yudhistira bondan s 2208100046 -...
TRANSCRIPT
Pengaturan Tegangan dan Frekuensi Generator Induksi Tiga Fasa Penguatan Sendiri
Menggunakan Voltage Source Inverter dan Electronic Load Controller
Yudhistira Bondan S 2208100046
Pembimbing : 1. Dedet Candra Riawan, ST., M.Eng., Ph.D. 2. Ir.Teguh Yuwono
1
Latar Belakang Energi konvensional semakin menipis serta emisi polusi
dan gas rumah kaca meningkat
Energi terbarukan yang memanfaatkan air adalah salah satunya PLTPH
Pengoprasian PLTPH memiliki beberapa kelemahan, antara lain adalah setiap perubahan pembebanan sangat berpengaruh
terhadap keluaran generator induksi
2
Batasan Masalah Pemodelan dan simulasi menggunakan software
Powersim (PSIM)
Dalam simulasi hanya digunakan pembebanan resistif tiga fasa seimbang
Pembahasan harmonisa hanya sebatas untuk mengamati bentuk sinyal keluaran dari generator induksi baik sinyal tegangan
maupun sinyal arus
3
Kurva karakteristik mesin induksi
𝑆𝑆𝑆𝑆 =𝑁𝑆 − 𝑁𝑅𝑁𝑆
𝑥𝑥𝑥𝑥𝑥
Mesin Induksi
Torsi
Slip
Kondisi Motor
Kondisi generator
Ns > Nr
Nr > Ns
4
DFIG tidak dibahas dalam penelitian tugas akhir ini
Generator Induksi
Power electronic
DFIG
Prime mover
GRID
Doubly Fed Induction Generator ( DFIG )
5
Generator Induksi
SEIG merupakan generator induksi yang eksitasinya diperoleh dari kapasitor yang disusun
paralel terhadap statornya.
SEIG
Prime mover
CCC
LOAD
Self Excited Induction Generator ( SEIG )
6
Grafik eksitasi SEIG
Self Excited Induction Generator
Tegangan Sisa
0
V
IM
kapasitor
Saturasi
V= IM
ωCV
Tegangan Sisa
jXm
Im
-jXc
Mula-mula SEIG yang memiliki magnet sisa diputar diatas kecepatan sinkronnya dengan kondisi tanpa beban sampai menghasilkan tegangan yang relatif
kecil atau biasa disebut dengan tegangan sisa.
7
SEIG
Prime mover LOAD
LF
VSI
ELC
Static Compensator
Static Compensator : Voltage Source Inverter Electronic Load Controller
PGen Pload total
Pinv
Pgen = PLoad Total + Pinv
8
Pemodelan Secara Umum SEIG
Prime mover LOAD
CDC
Lf
CAC CAC CAC
∑ PI
Sudut Penyalaan
V
VDC Reff
VDC
∑PWM
Kontrol Arus
VAB Reff
VAB
ELC
VSI
VAB
PGEN PLOAD
P INV
9
Pemodelan Prime Mover (Turbin Air)
100 200 300 4000
100
200
300
400
1000
0
500
600
700
800
900
Day
a (w
att)
Tors
i (N
m)
10
20
30
40
100
0
50
60
70
80
90
Kecepatan putar (RPM)
DayaTorsi
Grafik daya dan torsi vs kecepatan putar turbin air
Prime mover yang digunakan memiliki nilai relatif konstan yang fluktuatif dan kecepatannya tidak ekstrim
10
Hubungan antara daya mekanik turbin, torsi turbin, dan kecepatan putar turbin dapat dituliskan dalam persamaan berikut : 𝑃𝑀 = 𝑇.ω
𝑃𝑀 = 𝑇.2.π.𝑅𝑃𝑅
6𝑥
𝑃𝑀 = 𝐷𝐷𝐷𝐷 𝑚𝑚𝑚𝐷𝑚𝑆𝑚 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑆𝑚 𝑇 = 𝑇𝑇𝑡𝑇𝑆 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑆𝑚 ω = 𝑚𝑚𝑘𝑚𝑆𝐷𝑡𝐷𝑚 𝑆𝑡𝑡𝐷𝑡 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑆𝑚 𝑑𝐷𝑆𝐷𝑚 𝑡𝐷𝑑𝑆𝐷𝑚 𝑆𝑚𝑡 𝑑𝑚𝑡𝑆𝑚 𝑅𝑃𝑅 = 𝑅𝑇𝑡𝐷𝑡𝑆𝑇𝑚 𝑃𝑚𝑡 𝑅𝑆𝑚𝑡𝑡𝑚
Pemodelan Prime Mover (Turbin Air)
11
Pemodelan Generator Induksi Rotor Sangkar
Digunakan mesin induksi yang ada di laboratorium konversi energi elektrik
Parameter Nilai Type EM802-4
Kw/HP 0.75/1 Volt 220/380
Ampere 3.6/2.1 Seri No 001321
IP 55 Hz 50
RPM 1380
12
Nilai parameter mesin induksi berdasarkan hasil tes ditunjukkan pada tabel dibawah
Pemodelan Generator Induksi Rotor Sangkar
Parameter Definisi Nilai 𝑅𝑆 Resistansi stator 10.79 ohm 𝐿𝑆 Induktansi stator 0.095 H 𝑅𝑅 Resistansi rotor 10.08 ohm 𝐿𝑅 Induktansi rotor 0.095 H 𝐿𝑀 Induktansi magnetisasi 0.61 H 𝑃 Jumlah kutub 4
13
Untuk mengatur keluaran VSI agar sesuai dengan tegangan dan frekuensi SEIG maka dilakukan teknik
pensaklaran IGBT menggunakan SPWM.
Pemodelan VSI Tiga Fasa
LFS1 S3
S4 S6
S5
S2
CDC
Arus Inverter
14
Sinyal referensi SPWM diperoleh dari hasil perkalian antara Qset dan sin wt Sinyal referensi ini digunakan sebagai governor elektrik yang berfungsi untuk mempertahankan frekuensi sistem bernilai konstan sebesar 50 Hz
Pemodelan VSI Tiga Fasa
∑
VAB Reff
VAB PIV ERROR Q SET
∑I REFF PI
I INV
I ERROR I MODULASI
Sinyal Segitiga
KomparatorSin ωt
Q SETPWM
Kontrol Arus
15
Besar kecilnya nilai pembebanan yang diserap oleh ELC ditentukan oleh sudut penyalaan AC chopper pada masing-masing fasa.
Pemodelan ELC Beban AC
G4
G1
G5
G6
G3
G2
Va Vb Vc
R R R
Rangkaian Kontrol Sudut
penyalaan
16
Nilai pembebanan yang diserap ELC akan bernilai maksimal ketika sudut penyalaan pada masing-masing gate thyristor bernilai α = 𝑥°.
Begitu juga sebaliknya, pembebanan yang diserap ELC akan bernilai minimal ketika sudut penyalaan pada masing-masing gate thyristor bernilai α = 𝑥8𝑥°.
Pemodelan ELC Beban AC
17
nilai 𝑉𝐷𝐷 terukur pada kapasitor 𝐶𝐷𝐷 dibandingkan dengan nilai 𝑉𝐷𝐷 referensi
hasil perbandingan tersebut menghasilkan error yang kemudian diolah oleh kontroler PI
Keluaran PI kemudian diolah oleh sebuah arcosine computational block untuk menghasilkan nilai dalam besaran sudut
Pemodelan ELC Beban AC ∑ PI
VDC Reff
VDCcos-1
Sudut penyalaan
18
Pengaturan tegangan generator
Parameter Nilai Gain 2
Time constant 0.1 𝑉𝐴𝐴 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 3.8 volt
Pengaturan kontrol arus VSI
Gain 5 Time constant 0.0004
Frekuensi sinyal referensi 50 Hz
Frekuensi sinyal segitiga 5000 Hz
Parameter Simulasi Parameter pengaturan tegangan keluaran generator dan kontrol arus VSI
Pengaturan pembebanan ELC
Parameter Nilai Gain 36
Time constant 0.073 𝑉𝐷𝐷 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 8 Volt
Parameter pengaturan sudut penyalaan thyristor ELC
19
Ada tiga macam kondisi pembebanan pada penelitian tugas akhir ini, yaitu : Kondisi pembebanan konstan Kondisi penambahan pembebanan Kondisi pengurangan pembebanan
Hasil Simulasi dan Analisis
20
Hal-hal yang diamati pada masing-masing kondisi pembebanan antara lain adalah : Kecepatan putar rotor SEIG Tegangan keluaran dari SEIG Arus keluaran dari SEIG Daya aktif pada sistem
Hasil Simulasi dan Analisis
21
Dalam simulasi ini generator induksi penguatan sendiri dioperasikan denga pembebanan konstan, yaitu dengan pemasangan resistif 600 ohm.
Simulasi Pembebanan Konstan
22
Simulasi Pembebanan Konstan
Bentuk sinyal tegangan dan arus keluaran generator
23
Simulasi Pembebanan Konstan
24
Dalam simulasi ini generator yang awalnya dibebani dengan beban resistif 800 Ω diubah menjadi 500 Ω, karena semakin kecil nilai resistor yang terpasang maka semakin tinggi nilai pembebanannya
Simulasi Penambahan Pembebanan
25
Simulasi Penambahan Pembebanan
Kecepatan putar rotor akan berkurang ketika pembebanan generator bertambah
26
Simulasi Penambahan Pembebanan
27
Simulasi Penambahan Pembebanan
28
Simulasi Pengurangan Pembebanan
Dalam simulasi ini generator yang awalnya dibebani dengan beban resistif 500 Ω diubah menjadi 800 Ω, karena semakin besar nilai resistor yang terpasang maka semakin tinggi nilai pembebanannya.
29
Kecepatan putar rotor akan bertambah ketika pembebanan generator berkurang
Simulasi Pengurangan Pembebanan
30
Simulasi Pengurangan Pembebanan
31
Simulasi Pengurangan Pembebanan
32
Kesimpulan 1. Dengan menambahkan rangkaian elektronika daya
voltage source inverter (VSI) dan electronic load controller (ELC) pada sistem generator induksi tiga fasa penguatan sendiri maka tegangan dan frekuensi keluaran generator dapat dijaga konstan
2. Penggunaan PI controller dalam pengaturan sudut penyalaan ELC memiliki batasan dalam perubahan nilai pembebanan, PI controller tidak bekerja untuk perubahan nilai pembebanan yang ekstrim
3. Pengaturan tegangan dan frekuensi menggunakan ELC yang khususnya menggunakan ELC jenis pembebanan AC dapat berpengaruh terhadap kualitas tegangan dan arus keluaran dari generator. Bentuk sinyal tegangan tidak lagi sinusoidal akibat pengaruh dari penggunaan back to back thyristor sehingga juga berpengaruh terhadap nilai RMS tegangan tersebut
33
Terima Kasih
34