web viewsterilisasi panas digunakan untuk alat-alat seperti alat gelas laboratorium, alat yang...
TRANSCRIPT
Laporan Praktikum Nama : Diana Agustini RaharjaMikrobiologi NIM : J3L112168
Kelas/kelompok : C P1/1PJP : M. Arif Mulya, S. Pi.Asisten : 1. Yuriska Sekar Rani
2. Lia Suliani3. Ramdhani
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN
PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIAPROGAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR
2013
Tabel 1 Alat, gambar, dan fungsi dari peralatan laboratorium hasil observasi yang
telah dilakukan
No. Nama alat Gambar Fungsi
1. Mikroskop Untuk melihat mikroorganisme
yang ukurannya mikroskopis.
1. Lensa okuler untuk memperbesar
bayangan yang dihasilkan oleh
lensa obyektif.
2. Revolver berfungsi sebagai
tempat lensa obyektif.
3. Lensa objektif berfungsi sebagai
pembentukan bayangan pertama
dan menentukan struktur serta
bagian renik yang akan terlihat
pada bayangan akhir serta
berkemampuan untuk memperbesar
bayangan objek.
4, 5. Pengatur kasar dan halus
untuk mengatur kedudukan lensa
objektif terhadap objek yang akan
dilihat. Pada tabung lurus atau
tegak, pengatur kasar dan halus
untuk menaikturunkan tabung
sekaligus.
6. Meja preparat untuk meletakkan
objek yang akan dilihat
menggunakan preparat.
7. Sumber cahaya berfungsi agar
objek dapat terlihat di lensa
objektif.
8. Kondensor berfungsi
mengumpulkan sinar.
9. Penjepit berfungsi untuk
memperkokoh kedudukan preparat
agar tidak goyang.
2. Inkubator Untuk menginkubasi
mikroorganisme yang telah ditaman
pada media.
3. Autoclave Alat yang digunakan untuk
mensterilkan berbagai macam alat
dan bahan yang akan digunakan
untuk berbagai kegiatan
mikrobiologi.
4. Spreader Alat bantu dalam penyebaran
bakteri setelah dipindahkan ke
media baru agar lebih merata pada
permukaan media.
5. Cawan
petri
Sebagai tempat pembiakan bakteri
serta media (agar) diletakkan pada
wadah ini juga
6. Mikropipet Alat untuk memindahkan cairan
yang bervolume cukup kecil,
biasanya kurang dari 1000 L.
7. Tabung
mikro
Untuk menyimpan cairan
maksimum 1,5 mL.
8. Pembakar
spirtus
Untuk mensterilkan alat yang
digunakan seperti jarum inokulasi.
9. Jarum Untuk memindahkan bakteri dari
inokulasi satu media ke media lain sebagai
usaha pembiakan dengan cara
digores.
10. Tip kuning Untuk memindahkan cairan. Tip
kuning merupakan pasangan dari
mikropipetnya.
11. Haemocyt
ometer
Untuk menghitung sel darah merah,
sel darah putih, trombosit serta
untuk menghitung jamur mikro.
12. Water bath
shaker
Untuk inkubasi bakteri.
13. Freezer Untuk menyimpan bahan yang akan
rusak jika dibiarkan dalam keadaan
tidak beku dan meyimpan
mikroorganisme karena pada suhu
beku beberapa mikroorganisme
dapat ditidurkan.
14. Thermal
cycler
Untuk uji PCR (Polymerase Chain
Reaction) yang dapat menaikkan
dan menurunkan suhu dalam waktu
cepat sesuai kebutuhan siklus PCR.
15. Centrifuge Mengendapkan atau memekatkan
sel mikroorganisme sehingga
terpisahnya medium dengan sel
berdasarkan perbedaan berat
jenisnya..
16. Tip biru Untuk memindahkan cairan. Tip
biru merupakan pasangan dari
mikropipetnya.
17. Tabung
Durham
Untuk menangkap gelembung
udara pada uji mikrobiologi air.
18. Desikator Menyimpan lensa mikroskop ketika
mikroskop tidak sedang digunakan
sehingga lensa mikroskop terhindar
dari kelembaban.
Jenis-jenis sterilisasi yang diketahui dalam Mikrobiologi
Sterilisasi adalah suatu usaha untuk membebaskan berbagai macam alat
dan bahan yang akan digunakan untuk berbagai kegiatan mikrobiologi. Jenis-jenis
sterilisasi di antaranya adalah sterilisasi basah, sterilisasi fraksional, pemanasan
dengan water bath, pasteurisasi, sterilisasi dengan filtrasi, sterilisasi panas,
pembakaran langsung, iradiasi sinar gamma, dan desinfeksi dengan bahan kimia.
Pemanasan basah dalam bentuk uap bertekanan dianggap sebagai metode
yang paling diandalkan untuk menghancurkan semua bentuk kehidupan, termasuk
bakteri spora. Metoda ini menggunakan autoclave untuk mensterilkan media
bakteri, alat gelas laboratorium, dan barang-barang logam lainnya. Umumnya
sterilisasi dilakukan pada 121 °C selama 15 menit, tetapi hal ini dapat berubah
tergantung komposisi setiap media.
Sebelum ada autoclave, cairan dan bahan lain disterilisasikan dengan cara
memberikan uap panas atau steam pada suhu 100 °C selama 30 menit dan masa
inkubasi masing-masing selama 3 hari. Metode ini di sebut sterilisasi fraksional
atau sterilisasi kecil.
Pemanasan dengan water bath menggunakan uap panas untuk membunuh
mikroorganisme dengan cara denaturasi proteinnya. Pada awalnya, penggunaan
air mendidih digunakan sebagai metode uap panas. Media yang mengandung agar
atau gelatin harus dipanaskan supaya dapat larut dengan sempurna. Tetapi air
panas tidak dapat dianggap sebagai media sterilisasi.
Pasteurisasi tidak sama dengan sterilisasi. Digunakan untuk mengurangi
jumlah populasi bakteri pada cairan seperti susu dan untuk membunuh organisme
yang menyebabkan penyakit pada manusia. Spora tidak hilang dengan proses
pasteurisasi.
Walaupun pemanasan adalah metode yang sangat berguna mengatur
pertumbuhan mikroorganisme, tetapi terkadang pada beberapa kondisi tidak dapat
digunakan. Filter adalah media untuk memisahkan mikroorganisme dari larutan.
Sterilisasi dengan filtrasi dilakukan dengan bantuan pompa vakum. Cairan akan
lolos melewati filter, sementara mikroorganisme akan terperangkap di pori0pori
filter.
Sterilisasi panas memerlukan wakti biasanya 120 menit pada 160 °C.
Sterilisasi panas digunakan untuk alat-alat seperti alat gelas laboratorium, alat
yang terbuat dari logam yang dapat tahan pada suhu tinggi.
Metode paling cepat untuk sterilisasi adalah dengan cara pembakaran
langsung. Nyala api dari Bunsen digunakan untuk sterilisasi bakteri sebelum
memindahkan sampel dari tabung kultur dan setelah inokulasi.
Iradiasi sinar gamma memerlukan waktu yang lama untuk sterilisasi. Sinar
gamma dihasilkan oleh isotop radioaktif, yaitu kobalt 60. Iradiasi sinar gamma
tidak memengaruhi produk dan menghasilkan material yang bebas kontaminan.
Zat kimia sangat efektif digunakan untuk mengatur pertumbuhan
mikroorganisme, namun tidak dapat melakukan sterilisasi. Kebanyakan
desinfektan memiliki efek racun. Oleh karena itu, sangat diperlukan untuk
menggunakan alat keamanan. Peralatan dan ruang lab dapat dilakukan
dekontaminasi dengan cara fumigasi dengan gas formaldehida atau dengan sinar
UV.
Tabel 2 Jenis-jenis media tumbuh bakteri
No. Nama media
Konsis-tensi
mediaFungsi Kom-
posisi g/L Keterangan
1. EMB Agar, Levine
Padat Untuk isolasi selektif dan diferensiasi basil Gram negatif.
37.5/1 Penyimpanan: 2-30°C.Peringatan: Sangat higroskopis. Dijauhkan dari kelembaban. Disimpan dengan tutupnya tertutup rapat setiap saat. Petunjuk: Dikombinasikan 37.5 g media dengan 1 liter air deionisasi. Diaduk sampai campuran merata. Dididihkan sampai larut sempurna. Jangan terlalu panas. Disterilkan dengan autoclave pada suhu 121°C selama 15 menit.pH akhir: 7.1 +/- 0.2 pada suhu 25°C.Iritan: Iritasi pada mata, kulit, dan sistem pernapaan. Hindari kontak dengan pernapasan.
2. TCBS Agar
Padat Untuk isolasi selektif dan budidaya vibrio klorat dan vibrio enteropatogen lain yang menyebabkan makanan beracun.
89/1 Penyimpanan: Higroskopis, tetap dijaga tertutup rapat, dijauhkan dari cahaya yang terang.Petunjuk: Dimasukkan 89 g media dalam 1 L air distilasi. Dipanaskan sampai mendidih agar medium
larut secara sempurna. Jangan menggunakan autoclave. Didinginkan sampai suhu 50°C dan dituangkan pada cawan petri yang steril.pH akhir: 8.6 ± 0.2 pada suhu 25°C.
3. Nutrient Agar
Padat Untuk budidaya mikroorganisme yang kurang memerlukan perhatian lebih atau kurang selektif, dapat diperkaya dengan darah atau cairan biologis lainnya.
28/1 Penyimpanan: Higroskopis, tetap dijaga tertutup rapat, dijauhkan dari cahaya yang terang.Petunjuk: Dimasukkan 28 g media dalam 1 L air distilasi. Dipanaskan sampai mendidih agar medium larut secara sempurna. Disterilkan dengan autoclave pada tekanan 1 atm (121°C) selama 15 menit. Jika diinginkan, media dapat diperkaya dengan 5-10% darah atau cairan biologis lainnya. Dicampurkan dengan rata dan dituangkan pada cawan petri yang steril.pH akhir: 7.4 ± 0.2 pada suhu
25°C.4. Potato
Dextrose Agar
Padat Untuk ragi. 36/1 Preparasi: Media sebanyak 36 g dalam 1 L air demineral. Dipanaskan dalam water bath yang mendidih atau di dalam steam. Disterilkan dengan autoclave (15 menit pada suhu 121°C).pH 5.6 ± 0.2 pada suhu 25°C.Penyimpanan: Disimpan kering dan ditutup rapat. Dilindungi dari cahaya. Jangan menggunakan medium yang kotor dan menggumpal. Disimpan pada suhu +15°C sampai +25°C.
5. Salmonella Shigella (SS) Agar
Padat Untuk isolasi selektif Salmonella spp. dan beberapa Shigella spp.
60/1 Penyimpanan: 2-30°C Petunjuk: Dikombinasikan 60 g media dengan 1 L air deionisasi. Diaduk sampai campuran merata. Dididihkan sampai larut sempurna. Jangan terlalu panas. Jangan disterilkan dengan autoclave. Peringatan:
Sangat higroskopis. Dijauhkan dari kelembaban. Disimpan dengan wadah tersegel rapat setiap waktu. Digunakan hanya untuk di laboratorium. Berbahaya: Hindari kontak dengan pernapasan dan pencernaan. Iritasi pada mata, kulit, dan sistem pernapasan.pH akhir: 7.0 +/- 0.2 pada suhu 25°C.
6. Standard Plate Count Agar
Padat Sebagai media mikroba aerobik dengan inokulasi di atas permukaan.
23.5/1 Komposisi: Ekstrak ragi 2.5 g/L; kasein 5.0 g/L; glukosa 1.0 g/L; agar 15.0 g/LPenyimpanan: Disimpan media kering pada suhu 10-30 °C dan digunakan sebelum tanggal kadaluarsa pada label. Disimpan pada cawan yang disiapkan dengan suhu 2-8 °C.Petunjuk: Dicampurkan 23.5 g media dalam 1 L air distilasi. Dididihkan sampai larut sempurna. Disterilkan
dengan autoclave pada suhu 121°C selama 15 menit.
7. DifcoTM Tryptic Soy Agar
Padat Untuk media tujuan umum.
8/1 Petunjuk: Dicampurkan 8 g bubuk media dengan 1 L air distilasi. Dipanaskan sampai mendidih selama 2 menit agar bubuk larut secara sempurna. Disterilkan dengan autoclave pada suhu 121 °C selama 15 menit.pH 6.8
8. BD DifcoTM Nutrient Broth
Semi padat
Untuk pembiakan mikroorganisme yang tidak memerlukan perhatian lebih atau tidak selektif.
8/1 Petunjuk: Dicampurkan 8 g bubuk media dengan 1 L air distilasi. Dipanaskan sampai mendidih selama 1 menit agar bubuk media larut secara sempurna. Disterilkan dengan autoclave pada suhu 121 °C selama 15 menit.