( studi kasus di kampung ciburial, bandung -jawa barat) · 2014. 10. 20. · fakultas sains dan...
TRANSCRIPT
ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DA.N SIKAP
MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK
( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung - Jawa Barat)
BAHRULULUM
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/ AGRIBISNl:S
FAKULTAS SAINS DAN TEKN()LOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA
1426 H/2005 M
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARlDHI PERSEPSI DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK
(Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung, fawa-Barat)
Oleh: BAHRULULUM
100092020256
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian Pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIFfilDAYATULLAH JAKARTA
2005 M / 1426 H
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS FAKUL T AS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh:
Nama : Bahrul Ulum
NIM : 100092020256
: Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis Program studi
Judul Skripsi : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi dan
Sikap Masyarakat terhadap Penggunaan Pupuk Organik
(Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung- Jawa Barat).
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Jakarta.
Jakarta, Juli 2005
Menyetujui
Dosen pembimbing
Pembimbing I
k. lliilim~M.Si NIP. 080 123 737
Mengetahui
Pe~·· bingll . e (
I Ir. Juna1di, M.Si
Ketua Jurusan
I ~
Ir. M~~in, MM NIP. 150 317 958
PERNYATAAN
DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI BENAR-BENAR HASIL
KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI
ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TING!GI ATAU LEMBAGA
MANAPUN.
Jakarta, Juli 2005
BAHRULULUM 100092020256
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbil ala.min, segala puji serta syukur kepada Allah SWT,
atas segala rahmat dan hidayalmya yang telah dilimpahkan-Nya. Tak lupa shalawat
serta salam atas junjungan Nabi besar yang sekaligus kekasih Allah, Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, serta para pengikut sunnahnya.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pertanian di
Fakultas Sa.ins dan Teknologi. Dengan segala kerendahan hati bahwa skripsi ini tidak
akan selesai secara maksimal tanpa bantuan dari berhagai pihak. Untulc itu
perkenankanlah penulis menghaturkan penghargaan dan terima kasih yang sedalam
dalamnya kepada orang-orang yang selama ini iknt membantu dalam menyelesaikan
skripsi ini:
1. Ayahanda dan Ibunda yang selalu membedkan kasih sayang serta do'a yang tak
pernah putus untuk keberhasilan anaknya yang tercinta.
2. Bapak Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Syarif Hidayatullal1 Jakarta.
3. Bapak Ir. Mudatsir Najanmddin, MM selaku tim penguji I dalam sidang skripsi.
4. Ir. Rahmi Purnomowati, M.Si. Selaku pembimbing I. dan Ir. Junaidi, M.Si.
Selaku pembimbing II. yang selanm ini telah telah memberi Ilmu dan Pengalaman
dalam membimbing dan mengarahkan penulisan skripsi ini.
5. Bapak KH. Fuad Afandi selaku pimpinan Pondok Pesantren Al-ittifaq yang telal1
memberikan izin kepada penulis tmtuk melakukan penelitian.
6. Para stafnya yang diantaranya yaitu: Pak Apep Saefuddin, Pak Ahinad Syahid,
Pak Dandan, Mas Ta'lif, Ganjar serta para santrinya yang tidak bisa disebutkan
satu persatu dalam membantu mengumpulkan data-data.
7. Pak Ahinad Tj, Bu Rizki, dan lainya yang selama ini telah mernbed berbagai
macan1 saran dan masukan yang positif demi tercapainya hasil skripsi yang bagus
dan rnaksimal.
8. Kakak-kakak dan Adik-adikku yang tercinta K' Nur Hasanah, K'Siti Aisyah,
Alrnmd Dahlan, Fahruddin, dan Amin Sutrisno yang telah membedkan dukungan
dan rnotivasi, baik moril maupun materiil.
9. For All My Best Friend Acak, Ferry, Lucky, Angga, Ronggo, Naufal, Unul,
Fitriyanti, Fatimah, Citra, Dani, Gunawan W, Syahril hidayat, Sadad, Fajar,
Bagus, Yusuf, Roni dan lain-lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu terima
kasih atas partisipasinya dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Special thank for Y- Hrp makasih banyalc atas dukungan clan Do'anya selama ini.
11. Keluarga Besar KKN Agdbisnis 2003 serta anak-anak Agribisnis secara urnum
baik Agdbisnis A maupun B Angkatan 2000 yang tidak bisa disebutkan satu
persatu makasih banyak atas dukunganya.
Jalcarta, Juli 2005
Penulis
RINGKASAN
BAHRUL ULUM, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi dan Sikap Masyarakat terhadap Penggunaan Pupuk Organik (Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung, Jawa-Barat). di bawah bimbingan RAHMI lt>URNOMOWATI dan JUNAIDI.
Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian di Indonesia. Sebagai negara agraris, bidang pertanian merupakan urat nadi dalam setiap kegiatan perekonomian, karena perannya yang sangat dominan dalam beberapa aspek strategis pembangunan seperti: pemasok bahan balm, penyedia lapangan kerja, pencipta nilai tambah (PDB), serta salah satu penghasil devisa terbesar negara maka berdasarkan ha! tersebut, pemerintah selayaknya memperhatikan sektor ini dengan mernberikan bantuan modal kepada petani kecil agar para petani lebih giat dalam memanfaatkan lahan pertanianya secara optimal.
Tampilnya sektor pertanian ini diharapkan menjadi salah satu altematif dalam mengatasi persoalan-persoalan yang berkaitan dengan pemkonomian bangsa yang semakin terpurnk. Pembangunan pada sektor ini perlu dilakukan seiring dengan arus globalisasi ekonomi yang membawa perubal1an besar pada minat konsumen terhadap produk-produk pertanian. Untuk memenuhi kualitas dan knantitas yang dikehendaki pasaran dunia, maka para petani diharapkan dapat menerapkan teknik budidaya dan pengelolaan tanaman yang serba berkembang sehingga rnendapatkan hasil yang optimal dengan memberikan pupuk organik. Pemberian pupuk tersebut dimaksudkan dapat menan1bah unsur- unsur atau zat makanan yang diperlukan tanah sehingga terjadi konservasi tanah yang bagus dan baik, memeHhara dan memperbaiki kesuburan tanah, serta dapat menyumbangkan bahan makanan kepada tanaman terse but.
Adapun tujuan penelitian adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang : Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat dalam menggunakan pupuk organik, proses pendeskripsian keputusan konsumen terhadap pembelian pupuk organik, dan mengetahui sikap masyarakat terhadap penggunaan pupuk organik. Untuk menjawab persolan di atas maka peneliti melalcukan penelitian di Kampung Ciburial Desa Alam Endah Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pertimbangm1 bahwa di kampung tersebut melakukan berbagai macam kegiatm1 yang berkaitan dengan agribisnis yang sekaligus telah dijadikan pusat percontohan oleh pemerintah sejak tahun 1997.
Data ymig digunakan yaitu data primer dm1 data sekunder yang diolah dengan melakukan mialisa Statistik atau pengujimi statistik data dengmi terlebih dahulu 111emberikm1 kode (coding) terhadap data yang diperoleh dengan maksud menyeraganlkmi data dengan melakukm1 persentase terhadap data yang telah terkumpul berdasarkan jawaban responden yang dibuat dalam bentuk tabulasi. Sedangkan untuk pertanyam1 faktor -faktor yang mempengaruhinya, peneliti menggunakm1 mialisis komponen utama ( principal compo111~nt analysis) yang diolah
dengan bantuan program statistical package for social sciences (SPSS) release 12,0 dengan menggunakan metode analisis multivariat (multivariate analysis) yang berusaha menjelaskan ragam peubah melalui beberapa kombinasi linier dari variabelvariabel asalnya.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan pupuk organik terdapat empat belas variabel asal yang akan dijadikan bahan pembahasan dengan menggunal(an metode analisis faktor dan memakai alat SPSS release 12,0 untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dalam penelitian ini, terdapat empat belas variabel asal, yaitu: umur (Xl ), tingkat pendidikan (X2), motivasi pembelian (X3), mengikuti pelatihan (X4), kepemilikan lahan (XS), pendapatan (X6), tempat pembelian (X7), informasi (XS), mudah didapat (X9), harga (XlO), luas lahan (Xl 1), penyuluhan pettanian (Xl2), kualitas pupuk (Xl3), dan manfaat pupuk (Xl4). Berdasarkan keempat belas variabel asal hanya tiga belas variabel yang terdapat pada anti-image correlation (matrik a) yang memenuhi nilai MSA (measures of sampling adequacy) lebih besar dari 0,5. karena satu variabel sisanya yaitu: harga memilild MSA di bawah 0,5 sehingga tidak dapat di prediksi.
Dari seluruh variabel yang diamati bahwa variabel-variabel yang layak dijadikan sebagai variabel utama dan dipertimbangkan petani adalah: motivasi pembelian, kualitas pupuk, informasi, pendapatan, tingkat pendidikan, tempat pembelian, manfaat pupuk, kepemilikan lahan, dan luas lahat!. Berdasarkan temuan di lapangan bahwa kesembilan variabel tersebnt merupakan komponen utama yang sangat mempengaruhi terhadap persepsi dan sikap masyarakat dalam menggunakan pupuk organik.
Berdasarkan basil penelitian, terdapat empat komponen utatna yang dapat mempengaruhi masyarakat dalam menggunakan pupuk, komponen utatna pertama terdiri dari motivasi pembelian pupuk dan luas lahan, komponen utama kedua terdiri dari pendapatan dan kualitas pupuk orgatrik, komponen utama ketiga terdiri dari tingkat pendidikan, kepernilikan lahan, tempat pembelian pupuk, dan manfaat pupuk, komponen utama keempat terdiri dari informasi.
Sedangkan proses keputusan konsumen dalam pembelian pupuk organik dipengaruhi oleh banyaknya masyarakat dalam menggunakan pupuk organik tesebnt. Dalam menggunakan pupuk organik para petani barns mengetahui keunggulan dari pupuk tersebut dan untuk mengetahui keunggulan tersebut petani harus rnelalui Lima ( 5) tahap yaitu: Pengenalan kebutultan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan, dan perilaku pasca pernbelian.
Berdasarkan basil dan pembahasan bahwa persepsi dan sikap masyarakat terhadap penggunaan pupuk organik relatif bagus. Persepsi masyarakat tersebut dipengaruhi oleh motivasi masyarakat terhadap pembelian pupuk organik. Pembelian pupuk tersebut dipengaruhi oleh kualitas, hru·ga, kemudahan memperoleh pupuk, dan budaya. Selain itu tingkat konsultasi masyarakat terhadap pekerja penyulultan, dan respon masyarakat terhadap pupuk organik dapat mempengaruhi pula terhadap persepsi dan sikap masyarakat dalan1 rnenggunakan pupuk tersebut.
DAFTARISI
Halaman Judul .................................................................................. .i Kata Pengantar ......................................................................................................... ii Daftar Isi .................................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... viii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2. Pernmusan Masalah .............................................................................. 3
1.3. Tujuan Penelitian .................................................................................. 3
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................ 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Persepsi ................................................................................................. 5
2.1.1. PengertianPersepsi .................................................................... 5
2.1.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persepsi ............................. 6
2.2. Sikap ....................................................................................................... 6
2.3. Pupuk Organik ....................................................................................... 7
2.4. Perilaku Konsumen ............................................................................. 11
2.5. Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian .......................................... 16
2.6. Sistem Manajemen ............................................................................... 20
2.7. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 21
BAB III. METODE PENELITIAN
3 .1. Lokasi Penelitian ................................................................................. 24
3.2. Data dan Analisis Data ........................................................................ 24
3.2.1. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 24
3.2.2. Populasi dan Sampel ................................................................... 26
3.2.3. Teknik Analisis Data .................................................................. 27
BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH
4.1. Letak Geografis ................................................................................... 32
4.2. Agribisnis Sayuran dan Buab-buahan ................................................. 33
4.3. Sarana Produksi Pertanian .................................................................... 34
4.4. Tranportasi/Kendaraan ......................................................................... 36
4.5. Kegiatan Pascapanen ............................................................................ 37
4.6. Pemasaran ............................................................................................ 39
4. 7. Karakteristik Responden ..................................................................... .41
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Pupuk .................... .44
5.1.1. Analisis Komponen Utama ........................................................ 52
5.1.1.1. Komponenpertama ....................................................... 54
5.1.1.2. Komponen kedua ........................................................... 54
5.1.1.3. Komponenketiga ........................................................... 55
5.1.1.4. Komponen keempat ....................................................... 57
5.2. Proses Keputusan Pembelian Pupuk Organik ...................................... 58
5.2.1. Pengenalan Kebutuhan ................................................................ 58
5 .2.2. Pencarian Infonnasi .................................................................... 59
5.2.3. Evaluasi Altematif ...................................................................... 60
5.2.4. Keputusan Pembelian .................................................................. 61
5.2.5. Perilaku Pasca Pembelian ........................................................... 63
5.3. Persepsi dan sikap Masyarakat Terhadap Pupuk Organik ................... 65
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan .......................................................................................... 70
6.2. Saran ..................................................................................................... 71
DAFTARPUSTAKA .............................................................................................. 72
LAMPIRAN ............................................................................................................. 7 4
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Jenis Komoditi dan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian .............. 34
Tabel 2 : Jumlah Obat-obatan Alami yang Diproduksi .................................. 35
Tabel 3 : F asilitas T ransportasi . .. . . . . ... . . .. .. . .. . . .. ... . . . . .. . . .. .. . . . . . . . . . .. . .. . . . . .. . .. . .. . . . . . . . 3 6
Tabel 4 : Tingkat Penjualan Rata-rata Sayuran/hari ke Supen:narket Jakarta Tahun 2004 ......................................................................... 38
Tabel 5 : Karakteristik Responden ................................................................. 43
Tabel 6 : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Pupuk Organilc Berdasarkan Anti-image Correlation (1).......................................... 45
Tabel 7 : Faktor-faktor Pertimbangan Masyarakat dalam Menggunakan Pupuk Organik Berdasarkan Anti-image Correlation (2) ................ 46
Tabel 8 : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Pupuk Organik Berdasarkan Nilai Communality...................................................... 4 7
Tabel 9 : Faktor-faktor Pertimbangan Masyarakat dalam Menggunakan Pupuk Organik Berdasarkan Component Matrix............................. 51
Tabel 10: Faktor-faktor Pertimbangan Masyarakat dalam Menggunakan Pupuk Organik Berdasarkan Rotated Component Matrix .............. 52
Tabel 11: Korelasi Variabel Asal dengan Komponen Utama ......................... 53
Tabel 12: Manfaat Konsumen dalam Membeli Pupuk Organik ..................... 59
Tabel 13: Sumber Informasi ............................................................................ 60
Tabel 14: Alternatif Pupuk Organik yang Dipakai ......................................... 61
Tabel 15: Pihak yang Mempengaruhi Penggunaan Pupuk Org;anik ............... 61
Tabel 16: Tempat Pembelian Pupuk Organik ................................................. 62
Tabel 17: Jumlah Jenis Pupuk Organik ........................................................... 63
Tabel 18: Tanggapan Masyarakat ................................................................... 63
Tabel 19: Tahap-taliap Proses Keputusan Pembelian ..................................... 64
Tabel 20: Motivasi Awal Pembelian Pupuk Organik ..................................... 65
Tabel 21: Jarak Pembelian Pupuk ................................................................... 66
Tabel 22: Tanggapan Masyarakat ................................................................... 67
Tabel 23: Tingkat Konsultasi ................................... ....................................... 68
Tabel 24: Materi yang Diberikan Penyuluh .................................................... 68
Tabel 25: Tanggapan Petani Terhadap Penyuluh ............................................ 69
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar I : Model Tradisional Proses Adopsi/Pembelian ................................. 15
Gambar 2 : Kerangka Pemikiran Konseptual .................................................... 22
Gambar 3 : Pola Saluran Pemasaran Sayuran dan Buah di Pesantren Al-Ittifaq . . .. .. . . .. . . . . . . . ... .. . ... . .. . .. . ... . . . . . . . .. . . . . . . . .. . .. . .. . . . . . . . . .. . .. . .. . .. . .. . . . . .. . 40
DAFTARLAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Daftar Kuesioner yang disebarkan ke Masyarakat .......................... 74
Larnpiran 2 : Hasil Perhittmgan Melalui Statistical Package for Sosial Science (SPSS) Release 12,0 .......................................................... 78
Larnpiran 3 : Susunan dan Kadar Unsur Hara Berbagai Jenis Pupuk Kandang .... 83
Lampiran 4 : Dokumentasi Tentang Produk Pupuk Organik ................................ 84
Larnpiran 5 : Matrik Rencana dan Waktu Penelitian ............................................ 89
Lampiran 6 : Peta Karnpuug Ciburial, Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung Jawa- Barat .................................................................. ..... 90
1.1. Latar Belakang
RABI
PENDAHULUAN
Bagi segenap warga Indonesia, tanah yang dikaruniakan Tuhan Yang Maha
Pengasih dan Penyayang merupakan tanah yang sul:mr yang dapat ditanami berbagai
macam tanaman dan di dalamnya terdapat berbagai macam sumber daya alam yang
dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sumber kekayaan alam Indonesia harus
diusal1akan dengan sebaik-bailmya, dengan melakukan ekstraktif yang sesuai atau
seimbang dengan kondisi tanah dan lingkungannya. Dengan demikian produksi dapat
terus ditingkatkan, kesejahteraa11 rakyat dapat terjan1in tanpa menimbulkan gangguan
dan kerusakan.
Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian
di Indonesia. Sebagai negara agraris, bidang pertanian merupakan urat nadi dalam
setiap kegiatan perekonomian, karena perannya yang sangat dominan dalam beberapa
aspek strategis pembangunan seperti: pemasok bahan baku, penyedia lapangan kerja,
pencipta nilai tambah (PDB), dan sektor pertanian merupakan salah satu penghasil
devisa bagi negara. Tampilnya sektor pertanian ini diharapkan menjadi salah satu
altematif dalam mengatasi persoalan-persoalan yang berkaitan dengan perekonomian
bangsa yang semakin terpuruk.
Pembangunan pada sektor pertanian perlu dilalmkan seiring dengan arus
globalisasi ekonomi yang membawa perubahan besar pada minat konsumen terhadap
2
produk-produk pertanian. Ditinjau dari segi ekonomi, baik usaha di bidang pertanian
maupun di pertambakan dan pertan1bangan akan banyak mendatangkan
kesejahteraan, baik untuk negara dalam melanjutkan pembangunan maupun untuk
rakyat demi peningkatan kesejahteraan hidupnya.
Untuk memenuhi kualitas dan kuantitas yang dikehendaki pasaran dunia,
maka para petani harus menerapkan teknik budidaya dan pengelolaan tanaman yang
serba berkembang sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Untuk itu, tanaman
harus diberi pupuk organik agar dengan pemberian pupuk tersebut diharapkan
kualitas produk yang dikehendaki dapat te1jamin, kuantitas maupun total produksi
yang diperlukan oleh industri yang membutuhkan dapat terpenuhi dan bisa diterima
di berbagai negara di dunia.
Pemberian pupuk organik pada tanah dapat menambah unsur- 1msur atau zat
makanan yang diperlukan tanah sehingga terjadi konservasi tanah baik secara
langsung maupun tidak langsung, memperbaiki struktur tanah, memperbaiki sifat
sifat tanah, porositas tanah, daya menahan air dan kation .. Jcation tanah. Dengan
demikian, pemupukan pada umumnya be1tujuan untuk memelihara atau memperbaiki
kesuburan tanah.yang sekaligus menyunlbangkan bahan makanan kepada tanaman
yang tumbuh di tanall tersebut.
3
1.2. Perumusan Masalah
Penggunaan pupuk organik dalam pertanian dipandang perlu untuk
meningkatkan kualitas produk dan kuantitas hasil produksi. Dari pennasalahan di atas
perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam melakukan
pembelian pupuk organik, proses keputusan pembelian oleh konsumen/masyarakat
petani dan sikap masyarakat terhadap penggunaan pupuk organik. Sebagaimana
perumusan masalah yang disusun oleh penulis maka dapat simpulkan sebagai berikut:
1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap
penggunaan pupuk organik?
2. Bagaimana proses keputusan masyarakat dalam menentukan pemakaian pupuk
organik?
3. Bagaimana sikap masyarakat terhadap penggunaan pupuk organik?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut di atas maka dapat dirumuskan
bahwa tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perseps1 masyarakat dalam
menggunakan pupuk organik.
2. Mendeskripsikan proses keputusan konsurnen terhadap pembelian pupuk
organik.
3. Mengetahui sikap masyarakat terhadap peng&'lll1aan prnpuk organik.
4
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi semua pihak yang
membutuhkan:
1. Sebagai syarat mendapatkan gelar kesarj anaan.
2. Sebagai perluasan pengetahuan peneliti mengenahi persepsi dikalangan
masyarakat dalam menggunakan pupuk organik.
3. Sebagai salah satu media infonnasi tentang keistimewaan pupuk organik.
4. Sebagai media infonnasi bagi pihak-pihak atau instansi-instansi yang terkait
dengan pengembangan pertanian.
2.1. Persepsi
BABU
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Pengertian Persepsi
Menurut Kotler (2000:234) persepsi adalah proses yang digunakan oleh
seorang individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasikan masukan
masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi
tidak hanya bergantung pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan
sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan. Kata kunci dalam defrnisi persepsi
adalah individu, orang dapat memiliki persepsi yang berbeda atas obyek yang sama
karena tiga proses persepsi yaitu: perhatian selektif, distorsi selektif, dan ingatan
selektif.
Persepsi adalah kemampuan untuk membedakan atau mengelompokkan,
memfokuskan obyek-obyek (Sarwono, 1991:39). Akan tetapi pada hakekatnya
persepsi adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami
informasi tentang lingkungan, baik lewat penglihatan, panclangan, penerimaan, clan
penghayatan perasaan. Apa yang dihayati akan terpengaruhi oleh pengalaman yang
telah terbentuk clari pengetahuan masa lalu, sehingga persepsi bukan sekedar
perekaan positif dari stimulus yang mengenai alat indra.
Dari penclapat beberapa ahli di atas dapat ditarik ke:;impulan bahwa persepsi
merupakan proses psikologis, proses pemberian arti terhadap yang diamati atau
6
dilihat dengan menggunakan alat-a!at indra penglihat, pendengar, peraba, dan
penciunl, kemudian dimasukkan dan diproses dalam otak. Sehingga individu dapat
mengenali obyek-obyek dan fakta-fakta obyektif tentang suatu obyek atau benda.
Dalam penelitian ini, persepsi masyarakat diartikan sebagai suatu proses pemberian
arti terhadap proses penggunaan pupuk organik dalam pertanian.
2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengarnhi Persepsi
Persepsi seseorang terhadap suatu obyek tidak berdiri sendiri. Akan tetapi
dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari dalam maupun dari luar
dirinya. Setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda s1ekalipun terhadap obyek
yang sama. Menurut Singgih (1993:68) faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
adalah : motif, kesediaan dan harapan, intensitas rangsang, kontras, dan pengulangan.
Menurut Slameto (1995:84) perbedaan persepsi ini dapat ditelusuri dengan
adanya perbedaan-perbedaan individu, perbedaan dalam b1~rkepribadian, perbedaan
dalam sikap atau perbedaan dalam motivasi. Sementara menmut Irwanto dalam
Singgih, (1993:72) mengemukakan beberapa faktor yang mempengarnhinya yaitu :
perhatian yang selektif, ciri-ciri rangsang, nilai-nilai dan kebutuhan individu, dan
pengalaman terdahulu.
2.2. Sikap
Menurut Peter dan Olson (1999:256) sikap adalah evaluasi, perasaan
emosional, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak
7
menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu objek atau gagasan.
Sikap masyarakat terhadap penggunaan pupuk organik adalah kecenderungan
masyarakat Ciburial dalam bertindak, berprestasi, berpikir, dan merasa dalam
menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai dalam memilih dan memakai pupuk
terse but.
Engel (1994:59) mendefinisikan sikap sebagai keseluruhan evaluasi yang
dilakukan konsumen. Intensitas, dukungan dan kepercayaan adalah sifat penting dari
sikap. Sikap menempatkan konsumen dalam kerangka pemikiran menyukai atau tidak
menyukai suatu objek, bergerak mendekati atau menjauhi objek tersebut. Sikap
mengarahkan konsumen berperilaku konsisten terhadap objek yang serupa.
Sikap merupakan kecenderungan untuk berprilaku dengan cara-cara tertentu
terhadap objek sikap. Sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi, sikap bukan
sekedar rekaman masa lalu, tetapi juga menentukan apaka.h orang harus pro atau
kontra terhadap sesuatu. Sikap relatif menetap serta mengandung aspek evaluatif dan
sikap itu sendiri timbul dari pengalaman, tidak dibawa sejak lahir akan tetapi
merupakan hasil belajar.
2.3. Pupuk Organik
Menurut Soeroto (1990:32) bahwa peranan pupuk diakui sangat penting
dalam usaha peningkatan produksi pertanian. Hal ini didorong pula oleh
digunakannya varietas-varietas unggul yang mempunyai respon tinggi terhadap
pemupukan, lahan-lahan pertanian yang umumnya rendah (menurun) akan meningkat
8
kesuburannya setelah diberi pupuk, baik organik maupun anorganik. Dalam hal ini
peneliti lebih mengfokuskan pada penggunaan pupuk organik untuk meningkatkan
produksi pertanian. seperti: pangan, hortikultura, perkebunan tidak terlepas daii
peranan pupuk sebagai bahan penyubur tanah.
Sejalai1 dengan usaha menemukan cara-cai·a untuk meningkatkan kesuburan
tanah tersebut, pemupukan yang merupakan salah satu unsur Panca Usaha Pertanian
(pembibitan, pemupukan, penanaman, pemanenan, dan pasca panen) menjadi jalan
keluar bagi para petani yang telah menganggap pupuk dan pemupukan sebagai suatu
hal yang tidak terpisahkan dalam kegiatan usaha tani (Jhoehana, 1986:23).
Dalam meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk yang dirasa belum
maksimal maim petani harus meningkatkan penggunaan pupuk tersebut sehingga
tercapai hasil yang optimal, karena salah satu faktor yang membatasi produksi
tanan1an adalah unsur hara dan pupuk dapat digunakai1 untuk mencapai
keseimbangan hara untuk keperluan pertumbuhan tanaman sehingga dicapai produksi
yang optimal (Soeminto, 1983 :26).
Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sampah (limbah) atau sisa
tumbuh-tumbuhan atau hewan. Apapun bahan penyusurnya pupuk organik itu
merupakan pupuk yang paling tua yang telah digunakan oleh pai·a petani. Menurut
Jhoehana (1986:43) para petani sudah seharusnya menaruh perhatian terhadap
penggunaan pupuk yang bernilai tinggi ini dan tidak mengabaikanya begitu saja.
Sebab setiap kali panen sejumlah unsur hara daii dalam tai1ah terangkut oleh
tanaman. Apabila unsur hara tersebut tidak dikembalikan ke dalain tanah maka lama
9
kelamaan lahan usaha pertanian akan menjadi kurns dan tandus, akibatnya produksi
tanaman akan semakin merosot.
Menurut Soeminto (1983:9) pupuk organik mengandung beberapa unsur hara
makro utama seperti N (Nitrogen), P (Posphor), dan se:dikit K (Kalium) serta
beberapa unsur hara mikro, meskipun kadarnya jauh lebih rendah daripada unsur hara
dalam pupuk buatan (pabrik). Penilaian tersebut tidak s.emata-mata dilihat dari
kandungan unsur haranya saja, tetapi lebih bat1yal( ditujukan pada pengaruh positif
yang dapat diberikannya terhadap kondisi tanah.
Menurut Murbandono (1988:7-8) bahwa terdapat adanya pengaruh positif
dati pemberian pupuk yaitu : Membebaskan kation lain dati ikatan absorbsif
(menyerap ), mempengaruhi strnktur tru1ah dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Dengan pemberian suatu pupuk, satu atau beberapa jenis kation dilepaskan dari
ikatannya secara absorbsif menjadi ion-ion bebas yang tersedia bagi tanaman.
Pemupukat1 dengan pupuk kandang, kompos dan pupuk hijau mengakibatkat1 tanah
tanah yang ringan strukturnya menjadi lebih baik, daya mengikat air lebih tinggi,
tanah-tanah yang berat menjadi lebih ringan, mempeTbaiki struktur dan tekstur tanah
sehingga bahan-bahan organis akan lebih lat1car cliurai <lat~ bisa dimanfaatkan oleh
tanaman.
Menurnt Sirojuddin (1983:26) bahwa aerasi sangat penting bagi pertumbuhan
akar tanaman maupun perkembat1gan jasad renik tanah. Begitu pula halnya tanah
yang berpasir akan bernbah menjadi tanah yang tidak terlalu keropos (porous) apabila
diberi pupuk organik, sehingga air yang ada di dalam tanah dapat bertahan lebih lama
10
dan tidak mudah menuju lapisan tanah yang lebih dalan1 sehingga tidak terjangkau
oleh akar tananlan. Pada prinsipnya pupuk organik dapat meningkatkan kapasitas
pengikatan air oleh tanah, Memperbaiki aerasi tanah, dan memperbaiki tingkat
tingkat keremahan tanah. Se1ta berpengaruh terhadap regulasi suhu tanah,
mengurangi fiksasi atau pemberhentian posphor mineral, sumber nutrisi tananlan dan
jasad renik tanah untuk perkembangan populasinya.
Menurut Murbandono (1988:8) pula bahwa pemupukan dengan tanah bakar
yang masih banyak dilakukan pada kebun-kebun Jada akan dapat mengurangi
keasanlan serta memperbaiki sifat-sifat tanah, pengaruh garam kalsium sangat
penting terhadap struktur tanah karena ion-ion kalsium tersebut dapat mengumpulkan
kolloid-kolloid tanah, sehingga struktur tanah menjadi beremah. Tetapi ion-ion
natrium mempunyai pengaruh sebaliknya, yaitu memperbesar dispersitas lwlloid
tanah. Bila dilakukan pemupukan dengan natrium terus-menerus, struktur tanah akan
menjadi lebih berat.
Di Sanlping adanya pengaruh positif pada pupuk organik, terdapat pula
pengaruh negatif dari pupuk organik. Menurut Sarwono (1995:114) pengaruh negatif
pemberian pupuk organik adalah kurang ekonomis yang disebabkan oleh rendalmya
kandungan unsur hara yang ada dalanl pupuk organik sehingga membutuhkan pupuk
organik yang tinggi. Hal ini akan menyulitkan transportasi dan pemberian pupuk ke
lahan pertanianya. Selain itu perhitungan dosis tida.k bisa tepat, respon tananlan lebih
lambat daripada pupuk buatan, mudah terurai di daerah tropika, dan pupuk organik
tersebut dapat menjadi inang bagi hanla dan penyakit akar tananlan.
11
2.4. Perilaku Konsumen
Kotler ( 2000:183) mengemukakan bahwa para konsumen terdiri dari seluruh
individu dan rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang-barang atau jasa
untuk keperluan pribadi, konsumen itu sendiri terdiri dari kelompok-kelompok yang
berbeda didasarkan atas usia, pendapatan, tingkat pendidikan, pola perpindahan
tempat, dan selera (preferensi). Dengan adanya pengelornpokan tersebut, individu
rnerniliki karakteristik pembelian tertentu sehingga pemasar dapat memaharni apa
yang terjadi dalam kesadaran pembelian mulai dari adanya rangsangan dari luar
hingga munculnya keputusan pembelian pembeli. Pengelompokan tersebut
bermanfaat bagi para pemasar dalarn merencanakan strategi pemasaran, sehingga
konsumen akan puas terhadap produk atau jasa yang dikonsmnsi atau digunakan.
Engel et.al. (1994:46) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan
yang secara langsung mempengaruhi seseorang dalam usaha mendapatkan,
rnengkonsumsi dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan
sebelum dan sesudah tindakan itu dilakukan. Selanjutnya Engel at.al. (1994:47)
rnenjelaskan bahwa keputusan pembelian dipengaruhi oleh tiga faktor utarna yaitu:
pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis. Ketiga falctor
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
I. Pengaruh lingkungan, yang terdiri dari:
a. Budaya yaitu suatu nilai, gagasan dan simbol yang bermakua membantu individu
untuk berkomunikasi, menafsirkan dan evaluasi sebagai anggota masyarakat.
12
Faktor ini merupakan penentu keinginan dan perilaku manusia yang paling
mendasar.
b. Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen,
yang tersusun secara hierarkis dan anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan
perilaku serupa. Kelas sosial tidak hanya mencerminkan penghasilan, tetapi juga
indikator lain seperti pekerjaan, pendidikan, dari tempat tinggal.
c. Pengaruh pribadi yaitu dimana kepercayaan, sikap dan perilaku konsumen
dipengarnhi ketika orang lain digunakan sebagai kelompok acuan.
d. Pengaruh sosial yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah kelompok acuan,
keluarga, peran, dan status. Kelompok acuan adalah semua kelompok yang
memiliki pengaruh terhadap sikap atau perilaku seseorang.
e. Situasi merupakan pengaruh yang timbul dari faktor waktu dan tempat yang
spesifik dan dari karakteristik konsumen dan objek. Situasi konsumen dapat
dibagi dalam lima karakteristik umum, yaitu: lingkungart fisik, lingl..'Ullgan sosial,
waktu, tujuan atau sasaran tertentu, antiseden atau tidak berkedudukan tetap.
2. Perbedaan individu, terdiri dari:
a. Sumberdaya konsumen terdiri dari waktu, uang, dan perhatian. Umumnya bersifat
terbatas ketersedianya pada setiap sumberdaya sehingga perlu pengalokasian yang
cermat.
b. Motivasi dan keterlibatan. Perilaku yang termotivasi diawali oleh pengaktifan atau
pengenalan kebutuhan yang timbul ketika adanya ketidakcocokan antara kondisi
aktual yang diinginkan. Sedangkan keterlibatan merupakan refleksi dari motivasi
13
kuat dalam bentuk relevansi pribadi yang dapat dirasakan dari suatu produk atau
jasa dalam bentuk tertentu.
c. Pengetahuan merupakan pemabaman terhadap produk/jasa yang terhimpun dari
informasi yang diperoleh konsumen dan terdiri dairi pengetalman produk,
pengetabuan pembelian, dan pengetabuan pemakaian.
d. Sikap adalab evaluasi, perasaan dan kecenderungan tindakan yang
menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan Jama dari seseorang
terhadap objek atau gagasan.
e. Kepribadian, gaya hidup dan demografi. Kepribadian diartikan sebagai respon
yang konsisten terhadap stimulus lingkungan. Gaya hidup adalah pola hidup
seseorang yang diek:spresikan dalam aktivitas, minat, dan opini yang berinteraksi
dengan lingkungan. Sedangkan demografi merupalrnn karakteristik populasi
manusia dan berperan dalam menentukan gaya hidup dan segmentasi konsumen
misalnya usia, pendapatan, dan pendidikan.
3. Proses psikologis, terdiri dari:
a. Pencarian informasi adalab proses dimana suatu stimulus diterima, ditafsirkan,
disimpan dalam ingatan.
b. Pembelajaran adalal1 suatu proses dimana pengalaman menyebabkan perubaban
dan pengetabuan, sikap atau perilaku.
c. Perubaban sikap dan perilaku sikap seseorang membentuk suatu pola yang
konsisten dan untuk mengubab suatu sikap harus dilakukan penyesuaian besar
terhadap sikap-sikap yang lain dengan pendekatan persuasif.
14
Menurut Peter dan Olson (1999: 196) perilaku pembelian konswnen
dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Faktor budaya
mernpakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar bagi petani dalam
menentukan pupuk yang hams dipakai pada pertaniannya. Selain faktor budaya,
perilaku seorang konsumen (petani) dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti
kelompok acuan yaitu seseorang atau kelompok yang memiliki pengarnh langsung
atau tidak langsung terhadap sikap atau prilaku konsumen serta keluarga yang
mernpakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat
dan juga status sosial.
Di samping faktor-faktor budaya dan sosial, faktor pribadi mempengaruhi
juga terhadap pembelian yang dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yang meliputi
siklus hidup dan usia, peke1jaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan
konsep diri pembeli. Selain faktor-faktor tersebut di atas, faktor psikologis juga dapat
mempengarnhi pembelian pupuk termasuk di dalamnya motivasi, persepsi,
pembelajaran, serta keyakinan dan pendirian.
Menurut Peter dan Olson (1999:197) pandangart tradisional pemasaran
terhadap proses pembelian atau adopsi menggambarkan sebagai suatu seri atau mata
rantai kejadian kognitif yang diikuti oleh peiilaku tunggal, biasanya disebut adopsi
atau pembelian. Berikut adalah model proses pengadopsian yang dilakukan
dipemasaran.
Model .1 .Model .2 Model .3. Model .4.
Kesadaran Kesadaran Perhatian Kesadaran
Pemahaman Pengetahuan Ketertarikan Ketertarikan
Keyakinan Menyukai Keinginan Evalnasi
Tindakan Pilihan Tindakan Percobaan
Keyakinan Adopsi
Pembelian
Gambar 1. Model Tradisional Proses Adopsi/ Pembelian
Sumber: Consumer Behavior (1999) J. Paul Peter dan Jerry C. Olson
15
Model-model tersebut sejalan dengan pandangan bahwa variabel kognitif
(kesadaran, pemahaman, perhatian, evaluasi, keyakinan dan sebagainya ) merupakan
perhatian utama pemasaran dan pengontrol utama perilaku. Meskipun model tersebut
bermanfaat, adopsi dapat juga dianalisis sebagai suatu urutan perilaku.
Dari perspektif diatas manager biasanya ingin meningkatkan frekuensi
perilaku ini, dan mendesain strategi serta taktik untuk merealisasikannya. Walaupun
strategi dan taktik untuk mengubah proses pengarnh dan kognitif seperti perhatian
atau sikap dapat menjadi tahapan yang berguna, namun strategi atau taktik tersebut
hams benar-benar dapat mengubah perilaku agar menguntungkan pemasar.
16
2.5. Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian
Kotler (2000:204-205), dalam proses keputusan pemlbelian terdapat 5 tahapan
yaitu: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Dalam Proses pembelian dimulai saat
petani mengenali sebuah masalah atau kebutuhan yang kemudian kebutuhan tersebut
dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau ekternal.
Pada rangsangan internal, bahwa salah satu kebutuhan umum petani adalah
pupuk, untuk mencapai titik tertentu sehingga menjadi sebuah dorongan. Pada
rangsangan ekstemal, bahwa kebutuhan ditimbulkan oleh rangsangan eksternal.
Sebagaimana seorang petani melihat tanah yang subur dan tanaman tumbuh dengan
baik sehingga timbul suatu rangsangan terhadap petani tersebut untuk membeli dan
menggunakan pupulc, baik organik maupun anorganik agar tanah tersebut bisa
clitanami sayur-sayuran.
Menurut Kotler (2000:204) bahwa pemasar perlu juga mengidentifikasi
keadaan yang memicu kebutuhan tertentu dengan mengumpulkan informasi dari
sejumlah petani. Sebagai pelaku pasar harus dapat mengidentifikasi rangsangan yang
paling sering membangkitlcan minat akan suatu kategor:i produk yang kemudian dapat
mengembangkan strategi pemasaran yang memicu minat petani.
Masih menurut Kotler (2000:205) setelah melakukan tahap pertama yaitu
pengenalan masalah maka dilanjutlcan dengan tahap kedua yaitu pencarian informasi.
Dalam hal ini petani yang tergugah kebutuhanya akan terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak dan dapat dibagi menjadi dua tingkat. Situasi pencarian
17
informasi yang lebih ringan dinamakan perhatian yang menguat. Pada tingkat ini
seorang petani hanya menjadi lebih peka terhadap informasi tentang pupuk organik.
Pada tingkat selanjutnya, petani melakukan pencarian aktif informasi, mencari bahan
bacaan, menelpon teman, dan mengunjungi toko-toko pertimian untuk mempelajari
pupuk organik tersebut sehingga petani dapat mengetahui tentang keistimewaan dan
keunggulan pupuk organik.
Menurut Engel et.al. (1994:165) bahwa faktor-faktor lain yang mempengaruhi
tahap pencarian ini adalah situasi pencarian, ciri-ciri produk, lingkungan eceran, dan
konsumen itu sendiri. Tekanan waktu merupakan salah satu swnber pengaruh situasi.
Situasi pembelian yang mendesak menw1tut sedikit waktu untuk melakukan
pencarian ekstensif dan teliti. Pencarian ekstensif akan dilakukan apabila konswnen
merasakan adanya perbedaan ciri-ciri produk diantara merek··merek yang ada.
Tahap ketiga yaitu : Evaluasi altematif, dimana petani mendapatkan informasi
pupuk organik dan membuat penilaian akhir. Dalam ha! ini tidak ada proses evaluasi
tunggal sederhana yang digw1akan oleh semua petani atau oleh satu petani dalam
semua situasi pembelian. Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, dan model
model terbam memandang proses evaluasi petani sebagai proses yang berorientasi
kognitif. yaitu, model tetsebut menganggap petani membentuk penilaian atas produk
terutama secara sadar dan rasional.
Menurut Engel at.al. (1994:166) beberapa konsep dasar yang akan membantu
dalam memahami proses evaluasi petani: pertama, petani berusaha untuk memenuhi
suatu kebutuhan. Kedua, petani mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga,
18
petani memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan
kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk
memuaskan kebutuhan itu sehingga para petani memiliki sikap yang berbeda-beda
dalam memandang atribut-atribut yang dianggap relevan clan penting. Petani akan
memberikan perhatian terbesar pada atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya
dan pasar sebuah produk sering disegmentasikan berdasarkan atribut yang menonjol
dalam kelompok konsumen yang berbeda-beda.
Tahap keempat yaitu: Keputusan pembelian, pada 1ahap sebelumnya (tahap
evaluasi) petani membentuk preferensi atas merek-merek dalam kumpulan pilihan.
Petani juga membentuk niat untuk membeli produk yang paling disukai. Namun, ada
dua faktor yang berada diantara niat pembelian dan keputusan pembelian.
F aktor pertama, adalah sikap orang lain. Sej auh mana sikap orang lain
mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua ha!: (1)
Intensitas sikap negatif orang lain terhadap altematif yang disukai petani dan (2)
Motivasi petani untuk menuruti keinginan orang Jain. Semakin gencar sikap negatif
orang lain dan semakin dekat orang tersebut dengan konsumen, semakin besar
konsumen akan mengubah niat pembelianya.
Menumt Engel at.al. (1994: 168) preferensi seorang pembeli terhadap suatu
merek akan meningkat jika seseorang yang ia sukai juga sangat menyukai merek
yang sama. Pengaruh orang lain menjadi rumit saat beberapa orang yang dekat
dengan pembeli memiliki pendapat yang berlawanan dan pembeli ingin
menyenangkan mereka semua.
19
Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat mw1cul
dan mengubah niat pembelian. Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menWlda,
atau menghindari suatu keputusan pembelian sangat dipengarnhi oleh resiko yang
dirasakan (perceived risk). Besamya resiko yang dirasakan berbeda-beda menwut
besarnya uang yang dipertaruhkan, besarnya ketidakpasti<m atribut, dan besarnya
kepercayaan diri petani.
Pada tahap terakhir yaitu: Perilaku pasca pembelian dimana konswnen akan
mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu setelah membeli produk
tersebut. AdapWl tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan
berlanjut hingga periode pascapembelian serta memantau kepuasan pascapembelian,
tindakan pascapembelian dan pemakaian pascapembelian.
Menurut Engel at.al. (1994:169) kepuasan pembeli merupakan fungsi dari
seberapa dekat harapan pembeli atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan
pembeli atas suatu produk tersebut. Jika kinerja produk tersebut lebih rendah daripada
harapan, pelanggan akan kecewa, jika ternyata produk tersebut sesuai harapan,
pelanggan akan puas dan jika melebihi harapan maka pelanggan akan sangat puas.
Sedangkan menurut Engel at.al. (1994:170) pula bahwa kepuasan dan
ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk akan mempengaruhi perilaku
selanjutnya. Jika konswnen puas, ia akan menWljukkan kemWlgkinan yang lebih
tinggi Wltuk membeli kembali produk tersebut. Pelaku pasar juga harus memantau
bagaimana pembeli memakai dan membuang produk. Jika konsWlwn menyimpan itu
ke dalam gudang maka produk tersebut mWlgkin tidak begitu memuaskan dan jika
20
konsumen menjual atau mempe1tukarkan produk tersebut maka penjualan produk
baru akan menurun. Konsumen mungkin juga menemukan kegunaan baru produk
tersebut apabila produk tersebut dipakai petani.
2.6. Sistem Manajemen
Menurut Yayat M. Herujito (2001: 1-2) istilab manajemen berasal dari kata
kerja to manage yang berarti control, yaitu mengendalikan, menangani atau
mengelola. Manajemen adalab suatu ilnm dan seni merencanakan, mengorganisasi,
mengarabkan, mengkoordinasi serta mengawasi kegiatan seseorang untuk
memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan yang telail ditentukan dengan cara
menggerakkan orang lain untuk bekerja. Sistem manajemen yang dilakukan oleh
masyarakat Ciburial meliputi kegiatan dalam mencari pangsa pasar, penyediaan
produk, penanganan produk, dan tenaga kerja.
Menurut Yayat M. Herujito pula (2001: 28) babwa pengorganisasian
merupakan rangka kerja tempat manajemen dibangun. Oleh karena itu,
pengorganisasian perlu dilakukan dengan melibatkan seluruh pihak manajemen mulai
dari bawab sampai atas. Hal itu dilakukan oleh masyarakat Ciburial dengan
melibatkan semua anggota kelurganya sampai pada pekerja buruh untuk melakukan
kegiatan agribisnis secara bagus dan terorganisir dengan baik. Sedangkan dalam ha!
penggerakan (actuating) seorang petani harus memberi contoh yang baik terhadap
semua anggota keluaTganya serta pekerja (bmuh) untuk lebih rajin dalam
menjalankan kegiatan pertaniannya agar mencapai basil yang diinginkan. Karena
21
actuating merupakan inti dari kegiatan manajemen yang dilakukan oleh masyarakat
tersebut.
Dalam hal pengawasan, seorang petani harus lebih memperhatikan kinerja
anggota keluarga dan buruhnya dalam melaksanakan kegiatan yang berkenaan
dengan pertanian mulai dari pembibitan, penanaman, pemupukan, pemanenan, dan
pasca panen.
2.7. Kerangka Pemikiran
Kebutuhan masyarakat akan sayur-sayuran organik dirasa perlu, mengingat
manfaat dan kualitas produk yang dihasilkan oleh budidaya tanaman organik sangat
bagus terutama sayur-sayuran dan buah-buahan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut
petani diharapkan memakai pupuk organik agar mendapatkan hasil yang bagus dan
optimal sesuai dengan yang diharapkan.
Tersedianya pupuk organik yang relatif banyak menimbulkan suatu persepsi
dan sikap masyarakat terhadap pupuk tersebut. Untuk mengetahui persepsi dan sikap
masyarakat dalam menggunakan pupuk tersebut perlu diketahui faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi masyarakat dalam mengambil keputusan terhadap pemakaian
pupuk organik tersebut baik faktor internal maupun eksternal.
Faktor-faktor internal yang mempengaruhi persepsi masyaralrnt dalam
menggunakan pupuk organik adalah umur, tingkat pendidikan, motivasi, mengikuti
pelatihan, kepemilikan lahan, dan pendapatan. Sedangkan faktor eksternal yang
mempengaruhi persepsi masyarakat tersebut adalah tempat pembelian pupuk,
22
informasi pupuk, mudah diperoleh, harga pupuk, luas lahan, penyuluhan pe1ianian,
kualitas pupuk, dan manfaat pupuk organik tersebut.
Keputusan konsumen terhadap penggunaan produk pupuk organik dibatasi
dalam lingkup taliap-tahap proses keputusan pembelian, yang terdiri dari pengenalan
masalah atau kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi altematif, keputusan
pembelian, dan perilaku pascapembelian. Langkah awal dalam penelitian ini adalah
melakukan analisis terhadap persepsi dan sikap masyarakat dalam mengunakan
pupuk organik dengan mengetahui faktor-faktor yang mempcngaruhinya.
Untuk menganalisis falctor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat
dalam menggunakan pupuk organik peneliti menggunakan metode analisis principal
component analysis deugan menggunakan program SPSS release 12,0. analisis
tersebut dimaksudkan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang paling
mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap proses keputusan konsumen dalam
melakukan pembelian pupuk organik.
23
KERANGKA PEMIKIRAN KONSEP1fUAL
ro u upw P d kP kO rgam·
r I i
Persepsi Masyarakat r-i Faktor Internal Faktor Ekstemal
• Umur • Tempat pembelian
• Tingkat Pendidikan • lnformasi pupnk
• Motivasi • Mud.ah diperoleh
• Mengikuti pelatihan • Harga pupuk
• Kepemilikan lahan • Luru; lahan
• Pendapatan • Penyuluhan pertanian • Kualitas pupuk • Manfaat pupuk
I
J . Sikap Masyarakat Terhadap
Pupuk Organik
\ ~ -i
Tidak memakai ~imakai Pupuk Pupuk Organik Organik
Analisis Faktor, Metode ------------------!> Analisis Komponen Utama
Proses Keputusan Pembelian * Pengenalan kebutuhan * Pencarian Informasi . * Evaluasi Alternatif ii-* Keputusan Pembelian * Evaluasi pasca pembelian
Gambar 2. Kerangka pemikiran konsep4ual
Ket: : Hubungan antar faktor
: Proses/ kondisi
BABU!
METODOLOGI
3.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kampung Ciburial Desa A.lam Endah Kecamatan
Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa-Barat. Pemilihan lokasi ini berdasarkan
pertimbangan : Bahwa di kampung tersebut masyarakat melakukan berbagai macam
kegiatan yang berkaitan dengan agribisnis. Hal ini ditandai dengan adanya berbagai
macam kegiatan pertanian mulai dari penanaman, penyediaan bahan baku (pupuk
organik) sampai pada proses produksi dan pemasaran produk tersebut. Sedangkan
untuk mendapatkan hasil pertanian yang optimal dan berkual:itas maka seorang petani
harus memberikan pupuk, baik pupuk organik maupun pupuk anorganik.
3.2. Data dan Analisis Data
3.2.1. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan peneliti
untuk menghimpun keterangan-keterangan atau data-data yang diperoleh di lapangan
agar data-data tersebut dapat dipahami bukan saja oleh orang yang meneliti akan
tetapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil p1~nelitian tersebut, maka
peneliti melakukan berbagai pendekatan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan
dengan cara:
25
a. Studi literatur
Studi literatur dijadikan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini
dengan tujuan menambah wawasan sekaligus bal1an rujukan bagi peneliti dalam
menganalisis masalah yang diteliti, juga untuk mendapatkan keterangan-keterangan
penelaahan berbagai sumber tertulis yang berkenaan dengan pembahasan.
b. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh seorang
peneliti dengan memberikan suatu daftar yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang
disusun secara tertulis dan disebarkan oleh peneliti ke masyarakat dalam hal ini
masyarakat Ciburial untuk mendapatkan data-data yang valid dan reliable dan dapat
dipercaya.
c. Wawancara
Wawancara digunakan terhadap pihak masyarakat yang pendidikanya relatif
rendah untuk mendapatkan informasi yang tidal( diperoleh melalui studi literatur dan
angket. Dalam ha] ini dibantu oleh beberapa santri dalam mencari data tersebut
Bahwa subyek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri,
bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalal1 benar dan dapat
dipercaya. Interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti
kepadanya adalah sama dengan apa yang dimalrnudkan oleh peneliti. Wawacara
dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui
tatap muka.
26
Untuk penghitungan beberapa data kualitatif diukur sebagai berikut:
Responden memberikan rating dengan melingkari angka yang disediakan yaitu dari
angka 1-5, dimana angka 1 adalah pernyataan yang negatif terhadap produk atau
atribut tersebut kurang baik dan sangat tidak berpengaruh, sedangkan angka 5 adalah
pernyataan positif terhadap produk atau atribut tersebut diainggap sangat bagus dan
berpengaruh.
3.2.2. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang terdiri dari manusia,
benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan peristiwa sebagai sun1ber data yang memiliki
karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian (Sevilla, 1993:49). Adapun populasi
penelitian ini meliputi masyarakat Ciburial yang berjumlah 174 kepala keluarga (KK)
yang terdiri dari masyarakat petani dan masyarakat pedagang. Sedangkan menurut
Suparmoko (1986:84) sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama, sehingga betul-betul mewaldli populasi.
Menurut Gay dalam Suparmoko (1986:163) bahwa penelitian deskriptif
dimana populasinya relatif kecil maka ukuran sampel minimum yang harus diambil
adalah 20 % dari jumlah populasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 60
orang petani (35%) dari jumlah populasi yang ada yakni 174 kepala keluarga (KK).
Hal tersebut untuk memudahkan dalam mengolah data yang memakai program
Statistical Package For Social Science (SPSS) dengan menggunakan metode analisis
multivariat.
27
Teknik pengambilan sampel tersebut dengan menggunakan san1pel yang
didasarkan pada pertimbangan tertentu, dan ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang
sudah diketahui sebelumnya (sampling purposive). Adapun pengambilan secara
sampling purposive ini dimaksudkan agar setiap kepala keluarga (KK) dapat
mewakili sebagai responden dalam memberikan pandangannya tentang alasan
menggnnakan pupuk organik.
3.2.3. Telmik analisis data
Untuk menganalisis data, peneliti melakukan analisis statistik non parametrik
atau pengujian statistik data dengan terlebih dahulu memberikan kode (coding)
terhadap data yang diperoleh dengan maksud menyeragamkan data dengan
melakukan persentase terhadap data yang telah terkumpul berdasarkan jawaban
responden yang dibuat dalam bentuk tabulasi.
Untuk pertanyaan faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam
menggunakan pupuk organik, peneliti menggtmakan ana!isis komponen utama
(principal component analysis) yang diolah dengan bantuan program statistical
package for social sciences (SPSS) release 12,0. Analisis ini merupakan salah satu
cara dalam metode analisis multivariate (multivariate analysis) yang berusaha
menjelaskan ragam peubah melalui beberapa kombinasi linier dari variabel-variabel
asalnya.
Santoso (2002:101) pengelompokan variabel ke dalam komponen utama
didasarkan pada angka mutlak terbesar dari nilai korelasi (nilai loading) yang
28
diberikan setiap variabel terhadap masing-masing komponen utama, yang diketahui
dari rotated component matrix agar sebuah variabel dapat secara nyata termasuk pada
sebuah faktor. Agar variabel tersebut bisa diekstrak/dianalisis maka nilainya hams di
atas nilai pembatas (cut of point) 0,55.
Tujuan utama analisis ini adalah mereduksi sejumlah besar variabel asal (X)
menjadi beberapa kelompok variabel barn yang lebih sedikit dan disebut komponen
utama (Y). V ariabel asal yang saling berkorelasi terdiri dari beberapa variabel peubah
(P) yang diamati pada beberapa individu atau objek (N). Pengukuran untnk p variabel
pada n objek diubah ke dalam bentnk matrik. Selanjutnya melalui proses transformasi
akan dihasilkan komponen utama (Y) yang mempakan kombinasi linier dari p
variabel asal (X) yang modelnya dalan1 bentnk matrik:
Y=AX
Dimana:
Y komponen utama berdimensi q
X matrik asal data, berdimensi p
A matrik yang melakukan transformasi terhadap variabel asal x
sehingga diperoleh vektor komponen y, berdimensi qxp
a 11 a 12 ...... a lp
= a 21 a 22 ...... a 2p
a ql a q2 ...... a qp
29
Komponen utama pertama (Yi) mernpakan kombina:si linier terbobot antara
variabel asal yang dapat menerangkan keragaman data dalam persentase sebagai
proporsi terbesar. Komponen utama pertama dapat dituliskan sebagai berikut:
Atau:
T Y1 = a1 Xp
Dimana a1 T adalah vektor ciri (eigenvector) yang bersesuaian dengan akar ciri
(eigenvalue) yang memberikan keragaman data komponen utama terbesar.
Komponen utama kedua (Y2) mernpakan kombinasi linier dari variabel asal
yang memiliki keragaman maksimum kedua dan tidak berkorelasi dengan komponen
utama pertama, dan demikian seternsnya. Kompon.en utamac kedua dapat dituliskan
sebagai berikut:
Y2 = az2 x1 + az2x2+ .......... + azp Xp
Dimana kendala ragam dari komponen utama kedua mal,simum serta antara
komponen kedua tidak berkorelasi dengan komponen utama,, maka vektor pembobot
a/ harus dipilih dengan kendala az T az = 1 dan a1a2 = 0.
Dari kedua komponen di atas, maka komponen utama ke-j dinyatakan dalam
bentuk persamaan :
Yi= aj1 x1 + aj2 x2 + .......... + ajpXp
Atau:
30
Interpretasi komponen utama dituangkan oleh nilai loading. Dimana nilai
loading yang dipilih adalah nilai yang terbesar pada setiap variabel. Nilai loading
adalah koeflsisen korelasi yang mengukur keeratan hubungan antara variabel asal dan
komponen utama, yang dihitung dengan rumus:
Dimana % = vektor koefisien komponen utama ke-j
AJ = eigenvalues atau akar ciri komponen utama ke-j
Nilai korelasi atau loading (x) merupakan dasar bagi pengelompokan variabel
asal ke dalam suatu komponen sebagai kelompok variabel baru. Komponen utama
merupakan sekelompok variabel asal yang mempunyai korelasi lebih tinggi
dibandingkan dengan komponen utama lainnya.
Pengelompokan variabel asal ke dalam komponen utama menuajukkan bahwa
antara variabel dalam suatu kelompok tersebut memiliki keterkaitan yang merupakan
dasar dari pengelompokan. Kemudian untuk mengetahui variabel yang berpengaruh
paling besar terhadap sampel adalah dengan mengkuadratkan nilai loading variabel
asal pada seluruh komponen utama sehingga menghasilkan nilai communality (h2).
V ariabel asal yang mempunyai h2 terbesar merupakan variabel yang berpengaruh
paling besar terhadap sampel.
Secara garis besar, tahapan proses analisis faktor dengan software SPSS 12,0
yaitu : pemilihan variabel dengan metode measures of sampling adequacy (MSA) dan
bartlett 's test of sphericity untuk memastikan bahwa variabel-variabel tersebut layak
31
untuk dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan analisis faktor. Setelah variabel
dipilih dengan MSA yang kemudian diekstralcsi dengan PCA malca menghasilkan
sejumlah komponen utama.
Falctor yang terbentuk seringkali kurang menggambarkan perbedaan, sehingga
sulit untuk di interpretasi. Untuk itu perlu dilalcukan rotasi, secara geometrik berarti
pemutaran sumbu falctor baru dengan bobot baru tanpa pembahan konfigurasi asal.
Metode yang digunakan adalah metode varimax. Setelah komponen utanm terbentuk,
malca proses selanjutnya adalah interpretasi basil dari analisis falctor.
BAB IV
GAMBARANUMUMDAERAH
4.1. Letak Geografis
Kampung Ciburial terletak di sebelah selatan Kota Bandung, tepatnya di Desa
Alam Endah Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Untuk lebihjelas
penulis memberikan jarak antara satu tempat ke tempat lain:
a. Jarak dari pusat pemerintahan Kecamatan : 8,5 km
b. Jarak dari pusat Ibu kota Kabupaten 20,5 km
c. Jarak dari pusat kota administrasi
d. Jarak dari pusat provinsi OT II
30 km
37 km
Kampung Ciburial terletak di Desa Alam Endah yang berbatasan dengan Desa
Panundaan di sebelah utara, Desa Patenggang di sebelah selatan, Desa Sugih Mukti di
sebelah timur, dan Desa Lebak Muncang di sebelah barat. Desa Alam Endah berada
di dataran tinggi, dengan ketinggian 1.150 - 1.400 meter di atas permukaan air laut
( dpl) dan iklim di daerah terse but cendenmg sejuk hingga dingin sehingga cocok
untuk budidaya hortikultura terutanla sayur-sayuran dan buah strawbel1."y. Rata-rata
curah hujan tahunan adalah 2200 nun/tahun dan sulm hmian antara 15°-25°C (PTPN
VIII Rancabali).
Berdasarkan data PTPN VIII Rancabali (2005) pula bahwa tipe iklim di Desa
Alam Endah adalah tipe B, yaitu daerah basah dengan vegetasi masih hutan hujan
tropika. Adapun bentuk elevasi tanah (topogm·afi) merupakan daerah yang berbukit,
33
dan sebagian besar (70%) merupakan daerab berlereng. Kampung Ciburial terdiri dari
4 RT. Adapun jumlab keseluruban dari masyarakat Ciburial adalab 174 kepala
keluarga yang sebagian besar mata pencabariannya sehari-hari adalab bertani.
Selain melakukan usaba dibidang pertanian, masyarakat Ciburial melakukan
juga usaba dibidang petemakan, perikanan akar1 tetapi bukan bertujuan untuk
dikomersilkan atau berorientasi pada pasar akan tetapi unit bisnis tersebut sebagian
besar hariya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pondok pesantren dan masyarakat
itu sendiri.
4.2. Agribisnis Sayuran dan Buah-buaban
Kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Ciburial dalam melakukan kegiatan
usaha taninya dimulai dari pengaturan pola tanam, penyediaan benih, bibit, sararia
produksi, budidaya tariaman, pemeliharaan tariarnan, pemanenan sampai dengan
pemasaran. Bidang pertanian sayur-mayur dan buab merupakan bidang usaba pokok
yang dilaksanakan masyarakat. Jenis komoditas yang diusahakan saat ini meliputi
beberapa jenis komoditas sayuran dari satu jenis komoditas buab-buaban, antara lain:
tomat, wortel, kentang, kubis, daun bawang, buncis, kembang kol, seledri dan lain
sebagainya.
Jenis buab yang dibudidayakan dari diusabakan secara komersil yaitu;
strawberry. Untuk pengadaar1 input kegiatan pertaniariya, sebagian masyarakat
mengusabakan sendiri dan sebagian lagi ada yang berasal dari pemasok, seperti
pengadaari bibit, sehingga mampu menghasilkan/membibitkan sendiri varietes bibit
34
hortikultura sayuran, dan sebagian belum bisa diusahakan sendiri sehingga harus
membeli dari toko dan pemasok.
Tabel 1. Jenis Komoditi dan Pemasru:an Hasil Produksi Pertanian Desa Ciburial.
Harga Jenis Pemasaran/ Hasil (kg)/ jnal
Komoditi Tempat tujuan Satu musim /kg ffin)*
Kentang Pasar tradisional/Swalayan 42.000 1.500 Tomat Pasar tradisional/Swalayan 85.000 1.200 Wortel Pasar tradisional/Swalayan 84.000 900 Buncis Pasar tradisional/Swalayan 25.000 1.100 Kol Pasar tradisional/Swalayan 32.000 1.000 Bawangdaun Pasar tradisional/Swalayan 18.000 2.000 Bawang seledri Pasar tradisional/Swalayan 15.000 2.000 Kembangkol Pasar tradisional/Swalayan 6.000 2.000 Sayuran lain Pasar tradisional/Swalayan - -Strawberrv Swalavan - 36.000
Total - 307.000 .. ' Sumber : Bagtan Pengelola Agnb1sms PP Al ltt1faq (1 elah Dmlah,2004) Keterangan : * Barga jual tersebut merupakan harga jual ke pasar induk Caringin Periode Minggu keempat Bulan Juli 2004
4.3. Sarana Produksi Pertanian
Selain menggw1akan pupuk dan obat-obatan kimia dalam kegiatan
pertanian/agribisnis tanaman sayur, masyarakat pnn telah mernproduksi sendiri pupuk
dan obat-obatan alami nntuk kegiatan usaha taninya. Namu:n unit usaha pupuk dan
obat-obatan alami yang sebagian diproduksi oleh masyarakat, bukanlah suatu unit
bisnis yang dikomersilkan melainkan nntuk dignnakan pada lahan pertanianya
sendili-sendiri. Dengan Penggnnaan bahan-bahan alami yang diproduksi sendiri
tersebut diharapkan akan mengu:rangi pengeluaran usaha tani secara keselu:ruhan.
35
Untuk meningkatkan kualitas basil produksi pertanianya, para petani lebih
banyak menggunakan pupuk alami dibanding pupuk buatan (kimia) dan itu
dibuktikan dengan banyaknya masyarakat mengunakan pupuk kandang, hijauan, dan
bokasi cair.
Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatart bokasi calf adalah
MF Albakteri pengurai, daun krinyu 15 kg, gula pasir 1 kg, terasi 1 kg, dan pupuk
kandang 30 kg. Adapun dosis pemakaian dan aplikasi pupuk tersebut yaitu dengan
melarutkan 2 liter Bokasi cair ke dalam 1 drum berisi 200 liter air untuk 1000
tanaman dengan luas lahan 400 m2. sedangkan frekuensi pemberian pupuk tersebut
setiap 7-10 hari sekali, 4-5 kali dalam semusim tanan1. Selain pupuk tersebut terdapat
pula obat-obatan alami. (Tabel 2)
Tabel 2. Jumlah Obat-obatan Alami yang Diproduksi
Jenis Komposisi/ Fllngsi Obat-obatan baban·baban .
Simabat MF A, 0,5 liter, kacang babi Sebagai 0,5 kg, gula merah 0,5 kg, pestisida,fungisida, bawang putih 100 gram, dan insektisida. bawang merah 100 gram, cabe rawit 100 gram, temulawak dan biji sirsak 0,5 kg.
Ciknabat Kencur 2 kg, bawang putih Sebagai fungisida. 200 gram
Inabat Ikan mujair 1 kg, cuka 40% 1 Sebagai fungisida. liter dan 1 buah nanas
Dacoca Minyak tanah 1 liter, belerang Sebagai 1 liter, rinso 0,25 kg, bahan perangsang kimia 0,25 kg. pertumbuhan dam1.
Betapur Kapur 0,5 kg, dan temulawak Seba1~ai fungisida sebanyak 0,5 kg.
Sumber: Data primer, diolah (2004)
36
Jenis hama yang biasanya menyerang tanaman saynnm umumnya adalah kutu
daun, ulat grayak, ulat daun dan nematoda. Untuk menanggulangi hama tersebut para
petani harus memberi obat-obatan alami yang mereka produksi sebelum merusak
tanaman sayurannya sehingga tidak terjadi kerusakan yang menyebabkan kegagalan
pan en.
4.4. Transportasi/Kendaraan
Untuk memudahkan kegiatan agribisnisnya, terutama dalam hal pengangkutan
pupuk ke lahan pertanianya sebagian masyarakat mengalami kesulitan dalam
mengangkut pupuk tersebut yang disebabkan oleh tidak memadainya fasilitas jalan
raya sehingga tidak memungkinkan petani membawa pupuk tersebut dengan lancar.
Karena itu, mm1cul suatu gagasan untuk memperbaiki fasilitas transportasi baik dari
segi kendaraan maupun fasilitas jalan raya.
Fasilitas transportasi di kampung Ciburial kurang memadai sehingga bagi
sebagian masyarakat mengalarni kesulitan dalam membawa pupuk ke lahan
pertanianya. Kesulitan masyarakat tersebut diakibatkan oleh rusaknya fasilitas jalan
raya, daerahnya yang berbukit-bukit dan dataran tinggi. Dengan adanya fasilitas
tersebut maka masyarakat lebih memilih untuk membawa pupuk dan hasil pertanian
mereka dengan menggunakanjasa ojek sebelum dipasarkan.
37
Tabel 3. Fasilitas Tranportasi
Jeuis ·.
keudaraau Unit I<'uugsi
Colt diesel 2 Mengangkut hasil pertanian mereka Truk 1 dari sawah untuk dibawa ke pasar Sepeda motor 7 tradisional maupun supermarket.
Sedangkan untuk sepeda motor biasanya dipakai untuk membawa pupuk ke lahan pertanianya.
Jumlah 10 Sumber :Data primer, diolah (2004)
4.5. Kegiatau Pascapaneu
Kegiatan pascapanen yang dilakukan oleh masyarakat dimaksudkan untuk
memperoleh nilai tambah dari produk yang dihasilkan dairi budidaya pada lahan
sendiri. Kegiatan tersebut meliputi pembersihan terhadap sisa-sisa hasil panen, dan
sortasi terhadap kualitas hasil produksi kemudian dipasarkan ke tengkulak dan
sebagian lagi masyarakat membawa hasil produksi ke pesantren untuk dipasarkan ke
berbagai tempat yaitu; pasar tradisional, supermarket (Makro, Diamond, Galael,
yogya, dan Matahari).
Kegiatan ini dilakukan oleh pondok pesantren karena mereka mempunyai
pangsa pasar tersendiri. dimana, masyarakat yang mempunyai perhatian akan
kebersihan dan kualitas yang diberikan sesuai dengan harga yang ditawarkan.
Kegiatan pasca panen yang dilakukan masyarakat Ciburial diharapkan dapat
memenuhi keinginan dan kepuasan pondok pesantren sehingga pihak supermarket
tetap mempercayakan pembelian sayuran-sayuran organik ke ;pondok pesantren.
38
Permintaan produk dari supe11narket selalu bertambah seiring dengan
banyaknya konsumen yang membeli sayuran organik, peningkatan jumlah penduduk
Indonesia dan kesadaran masyarakat akan manfaat yang didapatkan dengan
mengkonsumsi sayuran organik, terbukti dengan banyaknya volume sayur-sayuran
yang dikirimkan ke pasar swalayan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 5. Tabel
tersebut menmtjukkan rata-rata pengiriman per/hari ke supermarket Jakarta, dan sisa
produksinya dikirimkan ke pasar ummn (tradisional).
Tabel 4. Tingkat Penjualan Sayuran ke Supermarket Jakarta Per/hari
Super Jenis saynr
Jnmlah · Ifarga per Total (Rp)
market . (k.,./hari) ke IRn)
MakroDC Buncis 100 5.000 500.000 Wortel 500 5.000 2.500.000 Tomat 450 1.500 675.000 Kol JOO 2.500 250.000
Diamond Buncis 30 5.000 150.000 Wortel JOO 5.000 500.000 Ken tang 100 4.500 450.000 Kol 30 2.500 75.000 Tomat 150 1.500 225.000 Kembangkol 30 3.500 105.000 Pucuk labu 10 3.600 36.000 Tespong 10 3.200 32.000 Daun mint 6 11.000 66.000 Daun ubi 6 4.000 24.000 Selada bokor 10 4.800 48.000 Labu parani.; 100 2.000 200.000 Labu siam 20 1.500 30.000 Leunca 10 4.000 40.000 Daun leek 10 7.500 75.000 Seledri JO 7.500 75.000 Daun bawang 30 7.500 225.000 Bawaim kucai 10 7.500 75.000 Strawberrv 14 36.000 504.000 Kenikir 4 5.000 20.000
Jumlah 1840 6.880.000 Sumber; Bagian Pemasaran Pondok Pesantren Al Ittifaq (Telah Diolah,2004)
39
4.6. Pemasaran
Pemasaran merupakan sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun
pembeli potensial. Sehingga pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting
dalam dunia usaha.
Masyarakat Ciburial memasarkan hasil pertanianya ke tengkulak dan
pesantren. Dengan adanya pasar tersebut maka masyarakat akan lebih mudah dalam
menjual basil pertanianya, sehingga kegiatan pasca panen akan berjalan lancar.
Untuk memberikan kepuasan pelanggan pondok pesantren melakukan
kegiatan pemasaran tiga kali dalam sehari yaitu: pada pukul 05.00 pagi, pukul 16.00
sore, dan dini hari pada pukul 02.00 Wib.di samping itu, pondok pesantren juga
melakukan grading atau pengolahan produk yang dihasilkan oleh pondok untuk
memuaskan konsumen. Grading tersebut terbagi dalam empat kategori, untuk
kategori/ mutu I biasanya dikirim ke supermarket-supermarket sesuai dengan pesanan
yang diminta sebelurnnya sedangkan untuk kategori/mutu I! dikirim ke pasar lokal
atau pasar tradisioanal. Dan untuk kategori/mutu III dan IV dikonsumsi oleh santri,
tamu dan terakhir di konsumsi oleh temak.
Produk yang dipasarkan ke supermarket dan ke pasa~ tradisional mempunyai
perbedaan kriteria baik dari segi ukuran, berat, warna, kualitas, dan terutama kemasan
yang dipakai. Untuk produk yang dikirim ke pasar biasanya langsung dijual ke bandar
atau dijual di jalan setelah dilakukan sortasi sehingga untuk penjualan ke pasar lokal
40
tidak dilakukan pasca panen karena biasanya langsung diambil oleh para bandar
setelah dimasukkan ke dalam peti di tempat pemanenan. Sedangkan alur pemasaran
sayuran yang dilakukan oleh masyarakat Ciburial adalah sebagai berikut:
Pedagang Pasar Pengumpul Tradisional
Petani Konsumen Produsen sayuran
Pondok Pasar Pesantren Supermarket
Petani Pedagang Pasar Konsumen Produsen H Pengumpul Supermarket bu ah
Gambar 3. Pola Saluran Pemasaran Sayur Mayur dan Buah di Pesantren Al-iitifaq(2004).
Sumber: Bagian pemasaran pondok pesantren Al-ittifaq, (2004)
Untuk melakukan kerjasama dengan pihak supermarket biasanya digunakan
sistem kerjasama yang akan saling menguntungkan sedangkan sistem yang digunakan
pondok pesantren dalam menjalankan kerjasama perdagangan dengan supermarket
dilakukan dengan tiga cara yaitu:
a. Jika suatu produk telah masuk ke supermarket maka segala sesuatu yang berkenaan
dengan produk tersebut menjadi tanggung jawab pihak supermarket (sistem
putus).
b. Jika suatu produk yang telah masuk ke supermarket tersebut mengalarni kernsakan
sehingga menimbulkan suatu kerngian malrn kerngian rnenjadi tanggung jawab
kedua belah pihak (sistem semi konsinyasi)
41
c. Jika suatu produk yang telah masuk ke supermarket tersebut mengalami kerugian
maka kerugian ditanggung oleh pondok pesantren (sistem konsinyasi).
Sedangkan sistem yang digunakan oleh pondok pesantren saat ini adalah
sistem putus karena sistem tersebut mengurangi tingkat resiko kerugian pasar.
Kerjasama dengan supermarket terns dipertahaukan dengan menerapkan 3 K yaitu:
Kontinuitas/Ketepatan waktu, Kualitas/Ketepatan ukuran,wama, dan mutu, dan
KuantitasNolume. Selain kerjasama dengan pihak supermarket ( Makro, HERO,
Y ogya, Matahari, dan Diamond). Pondok pesantren juga melakukan kerjasama
dengan pihalc petani suplier komoditi (Petani kecil dan petani besar). Kerjasama
tersebut dilakukan dengan maksud apabila pesanan yang diminta supermarket
melebihi produksi maka pondok pesantren akan membeli komoditi ke petani dengan
syarat yang sudah ditentukan.
4.7. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan bahwa karakteristik responden,
dalam ha! ini masyarakat Ciburial dapat dikelompokkan menjadi beberapa katagori,
yaitu: Jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, kepemilikan tanah, luas lahan, jenis
tanaman yang dibudidayakan, hasil produksi pertanian selama satu kali musim panen,
dan pendapatan bersih.
Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan bahwa jenis kelarnin laki
83,33%, dan perempuan sebesar 16,66%. Umur responden yang kurang dari 25 th
sebesar 28,33%, antara 26 sampai 40 th sebesar 35%, antara 41 sampai 50 th sebesar
42
18,33%, clan lebih dari 50 th sebesar 18,33%. Sedangkan tingkat pendidikan para
responden relatif beragam yaitu tingkat pendidikanya hariya sampai SD sebesar
56,66%, SMP sebesar 41,66%, SMA sebesar 10%, dan Akademi/Perguruan Tinggi
sebesar 8,33%.
Berdasarkan temnan di lapangan bahwa masyarakat sebagai pemilik tanah
sebesar 71,66%, sebagai petani penyewa sebesar 20%, sebagai penyewa bagi (bagi
hasil) sebesar 6,66%, dan lain-lain sebesar 1,66%. Sedangkan jumlah keseluruhan
lahan yang dimiliki petani kurang dad 0,5 hektar sebesar 60%, antara 0,5 sampai 1,4
hektar sebesar 25%, antara 1,5 sampai 2 hektar sebesar IJ. ,66%, dan lebih dari 2
hektar sebesar 3,33%. Untuk tanaman yang dibudidayakan, petani menanam sayuran
sebesar 58,33%, padi sebesar 5%, buah Strawberry sebesar 33,33%, dan bunga
3,33%.
Adapun ditinjau dari jumlah hasil produksi selama sa1tu musim panen, bahwa
jumlah basil produksi pertanianya relatif beragam tergantung luasnya lahan yang
dimiliki. Jumlah hasil produksi kurang dari 2 kwintal sebesar 61,66%, antara 3
sampai 4 kwintal sebesar 15%, antara 5 sampai 6 kwintal sebesar 13,33%, dan lebih
dari 6 kwintal sebesar 10%. Sedangkan tingkat pendapatan petani yang kurang dari 1
juta dalam sekali musim panen sebesar 26,66%, antara 1 sampai 3 juta sebesar
31,66%%, antara 4 sampai 5 juta sebesar 26,66%, clan pendapatan petani yang lebih
dari 5 juta dalam satu kali musim panen sebesar 15%.
43
Tabet 5. Karakteristik Responden
Karakte1istik responden Jumlah Persentase (petani) . (orang) (%)
Jenis kelamin • Laki-laki 50 83,33% • Peremouan 10 16,66%
Umur • < 25 tahun 17 28,33% • 26-40 tahun 21 35% • 41 -50 tahun 11 18,33% • > 50 tahun 11 18,33%
Tingkat pendidikan • SD 34 56,66% • SMP 15 41,66% • SMA 6 10% • Akadem i/Penmruan tin aai 5 8,33%
Kepemilikan tanah • Pemilik tanah 43 71,66% • Petani penyewa 12 20% • Penyewa bagi (bagi hasil) 4 6,66% • Lain-lain l 1,66%
Luas lahan • < 0,5 hektar 36 60% • 0,5 - 1,4 hektar 15 25% • 1,5 - 2 hektar 7 11,66% • > 2 hektar 2 3,33%
Jenis tanaman yang dibudidayakan • Sayuran 35 58,33% • Padi 3 5% • Buah-buahan 20 33,33% • Bumm 2 3,33%
Hasil produksi • < 2 kwintal 37 61,66% • 3-4 kwintal 9 15% • 5 -6 kwintal 8 13,33% • > 6 kwintal 6 10%
Pendapatan • < 1 juta 16 26,66% • 1 - 3 juta 19 31,66% • 4-5juta 16 26,66% • > 5 iuta 9 15%
Sumber: Data Primer, diolah (2005)
BABV
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Puimk Organik
Dalam penelitian ini, terdapat empat belas variabel asal yang akan dijadikan
bahan pembahasan dengan menggunakan alat atau program statistical package for
social science (SPSS) dengan memakai metode analisis faktor (multivariate analysis).
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu: umur (Xl), tingkat pendidikan
(X2), motivasi pembelian (X3), mengikuti pelatihan (X4), kepemilikan lahan (XS),
pendapatan (X6), tempat pembelian (X7), informasi pupuk (XS), mudah diperoleh
(X9), harga pupuk (Xl 0), luas lahan (Xll ), penyuluhan pertanian (X12), kualitas
pupulc (X13), dan manfaat pupuk (Xl4).
Dari keempat belas variabel tersebut diperoleh angka K-M-0 MSA sebesar
0,615 dan nilai chi-square pada bartlett 's test of sphericity 136,807 dengan
signifikansi 0,001. Oleh karena angka K-M-0 MSA tersebut telah mencapai 0,50
dengan nilai chi-square yang sangat besar dan signifikansi jauh di bawah 0,50
(0,001 < 0,05), maka keempat belas variabel yang cliaualisis dapat dimasuldam untuk
diproses lebih lanjut.
Berdasarkan empat belas variabel asal yang diamati hanya tiga belas variabel
yang terdapat pada anti-image correlation (matrik a) yang memenuhi nilai MSA
(measures of sampling adequacy) lebih besar dari 0,5. karena variabel sisanya yaitu:
harga pupuk memiliki nilai MSA (measures of sampling adequacy) di bawah 0,5
45
sehingga tidak dapat di prediksi. Nilai "a" terbesar pada anti-image correlation
merupakan komponen utama analisis.
Tabel 6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Pupuk Organik Berdasarkan Anti-image Correlation (1)
No Jenis faktor Nilai matrik a 1. Penyuluhan pertanian 0,740 2. Motivasi pembelian 0,696 3. Mengikuti pelatihan 0,689 4. Kepemilikan lahan 0,686 5. Manfaat pupuk 0,647 6. Mudah didapat 0,605 7. Luas lahan 0,602 8. Informasi 0,585 9. Kualitas pupuk 0,583 10. Tempat pembelian 0,540 11. Pendapatan 0,537 12. Tingkat pendidikan 0,524 13. Umur 0,516 14. Harga 0,485
Swnber : Data primer, diolah (2005)
Dengan adanya nilai MSA di bawah 0,5 yang terdapat pada (Tabel 6), maka
perlu dilakukan proses pengujian ulang untuk mendapatkan nilai MSA di atas 0,5.
Berdasarkan basil pengujian ulang tersebut maka diperoleh angka K-M-0 MSA
sebesar 0,624 dan nilai chi-square pada bartlett's test of sphericity 124,847 dengan
siguifikansi 0,001. Oleh karena angka K-M-0 MSA tersebut telah mencapai 0,50
dengan nilai chi-square yang sangat besar dan signifikansi jauh di bawah 0,50
(0,001 < 0,05), maka ketiga belas variabel yang dianalisis dapat dimasukkan untuk
diproses lebih lanjut.
Tabel 7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengguna:m Pupuk Organik Berdasarkan Anti- image Correlation (2)
No Jenis faktor Nilai matrik a 1. Motivasi pembelian 0,721 2. Penyuluhan pertanian 0,715 3. Mengikuti pelatihan 0,703 4. Kepemilikan lahan 0,676 5. Manfaat pupuk 0,649 6. Luas lahan 0,641 7. Mudah didapat 0,608 8. Kualitas pupuk 0,595 9. Informasi 0,584 10. Pendapatan 0,531 11. Tempat pembelian 0,531 12. Umur 0,513 13. Tingkat Pendidikan 0,513
Sumber : Data primer, d10lah (2005)
46
Dari seluruh variabel yang diamati pada (Tabel 7), bahwa variabel-variabel
tersebut mempunyai nilai di atas 0,50 sehingga variabel-variabel tersebut layak
diproses lebih lanjut. Berdasarkan anti-image correlation yang terdapat pada (Tabel
7) di atas dapat diketahui bahwa komponen utama yang dapat mempengaruhi persepsi
dan sikap masyarakat dalam menggunakan pupuk organik yaitu: motivasi pembelian,
penyuluhan pertani!!!l, mengikuti pelatihan, kepemilikan lahan, manfaat pupuk, luas
lahan, mudah didapat, kualitas pupuk, informasi, pendapatan, tempat pembelian,
umur, dan tingkat pendidikan.
Setelah mengetalmi variabel-variabel yang lulus kriteria berdasarkan anti-
image correlation, maka proses selanjutnya yaitu mengetahui variabel-variabel yang
layak diproses lebih lanjut berdasarkan nilai communalities. Berdasarkan hasil
penelitian bahwa nilai communalities masing-masing vruiabel yang merupakan
47
keragaman (varian) dari sebuah variabel dapat dijelaskan oleh faktor yang akan
terbentuk. Nilai communality tersebut menunjukkan respon positif yang dapat
mempengaruhi masyarakat dalam menilai dan menyikapi yartg kemudian dilanjutkan
dengan pembelian pupuk organik.
Peringkat tertinggi dengan nilai communality 0,683 menunjukkan respon
terbesar yang artinya faktor tersebut mempengaruhi masyarakat dalam menggunakan
pupuk organik (Tabel 8). Sedangkan nilai communality yang kurang dari 0,50, maka
variabel-variabel tersebut tidalc layak diproses Iebih Ianjut. Hal ini dapat menjadi
ukuran bahwa faktor tersebut bukan faktor yang mempengarnhi penggunaan pupuk
organik di masyarakat.
Tabel 8. Faktor-faktor Pertimbangan Masyarakat dalam Menggunakan Pupuk Organik Berdasarkan Nilai Communality
.
No Variabel Communality
1. X6 = pendapatan 0,683 2. X9 = mudah didapat 0,663 3. X3 = motivasi pembelian 0,622 4. XS = informasi 0,616 5. XI =umur 0,610 6. X7 = tempat pembelian 0,576 7. X4 = mengikuti pelatihan 0,570 8. X12 = kualitas pupuk 0,566 9. X13 = manfaat pupuk 0,543 10. X2 = tingkat pendidikan 0,517
Sumber : Data primer, dtolah (2005)
Berdasarkan nilai communality pada (Tabel 8), bahwa variabel-variabel yang
mempunyai nilai di atas 0,50 yang dipertimbangkan masyarakat adalah: pendapatan,
48
mudah didapat, motivasi pembelian, informasi, umur, tempat pembelian, mengik:uti
pelatihan, kualitas pupuk, manfaat pupuk, dan tingkat pendidikan.
Pendapatan merupakan faktor yang mempunyai nilai communality terbesar
dan mempunyai nilai 0,683. Semakin tinggi pendapatan seseorang maka akan
semakin tinggi kemampuan masyarakat petani dalam memenuhi tingkat
kebutuhannya terhadap suatu barang. Sebaliknya semakin rendah tingkat pendapatan
masyarakat yang diterima dari kegiatan usaha taninya maka kemampuan masyarakat
dalam memenuhi kebutuhan akan semakin rendah. Besamya pendapatan petani
sangat menentukan tingkat kemampuan petani dalam mernbeli dan menggunakan
pupuk. Peluang atau kemungkinan untuk membeli pupuk akan semakin besar dengan
semakin meningkatnya pendapatan.
Kemudahan mendapatkan pupuk merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi persepsi masyarakat dalam menggunakan pupuk organik tersebut.
Faktor tersebut mempunyai nilai 0,663. Berdasarkan temuan di lapangan bahwa
tingkat penggunaan pupuk organik oleh masyarakat untuk lahan pertaniannya sangat
dipengaruhi oleh kemudahan masyarakat dalam mendapatkan barang/pupuk organik.
Semakin mudah masyarakat dalam mendapatkan pupuk dengan kualitas yang bagus
dan harga terjangkau maka akan semakin banyak masyarakat dalam menggunakan
pupuk tersebut.
Motivasi masyarakat dalam menggunakan pupuk organik merupakan faktor
yang mempengaruhi pula terhadap persepsi masyarakat dalam menggunakan pupuk
tersebut. Falctor tersebut mempunyai nilai 0,622. Motivasi masyarakat yang k:uat
49
dalam menggunakan pupuk organik akan mempengaruhi masya:rakat dalan1
melakukan proses keputusan pembelian pupuk. Berdasarkan temuan di lapangan
ballwa motivasi tersebut dipengaruhi oleh kualitas, harga, mudall didapat dan budaya.
Informasi pertanian merupakan salall satu faktor yang mempengaruhi persepsi
masyarakat dalanl menggunaJ(an pupuk organik. falctor tersebut mempunyai nilai
0,616. Informasi yang banyak tentang pupuk dan pemupukan akan mempengaruhi
persepsi petani yang dilanj utkan dengan pembelian terhadap pupuk organik. Semakin
banyalc informasi pertanian yang didapat maka akan semakin banyak pengetalluan
yang berkaitan dengan pertanian yang didapat.
Umur merupakan salall satu faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat
dalanl menggunakan pupuk organik. Faktor tersebut mempunyai nilai 0,610. semakin
tua umur seseorang dalanl menyikapi yang dilanjutkan dengan pemakaian terhadap
pupuk organik akan berbeda dengan pemuda. Perbedaan itu disebabkan oleh
pengalaman seseorang dalam me1tjalankan usallataninya. Semakin tua umur
seseorang maka akan semakin banyak pengalaman yang didapat dalanl pertanian.
Tempat pembelian pupuk merupakan variabel dengan nilai Communality
0,576. Hal ini menunjukkan ballwa tempat pembelian pupuk dapat memberilrnn
pengaruh yang sangat besar terhadap persepsi masyaralrnt dalam menggunakan pupuk
organik. Dari segi kualitas pupuk organik yang dipakai masyarakat, ballwa pembelian
pupuk organik di toko dan pesantren akan sangat berbeda dengan pembelian di
tetangga. Kualitas pupuk di toko pertanian dan pesantren dipengaruhi oleh kandungan
atau komposisi yang terdapat pada pupuk tersebut.
50
Mengikuti pelatihan mempengaruhi pula terhadap persepsi masyarakat dalam
menggunakan pupuk organik. Faktor tersebut mempunyai nilai 0,570. Sedngnya
masyarakat dalam mengikuti pelatihan maka akan rnendapatkan banyak pengetahuan
yang berkaitan dengan kegiatan pertanian termasuk di dalarnnya pemupukan,
sehingga masyarakat mempunyai persepsi yang bagus dan di lanjutkan dengan
penggw1aan pupuk organik.
Kualitas pupuk organik merupakan faktor yang mempengaruhi pula terhadap
persepsi masyarakat dalam menggunakan pupuk organik tersebut. Faktor tersebut
mempunyai nilai 0,566. Semakin bagus kualitas pupuk yang akan digunakan pada
lahan pertanian maka semakin banyak masyarakat dalam menggunakan pupuk
organik. Penggunaan pupuk organik yang bagus dan berkualitas akan berakibat pula
terhadap pertunibuhan tanaman yang bagus sehingga dapat meningkatkan kualitas
dan kuantitas basil produksi.
Berdasarkan temuan di lapangan bahwa manfaat pupuk organik dapat
mempengaruhi terhadap pembelian pupuk. Pembelian pupuk tersebut disebabkan oleh
kualitas dan kuantitas basil produksi pertanian yang memakaj pupuk organik. Faktor
tersebut mempunyai nilai 0,543. Berdasarkan ha! tersebut bahwa masyarakat
menggunakan pupuk organik untuk meningkatkan kualitas basil produksi
pertaniarmya.
Tingkat pendidikan mernpakan salah satu faktor yang mempengaruhi pula
terhadap penggunaan pupuk organik. Faktor terse but mempunyai nilai 0,517. semaldn
51
tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan lebih selektif dalam menggunakan
pupuk yang dipakai pada lahan pertanianya agar mendapatkan hasil yang optimal.
Tabel 9. Faktor-faktor Pertimbangan Masyarakat dalam Menggunakan Pupuk Organik Berdasarkan Component matrix
No Variabel Component
matrix 1. X2 = tingkat pendidikan 0,657 2. X3 = motivasi pembelian 0,653 3. X12 = kualitas pupuk 0,633 4. X13 = manfaat pupuk 0,576 5. X8 = informasi 0,570 6. X7 = tempat pembelian 0,552 7. X6 = pendapatan 0,551 8. X4 = mengiknti pelatihan 0,536
Sumber : Data pnmer, d10lah (2005)
Setelah mengetahui faktor-faktor pertimbangan masyarakat dalam
menggunakan pupuk organik berdasarkan nilai communality, maka langkah
selanjutnya yaitu pengujian melalui komponen matrik. Berdasarkan analisis
komponen matrik pada (Tabel 9), dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang
dipertimbangkan masyaralcat dalam menggunakan pupuk organik yaitu: tingkat
pendidikan, motivasi pembelian, kualitas pupuk, manfaat pupuk, informasi, tempat
pembelian, pendapatan, dan mengikuti pelatihan. Kedelapan variabel tersebut
merupakan faktor-faktor yang sangat mempengaruhi terhadap persepsi masyarakat
dalam menggunakan pupuk organik.
Setelah dilakukan pengujian melalui komponen matrik maka dilanjutkan
dengan pengujian melalui rotated component matrix. Berdasarkan rotated component
matrix yang terdapat pada (Tabel 10), bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
52
masyarakat dalam menggunakan pupuk organik adalah motivasi pembelian, kualitas
pupuk, informasi, pendapatan, tingkat pendidikan, tempat pembelian, manfaat pupuk,
kepemilikan lahan, dan luas lahan. Faktor-faktor tersebut merupakan faktor yang
dapat mempengaruhi persepsi masyarakat dalam menggunakan pupuk organik.
Tabel 10. Faktor-faktor Pertimbangan Masyarakat dalam Menggunakan Pupuk Organik Berdasarkan Rotated Component matrix
No Variabel Rotated Component . matrix
1. X3 = motivasi pembelian 0,768 2. Xl2 = kualitas pupuk 0,735 3. X8 = infonnasi pupuk 0,699 4. X6 = pendapatan 0,690 5. X2 = tingkat pendidikan 0,673 6. X7 = tempat pembelian 0,667 7. Xl3 =manfaat 0,641 8. X5 = kepemilikan lahan 0,541 9. XlO = luas lahan 0,501
Sumber : Data pnmer, d10lah (2005)
Berdasarkan nilai yang terdapat pada rotated component matrix tersebut maka
kesembilan variabel tersebut akan dianalisis lebih Ian jut. V ariabel terse but merupakan
komponen utama, analisis komponen tersebut dilakukan untuk mengetahui faktor-
faktor yang paling berpengaruh terhadap penggunaan pupuk organik yang
dipengaruhi oleh faktor-faktor lainya. Lebih lanjut secara rinci proses analisis data
melalui SPSS release 12,0 dapat dilihat pada (Lampiran 2).
5.1.1. Analisis Komponen Utama
Dari keseluruhan faktor tersebut diatas dapat dijelaskan tentang korelasi
variabel asal dengan komponen utan1a. Pengelompokan variabel kedalam komponen
utama didasarkan pada angka mutlak terbesar dari nilai korelasi (nilai loading) yang
53
diberikan setiap variabel terhadap masing-masing komponen utama yang diketahui
dari Rotated Componen Matrik.
Pengolahan terhadap ketiga belas variabel asal dengan metode ekstraksi
Principal Component Analysis (PCA) menghasilkan komponen utama yang
menerangkan keragaman data sebesar 56,555 persen. Penentuan jumlah faktor yang
dianalisis berdasarkan hasil penghitungan dengan menggunakan program SPSS
(statistical package for social science) menghasilkan empat komponen utama yang
diketahui dari Total Variance Explained. Reduksi data tersiebut akan memudahkan
dalam berkonsentrasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam
menggunakan pupuk organik.
Tabel 11. Korelasi Variabel Asal dengan Komponen Utama
Komponen Akar ciri Varian
Variabel asal yang Nilai utama mempeugaruhi loading
1 2,531 19,470 (X3) motivasi 0,768 (Xl 0) luas lahan 0,501 (X6) pendapatan 0,690
2 2,002 15,398 (Xl2) kualitas 0,735
(X2) tingkat 0,673 pendidikan
(X5) kepemilikan 0,541 3 1,577 12,128 lahan
(X7) tempat 0,667 pembelian)
(Xl3) manfaat pupuk 0,641
4 1,242 9,557 (X8) informasi 0,699
Sumber : Data pnmer, dmlah (2005)
54
5.1.1.1. Komponen Pertama
Komponen utama pertama terdiri dari motivasi pembelian (X3), dan luas
lahan (XlO). Setiap variabel memiliki korelasi positif dan mampu menerangkan
keragaman data sebesar 19,470 persen. Hal tersebut yang mempengaruhi proses
keputusan masyarakat dalam menggunakan pupuk.
Berdasarkan temuan di lapangan bahwa masyarakat mengatakan setuju
26,66%, mengatakan biasa saja 58,33%, dan hanya 15% dari masyarakat yang
mengatakan tidak setuju bahwa motivasi masyarakat dalam menggunakan pupuk
organik dapat mempengaruhi terhadap persepsi masyarakat dalam menggunakan
pupuk. Motivasi masyarakat yang kuat dalam menggunakim pupuk organik akan
mempengaruhi masyarakat dalam melakukan proses keputusan pembelian pupuk
yang dikehendaki.
Variabel kedua yang mempengaruhi komponen utarna pertama adalah !uas
lahan. Sebesar 5% mengatakan setuju bahwa luas lahan dapat mempengaruhi
penggunaan pupuk, sebesar 58,33% mengatakan biasa saja, clan 36,66% rnengatakan
tidak setuju. Faktor ini merupakan salah satu yang mempengaruhi keputusan
pembelian pupuk organik.
5.1.1.2. Komponen Kedua
Komponen utama keclua tercliri clari faktor penclapatan (X6), clan kualitas
pupuk (Xl2) yang mempunyai korelasi positif. Faktor tersebut menerangkan
55
keragaman data sebesar 15,398 persen. Faktor tersebut yang mempengaruhi proses
keputusan pembelian pupuk organik.
Pendapatan merupakan hal penting bagi petani uutuk membeli dan
mendapatkan suatu barang. Semakin tinggi pendapatan seseorang semakin tinggi pula
pengeluaran uutuk mencukupi suatu kebutuhan. Dalam penelitian tersebut sebagian
besar masyarakat menyatakan biasa saja sebesar 68,33% bahwa pendapatan dapat
mempengaruhi terhadap pembelian pupuk, sebesar 15% rnenyatakan setuju, dan
mengatakan tidak berpengaruh sebesar 16,66%.
Kualitas pupuk organik yang bagus akan mempengaruhi masyarakat dalam
menggunakan pupuk organik. Sebesar 8,33% masyarakat menyatakan setuju bahwa
kualitas pupuk organik dapat mempengaruhi proses keputusan konsumen dalam
melakukan pembelian pupuk, sebesar 70% menyatakan biasa saja bahwa kualitas
pupuk organik dapat mempengaruhi proses keputusan pembdian, dan hanya 21,66%
yang menyatakan tidak setuju bahwa kualitas pupuk organik dapat mempengaruhi
proses keputusan pembelian.
5.1.1.3. Komponcn Ketiga
Komponen utama ketiga terdiri dari tingkat pendidikan (X2), kepemilikan
lahan (XS), tempat pembelian (X7) dan manfaat pupuk organik (X13) yang
berkorelasi positif. Faktor tersebut memberikan kontribusi keragaman data sebesar
12,128 persen. Faktor tersebut yang mempengaruhi proses keputusan pembelian
pupuk organik.
56
Berdasarkan temuan di lapangan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi
masyarakat dalam menggunakan pupuk organik adalah tingkat pendidikan. Sebagian
besar masyarakat menyatakan biasa saja sebesar 55%, menyatakan setuju sebesar
13,33%, dan menyatakan tidak setuju sebesar 31,66% bahwa tingkat pendidikan
dapat mempengaruhi terhadap proses keputusan pembelian pupuk.
Kepemilikan lahan pertanian akan mempengaruhi pula terhadap masyarakat
dalam melakukan pembelian pupuk organik. Motivasi petarti penyewa, petani bagi
hasil, dan petani pemilik terhadap pembelian pupuk organik akan sangat berbeda
dalam hal pemberian pupuk pada lahan pertanianya. Sebesar 26,66% mengatakan
setuju bahwa kepemilikan lahan akan mempengaruhi masyarakat dalam
menggunakan pupuk organik, mengatakan biasa saja sebesar 50%, dan hanya 23,33%
yang mengatakan tidak setuju bahwa kepemilikan lahan akan mempengaruhi terhadap
proses pembelian pupuk.
Tempat pembelian pupuk organik dapat mempengaruhi pula terhadap
masyarakat dalam menggunakan pupuk organik. Tempat pembelian pupuk yang
dekat dan persediaan yang banyak akan memudahkan masyarakat dalam
menggunakan pupuk organik. Sebesar 11,66% mengatakain setuju bahwa tempat
pembelian pupuk dapat mempengaruhi terhadap pembelian pupuk, sebesar 66,66%
mengatakan biasa saja bahwa tempat pembelian pupuk dapat mempengaruhi terhadap
penggunaan pupuk, dan sebesar 21,66% yang mengatakan bahwa tempat pembelian
pupuk tidak dapat mempengarnhi terhadap penggunaan pupuk.
57
Berdasarkan temuan di lapangan bahwa masyarakat mengatakan setuju
18,33%, mengatakan biasa saja 56,66%, dan mengatakan tidak setuju 25% bahwa
manfaat pupuk organik dapat mempengaruhi terhadap pembelian pupuk. Semakin
banyak manfaat yang dihasilkan oleh pupuk organik maka akan semakin banyak pula
masyarakat dalam menggunakan pupuk tersebut. Faktor tersebut merupakan salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi masyarakat dalam melakukan proses keputusan
pembelian.
5.1.1.4. Komponen Keempat
Komponen utama keempat terdiri dari faktor informasi (X8) yang berkorelasi
positif dan memberikan kontribusi keragaman data sebesar 9,207 persen. Faktor
tersebut yang mempengaruhi proses keputusan pembelian pupuk.
Infom1asi tentang kandungan pupuk organik yang dipalmi oleh masyarakat
dapat mempengaruhi pula terhadap proses keputusan pembelian pupuk tersebut.
Sebesar 11,66% mengatakan setuju bahwa informasi tentang pupuk organik dapat
mempengaruhi terhadap proses keputusan pembelian, sebe8ar 68,33% mengatakan
biasa saja bahwa infonnasi tentang pupuk organik dapat mempengaruhi proses
keputusan pembelian, dan mengatakan tidak setuju sebesar 20% bahwa informasi
tentang pupuk dapat mempengaruhi terhadap proses keputusan pembelian pupuk
terse but.
Setelah mengetahui komponen utama dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya maka tahap terakhir yaitu mengetahui sejauh mana korelasi
58
terhadap keempat faktor tersebut melalui component transformation matrix. Jika
diperhatikau pada angka-angka diagonal pada component transformation matrix yang
terdapat pada lampiran 2, maka dapat diketahui bahwa antara komponen 1 dengan 1.
komponen 2 dengan 2. komponen 3 dengan 3. komponen 4 dengan 4 memiliki angka
di atas 0,5 (0,862, 0,811, 0,810 dan 0,894) ha! ini membuktikan bahwa keempat
faktor atau komponen yang terbentuk sudah tepat, karena mempunyai korelasi yang
tinggi.
5.2. Proses Keputusan Pembelian Pupnk Organik
Proses keputusan pembelian masyarakat dalan1 menggunakan pupuk organik
dilakukan melalui lima tahap, tahap pertama yaitu pengenalan kebutuhan. dimana,
masyarakat ditawari beberapa kebutuhan yang akan dipa!kai, tahap kedua yaitu
pencarian informasi tentang suatu produk, setelah mendapatkan berbagai informasi
maka tahap ketiga adalah mengevaluasi berbagai alternatif pilihan terhadap suatu
produk, tahap keempat adalah keputusan pembelian suatu produk yang diinginkan,
setelah melakukan pembelian maka tahap terakhir adalah perilaku pasca pembelian.
5.2.1. Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian pupuk organik oleh masyarakat dirnulai ketika petani mulai
merasakan dan mengenali adanya kebutuhan akan suatu produk pupuk organik.
Dengan menyadari adanya kebutuhan tersebut, masyarakat akan berusaha untuk
memenuhi kebutuhan yang mereka harapkan. Pada kondisi ini pondok pesantren dan
toko-toko pertanian harus mampu melihat kondisi yang diharapkan masyarakat
59
(petani), sehingga mampu menawarkan pupuk organik yang sesuai dengan keinginan
petani.
Berdasarkan temuan di lapangan bahwa manfaat yang dicari oleh masyarakat
dalam menggunakan pupuk organik adalah untuk menin;gkatkan hasil produksi
(36,66%), meningkatkan kualitas produksi (48,33%), mengurangi terkena hama
penyakit (10%), dan mempercepat pertumbuhan (5%). (Tabel 12)
Tabel 12. Manfaat Konsumen dalam Membeli Pupuk Organik
Manfaat
• Uniuk meningkatkan produksi pertanian " Untuk meningkatkan kualitas produksi " Untuk mengurangi terkena hama
penyakit " Lain-lain (Mero erce at ertumbuhan)
Jumlah Sumber: Data primer, diolah (2005)
5.2.2. Pencarian Informasi
Jurrilah (oran
22 29 6
3
60
Perseritase %)
36,66% 48,33%
10%
5%
100%
Setelah para petani mengetahui dan mengenali suatu kebutuhan , maka tahap
selanjutnya adalah pencarian informasi mengenai keunggulan dan keistimewaan
pupuk organik yang ingin dipergunakan pada lahan pertaniannya. Untuk mengetahui
tentang hal tersebut maka para petani harus menghubungi p·~kerja penyuluh sebagai
upaya dalam meningkatkan pengetahuan tentang pertanian. Para petani melakukan
konsultasi terhadap pekerja penyuluhan.
Setelah melakukan konsultasi terhadap pekerja penyuluh maka petani akan
mendapatkan berbagai infmmasi yang berkaitan dengan pertimian. Adapun informasi
60
yang didapat masyarakat Ciburial berasal dari berbagai sumber. Sumber informasi
mengenahi pupuk organik berasal dari pekerja penyuluh (36,66%), teman/tetangga
(26,66%), ketua kelompok tani (13,33%), saudara (8,33%), tuan tanah (10%), dan
radio (5%). Temuan di Japangan menunjukkan bahwa sumber informasi yang paling
banyak memberikan informasi tentang pupuk organik adalaih pekerja penyuluh dan
teman /tetangga sesarna petani. (Tabel 13)
Tabel 13. Sumber Informasi
. Jumlah Persentase
Sumber informasi tefltang pupuk organik (orang) (%) .
• Pekerja penyuluh 22 36,66% • Teman/ Tetangga 16 26,66% • Ketua kelompok tani 8 13,33% • Saudara 5 8,33% • Tuan tanah 6 10% • Lain-lain (Radio) 3 5%
Jumlah 60 100% Sumber : Data pnmer, d1olah (2005)
5.2.3. Evaluasi Alternatif
Tahap ini merupakan tahap dimana petani menggunakan pupuk organik dan
membuat pertimbangan nilai terbaik yang harus diambil petani dalam memenuhi
kebutuhan. Berdasarkan temuan di lapangan bahwa pupuk organik di Kampung
Ci burial relatif ban yak sehingga petani harus mempertimbangkan jenis pupuk organik
yang akan dijadikan pilihan altematif dalam pemakaian pupuk tersebut w1tuk lahan
pertanianya. Altematif pupuk organik yang banyak dipakai masyarakat adalah pupuk
61
kandang (56,66%), pupuk hijau/hijauan muda (20%), kompos (18,33%) dan pupuk
guano sebesar (5%). (Tabel 14)
Tabel 14. Altematif Pupuk Organik yang Dipakai
Pupuk organik yang dipakai masyarakat ' Jmnlah Persentase (orang) '
(%) ··. ,', ' ·.·· ·.· ' '
'• .. Pupuk kandang 34 56,66%
• Pupuk hijau 12 20% .. Kompos 11 18,33%
• Guano 3 5%
Jumlah 60 100%
Somber: Data primer, diolah (2005)
5.2.4. Keputusau Pembelian
Pada tahap ini petani mengambil keputusan mengenai proses keputusan
pembelian pupuk organik. Pembelian pupuk yang dilakukan oleh masyarakat Ciburial
dipengaruhi oleh pihak luar yang menyuruh masyarakat dalam membeli dan memilih
pupuk organik tersebut. (Tabel 15) Berdasarkan penelitian bahwa masyarakat
membeli pupuk organik atas dorongan dari pekerja penyuluh (35%), teman/tetangga
(25%), ketua kelompok tani (15%), saudara (13,33%), tuan tanah (11,66%).
Tabel 15. Pihak yang Mempengaruhi Penggtmaan Pupuk Organik
Siapa yang menyuruh llnda dalam ',
Jumlah . Persentllse '
memilih pupuk organik ' I (orang) ·.·. (%)'
'
• Peke1ja Penyuluh 21 35% • Teman/tetangga sesama petani 15 25% • Ketua kelompok tani 9 15% • Saudara 8 13,33% • Tuan tanah 7 11,66%
Jumlah 60 100%
Sumber: Data pnmer, d10lah (2005)
62
Berdasarkan temuan di lapangan bahwa tempat pembelian pupuk organik
merupakan salah satu penentu terhadap pembelian pupnk. Tempat pembelian pupnk
yang dilaknkan oleh masyarakat Ciburial relatif beragam. Berdasarkan hasil
penelitian bahwa masyarakat membeli pupnk organik untnk kegiatan pertaniannya di
toko-toko pertanian sebesar (31,66%), di pasar sebesar (3,33%), pondok pesantren
(60%), dan hanya (5%) yang membeli pupnk dari tetangganya. (Tabel 16)
Tabel 16. Tempat Pembelian Pupuk Organik
' •. • Junilah .· Persentase · Tempat pembelian pup11kotga11ik .···
.. . . . {orang) . (%) .
• Toko- toko pertanian 19 31,66% • Tetangga 3 5% • Pasar 2 3,33% D Pondok pesantren 36 60%
60 100% Sumber: Data primer, diolah (2005)
Sedangkan hasil penelitian tentang jenis pupnk organik di kampung Ciburial,
bahwa terdapat beberapa jenis pupnk organik yang dipakai pada lahan pertanianya
(Tabel 17). untnk menilai sejauh mana pengetahuan masyarakat tentang pupnk
organik, maka per!u dilihat berapa banyak jenis yang diketahui oleh masyarakat.
Banyaknya jenis pupuk organik di Ciburial mengakibatkan banyaknya pilihan pupnk
organik yang akan dipakai oleh masyarakat. Semakin banyak pilihan semakin
beragam persepsi dan sikap masyarakat dalam memilih dan menggunakan pupnk
tersebut.
63
Tabel 17. Jumlah Jenis Pupuk Organik
.
Jumlal1 pupuk organik yang ada di Jumlal1 ' Persentase Ci burial dan dipakai oleh masyarakat (orang)
I • • (%)
. · .
" 1-2 jenis 13 21,66%
• 3-4 jenis 37 61,66%
" 5-6 jenis 8 13,66% .. > (, ;Pn;o 2 3.33% -
Total 60 100% Sumber : Data prnuer, d10lah (2005)
5.2.5. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah petani melakukan pembelian pupuk organiik, maka mereka akan
mengevaluasi hasil pembelian pupuk tersebut. Hasil evaluasi pembelian itu dapat
berupa respon positif petani terhadap pupuk tersebut. Keyakinan sikap yang terbentuk
pada tahap ini akan mempengaruhi niat pembeli selanjutnya. Tanggapan masyaralrnt
terhadap pupuk organik relatifberagam. (Tabel 18)
Tabel 18. Tanggapan Masyarakat
Tru.lggapan petani terhadaj) pupuk or anik Sangat baik Baik Biasa saja/ sedang Tidak ada tan a an
Sumber : Data primer, diolah (2005)
Jumlah
Junuah (otan )
16 37 3 4 60
Persentase (%)
26,66% 61,66%
5% 6,66% 100%
Dari hasil penelitian tersebut maka peneliti dapat menyimpulkrui bahwa
tanggapan maupun respon masyarakat terhadap pupuk organik relatifbagus. Semakin
bagus respon masyarakat terhadap suatu produk akrui semakin tinggi tingkat
64
keinginan masyarakat dalam menggunakan produk pupuk organik tersebut. Respon
positif masyarakat terhadap pupuk organik akan mempengaruhi terhadap pemakaian
pupuk selanjutnya.
Tabel 19. Tahap-tahap Proses Keput11San Pembelian
Manfaat
Pengenalan kebntuhlln
Untuk meningkatkan kualitas roduksi
Pencarian Iilforinasi Sumber informasi Teman/tetangga dan peke1ja
en luhan Eyaluasi Alternatif
Alternatif pupuk organik yang Pupuk kandang di akai
Kep1ltusan pelllhelian
Pekeija penyuluhm1
Pondok Pesantren
Bagus/Baik
Berdasarkan hasil pembahasan bahwa tahap-tahap proses keputusan
pembelian pupuk organik dimulai ketika masyarakat mengenali akm1 manfaat pupuk
tersebut. Untuk mengetahui manfaat pupuk organik, maka masyarakat akan mencari
informasi yang berkaitan dengan pupuk tersebut. Adapun sumber informasi
mengenahi pupulc organik berasal dari teman dan pekerja penyuluhmi.
Setelah mendapatkan infonnasi, maka tahap selanjutnya masyarakat akan
menggunakan pupuk organik yang dipertimbangkan dengan melakukan pembelian
65
terhadap pupuk tersebut. Keputusan pembelian masyarakat terhadap pupuk tersebut
dipengaruhi oleh pekeija penyuluhan. Setelah melakukan pembelian terhadap pupuk
organik tersebut maka tahap terakhir yaitu menanggapi dan menilai pupuk tersebut
setelah menggunakannya pada lahan pertanian. Berdasarkan temuan di lapangan
bahwa tanggapan masyarakat terhadap pupuk organik relatif bagus sebagaimana
dijelaskan pada (Tabel 18).
5.3. Sikap Masyarakat terhadap Pupuk Organik
Untuk mengetahui sikap masyarakat terhadap penggunaan pupuk organik
maka peneliti hams mengetahui hal-hal yang dapat mempengaruhi masyarakat dalam
memutuskan suatu pembelian. Hal-ha! yang dapat mempengaruhi sikap masyarakat
dalan1 menggunakan pupuk organik adalah motivasi masyarakat dalam menggunakan
pupuk organik. Kebutuhan terhadap pupuk organik didoroug oleh kualitas pupuk
organik yang dipakai pada lahan pertaniannya. Sebagian besar motivasi petani dalarn
menggunakan pupuk organik adalah harga terjangkau (30%), mudah didapat
(16,66%), kualitasnya (48,33%), dan budaya (5%). (Tabel 20)
Tabel 20. Motivasi Awai dalam Menggunakan Pupuk Organik
.·· .
Jtunlah·•••• · .Persentase Moti'\!asi
. ·. ..
.· ··. (%) ·. .. (orang) • Harga terjangkau 18 30% • Mudah didapat 10 16,66% • Kualitas bagus 29 48,33% • Lain-lain (budaya) 3 5%
Jumlah 60 Lrno% Sumber: Data pnmer, diolah (2005)
66
Berdasarkan hasil penelitian bahwa timbulnya moti.vasi masyarakat dalam
menggunakan pupuk organik adalah harga, dimana pembelian pupuk organik oleh
masyarakat dipengamhi oleh harganya yang mural1 sebesar 30% dan sebagian Jagi
mengatakan bahwa pembelian pupuk tidak dipengaruhi oleh harganya yang murah
sebesar 70%.
Jarak pembelian pupuk dengan tempat tinggal masyarakat Ciburial relatif
dekat. Hal ini yang memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pupuk organik.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa masyarakat membeli pupuk dengan jarak kurang
dari 1 km sebesar (55%), I km sampai 5 km sebesar (38,33%), 6 km sampai IO km
sebesar (5%), dan hanya (1,66%) yang membeli pupuk lebih dari IO km. (Tabel 21)
Tabel 21. Jarak Pembelian Pupuk
·. ... ... Jumlah
.
Jarak pembelian pupuk • Pei"sentase
(orang) I (%) .·. ', ', , , ,
• < 1 km 33 55% • 1 km-5km 23 38,33% • 6km-10km 3 5% • >IO km I 1,66%
60 100%
Sumber: Data primer, diolah (2005)
Sedangkan berdasarkan kualitas pupuk organik yang dipakai untuk usaha
taninya. Masyarakat Ciburial mengatakan bahwa kualitas pupuk organik sangat bagus
sebesar 48,33%, bagus sebesar 40%, sedang sebesar 8,33%, dan hanya 3,33% dari
masyarakat yang mengatakan bahwa kualitas pupuk organik tidak bagus untuk
67
pe1ianian. Dari kualitas pupuk organik itulah timbul motivasi masyarakat dalam
menggunakan pupuk organik. (Tabel 22)
Tabel 22. Tanggapan Masyarakat
Tanggapan.masyarakatterhadap.kualitas I Jufulah •. · .. , . Persentase •·
pupuk organik . . {orang)··· .... {%) Sangat bagus 29 48,33% Bagus 24 40% Se dang 5 8,33% Tidak ba=s 2 3,33%
60 100% Sumber: Data plimer, diolah (2005)
Selain motivasi, tingkat konsultasi masyarakat terhadap pekerja penyuluhan
dapat mempengaruhi pula terhadap persepsi dan sikap masyarakat dalam
menggunakan pupuk organik tersebut. Seringnya masyarakat melakukan konsultasi
terhadap peke1ja penyuluh akan banyak mendapatkan informasi tentang pupuk
organik sehingga menimbulkan suatu persepsi dan sikap masyarakat yang dilanjutkan
dengan pengambilan keputusan untuk memakai pupuk organik tersebut.
Tingkat konsultasi masyarakat terhadap pekerja penyuluhan relatif beragam,
sebagian masyarakat mengatakan sangat sering (48,33%), jarang (21,66%), sering
(25%) dan tidak pernah sebesar ( 5%) seringnya masyarakat melakukan konsultasi
terhadap pekerja penyuluhan maka akan menambah pengetahuan tentang pe1ianian.
Seringnya konsultasi terhadap pekerja penyuluhan dapat memecahkan pula
persoalan-persoalan yang berkaitan dengan pertanian. (Tabel 23)
68
Tabel 23. Tingkat Konsultasi Masyarakat
Konsultasi terhadap pekerja penyuluhan Jumlah Persentase (otan~) (%)
Tidakpemah 3 5% Jarang 13 21,66% Sering 15 25% Sang:at sering: 29 48,33%
Jumlah 60 100% Sumber : Data primer, diolah (2005)
Seiingnya masyarakat melakukan konsultasi terhadap pekerja penyuluh akan
banyak memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh petani yang
berkaitan dengan kegiatan pertanian. Adapun masalah-masalah yang dilakukan
pekerja penyuluh terhadap masyarakat petani berkaitan dengan hama penyakit
sebesar (31,66%), teknologi budidaya sebesar (10%), permodalan dan manejemen
sebesar (11,66% ), dan pupuk dan pemupukan (46,66% ). (Tabel 24)
Tabel 24. Materi yang Diberikan Penyuluh
Materi/masalah•yang.diberikan.pekerja en !uh terhada etani
Sumber : Data primei-, diolah (2005)
Jumlah oran
19 6 7 28 60
Persentase (%)
31,66% 10%
11,66% 46,66% 100%
Berdasarkan temuan di lapangan bahwa konsultasi masyarakat mengenai
permasalahan-pennasalahan pertanian terhadap pekerja penyuluh selalu dapat
69
dipecahkan sebesar ( 61,66% ), kadang-kadang dapat dipecahkan sebesar (30% ), dan
tidak dapat dipecahkan sebesar (8,33%). (Tabel 25)
Tabel 25. Tanggapan Petani terhadap Penyuluh
Jumlah Sumber : Data primer, diolah (2005)
Jumlah orru1
37 18 5
60
Persen.tase (%
61,66% 30%
8,33% 100%
Persepsi dan sikap masyarakat yfillg bagus terhadap pupuk organik sangat
berpengaruh terhadap respon masyarakat. Respon masyarakat tersebut berupa
pembelian dan penggunaan pupuk orgruuk. Semakin tinggi respon masyarakat
terhadap suatu barang akan mempengruuhi persepsi yang; kemudian dilru1jutkan
dengan tindakan atau pembelian terhadap barang tersebut. Berdasarkan penelitian
bahwa respon masyarakat dalam menggunakan pupuk orgaillk sfillgat baik/bagus
(26,66%), baik/bagus (61,66%), biasa saja/sedang (5%), dan tidak ada tru1ggapan
(6,66%). (Tabel 18)
6.1. Kesimpulau
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti maka dapat
disimpulkan bahwa: Berdasarkan variabel utama yang dipertimbangkan petani adalah
motivasi pembelian, kualitas pupuk, informasi pupuk, pendapatan, tingkat
pendidikan, tempat pembelian, manfaat pupuk, kepemilikan lahan, dan luas lahan.
Analisis faktor metode ekstraksi analisis komponen utarna digunakan untuk
mengetahui keeratan hubungan antar beberapa faktor yang menjadi pertimbangan
responden sehingga menghasilkan empat komponen utama, komponen utarna pertama
terdiri dari motivasi pembelian pupuk dan luas lahan, komponen kedua terdiri dari
pendapata11 dan kualitas pupuk organik, komponen ketiga terdiri dari tingkat
pendidil(an, kepemilikan lahan, tempat pembelian pupuk., dan manfaat pupuk,
komponen keempat terdiri dari informasi pertanian.
Manfaat yang dicari oleh masyarakat tentang penggunaan pupuk organik
adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi. Sumber informasi dalam
menggunakan pupuk organik adalah pekerja penyuluhan dan tetangga. Sedangkan
altematif pupuk organik yang dipakai masyarakat Ciburial adalah pupuk kandang,
sedangkan pihak yang mempengaruhi terhadap penggunaan pupuk organik adalah
pekerja penyuluhan. Tempat pembelian pupuk organik adalah di Pondok Pesantren
dan toko pertanian, Sedangkan jumlah jenis pupuk organik di Ciburial sebanyak 3-4
macam, dan Tanggapan masyarakat terhadap penggunaan pupuk organik adalah baik.
71
Persepsi dan sikap masyarakat terhadap penggunaan pupuk organik relatif
bagus hal itu dipengaruhi oleh motivasi masyarakat dalam melakukan pembelian
terhadap pupuk tersebut. Adapun motivasi tersebut dipengaruhi oleh harga, kualitas
pupuk, kemudahan memperoleh pupuk, dan budaya. Berdasarkan temuan lapangan
bahwa harga yang te1jangkau dapat mempengarnhi sikap masyarakat dalam
menggunakan pupuk organik, kualitas pupuk organik sangat bagus dapat
mempengaruhi pula terhadap masyarakat dalam menggunakan pupuk organik, dan
kemudahan mendapatkan barang yang meliputi stock dan jarak pembelian pupuk
dapat mempengaruhi pula terhadap penggunaan pupuk. Selain itu tingkat konsultasi
masyarakat terhadap peke1ja penyuluhan, respon masyarakat dapat mempengaruhi
pula terhadap persepsi dan sikap masyarakat dalmn menggunakan pupuk organik
terse but.
6.2. Saran
l. Dalam upaya mempengaruhi keputusan pembelian petani terhadap pupuk
organik maka pihak produsen ym1g bersangkutar1 harus memperhatikan
kualitas, kemudahan mendapatkan barang, dan hm·ga sehingga memudahkan
petani dalam melakukan kegiatan usaha taninya.
2. Agar kegiatan usahataninya bisa be1jalan lancar matka pemerintal1 setempat
harus memperbaiki fasilitas transp01iasi baik jalan raya maupun kendaraan
yang mengangkut hasil pertanian dengan didukung oleh masyarakat dalam
mewujudkan usaha tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Dirgagunasa, Singgih. Pengantar Psikologi, (Jakarta: Sumber Widya, 1993),Cet.Ke-4
Engel, et.al., Perilaku Konsumen. Jilid I, Edisi Keenam, (Jaka1ia: Binapura Aksara, 1994)
Herujito,Yayat M. Dasar-dasar manajemen, (Jakarta: PT. Grasindo,2001)
Handoko, Ir. Dr. Klimatologi dasar "Landasan Pernahaman Fisika Atrnosfu dan Unsur-Unsur Iklirn". (Bogor: Pustaka Jaya, 1993)
Hardjowigeno, Sarwono. llmu Tanah, (Bogor: Akadernika Pressindo, 1995), Cet. Ke-4
Kotler, Philip. Manajemen pemasaran ( Edisi Milleniurn I). (Jakarta : Prenhellindo, Th2000)
Murbandono Hs, L. Membuat Kompos .(Jakarta : Swadaya. 1988)
Paul Peter, J. Olson, Jerry C. Consumer Behavior (Perilaku. Konsumen dan Strategi Pernasaran) edisi ke-4.jilid I, (Jakarta: Erlangga 1999)
PTPN VIII Rancabali, Data Monografi Des a Alam Endah, Rancabali 2005.
Sabri, M. Ali Yusuf. Pengantar Psikologi dan Perkembangan, (Jakarta: Pedornan Ilmu J aya, 1993 ), Cet. Ke-1.
Sahidu, Sirojuddin. Ir. Kotoran Ternak Sebagai Sumber Energi. (Jakarta : Dawarucci Press,1983)
Santoso, Singgih, Buku latihan SPSS Statistik Multivariat. (Jakarta : PT. Elex Media Kornputindo, 2002)
Saiwono, Sarlinto Wirawai1 Pengantar Psikologi Umum, (Jakarta: Bulan Bintang, 1991), Cet, Ke-6.
Setyarnidjaja, Djoehana.M.Ed. Pupuk dan Pemupukan (Jakaita : CV. Simplex, 1986)
Sevilla, Consuello G., et.al. Pengantar Metode Penelitian. (Jakarta : Universitas Indonesia (UI- Press), 1993)
73
Slameto, Be/ajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Reineka Cipta, 1995), Cet. Ke-3.
Soeminto, Bagyo."Pupuk-Pupuk OrganikAlam". (Jakarta: CV.Karya Indah 1983).
Sosrosoedirjo, R.soeroto.et.al. "flmu Memupuk II". (Jakarta : CV .Y asaguna, 1990)
Sugiono, Dr. Metode Penelitian Bisnis. (Jakarta: Alfabeta, 1999)
Suparmoko, M. Metode Penelitian Praktis. (Yogyakarta : BPFE. 1986)
Lampiran 1. Daftar Kuesioner 74
Nama responden Tanggal wawancara Daerah I tempat penelitian : Kampung Ciburial, Bandung, Jawa - Barat
A. Bubuhkan tanda silang (X) pada no pilihan jawaban anda
1. Berapa umur anda ? a.< 25 tahun b. 26- 40 tahun c. 41- 50 tahun d. > 50tahun
2. Tingkat pendidikan yang dicapai? a. SD (sekolah dasar) b. SMP (sekolah menengah pertama) c. SMA (sekolah menengah atas) d. Akademi/Perguruaan Tinggi
3. Apakah status anda? a. Pemilik tanah b. Petani penyewa c. Penyewa bagi (bagi hasil) d. Lain-lain (sebutkan)
4. Berapa jnmlah keseluruhan lahan pertanian anda? a. < 0,5 hektar b. 0,5 -1,4 hektar c. 1,5 - 2 hektar d. > 2 hektar
5. Jenis tanaman apa yang anda budidayakan/tanam? a. Sayuran b. Padi c. Buah d. Bunga
6. Berapa jumlah keseluruhan hasil produksi pertanian anda selama 1 mus1m panen? a. < 2 kwintal b. 3 - 4 kwintal c. 5 - 6 kwintal d. > 6 kwintal
7. Berapajumlah pendapatan anda selama satu kali musim panen? a.< 1 juta b. 1 - 3 juta c. 4-5 juta d. > 5 juta
8. Apakah anda pernah menghubungi pekerja penyuluhan selama ini? a. Tidak pernah b. Sangat jarang c. Sering (2 kali setiap bulan) d. Sangat sering (4 kali setiap bulan)
9. Apakal1 penyuluh dapat memecahkan permasalahan anda? a. Selalu dapat b. Kadang-kadang c. Tidak dapat
10. Materi atau persoalan apa yang se1ing diberikan oleh penyuluh tersebut? a. Hania penyakit b. Teknik/teknologi budidaya c. Pennodalan dan manajemen d.Pupuk
11. Jika anda memakai pupuk organik, alternatif pupuk apa yang anda pakai? a. Pupuk kandang b. Hijauan c. Guano d. Kompos
12. Dari manakah stm1ber informasi pupuk organik di peroleh pada waktu itu? a. Pekerja penyuluhan b. Teman I Tetangga sesama petani c. Ketua kelompok tani d. Saudara e. Tuan tanah f. Radio
13. Siapa yang menyuruh anda memakai pupuk organik? a. Pekerja penyuluhan b. Teman /tetangga sesama petani c. Ketua kelompok tani d. Saudara e. Tuan tanah
14. Apa motivasi anda memakai pupuk organik? a. Harganya terjangkau b. Mudal1 didapat c. Kualitas bagus d. Lain-lain (sebutkan)
75
15. Apakah menurut anda pemilihan pupuk organik dipengaruhi oleh harganya yang mural1?
a. Ya b. Tidak
16. Bagaimana kualitas pupuk organik menurut anda? a. Sangat bagus b. Bagus
17. Ada berapa jenis pupuk organik di Ciburial? a. l-2jenis b. 3-4 jenis c. 5-6 jenis d. > 6jenis.
18. Bagaimana tanggapan konsumen terhadap produk pupuk organik tersebut? a. Sangat baik b. Baik c. Biasa saja /sedang d. Tidak ada tanggapan
19. Manfaat apa yang dicari dalam melakukan pembelian pup1L1k organik? a. Untuk meningkatan kuantitas produksi b. Untuk meningkatm1 kualitas hasil produksi c. Untuk mengurm1gi terkena hama penyakit d. Lain-lain (sebutkm1)
20. Dimana anda membeli pupuk organik? a. Toko-toko pertanian b. Tetangga c. Pasar d. Lain-lain (sebutkan)
21. Berapa jarakuya dari tempat tinggal anda? a. <lkm b. 1 km-5 km c.6km-10km d. > 10 km
76
22. Apakah tempat pembelian pupuk tersebut merupakan penentu terhadap pemalcaian pupuk orgm1ik?
a. Ya b. Tidak
No 1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11 11
12 13 14
77
B. Penilaian konsumen terhadap pupuk organik
Diantara atribut berik:ut, apakah yang mempengaruh:i persepsi dan sikap anda dalam mengunakan dan membeli pupuk organik? Beri penilaian anda dengan tanda silang (X). I. Sangat tidak berpengaruh 2. Tidak berpengaruh 3. Netral/Biasa saja 4. Berpengaruh 5. Sangat berpengarnh
Indikator Umur Sangat tidak beroengarnh Tingkat uendidikan Sangat tidak beroengaruh Motivasi Sangat tidak bemengaruh Mengikuti Sangat tidak berpengarnh uelatihan Kepemilikan tanah Sa11gat tidak berpe11garuh Pendauatan Sangat tidak berpengaruh Kualitas uuuuk Sangat tidak bemengaruh Manfaat pupuk Sangat tidak berpengaruh Mudah diperoleh Sangat tidak berpengaruh Hargapupuk Sangat tidak berpengaruh Informasi pupuk Sangat tidak bemengaruh Penyuluhan Sangat tidak berpengaruh uertanian Luas lal:lan Sangat tidak berpengarnh Infrnrmasi Sangat tidak bernengaruh Tempat pembelian Sangat tidak bemengaruh
1 2 3 •t 5
Skor: 1 Skor: 2 Skor: 3 Skor: 4 Skor: 5
Sangat beroengaruh Sangat berpengaruh Sangatberpengaruh Sangat berpengaruh
Sangat berpe11garuh Sangat bemengaruh Sangat bemengaruh Sangat bemengarnh Sangat berpengaruh Sangat berpengaruh Sangat beroengaruh Sangat berpengaruh
Sangat bemengarnh Sangat bernengaruh Sangat bemengaruh
1ctor Analysis KMO and Bartlett's Test
:aiser-Meyer-O!kin Measure of Sampling wequacy.
lartlett:s Test of )phelicity
Approx. Chi-Square df Sig.
,615
136,807
91
,001
tingkat u;nur --ndidikan
.nti-image Covarlan1 umur ,819 -,029 tingkat pendldikan -,029 ,807 motivasi -,099 ,055 mengikuti pelatihan ,004 ,013 kepemilikan lahan -,182 -, 101 pendapatan ,135 -, 113 tempat pembelian -,105 -,142 informasi pupuk ,144 ,044 mudah d-idapat ,041 -, 114 harga pupu!< -,012 ,009 luas lahan ,048 -,089 penyu!uhan pertani1 ,078 ,018 k.ualltas pupuk -,035 ,067 manfaat pupuk ,081 -,184
inti-image Correlatic umur ,5162 -,036 tingkat pendidtkan -,036 ,s24a
motivasi -,138 ,on mengikuti pelatihan ,006 ,017 kepemtlikan tahan -,234 -,130 pendapalan ,175 -,146 tempat pembelian -,137 -,186 informasi pupuk ,164 ,057 mudah didapat ,061 -, 173 ha.-ga pupuk -,015 ,012
luas lahan ,063 -, 118 penyu\uhan pertani ,102 ,023 kuaritas pupuk -,046 ,089 manfaat pupuk ,107 -,246
a. Measures of Sampling Adequacy(~JiSA)
motives! -,009 ,055
,648
,134
,032
-,087
,091
-,076
'153 -, 103
-, 122
,104
-,017
-,039
-, 138
,on ,sooa ,202
,046 -,127
,133
-,110
,258
-,143
-, 181 ,152
-,026
-,058
Anti-Image Matrices
mengikuti kepemmkan tempat ....,,.iatihan lahan Ian ,.,,,,......h..,lian
,004 -,182 ,135 -,105
,013 -, 101 -, 113 -,142
,134 ,032 -,087 ,091 ,673 -,019 -,036 -,033
-,019 ,742 -,002 -,032
-,036 -,002 ,727 ,001
-,033 -,032 ,001 ,723
,168 -,138 -, 161 -,040
-,028 ,062 ,155 '127 ,079 ,061 -,009 ,071
,097 -,035 ,101 ,218 -,017 -,Q{l1 ,015 -,095
-,182 -,115 -,122 ,079
,130 -, 138 ,146 -,111
,006 -,234 ,175 -, 137
,017 -,130 -,148 -,186 ,202 ,046 -,127 ,133
,689" -,027 -,051 -,047 -,027 ,686a -,085 -,044
-,051 -,085 ,5378 ,001
-,047 -,044 ,001 ,540"
,238 -,186 -,219 -,054
-,046 ,096 ,246 ,202
,109 ,080 -,012 ,094
,141 -,048 ,142 ,306 -,024 ·,002 ,021 -,131
-,265 -,159 -,171 '111 ,190 -, 191 ,205 -,157
informasi mudah penyuluhan kua!itas manfaat n.U"'"k didanat harna ,...,.....,,k Juas lahan -n=f<>nian ""~"' ououk
,144 ,041 -,012 ,048 ,078 -,035 ,081
,044 -, 114 ,009 -.oa9 ,018 ,007 -, 184 -,Q76 ,153 -. 103 -, 122 '104 -,017 -,039
,168 -,028 ,079 ,097 -,017 -,182 ,130
-,138 ,002 ,061 -,035 -,001 -, 115 -,138
-,161 ,155 -,009 '101 ,015 -,122 ,146
-,040 ,127 ,071 ,218 -,095 ,079 -, 111
,742 -,126 ,022 -,017 ,094 ,017 -,044
-, 126 ,544 -, 155 -,003 -, 164 ,152 ,099
,022 -,155 ,788 ,215 -,080 -,127 -,038
-,017 -,003 ,215 ,702 -,003 ,050 ,003 ,094 -,164 -,080 -,003 ,716 -,110 ,oae ,017 ,152 -, 127 ,050 -, 110 ,702 -,030
-.044 I ,099 -,038 ,003 ,oa8 -,030 ,697
,184 ,061 -,015 ,063 ,102 -,046 ,107
,057 -,173 ,012 -,118 ,023 ,089 -,246
-, 110 ,258 -,143 -, 181 ,152 -,026 -,058 ,238 -,046 ,109 ,141 -,024 -,265 ,190
-, 186 ,098 ,oao -,048 -,002 -,159 -, 191
-,219 ,246 -,012 ,142 ,021 -, 171 ,205
-,054 ,202 ,094 ,306 -, 131 '111 -,157 ,sssa -,198 ,028 -,023 ,129 ,024 -,061
-, 198 ,oosa -,237 -,005 -,264 ,246 '161 ,028 -,237 .485a ,288 -,106 -,170 -,051
-,023 -,005 ,288 ,602' -,004 ,072 ,004
,129 -,264 -,106 -,004 ,740" -,155 ,124
,024 ,246 -, 170 ,072 -, 155 ,5838 ·,043 -,061 ,161 -,051 ,004 ,124 -,043 ,647a
~
tctor Analysis KlllO and Bartlett's Test
~aiser~Meyer-Ol!tin Measure of Sampling 'dequacy. I ,624
rartlett'S Test Of ;phericity
Approx. Chi-Square df Sig.
~nti-image Covariar umur tingkat pendidikan motivasi mengikuti pelatihar kepemilikan lahan pendapatan tempat pembetian informasi pupuk mudah didapat 1uas tahan penyuluhan pertan kua!itas pupuk manfaat pupuk
~nti-tmage Corre!ati umur tingkat pendidikan n·10Wasi mengikuti pelatihar kepemilikan lahan pendapatan tempat pembelian informasi pupuk mudah didapat luas lahan penyuluhan pertan kualitas pupuk manfaat pupuk
124,847 78
,001
tingkat umur nAndidikan
,819 -,029 -,029 ,807 -,103 ,058
,006 ,012 -,183 -,102 ,135 -,113
-,105 -,144 ,144 ,044 ,041 -,119
,056 -,100 ,078 ,019
-,038 ,070 ,081 -,185 ,513' -,036
-,035 ,5132
-,140 ''" ,vov ,007 ,016
-,233 -,131
,175 -,147 -,138 -,188 ,185 ,057 ,059 -,175 ,o70 -,127 ,101 ,024
-,050 ,092 ,107 -,246
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Anti~image Matrices
mengikuti kepemilikan motivasi l"\J:>.latihan lahan '\.Qnd.aoatan
-,103 ,006 -,183 ,135
,056 ,012 -,102 -,113
,651 ,149 ,041 -,090
,149 ,681 -,025 -,035
,041 -,025 ,747 -,062 -,090 -,035 -,062 ,727
,103 -,041 -,038 ,002
-,075 ,168 -,141 -,161
,144 -,013 ,079 ,162
-,105 ,083 -,056 ,113
,095 -,009 ,005 ,014 ~,036 -,177 -,109 -,127
-,045 ,136 -,136 ,146
-,140 ,0071 -,233 ,175
,080 ·~!~ -,131 -,147 ........ '!), nco •on
11.C. I •"'"'' ,vvu -, .v ....
,222 ,703' -.036 -,050
,058 -,036 ,676' -,084
-,130 -,050 -,084 ,531' ,148 -,058 -,052 ,003
-,107 ,238 -,189 -,219
,233 -,021 ,121 ,251 -,147 ,115 -,074 ,152
,139 -,013 ,007 ,020 -,052 -,252 -,148 -,176 -,056 ,197 -,188 ,205
tern pat informasi mudah penyuluhan kualitas manfaat pembeHan nuouk didaoat luas lahan .-..:i.rtanian M~Uk ououk
-,105 ,144 ,041 ,056 ,078 -,038 ,081 -,144 ,044 -,119 -,100 ,019 ,070 -,185 ,103 -,075 '144 -,105 ,095 -,035 -,045
-,041 ,168 -,013 ,083 -,009 -,177 ,135 -,038 -,141 ,079 -,056 ,005 -,109 -,136 ,002 -, 161 ,162 ,113 ,014 -,127 ,146 ,730 -,042 ,151 ,219 -,089 ,094 -,109
-,042 ,743 -,129 -,025 ,097 ,021 -,043 ,151 -,129 ,576 ,046 -,193 ,138 ,097 ,219 -,025 ,045 ,766 ,021 ,095 ,014
-,089 ,097 -,193 ,021 ,724 -,128 ,085 ,094 ,021 ,138 ,095 -,128 ,723 -,037
-,109 -,043 ,097 ,014 ,085 -,037 ,699 -,136 ,185 ,059 ,070 ,101 -,050 ,107 -,186 ,057 -,175 -,127 ,024 ,092 -,246
HO ,,107 ?~' _ 1/J,7 1'0 -,052 -.000 ..~ ,_ ......... , ... ··-~
-,058 ,236 -,021 ,115 -,013 -,252 ,197 -,052 -,189 ,121 -,074 ,007 -,148 -,188 ,003 -,219 ,251 ,152 ,020 -,176 ,205 ,531 2 -,057 ,232 ,293 -,123 ,130 -,153
-,057 ,584a -,197 -,033 ,132 ,029 -,060 ,232 -,197 ,608' ,053 -,299 ,214 ,153 ,293 -,033 ,069 ,641a ,028 ,128 ,020
-,123 ,132 -,299 ,028 ,715' -,177 ,120 ,130 ,029 ,214 ,128 -,177 ,595' -,052
-,153 -,060 ,153 ,020 ,120 -,052 ,649"
~
Communalities
Initial Extraction umur 1,000 ,610 tingkat pendidikan 1,000 ,517 motivasi 1,000 ,622 mengikuti pelatihan 1,000 ,570 kepemilikan lahan 1,000 ,447 pendapa!an 1,000 ,663 tempat pembelian 1,000 ,576 informasi pupuk 1,000 ,616 mudah didapat 1,000 ,663 luas lahan 1,000 ,464 penyuluhan pertanian 1,000 ,476 kualttas pupuk 1,000 ,566 manfaat pupuk 1,000 ,543
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Total Variance Explained
Initial Eiaenvalues Extraction Sums of Sauared laadi~s Rotation Sums of Souared Loadin'"'"' Conioonent Total 0/o of Variance Cumulative o/o Total o/o of Variance Cumulative o/o Tola! 0/o of Variance Cumulative % 1 2,531 19,470 19,470 2,531 19,470 19,470 2,284 17,566 17,566 2 2,002 15,398 34,869 2,002 15,398 34,869 1,860 14,306 31,872 3 1,577 12,128 46,997 1,577 12,128 46,997 1,806 13,896 45,767 4 1,242 9,557 56,555 1,242 9,557 56,555 1,402 10,788 56,555 5 ,943 7,256 63,811 6 ,825 6,344 70,155 7 ,78-4 6,034 ?6,189
8 ,696 5,352 81,541 9 ,619 4,763 86,304 10 ,527 4,052 90,356 11 ,473 3,638 93,994 12 ,424 3,259 97,253 13 ,357 2,747 100,000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
~
··~··~=n
1 2 umur ,1$3 ,379 t!ngk.et pendldikan ,212 ,031
motivasi ,653 -,137 mengikutl pelal:Uian -,518 ,536 kepi:imi!ikan lahan ,497 ,383 pendapatan ,312 ,337 tempa! pembelian ,060 ,505
informasi pupuk ,455 -,287 mudah dldapat -,602 -,449
II.las lahan ,304 -,567 penyu\uhan perti;mian -,643 ,064 kualitas pupuk ,026 ,633 manfaat pupuk. ,576 ,026
ExtractiOn Method: Prlnelpal Component Analysis.
a. 4 components extracted.
Rotated Component Matrbt'
3 ,154 ,657
-,385 -,122
,221
-,383 ,552
-,016
,259 -,090 ,118
-,395
,459
Com ...... ~~t
1 2 umur ,208 ,069
tlngkat pendidlkan -,087 -,205 motivasi ,768 ,145 mengikuti pelatihan -,545 ,401 kepemilikan Iahan ,240 ,307 pendapatan ,120 ,690 tempat pembelian -,262 ,180 lnformasi pupuf: ,297 ,010 mudeb didapat -,535 -,546 luaslahan ,501 -,419 penyu!uhan pertanlan -,675 -,044
kuaHtas pupuk -,050 ,735
m~~!Sat pupuk ,346 -, 101
Extraction N'tSihod: Principal Component Analysis. Rotation Method: Vari:max with Kaiser Normalization.
a. Rotation converged in 13 iterations.
3 ,220 ,673
-,092
-,157
,541 ,049
,6$7
,198
-,178
-,160
-,129
-,083
,541
Component Transformation Matrix
Comnonent 1 2 3 1 ,862 ,173 ,450
2 -,263 ,811 ,331 3 -,305 -,487 ,810 4 -,308 ,274 ,177
Extraction Method: Principal ComponentAnalysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
4 .,($39
·"'" •, 165 -,015 ,064 ,551 ,000
,570
,178
-,206
,205 ,OSS
,006
4 -,714
'121 ,054
-,296
-,046
,437
-,171
,699
,217
,103
,037
-,127 ,030
4 ,155
-,405
-, 116
,894
= -
82
pnddikan motivasi pelatihan lahan Pendaptan lokasi Informasi Mud ah Harga Luas Pcnyuluhan Kualitas Manfaat
3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 4,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 4,00 2,00 3,00 3,00 4,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 4,00 4,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 3,00 2,00 4,00 2,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 2,00 3,00 2,00 3,00 2,00 4,00 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 4,00 2,00 3,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 4,00 2,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 4,00 4,00 2,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 4,00 3,00 2,00 3,00 4,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 2,00 3,00 2,00 2,00 4,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 3,00 2,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 2,00 4,00 2,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 2,00 4,00 2,00 4,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 4,00 4,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 4,00 4,00 4,00 3,00 4,00 3,00 3,00 4,00 3,00 2,00 3,00 2,00 2,00 4,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 2,00 4,00 4,00 2,00 4,00 3,00 2,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 2,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 2,00 2,00 2,00 3,00 2,00 4,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 4,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 3,00 2,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 2,00 2,00 4,00 4,00 3,00 4,00 2,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 2,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 4,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 4,00 4,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 3,00 3,00 2,00 4,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 2,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 4,00 4,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 4,00 4,00 2,00 3,00 4,00 4,00 4,00 4,00 3,00 3,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 4,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 2,00 4,00 4,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 2,00 3,00 3,00 4,00 4,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 4,00 2,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 4,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 4,00 3,00 2,00 4,00 2,00 4,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 4,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 3,00 2,00 3,00 4,00 3,00 4,00 2,00 4,00 4,00 2,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 2,00 4,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 3,00 3,00 2,00 4,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 3,00 4,00 3,00 2,00 2,00 2,00 3,00 4,00 2,00 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 4,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 2,00 4,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 4,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 4,00 3,00 3,00 4,00 3,00 4,00 2,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 4,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00
Lampiran 3. Susunan dan Kadar Unsur Hara Berbagai Jenis Pupuk Kandang 83
Persentase Kandungan Air dan Unsur Hara dalam Pupuk Kandang dari Beberapa Jenis Hewan
JENIS.HEWAN. EKSPERIMEN · -- -- --IliO-'', _1
__ - • .N · . .. 1'205 •·· . . K20 . . . ·. ··.. . .. -- -- :_ , --- 1,- -<-' · . ·.· .· .· ,' -',' ,'
Kuda Padat (Segar) 75 0,55 0,30 0,40
Cai ran 90 1,35 Trace 0,25
Keseluruhan 78 0,70 0,25 0,10
Sa pi Padat (Segar) 85 0,40 0,20 1,35
Cai ran 92 1,00 Trace 1,35
Keseluruhan 86 0,60 0,15 0,45
Kerb au Padat (Segar) 85 0,42 0,23 0,15
Ba bi Pad at 80 0,55 0,50 0,45
Cai ran 97 0,40 0,10 0,45
Keseluruhan 87 0,50 0,35 0,40
Domba Padat (segar) 60 0,75 0,50 0,45
Cai ran 85 1,35 0,05 2,10
Keseluruhan 68 0,95 0,35 1,00 i', ',' ,, '_, ','' ,' ',
< ; / ·.• ....•. · ..• · .. ·•.· ... J )' > < .< > •. ·.·.·····.·•··· Unggas: .
i . .• • .• •·. > . • •.. ·· •· .· .•• •• • . ,. . . <: .. :.( •. ·· ... ····.• · .... Ayam Keseluruhan 55 1,00 0,80 0,40
Padat (kerlnRI - 1,63 1,54 0.85
Bebek Padat (kerlng) - 1,00 1,54 0,85
Anrrsa Padat (kerlng) - 0,55 1,40 0,95
Meroati Padat (kering) - 1,76 1,78 1,00 Sumber: Supardt (1994), SoesrosoedtrdJO dkk.(t.t)
Lampiran 4. Proses pembuatan pupuk Bio One 84
Gambar 1. Proses Pembuatan Pupuk Organik Bio one
Gambar 2. Pengadukan Pupuk Bio One
Lampiran 5 matrik waktu penelitian 89
Matrik Reneana dim Waktu Penelitian
Penelitian dihaksanakiln pada No Uraian Penelitian bnlan/minggu Ket.
Maret April ; Mei :,
l 2 3 4 l ') ~ 3 4; 1 2 3 4
1. Persiapan penelitian -v i 2. Pra-survei ..J i
' 3. Konsultasi -v
4. Survey -v
5. Pemrumnulan data -v -v
6. Pengolahan dan -v -v analisis data
' 7. Penulisan laporan I -v -v -v -v
I
PETA KAMPUNG CIBURIAL DESA ALAMEl\JDAH KEC. RANCABALI KAB. BANDUNG
izl _j
16 ---13 A II
A K A N
J ,\
M p A N G
Datar Puspu
RW. 10
PP.Al !ttifaq
BARUTUNGGUL
I
UT ARA
../
CIASIN
MTs.ALIF
---·----------'------1--------lf! '----------·-
r------1----------------
KETERANGAN . • Jalan Propinsi e Ja!an yang n1sak 0 Balas R\V • Sungai ., rvlesjid
Pondok • MTs. AL!F
l(\V U.l Ml'.l<ARIJARU
UMDDUillDDlilUUUDUUU
c=i 1111 tc<·:YJ
90