zulyanti megasari - manajemen memory

22
MANAJEMEN MEMORY ZULYANTI MEGASARI 132310054 D3MI2

Upload: belajarkomputer

Post on 28-Jul-2015

23 views

Category:

Software


0 download

TRANSCRIPT

MANAJEMEN MEMORY

ZULYANTI MEGASARI

132310054

D3MI2

Latar Belakang

Memory merupakan tempat menampung data dan kode instruksi program

Memori adalah pusat kegiatan pada sebuah komputer, karena setiap proses yang akan dijalankan, harus melalui memori terlebih dahulu.

Sistem Operasi bertugas untuk mengatur peletakan banyak proses pada suatu memori

Manajemen memory berkaitan dengan aktifitas pengelolaan penggunaan memori pada saat komputer aktif dan menjalankan proses-proses

KONSEP DASAR

REGISTER(Chip Processor)

Cache Memory

Main Memory

Secondary Memory

Hierarki organisasi memori pada sistem komputer

Register

Contoh memori register IR (instruction Register) untuk menampung

kode instruksi yang akan dieksekusi AX,BX,CX,DX dan lainnya untuk menampung

data dan informasi. Kapasitas memori register sangat terbatas

agar ukuran chip processor tetap kecil. Itulah sebabnya diperlukan memori utama.

Memori Utama

Memori utama pada umumnya dapat diakses secara random RAM (Random Access Memory) dan volatile.

Namun sayangnya kecepatan transfer data dari memori utama ke prosesor sangat lambat jika dibandingkan dengan eksekusi prosesor

Contoh: Pentium IV 1.7GHz memiliki front bus 400MHz, artinya terdapat selisih kecepatan 4X, berarti setiap kali terjadi transfer data dari memori utama ke register prosesor, prosesor harus menunggu sebanyak 4 siklus eksekusi.

Memori cache

Untuk mengatasi perbedaan kecepatan, digunakan teknik caching untuk memori utama dengan menggunakan memori cache.

Umumnya berada dalam prosessor Kapasitas jauh lebih kecil dari memori utama Kecepatan transfer mengikuti clock processor Prinsip kerja sebagai salinan bayangan dari

data dan kode instruksi di memori utama

Memori sekunder

Memori sekunder umumnya berupa disk dan bersifat non-volatile

Kecepatan transfer jauh lebih lambat dari memori utama

Untuk mengatasi kekurangan tempat pada ruang memori utama teknik virtual memory

Tujuan pengorganisasian memori komputer: Meningkatkan kecepatan akses kode instruksi dan data

oleh prosesor Mengurangi waktu menganggur(idle) prosesor Memperbesar kapasitas penyimpanan sistem memori

komputer Secara umum, semakin bawah tingkatan pada

hirarki organisasi komputer, maka: Harga per satuan byte semakin rendah Kapasitas penyimpanan semakin besar Frekuensi pengaksesan semakin kurang Kecepatan akses semakin lambat

Pengalamatan Memori

Tugas untuk mereferensi kode instruksi atau data di memori utama secara tepat merupakan tanggung jawab dari compiler

Compiler berfungsi mengubah source code yang ditulis programmer menjadi file yang berisi kode instruksi program yang dapat dijalankan prosessor

Dalam menentukan alamat instruksi atau data, compiler mengacu pada metode pengalamatan memori yang dipakai sistem komputer

Metode pengalamatan memori mendefinisikan: Model alamat yang dituliskan pada kode instruksi

program Mekanisme penyalinan Kapan dan bagaimana alamat dalam kode

instruksi program diterjemahkan dalam alamat fisik memori sesungguhnya.

Secara garis besar metode pengalamatan memori dapat dibedakan atas :

1. Pengalamatan secara fisik (Physical / absolute address)

alamat yang ditulis pada kode instruksi adalah alamat fisik memori utama yang sesungguhnya.

2. Pengalamatan secara logika (Logical Addressing)

perlu ditranslasikan ke alamat fisik memori utama.

Pada saat eksekusi, pengaksesan alamat akan ditranslasi dengan menjumlahkan alamat referensi awal pada instruksi dengan isi register alokasi untuk mendapatkan alamat fisik memori

Relokasi program dapat dilakukan secara fleksibel

ADDRESS BINDING

Alamat yang terdapat dalam kode instruksi tidak selamanya berupa alamat fisik, tapi dapat berupa alamat logika yang perlu ditranslasi lebih dahulu.

Aktivitas translasi alamat ini disebut dengan address binding.

Address binding dapat terjadi pada saat: Compile Time

apabila dimungkinkan letak / alamat fisik memori diketahui sebelum diekseskusi agar langsung dapat ditulis pada source code.

Kelemahan: program tidak dapat direlokasi selama eksekusi.

Loading Time Dilakukan pada saat loading program ke memori utama Hasil kompilasi disimpan dalam file yang berisi alamat fisik. Jika terjadi perubahan relokasi maka code di-load

ulang

Execution Time membutuhkan perangkat keras seperti MMU (Memory

Management Unit) MMU bertanggung jawab membantu proses

perhitungan transasi alamat logika ke alamat fisik pada saat eksekusi.

Dimungkinkan suatu proses berpindah alamat sewaktu dieksekusi.

Memory-Management Unit (MMU) Perangkat Hardware yang memetakan alamat logik

(virtual) ke alamat fisik.

Dalam skema MMU Menyediakan perangkat register yang dapat di set oleh

setiap CPU: setiap proses mempunyai data set register tsb (disimpan di PCB). Base register dan limit register.

Harga dalam register base/relokasi ditambahkan ke setiap address proses user pada saat run di memori

Program user hanya berurusan dengan address logik saja

Dynamic Loading Tidak semua bagian program diambil ke memori. Dengan dynamic loading, Routine yang tidak digunakan tak akan

pernah di-load ke memori. Mekanisme dasar:

Program utama di-load dan dieksekusi. Pada saat suatu routine butuh memanggil routine yang lain,

maka pertama routine pemanggil mengecek apakah rotine yang dibutuhkan sudah pernah diambil. Jika belum, maka routine yang dipanggil tersebut akan diambil dan dialokasikan di memori utama

Keuntungan dynamic loading : Rutin yang tidak digunakan tak akan pernah di-load ke memori. Untuk menghindari pemakaian rutin yang salah dalam program

dengan jumlah kode yang besar. Tidak memerlukan bantuan sistem operasi. Metode ini menjadi

tanggung jawab user/programmer. SO hanya menyediakan routine library

Dynamic Linking Konsep sama dengan dynamic loading, hanya saja

penekanan pada proses linking. Dimungkinkan adanya share library yang dibuat oleh

suatu aplikasi untuk digunakan oleh aplikasi lainnya. Mengurangi pemakaian space: satu routine library di memory

digunakan secara bersama oleh sekumpulan proses. dapat digunakan untuk pembaharuan library secara

otomatis bila ada versi yang lebih baru. File yang mendukung dynamic linking:

.dll (Dynamic Link Libraries), .sys , .drv sistem operasi dibutuhkan untuk memeriksa apakah

routine yang diperlukan ada di ruang memori proses yang lain.

Overlay

Overlay membagi program yang besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan dapat dimuat dalam memori utama.

Dibutuhkan ketika proses yang ada lebih besar dibandingkan memori yang tersedia

Diimplementasikan oleh user, tidak ada dukungan khusus dari sistem operasi, desain program pada struktrur overlay cukup kompleks.

Ide dari overlay adalah yang disimpan di memori adalah hanya instruksi dan data yang diperlukan pada waktu tertentu. Bila instruksi lain yang diperlukan, maka akan diletakkan ditempat instruksi lama yang tidak diperlukan lagi.

Untuk load keseluruhan dibutuhkan memori 200K. Jika yang tersedia hanya 150K, maka tidak bisa dieksekusi.

Dengan menggunakan overlay, maka routine dibagi menjadi 2 overlay Overlay A terdiri dari symbol table, common

routine dan pass 1 (butuh 120K) Overlay B terdiri dari symbol table, common

routine dan pass 2 (butuh 130K) Membutuhkan overlay driver 10K

Swapping Suatu proses dapat di-swap secara temporary keluar dari memori

dan dimasukkan ke backing store, dan dapat dimasukkan kembali ke dalam memori pada eksekusi selanjutnya.

Backing store –disk cepat yang cukup besar untuk mengakomodasi copy semua memori image pada semua user; menyediakan akses langsung ke memori image.

Roll out, roll in – varian swapping yang digunakan dalam penjadualan prioritas; proses dengan prioritas rendah di-swap out, sehingga proses dengan prioritas tinggi dapat di-load dan dieksekusi.

Bagian terbesar dari swap time adalah transfer time, total transfer time secara proporsional dihitung dari jumlah memori yang di swap.