dishutbun.jogjaprov.go.iddishutbun.jogjaprov.go.id/.../naskah_elektronik_kka1.docx · web...
TRANSCRIPT
KADER KONSERVASI ALAM “SUPARNO”-kopi untuk konservasi burung-
Suparno, adalah peraih juara ke-3 tingkat nasional dalam Lomba Wana Lestari kategori Kader Konservasi
Alam (KKA). Lomba yang diselenggarakan setiap tahun oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan ini merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan terhadap masyarakat yang berperan aktif
dalam kegiatan pembangunan kehutanan, yaitu mereka yang telah berhasil melaksanakan, mengajak, dan
menggerakkan masyarakat sekitar untuk mengambil bagian dalam upaya pelestarian hutan dan
lingkungan.
Bertempat tinggal di Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, DIY, Suparno pada
awalnya adalah seorang pemburu burung. Kekhawatirannya akan kelangsungan hidup burung di masa
mendatang membuatnya berhenti melakukan perburuan. Suparno sadar bahwa perburuaan yang selama
ini dilakukan bisa membuat kondisi burung menjadi punah.
Sejak itu, Suparno mencoba mengembangkan pengolahan kopi. Berkembangnya minat usia muda
terhadap kopi menurutnya merupakan sebuah peluang dalam pemanfaatan kopi. Di wilayah tempat
tinggalnya, kopi yang sebelumnya hanya dibiarkan saja di pohon, tidak dipetik maupun diolah, kini
merupakan komoditas yang menjanjikan. Berkat usahanya, nilai jual kopi Jatimulyo telah meningkat. Tidak
ketinggalan, Suparno mengajak dan mengedukasi teman-teman eks pemburu burung untuk tidak lagi
berburu, melainkan untuk ikut mengambil peran dalam usaha konservasi satwa khususnya burung melalui
pengembangan dan pemanfaatan kopi.
Pemanfaatan kopi secara tidak langsung memberikan dampak positif terhadap kelestarian satwa terutama
burung. Tempat tumbuh kopi merupakan tempat yang menjadi habitat burung “Sulingan”, yang sekaligus
digunakan dalam usaha pemanfaatan kopi, yaitu Kopi Sulingan. Tumbuhan kopi yang terjaga dengan baik
otomatis akan menjadi tempat tinggal yang kondusif bagi burung dan satwa lainnya. Suparno menjadikan
usaha pemanfaatan Kopi Sulingan menjadi sumber dana dalam kegiatan konservasi burung.
Suparno aktif dalam kegiatan konservasi satwa terutama burung di wilayahnya. Melalui berbagai macam
media, Suparno aktif menyampaikan informasi, mengedukasi, dan mengajak masyarakat sekitar untuk ikut
aktif berperan serta dalam kegiatan konservasi, baik secara formal maupun informal. Salah satu dampak
positifnya adalah dibuatnya Perdes No. 08 Tahun 2014 tentang Pelestarian Lingkungan Hidup sehingga
sekaligus menetapkan Desa Jatimulyo sebagai kawasan pelestarian burung.
Selain pelestarian burung, kegiatan lain yang dilakukan Suparno adalah penanaman dan budidaya lebah
trigona. Kegiatan ini tentu saja berdampak secara ekologis dan ekonomis. Selain lingkungan dan habitat
satwa yang terjaga, kesejahteraan masyarakat pun bertambah melalui pemanfaatan kopi, lebah madu, dan
keberadaan burung. Desa Jatimulyo saat ini menjadi salah satu tujuan untuk kegiatan observasi burung.
Selain itu, banyak juga yang datang untuk mendapatakan informasi mengenai cara mengolah kopi, baik itu
dari wilayah DIY maupun dari luar DIY. Sosok Suparno rupanya telah mampu menarik sekaligus mengajak
masyarakat lainnya untuk aktif dalam kegiatan konservasi.(Ceria O.C.)
Sumber Foto: Dokumentasi Suparno