sinformasi.files.wordpress.com file · web viewelectronic commerce. s. alah satu karakteristik...
TRANSCRIPT
134
SISTEM ELECTRONIC COMMERCE
.
alah satu karakteristik utama era teknologi informasi adalah bisnis secara
elektronik atau yang lebih dikenal dengan istilah e-business atau e-commerce.
Model bisnis ini menekankan pertukaran informasi dan transaksi bisnis yang bersifat
paperless, melalui Electronic Data Interchange (EDI), E-mail, electronic bulletin boards,
electronic fund transfer, dan teknologi lainnya yang juga berbasis jaringan. Popularitas e-
business di penghujung abad 20 dan di awal milenium baru ini ditunjang oleh tiga faktor
pemicu utama, yaitu (1) faktor pasar dan ekonomi, diantaranya kompetisi yang semakin
intensif, perekonomian global, kesepakatan dagang regional, dan kekuasaan konsumen yang
semakin bertambah besar, (2) faktor sosial dan lingkungan, seperti perubahan karakteristik
angkatan kerja, deregulasi pemerintah, kesadaran dan tuntutan akan praktis etis, kesadaran
dan tuntutan akan praktis etis, kesadaran akan tanggung jawab sosial perusahaan, dan
perubahan politik, dan (3) faktor teknologi, meliputi singkatnya usia siklus hidup produk dan
S
Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan bab ini, pembaca diharapkan dapat :
1. Memahami model bisnis secara elektronis e-business atau e-commerce.
2. Menjelaskan pergeseran paradigma transaksi bisnis secara fundamental,
dari yang semula marketplace menjadi marketspace.
3. Mejelaskan manfaat E-business bagi organisasi, konsumen, dan
masyarakat .
4. Menjelaskan beberapa faktor efisiensi dalam model perdagangan
dengan e-commerce
5. Memahami konsep dasar rancangan basis data aplikasi Web E-
Commerce
BAB
7
135
teknologi, inovasi yang muncul hampir setiap waktu, information overload, dan
berkurangnya rasio biaya teknologi terhadap kinerja.
1. Perspektif dan Perkembangan E-Commerce
Istilah e-business berkaitan erat dengan e-commerce. Bagi sebagian kalangan, istilah
e-commerce diartikan secara sempit sebagai transaksi jual beli produk, jasa dan informasi
antar mitra bisnis lewat jaringan komputer, termasuk internet. Sedangkan e-business
mengacu pada lingkup yang lebih luas dan mencakup pula layanan pelanggan, kolaborasi
dengan mitra bisnis, dan transaksi elektronik internal dalam sebuah organisasi Meskipun
demikian, istilah e-commerce sebenarnya dapat di definisikan berdasar 5 perspektif
a. On-line purchasing perspective. Sistem yang memungkinkan pembelian dan
penjualan produk dan informasi melalui internet dan jasa online lainnya. Fokus
dalam perspektif ini adalah transaksi secara online.
b. Digital communications perspective. Sistem yang memungkinkan pengiriman
informasi secara digital tentang suatu produk, jasa dan pembayaran online.
Fokus dalam perspektif ini adalah komunikasi secara elektronis.
c. Service perspective. Sistem yang memungkinkan upaya menekan biaya,
menyempurnakan kualitas produk dan informasi instan terkini, dan meningkatkan
kecepatan penyampaian jasa. Fokus dalam perspektif ini adalah Efisiensi dan
layanan pelanggan.
d. business process perspective. Sistem yang memungkinkan otomatisasi transaksi
bisnis dan aliran kerja Fokus dalam perspektif ini adalah otomatisasi proses bisnis
Market of one perspective. Sistem yang memungkinkan proses ‘Customization’
produk dan jasa untuk diadapatasikan pada kebutuhan dan keinginan setiap
pelanggan secara efisien. Fokus dalam perspektif ini adalah process
customization.
Dengan demikian, pada hakikatnya dalam lingkup yang lebih luas e-commerce bisa
dikatakan ekuivalen atau sama dengan e-busines. Ruang lingkup e-commerce dapat
dilihat pada gambar 7.1 . E- Business, merupakan lingkup aktivitas perdagangan secara
elektronik dalam arti luas. Sedangkan e-commerce merupakan lingkup perdagangan
yang dilakukan secara elektronik , dimana didalam termasuk : Perdagangan melalui
internet (Internet commerce). Perdagangan dengan fasilitas Web Internet (Web
commerce), Perdagangan dengan sistem pertukaran data terstruktur secara elektronik
(Electronic Data Interchange – EDI ).
136
Gambar 7.1. Ruang Lingkup E -Commerce
Implementasi e-busines menuntut pergeseran paradigma secara fundamental, dari
yang semula marketplace yang menekankan interaksi secara fisik antara penjual dan
pembeli menjadi marketspace yang mengandalkan transaksi elektronik.
Pergeseran ini ditandai dengan perubahan dari geographic business model (location
based) menjadi global business model (virtual marketspace). Dalam traditional
marketplace, lalu lintas informasi, produk/jasa, dan pembayaran bersifat fisik (location
based). Dengan kata lain, model bisnis yang berlaku adalah geographic business model.
Sebaliknya, dalam dunia virtual marketplace, aliran informasi produk, proses komunikasi
antara produsen dan konsumen, distribusi barang/jasa dan transaksi berlangsung dalam
dunia maya/virtual.
Dalam dunia virtual, batas-batas geografis sudah tidak lagi relevan, karena model
bisnisnya adalah global business model. Setiap orang yang memiliki akses ke internet
dapat mengambil bagian dalam model bisnis mutakhir ini, misalnya dengan melakukan
browsing di internet untuk mencari informasi mengenai produk, produsen, dan harga,
men- down load perangkat lunak atau data tertentu, mengirim e-mail kepada produsen,
melakukan chatting dengan konsumen lain, melakukan transaksi pembayaran dengan
aneka fasilitas mutakhir (seperti kartu kredit, smart card, internet interface maupun
automatic ordering ), dan sebagainya.
Lebih lanjut, e-business bisa di klasifikasikan berdasarkan karakteristik transaksi
menjadi enam jenis yaitu sebagai berikut :
a. Business-to-Business (B2B), meliputi transaksi IOS (Inter Organizational
System) dan transaksi pasar elektronik (electronic market transactions) antar
organisasi. Tipe-tipe IOS antara lain berupa EDI, extranets, electronic funds
transfer, electronic forms, integrated messaging, shared databases, dan supply
E- Business
E - Commerce
E D IInternet commerce
Web commerce
137
chain management. Hingga saat ini tipe B2B adalah yang paling dominan dalam
praktek e-business.
b. Business-to-Consumer (B2C), yaitu transaksi ritel dengan pembeli individual
Contohnya antara lain www.amazon.com, www.barnesandnoble.com,
www.elexmedia.co.id, htttp://commerce.i -2.co.id/dagadu, www.togamas.com,
dan www.indonesiancd.com.
c. Consumer-to-Consumer (C2C), dimana konsumen menjual produk secara
langsung kepada konsumen lainnya. Biasanya individu mengiklankan produk,
jasa, pengetahuan, maupun keahliannya disalah satu situs lelang atau classified
ads. Contohnya meliputi www.bekas.com dan www.classified2000.com.
d. Consumer-to-Business (C2B), meliputi individu yang menjual produk atau jasa
kepada organisasi, serta individu yang mencari penjual,bertransaksi dengan
penjual tersebut, dan melakukan transaksi.
e. Non-Business Electronic Commerce; terdiri dari institusi non bisnis seperti
lembaga pendidikan, organisasi nirlaba, organisasi keagamaan, organisasi sosial,
dan instansi pemerintah (contohnya, www.bapenas.go.id), www.bps.go.id,
www.komnas.go.id, dan www.bppt.go.id). Umumnya organisasi non bisnis
menggunakan berbagai tipe e-commerce untuk keperluan menekan biaya atau
meningkatkan layanan pelanggan dan operasi.
f. Intrabusiness (organizational) electronic commerce, meliputi semua aktivitas
internal organisasi yang biasanya dilakukan melalui intranet meliputi pertukaran
barang, jasa atau informasi. Aktivitas internal bisa bermacam-macam, mulai dari
menjual produk korporat kepada para karyawan hingga aktivitas pelatihan online.
Secara garis besar Manfaat E-business bagi Organisasi, Konsumen, dan Masyarakat
Luas adalah sebagai berikut :
a. Bagi Organisasi. Memperluas pasar hingga mencakup pasar nasional dan pasar
global, sehingga perusahaan bisa menjangkau lebih banyak pelanggan, memilih
pemasok terbaik, dan menjalin relasi dengan mitra bisnis yang dinilai paling
cocok. Menekan biaya menyusun, memproses, mendistribusikan, menyimpan,
dan mengakses informasi berbasis kertas (paperbased information).
Memungkinkan perusahaan mewujudkan bisnis yang sangat terspesialisasi.
Contohnya : www.dogtoys.com, www.cattoys.com, dan www.pawprintbooks.com
138
Menekan biaya persediaan dan overhead dengan cara memfasilitasi manajemen
rantai nilai bertipe “pull”, yang prosesnya berawal dari pesanan pelanggan dan
menggunakan pemanufakturan just-intime (JIT).
Memungkinkan perusahaan untuk menerapkan mass customization terhadap
produk dan jasanya. Menekan waktu antara pembayaran dan penerimaan
produk/jasa. Meningkatkan produktivitas karyawan melalui rekayasa ulang
proses bisnis. Menekan biaya telekomunikasi. Manfaat-manfaat lainnya, seperti
citra yang lebih baik, layanan pelanggan yang lebih bagus, proses yang lebih
sederhana, mitra bisnis yang baru, waktu siklus dan pengiriman yang lebih
singkat, akses terhadap informasi yang lebih luas, biaya transportasi yang lebih
murah, dan fleksibilitas yang lebih tinggi.
b. Bagi Konsumen. Memungkinkan konsumen berbelanja atau melakukan
transaksi lainnya setiap saat (24 jam sehari) dan dari hampir semua lokasi.
Memberikan pilihan produk dan pemasok yang lebih banyak kepada pelanggan.
Memungkinkan konsumen dalam mendapatkan produk dan jasa yang lebih
murah, karena konsumen bisa berbelanja di banyak tempat dan melakukan
perbandingan secara cepat. Dalam beberapa kasus, terutama produk yang
terdigitalisasi, e-business memungkinkan pengiriman produk secara cepat dan
real-time. Memungkinkan pelanggan untuk berpartisipasi dalam lelang virtual.
Memungkinkan pelanggan berinteraksi dengan pelanggan lainnya dalam
electronic communities dan saling bertukar gagasan serta pengalaman.
Memfasilitasi kompetisi yang mengarah pada diskon substansial bagi pelanggan.
c. Masyarakat Luas. Memungkinkan lebih banyak orang bekerja di rumah dan
lebih jarang bepergian untuk berbelanja, sehingga kemacetan dan polusi udara
bisa berkurang. Memungkinkan beberapa jenis barang dijual dengan harga
murah, sehingga bisa terjangkau oleh orang yang kurang mampu. Memungkinkan
masyarakat di negara berkembang dan kawasan pedalaman menikmati produk
dan jasa yang relatif langka di tempat tinggalnya, termasuk di dalamnya belajar
jarak jauh lewat euniversity. Memfasilitasi penyampaian jasa publik, seperti
pelayanan kesehatan, pendidikan, dan distribusi layanan sosial pemerintah secara
lebih murah dan atau berkualitas.
139
2. Peluang dan Tantangan E-Commerce
Perkembangan teknologi internet berdampak pada perubahan cara organisasi
merancang, memproses, memproduksi, memasarkan, dan menyampaikan produk.
Lingkup persaingan yang semakin luas juga menuntut integrasi dan koordinasi antara
departemen sistem informasi, pemasaran, layanan pelanggan, dan
departemendepartemen lainnya dalam organisasi. Beraneka ragam peluang
pemanfaatan internet yang bisa di eksploitasi meliputi:
a. Sumber baru untuk informasi pasar
b. Individualized / customized marketing
c. Cara baru menjalin relasi online dengan pelanggan dan membangun citra merk
(interactive marketing);
d. Peluang baru bagi distribusi produk dan komunikasi pemasaran.
Proses penyampaian (delivery) produk secara digital via internet diperkirakan
diperkirakan bakal semakin marak dalam berbagai sektor bisnis, terutama untuk
program perangkat lunak, surat kabar, CD musik, tiket pesawat, sekuritas, jasa
konsultasi, hiburan, perbankan, asuransi, pendidikan, dan perawatan kesehatan
Sekalipun ada banyak sekali daya pikat e-business (terutama yang berbasis internet),
masih ada sejumlah tantangan atau keterbatasan yang harus diatasi. Sebuah survey
yang dilakukan oleh majalah Internet Week pada tahun 1998 mengungkap sejumlah
faktor non teknis yang menghambat perkembangan e-business. Faktor-faktor tersebut
antara lain: biaya dan justifikasinya (34,8% dari responden); keamanan dan privasi
(17,2%), kurangnya trust dan adanya resistensi pemakai (4,4%); dan faktor-faktor
lainnya seperti belum bakunya standar dan regulasi pemerintah, dinamika e-business
sebagai bidang kajian baru, jasa pendukung yang masih terbatas, masih terbatasnya
jumlah penjual dan pembeli, potensi gangguan terhadap relasi antar pribadi, dan akses
internet yang masih terbatas dan relatif mahal bagi banyak pelanggan potensial.
Kemunculan e-commerce memberikan beberapa dampak positif bagi aktivitas
pemasaran diantaranya : Memudahkan promosi produk dan jasa secara interaktif dan
real time melalui saluran komunikasi langsung via internet. Menciptakan saluran
distribusi baru yang bisa menjangkau lebi banyak pelanggan di hampir semua belahan
dunia. Memberikan penghematan signifikan dalam hal biaya pengirima informasi dan
produk terdigitalisasi (contohnya: perangkat lunak dan musik).
140
Menekan waktu siklus dan tugas-tugas administratif (terutama untuk
pemasaran internasional) mulai dari pesanan hingga pengiriman produk. Layanan
pelanggan yang lebih responsif dan memuaskan, karena pelanggan bisa mendapatkan
informasi lebih rinci dan merespon cepat secara online. Memfasilitasi mass
customization yang telah diterapkan pada sejumlah produk seperti komputer (Dell
Computer Inc.), kosmetik ( mobil, rumah, permata. Bingkisan hadiah (gift), kartu
ucapan, bunga, asuransi, jasa perjalanan wisata, buku, CD, mebel, arloji, T-shirt, dan
berbagai macam produk lainnya. Memudahkan aplikasi one-to-one atau direct
advertising yang lebih efektif dibandingkan mass advertising. Menghemat biaya dan
waktu dalam menangani pesanan, karena sistem pemesanan elektronis memungkinkan
pemrosesan yang lebih cepat dan akurat. Menghadirkan pasar maya/virtual
(marketspace) sebagai komplemen pasar tradisional (marketplace).
Keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan transaksi melalui E-
commerce bagi suatu perusahaan adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan pendapatan dengan menggunakan online channel yang
biayanya lebih murah.
b. Mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas, seperti biaya pos
surat pencetakan, report, dan sebagainya.
c. Mengurangi keterlambatan dengan mengunakan transfer elektronik /
pembayaran yang tepat waktu dan dapat langsung dicek.
d. Mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsif.
Dalam hal transformasi organisasi, e- commerce mengubah karakteristik
pekerjaan, karir, dan kompensasi. E- commerce menuntut kompetensi, komitmen,
kreativitas, dan fleksibilitas karyawan dalam beradaptasi dengan setiap perubahan
lingkungan yang ramping; bercirikan pemberdayaan dan desentralisasi wewenang,
beranggotakan knowledge based workers; mampu beradaptasi secara cepat dengan
teknologi baru dan perubahan lingkungan (learning organisation); mampu dan berani
bereksperimen dengan produk, jasa, maupun proses baru; dan mampu mengelola
perubahan secara strategik. Sedangkan dalam hal redefinisi organisasi, e- commerce
memunculkan model bisnis baru yang berbasis jasa online di marketspace.
Hal ini bisa berdampak pada redefinisi misi organisasi dan cara organisasi
menjalankan bisnisnya. Perubahan ini antara lain meliputi peralihan dari sistem
produksi massal menjadi pemanufakturan just in time (JIT) yang lebih customized,
Toko On line
141
integrasi berbagai sistem fungsional (seperti produksi, keuangan, pemasaran, dan
sumber daya manusia) , baik secara internal maupun dengan mitra bisnis dan
pelanggan; penerapan sistem pembayaran baru, seperti electronic cash; penguasaan
sistem informasi dan teknologi mutakhir; dan penerapan sistem belajar dan pelatihan
online. Model komunikasi dalam proses perdagangan dengan menggunaan e-
commerce dapat dilihat pada gambar 7.2
Gambar 7.2. Aplikasi E- Commerce
Pada proses perdagangan dengan e-commerce terjadi efisiensi pada penggunaan fax,
pencetakan dokumen, entry ulang dokumen, serta jasa kurir. Efisiensi tersebut akan
menunjukkan pengurangan biaya dan waktu/kecepatanproses. Kualitas transfer data pun
lebih baik, karena tidak dilakukan entry ulang yang memungkinkan terjadinya human error.
Secara ringkas e-commerce mampu menangani masalah berikut :
a. Otomatisasi, proses otomatisasi yang menggantikan proses manual.
b. Integrasi, proses yang terintegrasi akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas
proses.
c. Publikasi, memberikan jasa promosi dan komunikasi atas produk dan jasa yang
dipasarkan.
d. Interaksi , pertukaran data atau informasi antar berbagai pihak yang akan
meminimalkan “human error”
e. Transaksi, kesepakatan antara dua pihak untuk melakukan transaksi yang melibatkan
institusi lainnya sebagai pihak yang menangani pembayaran.
Server E-commerce
Operator
Internet
InternetAgen pemroses
kartu kredit
Pembeli
142
2. Rancangan Aplikasi E-Commerce
Gambaran aplikasi e-commerce akan diuraikan sebagai berikut. Mula-mula
aplikasi akan menampilkan daftar barang yang tersedia. Lalu pengguna dapat memilih
beberapa item yang ingin dibeli. Pada saat pengguna memilih suatu item barang,
identitas barang tersebut dicatat, dan selanjutnya user dapat melanjutkan berbelanja /
memilih item yang lain. Server mengingat item apa saja yang telah dipesan. Pada saat
pengguna melanjutkan browsing, server memelihara track pengguna tersebut dan
pengguna tersebut dapat melakukan check out terhadap item-item yang telah dipesan.
Proses yang ada dalam e -commerce adalah sebagai berikut :
Presentasi electronis (Pembuatan Web site) untuk produk dan layanan.
Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
Otomasi account Pelanggan secara aman (baik nomor rekening maupun
nomor Kartu Kredit).
Pembayaran yang dilakukan secara Langsung (online) dan penanganan
transaksi
a. Rancangan Layar
Setiap halaman pada aplikasi ini memiliki tombol yang memungkinkan pengguna
untuk langsung melakukan checkout. Pada halaman yang menampilkan daftar barang
terdapat kumpulan form yang memungkin pengguna untuk memberi indikasi item mana
yang akan dibeli. Setiap item dapat ditentukan secara lebih spesifik sesuai jenis barang
yang ada, misalnya untuk aplikasi toko furniture online terlebih dahulu ditentukan jenis
furniture meja, terdiri atas meja bulat, meja kotak, meja tulis, dan sebagainya. Form untuk
pemesanan menggunakan kotak teks untuk jumlah pesanan, dan tombol ‘Order’, yang
pada contoh meja tadi dicantumkan untuk masing-masing jenis meja. Selanjutnya
ditampilkan satu halaman yang berisi daftar semua item yang sedang berada dalam kereta
belanja (shopping cart). Halaman ini memungkinkan pengguna untuk menambah atau
mengurangi jumlah item yang dipesan, dan menghapus suatu item pesanan.
Pada akhir proses pemesanan, ditampilkan halaman yang mengumpulkan informasi
pengguna, preferensi, dan halaman untuk memulai pemrosesan kartu kredit. Halaman ini
juga menunjukkan pesan bila ada kesalahan informasi atau terdapat penolakan autorisasi
kartu kredit oleh agen pemroses. Selanjutnya, setelah transaksi selesai diproses, terdapat
tanda terima transaksi yang mengkonfirmasi pesanan dan menyampaikan nomor id
143
pesanan kepada pengguna. Yang penting diperhatikan untuk pengembangan aplikasi e-
commrce adalah informasi nomor kartu kredit dan informasi personal lainnya harus aman
dan tidak mudah dilihat oleh orang yang tidak berhak. Diagram Alir Penggunaan Aplikasi
E-Commerce dapat dilihat pada gambar 7.2 .
Gambar 7.2. Contoh Diagram Alir Penggunaan Aplikasi E-Commerce
Mulai
Pilih Katagori
Cetak daftar pesanan
Lihat daftar pesanan
Simpan identitas item
Pilih Item
Edit daftar jumlah pesanan
Check out
Masukan Nomor kartu kredit
Validasi Kartu kredit oleh pihak
ketiga
Cetak bukti nomor pesanan
Selesai
144
Gambar 7.3. Contoh Rancangan Layar Halaman Depan Web E-Commerce
Gambar 7.4 Contoh Rancangan Layar Halaman Daftar Barang
“TOKO FURNITURE ONLINE”
Pilih Barang :
Menyediakan aneka Furniture yang Dapat anda pilih, pembayaran via kartu kredit BCA Sekuriti transaksi melalui SSL
Aneka Macam meja Kursi : Kerja, santai, kursi makan
Aneka macam meja: tulis, kerja, makan, sudut.
CHECK OUT
TOKO FURNITURE ONLINE :
Nama / Kode GAMBAR
HARGA (Rp).
STOK PEMESANAN
Meja sudut – MJS003 1.250.000 Ada Jumlah :
Meja makan – MJMK002
750.000 Kosong Jumlah :
PESAN
Meja kerja – MJK001
700.000 Ada Jumlah :
PESAN
PESAN
INFORMASI PENGIRIMAN
Metode Pengiriman Biaya Pos Rp 100.000
TIKI Rp 150.000 DHL Rp 200.000
Informasi Kartu Kredit
Kartu Kredit : Visa Master Card
Nomor :
Expired :
12
145
Gambar 7.5 Contoh Rancangan Layar Halaman Daftar Pesanan
TOKO FURNITURE ONLINE : Daftar belanja
Item Jumlah
Harga (Rp)
Total Hapus
Meja sudut –MJS003 1.250.000 1.250.000
Total 1 1.250.000
Hitung Ulang
Lanjutkan Berbelanja
1 HAPUS
CHECK OUT
2009
Kirim Pesanan
Gambar 7.6. Contoh Rancangan Layar Halaman Pemrosesan
Kartu Kredit
User
146
b. Rancangan Basis Data
Gambar 7.7. Contoh Rancangan Basis Data Aplikasi Web E-Commerce
Tabel utama yang digunakan dalam aplikasi ini adalah tabel Pesanan, yang mencatat
order pemesanan. Tabel-tabel lain berelasi dengan tabel ini. Tabel Pesanan menyimpan
informasi id_user, id_alamat, dan semua informasi yang dibutuhkan untuk pembayaran.
Tabel Pesanan ini memiliki relasi one-to-many dengan tabel Item yang berisi informasi item-
item barang yang terdapat dalam sebuah order. Informasi mengenai pengguna dan alamat
pengguna dipisahkan, seorang pengguna dapat didentifikasi dari alamat e-mail yang
dimilikinya, dan alamat terdiri atas alamat kantor dan rumah. Tabel Pengiriman berisi
informasi opsi yang diberikan untuk pengiriman barang. Misalnya terdapat pilihan
Id_PesananKode_KatagoriNomor_Barang
Kode_RegisterKode_LokasiJumlahHarg
item
Id_user
E_mailnama
Id_Pesanan
Id_userId_alamatId_statusTotal_hargaId_pengirimanBiaya_kirimThn_exp_kartuBln_exp_kartuKode_jenis_kartuTgl_buat
Id_alamat
Id_userAlamatAlamat2KotaPropKodePosNegaraTeleponFax
Id_status
Status
Id Pengiriman
PengirimanPer_OrderPer_Item
Kode_jenis_kartu
Jenis_Kartu
Jenis Kartu
Pengiriman
Status
Pesanan
Alamat
147
menggunakan UPS, DHL, TIKI, Pos, dan sebagainya. Tabel Status berisi catatan mengenai
status pesanan, yaitu dapat berupa status dikembalikan (backordered), dikirim (shipped), atau
dibatalkan (cancelled). Terdapat pula tabel Jenis Kartu untuk menyimpan informasi jenis
kartu kredit seperti Visa, Mastercard, dan sebagainya.
Pengembangan aplikasi e-commerce bagi sebuah perusahaan / lembaga merupakan
proses yang cukup kompleks. Melibatkan beberapa organisasi / situs dalam penanganan
sekuriti dan otorisasi. Perangkat lunak aplikasi e-commerce dalam dunia bisnis dapat
mendukung pemotongan rantai distribusi sehingga konsumen dapat memperoleh suatu
produk dengan harga yang lebih murah. Jenis antarmuka web dipilih dengan pertimbangan
fleksibilitas implementasi perangkat lunak ini yang dapat dilakukan di jaringan intranet
maupun internet, kemudahan untuk deployment. Diperlukan kerja sama dengan supplier /
distributor produk komersil untuk dapat menawarkan produk-produknya melalui e-
commerce. Juga jasa kurir diperlukan untuk dapat melakukan layanan antar kepada konsumen
dengan cepat.
3. Daftar Istilah Penting
1) e-commerce. Model bisnis ini menekankan pertukaran informasi dan transaksi
bisnis yang bersifat paperless, melalui Electronic Data Interchange (EDI)
2) On-line purchasing adalah sistem yang memungkinkan pembelian dan penjualan
produk dan informasi melalui internet dan jasa online lainnya.
3) Digital communications adalah sistem yang memungkinkan pengiriman informasi
secara digital tentang suatu produk, jasa dan pembayaran online.
4) Service perspective adalah sistem yang memungkinkan upaya penyampaian
informasi instan terkini, dan meningkatkan kecepatan penyampaian jasa.
5) business process adalah sistem yang memungkinkan otomatisasi transaksi bisnis
6) Market of one perspective. Sistem yang memungkinkan proses ‘Customization’.
7) Internet commerce ( Perdagangan melalui internet )
8) Electronic Data Interchange – EDI adalah sistem pertukaran data terstruktur
secara elektronik
9) Virtual marketplace adalah model bisnis global dimana aliran informasi produk,
proses komunikasi antara produsen dan konsumen, distribusi barang/jasa dan
transaksi berlangsung dalam dunia maya/virtual.
148
10) Business-to-Business (B2B) adalah transaksi pasar elektronik (electronic market
transactions) antar organisasi / perusahaan.
11) Business-to-Consumer (B2C), yaitu transaksi ritel dengan pembeli secara
individual.
4. Rangkuman
1) Kemunculan e-commerce memberikan beberapa dampak positif bagi aktivitas
pemasaran diantaranya : Memudahkan promosi produk dan jasa secara interaktif
dan real time melalui saluran komunikasi langsung via internet. Menciptakan
saluran distribusi baru yang bisa menjangkau lebi banyak pelanggan di hampir
semua belahan dunia. Memberikan penghematan signifikan dalam hal biaya
pengirima informasi dan produk terdigitalisasi (contohnya: perangkat lunak dan
musik).
2) Implementasi e-busines menuntut pergeseran paradigma secara fundamental, dari
yang semula marketplace yang menekankan interaksi secara fisik antara penjual
dan pembeli menjadi marketspace yang mengandalkan transaksi elektronik.
Pergeseran ini ditandai dengan perubahan dari geographic business model
(location based) menjadi global business model (virtual marketspace). Dalam
traditional marketplace, lalu lintas informasi, produk/jasa, dan pembayaran bersifat
fisik (location based).
3) Perkembangan teknologi internet berdampak pada perubahan cara organisasi
merancang, memproses, memproduksi, memasarkan, dan menyampaikan produk.
Lingkup persaingan yang semakin luas juga menuntut integrasi dan koordinasi
antara departemen sistem informasi, pemasaran, layanan pelanggan, dan
departemen - departemen lainnya dalam organisasi.
4) E - commerce menuntut kompetensi, komitmen, kreativitas, dan fleksibilitas
karyawan dalam beradaptasi dengan setiap perubahan lingkungan yang ramping;
bercirikan pemberdayaan dan desentralisasi wewenang, beranggotakan knowledge
based workers; mampu beradaptasi secara cepat dengan teknologi baru dan
perubahan lingkungan (learning organisation); mampu dan berani bereksperimen
dengan produk, jasa, maupun proses baru; dan mampu mengelola perubahan secara
strategik.
149
5) Perangkat lunak aplikasi e-commerce dalam dunia bisnis dapat mendukung
pemotongan rantai distribusi sehingga konsumen dapat memperoleh suatu produk
dengan harga yang lebihmurah.
6. Latihan Soal
1) Jelaskan 3 (tiga) faktor pendukung utama mnulnya model perdagangan atau bisnis
secara elektronis.
2) Jelaskan perbedaan pokok antara model bisnis : e-business, e-commerce, internet
commerce, web commerce dan EDI.
3) Jelaskan enam klasifikasikan jenis karakteristik transaksi dalam e-business .
4) Jelaskan secara garis besar manfaat E-business bagi Organisasi, Konsumen, dan
Masyarakat.
5) Jelaskan secara ringkas kemampuan model e-commerce dalam menangani
masalah Otomatisasi, Integrasi dan Publikasi, penjualan produk dan jasa.