ucsunscreen cream
DESCRIPTION
UCSunscreen CreamTRANSCRIPT
-
JURNAL FORMULASI KOSMETIKA
GOL:U/ KELOMPOK:C
1. Hilarius S. Senga (2443012138)
2. Tyrani Maylinda (2443012157)
3. Maria K.W Woda (2443012180)
4. Maria K.A Geroda (2443012194)
I. Nama Sediaan Kosmetika : Sunscreen Cream dengan bahan sintetik
II. Tujuan Pemakaian
Melindungi fungsi dan struktur kulit manusia dari kerusakan akibat sinar surya
Mencegah atau meminimalkan efek berbahaya dari radiasi matahari
Membantu dalam tanning kulit tanpa menimbulkan efek menyakitkan(FDA, 2003)
III. Karakteristik Sediaan
Sunscreen adalah suatu sediaan yang mengandung senyawa kimia yang dapat meyerap, menghamburkan atau memantulkan
sinar surya yang mengenai kulit sehingga dapat digunakan untuk melindungi fungsi dan struktur kulit manusia dari kerusakan akibat
sinar surya (FDA, 2003).
Mekanisme sunscreen sebagai penyerap adalah sebagai berikut :
Molekul bahan kimia sunscreen menyerap energy dari sinar UV, kemudian mengalami eksitasi dari ground state ketingkat energi yang
lebih tinggi.
-
Sewaktu molekul yang tereksitasi kembali ke kedudukan yang lebih rendah maka akan melepaskan energi yang lebih rendah dari
energi yang semula diserap untuk menyebabkan eksitasi.
Maka sinar UV dari energi yang lebih tinggi, setelah diserap energinya oleh bahan kimia maka akan mempunyai energi yang lebih
rendah.
Sinar UV dengan energi yang lebih rendah akan kurang atau tidak menyebabkan efek sunburn pada kulit (FDA, 2003).
Berdasarkan mekanisme kerjanya, bahan aktif tabir surya dibagi menjadi 2, yaitu mekanisme fisika (pengeblok fisik) misalnya
TiO2, ZnO, CaCO3, dan kaolin, serta mekanisme kimia (penyerap kimiawi) misalnya senyawa turunan para amino benzoic acid
(PABA), turunan benzofenon, turunan sinamat, turunan salisilat (Backer dan Brick, 1963).
Klasifikasi sunscreen menurut penggunaannya (Harrys Cosmeticology ; p. 231):
Agen pencegah sun burn yang didefinisikan sebagai sunscreen yang mengabsorbsi 95 % atau lebih radiasi UV 290-300 nm
Suntaining agent sebagai sunscreen >85% radiasi UV 290-320 nm, tetapi pada > 320 nm akan meneruskan sinar dan membentuk
ion
Opaque sunblock agent sebagai perlindungan maksimum dan pebentukan barrier fisik, contoh titanium oxide, zinc oxide
Kriteria kosmetik sunscreen yang baik :
Mudah digunakan
Jumlah yang menempel mencukupi kebutuhan
Bahan aktif kompatibel dengan bahan tambahan lain
Bahan dasar dapat mempertahankan kelembutan dan kelembaban kulit (FDA, 2003)
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan
dasar yang sesuai (Anonim, 1995). Krim berupa emulsi mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian
luar. Ada dua tipe krim, krim tipe minyak dalam air (M/A) dan tipe air dalam minyak (A/M) (Anief, 2005). Krim tipe M/A (vanishing
-
cream) mudah dicuci dengan air, jika digunakan pada kulit, maka akan terjadi penguapan dan peningkatan konsentrasi dari suatu obat
yang larut dalam air sehingga mendorong penyerapannya ke dalam jaringan kulit. Tetapi pada umumnya orang lebih menyukai tipe
A/M, karena penyebarannya lebih baik, walaupun sedikit berminyak tetapi penguapan airnya dapat mengurangi rasa panas di kulit.
Cold cream adalah bentuk emulsi yang memiliki perbandingan fase minyak lebih tinggi atau salah satu contoh tipe A/M, walaupun
begitu saat krim ini diaplikasikan pada kulit tetap memberikan efek dingin karena penguapan dari air yang terkandung dalam emulsi
berjalan lambat (Howard, 1974). Sinar UV B dapat mencapai kulit sebanyak 70% direfleksikan oleh lapisan tanduk (stratum corneum),
30% terpenetrasi ke dalam epidermis, dimana sebagian diabsorpsi oleh keratinosit dan melanin, hanya 10 % yang mencapai bagian
atas dermis (Anonim, 2011). Sinar UV A memiliki energi lebih rendah dari UV B tetapi memiliki kelimpahan lebih dari 95% dari
radiasi UV yang mencapai bumi (Wang et al., 2008), dengan 20-32% dapat mencapai dermis dan 4% terpenetrasi pada jaringan
subkutis. Semakin panjang suatu panjang gelombang, maka semakin dalam penetrasi ke dalam kulit (Mitsui, 1997).
Potensi tabir surya dapat dinyatakan dengan Sun Protection Factor (SPF) dan UV-A Protection Factor (APF). SPF merupakan
perbandingan antara banyaknya energi sinar surya (dalam hal ini adalah UV B) yang dibutuhkan untuk menimbulkan eritema minimal
(Dosis Eritema Minimal = DEM) pada kulit yang dilindungi tabir surya dengan banyaknya energi yang dibutuhkan untuk
menimbulkan eritema minimal pada kulit yang tidak dilindungi tabir surya. Sedangkan APF adalah perbandingan antara banyaknya
energi sinar UV A yang dibutuhkan untuk menimbulkan tanning minimal (Dosis Tanning minimal = DTM) pada kulit yang dilindungi
tabir surya dengan banyaknya energi sinar surya yang dibutuhkan untuk menimbulkan tanning minimal pada kulit yang tidak
dilindungi tabir surya (Martini et al., 1995).
Tabir surya dengan SPF menyatakan lamanya kulit seseorang berada di bawah sinar matahari tanpa mengalami sunburn.
Sedang angka SPF menyatakan berapa kali daya tahan alami kulit dilipatgandakan sehingga aman dibawah sinar matahari tanpa
mengalami sunburn. Sebagai contoh, seseorang yang akan mengalami sunburn setelah 12 menit di bawah sinar matahari, jika
dilindungi tabir surya dengan SPF 10 maka dia akan mengalami sunburn setelah 120 menit dibawah paparan sinar matahari (Anonim,
2010).
-
IV. Rancangan Modifikasi Formula
Formula
Standart
(Harrys Cosmeticology 7th p.254)
Pembanding
Sunscreen cream La Tulipe
Modifikasi
Nama Bahan Fungsi Konsentrasi Nama Bahan Fungsi Nama Bahan Fungsi Konsentrasi
Lazim Terpilih
Water Solvent
(HPE 6th hal 766)
Ad 100% Purified water Solvent
(HPE 6th hal 766)
Aquadest (A) Solvent
(HPE 6th hal 766)
ad 100
ml
ad 100 ml
Mineral oil (M) Emollient (HPE 6th ; p.445) 10% Mineral oil Emollient (HPE 6th ; p.445) Mineral Oil (M) Emollient (HPE 6th ; p.445) 1-32% 10 %
Glyceryl
monostearate
Emollient, emulsifying agent,
stabilizing agent.
16% Sodium lauryl sulfate Anionic surfactant; detergent;
emulsifying agent; skin penetrant;
wetting agent (HPE 6th hal 651)
Glyceryl monostearate Emollient, emulsifying agent,
stabilizing agent
16%
Sunscreen (A) q.s Benzophenone-3 Sunscreen chemical (Md 36th ;
p.1608)
Benzophenone-3 Sunscreen chemical (Md 36th ;
p.1608)
3%
Titanium Dioxide Coating agent,opacifier,pigment
(HPE6th,p.741)
Titanium Dioxide Coating agent,opacifier,pigment
(HPE6th,p.741)
2%
Octyl Metoksi Cinamate Sunscreen agent
(Md 36th p.1608
7.5%
Glycerin (A) Antimicrobialpreservative;emoll
ient;humectant; plasticizer;
solvent; sweetening agent;
tonicity agent (HPE5th,p.301)
7% Glycerin (A) Antimicrobialpreservative;emoll
ient;humectant; plasticizer;
solvent; sweetening agent;
tonicity agent (HPE5th,p.301)
7%
Cetyl alcohol Emusifying agent, stiffening
agent (HPE 6th ; p.155)
1% Cetyl alcohol Emusifying agent, stiffening
agent (HPE 6th ; p.155)
Cetyl alcohol Emusifying agent, stiffening
agent (HPE 6th ; p.155)
1%
Sesame oil Oleaginous vehicle; 10% Sesame oil Oleaginous vehicle; 10%
Pengawet q.s Methyl paraben Antimicrobial preservative (HPE
6th ; p.441)
Methyl paraben Antimicrobial preservative
(HPE 6th ; p.441)
0,08%
Propyl paraben Antimicrobial preservative (HPE
6th ; p.596)
Propyl paraben Antimicrobial preservative
(HPE 6th ; p.596)
0,02%
Antioxidant q.s Tochperol acetate Antioksidant 0,1%
Parfum Pewangi q.s Parfum Pewangi q.s
Zinc oxide Physical sunscreen, Pigment (Md
36th ; p. 1621)
-
Paraffin Ointment base; stiffening agent
(HPE 6th ; p.474)
Ethylhexyl methoxycinnamate UV adsorber
(Md 36th ; p.1608)
Dimethicone water-repellent, low surface
tension, barrier preparations for
protecting the skin against water-
soluble irritants. (Md 36th ; p.
2032)
CI 77491 (Iron Oxide Red) Pewarna
CI 77492 (Iron Oxide Yellow) Pewarna
Butyl methoxydibenzoylmethane
VP/Eicosene copolymer
Diazolidinyl urea
Triethoxycaprylylsilane
Bentuk sediaan dasar : Krim
Tipe emulsi :w/o
Alasan/HLB : Karena konsentrasi minyaknya lebih dari 50 %
Bentuk sediaan dasar : Krim
Tipe emulsi : w/o
Bentuk sediaan dasar : Krim
Tipe emulsi : w/o
Alasan/HLB : karena nilai hlb butuhnya lebih dari 5 yaitu 5.59 dan konsentrasi minyaknya
lebih dari 50 %/ nilainya 5,59
Penjelasan terhadap formula modifikasi :
a. Modifikasi Bahan Aktif :
Nama bahan aktif yang diganti:
Alasan:
b. Modifikasi Bahan Tambahan Penyusun Basis :
Nama bahan tambahan yang diganti:
Alasan:
-
V. Matriks (Bahan aktif dan bahan tambahan ) untuk formula hasil modifikasi
No Nama Bahan Karakteristik Kadar
Lazim
Kadar
Terpilih
Fungsi Nilai
HLB
Alasan dipakai dalam formula
Sifat Kimia Sifat Fisika
1. Mineral Oil (M) Pemerian:
Cairan tidak berwarna, berminyak,
transparan kental, tanpa fluoresensi di
siang hari. Praktis tidak berasa dan
memiliki bau samar saat minyak
dipanaskan (HPE 6th
; p.445).
Kelarutan:
praktis tidak larut dalam etanol (95%),
gliserin, dan air, larut dalam aseton,
benzena, kloroform, karbon
disulfida, eter, dan petroleum eter.
Larut dengan mudah dalam minyak
menguap dan dalam bentuk minyak
tetap, dengan pengecualian dari minyak
jarak (HPE 6th
; p.445).
Boiling point :
>360C
(HPE 6th
;
p.445)
1,0-32%
(HPE 6th
;
p.445)
10% Emollient
(HPE 6th
;
p.445)
10 Biasa digunakan dalam sediaan kosmetik
sebagai emollient.
Memiliki kelarutan yang baik dalam
minyak
(HPE 6th
; p.445)
2. Seasame Oil
(M)
Pemerian:
Minyak wijen adalah , cairan berwarna
bening kuning pucat dengan sedikit ,
bau yang menyenangkan dan rasa
hambar . Mengeras untuk massa lunak
di sekitar 480C . (HPE 6th ; p.614)
Kelarutan :
Density :
0.9160.920
g/cm3 (HPE 6th
; p.614)
- 10% Oleaginous
vehicle;
solvent
(HPE 6th
;
p.614)
7 Umumnya dianggap sebagai dasarnya tidak
beracun dan bahan 6luoride6nt
Juga digunakan dalam formulasi farmasi
topical
(HPE 6th
; p.614)
-
Larut dalam air ; praktis tidak larut
dalam etanol ( 95 % ) ; larut dengan
karbon disulfida , kloroform , eter ,
heksana , dan minyak bumi ringan .
(HPE 6th ; p.614)
3. Benzophenon-
3*(A)
(Md 28th
p.1487)
Pemerian:
Sebuah bubuk kuning pucat
(Md 36th
p.1608)
Kelarutan:
praktis tidak larut dalam air ; bebas
larut dalam 7luorid dan toluene (Md
36th
p.1608)
BM:361,15
Simpan dalam
tempat kedap
udara dan
jauhkan dari
cahaya(Md 36th
p.1608)
1-4% 3% UVA
absorben
(Md 36th
p.1608)
- Sunscreen agent (Md 36th p.1608)
4. Cetyl alcohol
(M)
Pemerian :
Lilin, serpihan putih, butiran, kubus,
atau castings. Memiliki bau yang khas
samar dan rasa hambar (HPE 6th
;
p.155).
Kelarutan :
Bebas larut dalam etanol (95%) dan
ether, kelarutan meningkat dengan
meningkatnya suhu; praktis tidak larut
dalam air. Dapat bercampur dengan
lemak, cairan, paraffin padat dan
isopropyl myristate saat meleleh (HPE
6th
; p.155).
Boiling point :
316-344oC
Density :
0,908g/cm3
Melting point :
45-52oC
(HPE 6th
;
p.155)
2-10%
(HPE 6th
;
p.155)
1% Emulsifying
agent,
stiffening
agent (HPE
6th
; p.155)
15,5 Umum digunakan pada kosmetik
Menyerap air pada emulsi w/o
Meningkatkan konsistensi
(HPE 6th
; p.155)
-
5. Gliseril
Monostearat
(M)
Pemerian:
Krim putih seperti lilin padat dalam
bentuk butiran-butiran, serpih, atau
bubuk. Sekarang lilin memiliki bau,
rasa dan sedikit berlemak (HPE 6th
;
p.290).
Kelarutan:
larut dalam etanol panas, eter,
kloroform, panas aseton, minyak
mineral, dan minyak tetap. Praktis
tidak larut dalam air, tetapi dapat
terdispersi dalam air dengan bantuan
kecil jumlah sabun atau surfaktan lain
(HPE 6th
; p.290).
Rumus Kimia:
C21H42O4
BM : 358.6
Melting point :
55-60C
(HPE 6th
;
p.290)
- 16% Emollient,
emulsifying
agent,
stabilizing
agent.
(HPE 6th
;
p.290)
3,8
(HPE 6th
;
p.290)
Dapat bertindak sebagai stabilizer yang
efektif
Dapat membentuk emulsi w/o dan o/w
(HPE 6th
; p.290)
6. Titanium
Dioksida (A)
Pemerian:
Putih , amorf , tidak berbau , dan tidak
berasa bubuk nonhygroscopic .
(HPE 6th
; p.741).
Kelarutan:
Praktis tidak larut dalam asam sulfat
encer , asam klorida, asam nitrat ,
pelarut 8luorid , dan air . larut dalam
asam 8luoride dan asam sulfat pekat
panas,kelarutan tergantung pada
perlakuan panas sebelumnya ;
pemanasan berkepanjangan
BM = 79.88
(HPE 6th ;
p.741).
- 2% Coating
agent;
opacifier;
pigment.
(HPE 6th ;
p.741).
- Memantulkan sinar UV dan biasa
digunakan dalam sunscreen.
(HPE 6th
; p.741).
-
menghasilkan bahan yang kurang larut
. (HPE 6th
p.741)
7. Gliserin (A) Pemerian:
Gliserin adalah , cairan tidak berwarna
, tidak berbau , kental , cairan
higroskopis jelas;memiliki rasa manis ,
kira-kira 0,6 kali semanis sukrosa
(HPE 6th
hal. 282)
Kelarutan:
Praktis larut dalam
aseton,benzene,klorofom,dan dalam
etanol. (HPE 6th
hal. 282)
Melting point :
190oC (with
Melting point :
45550C
- 7% Humectant
(HPE 6th
hal.
282)
- Karena dapat di gunakan sebagai emollient
dan humenctant.
(HPE 6th
hal. 282)
8. Octyl Metoksi
Cinamate (A)
Pemerian :
Minyak kuning pucat . (MD 36th ; hal
1608)
Kelarutan :
Larut dalam air (MD 36th ; hal 1608)
BM: 290,4
Penyimpanan
dalam wadah
kedap udara
pada suhu 8 -
15
- 7,5% Sunscreen
agent (Md
36th ; hal
1608)
- Dapat digunakan untuk mencegah kulit
terbakar (MD 36th
; hal 1608)
Kombinasi dengan benzofenon yang dapat
memberikan beberapa tambahan
perlindungan terhadap fotosensitifitas (MD
36th
; hal 1608)
9. Toccopherol
Acetate
Pemerian:
Bahan alami,tidak berwarna/kuning
hingga kecoklatan,viscous,oily liquid.
Kelarutan :
Praktis tidak larut dlm air ;larut dlm
acetone, ethanol, ether, and vegetable
oils.(HPE 5th
,32)
BP: 2350C
Density: 0.947
0.951g/cm3
(HPE 5th
,32)
0,1-1%
(journal
Vit. E in
human
skin)
0,1% Antioxidant;
therapeutic
agent.(HPE
5th
,32)
6 Karena dapat member nutrisi pada kulit,dan
menghindari kulit dari panas serta
menghindari penuaan dini
-
10. Metylparaben /
Nipagin (A)
Pemerian:
Kristal tidak berwarna atau serbuk
berwarna putih, tidak berbau atau
hampir tidak berbau (HPE 6th
; p.441).
Kelarutan:
Larut 1:6 dalam gliserin, 1:400 dalam
air, 1:50 dalam air 25, 1:30 dalam air
80C, 1:5 dalam propilenglikol (HPE
6th
; p.441).
Rumus Kimia :
C8H8O
BM : 152,15
Melting point:
125 128C
(HPE 6th
;
p.441)
0,015
0,2%
(HPE 6th
;
p.441)
0,18% Pengawet
(HPE 6th
;
p.441)
- Aktif dalam melawan bakteri gram positif
dan negatif
Efektif terhadap ragi dan jamur
Efektif pada range pH yang luas
(HPE 6th
; p.441)
11. Propilparaben/
Nipasol (A)
Pemerian:
Serbuk putih, tidak berbau, tidak
memiliki rasa, seperti kristal (HPE 6th
;
p.596).
Kelarutan:
Larut 1:250 dalam gliserin, 1:2500
dalam air, 1:225 dalam air 80C (HPE
6th
; p.596).
Rumus kimia:
C10H12O3
BM: 180,20
(HPE 6th
;
p.596)
0,01
0,02%
(HPE 6th
;
p.596)
0,02% Pengawet
(HPE 6th
;
p.596)
- Aktif dalam melawan ragi, jamur dan bakteri
Efektif dalam range pH yang luas
(HPE 6th
; p.596)
12. Perfume - - q.s q.s Pemberi
aroma
- Meningkatkan daya tarik konsumen
13. Aquadest (A) Pemerian:
Cairan jernih tidak berwarna, tidak
berbau, tidak berasa (HPE 6th
hal 766)
Rumus Kimia :
HO
BM: 18,02
Boiling point:
100C
(HPE 6th
hal
766)
Ad 100 ml Ad
100mL
Pelarut
(HPE 6th
hal
766)
- Tidak toksik
Pelarut universal
-
V.1. Bentuk Sediaan Dasar
a. Bentuk : Krim
b. Definisi :
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam
bahan dasar yang sesuai. (Depkes RI, 1995)
Krim merupakan suatu system emulsi yang tidak stabil secara termodinamika dimana mengandung paling sedikit dua
fase yang tidak saling bercampur. Salah satu fase bersifat polar (air) dan fase yang lainnya bersifat non-polar (minyak).
Krim dapat dibuat dengan beberapa jenis, yaitu emulsi air dalam minyak (w/o atau a/m), emulsi minyak dalam air (o/w
atau m/a) (Ansel, H.C., 1989)
c. Persyaratan Umum :
Kandungan minyak lebih banyak dbandingkan kandungan air
Mudah dioleskan merata pada kulit
Meningkatkan penetrasi
Bebas partikulat keras dan tajam
Tidak mengiritasi kulit
-
V.2. Bentuk Sediaan Kosmetik Terpilih
a. Bentuk : Tabir surya (Sunscreen)
b. Definisi :
Tabir surya (Sunscreen) menurut Tian (1994) dan Soeratri (1993), adalah senyawa yang secara fisik atau kimia dapat
digunakan untuk menyerap sinar matahari secara efektif terutama daerah emisi gelombang UV sehingga dapat mencegah
gangguan pada kulit akibar pancaran langsung sinar UV.
c. Persyaratan Umum :
- Tidak mengiritasi kulit, tidak menodai pakaian
- Dapat mengabsorbsi sinar matahari/ UV A dan UV B
- Tidak menguap dan tahan terhadap air dan keringat
- Mempunyai efek perlindungan yang tetap selama beberapa jam
- Efektif dalam mengabsorbsi radikal pada 290-320 nm
- Membentuk transmisi secara total pada 300-400 nm (Harrys Cosmeticology; p.232)
-
VI. Susunan Formula
Perhitungan Bobot Sediaan
Perkiraan lama penggunaan krim = 1 hari sekali untuk sehari pemakaian.
Jadi, 1 x sehari= 1 x 1 gram = 1 gram
Bobot sediaan yang dibutuhkan = 1 gram 30 hari = 30 gram untuk 1R/
Untuk 1 batch= 3 x 30 gram = 90 gram
No. Nama Bahan Sinonim Bahan Pengganti Konsentrasi (%) 1 Resep
(30gram)
1 Batch
( 90 gram) Awal Modifikasi
1. Mineral Oil heavy liquid petrolatum; liquid
petrolatum; paraffin oil
- 10% 10% 3 9
2. Glyceryl monostearat - 16% 16% 4,8 14,4
3. Sesame Oil (M) - 10% 10% 3 9
4. Cetyl alkohol - 1% 1% 0,3 0,9
5. Glycerin Glycerine; Glycon G-100;
trihydroxypropane glycerol.
- 7% 7% 2,1 6,3
6. Benzophenon-3 - 3% 3% 0,9 2,7
7. Oktil Metoksi
Cinamate
- 7,5% 7,5% 2,25 6,75
8. Titanium dioksida - 2% 2% 0,6 1,8
9. Metylparaben Nipagin - - 0,18% 0,054 0,162
10. Propilparaben Nipasol - - 0,02% 0,006 0,018
11. Toccopherol acetate - 0,1% 0,03 0,09
12. Perfume - - q.s q.s q.s q.s
13. Aquadest - - ad 100 ml ad 100 ml
-
Perhitungan sisa air
Untuk 1 R= (30-( 3+4,8+3+0,3+2,1+0,9+2,25+0,6+0,0054+0,006+0,03)= 12,96 ml 13 ml
Untuk 3 R=(90-(9+14,4+9+0,9+6,3+2,7+6,75+1,8+0,162+0,018+0,09)=38,88ml 39 ml
-
VII. Rancangan Cara Pembuatan
Fase minyak :
Mineral Oil
Gliceryl monostearat
Cetyl alcohol
Seasame oil
Fase air :
Nipagin
Nipasol
Benzophenon-3
Titanium dioxide
OMC larutkan dalam aquades
Dicampur di mortar panas, tambahkan
toccopherol acetate aduk hingga
homogen
Tambahkan parfum, aduk
hingga homogen
Masukkan dalam wadah sediaan, beri
etiket, brosur dan masukkan ke dalam
dus.
Larutkan dalam
gliserin
Larutkan
dalam
etanol
dilebur
-
VIII. Spesifikasi Sediaan Akhir
Parameter Spesifikasi
Organoleptis
Bau
Rasa
Warna
Perabaan
Bau khas
Lembut
Mudah dioleskan
Uji makroskopis
Aerasi
Tembus cahaya
Gumpalan
Tidak ada aerasi
Opaque
Tidak ada gumpalan
Daya sebar < 20 detik; > 0,5 cm
Konsistensi Tidak lengket
Sifat tercucikan air < 4 menit
SPF 20,47
Ph 5,5 6
Uji iritasi Tidak mengiritasi
-
IX. Rancangan Evaluasi
No Evaluasi Cara Evaluasi
1 Organoleptis
o Warna
o Bau
o Tekstur
2 PH Untuk melakukan pemeriksaan pH, pH meter terlebih dahulu dikalibrasi dengan menggunakan larutan dapar
standar netral (pH 7,01) dan larutan dapar pH asam (pH 4,01) hingga alat menunjukkan harga pH tersebut.
Kemudiaan elektroda dicuci dengan air suling, lalu dikeringkan dengan tissue. Sampel dibuat dalam konsentrasi
1% yaitu ditimbang 1 gram sediaan dan dilarutkan dalam 100 ml air suling. Kemudian elektroda dicelupkan
dalam larutan tersebut dan dibiarkan hingga alat menunjukkan harga pH yang konstan. (Rawlins, 2003).
3 Homogenitas Pengamatan dilakukan secara visual dengan mengoleskan krim pada lempeng kaca, kemudian dilihat warnanya
seragam atau tidak. Pengamatan dilkakukan tiap minggu selama 5 minggu.
4 Viskositas Pengujian viskositas menggunakan brookfield viscometer yang dilakukan dengan cara, pasang spindel yang sesuai
lalu celupkan dalam sediaan lalu catat hasil. Viskositas sediaan krim yang sesuai dengan persyaratan adalah 2.000
50.000 cps (Remington, 1995 ; SNI, 1996)
5 Uji daya sebar 0,5 gram sediaan diletakkan dengan hati-hati di atas kertas grafik yang dilapisi kaca transparan biarkan sesaat (15
detik) hitung luas daerah yang diberikan oleh sediaan, kemudian ditutup lagi dengan lempengan kaca yang diberi
beban tertentu (10 g, 20 g, -100 g) dan dibiarkan selama 60 detik. Kemudian hitung luas yang diberikan oleh
sediaan.
6 Tipe emulsi Larutkan 1 tetes krim ke dalam 30 ml air. Jika krim dapat larut dalam minyak, maka krim tersebut merupakan
krim w/o. namun, jika krim dapat larut dalam air, maka krim tersebut merupakan krim
7 Uji Tercucikan
air 1 gram krim, dioleskan pada telapak tangan kemudian dicuci dengan sejumlah volume air sambil membilas
tangan. Air dilewatkan dari buret dengan perlahan-lahan, amati secara visual ada atau tidaknya krim yang tersisa
pada telapak tangan, dicatat volume air yang terpakai
-
8 Daya Lekat Gelas obyek di tandai 4 x 2,5cm kemudian sebanyak 0,25 g krim di letakkan di tititk tengah luasan tersebut dan
di tutp dengan gelas obyek lain. beri beban 1 kg selama 5 menit. Kedua gelas obyek yang telah saling melekat 1
sama lain di pasang pada alat uji yang di beri beban 80 g. setelah itu dicatat waktu yang diperlukan hingga
terpisahnya dua gelas obyek.
9 Pengukuran Uji
Distribusi
Ukuran Partikel
Dilakukan dengan memakai alat mikroskop yang dilengkapi dengan micrometer okuler. Caranya adalah sbb: di
timbang 0,1 g krim kemudian di encerkan dengan air suling sampai 1 ml diambil sedikit hasil pengenceran
tersebut dan diteteskan pada kaca objek, lalu dilakukan pengukuran partikel sampai dengan 500 partikel (
Lachman dkk, 1994).
10 Uji SPF Sampel sebanyak 1 gram dilarutkan dengan etanol hingga 100 ml lalu saring dengan kertas saring menghasilkan
konsentrasi sebesar 10.000 ppm. Pipet 5 ml larutan yang telah disaring, lalu tambahkan etanol hingga 50 ml
sehingga menghasilkan konsentrasi sebesar 1000 ppm. Pipet 5 ml dari larutan yang berkonsentrasi 1000 ppm lalu
tambahkan etanol hingga 25 ml sehingga konsentrasi mejdai 200 ppm. Blanko yang digunakan adalah etanol.
Nilai serapan diamati pada panjang gelombang 290, 295, 300, 305, 310, 315, 320 hingga 400 nm. Nilai SPF yang
efektif sebagai tabir surya adalah lebih besar dari 2 atau 4 (SNI, 1996 ; Balakrishnan dan Narayanaswamy, 2011).
-
X. Rancangan Tabel Hasil Evaluasi
Parameter
Spesifikasi
Hasil Evaluasi Keterangan
Pembanding Sediaan MS TMS
Organoleptis
Bau
Bau khas
Rasa Lembut
Warna
Perabaan Mudah dioleskan
Uji homogenitas
-Aerasi
Tidak ada aerasi
- Tembus cahaya
Opaque
-Gumpalan
Tidak ada
gumpalan
Daya sebar
(< 20 detik; > 0,5 cm)
Tanpa beban
5 g
10 g
50 g
-
100 g
Konsistensi Tidak lengket
Sifat tercucikan air < 4 menit
pH 5,5 6
Uji iritasi Tidak mengiritasi
SPF 20,47 24
-
XI. Rancangan Kemasan
Beauty Sunscreen Cream
Kegunaan: untuk melindungi kulit terhadap pengaruh
buruk dari sinar matahari (UV A dan UV B). Yang
dapat menyebabkan vlek/noda hitam
Cara Pakai: Oleskan secara tipis dan merata pada kulit
wajah bila hendak berpergian pada pagi/ siang hari.
Tidak dianjurkan untuk kulit berminyak/berjerawat
Komposisi: Mineral Oil, Benzophenon-3, Titanium
Dioxide, Octinoxate, Tocopheryl acetate, Gilceryl
Monostearat, Glyserin, Cetyl alcohol, Nipagin,
Nipasol, Water
Peringatan:
-Mengandung Benzophenon-3
-Jangan terlalu lama berada dibawah sinar matahari
-Gunakan produk sebelum terpapar sinar matahari dan
ulangi pemakaian terutama setelah berkeringat dan
menegringkan badan
No Reg: 89981130040
No Batch
Exp date:
PT.QUEEN-FARMA
SURABAYA-INDONESIA
PT.QUEEN-FARMA SURABAYA-INDONESIA
Beauty Sunscreen Cream
30 gr SPF
20,47
SPF 20,47