02. drs. syamsuddin sman a om gresik
TRANSCRIPT
5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 1/24
USULAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENGGUNAAN STRATEGI PEMODELANUNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN
MENGGARISBAWAHI DAN MEMETAKANKONSEP PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI
UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
SISWA SMA NEGERI 1 WRINGINANOM
Oleh:Nama : Drs. Syamsuddin, M.Pd.NIP : 132147533Unit Kerja : SMA Negeri 1Wringinanom
SMA NEGERI 1 WRINGINANOMKABUPATEN GRESIK
5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 2/24
2006
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penyusun persembahkan kehadirat Alloh SWT
yang telah mencurahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga Laporan Penelitian
Tindakan Kelas dengan judul: “Penggunaan Strategi Pemodelan untuk
Melatihkan Keterampilan Menggarisbawahi dan Memetakan Konsep pada
Mata Pelajaran Biologi untuk Meningkatkan Prestasi Siswa” dapat
terselesaikan dengan baik.
Dalam usulan penelitian ini dilakukan upaya melatihkan strategi belajar
menggarisbawahi dan memetakan konsep pada mata pelajaran Biologi pada
pokok bahasan Biologi sebagai Sains dan Keanekaragaman Hayati. Dalam
penelitian ini juga dikembangkan perangkat pembelajaran integratif yang dapat
memenuhi kebutuhan siswa dan sekaligus mempermudah guru mempersiapkan
kegiatan pembelajaran.
Usulan penelitian ini dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak,
baik selama persiapan penelitian, pelaksanaan kegiatan penelitian maupun pada
saat pembuatan laporan. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Drs. Suswanto, Kepala SMA Negeri 1 Wringinanom, yang telah
memberikan dorongan dan bimbingan dalam peneyelesaian penulisan
laporan.
2. Drs. Edy Utomo, Guru Biologi SMA Negeri 1 Wringinanom yang telah
banyak membantu pelaksanaan penelitian dan sekaligus sebagai validator
perangkat pembelajaran.
3. Dra. Isnawati, M.Si., Dosen Jurusan Biologi FPMIPA Unesa sebagai
validator perangkat pembelajaran.
Pada akhirnya, penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi dunia
pendidikan terutama para guru dalam melaksanakan tugas profesionalnya sebagai
pendidik.
2
5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 3/24
Gresik, Pebruari 2006
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….. i
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………........... ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………... iii
DAFTAR ISI ………………………………………………….……………. iv
BAB I PENDAHULUAN .……………………………..…………………. 1
A. LATAR BELAKANG ………………………………………... 2
B. PERUMUSAN MASALAH …………..... …………………… 3
C. TUJUAN PENELITIAN …..………………………………….. 4
D. MANFAAT PENELITIAN …………………………………… 4
E. BATASAN PENELITIAN .......................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RENCANA TINDAKAN ....……… 4
A. KARAKTERISTIK BIOLOGI …………………….................. 4
B. STRATEGI BELAJAR ....……………………….……………. 6
C. BUKU AJAR .............................................................................. 9
D. LEMBAR KERJA SISWA ......................................................... 9
E. RENCANA TINDAKAN ........................................................... 11
BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………… 12
A. SETTING PENELITIAN …………………………………….. 12
B. PERSIAPAN PENELITIAN …………………………………. 13
C. SIKLUS PENELITIAN ………………………………………. 15
D. DATA DAN ANALISIS DATA ……………………………… 16
E. JADWAL PENELITIAN ........................................................... 18
F. RENCANA ANGGARAN ........................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………. . …. 20
3
5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 4/24
LAMPIRAN LAMPIRAN ………………………………………………….. 21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Biologi memiliki karakteristik khusus dalam hal objek, persoalan, dan
metode mempelajarinya. Biologi sebagai ilmu, berkaitan dengan keterampilan
proses ilmiah dan produk ilmiah. Agar dapat memahami biologi secara baik,
siswa harus memiliki keterampilan proses ilmiah dan menguasai produk
ilmiah. Produk ilmiah merupakan bagian tak terpisahkan dari ilmu
pengetahuan biologi. Sebagai konsekuensinya, produk ilmiah harus
diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran dan sistem penilaian mata
pelajaran biologi.
Produk ilimiah dapat diperoleh dari bahan bacaan, misalnya buku ajar,
majalah, koran, ensiklopedi, internet , atau sumber bacaan dan media lainnya.
Di sekolah yang menjadi obyek dalam penelitian ini, sumber bacaan yang
menjadi buku pegangan siswa adalah LKS yang umumnya hanya berisi
ringkasan materi, lembar kerja, dan latihan soal. Bila dilihat hasil belajarnya,
prestasi belajar siswa menunjukkan hasil yang rendah. Hal ini dapat dilihat dari
rendahnya ketuntasan belajar siswa berdasarkan nilai yang diperoleh dari hasil
tugas maupun tes hasil belajar.
Alasan yang dapat dikemukakan, umumnya siswa hanya mempunyai
buku pegangan berupa LKS yang berisi ringkasan materi; sehingga siswa tidak
mempunyai kesempatan melatih keterampilan membaca secara memadai.
Sekolah juga tidak mempunyai fasilitas perpustakaan sebagai alternatif sumber
belajar siswa, karena ruang perpustakaan dimanfaatkan untuk ruang belajar.
Bila siswa tidak memiliki keterampilan membaca, siswa tidak dapat
mengakuisisi pengetahuan biologi dari buku; bahkan siswa enggan untuk
4
5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 5/24
sekedar membaca buku meskipun telah tersedia buku. Sehingga tujuan
penguasaan pengetahuan biologi tidak akan tercapai.Keterampilan membaca (reading skill ) merupakan salah satu
keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa agar dapat menjadi pebelajar
efektif. Dengan keterampilan membaca, seorang siswa dapat mengakuisisi
pengetahuan produk ilmiah atau prosedur-prosedur percobaan dari sumber
bacaan. Hasil penelitian menunjukkan: keterampilan membaca berkaitan
dengan keterampilan psoses ilmiah (Martin, Jr., 1994).
Untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa, diperlukan langkah
melatihkan strategi belajar dalam kegiatan pembelajaran. Keterampilan
menggarisbawahi merupakan strategi belajar paling sederhana untuk
meningkatkan keterampilan membaca, sedangkan pemetaan konsep dapat
membantu siswa membentuk hubungan keterkaitan antar konsep. Penggunaan
peta konsep merupakan salah satu inovasi terpenting untuk menciptakan
kegiatan pembelajaran bermakna. Menurut Ausubel, peta konsep dapat
memberikan visual konkret yang bertujuan membantu mengorganisasi
informasi yang dipelajari. Dalam Buku BSCS Blue Version (1997), latihan
memetakan konsep menjadi bagian reviu bab yang bertujuan untuk melatih
kemampuan siswa mengaitkan hubungan antar konsep.
Menurut Arends (1997), keterampilan membaca tergolong sebagai
pengetahuan prosedural yang dapat dilatihkan pada siswa. Bila keterampilan
membaca dapat dilatihkan pada siswa dan tingkat penguasaan keterampilan
membaca yang memadai diperlukan dan menunjang pencapaian tujuan
pembelajaran, maka melatihkan keterampilan membaca pada siswa dinilai
perlu untuk mendukung keberhasilan belajar siswa.
Hasil penelitian Mulyaningsih (1999) di tingkat sekolah dasar,
menunjukkan bahwa penggunaan buku ajar yang memadai bersama LKS
sangat membantu siswa memahami konsep-konsep IPA. Dengan demikian
dapat dipahami pentingnya ketersediaan buku ajar bagi siswa sebagai rujukan
untuk mendapatkan pengetahuan sesuai bahan ajar; sedangkan LKS berfungsi
5
5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 6/24
membantu siswa untuk menemukan konsep-konsep utama atau produk ilmiah
lainnya dari buku ajar dan membentuk hubungan keterkaitan antar konsep.Dalam penelitian ini dilakukan kegiatan melatihkan keterampilan
menggarisbawahi dan pemetaan konsep dengan strategi pemodelan. Untuk
menunjang pelaksanaan kegiatan melatihkan strategi belajar ini, perlu
diupayakan ketersediaan perangkat pembelajaran integratif yang terdiri atas:
buku ajar, LKS Penuntun Belajar, dan LKS Peta Konsep. Sedangkan untuk
mengetahui keterlaksanaan kegiatan pembelajaran dikembangkan lembar
pengamatan aktivitas siswa dan lembar pengamatan aktivitas guru, angket
respon siswa dan alat penilaian. Alat penilaian terdiri atas: Lembar Penilaian
Keterampilan Menggarisbawahi, Lembar Penilaian Keterampilan Memetakan
Konsep, dan Tes Hasil Belajar.
B. Rumusan Masalah
Berkaitan dengan kegiatan melatihkan strategi menggarisbawahi dan
pemetaan konsep dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang
dikembangkan peneliti, yang menjadi rumusan masalah adalah: “Bagaimana
menerapkan penggunaan strategi menggarisbawahi dan pemetaan konsep
dalam kegiatan pembelajaran agar dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa?”
Rumusan masalah penelitian ini dapat dirinci menjadi subrumusan
masalah penelitian sebagai berkut:
1. Bagaimana kemampuan guru mengelola kegiatan pembelajaran?
2. Bagimana aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran?3. Bagaimana hasil belajar pada kegiatan pembelajaran biologi dengan
menggunakan perangkat pembelajaran integratif?
4. Bagimana respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran biologi yang
menggunakan perangkat pembelajaran integratif?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
6
5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 7/24
1. Mengetahui efektivitas pelatihan strategi menggarisbawahi dan
pemetaan konsep dengan strategi pemodelan.2. Meningkatkan keterampilan membaca siswa setelah pelatihan
strategi menggarisbawahi dan pemetaan konsep.
3. Meningkatkan prestasi hasil belajar siswa setelah kegiatan
pembelajaran.
4. Meningkatkan keterlibatan aktif siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
5. Menguji respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran dan
perangkat pembelajaran yng digunakan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Mengetahui efektivitas pelatihan strategi menggarisbawahi dan pemetaan
konsep dengan strategi pemodelan.
2. Menemukan alternatif kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi
sekolah.
3. Meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa.
4. Mendapatkan perangkat pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan siswa
dan sekaligus mempermudah guru menyiapkan kegiatan pembelajaran.
E. Batasan Penelitian
Beberapa istilah dan batasan yang digunakan dalam penelitian perlu
dijelaskan sebagai berikut:
1. Strategi belajar yang dilatihkan dalam pelatihan ini adalah strategi
menggarisbawahi dan strategi pemetaan konsep.
2. Menggarisbawahi adalah kegiatan menggarisbawahi atau menandai ide-ide
kunci dalam suatu bacaan.
3. Pemetaan konsep adalah kegiatan menyusun sebuah representasi visual atau
suatu diagram yang menunjukkan hubungan keterkaitan ide-ide penting
dalam sebuah topik.
7
5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 8/24
4. Strategi pemodelan adalah pemodelan suatu keterampilan dengan mengikuti
langkah-langkah pemodelan dalam buku Arends (1997).5. Tingkat keterampilan membaca adalah kemampuan siswa untuk menyerap
informasi dan memahami hubungan keterkaitan antar konsep dalam suatu
bacaan, yang diukur berdasarkan ketepatan siswa menggarisbawahi ide-ide
kunci dalam suatu bacaan, kemampuan siswa mengisi LKS dan menyusun
peta konsep/mengerjakan LKS Peta Konsep.
6. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar siswa yang diukur berdasarkan
tingkat pencapaian ketuntasan belajar siswa secara individual, dengan
standar ketuntasan minimal sebesar 65.
7. Aktivitas siswa dan guru adalah aktivitas siswa dan guru dalam kegiatan
pembelajaran yang diamati dengan menggunakan lembar pengamatan
aktivitas siswa dan guru.
8. Buku ajar yang digunakan adalah Diktat Biologi kelas X semester 1: Bab 3
dan 4 yang dikembangkan peneliti dan digunakan di SMA Negeri 1
Wringinanom, Kabupataen Gresik.
9. LKS penuntun belajar dan LKS peta konsep adalah LKS yang
dikembangkan oleh peneliti.
8
5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 9/24
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Karakteristik Mata Pelajaran Biologi sebagai Sains
Paradigma pendidikan berbasis kompetensi mencakup kurikulum,
pembelajaran, dan penilaian yang menekankan pada standar atau hasil
(Prayitno, 2003). Menurut Abruscato (1996), sains mencakup keterampilan
proses ilmiah, sikap ilmiah, dan keterkaitan sains dengan kehidupan sehari-
hari. Dalam Pedoman Khusus Kurikulum Biologi 2004, diuraikan bahwa
biologi memiliki cakupan keterampilan proses ilmiah dan produk biologi.
Keseluruhan cakupan sains ini harus diajarkan dalam kegiatan pembelajaran
sains.
Produk biologi meliputi informasi dan gagasan atau pendapat ilmiah,
diantaranya adalah: fakta, konsep, prinsip, prosedur, teori dan hukum.
Ekperimentasi yang terus dilakukan oleh para ilmuwan menghasilkan
penemuan-penemuan baru yang akan menambah produk biologi secara
berkelanjutan. Informasi-informasi baru dapat ditemukan dalam berbagai
sumber. Oleh karena itu, pembelajaran biologi tidak cukup hanya mengajarkan
eksperimen atau informasi biologi; tetapi juga harus mengajarkan strategi
belajar agar siswa dapat menjadi seorang pebelajar mandiri (independent
learner atau self-regulated learner ).
B. Strategi Belajar
9
5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 10/24
Claire Wenstein dan Richard Meyer (dalam Arends, 1997: 243)
mengemukakan pendapat: “Good teaching includes teaching students how tolearn, how to remember, how to think, how to motivate themselves.” Sebagian
besar pendidik setuju dengan pendapat Weinstein dan Meyer bahwa
mengajarkan pada siswa bagaimana cara belajar adalah tujuan pendidikan yang
sangat penting bahkan yang paling penting. Dalam kenyataan dapat dilihat
bahwa guru tidak selalu berhasil mengemban amanat pendidikan yang sangat
berat ini.
Strategi belajar dapat diartikan sebagai perilaku dan proses berpikir
yang dilakukan siswa yang mempengaruhi hasil belajarnya, termasuk memori
dan metakognitif. Dengan menggunakan strategi belajar inilah siswa dapat
menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Misalnya, siswa mendapat tugas
menyelesaikan lembar kerja saat membaca. Untuk menyelesaikan tugas belajar
ini memerlukan kemampuan kerja dan proses berpikir tertentu, seperti
menandai ide-ide utama, merangkum, membuat catatan, juga memonitor jalan
berpikir dirinya.
Diantara berbagai strategi belajar, menggarisbawahi ide-ide kunci
suatu bacaan adalah teknik yang paling umum digunakan oleh siswa. Ada dua
alasan yang dapat menjelaskan pentingnya menggarisbawahi suatu teks bacaan,
yaitu: (a) menandai secara fisik ide-ide kunci, sehingga reviu dan penghafalan
menjadi lebih cepat dan efisien; (b) proses menyeleksi apa yang harus
digarisbawahi membantu dalam mengkaitkan informasi baru dengan
pengetahuan awal (Arends, 1997: h. 254).
Strategi belajar lain yang banyak digunakan adalah memetakan konsep
suatu bab atau subbab. Buku Biologi BSCS Blue Versions menerapkan
penggunaan latihan memetakan konsep pada akhir bab untuk membantu siswa
membangun keterkaitan antar konsep dalam suatu bab (BSCS, 1996).
Pemetaan konsep merupakan serangkaian kegiatan membuat suatu representasi
visual atau suatu diagram yang menggambarkan bagaimana ide-ide penting
pada suatu topik dihubungkan satu sama lain.
10
5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 11/24
Kemampuan membuat peta konsep bukan merupakan keterampilan
alamiah atau dimiliki secara otomatis. Siswa harus diajar mengenai definisisutu konsep dan cara membuat peta konsep. Kemudian mereka harus
mempraktekkan membuat peta konsep sebelum akhirnya mereka dapat
memanfaatkan peta konsep sebagai alat yang bermanfaat untuk pembelajaran
dan evaluasi. Ada delapan langkah dasar yang dapat digunakan guru untuk
membantu siswa belajar memetakan konsep. Hasil penelitian Leary mengenai
pengaruh pemetaan konsep terhadap prestasi belajar di sekolah menengah atas,
memberikan panduan langkah-langkah membuat peta konsep yang dapat
diurutkan sebagai berikut (Baker dan Piburn, 1997: xviii):
1. Memilih salah satu bab/subbab sebuah teks atau catatan.
Mengidentifikasi konsep utama atau inti.
2. Mendaftar konsep-konsep penting pada selembar kertas.
3. Menulis kembali daftar tersebut, dengan mengurutkan kata-kata dari
yang paling umum ke yang paling spesifik.
4. Mengelompokkan konsep-konsep ke dalam kluster: mengumpulkan
konsep-konsep yang terkait dalam satu kelompok, kemudian
mengurutkan kelompok-kelompok yang sudah dipisahkan dari umum ke
spesifik.
5. Memulai pemetaan: meletakkan konsep paling umum pada puncak peta,
keudian menghubungkan ke satu atau lebih konsep yang kurang inklusif.
Melabeli semua garis dengan kata penghubung.
6. Mencoba membuat cabang-cabang seperti sebuah pohon: dengan cara
menempatkan lebih dari satu konsep yang terhubung dengan masing-
masing konsep di atasnya pada peta konsep.
7. Memperhatikan kembali dan melihat jika Anda dapat menciptakan
penghubung lintas antar konsep yang ada pada peta Anda. Melabeli
semua garis penghubung.
8. Perhatikan kembali dan ubahlah peta Anda atau membuatnya lebih jelas
dengan membuat peta konsep baru jika Anda merasa perlu.
11
5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 12/24
Peta konsep suatu bab/subbab yang dihasilkan menunjukkan
keterampilan siswa memetakan konsep. Peta konsep diskor berdasarkankriteria: (1) jumlah dan akurasi subkonsep; (2) kluster (pengelompokan)
konsep-konsep yang terkait; (3) penataan spasial konsep dari umum pada
puncak peta ke spesifik pada dasar peta; (4) penggunaan kata penghubung
untuk mengaitkan konsep-konsep dan kluster-kluster.
C. Buku Ajar
Pendekatan buku ajar (textbook approach) paling umum dilakukan
guru dalam mengajar di kelas (Cain & Evans, 1990). Sering terjadi guru
mengacu pada buku ajar sebagai pedoman untuk menyusun program
pembelajaran. Meskipun dalam kenyataan, banyak buku yang hanya
menyajikan kumpulan materi pelajaran; tetapi tidak menyediakan aktivitas
penyelidikan, keterampilan proses, dan pertanyaan-pertanyaan yang meransang proses berpikir siswa. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran tidak dapat
memenuhi kebutuhan siswa dan standar kurikulum. Di sebagian sekolah,
bahkan siswa hanya mempunyai (buku) LKS sebagai sumber belajar. LKS
yang beredar di sekolah umumnya hanya berisi ringkasan materi, lembar kerja,
dan latihan soal.
Bagaimana seharusnya guru memilih dan menggunakan buku ajar?
Mengacu pendapat Cain & Evan (1990), buku ajar seharusnya
mengintegrasikan keunggulan pendekatan laboratorium (aktivitas); termasuk
aktivitas penyelidikan, keterampilan proses, dan pertanyaan-pertanyaan yang
meransang proses berpikir. Buku ajar dapat menjadi sumber daya, tetapi tidak
terbatas di situ karena diperlukan sumber-sumber lainnya. Guru dapat
menggunakan buku sebagai sumber eksperimen, demonstrasi, atau topik
diskusi. Siswa seharusnya diarahkan pada kegiatan eksperimen atau
mendiskusikan topik-topik bersama guru sebelum siswa membaca buku. Guru
12
5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 13/24
juga dpat menjadikan buku ajar sebagai penyedia data atau informasi latar
belakang suatu topik. Dengan demikian guru harus menentukan jenis buku ajar yang baik dan menggunakannya secara tepat dalam kegiatan pembelajaran.
D. Lembar Kerja Siswa
Beberapa peneliti berupaya mengamati waktu yang digunakan siswa
untuk belajar secara mandiri. Fisher (1978), Weinstein dan Mignano (1993)
menyimpulkan bahwa siswa menghabiskan 50-70 persen waktu belajarnya
untuk belajar secara mandiri (Arends, 2001). Kebanyakan sekolah juga
mengambil kebijaksanaan yang mewajibkan guru memberikan pekerjaan
rumah secara teratur. Karena demikian banyak waktu belajar siswa yang
digunakan dalam aktivitas belajar mandiri, perlu diupayakan agar lembar kerja
dan pekerjaan rumah dapat mendorong tujuan belajar yang mandiri. Siswa
seharusnya menerima pekerjaan tidak sekedar sebagai tugas yang harus
dikerjakan.
Lembar kerja yang dipelajari secara mandiri oleh siswa di ruang kelas
memiliki beberapa tujuan bagi guru. Lembar kerja merupakan alat
pembelajaran yang memberikan peluang latihan dan penerapan di sekolah.
Lembar kerja juga mempunyai fungsi manajemen, karena dapat menimbulkan
ketertarikan dan kesibukan. Tanpa mempertimbangkan tujuan, hal yang
terpenting adalah lembar kerja yang disusun dapat membuat siswa tetap
tertarik, mencapai tingkat keberhasilan/prestasi tinggi, dan menjadi pebelajar
mandiri yang efektif.
Penelitian yang mengkaji tentang lembar kerja menghasilkan sejumlah
petunjuk dan rekomendasi, yang terangkum sebagai pedoman berikut (Arends,
2001):
1. Lembar kerja paling baik digunakan untuk latihan bahan pelajaran
yang diajarkan sebelumnya atau sebagai persiapan untuk pelajaran
selanjutnya. Lembar kerja tidak efektif untuk digunakan sebagai cara
mempelajari materi baru, tanpa diajar.
13
5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 14/24
2. Agar lembar kerja dapat efektif, perlu disediakan sumber belajar yang
memadai. Sumber belajar yang disediakan harus sesuai dengan tingkatkemampuan siswa.
3. Siswa perlu diyakinkan bahwa lembar kerja yang diberikan
mempunyai nilai nyata, bukan sekedar kesibukan akademik yang
bertujuan mendapatkan jawaban benar. Guru harus mengungkapkan secara
jelas alasan memberikan suatu tugas tertentu dan pentingnya belajar
mandiri.
4. Siswa memerlukan instruksi jelas atas apa yang mereka kerjakan dan
bagaimana mereka mengerjakannya. Strategi kognitif yang berkaitan
dengan penyelesaian tugas belajar seharusnya juga dibuat jelas.
5. Guru seharusnya memantau kemajuan siswa menyelesaikan tugas dan
memastikan mereka menyelesaikan tugas dengan benar.
C. Rencana Tindakan
Situasi dan kondisi lingkungan sekolah yang menjadi objek penelitian ini
kurang mendukung kultur belajar yang kondusif. Tidak tersedianya buku ajar
sebagai sumber belajar merupakan kendala utama pencapaian prestasi belajar
yang optimal. Bila siswa tidak memiliki buku ajar, kegiatan pembelajaran di
kelas cenderung berpusat pada guru, guru menyajikan materi dengan ceramah,
sedangkan siswa pasif menerima informasi. Siswa tidak mempunyai
kesempatan berlatih membaca buku untuk menggali informasi secara mandiri.
Pelaziman kegiatan pembelajaran ceramah dapat mematri siswa menjadi
seorang pebelajar pasif, tidak termotivasi, dan tidak terbiasa menghadapi
tantangan belajar. Sehingga meskipun tersedia buku ajar tidak menjamin
ketercapaian prestasi belajar.
Dalam keadaan demikian, diperlukan langkah yang dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa, melatihkan strategi belajar, dan menyiapkan bahan
pembelajaran yang mendorong siswa secara aktif. Penyediaan buku ajar
beserta LKS penuntun belajar, melatihkan keterampilan menggarisbawahi dan
memetakan konsep diharapkan dapat memenuhi kebutuhan ini. Oleh karena
14
5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 15/24
itu, dalam penelitian ini dilakukan kegiatan melatihkan keterampilan
menggarisbawahi dan memetakan konsep bahan ajar dengan disertai penyediaan buku ajar dan LKS penuntun belajar dengan tujuan untuk dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Untuk memberikan gambaran perihal sekolah yang menjadi tempat
pelaksanaan penelitian ini, akan diuraikan kondisi sekolah, karakteristik siswa
dan kondisi guru SMA Negeri 1 Wringinanom Kabupaten Gresik.
1. Kondisi Sekolah
Secara geografis, SMA Negeri 1 Wringinanom terletak di Kabupaten
Gresik bagian selatan berdekatan dengan batas wilayah Kabupaten Sidoarjo
dan Kabupaten Mojokerto. Lokasi SMA Negeri 1 Wringinanom berada di
Desa Sembung, yang jaraknya sekitas 3,5 km dari kota kecamatan. Jalan
menuju ke sekolah berupa jalan makadam dan tidak ada angkutan umum.
SMA Negeri 1 Wringinanom tergolong sekolah kategori B dengan
jumlah rombongan belajar sebanyak 9 kelas, dan masing-masing tingkat
memiliki 3 kelas paralel. Saat ini, jumlah ruang kelas yang tersedia hanya 8
ruang dan satu rombongan belajar menempati ruang perpustakaan, sehingga
tidak tersedia perpustakaan sebagai salah satu pusat sumber belajar.
Demikian juga, kegiatan praktikum laboratorium mata pelajaran IPA
15
5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 16/24
(biologi) jarang dilaksanakan karena kelengkapan peralatan laboratorium
tidak memadai.Minat masyarakat untuk sekolah di SMA Negeri 1 Wringinanom
relatif rendah bila dilihat dari jumlah pendaftar pada saat PSB. Jumlah
pendaftar biasanya hanya sedikit melebihi atau bahkan kurang dari jumlah
pagu penerimaan siswa. Dari keseluruhan pendatar, sekitar 25% pendaftar
berasal dari luar wilayah Kabupaten Gresik dan kira-kira 10% siswa kelas X
biasanya mutasi keluar. Sedangkan mutasi masuk ke SMA Negeri 1
Wringinanom sangat jarang atau mungkin tidak ada dalam satu tahun
pelajaran.
2. Karakteristik Siswa
Secara umum input siswa di SMA Negeri 1 Wringinanom mempunyai
kemampuan akademik relatif rendah. Minat dan motivasi belajar siswa
relatif rendah. Siswa jarang atau bahkan sama sekali tidak pernah
mengajukan pertanyaan kepada guru. Keberanian mengemukakan pendapat
atau menjawab pertanyaan juga rendah. Secara mental, biasanya bersikap
pasif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Kemauan dan kemampuan
menyelesaikan tugas-tugas belajar relatif rendah. Dengan demikian dapat
dikatakan, kemampuan akademik, minat dan motivasi belajar, kemandirian
belajar siswa relatif rendah.
3. Kondisi Guru
Jumlah tenaga pengajar, baik dilihat berdasarkan jumlah guru dan
jenis guru, sudah memadai. Beban tugas mengajar guru umumnya sekitar 18
jam per minggu. Kehadiran guru mengajar di kelas sekitar 80%. Semua
guru berjenjang pendidikan S 1 (Akta IV) dan mengajar mata pelajaran
yang sesuai bidangnya, dengan pengalaman mengajar rata-rata lebih dari 10
tahun. Peneliti adalah guru Biologi lulusan S2 Program Studi Pendidikan
Sains Universitas Surabaya, sudah 10 tahun mengajar di sekolah ini.
16
5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 17/24
Umumnya guru berpendapat dan menerapkan metode mengajar
ceramah sebagai cara mengajar yang sesuai untuk kondisi siswa di SMA Negeri 1 Wringinanom. Kegiatan pembelajaran cenderung berpusat pada
guru dan kurang mendukung kemandirian belajar siswa.
B. Persiapan Penelitian
Penelitian ini bertujuan meningkatkan prestasi belajar siswa dengan cara
mengajarkan strategi belajar tertentu kepada siswa. Upaya meningkatkan
keterampilan membaca siswa, khususnya keterampilan menggarisbawahi dan
memetakan konsep, diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan aktif siswa
dalam kegiatan pembelajaran, minat dan motivasi belajar, dan prestasi belajar
siswa. Untuk mendukung keterlaksanaan penelitian, peneliti mengembangkan
perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian.
Peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran integratif yang terdiri
atas: buku ajar, LKS Penuntun Belajar, dan LKS Peta Konsep. Buku ajar
berisi: uraian materi, panduan membaca, pertanyaan akhir subbab, tugas
protofolio, aktivitas penyelidikan Perangkat pembelajaran ini dirancang untuk
mendukung pencapaian SK/KD dan sekaligus dapat digunakan sebagai alat
penilaian oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Sebelum buku ajar
digunakan dalam kegiatan pembelajaran, buku ajar ditelaah (divalidasi) oleh:
Dra. Isnawati, M.Si. (Dosen Jurusan Biologi UNESA) dan Drs. Edy Utomo
(Guru Biologi SMAN 1 Wringinanom). Hasil validasi digunakan sebagai
bahan revisi buku ajar.
Agar pembelajaran keterampilan menggarisbawahi dan memetakankonsep dapat berlangsung efektif mencapai tujuan penelitian, perlu
dikembangkan instrumen untuk mengamati aktivitas kegiatan pembelajaran
dan keterampilan belajar siswa harus diamati. Instrumen penelitian yang
dikembangkan dalam penelitian ini meliputi:
(1) Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Kegiatan
Pembelajaran. Instrumen ini terdiri atas jenis-jenis kegiatan siswa yang
17
5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 18/24
mungkin diamati dalam kegiatan pembelajaran dan kolom untuk frekuensi
munculnya aktivitas. Contoh instrumen dapat dilihat pada Lampiran 1.(2) Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dalam Kegiatan Pembelajaran.
Instrumen ini berisi jenis-jenis kegiatan guru menyiapkan dan menyajikan
kegiatan pembelajaran dan kolom untuk menilai tingkat kinerja guru.
Contoh instrumen dapat dilihat pada Lampiran 2.
(3) Lembar Penilaian Keterampilan Siswa Menggarisbawahi.
Instrumen ini mentabulasikan hal-hal yang dinilai untuk mengetahui
tingkat keterampilan menggarisbawahi. Contoh instrumen dapat dilihat
pada Lampiran 3.
(4) Lembar Penilaian Keterampilan Memetakan Kosep. Instrumen ini
mentabulasikan hal-hal yang perlu dinilai untuk mengetahui keterampilan
memetakan konsep. Contoh instrumen dapat dilihat pada Lampiran 4.
(5) Tes Hasil Belajar/Ulangan Harian. Instrumen ini merupakan alat
penilaian hasil belajar untuk mengetahui tingkat penguasaan materi
pelajaran. Contoh instrumen dapat dilihat pada Lampiran 5.
(6) Angket Respon Siswa. Instrumen ini berisi butir-butir pertanyaan
untuk menggali pendapat/penilaian siswa terhadap perangkat pembelajaran
dan kegiatan pembelajaran. Contoh instrumen dapat dilihat pada Lampiran
6.
C. Siklus Penelitian
Rencana penelitian tindakan diterapkan pada kelas X SMA Negeri 1
Wringinanom, Kabupaten Gresik. Materi yang diajarkan dalam pembelajaran
strategi menggarisbawahi dan memetakan konsep adalah: Biologi sebagai
Sains (KD 2.1), Keanekaragaman Hati (KD 3.1), dan Keanekaragaman hati di
Indonesia (KD 3.2). Penelitian direncanakan dalam dua siklus dengan acuan
siklus KD.
Alur kegiatan pada tiap siklus terdiri atas tahap: perencanaan,
pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi.
1. Perencanaan.
18
5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 19/24
Dalam penelitian ini direncanakan untuk melatihkan keterampilan
menggarisbawahi dan memetakan konsep. Untuk merencanakan tindakanmelatihkan keterampilan menggarisbawahi dan memetakan konsep dalam
kegiatan pembelajaran disusun dalam rencana pembelajaran. Gambaran
rancangan tiap siklus secara berurutan dapat dirujuk dalam RP 1 dan RP 2
(Lampiran 7). Untuk membantu proses belajar siswa direncanakan untuk
memberikan LKS penuntun belajar.
2. Pelaksanaan Tindakan.
Pada prinsipnya pelaksanaan tindakan dilakukan berdasarkan langkah-
langkah yang dirumuskan dalam rencana pelajaran. Pembelajaran
keterampilan menggarisbawahi diberikan pada awal pokok bahasan/materi
pelajaran dengan menggunakan strategi pemodelan, mengacu langkah
pemodelan dalam Arends (1997). Pembelajaran keterampilan memetakan
konsep diberikan pada akhir pokok bahasan, setelah siswa mempelajari
dan memahami konsep-konsep dalam pokok bahasan yang sedang
dipelajari. Pembelajaran keterampilan memetakan konsep juga dilakukan
dengan cara pemodelan. Pada akhir kegiatan pembelajaran diberikan tes
hasil belajar untuk mengetahui prestasi belajar siswa.
3. Pengamatan
Selama suatu siklus berjalan, aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan
pembelajaran, perkembangan belajar siswa diamati. Pengamatan aktivitas
kegiatan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan lembar
pengamatan aktivitas guru dan siswa. Perkembangan belajar siswa diamati
dengan menggunakan lembar penialaian keterampilan menggarisbawahi
dan memetakan konsep dan instrumen tes hasil belajar. Untuk mengetahui
penilaian siswa terhadap perangkat dan kegiatan pembelajaran diberikan
angket respon siswa.
4. Refleksi
Data hasil pengamatan dan prestasi belajar siswa selama kegiatan
pembelajaran dan sesudah kegiatan pembelajaran dianlisis secara cermat
untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan tindakan yang telah
19
5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 20/24
direncanakan. Hasil analisis ini kemudian digunakan sebagai masukan
untuk rencana perbaikan pada siklus berikutnya.
D. Data Penelitian dan Analisis Data
Keberhasilan penelitian ini dinilai berdasarkan: kemampuan guru
mengelola kegiatan pembelajaran, aktivitas siswa dalam kegiatan
pembelajaran, kemampuan siswa menggarisbawahi dan memetakan konsep,
kemampuan siswa menyelesaikan tugas, dan nilai hasil tes. Oleh karena itu,
dalam penelitian ini dilakukan pengamatan dan penilaian untuk memperoleh
data tentang:
(1) Aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran: diamati menggunakan
Lembar Pengamatan Aktivitas Guru. Pengamatan terhadap aktivitas guru
dilakukan oleh pengamat (guru biologi kolaborator).
(2) Aktivitas siswa: dilakukan secara umum dengan mengamati jenis dan
frekuensi aktivitas siswa mengikuti pelajaran menggunakan Instrumen
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa. Pengamatan terhadap aktivitas siswa
dilakukan oleh pengamat (guru biologi kolaborator).
(3) Keterampilan siswa menggarisbawahi: dinilai berdasarkan ketepatan
siswa menggarisbawahi bacaan yang diberikan pada latihan mandiri
dengan menggunakan Lembar Penilaian Keterampilan Menggarisbawahi.
(4) Keterampilan siswa memetakan konsep: dinilai dengan menggunakan
Lembar Penilaian Memetakan Konsep. Siswa diharapkan dapat
menemukan konsep-konsep penting dalam buku ajar dan memetakan
konsep-konsep dalam suatu pokok bahasan menjadi suatu peta konsep.(5) Prestasi belajar siswa: dinilai berdasarkan kemampuan siswa mengerjakan
soal tes Ulangan Harian, kemampuan menyelesaikan tugas-tugas. Nilai
Tes Ulangan Harian dan tugas digunakan untuk menentukan ketuntasan
belajar siswa dengan patokan standar ketuntasan minimal 65.
(6) Respon siswa terhadap perangkat pembelajaran dan kegiatan pembelajaran
diperoleh melalui isian Angket Respon Siswa pada akhir siklus ketiga.
20
5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 21/24
Hasil pengamatan aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam kegiatan
pembelajaran dideskripsikan secara umum. Sedangkan data hasil penilaianketerampilan siswa menggarisbawahi dan memetakan konsep beserta prestasi
belajar siswa dianalisis secara kualitatif untuk mengetahui hubungan antara
keterampilan siswa menggarisbawahi dan memetakan konsep dan nilai hasil
tes.
Data lainnya yang dikumpulkan adalah tentang kegiatan belajar siswa di
luar jam pelajaran di kelas dan pendapat siswa tentang kegiatan pembelajaran
dan cara peneliti mengajar. Data kegiatan belajar siswa di luar kelas diperlukan
untuk mengetahui kemandirian belajar siswa, karena kemandirian belajar
sangat menentukan keberhasilan belajar. Data-data ini dikumpulkan dengan
cara interviu dan diskusi bersama siswa di kelas.
Data beserta hasil analisis data hasil pengamatan aktivitas guru, aktivitas
siswa, penilaian keterampilan siswa menggarisbawahi dan memetakan konsep,
prestasi belajar siswa, respon siswa terhadap guru dan kegiatan pembelajaran
digunakan sebagai bahan refleksi untuk siklus selanjutnya.
E. Jadwal Penelitian
Jadwal Kegiatan penelitian ini disajikan secara ringkas dalam matriks jenis
kegiatan-minggu/bulan seperti berikut ini.
Tabel 1. Matriks Jadwal Penelitian: Jenis Kegiatan-
Minggu/Bulan
N
o.
Kegiatan September Oktober Nopember3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
21
5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 22/24
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Penyusunan
Program
Siklus 1
Penulisan
laporan S1
Siklus 2
Penulisan
laporan S2
Penulisan
laporan akhir
x
x x x x
x
x x
L
.
H
.
R
A
Y
A
L
.
H
.
R
A
Y
A
x x
x
x x
F. Rencana Anggaran
Besarnya dana total Rp. 5.000.000,-
Pengeluaran
Bimbingan oleh Kepala Sekolah Rp. 375.000,-
Bimbingan oleh pembimbing khusus Rp. 375.000,-
Menyusun program tindakan Rp. 500.000,-
Membuat buku siswa dan LKS Rp. 1.000.000,-
Membuat instrument/angket Rp. 250.000,-
Melakukan tindakan Rp. 750.000,-
22
5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 23/24
Mengolah hasil penelitian Rp. 750.000,-
Membuat laporan Rp. 500.000,-Penggandaan dan penjilidan Rp. 400.000,-
Transpor pembimbing khusus Rp. 100.000,-
Jumlah Rp. 5.000.000,-
DAFTAR PUSTAKA
Abruscato, J. (1996). Teaching Chlindren Science. (4th Ed.). Neidhem Heights,
MA: Allyn and Bacon.
Arends, R.I. (2001). Learning to Teach. New York: McGraw-Hill.
Arends, R.I. (1997). Classroom Instruction and Management. New York:
McGraw-Hill.
23
5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 24/24
Baker, Dale R. & Jack M. Evan (199). Constructing Science in Middle and Secondary School Classrooms. Boston: Allyn and Bacon.
BSCS. 1996. Biological Science: A Moleculer Approach. Lexington.
Massachusets: D.C. Heath and Comp
Cain, Sandra E. & Michael D. Piburn (1990).Sciencing: An Involvement
Approach to Elementary Science Methodes. Columbus: Merrill Publishing
Company.
Martin, Jr., R.E., et al . (1994). Teaching Science for All Children. Needham
Heights, MA: Allyn and Bacon.
McMillan, J.H. (1997 ). Classroom Assesment: Principle and Practice for Effective Instruction. Neidhem Heights, MA: Allyn and Bacon.
Mulyaningsih, S. (1999). “Pengembangan Penuntun Belajar dengan Peta Konsep
untuk Peningkatan Pemahan Konsep IPA di Sekolah Dasar.” Jurnal Riset . No.
10/Th. V, pp. 1-9.
Nur, M. (1999). Pendapat Terhadap Penyempurnaan/Penyesuaian Kurikulum IPA (Fisika) SLTP 1994. Makalah tidak dipublikasikan. Surabaya: Universitas
Negeri Surabaya.
Prayitno, B. (2003). Kurikulum 2004: Pedoman Khusus Pengembangan Silabusdan Penilaian. Jakarta: Depdiknas.
Tim Pelatih Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Timur. (2005). Pedoman
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Sekolah Menengah Atas. Surabaya:
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
24