eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/8684/1/180741711201104141.pdf · perpustakaan.uns.ac.id...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PEERENC
D3 TEK
CANAANO
KNIK SI
UNIVE
N STRUUTLET
2 L
H
I
IPIL GED
ERSITAS
SUR
UKTUR T DAN RLANTAI
Oleh :
Hissyam
8507048
DUNG F
S SEBEL
RAKART
2011
GEDUNRESTOI
FAKULT
LAS MAR
TA
NG FAC
TAS TEK
RET
CTORY
KNIK
Y
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pesatnya perkembangan dunia teknik sipil menuntut bangsa Indonesia untuk dapat
menghadapi segala kemajuan dan tantangan. Hal itu dapat terpenuhi apabila sumber
daya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia memiliki kualitas pendidikan yang tinggi,
Karena pendidikan merupakan sarana utama bagi kita untuk semakin siap
menghadapi perkembangan ini.
Dalam hal ini bangsa Indonesia telah menyediakan berbagai sarana guna memenuhi
sumber daya manusia yang berkualitas. Sehingga Program D III Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret sebagai salah satu lembaga pendidikan
dalam merealisasikan hal tersebut memberikan Tugas Akhir sebuah perencanaan
gedung bertingkat dengan maksud agar dapat menghasilkan tenaga yang bersumber
daya dan mampu bersaing dalam dunia kerja.
1.2. Maksud dan Tujuan
Dalam menghadapi pesatnya perkembangan jaman yang semakin modern dan
berteknologi, serta semakin derasnya arus globalisasi saat ini, sangat diperlukan
seorang teknisi yang berkualitas. Khususnya dalam ini adalah teknik sipil, sangat
diperlukan teknisi-teknisi yang menguasai ilmu dan keterampilan dalam bidangnya.
Program D III Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Surakarta sebagai lembaga pendidikan bertujuan untuk menghasilkan ahli teknik
yang berkualitas, bertanggungjawab, kreatif dalam menghadapi masa depan serta
dapat mensukseskan pembangunan nasional di Indonesia.
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Program D III Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Surakarta memberikan Tugas Akhir dengan maksud dan tujuan :
1. Mahasiswa dapat merencanakan suatu konstruksi bangunan yang sederhana
sampai bangunan bertingkat.
2. Mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pengetahuan, pengertian dan
pengalaman dalam merencanakan struktur gedung.
3. Mahasiswa diharapkan dapat memecahkan suatu masalah yang dihadapi dalam
perencanaan suatu struktur gedung.
1.3. Kriteria Perencanaan
1. Spesifikasi Bangunan
a. Fungsi Bangunan : Swalayan
b. Luas Bangunan : 954 m2
c. Jumlah Lantai : 2 lantai
d. Tinggi Lantai : 4,0 m
e. Konstruksi Atap : Rangka kuda-kuda baja
f. Penutup Atap : Genteng
g. Pondasi : Foot Plat
2. Spesifikasi Bahan
a. Mutu Baja Profil : BJ 37 ( σ leleh = 2400 kg/cm2 )
( σ ijin = 1600 kg/cm2 )
b. Mutu Beton (f’c) : 25 MPa
c. Mutu Baja Tulangan (fy) : Polos : 240 MPa.
Ulir : 360 Mpa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
1.4. Peraturan-Peraturan Yang Berlaku
a. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung SNI 03-2847-
2002.
b. Peraturan Beton Bertulang Indonesia ( PBBI 1971 ).
c. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung ( PPIUG 1983 ).
d. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung SNI 03-1729-
2002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
BAB 2
DASAR TEORI
2.1 Dasar Perencanaan
2.1.1 Jenis Pembebanan
Dalam merencanakan struktur suatu bangunan bertingkat, digunakan struktur yang
mampu mendukung berat sendiri, gaya angin, beban hidup maupun beban khusus
yang bekerja pada struktur bangunan tersebut.
Beban-beban yang bekerja pada struktur dihitung menurut Peraturan
Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983, beban - beban tersebut adalah :
1. Beban Mati (qd)
Beban mati adalah berat dari semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap,
termasuk segala unsur tambahan, penyelesaian–penyelesaian, mesin – mesin serta
peralatan tetap yang merupakan bagian tak terpisahkan dari gedung itu.Untuk
merencanakan gedung ini, beban mati yang terdiri dari berat sendiri bahan
bangunan dan komponen gedung adalah :
a) Bahan Bangunan :
1. Beton bertulang ........................................................................... 2400 kg/m3
2. Pasir basah ........ ......................................................................... 1800 kg/m3
3. Pasir kering ................................................................................ 1600 kg/m3
4. Beton biasa .................................................................................. 2200 kg/m3
b) Komponen Gedung :
1. Dinding pasangan batu merah setengah bata ............................... 250 kg/m3
2. Langit – langit dan dinding (termasuk rusuk – rusuknya, tanpa penggantung
langit-langit atau pengaku),terdiri dari :
- semen asbes (eternit) dengan tebal maximum 4 mm ................ 11 kg/m2
- kaca dengan tebal 3 – 4 mm ...................................................... 10 kg/m2
3. Penutup atap genteng dengan reng dan usuk ............................... . 50 kg/m2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Bab 2 Dasar Teori
4. Penutup lantai dari tegel, keramik dan beton (tanpa adukan)
per cm tebal ................................................................................. 24 kg/m2
5. Adukan semen per cm tebal ......................................................... 21 kg/m2
2. Beban Hidup (ql)
Beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghuni atau penggunaan
suatu gedung, termasuk beban – beban pada lantai yang berasal dari barang –
barang yang dapat berpindah, mesin – mesin serta peralatan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari gedung dan dapat diganti selama masa hidup
dari gedung itu, sehingga mengakibatkan perubahan pembebanan lantai dan atap
tersebut. Khususnya pada atap, beban hidup dapat termasuk beban yang berasal
dari air hujan (PPIUG 1983).
Beban hidup yang bekerja pada bangunan ini disesuaikan dengan rencana fungsi
bangunan tersebut. Beban hidup untuk bangunan gedung swalayan ini terdiri dari :
Beban atap .............................................................................................. 100 kg/m2
Beban tangga dan bordes ....................................................................... 300 kg/m2
Beban lantai untuk swalayan ................................................................. 250 kg/m2
Berhubung peluang untuk terjadi beban hidup penuh yang membebani semua
bagian dan semua unsur struktur pemikul secara serempak selama unsur gedung
tersebut adalah sangat kecil, maka pada perencanaan balok induk dan portal dari
sistem pemikul beban dari suatu struktur gedung, beban hidupnya dikalikan
dengan suatu koefisien reduksi yang nilainya tergantung pada penggunaan gedung
yang ditinjau, seperti diperlihatkan pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Koefisien reduksi beban hidup
Penggunaan Gedung Koefisien Beban Hidup untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Bab 2 Dasar Teori
Perencanaan Balok Induk • PERUMAHAN: Rumah sakit / Poliklinik • PENDIDIKAN: Sekolah, Ruang kuliah • PENYIMPANAN : Gudang, Perpustakaan • TANGGA : Perdagangan, penyimpanan
0,75
0,90
0,80
0,90
Sumber : PPIUG 1983
3. Beban Angin (W)
Beban Angin adalah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung
yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara (kg/m2).
Beban Angin ditentukan dengan menganggap adanya tekanan positif dan tekanan
negatif (hisapan), yang bekerja tegak lurus pada bidang yang ditinjau. Besarnya
tekanan positif dan negatif yang dinyatakan dalam kg/m2 ini ditentukan dengan
mengalikan tekanan tiup dengan koefisien – koefisien angin. Tekan tiup harus
diambil minimum 25 kg/m2, kecuali untuk daerah di laut dan di tepi laut sampai
sejauh 5 km dari tepi pantai. Pada daerah tersebut tekanan hisap diambil minimum
40 kg/m2. Untuk daerah didekat laut dan didaerah lain dimana terdapat kecepatan
angin lebih besar dari pada daerah tertentu,maka tekanan tiup (P) dapat dihitung
dengan menggunakan rumus :
P = 16
2V ( kg/m2 )
Di mana V adalah kecepatan angin dalam m/det, yang harus ditentukan oleh
instansi yang berwenang.
Sedangkan koefisien angin ( + berarti tekanan dan – berarti isapan ), untuk gedung
tertutup :
1. Dinding Vertikal
a) Di pihak angin ............................................................................... + 0,9
b) Di belakang angin .......................................................................... - 0,4
2. Atap segitiga dengan sudut kemiringan α
a) Di pihak angin : α < 65° ............................................................... 0,02 α - 0,4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Bab 2 Dasar Teori
65° < α < 90° ........................................................ + 0,9
b) Di belakang angin, untuk semua α ................................................ - 0,4
2.1.2. Sistem Bekerjanya Beban
Bekerjanya beban untuk bangunan bertingkat berlaku sistem gravitasi, yaitu
elemen struktur yang berada di atas akan membebani elemen struktur di
bawahnya, atau dengan kata lain elemen struktur yang mempunyai kekuatan lebih
besar akan menahan atau memikul elemen struktur yang mempunyai kekuatan
lebih kecil.
Dengan demikian sistem bekerjanya beban untuk elemen – elemen struktur
gedung bertingkat secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut : beban pelat
lantai didistribusikan terhadap balok anak dan balok portal, beban balok portal
didistribusikan ke kolom dan beban kolom kemudian diteruskan ke tanah dasar
melalui pondasi.
2.1.3. Provisi Keamanan
Dalam pedoman beton PPIUG 1983, struktur harus direncanakan untuk memiliki
cadangan kekuatan untuk memikul beban yang lebih tinggi dari beban normal.
Kapasitas cadangan ini mencakup faktor pembebanan (U), yaitu untuk
memperhitungkan pelampauan beban dan faktor reduksi (∅), yaitu untuk
memperhitungkan kurangnya mutu bahan di lapangan. Pelampauan beban dapat
terjadi akibat perubahan dari penggunaan untuk apa struktur direncanakan dan
penafsiran yang kurang tepat dalam memperhitungkan pembebanan. Sedang
kekurangan kekuatan dapat diakibatkan oleh variasi yang merugikan dari
kekuatan bahan, pengerjaan, dimensi, pengendalian dan tingkat pengawasan.
Tabel 2.2 Faktor Pembebanan U
No. KOMBINASI BEBAN FAKTOR U
1. D 1,4 D
2. D, L, A,R 1,2 D + 1,6 L + 0,5 (A atau R)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Bab 2 Dasar Teori
3. D,L,W, A, R 1,2 D + 1,0 L ± 1,6 W + 0,5 (A atau R)
4. D, W 0,9 D ± 1,6 W
5. D,L,E 1,2 D + 1,0 L ± 1,0 E
6. D,E 0,9 D ± 1,0 E
7. D,F 1,4 ( D + F )
8. D,T,L,A,R 1,2 ( D+ T ) + 1,6 L + 0,5 ( A atau R )
Sumber : SNI 03-2847-2002
Keterangan :
D = Beban mati
L = Beban hidup
W = Beban angin
A = Beban atap
R = Beban air hujan
E = Beban gempa
T = Pengaruh kombinasi suhu, rangkak, susut dan perbedaan penurunan
F = Beban akibat berat dan tekanan fluida yang diketahui dengan baik berat
jenis dan tinggi maksimumnya yang terkontrol.
Tabel 2.3 Faktor Reduksi Kekuatan ∅
No Kondisi gaya Faktor reduksi (∅)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Bab 2 Dasar Teori
1.
2.
3.
4.
Lentur, tanpa beban aksial
Beban aksial, dan beban aksial dengan
lentur :
a. Aksial tarik dan aksial tarik dengan
lentur
b. Aksial tekan dan aksial tekan dengan
lentur :
• Komponen struktur dengan tulangan
spiral
• Komponen struktur lainnya
Geser dan torsi
Tumpuan beton
0,80
0,8
0,7
0,65
0,75
0,65
Sumber : SNI 03-2847-2002
Karena kandungan agregat kasar untuk beton struktural seringkali berisi agregat
kasar berukuran diameter lebih dari 2 cm, maka diperlukan adanya jarak tulangan
minimum agar campuran beton basah dapat melewati tulangan baja tanpa terjadi
pemisahan material sehingga timbul rongga-rongga pada beton. Sedang untuk
melindungi dari karat dan kehilangan kekuatannya dalam kasus kebakaran, maka
diperlukan adanya tebal selimut beton minimum.
Beberapa persyaratan utama pada SNI 03-2847-2002 adalah sebagai berikut :
a. Jarak bersih antara tulangan sejajar yang selapis tidak boleh kurang dari db
atau 25 mm, dimana db adalah diameter tulangan.
b. Jika tulangan sejajar tersebut diletakkan dalam dua lapis atau lebih, tulangan
pada lapisan atas harus diletakkan tepat diatas tulangan di bawahnya dengan
jarak bersih tidak boleh kurang dari 25 mm.
Tebal selimut beton minimum untuk beton yang dicor setempat adalah:
a) Untuk pelat dan dinding = 20 mm
b) Untuk balok dan kolom = 40 mm
c) Beton yang berhubungan langsung dengan tanah atau cuaca = 50 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Bab 2 Dasar Teori
2.2. Perencanaan Atap
2.2.1. Perencanaan Kuda-Kuda
1. Pembebanan
Pada perencanaan atap ini, beban yang bekerja adalah :
a. Beban mati
b. Beban hidup
c. Beban angin
2. Asumsi Perletakan
a. Tumpuan sebelah kiri adalah Sendi.
b. Tumpuan sebelah kanan adalah Rol..
3. Analisa struktur menggunakan program SAP 2000.
4. Perencanaan tampang menggunakan peraturan PPBBI 1984.
5. Perhitungan profil kuda-kuda
a. Batang tarik
ijinmakFnσρ
=
( ) 22 /1600/240032 cmkgcmkglijin ==×= σσ
Fbruto = 1,15 x Fn ……( < F Profil )
Dengan syarat σ terjadi ≤ 0,75 σ ijin
σ terjadi = Fprofilmak.85.0ρ
c. Batang tekan
Ag perlu = Fy
Pmak
An perlu = 0,85.Ag
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Bab 2 Dasar Teori
Fyth
w
300=
EFy
rlKcπ
λ .=
Apabila = λc ≤ 0,25 ω = 1
0,25 < λc < 1 ω 0,67λ-1,6
1,43 c
=
λc ≥ 1,2 ω 2c1,25. λ=
)...2,1( tdFuRn φφ =
RnPn
φ=
ωFyFcr =
FyAgPn ..φφ =
PPn >φ
2.2.2. Perhitungan Alat Sambung
Alat sambung yang digunakan adalah baut. Dalam PPBBI 1984 pasal 8.2 butir 1
dijelaskan bahwa tegangan-tegangan yang diijinkan dalam menghitung kekuatan
baut-baut adalah sebagai berikut :
a.Tegangan geser yang diijinkan
Teg. Geser = 0,6 . σ ijin
b.Tegangan tumpuan yang diijinkan
Teg. tumpuan = 1,5 . σ ijin
c.Tebal pelat sambung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Bab 2 Dasar Teori
δ = 0,625 d
d.Kekuatan baut
• Pgeser = 2 . ¼ . π . d 2 . τgeser
• Pdesak = δ . d . τtumpuan
Untuk menentukan jumlah baut tiap sambungan menggunakan kekuatan baut
terhadap tegangan geser atau desak yang memiliki hasil lebih kecil dengan cara
beban maksimal yang ditahan oleh batang dibagi dengan kekuatan baut yang
terkecil.
Jarak antar baut ditentukan dengan rumus :
• 2,5 d ≤ S ≤ 7 d
• 2,5 d ≤ u ≤ 7 d
• 1,5 d ≤ S1 ≤ 3 d
Dimana :
d = diameter alat sambungan
s = jarak antar baut arah Horisontal
u = jarak antar baut arah Vertikal
s1 = jarak antar baut dengan tepi sambungan
2.3. Perencanaan Tangga
1. Pembebanan :
Beban mati
Beban hidup : 200 kg/m2
2. Asumsi Perletakan
Tumpuan bawah adalah Jepit.
Tumpuan tengah adalah Sendi.
Tumpuan atas adalah Jepit.
3. Analisa struktur menggunakan program SAP 2000.
4. Perencanaan tampang menggunakan peraturan SNI 03-2847-2002.
Perhitungan untuk penulangan tangga :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Bab 2 Dasar Teori
Mn = Φ
Mu
Dimana Φ = 0.8
Mcf
fy'.85.0
=
Rn 2.dbMn
=
ρ = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
fy2.m.Rn11
m1
ρb = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+ fyfy
fc600
600...85.0 β
ρmax = 0.75 . ρb
ρmin < ρ < ρmaks tulangan tunggal
ρ < ρmin dipakai ρmin = 0.0025
As = ρ ada . b . d
φ
un
MM =
dimana, 80,0=φ
m =c
y
xff
'85,0
Rn = 2bxdM n
ρ = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
fy2.m.Rn11
m1
ρb = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+ fyfy
fc600
600...85.0 β
ρmax = 0.75 . ρb
ρmin < ρ < ρmaks tulangan tunggal
ρ < ρmin dipakai ρmin = 0.0025
As = ρ ada . b .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Bab 2 Dasar Teori
Luas tampang tulangan
As = xbxdρ 2.4. Perencanaan Plat Lantai
1. Pembebanan :
Beban mati
Beban hidup : 250 kg/m2
2. Asumsi Perletakan : jepit penuh
3. Analisa struktur menggunakan tabel 13.3.2 PPIUG 1983.
4. Perencanaan tampang menggunakan peraturan PBI 1971.
Penulangan lentur dihitung analisa tulangan tunggal dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
Mn = Φ
Mu
Dimana Φ = 0.8
Mcf
fy'.85.0
=
Rn 2.dbMn
=
ρ = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
fy2.m.Rn11
m1
ρb = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+ fyfy
fc600
600...85.0 β
ρmax = 0.75 . ρb
ρmin < ρ < ρmaks tulangan tunggal
ρ < ρmin dipakai ρmin = 0.0025
As = ρ ada . b .
Luas tampang tulangan
As = xbxdρ
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Bab 2 Dasar Teori
2.5. Perencanaan Balok
1. Pembebanan :
Beban mati
Beban hidup : 250 kg/m2
2. Asumsi Perletakan : sendi sendi
3. Analisa struktur menggunakan program SAP 2000.
4. Perencanaan tampang menggunakan peraturan SNI 03-2847-2002.
a. Perhitungan tulangan lentur :
φ
un
MM =
dimana, 80,0=φ
m =c
y
xff
'85,0
Rn = 2bxdM n
ρ = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
fy2.m.Rn11
m1
ρb = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+ fyfy
fc600
600...85.0 β
ρmax = 0.75 . ρb
ρ min = fy4,1
ρmin < ρ < ρmaks tulangan tunggal
ρ < ρmin dipakai ρmin = fy4,1
ρ > ρmax tulangan rangkap
b. Perhitungan tulangan geser :
∅ = 0,75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Bab 2 Dasar Teori
Vc = xbxdcfx '61
∅ Vc = 0,75 x Vc
Vu ≤ 0,5 ∅ Vc
(perlu tulangan geser)
Vu > Ф.Vc
(perlu tulangan geser)
∅.Vc ≤ Vu ≤ 3 ∅ Vc
(perlu tulangan geser)
0,5. Ф.Vc < Vu < Ф.Vc
(perlu tulangan geser)
Vs perlu = Vu – Vc
( pilih tulangan terpasang )
Vs ada = S
dfyAv )..(
( pakai Vs perlu )
Tetapi jika terjadi Vu < Ø Vc, tidak perlu tulangan geser , tetapi hanya tulangan
geser praktis.
2.6. .Perencanaan Portal
1. Pembebanan :
Beban mati
Beban hidup : 250 kg/m2
2. Asumsi Perletakan
Jepit pada kaki portal.
Bebas pada titik yang lain
3. Analisa struktur menggunakan program SAP 2000.
4. Perencanaan tampang menggunakan peraturan SNI 03-2847-2002.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Bab 2 Dasar Teori
a. Perhitungan tulangan lentur :
φu
nM
M =
dimana, 80,0=φ
m =c
y
xff
'85,0
Rn = 2bxdM n
ρ = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
fy2.m.Rn11
m1
ρb = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+ fyfy
fc600
600...85.0 β
ρmax = 0.75 . ρb
ρ min = fy1,4
ρmin < ρ < ρmaks tulangan tunggal
ρ < ρmin dipakai ρmin = fy4,1 =
3604,1 = 0,0038
b. Perhitungan tulangan geser :
∅ = 0,75
Vc = xbxdcfx '61
∅ Vc = 0,75 x Vc
∅.Vc ≤ Vu ≤ 3 ∅ Vc
( perlu tulangan geser )
Vs perlu = Vu – Vc
( pilih tulangan terpasang )
Vs ada = S
dfyAv )..(
( pakai Vs perlu )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Bab 2 Dasar Teori
Tetapi jika terjadi Vu < Ø Vc, maka harus selalu dipasang tulangan geser
minimum, kecuali untuk :
1. Pelat dan fondasi telapak.
2. Konstruksi pelat perusuk.
3. Balok dengan tinggi total yang tidak lebih dari nilai terbesar di antara 250
mm, 2,5 kali tebal sayap atau 0,5 kali lebar badan.
2.7. Perencanaan Kolom
1. Pembebanan : Beban aksial dan momen dari analisa struktur balok,plat lantai
,dan atap akibat beban mati dan beban hidup
2. Analisa struktur menggunakan program SAP 2000
a. Perhitungan tulangan lentur kolom
Pnperlu = φPu
Dimana Ø = 0,75
e = PuMu
e min = 0,1.h
cb = dfy
.600
600+
ab = β1 x cb
Pnb = 0,85.f’c.ab.b
Pnperlu = φPu ; Agcf .'.1,0
Pnperlu = φPu
Pnperlu < Pnb → analisis keruntuhan tarik
a = bcf
Pn.'.85,0
As = ( )'22
ddfy
aehPnperlu
−
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −−
luas tulangan penampang minimum:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Bab 2 Dasar Teori
Ast = 1 % Ag
Sehingga, As = As’
As = 2
Ast
Menghitung jumlah tulangan
n = 2)16.(.4
1 πAS
b. Perhitungan tulangan geser kolom
Vc = dbcfAg
Pu ..6'
.141 ⎟⎟
⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+
Ø Vc
0,5 Ø Vc
Vu < 0,5 Ø Vc => tanpa diperlukan tulangan geser.
2.8. Perencanaan Pondasi
1. Pembebanan : Beban aksial dan momen dari analisa struktur portal akibat
beban mati dan beban hidup
2. Perencanaan tampang menggunakan peraturan SNI 03-2847-2002
qada = Ap
qu = 1,3 cNc + qNq + 0,4 γ B Nγ
qijin = qu / SF
qada ≤ qijin ................ (aman)
a. Perhitungan tulangan lentur :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Bab 2 Dasar Teori
Mu = ½ . qu . t2
m =c
y
xff
'85,0
Rn = 2bxdM n
ρ = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
fy2.m.Rn11
m1
ρb = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+ fyfy
fc600
600...85.0 β
ρmax = 0.75 . ρb
ρmin < ρ < ρmaks tulangan tunggal
ρ < ρmin dipakai ρmin = fy4,1 =
3604,1 = 0,0038
As = ρ ada . b . d
Luas tampang tulangan
As = Jumlah tungan x Luas
b. Perhitungan tulangan geser :
∅ = 0,75
Vc = xbxdcfx '61
∅ Vc = 0,75 x Vc
∅.Vc ≤ Vu ≤ 3 ∅ Vc
( perlu tulangan geser )
Vs perlu = Vu – Vc
( pilih tulangan terpasang )
Vs ada = S
dfyAv )..(
( pakai Vs perlu )
Tetapi jika terjadi Vu < Ø Vc, maka harus selalu dipasang tulangan geser
minimum, kecuali untuk :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Bab 2 Dasar Teori
1. Pelat dan fondasi telapak.
2. Konstruksi pelat perusuk.
3. Balok dengan tinggi total yang tidak lebih dari nilai terbesar di antara 250
mm, 2,5 kali tebal sayap atau 0,5 kali lebar badan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
BAB 3
PERENCANAAN ATAP
3.1. Rencana Atap
Gambar 3.1. Rencana Atap
Keterangan :
KU = Kuda-kuda utama G = Gording
KT = Kuda-kuda trapesium N = Nok
SK = Setengah kuda-kuda utama L = Lisplank
TS = Track Stank JL = Jurai Luar
JD = Jurai Dalam
KT
GSK 1
J
KU
N L
J
J
J
TS TS TS
KU
KU
KU
SK 1
G
G
G GGG
G
KT
L
L
L
375.0 375.0 400.0 400.0 400.0 375.0375.0
500.
050
0.0
500.
0
1500
.0
2700.0
N
L L
LL
JD JD
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2323
Dasar Perencanaan
Secara umum data yang digunakan untuk perhitungan rencana atap adalah sebagai
berikut :
a. Bentuk rangka kuda-kuda : seperti tergambar.
b. Jarak antar kuda-kuda : 4 m
c. Kemiringan atap (α) : 30°
d. Bahan gording : baja profil lip channels ( ).
e. Bahan rangka kuda-kuda : baja profil double siku sama kaki (⎦⎣).
f. Bahan penutup atap : genteng.
g. Alat sambung : baut-mur.
h. Jarak antar gording : 1,875 m
i. Bentuk atap : limasan.
j. Mutu baja profil : Bj-37 ( σ ijin = 1600 kg/cm2 )
( σ leleh = 2400 kg/cm2 )
3.2. Perencanaan Gording
3.3.1. Perencanaan Pembebanan
Dicoba menggunakan gording dengan dimensi baja profil tipe lip channels/ kanal
kait ( ) 150 x 75 x 20 x 4,5 pada perencanaan kuda- kuda dengan data sebagai
berikut :
a. Berat gording = 11 kg/m.
b. Ix = 489 cm4.
c. Iy = 99,2 cm4.
d. h = 150 mm
e. b = 75 mm
f. ts = 4,5 mm
g. tb = 4,5 mm
h. Zx = 65,2 cm3.
i. Zy = 19,8 cm3.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2424
Kemiringan atap (α) = 30°.
Jarak antar gording (s) = 2,165 m.
Jarak antar kuda-kuda utama = 4 m.
Jarak antara KU dengan KT = 3,75 m.
Pembebanan berdasarkan SNI 03-1727-1989, sebagai berikut :
a. Berat penutup atap = 50 kg/m2.
b. Beban angin = 25 kg/m2.
c. Berat hidup (pekerja) = 100 kg.
d. Berat penggantung dan plafond = 18 kg/m2
3.3.2. Perhitungan Pembebanan
3.1.1 Beban Mati (titik)
Berat gording = 11 kg/m
Berat penutup atap = ( 2,165 x 50 ) = 93,75 kg/m
Berat plafon = ( 1,5 x 18 ) = 27 kg/m
q = 146,25 kg/m
qx = q sin α = 146,25 x sin 30° = 73,13 kg/m.
qy = q cos α = 146,25 x cos 30° = 126,66 kg/m.
Mx1 = 1/8 . qy . L2 = 1/8 x 126,66 x (4,00)2 = 228,198 kgm.
My1 = 1/8 . qx . L2 = 1/8 x 73,13 x (4,00)2 = 146,26 kgm.
3.1.2 Beban hidup
y
α
q qy
qx
x
+
y
α
PPy
Px
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2525
P diambil sebesar 100 kg.
Px = P sin α = 100 x sin 30° = 50 kg.
Py = P cos α = 100 x cos 30° = 86,603 kg.
Mx2 = 1/4 . Py . L = 1/4 x 86,603 x 4,00 = 86,603 kgm.
My2 = 1/4 . Px . L = 1/4 x 50 x 4,00 = 50 kgm.
3.1.3 Beban angin
TEKAN HISAP
Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2.
Koefisien kemiringan atap (α) = 30°.
1) Koefisien angin tekan = (0,02α – 0,4) = 0,2
2) Koefisien angin hisap = – 0,4
Beban angin :
1) Angin tekan (W1) = koef. Angin tekan x beban angin x 1/2 x (s1+s2)
= 0,2 x 25 x ½ x (2,165+2,165) = 10,825 kg/m.
2) Angin hisap (W2) = koef. Angin hisap x beban angin x 1/2 x (s1+s2)
= – 0,4 x 25 x ½ x (2,165+2,165) = -21,65 kg/m.
Beban yang bekerja pada sumbu x, maka hanya ada harga Mx :
1) Mx (tekan) = 1/8 . W1 . L2 = 1/8 x 9,375 x (4,00)2 = 21,65 kgm.
2) Mx (hisap) = 1/8 . W2 . L2 = 1/8 x -18,75 x (4,00)2 = -43,3 kgm.
Tabel 3.1. Kombinasi Gaya Dalam pada Gording
Momen Beban Mati
Beban Hidup
Beban Angin Kombinasi Tekan Hisap Maksimum Minimum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2626
Mx
My
253,32
146,26
86,603
50
21,65
-
-43,3
-
459,57
255,512
407,91
255,512
3.3.3. Kontrol Terhadap Tegangan
Kontrol terhadap momen Maximum
Mx = 459,57 kgm = 45957 kgcm.
My = 255,512 kgm = 25551,2 kgcm.
Asumsikan penampang kompak :
Mnx = Zx.fy = 65,2. 2400 = 156480 kgcm
Mny = Zy.fy = 19,8. 2400 = 47520 kgcm
Check tahanan momen lentur yang terjadi :
1..
≤+nynxb M
MyM
Mxφφ
186,047520
2,255510,9.156480
45957≤=+ ……..ok
Kontrol terhadap momen Minimum
Mx = 407,91 kgm = 40791 kgcm.
My = 255,512 kgm = 25551,2 kgcm.
Asumsikan penampang kompak :
Mnx = Zx.fy = 65,2. 2400 = 156480 kgcm
Mny = Zy.fy = 19,8. 2400 = 47520 kgcm
Check tahanan momen lentur yang terjadi :
1..
≤+nynxb M
MyM
Mxφφ
183,047520
2,255510,9.156480
40791≤=+ ……..ok
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2727
3.3.4. Kontrol Terhadap Lendutan
Di coba profil : 150 x 75 x 20 x 4,5
E = 2,1 x 106 kg/cm2 qy = 1,2665 kg/cm
Ix = 489 cm4 Px = 50 kg
Iy = 99,2 cm4 Py = 86,603 kg
qx = 0,7313 kg/cm
Zx =IyE
LPxIyE
Lqx..48
...384
..5 34
+
=2,99.10.2.48
400.502,99.10.2.384)400(7313,0.5
6
3
6
4
+ = 1,56 cm
Zy = IxE
LPyIxE
lqy..48
...384
..5 34
+
= 489.10.2.48
)400.(603,86489.102.384
)400.(2665,1.56
3
6
4
+×
= 0,55 cm
Z = 22 ZyZx +
= =+ 22 )55,0()56,1( 1,65 cm
Z ≤ Zijin
1,65 cm ≤ 2,22 cm …………… aman !
Jadi, baja profil lip channels ( ) dengan dimensi 150 × 70 × 20 × 4,5 aman dan
mampu menerima beban apabila digunakan untuk gording.
= 2,22× = 400 180
1 ijinZ
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2828
1 2 3 4
15
131211
1095
6
7
8
14
3.2 Perencanaan Jurai
Gambar 3.2. Rangka Batang Jurai
`
3.4.1. Perhitungan Panjang Batang Jurai
Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel dibawah ini :
Tabel 3.2. Panjang Batang pada Jurai Nomer Batang Panjang Batang (m)
1 2,652
2 2,652
3 2,652
4 2,652
5 2,864
6 2,864
7 2,864
8 2,864
9 1,083
10 2,864
11 2,165
12 3,423
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2929
13 3,226
14 4,193
15 4,330
3.4.2. Perhitungan luasan jurai
Gambar 3.3. Luasan Atap Jurai
Panjang j1 = ½ . 2,165 = 1,082 m
Panjang j1 = 1-2 = 2-3 = 3-4 = 4-5 = 5-6 = 6-7 = 7-8 = 8-9 = 1,082 m
Panjang aa’ = 2,375 m Panjang a’s = 4,250 m
Panjang cc’ = 1,406 m Panjang c’q = 3,281 m
Panjang ee’ = 0,468 m Panjang e’o = 2,334 m
Panjang gg’ = g’m = 1,397 m
Panjang ii’ = i’k = 0,468 m
• Luas aa’sqc’c = (½ (aa’ + cc’) 7-9) + (½ (a’s + c’q) 7-9)
= (½( 2,375+1,406 ) 2 . 1,082)+(½(4,250 + 3,281) 2 . 1,082)
= 12,239 m2
• Luas cc’qoe’e = (½ (cc’ + ee’) 5-7 ) + (½ (c’q + e’o) 5-7)
ab
cd
ef
gh
ij
f'
i'h'
g'
e'd'
c'b'
a'
kl
mn
op
qr
s
ab
cd
ef
gh
ij
f'
i'h'
g'
e'd'
c'b'
a'
kl
mn
op
qr
s
12345678
9
12345678
9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3030
= ( ½ (1,406+0,468) 2 . 1,082)+(½ (3,281+2,334) 2 . 1,082)
= 8,101 m2
• Luas ee’omg’gff’ = (½ 4-5 . ee’) + (½ (e’o + g’m) 3-5) + (½ (ff’ + gg’) 3-5)
=(½×1,082×0,468)+(½(2,334+1,397)1,082)+(½(1,875+1,379)1,0
82)
= 4,042 m2
• Luas gg’mki’i = (½ (gg’ + ii’) 1-3) × 2
= (½ (1,397 + 0,468) 2 . 1,082) × 2
= 2,018 m2
• Luas jii’k = (½ × ii’ × j1) × 2
= (½ × 0,468 × 1,082) × 2
= 0,506 m2
Gambar 3.4. Luasan Plafon Jurai Panjang j1 = ½ . 1,875 = 0,9 m
Panjang j1 = 1-2 = 2-3 = 3-4 = 4-5 = 5-6 = 6-7 = 7-8 = 8-9 = 0,9 m
Panjang bb’ = 1,875 m Panjang b’r = 3,741 m
Panjang cc’ = 1,406 m Panjang c’q = 3,272 m
Panjang ee’ = 0,468 m Panjang e’o = 2,343 m
Panjang gg’ = g’m = 1,406 m
Panjang ii’ = i’k = 0,468 m
ab
cd
ef
gh
ij
f'
i'h'
g'
e'd'
c'b'
a'
kl
mn
op
qr
s
ab
cd
ef
gh
ij
f'
i'h'
g'
e'd'
c'b'
a'
kl
mn
op
qr
s
12345678
9
12345678
9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3131
15
131211
6
7
8
14
P2
P3
P4
P5
• Luas bb’rqc’c = (½ (bb’ + cc’) 7-8) + (½ (b’r + c’q) 7-8)
= (½ (1,875 + 1,406) 0,9) + (½ (3,741 + 3,272) 0,9)
= 4,632 m2
• Luas cc’qoe’e = (½ (cc’ + ee’) 5-7) + (½ (c’q + e’o) 5-7)
= (½ (1,406+0,468) 2 .0,9) + (½ (3,272 +2,343)2 .0,9)
= 6,740 m2
• Luas ee’omg’gff’ = (½ 4-5 . ee’) + (½ (e’o + g’m) 3-5) + (½ (ff’ + gg’) 3-5)
=(½×0,9×0,468)+(½(2,343+1,406)0,9)
+(½(1,875+1,406)0,9)
= 3,374 m2
• Luas gg’mki’i = (½ (gg’ + ii’) 1-3) × 2
= (½ (1,406+0,468) 2 . 0,9 ) × 2
= 3,373 m2
• Luas jii’k = (½ × ii’ × j1) × 2
= (½ × 0,468 × 0,9) × 2
= 0,421 m2
3.4.3. Perhitungan Pembebanan Jurai
Data-data pembebanan :
Berat gording = 11 kg/m
Berat penutup atap = 50 kg/m2
Berat plafon dan penggantung = 18 kg/m2
Berat profil kuda-kuda = 25 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3232
Gambar 3.5. Pembebanan jurai akibat beban mati
a. Beban Mati
1) Beban P1
a) Beban Gording = berat profil gording × panjang gording bb’r
= 11 × (1,875+3,741) = 64,776 kg
b) Beban Atap = luasan aa’sqc’c × berat atap
= 12,239 × 50 = 611,95 kg
c) Beban Plafon = luasan bb’rqc’c’ × berat plafon
= 4,632 × 18 = 83,376 kg
d) Beban Kuda-kuda = ½ × btg (1 + 5) × berat profil kuda-kuda
= ½ × (2,652 + 2,864) × 25
= 68,95 kg
e) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 68,95 = 20,685 kg
f) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 68,95 = 6,895 kg
2) Beban P2
a) Beban Gording = berat profil gording × panjang gording dd’p
= 11 × (0,937+2,812) = 28,983 kg
b) Beban Atap = luasan cc’qoe’e × berat atap
= 8,101× 50 = 405,05 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3333
c) Beban Kuda-kuda = ½ × btg (5 + 9 + 10 + 6) × berat profil kuda-kuda
= ½ × (2,864 + 1,083 + 2,864 + 2,864 ) × 25
= 120,937 kg
d) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 120,937 = 36,281 kg
e) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 120,937 = 12,094 kg
3) Beban P3
a) Beban Gording = berat profil gording × panjang gording ff’n
= 11 × (1,875+1,875) = 41,25 kg
b) Beban Atap = luasan ee’omg’gff’ × berat atap
= 4,042 × 50 = 202,1 kg
c) Beban Kuda-kuda = ½ × btg (6 + 11 + 12 + 7) × berat profil kuda-kuda
= ½ × (2,864 + 2,165 + 3,423 + 2,864) × 25
= 146,963 kg
d) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 146,963 = 47,089 kg
e) Beban Bracing = 10 % × beban kuda-kuda
= 10 % × 146,963 = 15,696 kg
4) Beban P4
a) Beban Gording = berat profil gording × panjang gording hh’l
= 11 × (0,937+0,937) = 20,614 kg
b) Beban Atap = luasan gg’mki’i × berat atap
= 2,018 × 50 = 100,9 kg
c) Beban Kuda-kuda = ½ × btg (7 + 13 + 15 + 8) × berat profil kuda-kuda
= ½ × (2,864 + 3,226 + 4,193 + 2,864) × 25
= 164,338 kg
d) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 164,338 = 49,301 kg
e) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3434
= 10 % × 164,338 = 16,434 kg
5) Beban P5
a) Beban Atap = luasan jii’k × berat atap
= 0,506 × 50 = 25,3 kg
b) Beban Kuda-kuda = ½ × btg (8+15) × berat profil kuda-kuda
= ½ × (2,864 + 4,33) × 25
= 89,925 kg
c) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 89,925 = 26,977 kg
d) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 89,925 = 8,992 kg
6) Beban P6
a) Beban Plafon = luasan jii’k × berat plafon
= 0,421 × 18 = 7,578 kg
b) Beban Kuda-kuda = ½ × btg (15 + 14 + 4) × berat profil kuda-kuda
= ½ × (4,33 + 4,193 + 2,652) × 25
= 139,687 kg
c) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 139,687 = 41,906 kg
d) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 139,687 = 13,969 kg
7) Beban P7
a) Beban Plafon = luasan gg’mki’i × berat plafon
= 3,373 × 18 = 60,714 kg
b) Beban Kuda-kuda = ½ × btg (4 + 12 + 13 + 3) × berat profil kuda-kuda
= ½ × (2,652 + 3,226 + 3,423 + 2,652) × 25
= 149,412 kg
c) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3535
= 30 % × 149,412 = 44,824 kg
d) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 149,412 = 14,941 kg
8) Beban P8
a) Beban Plafon = luasan ee’omg’gff’ × berat plafon
= 3,374 × 18 = 60,732 kg
b) Beban Kuda-kuda = ½ × btg (3 + 11 + 4 + 10) × berat profil kuda-kuda
= ½ × (2,652+2,652 + 3,423 + 2,864) × 25
= 144,887 kg
c) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 144,887= 43,466 kg
d) Beban Bracing = 10 % × beban kuda-kuda
= 10 % × 144,887 = 14,487 kg
9) Beban P9
a) Beban Plafon = luasan cc’qoe’e × berat plafon
= 6,74 × 18 = 121,32 kg
b) Beban Kuda-kuda = ½ × btg (2 + 9 + 1) × berat profil kuda-kuda
= ½ × (2,652 + 1,083 + 2,652) × 25
= 79,837 kg
c) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 79,837 = 23,951 kg
d) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 79,837 = 7,984 kg
Tabel 3.3. Rekapitulasi Pembebanan Jurai
Beban Beban Atap (kg)
Beban gording
(kg)
Beban Kuda-kuda (kg)
Beban Bracing
(kg)
Beban Plat Penyambung
(kg)
Beban Plafon (kg)
Jumlah Beban (kg)
Input SAP 2000 ( kg )
P1 611,95 64,776 68,950 6,895 20,685 83,376 856,632 857
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3636
P2 405,05 28,983 120,937 12,094 36,281 - 603,345 603
P3 202,1 41,25 146,963 15,696 47,089 - 453,098 453
P4 100,9 20,614 164,338 16,434 49,301 - 351,587 352
P5 25,3 - 89,925 8,992 26,977 - 151,194 152
P6 - - 139,687 13,969 41,906 7,578 203,14 203
P7 - - 149,412 14,941 44,824 60,714 269,891 270
P8 - - 144,887 14,487 43,466 60,732 263,572 264
P9 - - 79,837 7,984 23,951 121,32 233,092 234
b. Beban Hidup
Beban hidup yang bekerja pada P1 = P2 = P3 = P4 = P5 = 100 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3737
c. Beban Angin
Perhitungan beban angin :
Gambar 3.6. Pembebanan Jurai akibat Beban Angin
Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2.
Koefisien angin tekan = 0,02α − 0,40
= (0,02 × 30) – 0,40 = 0,2
a) W1 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 12,239 × 0,2 × 25 = 61,195 kg
b) W2 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 8,101 × 0,2 × 25 = 40,505 kg
c) W3 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 4,042 × 0,2 × 25 = 20,21 kg
d) W4 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 2,018 × 0,2 × 25 = 10,09 kg
e) W5 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 0,506 × 0,2 × 25 = 2,53 kg
8
1 2 3 4
15
131211
1095
6
7
14
W1
W2
W3
W4
W5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3838
Tabel 3.4. Perhitungan Beban Angin Jurai Beban Angin Beban (kg) Wx
W.Cos α (kg) (Untuk Input
SAP2000) Wy
W.Sin α (kg) (Untuk Input
SAP2000) W1 61,195 56,740 57 22,924 23
W2 40,505 37,555 38 15,173 16
W3 20,21 18,738 19 7,570 8
W4 10,09 9,355 10 3,780 4
W5 2,53 2,346 3 0,948 1
Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 2000 diperoleh
gaya batang yang bekerja pada batang setengah kuda-kuda sebagai berikut :
Tabel 3.5. Rekapitulasi Gaya Batang Jurai
Batang kombinasi
Tarik (+) (kg) Tekan (-) (kg)
1 746,24
2 724,90
3 260,05
4 260,05
5 866,19
6 931,92
7 358,64
8 849,26
9 360,28
10 1795,09
11 1514,32
12 693,36
13 70,29
14 789,80
15 50,39
3.4.4. Perencanaan Profil Jurai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3939
a. Perhitungan profil batang tarik
Pmaks. = 931,92 kg
Fy = 2400 kg/cm2 (240 MPa)
Fu = 3600 kg/cm2 (360 MPa)
Ag perlu = Fy
Pmak = 2400
92,931 = 0,38 cm2
Dicoba, menggunakan baja profil ⎦⎣ 50.50.5
Dari tabel baja didapat data-data =
Ag = 4,80 cm2
x = 1,51 cm
An = 2.Ag-dt
= 9600-14.5 = 9530 mm2
L =Sambungan dengan Diameter
= 3.12,7 =38,1 mm
1,15=x mm
LxU −= 1
= 1- 1,38
15,1 = 0,604
Ae = U.An
= 0,604. 9530
= 5756,12 mm2
Check kekuatan nominal FuAePn ..75,0=φ
= 0,75. 5756,12 .360
= 1554152,4 N
= 155415,24 kg > 931,92 kg……OK
b. Perhitungan profil batang tekan
Pmaks. = 1795,09 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4040
lk = 2,864 m = 286,4 cm
Ag perlu = Fy
Pmak =2400
09,1795 = 0,75 cm2
Dicoba, menggunakan baja profil ⎦⎣ 50.50.5 (Ag = 4,80 cm2)
Periksa kelangsingan penampang :
Fytb 200
< =240
2005
50<
= 10 < 12,9
rLK.
=λ = 51,1
4,286.1
= 189,66
EFyc
πλλ =
= 200000
24014,3
189,66
= 2,09 …… λc ≥ 1,2 ω 2c1,25. λ=
ω 2c1,25. λ= = 1,25. (2,092)
= 5,46
ωFyFcr = =
5,462400 = 439,56
FcrAgPn ..2=
= 2.4,80.439,56
= 4219,776
776,4219.85,01795,09
=PnP
φ
= 0,50 < 1……………OK
3.3.5. Perhitungan Alat Sambung
a. Batang Tekan
Digunakan alat sambung baut-mur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4141
Diameter baut (∅) = 12,7 mm ( ½ inches)
Diameter lubang = 14 mm.
Tebal pelat sambung (δ) = 0,625 . db
= 0,625 . 12,7 = 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
Tahanan geser baut
Pn = m.(0,4.fub).An
= 2.(0,4.825) .¼ . π . 12,72 = 8356,43 kg/baut
Tahanan tarik penyambung
Pn = 0,75.fub.An
=7833,9 kg/baut
Tahanan Tumpu baut :
Pn = 0,75 (2,4.fu.db.t)
= 0,75 (2,4.360.12,7.9)
= 7406,64 kg/baut
P yang menentukan adalah Ptumpu = 7406,64 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
242,0 7406,641795,09
PP
n tumpu
maks. === ~ 2 buah baut
Digunakan : 2 buah baut
Perhitungan jarak antar baut :
a) 1,5d ≤ S1 ≤ 3d
Diambil, S1 = 2,5 db = 3. 12,7
= 3,175 mm
= 30 mm
b) 2,5 d ≤ S2 ≤ 7d
Diambil, S2 = 5 db = 1,5 . 12,7
= 6,35 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4242
= 6 mm
b. Batang tarik
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut (∅) = 12,7 mm ( ½ inches )
Diameter lubang = 14,7 mm.
Tebal pelat sambung (δ) = 0,625 . db
= 0,625 x 12,7 = 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
Tahanan geser baut
Pn = n.(0,4.fub).An
= 2.(0,4.825) .¼ . π . 12,72 = 8356,43 kg/baut
Tahanan tarik penyambung
Pn = 0,75.fub.An
=7833,9 kg/baut
Tahanan Tumpu baut :
Pn = 0,75 (2,4.fu. db t)
= 0,75 (2,4.360.12,7.9)
= 7406,64kg/baut
P yang menentukan adalah Ptumpu = 7406,64 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
0,125 7406,64
931,92 PP
n geser
maks. === ~ 2 buah baut
Digunakan : 2 buah baut
Perhitungan jarak antar baut :
a) 1,5d ≤ S1 ≤ 3d
Diambil, S1 = 2,5 db = 2,5. 12,7
= 3,175 mm
= 30 mm
b) 2,5 d ≤ S2 ≤ 7d
Diambil, S2 = 5 db = 1,5 . 12,7
= 6,35 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4343
= 60 mm
Tabel 3.6. Rekapitulasi Perencanaan Profil Jurai Nomer Batang Dimensi Profil Baut (mm)
1 ⎦⎣50 . 50 .5 2 ∅ 12,7 2 ⎦⎣50 . 50 .5 2 ∅ 12,7
3 ⎦⎣50 . 50 .5 2 ∅ 12,7
4 ⎦⎣50 . 50 .5 2 ∅ 12,7
5 ⎦⎣50 . 50 .5 2 ∅ 12,7
6 ⎦⎣50 . 50 .5 2 ∅ 12,7
7 ⎦⎣50 . 50 .5 2 ∅ 12,7
8 ⎦⎣50 . 50 .5 2 ∅ 12,7
9 ⎦⎣50 . 50 .5 2 ∅ 12,7
10 ⎦⎣50 . 50 .5 2 ∅ 12,7
11 ⎦⎣50 . 50 .5 2 ∅ 12,7
12 ⎦⎣50 . 50 .5 2 ∅ 12,7 13 ⎦⎣50 . 50 .5 2 ∅ 12,7
14 ⎦⎣50 . 50 .5 2 ∅ 12,7
15 ⎦⎣50 . 50 .5 2 ∅ 12,7
3.5. Perencanaan Setengah Kuda-kuda
5
6
7
8
15
910
13
14
1211
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4444
k
Gambar 3.7. Rangka Batang Setengah Kuda-kuda
3.5.1. Perhitungan Panjang Batang Setengah Kuda-kuda
Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel dibawah ini :
Tabel 3.7. Perhitungan Panjang Batang pada Setengah Kuda-kuda Nomer Batang Panjang Batang
1 1,875
2 1,875
3 1,875
4 1,875
5 2,165
6 2,165
7 2,165
8 2,165
9 1,083
10 2,165
11 2,165
12 2,864
13 3,248
14 3,750
15 4,330
3.5.2. Perhitungan luasan Setengah Kuda-kuda
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4545
Gambar 3.8. Luasan Atap Setengah Kuda-kuda
Panjang ak = 7,5 m
Panjang bj = 6,6 m
Panjang ci = 4,7 m
Panjang dh = 2,8 m
Panjang eg = 0,9 m
Panjang atap ab = jk = 2,166 m
Panjang b’c’ = c’d’ = d’e’ = 1,875 m
Panjang e’f = ½ × 1,875 = 0,937 m
Panjang atap a’b’ = 1,938 m
Panjang atap bc = cd = de = gh = hi = ij = 2,096 m
• Luas atap abjk = ½ x (ak + bj) x a’b’
= ½ x (7,5 x 6,6) x 0,937
= 6,345 m2
• Luas atap bcij = ½ x (bj + ci) x b’c’
= ½ x (6,6 + 4,7) x 1,875
= 10,594 m2
• Luas atap cdhi = ½ x (ci + dh) x c’d’
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4646
ab
c
jk
a'b'
d
ef
i
hg
c'd'e'
= ½ x (4,7 + 2,8) x 1,875
= 7,031 m2
• Luas atap degh = ½ x (dh + eg) x d’e’
= ½ x (2,8 + 0,9) x 1,875
= 3,469 m2
• Luas atap efg = ½ x eg x e’f
= ½ x 0,9 x 0,937
= 0,422 m2
Gambar 3.9. Luasan Plafonpp Panjang ak = 7,5 m Panjang atap a’b’ = 1,938 m
Panjang atap b’c’ = c’d’ = d’e’ = 1,875 m
Panjang atap e’f’ = 0,937 m
Panjang bj = 6,6 m
Panjang ci = 4,7 m
Panjang dh = 2,8 m
Panjang eg = 0,9 m
Panjang atap ab = jk = 2,166 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4747
Panjang atap bc = cd = de = gh = hi = ij = 2,096 m
• Luas atap abjk = ½ x (ak + bj) x a’b’
= ½ x (7,5 x 6,6) x 0,937
= 6,345 m2
• Luas atap bcij = ½ x (bj + ci) x b’c’
= ½ x (6,6 + 4,7) x 1,875
= 10,594 m2
• Luas atap cdhi = ½ x (ci + dh) x c’d’
= ½ x (4,7 + 2,8) x 1,875
= 7,031 m2
• Luas atap degh = ½ x (dh + eg) x d’e’
= ½ x (2,8 + 0,9) x 1,875
= 3,469 m2
• Luas atap efg = ½ x eg x e’f
= ½ x 0,9 x 0,937
= 0,422 m2
3.5.3. Perhitungan Pembebanan Setengah Kuda-kuda
Data-data pembebanan :
Berat gording = 11 kg/m
Berat penutup atap = 50 kg/m2
Berat profil kuda - kuda = 25 kg/m
a. Beban Mati
1 2 3 4
5
6
7
8
15
910
13
14
1211P1
P2
P3
P4
P5
P9 P8 P7 P6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4848
Gambar 3.10. Pembebanan Setengah Kuda-kuda akibat Beban Mati
1) Beban P1
a) Beban Gording = berat profil gording × panjang gording
= 11 × 7,5 = 82,5 kg
b) Beban Atap = luasan abjk × berat atap
= 14,632× 50 = 731,6 kg
c) Beban Plafon = luasan abjk × berat plafon
= 6,345× 18 = 114,21 kg
d) Beban Kuda-kuda = ½ × btg (1 + 5) × berat profil kuda-kuda
= ½ × (1,875 + 2,165) × 25
= 50,5 kg
e) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 50,5 = 15,15 kg
f) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 50,5 = 5,05 kg
2) Beban P2
a) Beban Gording = berat profil gording × panjang gording
= 11 x 5,625 = 61,875 kg
b) Beban Atap = luasan bcij × berat atap
= 10,594 × 50 = 529,7 kg
c) Beban Kuda-kuda = ½ × btg (5 + 9 + 10 + 6) × berat profil kuda-kuda
= ½ × (2,165+1,083+2,165+2,165) × 25
= 94,725 kg
d) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4949
= 30 % × 94,725 = 28,418 kg
e) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 94,725 = 9,472 kg
3) Beban P3
a) Beban Gording = berat profil gording × panjang gording
= 11 x 3,75 = 41,25 kg
b) Beban Atap = luasan cdhi × berat atap
= 7,031 × 50 = 351,55 kg
c) Beban Kuda-kuda = ½ × btg (6 + 11 + 13 + 7) × berat profil kuda-kuda
= ½ × (2,165 + 2,165 + 2,864 + 2,165) × 25
= 116,988 kg
d) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 116,988 = 35,096 kg
e) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 116,988 = 11,699 kg
4) Beban P4
a) Beban Gording = berat profil gording × panjang gording
= 11 × 1,875 = 20,625 kg
b) Beban Atap = luasan degh × berat atap
= 3,469 × 50 = 173,45 kg
c) Beban Kuda-kuda = ½ × btg (7 + 13 + 14 + 8) × berat profil kuda-kuda
= ½ × (2,165+3,248+3,750+2,165) × 25
= 141,6 kg
d) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 141,6 = 42,48 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5050
e) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 141,6 = 14,16 kg
5) Beban P5
a) Beban Atap = luasan efg × berat atap
= 0,422 × 50 = 21,1 kg
b) Beban Kuda-kuda = ½ × btg (8 + 15) × berat profil kuda-kuda
= ½ × (2,165 + 4,33) × 25
= 81,187 kg
c) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 81,187 = 24,356 kg
d) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 81,187 = 8,119 kg
6) Beban P6
a) Beban Plafon = luasan efg × berat plafon
= 0,422 × 18 = 7,596 kg
b) Beban Kuda-kuda = ½ × btg (15 + 14 + 4) × berat profil kuda-kuda
= ½ × (4,33 + 3,75 + 1,875) × 25
= 124,437 kg
c) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 124,437 = 37,331 kg
d) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 124,437 = 12,444 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5151
7) Beban P7
a) Beban Plafon = luasan degh × berat plafon
= 3,469 × 18 = 62,442 kg
b) Beban Kuda-kuda = ½ × btg (4 + 12 + 13 + 3) × berat profil kuda-kuda
= ½ × (1,875 +3,248 + 2,864 + 1,875) × 25
= 123,275 kg
c) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 123,275 = 36,982 kg
d) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 123,275 = 12,328 kg
8) Beban P8
a) Beban Plafon = luasan cdhi × berat plafon
= 7,031 × 18 = 126,558 kg
b) Beban Kuda-kuda = ½ × btg (2 + 3 + 10 + 11) × berat profil kuda-kuda
= ½ × (2,165 + 2,165 + 1,875 + 1,875) × 25
= 101,000 kg
c) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 101,000 = 30,300 kg
d) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 101,000 = 10,100 kg
9) Beban P9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5252
a) Beban Plafon = luasan bcij × berat plafon
= 10,594 × 18 = 190,692 kg
b) Beban Kuda-kuda = ½ × btg (2 + 9 + 1) × berat profil kuda-kuda
= ½ × (1,875 + 1,083 + 1,875) × 25
= 60,412 kg
c) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 60,412 = 18,124 kg
d) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 60,412 = 6,041 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5353
Tabel 3.8. Rekapitulasi Pembebanan Setengah Kuda-kuda
Beban Beban Atap (kg)
Beban gording
(kg)
Beban Kuda-kuda
(kg)
Beban Bracing
(kg)
Beban Plat Penyambung
(kg)
Beban Plafon (kg)
Jumlah Beban (kg)
Input SAP 2000 ( kg )
P1 731,6 82,5 50,5 5,05 15,15 114,21 975,21 999
P2 529,7 61,875 94,725 9,472 28,418 - 724,19 724
P3 351,55 41,25 116,988 11,699 35,096 - 556,583 557
P4 173,45 20,625 141,6 14,16 42,48 - 392,315 392
P5 21,1 - 81,187 8,119 24,356 - 134,762 135
P6 - - 124,437 12,444 37,331 7,596 181,808 182
P7 - - 123,275 12,327 36,982 62,442 235,026 235
P8 - - 101,00 10,10 30,30 126,558 267,958 268
P9 - - 60,412 6,041 18,124 190,692 275,269 275
a. Beban Hidup
Beban hidup yang bekerja pada P1, P2, P3, P4, P5, = 100 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5454
b. Beban Angin
Perhitungan beban angin :
Gambar 3.11. Pembebanan Setengah Kuda-kuda akibat Beban Angin
Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2.
Koefisien angin tekan = 0,02α − 0,40
= (0,02 × 30) – 0,40 = 0,2
a) W1 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 14,632 × 0,2 × 25 = 73,16 kg
b) W2 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 10,594 × 0,2 × 25 = 52,97 kg
c) W3 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 7,031 × 0,2 × 25 = 35,155 kg
d) W4 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 3,469 × 0,2 × 25 = 17,345 kg
e) W5 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 0,422 × 0,2 × 25 = 2,11 kg
Tabel 3.9. Perhitungan Beban Angin Setengah Kuda-kuda Beban Beban Wx Untuk Wy Untuk
1 2 3 4
5
6
7
8
15
910
13
14
1211
W1
W2
W3
W4
W5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5555
Angin (kg) W.Cos α (kg)
Input SAP2000
W.Sin α (kg)
Input SAP2000
W1 73,16 63,358 63 36,58 37
W2 52,97 45,873 46 26,485 26
W3 35,155 30,445 30 17,577 18
W4 17,345 15,021 15 8,672 9
W5 2,110 1,827 2 1,055 1
Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 2000 diperoleh
gaya batang yang bekerja pada batang kuda-kuda utama sebagai berikut :
Tabel 3.10. Rekapitulasi Gaya Batang Setengah Kuda-kuda
Batang Kombinasi Tarik (+) ( kg ) Tekan (-) ( kg )
1 659,48 -
2 644,93 -
3 - 121,07
4 121,07 -
5 - 831,16
6 673,85 -
7 367,92 -
8 792,91 -
9 380,36 -
10 - 1518,58
11 - 1413,07
12 392,35 -
13 138,54 -
14 - 796,58
15 - 50,39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5656
3.5.4. Perencanaan Profil Setengah Kuda- kuda
a. Perhitungan profil batang tarik
Pmaks. = 792,91 kg
Fy = 2400 kg/cm2 (240 MPa)
Fu = 3600 kg/cm2 (360 MPa)
Ag perlu = Fy
Pmak = 2400
91,792 = 0,3 cm2
Dicoba, menggunakan baja profil ⎦⎣ 50.50.5
Dari tabel baja didapat data-data =
Ag = 4,80 cm2
x = 1,51 cm
An = 2.Ag-dt
= 9600 -14.5 = 9530 mm2
L =Sambungan dengan Diameter
= 3.12,7 =38,1 mm
1,15=x mm
LxU −= 1
= 1- 1,38
15,1 = 0,604
Ae = U.An
= 0,604. 9530
= 5756,12 mm2
Check kekuatan nominal FuAePn ..75,0=φ
= 0,75. 5756,12.360
= 1554152,4 N
= 155415,24 kg > 792,91 kg……OK
b. Perhitungan profil batang tekan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5757
Pmaks. = 1518,58 kg
lk = 2,165 m = 216,5 cm
Ag perlu = Fy
Pmak =2400
1518,58 = 0,63 cm2
Dicoba, menggunakan baja profil ⎦⎣ 50.50.5 (Ag = 4,80 cm2)
Periksa kelangsingan penampang :
Fytb 200
< =240
2005
50<
= 10 < 12,9
rLK.
=λ = 51,1
4,286.1
= 189,66
EFyc
πλλ =
= 200000
24014,3
189,66
= 2,09 …… λc ≥ 1,2 ω 2c1,25. λ=
ω 2c1,25. λ= = 1,25. (2,092)
= 5,46
ωFyFcr = =
5,462400 = 439,56
FcrAgPn ..2=
= 2.4,80.439,56
= 4219,77
4219,77.85,058,1518
=PnP
φ
= 0,42 < 1……………OK
3.3.5. Perhitungan Alat Sambung
a. Batang Tekan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5858
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut (∅) = 12,7 mm ( ½ inches)
Diameter lubang = 14 mm.
Tebal pelat sambung (δ) = 0,625 . db
= 0,625 . 12,7 = 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
Tahanan geser baut
Pn = m.(0,4.fub).An
= 2.(0,4.825) .¼ . π . 12,72 = 8356,43 kg/baut
Tahanan tarik penyambung
Pn = 0,75.fub.An
=7833,9 kg/baut
Tahanan Tumpu baut :
Pn = 0,75 (2,4.fu.db.t)
= 0,75 (2,4.360.12,7.9)
= 74066,4kg/baut
P yang menentukan adalah Ptumpu = 7406,64 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
205,0 7406,641518,58
PP
n tumpu
maks. === ~ 2 buah baut
Digunakan : 2 buah baut
Perhitungan jarak antar baut :
a) 1,5d ≤ S1 ≤ 3d
Diambil, S1 = 2,5 db = 2,5. 12,7
= 3,175 mm
= 30 mm
b) 2,5 d ≤ S2 ≤ 7d
Diambil, S2 = 5 db = 1,5 . 12,7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5959
= 6,35 mm
= 60 mm
b. Batang tarik
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut (∅) = 12,7 mm ( ½ inches )
Diameter lubang = 14,7 mm.
Tebal pelat sambung (δ) = 0,625 . db
= 0,625 x 12,7 = 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
Tahanan geser baut
Pn = n.(0,4.fub).An
= 2.(0,4.825) .¼ . π . 12,72 = 8356,43 kg/baut
Tahanan tarik penyambung
Pn = 0,75.fub.An
=7833,9 kg/baut
Tahanan Tumpu baut :
Pn = 0,75 (2,4.fu. db t)
= 0,75 (2,4.360.12,7.9)
= 7406,64 kg/baut
P yang menentukan adalah Ptumpu = 7406,64 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
0,107 7406,64792,91
PP
n geser
maks. === ~ 2 buah baut
Digunakan : 2 buah baut
Perhitungan jarak antar baut :
a) 1,5d ≤ S1 ≤ 3d
Diambil, S1 = 2,5 db = 2,5. 12,7
= 3,175 mm
= 30 mm
b) 2,5 d ≤ S2 ≤ 7d
Diambil, S2 = 5 db = 1,5 . 12,7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6060
9
10
11 12 13 14
15
16
1 2 3 4 5 6 7 8
292827
2625
242322
21
2019
1817
= 6,35 mm
= 60 mm
Tabel 3.11. Rekapitulasi Perencanaan Profil Setengah Kuda-kuda Nomer Batang Dimensi Profil Baut (mm)
1 ⎦⎣ 50. 50. 5 2 ∅ 12,7
2 ⎦⎣ 50. 50. 5 2 ∅ 12,7
3 ⎦⎣ 50. 50. 5 2 ∅ 12,7
4 ⎦⎣ 50. 50. 5 2 ∅ 12,7
5 ⎦⎣ 50. 50. 5 2 ∅ 12,7
6 ⎦⎣ 50. 50. 5 2 ∅ 12,7
7 ⎦⎣ 50. 50. 5 2 ∅ 12,7
8 ⎦⎣ 50. 50. 5 2 ∅ 12,7
9 ⎦⎣ 50. 50. 5 2 ∅ 12,7
10 ⎦⎣ 50. 50. 5 2 ∅ 12,7
11 ⎦⎣ 50. 50. 5 2 ∅ 12,7
12 ⎦⎣ 50. 50. 5 2 ∅ 12,7
13 ⎦⎣ 50. 50. 5 2 ∅ 12,7
14 ⎦⎣ 50. 50. 5 2 ∅ 12,7
15 ⎦⎣ 50. 50. 5 2 ∅ 12,7
3.3 Perencanaan Kuda-kuda Trapesium
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6161
Gambar 3.12. Rangka Batang Kuda-kuda Trapesium
3.6.1. Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda Trapesium
Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel dibawah ini :
Tabel 3.12. Perhitungan Panjang Batang pada Kuda-kuda Trapesium Nomer Batang Panjang Batang (m)
1 1,875
2 1,875
3 1,875
4 1,875
5 1,875
6 1,875
7 1,875
8 1,875
9 2,165
10 2,165
11 1,875
12 1,875
13 1,875
14 1,875
15 2,165
16 2,165
17 1,083
18 2,165
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6262
3.6.2. Perhitungan luasan kuda-kuda trapesium
Gambar 3.13. Luasan Atap Kuda-kuda Trapesium
Panjang ah = 4,25 m
19 2,165
20 2,864
21 2,165
22 2,864
23 2,165
24 2,864
25 2,165
26 2,864
27 2,165
28 2,165
29 1,083
a
d
bc
ef
gh
a
d
bc
ef
g
h
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6363
Panjang bg = 3,281 m
Panjang cf = 2,343 m
Panjang de = 1,875 m
Panjang ab = 1,937 m
Panjang bc = 1,875 m
Panjang cd = 0,937 m
• Luas abgh = ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
2bgah × ab
= ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
2281,3245,4 × 1,937
= 7,288 m2
• Luas bcfg = ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
2cfbg × bc
= ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
2343,2281,3 × 1,875
= 5,272 m2
• Luas cdef = ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
2decf × cd
= ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
2875,1343,2 × 0,937
= 1,976 m2
a
d
bc
ef
gh
a
d
bc
ef
gh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6464
Gambar 3.14. Luasan Plafon Kuda-kuda Trapesium
Panjang ah = 3,750 m
Panjang bg = 3,281 m
Panjang cf = 2,343 m
Panjang de = 1,875 m
Panjang ab = 0,937 m
Panjang bc = 1,875 m
Panjang cd = 0,937 m
• Luas abgh = ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
2bgah × ab
= ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
2281,3750,3 × 0,937
= 3,163 m2
• Luas bcfg = ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
2cfbg × bc
= ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
2343,2281,3 × 1,875
= 5,272 m2
• Luas cdef = ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
2decf × cd
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6565
9
10
11 12 13 14
15
16
1 2 3 4 5 6 7 8
292827
2625
242322
21
2019
1817
P1
P2
P3 P4 P5 P6 P7
P8
P9
P16 P15 P14 P13 P12 P11 P10
= ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
2875,1343,2 × 0,937
= 1,976 m2
3.6.3. Perhitungan Pembebanan Kuda-kuda Trapesium
Data-data pembebanan :
Berat gording = 11 kg/m
Berat penutup atap = 50 kg/m2
Berat profil = 25 kg/m
Gambar 3.15. Pembebanan Kuda-kuda Trapesium akibat Beban Mati
a. Beban Mati
1) Beban P1 = P9
a) Beban gording = Berat profil gording × Panjang Gording
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6666
= 11 × 3,75 = 41,25 kg
b) Beban atap = Luasan × Berat atap
= 7,288 × 50 = 364,4 kg
c) Beban plafon = Luasan × berat plafon
= 3,163 × 18 = 56,93 kg
d) Beban kuda-kuda = ½ × Btg (1 + 9) × berat profil kuda kuda
= ½ × (1,875 + 2,165) × 25
= 50,5 kg
e) Beban plat sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 50,5 = 15,15 kg
f) Beban bracing = 10 % × beban kuda-kuda
= 10 % × 50,5 = 5,05 kg
2) Beban P2 = P8
a) Beban gording = Berat profil gording × Panjang Gording
= 11 × 2,820 = 31,02 kg
b) Beban atap = Luasan × Berat atap
= 5,272 × 50 = 263,6 kg
c) Beban kuda-kuda = ½ × Btg (9+17+18+10) × berat profil kuda kuda
= ½ × (2,165 + 1,083 + 2,165 + 2,165) × 25
= 94,725 kg
d) Beban plat sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 94,725 = 28,417 kg
e) Beban bracing = 10 % × beban kuda-kuda
= 10 % × 94,725 = 9,472 kg
3) Beban P3 = P7
a) Beban gording = Berat profil gording × Panjang Gording
= 11 × 1,875 = 20,625 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6767
b) Beban atap = Luasan × Berat atap
= 1,976 × 50 = 98,8 kg
c) Beban kuda-kuda = ½ × Btg (10+19+20+11) × berat profil kuda kuda
= ½ × (2,165 + 2,165 + 2,864 + 1,875) × 25
= 113,362 kg
d) Beban plat sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 113,362 = 34,009 kg
e) Beban bracing = 10 % × beban kuda-kuda
= 10 % × 113,362 = 11,336 k
f) Beban reaksi = reaksi jurai
= 2630,62 kg
4) Beban P4 = P6
a) Beban kuda-kuda = ½ × Btg (11+21+22+12) × berat profil kuda kuda
= ½ × (1,875 + 2,165 + 2,864 + 1,875) × 25
= 109,737 kg
b) Beban plat sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 109,737 = 32,921 kg
c) Beban bracing = 10 % × beban kuda-kuda
= 10 % × 109,737 = 10,974 kg
5) Beban P5
a) Beban kuda-kuda = ½ × Btg (12 + 23 + 13) × berat profil kuda kuda
= ½ × (1,875 + 2,165 + 1,875) × 25
= 73,937 kg
b) Beban plat sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 73,937 = 22,181 kg
c) Beban bracing = 10 % × beban kuda-kuda
= 10 % × 79,937 = 7,994 kg
d) Beban reaksi = reaksi ½ kuda-kuda
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6868
= 2599,35 kg
6) Beban P10 = P16
a) Beban plafon = Luasan × berat plafon
= 5,272 × 18 = 94,89 kg
b) Beban kuda-kuda = ½ × Btg (8 + 29 + 7) × berat profil kuda kuda
= ½ × (1,875 + 1,083 + 1,875) × 25
= 60,412 kg
c) Beban plat sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 60,412 = 18,124 kg
d) Beban bracing = 10 % × beban kuda-kuda
= 10 % × 60,412 = 6,041 kg
7) Beban P11 = P15
a) Beban plafon = Luasan × berat plafon
= 1,976 × 18 = 35,56 kg
b) Beban kuda-kuda = ½ × Btg (7+28+27+6) × berat profil kuda kuda
= ½ × (1,875 + 2,165 + 2,165 + 1,875) × 25
= 101 kg
c) Beban plat sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 101 = 30,3 kg
d) Beban bracing = 10 % × beban kuda-kuda
= 10 % × 101 = 10,1 kg
e) Beban reaksi = reaksi jurai
= 2630,62 kg
8) Beban P12 = P14
a) Beban kuda-kuda = ½ × Btg (6+26+25+5) × berat profil kuda kuda
= ½ × (1,875 + 2,864 + 2,165 + 1,875) × 25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6969
= 109,737 kg
b) Beban plat sambung = 30% × beban kuda-kuda
= 30% × 109,737 = 32,921 kg
c) Beban bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10% × 109,737 = 10,974 kg
9) Beban P13
a) Beban kuda-kuda = ½ × Btg (4+22+23+24+5) × berat profil kuda kuda
= ½ × (1,875 + 2,864 + 2,165+2,864 + 1,875)× 25
= 145,537 kg
b) Beban plat sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 145,537 = 43,661 kg
c) Beban bracing = 10 % × beban kuda-kuda
= 10 % × 145,537 = 14,554 kg
d) Beban reaksi = reaksi ½ kuda-kuda
= 2599,35 kg
Tabel 3.13. Rekapitulasi Pembebanan Kuda-kuda Trapesium
Beban Beban Atap (kg)
Beban gording
(kg)
Beban Kuda - kuda (kg)
Beban Bracing
(kg)
Beban Plat Penyambung
(kg)
Beban Plafon (kg)
Beban Reaksi
(kg)
Jumlah Beban (kg)
Input SAP (kg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7070
P1=P9 364,4 41,25 50,5 5,05 15,15 56,93 - 518,23 519
P2=P8 263,6 31,02 94,725 9,472 28,417 - - 427,234 428
P3=P7 98,8 20,625 113,362 11,336 34,009 - 2630,62 2734,31 2735
P4=P6 - - 109,737 10,974 39,921 - - 160,632 161
P5 - - 73,937 7,394 22,181 - 2599,35 2702,86 2703
P10=P16 - - 60,412 6,041 18,124 94,89 - 179,467 180
P11=P15 - - 101 10,1 30,3 35,56 2630,62 2807,58 2808
P12=P14 - - 109,737 10,974 32,921 - - 153,632 154
P13 - - 145,537 14,554 43,661 - 2599,35 2803,102 2804
Beban Hidup
Beban hidup yang bekerja pada P1, P2, P4, P5, P6, P8, P9 = 100 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7171
9
10
11 12 13 14
15
16
1 2 3 4 5 6 7 8
292827
2625
242322
21
2019
1817
W1
W2
W3 W4
W5
W6
Beban Angin
Perhitungan beban angin :
Gambar 3.16. Pembebanan Kuda-kuda Trapesium akibat Beban Angin
Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2.
1) Koefisien angin tekan = 0,02α − 0,40
= (0,02 × 35) – 0,40 = 0,2
a) W1 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 7,288× 0,2 × 25 = 36,44 kg
b) W2 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 5,272× 0,2 × 25 = 26,36 kg
c) W3 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 1,976 × 0,2 × 25 = 9,88 kg
2) Koefisien angin hisap = - 0,40
a) W4 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 1,976 × -0,4 × 25 = -19,76 kg
b) W5 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 5,272 × -0,4 × 25 = -52,72 kg
c) W6 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 7,288 × -0,4 × 25 = -72,88 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7272
Tabel 3.14. Perhitungan Beban Angin Kuda-kuda Trapesium Beban Angin Beban (kg) Wx
W.Cos α (kg) (Untuk Input
SAP2000) Wy
W.Sin α (kg) (Untuk Input
SAP2000) W1 36,44 31,55 32 18,22 19
W2 26,36 22,828 23 13,18 14
W3 9,88 8,556 9 4,94 5
W4 -19,76 -17,112 -18 -9,88 -10
W5 -52,72 -45,656 -46 -26,36 -27
W6 -72,88 -63,116 -64 -36,44 -37
Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 2000 diperoleh
gaya batang yang bekerja pada batang jurai sebagai berikut :
Tabel 3.15. Rekapitulasi Gaya Batang Kuda-kuda Trapesium
Batang kombinasi Tarik (+) (kg) Tekan (-) (kg)
1 20568,01
2 20640,52
3 20059,97
4 23683,57
5 23659,17
6 20010,95
7 20537,62
8 20464,30
9 23839,86
10 23171,65
11 23683,53
12 26648,83
13 26648,69
14 23658,83
15 23139,82
16 23808,56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7373
17 59,83
18 694,09
19 3932,02
20 5462,47
21 3821,26
22 4474,31
23 3394,59
24 4511,30
25 3849,12
26 5499,50
27 3900,48
28 632,28
29 73,54
3.6.4. Perencanaan Profil Kuda-kuda Trapesium
a. Perhitungan Profil Batang Tarik
Pmaks. = 23683,57 kg
Fy = 2400 kg/cm2 (240 MPa)
Fu = 3600 kg/cm2 (360 MPa)
Ag perlu = Fy
Pmak = 2400
57,23683 = 9,86 cm2
Dicoba, menggunakan baja profil ⎦⎣ 90 . 90 . 9
Dari tabel baja didapat data-data =
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7474
Ag = 15,5 cm2
x = 2,54 cm
An = 2.Ag-dt
= 3100 -23.9 = 2893 mm2
L =Sambungan dengan Diameter
= 4.12,7 = 50,8 mm
4,25=x mm
LxU −=1
= 1- 8,50
25,4 = 0,5
Ae = U.An
= 0,5.2893
= 1446,5 mm2
Check kekuatan nominal FuAePn ..75,0=φ
= 0,75. 1446,5 .360
= 390555 N
= 39055,5 kg > 23683,57 kg……OK
a. Perhitungan profil batang tekan
Pmaks. = 26648,83 kg
lk = 2,165 m = 216,5 cm
Ag perlu = Fy
Pmak =2400
83,26648 = 11,10 cm2
Dicoba, menggunakan baja profil ⎦⎣ 90 . 90 . 9 (Ag = 15,5 cm2)
Periksa kelangsingan penampang :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7575
Fytb
w
200.2
< =240
2001890
<
= 5 < 12,9
rLK.
=λ = 54,2
5,216.1
= 85,23
EFyc
πλλ =
= 200000
24014,3
85,23
= 0,940….. 0,25 < λc < 1,2 ω 0,67λ-1,6
1,43 c
=
ω = 0,67λ-1,6
1,43 c
= = 940,0.67,06,1
43,1−
= 1,473 FcrAgPn ..2=
= 2.15,5.1,4732400
= 50509,16
16,50509.85,083,26648
=PnP
φ
= 0,62 < 1……………OK 3.3.5. Perhitungan Alat Sambung
a. Batang Tekan
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut (∅) = 12,7 mm ( ½ inches)
Diameter lubang = 14 mm.
Tebal pelat sambung (δ) = 0,625 . db
= 0,625 . 12,7 = 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7676
Tahanan geser baut
Pn = m.(0,4.fub).An
= 2.(0,4.825) .¼ . π . 12,72 = 8356,43 kg/baut
Tahanan tarik penyambung
Pn = 0,75.fub.An
=7833,9 kg/baut
Tahanan Tumpu baut :
Pn = 0,75 (2,4.fu.db.t)
= 0,75 (2,4.360.12,7.9)
= 7406,64 kg/baut
P yang menentukan adalah Ptumpu = 7406,64 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
59,3 7406,64
26648,83 PP
n tumpu
maks. === ~ 4 buah baut
Digunakan : 4 buah baut
Perhitungan jarak antar baut :
a) 5d ≤ S ≤ 15t atau 200 mm
Diambil, S1 = 4.db = 4. 12,7
= 50,8 mm
= 55 mm
b) 1,5 d ≤ S2 ≤ (4t +100) atau 200 mm
Diambil, S2 = 1,5 db = 1,5 . 12,7
= 19,05 mm
= 20 mm
b. Batang tarik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7777
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut (∅) = 12,7 mm ( ½ inches )
Diameter lubang = 14,7 mm.
Tebal pelat sambung (δ) = 0,625 . db
= 0,625 x 12,7 = 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
Tahanan geser baut
Pn = n.(0,4.fub).An
= 2.(0,4.825) .¼ . π . 12,72 = 8356,43 kg/baut
Tahanan tarik penyambung
Pn = 0,75.fub.An
=7833,9 kg/baut
Tahanan Tumpu baut :
Pn = 0,75 (2,4.fu. db t)
= 0,75 (2,4.360.12,7.9)
= 7406,64 kg/baut
P yang menentukan adalah Ptumpu = 7604,64 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
3,19 7406,6423683,57
PP
n tumpu
maks. === ~ 4 buah baut
Digunakan : 4 buah baut
Perhitungan jarak antar baut :
a) 1,5d ≤ S1 ≤ 4d
Diambil, S1 = 2,5 db = 2,5. 12,7
= 3,175 mm
= 30 mm
b) 2,5 d ≤ S2 ≤ 7d
Diambil, S2 = 5 db = 1,5 . 12,7
= 6,35 mm
= 60 mm
Tabel 3.16. Rekapitulasi Perencanaan Profil Kuda-kuda Trapesium
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7878
Nomer Batang Dimensi Profil Baut (mm)
1 ⎦⎣ 90.90. 9 4 ∅ 12,7
2 ⎦⎣ 90.90. 9 4 ∅ 12,7
3 ⎦⎣ 90.90. 9 4 ∅ 12,7
4 ⎦⎣ 90.90. 9 4 ∅ 12,7
5 ⎦⎣ 90.90. 9 4 ∅ 12,7
6 ⎦⎣ 90.90. 9 4 ∅ 12,7
7 ⎦⎣ 90.90. 9 4 ∅ 12,7
8 ⎦⎣ 90.90. 9 4 ∅ 12,7
9 ⎦⎣ 90.90. 9 4 ∅ 12,7
10 ⎦⎣ 90.90. 9 4 ∅ 12,7
11 ⎦⎣ 90.90. 9 4 ∅ 12,7
12 ⎦⎣ 90.90. 9 4 ∅ 12,7
13 ⎦⎣ 90.90. 9 4 ∅ 12,7
14 ⎦⎣ 90.90. 9 4 ∅ 12,7
15 ⎦⎣ 90.90. 9 4 ∅ 12,7
16 ⎦⎣ 90.90. 9 4 ∅ 12,7
17 ⎦⎣ 90.90. 9 4 ∅ 12,7
18 ⎦⎣ 90.90. 9 4 ∅ 12,7
19 ⎦⎣ 90.90. 9 4 ∅ 12,7
20 ⎦⎣ 90.90. 9 4 ∅ 12,7
21 ⎦⎣ 90.90. 9 4 ∅ 12,7
22 ⎦⎣ 90.90. 9 4 ∅ 12,7
23 ⎦⎣ 90.90. 9 4 ∅ 12,7
24 ⎦⎣ 90.90. 9 4 ∅ 12,7
25 ⎦⎣ 90.90. 9 4 ∅ 12,7
26 ⎦⎣ 90.90. 9 4 ∅ 12,7
27 ⎦⎣ 90.90. 9 4 ∅ 12,7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7979
1 2 3 4 5 6 7 8
9
10
11
12 13
14
15
162928
2726
2524
23
2221
2019
1817
28 ⎦⎣ 90.90. 9 4 ∅ 12,7
29 ⎦⎣ 90.90. 9 4 ∅ 12,7
3.6. Perencanaan Kuda-kuda Utama A (KKA)
3.6.1. Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda A
Gambar 3.17. Rangka Batang Kuda-kuda Utama A
Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel dibawah ini :
Tabel 3.17. Perhitungan Panjang Batang pada Kuda-kuda Utama A No batang Panjang batang
1 1,875
2 1,875
3 1,875
4 1,875
5 1,875
6 1,875
7 1,875
8 1,875
9 2,165
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8080
10 2,165
11 2,165
12 2,165
13 2,165
14 2,165
15 2,165
16 2,165
17 1,083
18 2,165
19 2,165
20 2,864
21 3,248
22 3,750
23 4,330
24 3,750
25 3,248
26 2,864
27 2,165
28 2,165
29 1,083
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8181
3.6.2. Perhitungan Luasan Setengah Kuda-Kuda Utama A
Gambar 3.18. Luasan Atap Kuda-kuda Utama A
Panjang al = Panjang bk = Panjang cj = 3,875 m
Panjang di = 3,406 m
Panjang eh = 2,468 m
Panjang fg = 2,000 m
Panjang ab = 1,937 m , bc = cd = de = 1,875 m
Panjang ef = ½ . 1,875 = 0,937 m
• Luas abkl = al × ab
= 3,875 × 1,937 = 7,505 m2
• Luas bcjk = bk × bc
= 3,875 × 1,875 = 7,265 m2
• Luas cdij = (cj × ½ cd ) + ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ ×
+ .cd2
dicj2
1
= (3,875 × ½ . 1,875) + ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ ×
+ 875,1.2
406,3875,32
1
a
b
c
d
ef g
h
i
j
k
l a
b
c
d
ef g
h
i
j
k
l
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8282
= 7,042 m2
• Luas dehi = ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
2ehdi × de
= ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
2468,2406,3 × 1,875
= 5,506 m2
• Luas efgh = ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
2fgeh × ef
= ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
2000,2468,2 × 0,937
= 2,093 m2
Gambar 3.19. Luasan Plafon Kuda-kuda Utama A
Panjang al = Panjang bk = Panjang cj = 3,875 m
Panjang di = 3,406 m
Panjang eh = 2,468 m
a
b
c
d
ef g
h
i
j
k
l a
b
c
d
ef g
h
i
j
k
l
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8383
Panjang fg = 2,000 m
Panjang ab = 0,937 m
Panjang bc = cd = de = 1,8 m
Panjang ef = 0,9 m
• Luas abkl = al × ab
= 3,875 × 0,937 = 3,630 m2
• Luas bcjk = bk × bc
= 3,875 × 1,8 = 6,975 m2
• Luas cdij = (cj × ½ cd ) + ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ ×
+ .cd2
dicj2
1
= (3,875 × ½ 1,8) + ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ ×
+ 8,1.2
406,3875,32
1
= 6,763 m2
• Luas dehi = ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
2ehdi × de
= ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
2468,2406,3 × 1,8
= 5,286 m2
• Luas efgh = ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
2fgeh × ef
= ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
2000,2468,2 × 0,9
= 2,010 m2
3.6.2. Perhitungan Pembebanan Kuda-kuda Utama A
Data-data pembebanan :
Berat gording = 11 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8484
Jarak antar kuda-kuda utama = 3 m
Berat penutup atap = 50 kg/m2
Berat profil = 15 kg/m
Gambar 3.20. Pembebanan Kuda- kuda Utama A akibat Beban Mati
a. Beban Mati
1) Beban P1 = P9
a) Beban gording = Berat profil gording × Panjang Gording
= 11 × 3,875 = 42,625 kg
b) Beban atap = Luasan × Berat atap
= 7,505 × 50 = 375,25 kg
c) Beban plafon = Luasan × berat plafon
= 3,630 × 18 = 65,34 kg
d) Beban kuda-kuda = ½ × Btg (1 + 9) × berat profil kuda kuda
= ½ × (1,875 + 2,165) × 25
= 50,5 kg
e) Beban plat sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 50,5 = 15,15 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8585
f) Beban bracing = 10 % × beban kuda-kuda
= 10 % × 50,5 = 5,05 kg
2) Beban P2 = P8
a) Beban gording = Berat profil gording × Panjang Gording
= 11 × 3,875 = 42,625 kg
b) Beban atap = Luasan × Berat atap
= 7,265 × 50 = 363,25 kg
c) Beban kuda-kuda = ½ × Btg (9+17+18+10) × berat profil kuda kuda
= ½ × (2,165 + 1,083 + 2,165 + 2,165) × 25
= 94,725 kg
d) Beban plat sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 94,725 = 28,417 kg
e) Beban bracing = 10 % × beban kuda-kuda
= 10 % × 94,725 = 9,472 kg
3) Beban P3 = P7
a) Beban gording = Berat profil gording × Panjang Gording
= 11 × 3,875 = 42,625 kg
b) Beban atap = Luasan × Berat atap
= 7,042 × 50 = 352,1 kg
c) Beban kuda-kuda = ½ × Btg (10+19+20+11) × berat profil kuda kuda
= ½ × (2,165 + 2,165 + 2,864 + 2,165) × 25
= 116,987 kg
d) Beban plat sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 116,987 = 35,096 kg
e) Beban bracing = 10 % × beban kuda-kuda
= 10 % × 116,987 = 11,699 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8686
4) Beban P4 = P6
a) Beban gording = Berat profil gording × Panjang Gording
= 11 × 2,5 = 27,5 kg
b) Beban atap = Luasan × Berat atap
= 5,506 × 50 = 275,3 kg
c) Beban kuda-kuda = ½ × Btg (11+21+22+12) × berat profil kuda kuda
= ½ × (2,165 + 3,248 +3,75 + 2,165) × 25
= 141,6 kg
d) Beban plat sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 141,6 = 42,48 kg
e) Beban bracing = 10 % × beban kuda-kuda
= 10 % × 141,6 = 14,16 kg
5) Beban P5
a) Beban gording = Berat profil gording × Panjang Gording
= 11 × 1,5 = 16,5 kg
b) Beban atap = Luasan × Berat atap
= 2,093 × 50 = 104,65 kg
c) Beban kuda-kuda = ½ × Btg (12 + 23 + 13) × berat profil kuda kuda
= ½ × (2,165 + 4,330 + 2,165) × 25
= 108,25 kg
d) Beban plat sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 108,25 = 32,475 kg
e) Beban bracing = 10 % × beban kuda-kuda
= 10 % × 108,25 = 10,825 kg
f) Beban reaksi = reaksi jurai + reaksi ½ kuda-kuda
= 2630,62 + 2599,35 = 5229,97 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8787
6) Beban P10 = P16
a) Beban plafon = Luasan × berat plafon
= 6,975 × 18 = 125,55 kg
b) Beban kuda-kuda = ½ × Btg (8 + 29 + 7) × berat profil kuda kuda
= ½ × (1,875 + 1,083 + 1,875) × 25
= 60,412 kg
c) Beban plat sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 60,412 = 18,124 kg
d) Beban bracing = 10 % × beban kuda-kuda
= 10 % × 60,412 = 6,041 kg
7) Beban P11 = P15
a) Beban plafon = Luasan × berat plafon
= 6,763 × 18 = 121,734 kg
b) Beban kuda-kuda = ½ × Btg (7+28+27+6) × berat profil kuda kuda
= ½ × (1,875 + 2,165 + 2,165 + 1,875) × 25
= 101 kg
c) Beban plat sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 101 = 30,3 kg
d) Beban bracing = 10 % × beban kuda-kuda
= 10 % × 101 = 10,1 kg
8) Beban P12 = P14
a) Beban plafon = Luasan × berat plafon
= 5,286 × 18 = 95,148 kg
b) Beban kuda-kuda = ½ × Btg (6+26+25+5) × berat profil kuda kuda
= ½ × (1,875 + 2,864 + 3,248 + 1,875) × 25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8888
= 123,275 kg
c) Beban plat sambung = 30% × beban kuda-kuda
= 30% × 123,275 = 36,982 kg
d) Beban bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10% × 123,275 = 12,327 kg
9) Beban P13
a) Beban plafon = (2 × Luasan) × berat plafon
= 2 × 2,010 × 18 = 72,36 kg
b) Beban kuda-kuda =½ × Btg (4+22+23+24+5) × berat profil kuda-kuda
= ½ × (1,875 + 3,750 + 4,330 + 3,750 + 1,875) × 25
= 194,75 kg
c) Beban plat sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 194,75 = 58,425 kg
d) Beban bracing = 10 % × beban kuda-kuda
= 10 % × 194,75 = 19,475 kg
e) Beban reaksi = (2 × reaksi jurai) + reaksi ½ kuda-kuda
= (2 × 2630,62 kg) + 2599,35 kg = 7860,59 kg
Tabel 3.18. Rekapitulasi Beban Mati Kuda-kuda Utama A
Beban Beban Atap (kg)
Beban gording
(kg)
Beban Kuda - kuda (kg)
Beban Bracing
(kg)
Beban Plat Penyambung
(kg)
Beban Plafon (kg)
Beban Reaksi
(kg)
Jumlah Beban (kg)
Input SAP (kg)
P1=P9 375,25 42,625 50,5 5,05 15,5 65,34 - 554,265 555
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8989
P2=P8 363,25 42,625 94,725 9,472 28,417 - - 447,477 448
P3=P7 352,1 42,625 116,987 11,699 35,096 - - 569,657 570
P4=P6 275,3 27,5 141,60 14,16 42,48 - - 501,04 502
P5 104,65 16,5 108,25 10,825 32,475 - 5229,97 5502,67 5502
P10=P16 - - 60,412 6,041 18,124 125,55 - 210,127 210
P11=P15 - - 101 10,1 30,3 121,734 - 263,134 264
P12=P14 - - 123,275 12,327 36,982 95,148 - 267,732 268
P13 - - 194,75 19,475 58,425 72,36 7860,59 8205,60 8206
b. Beban Hidup
Beban hidup yang bekerja pada P1, P2, P3, P4, P6, P7, P8, P9 = 100 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9090
1 2 3 4 5 6 7 8
9
10
11
12 13
14
15
162928
2726
2524
23
2221
2019
1817W
1
W2
W3
W4
W5 W
6
W7
W8
W9
W10
c. Beban Angin
Perhitungan beban angin :
Gambar 3.21. Pembebanan Kuda-kuda Utama A akibat Beban Angin
Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2.
1) Koefisien angin tekan = 0,02α − 0,40
= (0,02 × 30) – 0,40 = 0,2
a. W1 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 7,505 × 0,2 × 25 = 37,525 kg
b. W2 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 7,265 × 0,2 × 25 = 36,325 kg
c. W3 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 7,042 × 0,2 × 25 = 35,21 kg
d. W4 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 5,506 × 0,2 × 25 = 27,53 kg
e. W5 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 2,093 × 0,2 × 25 = 10,465 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9191
2) Koefisien angin hisap = - 0,40
a. W6 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 2,093 × -0,4 × 25 = -20,93 kg
b. W7 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 5,506 × -0,4 × 25 = -55,06 kg
c. W8 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 7,042 × -0,4 × 25 = -70,42 kg
d. W9 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 7,265 × -0,4 × 25 = -72,65 kg
e. W10 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 7,505 × -0,4 × 25 = -75,05 kg
Tabel 3.19. Perhitungan Beban Angin Kuda-kuda Utama Beban Angin Beban (kg) Wx
W.Cos α (kg) (Untuk Input
SAP2000) Wy
W.Sin α (kg) (Untuk Input
SAP2000) W1 37,525 32,507 33 18,762 19
W2 36,325 31,458 32 18,162 18
W3 35,21 30,502 31 17,605 18
W4 27,53 23,841 24 13,765 14
W5 10,465 9,062 9 5,232 5
W6 -20,93 -18,125 -19 -10,465 -11
W7 -55,06 -47,683 -48 -27,53 -27
W8 -70,42 -60,985 -61 -35,21 -36
W9 -72,65 -62,916 -63 -21,325 -22
W10 -75,05 -64,995 -65 -37,525 -38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9292
Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 2000 diperoleh
gaya batang yang bekerja pada batang kuda-kuda utama sebagai berikut :
Tabel 3.20. Rekapitulasi Gaya Batang Kuda-kuda Utama A
Batang kombinasi Tarik (+) kg Tekan(+) kg
1 20596,49
2 20683,86
3 19974,04
4 18839,16
5 18775,26
6 19838,96
7 20485,90
8 20397,06
9 23871,59
10 23133,34
11 21883,07
12 20546,38
13 20563,97
14 21893,27
15 23145,74
16 23897,77
17 110,78
18 808,93
19 898,41
20 1708,60
21 1742,88
22 2154,04
23 13651,76
24 2026,98
25 1662,40
26 1600,88
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9393
27 861,49
28 737,17
29 112,27
3.6.5. Perencanaan Profil Kuda- kuda Utama A
a. Perhitungan Profil Batang Tarik
Pmaks. = 12080,78 kg
Fy = 2400 kg/cm2 (240 MPa)
Fu = 3700 kg/cm2 (370 MPa)
Ag perlu = Fy
Pmak = 2400
49,20596 = 8,58 cm2
Dicoba, menggunakan baja profil ⎦⎣ 70 . 70 . 7
Dari tabel baja didapat data-data =
Ag = 9,40 cm2
x = 2,12 cm
An = 2.Ag-dt
= 1880 -20.7 = 1740 mm2
L =Sambungan dengan Diameter
= 3.12,7 =38,1 mm
2,21=x mm
LxU −=1
= 1- 1,38
21,2 = 0,444
Ae = U.An
= 0,444.1740
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9494
= 772,56 mm2
Check kekuatan nominal FuAePn ..75,0=φ
= 0,75. 772,56 .370
= 214385,4 N
= 21438,54 kg > 20683,49 kg……OK
b. Perhitungan profil batang tekan
Pmaks. = 13974,92 kg
lk = 2,165 m = 216,5 cm
Ag perlu = Fy
Pmak =2400
92,13974 = 5,82 cm2
Dicoba, menggunakan baja profil ⎦⎣ 70 .70 . 7 (Ag = 9,40 cm2)
Periksa kelangsingan penampang :
Fytb
w
200.2
< =240
200970
<
= 7,78 < 12,9
rLK.
=λ = 12,2
5,216.1
= 102,12
EFyc
πλλ =
= 200000
24014,3
102,12
= 1,13….. 0,25 < λc < 1,2 ω 0,67λ-1,6
1,43 c
=
ω = 0,67λ-1,6
1,43 c
= = 13,1.67,06,1
43,1−
= 1,697
FcrAgPn ..2=
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9595
= 2.9,40.1,6972400
= 26588,097
097,26588.85,049,20596
=PnP
φ
= 0,911 < 1……………OK
3.6.5. Perhitungan Alat Sambung
a. Batang Tekan
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut (∅) = 12,7 mm ( ½ inches)
Diameter lubang = 14 mm.
Tebal pelat sambung (δ) = 0,625 . db
= 0,625 . 12,7 = 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
Tahanan geser baut
Pn = m.(0,4.fub).An
= 2.(0,4.825) .¼ . π . 12,72 = 8356,43 kg/baut
Tahanan tarik penyambung
Pn = 0,75.fub.An
=7833,9 kg/baut
Tahanan Tumpu baut :
Pn = 0,75 (2,4.fu.db.t)
= 0,75 (2,4.370.12,7.9)
= 7612,38 kg/baut
P yang menentukan adalah Ptumpu = 7612,38 kg.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9696
Perhitungan jumlah baut-mur,
13,3 7612,3823871,59
PP
n tumpu
maks. === ~ 4 buah baut
Digunakan : 4 buah baut
Perhitungan jarak antar baut :
a) 1,5d ≤ S1 ≤ 3d
Diambil, S1 = 2,5 db = 2,5. 12,7
= 3,175 mm
= 30 mm
b) 2,5 d ≤ S2 ≤ 7d
Diambil, S2 = 5 db = 1,5 . 12,7
= 6,35 mm
= 60 mm
b. Batang tarik
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut (∅) = 12,7 mm ( ½ inches )
Diameter lubang = 13,7 mm.
Tebal pelat sambung (δ) = 0,625 . db
= 0,625 x 12,7 = 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
Tahanan geser baut
Pn = n.(0,4.fub).An
= 2.(0,4.825) .¼ . π . 12,72 = 8356,43 kg/baut
Tahanan tarik penyambung
Pn = 0,75.fub.An
=7833,9 kg/baut
Tahanan Tumpu baut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9797
Pn = 0,75 (2,4.fu. db t)
= 0,75 (2,4.370.12,7.9)
= 7612,38 kg/baut
P yang menentukan adalah Ptumpu = 7612,38 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
2,70 7612,3820596,49
PP
n geser
maks. === ~ 3 buah baut
Digunakan : 3 buah baut
Perhitungan jarak antar baut :
a) 1,5d ≤ S1 ≤ 3d
Diambil, S1 = 2,5 db = 2,5. 12,7
= 3,175 mm
= 30 mm
b) 2,5 d ≤ S2 ≤ 7d
Diambil, S2 = 5 db = 1,5 . 12,7
= 6,35 mm
= 60 mm
Tabel 3.21. Rekapitulasi Perencanaan Profil Kuda-kuda Utama A
Nomer Batang Dimensi Profil Baut (mm) 1 ⎦⎣ 70. 70. 7 4 ∅ 12,7
2 ⎦⎣ 70. 70. 7 4 ∅ 12,7
3 ⎦⎣ 70. 70. 7 4 ∅ 12,7
4 ⎦⎣ 70. 70. 7 4 ∅ 12,7
5 ⎦⎣ 70. 70. 7 4 ∅ 12,7
6 ⎦⎣ 70. 70. 7 4 ∅ 12,7
7 ⎦⎣ 70. 70. 7 4 ∅ 12,7
8 ⎦⎣ 70. 70. 7 4 ∅ 12,7
9 ⎦⎣ 70. 70. 7 3 ∅ 12,7
10 ⎦⎣ 70. 70. 7 3 ∅ 12,7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9898
11 ⎦⎣ 70. 70. 7 3 ∅ 12,7
12 ⎦⎣ 70. 70. 7 3 ∅ 12,7
13 ⎦⎣ 70. 70. 7 3 ∅ 12,7
14 ⎦⎣ 70. 70. 7 3 ∅ 12,7
15 ⎦⎣ 70. 70. 7 3 ∅ 12,7
16 ⎦⎣ 70. 70. 7 3 ∅ 12,7
17 ⎦⎣ 70. 70. 7 4 ∅ 12,7
18 ⎦⎣ 70. 70. 7 4 ∅ 12,7
19 ⎦⎣ 70. 70. 7 4 ∅ 12,7
20 ⎦⎣ 70. 70. 7 3 ∅ 12,7
21 ⎦⎣ 70. 70. 7 4 ∅ 12,7
22 ⎦⎣ 70. 70. 7 3 ∅ 12,7
23 ⎦⎣ 70. 70. 7 4 ∅ 12,7
24 ⎦⎣ 70. 70. 7 3 ∅ 12,7
25 ⎦⎣ 70. 70. 7 4 ∅ 12,7
26 ⎦⎣ 70. 70. 7 3 ∅ 12,7
27 ⎦⎣ 70. 70. 7 4 ∅ 12,7
28 ⎦⎣ 70. 70. 7 3 ∅ 12,7
29 ⎦⎣ 70. 70. 7 4 ∅ 12,7
3.7. Perencanaan Kuda-kuda Utama B (KKB) 3.7.1. Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda Utama B
1617
188
9 10
11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9999
Gambar 3.17. Panjang batang kuda-kuda B
Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel dibawah ini :
Tabel 3.17. Perhitungan Panjang Batang Pada Kuda-kuda Utama B
No batang Panjang batang (m)
1 1,875
2 1,875
3 2,250
4 2,250
5 1,875
6 1,875
7 2,165
8 2,165
9 2,598
10 2,598
11 2,165
12 2,165
13 1,083
14 2,165
15 2,165
16 3,122
17 3,464
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100100
18 3,122
19 2,165
20 2,165
21 1,083
3.7.2. Perhitungan Luasan Kuda-Kuda Utama B
Gambar 3.18. Luasan Atap Kuda-kuda Utama B
Panjang ef,dg,ch,bi,aj = 3,00 m
Panjang fg = 1,125 m
Panjang gh = 2,063 m
Panjang hi = 1,875 m
Panjang ij = 1,937 m
Luas efdg = ef x fg = 3 x 1,125= 3,375 m2
Luas dghc = dg x gh
= 3 x 2,063 = 6,189 m2
Luas chib = ch x hi
= 3 x 1,875 = 5,625 m2
Luas bija = bi x ij
abcde
f g h i j
abcde
f g h i j
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101101
= 3 x 1,937 = 5,811 m2
Gambar 3.19. Luasan Plafon Kuda-kuda Utama B Panjang ef,dg,ch,bi,aj = 3,00 m
Panjang fg = 1,125 m
Panjang gh = 2,063 m
Panjang hi = 1,875 m
Panjang ij = 0,937 m
Luas efdg = ef x fg = 3 x 1,125= 3,375 m2
Luas dghc = dg x gh
= 3 x 2,063 = 6,189 m2
Luas chib = ch x hi
= 3 x 1,875 = 5,625 m2
Luas bija = bi x ij
= 3 x 0,937 = 2,811 m2
3.7.3. Perhitungan Pembebanan Kuda-kuda Utama B
Data-data pembebanan :
Berat gording = 11 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102102
Jarak antar kuda-kuda utama = 3,00 m
Berat penutup atap = 50 kg/m2
Berat profil = 25 kg/m
Gambar 3.20. Pembebanan Kuda - Kuda utama B akibat beban mati
Perhitungan Beban
a. Beban Mati
1) Beban P1 = P7
a) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording
= 11 x 3 = 33 kg
b) Beban atap = Luasan atap bija x Berat atap
= 5,811 x 50 = 290,55 kg
c) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (7 + 1) x berat profil kuda kuda
= ½ x (2,165 + 1,875) x 25 = 50,5 kg
d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 50,5 = 15,15 kg
e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 0,1 x 50,5 = 5,05 kg
f) Beban plafon = Luasan x berat plafon
= 2,811 x 18 = 50,6 kg
1 2 3 4 5 6
13
1514
1617
1819
2021
7
8
9 10
11
12
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8P9P10P11P12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103103
2) Beban P2 =P6
a) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording
= 11 x 3 = 33 kg
b) Beban atap = Luasan atap bchi x berat atap
= 5,625 x 50 = 281,25 kg
c) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(8 + 14 + 13 + 7) x berat profil kuda kuda
= ½ x (2,165 + 2,165 + 1,083 + 2,165) x 25
= 94,72 kg
d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 94,72 = 28,42 kg
e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 0,1 x 94,72 = 9,47 kg
3) Beban P3 =P5
f) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording
= 11 x 3 = 33 kg
g) Beban atap = Luasan atap cdgh x berat atap
= 6,189 x 50 = 309,45 kg
h) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(8 + 9 + 15 + 16) x berat profil kuda kuda
= ½ x (2,165 + 2,598 + 2,165 + 3,122) x 25
= 125,625 kg
i) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 125,625 = 37,68 kg
j) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 0,1 x 125,625 = 12,56 kg
4) Beban P4
a) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording
= 11 x 3 = 33 kg
b) Beban atap = Luasan atap defg x berat atap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104104
= 3,375 x 50 = 168,75 kg
c) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (9 + 10 + 17) x berat profil kuda kuda
= ½ x (2,598+2,598+3,464) x 25 = 108,25 kg
d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 108,25 = 32,47 kg
e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 0,1 x 108,25 = 10,83 kg
5) Beban P8 = P12
a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(5 +21 + 6) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,875 + 1,083 + 1,875) x 25
= 60,41 kg
b) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 60,41 = 18,12 kg
c) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 0,1 x 60,41 = 6,04 kg
d) Beban Plafon = Luasan plafon x berat plafon
= 5,625 x 18 = 101,25 kg
6) Beban P9 = P11
a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(4 +19 + 20 + 5) x berat profil kuda kuda
= ½ x (2,25 + 2,165 + 2,165 + 1,875) x 25
= 105,68 kg
b) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 105,68 = 31,7 kg
c) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 0,1 x 105,68 = 10,57 kg
d) Beban Plafon = Luasan plafon x berat plafon
= 6,189 x 18 = 111,4 kg
7) Beban P10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105105
a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (3+16+17+18+4) x berat profil kuda kuda
= ½ x (2,25+3,122+3,464 +3,122+2,25) x 25
= 177,6 kg
b) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 177,6 = 53,28 kg
c) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 0,1 x 177,6 = 17,76 kg
d) Beban Plafon = Luasan plafon x berat plafon
= 3,375 x 18 = 60,75 kg
Tabel 3.18. Rekapitulasi Beban Mati Kuda – kuda Utama B
Beban
Beban Atap
(kg)
Beban gording
(kg)
Beban Kuda - kuda
(kg)
Beban Bracing
(kg)
Beban Plat Penyambung
(kg)
Beban Plafon
(kg)
Jumlah Beban
(kg)
Input SAP
(kg)
P1=P7 290,55 33 50,5 5,05 15,15 50,6 444,85 445
P2=P6 281,25 33 94,72 9,47 28,42 - 446,86 447
P3=P5 309,45 33 125,625 12,56 37,68 - 518,315 518
P4 168,75 33 108,25 10,83 32,47 - 353,3 353
P8=P12 - - 60,41 6,04 18,12 101,25 185,82 186
P9=P11 - - 105,658 10,57 31,7 111,4 259,328 259
P10 - - 177,6 17,76 53,28 60,75 309,39 309
b. Beban Hidup
Beban hidup yang bekerja pada P1, P2, P3, P4, P5, P6, P7 = 100 kg
c. Beban Angin
Perhitungan beban angin :
1514
1617
1819
207
8
9 10
11
12W1
W2
W3
W4
W8
W7
W6
W5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106106
Gambar 3.21. Pembebanan kuda-kuda utama B akibat beban angin Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2.
a. Koefisien angin tekan = 0,02α − 0,40 = (0,02 x 30) – 0,40 = 0,2
a) W1 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 5,811 x 0,2 x 25
= 29,06 kg
b) W2 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 5,625 x 0,2 x 25
= 28,125 kg
c) W3 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 6,189 x 0,2 x 25
= 30,945 kg
d) W4 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 3,375 x 0,2 x 25
= 16,875 kg
b. Koefisien angin hisap = - 0,40
a) W5 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 3,375 x -0,4 x 25
= -33,75 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107107
b) W6 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 6,189 x -0,4 x 25
= -61,89 kg
c) W7 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 5,625 x -0,4 x 25
= -56,25 kg
d) W8 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 5,811 x -0,4 x 25
= -58,11 kg
Tabel 3.19. Perhitungan Beban Angin Kuda – kuda Utama B
Beban
Angin Beban (kg)
Wx
W.Cos α (kg)
(Untuk Input
SAP2000)
Wy
W.Sin α (kg)
(Untuk Input
SAP2000)
W1 29,06 25,166 25 14,53 15
W2 28,125 24,356 24 14,062 14
W3 30,945 26,799 27 15,472 15
W4 16,875 14,614 15 8,437 8
W5 -33,75 -29,22 -29 -16,875 -17
W6 -61,89 -53,598 -54 -30,945 -31
W7 -56,25 -48,713 -49 -28,125 -28
W8 -58,11 -50,324 -50 -29,055 -29
Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 2000 diperoleh
gaya batang yang bekerja pada batang kuda-kuda utama sebagai berikut :
Tabel 3.20. Rekapitulasi Gaya Batang Kuda-kuda Utama B
Batang kombinasi
Tarik (+)
kg
Tekan(-)
Kg
1 5019,07 -
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108108
2 5031,83 -
3 4155,47 -
4 4085,79 -
5 4905,91
6 4891,97 -
7 - 5841,04
8 - 4861,70
9 - 3491,48
10 - 3518,25
11 4882,41 -
12 5863,09 -
13 240,31 -
14 1009,91
15 948,40
16 1680,41
17 2821,70
18 1583,93
19 915,65
20 945,60
21 241,32
3.7.4. Perencanaan Profil Kuda- kuda Utama B
a. Perhitungan profil batang tarik
Pmaks. = 5031,07 kg
Fy = 2400 kg/cm2 (240 MPa)
Fu = 3700 kg/cm2 (370 MPa)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109109
Ag perlu = Fy
Pmak = 2400
83,5031 = 2,096 cm2
Dicoba, menggunakan baja profil ⎦⎣ 55 . 55 . 8
Dari tabel baja didapat data-data =
Ag = 8,23 cm2
x = 1,64 cm
An = 2.Ag-dt
= 1646 -17.8 = 1510 mm2
L =Sambungan dengan Diameter
= 3.12,7 =38,1 mm
4,16=x mm
LxU −=1
= 1- 1,38
16,4 = 0,569
Ae = U.An
= 0,569.1510
= 859,19 mm2
Check kekuatan nominal FuAePn ..75,0=φ
= 0,75. 859,19 .370
= 238425,2 N
= 23842,52 kg > 5031,07 kg……OK
c. Perhitungan profil batang tekan
Pmaks. = 5841,04 kg
lk = 2,31 m = 231 cm
Ag perlu = Fy
Pmak =2400
04,5841 = 2,43 cm2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110110
Dicoba, menggunakan baja profil ⎦⎣ 55 . 55 . 8 (Ag = 8,23 cm2)
Periksa kelangsingan penampang :
Fytb
w
200.2
< =240
200855
<
= 6,87 < 12,9
rLK.
=λ = 64,1231.1
= 140,85
EFyc
πλλ =
= 200000
24014,3
140,85
= 1,55 …… λc ≥ 1,2 ω 2c1,25. λ=
ω 2c1,25. λ= = 1,25. (1,552)
= 3
FcrAgPn ..2=
= 2.8,23.3
2400
= 13168
13168.85,05841,04
=PnP
φ
= 0,521 < 1……………OK 3.7.5. Perhitungan Alat Sambung
a. Batang Tekan
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut (∅) = 12,7 mm ( ½ inches)
Diameter lubang = 14 mm.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111111
Tebal pelat sambung (δ) = 0,625 . db
= 0,625 . 12,7 = 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
Tahanan geser baut
Pn = m.(0,4.fub).An
= 2.(0,4.825) .¼ . π . 12,72 = 8356,43 kg/baut
Tahanan tarik penyambung
Pn = 0,75.fub.An
=7833,9 kg/baut
Tahanan Tumpu baut :
Pn = 0,75 (2,4.fu.db.t)
= 0,75 (2,4.370.12,7.9)
= 7612,38 kg/baut
P yang menentukan adalah Ptumpu = 7612,38 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
767,0 7612,385841,04
PP
n tumpu
maks. === ~ 2 buah baut
Digunakan : 2 buah baut
Perhitungan jarak antar baut :
a) 1,5d ≤ S1 ≤ 3d
Diambil, S1 = 2,5 db = 2,5. 12,7
= 3,175 mm
= 30 mm
b) 2,5 d ≤ S2 ≤ 7d
Diambil, S2 = 5 db = 1,5 . 12,7
= 6,35 mm
= 60 mm
b. Batang tarik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112112
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut (∅) = 12,7 mm ( ½ inches )
Diameter lubang = 13,7 mm.
Tebal pelat sambung (δ) = 0,625 . db
= 0,625 x 12,7 = 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
Tahanan geser baut
Pn = n.(0,4.fub).An
= 2.(0,4.825) .¼ . π . 12,72 = 8356,43 kg/baut
Tahanan tarik penyambung
Pn = 0,75.fub.An
=7833,9 kg/baut
Tahanan Tumpu baut :
Pn = 0,75 (2,4.fu. db t)
= 0,75 (2,4.370.12,7.9)
= 7612,38 kg/baut
P yang menentukan adalah Ptumpu = 7612,38 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
0,661 7612,385031,83
PP
n tumpu
maks. === ~ 2 buah baut
Digunakan : 2 buah baut
Perhitungan jarak antar baut :
a) 3d ≤ S ≤ 15t atau 200 mm
Diambil, S1 = 3 db = 3. 12,7
= 38,1 mm
= 40 mm
b) 1,5 d ≤ S2 ≤ (4t +100) atau 200 mm
Diambil, S2 = 1,5 db = 1,5 . 12,7
= 19,05 mm
= 20 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113113
Tabel 3.21. Rekapitulasi Perencanaan Profil Kuda-kuda Utama B
Nomer Batang Dimensi Profil Baut (mm)
1 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 2 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 3 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 4 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 5 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 6 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 7 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 8 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 9 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 10 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 11 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 12 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 13 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 14 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 15 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 16 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 17 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 18 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 19 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 20 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 21 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Bab 4 Perencanaan Tangga 114
0.30
2.00
±2,00
±4,00
Naik
Bordess
BAB 4
PERENCANAAN TANGGA
4.1 Uraian Umum
Tangga merupakan bagian dari struktur bangunan bertingkat yang sangat penting
untuk penunjang antara struktur bangunan dasar dengan struktur bangunan tingkat
atasnya. Penempatan tangga pada struktur suatu bangunan sangat berhubungan
dengan fungsi bangunan bertingkat yang akan dioperasionalkan .
Pada bangunan umum, penempatan haruslah mudah diketahui dan terletak
strategis untuk menjangkau ruang satu dengan yang lainya, penempatan tangga
harus disesuaikan dengan fungsi bangunan untuk mendukung kelancaran
hubungan yang serasi antara pemakai bangunan tersebut.
4.2. Data Perencanaan Tangga
Gambar 4.1 Perencanaan Tangga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
Gambar 4.2 Potongan Tangga
Data-data perencanaan tangga:
Tebal plat tangga = 12 cm
Tebal bordes tangga = 15 cm
Lebar datar = 500 cm
Lebar tangga rencana = 140 cm
Dimensi bordes = 200 x 300 cm
Menentukan lebar antrede dan tinggi optrede
Lebar antrede = 30 cm
Jumlah antrede = 300 / 30 = 10 buah
Jumlah optrede = 10 + 1 = 11 buah
Tinggi optrede = 200 / 11 = 18 cm
Menentukan kemiringan tangga
α = Arc.tg ( 200/300) = 33,69o < 35o ……(ok)
4.3. Perhitungan Tebal Plat Equivalen dan Pembebanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
116
y
t'
BC
ht=12
teqAD
30
18
4.3.1. Perhitungan Tebal Plat Equivalen
Gambar 4.3 Tebal Equivalen
ABBD =
ACBC
BD = AC
BCAB×
=( ) ( )22 3018
3018+
×
= 15,43 cm
t eq = 2/3 x BD
= 2/3 x 15,43
= 10,29 cm
Jadi total equivalent plat tangga :
Y = t eq + ht
= 10,29 + 12
= 22,29 cm
= 0,23 m
4.3.2. Perhitungan Beban
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
117
a. Pembebanan tangga ( tabel 2 . 1 PPIUG 1983 )
1. Akibat beban mati (qD )
Berat tegel keramik(1 cm) = 0,01 x 1,4 x 2400 = 33,6 kg/m
Berat spesi (2 cm) = 0,02 x 1,4 x 2100 = 58,8 kg/m
Berat plat tangga = 0,23 x 1,4 x 2400 = 772,8 kg/m
Berat sandaran tangga = 0,7 x 0,1 x 1000 x1 = 70 kg/m qD = 935,2 kg/m
2. Akibat beban hidup (qL)
qL= 1,40 x 300 kg/m2
= 420 kg/m
3. Beban ultimate (qU)
qU = 1,2 . qD + 1.6 . qL
= 1,2 . 935,2 + 1,6 . 420
= 1794,24 kg/m
b. Pembebanan pada bordes ( tabel 2 . 1 PPIUG 1983 )
1. Akibat beban mati (qD)
Berat tegel keramik (1 cm) = 0,01 x 3 x 2400 = 72 kg/m
Berat spesi (2 cm) = 0,02 x 3 x 2100 = 126 kg/m
Berat plat bordes = 0,15 x 3 x 2400 = 1080 kg/m
Berat sandaran tangga = 0,7 x 0,1 x 1000 x 2 = 140 kg/m + qD = 1418 kg/m
2. Akibat beban hidup (qL)
qL = 3 x 300 kg/ m2
= 900 kg/m
3. Beban ultimate (qU)
qU = 1,2 . q D + 1.6 . q L
= 1,2 . 1418 + 1,6 .900
+
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
118
= 3141,6 kg/m
Perhitungan analisa struktur tangga menggunakan Program SAP 2000 tumpuan di asumsikan jepit, sendi, jepit seperti pada gambar berikut :
Gambar 4.3 Rencana Tumpuan Tangga
4.4. Perhitungan Tulangan Tangga dan Bordes
4.4.1. Perhitungan Tulangan Tumpuan
b = 1400 mm
h = 150 mm (tebal bordes)
p (selimut beton) = 40 mm
Tulangan Ø 12 mm
d = h – p – ½ Ø tul
= 150 – 40 – 6
= 104 mm
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh Mu :
Mu = 2053,45 kgm = 2,0535 .107 Nmm
Mn = 77
10.57,28,0
10.0535,2==
φMu Nmm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
119
m = 29,1125.85,0
240.85,0
==fc
fy
ρb = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+ fyfy
fc600
600...85,0 β
= ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
+ 240600600..
24025.85,0 β
= 0,053
ρmax = 0,75 . ρb
= 0,75 . 0,053
= 0,04
ρmin = 0,0025
Rn = =2.dbMn
( )=2
7
104.140010.57,2 1,70 N/mm
ρ ada = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
fy2.m.Rn11
m1
= ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
24070,1.29,11.211.
29,111
= 0,007
ρ ada < ρmax
ρ ada > ρmin
di pakai ρ ada = 0,007
As = ρ ada . b . d
= 0,007 x 1400 x 104
= 1019,2 mm2
Dipakai tulangan ∅ 12 mm = ¼ . π x 122 = 113,04 mm2
Jumlah tulangan = =04,113
2,1019 9,01 ≈ 10 buah
Jarak tulangan 1 m =10
1000 = 100 mm
Dipakai tulangan 10 ∅ 12 mm – 100 mm
As yang timbul = 10. ¼ .π. d2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
120
= 1130,4 mm2 > As ( 1019,04 ) .....Aman !
4.4.2. Perhitungan Tulangan Lapangan
Mu = 981,27 kgm = 0,9813 .107 Nmm
Mn = ==8,0
10.9813,0 7
φMu 1,23.10 7 Nmm
m = 29,1125.85,0
240.85,0
==fc
fy
ρb = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+ fyfy
fc600
600...85,0 β
= ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
+ 240600600..
24025.85,0 β
= 0,053
ρmax = 0,75 . ρb
= 0,75 . 0,053
= 0,04
ρmin = 0,0025
Rn = =2.dbMn
( )=2
7
104.140010.23,1 0,81 N/mm2
ρ ada = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
fy2.m.Rn11
m1
= ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
24081,0.29,11.211.
29,111
= 0,003
ρ ada < ρmin
ρmin < ρmax
di pakai ρ min = 0,0025
As = ρmin . b . d
= 0,0025 x 1400 x 104
= 364 mm2
Dipakai tulangan ∅ 12 mm = ¼ . π x 122 = 113,04 mm2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
121
Jumlah tulangan dalam 1 m = 04,113
364 = 3,22 ≈ 4 tulangan
Jarak tulangan 1 m =4
1000 = 250 mm
Dipakai tulangan 4 ∅ 12 mm – 200 mm
As yang timbul = 4 . ¼ x π x d2
= 452,16 mm2 > As ( 364 ) ........aman!
4.5. Perencanaan Balok Bordes 20 qu balok 260
20
3 m 150
Data perencanaan:
h = 300 mm
b = 150 mm
d`= 40 mm
d = h – d` = 300 – 40 = 260 mm
4.5.1. Pembebanan Balok Bordes
Beban mati (qD)
Berat sendiri = 0,15 x 0,30 x 2400 = 108 kg/m
Berat dinding = 0,15 x 2 x 1700 = 510 kg/m
Berat plat bordes = 0,15 x 2400 = 360 kg/m
qD = 978 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
122
Akibat beban hidup (qL)
qL = 300 kg/m
Beban ultimate (qU)
qU = 1,2 . qD + 1,6. qL
= 1,2 . 978 + 1,6.300
= 1653,6 kg/m
Beban reaksi bordes
qu = bordeslebarbordesaksiRe
= 2
6,1653.21
= 413,4 Kg/m
4.5.2. Perhitungan tulangan lentur Tulangan tumpuan
Mu = 1860,3 kgm = 1,8603.107 Nmm
Mn = φ
Mu = =8,0
10.8603,1 7
2,32 . 107 Nmm
m = 29,1125.85,0
240.85,0
==fc
fy
ρb = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+
βfy600
600..fy
fc.85,0
= ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
+ 240600600.85,0.
24025.85,0
= 0,053
ρmax = 0,75 . ρb
= 0,75 x 0.053 = 0,04
ρmin = 0058,0240
4,14,1==
fy
Rn = =2.dbMn
( )=2
7
260.15010.32,2 2,3 N/mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
123
ρ ada = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
fy2.m.Rn11
m1
= .29,11
1⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
2403,2.29,11.211
= 0,01
ρ ada < ρmax
ρ ada > ρmin
di pakai ρ ada = 0,01
As = ρ ada . b . d
= 0,01 x 150 x 260
= 390 mm2
Dipakai tulangan ∅ 12 mm = ¼ . π x 122 = 113,04 mm2
Jumlah tulangan =04,113
390 = 3,45 ≈ 4 buah
As yang timbul = 4. ¼ .π. d2 = 452,16 mm2 > As ( 390 )....... Aman !
Dipakai tulangan 4 ∅ 12 mm 4.5.3. Perhitungan Tulangan Geser Balok Bordes
Vu = 2480,4 kg = 24804 N
Vc = . cf'b.d. . 6/1
= 1/6 . 150 . 260. 25 .
= 32500 N
∅ Vc = 0,75 . Vc
= 24375 N
3 ∅ Vc = 73125 N
Vu > ∅ Vc
Jadi di perlukan tulangan geser
Ø Vs = Vu - Ø Vc
= 24804 – 24375 = 429 N
Vs perlu = 75,0Vsφ =
75,0429 = 572 N
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
124
Pu
Mu
1.25
0.75
0.25
Av = 2 . ¼ π (8)2
= 2 . ¼ . 3,14 . 64 = 100,48 mm2
s = 14615429
26024048,100perlu Vs
d .fy . Av=
××= mm
S max = d/2 = 2
260 = 130 mm
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan D 8 – 100 mm
4.6. Perhitungan Pondasi Tangga
Gambar 4.3 Pondasi Tangga
Direncanakan pondasi telapak dengan kedalaman 1,25 m dan panjang 1,40m
- Tebal = 250 mm
- Ukuran alas = 1400 x 1250 mm
- γ tanah = 1,7 t/m3 = 1700 kg/m3
- σ tanah = 3 kg/cm2 = 30000 kg/m2
- Pu = 10704.30 kg
- h = 250 mm
- d = h - p - 1/2 Øt - Øs
= 250 – 40 – ½ .12 – 8 = 196 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
125
4.7. Perencanaan kapasitas dukung pondasi
4.7.1. Perhitungan kapasitas dukung pondasi
Pembebanan pondasi
Berat telapak pondasi = 1,4 x 1,25 x 0,25 x 2400 = 1050 kg
Berat tanah = 2 (0,5 x 0,75) x 1 x 1700 = 1275 kg
Berat kolom = (0,25 x 1,4 x 0,75) x 2400 = 630 kg
Pu = 10704.3 kg
V tot = 13659,3 kg
σ yang terjadi = 2.b.L
61Mtot
AVtot
+
σ 1tan ah = ±25,1.4,1
3,13659( )225,1.4,1.6/1
2053,45 = 13437,63 kg/m2
= 13437,63 kg/m2 < 30000 kg/m2
= σ yang terjadi < σ ijin tanah…...............Ok!
4.7.2. Perhitungan Tulangan Lentur
Mu = ½ . qu . t2 = ½ 13437,63. (0,5)2
= 1679,7 kg/m = 1,6797.107 Nmm
Mn = 8,010.679,1 7
= 2,098 x10 7 Nmm
m = 29,1125.85,0
24025.85,0
==fy
ρb = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+
βfy600
600fy
cf' . 85,0
= ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
+ 240600600.85,0.
24025.85,0
= 0,053
Rn = =2.dbMn
( )2
7
196.140010.098,2 = 0,390
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
126
ρ max = 0,75 . ρb
= 0,04
ρmin = 0058,0240
4,14,1==
fy
ρ ada = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
fyRn . m211
m1
= .29,11
1⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
240390,0.29,11.211
= 0,0016
ρ ada < ρ max
ρ ada < ρ min dipakai ρ min = 0,0058
Untuk Arah Sumbu Panjang
As ada = ρmin. b . d
= 0,0058. 1400.196
= 1591,52 mm2
digunakan tul ∅ 12 = ¼ . π . d2
= ¼ . 3,14 . (12)2
= 113,04 mm2
Jumlah tulangan (n) = 04,11352,1591 =14,08 ~ 15 buah
Jarak tulangan = 15
1400 = 93,33 mm = 90 mm
Sehingga dipakai tulangan D 12 - 90 mm
As yang timbul = 15 x 113,04
= 1695,6 > As………..OK!
Untuk Arah Sumbu Pendek
As perlu =ρmin b . d
= 0,0058 . 1250 . 196
= 1421 mm2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
127
Digunakan tulangan ∅ 12 = ¼ . π . d2
= ¼ . 3,14 . (12)2
= 113,04 mm2
Jumlah tulangan (n) = 04,113
1421 = 12,57 ~ 13 buah
Jarak tulangan = 13
1250 = 96,15 mm = 95 mm
Sehingga dipakai tulangan D12 – 95 mm
As yang timbul = 13 x 113,04
= 1469,52 > As ………….OK!
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 5 Plat Lantai 128
BAB 5
PLAT LANTAI
5.1. Perencanaan Pelat Lantai
Gambar 5.1. Denah Plat lantai
5.2. Perhitungan Pembebanan Plat Lantai
I. Plat Lantai
a. Beban Hidup ( qL )
Berdasarkan PPIUG untuk gedung 1983 yaitu :
Beban hidup fungsi gedung untuk swalayan tiap 1 m = 250 kg/m2
G
A
A
A
A
G
H
H
B
B
B
B
E
F
F
F
F
F
F
F
F
F F
F
F
J
I
E
C
D D
CL
K
375 375 400 400 400 375 375
250
250
250
250
250
250
300
300
500
500
500
600
375375400400400375375
A
G
A
A
A
A
G
G
H
B
B
B
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
129 Tugas Akhir 129 Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 5 Plat Lantai
b. Beban Mati ( qD ) tiap 1 m
Berat plat sendiri = 0,12 x 2400 x 1 = 288 kg/m
Berat keramik ( 1 cm ) = 0.01 x 2400 x 1 = 24 kg/m
Berat Spesi ( 2 cm ) = 0,02 x 2100 x 1 = 42 kg/m
Berat plafond + instalasi listrik = 25 kg/m
Berat Pasir ( 2 cm ) = 0,02 x 1,6 x 1 = 32 kg/m
qD = 411 kg/m
c. Beban Ultimate ( qU )
Untuk tinjauan lebar 1 m pelat maka :
qU = 1,2 qD + 1,6 qL
= 1,2 .411 + 1,6 . 250
= 893,2 kg/m2
5.3. Perhitungan Momen
a. Tipe pelat A
Gambar 5.2. Plat tipe A
1,5 2,5
3,75LxLy
==
Mlx = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 893,2 . (2,5)2 .38 = 212,13 kgm
Mly = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 893,2 . (2,5)2 .15 = 83,73 kgm
Mtx = - 0,001.qu .Lx2 .x = -0.001. 893,2. (2,5)2 .79 = - 441,01 kgm
Mty = - 0,001.qu .Lx2 .x = - 0.001. 893,2. (2,5)2 .57 = - 318,20 kgm
A2,50
3,75
Lx
Ly
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
130 Tugas Akhir 130 Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 5 Plat Lantai
b. Tipe pelat B
Gambar 5.3. Plat tipe B
1,5 2,5
3,75LxLy
==
Mlx = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 893,2 . (2,5)2 .36 = 200,97 kgm
Mly = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 893,2 . (2,5)2 .17 = 94,90 kgm
Mtx = - 0,001.qu . Lx2 . x = - 0.001. 893,2. (2,5)2 .76 = - 424,27 kgm
Mty = - 0,001.qu . Lx2 . x = - 0.001. 893,2 . (2,5)2 .57 = - 318,20 kgm
c. Tipe pelat C
Gambar 5.4. Plat tipe C
B2,50
3,75
Lx
Ly
C3,00
4,00
Lx
Ly
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
131 Tugas Akhir 131 Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 5 Plat Lantai
D3,00
4,00
Lx
Ly
1,3 3
4,00LxLy
==
Mlx = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 893,2 .(3)2 . 35 = 281,25 kgm
Mly = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 893,2. (3)2 . 18 = 144,70 kgm
Mtx = - 0,001.qu . Lx2 . x = - 0.001. 893,2. (3)2 . 74 = - 594,87 kgm
Mty = - 0,001.qu . Lx2 . x = - 0.001. 893,2. (3)2 . 57 = - 458,21 kgm
d. Tipe plat D
Gambar 5.5. Plat tipe D
1,3 3
4,00LxLy
==
Mlx = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 893,2. (3)2 . 42 = 337,62 kgm
Mly = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 893,2. (3)2 . 27 = 217,04 kgm
Mtx = - 0,001.qu . Lx2 . x = - 0.001. 893,2.(3)2 . 92 = - 739,56 kgm
Mtx = - 0,001.qu . Lx2 . x = - 0.001. 893,2.(3)2 . 70 = - 562,71 kgm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
132 Tugas Akhir 132 Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 5 Plat Lantai
e. Tipe pelat E
Gambar 5.6. Plat tipe E
1,6 2,54,0
LxLy
==
Mlx = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 893,2. (2,5)2 .46 = 256,80 kgm
Mly = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 893,2. (2,5)2 .25 = 139,56 kgm
Mtx = - 0,001.qu . Lx2 . x = - 0.001. 893,2. (2,5)2 .99 = - 552,66 kgm
Mty = - 0,001.qu . Lx2 . x = - 0.001. 893,2. (2,5)2 .77 = - 429,85 kgm
f. Tipe pelat F
Gambar 5.7. Plat tipe F
E
4,00
2,50Lx
Ly
F
4,00
2,50 Lx
Ly
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
133 Tugas Akhir 133 Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 5 Plat Lantai
G2,50
3,75
Lx
Ly
6,12,54,0
LxLy
==
Mlx = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 893,2. (2,5)2 .37 = 206,55 kgm
Mly = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 893,2. (2,5)2 .16 = 89,32 kgm
Mtx = - 0,001.qu . Lx2 . x = - 0.001 . 893,2. (2,5)2 .79 = - 441,01 kgm
Mty = - 0,001.qu . Lx2 . x = - 0.001 . 893,2. (2,5)2 .57 = - 318,20 kgm
g. Tipe pelat G
Gambar 5.8. Plat tipe G
1,5 2,5
3,75LxLy
==
Mlx = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 893,2. (2,5)2 .43 = 240,05 kgm
Mly = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 893,2. (2,5)2 .25 = 139,56 kgm
Mtx = - 0,001.qu . Lx2 . x = - 0.001 . 893,2. (2,5)2 .103 = - 574,98 kgm
Mty = - 0,001.qu . Lx2 . x = - 0.001 . 893,2. (2,5)2 .77 = - 429,85 kgm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
134 Tugas Akhir 134 Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 5 Plat Lantai
H2,50
3,75
Lx
Ly
I2,50
4,00
Lx
Ly
h. Tipe pelat H
Gambar 5.9. Plat tipe H
1,5 2,5
3,75LxLy
==
Mlx = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 893,2. (2,5)2 .43 = 240,05 kgm
Mly = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 893,2. (2,5)2 .26 = 145,14 kgm
Mtx = - 0,001.qu . Lx2 . x = - 0.001 . 893,2. (2,5)2 .96 = - 535,92 kgm
Mty = - 0,001.qu . Lx2 . x = - 0.001 . 893,2. (2,5)2 .76 = - 424,27 kgm
i. Tipe pelat I
Gambar 5.10. Plat tipe I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
135 Tugas Akhir 135 Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 5 Plat Lantai
1,6 2,54,0
LxLy
==
Mlx = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 893,2. (2,5)2 .39 = 217,72 kgm
Mly = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 893,2. (2,5)2 .14 = 78,15 kgm
Mtx = - 0,001.qu . Lx2 . x = - 0.001 . 893,2. (2,5)2 .80 = - 446,6 kgm
Mty = - 0,001.qu . Lx2 . x = - 0.001 . 893,2. (2,5)2 .57 = - 318,20 kgm
j. Tipe pelat J
Gambar 5.11. Plat tipe J
1,6 2,54,0
LxLy
==
Mlx = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 893,2. (2,5)2 .51 = 284,71 kgm
Mly = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 893,2. (2,5)2 .23 = 128,40 kgm
Mtx = - 0,001.qu . Lx2 . x = - 0.001 . 893,2. (2,5)2 .107 = - 597,33 kgm
Mty = - 0,001.qu . Lx2 . x = - 0.001 . 893,2. (2,5)2 .78 = - 435,43 kgm
J2,50
4,00
Lx
Ly
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
136 Tugas Akhir 136 Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 5 Plat Lantai
L3,00
4,00
Lx
Ly
k. Tipe pelat K
Gambar 5.12. Plat tipe K
3,13,04,0
LxLy
==
Mlx = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 893,2. (3)2 .31 = 249,20 kgm
Mly = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 893,2. (3)2 .19 = 152,74 kgm
Mtx = - 0,001.qu . Lx2 . x = - 0.001 . 893,2. (3)2 .69 = - 554,67 kgm
Mty = - 0,001.qu . Lx2 . x = - 0.001 . 893,2. (3)2 .57 = - 458,21 kgm
l. Tipe pelat L
Gambar 5.13. Plat tipe L
K
4,00
Lx
Ly
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
137 Tugas Akhir 137 Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 5 Plat Lantai
1,3 3
4,00LxLy
==
Mlx = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 893,2. (3)2 .36 = 289,40 kgm
Mly = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 893,2. (3)2 .28 = 225,09 kgm
Mtx = - 0,001.qu . Lx2 . x = - 0.001 . 893,2. (3)2 .82 = - 659,18 kgm
Mty = - 0,001.qu . Lx2 . x = - 0.001 . 893,2. (3)2 .72 = - 578,80 kgm
5.4. Penulangan Plat Lantai
Tabel 5.1. Perhitungan Plat Lantai
Tipe Plat Ly/Lx (m) Mlx (kgm) Mly (kgm) Mtx (kgm) Mty (kgm)
A 3,75/2,5=1,5 212,13 83,73 441,01 318,20
B 3,75/2,5=1,5 200,97 94,90 424,27 318,20
C 4,0/3,0=1,3 281,25 144,70 594,87 458,21
D 4,0/3,0=1,3 337,62 217,04 739,56 562,71
E 4,0/2,5=1,6 256,80 139,56 552,66 429,85
F 4,0/2,5=1,6 206,55 89,32 441,01 318,20
G 3,75/2,5=1,5 240,05 139,56 574,98 429,85
H 3,75/2,5=1,5 240,05 145,14 535,92 424,27
I 4,0/2,5=1,6 217,72 78,15 446,6 318,20
J 4,0/2,5=1,6 284,71 128,40 597,33 435,43
k 4,0/3,0=1,3 249,20 152,74 554,67 458,21
L 4,0/3,0=1,3 289,40 225,09 659,18 578,80
Dari perhitungan momen diambil momen terbesar yaitu:
Mlx = 337,62 kgm
Mly = 225,09 kgm
Mtx = - 739,56 kgm
Mty = - 578,80 kgm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
138 Tugas Akhir 138 Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 5 Plat Lantai
Data : Tebal plat ( h ) = 12 cm = 120 mm
Tebal penutup ( d’) = 20 mm
Diameter tulangan ( ∅ ) = 10 mm
b = 1000
fy = 240 Mpa
f’c = 25 Mpa
Tinggi Efektif ( d ) = h - d’ = 120 – 20 = 100 m
Tinggi efektif
Gambar 5.13. Perencanaan Tinggi Efektif
dx = h – d’ - ½ Ø
= 120 – 20 – 5 = 95 mm
dy = h – d’ – Ø - ½ Ø
= 120 – 20 - 10 - ½ . 10 = 85 mm
untuk plat digunakan
ρb = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+ fyfy
fc600
600...85,0 β
= ⎟⎠
⎞⎜⎝
⎛+ 240600
600.85,0.240
25.85,0
= 0,0538
ρmax = 0,75 . ρb
= 0,0403
ρmin = 0,0025 ( untuk pelat )
hd y
d x
d '
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
139 Tugas Akhir 139 Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 5 Plat Lantai
5.5. Penulangan lapangan arah x
Mu = 337,62 kgm = 3,37.106 Nmm
Mn = φ
Mu = 66
10.21,48,010.37,3
= Nmm
Rn = =2.dbMn
( )=2
6
95.100010.21,4 0,47 N/mm2
m = 29,1125.85,0
240'.85,0
==cf
fy
ρperlu = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
fyRn.m211.
m1
= ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
24047,0.29,11.211.
29,111
= 0,002
ρ < ρmax
ρ < ρmin, di pakai ρmin = 0,0025
As = ρmin. b . d
= 0,0025. 1000 . 95
= 237,5 mm2
Digunakan tulangan D 10 = ¼ . π . (10)2 = 78,5 mm2
Jumlah tulangan = 02,35,785,237= ~ 4 buah.
Jarak tulangan dalam 1 m1 = 2504
1000= mm ~ 240 mm
Jarak maksimum = 2 x h = 2 x 120 = 240 mm
As yang timbul = 4. ¼ .π.(10)2 = 314 > 237,5 (As) …OK!
Dipakai tulangan D 10 – 240 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
140 Tugas Akhir 140 Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 5 Plat Lantai
5.6. Penulangan lapangan arah y
Mu = 225,09 kgm = 2,2509.106 Nmm
Mn = φ
Mu = 66
10.813,28,0
10.2509,2= Nmm
Rn = =2.dbMn
( )=2
6
85.100010.813,2 0,389 N/mm2
m = 29,1125.85,0
240.85,0
==cf
fyi
ρperlu = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−×
fyRnm
m..2111
= .294,111
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
240389,0.294,11.211
= 0,0016
ρ < ρmax
ρ < ρmin, di pakai ρmin = 0,0025
As = ρmin b . d
= 0,0025 . 1000 . 85
= 212,51 mm2
Digunakan tulangan ∅ 10 = ¼ . π . (10)2 = 78,5 mm2
Jumlah tulangan = 71,25,785,212= ~ 4 buah.
Jarak tulangan dalam 1 m1 = 2504
1000= mm ~ 240 mm.
Jarak maksimum = 2 x h = 2 x 120 = 240 mm
As yang timbul = 4. ¼.π.(10)2 = 314 > 212,51 (As)….OK!
Dipakai tulangan D 10 – 240 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
141 Tugas Akhir 141 Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 5 Plat Lantai
5.7. Penulangan tumpuan arah x
Mu = 739,56 kgm = 7,39.106 Nmm
Mn = φ
Mu = =8,010.39,7 6
9,23.106 Nmm
Rn = =2.dbMn
( )=2
6
85.100010.23,9 1,27 N/mm2
m = 29,1125.85,0
240'.85,0
==cf
fy
ρperlu = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
fyRn.m211.
m1
= .29,11
1⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
24027,1.29,11.211
= 0,005
ρ < ρmax
ρ > ρmin, di pakai ρperlu = 0,005
As = ρperlu . b . d
= 0,005 . 1000 . 85
= 425 mm2
Digunakan tulangan D 10 = ¼ . π . (10)2 = 78,5 mm2
Jumlah tulangan = 41,55,78
425= ~ 6 buah.
Jarak tulangan dalam 1 m1 = 66,1666
1000= mm ~ 120 mm
Jarak maksimum = 2 x h = 2 x 120 = 240 mm
As yang timbul = 6. ¼.π.(10)2 = 471 > 425 (As) ….OK!
Dipakai tulangan D 10 – 120 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
142 Tugas Akhir 142 Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 5 Plat Lantai
5.8. Penulangan tumpuan arah y
Mu = 578,80 kgm = 5,78.106 Nmm
Mn = φ
Mu = =8,010.78,5 6
7,22.106 Nmm
Rn = =2.dbMn
( )=2
6
95.100010.22,7 0,80 N/mm2
M = 29,1125.85,0
240'.85,0
==cf
fy
ρperlu = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
fyRn.m211.
m1
= .29,11
1⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
24080,0.29,11.211
= 0,0034
ρ < ρmax
ρ > ρmin, di pakai ρperlu = 0,0034
As = ρperlu . b . d
= 0,0034 . 1000 . 95
= 323 mm2
Digunakan tulangan ∅ 10 = ¼ . π . (10)2 = 78,5 mm2
Jumlah tulangan = 12,45,78
323= ~ 5 buah.
Jarak tulangan dalam 1 m1 = 2005
1000= mm ~ 120 mm.
Jarak maksimum = 2 x h = 2 x 120 = 240 mm
As yang timbul = 5. ¼.π.(10)2 = 392,5 > 323 (As) ….OK!
Dipakai tulangan D 10 – 120 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
143 Tugas Akhir 143 Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 5 Plat Lantai
5.9. Rekapitulasi Tulangan
Dari perhitungan diatas diperoleh :
Tulangan lapangan arah x D 10 – 250 mm
Tulangan lapangan arah y D 10 – 250 mm
Tulangan tumpuan arah x D 10 – 166 mm
Tulangan tumpuan arah y D 10 – 200 mm
Tabel 5.2. Penulangan Plat Lantai
TIPE
PLAT
Berdasarkan hitungan Penerapan dilapangan Tulangan lapangan Tulangan tumpuan Tulangan lapangan Tulangan tumpuan Arah x (mm)
Arah y (mm)
Arah x (mm)
Arah y (mm)
Arah x (mm)
Arah y (mm)
Arah x (mm)
Arah y (mm)
A ∅10–250 ∅10–250 ∅10–166 ∅10–200 ∅10–240 ∅10–240 ∅10–120 ∅10–120
B ∅10–250 ∅10–250 ∅10–166 ∅10–200 ∅10–240 ∅10–240 ∅10–120 ∅10–120
C ∅10–250 ∅10–250 ∅10–166 ∅10–200 ∅10–240 ∅10–240 ∅10–120 ∅10–120
D ∅10–250 ∅10–250 ∅10–166 ∅10–200 ∅10–240 ∅10–240 ∅10–120 ∅10–120
E ∅10–250 ∅10–250 ∅10–166 ∅10–200 ∅10–240 ∅10–240 ∅10–120 ∅10–120
F ∅10–250 ∅10–250 ∅10–166 ∅10–200 ∅10–240 ∅10–240 ∅10–120 ∅10–120
G ∅10–250 ∅10–250 ∅10–166 ∅10–200 ∅10–240 ∅10–240 ∅10–120 ∅10–120
H ∅10–250 ∅10–250 ∅10–166 ∅10–200 ∅10–240 ∅10–240 ∅10–120 ∅10–120
I ∅10–250 ∅10–250 ∅10–166 ∅10–200 ∅10–240 ∅10–240 ∅10–120 ∅10–120
J ∅10–250 ∅10–250 ∅10–166 ∅10–200 ∅10–240 ∅10–240 ∅10–120 ∅10–120
K ∅10–250 ∅10–250 ∅10–166 ∅10–200 ∅10–240 ∅10–240 ∅10–120 ∅10–120
L ∅10–250 ∅10–250 ∅10–166 ∅10–200 ∅10–240 ∅10–240 ∅10–120 ∅10–120
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
144 Tugas Akhir 144 Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 5 Plat Lantai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 6 Balok Anak 140
BAB 6
BALOK ANAK
6.1 . Perencanaan Balok Anak
Gambar 6.1 Area Pembebanan Balok Anak Keterangan:
Balok anak : as A’ ( 1 - 5 )
Balok anak : as B‘ ( 1 – 8 )
Balok anak : as D’ ( 3 – 6 )
375.0 375.0 400.0 400.0 400.0 375.0 375.0
500.
050
0.0
500.
060
0.0
1 2 3 4 5 6 7 8
A
B
C
D
E
A'
D'
B'
1 2
4
3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
141 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 6 Balok Anak
6.1.1. Perhitungan Lebar Equivalen
Untuk mengubah beban segitiga dan beban trapesium dari plat menjadi beban
merata pada bagian balok, maka beban plat harus diubah menjadi beban
equivalent yang besarnya dapat ditentukan sebagai berikut :
Lebar Equivalen Tipe Trapesium
Leq = 1/6 Lx
6.1.2. Lebar Equivalen Balok Anak
Tabel 6.1. Hitungan Lebar Equivalen
No. Ukuran Plat
(m2)
Lx
(m)
Ly
(m)
Leq
(trapesium)
1. 2,5 × 3,75 2,5 3,75 1,06
2. 2,5 x 4,0 2,5 4,0 1,09
3. 3,0 × 4,0 2,5 4,0 1,22
6.2.Pembebanan Balok Anak as A’
6.2.1. Pembebanan
Gambar 6.2 Lebar Equivalen Balok Anak as A’
½ Lx
Ly
Leq ⎪⎭
⎪⎬⎫
⎪⎩
⎪⎨⎧
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−
2
2.LyLx4.3
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
142 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 6 Balok Anak
Perencanaan Dimensi Balok
h = 1/12 . Ly
= 1/12 . 4000
= 333,3 mm = 350 mm
b = 2/3 . h
= 2/3 . 333,3
= 250 mm (h dipakai = 350 mm, b = 250 mm )
1. Beban Mati (qD)
Pembebanan balok A’ ( 1 – 3 )
Berat sendiri = 0,25x(0,35–0,12) x 2400 kg/m3 = 138 kg/m
Beban plat = (2 x 1,06) x 411 kg/m2 = 871,32 kg/m
qD1 =1009,32 kg/m
Pembebanan balok A’ ( 3 – 5 )
Berat sendiri = 0,25x(0,35–0,12) x 2400 kg/m3 = 138 kg/m
Beban plat = (2 x 1,09) x 411 kg/m2 = 895,98 kg/m
qD2 =1033,98 kg/m
2. Beban hidup (qL)
Beban hidup digunakan 250 kg/m2
qL1 = (2 x 1,06) x 250 kg/m2
= 530 kg/m
qL2 = (2 x 1,09) x 250 kg/m2
= 545 kg/m
3. Beban berfaktor (qU)
qU1 = 1,2. qD + 1,6. qL
= 1,2 . 1009,32 + 1,6.530
= 2059,18 kg/m
qU2 = 1,2. qD + 1,6. qL
= 1,2 . 1033,98 + 1,6.545
= 2112,77 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
143 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 6 Balok Anak
6.2.2. Perhitungan Tulangan
a. Tulangan Lentur Balok Anak
Data Perencanaan :
h = 350 mm Øt = 16 mm
b = 250 mm Øs = 8 mm
p = 40 mm d = h - p - 1/2 Øt - Øs
fy = 360 Mpa = 350 – 40 - 1/2.16 - 8
f’c = 25 MPa = 294
Tulangan Lentur Daerah Lapangan
ρb = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+ fy600
600fy
c.β0,85.f'
= ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
+ 36060060085,0
36025.85,0
= 0,031
ρ max = 0,75 . ρb
= 0,75 . 0,031
= 0,0232
ρ min = 0038,0360
4,14,1==
fy
Daerah Tumpuan
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Mu = 3485,07 kgm = 3,485 . 107 Nmm
Mn = φ
Mu = 77
10.35,48,010.485,3
= Nmm
Rn = =2.dbMn
( )=
× 2
7
29425010.35,4
2,01 N/mm2
m = ==0,85.25
360c0,85.f'
fy 17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
144 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 6 Balok Anak
ρperlu = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
fyRn.m211.
m1
= ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ ××−−
36001,217211.
171
= 0,006
ρ < ρmax
ρ > ρmin, di pakai ρperlu = 0,006
As = ρmin. b . d
= 0,006 . 250 . 294
= 441 mm2
Digunakan tulangan D 16 = ¼ . π . (16)2 = 200,96 mm2
Jumlah tulangan = 19,296,200
441= ~ 3 buah.
Dipakai 3 D 16
As ada = 3 . ¼ . π . 162
= 602,88 mm2 > As ……… aman !
a = 2502585,0
36088,602bcf'0,85
fyada As×××
=××
× = 40,85
Mn ada = As ada × fy (d - 2a )
= 602,88 × 360 (294 - 285,40 )
= 5,9375 . 107 Nmm
Mn ada > Mn ......... aman !
Jadi dipakai tulangan 3 D 16
Daerah Lapangan
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Mu = 2577.40 kgm = 2,577 . 107 Nmm
Mn = φ
Mu = 77
10.19,38,010.577,2
= Nmm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
145 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 6 Balok Anak
Rn = =2.dbMn
( )=
× 2
7
29425010.19,3
1,47 N/mm2
m = ==0,85.25
360c0,85.f'
fy 17
ρperlu = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
fyRn.m211.
m1
= ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ ××−−
36047,117211.
171
= 0,004
ρ < ρmax
ρ > ρmin, di pakai ρperlu = 0,004
As = ρmin. b . d
= 0,004 . 250 . 294
= 294 mm2
Digunakan tulangan D 16 = ¼ . π . (16)2 = 200,96 mm2
Jumlah tulangan = 46,196,200
294= ~ 2 buah.
Dipakai 2 D 16
As ada = 2 . ¼ . π . 162
= 401,91 mm2 > As ……… aman !
a = 2502585,0
36091,401bcf'0,85
fyada As×××
=××
× = 27,23
Mn ada = As ada × fy (d - 2a )
= 401,91 × 360 (294 - 223,27 )
= 4,0568 . 107 Nmm
Mn ada > Mn ......... aman !
Jadi dipakai tulangan 2 D 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
146 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 6 Balok Anak
Tulangan Geser
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Vu = 4280.92 kg = 42809,2 N
f’c = 25 Mpa
fy = 360 Mpa
d = h – p – ½ Ø = 350 – 40 – ½ (12) = 304 mm
Vc = 1/ 6 . cf' .b .d
= 1/ 6 . 25 . 250 . 304
= 63333,33 N
Ø Vc = 0,75 . 63333,33 N
= 47500 N
½ Ø Vc = ½ . 47500 N
= 23750 N
½ Ø Vc < Vu < Ø Vc
23750 N < 42809,2 N < 47500 N
Jadi di perlukan tulangan geser minimum
Ø Vs = Vu – ½ Ø Vc
= 42809,2 – 23750 = 19059,2 N
Vs perlu = 75,0Vsφ =
75,02,19059 = 25412,26 N
Av = 2 . ¼ π (8)2
= 2 . ¼ . 3,14 . 64 = 100,48 mm2
s = 48,28825412,26
30424048,100perlu Vs
d .fy . Av=
××= mm
S max = d/2 = 2
304 = 152 mm
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 – 150 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
147 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 6 Balok Anak
2
6.3.Pembebanan Balok Anak as A’
6.3.1. Pembebanan
Gambar 6. 3 Lebar Equivalen Balok Anak as A’
Perencanaan Dimensi Balok :
h = 1/12 . Ly
= 1/12 . 3750
= 312,5 mm = 350 mm
b = 2/3 . h
= 2/3 . 312,5
= 233,33 mm (h dipakai = 350 mm, b = 250 mm )
1. Beban Mati (qD)
Pembebanan balok as A’ ( 6 – 8 )
Berat sendiri = 0,25 x (0,35 – 0,12) x 2400 kg/m3 = 138 kg/m
Beban Plat = (2 x 1,06) x 411 kg/m2 = 871,32 kg/m
qD = 1009,32 kg/m
2. Beban hidup (qL)
Beban hidup digunakan 250 kg/m2
qL = (2 x 1,06) x 250 kg/m2 = 530 kg/m
3. Beban berfaktor (qU)
qU = 1,2. qD + 1,6. qL
= (1,2 x 1009,32) + (1,6 x 530 )
= 2059,18 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
148 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 6 Balok Anak
6.3.2. Perhitungan Tulangan
Tulangan Lentur Balok Anak
Data Perencanaan :
h = 350 mm Øt = 16 mm
b = 250 mm Øs = 8 mm
p = 40 mm d = h - p - 1/2 Øt - Øs
fy = 360 Mpa = 350 – 40 - 1/2.16 - 8
f’c = 25 MPa = 294
Tulangan Lentur Daerah Lapangan
ρb = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+ fy600
600fy
c.β0,85.f'
= ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
+ 36060060085,0
36025.85,0
= 0,0313
ρ max = 0,75 . ρb
= 0,75 . 0,0313
= 0,0234
ρ min = 0038,0360
4,14,1==
fy
Daerah Tumpuan
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Mu = 3413.81 kgm = 3,413 . 107 Nmm
Mn = φ
Mu = 77
10.266,48,010.413,3
= Nmm
Rn = =2.dbMn
( )=
× 2
7
29425010.266,4
1,9 N/mm2
m = ==0,85.25
360c0,85.f'
fy 17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
149 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 6 Balok Anak
ρperlu = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
fyRn.m211.
m1
= ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ ××−−
3609,117211.
171
= 0,005
ρ < ρmax
ρ > ρmin, di pakai ρperlu = 0,005
As = ρ. b . d
= 0,005. 250 . 294
= 367,5 mm2
Digunakan tulangan D 16 = ¼ . π . (16)2 = 200,96 mm2
Jumlah tulangan = 82,196,2005,367= ~ 2 buah.
Dipakai tulangan 2 D 16
As ada = 3 . ¼ . π . 162
= 602,88 mm2 > As ……… aman !
a = 2502585,0
36088,602bcf'0,85
fyada As×××
=××
× = 40,85
Mn ada = As ada × fy (d - 2a )
= 602,88 × 360 (294 - 285,40 )
= 5,9375 . 107 Nmm
Mn ada > Mn ......... aman !
Jadi dipakai tulangan 2 D 16
Daerah Lapangan
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Mu = 2033.83 kgm = 2,033 . 107 Nmm
Mn = φ
Mu = 77
10.54,28,010.033,2
= Nmm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
150 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 6 Balok Anak
Rn = =2.dbMn
( )=
× 2
7
29425010.54,2
1,17 N/mm2
m = ==0,85.25
360c0,85.f'
fy 17
ρperlu = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
fyRn.m211.
m1
= ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ ××−−
36017,117211.
171
= 0,0033
ρ < ρmax
ρ > ρmin, di pakai ρmin = 0,0038
As = ρ. b . d
= 0,0038. 250 . 294
= 279,3 mm2
Digunakan tulangan D 16 = ¼ . π . (16)2 = 200,96 mm2
Jumlah tulangan = 38,196,2003,279= ~ 2 buah.
Dipakai tulangan 2 D 16
As ada = 2 . ¼ . π . 162
= 401,92 mm2 > As ……… aman !
a = 2502585,0
36092,401bcf'0,85
fyada As×××
=××
× = 27,23
Mn ada = As ada × fy (d - 2a )
= 401,92 × 360 (294 - 223,27 )
= 4,0569 . 107 Nmm
Mn ada > Mn ......... aman !
Jadi dipakai tulangan 2 D 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
151 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 6 Balok Anak
Tulangan Geser
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Vu = 3994.36 kg = 39943,6 N
f’c = 25 Mpa
fy = 360 Mpa
d = h – p – ½ Ø = 350 – 40 – ½ (12) = 304 mm
Vc = 1/ 6 . cf' .b .d
= 1/ 6 . 25 . 250 . 304
= 63333,33 N
Ø Vc = 0,75 . 63333,33 N
= 47500 N
½ Ø Vc = ½ . 47500 N
= 23750 N
½ Ø Vc < Vu < Ø Vc
23750 N < 39943,6 N < 47500 N
Jadi perlukan tulangan geser minimum
Ø Vs = Vu - ½ Ø Vc
= 39943,6 – 23750 = 16193,6 N
Vs perlu = 75,0Vsφ =
75,06,16193 = 21591,46 N
Av = 2 . ¼ π (8)2
= 2 . ¼ . 3,14 . 64 = 100,48 mm2
s = 5,33921591,46
30424048,100perlu Vs
d .fy . Av=
××= mm
S max = d/2 = 2
304 = 152 mm
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 – 150 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
152 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 6 Balok Anak
6.4.Pembebanan Balok Anak as B’
6.2.1. Pembebanan
Gambar 6.4 Lebar Equivalen Balok Anak as B’
Perencanaan Dimensi Balok
h = 1/12 . Ly
= 1/12 . 3750
= 312,5 mm = 350 mm
b = 2/3 . h
= 2/3 . 312,5
= 250 mm (h dipakai = 350 mm, b = 250 mm )
1. Beban Mati (qD)
Pembebanan balok A’ ( 1 – 3 )
Berat sendiri = 0,25x(0,35–0,12) x 2400 kg/m3 = 138 kg/m
Beban plat = (2 x 1,06) x 411 kg/m2 = 871,32 kg/m
qD1 =1009,32 kg/m
Pembebanan balok A’ ( 3 – 6 )
Berat sendiri = 0,25x(0,35–0,12) x 2400 kg/m3 = 138 kg/m
Beban plat = (2 x 1,09) x 411 kg/m2 = 895,98 kg/m
qD2 =1033,98 kg/m
2. Beban hidup (qL)
Beban hidup digunakan 250 kg/m2
qL1 = (2 x 1,06) x 250 kg/m2
= 530 kg/m
qL2 = (2 x 1,09) x 250 kg/m2
= 545 kg/m
3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
153 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 6 Balok Anak
3. Beban berfaktor (qU)
qU1 = 1,2. qD + 1,6. qL
= 1,2 . 1009,32 + 1,6.530
= 2059,18 kg/m
qU2 = 1,2. qD + 1,6. qL
= 1,2 . 1033,98 + 1,6.545
= 2112,77 kg/m
6.2.2. Perhitungan Tulangan
b. Tulangan Lentur Balok Anak
Data Perencanaan :
h = 350 mm Øt = 16 mm
b = 250 mm Øs = 8 mm
p = 40 mm d = h - p - 1/2 Øt - Øs
fy = 360 Mpa = 350 – 40 - 1/2.16 - 8
f’c = 25 Mpa = 294
Tulangan Lentur Daerah Lapangan
ρb = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+ fy600
600fy
c.β0,85.f'
= ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
+ 36060060085,0
36025.85,0
= 0,031
ρ max = 0,75 . ρb
= 0,75 . 0,031
= 0,0232
ρ min = 0038,0360
4,14,1==
fy Daerah Tumpuan
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh : Mu = 2800,35 kgm = 2,8003 . 107 Nmm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
154 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 6 Balok Anak
Mn = φ
Mu = 77
10.5,38,0
10.8003,2= Nmm
Rn = =2.dbMn
( )=
× 2
7
29425010.5,3
1,62 N/mm2
m = ==0,85.25
360c0,85.f'
fy 17
ρperlu = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
fyRn.m211.
m1
= ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ ××−−
36062,117211.
171
= 0,0046
ρ < ρmax
ρ > ρmin, di pakai ρperlu = 0,0046
As = ρ. b . d
= 0,0046 . 250 . 294
= 338,1 mm2
Digunakan tulangan D 16 = ¼ . π . (16)2 = 200,96 mm2
Jumlah tulangan = 68,196,2001,338
= ~ 2 buah.
Dipakai 2 D 16 mm
As ada = 3 . ¼ . π . 162
= 602,88 mm2 > As ……… aman !
a = 2502585,0
36088,602bcf'0,85
fyada As×××
=××
× = 40,85
Mn ada = As ada × fy (d - 2a )
= 602,88 × 360 (294 - 285,40 )
= 5,9375 . 107 Nmm
Mn ada > Mn ......... aman !
Jadi dipakai tulangan 2 D 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
155 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 6 Balok Anak
Daerah Lapangan
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh : Mu = 2789.97 kgm = 2,789 . 107 Nmm
Mn = φ
Mu = 77
10.48,38,010.789,2
= Nmm
Rn = =2.dbMn
( )=
× 2
7
29425010.48,3
1,61 N/mm2
m = ==0,85.25
360c0,85.f'
fy 17
ρperlu = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
fyRn.m211.
m1
= ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ ××−−
36061,117211.
171
= 0,004
ρ < ρmax
ρ > ρmin, di pakai ρperlu = 0,004
As = ρperlu. b . d
= 0,004 . 250 . 294
= 294 mm2
Digunakan tulangan D 16 = ¼ . π . (16)2 = 200,96 mm2
Jumlah tulangan = 46,196,200
294= ~ 2 buah.
Dipakai 2 D 16 mm
As ada = 2 . ¼ . π . 162
= 401,91 mm2 > As ……… aman !
a = 2502585,0
36091,401bcf'0,85
fyada As×××
=××
× = 27,23
Mn ada = As ada × fy (d - 2a )
= 401,91 × 360 (294 - 223,27 )
= 4,0568 . 107 Nmm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
156 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 6 Balok Anak
Mn ada > Mn ......... aman !
Jadi dipakai tulangan 2 D 16
Tulangan Geser
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Vu = 3793.78 kg = 37937,8 N
f’c = 25 Mpa
fy = 360 Mpa
d = h – p – ½ Ø = 350 – 40 – ½ (12) = 304 mm
Vc = 1/ 6 . cf' .b .d
= 1/ 6 . 25 . 250 . 304
= 63333,33 N
Ø Vc = 0,75 . 63333,33 N
= 47500 N
½ Ø Vc = ½ . 47500 N
= 23750 N
½ Ø Vc < Vu < Ø Vc
23750 N < 37937,8 N < 47500 N
Jadi perlukan tulangan geser minimum
Ø Vs = Vu - ½ Ø Vc
= 37937,8 – 23750 = 14187,8 N
Vs perlu = 75,0Vsφ =
75,08,14187 = 18917,06 N
Av = 2 . ¼ π (8)2
= 2 . ¼ . 3,14 . 64 = 100,48 mm2
s = 5,38718917,06
30424048,100perlu Vs
d .fy . Av=
××= mm
S max = d/2 = 2
304 = 152 mm
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 – 150 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal 157
BAB 7
PORTAL
7.1. Perencanaan Portal
Gambar 7.1. Gambar Denah Portal
Keterangan:
Balok Portal : As A Balok Portal Melintang : As 2
Balok Portal : As B Balok Portal Melintang : As 3
Balok Portal : As C Balok Portal Melintang : As 4
Balok Portal : As D Balok Portal Melintang : As 5
Balok Portal : As E Balok Portal Melintang : As 6
Balok Portal : As F Balok Portal Melintang : As 7
Balok Portal : As 1 Balok Portal Melintang : As 8
250.
025
0.0
250.
025
0.0
250.
025
0.0
300.
030
0.0
500.
050
0.0
500.
060
0.0
375.0375.0400.0400.0400.0375.0375.0
1 2 3 4 5 6 7 8
A
B
C
D
E
F
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
158158 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
7.1.1. Dasar Perencanaan
Secara umum data yang digunakan untuk perhitungan rencana portal adalah
sebagai berikut :
a. Bentuk denah portal : Seperti pada gambar
b. Model perhitungan : SAP 2000 ( 3 D )
c. Perencanaan dimensi rangka : b (mm) x h (mm)
Dimensi kolom : 400 mm x 400 mm
Dimensi sloof : 200 mm x 300 mm
Dimensi balok : 300 mm x 500 mm
Dimensi ring balk : 200 mm x 250 mm
d. Kedalaman pondasi : 2 m
e. Mutu baja tulangan : U36 (fy = 360 MPa)
f. Mutu baja sengkang : U24 (fy = 240 MPa)
7.1.2 Perencanaan Pembebanan
Secara umum data pembebanan portal adalah sebagai berikut:
a. Beban Mati (qD)
Plat Lantai
Berat plat sendiri = 0,12 x 2400 x1 = 288 kg/m
Berat keramik ( 1 cm ) = 0,01 x 2400 x1 = 24 kg/m
Berat Spesi ( 2 cm ) = 0,02 x 2100 x1 = 42 kg/m
Berat plafond + instalasi listrik = 25 kg/m
Berat Pasir ( 2 cm ) = 0,02 x 1600 x1 = 32 kg/m
qD = 411 kg/m
Dinding
Berat sendiri dinding = 0,15 ( 4 - 0,5 ) x 1700 = 892,5 kg/m
Atap
Kuda kuda Utama = 13017,91 kg ( SAP 2000 )
Jurai = 2630,62 kg ( SAP 2000 )
Kuda Kuda Trapesium = 12959,87 kg ( SAP 2000 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
159159 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
b. Beban hidup untuk swalayan (qL)
Beban hidup = 250 kg/m2
7.2. Perhitungan Luas Equivalen untuk Plat Lantai
Luas equivalent segitiga : lx.31
Luas equivalent trapezium : ⎟⎟
⎠
⎞
⎜⎜
⎝
⎛⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−
2
.243.
61
lylxlx
375.0375.0400.0400.0400.0375.0375.050
0.0
500.
050
0.0
300.
030
0.0
1 2 3 4 5 6 7 8
A
B
C
D
E
F
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
160160 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
Tabel 7.1. Hitungan Lebar Equivalen
No Ukuran Pelat (m2) Ly (m) Lx (m) Leq
(trapezium) Leq
(segitiga)
1 3,75 x 2,5 3,75 2,5 1,06 0,83
2 4,0 x 2,5 4,0 2,5 1,09 0,83
3 4,0 x 3,0 4,0 3,0 1,22 1,33
7.3. Perhitungan Pembebanan Balok
7.3.1. Perhitungan Pembebanan Balok Memanjang
Pada perhitungan pembebanan balok, diambil satu perencanaan sebagai
acuan penulangan Balok memanjang, perencanaan tersebut pada balok
As B bentang 1 - 8
Pembebanan balok induk A 1-2, 2-3, 6-7, dan 7-8
Beban Mati (qd):
Berat plat lantai = 411 . ( 2 x 1,06 ) = 871,32 kg/m
Berat dinding = 0,15 ( 4 - 0,5 ) x 1700 = 892,5 kg/m
Jumlah = 1763,82 kg/m
Beban hidup (ql) : 250 .(1,06 ) = 265 kg/m
Beban berfaktor (qU1)
qU1 = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= (1,2 . 1763,82 ) + (1,6 .265)
= 2540,58 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
161161 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
Pembebanan balok induk B 3-4 dan 4-5
Beban mati (qd):
Berat plat lantai = 411 . ( 2 x 1,09 ) = 895,98 kg/m
Jumlah = 895,98 kg/m
Beban hidup (ql) : 250 . (1,09 ) = 272,5 kg/m
Beban berfaktor (qU1)
qU1 = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= (1,2 . 895,98 ) + (1,6 . 272,5)
= 1511,17 kg/m
Pembebanan balok induk B 5-6
Beban mati (qd):
Berat plat lantai = 411 . ( 1,09 ) = 447,99 kg/m
Jumlah = 447,99 kg/m
Beban hidup (ql) : 250 . (1,09 ) = 272,5 kg/m
Beban berfaktor (qU1)
qU1 = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= (1,2 . 447,99 ) + (1,6 . 272,5)
= 973,58 kg/m
Pembebanan balok induk E 3-4, 4-5, dan 5-6
Beban mati (qd):
Berat plat lantai = 411 . ( 2 x 1,22 ) = 1002,84 kg/m
Berat dinding = 0,15 ( 4 - 0,5 ) x 1700 = 892,5 kg/m
Jumlah = 1895,34 kg/m
Beban hidup (ql) : 250 . (1,22) = 305 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
162162 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
Beban berfaktor (qU2)
qU1 = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= (1,2 . 1895,34) + (1,6 .305)
= 2762,41 kg/m
Table7.2. Rekapitulasi Hitungan Pembebanan Balok Portal Memanjang
BALOK INDUK PEMBEBANAN
BEBAN MATI (kg/m’) Jumlah (berat plat
lantai+berat dinding)
BEBAN HIDUP (kg/m’)
Balok As bentang
plat lantai berat dinding beban No.
Leq jumlah beban No.
Leq jumlah
A
1-2 411 1 435,66 892,5 1328 250 1 265 2-3 411 1 435,66 892,5 1328 250 1 265 3-4 411 2 447,99 892,5 1341 250 2 272,5 4-5 411 2 447,99 892,5 1341 250 2 272,5 5-6 411 2 447,99 892,5 1341 250 2 272,5 6-7 411 1 435,66 892,5 1328 250 1 265 7-8 411 1 435,66 892,5 1328 250 1 265
B
1-2 411 1+1 871,32 892,5 1764 250 1+1 530 2-3 411 1+1 871,32 - 872 250 1+1 530 3-4 411 2+2 896 - 896 250 2+2 545 4-5 411 2+2 896 - 896 250 2+2 545 5-6 411 2 447,99 - 448 250 2 272,5 6-7 411 1+1 871,32 892,5 1764 250 1+1 530 7-8 411 1+1 871,32 892,5 1764 250 1+1 530
C
1-2 411 1+1 871,32 - 872 250 1+1 530 2-3 411 1+1 871,32 - 872 250 1+1 530 3-4 411 2+2 896 - 896 250 2+2 545 4-5 411 2+2 896 - 896 250 2+2 545 5-6 411 2+2 896 - 896 250 2+2 545 6-7 411 1+1 871,32 - 872 250 1+1 530 7-8 411 1+1 871,32 - 872 250 1+1 530
D
1-2 411 1 435,66 892,5 1329 250 1 265 2-3 411 1 435,66 892,5 1329 250 1 265 3-4 411 2+3 949,42 - 950 250 2+3 577,5 4-5 411 2+3 949,42 - 950 250 2+3 577,5 5-6 411 2+3 949,42 - 950 250 2+3 577,5 6-7 411 1 435,66 892,5 1329 250 1 265 7-8 411 1 435,66 892,5 1329 250 1 265
E 3-4 411 3+3 1002,84 - 1003 250 3+3 610 4-5 411 3+3 1002,84 - 1003 250 3+3 610 5-6 411 3+3 1002,84 - 1003 250 3+3 610
F 3-4 411 3 501,42 892,5 1394 250 3 305 4-5 411 3 501,42 892,5 1394 250 3 305 5-6 411 3 501,42 892,5 1394 250 3 305
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
163163 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
No 1 2 3
Leq segitiga 0.83 0,83 1,33
Leq trapesium 1,06 1,09 1,22
Berat sendiri balok = 0,3 x (0,5 - 0,12) x 2400 = 273,6 kg/m
7.3.2. Perhitungan Pembebanan Balok Melintang
Pada perhitungan pembebanan balok, diambil satu perencanaan sebagai
acuan penulangan Balok melintang. Perencanaan tersebut pada balok
As 3 Bentang A-D
Pembebanan balok induk 3 (A-B)
Beban Mati (qd):
Berat plat lantai = 411 x ( 2 x 0,83 ) = 682,26 kg/m
Berat dinding = 0,15 (4 - 0,5 ) x 1700 = 892,5 kg/m
Jumlah = 1574,76 kg/m
Beban hidup (ql) = 250 . 0,83 = 207,5 kg/m
Pembebanan balok induk 3 (B-C)
Beban Mati (qd):
Berat plat lantai = 411 x ( 2 x 0,83 ) = 682,26 kg/m
Jumlah = 682,26 kg/m
Beban hidup (ql) = 250 . 0,83 = 207,5 kg/m
Pembebanan balok induk 3 (C-D)
Beban Mati (qd):
Berat plat lantai = 411 x 0,83 = 341,13 kg/m
Berat dinding = 0,15 (4 - 0,35) x 1700 = 892,5 kg/m
Jumlah = 1233,63 kg/m
Beban hidup (ql) = 250 . 0,83 = 207,5 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
164164 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
Pembebanan balok induk 3 (D-E)
Beban mati (qd):
Berat plat lantai = 411 x 1,33 = 546,63 kg/m
Berat dinding = 0,15 (4 - 0,35) x 1700 = 892,5 kg/m
Jumlah = 1439,13 kg/m
Beban hidup (ql) : 250 x 1,33 = 332,5 kg/m
Pembebanan balok induk 3 (E-F)
Beban mati (qd):
Berat plat lantai = 411 x 1,33 = 546,63 kg/m
Berat dinding = 0,15 (4 - 0,35) x 1700 = 892,5 kg/m
Jumlah = 1439,13 kg/m
Beban hidup (ql) : 250 x 1,33 = 332,5 kg/m
Table7.3. Rekapitulasi Hitungan Pembebanan Portal Melintang
BALOK INDUK
PEMBEBANAN
BEBAN MATI (kg/m) Jumlah (berat
plat lantai+berat dinding)
BEBAN HIDUP (kg/m)
Balok As bentang
plat lantai berat dinding beban No.
Leq jumlah beban No.
Leq jumlah
1
A-B 411 1 341,13 892,5 1234 250 1 207,5
B-C 411 1 341,13 892,5 1234 250 1 207,5
C-D 411 1 341,13 892,5 1234 250 1 207,5
2
A-B 411 1+1 682,26 892,5 1575 250 1+1 415
B-C 411 1+1 682,26 - 683 250 1+1 415
C-D 411 1+1 682,26 - 683 250 1+1 415
3
A-B 411 1+2 682,26 - 683 250 1+2 415
B-C 411 1+2 682,26 - 683 250 1+2 415
C-D 411 1+2 682,26 - 683 250 1+2 415
D-E 411 3 546,63 892,5 1440 250 3 332,5
E-F 411 3 546,63 892,5 1440 250 3 332,5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
165165 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
4
A-B 411 2+2 682,26 - 683 250 2+2 415
B-C 411 2+2 682,26 - 683 250 2+2 415
C-D 411 2+2 682,26 - 683 250 2+2 415
D-E 411 3+3 1093,26 - 1094 250 3+3 665
E-F 411 3+3 1093,26 - 1094 250 3+3 665
5
A-B 411 2 341,13 - 342 250 2 207,5
B-C 411 2+2 682,26 - 683 250 2+2 415
C-D 411 2+2 682,26 - 683 250 2+2 415
D-E 411 3+3 1093,26 - 1094 250 3+3 665
E-F 411 3+3 1093,26 - 1094 250 3+3 665
6
A-B 411 1 341,13 892,5 1234 250 1 207,5
B-C 411 1+2 682,26 - 683 250 1+2 415
C-D 411 1+2 682,26 - 683 250 1+2 415
D-E 411 3 546,63 892,5 1440 250 3 332,5
E-F 411 3 546,63 892,5 1440 250 3 332,5
7
A-B 411 1+1 682,26 892,5 1575 250 1+1 415
B-C 411 1+1 682,26 - 683 250 1+1 415
C-D 411 1+1 682,26 - 683 250 1+1 415
8
A-B 411 1 341,13 892,5 1234 250 1 207,5
B-C 411 1 341,13 892,5 1234 250 1 207,5
C-D 411 1 341,13 892,5 1234 250 1 207,5
No 1 2 3
Leq segitiga 0,83 0,83 1,33
Leq trapesium 1,06 1,09 1,22
7.4. Perhitungan Pembebanan Ring Balk Beban ring balk
Beban Mati (qD)
Beban sendiri balok = 0,2 . 0,25 . 2400
= 120 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
166166 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
Beban berfaktor (qU)
= 1,2 . qD + 1,6 . qL
= 1,2 . 120 + 1,6 . 0
= 144 kg/m
7.5. Perhitungan Pembebanan Sloof Memanjang
Pada perhitungan pembebanan balok induk, diambil salah satu perencanaan
sebagai acuan penulangan sloof memanjang. Perencanaan tersebut pada balok
induk As D (1 – 8)
1. Pembebanan balok element As D (1 - 2)
Beban Mati (qD)
Beban sendiri balok = 0,2 . 0,3 . 2400 = 144 kg/m
Berat dinding = 0,15 × (4 – 0,3 ) . 1700 = 943,5 kg/m
qD = 1087,5 kg/m
Beban hidup (qL)
qL = 250 kg/m
Beban berfaktor (qU)
qU = 1,2 qD + 1,6 qL
= (1,2 . 1087,5) + (1,6 . 250)
= 1705 kg/m
2. Pembebanan balok element As D (3 - 4)
3. Beban Mati (qD)
Beban sendiri balok = 0,2 . 0,3 . 2400 = 144 kg/m
qD = 144 kg/m
Beban hidup (qL)
qL = 250 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
167167 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
Beban berfaktor (qU)
qU = 1,2 qD + 1,6 qL
= (1,2 . 144) + (1,6 . 250)
= 572,8 kg/m
Tabel 7.4 Rekapitulasi Hitungan Pembebanan Sloof Memanjang
Balok sloof Pembebanan Sloof
Bentang qD
Jumlah qL qU Berat dinding Berat sendiri balok
A
1 – 2 943.5 144 1087.5 250 1705 2 – 3 943.5 144 1087.5 250 1705
3 – 4 943.5 144 1087.5 250 1705
4 – 5 943.5 144 1087.5 250 1705
5 – 6 943.5 144 1087.5 250 1705
6 – 7 943.5 144 1087.5 250 1705
7 – 8 943.5 144 1087.5 250 1705
B
1 – 2 943.5 144 1087.5 250 1705
2 – 3 0 144 144 250 572,83 – 4 0 144 144 250 572,84 – 5 0 144 144 250 572,85 – 6 0 144 144 250 572,86 – 7 943.5 144 1087.5 250 1705 7 – 8 943.5 144 1087.5 250 1705
C
1 – 2 0 144 144 250 572,8
2 – 3 0 144 144 250 572,83 – 4 0 144 144 250 572,84 – 5 0 144 144 250 572,85 – 6 0 144 144 250 572,86 – 7 0 144 144 250 572,87 – 8 0 144 144 250 572,8
D
1 – 2 943.5 144 1087.5 250 1705 2 – 3 943.5 144 1087.5 250 1705 3 – 4 0 144 144 250 572,84 – 5 0 144 144 250 572,85 – 6 0 144 144 250 572,86 – 7 943.5 144 1087.5 250 1705
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
168168 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
7 – 8 943.5 144 1087.5 250 1705
E
3 – 4 0 144 144 250 572,84 – 5 0 144 144 250 572,85 – 6 0 144 144 250 572,8
3 – 4 943.5 144 1087.5 250 1705 F 4 – 5 943.5 144 1087.5 250 1705 5 – 6 943.5 144 1087.5 250 1705
7.5.2. Perhitungan Pembebanan Sloof Melintang
Pada perhitungan pembebanan balok induk, diambil salah satu perencanaan
sebagai acuan penulangan sloof memanjang. Perencanaan tersebut pada balok
induk As 1 (A – F)
1. Pembebanan balok element As 1 (A - D)
Beban Mati (qD)
Beban sendiri balok = 0,2 . 0,3 . 2400 = 144 kg/m
Berat dinding = 0,15 × (4 – 0,3 ) . 1700 = 943,5 kg/m
qD = 1087,5 kg/m
Beban hidup (qL)
qL = 250 kg/m
Beban berfaktor (qU)
qU = 1,2 qD + 1,6 qL
= (1,2 . 1087,5) + (1,6 . 250)
= 1705 kg/m
4. Pembebanan balok element As 1 (D - F)
5. Beban Mati (qD)
Beban sendiri balok = 0,2 . 0,3 . 2400 = 144 kg/m
Berat dinding = 0,15 × (4 – 0,3 ) . 1700 = 943,5 kg/m
qD = 1087,5 kg/m
Beban hidup (qL)
qL = 250 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
169169 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
Beban berfaktor (qU)
qU = 1,2 qD + 1,6 qL
= (1,2 . 1087,5) + (1,6 . 250)
= 1705 kg/m Tabel 7.5 Rekapitulasi Hitungan Pembebanan Sloof Melintang
Balok induk Pembebanan Balok
Bentang qD
Jumlah qL qU Berat dinding Berat sendiri balok
1 A – B 943.5 144 1087.5 250 1705 B – C 943.5 144 1087.5 250 1705 C – D 943.5 144 1087.5 250 1705
2 A – B 943.5 144 1087.5 250 1705 B – C 0 144 144 250 572,8C – D 0 144 144 250 572,8
3
A – B 943.5 144 1087.5 250 1705 B – C 0 144 144 250 572,8C – D 0 144 144 250 572,8D – E 943.5 144 1087.5 250 1705 E – F 943.5 144 1087.5 250 1705
4
A – B 0 144 144 250 572,8B – C 0 144 144 250 572,8C – D 0 144 144 250 572,8D – E 0 144 144 250 572,8E – F 0 144 144 250 572,8
5
A – B 0 144 144 250 572,8B – C 0 144 144 250 572,8C – D 0 144 144 250 572,8D – E 0 144 144 250 572,8E – F 0 144 144 250 572,8
6
A – B 943.5 144 1087.5 250 1705 B – C 0 144 144 250 572,8C – D 0 144 144 250 572,8D – E 943.5 144 1087.5 250 1705 E – F 943.5 144 1087.5 250 1705
7 A – B 943.5 144 1087.5 250 1705 B – C 0 144 144 250 572,8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
170170 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
C – D 0 144 144 250 572,8
8 A – B 943.5 144 1087.5 250 1705 B – C 943.5 144 1087.5 250 1705 C – D 943.5 144 1087.5 250 1705
7.6. Perhitungan Tulangan Lentur Ring Balk
Data perencanaan :
h = 250 mm
b = 200 mm
p = 40 mm
fy = 360 Mpa
f’c = 25 Mpa
Øt = 16 mm
Øs = 8 mm
d = h - p - Øs - ½.Øt
= 250 – 40 – 8 - ½.16
= 194 mm
ρb = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+ fy600
600fy
c.β0,85.f'
= ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
+ 36060060085,0
36025.85,0
= 0,031
ρ max = 0,75 . ρb
= 0,75 . 0,031
= 0,0232
ρ min = 0038,0360
4,14,1==
fy
Daerah Tumpuan
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 353.
Mu = 701,88 kgm = 7,01 × 106 Nmm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
171171 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
Mn = φ
Mu = 8,01001,7 6× = 8,76 × 106 Nmm
Rn = 164,1194 20010 8,76
d . bMn
2
6
2 =××
=
m = 17250,85
360c0,85.f'
fy=
×=
ρ = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
fy2.m.Rn11
m1
= ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ ××−−
360164,117211
171
= 0,0033
ρ < ρ min
ρ < ρ max → dipakai tulangan tunggal
Digunakan ρ min = 0,0038
As perlu = ρ . b . d
= 0,0038 × 200 × 194
= 147,44 mm2
Digunakan tulangan D 16
n = 96,20044,147
16.41
perlu As2=
π
= 0,733 ≈ 2 tulangan
As’ = 216.41π = 216.14,3
41
= 200,96
As ada = 2 × 200,96 = 401,92 mm2
As’ > As………………….aman Ok !
Jadi dipakai tulangan 2 D 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
172172 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
Daerah Lapangan
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 353.
Mu = 555,80 kgm = 5,55 × 106 Nmm
Mn = φ
Mu = 8,01055,5 6× = 6,94 × 106 Nmm
Rn = 922,0194 20010 6,94
d . bMn
2
6
2 =××
=
m = 17250,85
360c0,85.f'
fy=
×=
ρ = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
fy2.m.Rn11
m1
= ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ ××−−
360922,017211
171
= 0,0026
ρ < ρ min
ρ < ρ max → dipakai tulangan tunggal
Digunakan ρ min = 0,0038
As perlu = ρ min. b . d
= 0,0038 × 200 × 194
= 147,44 mm2
Digunakan tulangan D 16
n = 96,20044,147
16.41
perlu As2=
π
= 0,733 ≈ 2 tulangan
As’ = 216.41π = 216.14,3
41
= 200,96
As ada = 2 × 200,96 = 401,92 mm2
As’ > As………………….aman Ok !
Jadi dipakai tulangan 2 D 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
173173 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
250
200
2 D16
Ø8-100
2 D16
250
200
2 D16
Ø8 -100
2 D16
Tul. Tumpuan Tul. Lapangan
7.6.1. Perhitungan Tulangan Geser Ring Balk
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 353:
Vu = 749,63 kg = 7496,3 N
f’c = 25 Mpa
fy = 360 Mpa
d = 194 mm
Vc = 1/ 6 . cf' .b .d
= 1/ 6 . 25 .200. 194
= 32333,33 N
φ Vc = 0,75 . 32333,33 = 24250 N
½ Ø Vc = ½ . 24250 N = 12125 N
3 φ Vc = 3 . 24250 = 72750 N
Syarat tulangan geser : Vu < ½ Ø Vc < Ø Vc
: 7632,4 N <12125 N < 24250 N
Jadi tidak diperlukan tulangan geser
S max = d/2 = 2
194 = 97 mm
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 – 100 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
174174 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
7.7. Penulangan Balok Portal
7.7.1. Perhitungan Tulangan Lentur Balok Portal Memanjang
Data perencanaan :
h = 500 mm
b = 300 mm
p = 40 mm
fy = 360 Mpa
f’c = 25 MPa
Øt = 19 mm
Øs = 10 mm
d = h - p - Øs - ½.Øt
= 500 – 40 – 10 - ½.19
= 440,5 mm
ρb = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+ fy600
600fy
c.β0,85.f'
= ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
+ 36060060085,0
36025.85,0
= 0,031
ρ max = 0,75 . ρb
= 0,75 . 0,031
= 0,0232
ρ min = 0038,0360
4,14,1==
fy
Daerah Tumpuan
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 229 :
Mu = 3747,46 kgm = 3,747 × 107 Nmm
Mn = φ
Mu = 8,0
10747,3 7× = 4,68 × 107 Nmm
Rn = 804,0440,5 300
10 4,68d . b
Mn2
7
2 =××
=
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
175175 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
m = 17250,85
360c0,85.f'
fy=
×=
ρ = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
fy2.m.Rn11
m1
= ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ ××−−
360804,017211
171
= 0,0023
ρ < ρ min
ρ < ρ max → dipakai tulangan tunggal
Digunakan ρ min = 0,0038
As perlu = ρ. b . d
= 0,0038× 300 × 440,5
= 502,17 mm2
Digunakan tulangan D 19
n = 385,28317,502
19.41
perlu As2=
π
= 1,77 ≈ 2 tulangan
As’ = 219.41π = 219.14,3
41 = 283,385 mm
As ada = 2 × 283,385 = 566,77 mm2
As’ > As………………….aman Ok !
Jadi dipakai tulangan 2 D 19
Daerah Lapangan
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 229.
Mu = 2308,61 kgm = 2,308 × 107 Nmm
Mn = φ
Mu = 8,0
10308,2 7× = 2,885 × 107 Nmm
Rn = 495,0440,5 300
10 2,885d . b
Mn2
7
2 =××
=
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
176176 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
m = 17250,85
360c0,85.f'
fy=
×=
ρ = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
fy2.m.Rn11
m1
= ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ ××−−
360495,017211
171
= 0,0014
ρ < ρ min
ρ < ρ max → dipakai tulangan tunggal
Digunakan ρ min = 0,0038
As perlu = ρ. b . d
= 0,0038 × 300 × 440,5
= 502,17 mm2
Digunakan tulangan D 19
n = 385,28317,502
19.41
perlu As2=
π
= 1,77 ≈ 2 tulangan
As’ = 219.41π = 219.14,3
41 = 283,385 mm
As ada = 2 × 283,385 = 566,77 mm2
As’ > As………………….aman Ok !
Jadi dipakai tulangan 2 D 19
7.7.2. Perhitungan Tulangan Geser Portal Memanjang
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 229:
Vu = 5546,31 kg = 55463,1 N
f’c = 25 Mpa
fy = 360 Mpa
d = 440,5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
177177 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
Vc = 1/ 6 . cf' .b .d
= 1/ 6 . 25 .300.440,5
= 110125 N
φ Vc = 0,75 .110125 = 82593,75 N
½ Ø Vc = 0,5 . 82593,75 = 41296,87 N
3 φ Vc = 3 . 82593,75 = 247781,25 N
Syarat tulangan geser : ½ Ø Vc < Vu < Ø Vc
: 41296,87 N < 55463,1 N < 82593,75 N
Jadi diperlukan tulangan geser
Ø Vs = Vu – ½ Ø Vc
= 55463,1 - 41296,87
= 14166,23 N
Vs perlu =75,0
14166,2375,0
=Vsφ = 18888,31 N
Av = 2 . ¼ π (10)2
= 2 . ¼ . 3,14 . 100 = 157 mm2
S = 12,131818888,31
5,440.360.157perlu Vs
d .fy . Av== mm
S max = d/2 = 2
5,440 = 220,25 mm
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 10 – 200 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
178178 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
500
300
2 D19
Ø10 -200
2 D19
500
300
2 D19
Ø10 -200
2 D19
Tul. Tumpuan Tul. Lapangan
Potongan balok portal memanjang
7.7.3. Perhitungan Tulangan Lentur Balok Portal Melintang
Data perencanaan :
h = 500 mm
b = 300 mm
p = 40 mm
fy = 360 Mpa
f’c = 25 MPa
Øt = 19 mm
Øs = 10 mm
d = h - p - Øs - ½.Øt
= 500 – 40 – 10 - ½.19
= 440,5 mm
ρb = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+ fy600
600fy
c.β0,85.f'
= ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
+ 36060060085,0
36025.85,0
= 0,031
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
179179 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
ρ max = 0,75 . ρb
= 0,75 . 0,031
= 0,0232
ρ min = 0038,0360
4,14,1==
fy
Daerah Tumpuan
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 278.
Mu = 13309,39 kgm = 13,309 × 107 Nmm
Mn = φ
Mu = 8,0
10309,13 7× = 16,64 × 107 Nmm
Rn = 85,2440,5 300
10 16,64d . b
Mn2
7
2 =×
×=
m = 17250,85
360c0,85.f'
fy=
×=
ρ = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
fy2.m.Rn11
m1
= ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ ××−−
36085,217211
171
= 0,0085
ρ > ρ min
ρ < ρ max → dipakai tulangan tunggal
Digunakan ρ = 0,0085
As perlu = ρ. b . d
= 0,0085 × 300 × 440,5
= 1123,27 mm2
Digunakan tulangan D 19
n = 385,28327,1123
19.41
perlu As2=
π
= 3,964 ≈ 4 tulangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
180180 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
As’ = 219.41π = 219.14,3
41 = 283,385 mm
As = 4 × 283,385 = 1133,54 mm2
As’ > As………………….aman Ok !
Jadi dipakai tulangan 4 D 19
Daerah Lapangan
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 278.
Mu = 11375,55 = 11,375 × 107 Nmm
Mn = φ
Mu = 8,0
10375,11 7× = 14,22 × 107 Nmm
Rn = 44,2440,5 300
10 14,22d . b
Mn2
7
2 =××
=
m = 17250,85
360c0,85.f'
fy=
×=
ρ = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
fy2.m.Rn11
m1
= ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ ××−−
36044,217211
171
= 0,0072
ρ > ρ min
ρ < ρ max → dipakai tulangan tunggal
Digunakan ρperlu = 0,0072
As perlu = ρ. b . d
= 0,0072 × 300 × 440,5
= 951,48 mm2
Digunakan tulangan D 19
n = 385,28348,951
19.41
perlu As2=
π
= 3,357 ≈ 4 tulangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
181181 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
As’ = 219.41π = 219.14,3
41 = 283,385 mm
As ada = 4 × 283,385 = 1133,54 mm2
As’ > As………………….aman Ok !
Jadi dipakai tulangan 4 D 19
7.7.4. Perhitungan Tulangan Geser Balok Portal Melintang
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 278:
Vu = 13607,10 kg = 136071,0 N
f’c = 25 Mpa
fy = 360 Mpa
d = 440,5
Vc = 1/ 6 . cf' .b .d
= 1/ 6 . 25 .300.440,5
= 110125 N
φ Vc = 0,75 . 110125 = 82593,75 N
½ Ø Vc = 0,5 . 82593,75 = 41296,87 N
3 φ Vc = 3 . 82593,75 = 247781,25 N
Syarat tulangan geser : Ø Vc < Vu < 3Ø Vc
: 82593,75 N < 136071,0 N < 247781,25 N
Jadi diperlukan tulangan geser
Ø Vs = Vu – Ø Vc
= 136071,0 - 82593,75
= 53477,25 N
Vs perlu =75,0
53477,2575,0
=Vsφ = 71303 N
Av = 2 . ¼ π (10)2
= 2 . ¼ . 3,14 . 100 = 157 mm2
S = 17,34971303
5,440.360.157perlu Vs
d .fy . Av== mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
182182 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
500
300
4 D19
Ø10-200
2 D19
500
300
2 D19
Ø10 -200
4 D19
Tul. Tumpuan Tul. Lapangan
S max = d/2 = 2
5,440 = 220,25 mm
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 10 – 200 mm
Potongan portal melintang
7.8. Penulangan Kolom 7.8.1. Perhitungan Tulangan Lentur Kolom
Data perencanaan :
b = 400 mm
h = 400 mm
f’c = 25 MPa
fy = 360 MPa
Ø tulangan = 16 mm
Ø sengkang = 8 mm
s (tebal selimut) = 40 mm
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh gaya terbesar pada batang nomor 62,
Pu = 43853,01 kg = 438530,1 N
Mu = 2249,63 kgm = 2,249 × 107 Nmm
d = h–s–ø sengkang–½ ø tulangan
=400 – 40 – 8 - ½ .16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
183183 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
= 344 mm
d’ = h–d
= 400 – 344
= 56 mm
e = 28,511,438530
10.249,2 7
==PuMu mm
e min = 0,1.h = 0,1. 400 = 40 mm
cb = 215344.360600
600.600
600=
+=
+d
fy
ab = β1 x cb
= 0,85 x 215
= 182,75
Pnb = 0,85.f’c.ab.b
= 0,85. 25. 182,75 . 400
= 1553375 N
Pnperlu = φPu ; 510.4400.400.25.1,0.'.1,0 ==Agcf N
→ karena Pu = 438530,1 N > Agcf .'.1,0 , maka ø : 0,65
Pnperlu = 70,67466165,0
438530,1==
φPu N
Pnperlu < Pnb → analisis keruntuhan tarik
a = 37,79400.25.85,070,674661
.'.85,0==
bcfPn
As = mm2
Luasan memanjang minimum
( ) ( ) 908,78256344360
237,7940
2400.70,674661
'22
=−
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −−
=−
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −−
ddfy
aehPnperlu
Ast = 1 % Ag =0,01 . 400. 400 = 1600 mm2
Sehingga, As = As’
As = 2
Ast = 2
1600 = 800 mm2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
184184 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
Menghitung jumlah tulangan
n = 895,3)16.(.4
1908,782
2=
π ≈ 4 tulangan
As ada = 4 . ¼ . π . 162
= 803,84 mm2 > 782,908 mm2
As ada > As perlu………….. Ok!
Jadi dipakai tulangan D 16
7.8.2. Perhitungan Tulangan Geser Kolom
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh gaya terbesar pada batang nomor 62
Vu = 836,65 kg = 8,366 × 104 N
Pu = 43853,01 kg = 438530,1 × 104 N
Vc = dbcfAg
Pu ..6'
.141 ⎟⎟
⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+
= 44
1029,34344400625
40040014104897,491 ×=××⎟⎟
⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛×××
+ N
Ø Vc = 0,75 × Vc
= 0,75 x 34,29 x104 = 25,72×104 N
½ Ø Vc = 12,86 × 104 N
Vu < ½ Ø Vc => tanpa diperlukan tulangan geser.
1,197 × 104 N < 12,42 × 104
Dipakai sengkang praktis untuk penghubung tulangan memanjang : ∅8 – 200 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
185185 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
400
400
4 D16
Ø8-200
4 D16
4 D16
Penulangan Kolom
7.9. Penulangan Sloof
7.9.1. Hitungan Tulangan Lentur Sloof Melintang
Data perencanaan :
h = 300 mm
b = 200 mm
p = 40 mm
fy = 360 Mpa
f’c = 25 MPa
Øt = 16 mm
Øs = 8 mm
d = h - p - Øs - ½.Øt
= 300 – 40 – 8 - ½.16
= 244 mm
ρb = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+ fy600
600fy
c.β0,85.f'
= ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
+ 36060060085,0
36025.85,0
= 0,031
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
186186 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
ρ max = 0,75 . ρb
= 0,75 . 0,031
= 0,0232
ρ min = 0038,0360
4,14,1==
fy
Daerah Tumpuan
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 201.
Mu = 3879,47 kgm = 3,879 × 107 Nmm
Mn = φ
Mu = 8,0
10879,3 7× = 4,85 × 107 Nmm
Rn = 07,4244 20010 4,85
d . bMn
2
7
2 =××
=
m = 17250,85
360c0,85.f'
fy=
×=
ρ = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
fy2.m.Rn11
m1
= ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ ××−−
36007,417211
171
= 0,012
ρ > ρ min
ρ < ρ max → dipakai tulangan tunggal
Digunakan ρ = 0,012
As perlu = ρ. b . d
= 0,012 × 200 × 244
= 585,6 mm2
Digunakan tulangan D 16
n = 96,2006,585
16.41
perlu As2=
π
= 2,91 ≈ 3 tulangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
187187 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
As’ = 216.41π = 216.14,3.
41 = 200,96 mm
As ada = 3 × 200,96 = 602,88 mm2
As’ > As………………….aman Ok !
Jadi dipakai tulangan 3 D 16
Daerah Lapangan
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 201.
Mu = 3859,36 kgm = 3,859 × 107 Nmm
Mn = φ
Mu = 8,0
10859,3 7× = 4,82 × 107 Nmm
Rn = 05,4244 20010 4,82
d . bMn
2
7
2 =××
=
m = 17250,85
360c0,85.f'
fy=
×=
ρ = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
fy2.m.Rn11
m1
= ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ ××−−
36005,417211
171
= 0,012
ρ > ρ min
ρ < ρ max → dipakai tulangan tunggal
Digunakan ρ = 0,012
As perlu = ρ. b . d
= 0,012 × 200 × 244
= 585,6 mm2
Digunakan tulangan D 16
n = 96,2006,585
16.41
perlu As2=
π
= 2,91 ≈ 3 tulangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
188188 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
As’ = 216.41π = 216.14,3.
41 = 200,96
As ada = 3 × 200,96 = 602,88 mm2
As’ > As………………….aman Ok !
Jadi dipakai tulangan 3 D 16
7.9.2. Perhitungan Tulangan Geser Sloof
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 201:
Vu = 4700,52 kg = 47005,2 N
Vc = 1/ 6 . cf' .b .d
= 1/ 6 . 25 .200.244
= 40666,67 N
φ Vc = 0,75 . 40666,67
= 30500 N
½ Ø Vc = 0.5 . 30500
= 15250 N
3 φ Vc = 3 . 30500
= 91500 N
Syarat tulangan geser : Ø Vc < Vu < 3 Ø Vc
: 30500 N < 47005,2 N < 91500 N
Jadi diperlukan tulangan geser
Ø Vs = Vu – Ø Vc
= 47005,2 - 30500 = 16505,2 N
Vs perlu = 75,0
16505,275,0
=Vsφ = 22006,94 N
Av = 2 . ¼ π (8)2
= 2 . ¼ . 3,14 . 64 = 100,48 mm2
S = 37,26722006,94
244.240.48,100perlu Vs
d .fy . Av== mm
S max = d/2 = 2
244 = 122 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
189189 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
300
200
3 D16
Ø8-100
3 D16
300
200
3 D16
Ø8-100
3 D16
Tul. Tumpuan Tul. Lapangan
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 – 100 mm Potongan tulangan Sloof
7.9.3. Hitungan Tulangan Lentur Sloof Memanjang
Data perencanaan :
h = 300 mm
b = 200 mm
p = 40 mm
fy = 360 Mpa
f’c = 25 MPa
Øt = 16 mm
Øs = 8 mm
d = h - p - Øs - ½.Øt
= 300 – 40 – 8 - ½.16
= 244 mm
ρb = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+ fy600
600fy
c.β0,85.f'
= ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
+ 36060060085,0
36025.85,0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
190190 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
= 0,031
ρ max = 0,75 . ρb
= 0,75 . 0,031
= 0,0232
ρ min = 0038,0360
4,14,1==
fy
Daerah Tumpuan
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 147.
Mu = 2560,35 kgm = 2,560 × 107 Nmm
Mn = φ
Mu = 8,0
10560,2 7× = 3,2 × 107 Nmm
Rn = 68,2244 20010 3,2
d . bMn
2
7
2 =××
=
m = 17250,85
360c0,85.f'
fy=
×=
ρ = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
fy2.m.Rn11
m1
= ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ ××−−
36068,217211
171
= 0,0080
ρ > ρ min
ρ < ρ max → dipakai tulangan tunggal
Digunakan ρ = 0,0080
As perlu = ρ. b . d
= 0,0080 × 200 × 244
= 390,4 mm2
Digunakan tulangan D 16
n = 96,2004,390
16.41
perlu As2=
π
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
191191 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
= 1,94 ≈ 2 tulangan
As’ = 216.41π = 216.14,3.
41 = 200,96 mm
As ada = 2 × 200,96 = 401,92 mm2
As’ > As………………….aman Ok !
Jadi dipakai tulangan 2 D 16
Daerah Lapangan
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 147.
Mu = 2378,82 kgm = 2,378 × 107 Nmm
Mn = φ
Mu = 8,0
10378,2 7× = 2,97 × 107 Nmm
Rn = 49,2244 20010 2,97
d . bMn
2
7
2 =××
=
m = 17250,85
360c0,85.f'
fy=
×=
ρ = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
fy2.m.Rn11
m1
= ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ ××−−
36049,217211
171
= 0,0074
ρ > ρ min
ρ < ρ max → dipakai tulangan tunggal
Digunakan ρ = 0,0074
As perlu = ρ. b . d
= 0,0074 × 200 × 244
= 361,12 mm2
Digunakan tulangan D 16
n = 96,20016,361
16.41
perlu As2=
π
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
192192 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
= 1,79 ≈ 2 tulangan
As’ = 216.41π = 216.14,3.
41 = 200,96
As ada = 2× 200,96 = 401,92 mm2
As’ > As………………….aman Ok !
Jadi dipakai tulangan 2 D 16
7.9.4 Perhitungan Tulangan Geser Sloof
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 147:
Vu = 3802,58 kg = 38025,8 N
Vc = 1/ 6 . cf' .b .d
= 1/ 6 . 25 .200.244
= 40666,67 N
φ Vc = 0,75 . 40666,67
= 30500 N
½ Ø Vc = 0.5 . 30500
= 15250 N
3 φ Vc = 3 . 30500
= 91500 N
Syarat tulangan geser : Ø Vc < Vu < 3 Ø Vc
: 30500 N < 38025,8 N < 91500 N
Jadi diperlukan tulangan geser
Ø Vs = Vu – Ø Vc
= 38025,8 - 30500 = 7525,8 N
Vs perlu = 75,0
7525,875,0
=Vsφ = 10034,4 N
Av = 2 . ¼ π (8)2
= 2 . ¼ . 3,14 . 64 = 100,48 mm2
S = 40,58610034,4
244.240.48,100perlu Vs
d .fy . Av== mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
193193 Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 7 Portal
300
200
2 D16
Ø8-100
2 D1630
0
200
2 D16
Ø8-100
2 D16
Tul. Tumpuan Tul. Lapangan
S max = d/2 = 2
244 = 122 mm
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 – 100 mm Potongan tulangan Sloof memanjang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 8 Pondasi 194
BAB 8
PONDASI
8.1. Data Perencanaan
Gambar 8.1. Perencanaan Pondasi Dari perhitungan SAP 2000 pada Frame 43 diperoleh :
- Pu = 53900,76 kg/m
- Mu = 423,01 kg/m
2030
Tanah Urug
Pasir t= 5 cmlantai kerja t= 7 cm
150
150
40
40
200
55
55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
195 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 8 Pondasi
Dimensi Pondasi :
σtanah = APu
A = tanah
Puσ
=30000
53900,76
= 1,80 m2
B = L = A = 80,1
= 1,35 m ~ 1,5 m
Direncanakan pondasi telapak dengan kedalaman 2,0 m ukuran 1,5 m × 1,5 m
- cf , = 25 Mpa
- fy = 360 Mpa
- σtanah = 3 kg/cm2 = 30000 kg/m2
- γ tanah = 1,7 t/m3 = 1700 kg/m3
- γ beton = 2,4 t/m3
d = h – p – ½ ∅tul.utama
= 300 – 50 – 8
= 242 mm
8.2. Perencanaan Kapasitas Dukung Pondasi
8.2.1. Perhitungan kapasitas dukung pondasi
Pembebanan pondasi
Berat telapak pondasi = 1,5 × 1,5 × 0,30 × 2400 = 1620 kg
Berat kolom pondasi = 0,4 × 0,4 × 1,5 × 2400 = 576 kg
Berat tanah = (1,52 x 1,7) - (0,42 x1,7) x 1700 = 6040,1 kg
Pu = 53900,76 kg
∑P = 62136,86 kg
e = =∑∑
PMu
62136,86423,01
= 0,0068 kg < 1/6. B = 0,25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
196 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 8 Pondasi
σ yang terjadi = 2.b.L
61
MuA
P+∑
= ( )21,5 1,5
61
423,015,15,1
62136,86
××+
×
= 28368,4 kg/m2 < 30000 kg/m2
= σ tanah yang terjadi < σ ijin tanah…...............Ok!
8.2.2. Perhitungan Tulangan Lentur
Mu = ½ . σ . t2 = ½ × (28368,4) × (0,55)2
= 4290,72 kgm = 4,29072 × 10 7 Nmm
Mn = 8,0
1029072,4 7× = 5,36 × 10 7 Nmm
m = 250,85
360c0,85.f'
fy×
= = 17
ρb = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+ fy600
600fy
c.β0,85.f'
= ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
+ 36060060085,0
36025.85,0 = 0,0313
ρ max = 0,75 . ρb
= 0,75 . 0,0313
= 0,0234
ρ min = 0038,0360
4,14,1==
fy
Rn = =2d . b
Mn( )2
7
242 00511036,5
×× = 0,61
ρ = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
fy2.m.Rn11
m1
= ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ ××−−
3600,61 17211
171
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
197 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 8 Pondasi
ρ = 0,0038
ρ < ρ max
ρ < ρ min → dipakai tulangan tunggal
Digunakan ρ min = 0,0038
As perlu = ρ min . b . d
= 0,0038 × 1500 × 242
= 1379,4 mm2
Digunakan tul D 16 = ¼ . π . d2
= ¼ × 3,14 × (16)2
= 200,96 mm2
Jumlah tulangan (n) = 96,2004,1379 = 6,86 ≈ 7 buah
Jarak tulangan = 7
1000= 142,85 mm
Dipakai tulangan D 16 - 100
As yang timbul = 7 × 200,96 = 1406,72 > As………..Ok!
Maka, digunakan tulangan D 16 - 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 9 Rencana Anggaran Biaya 202
BAB 9
RENCANA ANGGARAN BIAYA
9.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Rencana anggaran biaya (RAB) adalah tolak ukur dalam perencanaan
pembangunan,baik rumah tinggal,ruko,swalayan,maupun gedung lainya. Dengan
RAB kita dapat mengukur kemampuan materi dan mengetahui jenis-jenis material
dalam pembangunan, sehingga biaya yang kita keluarkan lebih terarah dan sesuai
dengan yang telah direncanakan.
9.2. Data Perencanaan
Secara umum data yang digunakan untuk perhitungan rencana anggaran biaya
(RAB) adalah sebagai berikut :
a. Analisa harga satuan pekerjaan dari Dinas Pekerjaan Umum Kota
Surakarta
b. Harga upah & bahan dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Surakarta
9.3. Perhitungan Volume
9.3.1 Pekerjaan Pendahuluan
A. Pekerjaan pembersihan lokasi Volume = panjang xlebar = 27 x 21 = 567 m2
B. Pekerjaan pembuatan pagar setinggi 2m Volume = ∑panjang = 100 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
203 Tugas Akhir 203 Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 9 Rencana Anggaran Biaya
C. Pekerjaan pembuatan bedeng dan gudang Volume = panjang x lebar = (3x4) + (3x3) = 21 m2
D. Pekejaan bouwplank Volume = (panjang x 2) x (lebar x 2) = (27x2) + (21x2) = 96 m2
9.3.2 Pekerjaan Pondasi
A. Galian pondasi
Footplat
Volume = (panjang x lebar x tinggi) x ∑n
= (1,5 x 1,5 x 2) x 38 = 171 m3
Pondasi batu kali
Volume = (lebar x tinggi) x ∑panjang
= (0,8 x 0,7) x 138 = 77,28 m3
Pondasi tangga
Volume = (lebar x tinggi) x ∑panjang
= (1,25 x 1,25) x 1,4 = 2,19 m3
B. Urugan Pasir bawah Pondasi dan bawah lantai (t= 5cm)
Footplat
Volume = (panjang x lebar x tinggi) x ∑n
= (1,5 x 1,5 x 0,05) x 38 = 4,275 m3
Pondasi batu kali
Volume = (lebar x tinggi) x ∑panjang
= (0,8 x 0,05) x 138 = 5,52 m3
Pondasi tangga
Volume = (lebar x tinggi) x ∑panjang
= (1,25 x 0,05) x 1,4 = 0,0875 m3
Lantai
Volume = tinggi x luas lantai
= 0,05 x 477 = 23,85 m2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
204 Tugas Akhir 204 Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 9 Rencana Anggaran Biaya
C. Urugan Tanah Galian
Volume = V.tanah galian - batukali - lantai kerja - pasir urug
= (171+77,28+2,19) – 41,4 – (2.57+3,31) - (4,275+5,52+0.0875)
= 193,31 m3
D. Pondasi telapak(footplat)
Footplat
Volume = (panjang x lebar x tinggi) x ∑n
= { (1,5.1,5.0,3) + (0,4.0,4.1,5) + ( 2.½.1.0,2) } x 38
= 42,37 m3
Footplat tangga
Volume = panjang xlebar x tinggi
= { (1,25.1.0,25) + (0,4.1,25.0,75) + ( 2.½.1.0,1)}
= 0,80 m3
9.3.3 Pekerjaan Beton
A. Beton Sloof
sloof
Volume = (panjang xlebar) x ∑panjang
= (0,2 x 0,3) x 264 = 15,84 m3
B. Balok induk 30/50
Volume = (tinggi x lebar x panjang)
= (0,5 x 0,3 x 276) = 41,4 m3
C. Balok anak 25/35
Volume = (tinggi xlebar x panjang)
= (0,35 x 0,25 x 81) = 7,1 m3
D. Kolom utama
Kolom40/40
Volume 1 = (panjang x lebar x tinggi)
= (0,4 x 0,4 x4) x 38 = 24,32 m3
Volume 2 = (panjang xlebarx tinggi)
= (0,4 x 0,4 x 4) x 26 = 16,64 m3
Total volume = 24,32 + 16,64 = 40,96 m3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
205 Tugas Akhir 205 Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 9 Rencana Anggaran Biaya
E. Ringbalk
Volume = (tinggi x lebar) x ∑panjang
= (0,2 x 0,3) x 108 = 6,48 m3
F. Plat lantai (t=12cm)
Volume = luas lantai 2 x tebal
= 477 x 0,12 = 57,24 m3
G. Balok praktis 15/15
Volume = (tinggi x lebar) x ∑panjang
= (0,15 x 0,15) x 246 = 5,535 m3
H. Tangga
Volume = ((luas plat tangga x tebal) x 2) + plat bordes
= (6 x 0,12) x 2) + (3 x 0,15)
= 1,89 m3
9.3.4 Pekerjaan pemasangan Bata merah dan Pemlesteran
A. Pasangan pondasi batu kosong
Volume = ∑panjang x lebar x tinggi
= 138 x 0,8 x 0,15 = 16,6 m3
B. Pasangan pondasi batu kali
Volume = (0,3 + 0,7) x 0,5 x 0,6 x 138 = 41,4 m3
C. Pasangan dinding bata merah
Luas dinding = (118,5 x 4) + (127,25 x 4)
= 983 m2
Volume = Luas dinding – luas pintu jendela
= 983 – 126,52 = 856,48 m2
D. Pemlesteran dan pengacian
Volume = volume dinding bata merah x 2 sisi
= 856,48 x 2 = 1712,96 m2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
206 Tugas Akhir 206 Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 9 Rencana Anggaran Biaya
E. Lantai kerja (t=5 cm)
Footplat
Volume = (panjang x lebar x tinggi) x ∑n
= (1,5 x 1,5 x 0,05) x 38 = 4,275 m3
Pondasi batu kali
Volume = (lebar x tinggi) x ∑panjang
= (0,8 x 0,05) x 138 = 5,52 m3
9.3.5. Pekerjaan Pemasangan Kusen dan Pintu
A. Pemasangan kusen dan Pintu alumunium
Volume = P1 + J1 + J2 + J3 + J4 + J6 + BV1 + BV2
= 0,052 + 0,422 + 0,93 + 0,586 + 0,862 + 0,179 + 0,195
= 3,226 m3
B. Pemasangan kusen pintu kayu kamper
Volume = P2
= 0,22 m2
C. Pasang kaca polos (t=5mm)
Luas tipe P1 = (2 x 2,5) = 5 m2
J1 = (0,3 x 1,90) x 12 = 6,84 m2
J2 = (0,5 x 1,95) x 24 = 23,4 m2
J3 = (0,4 x 1,90) x 16 = 12,16 m2
J4 = (2 x 1,5) x 16 = 48 m2
J5 = (0,2 x 2,5) x 12 = 6 m2
BV1 = (0,6 x 0,4) x 10 = 2,4 m2
BV2 = (0,4 x 0,4) x 13 = 2,08 m2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
207 Tugas Akhir 207 Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 9 Rencana Anggaran Biaya
9.3.6. Pekerjaan Atap
A. Pekerjaan kuda kuda
Setengah kuda-kuda (doble siku 50.50.5)
∑panjang profil under = 7,5 m
∑panjang profil tarik = 8,66 m
∑panjang profil kaki kuda-kuda = 10,83 m
∑panjang profil sokong = 8,78 m
Volume = 35,76 x 2 = 71,52 m
Jurai kuda-kuda (doble siku 50.50.5)
∑panjang profil under = 10,61 m
∑panjang profil tarik = 11,46 m
∑panjang profil kaki kuda-kuda = 10,804 m
∑panjang profil sokong = 10,48 m
Volume = ∑panjang x ∑n
= 43,35 x 6 = 260,1 m
Kuda – kuda Trapesium (doble siku 90.90.9)
∑panjang profil under = 15 m
∑panjang profil tarik = 16,6 m
∑panjang profil kaki kuda-kuda = 13 m
∑panjang profil sokong = 15,79 m
Volume = ∑panjang x ∑n
= 60,39 x 2 = 120,78 m
Kuda-kuda utama A (doble siku 70.70.7)
∑panjang profil under = 15 m
∑panjang profil tarik = 17,32 m
∑panjang profil kaki kuda-kuda = 17,32 m
∑panjang profil sokong = 17,56 m
Volume = ∑panjang x ∑n
= 67,2 x 4 = 286,8 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
208 Tugas Akhir 208 Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 9 Rencana Anggaran Biaya
Kuda-kuda utama B (doble siku 55.55.5)
∑panjang profil under = 12 m
∑panjang profil tarik = 6,93 m
∑panjang profil kaki kuda-kuda = 3,46 m
∑panjang profil sokong = 3,46 m
Volume = ∑panjang x ∑n
= 25,85 x 2 = 51,7 m
Gording (150.75.20.4,5)
∑panjang profil gording = 168 m
B. Pekerjaan pasang kaso 5/7 dan reng ¾
Volume = luas atap
= 650,47 m2
C. Pekerjaan pasang Listplank
Volume = ∑keliling atap
= 73 m
D. Pekerjaan pasang genting
Volume = luas atap
= 650,47 m2
E. Pasang kerpus
Volume = ∑panjang
= 75,84 m
9.3.7. Pekerjaan Plafon
A. Pembuatan dan pemasangan rangka plafon
Volume = (panjang x lebar) x 2
= (27 x 15 x 2) + (12 x 6 x 2) = 954 m2
B. Pasang plafon
Volume = luas rangka plafon
= 954 m2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
209 Tugas Akhir 209 Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 9 Rencana Anggaran Biaya
9.3.8. Pekerjaan keramik
A. Pasang keramik 40/40
Volume = luas lantai
= 954 – (37,5 + 20)
= 896,5 m2
B. Pasang keramik 20/20
Volume = luas lantai
= (7,5 x 5)
= 37,5 m2
9.3.9. Pekerjaan sanitasi
A. Pasang kloset duduk
Volume = ∑n
= 8 unit
B. Pasang wastafel
Volume = ∑n
= 8 unit
C. Pasang floordrain
Volume = ∑n
= 16 unit
9.3.10. Pekerjaan instalasi air
A. Pekerjaan pengeboran titik air
Volume = ∑n
= 1unit
B. Pekerjaan saluran pembuangan
Volume = ∑panjang pipa
= 26 m
C. Pekerjaan saluran air bersih
Volume = ∑panjang pipa
= 33 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
210 Tugas Akhir 210 Perencanaan Struktur Factory Outlet dan Resto 2 Lantai
Bab 9 Rencana Anggaran Biaya
D. Pekerjaan pembuatan septictank dan rembesan
Galian tanah = septictank + rembesan
= (2,35 x 1,85) x 2 + (0,3 x 1,5 x 1,25)
= 9,2575 m3
Pemasangan bata merah
Volume = ∑panjang x tinggi
= 8,4 x 2 = 1,68 m2
9.3.11. Pekerjaan instalasi Listrik
A. Instalasi stop kontak
Volume = ∑n = 10 unit
B. Titik lampu
TL 36 watt
Volume = ∑n = 54 unit
pijar 25 watt
Volume = ∑n = 32 unit
C. Instalasi saklar
Saklar single
Volume = ∑n = 9 unit
Saklar double
Volume = ∑n = 14 unit
9.3.11. Pekerjaan pengecatan
A. Pengecatan dinding
Volume = plesteran dinding x 2
= 3425,92 m2
B. Pengecatan menggunakan Cat minyak (pada listplank)
Volume = 73 x 0,2 = 14,6 m2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tugas akhir Perencanaan Struktur Factory Outlet Dan Resto 2 Lantai
Bab 10 Rekapitulasi 211
BAB 10
REKAPITULASI
10.1. Perencanaan Atap
Hasil dari perencanaan atap adalah sebagai berikut :
a. Jarak antar kuda-kuda : 4 m
b. Kemiringan atap (α) : 30°
c. Bahan gording : lip channels ( ) 150 x 75 x 20 x 4,5
d. Bahan rangka kuda-kuda : baja profil double siku sama sisi
e. Bahan penutup atap : genteng
f. Alat sambung : baut diameter 12,7 mm ( ½ inches)-mur
g. Pelat pengaku : 8 mm
h. Jarak antar gording : 1,875 m
i. Bentuk atap : limasan
j. Mutu baja profil : Bj-37 (σijin = 1600 kg/cm2)
(σLeleh = 2400 kg/cm2)
Berikut adalah hasil rekapitulasi profil baja yang direncanakan
1. Setengah Kuda-kuda
1 2 3 4
5
6
7
8
15
910
13
14
1211
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
212 Tugas akhir Perencanaan Struktur Factory Outlet Dan Resto 2 Lantai
Bab 10 Rekapitulasi
1 2 3 4
15
131211
1095
6
7
8
14
Tabel 10.1. Rekapitulasi Perencanaan Profil Setengah Kuda-kuda
Nomor Batang Dimensi Profil Baut (mm)
1 ⎦⎣ 50 50 . 5 2 ∅ 12,7 2 ⎦⎣ 50 50 . 5 2 ∅ 12,7 3 ⎦⎣ 50 50 . 5 2 ∅ 12,7 4 ⎦⎣ 50 50 . 5 2 ∅ 12,7 5 ⎦⎣ 50 50 . 5 2 ∅ 12,7 6 ⎦⎣ 50 50 . 5 2 ∅ 12,7 7 ⎦⎣ 50 50 . 5 2 ∅ 12,7 8 ⎦⎣ 50 50 . 5 2 ∅ 12,7 9 ⎦⎣ 50 50 . 5 2 ∅ 12,7 10 ⎦⎣ 50 50 . 5 2 ∅ 12,7 11 ⎦⎣ 50 50 . 5 2 ∅ 12,7 12 ⎦⎣ 50 50 . 5 2 ∅ 12,7 13 ⎦⎣ 50 50 . 5 2 ∅ 12,7 14 ⎦⎣ 50 50 . 5 2 ∅ 12,7 15 ⎦⎣ 50 50 . 5 2 ∅ 12,7
2. Jurai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
213 Tugas akhir Perencanaan Struktur Factory Outlet Dan Resto 2 Lantai
Bab 10 Rekapitulasi
1 2 3 4 5 6 7 8
9
10
11
12 13
14
15
162928
2726
2524
23
2221
2019
1817
Tabel 10.2. Rekapitulasi Perencanaan Profil Jurai
3. Kuda-kuda Utama A
Nomor Batang Dimensi Profil Baut (mm)
1 ⎦⎣ 50 . 50 . 5 2 ∅ 12,7 2 ⎦⎣ 50 . 50 . 5 2 ∅ 12,7 3 ⎦⎣ 50 . 50 . 5 2 ∅ 12,7 4 ⎦⎣ 50 . 50 . 5 2 ∅ 12,7 5 ⎦⎣ 50 . 50 . 5 2 ∅ 12,7 6 ⎦⎣ 50 . 50 . 5 2 ∅ 12,7 7 ⎦⎣ 50 . 50 . 5 2 ∅ 12,7 8 ⎦⎣ 50 . 50 . 5 2 ∅ 12,7 9 ⎦⎣ 50 . 50 . 5 2 ∅ 12,7 10 ⎦⎣ 50 . 50 . 5 2 ∅ 12,7 11 ⎦⎣ 50 . 50 . 5 2 ∅ 12,7 12 ⎦⎣ 50 . 50 . 5 2 ∅ 12,7 13 ⎦⎣ 50 . 50 . 5 2 ∅ 12,7 14 ⎦⎣ 50 . 50 . 5 2 ∅ 12,7 15 ⎦⎣ 50 . 50 . 5 2 ∅ 12,7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
214 Tugas akhir Perencanaan Struktur Factory Outlet Dan Resto 2 Lantai
Bab 10 Rekapitulasi
Tabel 10.3. Rekapitulasi Perencanaan Profil Kuda-kuda Utama A
NomorBatang
Dimensi Profil
Baut (mm)
Nomor Batang
Dimensi Profil Baut (mm)
1 ⎦⎣ 70 . 70 . 7 4 ∅ 12,7 16 ⎦⎣ 70 . 70 . 7 3 ∅ 12,7 2 ⎦⎣ 70 . 70 . 7 4 ∅ 12,7 17 ⎦⎣ 70 . 70 . 7 4 ∅ 12,7 3 ⎦⎣ 70 . 70 . 7 4 ∅ 12,7 18 ⎦⎣ 70 . 70 . 7 4 ∅ 12,7 4 ⎦⎣ 70 . 70 . 7 4 ∅ 12,7 19 ⎦⎣ 70 . 70 . 7 4 ∅ 12,7 5 ⎦⎣ 70 . 70 . 7 4 ∅ 12,7 20 ⎦⎣ 70 . 70 . 7 3 ∅ 12,7 6 ⎦⎣ 70 . 70 . 7 4 ∅ 12,7 21 ⎦⎣ 70 . 70 . 7 4 ∅ 12,7 7 ⎦⎣ 70 . 70 . 7 4 ∅ 12,7 22 ⎦⎣ 70 . 70 . 7 3 ∅ 12,7 8 ⎦⎣ 70 . 70 . 7 4 ∅ 12,7 23 ⎦⎣ 70 . 70 . 7 4 ∅ 12,7 9 ⎦⎣ 70 . 70 . 7 3 ∅ 12,7 24 ⎦⎣ 70 . 70 . 7 3 ∅ 12,7 10 ⎦⎣ 70 . 70 . 7 3 ∅ 12,7 25 ⎦⎣ 70 . 70 . 7 4 ∅ 12,7 11 ⎦⎣ 70 . 70 . 7 3 ∅ 12,7 26 ⎦⎣ 70 . 70 . 7 3 ∅ 12,7 12 ⎦⎣ 70 . 70 . 7 3 ∅ 12,7 27 ⎦⎣ 70 . 70 . 7 4 ∅ 12,7 13 ⎦⎣ 70 . 70 . 7 3 ∅ 12,7 28 ⎦⎣ 70 . 70 . 7 3 ∅ 12,7 14 ⎦⎣ 70 . 70 . 7 3 ∅ 12,7 29 ⎦⎣ 70 . 70 . 7 4 ∅ 12,7 15 ⎦⎣ 70 . 70 . 7 3 ∅ 12,7 - - -
4. Kuda kuda utama B
1 2 3 4 5 6
13
1514
1617
1819
2021
7
8
9 10
11
12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
215 Tugas akhir Perencanaan Struktur Factory Outlet Dan Resto 2 Lantai
Bab 10 Rekapitulasi
Tabel 10.4. Rekapitulasi Perencanaan Profil Kuda-kuda Utama B
Nomer Batang Dimensi Profil Baut (mm)
1 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 2 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 3 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 4 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 5 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 6 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 7 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 8 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 9 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 10 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 11 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 12 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 13 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 14 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 15 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 16 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 17 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 18 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 19 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 20 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7 21 ⎦⎣ 55 . 55 . 8 2 ∅ 12,7
10.2. Perencanaan Tangga
Tebal plat tangga = 12 cm
Tebal bordes tangga = 15 cm
Panjang datar = 500 cm
Lebar tangga rencana = 140 cm
Dimensi bordes = 200 x 300 cm
Kemiringan tangga α = 33,69 0
Jumlah antrede = 10 buah
Jumlah optrede = 11 buah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
216 Tugas akhir Perencanaan Struktur Factory Outlet Dan Resto 2 Lantai
Bab 10 Rekapitulasi
10.2.1. Penulangan Tangga
a. Penulangan tangga dan bordes
Tumpuan = ∅ 12 mm – 100 mm
Lapangan = ∅ 12 mm – 200 mm
b. Penulangan balok bordes
Dimensi balok 15/30
Lentur = ∅ 12 mm
Geser = ∅ 8 – 100 mm
10.3. Perencanaan Plat
Rekapitulasi penulangan plat
Tulangan lapangan arah x D 10 – 240 mm
Tulangan lapangan arah y D 10 – 240 mm
Tulangan tumpuan arah x D 10 – 120 mm
Tulangan tumpuan arah y D 10 – 120 mm
10.4. Perencanaan Balok Anak
Penulangan balok anak
a. Tulangan balok anak as A’
Tumpuan = 3 D 16 mm
Lapangan = 2 D 16 mm
Geser = Ø 8 – 150 mm
b. Tulangan balok anak as A’
Tumpuan = 2 D 16 mm
Lapangan = 2 D 16 mm
Geser = Ø 8 – 150 mm
c. Tulangan balok anak as B’- D’
Tumpuan = 2 D 16 mm
Lapangan = 2 D 16 mm
Geser = Ø 8 – 150 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
217 Tugas akhir Perencanaan Struktur Factory Outlet Dan Resto 2 Lantai
Bab 10 Rekapitulasi
10.5. Perencanaan Portal
a. Dimensi ring balok : 250 mm x 350 mm
Lapangan = 2 D 16 mm
Tumpuan = 2 D 16 mm
Geser = ∅ 8 – 100 mm
b. Dimensi balok portal : 300 mm x 500 mm
♦ Balok portal memanjang :
Lapangan = 2 D 19 mm
Tumpuan = 2 D 19 mm
Geser = ∅ 10 – 200 mm
♦ Balok portal melintang :
Lapangan = 4 D 19 mm
Tumpuan = 4 D 19 mm
Geser = ∅ 10– 200 mm
c. Dimensi kolom : 400 x 400 mm
Tulangan = 4 D 16 mm
Geser = ∅ 8 – 200 mm
d. Dimensi sloof : 200 mm x 300 mm
♦ Sloof memanjang :
Lapangan = 2 D 16 mm
Tumpuan = 2 D 16 mm
Geser = ∅ 8 – 100 mm
♦ Sloof melintang :
Lapangan = 3 D 16 mm
Tumpuan = 3 D 16 mm
Geser = ∅ 8 – 100 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
218 Tugas akhir Perencanaan Struktur Factory Outlet Dan Resto 2 Lantai
Bab 10 Rekapitulasi
10.6. Perencanaan Pondasi Footplat
- Kedalaman = 2,0 m
- Ukuran alas = 1500 x 1500 mm
- γ tanah = 1,7 t/m3 = 1700 kg/m3
- σ tanah = 3 kg/cm2 = 3000 kg/m3
- Tebal = 30 cm
- Penulangan pondasi
Tul. Lentur = D 16 –100 mm
10.7. Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan Struktur
REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA KEGIATAN : PEMBANGUNAN STRUKTUR GEDUNG FACTORY OUTLET DAN RESTO 2 LANTAI LOKASI : SURAKARTA Tahun Anggaran : Berdasarkan anggaran tahun 2010
NO. JENIS PEKERJAAN JUMLAH HARGA (Rp)
A PEKERJAAN PERSIAPAN 23,087,693.00 B PEKERJAAN TANAH 16,549,270.38 C PEKERJAAN PONDASI 150,186,262.60 D PEKERJAAN BETON 720,463,915.02 E PEKERJAAN PASANGAN DINDING 80,719,919.50 F PEKERJAAN KUSEN DAN PINTU 10,506,965.80 G PEKERJAAN ATAP 224,077,255.31 H PEKERJAAN PLAFON 97,641,900.00 I PEKERJAAN KERAMIK 123,002,263.76 J PEKERJAAN PENGECATAN 47,824,795.90 K PEKERJAAN LAIN - LAIN 200,000,000.00
JUMLAH 1,694,060,241.27 JUMLAH TOTAL 1,700,000,000.00