hmtsunsoed.files.wordpress.com · web viewuntuk memperoleh suatu pengertian yang lebih baik dari...

30
Pencemaran Udara Akibat Kegiatan Transportasi M obil dan taksi 83% bus 1% Kendaraan barang 7% V an ringan 9% M obildan taksi Van ringan Kendaraan barang bus Sumber: Banister (1998). Gambar : Kontribusi Pencemaran Berdasar Jenis Kendaraan M obildan taksi 67% V an ringan 9% Kendaraan barang 21% bus 3% M obildan taksi Van ringan Kendaraan barang bus Sumber: Banister( 1998). Gambar 2.11. Kontribusi Carbon Berdasar Jenis Kendaraan 1

Upload: doannhu

Post on 13-Jul-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: hmtsunsoed.files.wordpress.com · Web viewUntuk memperoleh suatu pengertian yang lebih baik dari wilayah perkotaan, beberapa model transportasi telah dikembangkan dengan luas. Suatu

Pencemaran Udara Akibat Kegiatan Transportasi

Mobil dan taksi83%

bus1%Kendaraan barang

7%

Van ringan9%

Mobil dan taksiVan ringanKendaraan barang bus

Sumber: Banister (1998).

Gambar : Kontribusi Pencemaran Berdasar Jenis Kendaraan

Mobil dan taksi67%

Van ringan9%

Kendaraan barang 21%

bus3%

Mobil dan taksiVan ringanKendaraan barang bus

Sumber: Banister( 1998).Gambar 2.11. Kontribusi Carbon Berdasar Jenis Kendaraan

2.3. Pencemaran Udara Akibat Transportasi

Definisi Pencemaran Atmosfir/Udara adalah terganggunya kapasitas udara yang ditentukan oleh perubahan komposisi gas-gas yang ada di udara, akibat dilepaskannya sisa-sisa kegiatan manusia yang berupa gas dan patikel ke

1

Page 2: hmtsunsoed.files.wordpress.com · Web viewUntuk memperoleh suatu pengertian yang lebih baik dari wilayah perkotaan, beberapa model transportasi telah dikembangkan dengan luas. Suatu

udara, Whitelegg (1994), dalam The World Commission on Environment Development (1987).

Pengendalian pencemaran udara meliputi pengendalian dari

usaha kegiatan sumber bergerak, dan sumber tidak

bergerak,

Upaya pengendalian sumber emisi yang bertujuan untuk

mencegah turunnya mutu udara ambien.

Perlindungan mutu udara ambien didasarkan pada baku

mutu udara ambien, status mutu udara ambien, baku mutu

emisi, ambang batas emisi gas buang, baku tingkat

gangguan, ambang batas kebisingan dan Indeks Standar

Pencemaran Udara. (Kep-02/MENKLH/1/1998)

Menurut Linster (1989), emisi gas buang kendaraan

yang beterbangan di udara kota mengandung unsur:

a. Timbal (Pb) adalah logam berwarna kelabu keperakan

yang terdapat sebagai unsur tambahan dalam Bahan

Bakar Minyak (BBM). Keracunan timbal pada manusia

menimbulkan gangguan syaraf dan ginjal. Anak-anak

adalah kelompok yang paling peka terhadap logam ini.

Pencemaran kronik menerima logam ini dapat terhambat

kecerdasan anak.2

Page 3: hmtsunsoed.files.wordpress.com · Web viewUntuk memperoleh suatu pengertian yang lebih baik dari wilayah perkotaan, beberapa model transportasi telah dikembangkan dengan luas. Suatu

b.Particullate Matters. Partikel ini dapat berbentuk benda padat murni atau partikel cair atau berupa debu, asap atau kabut. Zat partikel mungkin racun atau membawa racun yang terserap dalam permukaannya.

c. Karbon Monoksida (CO) adalah gas yang lebih ringan

dari udara, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak

berasa. Gas ini mengganggu kemampuan darah manusia

dalam mengikat Oksigen (O2). Keracunan CO pada

manusia mempengaruhi syaraf dan perilaku. Jika tingkat

keracunan cukup tinggi akan terjadi gangguan jantung

dan otak, meningkatkan efek kemandulan dan efek penurunan produktivitas kerja. CO akan bersinergi menghasilkan kabut O3 yang akan menimbulkan masalah pada sistem pernafasan.

d. Oksida-oksida nitrogen (NOx) adalah nama umum untuk

dua jenis senyawa oksida nitrogen : NO dan NO2.

Keduanya dikelompokkan dalam satu golongan karena

hampir semua NO2 yang dihasilkan oleh aktivitas

manusia berasal dari emisi NO akibat pembakaran bahan

3

Page 4: hmtsunsoed.files.wordpress.com · Web viewUntuk memperoleh suatu pengertian yang lebih baik dari wilayah perkotaan, beberapa model transportasi telah dikembangkan dengan luas. Suatu

bakar yang tidak sempurna. Keracunan NO2 dapat

menimbulkan berbagai gangguan pernapasan. Anak-anak

dan penderita Asthma adalah kelompok dengan resiko

terbesar terhadap keracunan NO2 . Kombinasi NOx dalam sinar matahari, hydrocarbons dan organik yang mudah berubah dapat menghasilkan tingkat ozon yang rendah dan ini merupakan komponen utama kabut. Disamping memberikan masalah pernafasan dan iritasi mata.

e.Sulfur Dioxide (SO2) adalah gas yang tak berwarna,

tetapi berbau kuat, mudah larut dalam air dan

bereaksi dengan partikel debu di udara. Gas ini

dihasilkan oleh pembakaran BBM, pembuatan Asam

Sulfat dan elemen belerang. Pencemaran SO2 dapat menyebabkan bronkhitis dan penyakit sistem pernafasan lain.BBM diesel mengandung SO2

per liter lebih banyak daripada bensin.f. Karbon dioksida (CO2) memberikan dampak

pada iklim. CO2 dipancarkan dari pembakaran

4

Page 5: hmtsunsoed.files.wordpress.com · Web viewUntuk memperoleh suatu pengertian yang lebih baik dari wilayah perkotaan, beberapa model transportasi telah dikembangkan dengan luas. Suatu

BBM. Emisi CO2 didunia diakibatkan oleh kendaraan bermotor.

g.Volatile Organic Compounds. Methane, ethylene, oxide, formaldehyde, phenol, phosgene, benzene, carbon tetrachloride, clorofluorocarbons dan polychlorinated biphenyls. Semuanya dari hasil pembakaran BBM.

Beberapa jenis emisi gas buang di atas mempunyai kontribusi adanya efek rumah kaca dengan kadar tertentu seperti disajikan pada Tabel 2.1. berikut.

Tabel 2.1. Kontribusi Emisi Gas Buang Efek Rumah Kaca

Gas Akumulasi1860 - 1980

Nilai Sebenarnya1980 - 1990

Carbon Dioxide (CO2) 60% 50%Chlorofluorocarbons (CFCs)

9% 22%

Methane (CH4) 14% 13%Troposheric ozone (O3) 10% 7%

5

Page 6: hmtsunsoed.files.wordpress.com · Web viewUntuk memperoleh suatu pengertian yang lebih baik dari wilayah perkotaan, beberapa model transportasi telah dikembangkan dengan luas. Suatu

Stratospheric water (H2O)

4% 3%

Sumber : Enquete-Commission (1990)

Sumber : Mitchell ( 2003).Gambar 2.1.Sistem Lingkungan.

Gambar 2.2. Effek Rumah Kaca

Ecosphere

Atmosphere

Biosphere

Hydrosphere Lithosphere

Matahari

Panas

Ozon

Atmosphere

Sumber: Agenda 21 ( 1997)

15 km

6

Bumi

Page 7: hmtsunsoed.files.wordpress.com · Web viewUntuk memperoleh suatu pengertian yang lebih baik dari wilayah perkotaan, beberapa model transportasi telah dikembangkan dengan luas. Suatu

Sumber : Mitchell (2003).Gambar 2.3. Hubungan Sistem Transportasi dan Pencemaran

Udara.

Waktu

Sumber : Mitchell (2003).Gambar 2.4. Dampak Emisi Gas Buang Kendaraan dan Durasi

Lokalisasi emisi-efisiesi energi

Jaringan menyebar

Jaringan Terpusat

Emisi menyebar - Penggunaan energi tinggi

Lalulintas

Tingkat emisiTingkat penggunaan energi

MobilBusSpd motor

Jenis emisi Jenis penggunaan energi

JaringanLalu lintas

Model

Kebisingan

PbPartikel

NOx

CO2

Lokal

Regional

Global

7

Model

Durasi

Page 8: hmtsunsoed.files.wordpress.com · Web viewUntuk memperoleh suatu pengertian yang lebih baik dari wilayah perkotaan, beberapa model transportasi telah dikembangkan dengan luas. Suatu

Sumber :Rodrigue (2004).Hubungan Faktor Emisi dan Kecepatan Kendaraan

Sumber :Rodrigue (2004).Kontribusi Pencemaran Udara Akibat Kegiatan Transportasi

di beberapa Negara pada tahun 1980 (%).

Sumber :Rodrigue (2004).Jenis Emisi Pencemaran Udara di Amerika Serikat Akibat kegiatan Transportasi ( million short tons), 1970-1998.

8

Space

Page 9: hmtsunsoed.files.wordpress.com · Web viewUntuk memperoleh suatu pengertian yang lebih baik dari wilayah perkotaan, beberapa model transportasi telah dikembangkan dengan luas. Suatu

Sumber : DeCicco dan Feng An ( 2002).Jarak Perjalanan dan Emisi Carbon,di Amerika

(Automobile Fleet, 1970-2000)

Sumber: Hayashi ( 1996). Hubungan Penggunaan BBM Perkapita dengan Kepadatan di

Perkotaan.

9

Page 10: hmtsunsoed.files.wordpress.com · Web viewUntuk memperoleh suatu pengertian yang lebih baik dari wilayah perkotaan, beberapa model transportasi telah dikembangkan dengan luas. Suatu

Sumber: Rodrigue( 2004). Format ruang, Pola dan Interaksi Dampak Lingkungan Transportasi

Sumber : Rodrigue (2004).Hubungan Pencemaran Akibat Transportasi dan Faktor Luar

Lingkungan

Fo rm at

Pol

aIn

ter

aks

i

Tingkat intervensi

Biaya Optimal

Biaya Intervensi

Total biaya

External

LL(O)0 L1

C(O)

C(E)

ΔE(L1)

ΔC(L1)

10

Page 11: hmtsunsoed.files.wordpress.com · Web viewUntuk memperoleh suatu pengertian yang lebih baik dari wilayah perkotaan, beberapa model transportasi telah dikembangkan dengan luas. Suatu

Sumber : Clean Air Program DKI Jakarta (2005).Skema Program Udara Bersih di Jakarta

11

MONITORING MONITORING DATADATA Pengumpulan dataPengumpulan data

Monitoring Monitoring kualitas udarakualitas udara

Pengumpulan Pengumpulan data Emisi data Emisi

Model Model perhitunganperhitungan kualitas udarkualitas udar

Kontrol strategi Kontrol strategi Prediksi Prediksi perhitungan modelperhitungan model

Formulasi kontrol strategiFormulasi kontrol strategi( Program Udara Bersih)( Program Udara Bersih)

Siatem Siatem Informasi Informasi

Page 12: hmtsunsoed.files.wordpress.com · Web viewUntuk memperoleh suatu pengertian yang lebih baik dari wilayah perkotaan, beberapa model transportasi telah dikembangkan dengan luas. Suatu

Sumber : Morlok ( 1984).

Gambar 2.15. Jenis-jenis Ideal Jaringan Transportasi

a. Jaringan Jalan Grid b. Jaringan Jalan Radial

c. Jaringan Jalan Cincin Radial d. Jaringan Jalan Spiral

e. Jaringan Jalan Heksagonal f. Jaringan Jalan Delta

Jaringan Terpusat Tidak terpusat Ter distribusi

12

Sumber Rodrigue (2005).

Page 13: hmtsunsoed.files.wordpress.com · Web viewUntuk memperoleh suatu pengertian yang lebih baik dari wilayah perkotaan, beberapa model transportasi telah dikembangkan dengan luas. Suatu

Gambar 2.16 Strukrur Jaringan Jalan

Gambar 2.17. Jaringan jalan Centrifugal dan Centripental

Pada daerah yang terbangun dengan beberapa pusat kegiatan dan akses jaringan jalan baik jalan raya, rel kereta api jaringan jalan laut, jaringan lalulintas udara dan kegiatan ekonomi akan menghasilkan suatau aliran udara tertentu. Gambar 2.18 menunjukkan ada hubungan antara jaringan jalan dan pusat kegiatan ekonomi serta hubungan aliran udara disuatu daerah.

Centrifugal Centripetal

13

Sumber Rodrigue (2005).

Page 14: hmtsunsoed.files.wordpress.com · Web viewUntuk memperoleh suatu pengertian yang lebih baik dari wilayah perkotaan, beberapa model transportasi telah dikembangkan dengan luas. Suatu

Gambar 2.18 Jaringan jalan – Pusat Kegiatan dan Udara

2. Aliran LalulintasHubungan antara kecepatan rata-rata ruang dan konsentrasi seperti pada Gambar 2.19

menurut Morlok (1984), dapat dipakai untuk menentukan hubungan antara volume dan kecepatan. Pada nilai konsentrasi mendekati Nol, volume juga akan rendah walaupun kecepatan tinggi, karena hanya sedikit kendaraan yang berada di jalan. Pada kecepatan yang sangat rendah (mendekati nol) dan nilai konsentrasi besar, volume juga akan rendah menjadi nol pada kecepatan nol. Diagram ini hanya berlaku pada arus yang tidak berpengaruh. Sedangkan hubungan antara kecepatan dan tingkat pelayanan sera ratio volume terhadap kapasitas jalan dapat dilihat pada Gambar 20. berikut ini.

Node Akessibilitas

Node Ekonomi

Daerah terbangun

Jalan raya

Jalan KA

Jalan Kapal

Jalan udara

14

Sumber Rodrigue (2005).

Page 15: hmtsunsoed.files.wordpress.com · Web viewUntuk memperoleh suatu pengertian yang lebih baik dari wilayah perkotaan, beberapa model transportasi telah dikembangkan dengan luas. Suatu

Sumber : Morlok ( 1984).Gambar 2.19. Diagram arus lalulintas jalan

Sumber : Morlok (1984).Gambar 2.20. Hubungan kecepatan, tingkat pelayanan dan ratio volume terhadap kapasitas

Keterangan :Tingkat pelayanan A: Arus bebas, volume rendah dan kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih kecepatan yang dikehendaki,Tingkat pelayanan B: Arus stabil, kecepatan sedikit terbatas oleh lalulintas, volume pelayanan yang dipakai untuk desain luar kota,Tingkat pelayanan C: Arus stabil, kecepatan dikontrol oleh lalulintas, volume pelayanan yang dipakai desain perkotaan,Tingkat pelayanan D: Mendekati arus yang tidak stabil, kecepatan rendah,Tingkat pelayanan E: Arus yang tidak stabil, kecepatan yang rendah, dan berbeda-beda, volume mendekati kapasitas,Tingkat pelayanan F: Arus yang terhambat, kecepatan rendah, volume dibawah kapasitas, banyak berhenti.

Volume

Konsentrasi0

Kecepatan

Volume0

Tingkat pelayanan F

Tingkat pelayanan ETingkat pelayanan D

Tingkat pelayanan C

Tingkat pelayanan B

Tingkat pelayanan A

kecepatan

Ratio volume/kapasitas

15

Page 16: hmtsunsoed.files.wordpress.com · Web viewUntuk memperoleh suatu pengertian yang lebih baik dari wilayah perkotaan, beberapa model transportasi telah dikembangkan dengan luas. Suatu

A. KecepatanKecepatan adalah laju perjalanan yang biasanya dinyatakan dalam kilimeter per jam

(km/jam) dan umumnya dibagi menjadi 3 (tiga) macam:a. Kecepatan setempat (spot speed) adalah kecepatan kendaraan pada suatu saat diukur

dari suatu tempat yang ditentukan.b. Kecepatan bergerak (running speed) adalah kecepatan kendaraan rata-rata pada suatu

jalur pada suatu saat kendaraan bergerak dan didapat dengan cara membagi panjang jalur dibagi dengan lama waktu kendaraan bergerak menempuh jalur tersebut.

c. Kecepatan perjalanan (journey speed) adalah kecepatan efektif kendaraan yang sedang dalam perjalanan antara dua tempat dibagi dengan lama waktukendaraan menyelesaikan perjalanan antara dua tempat tersebut, dengan lama waktu ini mencakup setiap waktu berhenti yang ditimbulkan oleh hambatan/tundaan lalulintas.

Penundaan ditimbulkan oleh kelambatan atau macetnya kendaraan pada simpang janlan yang terlalu ramai dengan kendaraan, lebar jalan yang kurang, parkir mobil di jalan yang sempit, dan sebagainya. Penundaan karena berhenti menimbulkan selisih waktu antara kecepatan perjalanan (journey speed) dan kecepatan bergerak (running speed). Akibatnya adalah pengurangan kecepatan bergerak dibawah kecepatan yang dianggap dapat diterima. Penundaan karena berhenti di persimpangan :

ts=

n = jumlah total kendaraan yang berhentiAi = waktu ketika kendaraan i berhentiDi = waktu ketika kendaraan i mulai bergerakts = interval waktu

B. Land UseJenis Model Tata Guna Lahan dan TransportasiUntuk memperoleh suatu pengertian yang lebih baik dari wilayah perkotaan, beberapa model transportasi telah dikembangkan dengan luas. Suatu model adalah suatu informasi membangun, menghadirkan dan memproses hubungan antara satu set konsep, gagasan, dan kepercayaan. Model mempunyai suatu bahasa, biasanya matematika, suatu penggunaan yang diharapkan dan yang hampir sama dengan kenyataan. Menyatakan status dari suatu sistem pada titik yang ditentukan waktunya sampai penggolongan dan manipulasi perhitungan dari variabel mengukur keadaan, dapat masuk sebagai modeling yang statis.¨ Sistem modeling menyatakan perilaku dari suatu sistem dengan ditentukan satuan hubungan antara variabel. Model gaya berat adalah suatu contoh dari interaksi modeling antara sistem, untuk mengintegrasikan beberapa model guna membentuk suatu meta-system (sistem kompleks), suatu model transportasi penawaran perspektif .¨ Modeling brown decision-taking lingkungan, tidak hanya menyiratkan aplikasi dari suatu transportasi, hanya analisa hasil dalam rangka menemukan strategi dan rekomendasi. Suatu sistem tenaga ahli model lingkungan seperti itu, telah menjadi fokus dari banyak riset di tahun yang terbaru, tetapi itu memerlukan sistim informasi yang kompleks seperti GIS (Rodrigue,2005).

16

Page 17: hmtsunsoed.files.wordpress.com · Web viewUntuk memperoleh suatu pengertian yang lebih baik dari wilayah perkotaan, beberapa model transportasi telah dikembangkan dengan luas. Suatu

Gambar 2.21. Komponen Transportasi Tata Guna Lahan

Gambar 2.23. memberikan contoh interaksi antara unsur-unsur transportasi, yang dapat dibagi di tiga sub katagori dari model. Gambar A model tata guna lahan yang secara umum memperhatikan faktor yang membangitkan kegiatan ekonomi, yang dihubungkan dengan persyaratan transportasi. Sebagai contoh, dengan penggunaan satu set variabel kegiatan ekonomi, seperti populasi dan tingkat konsumsi menjadi mungkin untuk mengkalkulasi generasi dan atraksi dari para penumpang dan muatan. Gambar B model interaksi ruang adalah kebanyakan memperhatikan distribusi yang ruang tentang pergerakan, suatu fungsi dari permintaan dan infrastruktur transportasi (ketersediaan), yang menghasilkan pergerakan menaksir antara kesatuan ruang, yang ditandai oleh origin-destination pasangan, yang dapat dipisahkan secara alami, gaya dan waktunya.Gambar C model jaringan transportasi sedang berusaha untuk mengevaluasi pergerakan dibagi-bagikan di suatu jaringan transportasi, sering dari beberapa model, khususnya pribadi dan pengangkutan umum, yang menyediakan perkiraan lalu lintas untuk segmen yang diberi dari jaringan transportasi. Geografi dari sistem pengangkutan menyediakan suatu kerangka modeling yang menyeluruh, semua model ini harus berbagi informasi untuk membentuk transportasi yang terintegrasi. Sebagai contoh, suatu model transportasi dapat menghitung generasi lalu lintas dan atraksi, yang akan terjadi di interaksi ruang model. Origin-Destination matriks yang disajikan oleh suatu model interaksi ruang akan menjadi input model pengaruh lalu lintas

Tata guna lahan

Traffic assignment models Transport capacity

Teori Ekonomi dasarTeori Lokasi Traffic generation and attraction models

Spatial interaction models Distance decay parameters Modal split

A

C

B

Spatial Interactions

Transportation Network

17

Sumber Rodrigue (2005).

Page 18: hmtsunsoed.files.wordpress.com · Web viewUntuk memperoleh suatu pengertian yang lebih baik dari wilayah perkotaan, beberapa model transportasi telah dikembangkan dengan luas. Suatu

Sumber: Rodrigue (2005).Gambar 2.23. Interaksi Ruang dan Jaringan Transportasi

Hubungan interaksi ruang yang terbagi dalam beberapa daerah administratif dan tata guna lahan, dengan jaringan transportasi akan membuat suatu jaringan transportasi yang tertentu.

C. Pemodelan

Aktivitas meringkas dan menyederhanakan kondisi realistis (nyata) disebut sebagai aktivitas Pemodelan. Dengan demikian, Model dapat didefinisikan sebagai berikut :Model adalah suatu representasi ringkas dari kondisi riil dan berwujud suatu nemtuk rancangan yang dapat menjelaskan atau mewakili kondisi riil tersebut untuk suatu tujuan tertentu (Black, 1981).Model adalah suatu representasi stsu formalisasi dalam bahasa tertentu yang disepakati dari suatu kondisi nyata (Simatupang, 1995)Model adalam suatu kerangka utama atau formulasi informasi/data tentang kondisi nyata yang dikumpulkan untuk mempelajari/menganalisa sistem nyata tersebut (Gordon,1978).Batasan-batasan tentang model yaitu menekankan bahwa model itu dalam bentuk (wujud rancangan) yang berfungsi sebagai media/alat penyampai pesan tentang apa yang terjadi didunia nyata dan dapat mewakili dunia nyata secara keseluruhan sehingga memudahlkan pemahaman bagi orang yang ingin mengamati.

A

i1

i2

i3

i4i5

i6

B

C

T6

Tk32 Tk

23, DIka I

kbW

kab

Ilc

IldW

lcd

L1

L2

L3

L4

Ikle

Modal nodeIntermodal nodeMode kMode l

Traffic

Centroid Jaringan Transportasi Traffic (Spatial Interactions)

Tata guna lahanAdministrative Divisions

18

Page 19: hmtsunsoed.files.wordpress.com · Web viewUntuk memperoleh suatu pengertian yang lebih baik dari wilayah perkotaan, beberapa model transportasi telah dikembangkan dengan luas. Suatu

Setiap model, yang telah berwujud rancangan dan pernyataan lisan (ungkapan) sebelum digunakan untuk menganalisis informasi dan data, harus lebih dahulu dibandingkan kembali dengan kejadian di dunia nyata yang cepat berubah melalui cara pengujian, apakah sudah sesuai antara kondisi yang nyata yang diamati dengan model tersebut.Proses pengujian model sering diislahkan dengan Validasi Model atau uji keabsahan model. Hal ini dilakukan melalui proses kalibrasi dengan metoda-metoda statistik. Kalau penyimpangan terhadap kondisi nyata tidak jauh, berarti modelnya sudah dapat dipakai untuk menganalisis data dan modelnya absah (valid). Sebaliknya jika antara model dengan kondisi nyata jauh menyimpang, dapat dikatakan bahwa model tidak absah (kurang valid), sehingga model tidak boleh dilanjutkan digunakan sebagai alat untuk menganalisis data/informasi.Dalam tulisannya Miro (2005), menerangkan bahwa tipe model transportasi yang secara umum biasa digunakan antara lain :Model Fisik ( Physical Model)Model ini berbentuk fisik dan dapat dilihat langsung seperti aslinya. Misal: maket, karya arsitertur, model teknik, wayang golek miniatur kendaraan kecil dan lain-lain.Model Foto ( Photo Model)Model yang berbantuk gambar-gambar diatas kanvas atau kertas atau kartun. Misal: gambar lukisan, potret, pemetaan dan lain-lain.Model Diagram (Diagrammatic Model)Model yang berbentuk grafik dengan segala jenisnya, diagram dan lain-lain.Model Matematika dan Statistik (Mathematical and Statistical Model)Model yang berbentuk hubungan fungsional secara terukur (kuantitatif) seperti rumus-rumus (formulasi matematis), fungsi-fungsi, dan lain-lain.Model Menurut AbstraksinyaMerupakan urutan proses secara herarki, yang diawali dari sebuah gagasan dan diakhiri dengan realisasi seperti:

19

Page 20: hmtsunsoed.files.wordpress.com · Web viewUntuk memperoleh suatu pengertian yang lebih baik dari wilayah perkotaan, beberapa model transportasi telah dikembangkan dengan luas. Suatu

Gambaran Abstrak (Gagasan)Maket (Penuangan gagasan)Gambar (Model Teknis/konstruksi)Diagram (grafis)Rumus Matematis (Model Analisis Matematik)Proses PengoptimalanGambar yang OptimalMaket yang OptimalKonstruksi Selesai (Realisasi Gagasan/Abstrak)Model Menurut DimensinyaPenuangan realita dalam bentuk gambar dilakukan dengan menggunakan ukuran perbandingan (skala). Semakin besar angka perbandingannya, semakin banyak realita yang disederhanakan dan model gambarnya semakin jauh dari realita. Contoh : Model skala 1:5000, 1: 10.000 dan seterusnya. Model ini juga disebut prototipe.Model Analog, seperti simbolsimbol dalam dimensi satu, dua tiga dan seterusnya.Model Simulasi, penuangan realita kedalam bentuk permainan.Model Kualitatif dan Model KuantitatifModel Kualitatif, yaitu model yang tidak bisa diukur dengan angka (dikuantitatifkan). Ciri-ciri model itu adalah: Tidak dapat diukur,Sangat banyak variabelnya,Tidak diketahui variabelnya,Tidak diketahui hubungan antara variabelnyaSangat komplekshubungan antara variabelnya,Adanya distribusi probabilitaBanyaknya dimensi yang harus dicakup 2) Model Kuantitatif, yaitu model yang bisa diukur dengan angka-angka atau ukuran, seperti data-data statistik dan model matematikaModel Secara KeseluruhanModel Mental, yaitu model yang hanya bisa dipahami, namun tidak bisa diceritakan (dikomunikasikan)Model Formal, yaitu model dapat dikomunikasikan. Contoh: model skematis. Model fisik, model simbolis (verbal, matematik, dan komputer) dan model permainan/simulasi (role playing model).

2.3. Bagaimana Mengukur Pencemaran

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

20

Page 21: hmtsunsoed.files.wordpress.com · Web viewUntuk memperoleh suatu pengertian yang lebih baik dari wilayah perkotaan, beberapa model transportasi telah dikembangkan dengan luas. Suatu

Standar Baku Mutu

Parameter pencemaran udara sebagian telah diukur oleh pemerintah daerah, seperti CO, NOx, SO2 dan Pb serta debu untuk memenuhi Baku Mutu Udara Ambien sebagaimana yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor: Kep-02/MENKLH/1/1998. Karena keterbatasan alat dan dana maka biasanya pengukuran kualitas udara diambil yang penting-penting saja seperti yang tercantum pada tabel 2.1. Baku mutu udara ambien di semua kota di Indonesia ditetapkan dalam PP RI NOMOR : 41 TAHUN 1999, TANGGAL : 26 MEI 1999, Beberapa kota besar sudah melakukan monitoring kualitas udara di beberapa titik tertentu, hanya pengukuran emisi gas buang kendaraan yang diukur baru kendaraan angkutan umum dan angkutan barang saja pada waktu kir kendaraan 6 bulan sekali, sedangkan kendaraan penumpang pribadi sampai sekarang belum ada kebijaksanaan pelaksanaan untuk diukur emisi gas buang kendaraannya.

Tabel Baku Mutu Udara Ambien

No. Parameter Satuan Baku Mutu1. Nox ppm 0,052. SO2 ppm 0,13. CO ppm 204. Pb ppm 0,065. Debu mg/m3 0,26

Sumber : Kep-35/MENLH/10/1993

21

Page 22: hmtsunsoed.files.wordpress.com · Web viewUntuk memperoleh suatu pengertian yang lebih baik dari wilayah perkotaan, beberapa model transportasi telah dikembangkan dengan luas. Suatu

Tabel Baku Mutu Udara Ambien Nasional

No Parameter Waktu Ukur Baku Mutu Metode Analisis Peralatan

1 SO2 1 Jam 900 ug/Nm3 Pararosanilin Spektrofotometer

Sulfur Dioksida 4 Jam 365 ug/Nm3

2 CO 1 Jam 30.000 ug/Nm3 NDIR NDIR Analyzer

Karbon Monoksida 24 Jam 10.000 ug/Nm3

3 NO2 1 Jam 400 ug/Nm3 Saltzman Spektrofotometer

Nitrogen Dioksida 24 Jam 150 ug/Nm3

4 O3 1 Jam 235 ug/Nm3 Chemiluminescent Spektrofotometer

5 HC (HidroCarbon) 3 Jam 160 ug/Nm3 Flame Ionization Gas

Chromatogarfi

6 PM10 24 Jam 150 ug/Nm3 Gravimetric Hi - Vol

PM2,5 (*) 24 Jam 65 ug/Nm3 Gravimetric Hi - Vol

Partikel < 2,5 um 1 Thn 15 ug/Nm3 Gravimetric Hi - Vol

7 TSP 24 Jam 230 ug/Nm3 Gravimetric Hi - Vol

(Debu) 1 Thn 90 ug/Nm3

8 Pb 24 Jam 2 ug/Nm3 Gravimetric Hi – Vol

Timah Hitam 1 Thn 1 ug/Nm3 Ekstraktif

9. Dustfall 30 hari 10Ton/km2/Bln(Pemukiman) Gravimetric Cannister

(Debu Jatuh ) 20Ton/km2/Bln

22

Page 23: hmtsunsoed.files.wordpress.com · Web viewUntuk memperoleh suatu pengertian yang lebih baik dari wilayah perkotaan, beberapa model transportasi telah dikembangkan dengan luas. Suatu

Sumber : PP RI 41 TH 1999, 26 MEI 1999

Tabel Nilai Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor

No Kendaraan Bermotor

ParameterCO (%)

Hidrokarbon (ppm)

Opasitas (%)

1. Sepeda motor 2 langkah bahan bakar bensin, bilangan oktana 87

4.5 3,000

2. Sepeda motor 4 langkah bahan bakar bensin, bilangan oktana 87

4.5 2,400

3 Mobil, bahan bakar bensin, bilangan oktana 87

4.5 1,2

4 Mobil, bahan bakar solar, bilangan setana 45

25

Sumber: Kep-35/MENLH/10/1993

Sumber: Morton (2003).Gambar 2.30 Perkiraan Pencemaran Udara

Jenis Kendaraan

Kondisi transport

Kecepatan rata2

Lain-lain

Fasilitas khusus perjalanan

Seleksi data

Aktivitas pengetahuan

dasar

Kecepatan

Percepatan

Jalan

Beban

Kond. Ambien

Teknologi

Lain-lain Perkiraan Aktivitas

Kendaraan

Perkiraan Emisi

Perkiraan laju emisi

Model perjalanan

Penggunaan Energi

Emisi skala mikro

Emisi skala meso

Emisi skala makro

DATA Faktor Emisi

23

Perkiraan Perjalanan