaannya tidak sedikit.

- Biaya tambahan hardware

Biaya hardware tambahan untuk pengimplementasian

DBMS tergolong besar.

- Biaya konversi

Biaya untuk DBMS, tambahan hardware dari yang lama

menuju implementasi baru (konversi) besar.

- Performa

Secara umum memang baik tetapi dibuutuhkan berbagai

aplikasi untuk mendukungnya.

Page 32: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  39 

- Dampak kegagalan

Pemusatan sumber data untuk semua pengguna yang

tersedia pada DBMS dapat menyebabkan kegagalan yang

besar apabila pengelolaannya tidak tepat.

2.2.8. Perencanaan, Desain, dan Administrasi Basis Data

Didalam merancang basis data, diperlukan perencanaan

dan desain yang sempurna untuk menjadi landasan dalam

pembuatan basis data. Perencanaan dan desain yang bagus akan

menghasilkan basis data yang bagus pula.

2.2.8.1. Database Application Life Cycle

Pada Aplikasi Basis Data diperlukan acuan untuk

melakukan perancangan tersebut. Acuan yang dimaksud tersebut

adalah Siklus Hidup Aplikasi Basis Data atau dikenal dengan

istilah Database Application Life Cycle.

Menurut Connolly and Begg (2010, p313), Database Life

Cycle adalah komponen dasar didalam sistem informasi suatu

organisasi yang bertujuan untuk merencanakan dan merancang

basis data dari tingkatan awal sampai akhir.

Jadi, Siklus Hidup Aplikasi Basis Data atau dikenal

dengan istilah Database Application Life Cycle adalah siklus

hidup yang menggambarkan tahapan-tahapan di dalam melakukan

perancangan apliakasi basis data yang baik.

Page 33: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  40 

Untuk mengetahui tahapan-tahapan yang ada pada Siklus

Hidup Aplikasi Basis Data (Database Application Life Cylce)

dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 2.6 Database Application Life Cylce

(Sumber : Connolly and Begg, 2010, p314)

Page 34: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  41 

2.2.8.2. Tahapan Database Application Life Cycle

Menurut Connolly and Begg (2010, p315) tingkatan

siklus hidup aplikasi basis data terdiri atas :

- Database Planning

Merencanakan bagaimana basis data dibuat.

- System Definition

Mendefinisikan ruang lingkup dan batasan sistem.

- Requirements Collection and Analysis

Mengumpulkan dan menganalisis kebutuhan untuk sistem

basis data yang baru.

- Database Design

Merancang basis data, konseptual, logikal, fisikal.

- DBMS Selection

Pemilihan DBMS yang tepat sesuai dengan kebutuhan.

- Application Design

Merancang antar muka program aplikasi serta proses basis

data.

- Prototyping

Membangun pemodelan suatu pekerjaan sistem yang baru

agar sesuai dengan yang diinginkan

- Implementation

Membuat aplikasi basis data secara fisik berserta prorgram

aplikasinya.

Page 35: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  42 

- Data Conversion & Loading

Memuat data dari sistem yang lama menuju sistem yang

baru kemudian dilakukan konversi.

- Testing

Menguji sistem basis data agar valid dan sesuai dengan

kebutuhan persyaratan yang digunakan oleh pengguna.

- Operational & Maintenance

Ketika sistem basis data diimplementasikan sepenuhnya,

maka dilakukan pengawasan dan pemeliharaan sehingga

kebutuhan basis data sesuai dengan tingkatan siklus hidup.

2.2.8.3. Database Planning

Di dalam bukunya, Connolly and Begg (2010, p313)

menyatakan, untuk merencanakan basis data harus terintegrasi

dengan seluruh strategi SI yang ada pada organisasi. Ada 3 (tiga)

masalah utama dalam memformulasikan strategi SI, diantaranya:

- Mengidentifikasi rencana perusahaan dan tujuannya

untuk disesuaikan dengan strategi sistem informasi.

- Mengevaluasi sistem informasi yang ada dengan

mengamati kelemahan dan kekurangannya.

- Penilaian terhadap kesempatan IT untuk mencapai

keunggulan kompetitif.

2.2.8.4. Mission Statement

Mission Statement diperlukan untuk mengetahui uraian

singkat secara deskripsi mengenai perancangan basis data yang

Page 36: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  43 

akan dilakukan. Mission Statement dibuat sebelum menentukan

Mission Objective.

Menurut Connolly and Begg (2010, p313), mission

statement merupakan suatu langkah penting yang menjelaskan

secara deskripsi di dalam merencanakan pembangunan basis data.

Mission statement juga menentukan tujuan secara umum dalam

perencanaan basis data.

Jadi, Mission Statement adalah uraian singkat secara

deskripsi mengenai perancangan basis data yang akan dilakukan

agar mengetahui gambaran secara umum apa yang dibutuhkan.

2.2.8.5. Mission Objective

Mission Objective diperlukan untuk mengetahui tujuan

dan sasaran mengenai perancangan basis data yang akan

dilakukan. Mission Statement dibuat setelah menentukan Mission

Statement..

Menurut pernyataan Connolly and Begg (2010, p315)

pada bukunya, mission objective adalah tujuan dan sasaran yang

ingin dicapai di dalam merencanakan perancangan basis data agar

sesuai dengan kebutuhan dan yang diinginkan perusahaan.

Jadi, Mission Objective adalah tujuan dan sasaran yang

ingin dicapai di dalam merencanakan perancangan basis data agar

sesuai dengan kebutuhan.

Page 37: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  44 

2.2.9. Fact-Finding Technique

Untuk mencari sebuah fakta di dalam sebuah permasalahan di

lapangan, maka diperlukan berbagai teknik tertentu. Fact-Finding

Technique adalah teknik pencarian fakta yang dapat digunakan dalam

mencari fakta tersebut.

Menurut Connolly and Begg (2010, p317), di dalam mengumpulkan

dan menganalisis informasi dibutuhkan suatu teknik yang disebut dengan

Fact-Finding Technique. Fact-Finding Technique adalah suatu teknik

untuk mencari fakta guna mendukung informasi yang dikumpulkan.

Ada 5 (lima) teknik dalam Fact-Finding Technique yang biasa

dipakai untuk mencari fakta, kelima teknik itu adalah :

- Examining Document

Dalam proses ini anayst mencari informasi tentang

seberapa pentingkah kebutuhan akan basis data di

dalam perusahaan atau organisasi. Proses mempelajari

dokumentasi juga dapat mendukung dalam merespon

kebutuhan untuk perbaikan dari sistem yang sudah

berjalan. Dalam fase ini, dibutuhkan dokumentasi

sistem yang sudah ada, surat-surat dalam proses bisnis,

serta bentuk laporan yang sudah digunakan.

- Interviewing

Proses ini biasanya menutupi semua aspek pertanyaan

yang perlu diajukan kepada responden. Wawancara

adalah teknik paling umum dan paling berguna dalam

Page 38: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  45 

pencarian fakta kepada perusahaan atau organisasi.

Tetapi untuk melakukan wawancara yang baik dan

mendapatkan hasil yang baik pula, dibutuhkan

kemampuan komunikasi yang baik agar hasil dari

pertanyaan yang diberikan kepada responden dapat

diterima dengan jelas dan dapat dijawab dengan baik

pula dan tepat sasaran. Saat melakukan wawancara,

dapat mengetahui tingkat kebenaran atau ketepatan

informasi yang diberikan kepada responden dengan

melihat bahasa tubuh dari responden saat melakukan

wawancara.

- Observing the enterprise in operation

Dengan teknik ini, pengumpulan data dapat dilakukan

dengan mengamati dan berbaur dengan para pelaku

bisnis serta mengikuti proses bisnis yang berjalan pada

perusahaan tersebut. Pengalaman yang didapatkan di

lapangan berbeda dengan yang di informasikan oleh

responded sehingga akan lebih mengerti mengenai

proses bisnis dan masalah yang ada padanya.

- Research

Teknik ini dapat membantu dalam bagaimana

pengaplikasian sistem yang akan dibuat, dan

menemukan solusi dari permasalahan yang ada. Riset

dilakukan dengan mencari informasi dalam buku

Page 39: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  46 

referensi ataupun jurnal. Dari sumber tersebut

mungkin dapat ditemukan bagaimana suatu masalah

yang sama diselesaikan, dan bisa dijadikan referensi

dalam analisis dan perancangan yang akan dilakukan.

- Questionnaires

Teknik ini biasanya digunakan untuk mengumpulkan

fakta dari responden yang jumlah nya banyak. Teknik

ini akan lebih menghemat waktu dan uang daripada

harus mewawancara seluruh responden satu per satu.

Tetapi ada kekurangan yang signifikan dibandingkan

dengan wawancara yaitu tingkat kebenaran dari

informasi yang didapat hanya tertulis dan bisa saja

responden menutupi informasi yang dianggap sensitif.

2.2.10. Arsitektur ANSI-SPARC

Menurut Connolly and Begg (2010, p86), ANSI-SPARC

merupakan singkatan dari The American National Standards Institute -

Standard Planning And Recuirment Committee. Arsitektur tersebut

dikenal dengan tiga level pendekatan dengan sistem katalog. 3 (tiga) level

tersebut adalah :

- Level Eksternal

Eksternal adalah cara pengguna menerima data. Level ini juga

mendeskripsikan bagian dari basis data yang relevan dari setiap

pengguna.

Page 40: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  47 

- Level Konseptual

menyediakan pemetaan dan ketidaktergantungan yang diinginkan di

antara level eksternal dan internal. Level ini mendeskripsikan data

apa yang disimpan ke dalam basis data dan hubungan antar data.

- Level Internal

Internal adalah cara DBMS dan sistem operasi menerima data. Level

ini mendeskripsikan bagaimana data disimpan dalam basis data.

Berikut adalah gambar yang menjelaskan ketiga level arsitektur tersebut :

Gambar 2.7 ANSI-SPARC Architecture

(Sumber : Connolly and Begg, 2010, p86)

Page 41: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  48 

2.2.11. Database Language

Seperti halnya bahasa pemrograman, basis data memiliki bahasa

tersendiri. Database Language adalah bahasa yang digunakan dalam

membuat ataupun mengelola basis data.

Menurut Connolly and Begg (2010, p91), Database Language

terdiri atas 2 (dua) bagian yaitu:

- Data Definition Language (DDL)

- Data Manipulation Language (DML)

Bahasa tersebut biasa disebut dengan data sublanguages karena

tidak bisa membangun semua kebutuhan komputer, seperti memberikan

pernyataan kondisi atau perulangan yang mana hal tersebut difasilitasi

pada bahasa pemrograman tingkat tinggi (fortran, pascal, C, C#, Java).

Dalam hal ini bahasa pemrograman tingkat tinggi biasa disebut host

language.

Jadi, bahasa pemrograman adalah bahasa yang digunakan dalam

membuat ataupun mengelola sistem basis data. Selain itu juga dapat

menghubungkan pada platform program aplikasi sehingga dapat

memproses input dan suatu perintah serta menghasilkan keluaran yang

baik.

2.2.11.1. Data Definition Language

Sebuah bahasa yang digunakan untuk mendefinisikan data

disebut juga Data Definition Language. Umumnya sintaks Create

adalah bahasa yang digunakan untuk mendefinisikan data.

Page 42: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  49 

Di dalam bukunya, Connolly and Begg (2010, p92)

menyatakan bahwa Data Definition Language adalah bahasa yang

memperbolehkan Database Administrator (DBA) atau pengguna

untuk mendeskripsikan dan menamai entitas, atribut, dan

hubungan yang dibutuhkan untuk aplikasi bersamaan degan

asosiasi integritas dan batasan keamanan lainnya.

Pada level teoritikal, kita dapat mendefinisikan DDL yang

berbeda pada setiap skema yang ada pada three-level architecture.

Dari hasil kompilasi pernyataan DDL adalah sebuah tabel yang

tersimpan dalam file khusus yang dikumpulkan dan dikenal

dengan System Catalog.

System Catalog mengintegrasikan metadata dimana data

yang mendeskripsikan objek pada basis data dan memudahkannya

untuk mengakses dan memanipulasi objek tersebut. Metadata

mengandung definisi dari record data item dan objek lainnya yang

menarik bagi pengguna dan dibutuhkan oleh DBMS.

Data Dictionary dan Data Directory juga digunakan

untuk mendeskripsikan System Catalog walaupun penggunaan

Data Dictionary biasanya mengacu pada Sistem Perangkat Lunak

secara umum daripada catalog untuk DBMS.

Berikut ini adalah contoh syntax yang digunakan untuk

membuat basis data, dikutip pada jurnal MSDN (2011) :

Page 43: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  50 

Create a database snapshot

CREATE DATABASE database_snapshot_name

ON

( NAME = logical_file_name,

FILENAME = ‘os_file_name’

)[,…n]

AS SNAPSHOT OF source_database_name

2.2.11.2. Data Manipulation Language

Untuk memanipulasi data dibutuhkan bahasa yang

dimengerti oleh data tersebut. Data Manipulation Language

menyediakan sintaks dimana pengguna dapat memanipulasi data

yang ada. Contoh sintaks yang sering digunakan adalah Select,

Update, Insert, dan Delete.

Di dalam bukunya, Connolly and Begg (2010, p92)

menjelaskan bahwa Data Manipulation Language adalah suatu

bahasa yang menyediakan kumpulan operasi untuk mendukung

manipulasi basic data pada data yang ada di basis data. DML

terbagi ke dalam 2 (dua) jenis, yaitu sebagai berikut :

- Procedural DML

Bahasa yang memperbolehkan pengguna untuk

memberitahukan pengguna mengenai data apa saja yang

dibutuhkan dan bagaimana mengambil data tersebut.

Page 44: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  51 

- Nonprocedural DML

Bahasa yang memperbolehkan pengguna untuk menyatakan

data apa yang dibutuhkan dibandingkan dengan bagaimana

untuk mengambilnya.

Di dalam pengelolaan basis data yerdapat operasi-operasi untuk

Manipulasi Data. Operasi-operasi tersebut terdiri atas :

- Insertion

Insertion adalah memasukkan data baru ke dalam basis data.

Berikut ini adalah contoh syntax yang digunakan untuk

melakukan insertion, dikutip pada jurnal MSDN (2011) :

INSERT INTO Cities (Location)

VALUES (CONVERT(Point,;12.3:46.2’)

- Modification

Modification adalah memodifikasi data yang tersimpan di

dalam basis data. Berikut ini adalah contoh syntax yang

digunakan untuk melakukan modification, dikutip pada jurnal

MSDN (2011) :

USE AdventureWorks2008R2;

GO

UPDATE Production.Product

SET ListPrice = ListPrice*2;

GO

Page 45: 03. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00618-SI Bab 2.pdf · berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari data yang mempunyai

  52 

- Retrieval

Retrieval adalah pengambilan data yang terkandung di dalam

basis data. Berikut ini adalah contoh syntax yang digunakan

untuk melakukan retrieval, dikutip pada jurnal MSDN (2011):

SELECT (ALL | DISTINCT)

[TOP(expression)[PERCENT][WITH TIES]]

<select_list>

[into_new_table]

[FROM{table_source>}[,...n]]

[WHERE<search_condition>]

[GROUP BY>]

HAVING<search_condition>]

- Delete

Delete adalah menghapuskan data dari basis data. Berikut ini

adalah contoh syntax yang digunakan untuk melakukan delete,

dikutip pada jurnal MSDN (2011) :

USE AdventureWorks2008R2;

GO

DELETE FROM

Production.ProductCostHistory

WHERE StandardCost > 1000.00;

GO