· web viewhal ini dibukttikan dari struktur dibawah ini, dibawah presiden direktur dibagi lagi...
TRANSCRIPT
TUGAS MANAJEMEN AGROINDUSTRI
Disusun Oleh :
Istighfaroh (135100300111005)
Nur Uswatun Chasanah (135100300111035)
Adinda Restu Wardani (135100300111077)
Siti Karimah (135100300111091)
Fajriyatul Nihamiyah (135100301111094)
Materi di upload di blog Siti Karimah : blog.ub.ac.id/sitikarimah
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2014
Tugas Kelompok (Terbatas)
1. Amati organisasi disekitar anda. Identifikasi apakah mereka sudah merumuskan misi, tujuan,
strategi, kebijakan, prosedur, maupun aturan!
Jawab:
Dalam pembahasan ini, kami mengambil contoh organisasi Himpunan
Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian (HIMATITAN). Secara keseluruhan,
Himatitan telah merumuskan keenam pilar tersebut dalam organisasi. Mulai dari
perumusan tujuan berdirinya Himatitan yang kemudian diwujudkan caranya pada
beberapa misi. Selanjutnya adalah membuat strategi. Dalam merancang strategi dapat
dilakukan beberapa hal. Diantaranya, penempatan Job Description yang sesuai,
merumuskan beberapa program kerja dari masing-masing bidang, bersikap
cooperative, meng-setting goal yang harus dicapai pada masing-masing bidang. Dalam
perancangan strategi ada sedikitnya 2 (dua) hal yang perlu diperhatikan, yaitu Prioritas
dan Delegasi. Artinya, Jika seorang Ketua Himpunan menghadapi dua hal yang
seharusnya dikerjakan pada waktu bersamaan, namun pada kenyataan salah satu harus
ditinggalkan. Maka sang ketua harus melakukan Prioritas atau Delegasi. Mungkin ada
satu hal yang lebih diprioritaskan ataupun sang ketua dapat menunjuk salah satu wakil
dari himatitan untuk menggantikan peranannya dalam hal lain. Aturan dan prosedur,
ialah termasuk bagian dari strategi. Pada intinya adalah bagaimana merumuskan
sebuah aturan dan merancang sebuah prosedur sehingga dapat diterima semua warga
satu fakultas. Adapun sebuah kebijakan akan dilakukan berdasarkan musyawarah
anggota organisasi, aturan dan prosedur yang telah ditetapkan.
2. Carilah Bagan organisasi beberapa industri makanan yang berbeda, identifikaksi tipe struktur
organisasinya!
Jawab:
A. PT BOGASARI
Bagan organisasi dibawah termasuk dalam tipe organisasi lini dan staff. Dilihat
dari strukturnya, setiap pimpinan mempunyai staffnya masing-masing. Dan juga
setiap vice presiden mempunyai manajer masing- masing dalam setiap bidang
yang sesuai dengan keahliaanya.
(Ikhsanudin, Anwar. 2010)
B. PT INDOFOOD CBD SUKSES MAKMUR
Bagan organisasi dibawah termasuk dalam tipe organisasi fungsional. Dibuktikan
dengan adanya pembagian tugas yang jelas sesuai dengan spesialisasi
pekerjaannya masing-masing. Misalnya, pada FM masih dibagi lagi menjadi 4
tugas yaitu production spv, technical manajer, werecush manajer, dan PPIC spv
dan setiap tugas itu masih dibagi menjadi beberapa lagi.
(Ikhsanudin, Anwar. 2010)
C. PT UNILEVER
Struktur organisasi dibawah ini masuk dalam tipe organisasi Commite/Divisi.
Dikarenakan Pembagiannya berdasarkan pada product yang dihasilkan oleh masing
masing divisi , dan juga dibagi berdasarkan fungtionalnya. Hal ini dibukttikan dari
struktur dibawah ini, dibawah presiden direktur dibagi lagi menjadi beberapa divisi
seperti director food, directoe ice cream, dll. Dan juga pada masing-masing divisi
masih dibagi lagi menjadi beberapa bagian.
3. Jelaskan mengenai bentuk-bentuk badan usaha! Analis kelebihan dan kekurangannya!
Jawab:
A. C V
CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh
dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang
berbeda-beda di antara anggotanya. Satu pihak dalam CV mengelola usaha secara
aktif yang melibatkan harta pribadi dan pihak lainnya hanya menyertakan modal saja
tanpa harus melibatkan harta pribadi ketika krisis finansial. Yang aktif mengurus
perusahaan cv disebut sekutu aktif, dan yang hanya menyetor modal disebut sekutu
pasif.
Kelebihan Persekutuan Komanditer
1. Modal yang dikumpulkan lebih besar.
2. Anda lebih mudah menerima suntikan dana dikarenakan badan usaha
persekutuan komanditer sudah cukup populer di Indonesia.
3. Kemampuan manajemennya lebih besar.
4. Pendiriannya relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan perseroan terbatas
(P T).
Kelemahan Persekutuan Komanditer
1. Seperti yang telah saya terangkan diatas, sebagian anggota atau sekutu di
persekutuan komanditer mempunyai tanggung jawab tidak terbatas.
2. Kelangsungan hidupnya tidak menentu.
3. Sulit untuk menarik kembali modal yang telah ditanam, terutama bagi sekutu
pimpinan.
Tambahan, banyak sekali pemborong yang menggunakan badan usaha ini.
Selain biayanya murah, pendirian persekutuan komanditer juga tidak ribet. Tapi
jangan kaget kalau tiba-tiba kenalan anda yang seorang pemborong harus menjual
harta benda pribadinya karena misal, harga semen dan material lainnya naik.
Biasanya karena perusahaan pemborong tersebut berhutang kepada supplier
atau toko material. Dan hal itu bisa terjadi karena mereka, dalam hal ini sekutu
pimpinan mempunyai tanggung jawab yang tidak terbatas. Sudah jelas? Kalau sudah,
silahkan anda timbang baik buruknya anda menggunakan badan usaha CV ini.
B. P T (Perseroan Terbatas)
Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi
yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku
pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di
dalamnya. Di dalam PT pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan, karena
dapat menunjuk orang lain di luar pemilik modal untuk menjadi pimpinan. Untuk
mendirikan PT / persoroan terbatas dibutuhkan sejumlah modal minimal dalam jumlah
tertentu dan berbagai persyaratan lainnya.
Kelebihan Perseroan Terbatas :
1. Tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham terhadap utang-
utang perusahaan. Maksudnya adalah jika anda termasuk pemegang sahamdan
kebetulan perusahaan punya utang, anda hanya bertanggung jawabsebesar
modal yang anda setorkan dan tidak lebih.
2. Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin, sebabtidak
tergantung pada beberapa pemilik. Pemilik dapat berganti-ganti.
3. Mudah untuk memindahkan hak milik dengan menjual saham kepadaorang
lain.
4. Mudah memperoleh tambahan modal untuk memperluas volumeusahanya,
misalnya dengan mengeluarkan saham baru.
5. Manajemen dan spesialisasinya memungkinkan pengelolaan sumber-sumber
modal untuk itu secara efisien. Jadi jika anda mempunyai manajer tidak cakap,
anda bisa ganti dengan yang lebih cakap.
Kelemahan Perseroan Terbatas :
1. PT merupakan subyek pajak tersendiri. Jadi tidak hanya perusahaan
yangterkena pajak. Dividen atau laba bersih yang dibagikan kepada para
pemegang saham dikenakan pajak lagi sebagai pajak pendapatan.Tentunya dari
pemegang saham yang bersangkutan.
2. Jika anda akan mendirikan perseroan terbatas, pendiriannya jauh lebihsulit dari
bentuk kepemilikan usaha lainnya. Dalam pendiriannya, PTmemerlukan akte
notaris dan ijin khusus untuk usaha tertentu.
3. Biaya pembentukannya relatif tinggi.
4. Bagi sebagian besar orang, PT dianggap kurang “secret” dalam hal dapur
perusahaan. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas perusahaan
harusdilaporkan kepada pemegang saham. Apalagi yang menyangkut laba
perusahaan.
C. Persekutuan Firma
Firma adalah suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang atau
lebih dengan nama bersama yang tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas pada
setiap pemiliknya.
Kelebihan Persekutuan Firma
1. Karena jumlah modalnya lebih besar dibandingkan dengan usaha
perseorangan, persekutuan firma lebih mudah untuk memperluasusahanya.
2. Kemampuan manajemen persekutuan firma lebih besar karena adanya
permbagian kerja diantara para anggota. Semua keputusannya diambil
bersama-sama.
3. Persekutuan firma tidak memerlukan akte, jadi pendiriannya relatif
lebihmudah.
4. Lebih mudah memperoleh kredit karena mempunyai kemampuan finansial
yang lebih besar
Kelemahan Persekutuan Firma
1. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh utang perusahaan.
2. Apabila salah seorang anggota membatalkan perjanjian untuk
menjalankanusaha bersama maka secara otomatis badan usaha firma menjadi
bubar sehingga kelangsungan perusahaan tidak menentu.
3. Jika salah satu anggota membuat kerugian, maka kerugian tersebut juga
ditanggung oleh anggota yang lain.
(Fuad,M dkk, 2000)
4. Apa yang dimaksud dengan staffing! Jelaskan runag lingkup dalam staffing!
Jawab:
a. Konsep Staffing
Staffing merupakan proses formal dari memastikan bahwa organisasi mempunyai
sumber daya berijazah atau memenuhi syarat untuk mendekati tujuan, dan
mewakili sumber hidup dari setiap perusahaan.
staffing dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mengisi pekerjaan dengan
orang yang tepat. Hal inimerupakan bagian daritugas manajer organisasi. Dan ini
merupakan seni dari penempatan orang-orang yang berijazah atau memenuhi
syarat dan antusias ke dalam posisi jabatanpekerjaan yang ditawarkan.
(Hani, Handoko, 2003)
b. Proses Penyusunan Personalia (Staffing)
Proses penyusunan personalia (staffing process) dapat dipandang sebagai
serangkaian kegiatan yang dilaksanakan terus menerus untuk menjaga pemenuhan
kebutuhan personalian oraganisasi dengan orang-orang yang tepat dalam posisi-
posisi tepat dan pada waktu yang tepat. Adapun langkah-langkah dalam proses
penyusunan atau ruang lingkup staffing process sebagai berikut :
1. Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia adalah mencakup semua kegiatan yang
dibutuhkan untuk menyediakan tipe dan jumlah karyawan secara tepat dalam
pencapaian tujuan organisasi. Ada tiga bagian perencanaan personalia yang
dibutuhkan :
1). Penentuan Kebutuhan Jabatan
Penyusunan personalia organisasi dimulai dengan :
1. Penentuan tujuan dan rencana organisasi
2. Penentuan spesifikasi jabatan ( job specification ) jenis-jenis jabatan
dan keterampilan yang dibutuhkan.
3. Meramalkan jumlah karyawan yang dibutuhkan dimasa mendatang
4. Persediaan karyawan untuk melaksanakan berbagai kegiatan
Penentuan spesifikasi jabatan yaitu hasil dari proses analisa jabatan (job
analisys) yang terdiri dari penentuan keahlian dan keterampilan yang
dipunyai, tanggung jawab, pengetahuan mengenai pekerjaannya,
wewenang yang dimiliki serta hubungan yang ada dalam setiap jabatan
dalam suatu organisasi. Proses analisa jabatan juga menghasilkan deskripsi
jabatan.
2). Pengembangan Sumber-sumber Penawaran Personalia
Ada dua sumber perolehan tenaga kerja yaitu sumber intern dan sumber
ekstern, tapi manajer lebih menyukai perolehan dari sumber intern, karena
dapat memotivasi karyawan yang sudah ada, tetapi juga manajer perlu
mencari orang yang tepat dalam menduduki suatu posisi agar pekerjaan
dapat berjalan secara efektif dan efisien dari luar organisasi.
Ada tiga sumber penawaran intern yaitu :
1. Penataran ( upgrading ) yaitu dengan mendidik dan memberi pelatihan
2. Pemindahan ( transferring ) yaitu posisi yang kurang disenangi ke
posisi lain yang lebih memuaskan kebutuhan.
3. Pengangkatan ( promoting ) yaitu pengangkatan ke jabatan yang lebih
tinggi lagi.
Sumber ekstern penawaran tenaga kerja dapat diperoleh antara lain dari
lamaran pribadi yang masuk, organisasi karyawan, kantor penempatan
tenaga kerja, sekolah-sekolah, para pesaing, immigrasi dan migarasi.
3).Penarikan
Penarikan ( recruitment ) berkenaan dengan pencarian dan penarikan
tenaga kerja potensial dalam jumlah yang tepat dan dengan kemampuan
untuk mengisi suatu jabatan tertentu yang akan diseleksi untuk memenuhi
kebutuhan organisasi. Penarikan menyangkut usaha untuk memperoleh
karyawan dalam jumlah yang tepat dengan kemampuan-kemampuan yang
dibutuhkan untuk mengisi jabatan-jabatan yang tersedia.
Metode yang digunakan untuk penarikan tenaga kerja bisa dilakukan
dengan melalui iklan, leasing (penggunaan tenaga honorer), rekomendasi
dari karyawan yang sedang bekerja, lamaran pribadi, lembaga-lembaga
pendidikan, kantor penempatan tenaga kerja, serikat buruh dan penggunaan
komputer.
4).Seleksi
Seleksi yaitu pemilihan tenaga kerja potensial untuk menduduki suatu
jabatan tertentu dari lamaran yang masuk. Adapun langkah-langkah dalam
prosedur seleksi yang dapat digunakan yaitu :
1. Wawancara pendahuluan
2. Pengumpulan data-data pribadi ( biografis )
3. Pengujian ( testing )
4. Wawancara yang lebih mendalam
5. Pemeriksanaan referensi-referensi prestasi
6. Pemeriksaan kesehatan
7. Keputusan pribadi
8. Orientasi jabatan
Ada beberapa faktor yang cenderung mempengaruhi prestasi karyawan.
Beberapa faktor lain mungkin juga berpengaruh dalam kondisi-kondisi
tertentu, tetapi tidak mungkin untuk menyatakan secara tepat semua faktor
yang dicari dalam diri karyawan potensial. Bebarapa factor tersebut adalah :
o Latar belakang pribadi, mencakup pendidikan dan pengalaman kerja,
untuk menunjuk apa yang telah dilakukan seseorang di waktu lalu
o Bakat dan minat ( aptitude dan interest ), untuk memperkirakan minat
dan kapasitas atau kemampuan seseorang
o Sikap dan kebutuhan ( attitudes dan needs ), untuk meramalkan tanggug
jawab dan wewenang seseorang
o Kemampuan-kemampuan analistis dan manipulative, untuk
mempelajari kemampuan pemikiran dan penganalisaan
o Ketrampilan dan kemampuan teknik, untuk menilai kemampuan dalam
pelaksanaan aspek-aspek teknik pekerjaan
o Kesehatan, tenaga dan stamina, untuk melihat kemampuan phisik
seseorang dalam pelaksanaan pekerjaan
5).Pengenalan dan Orientasi
Setelah diseleksi, karyawan ditempatkan pada suatu pekerjaan dan
diperkenalkan dengan organisasi melalui berbagai bentuk orientasi. Tahap
orientasi merupakan kegiatan pengenalan dan penyesuaian karyawan baru
dengan organisasi.
6).Latihan dan Pengembangan
Tujuan latihan dan pengembangan karyawan adalah untuk memperbaiki
efektivitas kerja karyawan dan mencapai hasil-hasil kerja yang telah
ditetapkan. Peningkatkan efektivitas kerja dapat dilakukan dengan latihan
(training) dan atau pengembangan. Latihan dimaksudkan untuk memperbaiki
penguasaan keterampilan-keterampilan dan teknik-teknik pelaksanaan
pekerjaan tertentu, terperinci dan rutin. Sedang pengembangan lebih luas ruang
lingkupnya dalam meningkatkan kemampuan, sikap dan sifat-sifat kepribadian
serta penyesuaian diri dengan kemajuan teknologi.
Pada umumnya karyawan dikembangkan dengan metode yaitu :
A. Metode-metode ‘on the job”yang biasa digunakan yaitu :
1. Coaching dimana atasan memberikan bimbingan dan pengarahan
langsung kepada bawahan dalam pelaksanaan pekerjaan rutin mereka.
2. Planned progression atau pemindahan karyawan dalam saluran-saluran
yang ditentukan melalui tingkatan-tingkatan organisasi yang berbeda
3. Rotasi jabatan pemindahan karyawan melalui jabatan-jabatan yang
bermacam-macam dan berbeda-beda
4. Penugasan sementara, di mana bawahan ditempatkan pada posisi
manajeman tertentu utuk jangka waktu yang ditetapkan
5. System-sistem penilaian presntasi formal
B. Pengembangan “off the job”dilakukan dengan :
· Program-program pengembangan eksekutif, di universitas-universitas
atau lembaga-lembaga pendidikan lainnya, di mana para manajer
berpartisipasi dalam program-program yang dibuka untuk umum melalui
penggunaan analisa kasus, simulasi dan metode-metode pengajaran lainnya
· Latihan laboratorium, di mana orang belajar menjadi sensitive (peka)
terhadap orang lain, lingkungan dan sebagainya
· Pengembangan organisasi, yang menekankan perubahan, pertumbuhan,
dan pengembangan keeluruhan organisasi
7).Penilaian Pelaksanaan Kerja
Di dalam penilaian pelaksanaan kerja dilakukan dengan membandingkan
antara pelaksanaan kerja perseorangan dan standar-standar atau tujuan-tujuan
yang dikembangkan bagi posisi tersebut.
8). Pemberian Jasa dan Penghargaan
Pemberian jasa dan penghargaan yang disediakan bagi karyawan sebagai
kompensasi pelaksanaan kerja dan sebagai motivasi bagi pelaksanaan di waktu
yang akan datang.
Kompensasi adalah pemberian kepada karyawan dengan pembayaran finansial
sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivator
untuk pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan datang. Dalam pemberian
kompensasi ini harus memperhatikan prinsip keadilan, yaitu pada bagaimana
mereka melihat nilai relatif dibandingkan yang lain yang berdasarkan pada
tanggung jawab yang diemban, kemampuan yang dimiliki, produktivitas dan
kegiatan-kegiatan manajerial.
Penentuan Kompensasi
Kebijakan-kebijakan dan praktek-praktek manajeman ditentukan oleh interaksi
dari tiga factor yaitu :
1. Kesediaan membayar sesuai dengan pengorbanan yang diberikan
kepada organisasi atau perusahaan
2. Kemampuan membayar yang tergantung pada pendapatan yang
diterima oleh perusahaan yang tidak lepas dari produktivitas karyawan
3. Persyaratan-persyaratan pembayaran yang tergantung pada kondisi
perusahaan, peraturan pemerintah, serikat kerja, kondisi permintaan
dan penawaran tenaga kerja dari para pesaing
4. Bentuk-bentuk Pembayaran
Banyak karyawan dibayar (dalam Kas) pada setiap akhir hari kerja berdasarkan
jumlah jam kerja. Namun dipihak lain banyak juga yang dibayar berdasarkan
jam kerja yang diterima pada akhir minggu. Bentuk pembayaran ini disebut
dengan upah harian. Disamping itu ada bentuk upah insentif (seperti bonus dan
komisi) banyak dipakai pada karyawan bagian produksi dan penjualan. Banyak
juga perusahaan mempunyai rencana pembagian laba (profit sharing plan),
dimana karyawan menerima sejumlah prosentase tertentu dari laba perusahaan
sebagai pendapatan ekstra.
9).Perencanaan dan Pengembangan Karir
Dalam perencanaan dan pengembangan kakir mencakup transfer (promosi,
demosi dan lateral), penugasan kembali, pemecatan, pemberhentian dan
pension.
(Faustino,Cardosa. 2003)
5. Bagaimana cara Negara Jepang meningkatkan motivasi kerja karyawannya? Jelaskan!
Jawab:
Jepang memiliki budaya kerja yang disebut Kaizen. Budaya ini menekankan pada
disiplin, perubahan, dan kesamaan. Mereka disiplin pada hal-hal kecil sekalipun, karena
prinsip mereka, perubah kecil dapat membawa perubahan yang besar apabila ada
konsistensi dan semua lapisan turut mematuhi aturan. Prinsip kesamaan juga
memungkinkan seluruh lapisan menuju jenjang karir yang lebih baik. Hal ini
menyebabkan karyawan termotivasi untuk meningkatkan produktivitas mereka.
Asas kesamaan kesempatan yang sama ini memacu karyawan untuk berinovasi
sehingga dalam hal ini perusahaan juga diuntungkan.
(Azizah, Dina.2014)
6. Jelaskan beberapa metode dalam pengendalian mutu produk pangan!
Jawab:
A. Good Manufacturing Practices (GMP)
Good Manufacturing Practices (GMP) adalah suatu pedoman cara berproduksi
makanan yang bertujuan agar produsen memenuhi persyaratan persyaratan yang telah
ditentukan untuk menghasilkan produk makanan bermutu, baik dan aman secara
konsisten. GMP adalah persyaratan minimal sanitasi dan pengolahan yang harus
diaplikasikan oleh produksi pangan. GMP merupakan titik awal untuk mengendalikan
resiko keamanan pangan.
B. Sanitation Standard Operating Procedure (SSOP)
Sanitation Standard Operating Procedure (SSOP) adalah prosedur tertulis
yang harus digunakan oleh pemroses pangan untuk memenuhi kondisi dan praktek
sanitasi. SSOP meruapakan bagian penting dari program prasyarat untuk sistem
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP). Program prasyarat perusahaan
yang lain seperti penanganan keluhan konsumen dan program producet recall Juga
dapat dimasukan. SSOP didasarkan pada Current Good Manufacturing Practice
(CGMP) yang bersifat wajib untuk perusahaan pangan dan importer di bawah
yurisdiksi Food and Drugs Administration (FDA).
C. Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) adalah suatu pendekatan
produksi pangan yang higienis dengan pencegahan masalah. Proses produksi
dievaluasi terhadap bahaya dan resiko yang terkait. Gaspersz (2002) mendefenisikan
HACCP sebagai suatu sistem manajemen mutu yang secara efektif dan efesien
menjamin keamanan hasil-hasil pertanian sampai menjadi makanan siap santap yang
focus pada pencegahan masalah untuk menjamin produksi produk-produk pangan
yang aman untuk dikonsumsi. Hal ini di dasarkan pada penerapan common-sense dari
prinsip-prinsip teknis dan ilmu pengetahuan.
D. Analitycal Hierarchy Process (AHP)
Analitycal Hierarchy Process (AHP) merupakan salah satu teknik yang
digunakan dalam pengambilan suatu keputusan pada sebuah hirarki funfsional dengan
imput utamanya adalah persepsi manusia. Dalam mempergunakan prinsip ini, AHP
memasukkan baik aspek kualitatif maupun kuantitatif pikiran manusia, aspek kualitatif
untuk mendefenisikan persoalan dan hirarkinya sedangkan aspek kuantitatif untuk
mengekspresikan penilaian dan preferensi secara ringkas dan padat. Soatu masalah
kompleks dan tidak terstruktur dipecahkan ke dalam kelompok-kelompok dan
kemudian diatur menjadi sebuah hirarki. AHP dapat digunakan untuk merangsang
timbulnya gagasan untuk melakukan tindakan kreatif dan untuk mengevaluasi
keefektifan tindakan tersebut. Selain itu untuk membantu para pemimpin dalam
menetapkan informasi apa yang patut dikumpulkan guna mengevaluasi pengaruh
faktor-faktor relevan dalam situasi kompleks, juga dapat melacak ketidakkonsistenan
dalam pertimbangan dan preferensi peserta, sehingga para pemimpin mampu menilai
mutu pengetahuan para anggota mereka dan pemantapan pemecahan masalah.
(Jurnais, Isman dkk, 2011)
Daftar Pustaka
Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen. Cetakan Kedelapanbelas. BPFEYogyakarta,
Yogyakarta.
Jurnais, Isman dkk. 2011. KAJIAN STRATEGI PENGAWASANDAN PENGENDALIAN
MUTU PRODUK EBI FURAY PT. BOGATAMA MARINUSA. Pasca.unhas.ac.id.
Diakses pada tanggal 24 Maret 2014.
Fuad,M dkk. 2000. Pengantar Bisnis. Jakarta : Gramedia.
Faustino,Cardosa. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Andi Offset.
Ikhsanudin, Anwar. 2010. LAPORAN MAGANGDI PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR.
Tbk BOGASARI FLOUR MILLS DIVISI TANJUNG PRIOK,JAKARTA UTARA
(PROSES PRODUKSI TEPUNG ). Uns.ac.id. Diakses pada 25 Maret 2014.
Azizah, Dina.2014. Pengaruh Penempatan Terhadar Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan.
Library.gunadarma.ac.id.Diakses pada 25 Maret 2014.