berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/lampiran/leg_1-20190328...5 - pasal 12 . , __...
TRANSCRIPT
_,,,,,
RANCANGAN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
TENT ANG
EKSTRADISI
J)E.;-AM PERWAKlLAN RAKYAT\ RITUBUK lNDONEStA
l-----------------::-----1 Pokuk_:-4-1..f-- O\JK: j · 1,
Tb,Sidl.(~~ Su1at :_..2, __ -1.
. " ··~· .. ~ ....... , .•. _.~·----- ···~--...,.,.... ........ --,.,...~ .. -··.~~- . ..,._.~ ....... ,_.,. . ._.
4: '.· I.
ll A N. C .A N G A N.
! .ONDANC-uNDANG ·:a:e:PUBL~ mDGWsIA
NOMOR · TAHON 1971
· TBN'~U:G EKSTRAJOlSI .
. DUGAN ~T '.l'Ui~"Y~G-~ ES.A
~RBSI PE.N REPtlB1"IJ( lNDONESJ:A, ..
..
·.; i ~i :: .· ,·· ............... .,. ' •.
;. . ., '·'.I.•
. .J
' a. b~wa .Koninklij·~ .Bealui,t van_a. Mel -~883 ·.No.' 26
(Staatsb~·ad 18 83 ·- 188) ·.ten tang:. ~Uitlavering van· I ' ' ' ' •
Vreemdeli~gen" t~~d~ .~eauai ·l~gi de~gan P8J"keaba~g-. . . ~ tata· hukum di dalam Negar~ Republik Indone1ia 1
. . w• b. babwa berhub~9· dengari itu ·. Koninkli':)k. Bealuit van
a· Mei .l883 ··No.· 2.6 .(Staatsbi~d 1883 - 1~8) tar••but perlu dicabut dan aeba9ai .. 9aritinya perlu. dtau.un &n.iat.u -Und~nq-Unc!ancj.··ba~ tei.ntanti ek11tr~di1i. ai·e1\JU denqan tata hukum.da~ ~~atw.-M .pet-U:idB:~9 .. 1:uld,~9t.n
....
r ·
,·'l
. J' .L . -~. ' •• J 1 : ~1 '
'1.·.
RepUbl·ik :t.ndonea1a·· 1 . . · . · · · I ' 'i
l.. · Paaal S ayat ('l) dan Paaf&l . 2o a.y~t . (~) Undan9•Undang
1., 2!~;~·~ .i .' .. '·. · ...... ~~ L. 1· Undang-:~~a~g N~.n1,or .13 .'l'ah~ 1961. tantanV.. I(etentuan
. ketentuan ·Pokok .:I<epoli.S.ia~ Negara (Lembaran N~9ara
.T~un. .1~.6 i .. Nonor 2 45 • · 'l'liml>~~ ~aran Ne9~ra. Hcmor 22QSt)· ; . . . '
"·\.. \
. :t.'.,; ·>.'.~ ~ , .. .,.
' '
...
- 2 -
ME M'U TU S ·x AN:
Dengan. mencahut Koriinklijk Besluft van ·a Mei 1883 ·
No.· 26 (Staatsbla.d 1883 · - 188) ten tang ... Ui tleve.ri~g
yan VreemdeU.ngen" ,
Menetapkan' : UNDANG-~DANG TENTANG EKSTRAOISI.
.....
P.2'R · . I
KFTE!-TTU.?\N UMUM
::? ;,.r-ml l.
Dala..rn Und.ang-Unc.a.ng . :tni yang dimaksud · de~qan Ekstradi~i adalah pen~ter~han ;.,l~h snatu n~ga.ra. J~epada ne.gara ya~q · me.minta penye~ca~?.n ~~:r.-i:;i·crang ~an{~, d:~ .. ~~;.r~:-1.gr~a a.tau dipida-
-· f ( '. ,( of'.. • • ,,, ' : '- \ I • •
na ka.rem:'l. rroll-:.J:p1r-:m su.~.1:u tlndak .pidar.raa di ~ ..... wilayah
n~gara y.a~g .W9n:1ern.hke.n. · dan di .dal<:..rn .. ~;;u.r.isd.iksi· wi.layah negara yang memin t:a. p0n.yerahan teruebut, karena berwe-
· nang untuk ~e~g~.dili ea.n memidananya.
BAB ·II
· A?..~S-AZ1\S EKSTRADIS!
Pasal ·2 · · .. . . .
(1) Ekstradisi dilakukan berd.asark~l'!. ~:uatu perjanjiari~
(2) Dalam 1'al belwn. ada pe~j~nji~n .-~,:s-;·~tJ~bu~ (lalam ay~t~~ fl), maka ek~tradisi qapat· ttf..l.~k~aJtaln. ata.s daQar hu~
bungan· baik dan jika kepent.ingf:-.n t~eqara. .·Republik In
donesi'a nie~qhendaki:nya .•
"• ••• !Ir
Pasal 3·
(l) Yang dapat diekstr::\i::l.isikan ialah. o:ranq yang oleh
pejabat yang b~nL".'..::ing .dari ne~at'~ ~using diminta · karena ... disangka· mel;akukan kejal1a~~1n a.tau untuk. men
j alani pidana atau perintah p:enaht';.ue..n.
. . . -. . . . . .
··-·--w'"'~-···••-···---~.~,.,.,.,.,., .. -. ..... -~:-,~.-~••"i.'.>;.~ .... --------. ----~-----
• •
- 3 -
(2) Ekstradiai dapat j~19a dilakukan terh(ldap orang yang
'disanqka·-melakukan atau telah dipidana>k~~na snelakukan pembantuan, .. per.cobaan· dan · permufakatA~j~at.
. ' . . . . ·-,·--.....,
(1)
(2)
untuk melaku~an kejahatan te;raebut ·aai~ ayat. (l)·"~ . . '~"
sepanjang pembantuan, · percc.:>baan, dan pe~ufakatan j!, ~,~
hat itu dapat .. dipi4ana me~urut huJtum Negara B.epublik ~~ ·Indonesia .dan .menurut. hukum .. negar~ .. yang ~inta eks-
tradisi.
Pasal 4 ' .. ~
:Ekstradisi dilakukan· ter~ad~kejaha:tan(te~sebut dalam daf~ar· kejahatan l•D>ltrwiti lampirk.M; p1f'1 tJRd~- i
Wi•i•~,, ...... ~~~~d~ ~~' . ~c.(~~~-~~· .
Ekstradisi dapat juga dilakukan. atas .. kehijaksanaan
dari negara. yang diminta terhadap ·_kejahatan lain yang· tiaak disebut dalam da.ftar kejahatan. · ·
(3) Dengan· Peraturan: PeJnerintah, pada daftar kejahata!\
yang dimaksud .dalam ayat· <i> dapat ditam.bahkan je•
nis perbuatan l~in· .~rang oleh: Ond~19•Unda:n~ tel ah d1-nyatakan sebagai ke:jahat~n.
Pas al 5
(1) Ekstradfsi tidak dilakuk.an terhadap kejahatan poli
tilt.
(2) Kejahatan yang pada.hakekatnya lebih merupakan ke .. ja.hata~ biasa ·daripa.da kejah<:l-tan politik,· tidllk di-
(5Jf:1CJ'Jap seba9ai k~jahatan politik. . . · ~· ·
<'#/ Pembunuhan. atau percobaan pembunuhan. terbadap ~pala. n~gara atau a~gqota kel'1~qanj~S: tidcik dian99ap.
seb~gai kejahatan politik. : ··· "
Pasal 6 ••••••••••••
~-- - ____ ;..____ ___ _
\
- 4 -
Pasal 6
Ekstradiai terhadap. kejahatan menurut·-hukum pidarla mi~ I . '
liter yanq bukan kejahata.n menu~t bukum'··pi~ana wnum, ' ' . . . ~
tidak di'laJtukan ke.cua.li. a.pabila. dalam suatu per.j.~njian di tap tll#aft .. · :1ain. • · ··,-... ·-~
•' .. ~ . .. ' . . . ............ .....
·~
Pas.al 7
U). Pemintaan ll:kat1£~ai terhadap Waq:ga_negara :Rei>Ubl!k Indonesia ditolak9 -...-..Lapabil.r! ~:~r~q y.anq beraangkutan karena kead~an· .lebih· Jbaik ~~adil.:i, ~u·~~pa.t. dil&k.Uka~ya k~jahatan.
Paaal I .. ' I' -- • , '
Pe:t:m.intaan· ekatrad!ai dapat.di~1~~ jika kejahatan yang
di'tuduhkan dilaku~~ :tafdilu~fu\y~ ~tau ii(j~~9$1.m\~·· dalam · · wilayah ~gara· Rep~l~~k Xndo:ittsil!.,
· Pasa.l . · 9 .. ''
Perminta.$n_ ekstradi~·i dap~t·. di~lak -~ik:a or~;· yanq 4!"" min~a'. s~d·~~r·diprosee di Negara ~P_\lbli~ Xn4one1ia ~nrtuk kej all.at.an yang sama. . . .
Pasal 10
· Perminta.an .ekstr.adisi dito.lak, jika ·pu~us~ yan~ dija.:
tuhkan .. oleh Pe~adilan· RepUblik. :z·ndor.v-~sia yang ·berw~-
~ n~g me~qEu~ai kej~atairi. ya~c;; d.ixd .. ~t~'tan. ek•U.adi•:S.~ya. tolah mtampUnyai kekuat,zm hUkum y~n~; ];~~;$ti.
'I • •
" Pasal :ti
Permil\tla~ ekattadiai ditolakl· apabile /Or~g· y~g di~ inintakan. ekstradisiriya telah d·ia.dj.;li. idan diaebask~ . . ,'' . .. '
· ·'"·atau telah· ael~.••i .. men:Jalani pidana.~ya .di· negara lain mengenai kejahatan yant;;r diminta.k~_.n e1.t~ii;tradisinya •
• ' ,')~~ '. - ·. . i • ' .
• • • • • • • • • •
".
~-"' ··,.._·-.
........
------------- ---.. ~- ..... .-.. _______ ,., __ ·-· -- - ,_,._ _____ _
5 -
Pasal 12 . , __ "'.
Perminta~ ekatrad~ll.ditolak, jika menu~t hukum N~9ara Bepublik Indoneflia:hak untuk menuntut atau_hak untuk melaksanakan putusJUi·pidana· ~l.~'.K•daluwarsa~~--,,~""
I '' ' . ..._..........__ ·""
i3
Permin:taan. ek•:trad'isi d·i·i;.olak, jils'11 ·kejahatan · yanq dimin-
takan ek.stradird, dian9p deng&l\ p!:dl.u1a. ma ti menurut hukum-: negara peminta sedang~an:menurut.'hukµm Negara. Repub-1ik %ndoneaia.kejahatan·itu tidak diancam. den9an pidana
mati. atau pidana mati tidak·'lfelillq dil~aan*an,,~ecuali jika neqara pe~inta me1tlberikan jaminan yang cukup meyakinkan, bah~a :pid1tn&· lnati tidak akan di~aksanaltan.
Pibial i4
Per.mintaan ekstradisi· ditolak.,.: jika manurut instansi
yang bel'Wenang terdapat sangkaan yang cukup.kuat, ba.hwa or~g· .yang dimintClkan ·ekstradisinya altan d~tun~ut, di .. pidana; atau .dikenakan tindakan .. lain· ~arena alasan yang
bert:alian .denqan a9amanya, <: keyakin.'an. poli.tiknya, atau :kewa~ganegaraannya, ·~taupun karena. ia 'termaauk. -ukt..i ba~q·
sa atau.9olon9an.-penduduk tertentu.
Pasal 15 ' .
Permintaan· ekstradisi. dito·lak,· jika ora~q ·yang diminta.-
kan ekstradisi akan .·di tun tut, .. d~pida.na, ·at.au" Q.i tab.an kare
n~ melakuk,at:i. kejaha~a.lain·daripad8:. kejah~tan yang k~renanya ia climintakan eks1:radisinya, kecua.\.i 4ericJ•'1 ·11in Pre• . . . . ., .. aiden.
· Pasal.· 16
Permintaan.ekstradisi. ditolak, ·jika.or~q y~g dimintakan ekst.ra~isinya. akan diserahkan kei>ada .negara ketiga untuk kejahatan:-kejahaLtan lain .y~.9 dila.k~an eebel~ ia
dimintakan .e~stradisi itu.
Pasai.· · 17.,
Pehu.ntaan.,ekatradis:L yanq telhh :me1nen'1bi ~y~rat ditun~a ·
apabila orang yang akan.diminta ~~d~g· diperiksa at~u diadili atau· 'sedang menja.laiii pidana .. u~1tuk kejaha~n lain yang dilakukan. di In4onesia.
!lllillll----......----------------------··--·-----·--------
I
I .
- E~ -
BAB III
SYA}Ulh8YAllAT PE~W~ YANG DI~J\N OLEH
NEGARA PEMINTA
Pas al. 18 ..
(1) Kepala Kepolisi~n Republik !ndo.n~f:lia atau Jaksa Ag~ng Rep~i'ik. Indonesia dapat memerin:ta:tL~-C?m penahanan yang
dimintakan oleh negara lain atas: dasar alasan yang mendesak jika. penahanan :i.tu tidak berter1t~angan. den9an hu-
kwn Negara. Republik Indonesia ...
-(2) Dalam. permintaan untuk penahanan1 itu,. n~gara peminta ha-
., rus mener.angkan, bahwa dokumen sebagaimana disebutkan dalam Pasal 22 · sudah tersedia. dan. Qahwa. negara ters.ebut
sege~a dalam waktu tersebut dalmn.Pasal 21 akan ~enyampaikan permintaan.ekstradisi ..
Pasal. 19
(1) Permintaan untuk ~nahaaan disampai~an oleh pejabat
i ·t I~:;. f <• c. ..
,' j .
yang berwen~ng dari ~egara pemi_nta. kepada Kep~la Ke
polis~an Republik Indonesia atau: Jakaa.Agun9 Republik Indonesia melalui ~:tt'iviata.~~ar:s;~~ In~onesia·
• • • " .1 • '
atau melalui saluran.diplomatik atau la~gsung dengan
·pos atau telegram.
(2) Pengeluaran ··surat .. perintah untuk ·menangk~p dan atau I
menahan orang yang. be1~sangkutan 4~ .. lakukan berdasarkan
ketentuan-ketentuan datlam. Huk~ Acar~ llidana Indonesia, kecual:L. ditentukan. lai.n ·sepert.i. ym"'lg diatur. dalani ayat (3). . . . . .
. ' . . ' . ~
·(3) Menyimpang·dari ketentuan .Hukum ~t:ara Pidana Indonesia
yang .berlaku, maka tel:·hadap mere~a yang melakukan keja
h~tan yang dapat diekstradJt~· .b,erdasarkan. Undan9-Und.an9
ini dapat ~ilakukan pEmaharian,. ·
Pasal. 20
Xeputusan ataa permintaan. pena.llanan. diberitahukan ke~da ~e-
9a:r:a peminta .P.l~h Kepala ;KepoliSian R~p:W~i~ atau Jaksa Agung Republik Indonesia.melalu.l E~~eueei.
Wtiu.tlc Indonesia atau. saluran diploruat:Uz. at:au .l.an<.1sQ.n9 dengan
pos at~u telegram. .
1
1
t! t>lsa~ .. 21 · r ! · I
-~·-.J.. ... U.
) ···~ . . . " . . . . " . .
• I
r.. '\
l
I I
I
- 7
Pas al 21
Dalp hal te.rhadap oranq yang bersangkutan dilakukan penaha~ . . . '--......_
nan, .maka orang tersebut dibebaskan oleh Jaksa A9un9 Republik
·Ind.onesia ata~ Kepala Kepct>lisian Republik Indan~sJ~ j.ika da-.. ~
lam waktu yang dian9gap cukup sejak tan99al penahanan"-,<Presi--"---
den melalui Menteri KehakimaJ?. Republik Indonesia ~idak men~
rima permintaan ekstradisi b~serta doku .. 'rfl.en seba9ai.mana terse~~,----. ~
but dalam Pasal. 22 dari·· n~ga·ra pe:minta;. ·~.
I • • Pasa1 22 (1) Permintaan ekstradisi hanya. akan dipex-timb~gkan, ap·ab.ila ·
~emenuhi syarat-ayall:'at seperti tersebut dalam ay~t (2),
ayat (3) dan ayat <·0. · (2) .Surat per.mintaan ekatradisi harus diajukan secara tertti
lis melalui salu~an diplomatik kepada M~nteri Kehaki~~n Republik· Indonesi·a 'mtuk ditfiru·akan kepad~ Presiden.
. (3) Surat pe:rmintaan e~1stradisi bagi or5.n~~ yang. di~int~lta.n . ekstrad~sinya ·untuk menja.lani ·Pi<.lana. ha:rus disertfl~ ; &o Lem.bar~ asli at.~u· sai~nan otentil~. dari putusa.n l?enga
~ilan yang berupa:pemid~naan·ya~g sudah mempunyl\.i k~kuatan h~k~ ya~g pasti ; ·
b •. Keterangan·yang. diperlukan unt~ menetapkan identitas dan kewar9an~9araan orang yang ~il\\intakan ekst~adisi-
nya; . . c. Lembaran asli· ·atau salinan otentik dari ~urat perintah
penahana.n yang dikeluarkan oleh pejabat Y8'1~ be:rwenang ·dari. n~gara peminta. · .t ·
Sui;-a.t pe~inta~n eki3tradisi b~gi oranq ya~q. disanqka m.ela-
k. ··"" .:/U~~JJ~~ h di ~. "" . """"~ ••~ . arus aerta:i. : Q~ ?Ambaran asli atl'-U salinan otentik dari surat perintah
pet\ahanan yang d:Lkeluarkan oleh. pejabat yanq ~erwenanq
dari negara pemil1ta. ·
b~ Uraian dari kejahatan y~g dilnint~an ekstradi.sit den9an menyebutkan waktu.dan tempa.t kejahatan dilakukan dengan disertai bukti b~rtulis yang diperlukan;
c. Teks ·ketentuan hu1cum dari nega:ra pentinta .Yang dil~99ar
atau jika hal detnikian tidak !~1'U!'i9kin, isi
dari • • • • • • • • •
.1
11
·--.-. -T. . I
.1 Ii.
dari hukum y~g di.terapkan: I .,
d. ~eterangan-keterangan saksi dibawah sumpah mengenai pengetahuarinya ten.tang kejahatan ,y~hg dilakukan;
I ""-~
e. Keterangan yang di.perlukan untuk 1menetaplt.M iden-
ti taf3 dan kewa:tgan.egaraan .orang :iang dimint'iikan~ eks;,..
· t·radisinya. "--,,,~
f. Perirtohonan pensi ta.an barang-barang bukti, bila ada · dan diperlukan.
Pasal 23
~-,
Jika menurut pertimba~gan Menter! Kehakiman Republik Indonesia surat yang diserahkan itu t~dak memenuhi syarat dalam Pasal 22 a~au syarat.lain yan~ ditetapkan dalam perjanjian,. maka kepada pejab.at hec:Jara peminta diberi-
" - • I
kan kesempatan untuk melengkapi tiurat-surat tersebut, dalam jangka waktu ya~g dipand~g bukdp oleh Menteri Keh~kiman Republik Indonesia.
Pas al 24
Setelah syarat-syarat dan surat-sur~t dimaksud dalam Pa-
, sal 22 dan 23 dipenuhi, Menteri Kehctkiman Republik Indo
nesia mengirimkan su:r·at permintaan ekstradisi beserta surat-surat lampirannya. kep?J,da Kepala iKepolisian Republik Indonesia dan Jaksa Agu~g Republik lndone$ia untuk mepgadakan pemeriksaan.
BAB V
'PEMERIKSAAN TERHADAP ORANG YANG DIMINTAKAN EKSTRADISI
Pas al 25 ,, Apabila kejahatan.merupakan.kejah~t~n yang dapa~.dikena-kan penahanan menurut Hukum Acara Ptdana Indonesia dan ketentuan-ketentuan yang disebut daiam Pasal 19 ayat (2)
· -··".'"dan · ( 3) dan diajukan permintaan ~nahanan Qleh negara
peminta, orang tersebut dikenakan p~nahanan.
Pas al 26 (1) Apabila yang rnelakukan penahanari tersebut Kepolisian
Republik Indonesia, maka setelah·menerima surat permintaan ekstradis~Kepolisian .R~publik Indo~esia mengadakan pemeriksaan tentang orijng tersebut atas da-~ I •
sar keterangan atau bukti dari negara peminta.
(2) Hasil • • • • • • • •
·~~
~
(2) Hasil pemeriksaan d.ic.atat dala.."'ll berita aca..ra d.an
segera diserahkan kepada Kejaksaan,, Republik Indo-
neaia setempat. ,,~,,
'~-'"-..,
'~, Pas al 27
Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah menerima be-'--~" rita acara tessebut, Kejaksaan dengan mengemukakan ala-. . sannya secara tertul:is, memint~ kepada Pengadilan Nege-
ri di daerah tempat ditahannya orang itu untu,k memerikaa dan kemudian menetapkan dapat atatt tidaknya orang tersebut diekstradis:Lkan.
Pasal 2e. Perkara-perkara ekstradisi termasuk perkara-perkara yang didahulukan.
Pasal 29
Kejaksaan menyampaikam surat panggilan ~epada orang
yang bersangkutan·unt:uk menghadap Pengadilan pada hari
sidan.g dan surat pang·gilan tersebut harus sudah diteri
ma oleh orang yang bersangkutan S'cJo.u:ang-kurangnya 3
(tiga) hari sebelum hari sidang.
Pasal 30
Pada hari sidang orang yang bersangkutan harus mengha
dap kemuka Pengadilan Negeri.
Pasal 31
(1) Pemeriksaan oleh Pengadilan Negeri dilakukan dalam
sidang terbuka,~. kecuali apabila Ketua Sidan~"menganggap perlu sidang dilakukan tertutup.
{2) Jaksa menghadiri :sidang dan mew.berikan pendapatnya.
Pa:;al 32
Dalam sidang terbuka J?engadilan Negeri memeriksa apakah;
a. identitas dan kewaJ~ganegaraan orang yang dimintakan
ekstradisi itu sesuai dengan keterangan dan bukti-·
bukti yang diajukan oleh n~gara peminta~ b. kejahatan yang di~aksud merupakan ke]ahatan yang da
pat diekstradisika::1 menurut Pt1sc:,l 4 d.an bukan merupa
kan kejahat~n poli tik atau :kej a,hat?..n mili ter;
c. hak penuntutan atau hak mela.ksanakar putusan Pengadilan sudah. atau be~lum kedalm·,;ars~;
i 'i i
' ! '
I d • • • • • • • •
-~"'' ~"' ~
. . ..
• ·!
10 -
d. terhadap kejahatan yang dilakukan oleh orang yang ber
san9kutan telah atau belum dijatuhkan putusan Pengadil.~n
ya~g mempunyai kekuatan hukum yang J?a.sti;
e. kejahatan tersebut diancam, dengan pidana."mati dinegara
peminta sedangkan di Indonesia tidak ; "--....
f. orang tersebut sedang diperiksa di Indonesia
hatan yang sama •
. ~ ~ ~~ Pasal 33 ~,, ... ·~ (l) .._•iaa--.J,-. basil perneriksaan tersebut pada Pasal 32
}_, Pengadilan menetap:kfln dap.3.t. atan tidaknya o.rang terse
but diekstradisikan.
(2) Penetapan tersebut beserta surat-suratnya yang berhubungan dengan perkar:--i itu segera diserahkan kepada Menteri Kehakiman untuk dipakai sebagai bahan pertim
bangan penyelesaian lebih lanjut.
BPJ3 VI
PENCABUTAN .DAN PERPANJANGAN PENAHANAN
Pasal 34
Penahanan yang diperintahkan berdasarkan Pasal 25 dicabut;
jika :
a. diperint ahkan oleh Pe~gadilan. ; ,, b. sudah berjalan selama 30 (tiga puhi.h) hari, kecuali ji
ka diperpanjang oleh Pengadilan atas permintaan Jaksa;
c. permintaan ekstradisi ditolak oleh Presiden ..
Pasal 35
~ (1) Ja~gka waktu penahanan y~g dirtlaksud dalam Pas,,al 34 -
huruf b setiap kaLL a~.pat dip~rpanjang dengan:t30 (ti
ga puluh) hari.
(2) Perpanj angah hanya dapat dilaknkan dalant hal :
a. belum adanya pcmetapan Pengadil.an mengenai permin
taan ckstradisi ;
b. diperlukan ketera~gan oleh Menteri KehaJt.iman seper
ti dimaksud d~lam Pasal 36 ayat <3> c. ekstradisi dimi.nta pula oleh negara lain dan Presi-
den belum membe:rikan ke1':>utusa.nnya; d. permintaan ·ekst.'t: a.disi sudah dikabulkan, tetapi be
lum dapat dila]~.Janakan.
BAB VII •••••••••
1' '
- 11 -
BAE VII
I<EPUTUSAN MENGENAI PERMINTAAN EKSTRADISI
I , ,," f Pasal 36 --·--"'·--, ~,t (1) Sesudah menerima penetapan Pengadilan yang dimaksqd da-
lam Pasal 33, Menteri Kehakiman segera menyampaika~-~pe~ I netapan tersebut kepada Presiden dengan disertai peri:i!!.'.""~~, ~ bangan-pertimbangan Menteri Kehakiman, Menteri Luar Ne- -~ I ~~~~: J~~~~ •• A~~~, d~- K~pala Kepolisian Republik Indo-
!K Bala.man 11:
I . :;::1 ~~~6 igabungka.n dengan ayat (3), dan menjadi ayat (2) •
I ttS~te1ah menerima penetupan l?engndilan besert2- pertimbangan-~ · d d 1 a·t (l '; r-:~ka Presiden ~ } pertimbanc;ml. yang dimaksu u. am ay . ll ti~ .. u·
,_._,,.:_. ··~ .·m·.,·_·(e .• · ··m: utuskan dapat tidalmya se:seorang dielrntradisiltan •
? t?·• . , <S> Jika menurut penetapa.n Pengadilan pt:;.:cn'tintaan ekstradisi ;')':
~ / dapat dikabulkan teta.pi Menteri !{ehekiman Republik Inda-
l nesia memerlukan tainbahan keterm~-gtJ.ng :m.aka Menteri Keha-~ ! kiman Republik Indonesia meminta ketera?lgan dimaksud keM ~ pada ne9ara peminta d.alam waktu ynr.\S'." dj_an99ap cukup.
~1~ ~ w[ (~) t~'" l' ~ ./,..-
Keputusan Presiden mengenai permintat~.n. ekstradisi diberi
tahukan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia kepada ~
I ~ '·
I . ,r I ~
~ I i l § f ~ !:
I I f ! ~
negara peminta melalu~- saluran diplomatik.
Pasal 37
Jika 2 (dua) neqara atau lebih meminta ekstradisi seseorang,
berkenaan denqan kejahatan yang sama ~tau yang berlainan da. lam waktu yang bersamaan,. maka dalam rn.enolak atau mengabulkar.
• -i
permintaan ekstradisi Presi¢ien dengan memperti.mbang~an demi kepentin9an Jeadilan memperhatikan hal-ha.l seba9ai berikut:
a. berat rin9annya kejahatan ; b •... ,tempat dilakukanny.a kejahatan ;
c. waktu mengajukan permi:ntaai:t ekst:r.adi.si :
· d. kewarganegaraan orang yang dimint.a :~
e. kemungkinan diekstradi:sikannya o:ca:c.g, yang diminta oleh
negara peminta kepad'a negara lainnya."
Pas al 38
Keputusan Presiden mengenai permintaan -r~'katradisi yang di
maksud dalam Pasal 36 oleh Menteri KehalFi,man segera diberi
tahukan kepada Menteri Luar l\Jegeri, ;Je}:n~t. Agung, dan Kepala
Kepolisian Republik Indon~~sia ..
39 .... "" ••••• . ....; __ ...!,,.
' ' ~I
. ;
- ·~
---. -- ·-·-~·-·1 I '~
- 12 -
Pasal 39
(l) Dalam hal tidak ada perjanj ian 'ekst:radisi antara nf"~:-~ >ra peminta dengan Negara Repu.bliik Iridonesia, maka per-
• I - ••
mintaan ekstradisi diajukan melalui salu·r'1n diplomat.Lk. ,. , I '~
selanjutnya oleh Menteri Luar N~geri Republik·,Ipdonesi. i
dis11111paikan kepada.Menteri Kebakiman :Republik I~d'One~ l
-.1·.·j:\-_'_
- "'!~
~ :~ '«"';
disertai pertimba~qan-pertimb~gannya. "----(2) Mehteri Kehakiman Republik IndoQesia setelab menerima ~
permintaan dari neg•~ra. pmninta qan pertimbangan dari I •
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia melaporkan kepa-da Presiden tentang permintaan ekst~adisi sebagaimana
~ ' i •
dimaksud ayat (1). (3) Setelah mende~9ar saran dan·per~imbangan Menteri Luar
· Negeri dan Menteri Xehald.man Re~ublik Indonesia mengenai permintaan ekat:radisi te:rma~eud dalam a;yat (1) ,
' '"' Preaiden ... a•pat meny•etujui at.au tidalt · menyetu:)-u:t' ipermin·~ ·taan·~erse,but.
(4) Dalam hal pexmi~taa:n ekatrad.isi '&ebagaimana dimaksud da
lam ayat (l) disetujui, maka Pr4'siden inemerintahkan Mcnteri Kehakiman Republik Indonesia memproses lebih lanjut
(5)
seperti halnya ada perjanjian etstradisi antara negara peminta dengan Negara Republik, Indonesia. Da.lam hal permintaan ekstradisi : ·sebaqaimana dimaksud a.:~
lam ayat (1) _ tiaak disetu~ui, ~ka Presiden memberi tah.~! kan.kepada.'Menteri Kehakiman, u~tuk diteruekan kepada M.enteri Luar Negeri yang u.ember~tahukan hal itu kepadc1.
negara peminta.
BAB VIII ' PBHYBRABAN ORANG YANG DIMINTAXAN
BXS1!rJtADISI
nesia. (2) Jika oranq y~g dim.intakan ekstfa.disinya tidak diambil
pad.a t~gqal yanq d.itentukan, meJta ia dapat dilepaska.r
sesudah lampau 15 (:Lima belas) ~a.:d.. dan bagaimanapun j uga
ia wajib dilepaskan sesudM lamfau 30 (tiga puluh). haxi.
I
! • j
l (3} Permintaan ••••
.
. - --· I ·>. i '" ~:~
~· ~j
~· ~ l~} i ~-~,· ~~ ~ ~
l ~ .. ~
I ~ rJ:
I I iii
I .i
( 3)
131
Perxnintaan ekstradlsi beriku~n~a. terhadap kejahatan
yang aama, setelah dilampaui~y' wakt~',3e,_(tiga puluh)
hari teraebut, dap~tt di tolak: oleh Presiden•···~ ·'I ···~
' I i '~--..._
Pasal. 41 l ~~~ i '""·~ .... __
I I ' Jika keadaan. di luar · kemampuan ke·d·~·a negara baik negara ~~-~ peminta untuk mengambil. maupun ne9.t'tf! yang diminta untuk
• 'I .
menyerahktm orang y~9 bersa~qku~a~, negara di~aksud wajib memberitahukan kepad~ n~gatallainnya dan kedua n~gara akan memutuskan bersama t~ qal ya~g lain untuk pengambilan atau penyerahan yang:, d naksud.
I
Dalam hal demikian berlaku ketentu -ketentuan dalam Pasal 40 aya.t (3) y~g waktunya ~i l.tu~9 sejak t~ggal ditetapkan sebagaimana dimaksudkan dalam ayat tersebut.
, I
BAB IX
BAM.NG-EfARANG BUKt.rI
Pasal. 42
(l) Bar~g-bar~q yang d.iperlukan e~a9ai bukti y~g terdapat pada or~9r y~9 dimin .ak~u1 ekstradisinya
·dapat disita atas perinintaan ... jabat y~g berwenanq dari n~gara peminta.
I (2) Dalam hal sebagaimana dimak~udlda1am ayat (1), her-
. I
laku ketentuan-ketentuan dalam!Hukwu Pidana Indone-1
sia dan Hukum Acara\ Pidana :c:n1 .. n. 'esia m~ngenai penyi taan barang-bara.nq bukti.
~ • I .,
I Pasal 43 !
i · (l) Dalam penetapannya me~qenai ekstradisi
Pengadilan Negeri menetapkan I{ :~ic~ barang-bar~9 yang
. diserahkan kepada nega.ra pemir{ ;:a '· d.an y~g dikemba-
likan kepada orang y~q bersan kutan.4
(2) Penqadilan Negeri dapat meneta kan bahwa barang-bar~g tertentu hanya disex·ahkan kepa a !!t::?:ga.ra peminta dengan
I
syarat bahwa barang-barang ter·, ebu't sagera akan dikem-
balikan sesudah selesai di9un ano
B.AB X ........ ..
r· I I I l!<;
(
~!: ;}
I i
i ~
~1'! iii .. '.: ~ ~1
I ~· I ~ H ~· ilf
lf r~· ~i ~~ fi" ~··
' i{' ~f;.· t f r I
I'' ' '
··lb.".~_·,···.· .. ·•·
./·· .
'
I~
14
BAB X I
PERMINTAAN EKSTRADIS:t OLEH PEMERINTAH INDONESIA
Pasal· 44
Apabila seseor~g disan9ka melakuk?u-1 sesuatu kejahatan
atau harus menjalani pidana karena: l1t:~lakukan sesuatu 1'. I I
kejahatan yang dapat diekstradisikhn di dalam yur.is-• ! I
diksi Negara Republik Indonesia dan diduga berada di I I
n~g~ra asin9, maka atas permintaan 1 Jaksa ~gung Republik
Indonesia ata.u Kepala Kepolisian RepubJ;oik Indonesia, • Ii !
Menteri Kehakiman Republil~ Indonesia atas nama Presiden I
dapat meminta ekstradisi. orang ter~ebut. yang diajukannya melalui ·Saluran diplomatik.
Pas al 45 I I
I I
Apahila orang yang diminta?-~an ekst~adisiny~ tersebut dalarn I I ,
, Pasal 44 telah diserahkan oleh negq.ra ::ming, orang tersebr'
dibawa ke Indonesia dan diserahk1n iker.~-~ida instansi yang I I ..
berwena~g.
Pasal 46 I
~ I
Tatacara permintaan penyerahan dan ::penerimaan oranq yang I !
diserahkan diatur dengan Peraturan ,Pemerintah. l :
! ~l,~~TE=AH P~~ i.
Pasal 4fJ
Undanq-undan9 ini mulai berlaku padp. t~gqal diundangkan .. I,
I
I
- 15 -
I
I ;
Agar supaya setiap orang mengeta11µinya, memerintahkan I I
pengundangan Undang-Undang ini]dehgan penempatann:_ra i :
dalam Lembal"'an Negara Republiklinflonesia.
I :
Diundangkan di Jakarta
pada tan99al
MENTERI/SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA,
SOE,DHARMONO, S.H.
I ,
I
1·
i
Dis*hkft:n d:i Jakart~
padf t~nggal I I
PRE~IDfN REPUBLIK INDONESIA,
I!!
I SOEHARTO I
!
I,
I LEM.BARAN NEGARA REPUBL1IK INDONFfSI rrAHUN 1978 NOMOE
I
I
I ~ f'
~ ~ i~ ~? ~; ~i
~ [: ~. i. f;
~· I ~: i ~ ~· ~~
fi'. ! I I i i ~ I
!'!•
I }::'
t~ ~~:'
i~ r:
~ ~· t~:..;.
~~·.:
LAMPI RAN
----+·---·~-·-I
I
UND~~G-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR TAHUN 1979
TENT~~G EKSTRADIS!
DAFTAR KEJAHATAN YANG PHLAKUNYA DAPP1.'J: DIEKSTRADISIKAN
1. ~embunuhan.
2. Pembunuhan yang direncanakan. 3. Penganiayaan yang be:t~akibat luka-'luka berat atau matinya
orang, penganiayaan yang direncanakan dan penganiayaan berat.
4. Per.kosaan, perbuatan cabul dengan kekerasan. s .. Persetubuhan dengan seorang wanita di ruar perkawinan atau
·perbuatan-perbuatan cabul dengan ses~orang padahal diketahui,
bahwa orang itu pingsan atau tak herdaya atau orang itu be-
lum berumur 15 tahun atau belurn·mampu dikawin. 6. Perbuatan cabul yang dilakukan oleh orang yang cukup umur
dengan orang lain sama kelamin yang belum cukup umur.
7. Mernberikan a tau mempergunakan obat::,,.obat dan atau alat-alat
dengan maksud menyebabkan gugur atau mati kandungan seorang wanita.
8. Melarikan wanita dengan kekerasan, ancaman kekerasan atau tipu musliha~, dengan sengaja melarikan seseorang yang be
. lum cukup umur. ~;;
.~i. · 9. Perdagangan wani ta dar.1 perda9angan. anak laki-laki yang be-
~,,,~ 11lltl cuku'.9 umu\\;' :~i· ~ 10. Penculikan dan penahan,an melawan · :::r·~1:mu •
. -~~-.t-t· .. ll~IJ r UPil IJ Ii. 9~~t .. L ... __ .1:: JC>· .. 12 .• Pemerasan dan pengancaman. . '. 1
tJ <· · · 13.Men.iru atau memalsukan mata. uang at;au uang kertas negeri 'I atau uang kertas bank atau mengedax·kan mata uang kertas ne-
~' geri atau kertas bank yang ditiru a·tau dipalsukan. f 14 ·:~:i:::: :~;:l::::~l<:an uang ke Indonesia yang telah di-
t w:-t:~
~· e'.'i. t ~. ~': ~t ~/ rX ~: ~; ~;
i;~ .if ~;·
ff, ~1
15. . ' . . . . . . . . . . . . . .
= ,2 =
15. Pemalsuan dan kejahatan yang bersangkutan d~ngan pemal·,·~
·---........ '-............_ suan.
16. Sumpah palsu. ·,~"'
17. P e n i p u a n • '~ ~"' 18. Tindak pidana-tindak pidana berhubung dengan kebangkrutan. ·~
19. Pen~gelapan. . 20. Pencurian, perampokan.
21. Pembakaran.dengan sengaja.
22. Pengrusakan barang atau bangunan dengan sengaja. 23. Penyelundupan.
24. Setiap tindak kesengajaan yang dilakukan de~g:an maksud membahayakan keselamatan kereta api, kapal 1aut atau kapal terbang dengan penmnpang-penuropangnya.
25 • .Menenggelamkan atau merusak kapa~ di tengah laut. 26. Penganiayaan di atas kapal di tengah laut dengan maksud
menghilangkan nyawa atau menyebabkan lu~a berat.
27. Pemberontakan atau permufakatan u.ntuk memberontak oleh
2 {c1ua) orang atau lebih diatas kapal di tengah laut
menentang kuasa nakhoda., penghasutan untuk memberontak.
28. Pembajakan laut.
29. Pembajakan udara, ke:jahatan penerba!lgan dan kejahatan terhaa~p sarana/prasarana penerbangan.
30. T~L:0<1G!·: '.:."<Leana Korupsi.
'31. '.:'in.riak Pidana Narkotika dan obat-obat berbahaya lainnya.
32. Perbu,::ttan-perbuatan yang mela~ggar. Undang.:.undanq Senjata Api, bahan~bahan peledak dan bahan-bahan yang menimbulkan
kebakaran. ~ i'
:~·?.;;\ •"-,
UMUM
RAN CAN GAN
P E N J E L A S A N A T A S
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 1978
TBNTANG EKSTRADISI
SllliJpt i 7 f11o&tev4n1.-~Jes••• ilii"•l ii.li-~§t.,j ft h@hH& mempuR)lti.i
Vafl~·Uea•a-.~'••••nas 1ik•1r1ZediM.,. ~~ l/braturan perundang-Wldangan tentang i~kstradisi yang sekarang ada, ia
lnh Koninklijk Besluit van·s Mei 188.3 No •. 26. (Staatsblad 1883-188) tentang "Uitlev-ering van Vreemdelingen", djanggap masib berlaku berdasatkan Pasal II Atura.n Peralihan Undang-Undang Dasar 1945.
M~nging•t Peraturan itu adalah basil legislatif dari Pemerintah Belanda pada w~kt1u yang lampau d.an d~ tetapkan le
bih dari 90 (sembilan pulub) tahun yang lalu, sudah barang tentu peraturan tersebut tidak sesuai h:t.gi dengan tata hu
kum dan dengan perkemban:gan Negara Republik Indonesia yang
tnerdeka ..
Oleh sebab itu peraturan tersebut perlu dicabut dan.disu:'Jun suatu Undang•Undang Nasi.dnal yang mengattir tentang eks-tradi~i orang-orang yang disangka telah melakukan kejahatan ft
h ?.~: ,diluar negeri melarikan fd.iri ke Indonesia, ataupun untuk ;I ·' :::!:~~i pidua yang telah dijatuhka.n dengan putusan Peng-
!'~ .11~ elain dari itti dalam Undang·Undang i!d · perlu diatur tatacara t· •.... · ·.· ' permintaan ekstradisi oleh Pemerintah Indonesia keMda ne-,'.~( ~ ,gara asing. ·f~b P I . .
~P<;\/i .U~4~ng ... Undang ini dimaksudkan untuk tr.erraberikan dasar hukum f ,J I l bagi pembuatan perjanj ian dengan neg11.1:a·negara asing mau·
. {~" ~~ untuk menyerahkan · seseorang tanpa adanya perj anj ian.
~t Di' dalam Undang-Undang ini diatur azas u~um yang dikenal da-r" p-·' !,{· ttf·, r:" :~;i.
lam bidang ekstradisi ,· a.ntara lain : '
a. Azas· lejahatan rangka.p (double Cl"iminality), yaitu bahwa
perbuatan yang dilaku1kan baik oleh negara peminta maupun
oleh nega:ra yang diminta clianggap sebagi~i kejahatan. Azas
ini tercantum di dalam da.ftar kejatu~.tan~ya.ng. dapat
I , I i
I 1
11' ~t ekstradisikan ••.
f 1 i -
=: 2 =
diekstradisikan sebagai (Pasal 4) ;
b. Azas jika suatu kejahatan tertentu. negara yang d~-~"·~'-,~ ''-
minta dianggap sebagai kejahatan p maka perminta- "~-~
an ekstradisi ditolak. (pasal
c. Azas bahwa negara ya~g diminta mem,uny ' I
menyerahkap w~rgan~ga.ran.,ia sendiri • (~
d .• Azas bahwa suatu kejahatan yang. te,1
.ah: nya atau sebagian di wilayah ya~g te:rmasuk dalam jurisdiksi negara y 1
: ••• ff ra ini dapat menolak permintaan ek tra
untuk tidak 7) ; '
·1akukan seluruh· uk atau dianggap ·minta~.maka negaisi. (Pasal 8) ;
e. Azas bahwa suatu permintaan ekstTa;isi ·apat ditolak ji .. ka pej abat yang berwenang dari n~.g: 1"'tt .r ng diminta . se
da.~g .m~~gada.k.~ .. P.e.rn~riks.aan · t.~rlla : p a a~g··ya~g. ~ers~g~· kutan me~genai kejahatan yang t~k penyerahannya. (Pasal 9) ;
f. Azas bahwa apabila terhadap 1.ej .a· tertentu, su-iltti keputusan· yang telah mempunya·· \ 'k1i1:' atan pasti telah
I
·. dijatuhkan oleh, Pengadilan yang·~ trwen ng dari negara I
yang dimin~a.,. permintaan ekstradi~~. di olak (non bis . in
idem). (Pasal io) i
g!' Azas bahwa se·~eorang tidak disera menuntut atau h~k untuk melaksa.na lah lcedaluwars.a •. (Pasal 12) ;
hak untuk pidana te ..
. h.·. Azas bahwa seseoT~g yang diseTa akan d~tuntut, . .! i '•I•
d.ipidana atau· ditahan untuk kejah ,~an papun yang; dila-, • 1, i 1 · • •
· .. L.kukan sebelum yang bersangkutan d , ·:~k irad1sikan . sela1n · "·:·-·.vdaTi pada untuk kej aha tan unt·ul:< m na . · diserapkan, kecua-
• ., i '
li bila negara yang .diminta untu~ men rahkan orang itu menyetujuinya·. (Pasal 15).
1
;
Keputusan tentang pennii:itaan ekstrad ,!~i alah bukan kepu-tusan badan judikatif tapj~ merupakan l~~p usan badan ekse-
, I
kutif, oleh sebab i tu P.adf.L taraf ter ilfhh terletak dalam ta-~gan Presiden, 'setela}l mend.apat nase ridis dari Menteri
Kehakiman berdasaTkan penE~tapan Peng
~
--r ----------- --· --- ------- --- --- ···-· I I I
·1
.
J J~nurµt penetapan Pengad~la!n o:rl,ns yang dimintakan ~ics aH tradisi tldak-d~e_ttt _diser&11kan.·karen~ fak~o-!~faktor yur~d~s
tidak ·memungk~nkan, Preside.JI. .menolak I perm1ntaan'--"kstrad1s1. ,.-- ·:· •. I .
te.1:~ebut. Tet~!!l-·Jfka Pe~gadi~an dalrm .pen~tapa~ny&.-··m~~a-takan ba~~.J,.per)llintaan dapat dikabulfu, Presiden. dapa.t '·:m~.:,,, nent~~· lain de~gan me~p~rhatiken l~sur dilua·r unsur "yuri-. ···~ diif/(mj.sal.politis). · . I , I · ' ·
Permintaan ekstradis:i. diajukan kepad• l?resi.den ~elalui Men~., .
te.ri X.ehaki'1~n oleh Pejabat yang bexienang di 'negara asing
dengan melalui .saluran. diploma1:ik •. Pf mi~taan ekstradisi tersebut harus disertai dengan dcl:o.z:t!~n yang diperlukan an-
• • I
tara lain: mengenai identitas ~ 1 ke~J.12,~,.~~::~e.garaan, uraian ten-• I •
t~g tindak pidana ya~g dituti.~hk~!"!:; ~'~1"nt permintaan ·pena-hanan. Bagi ora~g yang dicari Jrn:rB1"!r,j ha:rus m~njalanl pidii·
nanya dise:rtai lembaran asli a.tt\'ruV '.'I.~·:.fln.an ~~entik dari putu;San PengadilaJ'.l dan surat pendnto:~~.41 ... pena.lianan. DokUn1en tersebut disert•i dengan bukti·b~ktiltertulis yang. sah yang
• • ' . •, i ' •
diperlukan. I • I
, ·I
Apabila ada alasan-alas~n yan~ mend~f ak sebelum permintaan ·eks~radisi diaj ukan·, pej aba.t yang berrep:a~g di Indonesia d_~t
pat .menahan sementa.ra ora~g yang, d:~ .. c:;i:ri .tersebut atas ·per-mintatm n~.gara peminta. · I · ·
Mengenai penahanan itu berlak~ ke:.::~nfuan dalam Hukum Acara Pida~a !ndone~iS:• Apa~ila dalam: Wall::ty ya~g culcup pantas per- · I
mintaan ekstra~isi tidak. d.iajukar?.$ m~ka or~g tersebut di- I
bebas.kan~ . . . . I . . . . Seperti telah diter~akan di ~tas un.~1:1k me~entukan· dapat tidaknya Ol"~I itu.di&erahkan. P~@!l~dl.1inj11endapatn~sehat yuri· dis dar1 Mente~i Xehakiman ·ya~s .4:tda,~arkan pada penetapan Pengadilan. Ca4a pemeriksaan· di. Pe~1g*dila.n ini tidak · merupa-
• '"'··~-: ......... < .. .'. • I I
kan pemeriksaan peradilan sepep~tt y~~p1dilan bias~, tetapi Pengadilo.n mendasarka:n pemeri~s.a~m~iy*' kepada keter~gan · ter
, tulis besert~ bukti-buktinyli 1•ri'n~hra pemjnta yang diajukan ~leh Jaksa de~gan diserta~ P.ez1·~~f.atnya·. Setelah memerilcsa keter.a~gan-ketera~gan s~rta ~l)~·~:ra~·syarat yuTidis yang di··
I : ., . , ~,' .1 i, · •
perluke.n untuk ~kstrad:isi D;takd_ .. J~::::.r:t~.::~:fi~~n menetapkan apakah or~g yang bernnakutan dapat l~1:i,k!;~~:~dbilcan atau tidak.
I
.J~Ji
.. B.
' ' ·~
• 4 =
PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
-....... , ... " Pas al 2 ·~, ~-
~~ Ayat (1) . '~.,
Yang dimaksud dengan njian dalam ayat ini, ia~ lab perjanjian ("trea yang diadakan oleh Nega-
ra Republik Indonesi~ 1~1~ .. -~, an negara lain .dan yang ratifikasinya dilaku1'· ~ gan Undang:.undang.
Ayat lf(2)
Cukup jelas~. ·
Pasal 3 '
Ayat (1)
Ayat (2)
cukup jelas.
Pasal 4
Ayat (1) Pada umum.nya kejahatan itu adalah kejahatan·k mua kejaha~an dapat di pada kejahatan ya~g dang-Undang ini.
·Ayat (2) Cukup jelas.
Ayat (3)
dapat diekstradisikan tan berat. Jadi tidak s.;.;
. -adisikan, tapi terbatas ya terlampir dalam Un-
. .,
Nen.ingat perkeabangan l·mill>illl•.... dafi;ar kejahatan tersebut tidak selalu kupi kebutuhan, maka dia-dakan kemungldnan pena • · Karena yang ditambah-
,,1
kan itu adalah perbuat 'u · ·rbuatan yang telah dinya··
takan sobagai kejahata ! ·' !le Undang·Undang maka pe-nambahan ini cukup dil · ¥},,~ t" dengan Peraturan Peme-
rintah. ; ~1
Pasal S ............ .
:~
• s •
Pasal S •,,
Tidak diserahkannya. seseora~g pelaku.'k~jahatan poli-- ' tik adalah berhtlbun~g dengan hak negara uittuk memberi . ' . . ' "-· . ......_·~-.........
suaka politik k~pada pelarian .politik. -,-,"'---,, Kare.na pe~gertian .k.ejahatan p~litik itu adalah te~}a,"'."<, .lu luas, ~aka diadak~ pembat .. a~an ~eperti y~g d~mak- -~~
sudkan d'alam ayat (2). !Cej aha.tan. .yang diatur dalam a- "~,
yat c41 itu sebetulnya merupak11n su~tu kejahatan poli-tik y~g murni. tetapi karena kejs.hatan tersebut dian.s. gap s~.ga~ dapat me~ggoyahkan ·!l~s:laraka.t .dan n~gara, - . .... .
mal:·a Wl~uk tepenti~igan ekst.r£d.isi dii~·lfj·ap tidak ae~a-
pakan· .kejahatan politik. Hal ini m'erupakan °At.tenta·t·clause" ya~g dianut pula
·oleh Indones'ia • .. •
P~sa1 6· Cultup .j e las.
Pa.sal 1 .Dem:r··-i<:epe~~-i~gan perlindu~gan wa:t'ga.n~gara sendiri maka di~ggap .leblh····bail1~~~~pabila ya~g be-rsa~gk~t.an·· diadili
/-;''."'''M"-··di n~gara~ya $Emdi1~i. WaTaupuft d~nu:iktari ada kemungki.:. liJlif~. nan bahwa ·orang .te11rsebut._ a.kan .... l~b1lr~·baik diadili di ne-
~ ···" .......... ,,,;. ... ' .......... .,,.._,, ..... '
. gara t!J! .. n. (di- l}eg·a1~a · peminta) me~1g'.i~f1)lt pel:t·iml?<3:~g.)an2 . ~r---·~""""""1"'::t·""~* y .. P- £ ..-. - .... ,,,.,,~~ de~ .... "~~ li~kum dan keadilan~ ",,~~i .. 7 __ ---
. ~~~~M~/I~~
Paisal 8 . {~/. Cukup· jelas. ,,
9, .1.·~- ·~ ... · .... ; .. ~ .,i.... .. ._...
": :,
Pasal 10 Ketentuan ini diittaksudkan untuk m.~njamin bahwa seeeorang tidak ~kan diadili untukk~d~~ kalinya untuk ke-
• . !. .. ' ,, ~
jahatan y~g sam.a (non bis in idem).
Pasal' .11'
Y&:~I dimaksud denga.n n~gara le.in adalah n~gara ketiga.
Pasal ·12 Cukup jelas.
Pasal 13 ......... .. •. ~ ....... ~~~-~J"~-·--·-'---.~. - -------
--;;
--- -·-----------------------------
:11• 6 -
/ __ ~al 13 _,
, P' Meskipun hukum di negara Republik.Indonesia masih me ,( l---~·· • • -~--_' ~genll p.idana iiiati dalam K~tab Unda~g~Unda~g Hukum Pi-
.... , ... - daa1attya namun p~ialcsanaannya. jara~g s~lcall dilakukan. /l~·~ 1 '~~ :· ·' Oleh karena i'tu apabila tindak pidana .ter.s~but .. "diancam
J ·dengan pidana mati di negara pem:l.nta, seda~gkandi'-~ donesi.a tidak, dirasakan lebib a<lil apabila ora~g yang~---'--
diminta tidak diekstradisikan. -"----......_____
Pa_sal .. 14
Azas ini .menjamin hak-hak kebebasan 1nanusia untuk me~g
anut ~gama dan politik, sela.in _itu j~ga me~ghapus perbedaan kewa~gan~garaan, suku·b~1gsa, dan.golo~gan penduduk.
Pas~l 15 Pasal ini me.~ga~ut azas ke.khususan '(rule of speciality) , bahwa orang yang d:f~minta. hauya akan diadifi- atas kejaha
tan ya~g diminta eks·tradisi:nya.;; !-.:ec.u.ali ditentukan lain oleh n~gara ya~g d~minta,
Pa.sal 16 Cukup jelas.
Pasal 17 .cukup j e las •
Pa$al . 18 Ay.at .(1)
· Y~g dimaksud .de!lgan alasan. m.endesak ialah iiiisalnya or~g y~g dica:ri te:rsebut ~i1d1~n1atirkan. a~an raola ... rikan diri. '
:·Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 19 r,.'t_ Ayat (1) - ~~~ ·
Y~ng·····dimaksud--de~1gan --tel~g_r_~1n a4_a..l ah_,tel~gTam-khu-sus yans _j ~las--dJLketahu:f ___ fd·;~~-tiias~-d.arr-pe~girim--t!!. 1 e gram-:-· ·-
'Pad.a waktu . . . . . . . . """"""'Ii. ............ ., ..
• 7 :;:
Paga waktu Unda~g-Unda~g ini dibuat Pollsi~ Internasional untuk. Indonesia adalah "Indonesian ·Nat~~onal· Central Bureau of Interpol".
Ayat · (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 20 Cukup jelas •.
Pasal .. 21 Waktu yang dia~ggap cukup akan ditentukan dalam per-j'anj ian d~~gan sesuatl! n~gara.
Pasal 22 Ayat .(1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3) Surat-surat dan ket·era~gan ya!!g dimaksudkan oleh ayat-ayat ini adalah untuk kepenti~gan pemeriksaan di Pengadilan.
Ayat (4)
. ~ ' ·~ .... .• : •.•i ~ '·' . '· ~ - :• .
Y~~g dimaksud dengan bu~ti tertulis ialah dokumen_~. dokumen y~g erat hubunga~ya de~gan kejahafan tersebut, misalnya surat hak milik,, atau apabila buk-
. · ti.-~ukti ~ersebut berupa · alat~ 'btrjnda a tau sel'!j ata, cukup ee~gan foto· .. foto dari bara,~g~bara~g te~.sebut, atau apa yang di~uuaakan"copie co!latione'! Hal ini me~g~gat bahwa · pc~meriksaan oleh Pengadilan dalam
· hal ekstradisi in:i. hanya untuk reenetapkan apakah ora~g-ora~g tersebut berdasarten buk~i-bukti' yang ada; dapat diajuka.n ke Pe~gad~.lan, tidak memutus-. kan salah atau. tid.aknya ora~~ tersebut.
Pasal 23
-·---...-~~- ............ ---·;
Kesempatan untuk mel·e:ngkapi surat2 tersebut ya~g dimin
ta oleh Menteri Kehaldman Repub!U~ htdon.esi~ di.berikan
da!am waktu . . . . -··-·------.. l ' . ~ '
m 8 "
dalam waktu yang dip•n4ang cukup ntengi~gat jar~k dan luasnya negara yirmg minta e.kst;."adisi.. Maka untuk·pem-
1 -.
batasan waktu dapat ditentukan dalam perjanjian yang'
diadakan antara Republik Indonosia.\!e~gan negara yang meminta ekstradisi.
Pasal 24. Cukup jelas.
Pasal 25 CUlcup jelas.
Pasal 26 Ayat (1) dan ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 27
---
Jangka waktu 7 (tujuh) hari dianggap cukup untuk pemeriksaan yang diperlukan oleh·Xejaksaan.
Pasal 28 Perkara ekstradisi aa¥Us di.dallulukan mengingat bahwa pemeriksaan di Pe~gadilan tidak dilakukan seperti Pengadilan biasa.
Pasal 2S Penentuan minimum jangka waktu 3(tiga) hari adalah di
. maksudkan .·untuk aemberi kesempatan kepada orang yang bersangkutan untul: aengadakan peT~j,apan-por$iapan seperlwiya.
Pasal 30 Cukup jelas.
Pasal 31 Ayat (1)
Haksud dari ayait in! adalah untuk menunjukkan adanya azas perad!Jlan yang bebas.
Ayat (2) ,,, I
l~ukui• lJ • h".
!:~SJil 32 •••••••••
µ:•' . .
b 9 =
Pasal 32
Sub a, b, c, d, e, dan f adalah untuk melindu~gi hak.,
azasi manusia dalam masalah ekstr~disi. I'~ /M.-l~ltA-.. ·-~~
I!
) Pasal 33 ,,, Ayat. (1)
:
.
.. · .. · .. ·.'. .. ·r·.:··.·(.. u~· .I l ..... {.
·f /f .·· )j _.I
i.' .. Pl~'·'< Ir ·l· .' . t. (.,..
. f. ·/
k :J,,, '· '-...
. ) /
Culcup jelas.
Ayat. (2)
~ .. 1ou, ;i•:a.... ~ ~
Pasal 34 GulMp-; .; ••• ~ ,,,{, ."
Pasal 35 Ayat (1) dan (2)
Cukup jelas.
Pasal 36 Ayat (1)
Dalam memutus1::an untuk mengabulkan atau menolak per.
mohonan, Presi.den mendapat pertimbangan2 dari peja
bat-pejabat yang tersebut d&lam ayat ini, satu dan lain menurut k.epentingannya'"
Ayat (Z) OM. (i+ ~/v'-'-1 •
Kelau faktor·faktor yurid:h~ tidak memungkinkan untuk aenye.ra.ltkan orang tersebutD maka tidak ada.faktor ...
··-····--... _ . . ., .. • ,
faktor. lain "yang.~.4-"pat aez1 o'b.a~ p~nolakan itu. Seba-liknya apabila f&kt~r::·~~~,st:ft,~·"'~idis memungldnkan un -:at·~ .. ~hiani~.· .• -..,.~~. aab aasil
i . .. -~-· ·~ ' '
L ::.~a!-:::s:!::b:~=~=:=:,~::. na~san ini ada :pada Presiden ...
Ayat (J) Nengenai waktu yana dianggap cukup penjelasannya sama de~gan penjelasan Pasal ZS:.,
Ayat <I/'_ . . Mengingat batas waktu yang sangat ketat dalam permintaa.n · suatu e.kstradisi, maka Keputusan Presiden tersebut dia.mbil dalam waktu y-~ms sinakat •·
Pa.sal 37
&eai , k~pe.ut.i:agaA kie.adilan aat:.~ ~tu:k p~yera.h~ se.sN-
l'~ YUS. 4:-iut.a p.trlu d.:i .. ~ .. ·.·.·.1t:~.t1 .. kit:1.~ .. sy~:ra't-syara. t seb;s. · £&la&a& te~t-wa d'1llaa ~:S~l lni .t:4;1,b ·s s~i .J~~~ ~ ..
' ..... .._ ...... _.. . .....
I . ~r
i .~ 1·
l~l.j
"i
.
·.!.·:.:: •. ~. .,
_:-!·<
i
I .ii .~~ ~ ·i .i!i ··~
• 10 •
Pasal 38
Mcngingat hubungan diplom negara peminta, I'
maka Monteri Luar Negeri ublik Iriaonesia· diberita 1: .... ~--.... , --
hukan mengenai Keputusan siden tersebtit-.~~--,
Domildan juga Jaksa Agung d n Kepala Kepolisian<R~pu-blik Indonesia diberi tahu. a mengenai Keputusan Pr~'>·-~,_" sidOn dimaksud, lilengingati:i. sta:ns:l. Xejaksaan dan Kepo- ~~
I
lisian sejak snula tolah l't libat dalam masalah ter-1
sobut, yaitu dalaa proses I~ s.h'a.11an dan pemorikJaan i! solanjutnya atas orang ya J iminta untuk ·diekstradi-
sUcan. ,
Pas&! lt
I~ionesia porlu diminta Menteri Luar Ne1eri Ropubl pertimbansannya deLlam hal karena masalah ekstradisi a.
I
lebih dahulu pGrlu didasar 1ea
nda perjanjian ekstradisi, a.df.mya perj anj ian ter
hubungan t.imbal balik antara . noaira 1".nogara ·yang
Pasal 40 Ayat (1)
Cukup jelas. Ayat (2)
Cukup jolas. Ayat (3)·
Ketentuan·ketentuan ini 11
hak azasi .orana yan1 ber': ~ ~1an koj aha tan yang 1am1> ~,
hatan Y•~I dimintakan ek sebeluanya. Waktu 30 har. tu yang diaaksud dala~ a
Pasal 41 Cukup jelas.
Pasal 42 Ayat (1)
Cukup jelas. Ayat (2)
CW:up jelas~
.aksudkan untuk aelindungi g~tanv Yang dimak~ud d!., lt~ eyat ini adalah keja-
• JI
g~ieinya dalaa JY&t•ayat -~~ ayat ini adalah wak-
f\ ......
4.S ........ ..
1.
•
··----·--··r ..... :., --=~' .. ·.,··· ·'',····',' .. ·-I
11:; i;.
! '.' r:'.· ,
t. ·.• ' . ' ' ,. . '
• 11 a
Pasal 43
Ayat (1)
Cukup jelas. Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 44 Pasal ini mengatur permintaan penyerahan kepada nega·
ra asing atas seorang yang dis~ngko. melakukan kejaha·:·,_
an yang terhadapnya Negara Re ublik Indone!iia mempunyai wewena~g mengadili'menu ut ketentuan berlakunya Hukuin Pidana Indonesia atau ntuk menjala~i pidana yang telah dijatuhkan kepada ya oleh Pengadilan :Neg.n di Indonesia. '7,;_,~
Pasa.1 45
Cukup jelas.
Pasal .. 46
Cuktlp jelas •
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLI INDONESIA NOMOR
f/