vira karbohidrat

Upload: jimilin76

Post on 17-Oct-2015

118 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1. Judul: Karbohidrat2. Tujuan :Memahami sifat-sifat karbohidrat dan reaksi-reaksi untuk mengidentifikasi kandungan dalam suatu zat3. Dasar TeoriKarbohidrat merupakan senyawa karbon yang mengandung hidrogen dan oksigen yang secara empiris memiliki rumus Cx(H2O)y. Karbohidrat adalah polihidroksi dari aldehida atauketon(Beran, 2000). Kelompok karbohidrat tersusunatashidroksi aldehid,alkohol, asam berupa turun-turunannya dan beberapa komponen yang dapat dihidrolisis menjadi seperti gugusnya (Donald et al., 2002).Karbohidratberfungsi sebagai penyedia energi yang utama.Amilum atau pati, selulosa, glikogen, gula atau sukrosa dan glukosa merupakan beberapa senyawa karbohidrat yang penting dalam kehidupan manusia.Molekul karbohidrat terdiri atas atom-atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Jumlah atom hidrogen dan oksigen merupakan perbandingan 2:1 seperti pada molekul air. Senyawa karbohidrat tidak hanya ditinjau dari rumus empirisnya saja, tetapi yangpenting ialah rumus strukturnya .Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi yaitu gugus OH, gugus aldehida ataugugus keton..(McGilvery&Goldstein, 1996)Berbagai senyawa yang termasuk kelompok karbohidrat mempunyai molekul yang berbeda-beda ukurannya. Berbagai senyawa tersebut dibagi dalam tiga golongan, yaitu monosakarida, oligosakarida dan polisakarida.(McGilvery&Goldstein, 1996).Monosakaridaadalah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengancarahidrolisis dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat lain. Monosakarida yang paling sederhana adalah gliseraldehida dan dihidroksiaseton .Contoh monosakarida meliputi gliselaralhida,glukosa,fruktosa,dan galaktosa.(McGilvery&Goldstein, 1996)Gliseraldehidayang disebutaldotriosakarena terdiri atas tiga atom karbon dan mempunyai gugus aldehida.Dihidroksiaseton dinamakanketotriosakarena terdiri atas tiga atom karbon dan mempunyai gugus keton. Monosakarida yang terdiri atas empat atom karbon disebut tetrosa dengan rumus C4H8O4.Glukosaadalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena mempunyai sifat dapat memutarcahaya terpolarisasi ke arah kanan. Di alam, glukosa terdapat dalam buah-buahan dan madu lebah. D-glukosa memiliki sifat mereduksi reagenBenedict, Haynes, Barfoed, gula pereduksi, memberiosazon dengan fenilhidrazina, difermentasikan oleh ragi dan dengan HNO3membentuk asan sakarat yang larut (Harper et al, 1979).Fruktosaadalah suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kiri dankarenanya disebut juga levulosa.Fruktosa mempunyai rasa lebih manis daripada glukosa dan sukrosa. D-fruktosa mempunyai sifat mereduksi reagen Benedict, Haynes, Barfoed (gula pereduksi),membentuk osazon dengan fenilhidrazina yang identik dengan osazon glukosa (Harper et al, 1979).OligosakaridaSenyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai molekul yang terdiri atas beberapa molekulmonosakarida. Dua molekul monosakarida yang berikatan satu dengan yang lain, membentuk satumolekul disakarida. Oligosakarida yang lain adalah trisakarida yaitu yang terdiri atas tiga molekulmonosakarida dan tetrasakarida yang terbentuk dari empat molekul monosakarida. Oligosakarida yangpaling banyak terdapat di alam adalah disakarida.(McGilvery&Goldstein, 1996)SukrosaAdalah gula yang kita kenal sehari-hari, baik yang berasal dari tebu meupun dari bit.Dengan hidrolisis sukrosa akan terpecah dan menghasilkan glukosa dan fruktosa. Pada molekul sukrosa terdapat ikatan antara molekul glukosa dan fruktosa, yaitu antara atom karbonnomor 1 pada glukosa dengan atom karbon nomor 2 pada fruktosa melalui atom oksigen. Kedua atomkarbon tersebut adalah atom karbon yang mempunyai gugus OH glikosidik atau atom karbon yangmerupakan gugus aldehida pada glukosa dan gugus keton pada fruktosa. . Oleh karena itu molekulsukrosa tidakmempunyai sifat dapat mereduksi ion-ion Cu 2+ atau Ag+ dan juga tidak membentukosazon(McGilvery&Goldstein, 1996)LaktosaDengan menghidrolisis laktosa akan menghasilkan D-galaktosa dan D-gluokosa, karena itu laktosa adalah suatudisakarida. Oleh karenanya molekul laktosa mempunyai sifat mereduksi gugus OH glikosidik.Dengan demikian laktosa memiliki sifat mereduksi dan mutarotasi. Biasanya laktosa mengkristal. Dibandingkan dengan glukosa, laktosa memiliki rasa yang kurang manis. Apabila laktosa dihidrolisis kemudian dipanaskan dengan asam nitrat akan terbetuk asam musat(McGilvery&Goldstein, 1996)PolisakaridaPada umumnya polisakarida mempunyai molekul besar dan lebih kompleks daripada mono dan oligosakarida, Molekul polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida. Polisakarida yang terdiri atas satu macam monosakarida saja disebut homopolisakarida, sedangkan yang menagdung senyawa lain disebut heteropolisakarida.Umumnya polisakarida berupa senyawa berwarna putih dan tidak berbentuk kristal, tidak memiliki rasamanis dan tidak memiliki sifat mereduksi.

Polisakarida yang dapat larut dalam air akan membentuk larutan koloid.beberapa polisakarida yang penting diantaranya adalah amilim, glikogen, dekstrin dan selulosa.(McGilvery&Goldstein, 1996)AmilumPolisakarida ini terdapat banyak di alam, yaitu pada sebagian besar tumbuhan. Amilum terdiri atas dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20-28%) dan sisanya amilopektin. Amilosa terdiri atas 250-300 unit D-glukosa yangterikat dengan ikatan 1,4-glikosidik, jadi molekulnya merupakan rantai terbuka. Amilopektin jugaterdiri atas molekul D-glukosa yang sebagian besar mempunyai ikatan 1,4-glikosidik dan sebagian lagiikatan 1,6-glikosidik. Adanya ikatan 1,6-glikosidik ini menyebabkan terjadinya cabang, sehingga molekul amilopektin berbentuk rantai terbuka dan bercabang.Amilum dapat dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa.hidrolisis juga dapat dilakukan dengan bantuan enzim amylase. (McGilvery&Goldstein, 1996)

Pemisahan dan identifikasi karbohidrat dapat dilakukan dengan teknik kromatografi, akan tetapi terdapat sejumlah test-test kualitatif yang dapat dilakukan diantaranya (Winarno, 1919):1. Uji MolishAdalah uji yang paling umum digunakan untuk mengetahui adanya kandungan karbohidrat. Prinsip uji ini didasarkan untuk membedakan antara suatu zat yang mengandung karbohidrat dan non-karbohidrat. Asam Sulfat pekat akan menghidrolisis ikatan glikosida pada karbohidrat dan non-karbohidrat. Asam sulfat pekat akan menghidrolisis ikatan glikosida pada karbohidrat menghasilkan monosakarida dan bereaksi dengan -naftol. Warna yang terjadi disebabkan oleh kondensasi furfural atau derivatnya dengan alfa-naftol menghasilkan senyawa kompleks berwarna merah-ungu. 2. Uji BenedictUji ini digunakan untuk pengetesan adanya gula pereduksi. Hasil tes ini memberikan endapan warna hijau, kuning, atau merah jingga yang memberikan perkiraaan semi kualitatif adanya sejumlah gula yang mereduksi.3. Uji BarfoedUji ini digunakan untuk membedakan monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Barfoed merupakan pereaksi yang bersifat asam lemah dan hanya direduksi oleh monosakarida. Disakarida akan dapat dihidrolisis sehingga bereaksi positif dengan pemanasan yang lebih lama. Dengan kata lain untuk membedakan monosakarida, disakarida, polisakarida tergantung berapa lama pemanasan sampai terbentuk endapan tembaga oksida yang berwarna merah bata.4. Uji SelliwanofUji ini digunakan untuk menguji adanya gugus keton. Ketosa akan didehidrasi lebih cepat dari aldosa. Furfural akan berkondensasi dengan recorcinol (1,3- dihidroksi benzena) yang akan memberikan warna merah kompleks (merah-cherry).5. Uji IodinUji iodin digunakan untuk medeteksi adanya pati atau amilum (suatu polisakarida). Iodin yang ditambahkan berfungsi sebagai indikator suatu senyawa polisakarida. Pada uji iodine ini, kondensasi antara iodine dengan karbohidrat, selain monosakarida dapat menghasilkan warna yang khas. Amilum dengan iodine dapat membentuk kompleks biru, sedangkan dengan glikogen akan membentuk warna merah.

6. Alat dan Bahana. AlatNoAlatFungsi

1.Batang Pengaduk

Untuk mengaduk hingga homogen

2.Gelas Kimia

Sebagai wadah untuk sampel cair

3.Penangas Air

Untuk memanaskan sampel dalam gelas kimia

4.Penjepit Tabung Reaksi

Untuk menjepit tabung reaksi

5.Pipet Tetes

Untuk mengambil cairan dalam skala tetes

6.Rak Tabung Reaksi

Sebagai tempat untuk meletakkan tabung reaksi

7.Tabung Reaksi

Sebagai wadah untuk meletakkan larutan uji

b. BahanNoBahanFungsi

1.Aquadest

Sebagai Pelarut dan pereaksi

2.Perasan buah semangka

Sebagai larutan sampel yang diuji

3.Perasan buah jeruk

Sebagai larutan sampel yang diuji

4.Air cucian beras

Sebagai larutan sampel yang diuji

5.Air rebusan kentang

Sebagai larutan sampel yang diuji

6.Air rebusan singkong

Sebagai larutan sampel yang diuji

7.Air rebusan sagu

Sebagai larutan sampel yang diuji

8.Larutan Glukosa 1 %

Sebagai larutan standar dan pereaksin

9.Larutan Fruktosa 1 %

Sebagai larutan standar dan pereaksi

10.Larutan Galaktosa 1 %

Sebagai larutan standar dan pereaksi

11.Larutan maltosa 1 %

Sebagai larutan standar dan pereaksi

12.Larutan laktosa 1 %

Sebagai larutan standar dan pereaksi

13.Larutan sukrosa 1 %

Sebagai larutan standar dan pereaksi

14.Larutan Iodin

Sebagai pereaksi

15.Larutan amilum

Sebagai pereaksi

16. Larutan NaOH 6 M

Sebagai pereaksi

17.Larutan HCl 6 M

Sebagai pereaksi

18. Reagen Benedict

Sebagai pereaksi

19.Larutan Barfoed

Sebagai pereaksi

20.Larutan Seliwanoff

Sebagai pereaksi

21.Reagen Molisch

Sebagai pereaksi

7. Posedur Kerjaa) Glukosa 1%, fruktosa 1%, galaktosa 1%, sukrosa 1%, maltosa 1%, laktosa 1%, amilum 1%, aquadest, beras, ubi jalar, sagu, semangka, jeruk, kentangUji Molisch

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Ditambahkan 2 tetes -naftol Ditambahkan 1-2 ml H2SO4 pekat melalui dinding tabung sampai terbentuk 2 lapisan Positif (+) uji molischGlukosa, fruktosa, galaktosa, sukrosa, laktosa, amilum, beras, ubi jalar, sagu, semangka, jeruk, kentangDiamati dan dicatat perubahan yang terjadi

b) Pati 1%, beras, singkong, sagu, semangka, jeruk, kentangUji Iodin

Dimasukkan ke dalam 3 tabung reaksi Diberi label tabung A, B, dan C Ditambahkan 2 tetes air pada tabung A, 2 tetes HCl tabung B, dan 2 tetes NaOH tabung C kemudian dikocok Ditambahkan 1-2 tetes larutan iodin Positif (+) uji iodinBeras, ubi jalar dan kentangDiamati dan dicatat perubahan yang terjadi

c) Uji Benedict

Glukosa 1%, fruktosa 1%, galaktosa 1%, sukrosa 1%, maltosa 1%, laktosa 1%, amilum 1%, aquadest, beras, ubi jalar, sagu, semangka, jeruk, kentang

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Ditambahkan 2 ml reagen benedict lalu dikocok Diamati perubahan yang terjadi Dipanaskan sampai mendidih selama 5 menit Positif (+) uji benedictGukosa, galaktosa, fruktosa, laktosa, maltosa dan semangkaDiamati dan dicatat perubahan yang terjadi

d) Glukosa 1%, fruktosa 1%, galaktosa 1%, sukrosa 1%, maltosa 1%, laktosa 1%, beras, ubi jalar, sagu, semangka, jeruk, kentangUji Barfoed

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Ditambahkan 2 ml reagen barfoed lalu dikocok Diamati perubahan yang terjadi Dipanaskan sampai mendidih selama 2-10 menit (catat waktu perubahan) Positif (+) uji barfoedFruktosa, sukrosa, jeruk dan semangkaDiamati dan dicatat perubahan yang terjadi

e) Uji Seliwanoff

Glukosa 1%, fruktosa 1%, galaktosa 1%, sukrosa 1%, maltosa 1%, laktosa 1%, amilum 1%, aquadest, beras, ubi jalar, sagu, semangka, jeruk, kentang

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Ditambahkan 2-3 ml reagen seliwanoff lalu dikocok Diamati perubahan yang terjadi Dipanaskan sampai mendidih selama 2-5 menit Positif (+) uji seliwanoffJeruk dan semangkaDiamati dan dicatat perubahan yang terjadi

8. Hasil PengamatanReagenUjiLarutan Karbohidrat

GluGalFruAquLakMalSukKenBerUbi jalarSagSemJerPati

Molisch+++-++++++++++

Benedict+++-++-----+--

Barfoed--+---+----++-

Seliwanoff-----------++-

Larutan Karbohidrat

PatiBerasUbi JalarKentangSaguJerukSemangka

ABCABCABCABCABCABCABC

---+++++++++---------

Reagen Uji Iodin

9. PembahasanKarbohidrat merupakan molekul yang paling banyak terdapat dialam. Karbohidrat sebagai sumber utama energi bagi organisme hidup dan juga untuk menjaga kesimbangan asam dan basa dalam tubuh. Karbohidrat ini biasanya berasal dari makanan baik makanan pokok dan buah-buahan. Dalam tubuh karbohidrat mengalami proses metabolisme yang disimpan dalam bentuk glikogen (Teaching, 2013).Pada praktikum ini dilakukan percobaan uji karbohidrat yang bertujuan untuk mengetahui reaksi-reaksi indentifikasi kandungan karbohidrat dalam suatu zat. Bahan yang di uji berupa bahan makanan seperti air cucian beras, perasan buah jeruk manis dan semangka, air rebusan ubi jalar, kentang dan air rendaman sagu. Pada uji ini dilakukan beberapa uji yaitu uji Molisch, uji Iodin, uji Benedict, uji Barfoed dan uji Seliwanof.a) Uji MolischUji molish dilakukan untuk mengetahui suatu zat mengandung karbohidat atau non karbohidrat. Sampel yang digunakan adalah glukosa, fruktosa, galaktosa, sukrosa, maltosa, pati dan aquadest serta larutan sampel yang berupa air cucian beras, air perasan ubi jalar dan sagu, air rebusan kentang dan air perasan semangka dan jeruk. Pada sampel yang telah diletakkan di dalam tabung kemudian ditambahkan dengan dua tetes pereaksi molisch pada masing-masing tabung reaksi. Pereaksi molisch ini berfungsi sebagai uji pereaksi dalam uji identifikasi adanya karbohidrat. Semua larutan sample saat baru ditambah pereaksi molisch (-naphthol) berwarna pink keruh dan terdapat becak-bercak ungu coklat. Selanjutnya dengan penambahan 1-2 mL H2SO4 pekat yang dialirkan melewati dinding tabung secara perlahan-lahan. Hal ini dilakukan untuk melihat warna ungu yang terbentuk berupa cincin furfural pada batas antara larutan sampel dengan asam sulfat yang menunjukkan bahwa larutan sampel tersebut mengandung karbohidrat (Poedjadi, 1994).Karbohidrat oleh asam sulfat (H2SO4) pekat akan dihidrolisis menjadi monosakarida dan selanjutnya monosakarida mengalami dehidrasi oleh asam sulfat pekat menjadi furfural. Furfural tersebut apabila ditambah dengan -naphthol akan berkondensasi membentuk senyawa kompleks yang berwarna ungu (Sudarmadji, 1986). Untuk sampel Glukosa, galaktosa, fruktosa, laktosa, maltosa, sukrosa, pati, beras, singkong, sagu, semangka, jeruk dan kentang menimbulkan cincin yang berwarna ungu sehingga positif mengandung karbohidrat.Sedangkan aquades menunjukan warna biru yang berarti tidak mengandung karbohidrat.b) Uji IodinUji iodin ini bertujuan untuk mengetahui golongan karbohidrat polisakarida (amilum). Dalam uji ini sampel yang digunakan yaitu air cucian beras, air rebusan ubi jalar, sagu, semangka, jeruk, kentang, dan pati (amilum). Uji iodin menggunakan air, HCL dan NaOH yang bertujuan untuk memberikan suasana netral, asam dan basa pada sampel (Poedjadi, A. 1994). Langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan 21 tabung reaksi dimana setiap 3 tabung reaksi dimasukkan satu sampel yang sama dan diberi label A, B dan C. Pada setiap tabung A ditambahkan 2 tetes aquades, untuk tabung B ditambahkan 2 tetes HCl dan pada tabung C ditambahkan 2 tetes NaOH. Kemudian setiap tabung di tambahkan larutan iodin sebanyak 2 tetes dan dikocok. Dari hasil pengamatan yang didapat pada percobaan ini menunjukkan bahwa sampel yang positif (+) mengandung pati (amilum) adalah beras, kentang dan ubi jalar yang menghasikan warna biru-ungu. Adanya kandungan karbohidrat golongan polisakarida dalam suatu zat, ditandai dengan terbentuknya warna spesifik biru-ungu (Team Teaching, 2013).

Hasil Pengamatan

Warna spesifik ini dikarenakan terjadinya kondensasi antar iodin dan karbohidrat yang disebabkan oleh adanya unit-unit glukosa yang membentuk kompleks dengan molekul iodium, sehingga menyebabkan warna biru tua pada kompleks tersebut (Fassenden, 1986).c) Uji BenedictUji benedict dilakukan untuk mengetahui adanya gula pereduksi pada masing-masing larutan sampel. Uji ini menggunakan sampel larutan glukosa, fruktosa, galaktosa, sukrosa, maltosa, laktosa, pati, dan aquadest serta larutan sampel berupa air cucian beras, perasan buah jeruk dan semangka, air rebusan ubi jalar, kentang dan air rendaman sagu. Dalam masing-masing sampel ditambahkan reagen benedict sebanyak 2-3 mL dan dikocok. Hal ini dilakukan untuk mengetahui adanya gula pereduksi dalam suatu zat. Reagen benedict yang mengandung ion tembaga (Cu2+) akan bereaksi dengan gula pereduksi dan menghasilkan endapan Cu2O yang berwarna biru kehijauan hingga merah bata (Team Teaching, 2013).Setelah itu campuran larutan tersebut dipanaskan selama 5 menit untuk mempercepat reaksi antara sampel dengan larutan pereaksi benedict (Campbell, 2002). Hasil pengamatan menunjukkan sampel yang positif atau mengandung gula pereduksi adalah glukosa, galaktosa, fruktosa, laktosa, maltosa, dan semangka. Adapun reaksi yang terjadi yaitu : O O RCH + Cu2+ + 2OH- RCOH + Cu2O

Gula pereduksiEndapan merah bata

d) Uji BarfoedUji barfoed bertujuan untuk membedakan antara gula pereduksi dan non-pereduksi. Untuk uji barfoed sampel yang digunakan sama dengan uji benedict sebelumnya kecuali aquadest dan pati. Pada uji ini menggunakan reagen barfoed yang digunakan untuk membedakan adanya gula pereduksi dan non pereduksi (Winarno, 1991). Adanya gula pereduksi ditunjukkan oleh terbentuknya endapan merah orange yang dihasilkan oleh adanya gula pereduksi yang bereaksi dengan larutan sampel. Langkah pertama yang dilakukan adalah memasukkan setiap sampel pada masing-masing tabung reaksi, kemudian ditambahkan reagen barfoed untuk membedakan adanya gula pereduksi dan nonpereduksi. Setelah penambahan reagen barfoed pada semua ampel dalam tabung reaksi, kemudian diapanaskan campuran larutan tersebut untuk mempercepat reaksi yang terjadi. Dari hasil pengamatan, sampel yang positif mengandung gula pereduksi adalah fruktosa, sukrosa, jeruk dan semangka. Pada uji Barfoed, yang terdeteksi monosakarida akan membentuk endapan merah bata karena terbentuk hasil Cu2O. Persamaan reaksi dari percobaan ini adalah :

O O R CH + Cu2+ asetat R C OH + Cu2O+ CH3COOH n-glukosa monosakaridamerahbata

e) Uji SeliwanoffUji seliwanoff merupakan uji yang digunakan untuk membedakan antara aldosa dan ketosa. Sampel yang digunakan adalah sama seperti pada uji benedict dan barfoed tetapi disini digunakan larutan pereaksi seliwanoff yang menghasilkan endapan warna merah-cherry jika mengandung karbohidrat golongan ketosa (Team Teaching, 2013)Uji ini dilakukan dengan menyiapkan tabung reaksi dan masing-masing tabung tersebut dimasukkan sampe. Kemudian ditambahkan reagen seliwanoff dan dikocok. Setelah itu campuran larutan tersebut dipanaskan selama 2-5 menit. Hasil pengamatan yang diperoleh adalah sampel yang mengandung gugus ketosa adalah semangka dan jeruk yang ditandai dengan adanya warna merah-chery. Dalam uji seliwanoff ini, hanya dapat mendeteksi adanya ketosa karena peristiwa dehidrasi monosakarida ketosa menjadi furfural lebih cepat dibandingkan dehidrasi monosakarida aldosa. Hal ini dikarenakan aldosa sebelum mengalami dehidrasi lebih dahuluakan mengalami transformasi ketosa. Dengan demikian aldosa akan bereaksi negatif pada uji seliwanoff (Sastrohamidjojo, 2005). 10. Kesimpulan Dari percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Karbohidrat merupakan molekul yang paling banyak terdapat dialam. Karbohidrat sebagai sumber utama energi bagi organisme hidup dan juga untuk menjaga kesimbangan asam dan basa dalam tubuh. Karbohidrat dapat diidentifikasi dengan uji molisch, iodin, benedict, barfoed serta uji seliwanoff,11. Kemungkinan KesalahanKemungkinan kesalah yang terjadi yaitu kurangnya ketelitian praktikan dalam menambahkan larutan uji ke dalam sampel sehingga data atu hasil yang didapat tidak akurat.

DAFTAR PUSTAKACampbell, N. A. dkk. 2002. Biologi. Jakarta: ErlanggaFessenden, Ralph J dan Joan S. Fessenden. 1989. Kimia Organik Jilid 2. Jakarta: Erlangga.Poedjadi, A. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia Press Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITBSastrohamidjojo, H. 2005. Kimia Organik Stereokimia, Karbohidrat, Lemak,dan Protein. Yogyakarta: Gadjah Mada University PressSuwarno. 2006. Biologi SMA.Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan Teaching, T. 2013. Penuntun Praktikum Biokimia Medik. Gorontalo: UNG PressWinarno, F.G. 1991. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

LAPORAN KARBOHIDRAT