tugas mob eka

Upload: ulfa-dwiyusridha-hanum

Post on 17-Jul-2015

33 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

OLEH : EKA FITRIAFRI HANUM JURUSAN : AKUNTANSI NPM : 1010097510006 DOSEN : ANDRY OSRA,SE,MM

Pendahuluany Pengertian umum kliring :

Pertukaran warkat atau data keuangan elektronik antar bank baik atas nama bank maupun nasabah yang hasil perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu y Penyelenggaraan kliring pada awalnya ( di Jakarta) secara manual y Akhir tahun 1989 volume warkat 82.082 lembar perhari : 613 bank

Pengertian Kliring Otomasi Kliring otomasi adalah terjadinya pertukaran data secara elektronik melalui pemrosesan dengan mesin dalam bentuk standar yang telah diformatterlebih dahulu. Pengertian umum kliring otomasi adalah pertukaran warkat ataudata keuangan elektronik antar bank baik atas nama Bank maupun nasabah yanghasil perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu.

y Pada tahun 1990 sistem otomasi dapat diimplementasikan untuk memproses kliring penyerahan, untuk kliring pengembalian masih manual y Tahun 1994 sistem otomasi penuh dilakukan dengan sebutan SOKL y Tahun 1996 rata-rata volume warkat kliring Jakarta mencapai y 216.911 lembar perhari y menyebabkan terjadinya keterlambatan dalam settlement dan penyediaan informasi kliring y Berpotensi mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap bank dan merugikan lembaga lain yang terkait serta menimbulkan efek negatif berantai (systemic risk) y Pada tahun 1998 untuk pertama kalinya di Indonesia diresmikan penggunaan Sistem Kliring Elektronik (SKE) oleh gubernur BI untuk kliring lokal Jakarta y Awal implementasi : 7 bank peserta kliring yaitu BRI, BDN, BII, BCA, Deutsche Bank, Standard Chartered, Citibank y Tahun 2001 : Implementasi secara menyeluruh kepada seluruh peserta kliring di Jakarta

Tujuan dan Manfaat Kliring Otomasi Tujuan dari pemrosesan transaksi kliring secara otomasi melalui pertukaran data secara elektronik ini adalah untuk mengganti proses dengan kertasyang mahal biayanya dan adanya keterbatasanketerbatasan. Namun demikian, bukan berarti dokumen kertas harus ditiadakan. A. Manfaat Kliring Otomasi bagi BI Operasional kliring dengan ditiadakannya fisik warkat kredit; Maintenance aplikasi kliring dengan digunakannya sistem

yangterintegrasi di seluruh wilayah kliring. Tersedianya jangkauan antar Bank melalui kliring yang lebih luasdengan diakomodirnya kliring antar wilayah untuk transfer kredit. Memenuhi prinsip prinsip manajemen risiko dalam penyelenggaraan kliring yang bersifat multilateral netting sesuaidengan core principles yang dikeluarkan oleh Bank for International settlement (BIS).

y

B. Manfaat Kliring Otomasi dari Segi Biaya

Dari sisi biaya, sistem kliring otomasi lebih hemat. Sebab, dengandihilangkannya sistem warkat, khususnya untuk transfer kredit, tidak adalagi biaya pencetakan dan handling warkat. Inilah salah satu alasandibentuknya sistem kliring otomasi.

C. Manfaat Kliring Otomasi dari Segi Waktuy Sistem Kliring Otomasi memberikan efisiensi dari sisi waktu

karenatransfer dana melalui kliring otomasi hanya membutuhkan waktu sehari,sehingga pelayanan kepada nasabah jauh lebih singkat. Proses pengiriman juga semakin dipercepat dengan dibukanya dua siklus pengiriman, yakni pagi dan siang.

Pak U mempunyai tabungan di Bank X

CEK Bank APenyerahan warkat kliring (Session I)

2 BANK X

BI

Penerimaan/Penolakan Warkat (Session II)

CEK Bank A 1

Barang

CEK Bank APenerimaan Warkat (Pertemuan I/pagi)

BANK A

Pak E mempunyai giro di Bank A

Warkat Kliring

Sistem Kliring

Bilyet Giro Cek Wesel Bank Untuk Transfer Surat Bukti Penerimaan Transfer Nota Debet Nota Kredit

Manual Semi Otomasi Otomasi Elektronik

Penyelesaian Akhir (Settlement) Pemindahbukuan rekening giro masing-masing Bank di BANK Indonesia

C. Manfaat Kliring Otomasi dari Segi Waktuy Kliring secara otomasi : penyelenggaraan kliring lokal yang dalam

pelaksanaan perhitungan, pembuatan bilyet saldo kliring dan pemilahan warkat dilakukan oleh penyelenggara secara otomasi y Tidak ada lagi pertemuan kliring seperti pada sistem manual dan semi otomasi y Peserta kliring menyerahkan warkat yang akan dikliringkan ke loket penyerahan di BI pada batas waktu yang telah ditetapkan

Perbedaan yang sangat mendasar antar sistem semi otomasi dan sistem otomasi yaitu

y Sedangkan dalam sistem otomasi bank cukup menyerahkan

warkat-warkat yang akan diproses dan kemudian mengambil warkat-warkat yang telah selesai diproses beserta laporan hasil proses kliring

Manfaat Lainnya dari Kliring OtomasiDari segi biaya, kliring otomasi lebih rendah, bahkan dapat menjadilebih rendah Tidak ada Notifikasi Tidak perlu konfirmasi Pelaksanaan pemindahan dana dilakukan hari berikutnya Jenis transaksi : Batch Kemampuan terbatas tapi luas Berdasarkan Nilai Ekonomis, Biaya tetap tinggi tetapi tidak adamasalah dengan volume yang tinggi Keamanan merupakan faktor yang penting.Pemrosesan dengan kliring otomasi ini akan menyebabkan biaya pengolahan per lembar cek lebih murah dibandingkan dengan prosesmanual. Biaya yang sangat tinggi sebenarnya merupakan payoff dari pemrosesan yang sngat canggih dan cepat.

PROSES KLIRING1. 2. 3. 4.

5. 6. 7.

Pemisahan warkat per jenis transaksi (debet atau kredit), stempel kliring, dan pencantuman MICR Bank pengirim merekam data ke sistem dengan menggunakan reader encoder atau data entry Mengelompokkan warkat dalam batch Mengirimkan batch DKE secara elektronik melalui jaringan komunikasi data ke penyelenggara, Fisik warkat dikirim juga untuk dipilah berdasarkan bank tertuju dengan menggunakan mesin baca berteknologi image Peserta dapat melihat status DKE (sukses atau gagal) SPKE memproses DKE setelah waktu transmit DKE berakhir SPKE mem-broadcast informasi hasil kliring sehingga peserta bisa melihat secara on line posisinya

Proses Kliring OtomasiCek-cek dalam transaksi disortir dengan komputer dengan imageelektronik dan mentransfer catatan dalam bentuk elektronik. Kliring otomasimemproses seluruh pemindahan data dari satu bank ke bank lainnya secaraelektronik.Logika pemrosesan dalam kliring otomasi dimulai oleh bank penarik atau bank yang menyerahkan warkat kliring untuk memindahkan dana atau menarik sejumlah uang pada bank tertarik.

Transaksi Kliring Otomasi ini Terdiri dari Dua Jenis yaitu :

Transaksi lokal (intraregional)Bank penarik mempersiapkan seluruh warkat untuk dikirim ke bank tertarik. Bank penarik akan memeriksa kelengkapan data,memeriksa kebenaran cek, membedakan apabila transaksi tersebut berasal dari bank sendiri, kemudian menyampaikan data tersebutkepada lembaga kliring Transaksi antar daerah (interregional)Bank penarik akan menyampaikan transaksinya kepada pusat pengolahan data di lembaga kliring lokal. Transaksi-transaksidisortir oleh bank penarik dalam lokasi yang bersangkutan.Volume data yang besar ini akan digabung menjadi suaturingkasan arsip untuk setiap lokasi, kemudian arsip inidipindahkan ke tiap lokasi lainnya untuk diproses lebih lanjut.

Mekanisme Proses Kliring OtomasiSemua kegiatan kliring dilakukan tanpa adanya pertemuan dengan bank-bank yang terlibat dalam lembaga kliring. Pertemuan kliring dapat dilakukan secaraon-linedan fisik warkatnya akan dikirimkan ke Bank Indonesia setelah data entry dilakukan oleh para peserta kliring. Akuntansi untuk transaksi kliring otomasi ini pada prinasipnya sama dengan kliring akuntani manual. Ayat jurnal yang dibuatmerupakan hasil transki secara berumpun (batch processing) yang akan langsungmendebet atau mengkredit rekening giro pada Bank Indonesia dan nasabah yang brsangkutan. Proses ini semua dilakukan secara elektronik, pada akhir baru,dapatdiketahui hasil kliringnya.

Tiga komponen utama dalam kliring otomasi terdiri dari:

ySistem Sentral Kliring (SSK) merupakan perangkat keras dan

perangkatlunak yang digunakan PKN. yKomputer Penyelenggara Kliring (KPK) merupakan komponen perangkatkeras dan perangkat lunak yang digunakan oleh PKL. yTerminal Peserta kliring (TPK) merupakan komponen perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan oleh peserta.

RTGS (Real-Time Gross Settlement).y Sistem RTGS adalah proses penyelesaian akhir transaksi

(settlement) pembayaran yang dilakukan per transaksi (individually processed / gross settlement) dan bersifat Real-time (electronically processed), di mana rekening peserta dapat di-debit / di-kredit berkali-kali dalam sehari sesuai dengan perintah pembayaran dan penerimaan pembayaran.

Tujuan RTGS1. Memberikan pelayanan sistem transfer dana antar peserta, antar nasabah peserta dan pihak lainnya secara cepat, aman, dan efisien 2. Memberikan kepastian pembayaran 3. Memperlancar aliran pembayaran (payment flows) 4. Mengurangi resiko settlement baik bagi peserta maupun nasabah peserta (systemic risk) 5. Meningkatkan efektifitas pengelolaan dana (management fund) bagi peserta melalui sentralisasi rekening giro 6. Memberikan informasi yang mendukung kebijakan moneter dan early warning system bagi pengawasan bank 7. Meningkatkan efisiensi pasar uang

Sender Bank

Receiving Bank

A

B

C

D

Ammount of Liability

A B C DTotal Claim

70 0 10 80

90 50 30 170

40 0 60 100

80 0 20 100

210 70 70 100 450

Bank Total

A -130

B 100

C 30

D 0

Net 0

GROSS SETTLEMENT

Net VS Gross(40)BANK C

BANK A

(80) (90) (70) (10)

(50) (60) (20)

BANK B

(30)

BANK D

Real Time Gross Settlement 1.

Transfer Mechanism

Sender Bank enters credit transfer input into RTGS Terminal which will be further transmitted to RCC at Bank Indonesia 2. RCC will process the credit transfer with the following mechanism: To verify whether the checking account balance of the sender bank is higher or equal to the nominal ammount of credit transfer When the sender banks checking account is adequate, a posting in the sender bank and receiving bank checking accounts will be executed simultaneously When the sender bank checking account is not adequate, the credit transfer will be placed in queue within the RTGS machine 3. Settled credit transfer information will be transmitted automatically to RCC to RTGS terminal to receiving bank

BI-RTGS

BI-RTGS adalah sistem transfer dana elektronik yang penyelesaian setiap transaksinya dilakukan dalam waktu seketika. Sejak dioperasikan oleh Bank Indonesia pada tanggal 17 November 2000, BI-RTGS berperan penting dalam pemrosesan aktivitas transaksi pembayaran, khususnya untuk memproses transaksi pembayaran yang termasuk High Value Payment System (HVPS) atau transaksi bernilai besar yaitu transaksi Rp.100 juta.

SISTEM SETTLEMENTDalam rangka pembayaran mitigasi risiko dalam nasional, Bank Indonesia telah mengembangkan sistem setelmen (sistem penyelesaian transaksi) yaitu Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS), Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS) dan Sistem Kliring Nasional (SKN). BI-RTGS merupakan sistem transfer dana elektronik antar Peserta dalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. BI-SSSS merupakan sarana transaksi dengan Bank Indonesia termasuk penatausahaannya dan penatausahaan surat berharga secara elektronik. Dalam kegiatan setelmen, BI-SSSS terhubung langsung dengan BI-RTGS secara seamless. Sementara SKN merupakan sistem kliring antarbank untuk alat pembayaran cek, Bilyet Giro, nota debet lainnya dan transfer kredit antar bank.

THANK YOU