001. portofolio budaya mutu

103
DOKUMEN PORTOFOLIO LOMBA BUDAYA MUTU SEKOLAH DASAR SD NEGERI KALIMULYA 4 KECAMATAN CILODONG KOTA DEPOK TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA DEPOK UNIT PELAKSANA TEKNIS PENDIDIKAN KECAMATAN CILODONG SEKOLAH DASAR NEGERI KALIMULYA 4 Alamat : Jalan Raya Kalimulya Kel Jatimulya Cilodong Kota Depok

Upload: omay-widyana

Post on 16-Apr-2017

777 views

Category:

Education


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: 001. portofolio budaya mutu

DOKUMEN PORTOFOLIOLOMBA BUDAYA MUTU SEKOLAH DASARSD NEGERI KALIMULYA 4

KECAMATAN CILODONGKOTA DEPOKTAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA DEPOKUNIT PELAKSANA TEKNIS PENDIDIKAN KECAMATAN CILODONG

SEKOLAH DASAR NEGERI KALIMULYA 4Alamat : Jalan Raya Kalimulya Kel Jatimulya Cilodong Kota Depok

Page 2: 001. portofolio budaya mutu

LEMBAR PENGESAHAN

DOKUMEN PORTOFOLIO BUDAYA MUTUSD NEGERI KALIMULYA IVKECAMATAN CILODONG KOTA DEPOK

PROVINSI JAWA BARAT

Disyahkan sesuai dengan hasil pengamatan, visitasi dan verifikasi

Pada hari ..................tanggal , ......... Februari 2016

MengesyahkanPengawas Sekolah,

IJAH SOPIAH, M.Pd.NIP. 196504301984102001

Kepala Sekolah,

LIA MULIA, S.Pd.NIP. 1962 0128 1982 04 2007

Mengetahui,Kepala UPT PendidikanKecamatan Cilodong,

Drs. EBENG DJAYADI SOFHYAN, M.Si Pembina Tk. I, IV/b

NIP. 19600302 198303 1 019

Page 3: 001. portofolio budaya mutu

IDENTITAS SEKOLAH

A. IDENTITAS SEKOLAH1. Nama Sekolah : SD NEGERI KALIMULYA 42. NPSN / NIS : 20.22.87.65 / 10.10.26.60.80.123. Tahun Berdiri : 19814. Izin Operasional : 5. Status Akreditasi/ Tahun : B / 20116. Koordinat : Bujur : E 106.8252200 Lintang : S -

6.4452007. Alamat Sekolah : Jalan Raya Kalimulya

a. Kelurahan : Jatimulyab. Kecamatan : Cilodongc. Kab/ Kota : Depokd. Provinsi : Jawa Barate. Kode Pos : f. Telp/ Fax. : g. E-mail : [email protected]. Website : -

B. Visi SekolahTerbentuknya Manusia Beriman, Bertakwa, Berilmu Pengetahuan, Berwawasan Teknologi dan Berbudaya

C. Misi Sekolah1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik terhadap

Tuhan Yang Maha Esa2. Meningkatkan kemampuan dasar siswa melalui ilmu

pengetahuan dan teknologi3. Menumbuhkembangkan nilai-nilai budaya bangsa

Page 4: 001. portofolio budaya mutu

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan

rahmat dan karunia-Nya sehingga Laporan Budaya Mutu Sekolah dapat diselesaikan.

Sekolah Dasar berbudaya Mutu adalah sekolah dasar yang memberikan layanan

prima yang merefleksikan budaya mutu. Budaya Mutu Sekolah Dasar tercermin pada

komponen-komponen: (1) pembelajaran dan ekstrakurikuler yang efektif dalam

pembentukkan karakter peserta didik, (2) kepemimpinan visioner dan manajemen

berbasis sekolah termasuk didalamnya sekolah bersih dan sehat (3) pengelolaan

perpustakaan mendukung keefektifan pembelajaran dan menumbuhkembangkan budaya

baca warga sekolah, dan (4) lingkungan sekolah yang merefleksikan kondisi bersih,

rapih, dan sehat.

Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan laporan ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas dengan kebaikan

yang berlipat ganda.

Walaupun demikian, kami juga sadar bahwa kami hanyalah manusia yang pasti

memiliki banyak kekurangan. Untuk itu, segala bentuk kritik dan saran dari berbagai

pihak sangat kami nantikan demi perbaikan untuk penyusunan laporan di masa datang.

Depok, 11 Februari 2016

Penyusun,

Page 5: 001. portofolio budaya mutu

DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN .............................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................... ii

IDENTITAS SEKOLAH ......................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. iv

DAFTAR ISI ............................................................................................................ v

I. PROFIL SEKOLAH

A. Pendahuluan ............................................................................................ 1

B. Visi dan misi sekolah ..............................................................................

C. Struktur organisasi ..................................................................................

II. PROGRAM

A. Program makro (renstra) pengembangan budaya mutu sekolah dalam jangka 4 tahun .......................................................................................

B. Program mikro (rencana kegiatan tahunan/ rencana operasional sekolah dalam jangka 1 tahun ) ............................................................

C. Rencana pengembangan sekolah (RPS) dan rencana kegiatan anggaran sekolah (RKAS) ......................................................................................

D. Program ..................................................................................................

A) Pembelajaran ...................................................................................

B) Kegiatan ekstrakurikuler .................................................................

C) Manajemen berbasis sekolah ..........................................................

D) Perpustakaan sekolah ......................................................................

E) UKS...................................................................................................

III. PELAKSANAAN

A. Struktur organisasi dan penanggung jawab setiap jenis kegiatan pengembangan budaya mutu

Pembelajaran Kegiatan Ekstrakurikuler Manajemen Berbasis Sekolah

Page 6: 001. portofolio budaya mutu

Perpustakaan Sekolah UKS

B. Pelaksanaan setiap jenis kegiatan pengembangan budaya mutu .................Pembelajaran

Kegiatan Ekstrakurikuler Manajemen Berbasis Sekolah Perpustakaan Sekolah UKS

C. Laporan kegiatan setiap jenis kegiatan pengembangan budaya mutu ..........

Pembelajaran Kegiatan Ekstrakurikuler Manajemen Berbasis Sekolah Perpustakaan Sekolah UKS

D. Keterlibatan warga sekolah dan pihak lain mendukung kegiatan pengembangan mutu di sekolah ...................................................................

IV. EVALUASI

A. Hasil evaluasi diri sekolah terhadap kegiatan

Pembelajaran Kegiatan Ekstrakurikuler Manajemen Berbasis Sekolah Perpustakaan Sekolah UKS

B. Unit dan prosedur operasional standar dalam monitoring dan evaluasi untuk menjamin kualitas pelaksanaan seluruh jenis kegiatan pengembangan budaya mutu..............

C. Tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi terhadap seluruh jenis kegiatan pengembangan budaya mutu ..................................................

V. PRESTASI

A. Akademik ...............................................................................................

B. Non-akademik ........................................................................................

VI. PENUTUP

VII LAMPIRAN- LAMPIRAN

Page 7: 001. portofolio budaya mutu

.

Page 8: 001. portofolio budaya mutu

PROFIL SEKOLAH

A. IDENTITAS SEKOLAH1.Nama Sekolah : SD NEGERI KALIMULYA 42. NPSN / NIS : 20.22.87.65 / 10.10.26.60.80.123. Tahun Berdiri : 19814. Izin Operasional : 5. Status Akreditasi/ Tahun : B / 20116. Koordinat : Bujur : E 106.8252200 Lintang : S -

6.4452007. Nama Kepala Sekolah : Lia Mulia, S.Pd.8. Alamat Sekolah : Jalan Raya Kalimulya

a. Kelurahan : Jatimulyab. Kecamatan : Cilodongc. Kab/ Kota : Depokd. Provinsi : Jawa Barate. Kode Pos : f. Telp/ Fax. : g. E-mail : [email protected]. Website : -

B. Visi SekolahTerbentuknya Manusia Beriman, Bertakwa, Berilmu Pengetahuan, Berwawasan Teknologi dan Berbudaya

C. Misi Sekolah1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik terhadap

Tuhan Yang Maha Esa2. Meningkatkan kemampuan dasar siswa melalui ilmu

pengetahuan dan teknologi3. Menumbuhkembangkan nilai-nilai budaya bangsa

Page 9: 001. portofolio budaya mutu

D. Data Umum Sarana dan Prasarana Sekolah Pendukung Pelaksanaan Budaya Mutu

No. Sarana dan Prasarana Ketersediaan Kondisi

Ya Tidak Baik Rusak1 Ruang Kepala Sekolah √ √2 Ruang Guru √ √3 Ruang Kelas √ √4 WC Kepala Sekolah/ Guru √5 WC Peserta Didik Laki-Laki √ √6 WC Peserta Didik Perempuan √ √7 Perpustakaan √ √

a. Buku (buku teks, buku penunjang kurikulum, buku bacaan, buku referensi, dan buku biografi)

√ √

b. Terbitan berkala (majalah, surat kabar) √ √

c. Audio visual √ √d. Multimedia √ √

8 Laboratorium √ √9 Alat peraga IPA √ √

a. Model kerangka manusia √ √b. Model tubuh manusia √ √c. Bola dunia (globe) √ √d. Contoh peralatan optik √ √e. KIT IPA untuk

eksperimen dasar √ √f. Poster/ carta IPA √ √

10 UKS √ √11 Perlengkapan ruang UKS √ √

a. Tempat tidur √ √b. Tempat cuci tangan √ √c. Timangan √ √d. Kotak P3K & obat

sederhana √ √e. Alat ukur tinggi badan √ √

12 Kantin √13 Sarana ibadah √14 Gudang √15 Tempat cuci tangan setiap

kelas √16 Halaman sekolah √ √17 Taman dan kebun sekolah √ √18 Tempat sampah pada setiap

ruangan √ √

Page 10: 001. portofolio budaya mutu

E. Keadaan Sekolah1. Data Siswa dalam 4 (empat) Tahun terakhir

Tahun Pelajaran

Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI Jumlah

SiswaJumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah

Sis Rbl

Sis Rbl

Sis Rbl

Sis Rbl

Sis Rbl

Sis Rbl

2011/2012

47 1 54 2 48 2 43 1 45 1 41 1 278

2012/2013

39 1 46 1 63 2 48 1 45 1 51 1 292

2013/2014

60 2 40 1 47 1 68 2 49 1 43 1 307

2014/2015

54 2 61 2 50 1 47 1 74 2 49 1 335

2015/2016

F. Data Ruang

Tahun Pelajaran Jumlah Ruang

Ukuran (M2)

Kondisi Kategori Kerusaka

nKeteranga

nBaik Rusak

Ruang Kepala Sekolah Ruang Guru, Lab Komputer dan UKS

1 7 x 8 1

Ruang kelas 5 7 x 8 3 2 Rusak Ringan

RR

WC Guru 2 2 x 2,5 2WC Siswa 2 2 x 2,5 2 Rusak

RinganRR

Gudang 1 2 x 2,5 1 Rusak Ringan

RR

Dapur 1 1 x 1,5 1 Rusak Ringan

RR

G. Keadaan Guru

No Nama / NIP NUPTK

Gol Ruan

gJabatan

GuruJenis Guru

Tugas Mengajar

Jumlah Jam Ket

1. Lia Mulia, S.Pd. 7460740641300012

IV/a Kepala Sekolah

Guru Kelas

Kls IV - VI 24

2. Rosiah, A.Ma 243. Sri Asih Astuti,

S.Pd.24

4. Yani Ahmad, S.Pd.

24

Page 11: 001. portofolio budaya mutu

5. Irfan Apandi 246. Ida Rosida,

A.Ma24

7. Dede Mulyanih, S.Pd.

24

8. Afan Syaifudin 249. Sumiyati, S.Pd. 2410. Yuni Sri

Widayati, S.Pd24

11. Rasmin 2412. Hesti 2413. 2414.15.16.17.

Page 12: 001. portofolio budaya mutu

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangKualitas pendidikan di Indonesia saat ini selalu menjadi

perhatian berbagai kalangan, tidak hanya kalangan pendidikan, tetapi juga masyarakat. Mereka menginginkan munculnya perubahan dalam hal upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Fakta menunjukkan bahwa kualitas pendidikan kita belum sebagaimana yang diharapkan bila dibandingkan dengan di negara lain.

Menghadapi abad 21 tuntutan terhadap peningkatan kualitas pendidikan semakin kuat.Hal ini dikarenakan adanya tuntutan antara lain: (1) kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (2) persaingan global yang semakin ketat, dan (3) kesadaran masyarakat (orang tua siswa) akan pendidikan yang berkualitas semakin tinggi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi pada akhir-akhir ini telah membawa dampak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, sehingga permasalahan dapat dipecahkan dengan mengupayakan penguasaan serta peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, seseorang kurang bisa mengantisipasi perubahan-perubahan dalam kehidupan sehari-hari dan tidak mampu mengatasi persoalan-persoalan hidup yang selalu berkembang dengan pesat.

Menurut Slamet PH (2005), budaya adalah nilai dan keyakinan dalam suatu masyarakat, baik yang berdaya preservatif maupun progresif, yang digunakan sebagai sumber penggalangan konformisme perilaku bagi masyarakat pendukungnya. Nilai dan keyakinan memberi tahu mana yang

Page 13: 001. portofolio budaya mutu

benar dan yang salah. Nilai-nilai yang merupakan kolektifitas saripati kualitas kejiwaan manusia diwujudkan dalam bentuk nilai religi, ekonomi, teori, solidaritas, seni, dan politik.

Page 14: 001. portofolio budaya mutu

Mutu mengandung makna derajat/tingkat keunggulan suatu kinerja atau upaya baik yang tampak maupun yang tidak tampak, sedangkan mutu sekolah dimaknai sebagai layanan prima yang diberikan sekolah kepada peserta didik sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Pada tingkat sekolah, mutu mencakup input (segala hal yang diperlukan untuk berlangsungnya proses belajar-mengajar), proses (berubahnya peserta didik dari belum terdidik menjadi terdidik) dan output (prestasi belajar).

Budaya mutu adalah nilai dan keyakinan mutu dalam suatu masyarakat yang digunakan sebagai sumber penggalangan konformisme perilaku yang bermutu tinggi bagi masyarakat pendukungnya. Budaya Sekolah meliputi nilai-nilai dan keyakinan. Nilai merupakan penghayatan warga sekolah tentang apa yang dianggap benar-salah, baik buruk, keindahan dan ketidakindahan, layak dan tidak layak, sedangkan Keyakinan merupakan sikap tentang bagaimana cara sesuatu seharusnya dilakukan. Untuk itu keyakinan merupakan sesuatu yang penting, berharga, bersifat konseptual yang harus diyakini dan dihayati sebagai dasar untuk bersikap dan bertindak, dengan demikian budaya sekolah awalnya merupakan aturan dan tata tertib yang disepakati bersama oleh warga sekolah, dihayati dan dilakukan terus-menerus sampai menjadi kebiasaan.

Budaya mutu sekolah merupakan faktor yang paling penting dalam membentuk siswa menjadi manusia yang optimis, berani, terampil, berperilaku kooperatif, ulet, disiplin, beretos kerja yang tinggi, pandai menangkap peluang. Sekolah-sekolah yang memiliki keunggulan budaya mutu tertentu biasanya dapat dilihat dari beberapa variabel yang mempengaruhinya seperti perolehan nilai, kondisi fisik, lingkungan sekolah, dan budaya

Page 15: 001. portofolio budaya mutu

sekolah. Untuk mewujudkan sekolah berbudaya mutu setidaknya ada lima faktor penting yang perlu mendapat perhatian sekolah yaitu: 1) kepemimpinan yang tangguh, 2) visi misi sekolah yang jelas, 3) iklim budaya yang aman dan kondusif, 4) memiliki harapan yang tinggi, dan 5) melakukan monitoring kemajuan siswa secara berkelanjutan.

Untuk mewujudkan budaya mutu di sekolah SD Negeri Kalimulya IV telah melaksanakan berbagai program peningkatan budaya mutu baik melalui penguatan pembelajaran yang bermutu, perbaikan sarana dan prasana, penataan managemen sekolah, program pendidikan karakter, program sekolah sehat dan bersih, program optimalisasi kinerja perpustakaan dan berbagai program lainnya.

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah juga telah melaksanakan berbagai jenis lomba sebagai bentuk apresiasi pada sekolah-sekolah yang berhasil, seperti lomba MBS, sekolah dasar bersih dan sehat, dan seterusnya.

Lomba Budaya Mutu di sekolah dasar tahun 2016 merupakan kelanjutan dan perbaikan dari lomba sejenis tahun 2015. Dalam Lomba tahun 2016 ini, seluruh sekolah peserta dievaluasi dari seluruh komponen budaya mutu secara komprehensif (whole school assessment), sehingga penilaian menjadi lebih terpadu.

Lomba dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada seluruh propinsi di Indonesia untuk mengirimkan wakil-wakil sekolah terbaiknya,yang kemudian akan dipilih melalui tiga tahapan seleksi yaitu seleksi administratif (desk evaluation), seleksi visitasi lapangan, dan seleksi presentasi (grand final). Seleksi yang terakhir ini akan menetapkan sekolah berbudaya mutu tingkat nasional.

Page 16: 001. portofolio budaya mutu

B. Dasar Hukum1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003,

tentang Sistem Pendidikan Nasional;2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007,

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan, yang telah diperbarui dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomoir 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410;

C. Tujuan1. Tujuan Umum Lomba Budaya Mutu di Sekolah Dasar ini

adalah:Mewujudkan sekolah dasar yang memiliki budaya mutu dalam memberikan layanan prima dan menjadi benchmark (patok duga) bagi sekolah lain di sekitarnya dan acuan bagi pembinaan para pemangku kepentingan.

2. Tujuan Khusus Lomba Budaya Mutu di Sekolah Dasar ini adalah:a. Menemukan sekolah dasar yang memiliki budaya mutu

dengan segala kekhasan dan keunggulannya masing-masing sebagai model yang baik (good practices) bagi sekolah lain.

b. Menghimpun berbagai pengalaman inspiratif dari sekolah dasar yang memiliki budaya mutu dan lingkungan yang bermutu

Page 17: 001. portofolio budaya mutu

c. Mendokumentasikan dan mensosialisasikan pengalaman inspiratif pengembangan budaya mutu pembelajaran, kepemimpinan dan manajemen, pengembangan perpustakaan sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler kepada sekolah dasar di seluruh Indonesia.

d. Memotivasi para pemangku kepentingan, baik di satuan pendidikan sekolah dasar maupun Pemerintah Daerah, untuk mewujudkan sekolah dasar yang memiliki budaya mutu dalam memberikan layanan prima kepada peserta didik.

D. Visi dan Misi Sekolah1. Visi SD Kalimulya 4

Terbentuknya Manusia Beriman, Bertakwa, Berilmu Pengetahuan, Berwawasan Teknologi dan Berbudaya.

2. Misi SD kalimulya 4a. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik

terhadap Tuhan Yang Maha Esab. Meningkatkan kemampuan dasar siswa melalui ilmu

pengetahuan dan teknologic. Menumbuhkembangkan nilai-nilai budaya bangsa

E. Struktur Organisasi Sekolah1. Kepala Sekolah : Lia Mulia, S.Pd2. Komite Sekolah : Drs. Dahlan, MM3. Tata Usaha : Irfan Apandi, S.Pd4. Unit Perpustakaan :5. Unit UKS :6. Guru Kelas 1 /a/b :7. Guru Kelas 2 /ab :8. Guru Kelas 3 a :

Page 18: 001. portofolio budaya mutu

9. Guru Kelas 3 b :10. Guru Kelas 4 :11. Guru Kelas 5 /b :12. Guru Kelas 5 /b :13. Guru Kelas 6 :14. Guru Olah Raga :15. Guru Agama Islam :16. Guru TIK :

Page 19: 001. portofolio budaya mutu

KEPALA SEKOLAH LIA MULIA, S.PdKOMITE SEKOLAH Drs. M. DAHLAN RIFA’I M.Pd

BENDAHARA SEKOLAH YANI AHMAD, S.Pd

SEKSI KURIKULUM Sri Asih Astuti ,S.Pd

PUSTAKAWAN Dede Mulyanih, S.Pd.

TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH iRFAN APANDI, S.Pd.

SEKSI KESISWAAN YANI AHMAD , S.Pd.SEKSI SARANA & PRASARANA Afan SyaifudinSEKSI HUMAS Sumiyati,S.Pd.SD

GURU KELAS I GURU KELAS II GURU KELAS II GURU KELAS IV GURU KELAS V GURU KELAS VI GURU AGAMA GURU PENJAS GURU MULOK

PENJAGA SEKOLAH SATPAM SEKOLAH PESERTA DIDIK

STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH SD NEGERI KALIMULYA 4

Page 20: 001. portofolio budaya mutu

BAB IIPROGRAM

a. Program Makro (RKJM) Pengembangan Budaya Mutu dalam 4 Tahun

Permendiknas nomor 19 Tahun 2007 menyatakan, bahwa sekolah harus membuat Rencana Kerja Sekolah yang terdiri atas Rencana Kerja Jangka Menengah yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang dituangkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS), yang disusun dan dilaksanakan berdasarkan Rencana Kerja Jangka Menengah. Untuk selanjutnya glosarium nomor 10 pada Permendiknas tersebut menyatakan, bahwa RKT adalah rencana kerja tahunan sekolah yang berdasar pada rencana kerja jangka menengah (empat tahunan) yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKA-S) sebagai istilah lain dari Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja Sekolah/Madrasah (RAPB-S).

Rencana Kerja SDN Kalimulya 4 disusun dengan mempertimbangkan keadaan sekolah, harapan pemangku kepentingan, dan tantangan dalam lingkungan strategis pendidikan di sekolah agar sasaran dan program pengembangan sekolah dalam 4 tahun ke depan lebih realistis dan konsisten dengan prinsip-prinsip pengelolaan pendidikan yang efektif, efisian, akuntabel, dan demokratis. Hasil dari identifikasi dan analisis pemecahan tantangan sekolah dapat dilihat pada tabel A dan B terlampir.

Dalam bab ini dikemukakan hasil pengembangan program sekolah, yang mencakup telaah mengenai: (1) sasaran, (2) program, (3) indikator keberhasilan, (4) penanggung jawab, (5) kegiatan, dan (6) jadwal kegiatan.

Page 21: 001. portofolio budaya mutu

Sasaran digunakan sebagai panduan dalam menyusun program dan kegiatan yang akan dilakukan dalam waktu 4 tahun guna merealisasikan alternatif pemecahan tantangan yang telah dirumuskan pada tahap II (lihat tabel B kolom 2). Dalam menetapkan sasaran, sekolah telah melakukan analisis kesiapan sekolah untuk mencapai sasaran tersebut, antara lain dengan melihat kesiapan sumberdaya manusia, sarana & prasarana, keuangan, dan situasi serta kondisi sekolah. Rumusan sasaran pengembangan sekolah dalam kurun waktu 4 tahun ke depan dapat dilihat dalam tabel 3.1 kolom 1.

Setelah sasaran dirumuskan, sekolah menetapkan program-program yang perlu dikembangkan di sekolah. Program merupakan pernyataan yang berisi kesimpulan dari satu atau beberapa alternatif pemecahan tantangan utama yang memiliki karakteristik yang saling mendukung, saling tergantung, atau saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Berdasarkan hasil identifikasi pemecahan tantangan utama tersebut, maka program-program yang akan dikembangkan di SDN Kalimulya 4 sebagai berikut:1) Kesiswaan.2) Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran.3) Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta Pengembangannya.4) Sarana dan Prasarana.5) Keuangan dan Pembiayaan.6) Budaya dan Lingkungan Sekolah.7) Peran Serta Masyarakat dan Kemitraan.8) Administrasi dan Manajemen Sekolah.9) Organisasi dan Kelembagaan

Untuk mengetahui keberhasilan apakah program / sasaran yang ditetapkan berhasil atau tidak, maka dirumuskan beberapa

Page 22: 001. portofolio budaya mutu

indikator keberhasilan. Indikator keberhasilan yang dirumuskan, berkaitan dengan proses dan/atau hasil akhir. Rumusan indikator keberhasilan dapat dilihat dalam tabel 3.1 kolom 3.

Setelah indikator keberhasilan ditetapkan, langkah berikutnya adalah merumuskan kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan di sekolah. Kegiatan pada dasarnya merupakan tindakan-tindakan yang akan dilakukan di dalam program untuk memecahkan tantangan yang dihadapi sekolah. Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di sekolah dapat dilihat pada tabel 3.1 kolom 4. Sedangkan penanggung jawab program dan kegiatan dapat dilihat di kolom 5.

b. Program Mikro (RKAS) Pengembangan Budaya Mutu dalam 1 Tahun.

Penyusunan RKAS SD Negeri Kalimulya 5 didasarkan pada landasan hukum, landasan operasional dan landsan emviris, yang kontesnya didasarkan pada delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan pencapaiannya disesuaikan dengan kebutuhan.

RKAS merupakan Rencana program dikembangkan dengan tujuan untuk memperjelas bagaimana suatu visi dapat dicapai. Rencana program pada dasarnya merupakan upaya untuk implementasi strategi utama organisasi. Rencana program merupakan proses penentuan jumlah dan jenis sumber daya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan suatu rencana.

PP Nomor 19 Tahun 2005 mengamanatkan bahwa Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) pada dasarnya harus mencakup substansi yang telah ditetapkan, sesuai dengan tuntutan SNP. Sementara itu, Permendiknas No. 19 Tahun 2007 secara rinci mengatakan bahwa RKAS harus memuat secara jelas tentang;1) kesiswaan2) kurikulum dan kegiatan pembelajaran3) pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya

Page 23: 001. portofolio budaya mutu

4) sarana dan prasarana 5) keuangan dan pembiayaan6) budaya dan lingkungan sekolah7) peranserta masyarakat dan kemitraan8) rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada

peningkatan dan pengembangan mutu.RKAS disusun berdasarkan hasil analisis kesenjangan

antara kondisi riil sekolah dengan kondisi ideal yang diharapkan dengan memperhatikan skala prioritas. Menurut Muhaimin (2009; 196) RKAS disusun dengan tujuan sebagai berikut: 1) menjamin agar perubahan/tujuan sekolah yang ditetapkan

dapat dicapai dengan tingkatan kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil;

2) mendukung koordinasi antar pelaku sekolah;3) menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik

antar pelaku sekolah dan/atau antara sekolah dan Dinas Pendidikan;

4) menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan;

5) mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat;6) menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara

efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.Oleh sebab itu, dalam penyusunan RKAS juga harus

menerapkan prinsip-prinsip berikut:1. demand driven (berdasarkan kebutuhan)2. data driven, realistik sesuai dengan hasil analisis konteks3. dapat memperbaiki prestasi belajar peserta didik4. membawa perubahan yang lebih baik (peningkatan/

pengembangan)

Page 24: 001. portofolio budaya mutu

5. sistematis, terarah, terpadu (saling terkait & sepadan), dan menyeluruh

6. tanggap terhadap perubahan7. bersifat partisipasif, keterwakilan, dan transparansi, 8. berdasarkan pada hasil review dan evaluasi.

Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan pada lampiran bagian A butir 4.d menyatakan bahwa Rencana Kerja Tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.

Dalam penyusunan RKAS kepala sekolah membentuk Tim Perumus RKAS yang selanjutnya bertugas menyelesaikan RKAS sesuai dengan mekanisme penysunan.

Tahap penyusunan RKAS SD Negeri Kalimulya 1 mempertimbangankan pada penentuan rencana kegiatan yang didasarkan pada hasil analisis dan penentuan kebutuhan biaya dalam RKAS yang meliputi kondisi ideal, kondisi riil, rencana tindak lanjut atau kegiatan, anggaran dan sumber dana.

c. Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) dan rencana Kegiatan Anggaran Sekolah.1.Pemenuhan Standar Kompetensi Kelulusan :

a. Peningkatan kedisiplinan siswa dan peningkatan ketaqwaan terhadap Tuhan Y.M.E. Pemantapan tata tertib siswa Peningkatan kegiatan keagamaan melalui sholat dhuha

berjamaah , kebaktianb. Peningkatan nilai ujian sekolah dan nilai ujian nasional

Pemantapan ( bimbingan ) materi UAS dan UNAS Pembuatan slogan persiapan ujian nasional. Pelaksanaan kegiatan tutor sebaya. Pembahasan SKL.

c. Peningkatan Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) Mengadakan kegiatan workshop pemahaman KKM

d. Peningkatan prestasi di bidang Olah Raga Mengefektifkan semua kegiatan olah raga Mengikutsertakan dalam kegitan turnamen

Page 25: 001. portofolio budaya mutu

e. Peningkatan prestasi di bidang seni Mengefektifkan semua kegiatan seni yang ada di sekolah Mengikutsertakan dalam turnamen / pagelaran seni.

f. Peningkatan prestasi di bidang akademik Mengaktifkan kegiatan ektrakurikuler Matematika, IPA,

Bahasa Inggris dan IPS Mengikutsertakan dalam kegiatan lomba baik dalam dan

luar kota.

2.Pemenuhan Standar Isi :

a. a. Pengembangan Buku/Dokumen 1 Kurikulum KTSP 2013

Workshop Kurikulum KTSP 2013 Buku/Dokumen 1b. Pengembangan Silabus Workshop penyusunan silabusc. Pengembangan Rencana Pelaksanan Pembelajaran Workshop penyusunan RPP d. Pengembangan bahan ajar dan LKS Workshop penyusunan bahan ajar dan LKS e. Pengembangan panduan pembelajaran Workshop panduan pembelajaran f. Pengembangan panduan evaluasi. Workshop panduan evaluasi .

3.Pemenuhan Standar Proses a. Pengembangan pembelajaran dengan

mengintegrasikan Imtaq , karakter, Iptek , Life skills dan enterprenensip

Mengadakan IHT dan menyusun perangkat pembelajaran dengan mengitegrasikan Imtaq dan Karakter

b. Pengembangan pembelajaran dengan berbagai pendekatan

Merencanakan dan menerapkan pembelajaran dengan berbagai pendekatan

c. Pengembangan pembelajaran untuk semua mata pelajaran dengan menggunakan berbagai sumber

Mengembangkan dan menerapkan dalam pembelajaran dengan menggunakan berbagai sumber

d. Peningkatan pengawasan proses pembelajaran Melaksanakan kegiatan monitoring.

Page 26: 001. portofolio budaya mutu

4.Pemenuhan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan :

a. Peningkatan pemahaman kurikulum KTSP 2013 untuk Kepala Sekolah , Guru dan tenaga kependidikan

Mengadakan in house traning kurikulum KTSP 2013 b. Peningkatan kompetensi berbahasa Inggris untuk guru Mengikut sertakan dalam kursus bahasa Inggrisc. Peningkatan kemampuan penguasaan komputer dan

internet Mengikut sertakan dalam kursus komputer dan internetd. Peningkatan kompetensi pengembangan media

pembelajaran berbasis IT. Mengadakan pelatihan multi media dan pembuatan media

pembelajaran berbasis IT e. Peningkatan kompetensi guru melalui Lesson Study berbasis

Sekolah. Mengadakan lesson study berbasis sekolah setiap hari

sabtu.

5.Pemenuhan Standar Sarana prasarana :a. Pemenuhan Fasilitas 27 ruang belajar

Melengkapi sarana pembelajaran di ruang kelas b. Perpustakaan Digital ( Digital Library )

Melengkapi sarana perpustakaan c. Pemenuhan ruang Laboratorium IPA , Komputer , IPS,

Matematika, Tata Bog , Guru, Multi media , UKS , Kesenian , BK dan Kantin lesehan 3 R. Melengkapi sarana ruang diatas dalam pengembangan

pembelajaran.d. Pemenuhan Ruang Elektronika / Prakarya, sanggar

pramuka , gudang dan tempat parkir. Membangun Ruang tersebut diatas dan sarana yang

diperlukan.6.Pemenuhan Standar Pengelolaan :a. Pemenuhan perangkat dokumen pedoman pelaksanaan

rencana kerja dan kegiatan sekolah. Penyusunan RKASb. Pemenuhan struktur organisasi dan mekanisme kerja

sekolah Peyusunan pedoman job descripsion struktur dan mekanisme

kerja sekolah.

Page 27: 001. portofolio budaya mutu

c. Peningkatan supervisi , monitoring , evaluasi dan akreditasi sekolah.

Penyusunan progam dan pelaksanaan supervisi , monitoring , evaluasi dan persipan akreditasi.

d. Peningkatan peran serta masyarakat dan kemitraan ( humas )

Menjalin kerja sama dengan masyarakat melalui media komunikasi dan mengaktifkan website.

e. Pengembangan PAS / SIM sekolah menuju e - school Persiapan dan pengembangan pengoperasikan PAS / SIMf. Pengembangan Standar ISO 9001 : 2008 dan 14001 : 2004. Persiapan pelaksanaan audit internal dan eksternal.g. Pengimplementasikan TQS dan TQM Perencanaan dan pelaksanaan pengimplementasikan TQM

dan TQS h. Pemenuhan kerja sama dengan sekolah baik dari dalam

negeri Membuat progam dan pelaksanaan kerja sama dengan

sekolah di dalam .i. Pemenuhan kerja sama dengan dunia usaha. Penyusunan progam dan pelaksanaan menjalin kerja sama

dengan dunia usahaj. Pemenuhan kerja sama dengan lembaga lain yang relevan

baik didalam negeri maupun luar negeri Penyusunan progam dan pelaksanaan menjalin kerja sama

dengan lembaga lain yang relevan baik dalam negeri.k. Penciptaan sekolah terbebas dari rokok , narkoba ,

kekerasan , kriminal dan pelecehan seksual. Penyusunan progam dan melaksanakan sekolah terbebas

dari rokok , narkoba , kekerasan , kriminal , pelecehan seksual dan trafficking ( Perdagangan orang).

7. Pemenuhan Standar Pembiayaan :a. Peningkatan sumber dana pendidikan dari pemerintah daerah Mengalokasikan sumber dana BOSDA sesuai dengan rekening

dengan permintaan tambahan.b. Pemenuhan pengalokasikan dana sesuai dengan kebutuhan

dalam bentuk pengawasan. Mengalokasikan dana sesuai dengan kebutuhan dengan

melakukan bentuk pengawasan.

Page 28: 001. portofolio budaya mutu

c. Pemenuhan penggunaan dana yang transparan dan akuntabel

Semua penggunaan dana BOS ,BOSDA,BLOCKGRAND dan usaha lain dilaporkan secara transparan dan akuntabel terhadap pihak yang terkait.

d. Pemenuhan dokumen pendukung pelaporan penggunaan dana

Semua pelaporan dana BOS ,BOSDA , BLOCKGRAND dan usaha lain didokumentasikan dengan baik.

e. Pengembangan income generating unit-unit usaha lain Pemenuhan income generating dari usaha lain diantaranya

kantin ,koperasi dan gren house..f. Pemenuhan kerja sama dengan alumni. Mengadakan pertemuan dengan alumni guna menggalang

pemasukan dana g. Pemenuhan penggalian dana dari dunia usaha / industri. Mengadakan kerja sama dengan dunia usaha / industri

seperti teh botol sosro ,air minum dll.h. Terbangunnya kerja sama dengan lembaga independen non

pemerintah baik dalam dan luar negeri. Menjalin kerja sama dengan lembaga independen dalam

penggalian dana untuk mengembangkan sekolah.

8.Pemenuhan Standar Penilaian :a. Terimplentasikannya model evaluasi dengan teknik penilaian

yang bervariasi dan berbasis IT.. Pembuatan model evaluasi berbasis IT untuk UH , UTS ,

UAS dan UKK.b. Pengembangan instrumen penilaian materi bertaraf

internasional untuk ulangan kenaikan kelas.. Penyusunan instrumen penilaian materi untuk UH , UTS ,

UAS dan UKKc. Pengembangan Instrumen penilaian UAS .

. Menyusun instrumen penilaian dalam bentuk kisi – kisi dan soal untuk ulangan akhir semester.

d. Pemenuhan mekanisme dan prosedur penilaian guru dan sekolah

. Menyusun mekanisme dan prosedur penilaian.e. Pengembangan perangkat pendokumentasikan penilaian. Menyusun dan mendokumentasikan perangkat penilaian

Page 29: 001. portofolio budaya mutu

9.Pemenuhan Standar Budaya dan Lingkungan Sekolah:a. Penciptaan Lingkungan Sehat ,asri,indah,rindang,sejuk

dengan taman sekolah dan hutan sekolah.

b. Peningkatan Budaya berbudi pekerti luhur

Mengadakan kegiatan sapa pagi saling berjabat tangan Membuat dan menetapkan norma – norma pergaulan di

sekolah.c. Pengembangan kegiatan yang menumbuhkan sikap peduli

terhadap lingkungan, Mengadakan Kegiatan Jumat Bersih dan Olahraga

Bersama Mengadakan kegiatan workshop tentang sekolah

peduli lingkungan Mengadakan kegiatan selama 5 menit pengambilan

sampah Mewajibkan semua personil sekolah turun dari

kendaraan bermotor dan mesin dimatikan di gerbang pintu masuk

Mengadakan Lomba Kebersihan Kelas setiap Buland. Pengembangan kerja sama dengan lembaga lingkungan

baik dari dalam maupun luar negeri Mengadakan Kegiatan Posyandu bersama Warga

Sekitar Mengadakan Pemberantasan Sarang Nyamuk Mempromosikan Sekolah Mengadakan Program Lingkungan Bersih

d. Program1) Pembelajaran

a) Pembelajaran berdasarkan kepada permendiknas No 41 tahun 2007 tentang standar proses dengan memperhatikan 4 tahapan proses yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan pengawasan

Kegiatan saji sapu untuk semua personil sekolah

Perwujudan adiwiyata tingkat nasional mandiri

Pemberian reward kelas terbersih Penanaman tanaman pagar Pergantian pot bunga

Page 30: 001. portofolio budaya mutu

b) embelajaran di SD Negeri Kalimulya 4 mengembangkan pembelajaran yang raham anak dan mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam setiap mata pelajaran.

c) Dalam Penyusunan Silabus dan RPP guru wajib memenuhi prinsip-prinsip penyusunan.

d) Penerapan model-model pembelajaran yang PAKEMe) Pengelolaan hpembelajaran harus menciptakan

ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan keputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran;

f) Implementasi pembelajaran harus meliputi kegiatan awal, kegiatan Inti dan Kegiatan akhir, dengan memperhatikan proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi pada kegiatan inti.

g) Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan ter-program dengan menggunakan tes dan nontes dalam ben-tuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, portofoiio, dan penilaian diri. Penilaian hasil pembelajaran menggunakan Standar Penilaian Pendidikan dan Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran.

h) Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui 5 tahapan meliputi : pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut.

2) Kegiatan Ekstra KurikulerPasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

Page 31: 001. portofolio budaya mutu

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pengembangan potensi peserta didik sebagaimana dimaksud dalam tujuan pendidikan nasional tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan salah satu kegiatan dalam program kurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler adalah program kurikuler yang alokasi waktunya tidak ditetapkan dalam kurikulum. Jelasnya bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan perangkat operasional (supplement dan complements) kurikulum, yang perlu disusun dan dituangkan dalam rencana kerja tahunan/kalender pendidikan satuan pendidikan.

Kegiatan ekstrakurikuler menjembatani kebutuhan perkembangan peserta didik yang berbeda; seperti perbedaan sense akan nilai moral dan sikap, kemampuan, dan kreativitas. Melalui partisipasinya dalam kegiatan ekstrakurikuler peserta didik dapat belajar dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dengan orang lain, serta menemukan dan mengembangkan potensinya. Kegiatan ekstrakurikuler juga memberikan manfaat sosial yang besar.

Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh kurikulum. Berdasarkan definisi tersebut, maka kegiatan di sekolah atau pun di luar sekolah yang

Page 32: 001. portofolio budaya mutu

terkait dengan tugas belajar suatu mata pelajaran bukanlah kegiatan ekstrakurikuler.

Kegiatan ekstrakurikuler dapat berbentuk. a) Krida; meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar

Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), dan lainnya;

b) Karya ilmiah; meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya;

c) Latihan/olah bakat/prestasi; meliputi pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan, dan lainnya;

Kegiatan ekstrakurikuler dapat diselenggarakan dalam berbagai bentuk. a) Individual; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan

dalam format yang diikuti oleh peserta didik secara perorangan.

b) Kelompok; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh kelompok-kelompok peserta didik.

c) Klasikal; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh peserta didik dalam satu kelas.

d) Gabungan; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh peserta didik antarkelas.

e) Lapangan; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar sekolah atau kegiatan lapangan.

Page 33: 001. portofolio budaya mutu

Jenis kegiatan di SD Negeri Kalimulya 4 sebagai berikut :No

Program Ekstrakurikuler Keterangan

1. Kepramukaan Wajib2. Seni Tari Pilihan3. Sepak Bola Pilihan4. Futsal Pilihan5. Atletik Pilihan6. Rohani Islam Pilihan

f) PelaksanaanPeserta didik harus mengikuti program ekstrakurikuler

wajib (kecuali bagi yang terkendala), dan dapat mengikuti suatu program ekstrakurikuler pilihan baik yang terkait maupun yang tidak terkait dengan suatu mata pelajaran di satuan pendidikan tempatnya belajar.

Penjadwalan waktu kegiatan ekstrakurikuler sudah harus dirancang pada awal tahun atau semester dan di bawah bimbingan kepala sekolah bidang kurikulum dan peserta didik. Jadwal waktu kegiatan ekstrakurikuler diatur sedemikian rupa sehingga tidak menghambat pelaksanaan kegiatan kurikuler atau dapat menyebabkan gangguan bagi peserta didik dalam mengikuti kegiatan kurikuler.

Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan di luar jam pelajaran kurikuler yang terencana setiap hari. Kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan setiap hari atau waktu tertentu (blok waktu). Kegiatan ekstrakurikuler seperti OSIS, klub olahraga, atau seni mungkin saja dilakukan setiap hari setelah jam pelajaran usai. Sementara itu kegiatan lain seperti Klub Pencinta Alam, Panjat Gunung, dan kegiatan lain yang memerlukan waktu panjang dapat

Page 34: 001. portofolio budaya mutu

direncanakan sebagai kegiatan dengan waktu tertentu (blok waktu).

Khusus untuk Kepramukaan, kegiatan yang dilakukan di luar sekolah atau terkait dengan berbagai satuan pendidikan lainnya, seperti Jambore Pramuka, ditentukan oleh pengelola/pembina Kepramukaan dan diatur agar tidak bersamaan dengan waktu belajar kurikuler rutin.

g) Program kegiatan ekstrakurikuler (terlampir).

3) Manajemen Berbasis SekolahManajemen Berbasis Sekolah diartikan sebagai “model

manajemen yang memberikan otonomi atau kemandirian yang lebih besar kepada sekolah”. (Sagala, 2006: 133) Model manajemen ini mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan langsung semua warga sekolah sesuai dengan standar mutu yang berkaitan dengan kebutuhan sarana dan prasarana, fasilitas sekolah, peningkatan kualitas kurikulum, dan pertumbuhan jabatan guru. Keputusan sekolah yang diambil harus melibatkan secara langsung semua warga sekolah yaitu guru, siswa, kepala sekolah, karyawan, orang tua siswa dan masyarakat yang berhubungan dengan sekolah. Keputusan yang demikian dapat membangun rasa memiliki bagi setiap warga sekolah dan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan dedikasi warga sekolah.

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), merupakan salah satu jawaban dari pemberian otonomi daerah di bidang pendidikan dan telah diundang-undangkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidik Nasional Pasal 48 ayat (1) menyatakan bahwa “Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan prinsip keadilan, efisiensi,

Page 35: 001. portofolio budaya mutu

transparansi dan akuntabilitas publik”. Sedangkan Pasal 51 ayat (1) yang berbunyi, “Pengelolaan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah”.

Sejalan dengan hal diatas, maka pemerintah juga mengeluarkan peraturan pemerintah yang melandasi pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di satuan pendidikan yaitu, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 19 ayat (1) menyatakan bahwa “Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas”.

Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah, sampai saat ini masih mengalami kendala yang berarti. Hal ini terjadi disebabkan karena belum familiarnya konsep-konsep manajemen pendidikan berbasis sekolah dijajaran persekolahan. Tidaklah mudah menerapkan inovasi manajemen dalam waktu yang singkat, namun fenomena yang terlihat menunjukkan bahwa keinginan untuk melakukan perubahan di sektor pengelolaan manajemen persekolahan telah mempengaruhi sistem penyelenggaraan pengelolaan pendidikan kearah Manajemen Berbasis Sekolah dengan meninggalkan pengelolaan manajemen yang konvesional.

Tugas dan fungsi utama sekolah adalah mengelola penyelenggaraan MBS di sekolah masing-masing. Mengingat sekolah merupakan unit utama dan terdepan dalam

Page 36: 001. portofolio budaya mutu

penyelenggaraan MBS, maka sekolah menjalankan tugas dan fungsinya sebagai berikut: a) Menyusun rencana dan program pelaksanaan MPMBS

dengan melibatkan kelompok-kelompok, antara lain; wakil sekolah (kepla sekolah, wakil kepala sekolah, guru, tata usaha), wakil siswa (OSIS), wakil orang tua siswa, wakil organisasi professi, wakil pemerintah, dan tokoh masyarakat.

b) Mengkoordinasikan dan menyerasikan segala sumberdaya yang ada di sekolah dan di luar sekolah untuk mencapai sasaran MPMBS yang telah ditetapkan :

c) Melaksanakan MPMBS secara efektif dan efisien dengan menerapkan prinsip-prinsip total quality management (fokus pada pelanggan, perbaikan secara terus-menerus, dan keterlibatan total warga sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah) dan berfikir sistem (berfikir holistik/tidak parsial, saling terkait, dan terpadu).

d) Melaksanakan pengawasan dan pembimbingan dalam pelaksanaan MPMBS sehingga kejituan implementasi dapat dijamin untuk mencapai sasaran MPMBS.

e) Pada setiap akhir tahun ajaran melakukan evaluasi untuk menilai tingkat ketercapaian sasaran program MPMBS yang telah ditetapkan. Hasil evaluasi ini kemudian digunakan untuk menentukan sasaran baru program MPMBS tahun-tahun berikutnya.

f) Menyusun laporan penyelenggaraan MPMBS beserta hasilnya secara lengkap untuk disampaikan kepada pihak-pihak terkait yaitu Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Pengawas Sekolah, Komite Sekolah, dan yayasan (bagi sekolah swasta), dan

Page 37: 001. portofolio budaya mutu

g) Mempertanggung jawabkan hasilpenyelenggaraan MPMBS kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan sekolah yaitu Dinas Pendidikan kabuapten/Kota, Komite Sekolah, dan yayasan (bagi sekolah swasta).Adapun beberapa program yang dikembangkan dalam rangka manajemen

berbasis sekolah meliputi: (1) proses belajar mengajar, (2) perencanaan dan

evaluasi program sekolah, (3) pengelolaan kurikulum, (4) pengelolaan

ketenagaan, (5) pengelolaan peralatan dan perlengkapan, (6) pengelolaan

keuangan, (7) pelayanan siswa, (8) hubungan sekolah-masyarakat, dan (9)

pengelolaan iklim sekolah. 

Di bawah ini disajikan beberapa kutipan dari Program BMS SD Kalimulya 4, sebagai berikut :a) Kurikulum dan Pembelajaran

(1) Kurikulum disusun dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, potensi lingkungan sekolah, masyarakat, dan potensi daerah.

(2) Perangkat kurikulum dan pembelajaran disusun secara mandiri oleh sekolah melalui kerja tim yang terdiri dari Kepala Sekolah, guru, unsur komite sekolah dan/atau orang tua siswa yang memiliki keahlian.

(3) Kurikulum sekolah dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip pengembangan kuriklum.

(4) Tahapan pengembangan kurikulum dilakukan melalui langkah-lagkah yanga sistematis.

(5) Sekolah memiliki dokumen muatan lokal yang disusun dengan melibatkan kepala, guru, komite, tokoh masyarakat, instansi terkait.

(6) Sekolah memiliki dokumen silabus dan RPP setiap mata pelajaran.

Page 38: 001. portofolio budaya mutu

(7) Sekolah memiliki program pembinaan bakat dan minat peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler.

(8) Sekolah memiliki dokumen program kegiatan layanan konseling dengan sasaran layanan individu dan layanan kelompok.

(9) Proses pembelajaran di sekolah dilaksanakan dengan pendekatan aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM).

(10) Strategi pembelajaran memberikan kesempatan dengan leluasa kepada peserta didik untuk berpartisipasi aktif, interaktif, kreatif, inovatif dan mandiri.

(11) Penilaian pembelajaran dilaksanakan mencakup penilaian proses dan hasil belajar.

(12) Instrumen penilaian yang digunakan bervariasi, menerapkan teknis tes maupun non tes

(13) Pengorganisasian peserta didik dalam pembelajaran bervariasi (klasikal, kelompok, berpasangan, individu)

(14) Aktifitas belajar peserta didik bervariasi ( misalnya: wawancara, pengamatan, penelitian, bermain peran, melakukan percobaan ) sesuai dengan kompetensi yang dikembangkan.

(15) Tata tertib kelas disusun dan disepakati bersama oleh siswa dan guru.

(16) Perilaku warga kelas (guru dan siswa) sesuai dengan etika yang berlaku.

(17) Proses pembelajaran memberi kesempatan peserta didik agar berani bertanya, mengemukakan pendapat, mengkomunikasikan ide/gagasan secara tertulis dan/atau lisan.

Page 39: 001. portofolio budaya mutu

(18) Guru memanfaatkan berbagai sumber belajar (bahan pustaka, lingkungan sekitar, pengalaman peserta didik, nara sumber, internet) disesuaikan dengan kompetensi yang dikembangkan.

(19) Guru menggunakan alat bantu belajar (media atau alat peraga, lembar kerja) sesuai dengan kompetensi yang dikembangkan bersama peserta didik.

(20) Guru membuat dan menggunakan lembar kerja untuk mengkondisikan peserta didik menemukan konsep/ gagasan/cara/rumus dan mengamati konteks kehidupan nyata.

(21) Pertanyaan yang diajukan guru memancing siswa untuk membangun gagasannya sendiri.

(22) Guru memberikan umpan balik yang dapat mendorong peserta didik mengemukakan ide/gagasan.

(23) Peserta didik aktif dan tekun melakukan kegiatan/aktifitas pembelajaran.

(24) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik tampil di depan kelas untuk bercerita, mempresentasikan hasil kerja kelompok/individu, memimpin diskusi kelas.

(25) Guru bersama siswa melakukan refleksi/perenungan tentang kesan dan/atau pemahaman terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.

(26) Hasil karya peserta didik dari kegiatan pembelajaran dipajang, ditata rapi, dan diganti secara rutin dan teratur.

Page 40: 001. portofolio budaya mutu

(27) Hasil belajar peserta didik dipantau secara berkelanjutan untuk dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).

(28) Kompetensi peserta didik dikembangkan secara seimbang baik personal maupun sosial sesuai dengan latar belakang potensi peserta didik (contoh: jujur, tanggung jawab, disiplin, kerjasama, toleransi, empati, percaya diri, musyawarah, kepemimpinan).

(29) Setiap proses pembelajaran bebas dari perlakuan kekerasan (emosional, fisik, dan pelecehan seksual)

(30) Memberikan pelayanan remedial bagi siswa yang belum mencapai kompetensi dan pengayaan bagi yang sudah mencapai kompetensi.

(31) Sekolah memiliki kalender akademik.(32) Sekolah memiliki dokumen perumusan Kriteria

Ketuntasan Minimal yang dilaksanakan melalui rapat dewan guru.

b) Peserta Didik(1) Cakupan “pengelolaan peserta didik” di sekolah

meliputi penerimaan, penempatan, dan pelayanan sehari-hari di sekolah.

(2) Penerimaan peserta didik memberi kesempatan kepada semua anak usia SD, dari berbagai latar belakang status ekonomi, sosial, agama, bangsa/suku bangsa.

(3) Prosedur penerimaan peserta didik dilakukan secara transparan, mulai dari pengumuman pendaftaran, proses seleksi, hingga pengumuman penerimaan.

Page 41: 001. portofolio budaya mutu

(4) Pelayanan prima kepada peserta didik, sejak siswa diterima menjadi peserta didik, hingga pada melaksanakan kegiatan sehari-hari, dengan memperhatikan minat, bakat, dan kebutuhan khusus peserta didik.

(5) Sekolah memiliki dokumen buku induk peserta didik (6) Sekolah memiliki dokumen kehadiran peserta didik. (7) Sekolah memiliki dokumen mutasi peserta didik. (8) Sekolah memiliki papan statistik peserta didik (yang

menggambarkan tentang jumlah siswa laki-laki dan perempuan di setiap kelas, jumlah lulusan setiap tahun, jumlah siswa melanjutkan setiap tahun, jumlah siswa berdasarkan usia).

(9) Sekolah memiliki dokumen pembinaan terhadap peserta didik yang berada di kelas akhir

(10) Sekolah memiliki dokumen tentang alumni. c) Pendidik dan Tenaga Kependidikan

(1) Pembagian tugas guru yang jelas dan terpajang. (2) Sekolah memiliki agenda kegiatan pelatihan internal

sekolah dan/atau tingkat gugus bagi guru dan kepala sekolah.

(3) Minimal 50% dari jumlah guru yang ada telah mengikuti pelatihan professional.

(4) Kepala sekolah memiliki program dan/atau agenda supervise pembelajaran.

(5) Kepala sekolah memilki agenda kegitan untuk memfasilitasi guru yang mengalami kesulitan dalam menyusun perangkat dan mengimplementasikan pembelajaran.

Page 42: 001. portofolio budaya mutu

(6) Sekolah memmilik agenda kegiatan pertemuan rutin untuk mengevaluasi dan menyusun kinerja sekolah.

(7) Minimal 25% guru menghasilkan produk inovatif dan kreatif (alat peraga, hasil penelitian, karya ilmiah popular,kreasi seni dan lain-lain.

(8) Sekolah menerapkan sistem penghargaan. d) Sarana dan Prasarana

(1)Sekolah memiliki buku inventaris asset. (2)Sekolah memiliki tempat penyimpanan peralatan

sekolah. (3)Rasio antara ruang kelas dan rombongan belajar 1:1 (4)Sekolah memiliki ruang guru yang bersih dan rapi (5)Standar luas ruangan kelas ( 8m x 8m) untuk 32

peserta didik. e) Pembiayaan

(1) Sekolah memiliki toilet, bersih, tidak berbau, rasio minimal 1:32 yang terpisah antara laki-laki dan perempuan.

(2) Sekolah memiliki halaman yang bersih dan tertata rapi (3) Sekolah memiliki pagar yang rapi (4) Sekolah memiliki media pembelajaran/alat peraga

sederhana hasil karya guru dan siswa. (5) Sekolah memiliki sudut baca/mini library yang tertata

rapi dan termanfaatkan sebagai sumber belajar peserta didik.

(6) Sekolah menyediakan tempat sampah minimal satu set yang terdiri dari tiga jenis sampah(organic, plastic dan kertas, kaca besi dan seng).

f) Pembiayaan

Page 43: 001. portofolio budaya mutu

(1) Sekolah memiliki Rencana Kerja Sekolah (RKS) secara terpadu yang disusun berdasarkan analisis kebutuhan peningkatan mutu pendidikan dan dipetakan untuk jangka waktu menengah (4 tahun).

(2) Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari RKS untuk jangka waktu 1 tahun, dilaksanakan secara transparan, terpadu, berdasarkan skala prioritas, partisiaptif dan akuntabel.

(3) Transparansi dokumen RKAS dan penggunaannya melalui (dipajang, website sekolah,laporan tertulis secara rutin).

(4) Sekolah memiliki inisiatif mencari dana tambahan di luar dana BOS.

(5) Minimal 70% dana sekolah dialokasikan untuk peningkatan mutu.

(6) Sekolah membuat pembukuan yang tertib, rapi dan dapat dipertanggung jawabkan.

g) Hubungan sekolah dengan masyarakat (1) Sekolah memiliki nota kesepakatan (MOU) kerja sama

dengan lembaga pendidikan dan non pendidikan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan

(2) Sekolah memiliki agenda kegiatan/rencana aksi untuk sosialisasi/promosi program sekolah.

(3) Sekolah mengadakan open house di akhir tahun pelajaran kepada masyarakat.

(4) Sekolah memiliki pengurus komite sekolah (5) Sekolah memiliki agenda kegiatan bakti sosial di

lingkungan sekitar sekolah.

Page 44: 001. portofolio budaya mutu

(6) Sekolah memiliki agenda kegiatan pertemuan rutin dengan orang tua peserta didik dan komtie sekolah.

(7) Komite sekolah dan/atau orang tua peserta didik terlibat dalam penyusunan program dan anggaran sekolah.

h) Budaya dan lingkungan sekolah (1) Sekolah menerapkan 7 K ( kebersihan, ketertiban,

kesehatan, keindahan, kekeluargaan, keamanan, kerindangan)

(2) Sekolah memiliki agenda kegiatan budaya baca bagi peserta didik dan guru

(3) Sekolah memiliki tata tertib sekolah, kode etik sekolah, peraturan akademik hasil rumusan bersama antara sekolah, orang tua dan perwakilan peserta didik dan terpampang secara komunikatif.

(4) Sekolah memiliki agenda kegiatan aksi bersih sekolah (jumat bersih, sabsih)

(5) Sekolah memiliki program pembiasaan (berperilaku sopan, berbicara santun, berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, amanah, menepati janji, empati kepada sesame sesama) dan terpampang secara komunikatif.

4) Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan, secara umum, merupakan salah satu sarana pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional. Dalam dimensi persekolahan, perpustakaan sekolah adalah perpustakaan

Page 45: 001. portofolio budaya mutu

yang berada dalam suatu sekolah yang kedudukan dan tanggung jawabnya kepada kepala sekolah; yang melayani sivitas akademika sekolah yang bersangkutan. Perpustakaan sekolah memiliki peran dan fungsi yang sangat strategis dalam mengembangkan potensi peserta didik dan seluruh civitas akademika yang ada di lingkungan sekolah. Arif Surrachman, mengidentifikasi peran dan fungsi perpustakaan sekolah di dunia pendidikan, yaitu : (1)Pusat kegiatan belajar-mengajar untuk pendidikan seperti

tercantum dalam kurikulum sekolah (2)Pusat Penelitian sederhana yang memungkinkan para

siswa mengembangkan kreativitas dan imajinasinya. (3)Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan

mengisi waktu luang (buku-buku hiburan) (4)Pusat Belajar Mandiri bagi siswa

Adapun Program Perpustakaan SD Kalimulya 4 disusun sebagai berikut ; (1)program pengadaan, (2) program pengolahan, (3) program layanan dan (4) administrasi perpustakaan(1)Program Pengadaan

Program pengadaan adalah program yang dirancang untuk melakukan pengadaan seluruh jenis koleksi perpustakaan. Perpustakaan sebaiknya membuat sebuah dokumen yang mengatur tentang pengadaan koleksi agar terarah, terukur, akuntabel dan dapat dievaluasi.

(2)Program pengolahan KoleksiSetelah pengadaan koleksi dilakukan berdasarkan ketentuan yang termuat dalam Kebijakan Pengembangan Koleksi, maka tahap selanjutnya adalah pengolahan koleksi. Pengolahan koleksi dilakukan melalui dua

Page 46: 001. portofolio budaya mutu

kegiatan utama, yaitu katalogisasi dan klasifikasi. Katalogisasi meliputi kegiatan deskripsi bibliografi dan analisis subyek.

(3)Program Layanan PerpustakaanProgram ini meliputi :(a)Sistem layanan. Misalnya sistem layanan terbuka (Open

access) atau sistem layanan tertutup (Close Access).(b) Jenis layanan, seperti layanan sirkulasi, layanan

referensi, layanan ruang baca, layanan audio visual, story telling (bercerita), dan layanan kemas ulang informasi.

(c) Keanggotaan. Mengatur tentang persyaratan menjadi anggota, hak dan kewajiban para anggota, serta peraturan/ketentuan tentang layanan keanggotaan.

(d)Bimbingan Pemakai. Memuat tentang orientasi perpustakaan, petunjuk pemanfaatan perpustakaan, bimbingan penelusuran informasi, dan bimbingan minat baca.

(e)Evaluasi layanan. Memuat tentang bagaimana mengevaluasi layanan perpustakaan agar layanan perpustakaan semakin hari semakin baik.

(4)Program Administrasi Perpustakaan SekolahSetiap perpustakaan sekolah hendaknya memiliki

program yang mengatur tentang administrasi/ketatausahaan di perpustakaan, seperti surat menyurat, perizinan, menata dan menyimpan dokumen (dokumen pemesanan, pembelian, dll.), pengadaan alat tulis kantor, pembuatan jadwal tugas/piket, menerima telepon, menerima atau mengirim fax, email, dan sebagainya. Pendek kata, semua program administrasi di

Page 47: 001. portofolio budaya mutu

perpustakaan perlu disusun sedemikian rupa, sehingga mendukung program-program lainnya. Ketidak-rapian tata administrasi dapat mengakibatkan terganggunya program-program lain. Misalnya, ketika hendak mengadakan pengadaan koleksi, data pemesanan hilang atau tidak ditemukan, maka hal ini tentu akan mengganggu proses pengadaan.

5) UKS (khusus SD Pembina)

BAB III PELAKSANAAN

A. Struktur Organisasi dan Penanggung Jawab Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu1. Struktur Organisasi dan Penanggungjawab Pengembangan

Budaya Mutu Bidang PembelajaranPenanggung jawab : Kepala SDN Kalimulya 4Ketua : Lia Mulia, S.Pd.Team PengembangKurikulum (TPK) : Ketua TPK : Sri Asih Astuti, S.Pd.Sekretaris : Yuni Sri Widayati, S.Pd.Anggota :

(1) Rosyiah, A.Ma(2) Yani Ahmad, S.Pd.(3) Irfan Afpandi, S.Pd.(4) Ida Rosida, A.Ma(5) Dede Mulyanih, S.Pd.

Page 48: 001. portofolio budaya mutu

(6) Afan Syaifudin(7) Sumiyati, S.Pd.(8) Rasmin(9) Hesty

2. Struktur Organisasi dan Penanggungjawab Pengembangan Budaya Mutu Bidang EkstrakurikulerPenanggung jawab : Kepala SDN Kalimulya 4Ketua : Lia Mulia, S.Pd.KoordinatorKegiatan Ekstrakurikuler : Yani Ahmad, S.Pd.Seni Tari : Yuni Sri Widayati, S.Pd.Pramuka : Irfan Afpandi, S.Pd.

: Ida Rosida, AmaSepak Bola / Futsal : Afan Syaifudin

: RasminDokter Kecil : Sumiyati, S.Pd.Atletik : Yani Ahmad, S.Pd.Rohani islam : Rosyiah, A.Ma.Anggota :

(1) Dede Mulyanih, S.Pd.(2) Rasmin(3) Hesty

3. Struktur Organisasi dan Penanggungjawab Pengembangan Budaya Mutu Bidang Manajemen Berbasis SekolahPenanggung Jawab : Kepala SekolahKetua : Lia Mulia, S.Pd.Bendahara :

Page 49: 001. portofolio budaya mutu

Tata UsahaPerpustakaanKurikulum

Asih Tri Astuti, S.Pd.

Perencanaan dan evaluasi : Drs. Dahlan / Dede Mulyanih, S.Pd.Kurikulum : Sri Asih AstutiKetenagaan : Irvan Afandi, S.Pd.Sarana Prasarana : Yani Ahmad, S.Pd.Keuangan :Kesiswaan : Sumiyati, S.Pd.Humas : RasminIklim Sekolah : Ida Rosida / Edi SuriyaLingkungan Hidup : Afan Syaifudin

4. Struktur Organisasi dan Penanggungjawab Pengembangan Budaya Mutu Bidang Perpustakaan Sekolah

Penanggung Jawab : Kepala SekolahPengelola Perpustakaan :

Lia Mulia, S.Pd.Komite Sekolah

Drs. Dahlan, MM

Page 50: 001. portofolio budaya mutu

Kepala Perpustakaan

Layanan membaca :Layanan Teknis :Teknologi (TIK) :

5. Struktur Organisasi dan Penanggungjawab Pengembangan Budaya Mutu Bidang UKS (khusus SD Pembina)

B. Pelaksanaan Setiap Jenis Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu1. Pelaksanaan Pengembangan Budaya Mutu Bidang

PembelajaranPelaksanaan Proses Pembelajaran pada SD Kalimulya 4

diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap SDN Kalimulya 4 melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta

Page 51: 001. portofolio budaya mutu

penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isimaka prinsip pembelajaran yang digunakan: 1. dari pesertadidik diberi tahu menuju pesertadidik mencari tahu; 2. dari guru sebagai satu-satunya sumber belajarmenjadi belajar berbasis aneka sumberbelajar; 3. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; 4. dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi; 5. dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; 6. daripembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; 7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif; 8. Peningkatandan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); 9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; 10. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan(ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); 11. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; 12. pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas. 13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan 14. Pengakuan atas perbedaan individualdan latar belakang budaya peserta didik.

Page 52: 001. portofolio budaya mutu

Persyaratan pembelajaran untuk Pelaksanaan Proses Pembelajaran SD Kalimulya 4 dengan Alokasi Waktu Jam Tatap Muka Pembelajaran sebanyak 35 menit. Buku Teks Pelajaran Buku teks pelajaran digunakan untuk meningkatan efisiensi dan efektivitas yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.

Khusus pada Pengelolaan Kelas : a) Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik seduai dengan tujuan dan karakteristik proses pembelajaran. b) Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik. c) Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah dimengerti oleh peserta didik. d) Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik. e). Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan keselamatan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran. f). Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. g). Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan mengemukakan pendapat. h). Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi. i.) Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik silabus mata pelajaran; dan j.) Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.

Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic assesment)yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar

Page 53: 001. portofolio budaya mutu

siswa atau bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran. Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik dapat digunakansebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan alat: angket, observasi, catatan anekdot, dan refleksi.

2. Pelaksanaan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Ekstrakurikuler.

Sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler maka SD Kalimulya 4 telah menyusun peraturan bagi pelaksanaan kegiatan tersebut meliputi :a. Kebijakan mengenai program ekstrakurikuler;b. Rasional dan tujuan kebijakan program ekstrakurikuler;c. Deskripsi program ekstrakurikuler meliputi:

(1)ragam kegiatan ekstrakurikuler yang disediakan;(2)tujuan dan kegunaan kegiatan ekstrakurikuler;(3)keanggotaan/kepesertaan dan persyaratan;(4)jadwal kegiatan; dan(5)level supervisi yang diperlukan dari orang tua peserta

didik.

d. Manajemen program ekstrakurikuler meliputi:(1)Struktur organisasi pengelolaan program

ekstrakurikuler pada satuan pendidikan;

Page 54: 001. portofolio budaya mutu

(2)Level supervisi yang disiapkan/disediakan oleh satuan pendidikan untuk masing-masing kegiatan ekstrakurikuler; dan

(3)Level asuransi yang disiapkan/disediakan oleh satuan pendidikan untuk masing-masing kegiatan ekstrakurikuler.

e. Pendanaan dan mekanisme pendanaan program ekstrakurikuler.Dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, peserta

didik harus mengikuti program ekstrakurikuler wajib (kecuali bagi yang terkendala), dan dapat mengikuti suatu program ekstrakurikuler pilihan baik yang terkait maupun yang tidak terkait dengan suatu mata pelajaran di satuan pendidikan tempatnya belajar.

3. Pelaksanaan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Manajemen Berbasis Sekolah

Perencanaan kerja sekolah diawali dengan perumusan Visi, Misi dan Tujuan sekolah berdasarkan profil sekolah oleh tim pengembang sekolah yang terdiri dari kepala sekolah, pengawas sekolah, guru, komite sekolah dan tokoh masyarakat.

Sekolah menyusun rencana kerja sekolah satu tahun dan rencana kerja sekolah empat tahun yang dinyatakan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah yang ditujukan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas. Rencana kerja tahunan memuat tentang rencana pengembangan kurikulum dan pembelajaran, rencana pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan,

Page 55: 001. portofolio budaya mutu

rencana pengembangan sarana dan prasarana, keuangan dan pembiayaan, rencana pengembangan kesiswaan, rencana pengembangan budaya dan lingkungan sekolah, rencana pengembangan partisipasi/peran serta masyarakat dan kemitraan, serta rencana-rencana kerja lain yang mengarah pada peningkatan mutu pendidikan seperti pernyataan standar pengelolaan nasional pendidikan. Perencanaan pengembangan kurikulum dan pembelajaran di antaranya 1) Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), 2) Penyusunan perangkat pembelajaran berupa program tahunan, program semester, silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk semua mata pelajaran, 3) Penyusunan kalender pendidikan, 4) Penyusunan jadwal pembelajaran, 5) Penyusunan kurikulum muatan lokal, 6) Penyusunan program supervisi sekolah. Menurut Ragan (Soetopo dan Soemanto, 1993:13) pengertian kurikulum adalah “all the experiences of children for which the school accepts responsibility” yang artinya bahwa “semua pengalaman anak di bawah tanggung jawab sekolah”.

Perencanaan pengembangan pendidik (guru) dan tenaga kependidikan di antaranya: 1) Membuat usulan penambahan guru mata pelajaran, 2) Mengusulkan peningkatan kualifikasi guru yang belum S1/D4, 3) Mengusulkan guru untuk di sertifikasi, 4) Mengusulkan tenaga administrasi, perpustakaan dan laboratorium komputer. 5) Menyusun kegiatan pertemuan guru melalui kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) mini dan kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) di gugus sekolah. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003

Page 56: 001. portofolio budaya mutu

BAB XI, Pasal 39 ayat 2 dinyatakan bahwa: “Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi”. yang selalu harus ditingkatkan kompetensinya.

Perencanaan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan di antaranya: 1) Mengusulkan penambahan sarana dan prasarana, 2) Mengusulkan membuat laboratorium komputer dan jaringan internet, 3) Melaksanakan perawatan terhadap saran dan prasarana yang tersedia. Dalam hal ini Mulyasa (2005:49) mengatakan bahwa: “sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran”.

Perencanaan pengembangan pembiayaan dan keuangan sekolah di antaranya: 1) Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) dengan melibatkan warga sekolah, 2) Membuat usulan penambahan biaya operasional sekolah, 3) Membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran sekolah, 4) Penyusunan administrasi penggunaan keuangan sekolah. Menurut Fattah (2004:143), menyebutkan bahwa: “agar penggunaan keuangan sekolah mencapai sasarannya, perlu dilakukan dengan menjalankan fungsi-fungsi dari manajemen dalam pengelolaan keuangan sekolah, seperti melalui iuran BP3, melalui penyewaan fasilitas

Page 57: 001. portofolio budaya mutu

sekolah, pembayaran siswa, bantuan yayasan dan gerakan pengumpulan dana”.

Perencanaan pengembangan kesiswaan di antaranya: 1) Membuat persiapan penerimaan siswa baru seperti membuat surat keputusan dari kepala sekolah dan pembentukan panitia penerima siswa baru, 2) Menyusun rencana kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan diri siswa, 3) Menyusun rencana melaksanakan bimbingan belajar untuk seluruh siswa untuk peningkatan prestasi akademik. Menurut pendapat Daien (1989: 89) pengelolaan kesiswaan itu ialah “Keseluruhan proses penyelenggara usaha kerja sama dalam bidang kesiswaan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan di sekolah”.

Perencanaan pengembangan partisipasi/peran serta masyarakat di antaranya: 1) Mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa dalam rangka meningkatkan kerjasama sekolah dengan orang tua siswa untuk meningkatkan prestasi siswa, 2) Menyusun rencana pertemuan dengan komite sekolah dalam rangka meningkatkan peran komite sekolah di antaranya advisory agency, mediator agency, supporting agency dan controlling agency. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 Komite sekolah dan madrasah berperan meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan melalui: “1) nasihat, 2) pengarahan, 3) bantuan personalia, material, dan fasilitas, maupun pengawasan”. Masyarakat diharapkan secara sungguh-sungguh memberikan masukan sesuai dengan kemampuannya.

Perencanaan pengembangan lingkungan dan kultur sekolah di antaranya: 1) Menyusun program unggulan yang menjadi ciri khas sekolah dalam

Page 58: 001. portofolio budaya mutu

meningkatkan dan menyalurkan potensi siswa agar lahir siswa unggul dalam berbagai prestasi. 2) Menyusun rencana penghijauan sekolah agar membuat suasana lingkungan sekolah menjadi sejuk dan nyaman. 3) Menyusun rencana program sekolah sehat dan sekolah bersih. 4) Menyusun rencana mengembangkan toleransi beragama diantar warga sekolah.

Selanjutnya pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu pendidikan meliputi: Pelaksanaan pengelolaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) penyusunan Visi, Misi dan Tujuan Sekolah, penyusunan struktur dan muatan kurikulum, penetapan kalender pendidikan/akademik, menyusun silabus dan RPP. Dalam penyusunan perencanaan pembelajaran didasarkan pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Kelulusan dan peraturan pelaksanaannya, sedangkan dalam pelaksanaan proses pembelajaran didasarkan pada serta Standar Proses dan Standar Penilaian. Kenyataan yang terjadi di sekolah tempat penelitian dilaksanakan masih ada mata pelajaran yang silabus dan RPP belum ditulis secara lengkap dan benar. Masih ada guru yang mengkopi paste silabus dan RPP yang ditulis oleh guru dari sekolah yang lain atau silabus yang dikeluarkan oleh BSNP.

Pelaksanaan pembelajaran guru melakukan dengan pendekatan pola Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM). Kenyataan yang terjadi di sekolah tempat penelitian masih ada guru belum melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan PAKEM mereka masih dengan model pembelajaran yang konvensional. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 19, ayat 1) bahwa: “Proses pembelajaran

Page 59: 001. portofolio budaya mutu

pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”.

Pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta didik guru menyusun program penilaian hasil belajar yang berkeadilan, bertanggung jawab dan berkesinambungan. Penyusunan program penilaian hasil belajar didasarkan pada Standar Penilaian Pendidikan. Sekolah menilai hasil belajar untuk seluruh kelompok mata pelajaran, dan membuat catatan keseluruhan, untuk menjadi bahan program remedial, klarifikasi capaian ketuntasan yang direncanakan, dalam kegiatan penilaian. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 (2007: 2) Standar Penilaian menyatakan bahwa: “Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan berdasarkan standar penilaian pendidikan yang berlaku secara nasional”.

Pelaksanaan pengembangan tenaga pendidik dilakukan dengan kegiatan pertemuan Kelompok Kerja Guru (KKG) mini di sekolah, dan Kelompok Kerja Guru (KKG) di gugus sekolah satu kali dalam satu bulan. Diikuti oleh semua guru dalam gugus sekolah dibimbing oleh guru pemandu mata pelajaran Akan tetapi masih ada guru yang enggan hadir pada pertemuan KKG.

Dalam pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana sekolah menetapkan kebijakan secara tertulis. Pengelolaan fasilitas fisik untuk kegiatan ekstrakurikuler disesuaikan dengan perkembangan kegiatan ekstrakurikuler peserta

Page 60: 001. portofolio budaya mutu

didik. Sarana prasarana dikelola oleh guru sesuai bidangnya masing-masing dan adanya partisipasi dari semua unsur seperti kepala sekolah, pendidik, siswa dan tokoh masyarakat saran dan prasaran sekollah belum mencukupi.

Sarana laboratorium komputer tersedia beberapa unit namun untuk pemasangan jaringan internet untuk sekolah belum dapat disediakan. Sedangkan perawatan sarana dan prasarana sekolah dilakukan melalui Kartu Inventaris Barang (KIB) yang berisi jenis barang, tahun pembelian, kondisi sarana pada saat ini, jumlah sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah. Menurut Subagio (1990:11) bahwa: “Pengelolaan sarana dan prasarana merupakan proses kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengadaan, pemeliharaan, penghapusan dan pengendalian logistik atau sarana dan prasarana”. Kenyataan di sekolah sarana dan prasarana yang tersedia belum sesuai dengan rasio 1:2 artinya satu sarana untuk dua orang peserta didik.

Pelaksanaan pengembangan pembiayaan dan keuangan sekolah yang tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) di antaranya: 1) Belanja tidak langsung berupa belanja pegawai, tunjangan prestasi kerja, Tunjangan Nanggroe Aceh Darussalam, tunjangan wali kelas, tunjangan fungsional. 2) Belanja langsung berupa belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal.

Sumber pendapat keuangan sekolah di antaranya dari dana Bantuan Operasional Sekolah dana APBN sebesar Rp. 400.000 persiswa, dan dana Bantuan Operasional Sekolah dari APBK sebesar Rp. 40.000 persiswa. Sekolah membuat pedoman pengelolaan biaya operasional sekolah tentang sumber pemasukan, pengeluaran dan jumlah dana yang

Page 61: 001. portofolio budaya mutu

dikelola dan membuat pedoman penyusunan dan pencairan anggaran sesuai dengan peruntukannya, pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan anggaran. Sekolah melaporkan penggunaan anggaran kepada komite sekolah, serta Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga tentang pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah.

Dalam pelaksanaan peran serta masyarakat sekolah melibatkan warga dan masyarakat pendukung sekolah dalam mengelola pendidikan, pengelolaan akademik dan pengelolaan non-akademik. Keterlibatan peran serta warga sekolah dan masyarakat dalam pengelolaan sesuai dengan peran komite sekolah yaitu advisory agency, mediator agency, supporting agency dan controlling agency. Sekolah menjalin kemitraan dengan lembaga lain pemerintah dan non-pemerintah yang relevan, berkaitan dengan input, proses, output. Sistem kemitraan sekolah ditetapkan dengan perjanjian secara tertulis. Komite sekolah selalu meninjau proses kegiatan belajar mengajar secara berkala. Orang tua partisipasi aktif untuk kegiatan hari besar agama, hari besar nasional dan orang tua siswa sangat mendukung program yang diadakan sekolah.

4. Pelaksanaan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Perpustakaan Sekolah

Kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah dan tenaga utama yang memberikan kerangka kerja dan suasana untuk mengimplimentasi kurikulum, kepala sekolah hendaknya mengakui pentingnya jasa perpustakaan sekolah yang efektif serta mendorong pemanfaatannya.

Page 62: 001. portofolio budaya mutu

Kepala sekolah bekerja erat dengan perpustakaan dalam mendisain rencana pengembangan, terutama dalam bidang program literasi informasi dan promosi membaca.

Pada saat rencana dilaksanakan, kepala sekolah menjamin penjadwalan waktu dan sumberdaya yang luwes untuk memungkinkan guru dan murid mengakses ke perpustakaan beserta layanannya. Kepala sekolah juga memastikan adanya kerjasama antara guru dan tenaga perpustakaan. Kepala sekolah harus memastikan bahwa pustakawan sekolah ikut serta dalam kegiatan pengajaran, perencanaan kurikulum, pengembangan tenaga berlanjut, evaluasi program dan asesmen pembelajaran murid.

Di dalam evaluasi sekolah secara menyeluruh, kepala sekolah memasukkan evaluasi perpustakaan dan menekankan sumbangan penting jasa perpustakaan sekolah yang kuat dalam pencapaian standar pendidikan yang telah ditetapkan.

Semua kepala unit kerja di sekolah, masing-masing bertanggung jawab melakukan pekerjaan secara profesional dan hendaknya bekerja sama dengan perpustakaan agar semua sumber informasi dan jasa perpustakaan mencakup kebutuhan khusus bidang subjek dari unit kerja. Seperti halnya dengan kepala sekolah, maka kepala unit kerja hendaknya melibatkan perpustakaan dalam perencanaan pengembangan dan memberikan perhatian khusus ke perpustakaan sebagai bagian penting dari lingkungan pembelajaran dan sebagai pusat sumber daya pembelajaran.

Murid merupakan kelompok sasaran utama perpustakaan sekolah. Penting adanya kerjasama dengan anggota lain komunitas sekolah karena hal itu demi untuk

Page 63: 001. portofolio budaya mutu

kepentingan murid. Murid dapat menggunakan perpustakaan untuk berbagai keperluan. Penggunaan perpustakaan harus dirasakan sebagai lingkungan pembelajaran yang tidak menakutkan, bebas, terbuka tempat murid dapat mengerjakan semua tugas, baik sebagai perorangan maupun sebagai kelompok.

5. Pelaksanaan Pengembangan Budaya Mutu Bidang UKS (khusus SD Pembina)

C. Laporan Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu1. Laporan Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu Bidang

PembelajaranSecara umum pelaksanaan pembelajaran di bawah

tanggung jawab kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran selalu melaporakn pelaksanaan kegiatan pembelajaran di SD Kalimulya 4 secara berkala. (Laporan Terlampir).

2. Laporan Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Ekstrakurikuler

Pelaksanaan kegiatan ekstrkurikuler selalu dilaporankan secara berkala dan dijadikan bahan evaluasi untuk pelaksanaan kegiatan berikutnya (Laporan terlampir).

3. Laporan Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Manajemen Berbasis Sekolah.

Pelaksanaan Manajemen berbasis sekolah merupakan program yang sangat mutlak disusun dan dilaksanakan kemudian dievaluasi secara berkelanjutan. Oleh karena itu pemantauan, dan pelaporan terhadap program yang sudah

Page 64: 001. portofolio budaya mutu

dilaksanakan menjadi bahan evaluasi diri sekolah dan selalu dilaporkan dalam bentuk Laporan Kinerja Sekolah.

4. Laporan Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Perpustakaan Sekolah.

Pelaporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan sekolah secara rutin disampaikan oleh kepala unit perpustakaan kepada kepala sekolah (Laporan Terlampir)

5. Laporan Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu Bidang UKS (khusus SD Pembina)

D. Keterlibatan Warga Sekolah dan Pihak Lain Mendukung Kegiatan Pengembangan Mutu di Sekolah.

Dengan semakin kompleksnya manajemen Sekolah yang selalu berkembang dan padatnya kegiatan kepemimpinan di sekolah, maka semakin banyak pula masalah-masalah yang perlu penanganan, dan melibatkan warga sekolah, baik guru, orang tua, karyawan, siswa mapun pemerintah setempat sama-sama menyadari perlunya terobosan-terobosan yang positif agar mampu meningkatkan nilai jual sekolah, meningkatnya kepercayaan masyarakat dan semakin kondusifnya kegiatan belajar mengajar sehingga akan menghasilkan lulusan yang baik dan bisa menempati perguruan-perguruan ternama seperti yang diharapkan oleh masyarakat.

Keterlibatan seluruh warga sekolah Civitas keluarga besar SD Negeri Kalimulya 4 serta masyarakat yang peduli akan pendidikan, serta saling mengisi diantara kelebihan dan kekurangan yang ada akan menjadikan kegiatan proses belajar mengajar akan berlangsung dengan baik dan efektif,

Page 65: 001. portofolio budaya mutu

masyarakat merasa memiliki dan merasakan manfaat dengan adanya sekolah yang berada dilingkungannya.

Dalam hal ini wakil kepala sekolah sebagai perantara hubungan dengan masyarakat tidak mungkin dapat bekerja sendiri tanpa ada kerja sama dengan berbagai pihak, Humas menjadi unsur penyambung komunikasi dengan berbagai pihak dan berbagai kegiatan informasi-infirmasi yang berhubungan dengan kinerja guru, pembuatan perangkat guru, dengan orang tua siswa, dengan dinas instansi dan berbagai permasalahan yang dengan tepat bersama kepala sekolah dan unsur pimpinan yang lain saling bekerja sama dalam menjalankan kepemimpinan disekolah.

Semua warga sekolah, warga masyarakat dan tokoh-tokoh pemerintah daerah setempat selalu bekerja sama untuk kemajuan pendidikan di daerah tersebut, karena kita juga menyadari bahwa tidak semua peserta didik mampu untuk mencukupi kebutuhan sekolah sehari-hari, buku, alat tulis dan buku-buku paket lain untuk belajar sehari-hari. Terobosan-terobosan baru, kerjasama dengan berbagai pihak dan menggali informasi-informasi untuk bea siswa, BKM maupun bantuan-bantuan lain. Sehingga bagi yang kurang mampu dapat terus bisa bersekolah.

Bagaimanapun juga sekolah tidak bisa terlepas dari lingkungan masyarakat dimana sekolah tersebut berada, hubungan harus tetap dibina dengan baik, kultur dan budaya masyarakat tidak boleh bersinggungan. Bantuan dan silaturahmi dengan warga setempat, harus terus dibina, sumbangan dan santunan bagi masyarakat sekitar yang kurang mampu, adanya musibah, kematian dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya terus dibina sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh sekolah.

Page 66: 001. portofolio budaya mutu

Kerja sama dengan tokoh-tokoh masyarakat, RT, RW, Kepala Kelurahan sangat diperlukan dan ditingkatkan lagi karena dengan kerjasama yang baik dan saling pengertian maka akan terciptanya kondisi yang tertib, keamanan terjaga dan situasi selalu kondusif karena masyarakat merasa ikut memiliki dan peduli dengan keberadaan sekolah tersebut.

Bekerja sama dengan komite sekolah untuk mencari solusi-solusi yang terbaik bagi peningkatan mutu pendidikan, menggalang dana, dan mencari terobosan-terobosan dana untuk menunjang program sekolah yang telah dispakati bersama dalam rapat-rapat Komite, sehingga masyarakat tidak merasa terbebani dengan pembiayaan sekolah dalam upaya peningkatan sekolah yang berkualitas dan menghasilkan lulusan SD yang dapat bersaing di era globalisasi.

Masyarakat adalah mitra sekolah yang dapat diandalkan. Masyarakat terkait langsung dengan penyelenggaraan pendidikan di sekolah, karena keberadaan sekolah ada di tengah-tengah masyarakat dan menjadi tujuan masyarakat sekitar untuk menuntut ilmu. Sekolah dan masyarakat harus selalu bersinergi untuk mewujudkan outcome sekolah yang berkualitas. Dukungan masyarakat kepada sekolah hendaknya bukan hanya bersifat material tapi juga dukungan moril seperti memberikan rasa aman kepada semua warga sekolah. Memang kepala sekolah harus memiliki kompetensi social yang handal. Disamping itu sekolah bisa dijadikan pusat informasi bagi masyarakat sekitar sekolah. Informasi yang dimaksud adalah informasi yang bersifat umum bukan hanya mengenai siswa tapi juga yang berkenaan dengan pemberdayaan sumber daya yang ada di lingkungan masyarakat. Sekolah dapat menjadi trigger (pemicu) untuk memajukan masyarakat sekitar sekolah. Dengan

Page 67: 001. portofolio budaya mutu

contoh langsung yang diberikan sekolah biasanya masyarakat akan cepat meniru dan mempraktikkannya apalagi sesuatu yang baru yang dapat memberikan nilai tambah bagi mereka. Masyarakat dapat juga dilibatkan dalam program sekolah khususnya yang menyangkut life skill.

Namun yang masih menjadi persoalan adalah dukungan masyarakat belum optimal baik dalam hal prakarsa dan kontribusi untuk mamajukan sekolah maupun memberikan rasa aman baik pada siswa maupun guru yang mengajar di sekolah. Sebuah harian daerah pernah memberitakan ada guru yang dirampok oleh pelaku yang juga masyarakat sekitar sekolah. Selain itu ada usaha ternak ayam potong yang berdampingan dengan sekolah yang sangat mengganggu proses pembelajaran di sekolah karena bau yang tidak sedap yang berasal dari kotoran ayam tersebut, dan mungkin masih banyak lagi persoalan-persolan lain yang dapat mengganggu kelancaran proses pembelajaran. Memang persoalan ini sangat ruet dan kompleks, tetapi dengan tekad dan komitmen yang kuat antara pihak sekolah, pemerintah, dan masyarakat sebagai sebuah system yang mempunyai maksud yang sama untuk mencapai pendidikan yang berkualitas, maka MBS ini dapat diterapkan dengan baik dan dihantarkan sampai ke tujuan. Semoga

Page 68: 001. portofolio budaya mutu

BAB IVHASIL EVALUASI DIRI

A. Hasil Evaluasi Diri Sekolah Terhadap Kegiatan Bengembangan Budaya Mutu1. Hasil Evaluasi Diri Kegiatan Pengembangan Budaya

Mutu Bidang PembelajaranEvaluasi pembelajaran di SD Negeri Kalimulya 4 saat ini masih

menggunakan acuan kurikulum KTSP. Pada kurikulum KTSP masih

mengembangkan instrumen sesuai dengan indikator pada setiap Standar

Kompetensi dan Kompetensi dasar .Berikut gambaran rencana evaluasi,di

mulai dari perecanaan evaluasi yang meliputi, evaluasi direncanakan mulai

dari pembuatan program semester yang dicantumkan dalam silabus dan

diterapkan dalam rencana pembelajaran atau RPP.Untuk pelaksanaan

evaluasi diterapkan dalam RPP pada setiap pembelajaran yang terdiri dari

evaluasi awal yang biasanya dilaksanakan pada awal pembelajaran, bisa

dilaksanakan dalam bentuk tertulis ataupun tanya jawab langsung, yang

tujuannya adalah untuk melihat kemampuan awal siswa .Dalam proses

pembelajaran evaluasi dilakukan dalam beberarapa hal, yaitu penilaian sikap

dan penilaian berupa tes tertulis, observasi, tes praktek, dan penugasan

perseorangan atau kelompok sesuai dengan tujuan dari pembelajaran yang

direncanakan. Evaluasi akhir adalah penilaian yang menyeluruh dari

penilaian sikap dan penilaian pengetahuan.Adapun jenis evaluasi yang

dilakukan di SD Negeri Kalimulya 4 adalah Ulangan harian (UH),UTS,UAS

dan US.UH dilaksanakan setelah minimal menyelesaikan satu kompetensi

dasar dari mata pelajaran tertentu,sedangkan UTS dilaksanakan setelah 8 – 9

minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator

yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. Ulangan akhir

Page 69: 001. portofolio budaya mutu

semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur

pencapaian kompetensi siswa di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi

seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester

tersebut.Semua nilai pada setiap evaluasi itu dimasukkkan kedalam sistem

informasi akademik ( SIAKAD). Sistem Informasi Akademik atau SIAKAD

adalah sebuah program yang dirancang khusus sebagai pusat informasi

akademik sekolah yang mencakup penginputan semua proses dan hasil

penilaian, data siswa, data guru dan data karyawan. Dengan adanya program

SIAKAD ini sangat mempermudah proses penginputan data khususnya dalam

penyimpanan hasil evaluasi pembelajaran siswa. Dalam proses atau cara kerja

penginputan nilai melalui SIAKAD ini dilakukan melalui dua sistem yaitu

oleh guru pengampu (SIMPEN) dan oleh wali kelas (SISWAL). SIMPEN

hanya menginput nilai mata pelajaran atau muatan kurikulum yang diampu.

Sedangkan SISWAL menginput nilai mata pelajaran diampu wali kelas, data

diri siswa, daftar hadir siswa, pengembangan diri siswa, dan semua data yang

diperlukan dalam proses pencetakan hasil evaluasi belajar siswa. SIAKAD

dilaksanakan secara online di lingkungan sekolah dengan menggunakan

password yang hanya diketahui oleh pihak tertentu/ yang berkepentingan.

Ujian Sekolah (US) dilaksanakan untuk jenjang akhir atau kelas 6 evaluasi

dilaksanakan mengikuti program dan jadwal pemerintah. Setelah

melaksanakan rangkaian penilaian akan dilanjutkan dengan pertemuan

dengan orang tua (Komite Sekolah) dalam rangka mendiskusikan hasil

evaluaasi siswa selama satu bulan pembelajaran dan

mensosialisasikan/membahas rencana program pembelajaran ke depan.

2. Hasil Evaluasi Diri Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Ekstrakurikuler

Setiap Ekstrakurikuler yang terdiri dari Akademik maupun Akdemik di

bina oleh Pembina internal ataupun eksternal,dan dapat di evaluasi di setiap

1x/bulan dengan melampirkan jadwal kegiatan Dan SK,serta Absensi

pelaksanaan ekskul serta Program yang telah di susun oleh masing-masing

Pembina ataupun pelatih untuk 1 tahun.

Page 70: 001. portofolio budaya mutu

3. Hasil Evaluasi Diri Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Manajemen Berbasis Sekolah

Berdasarkan hasil evaluasi dari tujuh komponen MBS yang

dilaksanakan oleh SD Negeri Kalimulya 4 secara umum telah terlaksana

sesuai dengan ketentuan dan prinsip MBS akan tetapi ada komponen yang

kurang lengkap secara administrasi yaitu pada komponen manajemen

hubungan masyarakat.

4. Hasil Evaluasi Diri Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Perpustakaan Sekolah

Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program perpustakaan di SD

Kalimulya 4 secara umum belum terlaksana sesuai dengan ketentuan akan

tetapi ada komponen yang masih kurang lengkap dari sisi sarana, buku

referensi dan tenaga pustakawan.

Efektivitas Penggunaan buku sebagai sumber belajar untuk

meningkatkan minat baca siswa dirintis dengan perpustakaan talang air.

5. Hasil Evaluasi Diri Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu Bidang UKS (khusus SD Pembina)

Pelaksanaan Program UKS di SD Kalimulya 4 berdasarkan hasil

evaluasi telah diupayakan semaksimal mungkin, namun Tim Pelaksana UKS

SD Kalimulya 4 menyadari bahwa program ini masih terdapat banyak

kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu diharapkan saran dan kritik

yang konstruktif dari berbagai pihak demi kesempurnaan program ini di

tahun mendatang.

B. Prosedur Operasional Standar Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu

Untuk menjamin keterlaksanaan kegiatan dan operasional setiap program

budaya mutu SD Negeri Kalimulya 4 telah menyusun Prosedur Operasional

Standar yang meliputi POS Pembelajaran, POS Ekstrakurikuler, POS Manajemen

berbasis Sekolah, POS Perpustakaan dan POS UKS.

Di bawah ini dipaparkan beberapa Prosedur Operasional Standar dan

Peraturan Akademik SD Negeri Kalimulya 4, sebagai berikut :

SOP Kegiatan Rutin Harian

Page 71: 001. portofolio budaya mutu

KEDATANGAN

Tujuan

1. Memberikan perhatian dan motivasi kepada siswa.

2. Membudayakan 5 S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun).

3. Mengontrol ketertiban siswa.

Prosedur

1. Guru yang bertugas datang lebih awal maksimal pukul 07.00

2. Petugas mengontrol absensi guru.

3. Guru yang bertugas berdiri di depan pintu gerbang dengan sikap tenang,

sopan, tidak mengobrol dan bercakap-cakap sendiri.

4. Guru menyambut kedatangan siswa dengan memberi salam secara khusyu’,

sederhana dan penuh hormat.

5. Guru menjabat tangan siswa sambil melontarkan senyum kasih sayang

dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

5.1 Hanya berjabat tangan dengan sesama jenis, kecuali terhadap siswa

kelas 3 sekolah dasar ke bawah.

5.2 Saling bertatap penuh keakraban dan rasa kasih sayang.

5.3 Dilaksanakan dengan kesungguhan, sederhana dan keramahan.

5.4 Tidak berlebihan dan tasyabbuh.

6. Guru memberi perhatian kepada siswa berkaitan dengan tata tertib siswa dan

keadaan psikis siswa.

7. Guru memeriksa keadaan dan penampilan siswa berkaitan dengan akhlaq

dan adab, ketertiban dan aturan sekolah

8. Petugas TU mengelola siswa yang terlambat dengan ketentuan :

a. Siswa yang hadir di atas pukul 07.20 dinyatakan terlambat

b. Bagisiswa yang terlambat diberi sangsi sesuai dengan ketentuan

c. Bagi siswa yang terlambat lebih dari empat kali akan di laporkan kepada

wali kelas untuk diberikan teraphy lebih lanjut.

d. Apabila tidak ada perubahan maka sekolah akan memberikan surat

peringatan kepada orang tua siswa yang bersangkutan.

Page 72: 001. portofolio budaya mutu

e. Apabila masih juga belum ada perubahan dilakukan pemanggilan orang

tua

f. Apabila masih juga melakukan hal yang sama maka sekolah akan

memberlakukan sanksi skorsing hingga dikeluarkan dari sekolah apabila

tidak bisa lagi dibina sesuai dengan ketentuan.

6. Tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi

Pola tindak lanjut yang dilaksanakan di SD Negeri Kalimulya 4 adalah

melalui rapat khusus artinya hasil monitoring dan evaluasi dibawa keforum

rapat untuk dilakukan analisa dan disepakati tindak lanjut yang akan

dilaksanakan baik itu program pembelajaran, MBS, Ekstrakurikuler,

Perpustakaan, maupun UKS. Berikut adalah contoh model tindak lanjut

hasil evaluasi dalam program pembelajaran :

C. Tindak Lanjut Hasil Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu

Tindak lanjut dari Hasil Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pengembangan Budaya mutu berupa Penghargaan, atau perintah tugas dengan rekomendasi bagi para guru. Proses tindak lanjut merupakan hasil monitoring dan evaluasi selama kegiatan berlangsung yang selanjutnya hasil supervisi kegiatan berbagai program yang dilaksanakan guru dilaporkan kepada Pengawas Binaan.

Page 73: 001. portofolio budaya mutu

BAB VPRESTASI (3 TAHUN TERAKHIR)

A. Akademik1. Prestasi Kepala Sekolah

No Jenis Kejuaraan Tingkat Hasil Keterangan

2. Prestasi Guru

No Jenis Kejuaraan Tingkat Hasil Keterangan

3. Prestasi Siswa

No Jenis Kejuaraan Tingkat Hasil Keterangan

Page 74: 001. portofolio budaya mutu

B. Non Akademik1. Prestasi Kepala Sekolah

No Jenis Kejuaraan Tingkat Hasil Keterangan

2. Prestasi Guru

No Jenis Kejuaraan Tingkat Hasil Keterangan

3. Prestasi Siswa

No Jenis Kejuaraan Tingkat Hasil Keterangan

Page 75: 001. portofolio budaya mutu

BAB VIPENUTUP

Dalam pelaksanaan budaya mutu sekolah ada banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesannya. Akan tetapi hal yang paling penting sebetulnya adalah sejauh mana pengelola dapat mensinergikan  program-program budaya mutu sekolah dengan visi-misi sekolah serta kebutuhan sesuai dengan ketentuan. Proses pelaksanaan budaya mutu sekolah adalah sebuah proses kreatif dan inovatif yang mestinya menjadi bagian penting dalam kegiatan pengembangan mutu sekolah.

Akhir kata tim penyusun menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan portofolio budaya mutu sekolah, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan.

Page 76: 001. portofolio budaya mutu

LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Pembelajaran1. Perangkat Pembelajaran

a. Silabus dan RPPb. Bahan Pengayaan

2. Pelaksanaan Pembelajarana. Komponen Pembelajaran (bukti berupa daftar hadir siswa

& guru, foto ruang kelas, jadual pelajaran, foto media pembelajaran yang digunakan, format evaluasi siswa untuk sikap, pengetahuan & keterampilan, daftar nilai, foto sumber bahan ajar)

b. Program pendampingan (program remedial dan pengayaan) bukti berupa dokumen program remedial & pengayaan

c. Pelaksanaan pembelajaran (pendahuluan inti, penutup)d. Pembelajaran di dalam dan luar kelas

3. Penilaian

Page 77: 001. portofolio budaya mutu

a. Dokumen penilaian siswa ( Contoh Rubrik Penilaian, Contoh Raport (1 kelas)

b. Dokumen penilaian evaluasi diri guru (bukti berupa daftar hadir guru, foto kegiatan guru/pendampingan siswa, foto KKG)

c. Foto Pembelajaran di dalam dan luar kelas berbasis aktivitas

d. Foto Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajare. Prestasi akademik (bukti berupa dokumen/foto

piagam/sertifikat/piala internasional, nasional, Provinsi dan Kota

B. Kegiatan Ekstra Kurikuler1. Program Ekstra kurikuler (memuat program ekskul yang ada

di sekolah)a. Jenis Program Kegiatanb. Rencana strategi 4 tahunanc. Rencana strategi 1 tahunand. Visi, misi ekskul (memuat program ekskul yang ada di

sekolah)e. Struktur organisasi ekskul (Dokumen struktur dan ,

SK/Surat Tugas Penanggung Jawab Kegiatan)f. Pembiayaan

2. Pelaksanaana. Tenaga Pendidikb. Peserta didikc. Jadual Pelaksanaand. Daftar hadir pembina/instruktur dan siswae. Implementasi kegiatan Ekskulf. Keterlibatan warga sekolah dan stakeholdersg. Evaluasi kegiatan ekskul

Page 78: 001. portofolio budaya mutu

3. Sarana-Prasarana ( Foto Sarana Prasarana) disesuaikan dengan ekskul yang dilaksanakan di sekolah

4. Prestasi kegiatan ekskul ( daftar, sertifikat penghargaan/piagam/piala, foto tingkat Internasional, Nasional, Provinsi dan Kab/Kota max 3 tahun terakhir)

5. Foto kegiatan Ekskul

C. Manajemen Berbasis Sekolah1. Perencanaan MBS bukti dokumen berupa: (surat undangan

rapat kegiatan sekolah, notulen rapat, daftar hadir rapat, dll)

2. Pengorganisasian MBS bukti dokumen berupa: (struktur organisasi sekolah, struktur komite sekolah, dll)

3. Pelaksanaan 7 komponen MBS a.n:a. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran; (bukti berupa

dokumen pengembangan kurikulum dan pembelajaran melibatkan komite sekolah termasuk TOGA, TOMAS dan DUDI)

b. Manajemen Peserta Didik ( tata tertib kelas, dll)c. Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan

( pembagian tugas PTK, dll)d. Manajemen Sarana-Prasarana (bukti berupa dokumen

pengembangan sarpras tanpa dibantu Bansos)e. Manajemen Pembiayaanf. Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakatg. Manajemen Budaya dan Lingkungan

4. Penerapan Prinsip MBSa. Kemandirianb. Keadilanc. Keterbukaan

Page 79: 001. portofolio budaya mutu

d. Kemitraane. Partisipatiff. Efisiensig. Akuntabilitas

5. Kepemimpinan Sekolah :a. Perilaku Kebiasaan dan Kinerja Kepala sekolah sesuai

dengan kompetensi kepribadianb. Perilaku dan Kinerja Kepala sekolah sesuai dengan

kompetensi manajerial dalam hal perencanaanc. Perilaku dan Kinerja Kepala sekolah sesuai dengan

kompetensi manajerial dalampengelolaan sistem informasi

d. Perilaku dan Kinerja Kepala sekolah sesuai dengan kompetensi kewirausahaan

e. Perilaku dan Kinerja Kepala sekolah sesuai dengan kompetensi supervisi

f. Foto kegiatan terkait MBSD. Perpustakaan1. Pengelolaan Perpustakaan;

a. Visi dan Misi Perpustakaanb. Struktur Organisasic. Program Kerjad. Anggaran

2. Layanan Perpustakaana. Jam Buka Perpustakaanb. Jenis Layananc. Jadwal kunjungan masing-masing kelas bukti berupa

daftar kunjungan siswad. Promosi/sosialisasi perpustakaan sekolah (bukti berupa

pengumuman penggunaan perpustakaan,dll)

Page 80: 001. portofolio budaya mutu

e. Kegiatan perpustakaan terintegrasi dengan pembelajaran( bukti berupa rpp dan tugas siswa, foto)

f. Laporan kegiatan perpustakaang. Kerjasama perpustakaan sekolah dengan instansi terkait

(bukti berupa surat perjanjian3. Koleksi Perpustakaan

a. Jenis Koleksi meliputi (daftar buku, terbitan berkala, audio visual, multimedia)

b. Jumlah Koleksic. Koleksi referensi Perpustakaan meliputi (buku teks

pelajaran, buku panduan guru, buku pengayaan, kamus/ensiklopedi & sumber belajar lainnya)

d. Penambahan koleksi (sumber penambahan koleksi;hibah, alumni, masyarakat,dll)

e. Kegiatan penataan/penyusunan kembali koleksi perpustakaan yang telah selesai baca (bukti berupa foto kegiatan) Pemeliharaan dan perawatan Perpustakaan

4. Tenaga Perpustakaana. Jumlah tenagab. Kualifikasi tenaga perpustakaanc. Upaya peningkatan kompetensi /kapasitas petugas

perpustakaan Daftar hadir petugas5. Sarana-Prasarana Perpustakaan

a. Luas ruangan Perpustakaan (min 7x8m)b. Kelengkapan ruangan perpustakaan (area/sudut baca,

area/sudut koleksi, area/sudut kerja)c. Sarana Perpustakaan: (kursi dan meja baca pengunjung,

kursi dan meja kerja pustakawan, meja sirkulasi, dan meja multimedia, rak buku, rak majalah,katalog,dll)

Page 81: 001. portofolio budaya mutu

d. Untuk point b dan c bukti berupa dokumen inventaris di ruang perpustakaan

e. Lokasi Perpustakaan (bukti berupa foto/denah)6. Foto kegiatan perpustakaan

E. UKS (SD Pembina)