0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg
TRANSCRIPT
1
SEMESTER VII
PROGRAM STUDI PAI
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIPDU
JOMBANG
TAHUN AKADEMIK 2011/2012
Dosen Pengampu: Mujianto Sholichin
2
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum PAI– 3 SKS
Program Studi : S-1 Pendidikan Agama Islam (PAI)
Perguruan Tinggi : FAI Unipdu Jombang
Semester : VII/2011-2012
Dosen Pengampu : Mujianto Sholichin
Deskripsi : Pemahaman dan pembahasan hakekat, fungsi dan tujuan
pendidikan, pengertian dasar kurikulum dan prosedur
pengembangannya serta fungsinya dalam pembangunan nasional;
telaah berbagai faktor yang penting di dalam pengembangan
kurikulum terutama yang terkait dengan perkembangan
kehidupan dan perkembangan ilmu dan teknologi.
Tujuan : Meningkatkan pemahaman dan kemampuan mahasiswa dalam
bidang pendidikan dan implikasinya dalam pengembangan kualitas
manusia; serta memahami pengertian dasar kurikulum dan teknik
pengembangannya dengan mempertimbangkan beberapa faktor
yang mendasarinya.
Program Kegiatan
No. Acara Kegiatan dalam tiap pertemuan
1.
2.
Pertemuan ke 1 s.d 2
1) Pembahasan tentang visi bangsa Indonesia dan misi pembangunan
nasional, pengertian dasar pendidikan dan fungsinya bagi
pembangunan manusia dan masyarakat/bangsa.
2) Penjabaran visi dan misi pembangunan menjadi visi dan misi
pendidikan nasional sampai dengan visi dan misi penyelenggaraan
pendidikan secara institusional/kelembagaan.
3) Analisis keterkaitan secara fungsional antara visi/misi
pembangunan nasional, tujuan pendidikan nasional, dan visi/misi
lembaga pendidikan sebagai penyelenggara pendidikan.
4) Tugas: Mahasiswa membuat analisis sebagaimana isi butir (3)
dengan mengambil contoh salah satu lembaga pendidikan.
Pertemuan 3 s.d 4
1) Pembahasan tentang pengertian kurikulum, organisasi kurikulum
dan berbagai komponen yang perlu dipertimbangkan dalam suatu
kurikulum.
2) Pembahasan tentang keterkaitan antara pendidikan, kurikulum,
pendekatan pembelajaran, evaluasi/assessment.
3
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
3) Pembahasan tentang berbagai kebijakan pendidikan, khususnya
yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan (isi kurikulum dan
berbagai pendekatan pembelajaran yang digunakan) sehubungan
dengan pencapaian tujuan pendidikan nasional.
4) Kurikulum, politik pendidikan dan globalisasi.
5) Tugas: Mahasiswa menulis tentang kurikulum yang dikaitkan
dengan otonomi pendidikan dan otonomi daerah.
Pertemuan 5
1) Kurikulum dan kehidupan manusia: tinjauan dari aspek ekonomi dan
sosial budaya.
2) Perkembangan IPTEK dan kurikulum
3) Tugas: Mahasiswa menulis tentang permasalahan kurikulum
dikaitkan dengan perkembangan IPTEK
Pertemuan 6-7
1) Perencanaan kurikulum dan jenjang pendidikan.
2) Kurikulum dan jenjang pendidikan: analisis psikologis dan tujuan
pendidikan.
3) Paradigma kurikulum.
4) Organisasi kurikulum dan pendekatan pelaksanaannya.
5) Tugas: Mahasiswa membuat analisis tentang keterkaitan
organisasi kurikulum dan otonomi pendidikan dan atau/otonomi
daerah dan jenjang pendidikan.
Pertemuan 8
1) Berbagai problematika/permasalahan pengembangan kurikulum di
Indonesia.
2) Tugas: Mahasiswa menulis tentang berbagai problematika up to date yang berkaitan dengan pengembangan kurikulum di
Indonesia secara institusional/kelembagaan.
Pertemuan 9
KTSP SD/MI
Pertemuan 10
KTSP SMP/MTS
Pertemuan 11
KTSP SMA/MA
Pertemuan 12
1) Kurikulum Madrasah Diniyah
2) Kurikulum Taman Pendidikan Qur‟an (TPQ)
4
10.
11.
Pertemuan 13
1) Pengembangan Silabus dan Pengembangan Diri
2) Kurikulum PAUD dan Home Schooling Group
Pertemuan 14
1) Kecakapan Hidup
2) Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri. Undang-undang &
Peraturan Pemerintah terkait Pendidikan dan Kurikulum
Sistem Perkuliahan:
Perkuliahan dilakukan dengan penyajian garis besar materi, dilanjutkan
dengan diskusi dan mahasiswa menyajikan hasil analisisnya di dalam diskusi
tersebut.
Evaluasi:
Hasil tugas tiap penggalan/pertemuan, UTS, Presensi kehadiran dan UAS.
Kampung Damai Janti Jogoroto Jombang, 17 Ramadlan 1432 H
Dosen Pengampu Mujianto Sholichin
إذا مل تستطع أن تنظر أمامل ألّن مستقبلل مظلم
ل مؤملومل تستطع أن تنظر خلفل ألّن ماضي
فاوظر إىل األعلى ... فئن ىناك مه
حيبل ... يعتنى بل ... حيميل
ينصرك ... يسمعل ... يراك
اهلل
ما أخر منل إاّل ليعطيل
ليضحكلوما أبكاك إاّل
وما حرمل إاّل ليتفضل عليل
وما إبتالك إاّل ألّوو حيبل
سبحان اهلل وحبمده ... سبحان اهلل العظيم
5
PENGEMBANGAN KURIKULUM
Pengertian Pengembangan secara Umum
• Kata “pengembangan” secara ethimologi yaitu berarti proses, cara,
perbuatan mengembangkan.
• Secara Istilah, kata “pengembangan” menunjukkan pada suatu kegiatan
menghasilkan suatu alat atau cara yang baru, di mana selama kegiatan
tersebut penilaian dan penyempurnaan terhadap alat dan cara terus
dilakukan (dikembangkan).
• Istilah pengembangan dalam pendidikan menunjukkan suatu proses
perubahan secara bertahap ke arah tingkat yang lebih tinggi dan meluas
serta mendalam. Pada akhirnya secara menyeluruh dapat tercipta suatu
kesempurnaan/kematangan.
• Proses pengembangan terjadi karena adanya faktor “perubahan struktur”.
Struktur secara normal muncul bersamaan dengan fungsi. Struktur
dipahami sebagai suatu pola sosial yang memiliki fungsi, sebagaimana
sebuah pola benar-benar beroperasi pada sebuah sistem.
Pengertian Kurikulum secara Umum
• Kata “kurikulum” berasal dari bahasa Yunani “currere” yang berati “jarak
tempuh lari” mulai start sampai finish. Pada tahun 1955 kurikulum
dipahami dalam bidang pendidikan dengan arti sejumlah mata pelajaran di
suatu perguruan.
• Dalam istilah dunia pendidikan kontemporer, secara umum arti kurikulum
dapat didefinisikan sebagai kumpulan mata pelajaran atau pengetahuan
yang harus dipelajari oleh siswa. Kurikulum merupakan alat yang sangat
penting dalam keberhasilan suatu pendidikan, tanpa adanya kurikulum yang
baik dan tepat maka akan sulit dalam mencapai tujuan dan sasaran tujuan
yang dicita-citakan. Oleh karenanya kurikulum mempunyai kedudukan
sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala
bentuk aktifitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
• Kurikulum juga dapat didefinisikan sebagai seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Pengembangan Kurikulum PAI
• Pengembangan Kurikulum PAI adalah pengembangan kurikulum
yg dirancang berdasarkan dalil Al-Qur‟an dan Al-Hadith, yg
bertujuan agar manusia mendapat kesejahteraan di dunia dan
tetap dekat kepada Khaliknya.
• Kurikulum Pend. Islam menyangkut jenis mata pelajaran yg
diberikan kepada siswa yg terhimpun dlm Kurikulum Pendidikan
Islam.
6
Pijakan Teori Pengembangan dalam bidang ilmu-ilmu Sosial (termasuk
Pendidikan)
• Teori pengembangan dalam ilmu-ilmu sosial termasuk pendidikan yang
dalam konteks ini adalah kurikulum pendidikan dalam manajemen &
pengembangannya menganut madhab voluntarisme (fakultatif/adanya
unsur kesengajaan terhadap pengembangannya).
• Teori pengembangan pertama kali diusung oleh Anthony Giddens dalam
bukunya Central Problems in Social Theory yang diterbitkan di London
pada tahun 1979.
• Giddens menyatakan: “Proses pengembangan terjadi karena adanya faktor
perubahan struktur. Struktur secara normal muncul bersamaan dengan
fungsi. Struktur dipahami sebagai suatu pola sosial yang memiliki fungsi,
sebagaimana sebuah pola benar-benar beroperasi pada sebuah sistem”.
• Dikemudian hari teori ini lebih lazim dikenal orang dengan TEORI
STRUKTURASI.
Teori Strukturasi Anthony Giddens • Munculnya teori strukturasi disebabkan tidak adanya "theory of action" (
teori tindakan, perbuatan atau tingkah laku) di dalam ilmu-ilmu sosial
• Dalam literature filsafat kita memang menemukan banyak kajian tentang
tingkah laku dilihat dari sisi tujuan-tujuan (purposes), alasan (reasons)
atau motivasi akan tetapi selama ini tidak berpengaruh pada ilmu-ilmu
sosial. Ini dapat dimaklumi karena filsafat tingkah laku tidak memberikan
perhatian terhadap issu sentral dalam ilmu sosial. Yakni "analisis
institusional, power, ataupun perubahan sosial”.
• Pada sisi lain, madzhab fungsionalisme dan Marxisme Ortodox melihat
tingkah laku dari sudut determinisme sosial dan mengabaikan "social actors" yang tingkah lakunya seyogyanya harus dijelaskan.
• Sebagai lawan determinisme adalah madzhhab voluntarisme, akan tetapi
menggabungkan dua madzhab tersebut tetap tidak memadai untuk
menjelaskan tingkah laku yang menjadi issu sentral ilmu sosial. Kajian
yang memadai menyangkut human agency, manusia sebagai pelaku
perbuatan, harus menempatkan tingkah laku dalam perjalanan waktu yang
terjadi di tempat tertentu.
• Theori strukturasi adalah dualisme antara tipe voluntaristik dan
deterministik, atau dualisme individual dan masyarakat, dualisme subyek-
obyek, dualism agen dan struktur yang secara bersama membentuk social-
practices.
• Pusat perhatian dari teori strukturasi ini pada “duality of structure”.
Yang dimaksud dengan konsep "the duality of structure" adalah bahwa
structural properties dalam sistem sosial dijelaskan sebagai medium dan
sebagai hasil (outcome) dari social-practices yang membentuk sistem itu
sendiri.
Beberapa konsep atau istilah teori strukturasi a. Social structure, duality of structure, structural properties, rules and
resources include wealth, private property; education advantage,
occupational position;
b. Dimenasions of interaction (interaction, modality, structure);
c. interaction (communication, power, sanction);
7
d. modality (interpretatie scheme, facility, norm).
e. Authorisation, allocation;
f. Contradiction, conflict, interest, ideology, decision-making, class
dominant;
g. Social reproduction, social change, historicity.
Pemahaman Pengembangan secara Luas menurut Teori Strukturasi Anthony Giddens • In analysing the conditions of social reproduction, of stability and
change in society, Giddens suggesses to give attention the essential
importance of tradition and routinisation in social life;
• Change is in principle involved with social reproduction. Change or its
potentiality is thus inherent in all moments of social reproduction.
• Stability means continuity over time. A stable social order is one in which
there is a close similarity between how things are now and how they used
to be in the past;
• Paramaters of change; historicity and deroutinisation.
• Rationalization of action is the fundamental component of social activity
in the historical context.
• Every member of society must know in both practical and discursive
modes, a great deal about the workings of the society by virtue of his
participation in it; such knowledengane is incorporated as an element in
the production and reproduction of that society via the duality of
structure i.e, between individuality and colletivity, agent and structure.
Teori lain tentang fungsionalism-struktural
• Ideolog teori ini adalah Percy S. Cohen dalam bukunya Modern Social
Theory;
• Buku ini lebih memfokuskan pada teori analisis fungsional dan kurang atau
tidak memberikan perhatian pada analisis structural.
8
PERJALANAN KURIKULUM NASIONAL
(PADA PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH) DI INDONESIA
Selayang Pandang
• Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional
telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968,
1975, 1984, 1994, dan direncanakan pada tahun 2004. Perubahan tersebut
merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik,
sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan
bernegara. Sebab, kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu
dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang
terjadi di masyarakat. Semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan
landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945, perbedaanya pada
penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam
merealisasikannya.
Kurikulum 1968 dan sebelumnya
• Awalnya pada tahun 1947, kurikulum saat itu diberi nama Rentjana
Pelajaran 1947.
• Tahun 1947 kurikulum pendidikan di Indonesia masih dipengaruhi sistem
pendidikan kolonial Belanda dan Jepang (pengganti sistem pendidikan
kolonial Belanda).
• Karena suasana kehidupan berbangsa saat itu masih dalam semangat juang
merebut kemerdekaan maka pendidikan sebagai development conformism
lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia Indonesia yang
merdeka dan berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain.
Kurikulum 1968 dan sebelumnya
• Rentjana Pelajaran 1947, pada tahun 1952 mengalami penyempurnaan &
diberi nama Rentjana Pelajaran Terurai 1952.
• Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional.
• Ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus
memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-
hari.
Kurikulum 1968 dan sebelumnya
• Menjelang tahun 1964 kurikulum pendahuluan disempurnakan menjadi
Kurikulum Pendidikan 1964.
• Ciri dari kurikulum 1964 ini adalah bahwa pemerintah mempunyai keinginan
agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada
jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan pada program
Pancawardhana, yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional/artistik,
kepribadian, dan jasmani.
9
Kurikulum 1968 dan sebelumnya
• Kurikulum 1964 diperbaharui dengan Kurikulum 1968.
• Terjadi perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana
menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan
khusus. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi
pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
• Kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan ditekankan pada upaya
membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani,
mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti,
dan keyakinan beragama.
• Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan
keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.
Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 sebagai pengganti kurikulum 1968, dengan pendekatan: • Berorientasi pada tujuan
• Menganut pendekatan integrative/terpadu
• Menekankan kepada efisiensi dan efektivitas daya dan waktu.
• Menganut pendekatan sistem instruksional, dikenal dengan Prosedur
Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI).
• Sistem yang senantiasa mengarah kepada tercapainya tujuan yang
spesifik, dapat diukur dan dirumuskan dalam bentuk tingkah laku siswa.
• Dipengaruhi psikologi tingkah laku dengan menekankan kepada stimulus
respon (rangsang-jawab) dan latihan (drill).
Sebab perubahan kurikulum 1975 ke kurikulum 1984: • Beberapa unsur dalam GBHN 1983 yang belum tertampung ke dalam
kurikulum pendidikan dasar dan menengah
• Terdapat ketidakserasian antara materi kurikulum berbagai bidang studi
dengan kemampuan siswa
• Terdapat kesenjangan antara prog kurikulum dan pelaksanaannya di
sekolah
• Terlalu padatnya isi kurikulum yang harus diajarkan hampir di setiap
jenjang.
• Pelaksanaan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) sebagai bid
pendidikan yang berdiri sendiri mulai dari tingkat kanak-kanak hingga
sekolah menengah tingkat atas & Pendidikan Luar Sekolah.
• Pengadaan program studi baru (seperti di SMA) untuk memenuhi
kebutuhan perkembangan lapangan kerja.
Kurikulum 1984 memiliki ciri: • Berorientasi kepada tujuan instruksional (tujuan apa yang harus dicapai
siswa).
• Menggunakan pendekatan cara belajar siswa aktif (CBSA). CBSA:
pendekatan pengajaran siswa untuk aktif terlibat secara fisik, mental,
intelektual, dan emosional (ranah kognitif, afektif, & psikomotor.
• Materi pelajaran dikemas dengan pendekatan spiral (pengemasan bahan
ajar berdasarkan kedalaman dan keluasan materi pelajaran). Semakin tinggi
kelas dan jenjang sekolah, semakin dalam dan luas materi pelajaran yang
diberikan.
10
• Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan. Konsep-
konsep yang dipelajari siswa harus didasarkan kepada pengertian, baru
kemudian diberikan latihan setelah mengerti.
• Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa.
Pada jenjang sekolah dasar harus melalui pendekatan konkret,
semikonkret, semiabstrak, dan abstrak dengan menggunakan pendekatan
induktif dari contoh-contoh ke kesimpulan. Dari yang mudah menuju ke
sukar dan dari sederhana menuju ke kompleks.
• Menggunakan pendekatan keterampilan proses (pembentukkan
keterampilan, memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan
perolehannya).
• Kurikulum 1994 sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 dan dilaksanakan
sesuai dengan Undang-undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
Ciri-ciri kurikulum 1994
• Menggunakan sistem caturwulan
• Pembelajaran lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat
(berorientasi kepada materi pelajaran/isi)
• Bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk
semua siswa di seluruh Indonesia.
• Menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik
secara mental, fisik, dan sosial.
• Pengajaran yang menekankan pada pemahaman konsep dan pengajaran yang
menekankan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah.
• Pengajaran dari hal yang konkrit ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah
ke hal yang sulit, dan dari hal yang sederhana ke hal yang komplek.
• Pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit sebagai pemantapan
pemahaman siswa.
Problem Pelaksanaan Kurikulum 1994
• Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan
banyaknya materi/substansi setiap mata pelajaran
• Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena kurang relevan dengan
tingkat perkembangan berpikir siswa, dan kurang bermakna karena kurang
terkait dengan aplikasi kehidupan sehari-hari.
Suplemen Kurikulum 1994
• Penyempurnaan kurikulum secara terus menerus sebagai upaya
menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta tuntutan kebutuhan masyarakat.
• Penyempurnaan kurikulum dilakukan untuk mendapatkan proporsi yang
tepat antara tujuan yang ingin dicapai dengan beban belajar, potensi siswa,
dan keadaan lingkungan serta sarana pendukungnya.
11
• Penyempurnaan kurikulum dilakukan untuk memperoleh kebenaran
substansi materi pelajaran dan kesesuaian dengan tingkat perkembangan
siswa.
• Penyempurnaan kurikulum mempertimbangkan berbagai aspek terkait,
seperti tujuan materi, pembelajaran, evaluasi, dan sarana/prasarana
termasuk buku pelajaran.
• Penyempurnaan kurikulum tidak mempersulit guru dalam
mengimplementasikannya dan tetap dapat menggunakan buku pelajaran dan
sarana prasarana pendidikan lainnya yang tersedia di sekolah.
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Versi Tahun 2002 dan 2004 • KBK merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan
hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar,
dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum
sekolah;
• KBK berorientasi pada: (1) hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada
diri siswa melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna, dan (2)
keberagaman yang dapat dimanifestasikan sesuai dengan kebutuhannya
Ciri Pendidikan berbasis Kompetensi
• Pemilihan kompetensi yang sesuai;
• Spesifikasi indikator-indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan
pencapaian kompetensi;
• Pengembangan sistem pembelajaran.
Ciri-ciri KBK ver 2002-2004
• Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual
maupun klasikal;
• Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman;
• Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode
yang bervariasi;
• Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang
memenuhi unsur edukatif;
• Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya
penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
Landasan KBK– Versi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) 2006
• Sebagai implementasi Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara
lain Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
12
• Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan
dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu: (1)standar isi,
(2)standar proses, (3)standar kompetensi lulusan, (4)standar pendidik dan
tenaga kependidikan, (5)standar sarana dan prasarana, (6)standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan (7)standar penilaian pendidikan.
Arah KBK ver KTSP 2006
• Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, pemerintah telah menggiring
pelaku pendidikan untuk mengimplementasikan kurikulum dalam bentuk
kurikulum tingkat satuan pendidikan, yaitu kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di setiap satuan pendidikan.
Ciri KBK – Versi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) 2006
• Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual
maupun klasikal.
• Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.
• Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode
yang bervariasi.
• Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang
memenuhi unsur edukatif.
• Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya
penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
Perbedaan KBK ver 2002-2004 dengan KBK ver KTSP
• Sekolah diberi kewenangan penuh menyusun rencana pendidikannya dengan
mengacu pada standar-standar yang telah ditetapkan, mulai dari tujuan,
visi-misi, struktur dan muatan kurikulum, beban belajar, kalender
pendidikan, hingga pengembangan silabusnya.
KEBIJAKAN UMUM PENGEMBANGAN KURIKULUM
Pengembangan kurikulum merupakan proses dinamik dan menyeluruh yang
berkaitan dengan kebijakan nasional di bidang pendidikan, sesuai dengan visi,
misi, dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Kebijakan umum:
• Keseimbangan etika, logika, estetika dan kinestika
• Kesamaan memperoleh kesempatan
• Memperkuat identitas nasional
• Menghadapi abad pengetahuan
• Menyongsong tantangan teknologi informasi & komunikasi
• Mengembangkan keterampilan hidup
• Mengitegrasikan unsur-unsur penting ke dalam kurikulum
13
• Pendidikan alternatif
• Berpusat pada anak sebagai pembangunan pengetahuan
• Pendidikan multikultur
• Penilaian berkelanjutan
• Pendidikan sepanjang hayat
Masalah-hambatan dan Hambatan Pengembangan Kurikulum
• Masih sering terjadi perbedaan persepsi visi & misi yang hendak dicapai
oleh institusi pendidikan baik di jenjang dasar maupun jenjang sekolah
menengah
• Lahirnya gagasan desentralisasi dalam pengembangan kurikulum sebagai
akibat desentralisasi pend tidak disertai dengan buku acuan yang jelas
• Tim perekayasa kurikulum masih terpusat di tingkat pusat
• Belum berorientasi pada kepentingan siswa sebagai subjek tetapi mereka
sebagai objek.
• Bersifat sentralistik, kurang memberdayakan peran sekolah & partisipasi
masyarakat
• Tidak dilandasi filsafat pendidikan yang memberikan ide dasar dalam
mewujudkan tujuan pendidikan.
• Lebih mengarah pada kepentingan politis dan keinginan administrator
tingkat pusat
• Kurang memperhatikan kesinambungan proses belajar dari tingkat SD
hingga PT
• Guru-guru tidak memiliki dokumen kurikulum yang memadai
• Kurangnya koordinasi antara pusat SLTP/MTs & SMU/MA.
Masalah-masalah dan Hambatan Monitoring dan Evaluasi
• Kegiatan monitoring di lapangan oleh pejabat yang berwenang hanya
sebatas mengamati, tanpa instrumen penjaringan informasi yang penting
• Pemahaman terhadap konsep evaluasi kurikulum oleh pihak pelaksana
pendidikan masih kurang baik
• Sistem evaluasi tidak mendukung tercapainya tujuan instruksional
• Evaluasi dilakukan Topdown, seragam kurang memperhatikan keragaman &
potensi yang berbeda
• Evaluasi kurikulum masih belum dipahami sebagai bagian yang penting dalam
sistem kurikulum
• Masih simpang siurnya pemahaman kurikulum antara pelaksana/guru dengan
pihak yang berwenang melakukan monitoring
• Standar evaluasi belum ditetapkan secara jelas dan tegas sehingga kriteria
pencapaian yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan maupun
daerah di berbagai wilayah menjadi heterogen
14
Masalah-masalah dan Hambatan Pelaksanaan Kurikulum
• Strategi pembelajaran tidak relevan dengan tujuan institusional
• Sarana prasarana penunjang minim & kualitas SDM kurang kreatif &
inovatif
• Masih sebatas pd sosialisasi nilai & pola hafalan trhdp materi yang ada
dalam kurikulum
• Dominasi Tatap Muka (TM), siswa kurang aktif, mengabaikan keterampilan
dan pemahaman konsep-konsep yang dibutuhkan untk kehidupan siswa di
masa mendatang
• Guru & Personel sekolah sulit mengubah pola pikir lama ke pola pikir baru
sesuai perkembangan kurikulum
• Tidak semua pihak yang ada di lapangan “Well Come” terhadap kurikulum
baru, bahkan ada yang apatis.
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Konsep Pengemb Kurikulum meliputi berbagai pengertian kurikulum, perekayasaan kurikulum, dan asas pengemb kurikulum
Pengertian Kurikulum
Program pendidikan yang disediakan oleh sekolah bagi siswa. Kurikulum tidak
terbatas pada sejumlah mata pelajaran namun meliputi segala sesuatu yang
dapat mempengaruhi perkembangan siswa seperti: bangunan sekolah, alat
pelajaran, perlengkapan sekolah, perpustakaan, karyawan tata usaha, gambar-
gambar, halaman sekolah dan lain-lain.
Kurikulum Dikaji dari Berbagai Aspek
• Kurikulum berkenaan dengan fungsi: untuk calon warga negara,
anggota/pembentuk keluarga, anggota masyarakat, anggota profesi dan
lain-lain.
• Kurikulum disediakan untuk siswa, karenanya harus mempertimbangkan
aspek perkembangan, kemampuan, intelegensi, kebutuhan, minat, &
permasalah yang dihadapi siswa (bersumber & sesuai dengan lingkungan
anak).
• Isi kurikulum disusun dalam bentuk prograj pengajaran bidang studi
berdasarkan tujuan yang dilihat dari segi aspek 1) hakikat manusia, 2)
tuntutan dalam pembangunan, 3) tuntutan bagi setiap warga negara dengan
nilai-nilai dasar dalam konstitusi, aspirasi pemerintah, masyarakat &
kebudayaan nasional
• Melaksanakan kurikulum dengan pendekatan metodologi pengajaran/ilmu
tentang metode-metode, seperti metode problem solving, diskusi dan lain-
lain
• Mengetahui hasil kurikulum dengan sistem evaluasi: dilakukan oleh guru
15
Pokok Pikiran Kurikulum
• Merupakan suatu perencanaan.
• Merupakan pengaturan (sistematika & struktur).
• Berisikan isi & bahan pelajaran.
• Mengandung cara/strategi/metode penyampaian pengajaran.
• Merupakan pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
• Kurikulum dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan.
• Kurikulum adalah suatu alat pendidikan.
Perekayasaan Kurikulum
• Perekayasaan kurikulum dilaksanakan dalam situasi nyata di sekolah
melalui proses konstruksi kurikulum, pengembangan kurikulum & implementasi kurikulum.
• Konstruksi Kurikulum: proses pembuatan keputusan yang menentukan
hakikat & rancangan kurikulum.
• Pengemb kurikulum: prosedur pelaksanaan pembuatan konstruksi
kurikulum.
• Implementasi kurikulum: proses pelaksanaan kurikulum yang dihasilkan
oleh konstruksi dan pengembangan kurikulum.
Asas Pengembangan Kurikulum
• Asas keimanan & ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
• Asas demokrasi Pancasila;
• Asas Keadilan & Pemerataan pendidikan;
• Asas keseimbangan, keserasian & keterpaduan;
• Asas hukum yang berlaku;
• Asas kemandirian & pembentukan manusia mandiri;
• Asas nilai-nilai kejuangan bangsa;
• Asas pemanfaatan, pengembangan, penciptaan IPTEK
Kesimpulan
• Pengembangan kurikulum merupakan proses dinamik dan menyeluruh yang
berkaitan dengan kebijakan nasional di bidang pendidikan, sesuai dengan
visi, misi, dan strategi pembangunan pendidikan nasional.
• Masalah-masalah dalam proses pengembangan kurikulum (perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi) menjadi dasar pemikiran perlunya
manajemen pengembangan kurikulum, baik dalam perencanaan maupun
implementasi kurikulum secara operasional.
• Konsep pengembangan kurikulum meliputi berbagai pengertian kurikulum,
perekayasaan kurikulum, dan asas pengembangan kurikulum
16
ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENGEMBANGAN KURIKULUM
Pendahuluan
• Aministrasi dan supervisi adalah dua bidang tugas dalam penyelenggaraan
pendidikan yang saling membutuhkan dalam usaha meningkatkan pelayanan
pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif.
• Tujuan utama dari administrasi ialah mengorganisasikan dan
mengoperasikan tugas sekolah sehingga pengajaran dapat berjalan
sebagaimana mestinya. Sedangkan supervisi berkaitan dengan tugas kepala
sekolah dalam memberikan motivasi terhadap perbaikan kurikulum
Administrasi Kurikulum
Konsep-konsep Pokok Rumusan Administrasi
• Administrasi sebagai suatu proses keseluruhan;
• Manusia yang terlibat dalam proses Administrasi;
• Proses Administrasi senantiasa bertujuan;
• Pada prinsipnya Administrasi dilaksanakan dalam bentuk kerjasama;
• Proses Administrasi memerlukan dukungan peralatan dan perlengkapan
(waktu, tempat & materi).
Administrasi dalam Sistem Sekolah
Terdiri 5 (Program) Kegiatan:
• Program instruksional/pembelajaran;
• Personal sekolah;
• Dukungan logistik;
• Perencanaan, seperti rencana tahunan, triwulan, bulanan, mingguan;
• Hubungan dengan pihak luar (external relation), seperti orang tua siswa,
instansi pemerintah, badan usaha swasta, dan masyarakat.
Pendekatan Administrasi Kurikulum
• Pendekatan produktif, demokrasi & humanistik;
• Pendekatan sistemik (klasik), romantik & modern;
• Pendekatan direktif, in service, dan sistemik.
Supervisi Kurikulum
• Suatu sistem, yakni menerapkan berbagai komponen yang saling
berhubungan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditentukan sebelumnya.
17
Fungsi Supervisi Kurikulum
• Fungsi edukatif: mendidik guru lebih baik kualitasnya & profesional;
• Fungsi kurikuler: pelaksanaan pengajaran menjadi lebih efektif;
• Fungsi kepembimbingan: membantu guru-guru dalam mengatasi
kesulitannya;
• Fungsi administratif: kegiatan kepengawasan & kepemimpinan terhadap
organisasi guru-guru;
• Fungsi pengabdian: pengabdian supervisor/kepala sekolah terhadap
kepentingan sekolah.
Ciri-ciri Supervisi Kurikulum
• Supervisi adalah proses perbaikan pengajaran dengan cara bekerjasama
dengan orang-orang yang bekerjasama dengan para siswa;
• Supervisi memudahkan para siswa belajar;
• Supervisi dan supervisor berpijak pada dasar, membantu situasi belajar
bagi siswa;
• Supervisi merupakan suatu proses penyuluhan orang-orang dengan cara
yang kreatif dalam rangka memecahkan masalah.
Supervisi & Perbaikan Kurikulum
• Titik tolak dari perbaikan kurikulum sekolah bersumber dari “GURU”.
• Usaha perbaikan pengajaran & kurikulum berhubungan dengan pertanyaan:
peranan guru sebagai pendidik profesional, kemampuan guru profesional,
guru & perbaikan kurikulum, dan hubungan antara guru dan administrator,
siswa dan orang tua murid.
• Jadi, guru/pendidik disamping memahami dirinya sendiri, siswa &
masyarakat juga harus memiliki kemampuan yang berkenaan dengan fungsi
pengajaran.
Kemampuan Guru Profesional
• Explaining, informing, showing how;
• Initiating, directing, administering;
• Unifying the Group;
• Giving security;
• Clarifying attitudes, beliefs problem;
• Diagnosing learning problems;
• Making curriculum materials;
• Evaluating, recording, reporting:
• Enriching community activities;
• Organizing & arranging classroom;
• Participating in school activities;
• Participating in profesional & civic life.
18
DASAR-DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM
Konsep Dasar Pengertian Kurikulum:
• Kurikulum sebagai rencana pembelajaran.
• Kurikulum sebagai pengalaman belajar.
• Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
Kurikulum terbagi 4 jenis:
• The Hidden Curriculum (kurikulum tersembunyi): merupakan kurikulum
yang tidak tertulis (the latens curriculum) yang dimunculkan sebagai efek
dari milieu sosial, atau karena tugas sekolah yang mengakibatkan pengaruh
yang tidak diharapkan.
• The Actual Curriculum (kurikulum nyata) yang ditafsirkan sebagai siswa
mengalami secara aktual dan guru guru mengajarkan secara aktual.
• A Whole Curriculum (Kurikulum Keseluruhan) adalah Program sekolah yang
menyeluruh, seimbang, dan koherensi, menyeluruh berarti semua
pengalaman yang direncanakan dan dibimbing oleh sekolah.
• The Public Curriculum adalah yang didasarkan pada kebutuhan mendasar
dan konkrit yang harus diperbuat dan dipelajari oleh siswa di sekolah, yang
dianggap efektif dan bermakna bagi publik luas.
Komponen-komponen Kurikulum:
• Komponen tujuan;
• Materi;
• Metode;
• Evaluasi
Peran Kurikulum:
• Konservatif/kolot/mengikat penuh;
• Evaluatif;
• Kreatif;
Fungsi Kurikulum:
• Penyesuaian;
• Pengintegrasian;
• Deferensiasi;
• Persiapan:
• Pemilihan:
• Diagnostik.
19
Pendekatan-pendekatan Kurikulum:
• Pendekatan mata pelajaran;
• Pendekatan interdisipliner;
• Pendekatan integratif;
• Pendekatan sistem.
Faktor-faktor yang melandasi Pengembangan Kurikulum
• Filsafat & Tujuan Pendidikan Nasional:
• Sosial Budaya;
• Perkembangan siswa;
• Keadaan lingkungan;
• Kebutuhan pembangunan;
• Perkembangan IPTEK
• Landasan manajerial yakni saling pengaruh mempengaruhi dan keseluruhan
merupakan suatu sistem.
Hambatan-hambatan dalam Pengembangan Kurikulum
• Terletak pada guru yang kurang berpartisipasi dalam pengemb kurikulum,
mungkin karena waktu, beda pendapat dan lain-lain.
• Terletak pada masyarakat yang kurang mendukung baik dukungan materiil
maupun spirituil.
Kajian Lanjut
• Guru diharapkan mampu dan dapat meningkatkan kualitas proses belajar
mengajar, terutama dalam pengembangan kurikulum dalam bentuk: 1)
penetapan tujuan sekolah, 2) penetapan program pendidikan/kurikulum
sekolah, 3) penetapan strategi pelaksanaan.
• Kepala Sekolah harus memiliki kemampuan merumuskan 1) visi dan misi
sekolah, 2) program kurikulum dan kegiatan pendidikan, 3) mengembangkan
sarana pendidikan, 4) mengevaluasi keberhasilan pendidikan yang telah
dilakukan.
• Masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi dengan baik dengan
memberikan dukungan materiil maupun spirituil.
PENGEMBANGAN KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM
• Pengembangan kurikulum bertalian erat dengan perubahan pola
pendidikan, ialah pendidikan traditional yang berpusat pada mata ajar,
pendidikan progresif yang berproses pada siswa, dan pendidikan yang
berproses pada masarakat.
• Pengembangan komponen-komponen kurikulum, pada umumnya
berdasarkan pada pendekatan tertentu, yakni pendekatan modern,
pendekatan produktif, pendekatan humanistik, pendekatan sistematik
dan sebagainya.
20
• Komponen tujuan kurikulum berdasarkan pada tujuan pendidikan nasional,
tujuan institusional, tujuan kurikulum. Dalam upaya merumuskan tujuan-
tujuan tersebut pula didasarkan pada kategori kognitif, afektif dan
psokomotorik dari blossom, dkk.
• Komponen siswa dan komponen kemasyarakatan berkembang sari persepsi
bahwa siswa pasif berdasarkan minat dan kebutuhannya. Kebutuhan
masyarakat dan bidang-bidang pekerjaan kemayarakatan juga
berkembangan yang mendasari komponen kurikulum.
• Bentuk dan organisasi kurikulum berkembang dari subject matter curriculum, child centered sampai pada integrated curriculum dan
bentuk-bentuk lainnya.
Kesimpulan
• Komponen siswa dan komponen kemasyarakatan berkembang dari
persepsi bahwa siswa pasif berdasarkan minat dan kebutuhannya.
• Kebutuhan masyarakat dan bidang-bidang pekerjaan kerja
kemasyarakatan juga berkembang yang mendasari komponen kurikulum.
KONSEP MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Pengertian Manajemen
• Secara definitif etimologis manajemen berasal dari kata to manage
artinya mengatur
• Manajemen berarti penggunaan sumber daya secara efektif untuk
mencapai sasaran atau pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya
perusahaan atau organisasi.
• Secara etimologis manajemen dalam tataran aplikasi banyak didefinisikan
sebagai proses pengaturan atau pengelolaan untuk pencapain tujuan yang
diharapkan oleh organisasi atau lembaga, dimana dalam pelaksanaannya
tidak bisa dilepaskan dari peran pimpinan sebagai inspirator untuk
mengarahkan sekelompok manusia dalam organisasi atau lembaga.
Fungsi-fungsi Pokok Pimpinan/Manajer
• Dalam proses manajemen terlibat fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan
oleh seorang manajer atau pimpinan, yaitu : perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leading), dan pengawasan
(controling).
• Manajemen pengembangan kurikulum merupakan proses sosial yang
berkenaan dengan upaya yang dilakukan dalam rangka pengembangan
kurikulum untuk mencapai tujuan pendidikan. Pembahasan dalam
manajemen pengembangan kurikulum mencakup manajemen dalam
perencanaan kurikulum (curriculum planning) dan manajemen dalam
implementasi kurikulum (curriculum implementation).
21
• Perkembangan kurikulum merupakan proses dinamika dan menyeluruh
yang berkaitan dengan kebijakan nasional di bidang pendidikan, sesuai
dengan visi, misi, dan strategi pengembangan pendidikan nasional.
Masalah-masalah dalam proses pengembangan kurikulum (perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi) menjadi dasar pemikiran perlunya
manajemen pengembangan kurikulum pada dasarnya mencakup konsep-
konsep pengembangan kurikulum.
• Konsep pengembangan kurikulum meliputi berbagai pengertian kurikulum,
perekayasaan kurikulum, dan asas pengembangan kurikulum.
• Konsep manajemen merupakan suatu proses sosial yang berkenaan dengan
keseluruhan usaha manusia dengan bantuan manusia lain serta sumber-
sumber lainnya, menggunakan metode efisien dan efektif untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Administrasi sebagai
keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang
didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
• Manajemen pengembangan kurikulum penting berdasarkan berbagai
pertimbangan yang pada gilirannya memerlukan tenaga manejer yang
berkemampuan profesional.
• Ruang lingkup studi/kajian manajemen pengembangan kurikulum
mencakup pokok-pokok dalam proses di mana semua sesuai dengan fungsi-
fungsi manajemen secara komperehensif.
Konsep Sistem Manajemen
• Perilaku manajemen dan peristiwa manajemen berdasarkan pada hukum
sebab akibat. Pendekatan ilmu kealaman memberikan dampak pada
penggunaan teknologi engineering yang pada gilirannya diterapkan dalam
manajemen perusahaan industri.
• Semua tindakan manajemen dan tingkah laku organisasi pada dasarnya
ditentukan dan diatur oleh hukum-hukum normatif. Pelaksanaan fungsi-
fungsi manajemen harus berlandaskan pada hukum normatif tersebut,
yang sekaligus mengatur tatanan hubungan sosial antara manusia dalam
masyarakat.
• Tingkah laku individu dapat berubah sesuai dengan mootivasi dan situasi.
Itu sebabnya, tingkah laku manusia serba mungkin. Ilmu perilaku
dilandasi oleh hukum serba kemungkinan (law of probability). Panndangan
ini juga turut mempengaruhi ilmu manajemen, karena inti dari ilmu
manajemen adalah faktor manusia itu sendiri. Upaya dan hubungan
kerjasama sosial dapat berubah tergantung pada kebutuhan, motivasi,
dan aspirasi individu dalam situasi tertentu pula.
22
• Manajemen adalah suatu disiplin ilmu, yang memiliki objek studi,
sistematika, metode, dan pendekatan. Dalam kerangka ini, ilmu
manajemen didukung oleh disiplin-disiplin ilmu lainnya. Seperti filsafat,
psikologi, pendidikan, sosiologi, ekonomi, sosial budaya, teknologi, dan
sebagainya. Ilmu manajemen dipengaruhi dan menggunakan hukum
kausalitas, normatif dan probabilitas.
• Manajemen berlangsung dalam suatu proses berkesinambungan secara
sistematik, yang meliputi pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan,
pengorganisasiaan, staffing, pengarahan dan kontrol. Masing-masing
fungsi manajemen tersebut mencakup berapa sub fungsi yang bekerja
secara bergiliran.
• Prespektif manajemen desain struktural meliputi tiga aliran/pandangan,
yakni aliran prinsip-prinsip manajemen universal yang dikelompokkan
menjadi lima kategori ialah struktur, prinsip koordinatif, prinsip scalar,
pembagian pekerjaan, prinsip fungsional; aliran strukturalis, yang
menggunakan pemikiran induktif untuk menarik kesimpulan tentang
hakekat organisasi berdasarkan pendekatan deskriptif; aliran manajemen
ilmiah yang menitik beratkan pada pengukuran kerja dan berdasarkan
asumsi bahwa manusia bagaikan mesin.
• A work-flow perspective of management yang menitikberatkan pada arus
informasi yang dapat dihitung secara matematis, yang pada giliranya
mendasari hakekat penggunaan komputer dan simulasi. Teori ini
dikembangkan dari riset operasi , yang menggunakan pendekatan sistem.
• Hukum perspektive of management, yang menitikberatkan teorinya pada
kerja kelompok; perspektif ini selanjutnya berkembang menjadi aliran
human relation, dan oleh karenanya perlu dikenali kebutuhan, keinginan
dan perasaan para karyawan.
• Perpektif manajemen integratif, menekankan pandangan bahwa suatu
organisasi adalah suatu sistem, yang memperhitungkan struktur, arus
informasi, teknologi, mekanistik, dan organik dan tingkah laku organisasi.
• Konsep sistem sesuatu yang baru,dengan konsep yangbersifat abstrak.
Teori sistem umum adalah suatu bidang logic a mathematical field yang
bertugas memformulasikan dan mendapatkan prinsip-prinsip umum yang
dapat diterapkan pada sistem-sistem yang pada umumnya.
• Definisi „sistem‟ adalah a series of interelated and interdependent parts, such that the interaction or interlay and interdependent parts affects the whole. Rumusan lainnya (lebih lengkapnya), bahwa suatu sistem adalah
suatu keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling
berinteraksi, interdepedensi dan interpenetrasi, baik antara bagian-
bagian maupun antara bagian-bagian keseluruhan untuk mencapai tujuuan
yang telah ditentukan sebelumnya.
23
• Pendekatan sistem (system approach) adalah istilah yang digunakan untuk
menerapkan konsep sistem dalam bidang tertentu (misalkan bidang
pendidikan dan pelatihan), yang terdiri dari komponen-komponen input
(masukan), proses, dan output (keluaran). Suatu sistem pada hakikatnya
adalah system of interest, sehingga dijelaskan hubungan antara sistem
dengan lingkungan (lingkungan-input-proses-output-lingkungan).
• Konsep kotak hitam, untuk mengidentifikasi kebutuhan bagi suatu sistem
baru dengan cara mempelajari hubungan antara lingkungan, input dan
output. Berdasarkan konsep kotak hitam, maka yang dimaksud dengan
„sistem‟ adalah suatu kotak hitam kecil (little black box: lingkungan-input-
proses-output-lingkungan).
• Pendekatan sistem pada tingkat mikro, merupakan penerapan
pendekatan, sistem dalam bidang-bidang, seperti: pendidikan dan
pelatihan,organisasi, dan sistem-sistem manusia-mesin. Langkah-langkah
penerapanya disajikan dalam bagian arus, meliputi: merumuskan masalah,
analisis masalah, pengembangan suatu pemecahan, pelaksanaan
eksperimen, dan menilai serta merevisi.
KONSEP MANAJEMEN PENDIDIKAN
• Konsep umum pendidikan dapat dipahami dengan cara merumuskan
definisi pendidikan, rumusan tujuan pendidikan, penjelasan tentang
sasaran pendidikan, pelaksanaan proses pendidikan, cara dan prosedur
yang ditempuh dalam proses pendidikan.
• Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau pelatihan. Sesuai dengan
definisi ini, maka ada sejumlah istilah yang perlu dirumuskan/dijelaskan
lebih lanjut, ialah: usaha sadar, penyiapan sebagai fungsi pendidikan,
peserta didik, bimbingan, pengajaran, pelatihan, hasil pendidikan, dan
sistem pendidikan.
• Manajemen pendidikan sebagai suatu proses/ sistem pengelolaan
mencakup program kurikulum, program ketenagaan, program pengadaan
fasilitas, program pelayanan, dan program hubungan dengan masyarakat.
• Manajemen pendidikan sebagai suatu proses/sistem organisasi dan
pengembangan manusia, membutuhkan sarana (organisasi dan penunjang),
yakni: kelompok pimpinan dan pelaksanaan, fasilitas dan alat pendidikan,
pembiayaan, dan sistem pengelolaan.
• Pendekatan sistem dalam manajemen pendidikan meliputi unsur-unsur
penting, ialah raw input (peserta didik), output (tujuan pendidikan/hasil
pendidikan), instrumental input (kurikulum, evaluasi, pengelolaan,
ketenagaan, bimbingan/pembinaan, pembiayaan, fasilitas dan alat),
lingkungan (organisasi masyrakat dan kultural).
24
• Tujuan umum manajemen pendidikan adalah penyusunan suatu sistem
pengelolaan yang meliputi administrasi dan organisasi kurikulum,
pengelolaan ketenagaan, pengelolaan sarana dan prasarana, pengelolaan
hubungan dengan masyarakat.
• Fungsi-fungsi manajemen pendidikan meliputi perencanaan, organisasi,
koordinasi, motivasi, dan kontrol. Komponen-komponen srategi sistem
dalam pendidikan terdiri dari sistem perencanaan, sistem pemgraman,
dan sistem manajemen.
PROSEDUR MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM
• Prosedur pengengembangan kurikulum tidak sederhana yang selama ini
dibayangkan dan dilakukan oelh pengembangan kurikulum amatir,
pengembangan kurikulum ternyata mempunyai rambu-rambu yang harus
dipatuhi dengan seksama. Tidak mengikuti aturan atau prosedur yagn
ditetapkan akan mengakibatkan penyimpangan-penyimpangan yang
berakibat kualitas pendidikan tidak mencapai hasil maksimal.
• Dalam prosedur pengembangan kurikulum dapat diedentifikasi tiga
tahapan, yakni tahap merencanakan, melaksanakan dan menilai.
• Pelaksanaan kurikulum tidak boleh berjalan tanpa control, untuk itu
pengontrolan harus dilakukan dengan seksama. Pelaksanaan kurikulum
yang lepas control akan mengakibatkan tidak berjalanya kurikulum yang
dibuat dengan semestinya.
• Pengambangan kurikulum mempunyai mekanisme, yaitu berupa tahapan-
tahapan dari mulai studi pendahuluan hingga akhirnya penilaian tentang
keberhasilan kurikulum maupun perbaikan-perbaikan atau penyesuaian-
penyesuaian yang harus dilakukan.
• Banyak faktor yang harus diperhatikan dalam prosedur pengembangan
kurikulum. Satu dengan yang lainnya saling terkait dan saling mendukung.
Jika ada faktor tertentu yang tidak diseertakan maka jalannya
pelaksanaan kurikulum akan terganggu.
Manajemen Perencanaan Kurikulum
• Karakteristik perencanaan kurikulum dalam pengembangan kurikulum
adalah perncanaan kesempatan-kesempatan belajar yang dimaksud untuk
membina siswa kearah perubahan tingkah laku yang diinginkan dan menilai
hingga mana perubahan-perubahan mana yang terjadi pada diri siswa yang
bersangkutan. Perencanaan kurikulum kurikulum berfungsi sebagai
pedoman/alat manjemen, sebagai penggerak roda organisasi dan
tatalaksana pendidikan/pembelajaran, motivasi pelaksanaan system
pendidikan. Perencanaan kurikulum memiliki sifat-sifat strategis,
komprehensif, intregatif, realistik, humanistik, futuralistik, suportif,
kualitas, interdisipliner, penerapan model. Perencanaan kurikulum
berlandaskan asas-asas objektivitas, kesesuaian, keseimbangan,
kemudahan, berkesinambungan, pembakuan dan mutu.
25
• Perumusan tujuan kemampuan. Kualitas kemampuan tenaga kerja perlu
ditingkatkan agar dapat melaksanakan peran dan tugasnya secara efisien
dan efektif. Kemampuan tersebut meliputi pengetahuan dan
keterampillan tentang masalah-masalah pekerjaan tertentu, pengetahuan
dan keterampilan tentan sistem penyampaian, sikap dan nilai yang
menjiwai kepribadian. Berdasarkan rumusan kualitas kemampuan
selanjutnya dirumuskan tujuan kurikulum dan tujuan-tujuan kemampuan.
• Perumusan isi kurikulum. Isi kurikulum disusun dalam bentuk bidang-
bidang keilmuan, jenis-jenis mata pelajaran, satuan bahasan dan pokok
bahasan. Program studi merupakan keseluruhan-keseluruhan belajar yang
meliputi komponen. Pola komponen dasar, bidang studi, dan penunjang
(tergantung pada jenis program studinya).
• Merancang strategi pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu proses
interaksi siswa (belajar) dan guru (mengajar) dalam upaya mencapai
tujuan pembelajaran. Srategi pembelajaran adalah pola umum untuk
mewujudkan proses belajar mengajar, strategi pembelajaran banyak
ragamnya, namun dapat diklasifikasikan Strategi Belajar Mengajar
(SBM) dalam kelas, SBM individual, SBM kelompok kecil, SBM kelompok
besar, SBM laboratory.
• Merancang srategi bimbingan. Kepembimbingan adalah keseluruhan
proses bimbingan untuk membantu siswa memecahkan masalah dan
kesulitan yang dihadapinya. Jenis bimbingan adalah bimbingan belajar,
bimbingan pribadi dan bimbingan jabatan. Metode yang dapat digunakan
adalah metode kelompok, latihan teman sejawat, teknik klinis, dan lain
sebagainya.
• Merancang strategi penilaian. Penilaian adalah bagian dari kurikulum ,
bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai setelah
pelaksanaan kurikulum. Penilaiaan memiliki fungsi-fungsi instruksional,
kurikuler, adminiistratif dan diagnosis, dan penilaian sumatif, masing-
masing mempunyai tujuan sendiri.
Administrasi Pelaksanaan Kurikulum
• Administrasi pelaksanaan kurikulum berkenaan dengan semua perilaku
yang bertalian dengan semua tugas yang memungkinkan terlaksananya
kurikulum. Dalam administrasi pelaksanaan kurikulum ini bertujuan agar
kurikulum dapat dilaksanakan dengan baik .
• Administrasi bertugas menyediakan/mempersiapkan fasilitas material,
personal dan kondisi-kondisi agar kurikulum dapat dilaksanakan.
• Pokok-pokok kegiatan administrasi kurikulum dapat dikelompokkan
menjadi 9 pokok kegiatan yakni:
o Kegiatan yang berhubungan tugas kepala sekolah.
o kegiatan yang berhubungan tugas guru.
o Kegiatan yang berhungan dengan proses belajar-mengajar.
o Kegiatan ekstra kurikuler.
26
o Kegiatan pelaksanaan evaluasi belajar.
o Kegiatan pelaksaan pengaturan alat perlengkapan sekolah.
o Kegiatan dalam bimbingan dan penyuluhan.
o Kegiatan yang berkenaan dengan usaha peningakatan mutu profesional
guru.
• Pelaksanaan kurikulum dibagi menjadi 2 tingkatan yaitu pelaksanaan
kurikulum tingkat sekolah dan tingkat kelas.
• Pada pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah, kepala sekolah yang
bertanggung jawab untuk melaksanakan kurikulum di lingkungan sekolah
yang dipimpinnya. Dikarenakan:
o Kepala sekolah sebagai pemimpin, termasuk memimpin pelaksanaan
kuriulum.
o Kepala sekolah adalah administrator dalam pelaksanaan kurikulum
yang berperan dalam perencanaan program pengorganisasian staf
pergerakan semua pihak yang perlu dilibatkan dalam pelaksanaan
supervisi, dan penilaian terhadap personal sekolah.
o Kepala sebagai penyusun rencana tahunan dibidang kemuridan,
personal/tenaga kependidikan, sarana kependidikan, ketatausahaan
sekolah, pembiyaan/anggaran pendidikan, pembinaan organisasi
sekolah dan hubungan kemasyarakatan/komunikasi pendidikan.
o Kepala sekolah sebagai pembina organisasi sekolah.
o Kepala sekolah sebagai koordinator pelaksanaan kurikulum.
o Kepala sekolah sebagai pemimpin kegiatan rapat kurikuler.
o Kepala sekolah sebagai pengelola sistem komunikasi dalam pembinaan
kurikulum.
• Pada pelaksanaan kurikulum tingkat kelas, yang berperan besar adalah
guru yang meliputi tiga jenis kegiatan administrasi yaitu: sebagai yang
bertugas dalam melaaksanakannya:
o Kegiatan dalam bidang proses belajar mengajar
o Pembinaan kegiatan ekstra kurikuler
o Pembimbing dalam kegiatan bimbingan belajar
• Dalam bidang proses belajar mengajar, tugas guru terdiri dari:
o Menyusun rencana pelaksanaan program/unit
o Menyuun jadwal pelaksanaan kegiatan dan jadwal pelajaran
o Pengisian daftar penilaian kemajuan belajar dan perkembangan siswa
o Pengisian buku laporan pribadi siswa.
27
• Kegiatan ekstra kulikuler adalah kegiatan pendidikan diluar ketentuan
kurikulum yang berlaku, akan tetapi bersifat paedagogis dan menunjang
pendidikan dalam rangka ketercapaian tujuan sekolah. Dalam pelaksanaan
kegiatan ini diperlukan tugas guru sebagai penanggung jawab.
• Kegiatan ekstrakurikuler sangat bervariasi yang mengandung nilai
kegunaan tertentu, antara lain:
o Memenuhi kebutuhan kelompok
o Menyalurkan minat dan bakat
o Memberikan pengalaman eksplotorik
o Mengembangkan dan mendorong motivasi terhadap mata ajaran
o Mengikat para siswa di sekolah
o Mengembangkan loyalitas terhadap sekolah
o Mengintegrasikan kelompok-kelompok sosial
o Mengembangkan sifat-sifat tertentu
o Menyediakan kesempatan
o Mengambangkan citra masyarakat terhadap sekolah.
• Tujuan utama bimbingan yang diberikan guru adalah untuuk
mengembangkan semua kemampuan siswa agar mereka berhasil
mengembangkan hidupnya pada tingkat atau keadaan yang lebih layak
dibandingkan dengan sebelumnya. Bimbingan berupa bantuan untuk
menyelesaikan masalahnya sehingga dia mandiri dalam menyelesaikan
masalahnya, bantuan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekitarnya seperti keluarga, sekolah dan masyarakat.
SUPERVISI PELAKSANAAN KURIKULUM
• Supervisi kurikulum adalah usaha yang dilakukan oleh supervisor dalam
bentuk pemberian bantuan, bimbingan, pergerakan motivasi, nasehat dan
pengarahan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan professional
guru dalam proses belajar mengajar, yang pada gilirannya meningkatkan
hasil belajar siswa.
• Supervisi kurikulum melaksanakan fungsi-fungsi edukatif, kurikuler,
kepebimbingan, administratif dan pengabdian.
• Cirri-ciri supervisi kurikulum adalah proses perbaikan pengajaran,
memudahkan siswa belajar,kegiatan pelayanan kepada siswa oleh guru,
merupakan proses penyuluhan secara kreatif.
28
• Kegiatan supervisi kurikulum ditujukan untuk meningkatkan kemampuan
guru dalam rangka pelaksanaan kurikulum. Bentuk kegiatan supervisi
kurikulum adalah membantu guru mengembangkan kemampuan
melaksanakan kurikulum , memilih dan menggunakan material kurikulum,
melayani perbedaan individual siswa, melaksanakan kegiatan ekstra
kurikuler, memecahkan masalah-masalah khusus.
• Program supervisi kurikulum meliputi;
o Tujuan untuk menghasilkan berbagai program kurikuler, seperti:
program pengajaran, pembinaan kemampuan profesional, program
khusus.
o Berfungsi melaksanakan pembinaan keppemimpinan, pembinaan dan
peningkatan kemampuan guru, dan pengawasan.
o Ruang lingkup meliputi aspek-aspek perencanaan dan pelaksanaan
pengajaran, pengelolaan sekolah, pembinaan dan peningkatan
kemampuan guru dan staf lainnya.
o Operasionalisasi program, dilaksanakan sesuai dengan tujuan, fungsi
dan ruang lingkup program supervisi kurikulum.
PEMANTAUAN KURIKULUM
• Sistem pemantauan kurikulum adalah suatu sistem pengumpulan dan
penerimaan informasi berdasarkan data yang tepat, akurat dan lengkap
tentang pelaksanaan kurikulum yang dilaksanakan melalui langkah-langkah
yang tepat
• Ciri-ciri pemantauan kurikulum adalah:
o Pemantauan berdasarkan multi indicator.
o Pelaksanaan secara bertahap & evaluatif.
o Dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu secara terus menerus di
lapangan.
o Pemantauan adalah tenaga yang berpengalaman dalam bidangnya.
• Tujuan pemantauan kurikulum bertujuan untuk mempercepat
pengumpulan dan penerimaan informasi yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan dalam mengatasi permasalahan pemantauan
kurikullum.
• Aspek yang dipantau meliputi: indicator input: target populasi, peserta
diklat, tenaga pengajar atauu pelatih, media pengajaran, prosedur
penilaian; bimbingan kepada peserta, dan indikator output, meliputi:
jumlah lulusan; kualitas kemampuan lulusan; produk benda/barang.
• Program kegiatan pemntauan kurikulum, adalah kegiatan pemantauan yang
direncanakan sesuai dengan program pendidikan pada masing-masing
kategori.
29
• Pelaksanaan pemantauan kurikulum dapat dilaksanakan dengan cara :
o Cara-cara rutin, yaitu dengan mempelajari dan menelaah laporan-
laporan tertulis yang telah diterima sebelumnya.
o Cara langsung, yakni dengan cara mengirimkan petugas kelembaga yang
sedang melaksanakan kurikulum.
o Pertemuan melalui wahana komunikasi social yang ada.
PENILAIAN KURIKULUM
Penilaian kurikulum memiliki tujuan sebagai berikut :
• Secara umum memperoleh informasi mengenai pelaksanaan kurikulum di
sekolah, dimana informasi ini akan bermanfaat sebagai dasar
pertimbangan bagi pengambil keputusan untuk memecahkan masalah yang
dihadapi dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah.
• Secara khusus memperoleh jawaban atas kelengkapan komponen
kurikulum di sekolah, efektifitas pelaksanaan kurikulum, efektifitas
penggunaan sarana penunjang, tingkat pencapaian hasil belajar ditinjau
dari kesesuaian dengan tujuan, dan dampak pelaksanaan kurikullum baik
positif atau negatif.
Ruang lingkup yang dikaji dalam penilaian kurikulum meliputi:
• Tersedianya dan kelengkapan komponen kurikulum
• Pemahaman buku kurikulum, yang berkenaan dengan:
o Prinsip pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
o Tujuan lembaga sekolah
o Struktur program kurikulum
o Garis besar program pengajaran
o Sistem penyampaian
o Sistem penilaian
o Sistem bimbingan siswa
o Sitem administrasi dan supervisi
• Pelaksanaan kurikulum sekolah yang meliputi:
o Struktur program
o GBPP
o Sistem penyampaian
o Sistem penilaian
o Sistem bimbingan siswa
o Sistem administrasi dan supervisi.
30
• Pemanfaatan sarana penunjang, yang meliputi:
o Buku sumber
o Alat-alat pelajaran
o Perpustakaan
o Laboratorium
o Pembiayaan
o Fasilitas lainnya seperti lapangan olahraga, ruang UKS, dan lain-lain.
LANDASAN PERBAIKAN KURIKULUM
Penilaian kurikulum memiliki tujuan sebagai berikut:
• Secara umum memperoleh informasi mengenai pelaksanaan kurikulum di
sekolah, dimana informasi ini akan bermanfaat sebagai dasar
pertimbangan bagi pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah
yang dihadapi dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah.
• Secara khusus memperoleh jawaban atas kelengkapan-kelengkapan
komponen kurikulum di sekolah, efektifitas pelaksanaan kurikulum,
efektifitas penggunaan sarana penunjang, tingkat pencapaian hasil
belajar ditinjau dari kesesuaian dengan tujuan, dan dampak ppelaksanaan
kurikulum baik positif atau negatif.
Ruang lingkup yang dikaji dalam penilaian kurikulum meliputi:
• Tersedianya dan kelengkapan komponen kurikulum
• Pemahaman buku kurikulum, yang berkenaan dengan
o Prinsip pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
o Tujuan lembaga sekolah
o Struktur program kurikulum
o Silabus (garis besar program pengajaran)
o Sistem penyampaian
o Sistem penilaian
o Sistem bimbingan siswa
o Sistem administrasi dan supervisi.
• Pelaksanaan kurikulum sekolah yang meliputi
o Struktur program
o Silabus (GBPP)
o Sistem penyampaian
o Sitem penilaian
o Sistem bimbingan siswa
o Sistem administrasi dan supervisi.
• Pemanfaatan sarana penunjang, yang meliputi:
o Buku sumber
o Alat-alat pelajaran
31
o Perpustakaan
o Laboratorium
o Pembiayaan
o Fasilitas lainnya seperti lapangan olahraga, ruang UKS, dan lain-lain.
SUMBER KEPUSTAKAAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI
1. Oemar Hamalik. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2006.
2. Nana Syaodih Sukmadinata. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek.
Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006.
3. Nana Sudjana. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah.
Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2005.
4. Team Depag Pusat. Kurikulum 2004: Kerangka Dasar. Jakarta: Depag
Pusat, 2004.
5. S. Nasution. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
6. Abd Allah Idi. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Jogjakarta:
Ar-Ruzz, 2007.
7. Enco Mulyasa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2007.
8. Depag RI. Kerangka Dasar Kurikulum 2004. Jakarta: Depag Pusat, 2003.
9. E. Mulyasa. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005.
10. Oemar Hamalik. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2001.
11. Oemar Hamalik. Pengembangan Kurikulum Lembaga Pendidikan dan
Pelatihan. Bandung: Trigenda Karya, 1993
12. Mohammad Ali. Pengemb.Kurikulum di Sekolah. Bandung: Sinar Baru, 1984
13. Hendyat Sutopo dan Wasty Soemanto. Pembinaan dan Pengembangan
Kurikulum sebagai Subtansi Problem Administrasi Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara, 1993.
14. Subandiyah. Pengemb.dan Inovasi Kurikulum. Jakarta: Grafindo Persada,
1996.
15. Iskandar Wiryokusumo dan Usman Mulyadi. Dasar-dasar Pengembangan
Kurikulum. Jakarta: Bina Aksara, 1988.
16. A. Hamid Syarief. Pengenalan Kurikulum Sekolah dan Madrasah. Bandung:
Citra Umbara, 1995.
17. Kurikulum Pendidikan Dasar tahun 1994.
18. Kurikulum Pendidikan Menengah tahun 1994.
19. UU. No. 20 tahun 2003.
20. D. Tanner dan L. Tanner. Curriculum Development. New Yersey: Prentice
Hall, 1981.
21. R.S. Zais. Curriculum: Principles and Foundation. New York: Harper & Row,
1976.
22. Robert M. Diamond. Desingning and Improving Courses and Curricula in
Higher Education. London: Jossey-Bass, 1989.
23. Anthony Giddens. Central Problems in Social Theory. London: The
Macmillan Press Ltd, 1979.
32
STRUKTUR SEKOLAH/ MADRASAH/ PT DAN KETERKAITANNYA
DENGAN DUNIA KERJA/ HIDUP DI MASYARAKAT
Dunia Kerja/ Hidup di Masyarakat
TINGGI
Universitas/ Sekolah Tinggi/
Akademi/ Politeknik
MENENGAH
XII XI X
SMA dan MA
SMK dan MAK
SMLB
Paket C
18 17 16
DASAR
IX VIII VII
SMP dan MTs SMPLB
Paket B
15 14 13
VI V IV III II I
SD dan MI SDLB
Paket A
12 11 10 9 8 7
USIA DINI
TK dan RA TKLB
Taman Penitipan Anak & Kelompok
Bermain
6 5 4 3 2 1
Lahir