wawasan guru tentang belajar pembelajaran tata

22
WAWASAN GURU TENTANG BELAJAR PEMBELAJARAN TATA BOGA SEBAGAI DASAR ACUAN DALAM PELAKSANAAN PERAN DAN TUGASNYA Sunarsih Dosen Jurusan PKK FPTK UPI Abstrak : Wawasan Guru Tata Tata boga tentang belajar dan pembelajaran Tata boga merupakan acuan dalam pelaksanaan peran dan tugasnya.Peran dan tugas guru dalam Kegiatan belajar mengajar Tata Boga yang guru lakukan, tergantung pada wawasan guru Tata boga dalam memandang Tata boga sebagai pengetahuan , keterampilan, seni, keahlian dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia sebagai makhluk sosial yang beragama, berbangsa, bernegara dan berbudaya akan makan dan makanannya . Pendahuluan : Kegiatan Belajar dan Pembelajaran merupakan dua dimensi kegiatan yang memerlukan pendekatan yang berbeda.Kegatan belajar pada peserta didik merupakan perubahan tingkah laku pada pesertadidik sebagai hasil pengalaman dalam berinter aksi dengan lingkungan.Kegiatan Belajar bersipat deskriptif (melukiskan apa adanya). Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru adalah menyediakan kondisi yang dilakukan guru dalam merangsang serta mengarahkan kegiatan belajar peserta didik untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang mengakibatkan perubahan tingkah laku.Kegiatan Pembelajaran bersipat preskriptif (menetapkan apa yang harus disediakan atau dikerjakan). Belajar dan Pembelajaran Tata Boga merupakan kegiatan belajar dan pembelajaran yang dimulai dari pemahaman makan dan makanan sebagai kebutuhan dasar manusia,dilanjutkan dengan pembahasan istilah-istilah yang digunakan berkenaan dengan makanan mulai dari istilah meal, food sampai zat makanan dengan istilah zat gizi atau nutrisi. Bahasan mengenai pengolahan bahan makanan mulai dari persiapan sampai menjadi hidangan dalam berbagai macam tehnik memasak.Belajar Makan yang baik tidak sekedar kenyang tetapi dapat menyehatkan, bugar, sopan,halal, toyib ,puas dan barokah. Guru Tata Boga dalam Pelaksanaan Peran dan Tugasnya Guru Tata Boga sesuai dengan kedudukan dan tugas guru menurut Undang- undang RI No.14 Tahun 2005 adalah pendidik pofesional dalam pendidikan tata boga yang mempunyai tugas utama sebagai pendidik, pembelajar, pembimbing, pengarah, pelatih, penilai dan evaluator. Komptensi yang perlu dimiliki guru sesuai dengan PP No.19 Tahun 2005 termasuk guru Tata Boga yaitu kompetensi Pedagogik, kompetensi Kepribadian, kompetensi Profesional dan kompetensi Sosial. Kompetensi Pedagogik yaitu kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimikinya. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil,dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didikdan berakhlak mulia.

Upload: dangdat

Post on 21-Jan-2017

241 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: WAWASAN GURU TENTANG BELAJAR PEMBELAJARAN TATA

WAWASAN GURU TENTANG BELAJAR PEMBELAJARAN TATA BOGA

SEBAGAI DASAR ACUAN DALAM PELAKSANAAN

PERAN DAN TUGASNYA

Sunarsih

Dosen Jurusan PKK FPTK UPI

Abstrak : Wawasan Guru Tata Tata boga tentang belajar dan pembelajaran Tata boga

merupakan acuan dalam pelaksanaan peran dan tugasnya.Peran dan tugas guru dalam

Kegiatan belajar mengajar Tata Boga yang guru lakukan, tergantung pada wawasan

guru Tata boga dalam memandang Tata boga sebagai pengetahuan , keterampilan,

seni, keahlian dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia sebagai makhluk sosial yang

beragama, berbangsa, bernegara dan berbudaya akan makan dan makanannya .

Pendahuluan :

Kegiatan Belajar dan Pembelajaran merupakan dua dimensi kegiatan yang

memerlukan pendekatan yang berbeda.Kegatan belajar pada peserta didik merupakan

perubahan tingkah laku pada pesertadidik sebagai hasil pengalaman dalam berinter

aksi dengan lingkungan.Kegiatan Belajar bersipat deskriptif (melukiskan apa adanya).

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru adalah menyediakan kondisi yang

dilakukan guru dalam merangsang serta mengarahkan kegiatan belajar peserta didik

untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang

mengakibatkan perubahan tingkah laku.Kegiatan Pembelajaran bersipat preskriptif

(menetapkan apa yang harus disediakan atau dikerjakan).

Belajar dan Pembelajaran Tata Boga merupakan kegiatan belajar dan

pembelajaran yang dimulai dari pemahaman makan dan makanan sebagai kebutuhan

dasar manusia,dilanjutkan dengan pembahasan istilah-istilah yang digunakan

berkenaan dengan makanan mulai dari istilah meal, food sampai zat makanan dengan

istilah zat gizi atau nutrisi. Bahasan mengenai pengolahan bahan makanan mulai dari

persiapan sampai menjadi hidangan dalam berbagai macam tehnik memasak.Belajar

Makan yang baik tidak sekedar kenyang tetapi dapat menyehatkan, bugar, sopan,halal,

toyib ,puas dan barokah.

Guru Tata Boga dalam Pelaksanaan Peran dan Tugasnya

Guru Tata Boga sesuai dengan kedudukan dan tugas guru menurut Undang-

undang RI No.14 Tahun 2005 adalah pendidik pofesional dalam pendidikan tata boga

yang mempunyai tugas utama sebagai pendidik, pembelajar, pembimbing, pengarah,

pelatih, penilai dan evaluator.

Komptensi yang perlu dimiliki guru sesuai dengan PP No.19 Tahun 2005

termasuk guru Tata Boga yaitu kompetensi Pedagogik, kompetensi Kepribadian,

kompetensi Profesional dan kompetensi Sosial.

Kompetensi Pedagogik yaitu kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang

meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimikinya.

Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil,dewasa,

arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didikdan berakhlak mulia.

Page 2: WAWASAN GURU TENTANG BELAJAR PEMBELAJARAN TATA

Kompetensi professional adalah penguasaan materi pembelajaran Tata boga secara luas

dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar

kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan . Guru Tata boga seba-

bagai seorang professional perlu memiliki keahlian, kemahiran dan kecakapan dalam

Tata boga yang memenuhi standar mutu.

Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk

berkomunkasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesame pendidik,tenaga

kependidikan orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat.

Belajar Tata Boga

Belajar Tata Boga pada hakekatnya adalah kegiatan yang dilakukan secara

sadar oleh peserta didik yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada dirinya

sendiri dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan sikap berkenaan dengan Tata

Boga. Pengetahuan Tata boga meliput pengetahuan tentang menu, resep masakan ,

resep kue,bahan makanan pokok, bahan makanan tambahan,bumbu masak, tehnik

memasak, menyajikan hidangan dan mengemas makanan. Keterampilan Tata boga

mulai dari membersihkan, menyiangi, memotong dan iris mengiris dengan berbagai

macam alat pemotong atau pisau sesuai dengan pengolahan selanjutnya, melumatkan

bumbu ; selanjutnya keterampilan menyiapkan alat memasak sesuai dengan fungsinya

dalam mengolah makanan dengan memperhatikan jenis tehnik memasak, apakah untuk

merebus, menggoreng,mengetim. Keterampilan menyajikan makanan atau hidangan,

dilakukan dengan memperhatikan jumlah jenis dan kondisi hidangan untuk siap

dikonsumsi Hidangan atau kue yang siap dibawa untuk hadiah atau oleh-oleh ataupun

untuk dijual sebagai produk usaha. diperlukan keterampilan mengemas

makanan.Perubahan perilaku dalam belajar Tata boga dapat terlihat dalam bentuk sikap

seperti memperhatikan kebersihan, di samping ketelitian dalam memilih makanan,

mengolah bahan makanan; cermat dan teliti dalam mempersiapkan alat dan bahan

makanan, mengolah dan menyajikan makanan, kreatif dalam mengolah menyajikan

hidangan yang menarik selera.Belajar tata boga untuk seni memasak dan tata hidang

dapat memberikan nilai tambah baik dalam memberikan kepuasan dalam menikmatan

suatu hidangan yang disajikan.

Belajar Tata boga berkaitan dengan makan, yaitu makan yang sopan untuk diri

sendiri dan orang lain dengan memperhatikan norma setempat sebagai makhluk sosial

dan berbudaya, juga memperhatikan norma agama yaitu makanan yang halal, toyib dan

barokah Belajar masak memasak sebagai suatu keterampilan yang lebih cepat dan

efisien dilakukan dengan praktek untuk menghasilkan suatu keterampilan ,kejuruan

ataupun sebagai kemahiran dalam membuat produk makanan.Produk makanan yang

ditampilkan menarik dan menggugah selera makan sebagai media pembelajaran dapat

menstimulasi dan memfasilitasi peserta didik dalam belajar makanan.

Gagne dalam teorinya mengenai belajar, menggambarkan tahapan-tahapan

belajar mulai dari yang sederhana ke yang lebih kompleks.Belajar Tata boga dengan

memperhatikan delapan jenjang kegiatan belajar menurut Gagne, yaitu :

1.Belajar signal dalam Pendidikan Tata boga, diawali dari belajar tentang

kegiatan makan atau produk makanan yang baik dengan memperhatikan

contoh gerak gerik perilaku cara menyuap , memperhatikan ciri ciri

sifat,merk atau label dari kemasan bahan atau produk makanan yang

berkualitas .

2.Belajar mereaksi perangsang melalui penguatan dalam Tata boga ,misalnya

peserta didik diberi tugas menyajikan makanan dengan baik dan menarik,

Page 3: WAWASAN GURU TENTANG BELAJAR PEMBELAJARAN TATA

setelah diberi pengarahan prinsip-prinsip cara menyajikan makanan

3.Belajar membentuk rangkaian yang melahirkan respon tertentu dalam jalinan

inter aksi pada Tata boga, misalnya peserta didik dapat mencampur macam-

macam bumbu untuk menghasilkan rasa tertentu setelah mendapat penjelas-

an resep masakan.

4.Belajar asosiasi verbal dalam Tata boga , misalnya menyebutkan beberapa

jenis sayuran yang dapat dijadikan lalab mentah.setelah memahami syarat

sayuran yang dapat digunakan untuk lalab mentah

5.Belajar membedakan dalam Tata boga , misalnya membedakan tepung terigu

dengan tepung tapioca, membedakan menggoreng dengan menumis

6.Belajar konsep sebagai kebulatan respon dari stimulus-stimulus pada tata bo-

ga. misalnya pengertian menu sehat seimbang yaitu menu yang terdiri dari

hidangan nasi, sayuran, lauk pauk, buah-buahan dan susu dan banyaknya hi-

dangan memenuhi zat yang diperlukan tubuh manusia.

7.Belajar prinsip dalam Tata boga, misalnya prinsip sanitasi hygiene dalam

mengolah makanan dalam menghindari kerusakan atau keracunan akibat

ketidak hati-hatian , ketidak telitian atau kesalahan dalam mengolah

8.Belajar memecah masalah dalam Tata boga misalnya mengolah makanan

yang harganya dapat dijangkau masyarakat

Belajar Tata boga bila dikaitkan dengan teori Sund bahwa belajar dapat terjadi

karena discovery , maka dalam belajar mengolah makanan,guru perlu memberi

kesempatan pada peserta didik untuk menemukannya sendiri dalam menyajikan

hidangan untuk menghasilkan penampilan hidangan tertentu setelah memahami

prinsip-prnsip menyajikan suatu hdangan.

Belajar Tata boga yang dapat diterapkan peserta didik dalam kehidupan

keluarganya sehari hari , walaupun penuh tantangan dan aktivitas serta kreativitas

tiggi merupakan pembelajaran yang berharga. Belajar demikian sesuai dengan

pendapat Ausubel bahwa belajar yang bermakna yaitu belajar yang penuh dorongan,

kreativitas dan aktivitas tinggi.

Faktor yang mempengaruhi hasil belajar Tata boga yaitu kemampuan yang

dimiliki peserta didik baik berupa kemampuan dasar maupun kemampuan fungsional

Kemampuan dasar meliputi daya pikir, daya qalbu dan daya raga. Kemampuan yang

memerlukan daya pikir dalam belajar tata boga yaitu menyusun menu dari beberapa

hidangan yang telah diketahui(berpikir induktif),mengenal resep hidangan dari bahan

,bumbu dan langkah langkah pembuatan (berpikir deduktif);mengenal kegagalan

membuat hidangan makanan dari suatu resep (berpikir kritis dan ilmiah); mencipta

resep hidangan atau kue yang rasanya telah ditentukan (eksploratif), menciptakan

hidangan atau kue yang berbeda dengan yang sudah ada(discovery).Kemampuan yang

memerlukan daya qalbu dalam belajar Tata boga yaitu belajar etika makan sebagai

makhluk berbudaya dan beragama; menerapkan sanitasi dan hygiene dalam mengolah

makanan untuk menghasilkan produk makanan yang menyehatkan lahir dan batin.

Kemampuan yang memerlukan daya raga dalam belajar Tata boga yaitu dalam

mengolah dan menyajikan berbagai jenis makanan untuk pesta besar, upacara tradisi

atau keagamaan yang memerlukan stamina, ketahanan dan ketekunan di samping

keterampilan.Keterampilan merupakan pola kegiatan yang bertujuan dan kompleks

yang memerlukan manipulasi dan koordinasi informasi yang dipelajari.Keterampilan

memerlukan latihan dalam mengkoordinasikan gerakan motorik dan kegiatan mental

yang kompleks dan umpan balik untuk memperbaiki prestasi.

Page 4: WAWASAN GURU TENTANG BELAJAR PEMBELAJARAN TATA

Dengan perkembangan ilmu dan teknologi dalam belajar Tata boga selain

kemampuan dasar diperlukan pula Kemampuan fiungsional yaitu kemampuan

memanfaatkan teknologi dalam melakukan pengawetan makanan, kemampuan

mengelola bahan makanan yang melimpah , mendistribusikan bahan dan produk

makanan untuk orang banyak seperti makanan pasen rumah sakit, makan karyawan

buruh pabrik, kemampuan mengelola makanan agar tidak berlebih dan kekurangan

memerlukan perhitungan yang tepat . Hasil belajar dipengaruhi pula oleh motivasi

belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan, ketekunan, social ekonomi, fisik dan

psikis yang dimiliki peserta didik.Belajar Tata boga akan efisien dan efektif , bila

peserta didik dilibatkan , tidak hanya jadi penonton. Produk boga yang menarik dan

dapat diminati serta dinikmati peserta didik sebagai hasil belajarnya dapat

menstimulasi minat belajarlebih lanjut dan percepatan belajar. Materi tata boga dengan

menggunakan metode problem solving akan lebih kondusif untuk minat belajar.

Produk Tata boga yang teramati akan lebih lama untuk diingat. Belajar Tata boga

dengan praktek akan lebih mudah di samping terus diingat.Peserta yang memiliki

minat yangsama dalam Tata boga belajar kelompok akan leih cepat dibandingkan

dengan sendirian.Faktor lainnya yaitu kualitas pembelajaran Tata boga.

Pembelajaran Tata Boga

Pemenuhan kebutuhan makanan sebagai kebutuhan dasar diawali dari

keluarga.Pemenuhan kebutuhan makan dalam keluarga yang sejahtera tidak asal

kenyang, tetapi dapat membuat puas semua anggota keluarga.Guru Tata boga perlu

memiliki wawasan bagaimana pembelajaran makan dalam keluarga sebagai awal

pembelajaran dalam Pendidikan Tata boga. Pembelajaran makan diawali dari seorang

ibu memberikan Asi pada bayi.Seorang ibu telah membelajarkan makan pada bayi

dalam mengenalkan Asi sebagai makanan utama tidak sekedar memenuhi kebutuhan

laparnya. Pemberian Asi yang baik pada bayi, seorang ibu perlu memperhatikan

kebersihan,makanan yang dikonsumsinya serta cara memberikannya yang didasari

kasih sayang agar bayi dapat tumbuh kembang dengan baik.Pemberian Asi dilanjutkan

dengan pemberian makanan tambahan sesuai dengan usianya.Bimbingan makan

dilakukan pada anak , diawali dengan memperkenalkan berbagai jenis makanan dan

cara makan yang baik.Anak belajar makan dan mengenal makanan diperoleh pula dari

luar keluarga mulai dari tetangga sampai pada penjual makanan.di masyarakat .

Bimbingan makan diperoleh pula di sekolah mulai dari TK dalam bentuk makan

bersama di sekolah yang diasuh guru TK.Pemilihan makanan jajanan yang sehat bagi

anak SD perlu pula diajarkan oleh orang tua dan guru. Pemenuhan kebutuhan makan

untuk anak remaja dengan belajar mengolah bahan makanan sampai menghasilkan

berbagai macam hidangan Pembelajaran Tata Boga pada hakekatnya adalah kegiatan

yang dilakukan secara sadar oleh pendidik agar pada diri peserta didik yang terjadi

perubahan tingkah laku dalam bentuk pengetahuan boga seperti pengetahuan tentang

etika makan, pengetahuan menu,pengetahuan resep masakan ; maupun dalam bentuk

keterampilan boga seperti keterampilan menyusun menu keluarga sehari-hari,

keterampilan mengolah makanan, keterampilan menyajikan hidangan atau

keterampilan mengemas makanan.Perubahan perilaku dapat pula terlihat dalam bentuk

sikap, seperti sikap bersih dan sehat dalam mengkonsumsi , mengolah dan menyajikan

makanan; cermat dan teliti dalam persiapan pengolahan, termasuk menyiangi,

membersihkan, potong memotong dan iris mengiris.Pada kegiatan iris mengiris dan

Page 5: WAWASAN GURU TENTANG BELAJAR PEMBELAJARAN TATA

potong memotong bahan makanan terjadi keuletan , ketekunan kreasi dan seni

sehingga menghasilkan bentuk bentuk yang bervariasi untuk keindahan hidangan.

Proses pengolahan makanan dalam menggunakan berbagai jenis alat masak dan tehnik

masak yang digunakan dilakukan latihan keterampilan untuk menghasilkan hidangan

yang memadai ditinjau dari jenis,jumlah hidangan,waktu dan jumlah porsi . Belajar

Tata Boga dapat dilakukan peserta didik dengan baik , melalui pembelajaran Tata Boga

yang dilakukan dengan baik pula.

Pembelajaran Tata Boga merupakan suatu proses yang kompleks dan

melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan.Pembelajaran Tata boga diawali guru

dengan melakulan apersepsi pada peserta didik.Apersepsi adalah melakukan penafsiran

buah pikiran atau kesan baru dengan bantuan pengalaman yang lampau.Bahan

appersepsi diperluan untuk menafsirkan tanggapan-tanggapan baru. Seorang bayi yang

baru lahir belum dapat menafsirkan dunia sekitarnya karena belum ada pengalaman;

dengan kata lain belum ada bahan apersepsinya.Pembelajaran ditinjau dari teori belajar

koneksionisme yaitu pembentukan asosiasi antara kesan pancaindera dengan

kecenderungan bertindak, maka pembelajaran perlu memperhatikan kesiapan, latihan

dan efek. Pembelajaran akan efektif dan efisien apabila peserta didik telah memiliki

kesiapan.Pembelajan yang mengkondidikan latihan yang dilakukan berulang-ulang

akan memperkuat dan peningkatan penguasaan materi pembelajaran.Pembelajaran

yang memberikan efek yang menyenangkan akan terus diingat dan dikembangkan

peserta didik, karena apa yang dipelajari cenderung akan diulang dan

ditingkatkan.Pembelajaran ditinjau dari teori belajar conditioning yaitu perlunya

penguatan dalam belajar yang disesuaikan dengan kondisi , waktu dan kesempatan

yang diperlukan.Dalam proses conditioning terjadi proses asosiasi antara unit-unit

tingkah laku yang berurutan satu dengan yang lain.Pembelajaran ditinjau dari teori

gestalt yaitu perlunya keterpaduan dan relevansi yang dipelajari dengan kondisi dan

pengalaman individu . Pembelajaran ditinjau dari teori modeling atau identifikasi yaitu

guru perlu menjadi figure yang dihormati dan disegani yang potensial dalam proses

pembelajaran.

Pembelajaran ditinjau dari kegiatan guru yaitu : memberi penjelasan verbal,

demonstrasi, pemeliharaan tata tertib, pengadaan dan pemeliharaan catatan-catatan,

pemeliharaan kesehatan mental, perencanaan pengalaman belajar dan penilaian hasil

belajar. Selain dari itu yaitu penyajian konsep dan masalah secara bertahap dalam

bentuk yang mudah difahami, dengan menggunakan tehnik penyajian;

mengidentifikasi apa yang telah dan perlu diketahui lebih lanjut oleh siswa sehingga

apa yang dipelajari mudah difahami sebagai suatu kebulatan pengetahuan yang

utuh.Penataan situasi belajar dan proses mengatur, mengorganisasi lingkungan

sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong peserta didik melakukan proses belajar.

Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran merupakan cara guru dalam mengadakan hubungan

dengan peserta didik pada saat berlangsungnya pembelajaran. Metode pembelajaran

merupakan alat untuk menciptakan proses belajar dan pembelajaran. Metode

pembelajaran yang baik dapat menumbuhkan berbagai kegiatan belajar peserta didik

karena kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru. Penggunaan metode yang

bervariasi akan sangat membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran

Ketepatan penggunaan metode pembelajaran sangat tergantung pada tujuan, materi dan

Page 6: WAWASAN GURU TENTANG BELAJAR PEMBELAJARAN TATA

kegiatan belajar dan pembelajaran. Beberapa metode pembelajaran yang akan banyak

dipergunakan guru Tata boga , yaitu :

1.Metode Ceramah

Metode ceramah yaitu metode pembelajaran yang digunakan guru dengan

menyajikan bahan atau materi pembelajaran Tata boga melalui penuturan atau

penjelasan lisan secara langsung terhadap peserta didik. Langkah yang perlu

diperhatikan guru dalam melakukan metode ceramah,dalam pembelajaran Tata boga

yaitu :

a. Ceramah diawali dengan menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan garis besar

materi

b.Hubungkan materi yang disampaikan dengan pengetahuan dan pengalaman yang

diperoleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari

c.Penjelasan yang diberikan mulai dari yang umum ke yang khusus, dari yang

sederhana ke yang lebih kompleks

d.Selinglah penjelasan dengan contoh-contoh yang erat kaitannya dengan kehidupan

sehari-hari dan lakukan humor yang menunjang pembelajaran

e.Arahkan perhatian pada seluruh peserta didik , jangan melakukan gerakan yang meng

ganggu kelancaran pembelajaran

f.Gunakan alat peraga atau media yang sesuai dengan materi

g.Lakukan kontrol pembicaraan agar tidak monoton dan lakukan penekanan-penekanan

pada materi tertentu

2.Metode Tanya jawab

Pertanyaan yang diajukan digunakan untuk menstimuli aktivitas dan kreativitas

berpikir peserta didik sehingga terdorong untuk mencari dan menemukan jawaban

yang tepat dan memuaskan. Guru perlu menguasai bahan secara penuh dan tidak

sekali-kali mengajukan pertanyaan yang tidak difahami peserta didik, disamping yang

tidak diketahui jawabannnya. Pertanyaan yang disiapkan untuk diajukan, tidak

menyimpang dari tujuan dan sesuai dengan kemampuan berpikir peserta didik.

3.Metode Diskusi

Dskusi diartikan sebagai percakapan responsif yang dijalin oleh pertanyaan-

pertanyaan problematis yang diarahkan untuk memperoleh pemecahannya. Pada

diskusi selalu ada pokok permasalahan yang harus dipecahkan. Langkah yang perlu

diperhatikan guru dalam melaksanakan metode diskusi, ialah :

a.Rumuskan tujuan dan masalah yang akan dijadikan topik diskusi

b.Siapkan sarana dan prasarana untuk diskusi tersebut.

c.Susunlah peranan peserta didik, sesuai dengan jenis diskusi yang akan dilakukan

d.Berilah pengarahan pada peserta didik, agar melibatkan diri secara aktif

4.Metode Penugasan

Langkah yang perlu dilakukan guru dalam melaksanakan metode penugasan,

dalam pembelajaran Tata boga untuk keperluan latihan peserta didik ialah:

a.Tugas harus direncanakan secara jelas dan sistimatis dengan mengkomunikasikan

tujuan, agar peserta didik tahu arah dari tugas yang dikerjakannnya

b.Tugas yang diberikan harus dapat difahami peserta didik, meliput waktu, cara pe-

ngerjaan dan jenis tugas

Page 7: WAWASAN GURU TENTANG BELAJAR PEMBELAJARAN TATA

c.Pengerjaan tugas harus dikontrol dengan cara mengawasi pengerjaan , memonitor

atau meminta laporan kemajuan tugas yang dikerjakannnya

d.Penilaian diberikan setelah tugas selesai dikerjakan.

5,Metode Demonstrasi

Langkah yang perlu diperhatikan guru, dalam melaksanakan metode

demonstrasi, yang banyak diakukan dalam mengolah dan menghidangkan makanan

yaitu :

a.Perencanaan dilakukan dengan matang, terutama fasilitas yang akan digunakan

b.Rumuskan tujuan untuk pemilihan materi yang tepat

c.Langkah-langkah demonstrasi perlu dikuasai guru dan peserta didik

d.Awal demonstrasi dengan menarik perhatian seluruh peserta didik dan ciptakan

suasana yang tenang dan menyenangan

e.Selama demonstrasi , upayakan semua peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan

pembelajaran

f.Evaluasi pada efektivitas demonstrasi maupun hasil belajar peserta didik

Pendekatan Pembelajaran

Kadar kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh pendekan pembelajaran

yang digunakan guru.Ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan guru Tata boga,

dalam pembelajaran Tata boga yaitu :

1. Pendekatan Kompetensi

Pembelajaran dengan pendekatan kompetensi, perlu memperhatikan kompetensi

yang ingin dicapai , strategi dan evaluasi. Kompetensi yang ingin dicapai

merupakan pernyataan tujuan yang akan diperoleh peserta didik, serta

menggambarkan hasil belajar. Strategi pencapaian kompetensi dapat dibuat

sejumlah kegiatan.

2. Pendekatan Keterampilan proses

Pendekatan keterampilan proses merupakan pendekatan pembelajaran yang

menekankan pada proses belajar,aktivitas dan kreativitas peserta didik dalam

memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap serta dapat menerapkannya

dalam kehidupan sehari-hari.

3. Pendekatan Lingkungan

Pendekatan lingkungan merupakan pendekatan pembelajaran yang berusaha untuk

meningkatkan keterlibatan peserta didik melalui pendaya gunaan lingkungan

sebagai sumber belajar. Program pembelajaran memasukkan dasar-dasar

pendidikan lingkungan hidup secara terintegrasi agar peserta didik memiliki

pengertian , kesadaran , sikap dan perilaku rasional serta tanggung jawab social,

politik, ekonomi, kesejahteraan baik bagi keluarga, masyarakat, Negara dan umat

manusia.

4. Pendekatan Ekpositori

Pada pendekatan ekspositori ini peserta didik diharapkan dapat menangkap dan

mengingat informasi, serta dapat mengungkap kembali apa yang telah dimilikinya

melalui respon atas pertanyaan yang diperolehnya

5. Pendekatan Inkuiri

Pendekatan inkuiri ini menempatkan peserta didik lebih banyak belajar sendiri,

mengembangan kekreatifan dalam pemecahan masalah. Guru sebagai pembimbing

dan sebagai fasilitator perlu memilih masalah yang dapat dilontarkan pada peserta

didik, di samping menyediakan sumber belajar untuk pemecahan itu.

Page 8: WAWASAN GURU TENTANG BELAJAR PEMBELAJARAN TATA

6. Pendekatan Berbasis Produksi

Pendekatan Berbasis Produksi adalah proses pembelajaran keahlian atau

keterampilan yang dirancang berdasar prosedur dan standar kerja yang

sesungguhnya (real job) untuk menghasilkan barang atau jasa sesuai tuntutan pasar

atau konsumen.

7. Pendekatan Dunia Kerja

Pendekatan dunia kerja adalah suatu strategi dimana setiap peserta didik

mengalami proses belajar melalui belajar langsung (learning by doing) pada

pekerjaan yang sesungguhnya.Sekolah menyiapkan peserta didik dalam

kompetensi, kesiapan fisik, mental, wawasan dan orientasi kerja sesuai dengan

karakteristik atau tuntutan dunia kerja tempat berlatih.

Model Pembelajaran Tata Boga

Pembelajaran Tata boga yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dapat

dilakukan dengan berbagai model, antara lain model Pembelajaran Kontekstual, Pem-

belajaran Bermain Peran, Pembelajaran Modul.

Model pembelajaran merupakan suatu rencana atau pola yang digunakan dalam

menyusun program pembelajaran. Setiap model pembelajaran menurut Joyce dan

Weil(1980) memiliki unsur-unsur sebagai berikut :

a. Sintaks : tahap-tahap kegiatan dari model

b. Sistem sosial : menggambarkan peranan dan hubungan guru dengan peserta

didik dan norma apa yang mengikat di kelas

c. Prinsip reaksi : pola kegiatan yang menggambarkan bagaimana seharusnya

guru melihat dan memperlakukan peserta didik, termasuk memberikan respon

terhadap mereka

d. Sistem pendukung : segala sarana, bahan dan alat yang diperlukan untuk

melaksanakan model

e. Dampak instruksional dan pengiring : hasil belajar yang dicapai dan langsung

dengan cara mengarahkan peserta didik mencapai tujuan dan hasil belajar

lainnya sebagai akibat terciptanya suasana belajar yang dialami langsung

peserta didik tanpa pengarahan langsung dari guru

1.Pembelajaran kontekstual

Pembelajaran Kontekstual merupakan pembelajaran yang menekankan pada

keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan peserta didik secara

nyata, sehingga peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan hasil belajar

dalam kehidupan sehari-hari. Proses belajar dilakukan secara alamiah, mempraktekan

langsung apa yang telah dipelajarinya sehingga peserta didik memahami hakekat,

makna dan manfaat belajar. Tugas guru adalah memberikan kemudahan belajar,

dengan menyediakan sarana dan sumber belajar yang memadai.

2.Pembelajaran Bermain Peran

Pembelajaran Bermain Peran dalam materi pemberian pelayanan makanan dan

minuman dalam Tata hidang yang menyangkut hubungan antar manusia, terutama

yang menyangkut kehidupan social peserta didik. Peserta didik dengan bermain peran

ini mencoba mengeksplorasi hubungan antar manusia, dengan cara meragakan dan

mendiskusikannya sehingga secara bersama-sama dapat megeksplorasi perasaan, sikap

, nilai dan berbagai strategi pemecahan masalah.

Page 9: WAWASAN GURU TENTANG BELAJAR PEMBELAJARAN TATA

3.Pembelajaran dengan modul

Pembelajaran Tata boga di SMK banyak menggunakan modul yang memiliki

karakteristik sebagai berikut :

a. Modul bagi peserta didik berisi petunjuk apa yang harus dilakukan, bagaimana

melakukan dan sumber belajar apa yang dapat dipergunakan

b. Pembelajaran dapat dilakukan secara individual

c. Pengalaman belajar dapat diperoleh dengan mengikuti petunjuk dari modul

d. Materi pembelajaran yang disajikan dalam modul, logis dan sistimatis

e. Setiap modul memiliki mekanisme untuk mengukur pencapaian tujuan belajar

peserta didik dan memberikan umpan balik bagi ketuntasan belajar peserta

didik.

Daftar Pustaka

Atienza,M.Fe.G. (1972). Effective Teaching of Home Economics. Quezon : R.P.Garcia

Publishing Company

Joice,B. dan Marsha Weil. (1980) Models of Teaching. New Jersey : Prentice/Hall

International, Inc.

Mulyasa, E. (2006). Kurikulum yang Disempurnakan. Bandung : Remaja Rosdakarya

Mulyasa, E. (2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya

Raka Joni,T. (1977).“Teori Mengajar dan Psikologi Belajar” dalam Majalah Departe –

men Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta : Biro Humas dan Hukum Dep.P &K

Sudjana,N. (1998). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Alge–

sindo

Page 10: WAWASAN GURU TENTANG BELAJAR PEMBELAJARAN TATA

KATA PENGANTAR

Hand out ini disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan mahasiswa Prodi

Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI dalam mata kuliah Belajar dan

Pembelajaran Tata Boga . Semoga Hand out ini dapat dijadikan motivasi belajar dan

dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Segala masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan hand out ini akan

dapat meningkatkan kualitas perkuliahan ini. Terima kasih.

Bandung, Maret 2008

Penyusun

Page 11: WAWASAN GURU TENTANG BELAJAR PEMBELAJARAN TATA

DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………… i

Daftar Isi…………………………………………………………………………. ii

Belajar dan Pembelajaran Tata Boga……………………………………………. 1

Belajar Tata Boga…………………………………………………… 1

Pembelajaran Tata Boga…………………………………………….. 3

Guru Tata Boga……………………………………………………… 5

Metode Pembelajaran Tata Boga…………………………………… 5

Pendekatan Pembelajaran Tata Boga……………………………….. 7

Keterampilan Dasar Pembelajaran……………………………………………… 8

Model Pembelajaran Tata Boga ……………………………………………….. 19

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran……………………………………………. 20

Daftar Pustaka………………………………………………………………….. 22

Page 12: WAWASAN GURU TENTANG BELAJAR PEMBELAJARAN TATA

8 i ii 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

19 20 22

Page 13: WAWASAN GURU TENTANG BELAJAR PEMBELAJARAN TATA

PROGRAM PERKULIAHAN JURUSAN PKK FPTK UPI

Program Studi : Pendidikan Tata Boga

Nama Mata Kuliah : Penelitian Pendidikan Tata Boga / BG.504

Semester /Tahun : Genap /2007-2008

Dosen / asisten : Dra.Hj.Sunarsih, M.Pd.

Dra.Elly Lasmanawati ,M.Si

Deskrpsi:

Mata kuliah ini merupakan mata kuliah lanjutan pada mata kuliah MKKP

Program studi Pendidikan Tata Boga.Mahasiswa setelah mengikuti perkuliahan

diharapkan mahasiswa dapat menyusun out line proposal penelitian dalam pengajuan

judul skripsi.Pada mata kuliah ini dibahas Pengertian penelitian Pendidikan

TataBoga,Dasar-dasar metodologi penelitian, Komponen dan langkah-langkah

penelitian, Masalah penelitian, Variabel dan Paradigma Penelitian, Penyusunan kajian

teori dan kerangka pikir,Hipotesis dan atau pertanyaan penelitian, Populasi dan tehnik

sampling,Menyusun instrument penelitian, Aplikasi statistik dalam penelitian,

penelitian kuantitatif, penelitian tindakan kelas dan penelitian kuantitatif.

Pert Hari dan tgl Topik bahasan Ket

1. Senin,4-2- Pembahasan Rencana Perkuliahan

Page 14: WAWASAN GURU TENTANG BELAJAR PEMBELAJARAN TATA

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

08

11-2-08

18-2-08

25-2-08

3-3-08

10-3-08

17-3-08

Pengertian Penelitian Pendidikan Tata Boga

Dasar-dasar Metodologi Penelitian

a Pendekatan memperoleh kebenaran ilmiah

b Makna dan kegunaan penelitian

c Ruang lingkup penelitiaan

d Pendekatan dalam penelitian

e Jenis-jenis penelitian

Komponen Penelitian Pendidikan

a Latar belakang masalah

b Identifikasi masalah termasuk pertanyaan penelitian

c Variabel penelitian

d Tujuan penelitian

e Kegunaan penelitian

f Definisi operasional

g Asumsi dan hipotesis (bila ada hipotesis)

h Ringkasan tinjauan teoritis (dari buku, jurnal,internet,

dan laporan penelitian yang relevan)

i Metodologi menckup metode, sampel,instrumen dan

tehnik analisis

j Sistimatika penulisan

k. Agenda kegiatan

Masalah Penelitian

a.Permasalahan penelitian

b.Kriteria masalah penelitian

c.Ciri-ciri masalah penelitian

d.Sumber masalah penelitian

e.Mengidentifikasi dan merumuskan masalah penelitian

Variabel dan Paradigma Penelitian

a. Pengertian dan jenis variabel

b. Bentuk hubungan variabel

c. Paradigma penelitian

d. Pemilihan variabel dan penyusunan dalam model

hubungan linier

Penyusunan kajian teori dan kerangka pikir

a. Pengertian dan fungsi teori

b. Cara mengkaji teori

c. Pemilihan sumber pustaka

d. Penyusunan kerangka teori

e. Pengertian dan kegunaan kerangka pikir

f. Prinsip-prinsip dalam menyusun kerangka pikir

g. Penyusunan kerangka pikir

UTS

Page 15: WAWASAN GURU TENTANG BELAJAR PEMBELAJARAN TATA

9.

10.

11..

12.

.

13.

14.

24-3-08

31-3-08

7-4-08

14-4-08

21-4-08

28-4-08

5-5-08

Hipotesis dan Pertanyaan Penelitian

a. Pengertian , fungsi dan jenis hipotesis

b. Syarat merumuskan hipotesis

c. Merumuskan hipotesis

d. Rumusan pertanyaan penelitian

e. Langkah pengujian hipotesis

f. Pengujian hipotesis korelasional

g. Pengujian hipotesis komparatif

Populasi, Sampel dan Tehnik sampling

a. Pengertian populasi dan sampel

b. Dasar dan cara menentukan ukuran sampel

c. Cara memilih sampel

d. Tenik non random sampling

e. Prosedur sampling dan sampling bias

Menyusun instrumen penelitian : observasi, wawancara,

Kuestioner atau angket, sekala likert dan sekala nilai :

a. Pengertian , jenis dan langkah

b. Cara pencatatan dan penyusunan data penelitian

c. Prinsip dalam menyusun item pertanyaan

d. Bentuk konstruksi item pertanyaan

e. Triangulasi data

Aplikasi statistik dalam penelitian

a. Pengertian sekala pengukuran

b. Dimensi sekala

c. Jenis sekala pengukuran

d. Penyusunan sekala pengukuran

Aplikasi statistik tentang validasi dan reliabilitas

a. Pengertian dan jenis

b. Langkah validasi

c. Tehnik perhitungan reliabilitas

d. Langkah perhitungan reliabilitas

e. Penetapan instrumen sebagai alat ukur yang reliable

Penelitian kuantitatif

a. Pengertian, tujuan dan fungsi analisis

b. Langkah analisis

c. Tehnik analisis

d. Pengujian hipotesis

e. Pengkajian dan Penafsiran data

f. Pembuatan kesimpulan

Penelitian Tindakan Kelas

a. Konsep dasar dan ciri PTK

b. Beberapa prinsip dan prosedur dalam PTK

Page 16: WAWASAN GURU TENTANG BELAJAR PEMBELAJARAN TATA

15

16..

12-5-08

19-5-08

c. Tujuan PTK

d. Langkah-langkah merencanakan PTK

e. Unsur dan peran siklus dalam PTK

f. Tatap-tahap pelaksanaan PTK

g. Pengumpulan data PTK

h. Pengolahan data PTK

i. Kriteria keberhasilan PTK

Praktek Penyusunan Out line Proposal Penelitian

a. Format

b. Isi

c. Langkah penyusunan

UAS

Bandung, 25 Januari 2008

Ketua Prodi Pend.Tata Boga Dosen Penanggung jawab

Dra.Hj.Sri Subekti,M.Pd Dra.Hj.Sunarsih,M.Pd

NIP.131 475 575 NIP.130 605 183

PENELITIAN PENDIDIKAN TATA BOGA

Penelitian Pendidikan Tata boga terkait dengan pengembangan Tata boga

sebagai ilmu,penemuan teori atau aplikasi teori dalam praktek/pengalaman empirik

bidang boga.Penelitian adalah metode kerja atau metode pemecahan masalah yang

dilakukan secara tertencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan

kesimpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan dan mengendalikan

keadaan.Kegiatan penelitian dilakukan untuk menemukan kebenaran empiris, logis,

etis dan metafisis.

Penelitian memiliki karakteristik sebagai berikut :

1.Objektivitas : tidak bias, terbuka,tidak subjektif, merujuk pada prosedur

pengumpulan ,analisis dan interpretasi data yang dapat mengontrol bias sehingga

bersifat objektif.

2.Ketetapan : dengan menggunakan bahasa teknis untuk meberikan arti yang tepat.

3.Verifikasi : dikonfirmasi atau direvisi dengan penelitian lain

4.Penjelasan yang hemat/singkat: mereduksi penjelasan dengan menjadi pernyataan

Sederhana.

5.Empirisme : dipedomani oleh pengalaman praktikal

6.Penalaran logis : Proses berpikir melalui siologisme deduktif dan atau induktif

7.Kesimpulan kondisional : melalui probabilitas tertentu

Page 17: WAWASAN GURU TENTANG BELAJAR PEMBELAJARAN TATA

Jenis Penelitian ditinjau dari fungsinya terdiri atas penelitian dasar

(murni),penelitian terapan, penelitian evaluasi,Penelitian untuk pengembangan dan

Penelitian tindakan.

Penelitian murni bertujuan untuk mengetes teori, hukum-hukum ilmiah,

prinsip-prinsip dasar. Tingkat generalisasinya adalah abstrak dan umum.Kegunaannya

adalah menambah pengetahuan ilmiah, hukum-hukum dan prinsip-prinsip dasar.

Penelitian terapan, bertujuan menguji kegunaan teori ilmiah dalam lapangan

yang sudah ditentukan; menentukan hubungan-hubungan empirik dan generalisasi

analitik di dalam lapangan tertentu. Tingkat generalisasinya umum, tetapi berkaitan

dengan lapangan tertentu. Kegunaannya menambah pengetahuan berbasis penelitian

dalam lapangan tertentu; memajukan penelitian dan metodologi dalam lapangan

tertentu.

Penelitian evaluasi , bertujuan untuk mengakses kegunaan dari praktek spesifik,

keuntungan dari praktek tertentu.Tingkat generalisasinya adalah konkrit,tertuju pada

praktek tertentu. Kegunaannya adalah menambah pengetahuan berbasis penelitian

mengenai praktek spesifik tertentu, memajukan penelitian dan metodologi mengenai

praktek spesifik tertentu dan membantu mengambil keputusan dalam menentukan

kebijakan lebih lanjut tentang praktek spesifik tertentu itu..

Penelitian untuk pengembangan , bertujuan untuk mengembangkan dan

menghasilkan model-model inovatif, dalam bentuk perangkat lunak atau perangkat

keras.

Penelitian tindakan ditujukan untuk melakukan tindakan dan mendapatkan hasil

yang positif dari perubahan yang dilakukan dalam lingkungan kerja.

Prodi Jasa Boga

1. Mengadakan bahan baku makanan dan minuman serta peralatan

2. Menyusun menu, mengolah dan mencipta dan mengembangkan resep

makanan oriental dan kontinental

3. Mengolah , menghias dan mencipta serta mengembangkan atau meramu

resep kue, roti dan minuman oriental dan continental

4. Menyusun dan mengolah menu diet untuk berbagai golongan , umur,

jenis kelamin dan aktivitas

5. Menata meja dan melakukan pelayanan makanan dan minuman

6. Mengelola usaha di bidang boga

Prodi Patiseri

1. Mengolah kue dan roti oriental dan continental

2. Mengolah coklat dan sugar confectionery

3. Menghias kue

4. Membuat show pieces dan menyelenggarakan display

5. Mengelola usaha di bidang patiseri

Prodi Akomodasi Perhotelan

1. Melaksanakan tugas-tugas di Kantor Depan hotel : Penerima tamu, Petugas

informasi,Pengantar tamu,Operator Telephone,Telex, Faxcimile;Petugas kasir

Page 18: WAWASAN GURU TENTANG BELAJAR PEMBELAJARAN TATA

kantor depan hotel, Penyambut tamu datang dan pergi, Petugas pemsanan

kamar dan fasilitas hotel, Operator lift atau elevator

2. Melaksanakan tugas-tugas di Tata graha : Pemelihara kamar tamu, Pemelihara

ruang umum hotel, Pemelihara linen, Pengelola Pakaian tamu, Penata

bnga,Petugas pembersih toilet, Pengelola Pakaian seragam karyawan hotel,

Pemelihara lantai hotel, Pengelola taman

3. Melaksanakan tugas-tugas di Bagian Tata Hidangan : Petugas tata

hidangan,Room service, Bar, Banquet, Pool, Catering, Order taker.

Prodi Gizi :

1.Memahami dasar-dasar Ilmu Gizi dan menerapkannya dalam penanganan masalah

gizi masyarakat

2 Melaksanakan pengelolaan usaha makanan dalam jumlah banyak

3.Memahami pengetahuan berbagai penyakit sebagai bahan dalam merencanakan

penyusunan diet untuk penyembuhan

4.Menyusun dan mengolah menu pencegahan dan peningkatan kesehatan serta

penyembuhan dan pemulihan penyakit

5.Melaksanakan penyuluhan gizi dalam peningkatan gizi masyarakat

PROGRAM PERKULIAHAN JURUSAN PKK FPTK UPI

Program Studi : Pendidikan Tata Boga

Nama Mata Kuliah : Pengantar Bimbingan Perawatan Anak / BG.124

Semester /Tahun : Genap /2007-2008

Dosen / asisten : 1. Dra.Hj.Sunarsih,M,Pd.

2. Dra.Neni Rohaeni,M,Pd.

Deskripsi:

Page 19: WAWASAN GURU TENTANG BELAJAR PEMBELAJARAN TATA

Mata kuliah ini merupakan mata kuliah pengantar pada MKBS Prodi

Pendidikan Tata Boga.Mahasiswa yang telah selesai mengikuti perkuliahan ini

diharapkan mampu memahami prinsip-prinsip Bimbingan Perawatan Anak dan dapat

menerapkannya pada kehidupan keluarga,sekolah dan masyarakat.Pada perkuliahan ini

dibahas pengertian,tujuan,ruang lingkup,teori perkembangan, hukum

perkembangan,Tugas-tugas perkembangan dan penerapannya pada Bimbingan

Perawatan Anak pada kehidupan keluarga,sekolah dan masyarakat.

Pert Hari dan

Tgl.

Topik Bahasan Ket

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8

9.

10.

11.

Selasa,5-2-

08

12-2-08

19-2-08

26-2-08

4-3-08

11-3-08

18-3-08

25-3-08

1-4-08

8-4-08

15-4-08

Rencana Perkuliahan

BPA Dalam Kehidupan Kelurga,Sekolah Dan Masyarakat

a. Pengertian BPA

b. Tujuan BPA

c. Bimbingan, Perawatan dan Pengasuhan anak

BPA Dalam Prodi Pendidikan Tata Boga

a. Bimbingan makan pada bayi

b. Bimbingan makan pada anak prasekolah

c. Bimbingan makan pada remaja

d. Bimbingan makan pada lansia

Perkembangan Kognitif Dalam BPA

a. Teori perkembangan kognitif

b. Penerapan perkembangan kognitif dalam BPA

Perkembangan afektif dalam BPA

a. Teori perkembangan afektif

b. Penerapan perkembangan afektif dalam BPA

Perkembangan social dalam BPA

a. Teori perkembangan social

b. Penerapannya dalam BPA

Perkembangan moral dalam BPA

a. Teori perkembangan moral

b. Penerapannya dala BPA

UTS

Hukum perkembangan dan Penerapannya dalam BPA

Tugas perkembangan bayi dan penerapannya dalam BPA

a. Perawatan sebelum bayi lahir

b. Tugas perkembangan bayi

c. Perawatan bayi

Tugas perkembangan anak prasekolah dan penerapannya

dalam BPA

Page 20: WAWASAN GURU TENTANG BELAJAR PEMBELAJARAN TATA

12.

13.

14.

15.

16.

22-4-08

29-4-08

6-5-08

13-5-08

20-5-08

a.Tugas perkembangan anak prasekolah

b.Pengertian dan fungsi Bermain bagi anak prasekolah

c.Bimbingan dan perawatan anak prasekolah

Alat Permainan Edukatif

a. Pengertian

b. Jenis jenis dan fungsi alat permainan edukatif

Tugas perkembangan anak masa sekolah dan penerapannya

dalam BPA

a. Tugas perkembangan anak masa sekolah

b. Bimbingan perawatan anak masa sekolah

Tugas perkembangan remaja dan penerapannya dalam BPA

a. Tugas perkembangan remaja

b. Bimbingan perawatan pada remaja

Lembaga social dan lembaga pendidikan yang menangani

pengasuhan anak

UAS

Bandung, 25 Januari 2008

Ketua Prodi Pend.Tata Boga Dosen Penanggung jawab

Dra.Hj.Sri Subekti, M.Pd. Dra.Hj.Sunarsih, M.Pd

NIP. 131 475 575 NIP.130 605 183

PROGRAM PERKULIAHAN JURUSAN PKK FPTK UPI

Program Studi : Pendidikan Tata Boga

Nama Mata Kuliah : Penyuluhan Gizi /BG.444

Semester /Tahun : Genap /2007-2008

Dosen / asisten : 1. Dra.Hj.Sunarsih,M,Pd.

2. Hj.Rita Patriasih,S.Pd, M.Pd.

Deskripsi:

Page 21: WAWASAN GURU TENTANG BELAJAR PEMBELAJARAN TATA

Mata kuliah ini merupakan mata kuliah lanjutan Dietetika pada Paket Dietetika

Prodi Pend.Tata Boga. Mahasiswa yang telah selesai mengkuti perkuliahan ini

diharapkan mampu memahami prinsip-prinsip penyuluhan gizi dan dapat

menerapkannya dalam kehidupan keluarga, sekolah dan masyarakat.Mata kuliah ini

membahas pengertian, tujuan, ruang lingkup, pendekatan dan tehnik penyuluhan gizi

serta penerapannya dalamkehidupan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Per Hari dan tgl. Topik bahasa Ket

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16

Jumat,8-2-08

15-2-08

22-2-08

29-2-08

7-3-08

14-3-08

21-3-08

28-3-08

4-4-08

11-4-08

18-4-08

25-4-08

2-5-08

9-5-08

16-5-08

23-5-08

Rencana perkuliahan

Pengertian, tujuan dan ruang lingkup penyuluhan gizi

Masalah Penyuluhan Gizi

Pendekatan dan tehnik Penyuluhan gizi

Proses Penyuluhan gizi

Tehnik Penyusunan Laporan Penyuluhan gizi

Peran dan tugas penyuluh gizi

UTS

Penyuluhan gizi dalam keluarga

Penyuluhan gizi di sekolah

Penyuluhan gizi di masyarakat

Presentasi Laporan praktek penyuluhan gizi di dalam

Keluarga

Presentasi Laporan praktek penyuluhan gizi di sekolah

Presentasi Laporan praktek penyuluhan gizi di masyarakat

Responsi

UAS

Libur

Libur

Page 22: WAWASAN GURU TENTANG BELAJAR PEMBELAJARAN TATA

PROGRAM PERKULIAHAN JURUSAN PKK FPTK UPI

Program Studi :

Nama Mata Kuliah :

Semester /Tahun :

Dosen / asisten :

Deskrpsi: