srimulia.staff.gunadarma.ac.idsrimulia.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/56356/sri... · web...

37
PENGANTAR MAKROEKONOMI Ilmu ekonomi pada dasarnya adalah studi tentang bagaimana masyarakat mengelola sumber-sumber daya yang terbatas atau langka (SCARCITY). TEORI KLASIK Adam Smith (1723-1790) : An Inquiri into the Nature and Causes of the Wealth of Nation - bahwa alam semesta yang berjalan serba teratur, maka Sistem ekonomi juga akan mampu memulihkan dirinya sendiri (sellf adjustment} - Mekanisme Pasar (Invisible Hands) - Asumsi : 1. Pasar tidak terbatas waktu dan tempat (timeless of exchange) 2. Netralitas Uang / tujuan transaksi(medium of exchange), harga fleksibel, artinya pemisahan antara sector moneter dengan sector rill oleh teori klasik (classical dichotomy), Teori Klasik identic dengan teori ekonomi mikro karena focus pada perilaku individu (konsumen dan produsen) dalam rangka mencapai keseimbangan.Pasar Persaingan Sempurna. Maka campur tangan pemerintah tidak begitu diperlukan. Teoro klasik juga berdasarkan HUKUM SAY, permintaan relative tidak terbatas,maka masalah sentral perekonomian adalah penawaran (input maupun output) : Supply side economy Y = f (K,L) TEORI KEYNES 1

Upload: vohanh

Post on 17-May-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGANTAR MAKROEKONOMI

Ilmu ekonomi pada dasarnya adalah studi tentang bagaimana masyarakat mengelola sumber-sumber daya yang terbatas atau langka (SCARCITY).

TEORI KLASIK

Adam Smith (1723-1790) : An Inquiri into the Nature and Causes of the Wealth of Nation - bahwa alam semesta yang berjalan serba teratur, maka Sistem ekonomi juga akan mampu memulihkan dirinya sendiri (sellf adjustment}- Mekanisme Pasar (Invisible Hands)- Asumsi : 1. Pasar tidak terbatas waktu dan tempat (timeless of exchange)2. Netralitas Uang / tujuan transaksi(medium of exchange), harga fleksibel, artinya pemisahan antara sector moneter dengan sector rill oleh teori klasik (classical dichotomy), Teori Klasik identic dengan teori ekonomi mikro karena focus pada perilaku individu (konsumen dan produsen) dalam rangka mencapai keseimbangan.Pasar Persaingan Sempurna. Maka campur tangan pemerintah tidak begitu diperlukan.

Teoro klasik juga berdasarkan HUKUM SAY, permintaan relative tidak terbatas,maka masalah sentral perekonomian adalah penawaran (input maupun output) : Supply side economyY = f (K,L)

TEORI KEYNES

Keynes (The General Theory of Employment, Interest and Money). Perbedaan mendasar antara Klasik dan Keynes hanya terletak pada perbedaan pandangan tentang pasar dan fungsi uang.

1. Fungsi uang utj transaksi, berjaga-jaga dan spekulasi. Fungsi uang selain sbg Medium of exchange juga sbg store of value (penyimpan nilai). Uang bersifat tidak netral,artinya uang dapat mempengaruhi variable-variabel riil (output dan kesempatan kerja) dpl campur tangan pemerintah sangat penting.

2. Struktur Pasar cenderung Monopolistik, informasi tidak sempurna dan asimetris. Input dan output yang dipertukarkan heterogen, sehingga harga bersifatkaku (Rigit). Kekakuan harga (price rigities)menyebabkan pasar tidak mampu melakukan keseimbangan (non market clearing).

1

TEORI KONSUMSI

Pendapatan suatu Negara terdiri atas:

Pendapatan Perseorangan Y=C+S

Pendapatn Perusahaan Y=C+I

Faktor –faktor yang mempengaruhi konsumsi :

1. Faktor Ekonomi- Pendapatan RT (Household Income)- Kekayaan RT (Household Wealth)- Tingkat bunga (Interest rate)- Perkiraan tentang masa depan (Household expectation about the future)

2. Faktor Demografi- Jumlah penduduk- Komposisi penduduk

3. Faktor-faktor Non Ekonomi- Faktor social budaya masyarakat- Perubahan Etika dan Tata Nilai

Model Konsumsi menurut Keynes :

1. Teori konsumsi dengan hipotesis pendapatan absolut

merupakan hubungan konsumsi dengan pendapatan nasional yang diukur berdasarkan harga konstan

C=Co + cYd, dimana C=konsumsi, Co=konsumsi otonomus

c = MPC (Marginal propensity to consume)Yd=disposable income

2

Hubungan Konsumsi dan Tabungan

C , S

C

MPC S

saving : Y>C

0 Dissaving : y<c Y=C Y (Pendapatan Nasional)

Yd =C+Smisalkan Y=Yd

Yd=Co+cYd + S, maka S=Y – Co - cYdsehingga S = -Co + (1-c)Yd, dimana 1-c = MPS

Atau S = So + sYd.

Dengan ketentuan MPS + MPC = 1 dan APC + APS = 1

dimana APC =C/Y dan APS=S/Y.

2. Teori Konsumsi dengan Hipotesis Siklus Hidup(Life Cycle Hypothesis)Penekanan pada variable social ekonomi (variable usia atau umur), dikembangkan oleh France Modigliane, Albert Ando, Richard Brumberg. Bahwa pengeluaran konsumsi seseorang sangat tergantung pada perjalanan umur seseorang. Model ini membagi perjalanan manusia, sbb :a. Periode belum produktif (dissaving)b. Periode produktif (saving)c. Periode tidak produktif lagi (dissaving)

3

YY

Model : C = a W di mana W dibentuk oleh 3 faktor :

Nilai sekarang penghasilan dari kekayaan ( bunga , sewa) Nilai sekarang penghasilan dari balas jasa kerja (upah ,gaji) Nilai sekarang penghasilan upah yang diharapkan diterima seumur hidup.

3. Teori konsumsi dengan hipotesis Pendapatan Relatif (Relative Income Hypothesis)Menurut James Dusenberry bahwa pengeluaran konsumsi suatu masyarakat terutama ditentukan oleh tingginya pendapatan tertinggi yang pernah dicapainya.Asumsi : Selera sebuah RT atas barang konsumsi adalah independen (cenderung

mengikutipola konsumsi orang sekitarnya) Pengeluaran konsumsi adalah irreversible (proporsi konsumsi tergantung situasi

pendapatannya).

4. Teori Konsumsi dengan Hipotesis Pendapatan Permanen (Permanent Income Hypothesis)

M. Friedman menyatakan bahwa pendapatan masyarakat terdiri dari permanent income dan transitory income (pendapatan sementara).

TEORI INVESTASI

Investasi adalah komitmen dari uang / modal untuk pembelian instrument keuangan /asset lainnya untuk mendapatkan kembali , menguntungkan dalam bentuk bunga, dividen atau apresiasi dari nilai instrument (keuntungan modal).

Investasi terdiridari :

Investasi Fisik (pengeluaran-pengeluaran yang meningkatkan stok barang modal) Investasi Non Fisik (terutama peningkatan kualitas SDM)

Dalam teori ekonomi makro yang dibahas adalah investasi fisik.Di mana STOK BARANG MODAL adalah jumlah barang modal dalam suatu perekonomian pada saat tertentu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi investasi :

1. Suku BungaI = f (i, Y)

4

2. Pendapatan Nasional per kapita3. Kondisi Sarana Prasarana4. Birokrasi Perizinan

5. Kualitas SDM

Suku Bunga (i)

I=(i)

Investasi

PENDAPATAN NASIONAL

Pendapatan Nasional adalah prndapatan yg diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu Negara dari penyerahan factor-faktor produksi dalam satu periode (missal satu tahun).

Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Nasional :

1. Permintaaan dab Penawaran Agregat : AD dan AS2. Konsumsi dan Tabungan : C dan S3. Investasi ; I

Dalam perekonomian Terbuka (4 sektor) :

Y = C + I + G + (X-M)

METODE UNTUK MENGHITUNG PENDAPATAN NASIONAL:

1. Pendekatan Pendapatan Y = R + W + I + P yaitu dengan menjumlahkan seluruh pendapatan upah (Wage), sewa (Rent), bunga modal (Interest) dan laba (Propit)yang diterima RTK dalam suatu Negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas factor-faktor produksi yang

5

ismail - [2010], 03/09/17,

diberikan kpd Perusahaan.Kelemahannya : Masyarakat tdk jujur memberikan data utk menghindari pajak.

2. Pendekatan ProduksiY = (P.Q)1 + (P.Q)2 +… + (P.Q)n dimana : P=Price Q=QuantityYaitu dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu Negara dari bidang industry, agraris, ekstraktif , jasa dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yg dihitung adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan barang mentah atau barang setengah jadi). Untuk mengatasi kelemahan Double/Multiple Counting.

3. Pendekatan PengeluaranY = C+I+G+(X-M) yaitu dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yg diproduksi dalam suatu Negara selama satu periode tertentu . Kelemahannya : Ekonomi bawah tanah (Underground economy) / black market yang tidak ikut terhitung.

KONSEP PENDAPATAN NASIONAL

1. Produk Domestik Bruto (PDB atau GDP). Gross Domestic Product merupakan jumlah nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negate (domestic) selama satu tahun. GDP : Y=C+I+G+(X-M)

2. Produk Nasional Bruto (PNB atauGNP). Gross National Product meliputi nilai produk (barang dan jasa) yg dihasilkan oleh penduduk suatu Negara (nasional) selama satu tahun, termasuk yg dihasilkan warga Negara yg berada di LN, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yg beroperasi di wilayah Negara tsb.

GNP = (GDP – Pendapatan Netto Luara Negeri ) + Subsidi

3. Pendapatan Nasional Neto (NNI). Net National Incomeadalah pendapatan yg dihitung menurut jumlah balas jasa yg diterima oleh masyarakat sebagai pemilik factor produksi.NNI = GNP – Pajak Tidak Langsung - DepresiasiPajak Tidak Langsung adalah pajak yg bebannya bisa dialihkan kpd pihak lain, contoh : Pajak penjualan, pajak hadiah.

6

4. Pendapatan Perorangan (PI), Personal Income adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yg diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun.PI = (NNI + Transfer Payment ) – (Iuran Asuransi + Iuran jaminan social

+ Laba ditahan + Pajak perseorangan)

5. Pendapatan yg siap dibelanjakan (DI). Disposable Income DI = PI – Pajak LangsungPajak Langsung (Direct tax) tidak bisa dialihkan kpd pihak lain (contoh ; Pajal pendapatan).

INFLASI

Inflation adalah suatu kecenderungan meningkatnya tingkat harga umum secara terus-menerus sepanjang waktu. Artinya telah terjadi inflasi apabila :1. Kenaikan harga2. Bersifat umum3. Berlangsung terus menerus

Indikator Inflasi :

1. IHK (Indeks Harga Konsumen) atau CPI (Consumer Price Index)Sekeranjang barang dan jasa (kelompok Bahan Makanan, Makanan Jadi/ Minuman/Tembakau, Perumahan, Sandang, Kesehatan, Pendidikan & Olah Raga, Transfortasi & Komunikasi)

2. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)Harga perdagangan besar dari suatu komoditas ialah harga transaksi yg terjadi antara pedagang besar pertama dengan pedagang besar berikutnya dalam jumlah besar pada pasar pertama atas suatu komoditas.

3. Deflator Produk Domestik BrutoMenggambarkan pengukuran level harga barang akhir (Final goods) dan jasa yg diproduksi didalam suatu ekonomi (negeri).

Deflator PDB = PDB harga Nominal : PDB harga konstan

7

Sebab Timbulnya Inflasi :1. Menurut pandangan Kaum Klasik Moneteris.

Kaum Klasik menyatakan bahwa inflasi timbul terutama disebabkan kenaikan JUB. Kaum Monetaris juga berpendapat bahwa kecepatan uang (velocity of money)adalah stabil / tetap. Tetapi kenaikan/pertumbuhan JUB juga berpengaruh thdp output dan kesempatan kerja.

2. Menurut pandangan KeynesBahwa kecepatan perputaran uang fleksibel (dapat berubah-ubah) dpl bahwa perubahan JUB bukan satu-satunya penyebab inflasi, tetapi juga dipengaruhi oleh pengeluaran –pengeluaran : C, I, G, serta pengurangan Tax (T).

JENIS-JENIS INFLASI

Bedasarkan sebabnya

1. Demand Pull Inflation (Inflasi Tarikan Permintaan)Disebut juga inflasi sisi permintaan, yaitu akibat terjadinya kenaikan Aggregate Demand (AD) sementara kondisi produksi telah mencapai kesempatan kerja penuh (full employment).

P

AS

AD AD1

Output (Y)

2. Cost Push Inflation (Inflasi Dorongan Biaya)Disebut juga inflasi sisipenawaran atau inflasi karena goncangan penawaran sebagai akibat kenaikan biaya produksi (misal : akibat tidak efisiennya perusahaan, kurs DN menurun (depresiasi mata uang DN), kenaikan harga bahan baku industry, tuntutan kenaikan Upah) mendorong perusahaan mengurangi supply nya.

8

P

AS1 AS

AD

Output (Y)

3. Inflasi di ImporDapat bersumber karena kenaikan harga barang-barang yang diimpor yang kenaikannya berperan penting dalamkegiatan pengeluaran perusahaan. Misalkan terjadi kenaikan harga minyak dunia akan mempengaruhi Negara yg mengimpor minyak.Kenaikan mata uang asing dan kenaikan harga minyak dunia dapat menyebabkan STAGFLASI (stagnation & Inflation)di mana kegiatan ekonomi semakin menurun, pengangguran semakin tinggi dan pada waktu yang sama proses kenaikan harga –

harga semakin bertambah cepat ( Inlasi naik, Growth turun ).

P

AS1 AS

AD1AD

Output (Y)

9

Inflasi ; berdasarkan sifat/besarnya laju inflasi

1. Creeping inflation(inflasi ringan = dibawah 10% pertahun atau 1 digit)2. Galloping Inflation(inflasi sedang = 10 – 30 % pertahun)3. High Inflation (Inflasi berat = 30 – 100 % pertahun)4. Hyperinflation(Inflasi liar = diatas 100 % pertahun)

PENGANGGURAN (UNEMPLOYMENT)

Tingkat Pengangguran =(Jumlah yang menganggur : Jumlah Angkatan Kerja) x 100%

Jenis-jenis Pengangguran

Berdasarkan sebab-sebab timbulnya pengangguran:

Frictional Unemployment (pengangguran friksional)Bersifat sementara akibat letak geografis,kendala waktu dan informasi.

Structural Unemployment (pengangguran structural)Sebagai akibat tidak mampu memenuhi persyaratan yg diminta pengusaha.

Seasonal Unemployment (pengangguran Musiman)Contoh : Petani yg menanti musim tanam, penjual buah durian

Pengangguran siklikalSebagai akibat naik turunnya SIKLUS EKONOM sehingga permintaan < Penawaran TK

KURVA PHILLIPS (PHILLIPS CURVE)

Prof. A.W.Phillips (1958) menjelaskan adamya hubungan negative dan non linier antara kenaikan tingkat upah / inflasi tingkat upah (Wage Inflation) dengan pengangguran.

Adopsi Kaum Keynesian terhadap temuan Prof.Phillips yaitu KURVA PHILLIPS JANGKA PENDEK (Short Run Phillips Curve) yang menjelaskan adanyaTrade Off (imbang korban atau harga yang harus dibaya) antara tingkat inflasi dan pengangguran.KURVA

Adopsi Kaum Klasik terhadap temuan Prof.Phillips yaitu KURVA PHILLIPS JANGKA PANJANG (Long Run Phillips Curve) yang menjelaskan tidak adanya Trade Off antara tingkat inflasi dan pengangguran dalam jangka panjang.Menurut kaum Klasik bahwa dalam jangka panjang perekonomian mencapai Full-Employment (berada dalam keadaan kesempatan kerja penuh), di mana kurva Phillips jangka panjang berbentuk Vertikal (tegak lurus).

10

Inflasi

Trade off

Pengangguran

(KEYNESiAN)

Inflasi

Kurva Phillips Jangka Panjang

Pengangguran

(KLASIK)

KEBIJAKAN DALAM MENGATASI INFLASI:

1. Kebijakan Moneter (pengaturan JUB) Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)

Bank Sentral menjual atau membeli surat-surat berharga Penetapan Tingkat Diskonto (Discount Rate Policy)

11

yang merupakan tingkat bunga yg ditetapkan oleh Bank Sentral sebagai pinjaman yg diberikan kepada Bank Umum.

Penetapan Rasio Cadangan wajib Minimum (Reserve Requirement)Melalui penetapan GWM (Giro Wajib Minimum) dgn tujuan menentukan proporsi cadangan minimum yg harus dipegang Bank Umum atas simpanan masyarakat yg dimiliki.

2. Kebijakan Fiskal (melalui G dan T)Agar inflasi dapat ditekan :G turun, T dinaikkan

3. Kebijakan yang berkaitan dengan OutputKebijakan Penurunan Bea Masuk dapat menaikkan impor sehingga menambah barang dan jasa .

4. Kebijakan Penentuan Harga dan IndexingBila indeks harga naik, maka gaji/upah juga dinaikkan.

KEBIJAKAN SEGI PERMINTAAN UNTUK MENGATASI INFLASI DAN PENGANGGURAN

AD : Y = C + I + G + (X-M)

Kebijakan Segi Permintaan (Kebijakan Fiskal dan Moneter)

Untuk mengatasi Pengangguran :Bank Sentral menurunkan suku bunga, Kementerian Keuangan menambah pengeluaran G dan pengurangan T.

Untuk mengatasi Inflasi :Bank Sentral mengurangi Money Supply(JUB) dan menaikkan suku bunga. Kementerian Keuangan mengurangi pengeluaran G, I, dan C.

KEBIJAKAN SEGI PENAWARAN :MENGATASI STAGFLASI DAN PENGANGGURAN

AS : Y = f (K, L)

Stagflasi dan Segi Penawaran :

Kurva Aggregate Supply (AS) bergeser ke kiri ASo , AS2, AS1,

kurva Aggregate Demand (AS) tetap di mana (Y riil< Y F )

12

Melalui langkah-langkah menurunkan biaya produksi perusahaan-perusahaan (mengurangi pajak bahan mentah atau menetapkan harga bahan mentah) dan menggalakkan perkembangan teknologi.

Kurva Inflasi dan Segi Penawaran :

Kurva AS dan kurva AD bergeser ke kanan. di mana (Y riil< Y F )

Kurva Pengangguran dan Segi Penawaran :

Kurva AS bergeser ke kanan dan Kurva AD tetap. di mana (Y riil< Y F )

AD & ASPermintaan Agregat (AD) adalah permintaan keseluruhan total atau permintaan seluruh lapisan masyarakat. AD dibentuk menjadi 2 (dua),yaitu:

1. Dibentuk oleh Pasar Komoditi Y=C+I+G+(X-M)2. Dibentuk oleh Pasar Uang (MD = MS)

Kurva AD : kurva yg menunjukkan hubungan negative antara pendapatan nasional (output) Y dengan tingkat harga P.

Penawaran Agregat (AS) adalah hubungan antara jumlah barang dan jasa yang ditawarkan dan tingkat harga.

Kurva AD dan AS bersama-sama membentuk tingkat harga P dan output Y.

Hubungan Aggregate Supply (AS) bergantung pada horizon waktu, Model Klasik :

Y = f (K, L )di mana output jumlah produksinya bergantung pada jumlah modal K dan Tenaga Kerja (L), yaitu :

13

1. Kurva AS jangka panjang adalah VERTIKAL, di mana output berada pada tingkat full employment (tingkat output alamiah/natural), disini AD tidak mempengaruhi output, tapi hanya mempengaruhi harga P.

2. Kurva AS jangka pendek adalah HORIZONTAL, karena dalam jangka pendek sebagian harga adalah KAKU (Rigid) dan, karena itu tidak menyesuaikan untuk berubah dalam permintaan. Dalamjangka pendek kurva AD tidak mempengaruhi tingkat harga P, tapi mempengaruhi output Y.

3. Keseimbangan jangka panjang adalah kondisi perekonomian dengan sendirinya berada pada perpotongan kurva jangka panjang AS (LRAS) dan kurva AD. Karena harga-harga menyesuaikan pada tingkat harga ini maka kurva jangkapendek AS (SRAS) memotong titik ini pula (titik ekuilibrium yang sama).

KURVA IS - LM

Kurva IS :

Berasal dari Investment Equals Saving ( I = S ) Berada di pasar barang Kebijakan Fiskal Merupakan kombinasi antara tingkat suku bunga I dan output Y di mana dalam

KLASIK I = S Kemiringan (slope)kurva IS negative

Kurva LM :

Menggambarkan permintaan dan penawaran pada pasar uang (Md dan Ms ) Kebijakan Moneter Permintaan uang untuk tujuan transaksi, berjaga-jaga dan spekulasi (KEYNES) Kombinasi suku bunga I dan output Y yang menjamin bahwa permintaan terhadap

uang (Liquidity Preference) L sama dengan JUB yang tetap M L = M Kemiringan kurva LM positif / mengarah ke atas (upward)

14

Price (P)

AS

AD

Output (Y)

Suku Bunga (i)

LM

IS

Output (Y)

INTERAKSI KURVA IS – LM

Bergesernya kurva IS dan LM menggambarkan perubahan kebijakan Makroekonomi Kemiringan kurva IS dan LM menunjukkan efektifitas kebijakan fiscal dan moneter.

SEKTOR FISKAL

Istilah lain dari sector fiscal adalah ;

Sektor Riel /Pendapatan Nasional Pasar Barang dan Jasa Sekor Keynesian / Fiscalis (Y=C+I+G+(X-M)

Sektor fiscal menunjukkan kegiatan ekonomi secara riel (kapasitas produk perekonomian) pendapatan nasional dari sisi pengeluaran (Expenditure) Y=C+I+G+(X-M), sehingga diperoleh factor-faktor dalam fiscal C, I , G, X, M, T, Tr, S yang di sebut juga variable fiscal, di mana salah satu variable – variable tersebut bisa dipakai sebagai variable kebijakan fiscal.

15

Variabel-variabel fiscal masing-masing tergantung pada :

C = f (Yd) Yd = Y-T+Tr C=Co + cYddi mana c=MPC

I = f(i) I= Io – hi

G = f (APBN) G = Go

X = f (Y LN ) X = Xo

M = f (Y DN ) M= Mo + mY di mana m=MPM

T = f ( Y) T = To + tY di mana t=MPT

Tr = f ( Y) Tr = Fo – fY di manaFo = Fund

S = - Co+(1-c)Y S = So + sY di manas = 1-c = MPS

Sehingga 8 (delapan) variable-variabel Fiskal tersebut mempengaruhi pendapatan nasional Y melalui EFEK PENGGANDA (Multiplier).

CATATAN ;

Pajak (tax) dan Transfer Payment Tr mempengaruhi perekonomian melalui konsumsi di mana Pajak T sebagai AUTOMATIC STABILIZER artinya melalui pajak bisa mempengaruhi perekonomian karena konjungtur perekonomian,

Pengeluaran Pemerintah G bersumber dari : Tax, Jual beli Obligasi, Hutan LN, dan Mencetak Uang.

SUNTIKAN & KEBOCORAN

Variabel-variabel suntikan (injeksi) bagi perekonomian ; C, I, G, X, TrVariabel-variabel kebocoran bagi perekonomian ; S, T, MKeseimbangan : Suntikan = Kebocoran

C + I + G + X + Tr = S + T + M

16

KESEIMBANGAN MAKROEKONOMI DICAPAI PADA SAAT : AD = AS AE = Y Suntikan = Kebocoran

KEBIJAKAN FISKAL

Kebijakan Fiskal adalah kebijakan ekonomi yg digunakan pemerintah utk mengelola atau mengarahkan perekonomian ke kondisi lebih baik dgn cara mengubah-ubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah.

Tujuan utama kebijakan fiscal adalah untuk mencegah pengangguran dan menstabilkan harga dan laju pertumbuhan ekonomi yg pantas.

Efektifitas Kebijakan FiskalKebijakan Fiskal dikatakan efektif bila mampu mengubah tingkat bunga I dan atau output Y sesuai dengan yang diinginkan pemerintah.

Kebijakan Fiskal dapat dilakukan dengan : Kebijakan Fiskal Ekspansioner (G > T )

Tujuannya utk meningkatkan PDB dan menurunkan pengangguran Kurva AD-AS Kurva IS-LM Kurva Y dan AE

Kebijakan Fiskal Kontraksioner ( G < T)Tujuannya utk mengontrol tingkat inflasi.

Idem

KEBIJAKAN MONETER

Kebijakan Moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah Negara untuk :

Keseimbangan Internal (pertumbuhan ekonomi tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan)

17

Keseimbangan Eksternal (keseimbangan neraca pembayaran , serta tercapainya tujuan ekonomi makro yakni menjaga stabilitas ekonomi yg dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan hargaa serta neraca pembayaran internasional yang seimbang.

Pengaruh kebijakan moneter pertama sekali akan dirasakan oleh sector perbankan, yang kemudian ditransfer pada sector riil.

Jenis-jenis Kebijakan Moneter :

o Kebijakan Moneter Ketat (Tight money policy)Untuk membatasi JUB (dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi)

o Kebijakan Moneter Longgar (Easy money policy)Untuk menambah JUB (dilakukan utk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat (Purchasing Power)pada saat perekonomian lesu (resesi atau depresi)

Efektifitas kebijakan moneter dilihat dari tercapai tidaknya tujuan-tujuan kebijakan tsb. Menurut Milton Friedman (ekonom Klasik), bahwa efektifitas kebijakan moneter sulit dicapai karena adanya perbedaan waktu antara diambilnya tindakan moneter dengan timbulnya efek kebijakan tersebut yg tidak dapat diketahui secara pasti ( ada LAG).

Teori Efektifitas Kebijakan Moneter, antara lain :

1. Teori Natural Rate Hypothesis Teori ini percaya bahwa kebijakan hanya akan efektif dan memberi dampak dalam jangka pendek saja , namun tidak akan efektif untuk jangka panjang.

2. Teori Rational Expectation HypothesisTeori ini percaya bahwa baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang , kebijakan moneter tidak akan efektif.

SIKLUS EKONOMI

Siklus Ekonomi adalah periode yang terulang secara teratur dalam pengembangan sebuah pasar perekonomian.

Sejarah Siklus Ekonomi :

John Stuart Mill pada pertengahan abad XIX dalmPrinciples of Political Ecnomy (1848) bahwa adanya Krisis krisis komersial yg muncul secara periodic.

Marx dan Engels dalam Communist Manifesto (1848) bahwa krisis komersial yang dialami secara berulang-ulang dan periodic sebagai salah satu ciri pokok system kapitalis.

18

Clement Juglar (ilmuwan Prancis) pada bagian kedua abad XIX sebagai pencetus awal istilah SIKLUS (CYCLES)EKONOMI yang menunjukkan panjang pendeknya gelombang suatu siklus kegiatan ekonomi (dasar pengembangan teori Siklus Ekonomi).

Tugan Baranowski (ilmuwan Jerman) menyajikan kerangka analisis dan dasar teori sebagai landasan pemikiran modern ilmu Siklus Ekonomi.

Selama bagian pertama abad XX pemikiran Juglar dan Tugan dikembangkan oleh Arthur Spiethof (Jerman), Albert Aftalion (Perancis), Joseph Schumpeter (Austria). Wesley Mitchel (Amerika), Gittfried von Haberler (Jerman), Friederich von Hayek (Austria).

Teori-Teori Siklus Ekonomi :

Teori MoneterDilihat dari segi penambahan dan pengurangan JUB dan kredit (Hawtrey, Friedman)

Teori InovasiMelihatsiklus dari menyebarnya penemuan-penemuan penting seperti penemuan rel kereta api (Schumpeter, Hansen)

Teori PsikologisYang memperlakukan siklus sebagai kasus orang-orang yang saling menularkan harapan pesimis dan optimis (Pigou , Bagehot)

Teori Konsumsi – Kurang (Underconsumption)Menyatakan bahwa pendapatan terlalu banyak mengalir ke golongan kaya atau golongan miskin dibandingkan dengan apa yang bisa diinvestasikan (Hobson, Sweezy)

Teori Investasi Berlebih (Overinvestment)Mengatakan bahwa investasi yang terlalu banyaklah yang lebih mengakibatkan resesi.

Teori Politik (Kalecki, Nordhaus, Tufte) Siklus Ekonomi Ekuilibrium

Berpendapat bahwa kesalahan penafsiran akan mendorong orang untuk bekerja terlalu banyak (Lukas, Barro, Sargent)

Siklus Ekonomi dapat digambarkan sebagai gelombang naik turun aktifitas ekonomi yang terdiri dari : (Hubungan Pertumbuhan Ekonomi dan Waktu)

1. Gerakan menaik (Upturn / Expansion)2. Titik puncak atau kulminasi(Peak)3. Gerakan menurun (downturn / recession)

19

4. Titik terendah atau Nadir(trough)

Dan kondisi yang khusus :

Kondisi BOOM dan kondisi Depresi (Depression)

Durasi Siklus dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya :

1. Siklus jangka Pendek (Kitchin Cycle)Penemu Joseph Kitchin (1923), durasi 40 bulanFaktor yang mempengaruhi :Custom (adat istiadat) yang mempengaruhipermintaan.danNature (pengaruh alamiah,} missal iklim, matahari, gelombang laut, hujan, kekuatan angina yang mempengaruhi aktivitas ekonomi.

2. Siklus jangka Menengah (Juglar Cycle)Penemu : Clement Juglar (1860), durasi 7 – 11 tahunFaktor yang mempengaruhi: SUNspot (menurut William Stanley Javon bahwa siklus ekonomi dipengaruhi oleh factor eksternal yaitu bintik matahari (sunspot) yang berdaur ulang 11 tahun sekali, yang mempengaruhi iklim/cuaca, kemudian berpengaruh pada output perekonomian.

3. Siklus jangka Panjang (Kondratief Cycle)Penemu : Nikolai D Kondratief (1925), durasi 48- 60 tahunFaktor yang mempengaruhi : Invention dan InnovationSchumpeter menunjukkan bahwa siklus jangka panlang yang dialami di AS (1787-1942) dipengaruhi oleh penemuan dan penerapan teknologi baru mesin uap dan melahirkan revolusi industry. Siklus panjang tahun 1843-1897 disebabkan penemuan kereta api.

SIKLUS EKONOMI, KESEMPATAN KERJA dan INFLASI

Siklus Ekonomi dan Kesempatan KerjaAda hubungan positif antara tingkat output dengan kesempatan kerja, terutama dalam analisis jangka pendek (sebab dalam jangka pendek teknologi dianggap konstan, barang modal merupakan input tetap, dan tenaga kerja (TK) dianggap variable/berubah) artinya :

Gerak Menaik : meningkatkan kesempatan kerja Gerak Menurun : menambah pengangguran

Siklus Ekonomi dan InflasiJika Output Riil < Output Natural maka inflasi cenderung menurun

20

Jika Output Riil > Output Natural maka inflasi cenderung meningkat(Catatan : Kurva gelombang sbg Output Riil dan kurva datar menaik sbg Output Natural. Diharapkan GAP / jurang Output Riil dan Output natural semakin kecil)

Growth

Output Riel

Output Potensial

Waktu

QUIZ I : Masing- masing mahasiswa membuat periode SIKLUS EKONOMI INDONESIAN dari tahun 1960 an s/d 2015) dan berikan sumber pustakanya

UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN

UANG adalah stok asset yang digunakan untuk transaksi.Uang adalah sesuatu yang diterima atau dipercaya masyarakat sebagai alat pembayaran atau transaksi.

Uang terbagi atas :

1. Uang Flat (Flat Money atau Token Money)Nilai nominal > Nilai intrinsic sifat : likuid sempurna

2. Uang Komoditas (Commodity Money) sifat : likuid sempurna

21

Uang yang nilainya sebesar nilai komoditas itu sendiri (emas, perak)3. Uang hampir likuid sempurna (Near Money)

Karena untuk menggunakan harus dicairkan terlebih dahulu(contoh : Cek (demand deposit)

Fungsi Uang :

1. Sebagai satuan hitung (Unit of account)Uang dapat memberikan harga suatu komoditas berdasarkan satu ukuran umum.

2. Sebagai alat transaksi (Medium of axchange)Perlu jaminan kepercayaan diberikan pemerintah berdasarkan UU /kekuatan hokum.

3. Sebagai penyimpanan nilai (store of value)Kemampuan uang untuk meningkatkan daya beli (Purchasing Power)misal : uang disimpan untuk digunakan di masa y.a.d.

4. Sebagai standar pembayaran di masa mendatang (Standard of deferred payment)Contoh : transaksi utang piutang

TEORI PERMINTAAN UANG

.

PERTUMBUHAN EKONOMI

Suatu perekonomian dukatakan mengalami pertumbuhan ekonomi jika jumlah produksi barang dan jasanya meningkat.Dalam dunia nyata sangat sulit untuk mencatat unit barang dan jasa yang dihasilkan selama periode tertentu baik dalam hal keragaman dan satuan ukuran yang berbeda. Karena itu angka yang digunakan untuk menaksir perubahan output adalah nilaimoneternya (uang) yang tercermin dalam nilai Produk Domestik Bruto (PDB).

Untuk mengukur pertumbuhan ekonomi,menggunakannilai PDB berdasarkan harga konstan , di mana pengaruh perubahan harga telah dihilangkan.

Pengukuran Pertumbuhan Ekonomi :

22

Jika selang waktu pertumbuhan hanya satu periode

Growth = ( PDB Riil t - PDB Riil t-1 ) . 100%

PDB Riil t-1

Jika Interval waktunya lebih dari satu periode

PDB Riil t = PDB Riil 0 ( 1 + r ) t di mana r = Growth t = jarak periode

Pentingnya Pertumbuhan Ekonomi :

1. Pertumbuhan dan peningkatan kesejahteraan

2. Pertumbuhan Ekonomi dan kesempatan kerja

Rasio Kesempatan Kerja – Output

Ekonom ARTHUR OKUN mengatkan bahwa tingkat pengangguran yang minimal

( 4% pertahun ) akan tercapai bila seluruh kapasitas produksi terpakai.

Konsekuensi dari Hukum Okun adalah pentingnya menjaga perekonomian agar

berada dalam keadaan kesempatan kerja penuh.

L = c Qdi mana L = Kesempatan Kerja Q = tingkat Output

c = hubungan proporsional, di mana besar

kecilnya nilai c sangat tergantung pada tingkat teknologi dan tingkat efisiensi.

Teknologi padat karya akan memperbesar nilai c , dan teknologi padat

modalakan memperkecil c .

Angka Elastisitas Tenaga Kerja

Menunjukkan berapa persen kesempatan kerja akan bertambah, untuk setiap

1 % pertumbuhan ekonomi.

3. Pertumbuhan Ekonomi dan Perbaikan Distribusi Pendapatan

4. Persiapan bagi tahapan Kemajuan Selanjutnya

FAKTOR-FAKTOR PENENTU PERTUMBUHAN EKONOMI :

23

Teori Klasik : Y = f ( K , L ) atau Q = f ( K , L )

Untuk analisis makro dalam analisis pertumbuhan ekonomi, maka model Klasik tersebut

dikembangkan menjadi : Q = f ( K, L, T, U, M, W, I ) yaitu :

1. Barang Modal

- Penambahan kuantitas barang modal sebaiknya disertai dengan peningkatan

kualitas.

2. Tenaga Kerja

- Penambahan TK berpengaruh pada peningkatan Output, tapi berhadapan dengan

kondisi The Law of Diminishing Return.

- AdanyaTrade off antara Efisiensi produktifitas dan Kesempatan kerja, di mana

untuk peningkatan output yg efisien maka pilihan rasio)nal adalah teknologi padat

modal, harga dari pilihan tersebut adalah berkurangnya kesempatan kerja.

3. Teknologi

- Untuk NSB sangat tepat menggunakan konsep teknologi Madia atau teknologi

Tepat guna, di mana dapat menekan pemborosan penggunaan SDA atau energy

dalam proses produksi.

4. Uang

- UANG bagi perekonomian ibarat darah dalam tubuh manusia. Penggunaan uang

dalam jumlah yg sama dapat dihasilkan output yg lebih besar jika penggunaannya

efisien.

5. Manajemen

6. Kewirausahaan

7. Informasi (diusahakan symmetric information)

TEORI- TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI

1. Teori Jumlah Penduduk Optimal (Optimal Population Theory)

Dikembangkan oleh kaum Klasik dan berlaku konsep The Law of Diminishing Return.

2. Teori Pertumbuhan Neo Klasik(Neo Classic Growth Theory)

Dikembangkan oleh SOLOW (1956) menyempurnakan teori klasik sebelumnya. Asumsi :

24

- Tingkat teknologi di anggap konstan (tidak ada kemajuan teknologi)

- Tingkat depresiasi dianggap konstan

- Tidak ada perdagangan luar negeri

- Tidak ada sector pemerintah

- Tingkat pertumbuhan penduduk dianggap konstan

- Seluruh penduduk bekerja. sehingga jlh pddk = jlh TK.

Sehingga INVESTASI yang dilakukan harus :

b. Mengganti barang modal yang sudah using : d ( K/L )

c. Menambah stok barang modal sebagai respons terhadap pertambahan TK.

3. Teori Pertumbuhan Endogenus (Endogenous Growth Theory)

Dikembangkan oleh ROMER (1986) sebagai pengembangan Teori Klasik - Neo Klasik

yang kelemahannya bahwa teknologi bersifat eksogenus. Selama perusahaan dapat

menikmati dampak yang sama dari perkembangan teknologi, tidak ada satu

perusahaan pun yang berusaha me monopoli.Sehingga menurut teori ini teknologi

bukan factor eksogen tetapi factor endogenus.

4. Teori Schumpeter

Pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh kemampuan Kewirausahaan (entrepreneurship)

5. Teori Harrod – Domar

Investasi sangat penting terhadap pertumbuhan ekonomi.Investasi menambah Stok

barang modal dan selanjutnya menambah output.

Saling Ketergantungan dan Keuntungan Perdagangan

Setiap orang memgonsumsi barang dan jasa yang diproduksikan oleh orang lain, baik itu yang tinggal di negaranya sendiri, maupun yang berada di negara lain. Interdependensi dan perdagangan diinginkan karena keduanya memungkinkan setiap orang menikmati barang dan jasa dalam jumlah dan variasi yang jauh lebih banyak.

25

Biaya oportunitas (opportunity cost) adalah nilai sesuatu yang kita korbankan untuk memperoleh sesuatu yang lain. Hal ini sebagai dasar timbulnya perdagangan internasional.

Keunggulan absolut adalah perbandingan antar produsen suatu jenis barang berdasarkan produktivitasnya. Produsen yang dapat menghasilkan barang dengan input yang lebih sedikit dikatakan memiliki keunggulan absolut dalam memproduksi barang tersebut.

Keunggulan komparatif adalah perbandingan antar produsen suatu jenis barang berdasarkan biaya oportunitas yang harus dipikul oleh masing-masing produsen.Produsen yang menanggung biaya oportunitas lebih kecil dalam menghasilkan barang disebut memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi barang tersebut.

KRISIS EKONOMI

1. Krisis Produksi

2. Krisis Perbankan

3. Krisis Nilai Tukar

4. Krisis Perdagangan

5. Krisis Modal

SISTEM EKONOMI

Sistem

Ekonomi

Kelebihan Kekurangan

Kapitalis Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi barang-barang

Kreatifitas masyarakat tinggi karena ada kebebasan.

Pengawasan politik dan social minimal karena tenaga, waktu

Persaingan Tidak sempurna dan Monopolistik.

Sistem harga gagal mengalokasi kan sumber-sumber secara efisien, krn adanya factor eksternalitas (tidak memper – hitungkan yang menekan upah buruh dll).

26

dan biaya yang diperlukan lebih kecil

Sosialis Disediakannya kebutuhan pokok oleh pemerintah

Kegiatan Ekonomi didasarkan perencanaan Negara

Produksi dikelola oleh Negara

Sulit melakukan transaksi

Membatasi Kebebasan

Mengabaikan pendidikan moral

Komunis Pemerataan Pendapatan lebih mudah dicapai

Masyarakat tidak dapat memonopoli modalMasyarakat mempunyai kesempatan sama untuk memperoleh penghasilan.

Kebebasan individu tdk diakui

Masyarakat tdk berinisiatif

Kemungkinan pejabat Negara melakukan korupsi lebih besar

Kreatifitas dalam pekerjaan terhambat.

Semangat bekerja masy. Lemah

Campuran Kebebasan berusaha

Hak individu berdasarkan sumber produksi walaupun ada batas.

Kepentingan umum lebih diutamakan dari kepentingan pribadi.

Beban pemerintah lebih berat daripada beban swasta.

Pihak swasta kurang memaksimalkan keuntungan.

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

(Sustainable Development)

Adalah proses pembangunan lahan, kota, bisnis, masyarakat, dsb yang berprinsip

memenuhi kebutuhan sekarangtanpa mengorbankanpemenuhan kebutuhan generasi

masa depan , yang mencakup tiga lingkup kebijakan : pembangunan social,

pembangunan lingkungan dan pembangunan ekonomi.

27

Fungsi Produksi Klasik : Y = f ( K, L, N ) menunjukkan kaitan pertumbuhan

ekonomi dan eksploitasi SDA (Nature).

Dalam diagram irisan, SUSTAINABLE sebagai sentral mencakup :

SOCIAL mencakup kemampuan bertahan (bearable), persamaan (equitable)

Lingkungan (ENVIRONMENT)mencakup kemampuan bertahan (bearable),

kemampuan melewati problem (Viable)

ECONOMY mencakup persamaan (equitable, kemampuan melewati problem

(Viable)

Perubahan cara pandang tentang pembangunan ekonomi mengakibatkan perhitungan

PDB disesuaikan berdasarkan konsep Sustainable development :

PNN# = PNB – Dm - Dn

Di mana :

PNN# = PNN yang terlanjutkan (sustainable Net National Product)

PNB : Produk Nasional Bruto

Dm : depresiasi barang modal (depreciation of manufactur capital assets)

Dn : depresiasi sumber daya lingkungan (depreciation of manufactur environmental

capital)dinyatakan dalam satuan moneter (uang) per tahun.

Karena pelestarian lingkungan hidup dan penghematan SDA membutuhkan biaya, maka

biayanya harus diperhitungkan dalam analisis PDB :

PNN# = PNB – Dm – Dn – RA – A

Di mana :

RA ;: pengeluaran yang dibutuhkan untuk memulihkan (to store) sumberdaya

lingkungan seperti hutan, air, ikan.

A : pengeluaran yang dibutuhkan untuk mencegah kerusakan lingkungan seperti

polusi udara, penurunan kualitas air tanah.

28

Penerapan SUSTAINABLE di Indonesia dimulai sejak awal tahun 1970-an yang

komitmennya tercantum dalam GBHN dan pembuatan UU maupun Peraturan

Pemetintah tentang Lingkungan Hidup, di mana Indonesia relative tertinggal disbanding

Negara-negara ASEAN lainnya karena sering terjadi pelanggaran-pelanggaran.

Masalah Lingkungan di Indonesia :

1. DEFORESTRASI (penebangan tutupan hutan dan konversi lahan secara permanen )

2. DEGRADASI LAHAN (penurunan kapasitas tanah / erosi tanah)

3. KEKURANGAN AIR

4. POLUSI UDARA dan AIR

Faktor penentu Sustainable di Indonesia :

1. Kehendak Politik Pemerintah

2. Peranan Institusi Lingkungan Pemerintah

3. Peranan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

4. Peranan Sektor Industri (missal : CSR = Corporate social Responsibility)

29