0 modul sesak
TRANSCRIPT
MODUL SESAK NAFASdr. TRI ARIGUNTAR
Kelompok 5
Novaldi P H (2012730069)Amalia Grahani Prasetyo (2014730006)Azkia Rizka Hakim (2014730014)Desti Oki Lestari (2014730017)Frylie Fremiati (2014730034)Hasanah Suci Indriani (2014730040)Irmalita (2014730042)Khaerunnisa Muflihatul M (2014730046)Muhammad Jihaad Ramadhan (2014730063)Rizti Rachmawati (2014730083)Yasmin Kamila Manan (20147300100)
SKENARIOSeorang laki-laki usia 60 tahun datang dengan keluhan sesak nafas yang semakin memberat sejak 2 hari sebelum masuk Rumah Sakit. Sesak disertai dengan keluhan batuk berdahak dengan jumlah dahak yang bertambah.Riwayat merokok, merokok dengan indeks Brinkman sedang dan terdapat riwayat asma dalam keluarga yaitu ayah pasien.Pada catatan medis sebelumnya di dapatkan hasil spirometri VEP₁ 40%Pada pemeriksaan fisik di dapatkan suara vesikuler melemah, inspirasi terdengar lebih panjang dibanding ekspirasi dan terdapat suara nafas tambahan ronki.
MIND MAP
SESAK NAFAS
Definisi
Komplikasi
Pemeriksaan fisik
Prognosis
WD
Anamnesis
Tatalaksana
Mekanisme
Gambaran klinik yang menyertai
sesak nafas
Penyakit dengan KU sesak nafas
Etiologi
Pemeriksaan penunjang
DD
Alur diagnosis
ANALISIS MASALAH1. Jelaskan definisi sesak nafas 2. Jelaskan etiologi sesak nafas3. Jelaskan patomekanisme sesak nafas4. Jelaskan klasifikasi sesak nafas berdasarkan skala5. Sebutkan apa saja penyakit-penyakit yang menimbulkan gejala sesak nafas6. Sebutkan gejala klinis pada penyakit yang ada diskenario7. Jelaskan faktor resiko 8. Jelaskan pembagian indeks Brinkman9. Jelaskan hubungan riwayat merokok dengan keluhan pasien10. Jelaskan hubungan riwayat asma pada keluarga dengan pasien11. Jelaskan hubungan sesak nafas dengan batuk berdahak12. Jelaskan patomekanisme suara nafas tabahan ronki, sebutkan suara nafas tambahan lain dan
jelaskan13. Jelaskan hubungan suara nafas vesikuler melemah dengan scenario14. Jelaskan mengapa pada kasus inspirasi terdengar lebih panjang dibanding ekspirasi15. Jelaskan alur diagnosis pada skenario16. Jelaskan DD pada skenario
SESAK NAPASDispnea atau sesak napas adalah perasaan sulit bernapas ditandai dengan napas yang pendek dan penggunaan otot-otot pernapasan. Dispnea ditemukan pada penyakit kardiovaskular, emboli paru, gangguan dinding dada, penyakit obstruksi paru (bronkitis, asma)
ETIOLOGI PENYAKIT SESAK
Nama penyakit EtiologiPenyakit Saluran Napas1. Asma Inhalasi paparan allergen ( kutu debu
rumah, serbuk sari, kecoo, kotoran hewan), iritasi pekerjaan, asap tembakau, infeksi respirasi (virus), aktifitas fisik, ekspresi emosi, iritasi kimia, dan obat (aspirin dan penyekat beta).
2. Bronkitis kronis Parainfluenza, influenza, adenovirus, dan rhinovirus
3. Emfisema Pneumokokokus, Eschericia coli, Klebsiela pseudomonas, Enterobacter
4. Sumbatan laring Adanya sumbatan yang masukPenyakit parenkimal1. Pneumonia Staphylococcus aureus, Haemophilus
influenza, Enterobacteriacae, Basilus catarrhalis,
ETIOLOGI PENYAKIT SESAKPenyakit Pleura
1. Pneumotoraks Psp (pneumotoraks spontan primer): tidak ada penyakit paru, karena perokokSsp (pneumotoraks spontan sekunder: laki-laki, perokok, riwayat keluarga, penyakit paruPneumotoraks trauma: kedua trauma tumpul dan luka tembus sampai ke dinding dada
2. Efusi pleura, hemotoraks • Virus: echo virus, Coxsackie group, chlamdia, rickettsia, dan mikoplasma
• Bakteri: Anaerob: Bakterioides spp, Peptostreptokokus, Fusobacterium,.Aerob: Streptokokus pneumonia, Streptokokus mileri, Stafilokokus aureus, Hemofilus spp, Echericia coli, Klebsiella, Pseudomonas spp.• Jamur: aktinomikosis, koksidioimikosis,
aspergilus, kriptokokus, histoplasmolisis, blastomikosis, dll
PATOMEKANISME SESAK NAFAS
KLASIFIKASI BERDASARKAN SKALASkala Dispnea
Tingkat Derajat Kreteria
0 NormalTidak ada kesulitan bernapas kecuali pada aktivitas
berat
1 RinganTerdapat kesulitan bernapas, napas pendek ketika terburu-buru atau ketika berjalan menuju puncak
landai
2 SedangBerjalan lebih lambat daripada kebanyakan orang
berusia sama karena sulit bernapas atau harus berhenti berjalan untuk sekedar bernapas
3 BeratBerhenti berjalan setelah 90 meter (100 yard) untuk
bernapas
4 Sangat BeratTerlalu sulit untuk bernapas saat beraktivitas
memakai dan membuka pakaian
Price, Sylvia Aderson. 2015. Patofisiologi : konsep klinis proses-proses penyakit. Ed.6. Jakarta: EGC, 2005
PENYAKIT-PENYAKIT YANG MENIMBULKAN GEJALA SESAK NAFAS
Kelompok PenyakitPenyakit Saluran Napas 1. Asma
2. Bronkitis Kronik 3. Emfisema4. Sumbatan Laring 5. Benda Asing
Penyakit Parenkimal 1. Pneumonia2. Gagal Jantung Kongestif 3. Adult Respiratory Distress Syndrome
(ARDS) 4. Pulmonary Infiltrates With Eosinophilia
(PIE)Penyakit Vaskular Paru 1. Emboli Paru
2. Kor Pulmonal Penyakit Pleura 1. Pneumotoraks
2. Efusi Pleura Penyakit Dinding Paru 1. Trauma
1. Sesak napas2. Batuk kronik3. Produksi sputum 4. Terdengar suara ronki kasar saat inspirasi dan ekspirasi5. Ekspirasi terdengar lebih panjang dari inspirasi
Setiap gejala diatas disebutkan atau dirasakan oleh pasien yang terdapat pada skenario. Tergantung penyakit yang diderita pasien, dispnea yang dialami pasien akan disertai gejala-gejala tambahan
Keluhan awal dispnea biasanya disebabkan karna adanya gangguan fisiologis akut, berdasarkan penyakit, otot otot nafas menjadi lelah dan terjadi gagal nafas.
Sudoyo, Aru W. dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II Edisi VI.Jakarta. Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam
Gejala Klinis Penyakit Pada Skenario
FAKTOR RESIKO
Asap rokok
Polusi udara
Stres oksidatif
Gen Sosial ekonomi
Tumbuh kembang
paru
INDEKS BRINKMAN Derajat berat merokok dengan indeks Brinkman (IB), yaitu perkalian jumlah
rata-rata batang rokok dihisap sekali dikalikan lama merokok dalam tahun :- ringan : 0-200- sedang : 200-600- berat : >600
HUBUNGAN RIWAYAT MEROKOK DENGAN KELUHAN PASIEN
Keluhan
Pasien
Asap Rokok sebagai
Faktor resiko
Indeks Brikmen
BeratKerusakan
pada bagian-bagian dan
organ pernafasan
HUBUNGAN RIWAYAT ASMA
KELUARGA DENGAN PASIEN
Genetik merupakan predisposisi Asthma yang terjadi pada pasien.
Fenotip yang berkaitan dengan asma, dikaitkan dengan ukuran subjektif (gejala) dan objektif (hipereaktif bronkus, kadar IgE serum) dan atau keduanya.
CD28, IGPB5, CCR4, CD22, IL9R,NOS1, reseptor agonis beta2, GSTP1
Banyak studi populasi mengamati hubungan antara respons IgE terhadap alergen spesifik dan gen HLA kelas II dan reseptor sel T yang di dapat dari keluarga, didapatkan hubungan kuat antara HLA alel DRB1*15 dengan respons terhadap alergen.
HUBUNGAN BATUK BERDAHAK DENGAN
SESAKSel goblet
memproduksi mukus
Nervus vagus ke medulla
Gagal Refleks
batuk dan pengeluaran
sekret
Sesak
Benda asing (debu, bakteri,
virus, etc)
No1 Anamnesis • Identitas
• Keluhan Utama• waktu terjadi• Keluhan tambahan (demam, batuk, dll)• Riwayat pengobatan dan hasilnya• Pernah merasakan keluhan yang sama/tidak• Riwayat keluarga• Di lingkungan ada yng menderita penyakit dengan
keluhan yang sama/tidak• Psikososisal• Riwayat alergi
2 Pemeriksaan Fisik • Inspeksi : memperhatikan bentuk dada• Palpasi : fokus pada nyeri tekan dan abnormalitas
kulit yang di palpasi, ekspansi respiratorius dan fremitus
• Perkusi : untuk menentukan apakah jaringan yang ada di bawah dinding dada berisi udara, cairan atau padat
• Auskultasi : dengan mendengarkan bunyi yang dihasilkan pernapasan dan bunyi tambahan
3 Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan fungsi paru dengan spirometri• Foto polos• CT-Scan• Tes Laboratorium
ALUR DIAGNOSIS
13.
INSPRASI TERDENGAR LEBIH PANJANG DARI PADA EKSPIRASI
KESULITAN BERNAFAS
LANJUTAN…
Kerusakan pada
saluran nafas
Peningkatan
resistensi saluran nafas
Ekspirasi mejadi sulit
Tekanan intrapleura lebih tinggi daripada normal
kerusakan jaringan
paru
Kolpas saluran nafas secara
pematur saat
ekspirasi
Inspirasi terdengar lebih lama
dari ekspirasi
SUARA NAPAS VESIKULER MELEMAH DENGAN KELUHAN UTAMA
Suara napas vesikuler terdapat pada paru normal , dimana suara inspirasi lebih keras dan lebih tinggi nadanya 3 kali lebih panjang dari pada ekspirasi . Suara vesikuler diproduksi oleh udara jalan napas di alveoal
PPOK inhalasi asap rokok dan partikel berbahaya lainnya menyebabkan inflamasi di saluran napas dan paru. Perubahan patologis menyebabkan udara perangkap dan keterbatasan aliran udara progresif. Udara yang terperangkap dan keterbatasan aliran udara menyebabkan suara vesikuler melemah .
Bronchial
Broncho vesikular
suara ini dihasilkan oleh udara yang melalui suatu tube (pipa), suaranya terdengar keras, nyaring, dengan hembusan yang lembut. Fase ekspirasinya lebih panjang daripada inspirasi.
gabungan dari suara nafas bronchial dan vesikuler. Suaranya terdengar nyaring dan dengan intensitas yang sedang. Inspirasi sama panjang dengan ekspirasi.
Vesikular
terdengar lembut, halus, seperti angin sepoi-sepoi. Inspirasi lebih panjang dari ekspirasi, ekspirasi terdengar sperti tiupan.
Suara Napas Normal
Djojodibroto, Dramato.2013.Respirologi(ResiratoryMedicine).Jakarta;EGC. Hlm.65
Stridor
Rhonki basah
yaitu suara yang terdengar kontinu (tidak terputus – putus), bernada tinggi yang terjadi baik pada saat inspirasi maupun pada saaat ekspirasi, dapat terdengar tanpa menggunakan stetoskop. Bunyinya ditemukan pada lokasi saluran napas atas (laring) atau trakea, yang disebabkan karena adanya penyempitan pada saluran napaas tersebut.
yaitu suara yang terdengar kontinu. Rhonki adalah suatu napas tambahan bernada rendah sehingga bersifat sonor, , terdengar tidak mengenakkan (raspy), terjadi pada saluran napas besar seperti trakea bagian bawah dan bronkus utama. Disebabkan karena udara melewati penyempitan, dapat terjadi pada inspirasi maupun ekspirasi.
Mengi (wheezing)
Yaitu suara yang terdengar kontinu, nadanya lebih tinggi dibandingkan suara napas lainnya, sifatnya musikal. Yang disebabkan adanya penyempitan. Terjadi baik secara inspirasi maupun ekspirasi. Penyempitan jalan napas dapat disebabkan oleh kontriksi otot polos, edema mukosa, tumor maupun benda asing.
Suara Napas Tambahan
Rhonki kering
Pleural friction rub
yang terdengar diskontinu, ditimbulkan karena ada cairan di dalam saluran napas dan kolapsnya saluran udara bagian distal dan alveoli.
bunyi tambahan yang timbul akibat terjadinya peradangan pada pleura sehingga permukaan pleura menjadi kasar. Karkter suara : kasar, berciut, disertai keluhan nyeri pleura.
Bronchophoni
Eugophoni
Vocal sound (suara biasa) bila didengarkan pada dinding thorax (lapangan paru) akanterdengar kurang keras dan kurang jelas dan terdengar jauh.
yaitu bronchophoni yang terdengar nasal, biasanya disebabkan oleh kompresif atelektasis akibat dorongan efusi pleura pada parenkim paru terdengar pada perbatasan cairan dengan parenkim paru.
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
1. PPOK ( PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK )
A. DefinisiPenyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronik yang
ditandai oleh hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progresif non reversibel atau reversibel parsial.
B. EpidemiologiPerkembangan PPOK terkait dengan usia dan kebiasaan merokok.
Biasanya lebih cenderung diderita oleh laki-laki usia lanjut dengan kebiasaan merokok yang sering.
PATOGENESIS PPOKPejamu
Inflamasi Paru
Partikel dan gas beracun
PPOK
Stress Oksidatif Protease
C. Gejala Klinis Sesak napas Batuk kronik Produksi sputum Terdengar suara ronki kasar saat
inspirasi dan ekspirasi Ekspirasi terdengar lebih panjang
dari inspirasi Penrunan berat badan Mudah lelah Barrel chest
D. Faktor Resiko Faktor genetik Umur dan jenis kelamin Pertumbuhan dan perkembangan
paru Paparan partikel Status sosial-ekonomi Hiperaktivitas bronkus/asma Bronkitis kronik Infeksi
E. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan fungsi paru Foto toraks CT Scan Pemeriksaan laboratorium
D. Penatalaksanaan Terapi farmakologik Terapi non-farmakologik Pembedahan
PENATALAKSANAAN1. Farmakologi Bronkodilator
FARMAKOLOGI NON FARMAKOLOGI Vaksin influenza Terapi Augmentasi Antitripsin
Alpha-1 Antibiotik Mukolitik (mukokinetik dan
mukoregulator) Imunoregulator Antitusif Vasodilator Morfin
Rehabilitasi paru (latihan fisik, motivasi, status merokok, edukasi, gizi yang bak)
Terapi oksigen Ventilator non-invasif
Pembedahan
Operasi pengurangan volume paru
Transplantasi paru Bulektomi
Komplikasi
Pneumotoraks Kor pulmonal Pneumonia Gangguan tidur Bullae
PENCEGAHAN Pencegahan pada PPOK terbagi menjadi 2, yaitu : Pencegahan terjadinya PPOK Hindari asap rokok Hindari polusi udara Hindari infeksi saluran napas berulang Pencegahan perburukan PPOK Berhenti merokok Penggunaan obat-obatan adekuat Pencegahan eksaserbasi berulang
2. ASMA Definisi Asma adalah gangguan inflamasi kronik seluran pernapasan yang melibatkan banyak sel dan elemenya. Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan napas yaang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesk napas, dada terasa berat dan batuk, terutama pada malam hari atau dini hari
Gejala episodik tersebut berhubungan dengan obrtuksi jalan napas yang luas, bervariasi dan seringkali reversibel dengan atau tanpa pengobatan
PATOGENESIS ASMA Perubahan yang terjadi :Hipertrofi dan hiperplasia otot polosHipertrofi dan hiperplasia kelenjar mukusPenebalan membran basal
FAKTOR RESIKO ASMA
Faktor pejamuGenetik
Faktor lingkunganAlergen
DIAGNOSIS ASMAAnamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan
penunjangRiwayat gejala yg diderita
Mengi Spirometri
Memburuk malam hri Inspirasi > ekspirasi Uji provokasi bronkusAda alergi terhadap lingkungan
Respirasi cepat APE
Riwayat keluargaPerkembangan setelah pengobatan
KLASIFIKASI ASMA Intermiten Persistenn ringan Persisten sedang Persisten berat
PENATALAKSANAAN ASMABerat asma Medikasi pengontrol harian Alternatif/pilihan
lainAlternatif lain
intermiten Tidak perlu - -Persisten ringan Glukokortikosteroid 200-400 ug Teofilin lepas
lambatkromolin
-
Persisten sedang
Kombinasi inhalasiGlukokorotikosteroid dan agonis beta 2
Kombinasi glukokortikostroid dan teofilin
Ditambah agonis beta 2 kerja lama oral
Persisten berat Kombinasi inhalasi gukokortikosteroid >800 ug dan agonis beta 2 kerja lama ditambah Teofilin lepas lambatLeukotrin Glukokortikosteroid oral
Prednisolon oral selang sehari 10 mg ditambah agnosi beta 2 kerja lama oral ditambah teofilin lepas lambat
PELANGI ASMA Hijau
Kondisi baik, asma terkontrolTidak ada / minim gejala
Kuning Berarti hati-hati, asma tdk terkontrol, dapat terjadi serangan akutDengan gejala asma
Merah BerbahayaGejala terus menerus dan membatasi aktifitas
3. TUBERCULOSIS Definisi : Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi
Mycobacterium tuberculosis complex.
Epidemiologi :Perkiraan kasus TB secara global pada tahun 2009 adalah:1. Insidens kasus : 9.4 juta (8.9 – 9.9 juta)2. Prevalens kasus : 14 juta (12 – 16 juta)3. Kasus meninggal (HIV negatif) : 1.3 juta (1.2 – 1.5 juta)4. Kasus meninggal (HIV positif) : 0.38 juta (0.32 – 0.45 juta)
Referensi : Guideline TB PDPI
KLASIFIKASI TB1. Berdasarkan letak anatomi penyakit : TB paru dan TB ekstraparu2. Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak atau bakteriologi : Tb paru BTA
positif, Tb paru BTA negatif, dan Kasus bekas Tb3. Berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya : Pasien baru dan pasien
dengan riwayat pengobatan sebelumnya4. Status HIV
GAMBARAN KLINIS1. Gejala Respiratory : Batuk 2 minggu, Batuk darah, Sesak napas, Nyeri
dada2. Gejala Sistemik : Demam, Malaise, Keringat Malam, Anoreksia, Berat
badan menurun3. Gejala Tb dan ekstraparu : Gejala tergantung organ yang terlibat
PEMFIS TBTb paru :1. Kelainan pada lobus superior -> apeks dan segmen posterior2. Suara napas bronkial, amfori3. Suara napas melemah, ronki basah4. Tanda-tanda penarikan paru, difragma, dan mediastinumPleuritis Tb :1. Pemeriksaan fisis tergantung dari banyaknya cairan di rongga
pleura2. Perkusi : redup atau pekak3. Auskultasi suara napas yang melemah sampai tidak
terdengar pada sisi yang terdapat cairanLimfadenitis Tb :1. Terlihat pembesaran kelenjar getah bening, terserimg di daerah
leher
PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaanbakteriologi
Biakan Kuman
PemeriksaanRadiologi
PemeriksaanPenunjang
lain
PENGOBATAN TBPengobatan Tb terbagi menjadi 2 fase yaitu intensif dan fase lanjutan. Pada
umumnya lama pengobatan adalah 6-8 bulan.A. Obat Anti Tuberculosis (OAT)
Jenis obat lini pertama
• INH• Rifampisin• Pirazinamid• Etambutol• Streptomisin
Jenis obat lini kedua
• Kanamisin• Kapreomisin• Amikasin• Kuinolon• Sikloserin• Etionamid atau
protinamid
PENCEGAHAN6 elemen dalam strategi stop TB yang direkomendasi oleh WHO :1. Peningkatan dan ekspansi DOTS yang bermutu, meningkatkan penemuan kasus dan
penyembuhan melalui pendekatan yang efektif terhadap seluruh pasien terutama pasien tidak mampu.
2. Memberikan perhatian pada kasus TB-HIV, MDR-TB, dengan aktivitas gabungan TB-HIV, DOTS-PLUS dan pendekatanpendekatan lain yang relevan
3. Kontribusi pada sistem kesehatan, dengan kolaborasi bersama program kesehatan yang lain dan pelayanan umum
4. Melibatkan seluruh praktisi kesehatan, masyarakat, swasta dan non pemerintah dengan pendekatan berdasarkan Public-Private Mix (PPM) untuh mematuhi Internasional standars of TB Care
5. Mengikut sertakan pasien dan masyarakat yang berpengaruh untuk berkontribusi pada pemeliharaan kesehatan yang efektif
6. Memungkinkan dan meningkatkan penelitian untuk pengembangan obat baru, alat diagnostik dan vaksin. Penelitian jug dibutuhkan untuk meningkatkan keberhasilan program.
PROGNOSISHampir semua pasien tuberculosis dengan perawatan yang baik dapat disembuhkan. Penyebab gagalnya pengobatan adalah karena ketidakpatuhan pasien terhadap terapi yang diberikan.
BRONKITISPenyakit yang ditandai oleh inflamasi pada bronkus
Gejala: Batuk Adanya dahak Napas pendek Napas sesak Lelah Demam ringan dan menggigil Rasa tidak nyaman pada dada
Penyebab Bronkitis : Infeksi virus Infeksi bakteri Jamur Merokok Polutan udara, misalnya sulfur dioksida dan nitrogen dioksida
PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium: leukosit meningkat Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks didapatkan gambaran dari bronkitis kronik
dan emfisema. Gambaran dari bronkitis berupa penipisan dinding bronkus dan penebalan paru, dan tanda-tanda peningkatan bronkitis kronik berupa “dirty chest”
Pemeriksaan sputum Pada bronkitis stabil, sputum yang dihasilkan bersifat mukoid, ditemukan
dominasi makrofag dan sedikit bakteri.
5. PNEUMONIA DefinisiPneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat.
EPIDEMIOLOGISekitar 80% dari seluruh kasus baru praktek umum berhubungan dengan infeksi saluran napas yang terjadi di masyarakat (PK) atau dalam rumah sakit (PN). Pneumonia yang merupakan bentuk infeksi saluran napas bawah akut di parenkim paru yang serius dijumpai sekitar 15-20%.
PATOGENESISDipengaruhi oleh: Keadaan (imunitas) inang, Lingkungan, Mikroorganisme yang menyerang pasien.
Mikroorganisme
Kolonisasi
Melewati hambatan
mekanisme pertahanan inang
Inhalasi langsung dari udara
Infeksi pada saluran napas bagian bawah
ETIOLOGI
Cara terjadinya penularan berkaitan dengan jenis kumannya. Etiologi pneumonia berbeda-beda pada berbagai tipe dari pneumonia. Mikroorganisme penyebab yang tersering adalah bakteri (Chlamidya, Mycoplasma, dll) yang jenisnya berbeda dari satu tempat dengan tempat-tempat lainnya.
ALUR DIAGNOSISAnamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan PenunjangDitujukan untuk mengetahui kemungkinan kuman penyebab yang berhubungan dengan faktor infeksi.- Tanda-tanda infeksi saluran napas akut - Demam, suhu tubuh meninggi - Nyeri otot, sendi - Batuk, sputum purulen/mukoid kadang-kadang ada darah
Perhatikan gejala klinis yang mengarah pada tipe kuman dan tingkat berat penyakit.- Dada sakit seperti tertinggal waktu bernapas - Suara napas bronkial- Ronki basah halus - ronki basah kasar
• Pemeriksaan Radiologis• Pemeriksaan
Laboratorium• Pemeriksaan
Bakteriologis• Pemeriksaan Khusus
PENATALAKSANAAN Antibiotik: Sebaiknya sesuai dgn kuman penyebab dan uji resistensi. Terapi suportif:
- Terapi Oksigen- Humidifikasi dengan nebulizer- Fisioterapi dada- Pengaturan cairan- Pemberian kortikosteroid
KOMPLIKASI Abses paru Empiema Perikarditis Meningitis
PROGNOSISPada umumnya baik tergantung : Faktor penderita Kuman penyebab Pemberian antibiotika tepat dan
adekuat Perawatan yang baik/intensif
definisi Abses paru adalah infeksi destruktif berupa lesi nekrotik pada jaringan paru yang terlokalisir sehingga membentuk kavitas yang berisi nanah (pus/nekrotik debris) dalam parenkim paru pada suatu lobus atau lebih yang disebabkan oleh infeksi mikroba.
epidemiologi Paling sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan, umumnya pada umur tua
6. ABSES PARU
etiologi 1. jamur: histoplasma, coccidioides, blastomyces, mucoraceae, aspergilus spesies, cryptococcus, zygomycetes, pneumocydtitis.
2. Parasit: paragoimus westermani, entamuba histolytica, echinococcu
3. Bacteri• Anaerob: Bacteriodes
melaniogenus, Bacteriodes fragilis, Peptostreptococcus sp, Bacillus intermedius, Fusobacterium nucleatum, Microaerophilic streptococcus, Clostridium perifringes, Clostridium barati
• Aerob: gram positif: Streptococcus
pyogenes, streptococcus pneumonia, Streptococcus viridans, Staphylococcus aureus.
Gram negatif: Klebsiella pneumonia
ABSES PARU
Gejala dan tanda Onset penyakit bisa berjalan lambat atau mendadak/akutAbses akut: <4-6mingguGejala awal : 1-3minggu:1. Badan terasa lelah2. Tidak nasu makan3. Penurunan berat badan4. Batuk kering5. Keringat malam6. Demam intermitten bisa disertai menggigil, shu : >39,4
C7. Dahak purulen bercampur darah8. Sputum berbau amis bewarna anchovy
Pemeriksaan penunjang 1. Laboratorium• Pemeriksaan darah• Pemeriksaan sputum• Pewarnaan BTA• Kultur jaringan• Pemeriksaan serologi2. Bronskopi3. Aspirasi jarum perkutan4. radiologi
ABSES PARU
ABSES PARUPenatalaksanaan
farmakologi Non farmakologiKlindamisin Dosis mula-mula: 3x600mg IV(sampai membaik)4x300mg oral perhari Atau diberikan akmosisilin-asam klavulanat 2x875mg.Regimen alternatif: penisilin G 2-10 jt/hari atau lebih/hari dikombinasikan streptomisin.Dilanjutkan penisilin oral 4x500-750mg/hari
Istirahat yang cukupPosisi berbaring hendaknya miring dengan paru yang terkena abses berada di atas supaya gravitasi drainase lebih baikDiet biasanya bubur biasa dengan tinggi kalori tinggi protein
komplikasi Abses otakHemoptisis masifRuptur pleura viseralis hingga piopneumotoraks
prognosis 33-34% pasien bisa bertahan hidup dengan komplikasi paenyakit paru10-15% pasien memerlukan oprasi
7. BRONKIEKSTASISDefinisi Bronkiektasis : suatu penyakit yang ditandai dengan adanya dilatasi
(ektasis) dan distorsi bronkus lokal yang bersifat patologis dan berjalan kronik, persisten, atau irreversibel
Disebabkan oleh perubahan dalam dinding bronkus berupa destruksi elemen elastis, otot-otot polos bronkus, tulang rawan, dan pembuluh darah
ETIOLOGI 1. Infeksi primer2. Obstruksi bronkial3. Aspirasi4. Fibrosis kistik 5. Diskinesia silier primer6. Allergic bronchopulmonary aspergillosis7. Immunodefisiensi8. Kelainan anatomi kongenital9. Gangguan jaringan ikat10. Defisiensi Alpha1-antitrypsin (AAT)11. Autoimmune diseases12. Gangguan inflamasi idiopatik13. Penyakit ginjal polikistik autosomal dominant 14. Traction bronkiektasis15. Terpapar gas beracun
PATOFISIOLOGI Kerusakan
langsung atau tidak langsung
kerusakan dinding bronkus
tempat berkembang bakteri
menumpuk dan memenuhi jalan nafas
sekresi mukus ↑ Inflamasi membentuk balon kecil
bronkus lebar dan lembek
keelastisitasan bronkus ↓
dinding bronkus mengalami inflamasi
kronis→ → →→→
→ →
↓
↓
PATOGENESIS Kongenital → patogenesisnya tidak diketahui, → berhubungan dengan faktor
genetik, pertumbuhan dan perkembangan fetus dalam kandungan. Bronkiektasis yang didapat, patogenesisnya diduga beberapa mekanisme. Faktor yang diduga ikut berperan pada bronkiektasis didapat , yaitu : Faktor obstruksi bronkus Faktor infeksi pada bronkus dan paru Faktor adanya beberapa penyakit tertentu seperti fibrosis paru, asthmatic
pulmonary eosinophilia Faktor intrinsik dalam bronkus atau paru
Gambaran klinis :a. Batukb. Hemoptisisc. Sesak Nafasd. Demam Berulang
Pem. Fisika. Sianosisb. Jari tabuhc. Retraksi dinding dada d. Berkurangnya gerakan dinding dadae. Ronki basah pada basal paru
f. Wheezing sering ditemukan apabila terjadi obtruksi bronkus
Pemeriksaan Laboratoriuma. Anemia → infeksi kronisb. Leukositosis → infeksi supuratifc. Urin dbn, kecuali komplikasi amiloidosis → proteinuria d. Pem.sputum → menentukan jenis kuman
Pemeriksaan Radiologisa. Foto Thorax
Corakan bronkovaskuler kasar dilapangan bawah paru Gambaran translusen yang panjang menuju hilus dengan bayangan konsolidasi disekitar Bulatan translusen yang khas → gambaran sarang tawon ( honey comp appereance) Dapat berukuran besar berupa kista translusen dan kadang berupa air fluid level
b. Bronkografi→ Adanya gambaran bronkus yang mendadak hilang pada bagian distalnyac. CT-scan Memperlihatkan dilatasi bronkus dan penebalan dinding bronkus Mampu mengetahui lobus yang terkena, penting untuk pembedahan
KOMPLIKASI Kelainan dalam paru : Pneumonia Efusi pleura atau empyema
(jarang)Kelainan diluar paru : Abses metastasis diotak Sinusitis
PENGOBATAN
Pengobatan konservatif. Pengobatan konservatif terdiri atas :
a.Pengelolaan umumb.Pengelolaan khususc.Pengobatan simtomatik
Pengobatan pembedahan
Pencegahan Pengobatan terhadap pneumonia yang timbul pada anak-anak, akan dapat
mencegah (mengurangi) timbulnya bronkiektasisTindakan vaksinasi terhadap pertussis dan lain-lain (influenza, pneumonia)
pada anak
PrognosisTergantung berat-ringannya serta luasnya penyakit waktu pasien berobat
pertama kali
SIMPULAN
TERIMA KASIH