02 bahan ajar teknik menulis kti hasil penelitian yogyakarta 2011

55
1 1. Latar Belakang. Ada yang mengatakan bahwa menulis karya ilmiah yang baik sulit untuk dilakukan, sedang di pihak lain berpendapat bahwa menulis karya ilmiah itu mudah dilakukan, sepanjang si penulis menguasai strategi bagaimana memulai dan mengakhiri penulisan suatu karya ilmiah sesuai dengan jenis dan metode penulisan serta sasaran pembacanya. Menulis karya ilmiah pada dasarnya merupakan kegiatan menuangkan suatu ide atau gagasan dalam bahasa verbal untuk dikomunikasikan kepada orang lain (Arikunto:1998). Yang dimaksud dengan ide atau gagasan di sini yaitu suatu tulisan yang bersumber dari hasil penelitian, wawancara, catatatan lapangan atau hasil kajian pustaka yang dikomunikasikan melalui tulisan dalam berbagai bentuk sesuai dengan tujuan dan sasaran pembacanya. Kemampuan setiap orang untuk menuangkan ide ke dalam bentuk tulisan yang baik adalah berbeda satu sama lain, namun seorang penulis yang baik dicerminkan oleh ketrampilannya secara teknik dalam menyusun gagasan secara runtut, ketrampilan penalaran logika, menggunakan bahasa yang baik dan benar, tata cara penulisan, format laporan, penulisan judul, penyajian gambar dan tabel, pencantuman kutipan ataupun catatan kaki, dan ketrampilan penelusuran kepustakaan (Sugiyono:2006), (LAN:2008, 2006) Keharusan untuk memiliki kompetensi dalam menulis suatu karya ilmiah merupakan tuntutan jika tidak ingin gagal dalam suatu pekerjaan misalnya seorang Widyaiswara, Dosen, Penyuluh ataupun mahasiswa bahkan seorang pegawai baik dilingkungan pemerintahan maupun swasta. Dalam memenuhi persyaratan agar dapat mengurus kenaikan pangkatannya seorang dosen, widyaiswara atau guru harus memiliki sejumlah angka kredit yang bersumber dari hasil tulisan karya ilmiah. Sedang bagi setiap mahasiswa ditingkat starta 1 s.d strata 3 diharuskan untuk menulis karya ilmiah berupa skripsi, tesis dan disertasi sebagai persyaratan yang harus dipenuhi sebelum menyelesaikan studinya. Dengan demikian agar dapat menulis suatu karya ilmiah yang baik maka perlu kompetensi dan untuk memiliki kompetensi diperlukan latihan secara berkesinambungan (LAN:2008, 2006). 2. Pengertian. 2.1 Karya Tulis Ilmiah (KTI).

Upload: abizarin

Post on 03-Aug-2015

114 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

1

1. Latar Belakang. Ada yang mengatakan bahwa menulis karya ilmiah yang baik sulit untuk dilakukan, sedang di pihak lain berpendapat bahwa menulis karya ilmiah itu mudah dilakukan, sepanjang si penulis menguasai strategi bagaimana memulai dan mengakhiri penulisan suatu karya ilmiah sesuai dengan jenis dan metode penulisan serta sasaran pembacanya.

Menulis karya ilmiah pada dasarnya merupakan kegiatan menuangkan suatu ide atau gagasan dalam bahasa verbal untuk dikomunikasikan kepada orang lain (Arikunto:1998). Yang dimaksud dengan ide atau gagasan di sini yaitu suatu tulisan yang bersumber dari hasil penelitian, wawancara, catatatan lapangan atau hasil kajian pustaka yang dikomunikasikan melalui tulisan dalam berbagai bentuk sesuai dengan tujuan dan sasaran pembacanya.

Kemampuan setiap orang untuk menuangkan ide ke dalam bentuk tulisan yang baik adalah berbeda satu sama lain, namun seorang penulis yang baik dicerminkan oleh ketrampilannya secara teknik dalam menyusun gagasan secara runtut, ketrampilan penalaran logika, menggunakan bahasa yang baik dan benar, tata cara penulisan, format laporan, penulisan judul, penyajian gambar dan tabel, pencantuman kutipan ataupun catatan kaki, dan ketrampilan penelusuran kepustakaan (Sugiyono:2006), (LAN:2008, 2006)

Keharusan untuk memiliki kompetensi dalam menulis suatu karya ilmiah merupakan tuntutan jika tidak ingin gagal dalam suatu pekerjaan misalnya seorang Widyaiswara, Dosen, Penyuluh ataupun mahasiswa bahkan seorang pegawai baik dilingkungan pemerintahan maupun swasta. Dalam memenuhi persyaratan agar dapat mengurus kenaikan pangkatannya seorang dosen, widyaiswara atau guru harus memiliki sejumlah angka kredit yang bersumber dari hasil tulisan karya ilmiah. Sedang bagi setiap mahasiswa ditingkat starta 1 s.d strata 3 diharuskan untuk menulis karya ilmiah berupa skripsi, tesis dan disertasi sebagai persyaratan yang harus dipenuhi sebelum menyelesaikan studinya. Dengan demikian agar dapat menulis suatu karya ilmiah yang baik maka perlu kompetensi dan untuk memiliki kompetensi diperlukan latihan secara berkesinambungan (LAN:2008, 2006).

2. Pengertian.

2.1Karya Tulis Ilmiah (KTI).

Adalah suatu bentuk karangan/hasil karya individu atau sekelompok orang yang menyajikan permasalahan sekaligus upaya pemecahannya berdasarkan teori dan pembuktian secara empiris (Kerlinger:2000).

2.2 Karya tulis ilmiah di Bidang Industri dan Perdagangan.KTI di bidang Industri dan Perdagangan dapat diartikan sebagai suatu bentuk karangan/hasil karya individu atau kelompok orang yang membahas tentang fenomena atau permasalahan di lingkungan Industri dan Perdagangan, sekaligus upaya pemecahannya berdasarkan teoti dan pembuktian secara empiris.Dalam istilah KTI tersirat penulisan hasil observasi, baik hasil penelitian fisik, tinjauan pustaka atau hasil imajinasi, hasil observasi. Hasil observasi tidak harus

Page 2: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

2

dicapai dengan menggunakanmikroskop atau perangkat keras lainnya, tetapi dapat juga dengan observasi imajinasi di bidang Industri dan Perdagangan (Depperind:2006).

3. Keterampilan menulis Karya Tulis Ilmiah.Menurut Kerlinger (2000), ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh seorang penulis karya ilmiah agar tulisannya mudah difahami sasaran pembacanya yaitu ketrampilan tentang :3.1 Menyusun Gagasan Secara Runtut.3.2 Penalaran Logika3.3 Menggunakan Bahasa yang baik dan benar.3.4 Ketrampilan untuk menulis (tata cara penulisan karya ilmiah) yang berkaitan

dengan; a. Metode penyusunan format laporan, b.Penulisan judul, c. Penyajian gambar, grafik, tabel d.Pencantuman kutipan atau catatan kaki jika dibutuhkan serta e.Keterampilan penelusuran kepustakaan.

4. Klasifikasi Karya Tulis Ilmiah.

4.1Karya Tulis Ilmiah (KTI) Hasil Penelitian, Pengkajian, Survey atau Evaluasi.

a. Pengertian

KTI hasil penelitian, pengkajian, survey atau evaluasi yaitu suatu bentuk karangan ilmiah hasil karya individu atau sekelompok orang yang menyajikan permasalahan sekaligus upaya pemecahannya berdasarkan teori dan pembuktian secara empiris yang isinya disusun sedemikian rupa sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh dan lengkap mulai dari latar belakang permasalahan sampai pada kesimpulan (LAN:2008, 2006).Dalam KTI terdapat suatu kerangka proses berfikir yang didasarkan atas terjadinya interaksi antara pikiran penulis dan dituangkan dalam suatu hipotesis dan disertai dengan berbagai argumentasi yang bersifat penalaran serta didukung oleh teori-teori dan pembuktian secara empiris (Sugiyono:2006).

b. Isi KTI Hasil Penelitian, Pengkajian, Survey atau Evaluasi :

Pada prinsipnya isi dari setiap KTI adalah sama. Dikatakan sama karena dalam setiap KTI hasil penelitian umumnya ada fenomena, rumusan masalah, tujuan, manfaat, landasan teori, kerangka proses berfikir, kerangka konseptual, pembuktian hipotesis, kesimpulan dan saran tindak lanjut. Namun yang membedakan antara KTI yang satu dengan yang lainnya terletak pada teknik penyajiannya sesuai dengan khalayak sasaran dari KTI tersebut (Arikunto:1998).

Adapun isi KTI hasil penelitian secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Preliminary mencakup :

Page 3: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

3

Halaman judul bagian luar dan bagian dalam Lembar Persetujuan/ Pengesahan Halaman pernyataan bahwa KTI telah diuji Kata Pengantar Lembar Ucapan Terima Kasih. Halaman Ringkasan Abstract Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran.

2) Bagian Inti terdiri dari :

BAB 1 PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian.

a. Tujuanb. Manfaat

1.4 Ruang Lingkup Penulisan.

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN2.1 Landasan Teori2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS3.1 Kerangka Konseptual3.2 Hipotesis (Jika ada).

BAB 4 METODE PENELITIAN4.1 Rancangan Penelitian4.2 Populasi dan Sampel4.3 Defenisi Operasional dan Variabel Penelitian4.4 Instrumen Penelitian4.5 lokasi dan Waktu Penelitian.4.6 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data4.7 Teknik Analisis Data 4.7.1 Uji Validitas 4.7.2 Uji Reliabilitas.4.8 Pengujian Hiptesis.

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN5.1 Gambaran Umum Objek Penelitian.5.2 Data Penelitian5.3 Analisis Hasil Penelitian5.4 Pembahasan

3) Bagian Akhir :Bagian akhir KTI berisikan daftar pustaka dan lampiran (jika ada).

Page 4: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

4

4.2 Karya Tulis dalam Bentuk Makalah yang berisi; Tinjauan atau Ulasan Ilmiah.

a. Pengertian :

KTI dalam bentuk makalah yang berisikan tinjauan atau ulasan ilmiah lebih sederhana dibandingkan dengan KTI hasil penelitian. KTI jenis ini juga menyajikan permasalahan berdasarkan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan terdahulu dengan tujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sesuai dengan perkembangan masyarakat, informasi dan teknologi (Arikunto:1998).

b. Pokok – Pokok Isi Makalah :

1. Pendahuluan

2. Pembahasan yang terdiri dari

2.1 Permasalahan2.2 Upaya Pemecahan Masalah.

3. Simpulan dan Saran.

3.1 Simpulan 3.2 Saran.

Pokok – pokok isi makalah seperti diutarakan di atas, masih sangat umum oleh sebab itu dalam penyajiannya suatu makalah harus lebih rinci, sehingga dibutuhkan kemampuan untuk menganalisis, mensisintesiskan dan kemampuan evaluasi, kemampuan tersebut melibatkan suatu keahlian penalaran.

Menentukan suatu topik karya ilmiah dalam berbagai hal, hampir mirip dengan pemilihan topik untuk karangan bebas. Namun demikian ada beberapa hal yang yang membedakan dan untuk dipertimbangkan pada saat menentukan topik untuk karya ilmiah ini (Arikunto:1998).

Dalam penulisan karangan bebas utamanya tulisan fiksi, penulis bebas berfantasi, bebas menentukan golongan pembacanya dan bebas pula menentukan cakupan ceritra yang akan dicetuskannya. Tidak demikian halnya dengan penulisan Karya Ilmiah yang dibatasi oleh; tujuan, pembaca, dan cakupan isinya. Dengan demikian hal- hal yang perlu dirumuskan terlebih dahulu sebelum sampai pada penentuan topik karya ilmiah adalah; (a) Merumuskan tujuan dan manfaat penulisan Karya Ilmiah, (b) Menentukan siapa khalayak pembaca, (c) menentukan cakupan isi materi yang akan ditulis sesuai dengan tujuan sebagaimana ditetapkan sebelumnya. (d) Studi kepustakaan (Sugiyono:2006).

Menentukan topik/judul suatu karya tulis ilmiah sebenarnya tidaklah sesulit yang dibayangkan, jika penulis mempunyai keterampilan dalam merumuskan suatu masalah atas fenomena yang ada maka dalam menentukan suatu judul penelitian tidak lah sulit. Judul merupakan isi singkat dari suatu KTI. Kadang kala topik/judul yang pas untuk suatu karya ilmiah baru ditemukan setelah seorang penulis sudah dapat menggambarkan kerangka proses berfikir dan kerangka konseptual penelitian atas dasar teori yang ada dan pembuktian secara empiris (Kerlinger:2000).

Page 5: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

5

4.3 Karya Ilmiah Populer.

Yang dimaksud dengan KI populer yaitu suatu karya tulis yang menggunakan bahasa sederhana, tidak formal, tidak banyak menggunakan istilah-istilah teknis, mudah difahami oleh masyarakat luas. KI populer biasanya dimuat di koran, majalah, atau tabloid.

4.4 Karya Tulis Hasil Terjemahan.

Adalah suatu hasil karya yang bersumber dari penerjemahan buku literatur dari bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia dan sebaliknya.

5. Pedoman Teknis Penulisan Karya Tulis Ilmiah.Berikut ini disampaikan pedoman teknis secara umum Teknis Penulisan KTI yaitu :

5.1 Pedoman Pengetikan :

a. Kertas :

Gunakan kertas HVS/Foto Kopi ukuran A4 dengan bobot 80 gr.

b. Jenis Huruf :

Naskah KTI diketik dengan komputer dengan menggunakan huruf jenis Arial 11 cpi (11 huruf/character per inc) atau 28 – 30 baris per halaman dengan cpi.

c. Margin :

Batas pengetikan 4 cm dari sisi kiri kertas, 3 cm dari batas sisi kanan dan bawah, kecuali Bab baru 5 cm dari sisi atas kertas.

d. Format :

Setiap memulai alinea baru, kata pertama diketik ke kanan masuk 5 ketukan. Setelah tanda koma, titik koma dan titik dua diberi jarak satu ketukan (sebelum titik dua tidak diberi spasi), setelah tanda titik untuk kalimat baru, diberi jarak dua ketukan. Setiap Bab dimulai pada halaman baru, diketik dengan huruf kapital diletakkan di tengah-tengah bagian atas halaman. Sub-sub bab diketik dipinggir sisi halaman, dengan huruf kecil kecuali huruf pertama pada setiap kata diketik dengan kapital, pemutusan kata dalam satu baris kalimat harus mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baku dan benar.

e. Spasi :

Jarak antara baris dalam teks adalah dua spasi. Jarak antar baris dalam kal;imat judul, sub judul, sub bab, judul tabel dan judul gambar serta ringkasan/summary diketik dengan jarak satu spasi.

f. Nomor Halaman :

Page 6: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

6

Bagian awal KTI diberi nomor halaman dengan menggunakan angka kecil romawi (i,ii,iii dst), ditempatkan pada sisi tengah bawah halaman. Khusus bagian awal utama karya ilmiah, pemberian nomor halaman dimulai dari bagian pendahuluan. Untuk bagian utama dan bagian akhir karya ilmiah, pemberian nomor halaman berupa angka yang diletakkan pada sisi halaman kanan atas.

5.2 Bagian Awal KTI

a. Halaman Sampul

Pada sampul KTI dicetak Judul dengan huruf kapital

b. Halaman Judul

Halaman judul KTI berisikan tulisan yang sama dengan halaman sampul, namun dicetak di atas kertas HVS putih.

c. Halaman Pengesahan

Halaman pengesahan memuat judul karya ilmiah, nama penulis dan kata – kata pengesahan, susuna dewan penguji dan tanda tangan dewan penguji dengan urutan ketua komisi pembimbing, anggota komisi pembimbing dan pengesahan oleh Kepala Unit Kerja.

d. Halaman Identitas Tim Penguji

Halaman Identitas tim penguji dicetak pada kertas HVS putih, memuat judul KTI, identitas penulis, nama para pembimbing, nama tim penguji, SKL penguji dari kepala unit kerja.

e. Halaman Ucapan Terima Kasih

Berisikan secara singkat ucapan terima kasih kepada siapa saja yang turut membantu penulis mulai dari proses menyusunan sampai KTI selesai. Harap diperhaikan , nama, gelar, instansi dicetak secara benar.

f. Halaman Ringkasan

Ringkasan ditulis dalam dua bahasa: bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Judul ringkasan adalah sama dengan judul Karya Ilmiah, diketik dengan huruf kapital pada halaman baru. Judul ringkasan atau summary ditempatkan di sisi halaman bagian atas. Ringkasan mencakup masalah penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian dan hasil-hasil penelitian yang menonjol. Di dalam ringkasa tidak boleh ada kutipan (acuan) dari pustaka, jadi merupakann hasil uraian murni dari penulis.

g. Halaman Summary

Summary merupakan ringkaasan yang ditulis dalam bahasa Iggris.

h. Halaman Kata Pengantar

Kata pengantar memuat rasa syukur atas terselesaikannya tulisan, uraian singkat proses penulian KTI dan penulis menantarkan kepada pembaca agar

Page 7: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

7

dapat memahami tulisan , harapan: penyempurnaan, mamfat bagi sasaran khalayak.

i. Halaman Daftar Isi :

Halaman daftar isi diketik pada halaman baru dan diberi judul daftar isi yang diketik dengan huruf kapital tanpa diakhiri titik dan diletakkan di tengah atas kertas. Dalam daftar isi dimuat daftar Tabel, daftar gambar, judul dari bab dan sub bab, daftar kepustakaan dan lampiran. Keterangan yang mendahului daftar isi tidak perlu dimuat dalam daftar isi.

Judul bab diketik dengan huruf kapital, sedangkan, judul sub bab diketik dengan huruf kecil kecuali huruf pertama tiap sub bab diketik dengan huruf besar. Baik judul bab ataupun sub bab tidak diakhiri titik. Nomor bab menggunakan angka romawi dan sub bab menggunakan angka arab. Jarak pengetikan antara baris judul bab yang satu dengan bab yang lain adalah dua spasi, sedangkan jarak spasi antara anak bab adalah satu spasi.

j. Halaman Daftar Tabel :

Halaman daftar Tabel diketik pada halaman baru. Judul daftar Tabel diketik dengan huruf kapial tanpa diakhiri titik dan diletakkan di tengah atas kertas. Daftar Tabel memuat semua Tabel yang disajikan daam teks dan lampiran. Nomor Tabel ditulis dengan angka. Jarak pengetikan judul (teks) Tabel yang lebih dari satu baris diketik satu spasi dan jarak antara judul Tabel satu spasi. Judul Tabel dalam halaman daftar Tabel harus sama dengan judul Tabel dalam teks.

k. Halaman Daftar Gambar :

Halaman daftar gambar diketik pada halaman baru. Halaman daftar gambar memuat daftar gambar, nomor gambar, judul gambar dan nomor halaman, baik gambar yang ada dalam teks dan dalam lampiran.

l. Halaman Daftar Lampiran :

Daftar lampiran diketik pada halaman baru. Judul daftar lampiran diketik di tengah atas halaman dengan huruf kapital. Halaman daftar lampiran memuat nomor teks judul lampiran dan halaman. Judul daftar lampiran harus sama dengan judul lampiran. Lampiran, misalnya memuat contoh perhitungan, sidik ragam, peta, data dll.

5.3 Bagian Utama KTI :

Bagian utama karya ilmiah terdiri atas beberapa bab. Jumlah bab tidak dibakukan, namun disesuaikan dengan ruang lingkup penenlitian penulis. Bagian utama umumnya trdiri atas: pendahuluan, tinjauan kepustakaan, kerangka proses berfikir dankerangka konseptual penelitian, metode penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan saran, serta daftar kepustakaan. Rangkaian kata untuk menampaikan informasi yang disajikan di dalam satu KTI hendaknya teliti, singkat, padat, jelas, tajam dan relevan serta konsisten.

Dalam perkembangannya penulisan bagian utama KTI terdapat dua model dasar asumsi filosfis, yaitu; (a) mainstream yaitu; positivist paradigm dan non- mainstream, Misalnya: interpretivist paradigm, critical paradigm, dan

Page 8: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

8

postmodernism paradigm. Oleh karena itu, adanya perbedaan asumsi ini akan berimplikasi terhadap penulisan bagian utama KTI tersebut (Kerlinger:2000).

Secara garis besar perbedaan mainstream dan non-mainstream dapat dilhat pada Tabel 1.

Tabel 1URUTAN PENULISAN BAGIAN UTAMA KTI

MODEL MAINSTREAM DAN NON-MAINSTREAM

Bab Mainstream Non-Mainstream

I Pendahluan PendahuluanII Tinjauan

Pustaka/Keragka dasar Teoritik

Metodologi dan Metode Penelitian

III Kerangka Konseptual Penelitian

Analisis Kritik Teori

IV Metode Penelitian Analisis Social Setting Penelitian

V Hasil dan Pembahasan atau baba-bab yang memuat isi pokok bahasan

Formulasi Teori

VI Kesimpulan dan saran -n/

n+1Penutup (Kesimpulan dan (saran).

Daftar Kepustakaan Daftar Kepustakaan

Sumber: Kerlinger (2000) dalam Sitohang (2006), disusun.

5.3.1 Mainstream :

Pada dasarnya bentuk penulisan KTI yang menggunakan pendekatan mainstream memiliki aturan yang baku di dalam setiap babnya, baik jumlah bab maupun tata aturan isi pada masing – masing sbb:

Bab 1. Pendahuluan.

Bab pendahuluan ini memuat: Latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian.

1.1 Latar belakang penelitian :

Beriskan fakta-fakta relevan dengan masalah penelitian sebagai titik tolak merumuskan masalah penelitian, alasan-alasan (empiris, teknis) mengapa masalah yang dikemukakan dalam usulan penelitian itu dipandang penting untuk diteliti.

1.2 Rumusan Masalah :

Page 9: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

9

Memuat proses penyederhanaan masalah yang rumit dan kompleks dirumuskan menjadi masalah yang dapat diteliti (researchable poblems), atau merumuskan kaitan antara kesenjangan pengetahuan ilmiah atau teknologi yang akan diteliti dengan kesenjangan pengeahuan ilmiah yang lebih luas. Di dalam menyampaikan perumusan masalah harus relevan dengan judul dan perlakuan yang akan diteliti. Perumusan masalah tidak selalu berupa kalimat tanya.

1.3 Tujuan Penelitian :

Dalam tujuan penelitian harus menyebutkan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian. Dalam beberapa hal, seharusnya tujuan penelitian juga tersirat di dalam judul penelitian. Dengan logika seperti butir (b) di atas, jika perumusan masalah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan, jumlah pertanyaan tidak selalu harus sama dengan tujuan penelitian.

1.4 Manfaat Penelitian :

Menyatakan kaitan antara hasil penelitian yang dirumuskan dalam tujuan penelitian dengan masalah kesenjangan yang lebih luas atau dunia nyata yang rumit dan kompleks. Manfaat penelitian dapat dilihat dari aspek; teoritik, praktis.

Bab 2. Tinjauan Kepustakaan.

2.1 Landasan Teori

Posisi landasan teori adalah bagian pertama dalam tinjauan kepustakaan ditempatkan sesudah sajian Bab 1 Pendahuluan yang berisikan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, agar bahan – bahan kepustakaan yang disajikan dalam tinjauan pustaka secara terpadu dan terarah. Dalam bab ini dikemukakan hasil telaah atau kajian teori atau unsur-unsur teori (konsep, proposisi dsb), yang relevan dengan permasalahan dan tujuan penelitiannya secara sistematik dan analitik. Artinya, bab ini tidaklah sekedar berisi kutipan atau pencantuman teori-teori, konsep, proposisi dan paradigma, secara berjajar dan runtut yang diambil dari pelbagai sumber (cut and paste), tetapi merupakan hasil ramuan dari proses perbandingan, perbandingan dan dialog antar teori, konsep, preposisi, paradigma yang ada (mulai dari yang klasik sampai yang mutahir) yang kemudian peneliti menarik benang merahnya.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu.

Dalam tinjauan penelitian penulis mengutarakan pembuktian empiris atau perbandingan atau hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan permasalahan dan tujuan penelitiannya secara sistematik dan analitik.

Sumber kepustakaan berasal dari jurnal ilmiah, kutipan text book dapat digunakan asal relevan. Diktat kuliah, penuntun praktikum dan bahan kuliah bahan ajar Diklat dapat digunakan juga sebagai bahan kepustakaan, asal karya asli dari penulis yang bersangkutan.

Bab 3. Kerangka Konseptual Penelitian.

Page 10: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

10

Konsep pada dasarnya adalah pengertian atau pemahaman tentang suatu fenomena yang merupakan elemen dasar dari proses berfikir. Kerangka konseptual penelitian meliputi:3.1 Kerangka proses berfikir, 3.2 kerangka konseptual, 3.3 hipotesis penelitian.

Dalam kerangka proses berfikir ditunjukkan landasan teori yang mendukung atau menolak teori di sekitar permasalahan penelitian. Juga diutarakan kesenjangan diantara hasil penelitian terdahulu, sehingga perlu diteliti. Uraian kerangka konsep atau kerangka fikir biasaya mengarah ke hipotesis dan dapat disusun berupa narasi atau diagram alur.Hipotesis adalah jawaban sementara atas permasalahan yang ada , yang akan diuji kehandalannya dengan data empirik melalui penelitian.

Bab 4 Metode Penelitian

Dalam bab ini akan dijelaskan tentang prosedur penelitian disajikan lengkap dan terinci mengenai langkah-langkah yang telah diambil pada pelaksanaan penelitian serta digambarkan dalam bentuk diagram alur penelitian.

4.1 Rancangan Penelitian

Dalam sub bab ini berisikan penjelasan berkaitan dengan keseluruhan proses yang dibutuhkan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Misalnya penjelasan tentang metode penelitian yang akan digunakan, populasi dan sampel, defenisi operasional, instrumen penelitian, lokasi dan waktu penelitian, prosedur pengambilan data, teknik analisis data.

4.2 Populasi dan Sampel

Menjelaskan tentang populasi yang menjadi objek penelitian, metode pengambilan sampel yang digunakan, apakah probability sampling atau non Probability Sampling. Pada masing – masing metode tersebut perlu dispecifikasikan teknik pengambilan sampel yang dipilih Misalnya: a. Untuk Probability Sampling: Simple Random Sampling (pengambilan sample

acak sederhana), Stratified Random Sampling (Pengambilan Sampel acak berlapis) dan sebagainya.

b. Untuk Non Probability Sampling: Purposive Sampling (Pengambilan sampel disengaja), Snowball Sampling (Pengambilan sampel bola salju) dsb.

Metode (a) pada umumnya digunakan dalam penelitian kuantitative, sedangkan metode (b) lazimnya untuk penelitian kualitatif. Dalam penulisan KTI hasil penelitian perlu dijelaskan mengapa teknik pengambilan sampel tersebut dipilih dalam pelaksanaan penelitian.

4.3 Identifikasi Variabel

Menjelaskan jumlah dan jenis variabel yang digunakan dalam penelitian serta pemberian notasi untuk masing – masing variabel.

4.3 Defenisi Operasional Penelitian

Berdasarkan identifikasi variabel maka dalam defenisi operasional harus dijelaskan defenisi operasional dari masing – masing variabel.

Page 11: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

11

4.4 Instrumen Penelitian

Dalam sub-bab ini dijelaskan tentang alat atau instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data dan informasi, menjelaskan tentang cara pengujian Validitas dan reliabilitas.

4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Menjelaskan dimana saja lokasi penelitian serta kapan penelitian dilakukan, bagaimana cara menentukan tempat masing – masing penelitian, dan alasan yang jelas mengapa tempat atau lokasi penelitian tersebut dipilihh.

4.6 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data :

Menjelaskan jenis data yang dibutuhkan serta cara dan tahap-tahap pengumpulan data.

4.7 Teknik Analisis Data :

Pada prinsipnya, penggunaan alat analisis data tergantung dari jenis penelitian yang dipilih dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Pada umumnya analisis data dapat dibedakan menjadi:a. Analisis kualitatif.b. Analisis kuantitatif

Untuk mencapai tujuan penelitian serta pengujian hipotesis (jika ada), data yang diperoleh akan diolah sebelum dianalisis. Dengan demikian pada bagian ini peneliti harus menjelaskan; teknik olah data yang digunakan berdasarkan prinsip-prinsip statistik, langkah-langkah input data, metode estimasi, output, serta menjelaskan masing-masing kegunaan alat analisis yang digunakan.

Bab 5 Analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan.

Hasil penelitian lazim disatukan dalam satu bab yaitu Hasil dan pembahasan, tetapi cara ini bukan merupakan suatu keharusan. Hasil penelitian tidak harus dimuat dalam satu bab saja, tetapi dapat dibagi menjadi beberapa bab sesuai dengan kebutuhan, dengan demikian bentuk penyajian terdapat dua versi yaitu:

Pertama:

Hasil dan pembahasan yang diuraikan dalam satu bab yang tidak dipisah, tetapi hasil dan pembahasan sebagai sub bab serta masing-masing sub judul dibagi beberapa sub judul (model 1). Contoh dapat dilihat pada lampiran 21. Di akhir pe4mbahasan seringkali disajikan sub bab khusus yaitu pembahasan umum.

Kedua:

Hasil pembahasan yang diuraikan dalam beberapa bab (model 2), Contoh pada lampiran 22. Pemberian nama untuk masing – masing bab disesuaikan dengan isi pokok bahasan.

Penyajian hasil penelitian atau pengamatan dapat berupa teks, Tabel, gambar, grafik dan foto. Hasil penelitian atau pengamatan bisa memuat data utama, data penunjang dan pelengkap yang dioperlukan untuk memperkuat hasil penelitian atau pengamatan, apabila diperlukan dapat dapat menggunakan hasil

Page 12: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

12

uji statistik. Narasi di dalam hasil penelitian atau pengamatan memuat ulasan makna apa yang terdapat di dalam Tabel , gambar dsb. Hasil penelitian atau pengamatan dalam bentuk Tabel atau gambar atau grafik bukan untuk dibahas tetapi dibunyikan maknanya saja.

Pembahasan adalah pemberian makna dan alsan mengapa data yang diperoleh sedemikian rupa dan harus dikemukakan uraian bahasan baik dari peneliti yang bersangkutan, yang dapat diperkuat, berlawanan, atau sesuai dengan hasil penelitian orang lain. Ulasan alasan tersebut dapat berupa penjelasan teoritis, baik secara kualitatif, kuntitatif atau secara statistik. Yang terpenting dalam hal ini adalah ulasannya mengapa hal tersebut terjadi, bahkan bisa jadi temuannya benar-benar baru (belum pernah ditemukan). Di dalam pe4mbahasan sering kali juga diulas mengapa suatu hipotesis ditolak atau diterima. Suatu hal yang penting untuk diperhatikan di dalam memberikan ulasan adalah komprehensifitas dan tidak keluar dari konteks yang dicanangkan di dalam tujuan penelitian sehingga alur bahasan terasa konsintesinya dengan judul.

Bab 6. Kesimpulan dan Saran.

Pada bagian akhir suatu KTI harus disajikan kesimpulan dan saran. Dan dalam penyajiannya kesimpulan dan saran harus dipisahkan.

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan merupakan : (a) pernyataan singkat dan akurat yang didasarkan dari hasil pembahasan, (b) Jawaban terhadap permasalahan penelitian dan sebaiknya harus berkorespondensi dengan tujuan penelitian.

6.2 Saran

Saran merupakan pengalaman dan pertimbangan penulis yang ditujukan untuk; (a) peneliti dalam bidang sejenis yang inginmelakukan penelitian lanjutan, (b) kebijkaan praktis, (c) perbaikan metoda yang ada.

Bagia Akhir:

Daftar Kepustakaan.

Lampiran.

5.3.2 Non-Mainstream

Pada dasarnya bahwa bentuk penulisan KTI yang menggunakan pendekatan non-mainstream ini jauh lebih bebas dan fleksible bila dibandingkan dengan pendekatan mainstream. Bentuk yang dipaparkan di bawah ini adalah salah satu variasi dari banyak model yang mungkin dapat dibuat oleh penulis. Dengan demikian bentuk yang disajikan di bawah ini bukan merupakan bentuk baku, tetapi hanya merupakan ilustrasi atau rambu-rambu yang dapat dijadikan rujukan bagi penulis untuk berkreasi membuat bentuk sendiri secara sistimatis dan rasional. Jumlah maksimal Bab yang ditulis juga dapat dibatasi, tergantung dari kreativitas penulis. Ilustrasi dasar dari bentuk penulisan KTI tersebut adalah sebagai berikut:

Bab 1. PENDAHULUAN

Page 13: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

13

1.1 Bahwa penelitian yang akan dilakukan saat ini diantara penelitian sebelumnya.

1.2 Berbagai reasoning yang menjastifikasi bahwa penelitian ini perlu dan penting untuk dilakukan.

1.3 Kontribusi yang akan diberikan oleh penelitian ini pada ilmu pengetahuan.

1.4 Identifikasi dan perumusan permasalahan.1.5 Tujuan penelitian.

Bab 2. (Judul bab ini bebas, sepenuhnya tergantung pada kreativitas penulis untuk memberi judul. Contoh bab ini berisikan :

2.1 Asumsi filosofis dari penelitian yang akan diadakan.2.2 Deskripsi kritis tentang ”Teori” (dari disiplin ilmu penegtahuan

yang berbeda dengan yang sedang yang diteliti saat ini) yang akan digunakan sebagai alat ab\nalisis dalam penelitian yang akan dilakukan (Catatan: ”Teori” ini dapat juga ditulis dalam bab tersendiri, misalnya di bab untuk menjelaskan secara lebih rinci).

2.3 Berbagai alasan mengapa teori tersebut digunakan sebagai alat analisis.

Metode penelitian yang meliputi:2.3.1 Unit of Analysis: Menjelaskan dan memberikan berbagai

alasan mengapa unit of analysis ini yang dipilih dalam penelitian yang akan dilakukan saat ini.

2.3.2 Teknik koleksi data. Menjelaskan dan memberikan berbagai alasan mengapa teknik-teknik tertentu digunakan dalam mengoleksi data, termasuk penentuan informan dan karakternya.

2.3.3 Teknik Analysis Data. Menjelaskan bagaimana ”Teori” di atas (dari disiplin ilmu pengetahuan yang berbeda dengan yang sedang diteliti saat ini) digunakan untuk menganalisis data yang sudah dikumpulkan.

Bab 3.(Judul bab ini bebas, sepenuhnya tergantung pada kreativitas penulis untuk memberi judul). Bab ini biasanya berisikan

3.1 Analisis dan kritik terhadap penelitian sebelumnya atau teori yang mendasari topik penelitian yang akan dilakukan saat ini (bukan teori yang akan digunakan sebagai alat anbalisis seperti pada bab 2 di atas).

3.2 Deskripsi tentang berbagai kelemahan yang mungkin ada atas penelitian sebelumnya atau teori ini jika dipraktekkan pada masyarakat atau perusahaan atau keadaan dimana penelitian ini akan dilakukan.

Bab 4. (Judul bab ini bebas, sepenuhnya tergantung pada kreativi-tas penulis untuk memberi judul). Bab ini berisikan :

Page 14: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

14

4.1 Diskripsi kritis terhadap masyarakat atau perusahaan atau keadaan (social setting) dimana penelitian ini dilakukan.

4.2 Analisis/sintesa terhadap data yang telah dikumpulkan oleh peneliti dengan menggunakan pisau analisis Teori yang telah disajikan pada bab 2 di atas.

Bab 5. (Judul bisa bebas, sepenuhnya tergantung pada kreativitas penulis/peneliti untuk memberi judul) Bab ini berisikan:Analisis/sintesa terhadap data yang telah dikumpulkan oleh peneliti dengan menggunakan pisau analisis teori yang telah disajhikan pada bab 2 di atas.

Bab 6. dan seterusnya: (Judul Bab ini bebas, sepenuhnya tergantung pada kreativitas Penulis/Peneliti untuk memberi judul). Bab ini berisi:

Analisis/sintesa terhadap data yang telah dikumpulkan oleh peneliti dengan menggunakan pisau analisis Teori yang telah disajikan pada bab 2 di atas.

Bab n: (Judul bab ini bebas, sepenuhnya tergantung pada

kreativitas penulis/peneliti untuk memberi judul). Bab ini berisi :

1. Formulasi atau deskripsi (kritis) atas temuan penelitian2. Diskripsi tentang perbedaan mendasar atas hasil formulasi dari

temuan penelitian ini dengan teori pendahulunya.

Bab n + 1: Bab Penutup. Bab ini berisikan:

1. Kesimpulan.2. Saran dan Implikasi.

Bentuk KTI di atas, adalah bentuk yang tidak mengikat yang pada intinya berisi Pendahuluan, metodologi Penelitian, Pembahasan, dan Penutup. Penulis dapat secara bebas merefleksikan pemikirannya sesuai dengan pendekatan paradigma yang dipilih.

Beberapa acuan lain yang perlu diperhatikan adalah:

a. Tiap bab dapat ditulis dalam bentuk artikel lepas. Secara umum artikel lepas berisi: Pendahuluan, Pembahasan dan Penutup.

b. Masing – masing bab dan sub-bab diberi judul dengan phrase yang bebas dan tidak kaku (sepenuhnya tergantung pada kreativitas penulis untuk memberi judul).

c. Contoh konkrit dari teknik penulisan KTI dengan pendekatan non-mainstream ini misalnmya dapat dilihat pada: Triyuwono (1995 atau 2000) dan Sukoharsono (1995).

6. Teknik Penulisan Daftar Kepustakaan

Page 15: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

15

6.1 SUMBER DARI BUKU :

Abruzzie, A, 1996, Work, Workers, and Work Measurement : New York: Columbia Universiy Press: Columbia University Press.

Adler, A, 1984, Production Management New York: Harcourt Brace and World, Inc.

……………, 1976, Man and Machin. New York: Ronald Press Co.Barnes, R.M., and R.B Andrews, 1955, Perfomance Sampling. Los Angeles:

University ofCalifornia.Chapanis, A., W.R. Ganer, and C.T.Morgan, 1989, Human Factors in System

Design, New York: John Wiley & Sons, IncCurrin, G.M., et al , 1991, Princile of Automatio. New York: The McMillan

Company.Cymascov, W., 1952, Production ngneering, Edited by S.E Morison, New York:

Alfred A. Knofnf.Grabbe, E.M. (e), 1997, Autootion in Business and Industry, New York: John Wiley

& Sons, INC.

B. SUMBER DARI BUKU BEBERAPA JILID.

Barton, A.H, et al, 1994, Hand Book of Robotic Instrument, Design and Applications. Vol. II. Edited by Gardner Lindzey. Massachusetts: Addison-Wesly Publishing Company.

Chein, I., et al, 1991, Research Methods in Sytem Design: Basic Principles. Vol. I Eited by Jahoda, M., M. Deutch and S.W. Cook. New York: The Dryden Press.

C. SUMBER DARI PENERBITAN PEMERINTAH, LEMBAGA-LEMBAGA ILMIAH DAN ORGANISASI-ORGANISASI YANG LAINNYA.

R.I. Pejabat Presiden, 1966—(Soeharto), 1966, Laporan dan Penjelasan pada Pembukaan Sidang Umum Ke-V MPRS, Jakarta, 21 Maret 1968. Seri Amanat No. 5 Departemen Peerangan RI.

……………, Pejabat Presiden 1966.. (Soeharto), 1968, Pola Dasar Progam Umum Nasioal da Pola Dasar Renana Pembangnuan Lima Tahun: Lampiran Penelasan Pd. Presiden di depan BP-MPRS, 29 Pebruari 1968.

.............., Majelais Permusyawaratan Rakyat, 1983, Hasil-Hasil Sidang Umum MPR pada tahun 1982, Dilampri Undag-Undang Dasar 1945. Penerbitan MPR No. 7.

U.S Deparment of Health, Educaton and Welfare, 1983, Administraon of Public Laws 874 and 815. Thirthenth Annual Report of the Commissioner of Eucation, June 30, 1983. Washington: U.S Go. Printing Office.

D. SUMBER DARI JURNAL BULETIN, MAJALAH DAN TERBITAN BERKALA YANG LAIN.

Atkinson, J. W, 1983, The Acievement Motive and Rcall of Interrpted and Completed Tasks. Journal of Psychlogy. No 46: 381-390.

BellisJones, Robin and Nick Develin, 1992, Activity-Based Cost Management Accountant Digest. (Spring): 1-36.

Cannon, W.B., and A.C, Washburn, 1997, An Explanation of Fuzzy Logic, American J. Robotic. No. 29: 441-454.

Page 16: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

16

Gill, M., 1989, The Present State of Psychoanalytic Theory. Journal of Abnormal, Social Psychology. Vol. 58: 1-8.

Kaplan, Robert S. 1988. One Cost System Isn’t Enough, Harvard Business Review. (January/Febrary): 61-66.

E. SUMER DARI KORAN.

Aditya W.J, 2004, Pengelolaan Kelautan berbasis Pengetahuan. Harian Umum Republika, 25 Januari 2007. h.25.Kompas [Jakarta], 21 April 1994

F. KOLEKSI KARANGAN DAN KARYA-KARA ILMIAH.

Brajanagara, S. (penghimpun), 1982, Himpunan Karangan Dr. Rajiman Wedyadiningrat. Himpunan Mantra-mantra Jawa Kuno, Yogyakara: Percetakan Kanisiaus.

G. ARTIKEL DALAM ENSIKLOPEDI.

Boorsch, J, 1980, Nationl Defence, Encyclopedia Americana. Vol. XI: 613-20, New York: Amercana Corpoation.

H. Pustaka berupa bulletin dimana nama penulis adalah instansi, tidak ada nomor halaman.

UNEF, 1993, United National Environment Program : Environmental Data Report, 1993 – 1999. Blackwell Publishers, Oxford, UK.n.p.

Keterangan:

1. Daftar Kepustakaan diketik dengan 1 (satu) Spasi. Huruf pertama dari garis masing-masing kepustakaan diketik tepat pada garis tepi kiri, tanpa indensi, dan baris-baris berikutnya digunakan indensi tujuh ketukan huruf atau 1 (satu) tab.

2. Jarak antara masing-masing kepustakaan adalah dua spasi tunggal

3. Nama penulis ditulis menurut abjad.

4. Nomor urut tidak dierlukan untuk daftar kepustakaan.

5. Penulisan nama dimulai denga nama keluarga (Surname/family name) diikuti dengan nama depan (given/first name). Penulisan naa engarang dari bangsa atau suku bangsa yang tiak mempunyai budaya nama keluarga, dimulai dengan nama terakhir (last name) dan diikuti dengan nama pertama (first name).

6. Penulis yang mempnyai nama keluarga ganda (compound family names) tetap ditulis dengan nama keluarganya terlebih dahulu, Contoh: Henry Campbell-Banneran ditulis Campbell-Bannerman, Henry.

7. Pustaka yang ditulis oleh penulis yang lebih dari satu, maka hanya penulis pertama saja yang namanya dimulai dengan nama keuarga /nama depan sedangkan penulis kedua ditulis seperti biasa, contoh: Robert S. Kaplan and Robin Cooper ditulis Kaplan, R.S. and R Cooper.

8. Pustaka yang ditulis oleh nama ebih dari satu orang sampai tiga orang, harus ditulis lengkap semua nama penlisnya, dengan aturan sperti

Page 17: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

17

disebutkan pada point g di atas. Pustaka yang ditulis lebih dari tiga orang cukup disebutkan nama penulis pertama diikuti dengan et al. Contoh : Johnson, C. H. et al 1997 ....dst.

9. Pustaka berupa buku, unsur yang ditulis adalah: nama pengarang, tahun, judul buku ditulis dengan huruf miring (italics), diikuti edisi (kalau ada), nama kota, nama penerbit. Tanda baca yang dipakai diantara nama, tahun, judul dan seterusnya adalah titik (.), kecuali setelah nama kota diikuti tanda baca titik dua (:)

10. Pustaka berupa jurnal, unsur yang ditulis adalah : nama pengarang, tahun, judul tulisan/artikel, nama jurnal (diketik italics), halaman jurnal. Bulan atau misim penerbitan, dan volume jurnal diketik diantara tanda kurung. Tanda baca yang dipakai diantara nama, tahun, judul dan seterusnya adalah titik (.)

11. Pengarang yang menulis lebih dari satu pustaka tidak perlu ditulis lengkap cukp dengan tanda dash (------). Pustaka dengan angka tahun lebih muda biasanya ditulis lebih dahulu. Misalnya 1998, kemudian 1997, dan seterusnya

12. Pengarang yang hanya berlaku sebagai editor harus ditulis secara jelas bahwa yang bersangkutan adalah editor dalam tanda kurung, contoh:

Wahyono, Padmo (Editt), 1984, Undang – unang Perpajakan, jakarta: Ghalia Indonesia.

13. Buku terjemahan harus diungkapkan secara jelas sebagai terjemahan.Contoh:

14. Heckert, JB., J.D. Wilson, and J.B Cambell, 1986, Controllership: Tugas Akuntan manajemen. Terjemahan. Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit Erlangga.

I. Sumber dari Internet.

Nama Pngarang. Tahun (kalau ada). Judul artikel. Halaman. WWW.abctech.comWitherspoon, A.M. and R Pearce, 1982, Nutrient and multispecies criteria standar

for the Chowan River, North Carolina. Report No. 187.www.2.ncsu.edu/weei/ reports/report187.html.May,28,2004.

Catatan: Cetak miring:

Huruf yang dicetak miring untuk menyatakan istilah asing, misalnya: et al.; Ibid; op.cit; curing; starter; trimming; dummy. Penulisan spesies miring (Rhizopus oryzae), sedangkan genus/famili tegak).

Pengulangan kutipan dengan sumber yang sama dilakukan dengan memakai notasi op.cit (opere citato dalam karya yang telah dikutip), loc. Cit (loco citato: dalam tempat yang telah dikutip dan ibid (ibidem: dalam tempat yang sama). Untuk pengumpulan maka nama pengarang tidak ditulis lengkap melainkan cukup nama familinya saja. Siranya pengulanagn dilakukan dengan tidak diselang oleh pengarang lain maka dipergunakan notasi ibid seperti contoh berikut:

Page 18: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

18

Ibid., p 131.n artinya kita mengulangi dari karangan B. Suprapto seperti tercantum dalam catatan kaki nomor 12 meskipun dengan nomor halaman yang berbeda. Sekiranya kita mengulang kutipan M. Sastropraja dalam catatan kaki nomor 11 terhalang oleh karangan B. Suprapto, maka kita tidak mempergunakan ibid. Melainkan loc.cit seperti contoh berikut :

Satropraja, loc cit :Ulangan dengan halaman yang berbeda dan telah diselang oleh pengarang lain ditulis dengan mempergunakan op. Cit :Contoh: Wilarojo, op. Cit., p.12

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi, 1998, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi IV, Penerbt Rineka Cipta, Jakarta.

Christensen, 1992, Population and Sample, New York: Mc Graw Hill Book Inc. Company

Departemen Peindustrian, 2004, Himpunan Peraturan Jabatan Fungsional Penyuluh Industri dan Perdagangan, Un-Published, Jakarta.

Kerlinger F.N., 2000, Foundation of Bahevioral Research, Third Edition, CBS, College Publishing, Japan.

Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 3 Tahun 2006, Pedoman Pelaksanaan Orasi Ilmiah Widyaiswara, Penerbit Khussu, Jakarta.

Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.

Sitohang Sonang, 2006, Pengaruh Tata Kelola Kebijakan Pembinaan Pemerintah Terhadap Kinerja dan Struktur Usaha Sub Sektor Industri Kecil Penggerak Ekonomi Daerah di Provinsi Sumatera Utara, Jurnal Ekuitas, Vol.2 No 6 pp. 63-75

---------------------

Page 19: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

19

PROPOSAL PENELITIAN

1. Pengertian :Proposal penelitian atau usulan penelitian:

Rencana kerja dari suatu kegiatan penelitian tentang fenomena dalam suatu bidang ilmu.Dokumen perencanaan penelitian yang akan dilaksanakan. Merupakan langkah pertama peneliti untuk secara sistematis mendeskripsiskan ide, tujuan, rencana metode, analisis yang digunakan, dan manfaat penelitian yang diharapkan.Dokumen penting yang secara sistematis mendokumentasikan semua ide dan rencana penelitian sehingga tidak mudah terlupakan, tidak mudah berubah tanpa alasanilmiah, dan menjadikan penelitian sebagai aktivitas ilmiah yang mempunyai tujuan dan berlandaskan kaidah-kaidah ilmiah.

2. Pentingnya Proposal :

Page 20: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

20

Arikunto, (2005:1) mengatakan bahwa, tanpa proposal, ide & rencana hanya ada di benak, karena satu dan lain hal mudah terlupakan atau berubah-ubah. Atau penelitian akan terkesan sebagai aktivitas semena-mena tanpa arah dan tujuan.

Kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penlaran manusia (rasional), kemudian cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan (empiris), dan bisa dikatakan ilmiah kalau proses yang digunkan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis (sistematis).

Data yang diperoleh melalui penelitian adalah data empiris yang mempunyai kriteria yaitu memiliki validitas (derajat ketepatan antara data yang sesunguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti) selain data juga harus reliable dan objektif. 

Reliabel berkenaan dengan derajat keajegan data dalam interval waktu tertentu sedangkan objektifitas berkenaan dengan interpersonal agreement (kesepakatan antar banyak orang).

Penelitian juga harus memiliki arah yang jelas dan secara umum tujuan penelitian terdiri dari

Penemuan, data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui.

Pembuktian, data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi.

Pengembangan, untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.

Melalui penelitian manusia dapat menggunakan hasilnya secara umum data yang diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.

3. Berdasarkan Keilmiahan

Page 21: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

21

3.2.1 Penelitian Ilmiah

Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (Mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan. Ada dua kriteria dalam menentukan kadar/tinggi-rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu:

a. Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang diteliti:

b. Kemampuan untuk meramalkan: sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat/waktu lain;

3.2.2 Ciri-ciri penelitian ilmiah adalah:Purposiveness, fokus tujuan yang jelas;Rigor, teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik;Testibility, prosedur pengujian hipotesis jelasReplicability, Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis;Objectivity, Berdasarkan fakta dari data aktual : tidak subjektif dan emosional;Generalizability, Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna;Precision, Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat;Parsimony, Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya.

 

3.2.3 Penelitian Non ilmiah

Tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah ilmiah:Berdasarkan Spesialisasi Bidang (ilmu) garapannya : Bisnis (Akunting, Keuangan, Manajemen, Pemasaran), Komunikasi (Massa, Bisnis, Kehumasan/PR, Periklanan), Hukum (Perdata, Pidana, Tatanegara, Internasional), Pertanian (agribisnis, Agronomi, Budi Daya Tanaman, Hama Tanaman), Teknik, Ekonomi (Mikro, Makro, Pembangunan), dll.Berdasarkan dari hadirnya variabel (ubahan) : variabel adalah hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap, yang menunjukkan variasi baik kuantitatif maupun kualitatif. Variabel : masa lalu, sekarang, akan datang. Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan / menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah penelitian deskriptif ( to describe = membeberkan/menggambarkan). Penelitian dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang adalah penelitian eksperimen.

Page 22: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

22

3.2.4 Penelitian dikatakan baik bila :1. Purposiveness, Tujuan yang jelas;2. Exactitude, Dilakukan dengan hati-hati, cermat, teliti;3. Testability, Dapat diuji atau dikaji;4. Replicability, Dapat diulang oleh peneliti lain;5. Precision and Confidence, Memiliki ketepatan dan keyakinan jika

dihubungkan dengan populasi atau sampel;6. Objectivity, Bersifat objektif;7. Generalization, Berlaku umum;8. Parismony, Hemat, tidak berlebihan;9. Consistency, data/ungkapan yang digunakan harus selalu sama bagi

kata/ungkapan yang memiliki arti sama;10. Coherency, Terdapat hubungan yang saling menjalin antara satu bagian

dengan bagian lainnya.

4 MANFAAT PROPOSAL PENELITIAN

1. Proposal sangat berguna untuk penelitian yang membutuhkan dana besar sehingga dapat diajukan untuk mencari sponsor biaya.

2. Dengan proposal penelitian, peneliti memiliki arah (pedoman) dalam pelaksanaan penelitiannya nanti.

3. Proposal dapat juga dijadikan acuan untuk melakukan evaluasi bila terjadi hal-hal yang diluar rencana terjadi.

4. Proposal yang telah disetujui, memberikan proteksi bagi peneliti bila terjadi perubahan kegiatan yang tidak sesuai dengan persetujuan awal.

5. Manfaat pengembangan ilmu dan pembangunan

Page 23: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

23

6. Bila proposal disetujui berarti ada persamaan persepsi antara peneliti dengan sponsor atau dosen pembimbing.

5. ISI PROPOSAL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan dan Batasan Masalah 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian 1.3.2 Manfaat Penelitian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA2.1 Landasan Teori2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu.

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN3.1Kerangka Proses Berfikir3.2Kerangka Konseptual Penelitia3.3Hipotesis penelitian

Page 24: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

24

Teori Dalam kegiatan ilmiah, dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu masalah haruslah menggunakan pengetahuan ilmiah (ilmu) sebagai dasar argumentasi dalam mengkaji persoalan. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh jawaban yang dapat diandalkan. Sebelum mengajukan hipotesis peneliti wajib mengkaji teori-teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan masalah yang diteliti yang dipaparkan dalam Landasan Teori. Untuk tesis dan disertasi, teori yang dikaji tidak hanya teori yang mendukung, tetapi juga teori yang bertentangan dengan kerangka berpikir peneliti.

2.1 Kajian Teoritis Pengkajian dan penelusuran berbagai teori adalah dalam rangka menentukan teori dasar yang akan digunakan peneliti untuk meneliti variabel yang dikonstruksikan. Setiap variabel yang akan diteliti seyogyanya memiliki kontruksi dasar teori. Hal ini sangat penting karena untuk selanjutnya (dalam penelitian kuantitatif) teori yang digunakan akan menentukan arah penelitian tersebut, baik menyangkut instrumentasi yang digunakan (dalam proses perancangan maupun validasinya), perumusan hipotesisnya, maupun

Page 25: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

25

tahapan verifikasinya. Setelah peneliti mengemukakan teori-teori yang berhubungan dengan variabel yang diteliti (masalahnya) maka ia dapat mendeduksikan konsep-konsep yang terdapat di dalamnya. Setiap teori berisi konsep, karena itu konsep tersebut harus dijelaskan di dalam bagian ini agar orang mengetahui dasar atau inti teori tersebut. Dalam bagian ini sering digunakan diagram-diagram untuk menjelaskan konsepnya.Seiring dengan hal di atas, kajian hasil-hasil penelitian yang relevan merupakan suatu langkah penting untuk memperkaya pengetahuan peneliti. Dalam kasanah metodologi antara kajian teori dengan kajian empirik tersebut adalah koheren. Kajian-kajian tersebut (baik teori-empirik) merupakan modal argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai faktor yang saling mengkait dan membentuk konstelasi yang dapat dirumuskan dalam kerangka berpikir, yang disusun secara rasional berdasarkan premis-premis ilmiah yang telah teruji kebenarannya dengan memperhatikan faktor-faktor empiris yang relevan.

Terdiri dari sub-bab atau anak sub-bab yang disusun berdasar teori yang relevan dengan Tulisan Ilmiah.2.2 Kerangka Konseptual Pada bagian ini diperlihatkan kaitan antar variabel yang akan diteliti sesuai dengan teori atau fakta lapangan yang diperkuatnya.2.3 Hipotesis Hipotesis adalah praduga ataupun asumsi yang harus diuji melalui data atau fakta yang diperoleh melalui penelitian. Dengan demikian hipotesis merupakan penuntun bagi peneliti dalam menggali data yang diinginkan. Sekalipun demikian perlu diingat bahwa peneliti harus senantiasa memegang teguh prinsip obyektif agar jangan timbul “bias” dalam pencarian data. Hipotesis merupakan jawaban sementara atau dugaan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan, yang pada hakikatnya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan. Secara konsep, hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Secara statistik hipotesis merupakan pernyataan mengenai keadaan parameter yang akan diuji melalui statistik sampel. Hipotesis biasanya juga mengandung prediksi, dan ketepatan prediksinya akan sangat tergantung kepada tingkat kebenaran dan ketepatan landasan teori yang mendasarinya. Secara umum hipotesis sebenarnya menyangkut dua hal yaitu tentang hubungan dan tentang perbedaan, tetapi perumusannya dapat beraneka ragam. Dalam penelitian kuantitatif yang paling perlu diperhatikan adalah jenis rumusan hipotesis tersebut, apakah suatu hipotesis dirumuskan secara direksional atau non direksional. Hal ini penting diperhatikan karena menyangkut uji signifikansi yang akan diterapkan, yaitu; uji satu arah (one tail) untuk hipotesis direksional, atau uji dua arah (two tail) untuk hipotesis nondireksional, di samping kedua jenis rumusan hipotesis dimaksud akan menuntut arah kajian teori yang berbeda.

Page 26: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

26

Menurut fungsinya hipotesis terdiri dari hipotesis teoretik dan hipotesis penelitian. Perlu disadari bahwa penelitian kuantitatif bertujuan untuk menguji teori yang sudah ada. Teori tersebut kemudian dirumuskan ke dalam hipotesis untuk diuji dengan sampel yang ditentukan oleh peneliti. Hipotetsis yang diuji dalam penelitian adalah hipotesis nol. Hipotesis nol pada hakekatnya adalah hipotesis yang menyatakantidak ada hubungan   atau tidak ada perbedaan (hypotesis of no relation, hypotesis ofno difference). Peneliti dalam hubungan ini mempunyai praduga atau asumsi bahwa data yang diperolehnya akan menunjukkan sebaliknya. Karena itu hipotesis penelitian akan menyatakan gagasan sebaliknya, yaitu: ada hubungan atau ada perbedaan.

Berdasarkan pengertian di atas muncul tiga macam pendapat diantara para peneliti, yaitu: (1) karena hipotesis nol bunyinya selalu sama untuk semua penelitian, maka hipotesis nol tidak perlu disebutkan dalam usaha penelitian, (2) karena hipotesis penelitian dapat diketahui dari hipotesis nol dan karena hipotesis nol adalah hipotesis yang diuji, maka hipotesis penelitian tidak perlu dicantumkan dan hanya hipotesis nol yang dicantumkan, dan (3) adalah mencantumkan kedua jenis hipotesis tersebut baik dalam rumusan narasi maupun dalam rumusan statistiknya. Dalam prakteknya ketiga pendapat tersebut digunakan tanpa masalah, dengan demikian peneliti boleh memilih salah satu dari ketiga pendekatan tersebut dan menggunakannya secara konsisten.Seperti disebutkan di atas, menurut sifatnya, hipotesis penelitian dapat berupa hipotesis yang mengarah (directional) dan dapat juga berupa hipotesis yang tidak mengarah (non-directional). Hipotesis yang mengarah menunjukkan arah asumsi penelitian, misalnya; semakin tinggi IQ peserta didik, semakin tinggi prestasi belajarnya. Sebaliknya hipotesis yang tak mengarah menunjukkan tidak adanya arah asumsi peneliti, misalnya; terdapat perbedaan antara kelompok x dengan kelompok y, tanpa menyebutkan yang mana lebih tinggi.Menurut bentuknya; hipotesis dapat berupa pernyataan simbolik dan pernyataan verbal. Dalam usulan penelitian kedua bentuk hipotesis ini harus dicantumkan. Contoh-contoh:2.3.1 Penelitian eksperimen :

Hipotesis StatistikHipotesis nol: H0 : N1 = U2

Hipotesis alternatif : H1 : N1 > U2

Hipotesis penelitianHipotesis nol : Kelompok X sama prestasinya dengan Y

Hipotesis penelitian : Kelompok X lebih tinggi prestasinya dari pada kelompok Y

2.3.2 Penelitian deskriptif

Page 27: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

27

Hipotesis StatistikHipotesis nol : H0 : rxy = 0Hipotesis alternatif : H1 : rxy > 0Hipotesis penelitian

Hipotesis nol : H0 : Tidak terdapat hubungan (korelasi) antara variabel x dengan variabel y. 

Hipotesis penelitian   : Terdapat hubungan (korelasi) antara variabel x dengan variabel y

Hipotesis dirumuskan berdasarkan kerangka konseptual yang selanjutnya harus diuji kebenarnnya melalui analisis data penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN3.1 Obyek Penelitian

3.1.1 Sumber pengumpulan data 3.1.2 Metode pengumpulan data

3.2 Data dan Variabel 3.2.1 Jenis data 3.2.2 Pengukuran variabel

Variabel dapat diartikan sebagai suatu totalitas gejala atau obyek pengamatan yang akan diteliti. Maka dari itu dilihat dari fungsinya, variabel dapat diklasifikasikan menjadi : variabel bebas (prediktor), variabel kontrol, variabel moderator, variabel penyela dan variabel tergantung (kriterium). Bila variabel ini digambarkan dalam suatu model (konstelasi) penelitian nantinya, penempatan (klasifikasi) variabel sangat ditentukan dari paradigma teori yang melandasinya, dan untuk itulah sangat diperlukan wawasan, pengalaman dan ketelitian serta keterampilan peneliti.Mengenai perumusan definisi variabel, menyangkut perumusan definisi konsep variabel dan menyangkut pula perumusan definisi operasional variabel tersebut. Perumusan definisi konsep variabel harus konsisten dengan simpulan teori yang mendasari penelitian variabel bersangkutan, biasanya menyangkut masalah pengertian variabel tersebut secara definitif, dimensi dan indikator yang melingkupi variabel tersebut. Sedangkan definisi operasional variabel, menyangkut pengukuran variabel tersebut, dan pernyataan pringkat/skala data yang dikumpulkan (nominal, ordinal, interval, atau rasio). Definisi operasional variabel ini akan sangat menentukan bagaimana suatu instrumen variabel itu dirancang, dan bagaimana rancangan data tersebut dikumpulkan, dan hal tersebut akan memberikan arah bagaimana formula analisis yang akan digunakan.Bila ditelusuri lebih jauh, bermacam-macam cara dapat digunakan untuk menyusun definisi operasional, dan antara lain adalah : (a) pola I, yaitu definisi yang disusun berdasarkan atas kegiatan-kegiatan (operasi) yang harus dilakukan agar hal yang didefinisikan itu terjadi, contoh : pembelajaran model jigsaw adalah pembelajaran yang dikelola dengan langkah-langkah

Page 28: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

28

umum sbb……Hasil pembelajaran tersebut dilihat pada prestasi belajar peserta didik, yang diukur melalui tes, dan data yang dikumpulkan dalam skala interval. (b) pola II, yaitu definisi yang disusun atas dasar bagaimana hal yang didefinisikan itu beroperasi, contoh: Inteligensi adalah kemampuan potensial yang dimiliki oleh peserta didik yang berpengaruh terhadap cara pemecahan masalah yang dihadapi secara cepat, tepat dan adequat. Inteligensi peserta didik diukur melalui tes inteligensi standard progresive matriks dan data yang dikumpulkan dalam skala interval. dan (c) pola III, yaitu definisi yang dibuat berdasarkan atas bagaimana hal yang didefinisikan itu tampak, contoh : kecemasan terhadap sekolah adalah penolakan untuk pergi belajar di sekolah. Kecemasan terhadap sekolah diukur dengan observasi atau wawancara, dan data yang dikumpulkan dalam skala nominal (sangat cemas, cemas dan kurang cemas).3.3 Metode AnalisisPada bagian ini diuraikan jenis analisis statistik yang digunakan. Dilihat dari metodenya, ada dua jenis statistik yang dapat dipilih, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Dalam statistik inferensial terdapat statistik parametrikdan statistik nonparametrik. Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis data yang dikumpulkan dengan tetap berorientasi pada tujuan yang hendak dicapai atau hipotesis yang hendak diuji. Oleh karena itu, yang pokok untuk diperhatikan dalam analisis data adalah ketepatan teknik analisisnya, bukan kecanggihannya. Beberapa teknik analisis statistik parametrik memang lebih canggih dan karenanya mampu memberikan informasi yang lebih akurat jika dibandingkan dengan teknik analisis sejenis dalam statistik nonparametrik. Penerapan statistik parametrik secara tepat harus memenuhi beberapa persyaratan (asumsi), sedangkan penerapan statistik nonparametrik tidak menuntut persyaratan tertentu. 

Di samping penjelasan tentang jenis atau teknik analisis data yang digunakan, perlu juga dijelaskan alasan pemilihannya. Apabila teknik analisis data yang dipilih sudah cukup dikenal, maka pembahasannya tidak perlu dilakukan secara panjang lebar. Sebaliknya, jika teknik analisis data yang digunakan tidak sering digunakan (kurang populer), maka uraian tentang analisis ini perlu diberikan secara lebih rinci. Apabila dalam analisis ini digunakan komputer perlu disebutkan programnya, misalnya SPSS for Windows.BAB IV DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN4.1 Deskripsi DataBerisi serangkaian data yang berhasil dikumpulkan, baik data pendukung seperti latar belakang lembaga / instansi yang diteliti, struktur organisasi dan sebagainya serta data utama yang diperlukan untuk pengujian hipotesis. Data-data tersebut harus dideskripsikan secara sistematis.4.3 PembahasanBagian ini berisi pembahasan tentang hasil penelitian sesuai dengan acuan dan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Bagian pembahasan ini

Page 29: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

29

memperlihatkan ketajaman dan keluasan wawasan penulis mengenai permasalahan yang dikajinya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulan5.2 Saran

BAB VKesimpulan dan Saran

Kesimpulan : 1. Proposal penelitian merupakan usulan yang diajukan sebelum

melakukan penelitian.

2. Memperlihatkan kemampuan mahasiswa terhadap permasalahan yang akan diteliti dan pendekatan atau metode yang digunakan dalam penelitian tersebut.

3. Ruang lingkup proposal sesuai dengan bidang kajian akademis mahasiswa.

Saran : 1. Hendaknya proposal penelitian dibuat secara singkat dan jelas, agar

tidak diragukan lagi apa yang akan dilakukan peneliti.

2. Kemudian rancangan penelitiannya mengacu kepada permasalahan aktual dan memiliki kontribusi bagi pengembangan ilmu maupun kepentingan praktisi di lapangan.

Page 30: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

30

DAFTAR PUSTAKA

http://www.azuar.tripod.com/pedomanpenelitian.html

http://alifis.files.wordpress.com/2009/09/seri_mpf-02-pengembangan-proposal-penelitian.pdf

http://repository.binus.ac.id/content/D0222/D022289727.ppt

Manajemen penelitian : suatu pengantar, Prof.Dr. Suharsimi Arikunto, 2005:1)

http://skripsimahasiswa.blogspot.com/2011/01/menyusun-proposal-penelitian.html

http://www.infoskripsi.com/Resource/Jenis-jenis-Penelitian-Ilmiah.htmlhttp://profdantes.files.wordpress.com/2009/09/prosedur-penelitian-kuantitatif-di-poltekes.docx

Page 31: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

31

BAHAN AJARSTARTEGI PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :Dr. Sonang Sitohang, MM

Page 32: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

32

DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INDUSTRI

BALAI DIKLAT INDUSTRI REGIONAL VSURABAYA

2008

KATA PENGANTARKEPALA BALAI DIKLAT INDUSTRI REGIONAL V SURABAYA

Page 33: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

33

MATERI DISKUSI

STRATEGI MENULIS ARTIKEL / KTI DI JURNAL

Disampaikan Oleh :Dr. SONANG SITOHANG

Page 34: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

34

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN R.IPUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INDUSTRI

BALAI DIKLAT INDUSTRI REGIONAL V SURABAYA2010

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Peranan perguruan tinggi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi

tidak saja berasal dari kontribusi lulusannya yang bermutu, akan tetapi juga dari hasil penelitiannya yang relevan terhadap pegembangan keilmuan dan kebutuhan pembangunan. (Dikti:2006)

Untuk menghasilkan penelitian yang berbobot dituntut para dosen harus melakukan penelitian secara profesional/kompeten

1.2 Tujuan : Untuk berbagi pengalaman dengan para dosen yang berminat untuk menlis artikel di jurnal.

1.3 Metode : Diskusi dan tanya jawab (sharing pengalaman).

1.4 Ruang Lingkup Bahasan : Pengertian Artikel / Karya Tulis Ilmiah (KTI) serta strategi mempersiapkannya

untuk dipublikasikan melalui jurnal

2. ARTIKEL / KARYA TULIS ILMIAH

2.1 Pengertian : a. Artikel /Karya Tulis Ilmiah :

Karya Ilmiah dalam bentuk tulisan cetak maupun non cetak, yang disusun secara perorangan atau kelompok berisikan tentang penelitian / pengkajian suatu pokok bahasan atau pengembangan gagasan tertentu, dengan cara melakukan identifikasi, deskripsi, analisis dan memberikan konklusi atau rekomendasi (LAN:2008).

b. Karyatulis Ilmiah Populer: Karya ilmiah yang bertujuan memperkenalkan dan atau menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan eknologi yang bersifat kontemporer atau aktual dengan perumusan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat umum.

Page 35: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

35

c. Karyatulis Ilmiah yang terkait lingkup proses Pembelajaran : Karya ilmiah yang secara subtantif berkenaan dengan jenis, isi, dan bidang

program pembelajaran, dan proses penyelenggaraan pembelajaran

d. Karya Tulis Ilmiah yang terkkait dengan spesialisasi Dosen:Karya Ilmiah yang secara substantif berkenaan dengan bidang keahlian khusus, yang dimiliki seorang dosen sesuai dengan latar belakang pendidikan (rumpun keilmuan yang ditekuni) dan atau pengalaman kerja.

c. Penelitian adalah : Usaha untuk mendapatkan fakta baru yang bertujuan memperluas

tubuh ilmu pengetahuan. Atau Penelitian adalah proses kegiatan yang dilakukan secara sistimatis

mengikuti kaidah, prosedur dan metode ilmiah untuk memperoleh data dan atau informasi tertentu yang diperlukan dalam penguraian, pembahasan dan pembuktian asumsi atau pengujian hipotesis, serta menarik kesimpulan untuk kepentingan penembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan penerapannya di bidang tertentu.

2.2 Jenis KTI :1. BERDASARKAN TUJUAN :

Penelitian MurniPenelitian Terapan

2. BERDASARKAN METODE : Survey Ex Post Facto Eksperimen Naturalistic/Kualitatif Policy Research/Kebijakan. Action Research/Tindakan Evaluasi Sejarah/Historis.

3. BERDASARKAN TINGKAT EXPLANASI : Penelitian Deskriptif Penenlitian Komparatif Penelitian Assosiatif/ Hubu

ngan.

JENIS DATA & ANALISISData KuantitatifData KualitatifData Gabungan.

JENIS PENELITIAN DAN DATA

Page 36: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

36

2.3 Ciri-Ciri Penelitian Ilmiah.

Purposivenes, memiliki fokus tujuan yg jelas.

Rigor, teliti dan memiliki dasar teori dan desain metodologi yang baik

Testibility, prosedur pengujian hipotesis yg jelas

2.4 Tujuan Pokok Penelitian.

Tujuan Exploratif (tujuan penemuan) yaitu menemukan sesuatu pengetahuan yang baru dlm bidang tertentu.

Tujuan Verifikatif (tujuan pengujian) yaitu menguji kebenaran sesuatu pengetahuan dlm bidang yg telah ada.

2.5 Peranan Penelitian

Pemecahan suatu masalah, dalam hal ini meningkatkan kemampuan utk menginterpretasikan fenomena-fenomena dr suatu masalah yg kompleks dan kait mengait.

Memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dlm bidang yg diajukan dlm hal ini meningkatkan kemampuan utk menjelaskan atau menggambarkan fenomena-fenomena dari suatu masalah.

Mendapatkan pengetahuan/ilmu baru, dlm hal ini menemukan sesuatu pengetahuan/ilmu yg baru.

3. Penilaian artikel layak dipublikasikan melalui Jurnal :

3.1 Artikel belum pernah dimuat dalam media cetak / jurnal lain.

Untuk itu penulis harus proaktif memantau jurnal yang artikelnya pernah diusulkan untuk dipublikasikan.dalam 2 atau lebih jurnal agar tidak terbit dalam waktu yang bersamaan (mubazir)

3.2 Isi artikel harus aktual, artinya:

a. Jika memungkinkan terkait dengan fenomena yang terjadi ditengah – tengah masyarakat saat ini baik ditingkat nasional maupun internasional.

b. Asli, merupakan hasil pemikiran penulis.

c. Perlu, yaitu: KTI memiliki urgensi karena diperlukan dan mempunyai nilai manfaat dalam bidang pengetahuan dan teknologi, termasuk pengembangan spesialisasi dosen

Page 37: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

37

d. Ilmiah yaitu: KTI didasari oleh kaidah-kaidah keilmuan yang memiliki struktur logika dan terbuka terhadap pengujian kebenaran

e. Konsistensi yaitu: KTI relevan dengan lingkup spesialisasi penulis

f. Objektif: yaitu penulis tidak boleh :

Mengganti fakta dengan dugaan

Menyembunyikan kebenaran dengan menggunakan makna ganda (ambiguitas)

Berbohong dengan mengacu data statistik

Memasukkan dugaan pribadi dalam karya tulisnya.

3.3 Judul tepat, singkat dan jelas :

Maksimum 14 kata

Mewakili / isi ringkas artikel

Bandingkan judul berikut :

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PENGRAJIN SENTRA INDUSTRI KECIL TENUN IKAT DI KABUPATEN LAMONGAN.

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PENGRAJIN SENTRA INDUSTRI KECIL TENUN IKAT

3.4 Abstract telah menggambarkan isi artikel : Abstract adalah deskripsi singkat tentang isi KTI secara keseluruhan

dengan memperhatikan sistimatika tulisan yang memuat judul, tujuan, metode penelitian,, analisis data,, temuan penelitian/kajian, kesimpulan dan saran serta kata kunci (key words).

Jumlah 150 s.d 200 kata Tidak perlu mencantumkan angka – angka

3.5 Kata kunci (keywors) harus dirumuskan dengan tepat

Hanya mencantumkan nama variabel yang diteliti

Mis: Pengaruh Kompensasi dan Supervisi Pimpinan serta Keterampilan Teknis terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT Jasa Abadi Surabaya

Kata Kunci : Kompensasi, Supervisi Pimpina, Keterampilan Teknis, Kepuasan kerja Karyawan.

3.6 Tujuan penulisan dinyatakan dengan jelas

Pointer tujuan sama dengan jumlah rumusan masalah

Page 38: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

38

Apabila judul seperti pada point 3.5 di atas maka tujuan penelitian adalah:

1) Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh secara simultan Kompensasi dan Supervisi Pimpinan serta Keterampilan Teknis terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT Jasa Abadi Surabaya

2) Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh secara parsial Kompensasi dan Supervisi Pimpinan serta Keterampilan Teknis terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT Jasa Abadi Surabaya

3) Untuk menganalisis dan mengetahui manakah diantara variabel Kompensasi dan Supervisi Pimpinan serta Keterampilan Teknis yang berpengaruh dominan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT Jasa Abadi Surabaya

3.7 Isi artikel memberi kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan atau praktik dalam dunia nyata

Sama dengan point 3.2 c

3.8 Khusus untuk KTI hasil Penelitian :

3.8.1 Tujuan penelitian dan rumusan masalah dinyatakan dengan jelas. Jika rumusan masalah ada 4 point tentunya tujuan ada 4 point, dan

hipotesis juga 4 point

3.8.2 Metode penelitian sesuai dengan tujuan penelitian :Berisikan : Jenis penelitian Populasi dan sampel Lokasi penelitian Instrumen penelitian Prosedur pengumpulan data Analisis data Uji Validitas Uji Reliabilitas Uji Asumsi Klasik Uji Regresi Linear Berganda

3.8.3 Analisis data dilakukan secara memadai :

3.8.4 Pembahasan telah menjelaskan temuan penelitian dan cukup untuk membuat kesimpulan

3.8.5 Implikasi dan keterbatasan penelitian dinyatakan dengan jelas

Page 39: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

39

3.9 Diagram, gambar, dan Tabel cukup jelas dan fungsional

3.10 Seluruh pernyataan / uraian harus jelas dan tidak rancu

Sebutkan sumber (nama penulis, tahun, ), jika ingin melengkapi nomor halaman boleh dicantumkan tetapi harus konsisten untuk mencantumkannya mulai dari awal hingga akhir tulisan

3.11 Lebih dari 80% pustaka yang diacu adalah terbitan sepuluh

tahun terakhir. Jika bisa diupayakan 40 acuan dari jurnal.

Jika tulisan dibuat tahun 2010, maka pustaka sebaiknya diambil mulai tahun 2000

Apabila jumlah pustaka sebanyak 50, maka sebaiknya 20 pustaka berasal dari jurnal baik nasional maupun internasional

3.12 Daftar Pustaka hanya memuat sumber yang diacu

Jika dalam uraian yang ada dalam bodi tulisan hanya tercantum 50 sebaiknya yang tercantum dalam daftar pustaka hanya 50 acuan

Jangan mencantum kan acuan yang tidak ada dalam tulisan dengan maksud untuk menambah jumlah daftar pustaka.

3.13 Panjang artikel cukup memadai (15 – 20 halaman) : Font 11 Jenis huruf Times New Roman Space 1 (single) Margin 4.3.3.3 Letter

3.14 Tidak ada lagi bagian yang perlu dikembangkan

Artinya kajian teoritis dan penelitian terdahulu yang digunakan, relevan untuk mendukung penelitian (tidak aa yang tertinggal) dengan maksud untuk mengurangi jumlah halaman.

3.15 Tidak ada lagi bagian yang perlu diringkas :

Artinya kajian teori dan penlitian terdahulu sesuai dengan keperluan penelitian.(jangan mencantumkan teori ataupun penelitian terdahulu yang tidak relevan dengan penelitian dengan maksud untuk menambah jumlah halaman

4 Rekomendasi :

Page 40: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

40

4.8 Artikel yang ditulis sesuai dengan acuan 3.1 s.d 3.15 di atas dapat dijamin akan dipublikasikan melalui jurnal terakreditasi setidak-tidaknya jurnal yang sudah memiliki ISBN.

4.9 Apabila terdapat beberapa hal yang belum sesuai dengan apa yang tercantum dalam point 3.1 s.d 3.15, maka naskah artikel dapat dengan segera diperbaiki langsung oleh penyunting. (Biasanya perbaikan yang menyangkut format dan bahasa saja).

4.10 Artikel yang memerlukan relatif banyak perbaikan tetapi masih dirasakan cukup baik untuk dipublikasikan oleh penyunting maka penulis harus memperbaiki terlebih dahulu sesuai dengan saran penyunting sampai artikel layak untuk dipublikasikan.

5 Artikel / KTI yang tidak dapat dipublikaskan

5.1 Tidak layak untuk dipublikasikan karena :

a. Artikel Tidak memenuhi kriteria dari point 3.1 s.d 3.15b. Artikel / KTI Tidak diperbaiki oleh penulis sesuai dengan waktu yang

ditentukanc. Artikel / KTI tidak sesuai dengan kompetensi Jurnal

5.2 Artikel / KTI merupakan hasil plagiasi, jiplakan atau disusun tidak jujur.

Catatan :

Artikel / KTI yang ditulis untuk keperluan angka kredit (kenaikan pangkat, sertifikasi), sebaiknya disesuaikan dengan kompetensi / mata kuliah yang diampu agar tidak mengalami banyak potongan oleh team penilai AK baik internal Universitas maupun DIKTI.

Page 41: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

41

JAMBSP ISSN 1829 - 9857

FORMAT PENILAIAN ARTIKEL

Judul : PENGARUH KOMPENSASI DAN SUPERVISI PIMPINAN SERTA KETERAMPILAN TEKNIS TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT JASA ABADI SURABAYA

NO URAIAN

Beri tanda Cek (√)

Ya Tidak Halaman

1 Artikel pernah dimuat dalam media cetak/jurnal lain *) √

2 Isi artikel sudah tidak aktual (out of date) *) √

3 Judul tepat, singkat dan jelas √

4 Abstract telah menggambarkan isi artikel

5 Kata kunci dipilih/dirumuskan dengan tepat

6 Tujuan penulisan telah dinyatakan dengan jelas

7 Isi artikel memberi kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan atau praktek dalam dunia nyata

8 Bagian ini khusus untuk artikel hasil penelitian

a.Tujuan penelitian dan rumusan masalah dinyatakan dengan jelas

b. Metode penelitian sesuai dengan tujuan penelitian

c. Analisis data telah dilakukan secara memadai

d. Pembahasan telah menjelaskan temuan penelitian dan cukup untuk membuat kesimpulan

e. Implikasi dan keterbatasan penelitian dinyatakan dengan jelas.

Jurnal Akuntansi, manajemen Bisnis dan Sekor Publik (JAMBSP)Alamat Redaksi : Jln. Menur Pumpungan 30 Surabaya 60118Tilp. (031) 5947505, 5947840, 5925512, 5925513Fax. (031) 5932218 E-mail : [email protected]

[email protected]

Jurnal Akuntansi, manajemen Bisnis dan Sekor Publik (JAMBSP)Alamat Redaksi : Jln. Menur Pumpungan 30 Surabaya 60118Tilp. (031) 5947505, 5947840, 5925512, 5925513Fax. (031) 5932218 E-mail : [email protected]

[email protected]

Jurnal Akuntansi, manajemen Bisnis dan Sekor Publik (JAMBSP)Alamat Redaksi : Jln. Menur Pumpungan 30 Surabaya 60118Tilp. (031) 5947505, 5947840, 5925512, 5925513Fax. (031) 5932218 E-mail : [email protected]

[email protected]

Page 42: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

42

9 Diagram, gambar, dan Tabel cukup jelas dan fungsional

10 Ada pernyataan /uraian yang tidak jelas atau rancu

11 Lebih dari 80% pustaka yang diacu adalah terbitan 10 tahun terakhir

12 Daftar Pustaka hanya memuat sumber yang diacu

13 Panjang artikel cukup memadai (15 – 20 halaman)

14 Ada bagian yang perlu dikembangkan

15 Ada bagian yang perlu diringkas

*) Jika jawabannya Ya, penilaian tidak dilanjutkan. Artikel tidak dapat dipublikasikan.

REKOMENDASI

Judul : PENGARUH KOMPENSASI DAN SUPERVISI PIMPINAN SERTA KETERAMPILAN TEKNIS TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT JASA ABADI SURABAYA

Surabaya, 27 Augustus 2010Penyunting,

Dr. Sonang Sitohang, SMI., MM

√ 1. Artikel dapat dipublikasikan tanpa perubahan

2. Artikel dapat dipublikasikan dengan perbaikan format dan bahasa yang telah dilakukan oleh penyunting. Perbaikan cukup dilakukan pada proses penyuntingan (Perbaikan ditulis langsung dalam lembar artikel dan perbaikan tersebut dikembalikan pada Ketua Penyunting

3. Artikel dapat dipublikasikan , tetapi penulis harus memperbaikinya terlebih dahulu sesuaidengan saran yang telah diberikan oleh penyunting (mohon diuraikan bentuk revisi pada lembar artikel, dan artikel yang telah direvisi dikembalikan kepada ketua penyunting)

4. Artikel tidak dapat dipublikasikan

Page 43: 02 Bahan Ajar Teknik Menulis Kti Hasil Penelitian Yogyakarta 2011

43

NIP 1952 1107 1977 03 1 001