wawancara penulis dengan arief hamdani (president haqqani ... filelampiran 1 wawancara penulis...

15
Lampiran 1 Wawancara Penulis dengan Arief Hamdani (President Haqqani Institute of Indonesia) The Haqqani Whirling Dervishes of Indonesia Hari : Kamis, 20 Februari 2009 Pukul : 14:00 sampai dengan pukul 17.30 Tempat : di Rumi Cafe, Jl. Iskandarsyah Raya kav. 12-14 No. 3B (Rumah Asih), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Keterangan singkatan : C : Choiriyah A : Arief Hamdani (President Haqqani Sufi Institute of Indonesia) C : Bagaimana latar belakang terciptanya tari Sema (Whirling Darwis)? A : Suatu saat Maulana Jalaluddin Rumi beliau adalah orang sangat dekat dengan raja dan bapak-bapaknya juga sangat dekat dengan raja sehingga beliau memimpin sebuah pesantren yang cukup besar dengan jumlah murid yang banyak sekali. Kemudian saat itu Rumi juga mempertanyakan terhadap ilmu yang ia sudah dapatkan. Ini persis sama dengan Imam al-Ghazali ketika beliau adalah rektor di University of Nizamuddin. Kemudian beliau mengalami kegundahan terhadap bahwa ini ilmu-ilmu ini masih ilmu-ilmu eksternal, ilmu syariah, Fikih. Bagaimana kita menunggu lebih dalam dari muslim, Islam menjadi iman, mukmin menjadi ikhsan. Bagaimana mengalami perjalanan-perjalanan singkat tersebut. Jadi Allah mengatakan ketika ikhsan itu ketika engkau shalat seperti engkau melihat-Ku, kata Allah. Kalau tidak, Aku yang melihatmu. adalah masih ilmu Pada saat itu Jalaluddin Rumi bertemu dengan Syamsi Tabriz. Di situlah Syamsi Tabriz memberikan sebuah pertanyaan pada beliau, yakni: “Lebih hebat mana, Rasulullah Saw. atau Abu Yazid al-Bistami?”. Sebenarnya para wali mengetahuinya. Rumi pada waktu itu belum menjadi seorang Refelksi Jalaluddin..., Chiriyah, FIB UI, 2009

Upload: phamtuyen

Post on 13-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Wawancara Penulis dengan Arief Hamdani (President Haqqani ... fileLampiran 1 Wawancara Penulis dengan Arief Hamdani (President Haqqani Institute of Indonesia) The Haqqani Whirling

Lampiran 1

Wawancara Penulis dengan Arief Hamdani

(President Haqqani Institute of Indonesia)

The Haqqani Whirling Dervishes of Indonesia

Hari : Kamis, 20 Februari 2009

Pukul : 14:00 sampai dengan pukul 17.30

Tempat : di Rumi Cafe, Jl. Iskandarsyah Raya kav. 12-14 No. 3B

(Rumah Asih), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Keterangan singkatan :

C : Choiriyah

A : Arief Hamdani (President Haqqani Sufi Institute of Indonesia)

C : Bagaimana latar belakang terciptanya tari Sema (Whirling Darwis)?

A : Suatu saat Maulana Jalaluddin Rumi beliau adalah orang sangat dekat

dengan raja dan bapak-bapaknya juga sangat dekat dengan raja sehingga beliau

memimpin sebuah pesantren yang cukup besar dengan jumlah murid yang banyak

sekali. Kemudian saat itu Rumi juga mempertanyakan terhadap ilmu yang ia sudah

dapatkan. Ini persis sama dengan Imam al-Ghazali ketika beliau adalah rektor di

University of Nizamuddin. Kemudian beliau mengalami kegundahan terhadap bahwa

ini ilmu-ilmu ini masih ilmu-ilmu eksternal, ilmu syariah, Fikih. Bagaimana kita

menunggu lebih dalam dari muslim, Islam menjadi iman, mukmin menjadi ikhsan.

Bagaimana mengalami perjalanan-perjalanan singkat tersebut. Jadi Allah mengatakan

ketika ikhsan itu ketika engkau shalat seperti engkau melihat-Ku, kata Allah. Kalau

tidak, Aku yang melihatmu. adalah masih ilmu Pada saat itu Jalaluddin Rumi bertemu

dengan Syamsi Tabriz. Di situlah Syamsi Tabriz memberikan sebuah pertanyaan pada

beliau, yakni: “Lebih hebat mana, Rasulullah Saw. atau Abu Yazid al-Bistami?”.

Sebenarnya para wali mengetahuinya. Rumi pada waktu itu belum menjadi seorang

Refelksi Jalaluddin..., Chiriyah, FIB UI, 2009

Page 2: Wawancara Penulis dengan Arief Hamdani (President Haqqani ... fileLampiran 1 Wawancara Penulis dengan Arief Hamdani (President Haqqani Institute of Indonesia) The Haqqani Whirling

93

wali Allah. Tapi dia sekarang adalah Sulthan of Love. Ketika diberi pertanyaan

seperti itu, Rumi langsung jatuh pingsan. Karena pertanyaan ini di luar yang biasa dia

dia tanya tentang syariat. Kemudian mabuk cinta. Akhirnya ia bersama Syamsi Tabriz

sampai-sampai murid-murid dan anaknya cemburu, sampai akhirnya mereka

memutuskan harus memisahkan Maulana Rumi dari Syamsi Tabriz. Kalau tidak

Maulana Rumi hanya mau dengan Syamsi Tabriz saja, tidak ada keinginan untuk

mengajar, dan sebagainya. Ketika ditanya, tiba-tiba dia pingsan. Kemudian ada

perasaan yang luar biasa jatuh cinta. Itu saya alami juga ketika saya bertemu dengan

Syekh Hisham. Saya jatuh cinta yang luar biasa di mana di situlah saya memahami

bahwa beginilah yang dialami Rumi ketika jatuh cinta dengan Syamsi Tabriz, sampai

saya balik arah jalan saya. Saya ingin mengembangkan tasawuf ini supaya orang

lebih kenal cinta. Katanya, Maulana Rumi ada orang menjejalkan diri kita dengan

dunia. Maka dia bisa menipu kita. Ada orang yang menjejalkan kita dengan syariat

terus, melelahkan kita juga. Tetapi ketika orang mengenalkan akan cinta Allah, maka

ikutilah dia. Karena ibadah tanpa cinta akan dikembalikan bagaikan pakaian yang

busuk yang dilemparkan ke wajah kita. Kita shalat, itu sangat sakit tanpa cinta. Maka

babak belur mengerjakannya, susah shalatnya. Apalagi ditambah dengan shalat

sunnah. Maka kemudian Rumi jatuh cinta dengan begitu dia disebut sebagai Sulthan

of Love. Bahkan kemarin kita memperingati 800 tahun wafatnya Rumi pada tahun

2007, ribuan orang ke Konya dalam berbagai agama kemudian mereka jatuh cinta.

Tapi ada juga aliran yang bilang saya mengikuti Rumi, kata Rumi tidak perlu shalat.

Karena Rumi pernah mengatakan satu putaran Whirling ini sebesar 90 derajat

bagaikan satu rakaat shalat bagiku, bagi Rumi. Tetapi jangan bilang saya seperti yang

lain, saya adalah anaknya al-Quran. Kalau ada orang yang bilang selain itu saya tidak

menerima, di situ ada dikuncinya. Kemudian Rumi mengatakan, “saya adalah debu di

bawah telapak kaki Rasulullah Saw.”. Artinya, apa yang Rumi katakan sesuai dengan

yang ada di al-Quran. Tetapi, cintamya sedemikian dahsyat. Maka, seseorang

dikatakan sebagai seorang yang hebat ketika dia meninggal tetapi namanya masih

terdengar terus ratusan tahun setelah beliau meninggal dan masih membuat setiap

orang menjadi mengenal Islam dengan keindahan-keindahannya. Sekarang di

Refelksi Jalaluddin..., Chiriyah, FIB UI, 2009

Page 3: Wawancara Penulis dengan Arief Hamdani (President Haqqani ... fileLampiran 1 Wawancara Penulis dengan Arief Hamdani (President Haqqani Institute of Indonesia) The Haqqani Whirling

94

Indonesia lebih banyak Islam garis keras. Mana cintanya seperti yang dimiliki

Rasulullah Saw. Rasulullah dilempar batu, beliau tidak membalas. Padahal seluruh

gunung dan seluruh malaikat meminta, “Tolong kau memerintahkan wahai

Rasulullah untuk menibani mereka dengan gunung ini, saya akan kerjakan”.

Sekarang kita malah yang melempari batu, kita yang membawa-bawa pedang. Dulu

Rasulullah Saw. yang dilempar. Maka cinta yang perlu dipikir. Jadi, akhirnya

kemudian semua murid-muridnya Rumi merasa cemburu dengan Syamsi Tabriz,

karena ke mana-mana Rumi pergi selalu bersama-sama Syamsi Tabriz. Akhirnya

mereka membuat konspirasi, bahkan anaknya sendiri yang dikatakan membunuh

Syamsi Tabriz dan menceburkan ke dalam sebuah sumur. Jadi kalau kita pergi ke

Konya ada sebuah sumur, di situlah tempat makamnya Syamsi Tabriz. Jadi, ada satu

raja tentang Syamsi Tabriz yang luar biasa. Beliau seperti orang biasa seperti orang

yang santai sekali. Suatu saat penduduk Konya itu kekeringan dan butuh air. Mereka

membawa air dan airnya tinggal satu baskom. Kemudian ketika itu Rumi bersama-

sama Syamsi Tabriz, Rumi berkata, “Wahai Syamsi Tabriz tolong doakan supaya kita

bisa diturunkan hujan.” Kemudian Syams menjawab, “saya tidak bisa berbuat apa-

apa; Allah sedang tidak senang dengan saya”. Kemudian orang itu balik lagi. Maka,

jadi tambah sedikit lagi karena hujan tidak turun-turun minta didoakan lagi.

Kemudian Syamsi Tabriz membuka pakaiannya yang dekil dan jubahnya ditaruh ke

dalam air yang tinggal sedikit milik penduduk tadi dia peras, dia gunakan untuk

mencuci baju. Orang-orang pada “BT” karena mereka juga sangat membutuhkan air.

Kata Syamsi Tabriz: “kan saya sudah bilang tadi Tuhan lagi tidak senang sama saya.

Kalian tetap minta air, saya pakai untuk mencuci saja pada “BT” semua. Akhirnya

Syamsi Tabriz menjemur pakaiannya di jemuran. Tidak lama kemudian, hujan turun

deras sekali, “Tuhan lagi tidak senang dengan saya, saya ingin mengeringkan baju

saya saja air turun sedemikian deras tidak bisa kering baju saya”, kata Syamsi Tabriz.

Apa makna dari cerita itu? Dia (Syams) ingin tetap tersembunyi dan berdoa, “Ya

Allah, turunkan hujan bagi orang-orang ini”. Suatu saat ada seorang ulama besar

datang ketika Syamsi Tabriz dan Rumi sedang berdua. Kemudian saya ingin seorang

pengajar yang hebat untuk mengajar tasawuf. Kemudian Syamsi Tabriz menyeru

Refelksi Jalaluddin..., Chiriyah, FIB UI, 2009

Page 4: Wawancara Penulis dengan Arief Hamdani (President Haqqani ... fileLampiran 1 Wawancara Penulis dengan Arief Hamdani (President Haqqani Institute of Indonesia) The Haqqani Whirling

95

Rumi menuju muridnya itu saja yang pergi, biarlah dia pergi. Syamsi Tabriz tertawa-

tawa dan berkata, “Untung mereka tidak meminta penari, kalau mereka meminta

penari antara kau dan aku yang pergi.” Hal ini dikarenakan mereka ingin berdua dan

selalu dekat. Inilah para awliya-awliya mencari soulmate-nya. Kemudian ada cerita

lagi, seseorang mengetuk pintunya Syamsi Tabriz. Kemudian ditanya, “siapa?”.

Kemudian dijawab, “aku”. Syamsi Tabriz tidak membukakan pintu, karena tidak

mungkin ada dua “aku”. Itulah yang al-Hallaj mengatakan, “Ana al-Haq”. Maka,

bukti kerendahan hatinya bahwa dia tidak exist, yang ada hanya Engkau ya Allah.

Aku tidak ada yang ada hanyalah sebuah Hologram. Kalau kita merasa diri kita tidak

ada, maka sebenarnya kita sudah fanā’. Maka dalam Tarikat itu dikatakan, “carilah

guru tanpa guru kata Rumi kalian menghambat seribu tahun perjalanan.” Imam

Ghazali mengatakan di Ihya’ Ulumuddin, “Inilah guru tanpa guru diri kalian adalah

syaithan ” Abu Yazid al-Bistami mengatakan juga seperti itu. Guru kalian adalah ego.

Bagaimana kita dapat menghilangkan ego kita tanpa bimbingan seorang guru. Rumi

menyadari bahwa kecintaannya terhadap Syamsi Tabriz itu memberikan semua

pengetahuan tersebut, pengetahuan eksternal dia telah punya. Ketika dia mendalami

pengetahuan internal, pengetahuan rasa, maka dia menjadi wali Allah karena dia

sudah punya semua. Maka ketika Rumi bertemu Syamsi Tabriz maka ia telah jatuh

cinta yang luar biasa. Namun cinta itu diputuskan secara tiba-tiba ketika Syamsi

Tabriz sebelumnya bakarlah buku-bukumu kemudian masuklah ke dalam perjalanan

rahibku. Kemudian Rumi mencari gurunya, sudah beberapa hari gurunya tidak ada.

Padahal dia baru saja membakar semua buku-bukunya. Akhirnya, Rumi menangis

meraung-raung. Dia tidak ingin membaca buku dan dalam kemabukan ketika dia

mendengar pandai besi temannya memukul besi, akhirnya Rumi menari, maka

terciptalah whirling darwis seperti itu. Awalnya whirling darwis sebenarnya sudah

ada ketika masa Abu Bakar ash-Shidiq. Tapi itu tidak kita pahami. Ketika itu

Rasulullah Saw. sedang khutbah Jumat dan orang Baduy bertanya: “Ya Rasulullah,

kapan kiamat itu?” pertanyaan itu tidak dijawab, maka diamlah Rasulullah.

Kemudian orang Baduy tersebut bertanya lagi tanpa menyebut Ya Muhammad atau

Wahai Muhammad. Akan tetapi dia langsung menyebut: “Muhammad”. Ketika orang

Refelksi Jalaluddin..., Chiriyah, FIB UI, 2009

Page 5: Wawancara Penulis dengan Arief Hamdani (President Haqqani ... fileLampiran 1 Wawancara Penulis dengan Arief Hamdani (President Haqqani Institute of Indonesia) The Haqqani Whirling

96

Baduy itu bertanya sampai ketiga kali, Rasulullah tidak bisa menjawab kapan hari

Kiamat datang sampai nunggu perintah dari Allah. Rumi mengatakan tanpa guru,

menghambat seribu tahun perjalanan. Setelah dia bertemu dengan Syamsi Tabriz

Rumi baru mengerti. Maka guru dari Mevlevi itu adalah Maulana Jalaluddin Rumi,

dia adalah Sulthan of Love, King of Love. Kalau di wali kutub, wali kutub Ilahiyyah

dia. Dari situlah kemudian tradisi whirling darwis dihidupkan. Ada sebuah kisah

ketika itu ada seorang gadis yang ayahnya sudah meninggal sangat mengagumi Rumi,

maka dia senantiasa memainkan rebab. Maka dalam musik tarian darwis ada

rebabnya. ketika itu Rumi mendengarkannya dengan penuh cinta. Pada saat itu tanah

sangat gersang. kemudian ketika Rumi menari, mawar-mawar pun tumbuh dan

jadilah padang mawar karena dengan cinta mawar itu tumbuh. Maka dari itu

lambangnya adalah mawar serta orang menyatakan cinta dengan mawar.

C : Apakah semua gerakan dalam tarian sufi sekarang mengalami perubahan

sesuai dengan perkembangan zaman atau masih sama seperti yang dilakukan

Jalaluddin Rumi dahulu?

A : Tidak ada perubahan, karena itu tadi. Zikir kita pun tidak ada perubahan dari

ketika Rasulullah Saw. kontemplasi. Karena di ijazah dan pembawa ijazahnya itu

mengetahui format-formatnya tersebut. Tidak ada perubahan jadi kita menari, tetapi

kalaupun ada orang menarikan hanya untuk mempersingkat karena seluruh adab itu

bisa enam puluh menit dan tidak semua orang bisa. Ada juga yang mengatakan

bahwa salam pertama itu merupakan syariat, salam kedua adalah tharīqah atau jalan,

salam ketiga adalah hakikat, salam keempat adalah makrifat. Kadang orang suka

makrifat duluan baru hakikat atau hakikat dulu baru makrifat. Ada salam pertama

adalah penciptaan alam semesta, salam kedua adalah penciptaan dunia tumbuh-

tumbuhan. Salam ketiga adalah penciptaan dunia hewan, dan kemudian keempat

adalah penciptaan manusia. Ada macam-macam tafsir yang berbeda-beda

Refelksi Jalaluddin..., Chiriyah, FIB UI, 2009

Page 6: Wawancara Penulis dengan Arief Hamdani (President Haqqani ... fileLampiran 1 Wawancara Penulis dengan Arief Hamdani (President Haqqani Institute of Indonesia) The Haqqani Whirling

97

C : Gerakan apa saja yang terdapat dalam tarian tersebut dan makna apa yang

tersirat di dalamnya, termasuk ketika sedang berputar?

A: Gerakannya sebenarnya Einstein saja terkejut ketika dia melihat suatu elektron

dikelilingi ada yang berputar-putar seperti ini. Elektron-elektron seperti itu akan

berputar mengelilingi dan ada elektron, ada proton, ada neutron seperti itu. Einstein

terkejut kenapa dia bisa berputar dan kalau ada gravitasi atau kalau ada mendekat,

kenapa tidak mendekat? Kenapa dia tidak ditarik. Tetapi senantiasa berputar. Kenapa

ini Matahari kita juga pasrah mengelilingi? Ada kekuatan apa? Kalau dalam

penjelasan ilmiah istilahnya power yang memaksa untuk mereka senantiasa hidup.

Saya bilang kepada Prof. Mulyadhi bukan power, yang memaksa lagi. Tetapi cinta

yang kuat yang Allah berikan. Maka setiap makhluk ini illusion, sebenarnya adalah

gaya tarik-menarik, maka kita bisa jadi mejret kalau dari sini kan sebenarnya kan ada

gaya tarik menarik zikir yang kuat. Kenapa saya katakan Illusion? Karena bahkan

tidak usah orang ikut sihir dan gaya hidup. Kita bisa mengikuti misalnya olah raga

bela diri kalimat syahadat atau apa saja. Kita bisa merubah kaca dari lampu kita rubah

jadi bola pimpong. Dengan kekuatan zikiran dengan kekuatan Ilahiyyah kemudian

kita lempar lampu itu seperti bola pimpong, seperti itu. Tangan di atas mengharapkan

hidayah ilahiah dan ini tadi sebenarnya berputarnya seperti perputaran tawaf, maka

putaran-putaran langit, putaran surgawi itu putarannya ke kiri semua, berlawanan

dengan arah jarum jam, perputaran seperti itu semua. Maka ketika kita berwhirling

darwis seperti ini, di sini ada syekhnya kemudian mereka berputar. Kemudian di sini

ada embassy yang selalu senantiasa dia akan menjaga putaran-putaran itu. Ini adalah

penari whirling-nya. Nanti akan ada yang senantiasa mengawasi. Jadi, semuanya

putarannya ke kiri, tadi ada empat kali tawaf, empat kali prosesi. Maknanya adalah

semua makhluk berputar karena cinta, yang paling kecil ataupun yang dikelilingnya.

Kita berputar bagaimana sebuah elektron yang kecil dikelilingi proton atau neutron,

mereka berputar seperti itu. Prof. Mulyadhi bilang energi yang memaksa, saya bilang

energi cinta yang membuat mereka ingin senantiasa berada di dalam lingkaran orang

yang dicintainya. Jadi, artinya bahwa sebenarnya ketika kita berputar, maka energi ini

mengajak semua hati mereka tidak terasa tiba-tiba mereka jatuh cinta saat itu. Maka,

Refelksi Jalaluddin..., Chiriyah, FIB UI, 2009

Page 7: Wawancara Penulis dengan Arief Hamdani (President Haqqani ... fileLampiran 1 Wawancara Penulis dengan Arief Hamdani (President Haqqani Institute of Indonesia) The Haqqani Whirling

98

banyak orang nonmuslim masuk ingin mempelajari tarikat ini dan kemudian menjadi

Islam. Karena sebenarnya ketika dia menari dengan bimbingan para wali Allah maka

itu yang dicintainya.

C : Apa yang membedakan dari warna pakaian penarinya serta apa makna dari

warna dan jenis pakaian yang dipakai pada saat melakukan tarian darwis?

A : Jadi sikke, bagian kepala, adalah melambangkan batu nisan. Kemudian tennur

adalah yang bagian putih yang panjang itu adalah melambangkan kain kafan.

Kemudian jubah hitamnya ini melambangkan alam kubur. Jadi, artinya adalah

“matilah sebelum mati”. Bagaimana kita menyadari mati sebelum mati. Orang yang

koma kadang ia diberikan pengalaman mati sebelum mati kemudian dia hidup lagi

dan melihat realitas-realitas tersebut kemudian dia memulai memahami bahwa dunia

ini hanya main-main saja. Dia mengenal realitas sebelumnya, sebenarnya. “Siapa

yang mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya”. Tetapi kita mempelajari

banyak hal, kita belum mempelajari diri kita sendiri. Jadi ketika tarian itu adalah

untuk manghancurkan ego. Artinya untuk mengenal diri, masuk lagi ke dalam lagi.

Kalau dikatakan dalam tasawuf adalah masuk ke dalam Bahrul hudrah. Seluruh kitab

suci terkumpul di al-Quran. Seluruh al-Quran rahasianya ada di al-Fatihah. Seluruh

al-Fatihah adanya di Bismillāhi rohmān rohīm. Seluruh Bismillāhi rohmān rohīm ada

di huruf “ba”, dan Bahrul hudrah itu adalah titik di dalam “ba” itu. Itulah Maulana

Rumi akhirnya terhubung dengan Syamsi Tabriz meskipun dalam frekuensi yang

berbeda.

C : Apakah tarian mistik termasuk ke dalam salah satu metode zikir yang diterapkan

oleh Tarikat Naqsyabandiyah Haqqani dan bacaan zikir apa saja yang dibaca ketika

sedang menari?

A : Di Naqsyabandi tarian sufi termasuk salah satu metode zikir yang diterapkan oleh

Naqsyabandi. Karena kita masuk ke zaman kegelapan sekarang. Zikir kalbu dalam

hati 70x lebih hebat. Zikr tersebut yaitu zikr zahr (zikr keras) karena awalnya zikir

lembut itu diawali dengan keras agar dapat kita paham dulu. Karena kalau kita zikir

Refelksi Jalaluddin..., Chiriyah, FIB UI, 2009

Page 8: Wawancara Penulis dengan Arief Hamdani (President Haqqani ... fileLampiran 1 Wawancara Penulis dengan Arief Hamdani (President Haqqani Institute of Indonesia) The Haqqani Whirling

99

lembut itu tidak mengerti apa yang dibaca. Seperti sebuah batu, hati kita sudah

membatu dan berkarat. Maka untuk memecahkannya dengan memukul batu itu

beramai-ramai. Maka, berjamaah bekerja keras lebih memudahkan untuk

menghancurkan ego dalam hati kita. Maka kita zikir itu kemudian diiringi musik ada

yang tidak diiringi musik. Ada beberapa zawiyah yang tidak pakai musik, tetapi di

kita ada musik. Maka dengan musik tadi ada yang cepat naik ketika pakai musik.

Enak didengar, nanti ada yang whirling di tengah, itu ketika kita terkena kibasannya

enak banget seperti di atas gunung, ada anginnya. kata Imam Ghazali menyatakan

ketika kita zikr beramai-ramai agar lebih mudah untuk menghancurkan ego. Adapun

zikir yang dibaca ketika berwhirling diantaranya adalah asmaul husna dan shalawat.

Jadi, kita ada pembacaan kalimat syahadat 3x, astagfirullah 25x atau 70x, kemudian

Fatihah 7x, Alam Kasroh 7x, Al-Ikhlas 11x, kemudian Lā ilāha illā Allāhu, kemudian

shalawat, kemudian asmaul husna. Jadinya zikirnya seperti itu. Kalau orang yang

berputar senantiasa dalam keadaan Allah, Allah, Allah, seperti detak jantung. Nah,

kita harus berzikir di dalam diri kita seperti detak jantung, cukup di dalam hati.

C : Apakah tarian sufi hanya dilakukan oleh Tarikat Naqsyabandiyah Haqqani atau

juga dilakukan oleh tarikat-tarikat lainnya?

A : Aslinya Tarikat Maulawiyah yang menggunakan tarian sufi ini. Kemudian ada di

Tarikat Naqsyabandiyah Haqqani ini karena Syekh Nazim memegang tujuh Tarikat,

Naqshabandi, Maulawiyah, Qodiri, Shadzili, Rifa’i, Tijani, Chisty. Maka beliau

mengajar tarian juga. Kemudian karena cinta yang dibutuhkan. Maka Rumi tadi

terkenal sebagai Sulthan of Love, wali kutub cinta ilahiah. Maka, kita masih di zaman

kegelapan. MTv membuat gerakan tarian yang seronok, Inul juga begitu, semua

begitu. “No Movement, No Love”. Kenapa dia bergerak terus? Karena ada ikatan

cinta, “tanpa gerakan tidak ada cinta”, maka kita menari. Waktu saya buat, atau

Maulana belum memerintahkan ini kita zikir orang sedikit yang datang. Begitu kita

buat whirling, seluruh TV mengekspos kita, 2002 waktu saya ber-whirling pertama

kali saya belum bisa sama sekali, akhirnya saya bisa dan tidak pusing, nikmat rasanya

whirling di depan orang yang kita cintai. Ketika kita menari dengan whirling maka

Refelksi Jalaluddin..., Chiriyah, FIB UI, 2009

Page 9: Wawancara Penulis dengan Arief Hamdani (President Haqqani ... fileLampiran 1 Wawancara Penulis dengan Arief Hamdani (President Haqqani Institute of Indonesia) The Haqqani Whirling

100

seluruh media masa datang. Kemudian mereka yang cinta Rumi mereka senang

membaca puisi Rumi, mereka datang. Tv Rumi mereka datang. Suatu saat ada cerita,

ada seorang murid-muridnya Syekh Khalid al-Baghdadi keliling dunia untuk mencari

seorang yang sangat spesial. Mereka berkeliling gedung tingkat ada seorang Hindu

dia sangat lembut sekali dan mampu membaca dalam hati kami dan setiap orang

melihat dia pasti cinta. Tapi kenapa dia orang Hindu. Kenapa orang Islam saya tidak

temukan seperti itu. Kata Syekh Khalid, besok saya akan jawab. Dalam awliya itu ada

enam hakikat, nah itu sudah dibukakan hanya kepada Syekh Khalid al-Baghdadi.

Makanya dia bilang “besok saya akan jawab”. Ketika dia sampai dalam sekejap, ini

ada ceritanya di zaman Nabi Sulaiman. Apakah Allah tidak menurunkan dia kepada

para kekasih. Dikasi, tapi tidak ditunjukkan. Oleh para Awliya ini sedikit orang-orang

yang bisa ditunjukkan seperti itu karena ada percaya di hatinya. Maka kemudian

sampailah dia ke Pendeta itu, kemudian Pendeta Hindi itu, “Ya Syekh ku; saya sudah

mengharapkan bahwa engkau akan datang hari ini, saya sudah menyiapkan juru

masak Islam dengan makanan yang sudah tersedia. Kemudian Syekh Khalid

mengatakan, “bersyahadatlah engkau”. Orang itu kaget juga tetapi diam, setelah 30

menit baru dia bersyahadat. Kemudian Syekh Khalid bertanya, “Mengapa engkau

meninggal baru bersyahadat?”. Karena semenjak aku mengingat engkau, setiap aku

ingin mengerjakan sesuatu aku selalu bertanya dengan egoku. Ketika egoku

memerintahkan “kerjakan”, maka saya akan mengerjakan kembali. Tadi waktu saya

berR kepada ego saya, ego saya bilang, “buat apa kamu bersyahadat masuk Islam,

seluruh harta kekayaanmu akan hilang diambil habis”. Maka kemudian saya

menyadari kemampuan yang engkau berikan adalah kemampuan mengalahkan ego.

Maka Allah memberikan segala kemampuan itu, tetapi sekarang engkau telah

mengakui bahwa Rasulullah nabi, seorang nabi karena Allah dan Allah Tuhan-mu

maka Allah mengirimkan rahasia sepengetahuan surga. Maka orang itu dilain agama

ia akan mengerti. Siapa orang yang ia temui dan ketika dia tahu siapa orang yang

temui, maka ia selalu melawan apa yang diperintahkan. Itulah yang dikatakan Rumi

“Siapa yang mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya”, “matilah sebelum

mati”. Artinya bunuhlah egomu. Ketika Rumi menari whirling dervishes karena

Refelksi Jalaluddin..., Chiriyah, FIB UI, 2009

Page 10: Wawancara Penulis dengan Arief Hamdani (President Haqqani ... fileLampiran 1 Wawancara Penulis dengan Arief Hamdani (President Haqqani Institute of Indonesia) The Haqqani Whirling

101

egonya sudah selesai, maka dia melayang bisa satu meter. Sekarang kita hanya

mengikuti imitasi karena kita masih terikat oleh gravitasi. Terkadang kita melihat

latihan yoga sampai melayang. Tetapi jin juga bisa seperti itu meminta bantuan jin.

Apa hebatnya bisa terbang, bisa melayang menjadi riya’ dan menjadi terjerumus ke

dalam jurang syaithan.

C : Ketika berwhirling darwis, apakah pelakunya harus dalam keadaan suci?

A : Ya, harus dalam keadaan suci. Pertama kita ambil wudhu, abis ambil wudhu

shalat syukru. Maka Bilal selalu dalam keadaan berwudhu dan menjadi ahli surga

nanti. Setelah ambil wudhu syukur wudhu kemudian kita boleh muraqabah, artinya

muraqabah menyatukan diri dengan para guru menjalin koneksi, meditasi sufi dengan

muraqabah. Kemudian baru kita membuat adab-adab whirling, ketika hati kita konek

maka seolah-olah yang berwhirling itu adalah Syekh itu sendiri, itu ada dua belas

adab whirling. Ada dua puluh adab berzikir, ini juga untuk whirling kita membuat

adab-adab sendiri. Dua puluh adab berzikir, lima adab berzikir, dua belas adab

berzikir, tiga adab berzikir.

C : Apakah tarian sufi ini hanya boleh dilakukan oleh kalangan tertentu saja?

Bagaimana dengan perempuan dan anak-anak serta orang-orang nonmuslim yang

ingin bergabung dalam tarian ini?

A : Semua kalangan boleh ikutan ber-whirling, baik laki-laki, perempuan, anak-anak,

bahkan orang nonmuslim sekalipun. Tapi terkadang perempuan bertanya, “bolehkah

saya ber-whirling?”. Maka saya bawa penari whirling itu di depan. Tetapi mereka

tertutup semua, memakai jilbab. Makanya saya disuruh Maulana untuk mencari

penari wanita. Kata Maulana, “kita keliling dunia kalau semua laki-laki agak susah

masuknya”. Karena mereka menganggap Indonesia sebagai Negara yang teroris dan

supaya kita tidak terlalu kelihatan keras aja. Tetap saja kalau di jalan Islam, kita

mengikuti sunnah. Kalau anak-anak biasanya diajak oleh orang tuanya dan mereka

berputar sendiri, lebih cepat bisa. Jadi, tarian darwis ini tidak dibatasi untuk golongan

tertentu saja. Bahkan di Negara Barat yang nonmuslim banyak yang whirling. Tetapi

Refelksi Jalaluddin..., Chiriyah, FIB UI, 2009

Page 11: Wawancara Penulis dengan Arief Hamdani (President Haqqani ... fileLampiran 1 Wawancara Penulis dengan Arief Hamdani (President Haqqani Institute of Indonesia) The Haqqani Whirling

102

banyak juga yang masuk Islam, mereka tetap mengucapkan Allah! Allah! Allah! ahli

kitab, orang Yahudi, juga mengucapkan Allah! Allah! Allah! karena Tuhan mereka

sama, Allah. Cuma itu cobaan bagi Yahudi ketika zaman Nabi Isa diturunkan mereka

tidak mau menerima. Mereka. Hanya sepertujuh yang mau menerima.

C : Apakah sebelum melaksakan tarian harus ada pembaiatan terlebih dahulu serta

langkah apa saja yang ditempuh sebelum melaksanakan tarian sufi?

A : Kita yang ingin mendapatkan rahasia, yang ingin menjadi murid karena mereka

menyadari, mereka tidak bisa jalan sendirian. Maka mereka ingin memiliki guru,

maka ya itu. Tapi orang yang mau whirling saja, silahkan. Tapi cuma whirling-

whirling-an. Tarian imitasi, tidak terhubung dengan siapa-siapa. Karena rahasia itu

adalah cinta. Maka tanpa cinta tidak ada iman. Tanpa cinta terhadap rasulullah, maka

Rasulullah mengatakan, “jika kau mencintai keluargamu daripada kau mencintaiku;

jika kau mencintai anak-isterimu, mencintai hartamu daripada aku, maka engkau

tidak disebut beriman”. Coba anda bayangkan! Kalau ingin memasuki perjalanan

rasa, ya harus dibaiat. Tapi tidak wajib. Orang yang mau datang zikir tidak mau

dibai’at tidak apa-apa saya persilahkan. Bagaimana mau kenal tetapi dia tidak mau

masuk? Baiat sebenarnya ada di Surat al-Fath. Sebenarnya kita di dalam Quran sudah

berbaiat juga di Surat al-Fath

C : Dari mana asal istilah Whirling Dervishes dan Sema? Apakah keduanya memiliki

perbedaan makna?

A : Asal kata tari sufi itu Sema. Whirling Dervishes dalam bahasa Inggrisnya, Darwis

yang berputar. Whirling itu kan berputar, the dervishes itu para darwis. Dan darwis

itu tingkatan terakhir dari para sufi, tidak semuanya dapat disebut darwis. Kita juga

masih, bahkan belum mencapai pada tingkatan murid. Sema itu berasal dari bahasa

Turki “Sema-zen”.

Refelksi Jalaluddin..., Chiriyah, FIB UI, 2009

Page 12: Wawancara Penulis dengan Arief Hamdani (President Haqqani ... fileLampiran 1 Wawancara Penulis dengan Arief Hamdani (President Haqqani Institute of Indonesia) The Haqqani Whirling

103

C : Bagaimana proses penyebaran tarian Sema ke berbagai Negara hingga masuk ke

Indonesia? Kemudian tersebar di Negara mana saja tarian whirling darwis tersebut?

A : Penyebaran Sema ke berbagai negara termasuk Indonesia karena adanya kekuatan

cinta tak akan terhenti. Maka orang menjadi buta ketika ajaran yang diajarkan terus

sampai hari ini. Rumi itu adalah Sulthan of Love, maksudnya wali qutub dari cinta

ilahiah, maka cintanya itu menembus dalam setiap zaman. Maka kemudian Maulana

Syekh Nazim mengajarkan kita untuk ber-whirling menyebarkan cinta ini ke seluruh

lapisan masyarakat. Jadi, dengan melalui whirling ini orang lebih cepat berdatangan

ke zikir Naqsyabandi. Zikir Naqsyabandi aslinya adalah zikir dalam hati semuanya.

Tetapi kita masih dalam zaman kegelapan. Maka, kita zikir zahr-nya juga ada.

Kemudian Syekh Nazim mengatakan, Syekh Hisyam mengatakan, “zikir tanpa

whirling tanpa gerakan masih kalah dengan zikir dengan whirling. Maka, dia akan

membawa ruh-ruh itu yang kalian tarik untuk mendekat lebih cepat”. Suatu saat kita

di Pekalongan, di Pancoran, di lapangan besar kita zikir orang-orang pada masih main

bola. Tetapi begitu kita mulai Maulana nari whirling, berapa orang menari whirling

mereka main bola stop semua, berlari-larian melihat kita. Mereka matanya yang

melihat, ruhnya yang jalan. Maulana menawarkan baiat, mereka yang main bola mau

di baiat. Seperti di Istiqlal 70.000 orang dibaiat.

C : Kapan Tari Whirling Darwis mulai dipopulerkan oleh Tarikat Naqsyabandiyah

Haqqani?

A : Naqsyabandi di Indonesia sudah ada dari tahun 1800. tetapi tidak ada yang zikir

pakai hadroh. Hadroh itu sendiri bukan tradisi Naqsyabandi juga. Dan tidak ada yang

memakai whirling darwis juga. 1997 Maulana masuk, baru pakai whirling-nya 2003-

an. Setelah itu baru whirling.

Refelksi Jalaluddin..., Chiriyah, FIB UI, 2009

Page 13: Wawancara Penulis dengan Arief Hamdani (President Haqqani ... fileLampiran 1 Wawancara Penulis dengan Arief Hamdani (President Haqqani Institute of Indonesia) The Haqqani Whirling

104

C : Apakah tarian yang ada di Indonesia sama dengan yang ada di negeri-negeri

lain?

A : Seharusnya kalau mereka mengikuti guru-gurunya adab-adabnya sama semua.

tetapi kadang-kadang ada guru yang berbeda-beda. Maka, kadang-kadang mereka

caranya berbeda-beda. Seperti antara universitas satu dengan universitas yang lain

cara pengajarannya lain-lain. Cara pengajarannya misalnya dalam prosesi

memberikan empat salam, ada yang sesama darwis saling menunduk, ada yang hanya

kepada syekhnya saja, seperti itu. Jadi perbedaan dalam memberikan salam. Tetapi

empat adabnya, empat salamnya tetap ada. Gerakan yang wajib sebenarnya

tergantung keperluannya, karena tidak setiap saat kita bisa melakukan full adab

whirling. Jadi kita melakukan pertunjukkan ini, kita cuma melakukan salamnya satu

kali. Karena perlu enam puluh menit. Kita sesuaikan dengan keadaan, sesuai

keperluan. Tetapi yang adab kalau ada perbedaan, perbedaannya tidak terlalu banyak.

Tetapi tadi seperti penafsirannya saja bisa beragam. Empat salam artinya bisa banyak

sekali.

Lampiran Wawancara ini disahkan oleh:

(Arief Hamdani )

Presiden Haqqani Sufi Institute of Indonesia

Refelksi Jalaluddin..., Chiriyah, FIB UI, 2009

Page 14: Wawancara Penulis dengan Arief Hamdani (President Haqqani ... fileLampiran 1 Wawancara Penulis dengan Arief Hamdani (President Haqqani Institute of Indonesia) The Haqqani Whirling

Lampiran 2

Foto Para Penari Sema Ketika Pelatihan Adab-Adab Tari Mistis Sema

Bersama dengan Prof. Ibrahim dari Turki di Rumi Café, Jakarta

Para darwis bersiap untuk melakukan Para darwis melakukan putaran

upacara ritual Sema. perlahan sebanyak tiga kali.

Syekh dan darwis saling menundukkan Para darwis mulai melakukan

badan sebagai tanda penghormatan. putaran Sema.

Refelksi Jalaluddin..., Chiriyah, FIB UI, 2009

Page 15: Wawancara Penulis dengan Arief Hamdani (President Haqqani ... fileLampiran 1 Wawancara Penulis dengan Arief Hamdani (President Haqqani Institute of Indonesia) The Haqqani Whirling

106

Posisi tangan kanan darwis menengadah Posisi tangan kiri mengarah ke

ke atas yang menyimbolkan hidayah bawah yang menunjukkan

Tuhan telah diterima. hidayah Tuhan disebarkan

kepada seluruh umat

manusia.

Posisi kedua tangan darwis menyilang Posisi Syekh dan para darwis

di depan yang menyimbolkan bentuk ketika memasuki ruang Sema.

Keesaan Tuhan.

Refelksi Jalaluddin..., Chiriyah, FIB UI, 2009