web viewpuji syukur kepa tuhan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “pengaruh...
TRANSCRIPT
PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR PERTALITE TERHADAP UNJUK KERJA DAYA, TORSI DAN KONSUMSI
BAHAN
PROPOSAL TUGAS AKHIR
Untuk memenuhi persyaratanMemperoleh gelar sarjana S-1
Oleh:
NAMA :ANDRI PURWATA
NIM : H1F114232
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURATFAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK MESINBANJARBARU
2016
i
TERIMAKASIH KEPADA
ii
REKTOR UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.ScNIP. 19660331 199102 1 001
WAKIL REKTOR BIDANG AKADEMIK
Dr. Ahmad Alim Bachri, SE., M.Si
WAKIL REKTOR BIDANG UMUM DAN KEUANGAN
Dr. Hj Aslamiah, M.Pd., Ph.D
WAKIL REKTOR BIDANG KEMAHASISWAAN DAN ALUMNI
Dr. Ir. Abrani Sulaiman, M.Sc
WAKIL REKTOR BIDANG PERENCANAAN, KERJASAMA,
DAN HUMASProf. Dr. Ir. H. Yudi Firmanul Arifin,
M.Sc
DEKAN FAKULTAS TEKNIKDr-Ing. Yulian Firmana Arifin, S.T., M.T
WAKIL DEKAN I FAKULTAS TEKNIK
Dr. Chairul Irawan, ST., MT
WAKIL DEKAN II FAKULTAS TEKNIK
Maya Amalia, ST., M.Eng
WAKIL DEKAN III FAKULTAS TEKNIK
Nurhakim, ST., MT
KEPALA PRODI TEKNIK MESINAchmad Kusairi S, ST,. MT., MM
DOSEN PENGAMPUHProf. Dr. Qomariyatus Sholihah Amd. Hyp, ST, M.Kes.
MAHASISWA : Andri PurwataNIM. H1F114232
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepa Tuhan sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi berjudul “Pengaruh Bahan Bakar Pertalite Terhadap Kinerja Mesin
Motor Vario 2014”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) pada Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat Penyusunan skripsi ini
tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
Tidak lupa pula ucapan terima kasih kepada orang tua saya yang
selama ini sudah mendukung saya baik secara financial maupun moral
serta masukan-masukan yang sanagt membatu selama masa
perkuliahan.
Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen-dosen yang telah
sabar membimbing memberikan pengajaran serta pengalaman yang
terbaik, tanpa kalin saya tidak bisa menjadi seperti sekarang ini . Serta
teman-teman yang telah memberikan dukungan yang tiada habisnya.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
UCAPAN TERIMAKASIH…………………………………………………...… ii
KATA PENGANTAR................................................................................. iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 6
1.2 Perumusan Masalah.................................................................. 8
1.3 Batasan Masalah ...................................................................... 8
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................... 8
1.5. Manfaat Penelitian .................................................................. 8
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Pendahuluan……... .................................................. 9
2.2 Motor Bakar Bensin ............................................................... 10
2.3 Bahan Bakar Pertaliite …………...........………………............. 11
2.4 Torsi......................................................................................... 12
2.5 Konsumsi Bahan Bakar…….................................................... 12
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat ................................................................. 13
3.2 Alat dan Bahan ....................................................................... 13
3.3 Metode Penelitian .................................................................. 13
3.4 Prosedur Penelitian………....................................................... 13
iv
3.5 Diagram Alur Penelitian………………………...........................15
3.6 Jadwal Pelaksanaan Penelitian………....................................16
Daftar Pustaka……………….……………………………................………17
v
vi
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat pesat,
hal ini memberi tanda bahwa semakin majunya peradaban manusia. Salah
satu wujudnya adalah kesibukan manusia yang kian meningkat, hal inilah
yang menuntut para ilmuwan untuk berusaha menciptakan suatu alat atau
mesin yang berfungsi membantu kinerja manusia. Kendaraan bermotor
merupakan salah satu alat transportasi yang memerlukan mesin sebagai
penggerak mulanya, baik untuk kendaraan roda dua maupun untuk
kendaraan roda empat. Motor bakar merupakan salah satu mesin yang
digunakan sebagai penggerak mula-mula alat transportasi. Motor bakar
merupakan suatu mesin konversi energi yang merubah energi kalor menjadi
energi mekanik. Dengan adanya energi kalor sebagai suatu penghasil tenaga
maka sudah semestinya mesin tersebut memerlukan bahan bakar dan sistem
pembakaran yang digunakan sebagai sumber kalor. Motor bakar yang
menggunakan bahan bakar bensin disebut dengan motor bensin dan motor
bakar torak yang menggunakan bahan bakar solar disebut motor diesel.
Jumlah kendaraan bermotor di Indonesia semakin meningkat setiap
tahun. Menurut Badan Pusat Statistik jumlah kendaraan di Indonesia
mencapai 104.118.969 unit pada survey tahun 2013. Jenis tersebut meliputi
11.484.514 unit mobil penumpang, 2.286.309 unit bis, 5.615.494 unit truk dan
84.732.652 unit jenis sepeda motor. (Badan Pusat Statistik, 2013)
Pertumbuhan jumlah kendaraan ini sangat mempengaruhi anggaran
belanja negara, karena beberapa bahan bakar di Indonesia masih disubsidi
oleh pemerintah salah satunya bahan bakar premium. Selain premium,
pemerintah telah mengeluarkan produk bahan bakar yang tidak disubsidi
antara lain adalah pertamax dan pertamax plus, dibanding premium, kualitas
pertamax lebih bagus karena memiliki kadar RON yang lebih tinggi dari
premium. Untuk harga pasar pertamax dibanderol dengan harga Rp
9.300.000, harga ini relatif lebih mahal dari harga premium sehingga jenis
6
bahan bakar ini sedikit peminatnya di kalangan masyarakat menengah ke
bawah. Baru-baru ini pemerintah memperkenalkan produk bahan bakar baru
yang yang diberi nama Pertalite, bahan bakar ini disebut-sebut akan
menggantikan bahan bakar premium. Saat ini harga bahan bakar pertalite masih
memiliki harga promo yang begitu murah, sehingga bahan bakar yang dikatakan
memiliki kualitas yang lebih baik dari premium ini akan menjadi pesaing bahan
bakar pertamax dan pertamax plus. Pemerintah menyebut alasan utama di balik
rencana penghapusan Premium ini. Pertama, terkait isu lingkungan.
Penggantian Premium dengan pertalite merupakan upaya pemerintah
mewujudkan energi yang bersih. Hal ini karena selama ini Premium dianggap
tidak ramah lingkungan. Premium dengan RON 88 juga dianggap tidak sesuai
dengan pabrikan mesin kendaraan produksi tahun 2000-an ke atas.(Sudirman,
2015)
Pertalite merupakan jenis BBM baru yang telah diluncurkan Pertamina di
awal bulan Mei 2015 untuk memenuhi Surat Keputusan Dirjen Migas
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 313 Tahun 2013 yang
isinya menetapkan standar mutu (spesifikasi) bahan bakar minyak jenis bensin
dengan RON 90 yang dipasarkan di dalam negeri. Premium merupakan BBM
jenis distilat yang memiliki warna kekuningan yang jernih. Premium atau bensin
mengandung oktan atau Research Octane Number (RON) sebesar 88, paling
rendah di antara jenis BBM untuk kendaraan bermotor (Jannah, 2015)
Karena latar belakang tersebut maka disini penulis tertarik untuk melakukan
penelitian terhadap kinerja mesin dengan menggunakan bahan bakar Pertalite.
Untuk mengetahui kinerja mesin akibat pemakaian Pertalite maka perlu
dilakukan pengujian unjuk kerja sepeda motor yang meliputi konsumsi bahan
bakar, daya, torsi dan pemakaian bahan bakar spesifik (sfc) yang akan
dibandingkan dengan pemakaian Premium dan Pertamax. Hasil pengujian
diharapkan akan mendapat gambaran tentang pemakaian bahan bakar terhadap
unjuk kerja motor bakar.
7
1.2. Perumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah
adalah bagaimanakah pengaruh pemakaian bahan bakar Pertalite terhadap
unjuk kerja sepeda motor, yang meliputi konsumsi bahan bakar, daya, torsi dan
pemakaian bahan bakar
1.3. Batasan Masalah
Dari masalah di atas perlu kiranya untuk memberikan batasan masalah, agar
dapat memberikan arah yang jelas pada penelitian awal ini, maka penelitian
dibatasi pada :
a). Motor yang digunakan adalah motor matic Vario tahun 2014.
b). Jenis bahan bakar adalah Pertalite.
c). Pergantian bahan bakar dipastikan karburator.
1.4. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh pemakaian bahan bakar Pertalite terhadap unjuk kerja
sepeda motor, yang meliputi konsumsi bahan bakar, daya, torsi dan pemakaian
bahan bakar spesifik (sfc) dengan sistem transmisi otomatis.
1.5. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a). Dapat memperdalam pengetahuan di bidang motor bakar dan dapat menerapkan
secara langsung di lapangan teori-teori yang didapat di perkuliahan.
b) .Dapat mengetahui perbedaan performa mesin, meliputi daya, torsi, konsumsi
bahan bakar, dan konsumsi bahan bakar bahan bakar Pertalite.
c) Memberi informasi tentang bahan bakar Pertalite sebagai bahan bakar
pengganti Premium.
8
BAB IIDASAR TEORI
2.1. Penelitian PendahuluanMotor bakar adalah salah satu jenis mesin penggerak yang banyak dipakai.
Yang memanfaatkan energi kalor dari proses pembakaran menjadi energi mekanik
Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin kalor yang proses pembakarannya
terjadi dalam motor bakar itu sendiri sehingga gas pembakaran yang terjadi
sekaligus sebagai fluida kerjanya. Mesin yang cara kerjanya seperti tersebut disebut
mesin pembakaran dalam.
Keuntungan mesin pembakaran dalam dari pada mesin pembakaran luar
adalah konstruksi yang lebih sederhana, tidak memerlukan fluida kerja yang banyak
dan efisiensi yang tinggi.Sedangkan mesin dengan pembakaran luar keuntungannya
adalah bahan bakar yang digunakan bermacam - macam, mulai dari bahan bakar
padat sampai dengan bahan-bakar gas, sehingga mesin pembakaran luar banyak
dipakai untuk keluaran daya yang besar dengan bahan bakar murah. Seperti
pembangkit tenaga listrik banyak menggnakan mesin uap. Untuk kendaraan
transport mesin uap tidak banyak dipakai dengan pertimbangan konstruksinya yang
besar dan memerlukan fluida kerja yang banyak (Saputro, 2011).
Syarat terpenting dalam proses pembakaran adalah tersedianya bahan bakar
yang bercampur baik dengan udara dan tercapainya suhu pembakaran. Proses
pencampuran bahan bakar bensin dan udara terjadi pada karburator. Pada
karburator bahan bakar disuplai dari tangki bahan bakar dengan melewati filter
bensin dan udara dihisap dari lingkungan setelah melewati filter udara. Pada gambar
dibawah ini adalah skema sistem bahan bakar bensin (Suyatno, 2011).
Bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar ini berupa kabut. Setelah
bahan bakar berada dalam ruang bakar maka langkah selanjutnya adalah
memampatkan bahan bakar tersebut. Langkah pertama yang dilakukan oleh torak
yang bergerak ke atas (TMA) lubang silinder dari titik mati bawah (TMB). Dengan
adanya penyempitan didalam ruangan silinder berarti tekanan bahan bakar menjadi
meningkat atau tinggi (Arismunandar dkk., 1998).
9
2.2. Motor Bakar BensinMotor bensin merupakan mesin pembangkit tenaga yang mengubah
bahan bakar bensin menjadi tenaga panas dan akhirnya menjadi tenaga mekanik
Bahan bakar standar motor bensin adalah isooktana (C8H18). Motor bensin yang
ada dimasa sekarang ini merupakan perkembangan dan hasil evolusi mesin
yang semula dikenal sebagai motor otto. Motor tersebut dilengkapi dengan busi
dan karburator. Busi menghasilkan loncatan api listrik yang menyalakan
campuran bahan bakar dan udara, karena itu motor bensin cenderung dinamai
Spark Ignition Engine (Irianto, 2013).
Motor bakar bekerja melalui mekanisme langkah yang terjadi berulang-
ulang atau periodik sehingga menghasilkan putaran pada poros engkol. Sebelum
terjadi proses pembakaran di dalam silinder, campuran udara dan bahan bakar
dari karburator akan dihisap kedalam silinder karena adanya vakum dari dalam
ruang silinder. Hal ini biasa disebut dengan langkah hisap. Pada langkah ini,
piston bergerak dari titik mati atas (TMA) menuju titik mati bawah (TMB), katup
isap akan terbuka sedangkan katup buang akan tertutup. Setelah campuran
bahan bakar udara masuk kedalam silinder melalui intake manifold, campuran
bahan bakar dan udara dikompresikan oleh gerakan torak dari TMB menuju
TMA. Hal tersebut biasa disebut dengan langkah kompresi, katup isap dan katup
buang tertutup. Karena dikompresi volume campuran menjadi kecil dengan
tekanan dan temperatur naik, dalam kondisi tersebut campuran bahan bakar
udara sangat mudah terbakar. Sebelum piston sampai TMA campuran
dinyalakan oleh percikan bunga api listrik, terjadilah proses pembakaran
menjadikan tekanan dan temperatur naik, sementara piston masih terus naik
sampai TMA sehingga tekanan dan temperatur semakin tinggi. Setelah sampai
TMA kemudian torak didorong menuju TMB dengan tekanan yang tinggi, katup
isap dan buang masih tertutup. Selama piston bergerak menuju dari TMA ke
TMB yang merupakan langkah kerja atau langkah ekspansi. Volume gas
pembakaran bertambah besar dan tekanan menjadi turun. Sebelum piston
mencapai TMB katup buang terbuka, katup masuk masih tertutup. Kemudian
piston bergerak lagi menuju ke TMA mendesak gas pembakaran keluar melalui
katup buang dan menuju saluran buang (exhaust manifold). Proses pengeluaran
gas pembakaran disebut dengan langkah buang. Setelah langkah buang selesai
siklus dimulai lagi dari langkah isap dan seterusnya.
10
Piston bergerak dari TMA-TMB-TMA-TMB-TMA membentuk satu siklus.
Sehingga
satu tenaga di dapat dengan dua putaran poros engkol atau empat kali gerak
naik
turun piston . Motor bakar yang bekerja dengan siklus tersebut diklasifikasikan
masuk golongan motor 4 tak atau 4 langkah (Irianto, 2013).
Gambar 2.1 siklus mesin motor 4 langkahSumber:https://motogokil.com/2013/09/03/terjadi-di-dalam-mesin-motor-
kita/
Pada motor bakar tidak mungkin mengubah semua energi bahan bakar
menjadi daya berguna. Energi yang lainnya dipakai untuk menggerakan asesoris
atau peralatan bantu, kerugian gesekan dan sebagian terbuang ke lingkungan
sebagai panas gas buang dan melalui air pendingin.
2.3. Bahan Bakar Pertalite
Pertalite adalah merupakan Bahan bakar minyak (BBM) jenis baru yang
diproduksi Pertamina, Jika dibandingkan dengan premium Pertalite memiliki
kualitas bahan bakar lebih sebab memiliki kadar Research Oktan Number (RON)
90, di atas Premium,yang hanya RON 88. Pertalite memiliki beberapa
keunggulandibandingkan dengan Premium. Pertalite direkomendasikan untuk
11
kendaraan yang memiliki kompresi 9,1-10,1 dan mobil tahun 2000 ke atas,
terutama yang telah menggunakan teknologi setara dengan Electronic Fuel
Injection (EFI) dan catalytic converters (pengubah katalitik).Untuk membuat
Pertalite komposisi bahannya adalah nafta yang memiliki RON 65-70, agar RON-
nya menjadi RON 90 maka dicampurkan HOMC (High Octane Mogas
Component), HOMC bisa juga disebut Pertamax, percampuran HOMC yang
memiliki RON 92-95, selainitu juga ditambahkan zat aditif EcoSAVE. Zat aditif
EcoSAVE ini bukan untuk meningkatkan RON tetapi agar mesin menjadi
bertambah halus, bersih dan irit.
2.4. Torsi Torsi adalah gaya putar. Ketika torak bergerak ke bawah pada langkah
usaha, akan menerapkan torsi pada poros engkol mesin (melalui batangtorak).
Dorongan yang lebih besar pada torak,torsi yang lebih besar diterapkan. Oleh
karena itu, tekanan pembakaran yang lebih tinggi, akan menghasilkan jumlah
torsi yang lebih besar. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat
dynamometer , secara teori dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
T = N x r
Dimana:
T = Torsi (kgf.m, N.m, lbf.ft)
N = Gaya (N, kgf, lbf)
r = Panjang lengan (m, ft)
2.4. Konsumsi bahan bakarKonsumsi bahan bakar adalah ukuran banyak atau sedikitnya bahan
bakar
yang digunakan suatu mesin untuk menempuh jarak tertentu. Campuran bahan
bakar yang dihisap masuk ke dalam silinder akan mempengaruhi tenaga yang
dihasilkan karena jumlah bahan bakar yang dibakar menentukan besar panas
dan tekanan akhir pembakaran yang digunakan untuk mendorong torak dari TMA
ke TMB pada saat langkah usaha.
12
BAB IIIMETODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Dilaksanakan di laboratorium Teknik Mesin Universitas Lambung
Mangkurat
3.2. Bahan dan Alat3.2.1 Bahan
Bahan yang di gunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Minyak Pertalite
3.2.2 AlatAlat yang di gunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sepeda Motor
2. Rolling Road Dynamometer
3. Stop Watch
4. Buret untuk tempat bahan bakar
5. Gelas ukur
3.3. Pengamatan dan Tahap pengujian
Parameter – Parameter pengujian unjuk kerja mesin menggukan bahan
bakar pertalite adalah sebagai berikut :
1. Parameter torsi mesin
2. Parameter daya mesin
3. Konsumsi bahan bakar
4. Pengujuian motor bakar bensin dengan bahan bakar pertalite
3.4. Prosedur Pengujian
Pengujian dilakukan dengan menggunakan sepeda motor Honda
Blade 110 cc. pada pengujian unjuk kerja mesin dilakukan dengan
mengunakan bahan bakar pertalite.
Langkah – langkah dalam penelitain ini adalah sebagai berikut :
1. Sebelum mesin di hidupkan lakukan pemeriksaan terhadap minyak
pelumas, sistem bahan bakar, aki dan perlengkapan lainnya.
13
2. Posisikan motor / mesin di atas rolling road dynamometer
kemudian pasangkan alat pengaman seperti pengunci roda depan.
3. Hidupkan mesin kira – kira 5 menit untuk memaskan mesin.
4. Setelah itu lakukan pencatatan data waktu kosumsi bahan bakar
20 ml, dengan RPM 3000 – 6000.
5. Kemudian lakukan juga pencatatan data torsi, daya dengan RPM
3000 – 9000
6. Kalau sudah selesia matikan mesin.
14
3.5. Diagram Alir Penelitian
15
Mulai
Persiapan Alat
Pengambilan Data, Analisa dan Pembahasan
Kesimpulan
Selesai
Pengujian :
1. Mencatat waktu kosumsi bahan bakar
2. Mencatat daya dan torsi mesin
Variasi RPM
1. 3000 – 6000 RPM
2. 3000 – 9000 RPM
Bahan : Pertalite
3.6. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Rencana Kegiatan
BulanSpetember Oktober November Desember Januari
Studi LIterature
Pengumpulan Data
Menyusun Laporan
Seminar Proposal
Seminar Proposal
Seminar Hasil
Sidang Akhir
16
Daftar pustaka
Ariawan, dkk. 2016, Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Pertaliteterhadap Unjuk Kerja Daya, Torsi Dan Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Bertransmisi Otomatis METTEK Vol 2 No 1
Gurnito Ahmad, Sudarmanta Bambang 2016,PengaruhIgnitionTimingMappingTerhadap Unjuk Kerja dan EmisiEngine SINJAI 650 CC JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5,No. 1
Beni Setya Nugraha, S.Pd.T. 2007, PROFESIONAL VOL 5 NO. 2
Anonym, 2016, Terjadi di Dalam Mesin Motor [ https://motogokil.com/] (Di akses, tanggal 26 oktober 2016)
Jannah, K., M., 2015, Pertalite Versus Premium[www.okezone.com] (Diakses tanggal 3 November 2016).
Arismunandar, Wiranto, 1994, Penggerak Mula Motor Bakar Torak, Penerbit ITB, Bandung.
Mulyono, Sugeng, 2014, Pengaruh Penggunaan dan Perhitungan Efisiensi Bahan Bakar Premium dan Pertamax Terhadap Unjuk Kerja Motor Bakar Bensin, Jurnal Teknik. FakultasTeknologi Industri, Jurusan Mesin Universitas Balikpapan. Balikpapan
Simanungkalit Robertus & Sitorus TB., 2013, Performansi Mesin Sepeda Motor Satu Silinder Berbahan Bakar Premium dan Pertamax Plus dengan Modifikasi Rasio Kompresi, Jurnal Teknik. Fakultas Teknik, Jurusan Mesin, Universitas Sumatera Utara. Medan.
PT. Pertamina (PERSERO), 2015,Data Fisik dan Kimiawi (Physical and Chemical propertis), Pertamina, Jakarta.
Hartanto, A., Susanti, V., Arief S. R., Maja S. H., Estiko R., dan Hapid, A., 2010. Program konversi BBM untuk kendaraan, Bandung: Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekanik-LIPI.
Nargis, N. N., Hossain, M. I., 2005. “Performance of A Gasoline Engine Fuelled With Natural Gas : Effect of Speed and Ignition Timing”. Proceedings of The International Conference on Mechanical Engineering (ICME 2005) 28-30 December 2005.
Subbarao, PMV. 2011. Abnormal Combustion in Spark Ignition Engines. India : Dept of Mechanical engineering, Indian Institute of Technology Delhi
17
Arends, BPM, Berenschot H. 1980. Motor Bensin. PT. Erlangga : Jakarta
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
Arismunandar, Wiranto. 2005. Penggerak Mula Motor Bakar Torak. Penerbit Bandung: ITB
Haryono, G. 1997. Mengenal Motor Bakar. PT. Pabelan : Solo
Jama, Jalius dkk. 2008. Teknik Sepeda Motor. Semarang : Aneka Ilmu.
Junaidi, Akbarul. 2016. Bahan bakar premium akan dihapus 2019 mendatang. (Online). Tersedia: http://otonity.com/30998/bahan-bakar-premium-akan-dihapus-2019-mendatang.html, diunduh 27 Juli 2016.
Negara, I.P.S., I.W.B. Suyasa, dan I.W Suarna. 2009. Pengaruh Nilai Oktan Bahan bakar dan Putaran Mesin Pada Kendaraan Bermotor Terhadap Karekteristik Emisi Gas Buang Ecotrophic, 4 (2): No. 106-111
Sangmane, Reval. 2015. Pengertian dasar bilangan oktan. (Online). Tersedia: http://www.prosesindustri.com/2015/02/pengertian-dasar-bilangan-oktan-pada.html, diunduh 27 Juli 2016.
HASKA. 2012. Interprestasi Hasil Analisis Bbm Angka Oktan. http://HASKA.org/2012/10/01/interpretasi-hasil-analisis-bbm-angka-oktan
Mitra. 2012. Seminar Kesiapan Industri Sepeda Motor Indonesia Menuju Standar Euro 3 Yang Ramah Lingkungan & Hemat BBM…Safety First !! http://blognyamitra.wordpress.com/
Winarno, Joko. 2011. Studi ekperimental pengaruh Semarang: Universitas Negeri Semarang
Trio Bagus Purnomo. 2013. Perbedaan performa motor berbahan Bakar premium 88 dan motor berbahan Bakar pertamax 92. Skripsi.
penambahan bioetanol pada bahan bakar pertamax terhadap unjuk kerja motor bensin. Jurnal Teknik. Vol, No :33-39.
18