trauma oculus perforans

29
TRAUMA OKULI PERFORANS PENDAHULUAN Trauma okuli merupakan salah satu masalah kesehatan dunia. Meskipun termasuk kasus yang masih dapat dicegah, trauma okuli tetap menjadi salah satu penyebab mortilitas, morbiditas dan keterbatasan fisik. Dalam kenyataannya, trauma okuli menjadi kasus tertinggi penyebab kebutaan unilateral di seluruh dunia terutama pada anak dan dewasa muda. Dewasa muda terutama laki-laki merupakan kelompok yang kemungkinan besar mengalami trauma okuli. Kecelakaan di rumah, kekerasan, ledakan, cedera akibat olah raga, dan kecelakaan lalulintas merupakan keadaan keadaan yang paling sering menyebabkan trauma mata. Tetapi, lebih banyak usaha dan rujukan dilakukan secara klinis atau penanganan bedah suatu trauma okuli dibandingkan dengan usaha pencegahannya sehingga penyebab trauma okuli dianggap sebagai suatu kecelakaan diluar kawalan pasien dan bukan suatu masalah masyarakat. 1,2 1

Upload: irfan-adi-saputra

Post on 25-Jul-2015

287 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Referat, semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

Page 1: Trauma Oculus Perforans

TRAUMA OKULI PERFORANS

PENDAHULUAN

Trauma okuli merupakan salah satu masalah kesehatan dunia Meskipun termasuk kasus

yang masih dapat dicegah trauma okuli tetap menjadi salah satu penyebab mortilitas

morbiditas dan keterbatasan fisik Dalam kenyataannya trauma okuli menjadi kasus

tertinggi penyebab kebutaan unilateral di seluruh dunia terutama pada anak dan dewasa

muda Dewasa muda terutama laki-laki merupakan kelompok yang kemungkinan besar

mengalami trauma okuli Kecelakaan di rumah kekerasan ledakan cedera akibat olah

raga dan kecelakaan lalulintas merupakan keadaan keadaan yang paling sering

menyebabkan trauma mata Tetapi lebih banyak usaha dan rujukan dilakukan secara

klinis atau penanganan bedah suatu trauma okuli dibandingkan dengan usaha

pencegahannya sehingga penyebab trauma okuli dianggap sebagai suatu kecelakaan

diluar kawalan pasien dan bukan suatu masalah masyarakat12

Walaupun mata mempunyai sistem pelindung yang cukup baik seperti rongga

orbita kelopak dan jaringan lemak retrobulbar selain terdapatnya refleks memejam atau

mengedip mata masih sering mendapat trauma dari dunia luar Trauma dapat

mengakibatkan kerusakan pada bola mata dan kelopak saraf mata dan rongga orbita

Kerusakan mata akan dapat mengakibatkan atau memberi penyulit sehingga mengganggu

fungsi penglihatan2

Trauma pada mata memerlukan perawatan yang tepat untuk mencegah terjadinya

penyulit yang lebih berat yang akan mengakibatkan kebutaan Secara garis besar trauma

ocular dibagi dalam 3 kategori trauma tumpul trauma tajam dan trauma kimia Peralatan

1

baru penggunaan mikroskop dalam operasi tekhnik bedah minor telah mengubah secara

dramatis pendekatan kita terhadap penaganan kebanyakan trauma Pengertian kita

terhadap patofisiologi dari trauma telah bertambah dengan penggunaan hewan coba

Sebagai hasil prognosis umum terhadap kebanyakan trauma mata menjadi jauh lebih

baik23

Perforasi bola mata merupakan keaadaan yang gawat untuk bola mata karena pada

keadaan ini kuman mudah masuk ke dalam bola mata selain dapat mengakibatkan

kerusakan susunan anatomic dan fungsional jaringan intraokuler Trauma tembus dapat

berbentuk perforasi skelera prolaps badan kaca maupun prolaps badan siliar4

INSIDENS

Berdasarkan penelitian Beaver Dam sebanyak 20 usia dewasa dilaporkan

mengalami trauma okuli sebanyak lebih dari 3 kali selama hidupnya Pada penelitian

ini lebih ditemukan lebih dari setengah kasus disebabkan oleh trauma benda tajam

Sangat mengejutkan di rumah ternyata lebih beresiko untuk terjadi trauma okuli

dibandingkan di tempat kerja dan sekitar 23 kasus trauma okuli berhubungan dengan

olahraga4

Di Amerika Serikat frekuensi trauma superfisial mata dan adneksa (416)

benda asing pada mata bagian luar (254) kontusio pada mata dan adneksa (160)

luka terbuka pada mata dan adneksa (101) fraktur dasar orbita (13) dan cedera

saraf (03)4

ANATOMI BOLA MATA

Bola mata berbentuk bulat dengan panjang maksimal 24 mm Bola mata di

bagian depan (kornea) mempunyai kelengkungan yang lebih tajam sehingga terdapat

bentuk dengan 2 kelengkungan yang berbeda1

2

Gambar 2 Potongan sagital bola mata

Dikutip dari kepustakaan no 6

Bola mata dibungkus oleh tiga lapis jaringan17

1 Sklera merupakan jaringan ikat yang kenyal dan memberikan bentuk pada mata

merupakan bagian terluar yang melindungi bola mata Bagian terdepan sclera

3

Gambar 1Gambar anatomi bola mata

Dikutip dari kepustakaan no 5

disebut kornea yang bersifat transparan yang memudahkan sinar masuk ke bola

mata Kelengkungan kornea lebih besar di banding sclera

2 Jaringan uvea merupakan jaringan vaskular Jaringan uvea dan sklera dibatasi oleh

ruang yang potensial mudah dimasuki darah jika terjadi perdarahan pada ruda

paksa yang disebut perdarahan suprakoroid

Jaringan uvea ini terdiri atas iris badan siliar dan koroid Pada iris didapatkan

pupil yang oleh tiga susunan otot dapat mengatur jumlah sinar masuk ke dalam

bola mata Badan siliar yang terletak di belakang iris menghasilkan cairan bilik

mata (aquos humor) yang dikeluarkan melalui trabekulum yang terletak pada

pangkal iris dibatas kornea dan sklera

3 Lapis ketiga bola mata adalah retina yang terletak paling dalam dan mempunyai

susunan lapis sebanyak 10 lapis yang merupakan lapis membrane neurosesnsoris

yang akan merubah sinar menjadi rangsangan ke saraf optik dan diteruskan ke

otak Terdapat rongga yang potensial antara retina dan koroid sehingga retina dapat

terlepas dari koroid yang disebut ablasi retina

Badan kaca mengisi rongga di dalam bola mata dan bersifat gelatin yang hanya

menempel papil saraf optik makula dan pars plana Lensa terletak di belakang pupil

yang di pegang di daerah ekuatornya pada badan siliar melalui zonula zinni Lensa

mempunyai peranan pada akomodasi atau melihat dekat sehingga sinar dapat

difokuskan di daerah makula lutea1

Konjungtiva merupakan membran mukosa transparan yang menutupi sklera

dan kelopak bagian belakang Bermacam-macam obat mata dapat diserap melalui

konjungtiva ini Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang dihasilkan oleh sel

goblet Musin bersifat membasahi bola mata terutama kornea18

Konjungtiva terdiri atas tiga bagian yaitu 17

a Konjungtiva tarsal yang menutupi tarsus konjungtiva tarsal sukar digerakkan dari

tarsus

b Konjungtiva bulbi menutupi sklera dan mudah digerakkan dari sklera dibawahnya

c Konjungtiva fornises atau forniks konjungtiva yang merupakan tempat peralihan

konjungtiva tarsal dengan konjungtiva bulbi

4

Konjungtiva bulbi dan forniks berhubungan dengan sangat longgar dengan jaringan

dibawahnya sehingga bola mata mudah bergerak1

Gambar 3

Gambar 4

D KLASIFIKASI

Klasifikasi trauma okular berdasarkan mekanisme trauma

Trauma Mekanik3

a Trauma palpebra

b Trauma pada sistem lakrimal

5

c Laserasi konjungtiva

d Erosi kornea

e Benda asing pada kornea dan konjungtiva

f Trauma non perforans (closed-globe injury)

g Trauma pada dasar orbitalis (outflow fracture)

h Trauma perforans (open-globe injury)

Berdasarkan Birminghamm Eye Terminology System (BETTS) trauma okuli dibagi

atas 2 yaitu2791011

Trauma bola mata tertutup (closed globe injury)

Kontusio

Laserasi lamellar

Trauma bola mata terbuka (Open-globe Injury)

Ruptur

Laserasi

o Penetrasi

o Intraocular foreign body (IOFB)

o Perforasi

PATOFISIOLOGI

Terdapat empat mekanisme yang menyebabkan terjadi trauma okuli yaitu4

coup

countercoup

equatorial dan

global reposititioning

6

Coup adalah kekuatan yang disebabkan langsung oleh trauma Countercoup

merupakan gelombang getaran yang diberikan oleh cuop dan diteruskan melalui okuler

dan struktur orbita Akibat dari trauma ini bagian equator dari bola mata cenderung

mengambang dan merubah arsitektur dari okuli normal Pada akhirnya bola mata akan

kembali ke bentuk normalnya akan tetapi hal ini tidak selalu seperti yang diharapkan4

Trauma mata yang sering adalah yang mengenai kornea dan permukaan luar bola

mata (konjungtiva) yang disebabkan oleh benda asing Meskipun demikian kebanyakan

trauma ini adalah kecil seperti penetrasi pada kornea dan pembetukan infeksi yang

berasal dari terputusnya atau perlengketan pada kornea yang mana hal ini dapat menjadi

serius Benda asing dan aberasi di kornea menyebabkan nyeri dan iritasi yang dapat

dirasakan sewaktu mata dan kelopak mata digerakkan Defek epitel kornea dapat

menimbulkan keruhan serupa Fluoresens akan mewarnai membran basal epitel yang

terpajan dan dapat memperjelas kebocoran cairan akibat luka tembus (uji Seidel

positif)279

Trauma tembus bola mata dapat dengan atau tanpa masuknya benda asing

intraokular Trauma tembus dapat berbentuk perforasi sklera dengan prolaps badan kaca

disertai dengan perdarahan badan kaca Dapat juga perforasi sklera ini disertai dengan

prolaps badan siliar7

7

GAMBARAN KLINIS

Gambar 5

Gambaran klinis trauma okuli

Pada mata dapat terjadi trauma dalam bentuk-bentuk berikut

1 Trauma tumpul

2 Trauma tembus bola mata

3 Trauma kimia

4 Trauma radiasi

Tauma tumpul yang terjadi dapat mengakibatkan beberapa hal yaitu910

1 Hematoma palpebra

Adanya hematoma pada satu mata merupakan keadaan yang ringan tetapi bila terjadi

pada kedua mata hati-hati kemungkinan adanya fraktur basis kranii

2 Ruptura kornea

Kornea pecah bila daerah yang pecah besar dapat terjadi prolapsus iris merupakan

suatu keadaan yang gawat dan memerlukan operasi segera

8

3 Ruptura membran descement

Di tandai dengan adanya garis kekeruhan yang berkelok-kelok pada kornea yang

sebenarnya adalah lipatan membran descement visus sangat menurun dan kornea sulit

menjadi jernih kembali

4 Hifema

Hifema adalah adanya darah di dalam kamera anterior Hifema atau adanya darah

dalam bilik mata depan dapat terjadi karena trauma tumpul Bila pasien duduk hifema

akan terlihat mengumpul di bagian bawah bilik mata depan dan hifema dapat

memenuhi seluruh ruang bilik mata depan Darah dalam cairan aqueus humor dapat

membentuk lapisan yang terlihat Jenis trauma ini tidak perlu menyebabkan perforasi

bola mata Perdarahan dalam kamera okuli anterior yang berasal dari pembuluh darah

iris atau korpus siliaris biasanya di sertai edema kornea dan endapan di bawah kornea

hal ini merupakan suatu keadaan yang serius

5 Iridoparese

Iridoplegia adalah adanya kelumpuhan pada otot pupil sehingga terjadi midriasis

6 Iridodialisis

Iridodialisis ialah iris yang pada suatu tempat lepas dari pangkalnya pupil menjadi

tidak bulat dan disebut dengan pseudopupil

7 Irideremia ialah keadaan di mana iris lepas secara keseluruhan

8 Subluksasio lentis- luksasio lentis

Luksasio lentis yang terjadi bisa ke depan atau ke belakang Jika ke depan akan

menimbulkan glaukoma dan jika ke belakang akan menimbulkan afakia Bila terjadi

9

gaukoma maka perlu operasi untuk ekstraksi lensa dan jika terjadi afakia pengobatan

di lakukan secara konservatif

9 Hemoragia pada korpus vitreum

Perdarahan yang terjadi berasal dari korpus siliare kare na bnayak terdapat eritrosit

pada korpus siliare visus akan sangat menurun

10 Glaukoma

Di sebabkan oleh karena robekan trabekulum pada sudut kamera okuli anterior yang

di sebut ldquotraumatic anglerdquo yang menyebabkan gangguan aliran akquos humour

11 Ruptura sklera

Menimbulkan penurunan teknan intra okuler Perlu adanya tindakan operatif segera

12 Ruptura retina

Menyebabkan timbulnya ablasio retina sehingga menyebabkan kebutaan harus di

lakukan operasi

Bila trauma disebabkan benda tajam atau benda asing masuk ke dalam bola mata maka

akan terlihat tanda-tanda bola mata tembus seperti 158

Mata merah nyeri fotofobia blepharospasme dan lakrimasi

Tajam penglihatan yang menurun akibat tedapatnya kekeruhan media refrakta secara

langsung atau tidak langsung akibat ruma tembus tersebut

Tekanan bola mata rendah akibat keluarnya cairan bola mata

Bilik mata dangkal akibat perforasi kornea

Bentuk dan letak pupil berubah

Terlihatnya rupture pada kornea atau sclera

10

Adanya hifema pada bilik mata depan

Terdapat jaringan yang prolaps seperti cairan mata iris lensa badan kaca atau retina

Trauma bahan kimia dapat terjadi pada kecelakaan yang terjadi di dalam

laboratorium industry pekerjaan yang memakai bahan kimia pekerjaan pertanian dan

peperangan yang memakai bahan kimia di abad modern Sedangkan pada trauma radiasi

yang sering ditemukan adalah8

1 Sinar inframerah

2 Sinar ultraviolet

3 Sinar X dan sinar terionisasi

DIAGNOSIS 7811

A) ANAMNESIS

Anamnesis yang teliti sangat penting

a Penggunaan palu dan alat pahat dapat melepaskan serpihan-serpihan logam

yang akan menembus bola mata dan hanya meninggalkan petunjuk perdarahan

subkonjungtiva yang mengindikasikan adanya penetrasi sclera dan benda asing

yang tertinggal

b Kawat yang tegang atau paku dapat menembus kornea dengan cepat kadang

menghasilkan jalur yang hampir tidak terlihat

c Trauma tumpul pada mata juga dapat menyebabkan kerusakan orbita (blow-out

fracture)

11

d Sangat penting untuk menentukan sifat bahan kimia yang mungkin mengalami

kontak dengan mata Basa kuat menembus jaringan anterior mata dan dapat

dengan cepat menyebabkan kerusakan irreversible

Gejala pasien berhubungan dengan derajat dan jenis trauma yang dialami Nyeri

lakrimasi dan pandangan kabur merupakan gambaran umum trauma namun

gejala ringan dapat menyamarkan benda asing intraokular yang berpotensi

membutakan

B) PEMERIKSAAN FISIK

1 Tanpa Slit Lamp

A Trauma Orbita

Kerusakan pada orbita sendiri dicurigai bila di dapat tanda-tanda berikut

a Emfisema yang berasal dari sinus yang mengalami fraktur

b Daerah paraestesia di bawah pinggir orbita menunjukkan kerusakan

saraf infraorbita

c Terbatasnya pergerakan mata terutama pandangan ke atas dan ke

bawah karena perlengketan otot rectus inferior oleh septa jaringan ikat

yang terkait pada tulang yang patah

d Mata mengalami resesi kedalam orbita

Gejala dan Tanda Trauma Tembus Mata

a Riwayat adanya objek dengan kecepatan tinggi yang mengenai mata

b Jaringan berwarna gelap pada kornea atau sklera (sumbatan iris pada

luka)

12

c Distorsi pupil

d Bilik mata anterior yang dalam dan tidak biasa

e Katarak

f Perdarahan vitreus

B Konjungtiva dan Sklera

Konjungtiva dan sklera harus diperiksa untuk mencari laserasi jika

anamnesis sesuai harus dipertimbangkan adanya perdarahan subkonjungtiva

sebagai lokasi potensial terjadinya perforasi sklera Jika terjadi trauma kimia

konjungtiva dapat terlihat putih dan iskemik

C Kornea

Kornea diperiksa untuk mencari apakah terdapat kehilangan lapisan epitel

laserasi dan benda asing Penetesan fluoresens akan mengidentifikasikan luas

aberasi dan jika pekat akan mengidentifikasi kebocoran aqueous melalui luka

tembus

D Bilik mata anterior

Trauma tumpul dapat menyebabkan perdarahan kedalam bilik mata

anterior dimana perdarahan ini berkimpul dengan batas cairan (hifema) yang

disebabkan oleh rupturnya akar pembuluh darah ris atau iris terobek dari

insersinya pada korpus siliar (dialisis iris) Pupil juga mengalami dilatasi akibat

trauma tumpul (midriasis traumatik)

2 Dengan Slit Lamp

Slit Lamp akan memungkinkan pemeriksaan yang lebih detail yang dapat

menunjukkan

13

a Bilik mata anterior yang lebih dangkal dibandingkan dengan mata kontralateral

dapat mengimplikasikan trauma tembus anterior

b Hifema mikroskopik dimana terdapat sel darah merah di dalam bilik mata

anterior namun tidak cukup untuk membentuk hifema

c Adanya sel darah putih dalam ruang anterior (uveitis traumatik)

d Resesi sudut iridokornea dilihat dengan lensa kontak gonioskopi (insersi otot

siliaris kedalam spur sklera bergerak ke posterior) Ini di dapatkan pada trauma

tumpul

e Peningkatan tekanan intraokular dengan tonometri aplanasi

3 Ophthalmoscopy

4 Tonometri

5 USG B-scan

6 CT-Scan

PENATALAKSANAAN

Keadaan trauma tembus pada mata merupakan hal yang gawat darurat dan harus

segera mendapat perawatan khusus karena dapat menimbulkan bahaya seperti

Infeksi Siderosis kalkosis dan oftalmika simpatik Pada setiap tindakan bertujuan

untuk

I Mempertahankan bola mata

II Mempertahankan penglihatan

Eksplorasi seteliti mungkin Apabila jelas tampak ruptur bola mata maka manipulasi

lebih lanjut harus dihindari sampai pasien mendapat anastesia umum Sebelum

14

pembedahan jangan diberi obat sikloplegik atau antibiotik topikal karena kemungkinan

toksisitas pada jaringan intaokular yang terpajan Berikan antibiotik parenteral

spektrum luas dan pakaikan pelindung FOX (atau sepertiga bagian bawah corong

kertas) pada mata Analgetik antiemetik dan antitoksisn tetanus diberikan sesuai

dengan kebutuhan dengan retriksi makan dan minum Induksi anastesia umum jangan

menggunakan obat-obat penghambat depolarisasi neuromuskular karena dapat

meningkatkan secara transien tekanan di dalam bola mata sehingga meningkatkan

kecendrungan herniasi intaokular2

1 Hyfema

Gambar 6 tampak gambaran hifema akibat trauma tumpul

Dengan parasintesis yang merupakan tindakan pembedahan dengan mengeluarkan

darah atau nanah dari bilik mata depan dengan teknik sebagai berikut dibuat

insisi kornea 2 mm dari limbus kearah kornea yang sejajar dengan permukaan iris

biasanya dilakukan penekanan pada bibir luka maka koagulum dari bilik mata

depan akan keluar Bila darah tidak keluar maka bilik mata depan dibilas dengan

garam fisiologik

15

2 Laserasi

a Laserasi palpebra

Gambaran perbaikan laserasi kelopak mata A defek diperlihatkan B jahitan

mattress vertikal awal melalui lempeng tarsal C penutupan lempeng tarsal dengan

jahitan interrupted D penutupan kulit dengan jahitan interrupted

Gambar 7

Gambar 8

16

b Laserasi corneoscleral

`

Gambar 9Mengembalikan hubungan anatomi pada laserasi korneoskleral

Langkah-langkah pembedahan pada perbaikan laserasi korneosklera antara lain 12

1 Anastesi umum

2 Eksisi dari bagian prolaps vitreus bagian lensa transcorneal foreign bodies

3 Atur posisi anterior prolaps uvea retina

4 Menutup bagian dari kornea pada laserasi di limbus

5 Menutup kornea dengan rapat (10-0 nylon)

6 Peritomy perlu dilakukan untuk membuka bagian sclera

7 Kemudian eksisi bagian posterior prolaps vitreus

8 Reposisi proolaps posterior uvea retina

17

9 Menutup bagian sklera (9-0 nylon atau 8-0 silk)

10 Menutup konjungtiva

11 Subkonjungtiva antibiotik steroid

KOMPLIKASI

Komplikasi setelah trauma okuli perforans18

Infeksi endoftalmitis panoftalmitis

Katarak traumatic

Galukoma sekunder

Oftalmika simpatika

PROGNOSIS

Prognosis trauma okuli perforans bergantung pada banyak factor seperti1

Besarnya luka tembus makin kecil makin baik

Tempat luka pada bola mata

Bentuk trauma apakah dengan atau tanpa benda asing

Benda asing megnetik atau non megnetik

Dalamnya luka tembus apakah tumpul atau luka ganda

Sudah terdapat penyulit akibat luka tembus

Mata sembuh dengan baik setelah trauma minor dan jarang terjadi sekuele jangka

panjang karena munculnya sindrom erosi berulang Namun trauma tembus mata

seringkali dikaitkan dengan kerusakan penglihatan berat dan mungkin membutuhkan

pembedahan ekstensif

18

Trauma tumpul dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang tidak dapat di

terapi jika terjadi lubang retina pada fovea Penglihatan juga dapat terganggu jika

koroid pada makula rusak Dalam jangka panjang dapat timbul glaucoma sekunder

pada mata beberapa tahun setelah cedera awal jika jalinan trabekula mengalami

kerusakan Trauma orbita berat juga dapat menyebabkan masalah kossmetik dan

okulomotor

19

DAFTAR PUSTAKA

1 ILyas S Trauma Mata Dalam Ilyas S Ilmu Penyakit Mata edisi 3 2004 Jakarta

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Hal 259-76

2 Asbury T Sanitato JI Trauma Dalam Vaughan D Oftalmologi Umum Edisi 14 Jakarta

Wdya Medika 1999 hal 382-83

3 Lang GK Ophtalmology a short text book Thieme Stuttgart New York 2000 P497-

513

4 Rapon JM Ocular Trauma Management For The Primary Care Provider Avilable from

httpoptpacificueducccatalog10310-SDtriagehtm Accessed 14 November

2010

5 Webb A Manual of eye emergencies diagnosis and management Butterworth-

Heinemann Toronto2004 p1-2

6 Zorab R A Straus HDondrea etal Fundamental and Principles of Ophtalmology

Section 2 International ophtalmology american academy of ophtalmology The Eye

MD2008-2009 p43

7 Golden JD Globe Rupture Available from

httpemedicinemedscapecomarticle798223 Accessed 14 November 2010

8 Khaw PT Elkington AR ABC of EYES Fourth edition BMJ Publishing Group 2004

p29-32

9 Khurana KA Comprehensive Opthalmology 4th Edition New Delhi 2007 p401-10

10 Trauma Terminology System (BETTS) Available from wwwweironlineorgWEIRBETT

Accessed 14 November 2010

20

11 Ocular penetrating and perforating injuries Available from

httpeyewikiaaoorgOcular_penetrating_and_perforating_injuries Accessed 14

November 2010

21

Page 2: Trauma Oculus Perforans

baru penggunaan mikroskop dalam operasi tekhnik bedah minor telah mengubah secara

dramatis pendekatan kita terhadap penaganan kebanyakan trauma Pengertian kita

terhadap patofisiologi dari trauma telah bertambah dengan penggunaan hewan coba

Sebagai hasil prognosis umum terhadap kebanyakan trauma mata menjadi jauh lebih

baik23

Perforasi bola mata merupakan keaadaan yang gawat untuk bola mata karena pada

keadaan ini kuman mudah masuk ke dalam bola mata selain dapat mengakibatkan

kerusakan susunan anatomic dan fungsional jaringan intraokuler Trauma tembus dapat

berbentuk perforasi skelera prolaps badan kaca maupun prolaps badan siliar4

INSIDENS

Berdasarkan penelitian Beaver Dam sebanyak 20 usia dewasa dilaporkan

mengalami trauma okuli sebanyak lebih dari 3 kali selama hidupnya Pada penelitian

ini lebih ditemukan lebih dari setengah kasus disebabkan oleh trauma benda tajam

Sangat mengejutkan di rumah ternyata lebih beresiko untuk terjadi trauma okuli

dibandingkan di tempat kerja dan sekitar 23 kasus trauma okuli berhubungan dengan

olahraga4

Di Amerika Serikat frekuensi trauma superfisial mata dan adneksa (416)

benda asing pada mata bagian luar (254) kontusio pada mata dan adneksa (160)

luka terbuka pada mata dan adneksa (101) fraktur dasar orbita (13) dan cedera

saraf (03)4

ANATOMI BOLA MATA

Bola mata berbentuk bulat dengan panjang maksimal 24 mm Bola mata di

bagian depan (kornea) mempunyai kelengkungan yang lebih tajam sehingga terdapat

bentuk dengan 2 kelengkungan yang berbeda1

2

Gambar 2 Potongan sagital bola mata

Dikutip dari kepustakaan no 6

Bola mata dibungkus oleh tiga lapis jaringan17

1 Sklera merupakan jaringan ikat yang kenyal dan memberikan bentuk pada mata

merupakan bagian terluar yang melindungi bola mata Bagian terdepan sclera

3

Gambar 1Gambar anatomi bola mata

Dikutip dari kepustakaan no 5

disebut kornea yang bersifat transparan yang memudahkan sinar masuk ke bola

mata Kelengkungan kornea lebih besar di banding sclera

2 Jaringan uvea merupakan jaringan vaskular Jaringan uvea dan sklera dibatasi oleh

ruang yang potensial mudah dimasuki darah jika terjadi perdarahan pada ruda

paksa yang disebut perdarahan suprakoroid

Jaringan uvea ini terdiri atas iris badan siliar dan koroid Pada iris didapatkan

pupil yang oleh tiga susunan otot dapat mengatur jumlah sinar masuk ke dalam

bola mata Badan siliar yang terletak di belakang iris menghasilkan cairan bilik

mata (aquos humor) yang dikeluarkan melalui trabekulum yang terletak pada

pangkal iris dibatas kornea dan sklera

3 Lapis ketiga bola mata adalah retina yang terletak paling dalam dan mempunyai

susunan lapis sebanyak 10 lapis yang merupakan lapis membrane neurosesnsoris

yang akan merubah sinar menjadi rangsangan ke saraf optik dan diteruskan ke

otak Terdapat rongga yang potensial antara retina dan koroid sehingga retina dapat

terlepas dari koroid yang disebut ablasi retina

Badan kaca mengisi rongga di dalam bola mata dan bersifat gelatin yang hanya

menempel papil saraf optik makula dan pars plana Lensa terletak di belakang pupil

yang di pegang di daerah ekuatornya pada badan siliar melalui zonula zinni Lensa

mempunyai peranan pada akomodasi atau melihat dekat sehingga sinar dapat

difokuskan di daerah makula lutea1

Konjungtiva merupakan membran mukosa transparan yang menutupi sklera

dan kelopak bagian belakang Bermacam-macam obat mata dapat diserap melalui

konjungtiva ini Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang dihasilkan oleh sel

goblet Musin bersifat membasahi bola mata terutama kornea18

Konjungtiva terdiri atas tiga bagian yaitu 17

a Konjungtiva tarsal yang menutupi tarsus konjungtiva tarsal sukar digerakkan dari

tarsus

b Konjungtiva bulbi menutupi sklera dan mudah digerakkan dari sklera dibawahnya

c Konjungtiva fornises atau forniks konjungtiva yang merupakan tempat peralihan

konjungtiva tarsal dengan konjungtiva bulbi

4

Konjungtiva bulbi dan forniks berhubungan dengan sangat longgar dengan jaringan

dibawahnya sehingga bola mata mudah bergerak1

Gambar 3

Gambar 4

D KLASIFIKASI

Klasifikasi trauma okular berdasarkan mekanisme trauma

Trauma Mekanik3

a Trauma palpebra

b Trauma pada sistem lakrimal

5

c Laserasi konjungtiva

d Erosi kornea

e Benda asing pada kornea dan konjungtiva

f Trauma non perforans (closed-globe injury)

g Trauma pada dasar orbitalis (outflow fracture)

h Trauma perforans (open-globe injury)

Berdasarkan Birminghamm Eye Terminology System (BETTS) trauma okuli dibagi

atas 2 yaitu2791011

Trauma bola mata tertutup (closed globe injury)

Kontusio

Laserasi lamellar

Trauma bola mata terbuka (Open-globe Injury)

Ruptur

Laserasi

o Penetrasi

o Intraocular foreign body (IOFB)

o Perforasi

PATOFISIOLOGI

Terdapat empat mekanisme yang menyebabkan terjadi trauma okuli yaitu4

coup

countercoup

equatorial dan

global reposititioning

6

Coup adalah kekuatan yang disebabkan langsung oleh trauma Countercoup

merupakan gelombang getaran yang diberikan oleh cuop dan diteruskan melalui okuler

dan struktur orbita Akibat dari trauma ini bagian equator dari bola mata cenderung

mengambang dan merubah arsitektur dari okuli normal Pada akhirnya bola mata akan

kembali ke bentuk normalnya akan tetapi hal ini tidak selalu seperti yang diharapkan4

Trauma mata yang sering adalah yang mengenai kornea dan permukaan luar bola

mata (konjungtiva) yang disebabkan oleh benda asing Meskipun demikian kebanyakan

trauma ini adalah kecil seperti penetrasi pada kornea dan pembetukan infeksi yang

berasal dari terputusnya atau perlengketan pada kornea yang mana hal ini dapat menjadi

serius Benda asing dan aberasi di kornea menyebabkan nyeri dan iritasi yang dapat

dirasakan sewaktu mata dan kelopak mata digerakkan Defek epitel kornea dapat

menimbulkan keruhan serupa Fluoresens akan mewarnai membran basal epitel yang

terpajan dan dapat memperjelas kebocoran cairan akibat luka tembus (uji Seidel

positif)279

Trauma tembus bola mata dapat dengan atau tanpa masuknya benda asing

intraokular Trauma tembus dapat berbentuk perforasi sklera dengan prolaps badan kaca

disertai dengan perdarahan badan kaca Dapat juga perforasi sklera ini disertai dengan

prolaps badan siliar7

7

GAMBARAN KLINIS

Gambar 5

Gambaran klinis trauma okuli

Pada mata dapat terjadi trauma dalam bentuk-bentuk berikut

1 Trauma tumpul

2 Trauma tembus bola mata

3 Trauma kimia

4 Trauma radiasi

Tauma tumpul yang terjadi dapat mengakibatkan beberapa hal yaitu910

1 Hematoma palpebra

Adanya hematoma pada satu mata merupakan keadaan yang ringan tetapi bila terjadi

pada kedua mata hati-hati kemungkinan adanya fraktur basis kranii

2 Ruptura kornea

Kornea pecah bila daerah yang pecah besar dapat terjadi prolapsus iris merupakan

suatu keadaan yang gawat dan memerlukan operasi segera

8

3 Ruptura membran descement

Di tandai dengan adanya garis kekeruhan yang berkelok-kelok pada kornea yang

sebenarnya adalah lipatan membran descement visus sangat menurun dan kornea sulit

menjadi jernih kembali

4 Hifema

Hifema adalah adanya darah di dalam kamera anterior Hifema atau adanya darah

dalam bilik mata depan dapat terjadi karena trauma tumpul Bila pasien duduk hifema

akan terlihat mengumpul di bagian bawah bilik mata depan dan hifema dapat

memenuhi seluruh ruang bilik mata depan Darah dalam cairan aqueus humor dapat

membentuk lapisan yang terlihat Jenis trauma ini tidak perlu menyebabkan perforasi

bola mata Perdarahan dalam kamera okuli anterior yang berasal dari pembuluh darah

iris atau korpus siliaris biasanya di sertai edema kornea dan endapan di bawah kornea

hal ini merupakan suatu keadaan yang serius

5 Iridoparese

Iridoplegia adalah adanya kelumpuhan pada otot pupil sehingga terjadi midriasis

6 Iridodialisis

Iridodialisis ialah iris yang pada suatu tempat lepas dari pangkalnya pupil menjadi

tidak bulat dan disebut dengan pseudopupil

7 Irideremia ialah keadaan di mana iris lepas secara keseluruhan

8 Subluksasio lentis- luksasio lentis

Luksasio lentis yang terjadi bisa ke depan atau ke belakang Jika ke depan akan

menimbulkan glaukoma dan jika ke belakang akan menimbulkan afakia Bila terjadi

9

gaukoma maka perlu operasi untuk ekstraksi lensa dan jika terjadi afakia pengobatan

di lakukan secara konservatif

9 Hemoragia pada korpus vitreum

Perdarahan yang terjadi berasal dari korpus siliare kare na bnayak terdapat eritrosit

pada korpus siliare visus akan sangat menurun

10 Glaukoma

Di sebabkan oleh karena robekan trabekulum pada sudut kamera okuli anterior yang

di sebut ldquotraumatic anglerdquo yang menyebabkan gangguan aliran akquos humour

11 Ruptura sklera

Menimbulkan penurunan teknan intra okuler Perlu adanya tindakan operatif segera

12 Ruptura retina

Menyebabkan timbulnya ablasio retina sehingga menyebabkan kebutaan harus di

lakukan operasi

Bila trauma disebabkan benda tajam atau benda asing masuk ke dalam bola mata maka

akan terlihat tanda-tanda bola mata tembus seperti 158

Mata merah nyeri fotofobia blepharospasme dan lakrimasi

Tajam penglihatan yang menurun akibat tedapatnya kekeruhan media refrakta secara

langsung atau tidak langsung akibat ruma tembus tersebut

Tekanan bola mata rendah akibat keluarnya cairan bola mata

Bilik mata dangkal akibat perforasi kornea

Bentuk dan letak pupil berubah

Terlihatnya rupture pada kornea atau sclera

10

Adanya hifema pada bilik mata depan

Terdapat jaringan yang prolaps seperti cairan mata iris lensa badan kaca atau retina

Trauma bahan kimia dapat terjadi pada kecelakaan yang terjadi di dalam

laboratorium industry pekerjaan yang memakai bahan kimia pekerjaan pertanian dan

peperangan yang memakai bahan kimia di abad modern Sedangkan pada trauma radiasi

yang sering ditemukan adalah8

1 Sinar inframerah

2 Sinar ultraviolet

3 Sinar X dan sinar terionisasi

DIAGNOSIS 7811

A) ANAMNESIS

Anamnesis yang teliti sangat penting

a Penggunaan palu dan alat pahat dapat melepaskan serpihan-serpihan logam

yang akan menembus bola mata dan hanya meninggalkan petunjuk perdarahan

subkonjungtiva yang mengindikasikan adanya penetrasi sclera dan benda asing

yang tertinggal

b Kawat yang tegang atau paku dapat menembus kornea dengan cepat kadang

menghasilkan jalur yang hampir tidak terlihat

c Trauma tumpul pada mata juga dapat menyebabkan kerusakan orbita (blow-out

fracture)

11

d Sangat penting untuk menentukan sifat bahan kimia yang mungkin mengalami

kontak dengan mata Basa kuat menembus jaringan anterior mata dan dapat

dengan cepat menyebabkan kerusakan irreversible

Gejala pasien berhubungan dengan derajat dan jenis trauma yang dialami Nyeri

lakrimasi dan pandangan kabur merupakan gambaran umum trauma namun

gejala ringan dapat menyamarkan benda asing intraokular yang berpotensi

membutakan

B) PEMERIKSAAN FISIK

1 Tanpa Slit Lamp

A Trauma Orbita

Kerusakan pada orbita sendiri dicurigai bila di dapat tanda-tanda berikut

a Emfisema yang berasal dari sinus yang mengalami fraktur

b Daerah paraestesia di bawah pinggir orbita menunjukkan kerusakan

saraf infraorbita

c Terbatasnya pergerakan mata terutama pandangan ke atas dan ke

bawah karena perlengketan otot rectus inferior oleh septa jaringan ikat

yang terkait pada tulang yang patah

d Mata mengalami resesi kedalam orbita

Gejala dan Tanda Trauma Tembus Mata

a Riwayat adanya objek dengan kecepatan tinggi yang mengenai mata

b Jaringan berwarna gelap pada kornea atau sklera (sumbatan iris pada

luka)

12

c Distorsi pupil

d Bilik mata anterior yang dalam dan tidak biasa

e Katarak

f Perdarahan vitreus

B Konjungtiva dan Sklera

Konjungtiva dan sklera harus diperiksa untuk mencari laserasi jika

anamnesis sesuai harus dipertimbangkan adanya perdarahan subkonjungtiva

sebagai lokasi potensial terjadinya perforasi sklera Jika terjadi trauma kimia

konjungtiva dapat terlihat putih dan iskemik

C Kornea

Kornea diperiksa untuk mencari apakah terdapat kehilangan lapisan epitel

laserasi dan benda asing Penetesan fluoresens akan mengidentifikasikan luas

aberasi dan jika pekat akan mengidentifikasi kebocoran aqueous melalui luka

tembus

D Bilik mata anterior

Trauma tumpul dapat menyebabkan perdarahan kedalam bilik mata

anterior dimana perdarahan ini berkimpul dengan batas cairan (hifema) yang

disebabkan oleh rupturnya akar pembuluh darah ris atau iris terobek dari

insersinya pada korpus siliar (dialisis iris) Pupil juga mengalami dilatasi akibat

trauma tumpul (midriasis traumatik)

2 Dengan Slit Lamp

Slit Lamp akan memungkinkan pemeriksaan yang lebih detail yang dapat

menunjukkan

13

a Bilik mata anterior yang lebih dangkal dibandingkan dengan mata kontralateral

dapat mengimplikasikan trauma tembus anterior

b Hifema mikroskopik dimana terdapat sel darah merah di dalam bilik mata

anterior namun tidak cukup untuk membentuk hifema

c Adanya sel darah putih dalam ruang anterior (uveitis traumatik)

d Resesi sudut iridokornea dilihat dengan lensa kontak gonioskopi (insersi otot

siliaris kedalam spur sklera bergerak ke posterior) Ini di dapatkan pada trauma

tumpul

e Peningkatan tekanan intraokular dengan tonometri aplanasi

3 Ophthalmoscopy

4 Tonometri

5 USG B-scan

6 CT-Scan

PENATALAKSANAAN

Keadaan trauma tembus pada mata merupakan hal yang gawat darurat dan harus

segera mendapat perawatan khusus karena dapat menimbulkan bahaya seperti

Infeksi Siderosis kalkosis dan oftalmika simpatik Pada setiap tindakan bertujuan

untuk

I Mempertahankan bola mata

II Mempertahankan penglihatan

Eksplorasi seteliti mungkin Apabila jelas tampak ruptur bola mata maka manipulasi

lebih lanjut harus dihindari sampai pasien mendapat anastesia umum Sebelum

14

pembedahan jangan diberi obat sikloplegik atau antibiotik topikal karena kemungkinan

toksisitas pada jaringan intaokular yang terpajan Berikan antibiotik parenteral

spektrum luas dan pakaikan pelindung FOX (atau sepertiga bagian bawah corong

kertas) pada mata Analgetik antiemetik dan antitoksisn tetanus diberikan sesuai

dengan kebutuhan dengan retriksi makan dan minum Induksi anastesia umum jangan

menggunakan obat-obat penghambat depolarisasi neuromuskular karena dapat

meningkatkan secara transien tekanan di dalam bola mata sehingga meningkatkan

kecendrungan herniasi intaokular2

1 Hyfema

Gambar 6 tampak gambaran hifema akibat trauma tumpul

Dengan parasintesis yang merupakan tindakan pembedahan dengan mengeluarkan

darah atau nanah dari bilik mata depan dengan teknik sebagai berikut dibuat

insisi kornea 2 mm dari limbus kearah kornea yang sejajar dengan permukaan iris

biasanya dilakukan penekanan pada bibir luka maka koagulum dari bilik mata

depan akan keluar Bila darah tidak keluar maka bilik mata depan dibilas dengan

garam fisiologik

15

2 Laserasi

a Laserasi palpebra

Gambaran perbaikan laserasi kelopak mata A defek diperlihatkan B jahitan

mattress vertikal awal melalui lempeng tarsal C penutupan lempeng tarsal dengan

jahitan interrupted D penutupan kulit dengan jahitan interrupted

Gambar 7

Gambar 8

16

b Laserasi corneoscleral

`

Gambar 9Mengembalikan hubungan anatomi pada laserasi korneoskleral

Langkah-langkah pembedahan pada perbaikan laserasi korneosklera antara lain 12

1 Anastesi umum

2 Eksisi dari bagian prolaps vitreus bagian lensa transcorneal foreign bodies

3 Atur posisi anterior prolaps uvea retina

4 Menutup bagian dari kornea pada laserasi di limbus

5 Menutup kornea dengan rapat (10-0 nylon)

6 Peritomy perlu dilakukan untuk membuka bagian sclera

7 Kemudian eksisi bagian posterior prolaps vitreus

8 Reposisi proolaps posterior uvea retina

17

9 Menutup bagian sklera (9-0 nylon atau 8-0 silk)

10 Menutup konjungtiva

11 Subkonjungtiva antibiotik steroid

KOMPLIKASI

Komplikasi setelah trauma okuli perforans18

Infeksi endoftalmitis panoftalmitis

Katarak traumatic

Galukoma sekunder

Oftalmika simpatika

PROGNOSIS

Prognosis trauma okuli perforans bergantung pada banyak factor seperti1

Besarnya luka tembus makin kecil makin baik

Tempat luka pada bola mata

Bentuk trauma apakah dengan atau tanpa benda asing

Benda asing megnetik atau non megnetik

Dalamnya luka tembus apakah tumpul atau luka ganda

Sudah terdapat penyulit akibat luka tembus

Mata sembuh dengan baik setelah trauma minor dan jarang terjadi sekuele jangka

panjang karena munculnya sindrom erosi berulang Namun trauma tembus mata

seringkali dikaitkan dengan kerusakan penglihatan berat dan mungkin membutuhkan

pembedahan ekstensif

18

Trauma tumpul dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang tidak dapat di

terapi jika terjadi lubang retina pada fovea Penglihatan juga dapat terganggu jika

koroid pada makula rusak Dalam jangka panjang dapat timbul glaucoma sekunder

pada mata beberapa tahun setelah cedera awal jika jalinan trabekula mengalami

kerusakan Trauma orbita berat juga dapat menyebabkan masalah kossmetik dan

okulomotor

19

DAFTAR PUSTAKA

1 ILyas S Trauma Mata Dalam Ilyas S Ilmu Penyakit Mata edisi 3 2004 Jakarta

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Hal 259-76

2 Asbury T Sanitato JI Trauma Dalam Vaughan D Oftalmologi Umum Edisi 14 Jakarta

Wdya Medika 1999 hal 382-83

3 Lang GK Ophtalmology a short text book Thieme Stuttgart New York 2000 P497-

513

4 Rapon JM Ocular Trauma Management For The Primary Care Provider Avilable from

httpoptpacificueducccatalog10310-SDtriagehtm Accessed 14 November

2010

5 Webb A Manual of eye emergencies diagnosis and management Butterworth-

Heinemann Toronto2004 p1-2

6 Zorab R A Straus HDondrea etal Fundamental and Principles of Ophtalmology

Section 2 International ophtalmology american academy of ophtalmology The Eye

MD2008-2009 p43

7 Golden JD Globe Rupture Available from

httpemedicinemedscapecomarticle798223 Accessed 14 November 2010

8 Khaw PT Elkington AR ABC of EYES Fourth edition BMJ Publishing Group 2004

p29-32

9 Khurana KA Comprehensive Opthalmology 4th Edition New Delhi 2007 p401-10

10 Trauma Terminology System (BETTS) Available from wwwweironlineorgWEIRBETT

Accessed 14 November 2010

20

11 Ocular penetrating and perforating injuries Available from

httpeyewikiaaoorgOcular_penetrating_and_perforating_injuries Accessed 14

November 2010

21

Page 3: Trauma Oculus Perforans

Gambar 2 Potongan sagital bola mata

Dikutip dari kepustakaan no 6

Bola mata dibungkus oleh tiga lapis jaringan17

1 Sklera merupakan jaringan ikat yang kenyal dan memberikan bentuk pada mata

merupakan bagian terluar yang melindungi bola mata Bagian terdepan sclera

3

Gambar 1Gambar anatomi bola mata

Dikutip dari kepustakaan no 5

disebut kornea yang bersifat transparan yang memudahkan sinar masuk ke bola

mata Kelengkungan kornea lebih besar di banding sclera

2 Jaringan uvea merupakan jaringan vaskular Jaringan uvea dan sklera dibatasi oleh

ruang yang potensial mudah dimasuki darah jika terjadi perdarahan pada ruda

paksa yang disebut perdarahan suprakoroid

Jaringan uvea ini terdiri atas iris badan siliar dan koroid Pada iris didapatkan

pupil yang oleh tiga susunan otot dapat mengatur jumlah sinar masuk ke dalam

bola mata Badan siliar yang terletak di belakang iris menghasilkan cairan bilik

mata (aquos humor) yang dikeluarkan melalui trabekulum yang terletak pada

pangkal iris dibatas kornea dan sklera

3 Lapis ketiga bola mata adalah retina yang terletak paling dalam dan mempunyai

susunan lapis sebanyak 10 lapis yang merupakan lapis membrane neurosesnsoris

yang akan merubah sinar menjadi rangsangan ke saraf optik dan diteruskan ke

otak Terdapat rongga yang potensial antara retina dan koroid sehingga retina dapat

terlepas dari koroid yang disebut ablasi retina

Badan kaca mengisi rongga di dalam bola mata dan bersifat gelatin yang hanya

menempel papil saraf optik makula dan pars plana Lensa terletak di belakang pupil

yang di pegang di daerah ekuatornya pada badan siliar melalui zonula zinni Lensa

mempunyai peranan pada akomodasi atau melihat dekat sehingga sinar dapat

difokuskan di daerah makula lutea1

Konjungtiva merupakan membran mukosa transparan yang menutupi sklera

dan kelopak bagian belakang Bermacam-macam obat mata dapat diserap melalui

konjungtiva ini Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang dihasilkan oleh sel

goblet Musin bersifat membasahi bola mata terutama kornea18

Konjungtiva terdiri atas tiga bagian yaitu 17

a Konjungtiva tarsal yang menutupi tarsus konjungtiva tarsal sukar digerakkan dari

tarsus

b Konjungtiva bulbi menutupi sklera dan mudah digerakkan dari sklera dibawahnya

c Konjungtiva fornises atau forniks konjungtiva yang merupakan tempat peralihan

konjungtiva tarsal dengan konjungtiva bulbi

4

Konjungtiva bulbi dan forniks berhubungan dengan sangat longgar dengan jaringan

dibawahnya sehingga bola mata mudah bergerak1

Gambar 3

Gambar 4

D KLASIFIKASI

Klasifikasi trauma okular berdasarkan mekanisme trauma

Trauma Mekanik3

a Trauma palpebra

b Trauma pada sistem lakrimal

5

c Laserasi konjungtiva

d Erosi kornea

e Benda asing pada kornea dan konjungtiva

f Trauma non perforans (closed-globe injury)

g Trauma pada dasar orbitalis (outflow fracture)

h Trauma perforans (open-globe injury)

Berdasarkan Birminghamm Eye Terminology System (BETTS) trauma okuli dibagi

atas 2 yaitu2791011

Trauma bola mata tertutup (closed globe injury)

Kontusio

Laserasi lamellar

Trauma bola mata terbuka (Open-globe Injury)

Ruptur

Laserasi

o Penetrasi

o Intraocular foreign body (IOFB)

o Perforasi

PATOFISIOLOGI

Terdapat empat mekanisme yang menyebabkan terjadi trauma okuli yaitu4

coup

countercoup

equatorial dan

global reposititioning

6

Coup adalah kekuatan yang disebabkan langsung oleh trauma Countercoup

merupakan gelombang getaran yang diberikan oleh cuop dan diteruskan melalui okuler

dan struktur orbita Akibat dari trauma ini bagian equator dari bola mata cenderung

mengambang dan merubah arsitektur dari okuli normal Pada akhirnya bola mata akan

kembali ke bentuk normalnya akan tetapi hal ini tidak selalu seperti yang diharapkan4

Trauma mata yang sering adalah yang mengenai kornea dan permukaan luar bola

mata (konjungtiva) yang disebabkan oleh benda asing Meskipun demikian kebanyakan

trauma ini adalah kecil seperti penetrasi pada kornea dan pembetukan infeksi yang

berasal dari terputusnya atau perlengketan pada kornea yang mana hal ini dapat menjadi

serius Benda asing dan aberasi di kornea menyebabkan nyeri dan iritasi yang dapat

dirasakan sewaktu mata dan kelopak mata digerakkan Defek epitel kornea dapat

menimbulkan keruhan serupa Fluoresens akan mewarnai membran basal epitel yang

terpajan dan dapat memperjelas kebocoran cairan akibat luka tembus (uji Seidel

positif)279

Trauma tembus bola mata dapat dengan atau tanpa masuknya benda asing

intraokular Trauma tembus dapat berbentuk perforasi sklera dengan prolaps badan kaca

disertai dengan perdarahan badan kaca Dapat juga perforasi sklera ini disertai dengan

prolaps badan siliar7

7

GAMBARAN KLINIS

Gambar 5

Gambaran klinis trauma okuli

Pada mata dapat terjadi trauma dalam bentuk-bentuk berikut

1 Trauma tumpul

2 Trauma tembus bola mata

3 Trauma kimia

4 Trauma radiasi

Tauma tumpul yang terjadi dapat mengakibatkan beberapa hal yaitu910

1 Hematoma palpebra

Adanya hematoma pada satu mata merupakan keadaan yang ringan tetapi bila terjadi

pada kedua mata hati-hati kemungkinan adanya fraktur basis kranii

2 Ruptura kornea

Kornea pecah bila daerah yang pecah besar dapat terjadi prolapsus iris merupakan

suatu keadaan yang gawat dan memerlukan operasi segera

8

3 Ruptura membran descement

Di tandai dengan adanya garis kekeruhan yang berkelok-kelok pada kornea yang

sebenarnya adalah lipatan membran descement visus sangat menurun dan kornea sulit

menjadi jernih kembali

4 Hifema

Hifema adalah adanya darah di dalam kamera anterior Hifema atau adanya darah

dalam bilik mata depan dapat terjadi karena trauma tumpul Bila pasien duduk hifema

akan terlihat mengumpul di bagian bawah bilik mata depan dan hifema dapat

memenuhi seluruh ruang bilik mata depan Darah dalam cairan aqueus humor dapat

membentuk lapisan yang terlihat Jenis trauma ini tidak perlu menyebabkan perforasi

bola mata Perdarahan dalam kamera okuli anterior yang berasal dari pembuluh darah

iris atau korpus siliaris biasanya di sertai edema kornea dan endapan di bawah kornea

hal ini merupakan suatu keadaan yang serius

5 Iridoparese

Iridoplegia adalah adanya kelumpuhan pada otot pupil sehingga terjadi midriasis

6 Iridodialisis

Iridodialisis ialah iris yang pada suatu tempat lepas dari pangkalnya pupil menjadi

tidak bulat dan disebut dengan pseudopupil

7 Irideremia ialah keadaan di mana iris lepas secara keseluruhan

8 Subluksasio lentis- luksasio lentis

Luksasio lentis yang terjadi bisa ke depan atau ke belakang Jika ke depan akan

menimbulkan glaukoma dan jika ke belakang akan menimbulkan afakia Bila terjadi

9

gaukoma maka perlu operasi untuk ekstraksi lensa dan jika terjadi afakia pengobatan

di lakukan secara konservatif

9 Hemoragia pada korpus vitreum

Perdarahan yang terjadi berasal dari korpus siliare kare na bnayak terdapat eritrosit

pada korpus siliare visus akan sangat menurun

10 Glaukoma

Di sebabkan oleh karena robekan trabekulum pada sudut kamera okuli anterior yang

di sebut ldquotraumatic anglerdquo yang menyebabkan gangguan aliran akquos humour

11 Ruptura sklera

Menimbulkan penurunan teknan intra okuler Perlu adanya tindakan operatif segera

12 Ruptura retina

Menyebabkan timbulnya ablasio retina sehingga menyebabkan kebutaan harus di

lakukan operasi

Bila trauma disebabkan benda tajam atau benda asing masuk ke dalam bola mata maka

akan terlihat tanda-tanda bola mata tembus seperti 158

Mata merah nyeri fotofobia blepharospasme dan lakrimasi

Tajam penglihatan yang menurun akibat tedapatnya kekeruhan media refrakta secara

langsung atau tidak langsung akibat ruma tembus tersebut

Tekanan bola mata rendah akibat keluarnya cairan bola mata

Bilik mata dangkal akibat perforasi kornea

Bentuk dan letak pupil berubah

Terlihatnya rupture pada kornea atau sclera

10

Adanya hifema pada bilik mata depan

Terdapat jaringan yang prolaps seperti cairan mata iris lensa badan kaca atau retina

Trauma bahan kimia dapat terjadi pada kecelakaan yang terjadi di dalam

laboratorium industry pekerjaan yang memakai bahan kimia pekerjaan pertanian dan

peperangan yang memakai bahan kimia di abad modern Sedangkan pada trauma radiasi

yang sering ditemukan adalah8

1 Sinar inframerah

2 Sinar ultraviolet

3 Sinar X dan sinar terionisasi

DIAGNOSIS 7811

A) ANAMNESIS

Anamnesis yang teliti sangat penting

a Penggunaan palu dan alat pahat dapat melepaskan serpihan-serpihan logam

yang akan menembus bola mata dan hanya meninggalkan petunjuk perdarahan

subkonjungtiva yang mengindikasikan adanya penetrasi sclera dan benda asing

yang tertinggal

b Kawat yang tegang atau paku dapat menembus kornea dengan cepat kadang

menghasilkan jalur yang hampir tidak terlihat

c Trauma tumpul pada mata juga dapat menyebabkan kerusakan orbita (blow-out

fracture)

11

d Sangat penting untuk menentukan sifat bahan kimia yang mungkin mengalami

kontak dengan mata Basa kuat menembus jaringan anterior mata dan dapat

dengan cepat menyebabkan kerusakan irreversible

Gejala pasien berhubungan dengan derajat dan jenis trauma yang dialami Nyeri

lakrimasi dan pandangan kabur merupakan gambaran umum trauma namun

gejala ringan dapat menyamarkan benda asing intraokular yang berpotensi

membutakan

B) PEMERIKSAAN FISIK

1 Tanpa Slit Lamp

A Trauma Orbita

Kerusakan pada orbita sendiri dicurigai bila di dapat tanda-tanda berikut

a Emfisema yang berasal dari sinus yang mengalami fraktur

b Daerah paraestesia di bawah pinggir orbita menunjukkan kerusakan

saraf infraorbita

c Terbatasnya pergerakan mata terutama pandangan ke atas dan ke

bawah karena perlengketan otot rectus inferior oleh septa jaringan ikat

yang terkait pada tulang yang patah

d Mata mengalami resesi kedalam orbita

Gejala dan Tanda Trauma Tembus Mata

a Riwayat adanya objek dengan kecepatan tinggi yang mengenai mata

b Jaringan berwarna gelap pada kornea atau sklera (sumbatan iris pada

luka)

12

c Distorsi pupil

d Bilik mata anterior yang dalam dan tidak biasa

e Katarak

f Perdarahan vitreus

B Konjungtiva dan Sklera

Konjungtiva dan sklera harus diperiksa untuk mencari laserasi jika

anamnesis sesuai harus dipertimbangkan adanya perdarahan subkonjungtiva

sebagai lokasi potensial terjadinya perforasi sklera Jika terjadi trauma kimia

konjungtiva dapat terlihat putih dan iskemik

C Kornea

Kornea diperiksa untuk mencari apakah terdapat kehilangan lapisan epitel

laserasi dan benda asing Penetesan fluoresens akan mengidentifikasikan luas

aberasi dan jika pekat akan mengidentifikasi kebocoran aqueous melalui luka

tembus

D Bilik mata anterior

Trauma tumpul dapat menyebabkan perdarahan kedalam bilik mata

anterior dimana perdarahan ini berkimpul dengan batas cairan (hifema) yang

disebabkan oleh rupturnya akar pembuluh darah ris atau iris terobek dari

insersinya pada korpus siliar (dialisis iris) Pupil juga mengalami dilatasi akibat

trauma tumpul (midriasis traumatik)

2 Dengan Slit Lamp

Slit Lamp akan memungkinkan pemeriksaan yang lebih detail yang dapat

menunjukkan

13

a Bilik mata anterior yang lebih dangkal dibandingkan dengan mata kontralateral

dapat mengimplikasikan trauma tembus anterior

b Hifema mikroskopik dimana terdapat sel darah merah di dalam bilik mata

anterior namun tidak cukup untuk membentuk hifema

c Adanya sel darah putih dalam ruang anterior (uveitis traumatik)

d Resesi sudut iridokornea dilihat dengan lensa kontak gonioskopi (insersi otot

siliaris kedalam spur sklera bergerak ke posterior) Ini di dapatkan pada trauma

tumpul

e Peningkatan tekanan intraokular dengan tonometri aplanasi

3 Ophthalmoscopy

4 Tonometri

5 USG B-scan

6 CT-Scan

PENATALAKSANAAN

Keadaan trauma tembus pada mata merupakan hal yang gawat darurat dan harus

segera mendapat perawatan khusus karena dapat menimbulkan bahaya seperti

Infeksi Siderosis kalkosis dan oftalmika simpatik Pada setiap tindakan bertujuan

untuk

I Mempertahankan bola mata

II Mempertahankan penglihatan

Eksplorasi seteliti mungkin Apabila jelas tampak ruptur bola mata maka manipulasi

lebih lanjut harus dihindari sampai pasien mendapat anastesia umum Sebelum

14

pembedahan jangan diberi obat sikloplegik atau antibiotik topikal karena kemungkinan

toksisitas pada jaringan intaokular yang terpajan Berikan antibiotik parenteral

spektrum luas dan pakaikan pelindung FOX (atau sepertiga bagian bawah corong

kertas) pada mata Analgetik antiemetik dan antitoksisn tetanus diberikan sesuai

dengan kebutuhan dengan retriksi makan dan minum Induksi anastesia umum jangan

menggunakan obat-obat penghambat depolarisasi neuromuskular karena dapat

meningkatkan secara transien tekanan di dalam bola mata sehingga meningkatkan

kecendrungan herniasi intaokular2

1 Hyfema

Gambar 6 tampak gambaran hifema akibat trauma tumpul

Dengan parasintesis yang merupakan tindakan pembedahan dengan mengeluarkan

darah atau nanah dari bilik mata depan dengan teknik sebagai berikut dibuat

insisi kornea 2 mm dari limbus kearah kornea yang sejajar dengan permukaan iris

biasanya dilakukan penekanan pada bibir luka maka koagulum dari bilik mata

depan akan keluar Bila darah tidak keluar maka bilik mata depan dibilas dengan

garam fisiologik

15

2 Laserasi

a Laserasi palpebra

Gambaran perbaikan laserasi kelopak mata A defek diperlihatkan B jahitan

mattress vertikal awal melalui lempeng tarsal C penutupan lempeng tarsal dengan

jahitan interrupted D penutupan kulit dengan jahitan interrupted

Gambar 7

Gambar 8

16

b Laserasi corneoscleral

`

Gambar 9Mengembalikan hubungan anatomi pada laserasi korneoskleral

Langkah-langkah pembedahan pada perbaikan laserasi korneosklera antara lain 12

1 Anastesi umum

2 Eksisi dari bagian prolaps vitreus bagian lensa transcorneal foreign bodies

3 Atur posisi anterior prolaps uvea retina

4 Menutup bagian dari kornea pada laserasi di limbus

5 Menutup kornea dengan rapat (10-0 nylon)

6 Peritomy perlu dilakukan untuk membuka bagian sclera

7 Kemudian eksisi bagian posterior prolaps vitreus

8 Reposisi proolaps posterior uvea retina

17

9 Menutup bagian sklera (9-0 nylon atau 8-0 silk)

10 Menutup konjungtiva

11 Subkonjungtiva antibiotik steroid

KOMPLIKASI

Komplikasi setelah trauma okuli perforans18

Infeksi endoftalmitis panoftalmitis

Katarak traumatic

Galukoma sekunder

Oftalmika simpatika

PROGNOSIS

Prognosis trauma okuli perforans bergantung pada banyak factor seperti1

Besarnya luka tembus makin kecil makin baik

Tempat luka pada bola mata

Bentuk trauma apakah dengan atau tanpa benda asing

Benda asing megnetik atau non megnetik

Dalamnya luka tembus apakah tumpul atau luka ganda

Sudah terdapat penyulit akibat luka tembus

Mata sembuh dengan baik setelah trauma minor dan jarang terjadi sekuele jangka

panjang karena munculnya sindrom erosi berulang Namun trauma tembus mata

seringkali dikaitkan dengan kerusakan penglihatan berat dan mungkin membutuhkan

pembedahan ekstensif

18

Trauma tumpul dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang tidak dapat di

terapi jika terjadi lubang retina pada fovea Penglihatan juga dapat terganggu jika

koroid pada makula rusak Dalam jangka panjang dapat timbul glaucoma sekunder

pada mata beberapa tahun setelah cedera awal jika jalinan trabekula mengalami

kerusakan Trauma orbita berat juga dapat menyebabkan masalah kossmetik dan

okulomotor

19

DAFTAR PUSTAKA

1 ILyas S Trauma Mata Dalam Ilyas S Ilmu Penyakit Mata edisi 3 2004 Jakarta

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Hal 259-76

2 Asbury T Sanitato JI Trauma Dalam Vaughan D Oftalmologi Umum Edisi 14 Jakarta

Wdya Medika 1999 hal 382-83

3 Lang GK Ophtalmology a short text book Thieme Stuttgart New York 2000 P497-

513

4 Rapon JM Ocular Trauma Management For The Primary Care Provider Avilable from

httpoptpacificueducccatalog10310-SDtriagehtm Accessed 14 November

2010

5 Webb A Manual of eye emergencies diagnosis and management Butterworth-

Heinemann Toronto2004 p1-2

6 Zorab R A Straus HDondrea etal Fundamental and Principles of Ophtalmology

Section 2 International ophtalmology american academy of ophtalmology The Eye

MD2008-2009 p43

7 Golden JD Globe Rupture Available from

httpemedicinemedscapecomarticle798223 Accessed 14 November 2010

8 Khaw PT Elkington AR ABC of EYES Fourth edition BMJ Publishing Group 2004

p29-32

9 Khurana KA Comprehensive Opthalmology 4th Edition New Delhi 2007 p401-10

10 Trauma Terminology System (BETTS) Available from wwwweironlineorgWEIRBETT

Accessed 14 November 2010

20

11 Ocular penetrating and perforating injuries Available from

httpeyewikiaaoorgOcular_penetrating_and_perforating_injuries Accessed 14

November 2010

21

Page 4: Trauma Oculus Perforans

disebut kornea yang bersifat transparan yang memudahkan sinar masuk ke bola

mata Kelengkungan kornea lebih besar di banding sclera

2 Jaringan uvea merupakan jaringan vaskular Jaringan uvea dan sklera dibatasi oleh

ruang yang potensial mudah dimasuki darah jika terjadi perdarahan pada ruda

paksa yang disebut perdarahan suprakoroid

Jaringan uvea ini terdiri atas iris badan siliar dan koroid Pada iris didapatkan

pupil yang oleh tiga susunan otot dapat mengatur jumlah sinar masuk ke dalam

bola mata Badan siliar yang terletak di belakang iris menghasilkan cairan bilik

mata (aquos humor) yang dikeluarkan melalui trabekulum yang terletak pada

pangkal iris dibatas kornea dan sklera

3 Lapis ketiga bola mata adalah retina yang terletak paling dalam dan mempunyai

susunan lapis sebanyak 10 lapis yang merupakan lapis membrane neurosesnsoris

yang akan merubah sinar menjadi rangsangan ke saraf optik dan diteruskan ke

otak Terdapat rongga yang potensial antara retina dan koroid sehingga retina dapat

terlepas dari koroid yang disebut ablasi retina

Badan kaca mengisi rongga di dalam bola mata dan bersifat gelatin yang hanya

menempel papil saraf optik makula dan pars plana Lensa terletak di belakang pupil

yang di pegang di daerah ekuatornya pada badan siliar melalui zonula zinni Lensa

mempunyai peranan pada akomodasi atau melihat dekat sehingga sinar dapat

difokuskan di daerah makula lutea1

Konjungtiva merupakan membran mukosa transparan yang menutupi sklera

dan kelopak bagian belakang Bermacam-macam obat mata dapat diserap melalui

konjungtiva ini Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang dihasilkan oleh sel

goblet Musin bersifat membasahi bola mata terutama kornea18

Konjungtiva terdiri atas tiga bagian yaitu 17

a Konjungtiva tarsal yang menutupi tarsus konjungtiva tarsal sukar digerakkan dari

tarsus

b Konjungtiva bulbi menutupi sklera dan mudah digerakkan dari sklera dibawahnya

c Konjungtiva fornises atau forniks konjungtiva yang merupakan tempat peralihan

konjungtiva tarsal dengan konjungtiva bulbi

4

Konjungtiva bulbi dan forniks berhubungan dengan sangat longgar dengan jaringan

dibawahnya sehingga bola mata mudah bergerak1

Gambar 3

Gambar 4

D KLASIFIKASI

Klasifikasi trauma okular berdasarkan mekanisme trauma

Trauma Mekanik3

a Trauma palpebra

b Trauma pada sistem lakrimal

5

c Laserasi konjungtiva

d Erosi kornea

e Benda asing pada kornea dan konjungtiva

f Trauma non perforans (closed-globe injury)

g Trauma pada dasar orbitalis (outflow fracture)

h Trauma perforans (open-globe injury)

Berdasarkan Birminghamm Eye Terminology System (BETTS) trauma okuli dibagi

atas 2 yaitu2791011

Trauma bola mata tertutup (closed globe injury)

Kontusio

Laserasi lamellar

Trauma bola mata terbuka (Open-globe Injury)

Ruptur

Laserasi

o Penetrasi

o Intraocular foreign body (IOFB)

o Perforasi

PATOFISIOLOGI

Terdapat empat mekanisme yang menyebabkan terjadi trauma okuli yaitu4

coup

countercoup

equatorial dan

global reposititioning

6

Coup adalah kekuatan yang disebabkan langsung oleh trauma Countercoup

merupakan gelombang getaran yang diberikan oleh cuop dan diteruskan melalui okuler

dan struktur orbita Akibat dari trauma ini bagian equator dari bola mata cenderung

mengambang dan merubah arsitektur dari okuli normal Pada akhirnya bola mata akan

kembali ke bentuk normalnya akan tetapi hal ini tidak selalu seperti yang diharapkan4

Trauma mata yang sering adalah yang mengenai kornea dan permukaan luar bola

mata (konjungtiva) yang disebabkan oleh benda asing Meskipun demikian kebanyakan

trauma ini adalah kecil seperti penetrasi pada kornea dan pembetukan infeksi yang

berasal dari terputusnya atau perlengketan pada kornea yang mana hal ini dapat menjadi

serius Benda asing dan aberasi di kornea menyebabkan nyeri dan iritasi yang dapat

dirasakan sewaktu mata dan kelopak mata digerakkan Defek epitel kornea dapat

menimbulkan keruhan serupa Fluoresens akan mewarnai membran basal epitel yang

terpajan dan dapat memperjelas kebocoran cairan akibat luka tembus (uji Seidel

positif)279

Trauma tembus bola mata dapat dengan atau tanpa masuknya benda asing

intraokular Trauma tembus dapat berbentuk perforasi sklera dengan prolaps badan kaca

disertai dengan perdarahan badan kaca Dapat juga perforasi sklera ini disertai dengan

prolaps badan siliar7

7

GAMBARAN KLINIS

Gambar 5

Gambaran klinis trauma okuli

Pada mata dapat terjadi trauma dalam bentuk-bentuk berikut

1 Trauma tumpul

2 Trauma tembus bola mata

3 Trauma kimia

4 Trauma radiasi

Tauma tumpul yang terjadi dapat mengakibatkan beberapa hal yaitu910

1 Hematoma palpebra

Adanya hematoma pada satu mata merupakan keadaan yang ringan tetapi bila terjadi

pada kedua mata hati-hati kemungkinan adanya fraktur basis kranii

2 Ruptura kornea

Kornea pecah bila daerah yang pecah besar dapat terjadi prolapsus iris merupakan

suatu keadaan yang gawat dan memerlukan operasi segera

8

3 Ruptura membran descement

Di tandai dengan adanya garis kekeruhan yang berkelok-kelok pada kornea yang

sebenarnya adalah lipatan membran descement visus sangat menurun dan kornea sulit

menjadi jernih kembali

4 Hifema

Hifema adalah adanya darah di dalam kamera anterior Hifema atau adanya darah

dalam bilik mata depan dapat terjadi karena trauma tumpul Bila pasien duduk hifema

akan terlihat mengumpul di bagian bawah bilik mata depan dan hifema dapat

memenuhi seluruh ruang bilik mata depan Darah dalam cairan aqueus humor dapat

membentuk lapisan yang terlihat Jenis trauma ini tidak perlu menyebabkan perforasi

bola mata Perdarahan dalam kamera okuli anterior yang berasal dari pembuluh darah

iris atau korpus siliaris biasanya di sertai edema kornea dan endapan di bawah kornea

hal ini merupakan suatu keadaan yang serius

5 Iridoparese

Iridoplegia adalah adanya kelumpuhan pada otot pupil sehingga terjadi midriasis

6 Iridodialisis

Iridodialisis ialah iris yang pada suatu tempat lepas dari pangkalnya pupil menjadi

tidak bulat dan disebut dengan pseudopupil

7 Irideremia ialah keadaan di mana iris lepas secara keseluruhan

8 Subluksasio lentis- luksasio lentis

Luksasio lentis yang terjadi bisa ke depan atau ke belakang Jika ke depan akan

menimbulkan glaukoma dan jika ke belakang akan menimbulkan afakia Bila terjadi

9

gaukoma maka perlu operasi untuk ekstraksi lensa dan jika terjadi afakia pengobatan

di lakukan secara konservatif

9 Hemoragia pada korpus vitreum

Perdarahan yang terjadi berasal dari korpus siliare kare na bnayak terdapat eritrosit

pada korpus siliare visus akan sangat menurun

10 Glaukoma

Di sebabkan oleh karena robekan trabekulum pada sudut kamera okuli anterior yang

di sebut ldquotraumatic anglerdquo yang menyebabkan gangguan aliran akquos humour

11 Ruptura sklera

Menimbulkan penurunan teknan intra okuler Perlu adanya tindakan operatif segera

12 Ruptura retina

Menyebabkan timbulnya ablasio retina sehingga menyebabkan kebutaan harus di

lakukan operasi

Bila trauma disebabkan benda tajam atau benda asing masuk ke dalam bola mata maka

akan terlihat tanda-tanda bola mata tembus seperti 158

Mata merah nyeri fotofobia blepharospasme dan lakrimasi

Tajam penglihatan yang menurun akibat tedapatnya kekeruhan media refrakta secara

langsung atau tidak langsung akibat ruma tembus tersebut

Tekanan bola mata rendah akibat keluarnya cairan bola mata

Bilik mata dangkal akibat perforasi kornea

Bentuk dan letak pupil berubah

Terlihatnya rupture pada kornea atau sclera

10

Adanya hifema pada bilik mata depan

Terdapat jaringan yang prolaps seperti cairan mata iris lensa badan kaca atau retina

Trauma bahan kimia dapat terjadi pada kecelakaan yang terjadi di dalam

laboratorium industry pekerjaan yang memakai bahan kimia pekerjaan pertanian dan

peperangan yang memakai bahan kimia di abad modern Sedangkan pada trauma radiasi

yang sering ditemukan adalah8

1 Sinar inframerah

2 Sinar ultraviolet

3 Sinar X dan sinar terionisasi

DIAGNOSIS 7811

A) ANAMNESIS

Anamnesis yang teliti sangat penting

a Penggunaan palu dan alat pahat dapat melepaskan serpihan-serpihan logam

yang akan menembus bola mata dan hanya meninggalkan petunjuk perdarahan

subkonjungtiva yang mengindikasikan adanya penetrasi sclera dan benda asing

yang tertinggal

b Kawat yang tegang atau paku dapat menembus kornea dengan cepat kadang

menghasilkan jalur yang hampir tidak terlihat

c Trauma tumpul pada mata juga dapat menyebabkan kerusakan orbita (blow-out

fracture)

11

d Sangat penting untuk menentukan sifat bahan kimia yang mungkin mengalami

kontak dengan mata Basa kuat menembus jaringan anterior mata dan dapat

dengan cepat menyebabkan kerusakan irreversible

Gejala pasien berhubungan dengan derajat dan jenis trauma yang dialami Nyeri

lakrimasi dan pandangan kabur merupakan gambaran umum trauma namun

gejala ringan dapat menyamarkan benda asing intraokular yang berpotensi

membutakan

B) PEMERIKSAAN FISIK

1 Tanpa Slit Lamp

A Trauma Orbita

Kerusakan pada orbita sendiri dicurigai bila di dapat tanda-tanda berikut

a Emfisema yang berasal dari sinus yang mengalami fraktur

b Daerah paraestesia di bawah pinggir orbita menunjukkan kerusakan

saraf infraorbita

c Terbatasnya pergerakan mata terutama pandangan ke atas dan ke

bawah karena perlengketan otot rectus inferior oleh septa jaringan ikat

yang terkait pada tulang yang patah

d Mata mengalami resesi kedalam orbita

Gejala dan Tanda Trauma Tembus Mata

a Riwayat adanya objek dengan kecepatan tinggi yang mengenai mata

b Jaringan berwarna gelap pada kornea atau sklera (sumbatan iris pada

luka)

12

c Distorsi pupil

d Bilik mata anterior yang dalam dan tidak biasa

e Katarak

f Perdarahan vitreus

B Konjungtiva dan Sklera

Konjungtiva dan sklera harus diperiksa untuk mencari laserasi jika

anamnesis sesuai harus dipertimbangkan adanya perdarahan subkonjungtiva

sebagai lokasi potensial terjadinya perforasi sklera Jika terjadi trauma kimia

konjungtiva dapat terlihat putih dan iskemik

C Kornea

Kornea diperiksa untuk mencari apakah terdapat kehilangan lapisan epitel

laserasi dan benda asing Penetesan fluoresens akan mengidentifikasikan luas

aberasi dan jika pekat akan mengidentifikasi kebocoran aqueous melalui luka

tembus

D Bilik mata anterior

Trauma tumpul dapat menyebabkan perdarahan kedalam bilik mata

anterior dimana perdarahan ini berkimpul dengan batas cairan (hifema) yang

disebabkan oleh rupturnya akar pembuluh darah ris atau iris terobek dari

insersinya pada korpus siliar (dialisis iris) Pupil juga mengalami dilatasi akibat

trauma tumpul (midriasis traumatik)

2 Dengan Slit Lamp

Slit Lamp akan memungkinkan pemeriksaan yang lebih detail yang dapat

menunjukkan

13

a Bilik mata anterior yang lebih dangkal dibandingkan dengan mata kontralateral

dapat mengimplikasikan trauma tembus anterior

b Hifema mikroskopik dimana terdapat sel darah merah di dalam bilik mata

anterior namun tidak cukup untuk membentuk hifema

c Adanya sel darah putih dalam ruang anterior (uveitis traumatik)

d Resesi sudut iridokornea dilihat dengan lensa kontak gonioskopi (insersi otot

siliaris kedalam spur sklera bergerak ke posterior) Ini di dapatkan pada trauma

tumpul

e Peningkatan tekanan intraokular dengan tonometri aplanasi

3 Ophthalmoscopy

4 Tonometri

5 USG B-scan

6 CT-Scan

PENATALAKSANAAN

Keadaan trauma tembus pada mata merupakan hal yang gawat darurat dan harus

segera mendapat perawatan khusus karena dapat menimbulkan bahaya seperti

Infeksi Siderosis kalkosis dan oftalmika simpatik Pada setiap tindakan bertujuan

untuk

I Mempertahankan bola mata

II Mempertahankan penglihatan

Eksplorasi seteliti mungkin Apabila jelas tampak ruptur bola mata maka manipulasi

lebih lanjut harus dihindari sampai pasien mendapat anastesia umum Sebelum

14

pembedahan jangan diberi obat sikloplegik atau antibiotik topikal karena kemungkinan

toksisitas pada jaringan intaokular yang terpajan Berikan antibiotik parenteral

spektrum luas dan pakaikan pelindung FOX (atau sepertiga bagian bawah corong

kertas) pada mata Analgetik antiemetik dan antitoksisn tetanus diberikan sesuai

dengan kebutuhan dengan retriksi makan dan minum Induksi anastesia umum jangan

menggunakan obat-obat penghambat depolarisasi neuromuskular karena dapat

meningkatkan secara transien tekanan di dalam bola mata sehingga meningkatkan

kecendrungan herniasi intaokular2

1 Hyfema

Gambar 6 tampak gambaran hifema akibat trauma tumpul

Dengan parasintesis yang merupakan tindakan pembedahan dengan mengeluarkan

darah atau nanah dari bilik mata depan dengan teknik sebagai berikut dibuat

insisi kornea 2 mm dari limbus kearah kornea yang sejajar dengan permukaan iris

biasanya dilakukan penekanan pada bibir luka maka koagulum dari bilik mata

depan akan keluar Bila darah tidak keluar maka bilik mata depan dibilas dengan

garam fisiologik

15

2 Laserasi

a Laserasi palpebra

Gambaran perbaikan laserasi kelopak mata A defek diperlihatkan B jahitan

mattress vertikal awal melalui lempeng tarsal C penutupan lempeng tarsal dengan

jahitan interrupted D penutupan kulit dengan jahitan interrupted

Gambar 7

Gambar 8

16

b Laserasi corneoscleral

`

Gambar 9Mengembalikan hubungan anatomi pada laserasi korneoskleral

Langkah-langkah pembedahan pada perbaikan laserasi korneosklera antara lain 12

1 Anastesi umum

2 Eksisi dari bagian prolaps vitreus bagian lensa transcorneal foreign bodies

3 Atur posisi anterior prolaps uvea retina

4 Menutup bagian dari kornea pada laserasi di limbus

5 Menutup kornea dengan rapat (10-0 nylon)

6 Peritomy perlu dilakukan untuk membuka bagian sclera

7 Kemudian eksisi bagian posterior prolaps vitreus

8 Reposisi proolaps posterior uvea retina

17

9 Menutup bagian sklera (9-0 nylon atau 8-0 silk)

10 Menutup konjungtiva

11 Subkonjungtiva antibiotik steroid

KOMPLIKASI

Komplikasi setelah trauma okuli perforans18

Infeksi endoftalmitis panoftalmitis

Katarak traumatic

Galukoma sekunder

Oftalmika simpatika

PROGNOSIS

Prognosis trauma okuli perforans bergantung pada banyak factor seperti1

Besarnya luka tembus makin kecil makin baik

Tempat luka pada bola mata

Bentuk trauma apakah dengan atau tanpa benda asing

Benda asing megnetik atau non megnetik

Dalamnya luka tembus apakah tumpul atau luka ganda

Sudah terdapat penyulit akibat luka tembus

Mata sembuh dengan baik setelah trauma minor dan jarang terjadi sekuele jangka

panjang karena munculnya sindrom erosi berulang Namun trauma tembus mata

seringkali dikaitkan dengan kerusakan penglihatan berat dan mungkin membutuhkan

pembedahan ekstensif

18

Trauma tumpul dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang tidak dapat di

terapi jika terjadi lubang retina pada fovea Penglihatan juga dapat terganggu jika

koroid pada makula rusak Dalam jangka panjang dapat timbul glaucoma sekunder

pada mata beberapa tahun setelah cedera awal jika jalinan trabekula mengalami

kerusakan Trauma orbita berat juga dapat menyebabkan masalah kossmetik dan

okulomotor

19

DAFTAR PUSTAKA

1 ILyas S Trauma Mata Dalam Ilyas S Ilmu Penyakit Mata edisi 3 2004 Jakarta

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Hal 259-76

2 Asbury T Sanitato JI Trauma Dalam Vaughan D Oftalmologi Umum Edisi 14 Jakarta

Wdya Medika 1999 hal 382-83

3 Lang GK Ophtalmology a short text book Thieme Stuttgart New York 2000 P497-

513

4 Rapon JM Ocular Trauma Management For The Primary Care Provider Avilable from

httpoptpacificueducccatalog10310-SDtriagehtm Accessed 14 November

2010

5 Webb A Manual of eye emergencies diagnosis and management Butterworth-

Heinemann Toronto2004 p1-2

6 Zorab R A Straus HDondrea etal Fundamental and Principles of Ophtalmology

Section 2 International ophtalmology american academy of ophtalmology The Eye

MD2008-2009 p43

7 Golden JD Globe Rupture Available from

httpemedicinemedscapecomarticle798223 Accessed 14 November 2010

8 Khaw PT Elkington AR ABC of EYES Fourth edition BMJ Publishing Group 2004

p29-32

9 Khurana KA Comprehensive Opthalmology 4th Edition New Delhi 2007 p401-10

10 Trauma Terminology System (BETTS) Available from wwwweironlineorgWEIRBETT

Accessed 14 November 2010

20

11 Ocular penetrating and perforating injuries Available from

httpeyewikiaaoorgOcular_penetrating_and_perforating_injuries Accessed 14

November 2010

21

Page 5: Trauma Oculus Perforans

Konjungtiva bulbi dan forniks berhubungan dengan sangat longgar dengan jaringan

dibawahnya sehingga bola mata mudah bergerak1

Gambar 3

Gambar 4

D KLASIFIKASI

Klasifikasi trauma okular berdasarkan mekanisme trauma

Trauma Mekanik3

a Trauma palpebra

b Trauma pada sistem lakrimal

5

c Laserasi konjungtiva

d Erosi kornea

e Benda asing pada kornea dan konjungtiva

f Trauma non perforans (closed-globe injury)

g Trauma pada dasar orbitalis (outflow fracture)

h Trauma perforans (open-globe injury)

Berdasarkan Birminghamm Eye Terminology System (BETTS) trauma okuli dibagi

atas 2 yaitu2791011

Trauma bola mata tertutup (closed globe injury)

Kontusio

Laserasi lamellar

Trauma bola mata terbuka (Open-globe Injury)

Ruptur

Laserasi

o Penetrasi

o Intraocular foreign body (IOFB)

o Perforasi

PATOFISIOLOGI

Terdapat empat mekanisme yang menyebabkan terjadi trauma okuli yaitu4

coup

countercoup

equatorial dan

global reposititioning

6

Coup adalah kekuatan yang disebabkan langsung oleh trauma Countercoup

merupakan gelombang getaran yang diberikan oleh cuop dan diteruskan melalui okuler

dan struktur orbita Akibat dari trauma ini bagian equator dari bola mata cenderung

mengambang dan merubah arsitektur dari okuli normal Pada akhirnya bola mata akan

kembali ke bentuk normalnya akan tetapi hal ini tidak selalu seperti yang diharapkan4

Trauma mata yang sering adalah yang mengenai kornea dan permukaan luar bola

mata (konjungtiva) yang disebabkan oleh benda asing Meskipun demikian kebanyakan

trauma ini adalah kecil seperti penetrasi pada kornea dan pembetukan infeksi yang

berasal dari terputusnya atau perlengketan pada kornea yang mana hal ini dapat menjadi

serius Benda asing dan aberasi di kornea menyebabkan nyeri dan iritasi yang dapat

dirasakan sewaktu mata dan kelopak mata digerakkan Defek epitel kornea dapat

menimbulkan keruhan serupa Fluoresens akan mewarnai membran basal epitel yang

terpajan dan dapat memperjelas kebocoran cairan akibat luka tembus (uji Seidel

positif)279

Trauma tembus bola mata dapat dengan atau tanpa masuknya benda asing

intraokular Trauma tembus dapat berbentuk perforasi sklera dengan prolaps badan kaca

disertai dengan perdarahan badan kaca Dapat juga perforasi sklera ini disertai dengan

prolaps badan siliar7

7

GAMBARAN KLINIS

Gambar 5

Gambaran klinis trauma okuli

Pada mata dapat terjadi trauma dalam bentuk-bentuk berikut

1 Trauma tumpul

2 Trauma tembus bola mata

3 Trauma kimia

4 Trauma radiasi

Tauma tumpul yang terjadi dapat mengakibatkan beberapa hal yaitu910

1 Hematoma palpebra

Adanya hematoma pada satu mata merupakan keadaan yang ringan tetapi bila terjadi

pada kedua mata hati-hati kemungkinan adanya fraktur basis kranii

2 Ruptura kornea

Kornea pecah bila daerah yang pecah besar dapat terjadi prolapsus iris merupakan

suatu keadaan yang gawat dan memerlukan operasi segera

8

3 Ruptura membran descement

Di tandai dengan adanya garis kekeruhan yang berkelok-kelok pada kornea yang

sebenarnya adalah lipatan membran descement visus sangat menurun dan kornea sulit

menjadi jernih kembali

4 Hifema

Hifema adalah adanya darah di dalam kamera anterior Hifema atau adanya darah

dalam bilik mata depan dapat terjadi karena trauma tumpul Bila pasien duduk hifema

akan terlihat mengumpul di bagian bawah bilik mata depan dan hifema dapat

memenuhi seluruh ruang bilik mata depan Darah dalam cairan aqueus humor dapat

membentuk lapisan yang terlihat Jenis trauma ini tidak perlu menyebabkan perforasi

bola mata Perdarahan dalam kamera okuli anterior yang berasal dari pembuluh darah

iris atau korpus siliaris biasanya di sertai edema kornea dan endapan di bawah kornea

hal ini merupakan suatu keadaan yang serius

5 Iridoparese

Iridoplegia adalah adanya kelumpuhan pada otot pupil sehingga terjadi midriasis

6 Iridodialisis

Iridodialisis ialah iris yang pada suatu tempat lepas dari pangkalnya pupil menjadi

tidak bulat dan disebut dengan pseudopupil

7 Irideremia ialah keadaan di mana iris lepas secara keseluruhan

8 Subluksasio lentis- luksasio lentis

Luksasio lentis yang terjadi bisa ke depan atau ke belakang Jika ke depan akan

menimbulkan glaukoma dan jika ke belakang akan menimbulkan afakia Bila terjadi

9

gaukoma maka perlu operasi untuk ekstraksi lensa dan jika terjadi afakia pengobatan

di lakukan secara konservatif

9 Hemoragia pada korpus vitreum

Perdarahan yang terjadi berasal dari korpus siliare kare na bnayak terdapat eritrosit

pada korpus siliare visus akan sangat menurun

10 Glaukoma

Di sebabkan oleh karena robekan trabekulum pada sudut kamera okuli anterior yang

di sebut ldquotraumatic anglerdquo yang menyebabkan gangguan aliran akquos humour

11 Ruptura sklera

Menimbulkan penurunan teknan intra okuler Perlu adanya tindakan operatif segera

12 Ruptura retina

Menyebabkan timbulnya ablasio retina sehingga menyebabkan kebutaan harus di

lakukan operasi

Bila trauma disebabkan benda tajam atau benda asing masuk ke dalam bola mata maka

akan terlihat tanda-tanda bola mata tembus seperti 158

Mata merah nyeri fotofobia blepharospasme dan lakrimasi

Tajam penglihatan yang menurun akibat tedapatnya kekeruhan media refrakta secara

langsung atau tidak langsung akibat ruma tembus tersebut

Tekanan bola mata rendah akibat keluarnya cairan bola mata

Bilik mata dangkal akibat perforasi kornea

Bentuk dan letak pupil berubah

Terlihatnya rupture pada kornea atau sclera

10

Adanya hifema pada bilik mata depan

Terdapat jaringan yang prolaps seperti cairan mata iris lensa badan kaca atau retina

Trauma bahan kimia dapat terjadi pada kecelakaan yang terjadi di dalam

laboratorium industry pekerjaan yang memakai bahan kimia pekerjaan pertanian dan

peperangan yang memakai bahan kimia di abad modern Sedangkan pada trauma radiasi

yang sering ditemukan adalah8

1 Sinar inframerah

2 Sinar ultraviolet

3 Sinar X dan sinar terionisasi

DIAGNOSIS 7811

A) ANAMNESIS

Anamnesis yang teliti sangat penting

a Penggunaan palu dan alat pahat dapat melepaskan serpihan-serpihan logam

yang akan menembus bola mata dan hanya meninggalkan petunjuk perdarahan

subkonjungtiva yang mengindikasikan adanya penetrasi sclera dan benda asing

yang tertinggal

b Kawat yang tegang atau paku dapat menembus kornea dengan cepat kadang

menghasilkan jalur yang hampir tidak terlihat

c Trauma tumpul pada mata juga dapat menyebabkan kerusakan orbita (blow-out

fracture)

11

d Sangat penting untuk menentukan sifat bahan kimia yang mungkin mengalami

kontak dengan mata Basa kuat menembus jaringan anterior mata dan dapat

dengan cepat menyebabkan kerusakan irreversible

Gejala pasien berhubungan dengan derajat dan jenis trauma yang dialami Nyeri

lakrimasi dan pandangan kabur merupakan gambaran umum trauma namun

gejala ringan dapat menyamarkan benda asing intraokular yang berpotensi

membutakan

B) PEMERIKSAAN FISIK

1 Tanpa Slit Lamp

A Trauma Orbita

Kerusakan pada orbita sendiri dicurigai bila di dapat tanda-tanda berikut

a Emfisema yang berasal dari sinus yang mengalami fraktur

b Daerah paraestesia di bawah pinggir orbita menunjukkan kerusakan

saraf infraorbita

c Terbatasnya pergerakan mata terutama pandangan ke atas dan ke

bawah karena perlengketan otot rectus inferior oleh septa jaringan ikat

yang terkait pada tulang yang patah

d Mata mengalami resesi kedalam orbita

Gejala dan Tanda Trauma Tembus Mata

a Riwayat adanya objek dengan kecepatan tinggi yang mengenai mata

b Jaringan berwarna gelap pada kornea atau sklera (sumbatan iris pada

luka)

12

c Distorsi pupil

d Bilik mata anterior yang dalam dan tidak biasa

e Katarak

f Perdarahan vitreus

B Konjungtiva dan Sklera

Konjungtiva dan sklera harus diperiksa untuk mencari laserasi jika

anamnesis sesuai harus dipertimbangkan adanya perdarahan subkonjungtiva

sebagai lokasi potensial terjadinya perforasi sklera Jika terjadi trauma kimia

konjungtiva dapat terlihat putih dan iskemik

C Kornea

Kornea diperiksa untuk mencari apakah terdapat kehilangan lapisan epitel

laserasi dan benda asing Penetesan fluoresens akan mengidentifikasikan luas

aberasi dan jika pekat akan mengidentifikasi kebocoran aqueous melalui luka

tembus

D Bilik mata anterior

Trauma tumpul dapat menyebabkan perdarahan kedalam bilik mata

anterior dimana perdarahan ini berkimpul dengan batas cairan (hifema) yang

disebabkan oleh rupturnya akar pembuluh darah ris atau iris terobek dari

insersinya pada korpus siliar (dialisis iris) Pupil juga mengalami dilatasi akibat

trauma tumpul (midriasis traumatik)

2 Dengan Slit Lamp

Slit Lamp akan memungkinkan pemeriksaan yang lebih detail yang dapat

menunjukkan

13

a Bilik mata anterior yang lebih dangkal dibandingkan dengan mata kontralateral

dapat mengimplikasikan trauma tembus anterior

b Hifema mikroskopik dimana terdapat sel darah merah di dalam bilik mata

anterior namun tidak cukup untuk membentuk hifema

c Adanya sel darah putih dalam ruang anterior (uveitis traumatik)

d Resesi sudut iridokornea dilihat dengan lensa kontak gonioskopi (insersi otot

siliaris kedalam spur sklera bergerak ke posterior) Ini di dapatkan pada trauma

tumpul

e Peningkatan tekanan intraokular dengan tonometri aplanasi

3 Ophthalmoscopy

4 Tonometri

5 USG B-scan

6 CT-Scan

PENATALAKSANAAN

Keadaan trauma tembus pada mata merupakan hal yang gawat darurat dan harus

segera mendapat perawatan khusus karena dapat menimbulkan bahaya seperti

Infeksi Siderosis kalkosis dan oftalmika simpatik Pada setiap tindakan bertujuan

untuk

I Mempertahankan bola mata

II Mempertahankan penglihatan

Eksplorasi seteliti mungkin Apabila jelas tampak ruptur bola mata maka manipulasi

lebih lanjut harus dihindari sampai pasien mendapat anastesia umum Sebelum

14

pembedahan jangan diberi obat sikloplegik atau antibiotik topikal karena kemungkinan

toksisitas pada jaringan intaokular yang terpajan Berikan antibiotik parenteral

spektrum luas dan pakaikan pelindung FOX (atau sepertiga bagian bawah corong

kertas) pada mata Analgetik antiemetik dan antitoksisn tetanus diberikan sesuai

dengan kebutuhan dengan retriksi makan dan minum Induksi anastesia umum jangan

menggunakan obat-obat penghambat depolarisasi neuromuskular karena dapat

meningkatkan secara transien tekanan di dalam bola mata sehingga meningkatkan

kecendrungan herniasi intaokular2

1 Hyfema

Gambar 6 tampak gambaran hifema akibat trauma tumpul

Dengan parasintesis yang merupakan tindakan pembedahan dengan mengeluarkan

darah atau nanah dari bilik mata depan dengan teknik sebagai berikut dibuat

insisi kornea 2 mm dari limbus kearah kornea yang sejajar dengan permukaan iris

biasanya dilakukan penekanan pada bibir luka maka koagulum dari bilik mata

depan akan keluar Bila darah tidak keluar maka bilik mata depan dibilas dengan

garam fisiologik

15

2 Laserasi

a Laserasi palpebra

Gambaran perbaikan laserasi kelopak mata A defek diperlihatkan B jahitan

mattress vertikal awal melalui lempeng tarsal C penutupan lempeng tarsal dengan

jahitan interrupted D penutupan kulit dengan jahitan interrupted

Gambar 7

Gambar 8

16

b Laserasi corneoscleral

`

Gambar 9Mengembalikan hubungan anatomi pada laserasi korneoskleral

Langkah-langkah pembedahan pada perbaikan laserasi korneosklera antara lain 12

1 Anastesi umum

2 Eksisi dari bagian prolaps vitreus bagian lensa transcorneal foreign bodies

3 Atur posisi anterior prolaps uvea retina

4 Menutup bagian dari kornea pada laserasi di limbus

5 Menutup kornea dengan rapat (10-0 nylon)

6 Peritomy perlu dilakukan untuk membuka bagian sclera

7 Kemudian eksisi bagian posterior prolaps vitreus

8 Reposisi proolaps posterior uvea retina

17

9 Menutup bagian sklera (9-0 nylon atau 8-0 silk)

10 Menutup konjungtiva

11 Subkonjungtiva antibiotik steroid

KOMPLIKASI

Komplikasi setelah trauma okuli perforans18

Infeksi endoftalmitis panoftalmitis

Katarak traumatic

Galukoma sekunder

Oftalmika simpatika

PROGNOSIS

Prognosis trauma okuli perforans bergantung pada banyak factor seperti1

Besarnya luka tembus makin kecil makin baik

Tempat luka pada bola mata

Bentuk trauma apakah dengan atau tanpa benda asing

Benda asing megnetik atau non megnetik

Dalamnya luka tembus apakah tumpul atau luka ganda

Sudah terdapat penyulit akibat luka tembus

Mata sembuh dengan baik setelah trauma minor dan jarang terjadi sekuele jangka

panjang karena munculnya sindrom erosi berulang Namun trauma tembus mata

seringkali dikaitkan dengan kerusakan penglihatan berat dan mungkin membutuhkan

pembedahan ekstensif

18

Trauma tumpul dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang tidak dapat di

terapi jika terjadi lubang retina pada fovea Penglihatan juga dapat terganggu jika

koroid pada makula rusak Dalam jangka panjang dapat timbul glaucoma sekunder

pada mata beberapa tahun setelah cedera awal jika jalinan trabekula mengalami

kerusakan Trauma orbita berat juga dapat menyebabkan masalah kossmetik dan

okulomotor

19

DAFTAR PUSTAKA

1 ILyas S Trauma Mata Dalam Ilyas S Ilmu Penyakit Mata edisi 3 2004 Jakarta

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Hal 259-76

2 Asbury T Sanitato JI Trauma Dalam Vaughan D Oftalmologi Umum Edisi 14 Jakarta

Wdya Medika 1999 hal 382-83

3 Lang GK Ophtalmology a short text book Thieme Stuttgart New York 2000 P497-

513

4 Rapon JM Ocular Trauma Management For The Primary Care Provider Avilable from

httpoptpacificueducccatalog10310-SDtriagehtm Accessed 14 November

2010

5 Webb A Manual of eye emergencies diagnosis and management Butterworth-

Heinemann Toronto2004 p1-2

6 Zorab R A Straus HDondrea etal Fundamental and Principles of Ophtalmology

Section 2 International ophtalmology american academy of ophtalmology The Eye

MD2008-2009 p43

7 Golden JD Globe Rupture Available from

httpemedicinemedscapecomarticle798223 Accessed 14 November 2010

8 Khaw PT Elkington AR ABC of EYES Fourth edition BMJ Publishing Group 2004

p29-32

9 Khurana KA Comprehensive Opthalmology 4th Edition New Delhi 2007 p401-10

10 Trauma Terminology System (BETTS) Available from wwwweironlineorgWEIRBETT

Accessed 14 November 2010

20

11 Ocular penetrating and perforating injuries Available from

httpeyewikiaaoorgOcular_penetrating_and_perforating_injuries Accessed 14

November 2010

21

Page 6: Trauma Oculus Perforans

c Laserasi konjungtiva

d Erosi kornea

e Benda asing pada kornea dan konjungtiva

f Trauma non perforans (closed-globe injury)

g Trauma pada dasar orbitalis (outflow fracture)

h Trauma perforans (open-globe injury)

Berdasarkan Birminghamm Eye Terminology System (BETTS) trauma okuli dibagi

atas 2 yaitu2791011

Trauma bola mata tertutup (closed globe injury)

Kontusio

Laserasi lamellar

Trauma bola mata terbuka (Open-globe Injury)

Ruptur

Laserasi

o Penetrasi

o Intraocular foreign body (IOFB)

o Perforasi

PATOFISIOLOGI

Terdapat empat mekanisme yang menyebabkan terjadi trauma okuli yaitu4

coup

countercoup

equatorial dan

global reposititioning

6

Coup adalah kekuatan yang disebabkan langsung oleh trauma Countercoup

merupakan gelombang getaran yang diberikan oleh cuop dan diteruskan melalui okuler

dan struktur orbita Akibat dari trauma ini bagian equator dari bola mata cenderung

mengambang dan merubah arsitektur dari okuli normal Pada akhirnya bola mata akan

kembali ke bentuk normalnya akan tetapi hal ini tidak selalu seperti yang diharapkan4

Trauma mata yang sering adalah yang mengenai kornea dan permukaan luar bola

mata (konjungtiva) yang disebabkan oleh benda asing Meskipun demikian kebanyakan

trauma ini adalah kecil seperti penetrasi pada kornea dan pembetukan infeksi yang

berasal dari terputusnya atau perlengketan pada kornea yang mana hal ini dapat menjadi

serius Benda asing dan aberasi di kornea menyebabkan nyeri dan iritasi yang dapat

dirasakan sewaktu mata dan kelopak mata digerakkan Defek epitel kornea dapat

menimbulkan keruhan serupa Fluoresens akan mewarnai membran basal epitel yang

terpajan dan dapat memperjelas kebocoran cairan akibat luka tembus (uji Seidel

positif)279

Trauma tembus bola mata dapat dengan atau tanpa masuknya benda asing

intraokular Trauma tembus dapat berbentuk perforasi sklera dengan prolaps badan kaca

disertai dengan perdarahan badan kaca Dapat juga perforasi sklera ini disertai dengan

prolaps badan siliar7

7

GAMBARAN KLINIS

Gambar 5

Gambaran klinis trauma okuli

Pada mata dapat terjadi trauma dalam bentuk-bentuk berikut

1 Trauma tumpul

2 Trauma tembus bola mata

3 Trauma kimia

4 Trauma radiasi

Tauma tumpul yang terjadi dapat mengakibatkan beberapa hal yaitu910

1 Hematoma palpebra

Adanya hematoma pada satu mata merupakan keadaan yang ringan tetapi bila terjadi

pada kedua mata hati-hati kemungkinan adanya fraktur basis kranii

2 Ruptura kornea

Kornea pecah bila daerah yang pecah besar dapat terjadi prolapsus iris merupakan

suatu keadaan yang gawat dan memerlukan operasi segera

8

3 Ruptura membran descement

Di tandai dengan adanya garis kekeruhan yang berkelok-kelok pada kornea yang

sebenarnya adalah lipatan membran descement visus sangat menurun dan kornea sulit

menjadi jernih kembali

4 Hifema

Hifema adalah adanya darah di dalam kamera anterior Hifema atau adanya darah

dalam bilik mata depan dapat terjadi karena trauma tumpul Bila pasien duduk hifema

akan terlihat mengumpul di bagian bawah bilik mata depan dan hifema dapat

memenuhi seluruh ruang bilik mata depan Darah dalam cairan aqueus humor dapat

membentuk lapisan yang terlihat Jenis trauma ini tidak perlu menyebabkan perforasi

bola mata Perdarahan dalam kamera okuli anterior yang berasal dari pembuluh darah

iris atau korpus siliaris biasanya di sertai edema kornea dan endapan di bawah kornea

hal ini merupakan suatu keadaan yang serius

5 Iridoparese

Iridoplegia adalah adanya kelumpuhan pada otot pupil sehingga terjadi midriasis

6 Iridodialisis

Iridodialisis ialah iris yang pada suatu tempat lepas dari pangkalnya pupil menjadi

tidak bulat dan disebut dengan pseudopupil

7 Irideremia ialah keadaan di mana iris lepas secara keseluruhan

8 Subluksasio lentis- luksasio lentis

Luksasio lentis yang terjadi bisa ke depan atau ke belakang Jika ke depan akan

menimbulkan glaukoma dan jika ke belakang akan menimbulkan afakia Bila terjadi

9

gaukoma maka perlu operasi untuk ekstraksi lensa dan jika terjadi afakia pengobatan

di lakukan secara konservatif

9 Hemoragia pada korpus vitreum

Perdarahan yang terjadi berasal dari korpus siliare kare na bnayak terdapat eritrosit

pada korpus siliare visus akan sangat menurun

10 Glaukoma

Di sebabkan oleh karena robekan trabekulum pada sudut kamera okuli anterior yang

di sebut ldquotraumatic anglerdquo yang menyebabkan gangguan aliran akquos humour

11 Ruptura sklera

Menimbulkan penurunan teknan intra okuler Perlu adanya tindakan operatif segera

12 Ruptura retina

Menyebabkan timbulnya ablasio retina sehingga menyebabkan kebutaan harus di

lakukan operasi

Bila trauma disebabkan benda tajam atau benda asing masuk ke dalam bola mata maka

akan terlihat tanda-tanda bola mata tembus seperti 158

Mata merah nyeri fotofobia blepharospasme dan lakrimasi

Tajam penglihatan yang menurun akibat tedapatnya kekeruhan media refrakta secara

langsung atau tidak langsung akibat ruma tembus tersebut

Tekanan bola mata rendah akibat keluarnya cairan bola mata

Bilik mata dangkal akibat perforasi kornea

Bentuk dan letak pupil berubah

Terlihatnya rupture pada kornea atau sclera

10

Adanya hifema pada bilik mata depan

Terdapat jaringan yang prolaps seperti cairan mata iris lensa badan kaca atau retina

Trauma bahan kimia dapat terjadi pada kecelakaan yang terjadi di dalam

laboratorium industry pekerjaan yang memakai bahan kimia pekerjaan pertanian dan

peperangan yang memakai bahan kimia di abad modern Sedangkan pada trauma radiasi

yang sering ditemukan adalah8

1 Sinar inframerah

2 Sinar ultraviolet

3 Sinar X dan sinar terionisasi

DIAGNOSIS 7811

A) ANAMNESIS

Anamnesis yang teliti sangat penting

a Penggunaan palu dan alat pahat dapat melepaskan serpihan-serpihan logam

yang akan menembus bola mata dan hanya meninggalkan petunjuk perdarahan

subkonjungtiva yang mengindikasikan adanya penetrasi sclera dan benda asing

yang tertinggal

b Kawat yang tegang atau paku dapat menembus kornea dengan cepat kadang

menghasilkan jalur yang hampir tidak terlihat

c Trauma tumpul pada mata juga dapat menyebabkan kerusakan orbita (blow-out

fracture)

11

d Sangat penting untuk menentukan sifat bahan kimia yang mungkin mengalami

kontak dengan mata Basa kuat menembus jaringan anterior mata dan dapat

dengan cepat menyebabkan kerusakan irreversible

Gejala pasien berhubungan dengan derajat dan jenis trauma yang dialami Nyeri

lakrimasi dan pandangan kabur merupakan gambaran umum trauma namun

gejala ringan dapat menyamarkan benda asing intraokular yang berpotensi

membutakan

B) PEMERIKSAAN FISIK

1 Tanpa Slit Lamp

A Trauma Orbita

Kerusakan pada orbita sendiri dicurigai bila di dapat tanda-tanda berikut

a Emfisema yang berasal dari sinus yang mengalami fraktur

b Daerah paraestesia di bawah pinggir orbita menunjukkan kerusakan

saraf infraorbita

c Terbatasnya pergerakan mata terutama pandangan ke atas dan ke

bawah karena perlengketan otot rectus inferior oleh septa jaringan ikat

yang terkait pada tulang yang patah

d Mata mengalami resesi kedalam orbita

Gejala dan Tanda Trauma Tembus Mata

a Riwayat adanya objek dengan kecepatan tinggi yang mengenai mata

b Jaringan berwarna gelap pada kornea atau sklera (sumbatan iris pada

luka)

12

c Distorsi pupil

d Bilik mata anterior yang dalam dan tidak biasa

e Katarak

f Perdarahan vitreus

B Konjungtiva dan Sklera

Konjungtiva dan sklera harus diperiksa untuk mencari laserasi jika

anamnesis sesuai harus dipertimbangkan adanya perdarahan subkonjungtiva

sebagai lokasi potensial terjadinya perforasi sklera Jika terjadi trauma kimia

konjungtiva dapat terlihat putih dan iskemik

C Kornea

Kornea diperiksa untuk mencari apakah terdapat kehilangan lapisan epitel

laserasi dan benda asing Penetesan fluoresens akan mengidentifikasikan luas

aberasi dan jika pekat akan mengidentifikasi kebocoran aqueous melalui luka

tembus

D Bilik mata anterior

Trauma tumpul dapat menyebabkan perdarahan kedalam bilik mata

anterior dimana perdarahan ini berkimpul dengan batas cairan (hifema) yang

disebabkan oleh rupturnya akar pembuluh darah ris atau iris terobek dari

insersinya pada korpus siliar (dialisis iris) Pupil juga mengalami dilatasi akibat

trauma tumpul (midriasis traumatik)

2 Dengan Slit Lamp

Slit Lamp akan memungkinkan pemeriksaan yang lebih detail yang dapat

menunjukkan

13

a Bilik mata anterior yang lebih dangkal dibandingkan dengan mata kontralateral

dapat mengimplikasikan trauma tembus anterior

b Hifema mikroskopik dimana terdapat sel darah merah di dalam bilik mata

anterior namun tidak cukup untuk membentuk hifema

c Adanya sel darah putih dalam ruang anterior (uveitis traumatik)

d Resesi sudut iridokornea dilihat dengan lensa kontak gonioskopi (insersi otot

siliaris kedalam spur sklera bergerak ke posterior) Ini di dapatkan pada trauma

tumpul

e Peningkatan tekanan intraokular dengan tonometri aplanasi

3 Ophthalmoscopy

4 Tonometri

5 USG B-scan

6 CT-Scan

PENATALAKSANAAN

Keadaan trauma tembus pada mata merupakan hal yang gawat darurat dan harus

segera mendapat perawatan khusus karena dapat menimbulkan bahaya seperti

Infeksi Siderosis kalkosis dan oftalmika simpatik Pada setiap tindakan bertujuan

untuk

I Mempertahankan bola mata

II Mempertahankan penglihatan

Eksplorasi seteliti mungkin Apabila jelas tampak ruptur bola mata maka manipulasi

lebih lanjut harus dihindari sampai pasien mendapat anastesia umum Sebelum

14

pembedahan jangan diberi obat sikloplegik atau antibiotik topikal karena kemungkinan

toksisitas pada jaringan intaokular yang terpajan Berikan antibiotik parenteral

spektrum luas dan pakaikan pelindung FOX (atau sepertiga bagian bawah corong

kertas) pada mata Analgetik antiemetik dan antitoksisn tetanus diberikan sesuai

dengan kebutuhan dengan retriksi makan dan minum Induksi anastesia umum jangan

menggunakan obat-obat penghambat depolarisasi neuromuskular karena dapat

meningkatkan secara transien tekanan di dalam bola mata sehingga meningkatkan

kecendrungan herniasi intaokular2

1 Hyfema

Gambar 6 tampak gambaran hifema akibat trauma tumpul

Dengan parasintesis yang merupakan tindakan pembedahan dengan mengeluarkan

darah atau nanah dari bilik mata depan dengan teknik sebagai berikut dibuat

insisi kornea 2 mm dari limbus kearah kornea yang sejajar dengan permukaan iris

biasanya dilakukan penekanan pada bibir luka maka koagulum dari bilik mata

depan akan keluar Bila darah tidak keluar maka bilik mata depan dibilas dengan

garam fisiologik

15

2 Laserasi

a Laserasi palpebra

Gambaran perbaikan laserasi kelopak mata A defek diperlihatkan B jahitan

mattress vertikal awal melalui lempeng tarsal C penutupan lempeng tarsal dengan

jahitan interrupted D penutupan kulit dengan jahitan interrupted

Gambar 7

Gambar 8

16

b Laserasi corneoscleral

`

Gambar 9Mengembalikan hubungan anatomi pada laserasi korneoskleral

Langkah-langkah pembedahan pada perbaikan laserasi korneosklera antara lain 12

1 Anastesi umum

2 Eksisi dari bagian prolaps vitreus bagian lensa transcorneal foreign bodies

3 Atur posisi anterior prolaps uvea retina

4 Menutup bagian dari kornea pada laserasi di limbus

5 Menutup kornea dengan rapat (10-0 nylon)

6 Peritomy perlu dilakukan untuk membuka bagian sclera

7 Kemudian eksisi bagian posterior prolaps vitreus

8 Reposisi proolaps posterior uvea retina

17

9 Menutup bagian sklera (9-0 nylon atau 8-0 silk)

10 Menutup konjungtiva

11 Subkonjungtiva antibiotik steroid

KOMPLIKASI

Komplikasi setelah trauma okuli perforans18

Infeksi endoftalmitis panoftalmitis

Katarak traumatic

Galukoma sekunder

Oftalmika simpatika

PROGNOSIS

Prognosis trauma okuli perforans bergantung pada banyak factor seperti1

Besarnya luka tembus makin kecil makin baik

Tempat luka pada bola mata

Bentuk trauma apakah dengan atau tanpa benda asing

Benda asing megnetik atau non megnetik

Dalamnya luka tembus apakah tumpul atau luka ganda

Sudah terdapat penyulit akibat luka tembus

Mata sembuh dengan baik setelah trauma minor dan jarang terjadi sekuele jangka

panjang karena munculnya sindrom erosi berulang Namun trauma tembus mata

seringkali dikaitkan dengan kerusakan penglihatan berat dan mungkin membutuhkan

pembedahan ekstensif

18

Trauma tumpul dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang tidak dapat di

terapi jika terjadi lubang retina pada fovea Penglihatan juga dapat terganggu jika

koroid pada makula rusak Dalam jangka panjang dapat timbul glaucoma sekunder

pada mata beberapa tahun setelah cedera awal jika jalinan trabekula mengalami

kerusakan Trauma orbita berat juga dapat menyebabkan masalah kossmetik dan

okulomotor

19

DAFTAR PUSTAKA

1 ILyas S Trauma Mata Dalam Ilyas S Ilmu Penyakit Mata edisi 3 2004 Jakarta

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Hal 259-76

2 Asbury T Sanitato JI Trauma Dalam Vaughan D Oftalmologi Umum Edisi 14 Jakarta

Wdya Medika 1999 hal 382-83

3 Lang GK Ophtalmology a short text book Thieme Stuttgart New York 2000 P497-

513

4 Rapon JM Ocular Trauma Management For The Primary Care Provider Avilable from

httpoptpacificueducccatalog10310-SDtriagehtm Accessed 14 November

2010

5 Webb A Manual of eye emergencies diagnosis and management Butterworth-

Heinemann Toronto2004 p1-2

6 Zorab R A Straus HDondrea etal Fundamental and Principles of Ophtalmology

Section 2 International ophtalmology american academy of ophtalmology The Eye

MD2008-2009 p43

7 Golden JD Globe Rupture Available from

httpemedicinemedscapecomarticle798223 Accessed 14 November 2010

8 Khaw PT Elkington AR ABC of EYES Fourth edition BMJ Publishing Group 2004

p29-32

9 Khurana KA Comprehensive Opthalmology 4th Edition New Delhi 2007 p401-10

10 Trauma Terminology System (BETTS) Available from wwwweironlineorgWEIRBETT

Accessed 14 November 2010

20

11 Ocular penetrating and perforating injuries Available from

httpeyewikiaaoorgOcular_penetrating_and_perforating_injuries Accessed 14

November 2010

21

Page 7: Trauma Oculus Perforans

Coup adalah kekuatan yang disebabkan langsung oleh trauma Countercoup

merupakan gelombang getaran yang diberikan oleh cuop dan diteruskan melalui okuler

dan struktur orbita Akibat dari trauma ini bagian equator dari bola mata cenderung

mengambang dan merubah arsitektur dari okuli normal Pada akhirnya bola mata akan

kembali ke bentuk normalnya akan tetapi hal ini tidak selalu seperti yang diharapkan4

Trauma mata yang sering adalah yang mengenai kornea dan permukaan luar bola

mata (konjungtiva) yang disebabkan oleh benda asing Meskipun demikian kebanyakan

trauma ini adalah kecil seperti penetrasi pada kornea dan pembetukan infeksi yang

berasal dari terputusnya atau perlengketan pada kornea yang mana hal ini dapat menjadi

serius Benda asing dan aberasi di kornea menyebabkan nyeri dan iritasi yang dapat

dirasakan sewaktu mata dan kelopak mata digerakkan Defek epitel kornea dapat

menimbulkan keruhan serupa Fluoresens akan mewarnai membran basal epitel yang

terpajan dan dapat memperjelas kebocoran cairan akibat luka tembus (uji Seidel

positif)279

Trauma tembus bola mata dapat dengan atau tanpa masuknya benda asing

intraokular Trauma tembus dapat berbentuk perforasi sklera dengan prolaps badan kaca

disertai dengan perdarahan badan kaca Dapat juga perforasi sklera ini disertai dengan

prolaps badan siliar7

7

GAMBARAN KLINIS

Gambar 5

Gambaran klinis trauma okuli

Pada mata dapat terjadi trauma dalam bentuk-bentuk berikut

1 Trauma tumpul

2 Trauma tembus bola mata

3 Trauma kimia

4 Trauma radiasi

Tauma tumpul yang terjadi dapat mengakibatkan beberapa hal yaitu910

1 Hematoma palpebra

Adanya hematoma pada satu mata merupakan keadaan yang ringan tetapi bila terjadi

pada kedua mata hati-hati kemungkinan adanya fraktur basis kranii

2 Ruptura kornea

Kornea pecah bila daerah yang pecah besar dapat terjadi prolapsus iris merupakan

suatu keadaan yang gawat dan memerlukan operasi segera

8

3 Ruptura membran descement

Di tandai dengan adanya garis kekeruhan yang berkelok-kelok pada kornea yang

sebenarnya adalah lipatan membran descement visus sangat menurun dan kornea sulit

menjadi jernih kembali

4 Hifema

Hifema adalah adanya darah di dalam kamera anterior Hifema atau adanya darah

dalam bilik mata depan dapat terjadi karena trauma tumpul Bila pasien duduk hifema

akan terlihat mengumpul di bagian bawah bilik mata depan dan hifema dapat

memenuhi seluruh ruang bilik mata depan Darah dalam cairan aqueus humor dapat

membentuk lapisan yang terlihat Jenis trauma ini tidak perlu menyebabkan perforasi

bola mata Perdarahan dalam kamera okuli anterior yang berasal dari pembuluh darah

iris atau korpus siliaris biasanya di sertai edema kornea dan endapan di bawah kornea

hal ini merupakan suatu keadaan yang serius

5 Iridoparese

Iridoplegia adalah adanya kelumpuhan pada otot pupil sehingga terjadi midriasis

6 Iridodialisis

Iridodialisis ialah iris yang pada suatu tempat lepas dari pangkalnya pupil menjadi

tidak bulat dan disebut dengan pseudopupil

7 Irideremia ialah keadaan di mana iris lepas secara keseluruhan

8 Subluksasio lentis- luksasio lentis

Luksasio lentis yang terjadi bisa ke depan atau ke belakang Jika ke depan akan

menimbulkan glaukoma dan jika ke belakang akan menimbulkan afakia Bila terjadi

9

gaukoma maka perlu operasi untuk ekstraksi lensa dan jika terjadi afakia pengobatan

di lakukan secara konservatif

9 Hemoragia pada korpus vitreum

Perdarahan yang terjadi berasal dari korpus siliare kare na bnayak terdapat eritrosit

pada korpus siliare visus akan sangat menurun

10 Glaukoma

Di sebabkan oleh karena robekan trabekulum pada sudut kamera okuli anterior yang

di sebut ldquotraumatic anglerdquo yang menyebabkan gangguan aliran akquos humour

11 Ruptura sklera

Menimbulkan penurunan teknan intra okuler Perlu adanya tindakan operatif segera

12 Ruptura retina

Menyebabkan timbulnya ablasio retina sehingga menyebabkan kebutaan harus di

lakukan operasi

Bila trauma disebabkan benda tajam atau benda asing masuk ke dalam bola mata maka

akan terlihat tanda-tanda bola mata tembus seperti 158

Mata merah nyeri fotofobia blepharospasme dan lakrimasi

Tajam penglihatan yang menurun akibat tedapatnya kekeruhan media refrakta secara

langsung atau tidak langsung akibat ruma tembus tersebut

Tekanan bola mata rendah akibat keluarnya cairan bola mata

Bilik mata dangkal akibat perforasi kornea

Bentuk dan letak pupil berubah

Terlihatnya rupture pada kornea atau sclera

10

Adanya hifema pada bilik mata depan

Terdapat jaringan yang prolaps seperti cairan mata iris lensa badan kaca atau retina

Trauma bahan kimia dapat terjadi pada kecelakaan yang terjadi di dalam

laboratorium industry pekerjaan yang memakai bahan kimia pekerjaan pertanian dan

peperangan yang memakai bahan kimia di abad modern Sedangkan pada trauma radiasi

yang sering ditemukan adalah8

1 Sinar inframerah

2 Sinar ultraviolet

3 Sinar X dan sinar terionisasi

DIAGNOSIS 7811

A) ANAMNESIS

Anamnesis yang teliti sangat penting

a Penggunaan palu dan alat pahat dapat melepaskan serpihan-serpihan logam

yang akan menembus bola mata dan hanya meninggalkan petunjuk perdarahan

subkonjungtiva yang mengindikasikan adanya penetrasi sclera dan benda asing

yang tertinggal

b Kawat yang tegang atau paku dapat menembus kornea dengan cepat kadang

menghasilkan jalur yang hampir tidak terlihat

c Trauma tumpul pada mata juga dapat menyebabkan kerusakan orbita (blow-out

fracture)

11

d Sangat penting untuk menentukan sifat bahan kimia yang mungkin mengalami

kontak dengan mata Basa kuat menembus jaringan anterior mata dan dapat

dengan cepat menyebabkan kerusakan irreversible

Gejala pasien berhubungan dengan derajat dan jenis trauma yang dialami Nyeri

lakrimasi dan pandangan kabur merupakan gambaran umum trauma namun

gejala ringan dapat menyamarkan benda asing intraokular yang berpotensi

membutakan

B) PEMERIKSAAN FISIK

1 Tanpa Slit Lamp

A Trauma Orbita

Kerusakan pada orbita sendiri dicurigai bila di dapat tanda-tanda berikut

a Emfisema yang berasal dari sinus yang mengalami fraktur

b Daerah paraestesia di bawah pinggir orbita menunjukkan kerusakan

saraf infraorbita

c Terbatasnya pergerakan mata terutama pandangan ke atas dan ke

bawah karena perlengketan otot rectus inferior oleh septa jaringan ikat

yang terkait pada tulang yang patah

d Mata mengalami resesi kedalam orbita

Gejala dan Tanda Trauma Tembus Mata

a Riwayat adanya objek dengan kecepatan tinggi yang mengenai mata

b Jaringan berwarna gelap pada kornea atau sklera (sumbatan iris pada

luka)

12

c Distorsi pupil

d Bilik mata anterior yang dalam dan tidak biasa

e Katarak

f Perdarahan vitreus

B Konjungtiva dan Sklera

Konjungtiva dan sklera harus diperiksa untuk mencari laserasi jika

anamnesis sesuai harus dipertimbangkan adanya perdarahan subkonjungtiva

sebagai lokasi potensial terjadinya perforasi sklera Jika terjadi trauma kimia

konjungtiva dapat terlihat putih dan iskemik

C Kornea

Kornea diperiksa untuk mencari apakah terdapat kehilangan lapisan epitel

laserasi dan benda asing Penetesan fluoresens akan mengidentifikasikan luas

aberasi dan jika pekat akan mengidentifikasi kebocoran aqueous melalui luka

tembus

D Bilik mata anterior

Trauma tumpul dapat menyebabkan perdarahan kedalam bilik mata

anterior dimana perdarahan ini berkimpul dengan batas cairan (hifema) yang

disebabkan oleh rupturnya akar pembuluh darah ris atau iris terobek dari

insersinya pada korpus siliar (dialisis iris) Pupil juga mengalami dilatasi akibat

trauma tumpul (midriasis traumatik)

2 Dengan Slit Lamp

Slit Lamp akan memungkinkan pemeriksaan yang lebih detail yang dapat

menunjukkan

13

a Bilik mata anterior yang lebih dangkal dibandingkan dengan mata kontralateral

dapat mengimplikasikan trauma tembus anterior

b Hifema mikroskopik dimana terdapat sel darah merah di dalam bilik mata

anterior namun tidak cukup untuk membentuk hifema

c Adanya sel darah putih dalam ruang anterior (uveitis traumatik)

d Resesi sudut iridokornea dilihat dengan lensa kontak gonioskopi (insersi otot

siliaris kedalam spur sklera bergerak ke posterior) Ini di dapatkan pada trauma

tumpul

e Peningkatan tekanan intraokular dengan tonometri aplanasi

3 Ophthalmoscopy

4 Tonometri

5 USG B-scan

6 CT-Scan

PENATALAKSANAAN

Keadaan trauma tembus pada mata merupakan hal yang gawat darurat dan harus

segera mendapat perawatan khusus karena dapat menimbulkan bahaya seperti

Infeksi Siderosis kalkosis dan oftalmika simpatik Pada setiap tindakan bertujuan

untuk

I Mempertahankan bola mata

II Mempertahankan penglihatan

Eksplorasi seteliti mungkin Apabila jelas tampak ruptur bola mata maka manipulasi

lebih lanjut harus dihindari sampai pasien mendapat anastesia umum Sebelum

14

pembedahan jangan diberi obat sikloplegik atau antibiotik topikal karena kemungkinan

toksisitas pada jaringan intaokular yang terpajan Berikan antibiotik parenteral

spektrum luas dan pakaikan pelindung FOX (atau sepertiga bagian bawah corong

kertas) pada mata Analgetik antiemetik dan antitoksisn tetanus diberikan sesuai

dengan kebutuhan dengan retriksi makan dan minum Induksi anastesia umum jangan

menggunakan obat-obat penghambat depolarisasi neuromuskular karena dapat

meningkatkan secara transien tekanan di dalam bola mata sehingga meningkatkan

kecendrungan herniasi intaokular2

1 Hyfema

Gambar 6 tampak gambaran hifema akibat trauma tumpul

Dengan parasintesis yang merupakan tindakan pembedahan dengan mengeluarkan

darah atau nanah dari bilik mata depan dengan teknik sebagai berikut dibuat

insisi kornea 2 mm dari limbus kearah kornea yang sejajar dengan permukaan iris

biasanya dilakukan penekanan pada bibir luka maka koagulum dari bilik mata

depan akan keluar Bila darah tidak keluar maka bilik mata depan dibilas dengan

garam fisiologik

15

2 Laserasi

a Laserasi palpebra

Gambaran perbaikan laserasi kelopak mata A defek diperlihatkan B jahitan

mattress vertikal awal melalui lempeng tarsal C penutupan lempeng tarsal dengan

jahitan interrupted D penutupan kulit dengan jahitan interrupted

Gambar 7

Gambar 8

16

b Laserasi corneoscleral

`

Gambar 9Mengembalikan hubungan anatomi pada laserasi korneoskleral

Langkah-langkah pembedahan pada perbaikan laserasi korneosklera antara lain 12

1 Anastesi umum

2 Eksisi dari bagian prolaps vitreus bagian lensa transcorneal foreign bodies

3 Atur posisi anterior prolaps uvea retina

4 Menutup bagian dari kornea pada laserasi di limbus

5 Menutup kornea dengan rapat (10-0 nylon)

6 Peritomy perlu dilakukan untuk membuka bagian sclera

7 Kemudian eksisi bagian posterior prolaps vitreus

8 Reposisi proolaps posterior uvea retina

17

9 Menutup bagian sklera (9-0 nylon atau 8-0 silk)

10 Menutup konjungtiva

11 Subkonjungtiva antibiotik steroid

KOMPLIKASI

Komplikasi setelah trauma okuli perforans18

Infeksi endoftalmitis panoftalmitis

Katarak traumatic

Galukoma sekunder

Oftalmika simpatika

PROGNOSIS

Prognosis trauma okuli perforans bergantung pada banyak factor seperti1

Besarnya luka tembus makin kecil makin baik

Tempat luka pada bola mata

Bentuk trauma apakah dengan atau tanpa benda asing

Benda asing megnetik atau non megnetik

Dalamnya luka tembus apakah tumpul atau luka ganda

Sudah terdapat penyulit akibat luka tembus

Mata sembuh dengan baik setelah trauma minor dan jarang terjadi sekuele jangka

panjang karena munculnya sindrom erosi berulang Namun trauma tembus mata

seringkali dikaitkan dengan kerusakan penglihatan berat dan mungkin membutuhkan

pembedahan ekstensif

18

Trauma tumpul dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang tidak dapat di

terapi jika terjadi lubang retina pada fovea Penglihatan juga dapat terganggu jika

koroid pada makula rusak Dalam jangka panjang dapat timbul glaucoma sekunder

pada mata beberapa tahun setelah cedera awal jika jalinan trabekula mengalami

kerusakan Trauma orbita berat juga dapat menyebabkan masalah kossmetik dan

okulomotor

19

DAFTAR PUSTAKA

1 ILyas S Trauma Mata Dalam Ilyas S Ilmu Penyakit Mata edisi 3 2004 Jakarta

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Hal 259-76

2 Asbury T Sanitato JI Trauma Dalam Vaughan D Oftalmologi Umum Edisi 14 Jakarta

Wdya Medika 1999 hal 382-83

3 Lang GK Ophtalmology a short text book Thieme Stuttgart New York 2000 P497-

513

4 Rapon JM Ocular Trauma Management For The Primary Care Provider Avilable from

httpoptpacificueducccatalog10310-SDtriagehtm Accessed 14 November

2010

5 Webb A Manual of eye emergencies diagnosis and management Butterworth-

Heinemann Toronto2004 p1-2

6 Zorab R A Straus HDondrea etal Fundamental and Principles of Ophtalmology

Section 2 International ophtalmology american academy of ophtalmology The Eye

MD2008-2009 p43

7 Golden JD Globe Rupture Available from

httpemedicinemedscapecomarticle798223 Accessed 14 November 2010

8 Khaw PT Elkington AR ABC of EYES Fourth edition BMJ Publishing Group 2004

p29-32

9 Khurana KA Comprehensive Opthalmology 4th Edition New Delhi 2007 p401-10

10 Trauma Terminology System (BETTS) Available from wwwweironlineorgWEIRBETT

Accessed 14 November 2010

20

11 Ocular penetrating and perforating injuries Available from

httpeyewikiaaoorgOcular_penetrating_and_perforating_injuries Accessed 14

November 2010

21

Page 8: Trauma Oculus Perforans

GAMBARAN KLINIS

Gambar 5

Gambaran klinis trauma okuli

Pada mata dapat terjadi trauma dalam bentuk-bentuk berikut

1 Trauma tumpul

2 Trauma tembus bola mata

3 Trauma kimia

4 Trauma radiasi

Tauma tumpul yang terjadi dapat mengakibatkan beberapa hal yaitu910

1 Hematoma palpebra

Adanya hematoma pada satu mata merupakan keadaan yang ringan tetapi bila terjadi

pada kedua mata hati-hati kemungkinan adanya fraktur basis kranii

2 Ruptura kornea

Kornea pecah bila daerah yang pecah besar dapat terjadi prolapsus iris merupakan

suatu keadaan yang gawat dan memerlukan operasi segera

8

3 Ruptura membran descement

Di tandai dengan adanya garis kekeruhan yang berkelok-kelok pada kornea yang

sebenarnya adalah lipatan membran descement visus sangat menurun dan kornea sulit

menjadi jernih kembali

4 Hifema

Hifema adalah adanya darah di dalam kamera anterior Hifema atau adanya darah

dalam bilik mata depan dapat terjadi karena trauma tumpul Bila pasien duduk hifema

akan terlihat mengumpul di bagian bawah bilik mata depan dan hifema dapat

memenuhi seluruh ruang bilik mata depan Darah dalam cairan aqueus humor dapat

membentuk lapisan yang terlihat Jenis trauma ini tidak perlu menyebabkan perforasi

bola mata Perdarahan dalam kamera okuli anterior yang berasal dari pembuluh darah

iris atau korpus siliaris biasanya di sertai edema kornea dan endapan di bawah kornea

hal ini merupakan suatu keadaan yang serius

5 Iridoparese

Iridoplegia adalah adanya kelumpuhan pada otot pupil sehingga terjadi midriasis

6 Iridodialisis

Iridodialisis ialah iris yang pada suatu tempat lepas dari pangkalnya pupil menjadi

tidak bulat dan disebut dengan pseudopupil

7 Irideremia ialah keadaan di mana iris lepas secara keseluruhan

8 Subluksasio lentis- luksasio lentis

Luksasio lentis yang terjadi bisa ke depan atau ke belakang Jika ke depan akan

menimbulkan glaukoma dan jika ke belakang akan menimbulkan afakia Bila terjadi

9

gaukoma maka perlu operasi untuk ekstraksi lensa dan jika terjadi afakia pengobatan

di lakukan secara konservatif

9 Hemoragia pada korpus vitreum

Perdarahan yang terjadi berasal dari korpus siliare kare na bnayak terdapat eritrosit

pada korpus siliare visus akan sangat menurun

10 Glaukoma

Di sebabkan oleh karena robekan trabekulum pada sudut kamera okuli anterior yang

di sebut ldquotraumatic anglerdquo yang menyebabkan gangguan aliran akquos humour

11 Ruptura sklera

Menimbulkan penurunan teknan intra okuler Perlu adanya tindakan operatif segera

12 Ruptura retina

Menyebabkan timbulnya ablasio retina sehingga menyebabkan kebutaan harus di

lakukan operasi

Bila trauma disebabkan benda tajam atau benda asing masuk ke dalam bola mata maka

akan terlihat tanda-tanda bola mata tembus seperti 158

Mata merah nyeri fotofobia blepharospasme dan lakrimasi

Tajam penglihatan yang menurun akibat tedapatnya kekeruhan media refrakta secara

langsung atau tidak langsung akibat ruma tembus tersebut

Tekanan bola mata rendah akibat keluarnya cairan bola mata

Bilik mata dangkal akibat perforasi kornea

Bentuk dan letak pupil berubah

Terlihatnya rupture pada kornea atau sclera

10

Adanya hifema pada bilik mata depan

Terdapat jaringan yang prolaps seperti cairan mata iris lensa badan kaca atau retina

Trauma bahan kimia dapat terjadi pada kecelakaan yang terjadi di dalam

laboratorium industry pekerjaan yang memakai bahan kimia pekerjaan pertanian dan

peperangan yang memakai bahan kimia di abad modern Sedangkan pada trauma radiasi

yang sering ditemukan adalah8

1 Sinar inframerah

2 Sinar ultraviolet

3 Sinar X dan sinar terionisasi

DIAGNOSIS 7811

A) ANAMNESIS

Anamnesis yang teliti sangat penting

a Penggunaan palu dan alat pahat dapat melepaskan serpihan-serpihan logam

yang akan menembus bola mata dan hanya meninggalkan petunjuk perdarahan

subkonjungtiva yang mengindikasikan adanya penetrasi sclera dan benda asing

yang tertinggal

b Kawat yang tegang atau paku dapat menembus kornea dengan cepat kadang

menghasilkan jalur yang hampir tidak terlihat

c Trauma tumpul pada mata juga dapat menyebabkan kerusakan orbita (blow-out

fracture)

11

d Sangat penting untuk menentukan sifat bahan kimia yang mungkin mengalami

kontak dengan mata Basa kuat menembus jaringan anterior mata dan dapat

dengan cepat menyebabkan kerusakan irreversible

Gejala pasien berhubungan dengan derajat dan jenis trauma yang dialami Nyeri

lakrimasi dan pandangan kabur merupakan gambaran umum trauma namun

gejala ringan dapat menyamarkan benda asing intraokular yang berpotensi

membutakan

B) PEMERIKSAAN FISIK

1 Tanpa Slit Lamp

A Trauma Orbita

Kerusakan pada orbita sendiri dicurigai bila di dapat tanda-tanda berikut

a Emfisema yang berasal dari sinus yang mengalami fraktur

b Daerah paraestesia di bawah pinggir orbita menunjukkan kerusakan

saraf infraorbita

c Terbatasnya pergerakan mata terutama pandangan ke atas dan ke

bawah karena perlengketan otot rectus inferior oleh septa jaringan ikat

yang terkait pada tulang yang patah

d Mata mengalami resesi kedalam orbita

Gejala dan Tanda Trauma Tembus Mata

a Riwayat adanya objek dengan kecepatan tinggi yang mengenai mata

b Jaringan berwarna gelap pada kornea atau sklera (sumbatan iris pada

luka)

12

c Distorsi pupil

d Bilik mata anterior yang dalam dan tidak biasa

e Katarak

f Perdarahan vitreus

B Konjungtiva dan Sklera

Konjungtiva dan sklera harus diperiksa untuk mencari laserasi jika

anamnesis sesuai harus dipertimbangkan adanya perdarahan subkonjungtiva

sebagai lokasi potensial terjadinya perforasi sklera Jika terjadi trauma kimia

konjungtiva dapat terlihat putih dan iskemik

C Kornea

Kornea diperiksa untuk mencari apakah terdapat kehilangan lapisan epitel

laserasi dan benda asing Penetesan fluoresens akan mengidentifikasikan luas

aberasi dan jika pekat akan mengidentifikasi kebocoran aqueous melalui luka

tembus

D Bilik mata anterior

Trauma tumpul dapat menyebabkan perdarahan kedalam bilik mata

anterior dimana perdarahan ini berkimpul dengan batas cairan (hifema) yang

disebabkan oleh rupturnya akar pembuluh darah ris atau iris terobek dari

insersinya pada korpus siliar (dialisis iris) Pupil juga mengalami dilatasi akibat

trauma tumpul (midriasis traumatik)

2 Dengan Slit Lamp

Slit Lamp akan memungkinkan pemeriksaan yang lebih detail yang dapat

menunjukkan

13

a Bilik mata anterior yang lebih dangkal dibandingkan dengan mata kontralateral

dapat mengimplikasikan trauma tembus anterior

b Hifema mikroskopik dimana terdapat sel darah merah di dalam bilik mata

anterior namun tidak cukup untuk membentuk hifema

c Adanya sel darah putih dalam ruang anterior (uveitis traumatik)

d Resesi sudut iridokornea dilihat dengan lensa kontak gonioskopi (insersi otot

siliaris kedalam spur sklera bergerak ke posterior) Ini di dapatkan pada trauma

tumpul

e Peningkatan tekanan intraokular dengan tonometri aplanasi

3 Ophthalmoscopy

4 Tonometri

5 USG B-scan

6 CT-Scan

PENATALAKSANAAN

Keadaan trauma tembus pada mata merupakan hal yang gawat darurat dan harus

segera mendapat perawatan khusus karena dapat menimbulkan bahaya seperti

Infeksi Siderosis kalkosis dan oftalmika simpatik Pada setiap tindakan bertujuan

untuk

I Mempertahankan bola mata

II Mempertahankan penglihatan

Eksplorasi seteliti mungkin Apabila jelas tampak ruptur bola mata maka manipulasi

lebih lanjut harus dihindari sampai pasien mendapat anastesia umum Sebelum

14

pembedahan jangan diberi obat sikloplegik atau antibiotik topikal karena kemungkinan

toksisitas pada jaringan intaokular yang terpajan Berikan antibiotik parenteral

spektrum luas dan pakaikan pelindung FOX (atau sepertiga bagian bawah corong

kertas) pada mata Analgetik antiemetik dan antitoksisn tetanus diberikan sesuai

dengan kebutuhan dengan retriksi makan dan minum Induksi anastesia umum jangan

menggunakan obat-obat penghambat depolarisasi neuromuskular karena dapat

meningkatkan secara transien tekanan di dalam bola mata sehingga meningkatkan

kecendrungan herniasi intaokular2

1 Hyfema

Gambar 6 tampak gambaran hifema akibat trauma tumpul

Dengan parasintesis yang merupakan tindakan pembedahan dengan mengeluarkan

darah atau nanah dari bilik mata depan dengan teknik sebagai berikut dibuat

insisi kornea 2 mm dari limbus kearah kornea yang sejajar dengan permukaan iris

biasanya dilakukan penekanan pada bibir luka maka koagulum dari bilik mata

depan akan keluar Bila darah tidak keluar maka bilik mata depan dibilas dengan

garam fisiologik

15

2 Laserasi

a Laserasi palpebra

Gambaran perbaikan laserasi kelopak mata A defek diperlihatkan B jahitan

mattress vertikal awal melalui lempeng tarsal C penutupan lempeng tarsal dengan

jahitan interrupted D penutupan kulit dengan jahitan interrupted

Gambar 7

Gambar 8

16

b Laserasi corneoscleral

`

Gambar 9Mengembalikan hubungan anatomi pada laserasi korneoskleral

Langkah-langkah pembedahan pada perbaikan laserasi korneosklera antara lain 12

1 Anastesi umum

2 Eksisi dari bagian prolaps vitreus bagian lensa transcorneal foreign bodies

3 Atur posisi anterior prolaps uvea retina

4 Menutup bagian dari kornea pada laserasi di limbus

5 Menutup kornea dengan rapat (10-0 nylon)

6 Peritomy perlu dilakukan untuk membuka bagian sclera

7 Kemudian eksisi bagian posterior prolaps vitreus

8 Reposisi proolaps posterior uvea retina

17

9 Menutup bagian sklera (9-0 nylon atau 8-0 silk)

10 Menutup konjungtiva

11 Subkonjungtiva antibiotik steroid

KOMPLIKASI

Komplikasi setelah trauma okuli perforans18

Infeksi endoftalmitis panoftalmitis

Katarak traumatic

Galukoma sekunder

Oftalmika simpatika

PROGNOSIS

Prognosis trauma okuli perforans bergantung pada banyak factor seperti1

Besarnya luka tembus makin kecil makin baik

Tempat luka pada bola mata

Bentuk trauma apakah dengan atau tanpa benda asing

Benda asing megnetik atau non megnetik

Dalamnya luka tembus apakah tumpul atau luka ganda

Sudah terdapat penyulit akibat luka tembus

Mata sembuh dengan baik setelah trauma minor dan jarang terjadi sekuele jangka

panjang karena munculnya sindrom erosi berulang Namun trauma tembus mata

seringkali dikaitkan dengan kerusakan penglihatan berat dan mungkin membutuhkan

pembedahan ekstensif

18

Trauma tumpul dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang tidak dapat di

terapi jika terjadi lubang retina pada fovea Penglihatan juga dapat terganggu jika

koroid pada makula rusak Dalam jangka panjang dapat timbul glaucoma sekunder

pada mata beberapa tahun setelah cedera awal jika jalinan trabekula mengalami

kerusakan Trauma orbita berat juga dapat menyebabkan masalah kossmetik dan

okulomotor

19

DAFTAR PUSTAKA

1 ILyas S Trauma Mata Dalam Ilyas S Ilmu Penyakit Mata edisi 3 2004 Jakarta

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Hal 259-76

2 Asbury T Sanitato JI Trauma Dalam Vaughan D Oftalmologi Umum Edisi 14 Jakarta

Wdya Medika 1999 hal 382-83

3 Lang GK Ophtalmology a short text book Thieme Stuttgart New York 2000 P497-

513

4 Rapon JM Ocular Trauma Management For The Primary Care Provider Avilable from

httpoptpacificueducccatalog10310-SDtriagehtm Accessed 14 November

2010

5 Webb A Manual of eye emergencies diagnosis and management Butterworth-

Heinemann Toronto2004 p1-2

6 Zorab R A Straus HDondrea etal Fundamental and Principles of Ophtalmology

Section 2 International ophtalmology american academy of ophtalmology The Eye

MD2008-2009 p43

7 Golden JD Globe Rupture Available from

httpemedicinemedscapecomarticle798223 Accessed 14 November 2010

8 Khaw PT Elkington AR ABC of EYES Fourth edition BMJ Publishing Group 2004

p29-32

9 Khurana KA Comprehensive Opthalmology 4th Edition New Delhi 2007 p401-10

10 Trauma Terminology System (BETTS) Available from wwwweironlineorgWEIRBETT

Accessed 14 November 2010

20

11 Ocular penetrating and perforating injuries Available from

httpeyewikiaaoorgOcular_penetrating_and_perforating_injuries Accessed 14

November 2010

21

Page 9: Trauma Oculus Perforans

3 Ruptura membran descement

Di tandai dengan adanya garis kekeruhan yang berkelok-kelok pada kornea yang

sebenarnya adalah lipatan membran descement visus sangat menurun dan kornea sulit

menjadi jernih kembali

4 Hifema

Hifema adalah adanya darah di dalam kamera anterior Hifema atau adanya darah

dalam bilik mata depan dapat terjadi karena trauma tumpul Bila pasien duduk hifema

akan terlihat mengumpul di bagian bawah bilik mata depan dan hifema dapat

memenuhi seluruh ruang bilik mata depan Darah dalam cairan aqueus humor dapat

membentuk lapisan yang terlihat Jenis trauma ini tidak perlu menyebabkan perforasi

bola mata Perdarahan dalam kamera okuli anterior yang berasal dari pembuluh darah

iris atau korpus siliaris biasanya di sertai edema kornea dan endapan di bawah kornea

hal ini merupakan suatu keadaan yang serius

5 Iridoparese

Iridoplegia adalah adanya kelumpuhan pada otot pupil sehingga terjadi midriasis

6 Iridodialisis

Iridodialisis ialah iris yang pada suatu tempat lepas dari pangkalnya pupil menjadi

tidak bulat dan disebut dengan pseudopupil

7 Irideremia ialah keadaan di mana iris lepas secara keseluruhan

8 Subluksasio lentis- luksasio lentis

Luksasio lentis yang terjadi bisa ke depan atau ke belakang Jika ke depan akan

menimbulkan glaukoma dan jika ke belakang akan menimbulkan afakia Bila terjadi

9

gaukoma maka perlu operasi untuk ekstraksi lensa dan jika terjadi afakia pengobatan

di lakukan secara konservatif

9 Hemoragia pada korpus vitreum

Perdarahan yang terjadi berasal dari korpus siliare kare na bnayak terdapat eritrosit

pada korpus siliare visus akan sangat menurun

10 Glaukoma

Di sebabkan oleh karena robekan trabekulum pada sudut kamera okuli anterior yang

di sebut ldquotraumatic anglerdquo yang menyebabkan gangguan aliran akquos humour

11 Ruptura sklera

Menimbulkan penurunan teknan intra okuler Perlu adanya tindakan operatif segera

12 Ruptura retina

Menyebabkan timbulnya ablasio retina sehingga menyebabkan kebutaan harus di

lakukan operasi

Bila trauma disebabkan benda tajam atau benda asing masuk ke dalam bola mata maka

akan terlihat tanda-tanda bola mata tembus seperti 158

Mata merah nyeri fotofobia blepharospasme dan lakrimasi

Tajam penglihatan yang menurun akibat tedapatnya kekeruhan media refrakta secara

langsung atau tidak langsung akibat ruma tembus tersebut

Tekanan bola mata rendah akibat keluarnya cairan bola mata

Bilik mata dangkal akibat perforasi kornea

Bentuk dan letak pupil berubah

Terlihatnya rupture pada kornea atau sclera

10

Adanya hifema pada bilik mata depan

Terdapat jaringan yang prolaps seperti cairan mata iris lensa badan kaca atau retina

Trauma bahan kimia dapat terjadi pada kecelakaan yang terjadi di dalam

laboratorium industry pekerjaan yang memakai bahan kimia pekerjaan pertanian dan

peperangan yang memakai bahan kimia di abad modern Sedangkan pada trauma radiasi

yang sering ditemukan adalah8

1 Sinar inframerah

2 Sinar ultraviolet

3 Sinar X dan sinar terionisasi

DIAGNOSIS 7811

A) ANAMNESIS

Anamnesis yang teliti sangat penting

a Penggunaan palu dan alat pahat dapat melepaskan serpihan-serpihan logam

yang akan menembus bola mata dan hanya meninggalkan petunjuk perdarahan

subkonjungtiva yang mengindikasikan adanya penetrasi sclera dan benda asing

yang tertinggal

b Kawat yang tegang atau paku dapat menembus kornea dengan cepat kadang

menghasilkan jalur yang hampir tidak terlihat

c Trauma tumpul pada mata juga dapat menyebabkan kerusakan orbita (blow-out

fracture)

11

d Sangat penting untuk menentukan sifat bahan kimia yang mungkin mengalami

kontak dengan mata Basa kuat menembus jaringan anterior mata dan dapat

dengan cepat menyebabkan kerusakan irreversible

Gejala pasien berhubungan dengan derajat dan jenis trauma yang dialami Nyeri

lakrimasi dan pandangan kabur merupakan gambaran umum trauma namun

gejala ringan dapat menyamarkan benda asing intraokular yang berpotensi

membutakan

B) PEMERIKSAAN FISIK

1 Tanpa Slit Lamp

A Trauma Orbita

Kerusakan pada orbita sendiri dicurigai bila di dapat tanda-tanda berikut

a Emfisema yang berasal dari sinus yang mengalami fraktur

b Daerah paraestesia di bawah pinggir orbita menunjukkan kerusakan

saraf infraorbita

c Terbatasnya pergerakan mata terutama pandangan ke atas dan ke

bawah karena perlengketan otot rectus inferior oleh septa jaringan ikat

yang terkait pada tulang yang patah

d Mata mengalami resesi kedalam orbita

Gejala dan Tanda Trauma Tembus Mata

a Riwayat adanya objek dengan kecepatan tinggi yang mengenai mata

b Jaringan berwarna gelap pada kornea atau sklera (sumbatan iris pada

luka)

12

c Distorsi pupil

d Bilik mata anterior yang dalam dan tidak biasa

e Katarak

f Perdarahan vitreus

B Konjungtiva dan Sklera

Konjungtiva dan sklera harus diperiksa untuk mencari laserasi jika

anamnesis sesuai harus dipertimbangkan adanya perdarahan subkonjungtiva

sebagai lokasi potensial terjadinya perforasi sklera Jika terjadi trauma kimia

konjungtiva dapat terlihat putih dan iskemik

C Kornea

Kornea diperiksa untuk mencari apakah terdapat kehilangan lapisan epitel

laserasi dan benda asing Penetesan fluoresens akan mengidentifikasikan luas

aberasi dan jika pekat akan mengidentifikasi kebocoran aqueous melalui luka

tembus

D Bilik mata anterior

Trauma tumpul dapat menyebabkan perdarahan kedalam bilik mata

anterior dimana perdarahan ini berkimpul dengan batas cairan (hifema) yang

disebabkan oleh rupturnya akar pembuluh darah ris atau iris terobek dari

insersinya pada korpus siliar (dialisis iris) Pupil juga mengalami dilatasi akibat

trauma tumpul (midriasis traumatik)

2 Dengan Slit Lamp

Slit Lamp akan memungkinkan pemeriksaan yang lebih detail yang dapat

menunjukkan

13

a Bilik mata anterior yang lebih dangkal dibandingkan dengan mata kontralateral

dapat mengimplikasikan trauma tembus anterior

b Hifema mikroskopik dimana terdapat sel darah merah di dalam bilik mata

anterior namun tidak cukup untuk membentuk hifema

c Adanya sel darah putih dalam ruang anterior (uveitis traumatik)

d Resesi sudut iridokornea dilihat dengan lensa kontak gonioskopi (insersi otot

siliaris kedalam spur sklera bergerak ke posterior) Ini di dapatkan pada trauma

tumpul

e Peningkatan tekanan intraokular dengan tonometri aplanasi

3 Ophthalmoscopy

4 Tonometri

5 USG B-scan

6 CT-Scan

PENATALAKSANAAN

Keadaan trauma tembus pada mata merupakan hal yang gawat darurat dan harus

segera mendapat perawatan khusus karena dapat menimbulkan bahaya seperti

Infeksi Siderosis kalkosis dan oftalmika simpatik Pada setiap tindakan bertujuan

untuk

I Mempertahankan bola mata

II Mempertahankan penglihatan

Eksplorasi seteliti mungkin Apabila jelas tampak ruptur bola mata maka manipulasi

lebih lanjut harus dihindari sampai pasien mendapat anastesia umum Sebelum

14

pembedahan jangan diberi obat sikloplegik atau antibiotik topikal karena kemungkinan

toksisitas pada jaringan intaokular yang terpajan Berikan antibiotik parenteral

spektrum luas dan pakaikan pelindung FOX (atau sepertiga bagian bawah corong

kertas) pada mata Analgetik antiemetik dan antitoksisn tetanus diberikan sesuai

dengan kebutuhan dengan retriksi makan dan minum Induksi anastesia umum jangan

menggunakan obat-obat penghambat depolarisasi neuromuskular karena dapat

meningkatkan secara transien tekanan di dalam bola mata sehingga meningkatkan

kecendrungan herniasi intaokular2

1 Hyfema

Gambar 6 tampak gambaran hifema akibat trauma tumpul

Dengan parasintesis yang merupakan tindakan pembedahan dengan mengeluarkan

darah atau nanah dari bilik mata depan dengan teknik sebagai berikut dibuat

insisi kornea 2 mm dari limbus kearah kornea yang sejajar dengan permukaan iris

biasanya dilakukan penekanan pada bibir luka maka koagulum dari bilik mata

depan akan keluar Bila darah tidak keluar maka bilik mata depan dibilas dengan

garam fisiologik

15

2 Laserasi

a Laserasi palpebra

Gambaran perbaikan laserasi kelopak mata A defek diperlihatkan B jahitan

mattress vertikal awal melalui lempeng tarsal C penutupan lempeng tarsal dengan

jahitan interrupted D penutupan kulit dengan jahitan interrupted

Gambar 7

Gambar 8

16

b Laserasi corneoscleral

`

Gambar 9Mengembalikan hubungan anatomi pada laserasi korneoskleral

Langkah-langkah pembedahan pada perbaikan laserasi korneosklera antara lain 12

1 Anastesi umum

2 Eksisi dari bagian prolaps vitreus bagian lensa transcorneal foreign bodies

3 Atur posisi anterior prolaps uvea retina

4 Menutup bagian dari kornea pada laserasi di limbus

5 Menutup kornea dengan rapat (10-0 nylon)

6 Peritomy perlu dilakukan untuk membuka bagian sclera

7 Kemudian eksisi bagian posterior prolaps vitreus

8 Reposisi proolaps posterior uvea retina

17

9 Menutup bagian sklera (9-0 nylon atau 8-0 silk)

10 Menutup konjungtiva

11 Subkonjungtiva antibiotik steroid

KOMPLIKASI

Komplikasi setelah trauma okuli perforans18

Infeksi endoftalmitis panoftalmitis

Katarak traumatic

Galukoma sekunder

Oftalmika simpatika

PROGNOSIS

Prognosis trauma okuli perforans bergantung pada banyak factor seperti1

Besarnya luka tembus makin kecil makin baik

Tempat luka pada bola mata

Bentuk trauma apakah dengan atau tanpa benda asing

Benda asing megnetik atau non megnetik

Dalamnya luka tembus apakah tumpul atau luka ganda

Sudah terdapat penyulit akibat luka tembus

Mata sembuh dengan baik setelah trauma minor dan jarang terjadi sekuele jangka

panjang karena munculnya sindrom erosi berulang Namun trauma tembus mata

seringkali dikaitkan dengan kerusakan penglihatan berat dan mungkin membutuhkan

pembedahan ekstensif

18

Trauma tumpul dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang tidak dapat di

terapi jika terjadi lubang retina pada fovea Penglihatan juga dapat terganggu jika

koroid pada makula rusak Dalam jangka panjang dapat timbul glaucoma sekunder

pada mata beberapa tahun setelah cedera awal jika jalinan trabekula mengalami

kerusakan Trauma orbita berat juga dapat menyebabkan masalah kossmetik dan

okulomotor

19

DAFTAR PUSTAKA

1 ILyas S Trauma Mata Dalam Ilyas S Ilmu Penyakit Mata edisi 3 2004 Jakarta

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Hal 259-76

2 Asbury T Sanitato JI Trauma Dalam Vaughan D Oftalmologi Umum Edisi 14 Jakarta

Wdya Medika 1999 hal 382-83

3 Lang GK Ophtalmology a short text book Thieme Stuttgart New York 2000 P497-

513

4 Rapon JM Ocular Trauma Management For The Primary Care Provider Avilable from

httpoptpacificueducccatalog10310-SDtriagehtm Accessed 14 November

2010

5 Webb A Manual of eye emergencies diagnosis and management Butterworth-

Heinemann Toronto2004 p1-2

6 Zorab R A Straus HDondrea etal Fundamental and Principles of Ophtalmology

Section 2 International ophtalmology american academy of ophtalmology The Eye

MD2008-2009 p43

7 Golden JD Globe Rupture Available from

httpemedicinemedscapecomarticle798223 Accessed 14 November 2010

8 Khaw PT Elkington AR ABC of EYES Fourth edition BMJ Publishing Group 2004

p29-32

9 Khurana KA Comprehensive Opthalmology 4th Edition New Delhi 2007 p401-10

10 Trauma Terminology System (BETTS) Available from wwwweironlineorgWEIRBETT

Accessed 14 November 2010

20

11 Ocular penetrating and perforating injuries Available from

httpeyewikiaaoorgOcular_penetrating_and_perforating_injuries Accessed 14

November 2010

21

Page 10: Trauma Oculus Perforans

gaukoma maka perlu operasi untuk ekstraksi lensa dan jika terjadi afakia pengobatan

di lakukan secara konservatif

9 Hemoragia pada korpus vitreum

Perdarahan yang terjadi berasal dari korpus siliare kare na bnayak terdapat eritrosit

pada korpus siliare visus akan sangat menurun

10 Glaukoma

Di sebabkan oleh karena robekan trabekulum pada sudut kamera okuli anterior yang

di sebut ldquotraumatic anglerdquo yang menyebabkan gangguan aliran akquos humour

11 Ruptura sklera

Menimbulkan penurunan teknan intra okuler Perlu adanya tindakan operatif segera

12 Ruptura retina

Menyebabkan timbulnya ablasio retina sehingga menyebabkan kebutaan harus di

lakukan operasi

Bila trauma disebabkan benda tajam atau benda asing masuk ke dalam bola mata maka

akan terlihat tanda-tanda bola mata tembus seperti 158

Mata merah nyeri fotofobia blepharospasme dan lakrimasi

Tajam penglihatan yang menurun akibat tedapatnya kekeruhan media refrakta secara

langsung atau tidak langsung akibat ruma tembus tersebut

Tekanan bola mata rendah akibat keluarnya cairan bola mata

Bilik mata dangkal akibat perforasi kornea

Bentuk dan letak pupil berubah

Terlihatnya rupture pada kornea atau sclera

10

Adanya hifema pada bilik mata depan

Terdapat jaringan yang prolaps seperti cairan mata iris lensa badan kaca atau retina

Trauma bahan kimia dapat terjadi pada kecelakaan yang terjadi di dalam

laboratorium industry pekerjaan yang memakai bahan kimia pekerjaan pertanian dan

peperangan yang memakai bahan kimia di abad modern Sedangkan pada trauma radiasi

yang sering ditemukan adalah8

1 Sinar inframerah

2 Sinar ultraviolet

3 Sinar X dan sinar terionisasi

DIAGNOSIS 7811

A) ANAMNESIS

Anamnesis yang teliti sangat penting

a Penggunaan palu dan alat pahat dapat melepaskan serpihan-serpihan logam

yang akan menembus bola mata dan hanya meninggalkan petunjuk perdarahan

subkonjungtiva yang mengindikasikan adanya penetrasi sclera dan benda asing

yang tertinggal

b Kawat yang tegang atau paku dapat menembus kornea dengan cepat kadang

menghasilkan jalur yang hampir tidak terlihat

c Trauma tumpul pada mata juga dapat menyebabkan kerusakan orbita (blow-out

fracture)

11

d Sangat penting untuk menentukan sifat bahan kimia yang mungkin mengalami

kontak dengan mata Basa kuat menembus jaringan anterior mata dan dapat

dengan cepat menyebabkan kerusakan irreversible

Gejala pasien berhubungan dengan derajat dan jenis trauma yang dialami Nyeri

lakrimasi dan pandangan kabur merupakan gambaran umum trauma namun

gejala ringan dapat menyamarkan benda asing intraokular yang berpotensi

membutakan

B) PEMERIKSAAN FISIK

1 Tanpa Slit Lamp

A Trauma Orbita

Kerusakan pada orbita sendiri dicurigai bila di dapat tanda-tanda berikut

a Emfisema yang berasal dari sinus yang mengalami fraktur

b Daerah paraestesia di bawah pinggir orbita menunjukkan kerusakan

saraf infraorbita

c Terbatasnya pergerakan mata terutama pandangan ke atas dan ke

bawah karena perlengketan otot rectus inferior oleh septa jaringan ikat

yang terkait pada tulang yang patah

d Mata mengalami resesi kedalam orbita

Gejala dan Tanda Trauma Tembus Mata

a Riwayat adanya objek dengan kecepatan tinggi yang mengenai mata

b Jaringan berwarna gelap pada kornea atau sklera (sumbatan iris pada

luka)

12

c Distorsi pupil

d Bilik mata anterior yang dalam dan tidak biasa

e Katarak

f Perdarahan vitreus

B Konjungtiva dan Sklera

Konjungtiva dan sklera harus diperiksa untuk mencari laserasi jika

anamnesis sesuai harus dipertimbangkan adanya perdarahan subkonjungtiva

sebagai lokasi potensial terjadinya perforasi sklera Jika terjadi trauma kimia

konjungtiva dapat terlihat putih dan iskemik

C Kornea

Kornea diperiksa untuk mencari apakah terdapat kehilangan lapisan epitel

laserasi dan benda asing Penetesan fluoresens akan mengidentifikasikan luas

aberasi dan jika pekat akan mengidentifikasi kebocoran aqueous melalui luka

tembus

D Bilik mata anterior

Trauma tumpul dapat menyebabkan perdarahan kedalam bilik mata

anterior dimana perdarahan ini berkimpul dengan batas cairan (hifema) yang

disebabkan oleh rupturnya akar pembuluh darah ris atau iris terobek dari

insersinya pada korpus siliar (dialisis iris) Pupil juga mengalami dilatasi akibat

trauma tumpul (midriasis traumatik)

2 Dengan Slit Lamp

Slit Lamp akan memungkinkan pemeriksaan yang lebih detail yang dapat

menunjukkan

13

a Bilik mata anterior yang lebih dangkal dibandingkan dengan mata kontralateral

dapat mengimplikasikan trauma tembus anterior

b Hifema mikroskopik dimana terdapat sel darah merah di dalam bilik mata

anterior namun tidak cukup untuk membentuk hifema

c Adanya sel darah putih dalam ruang anterior (uveitis traumatik)

d Resesi sudut iridokornea dilihat dengan lensa kontak gonioskopi (insersi otot

siliaris kedalam spur sklera bergerak ke posterior) Ini di dapatkan pada trauma

tumpul

e Peningkatan tekanan intraokular dengan tonometri aplanasi

3 Ophthalmoscopy

4 Tonometri

5 USG B-scan

6 CT-Scan

PENATALAKSANAAN

Keadaan trauma tembus pada mata merupakan hal yang gawat darurat dan harus

segera mendapat perawatan khusus karena dapat menimbulkan bahaya seperti

Infeksi Siderosis kalkosis dan oftalmika simpatik Pada setiap tindakan bertujuan

untuk

I Mempertahankan bola mata

II Mempertahankan penglihatan

Eksplorasi seteliti mungkin Apabila jelas tampak ruptur bola mata maka manipulasi

lebih lanjut harus dihindari sampai pasien mendapat anastesia umum Sebelum

14

pembedahan jangan diberi obat sikloplegik atau antibiotik topikal karena kemungkinan

toksisitas pada jaringan intaokular yang terpajan Berikan antibiotik parenteral

spektrum luas dan pakaikan pelindung FOX (atau sepertiga bagian bawah corong

kertas) pada mata Analgetik antiemetik dan antitoksisn tetanus diberikan sesuai

dengan kebutuhan dengan retriksi makan dan minum Induksi anastesia umum jangan

menggunakan obat-obat penghambat depolarisasi neuromuskular karena dapat

meningkatkan secara transien tekanan di dalam bola mata sehingga meningkatkan

kecendrungan herniasi intaokular2

1 Hyfema

Gambar 6 tampak gambaran hifema akibat trauma tumpul

Dengan parasintesis yang merupakan tindakan pembedahan dengan mengeluarkan

darah atau nanah dari bilik mata depan dengan teknik sebagai berikut dibuat

insisi kornea 2 mm dari limbus kearah kornea yang sejajar dengan permukaan iris

biasanya dilakukan penekanan pada bibir luka maka koagulum dari bilik mata

depan akan keluar Bila darah tidak keluar maka bilik mata depan dibilas dengan

garam fisiologik

15

2 Laserasi

a Laserasi palpebra

Gambaran perbaikan laserasi kelopak mata A defek diperlihatkan B jahitan

mattress vertikal awal melalui lempeng tarsal C penutupan lempeng tarsal dengan

jahitan interrupted D penutupan kulit dengan jahitan interrupted

Gambar 7

Gambar 8

16

b Laserasi corneoscleral

`

Gambar 9Mengembalikan hubungan anatomi pada laserasi korneoskleral

Langkah-langkah pembedahan pada perbaikan laserasi korneosklera antara lain 12

1 Anastesi umum

2 Eksisi dari bagian prolaps vitreus bagian lensa transcorneal foreign bodies

3 Atur posisi anterior prolaps uvea retina

4 Menutup bagian dari kornea pada laserasi di limbus

5 Menutup kornea dengan rapat (10-0 nylon)

6 Peritomy perlu dilakukan untuk membuka bagian sclera

7 Kemudian eksisi bagian posterior prolaps vitreus

8 Reposisi proolaps posterior uvea retina

17

9 Menutup bagian sklera (9-0 nylon atau 8-0 silk)

10 Menutup konjungtiva

11 Subkonjungtiva antibiotik steroid

KOMPLIKASI

Komplikasi setelah trauma okuli perforans18

Infeksi endoftalmitis panoftalmitis

Katarak traumatic

Galukoma sekunder

Oftalmika simpatika

PROGNOSIS

Prognosis trauma okuli perforans bergantung pada banyak factor seperti1

Besarnya luka tembus makin kecil makin baik

Tempat luka pada bola mata

Bentuk trauma apakah dengan atau tanpa benda asing

Benda asing megnetik atau non megnetik

Dalamnya luka tembus apakah tumpul atau luka ganda

Sudah terdapat penyulit akibat luka tembus

Mata sembuh dengan baik setelah trauma minor dan jarang terjadi sekuele jangka

panjang karena munculnya sindrom erosi berulang Namun trauma tembus mata

seringkali dikaitkan dengan kerusakan penglihatan berat dan mungkin membutuhkan

pembedahan ekstensif

18

Trauma tumpul dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang tidak dapat di

terapi jika terjadi lubang retina pada fovea Penglihatan juga dapat terganggu jika

koroid pada makula rusak Dalam jangka panjang dapat timbul glaucoma sekunder

pada mata beberapa tahun setelah cedera awal jika jalinan trabekula mengalami

kerusakan Trauma orbita berat juga dapat menyebabkan masalah kossmetik dan

okulomotor

19

DAFTAR PUSTAKA

1 ILyas S Trauma Mata Dalam Ilyas S Ilmu Penyakit Mata edisi 3 2004 Jakarta

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Hal 259-76

2 Asbury T Sanitato JI Trauma Dalam Vaughan D Oftalmologi Umum Edisi 14 Jakarta

Wdya Medika 1999 hal 382-83

3 Lang GK Ophtalmology a short text book Thieme Stuttgart New York 2000 P497-

513

4 Rapon JM Ocular Trauma Management For The Primary Care Provider Avilable from

httpoptpacificueducccatalog10310-SDtriagehtm Accessed 14 November

2010

5 Webb A Manual of eye emergencies diagnosis and management Butterworth-

Heinemann Toronto2004 p1-2

6 Zorab R A Straus HDondrea etal Fundamental and Principles of Ophtalmology

Section 2 International ophtalmology american academy of ophtalmology The Eye

MD2008-2009 p43

7 Golden JD Globe Rupture Available from

httpemedicinemedscapecomarticle798223 Accessed 14 November 2010

8 Khaw PT Elkington AR ABC of EYES Fourth edition BMJ Publishing Group 2004

p29-32

9 Khurana KA Comprehensive Opthalmology 4th Edition New Delhi 2007 p401-10

10 Trauma Terminology System (BETTS) Available from wwwweironlineorgWEIRBETT

Accessed 14 November 2010

20

11 Ocular penetrating and perforating injuries Available from

httpeyewikiaaoorgOcular_penetrating_and_perforating_injuries Accessed 14

November 2010

21

Page 11: Trauma Oculus Perforans

Adanya hifema pada bilik mata depan

Terdapat jaringan yang prolaps seperti cairan mata iris lensa badan kaca atau retina

Trauma bahan kimia dapat terjadi pada kecelakaan yang terjadi di dalam

laboratorium industry pekerjaan yang memakai bahan kimia pekerjaan pertanian dan

peperangan yang memakai bahan kimia di abad modern Sedangkan pada trauma radiasi

yang sering ditemukan adalah8

1 Sinar inframerah

2 Sinar ultraviolet

3 Sinar X dan sinar terionisasi

DIAGNOSIS 7811

A) ANAMNESIS

Anamnesis yang teliti sangat penting

a Penggunaan palu dan alat pahat dapat melepaskan serpihan-serpihan logam

yang akan menembus bola mata dan hanya meninggalkan petunjuk perdarahan

subkonjungtiva yang mengindikasikan adanya penetrasi sclera dan benda asing

yang tertinggal

b Kawat yang tegang atau paku dapat menembus kornea dengan cepat kadang

menghasilkan jalur yang hampir tidak terlihat

c Trauma tumpul pada mata juga dapat menyebabkan kerusakan orbita (blow-out

fracture)

11

d Sangat penting untuk menentukan sifat bahan kimia yang mungkin mengalami

kontak dengan mata Basa kuat menembus jaringan anterior mata dan dapat

dengan cepat menyebabkan kerusakan irreversible

Gejala pasien berhubungan dengan derajat dan jenis trauma yang dialami Nyeri

lakrimasi dan pandangan kabur merupakan gambaran umum trauma namun

gejala ringan dapat menyamarkan benda asing intraokular yang berpotensi

membutakan

B) PEMERIKSAAN FISIK

1 Tanpa Slit Lamp

A Trauma Orbita

Kerusakan pada orbita sendiri dicurigai bila di dapat tanda-tanda berikut

a Emfisema yang berasal dari sinus yang mengalami fraktur

b Daerah paraestesia di bawah pinggir orbita menunjukkan kerusakan

saraf infraorbita

c Terbatasnya pergerakan mata terutama pandangan ke atas dan ke

bawah karena perlengketan otot rectus inferior oleh septa jaringan ikat

yang terkait pada tulang yang patah

d Mata mengalami resesi kedalam orbita

Gejala dan Tanda Trauma Tembus Mata

a Riwayat adanya objek dengan kecepatan tinggi yang mengenai mata

b Jaringan berwarna gelap pada kornea atau sklera (sumbatan iris pada

luka)

12

c Distorsi pupil

d Bilik mata anterior yang dalam dan tidak biasa

e Katarak

f Perdarahan vitreus

B Konjungtiva dan Sklera

Konjungtiva dan sklera harus diperiksa untuk mencari laserasi jika

anamnesis sesuai harus dipertimbangkan adanya perdarahan subkonjungtiva

sebagai lokasi potensial terjadinya perforasi sklera Jika terjadi trauma kimia

konjungtiva dapat terlihat putih dan iskemik

C Kornea

Kornea diperiksa untuk mencari apakah terdapat kehilangan lapisan epitel

laserasi dan benda asing Penetesan fluoresens akan mengidentifikasikan luas

aberasi dan jika pekat akan mengidentifikasi kebocoran aqueous melalui luka

tembus

D Bilik mata anterior

Trauma tumpul dapat menyebabkan perdarahan kedalam bilik mata

anterior dimana perdarahan ini berkimpul dengan batas cairan (hifema) yang

disebabkan oleh rupturnya akar pembuluh darah ris atau iris terobek dari

insersinya pada korpus siliar (dialisis iris) Pupil juga mengalami dilatasi akibat

trauma tumpul (midriasis traumatik)

2 Dengan Slit Lamp

Slit Lamp akan memungkinkan pemeriksaan yang lebih detail yang dapat

menunjukkan

13

a Bilik mata anterior yang lebih dangkal dibandingkan dengan mata kontralateral

dapat mengimplikasikan trauma tembus anterior

b Hifema mikroskopik dimana terdapat sel darah merah di dalam bilik mata

anterior namun tidak cukup untuk membentuk hifema

c Adanya sel darah putih dalam ruang anterior (uveitis traumatik)

d Resesi sudut iridokornea dilihat dengan lensa kontak gonioskopi (insersi otot

siliaris kedalam spur sklera bergerak ke posterior) Ini di dapatkan pada trauma

tumpul

e Peningkatan tekanan intraokular dengan tonometri aplanasi

3 Ophthalmoscopy

4 Tonometri

5 USG B-scan

6 CT-Scan

PENATALAKSANAAN

Keadaan trauma tembus pada mata merupakan hal yang gawat darurat dan harus

segera mendapat perawatan khusus karena dapat menimbulkan bahaya seperti

Infeksi Siderosis kalkosis dan oftalmika simpatik Pada setiap tindakan bertujuan

untuk

I Mempertahankan bola mata

II Mempertahankan penglihatan

Eksplorasi seteliti mungkin Apabila jelas tampak ruptur bola mata maka manipulasi

lebih lanjut harus dihindari sampai pasien mendapat anastesia umum Sebelum

14

pembedahan jangan diberi obat sikloplegik atau antibiotik topikal karena kemungkinan

toksisitas pada jaringan intaokular yang terpajan Berikan antibiotik parenteral

spektrum luas dan pakaikan pelindung FOX (atau sepertiga bagian bawah corong

kertas) pada mata Analgetik antiemetik dan antitoksisn tetanus diberikan sesuai

dengan kebutuhan dengan retriksi makan dan minum Induksi anastesia umum jangan

menggunakan obat-obat penghambat depolarisasi neuromuskular karena dapat

meningkatkan secara transien tekanan di dalam bola mata sehingga meningkatkan

kecendrungan herniasi intaokular2

1 Hyfema

Gambar 6 tampak gambaran hifema akibat trauma tumpul

Dengan parasintesis yang merupakan tindakan pembedahan dengan mengeluarkan

darah atau nanah dari bilik mata depan dengan teknik sebagai berikut dibuat

insisi kornea 2 mm dari limbus kearah kornea yang sejajar dengan permukaan iris

biasanya dilakukan penekanan pada bibir luka maka koagulum dari bilik mata

depan akan keluar Bila darah tidak keluar maka bilik mata depan dibilas dengan

garam fisiologik

15

2 Laserasi

a Laserasi palpebra

Gambaran perbaikan laserasi kelopak mata A defek diperlihatkan B jahitan

mattress vertikal awal melalui lempeng tarsal C penutupan lempeng tarsal dengan

jahitan interrupted D penutupan kulit dengan jahitan interrupted

Gambar 7

Gambar 8

16

b Laserasi corneoscleral

`

Gambar 9Mengembalikan hubungan anatomi pada laserasi korneoskleral

Langkah-langkah pembedahan pada perbaikan laserasi korneosklera antara lain 12

1 Anastesi umum

2 Eksisi dari bagian prolaps vitreus bagian lensa transcorneal foreign bodies

3 Atur posisi anterior prolaps uvea retina

4 Menutup bagian dari kornea pada laserasi di limbus

5 Menutup kornea dengan rapat (10-0 nylon)

6 Peritomy perlu dilakukan untuk membuka bagian sclera

7 Kemudian eksisi bagian posterior prolaps vitreus

8 Reposisi proolaps posterior uvea retina

17

9 Menutup bagian sklera (9-0 nylon atau 8-0 silk)

10 Menutup konjungtiva

11 Subkonjungtiva antibiotik steroid

KOMPLIKASI

Komplikasi setelah trauma okuli perforans18

Infeksi endoftalmitis panoftalmitis

Katarak traumatic

Galukoma sekunder

Oftalmika simpatika

PROGNOSIS

Prognosis trauma okuli perforans bergantung pada banyak factor seperti1

Besarnya luka tembus makin kecil makin baik

Tempat luka pada bola mata

Bentuk trauma apakah dengan atau tanpa benda asing

Benda asing megnetik atau non megnetik

Dalamnya luka tembus apakah tumpul atau luka ganda

Sudah terdapat penyulit akibat luka tembus

Mata sembuh dengan baik setelah trauma minor dan jarang terjadi sekuele jangka

panjang karena munculnya sindrom erosi berulang Namun trauma tembus mata

seringkali dikaitkan dengan kerusakan penglihatan berat dan mungkin membutuhkan

pembedahan ekstensif

18

Trauma tumpul dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang tidak dapat di

terapi jika terjadi lubang retina pada fovea Penglihatan juga dapat terganggu jika

koroid pada makula rusak Dalam jangka panjang dapat timbul glaucoma sekunder

pada mata beberapa tahun setelah cedera awal jika jalinan trabekula mengalami

kerusakan Trauma orbita berat juga dapat menyebabkan masalah kossmetik dan

okulomotor

19

DAFTAR PUSTAKA

1 ILyas S Trauma Mata Dalam Ilyas S Ilmu Penyakit Mata edisi 3 2004 Jakarta

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Hal 259-76

2 Asbury T Sanitato JI Trauma Dalam Vaughan D Oftalmologi Umum Edisi 14 Jakarta

Wdya Medika 1999 hal 382-83

3 Lang GK Ophtalmology a short text book Thieme Stuttgart New York 2000 P497-

513

4 Rapon JM Ocular Trauma Management For The Primary Care Provider Avilable from

httpoptpacificueducccatalog10310-SDtriagehtm Accessed 14 November

2010

5 Webb A Manual of eye emergencies diagnosis and management Butterworth-

Heinemann Toronto2004 p1-2

6 Zorab R A Straus HDondrea etal Fundamental and Principles of Ophtalmology

Section 2 International ophtalmology american academy of ophtalmology The Eye

MD2008-2009 p43

7 Golden JD Globe Rupture Available from

httpemedicinemedscapecomarticle798223 Accessed 14 November 2010

8 Khaw PT Elkington AR ABC of EYES Fourth edition BMJ Publishing Group 2004

p29-32

9 Khurana KA Comprehensive Opthalmology 4th Edition New Delhi 2007 p401-10

10 Trauma Terminology System (BETTS) Available from wwwweironlineorgWEIRBETT

Accessed 14 November 2010

20

11 Ocular penetrating and perforating injuries Available from

httpeyewikiaaoorgOcular_penetrating_and_perforating_injuries Accessed 14

November 2010

21

Page 12: Trauma Oculus Perforans

d Sangat penting untuk menentukan sifat bahan kimia yang mungkin mengalami

kontak dengan mata Basa kuat menembus jaringan anterior mata dan dapat

dengan cepat menyebabkan kerusakan irreversible

Gejala pasien berhubungan dengan derajat dan jenis trauma yang dialami Nyeri

lakrimasi dan pandangan kabur merupakan gambaran umum trauma namun

gejala ringan dapat menyamarkan benda asing intraokular yang berpotensi

membutakan

B) PEMERIKSAAN FISIK

1 Tanpa Slit Lamp

A Trauma Orbita

Kerusakan pada orbita sendiri dicurigai bila di dapat tanda-tanda berikut

a Emfisema yang berasal dari sinus yang mengalami fraktur

b Daerah paraestesia di bawah pinggir orbita menunjukkan kerusakan

saraf infraorbita

c Terbatasnya pergerakan mata terutama pandangan ke atas dan ke

bawah karena perlengketan otot rectus inferior oleh septa jaringan ikat

yang terkait pada tulang yang patah

d Mata mengalami resesi kedalam orbita

Gejala dan Tanda Trauma Tembus Mata

a Riwayat adanya objek dengan kecepatan tinggi yang mengenai mata

b Jaringan berwarna gelap pada kornea atau sklera (sumbatan iris pada

luka)

12

c Distorsi pupil

d Bilik mata anterior yang dalam dan tidak biasa

e Katarak

f Perdarahan vitreus

B Konjungtiva dan Sklera

Konjungtiva dan sklera harus diperiksa untuk mencari laserasi jika

anamnesis sesuai harus dipertimbangkan adanya perdarahan subkonjungtiva

sebagai lokasi potensial terjadinya perforasi sklera Jika terjadi trauma kimia

konjungtiva dapat terlihat putih dan iskemik

C Kornea

Kornea diperiksa untuk mencari apakah terdapat kehilangan lapisan epitel

laserasi dan benda asing Penetesan fluoresens akan mengidentifikasikan luas

aberasi dan jika pekat akan mengidentifikasi kebocoran aqueous melalui luka

tembus

D Bilik mata anterior

Trauma tumpul dapat menyebabkan perdarahan kedalam bilik mata

anterior dimana perdarahan ini berkimpul dengan batas cairan (hifema) yang

disebabkan oleh rupturnya akar pembuluh darah ris atau iris terobek dari

insersinya pada korpus siliar (dialisis iris) Pupil juga mengalami dilatasi akibat

trauma tumpul (midriasis traumatik)

2 Dengan Slit Lamp

Slit Lamp akan memungkinkan pemeriksaan yang lebih detail yang dapat

menunjukkan

13

a Bilik mata anterior yang lebih dangkal dibandingkan dengan mata kontralateral

dapat mengimplikasikan trauma tembus anterior

b Hifema mikroskopik dimana terdapat sel darah merah di dalam bilik mata

anterior namun tidak cukup untuk membentuk hifema

c Adanya sel darah putih dalam ruang anterior (uveitis traumatik)

d Resesi sudut iridokornea dilihat dengan lensa kontak gonioskopi (insersi otot

siliaris kedalam spur sklera bergerak ke posterior) Ini di dapatkan pada trauma

tumpul

e Peningkatan tekanan intraokular dengan tonometri aplanasi

3 Ophthalmoscopy

4 Tonometri

5 USG B-scan

6 CT-Scan

PENATALAKSANAAN

Keadaan trauma tembus pada mata merupakan hal yang gawat darurat dan harus

segera mendapat perawatan khusus karena dapat menimbulkan bahaya seperti

Infeksi Siderosis kalkosis dan oftalmika simpatik Pada setiap tindakan bertujuan

untuk

I Mempertahankan bola mata

II Mempertahankan penglihatan

Eksplorasi seteliti mungkin Apabila jelas tampak ruptur bola mata maka manipulasi

lebih lanjut harus dihindari sampai pasien mendapat anastesia umum Sebelum

14

pembedahan jangan diberi obat sikloplegik atau antibiotik topikal karena kemungkinan

toksisitas pada jaringan intaokular yang terpajan Berikan antibiotik parenteral

spektrum luas dan pakaikan pelindung FOX (atau sepertiga bagian bawah corong

kertas) pada mata Analgetik antiemetik dan antitoksisn tetanus diberikan sesuai

dengan kebutuhan dengan retriksi makan dan minum Induksi anastesia umum jangan

menggunakan obat-obat penghambat depolarisasi neuromuskular karena dapat

meningkatkan secara transien tekanan di dalam bola mata sehingga meningkatkan

kecendrungan herniasi intaokular2

1 Hyfema

Gambar 6 tampak gambaran hifema akibat trauma tumpul

Dengan parasintesis yang merupakan tindakan pembedahan dengan mengeluarkan

darah atau nanah dari bilik mata depan dengan teknik sebagai berikut dibuat

insisi kornea 2 mm dari limbus kearah kornea yang sejajar dengan permukaan iris

biasanya dilakukan penekanan pada bibir luka maka koagulum dari bilik mata

depan akan keluar Bila darah tidak keluar maka bilik mata depan dibilas dengan

garam fisiologik

15

2 Laserasi

a Laserasi palpebra

Gambaran perbaikan laserasi kelopak mata A defek diperlihatkan B jahitan

mattress vertikal awal melalui lempeng tarsal C penutupan lempeng tarsal dengan

jahitan interrupted D penutupan kulit dengan jahitan interrupted

Gambar 7

Gambar 8

16

b Laserasi corneoscleral

`

Gambar 9Mengembalikan hubungan anatomi pada laserasi korneoskleral

Langkah-langkah pembedahan pada perbaikan laserasi korneosklera antara lain 12

1 Anastesi umum

2 Eksisi dari bagian prolaps vitreus bagian lensa transcorneal foreign bodies

3 Atur posisi anterior prolaps uvea retina

4 Menutup bagian dari kornea pada laserasi di limbus

5 Menutup kornea dengan rapat (10-0 nylon)

6 Peritomy perlu dilakukan untuk membuka bagian sclera

7 Kemudian eksisi bagian posterior prolaps vitreus

8 Reposisi proolaps posterior uvea retina

17

9 Menutup bagian sklera (9-0 nylon atau 8-0 silk)

10 Menutup konjungtiva

11 Subkonjungtiva antibiotik steroid

KOMPLIKASI

Komplikasi setelah trauma okuli perforans18

Infeksi endoftalmitis panoftalmitis

Katarak traumatic

Galukoma sekunder

Oftalmika simpatika

PROGNOSIS

Prognosis trauma okuli perforans bergantung pada banyak factor seperti1

Besarnya luka tembus makin kecil makin baik

Tempat luka pada bola mata

Bentuk trauma apakah dengan atau tanpa benda asing

Benda asing megnetik atau non megnetik

Dalamnya luka tembus apakah tumpul atau luka ganda

Sudah terdapat penyulit akibat luka tembus

Mata sembuh dengan baik setelah trauma minor dan jarang terjadi sekuele jangka

panjang karena munculnya sindrom erosi berulang Namun trauma tembus mata

seringkali dikaitkan dengan kerusakan penglihatan berat dan mungkin membutuhkan

pembedahan ekstensif

18

Trauma tumpul dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang tidak dapat di

terapi jika terjadi lubang retina pada fovea Penglihatan juga dapat terganggu jika

koroid pada makula rusak Dalam jangka panjang dapat timbul glaucoma sekunder

pada mata beberapa tahun setelah cedera awal jika jalinan trabekula mengalami

kerusakan Trauma orbita berat juga dapat menyebabkan masalah kossmetik dan

okulomotor

19

DAFTAR PUSTAKA

1 ILyas S Trauma Mata Dalam Ilyas S Ilmu Penyakit Mata edisi 3 2004 Jakarta

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Hal 259-76

2 Asbury T Sanitato JI Trauma Dalam Vaughan D Oftalmologi Umum Edisi 14 Jakarta

Wdya Medika 1999 hal 382-83

3 Lang GK Ophtalmology a short text book Thieme Stuttgart New York 2000 P497-

513

4 Rapon JM Ocular Trauma Management For The Primary Care Provider Avilable from

httpoptpacificueducccatalog10310-SDtriagehtm Accessed 14 November

2010

5 Webb A Manual of eye emergencies diagnosis and management Butterworth-

Heinemann Toronto2004 p1-2

6 Zorab R A Straus HDondrea etal Fundamental and Principles of Ophtalmology

Section 2 International ophtalmology american academy of ophtalmology The Eye

MD2008-2009 p43

7 Golden JD Globe Rupture Available from

httpemedicinemedscapecomarticle798223 Accessed 14 November 2010

8 Khaw PT Elkington AR ABC of EYES Fourth edition BMJ Publishing Group 2004

p29-32

9 Khurana KA Comprehensive Opthalmology 4th Edition New Delhi 2007 p401-10

10 Trauma Terminology System (BETTS) Available from wwwweironlineorgWEIRBETT

Accessed 14 November 2010

20

11 Ocular penetrating and perforating injuries Available from

httpeyewikiaaoorgOcular_penetrating_and_perforating_injuries Accessed 14

November 2010

21

Page 13: Trauma Oculus Perforans

c Distorsi pupil

d Bilik mata anterior yang dalam dan tidak biasa

e Katarak

f Perdarahan vitreus

B Konjungtiva dan Sklera

Konjungtiva dan sklera harus diperiksa untuk mencari laserasi jika

anamnesis sesuai harus dipertimbangkan adanya perdarahan subkonjungtiva

sebagai lokasi potensial terjadinya perforasi sklera Jika terjadi trauma kimia

konjungtiva dapat terlihat putih dan iskemik

C Kornea

Kornea diperiksa untuk mencari apakah terdapat kehilangan lapisan epitel

laserasi dan benda asing Penetesan fluoresens akan mengidentifikasikan luas

aberasi dan jika pekat akan mengidentifikasi kebocoran aqueous melalui luka

tembus

D Bilik mata anterior

Trauma tumpul dapat menyebabkan perdarahan kedalam bilik mata

anterior dimana perdarahan ini berkimpul dengan batas cairan (hifema) yang

disebabkan oleh rupturnya akar pembuluh darah ris atau iris terobek dari

insersinya pada korpus siliar (dialisis iris) Pupil juga mengalami dilatasi akibat

trauma tumpul (midriasis traumatik)

2 Dengan Slit Lamp

Slit Lamp akan memungkinkan pemeriksaan yang lebih detail yang dapat

menunjukkan

13

a Bilik mata anterior yang lebih dangkal dibandingkan dengan mata kontralateral

dapat mengimplikasikan trauma tembus anterior

b Hifema mikroskopik dimana terdapat sel darah merah di dalam bilik mata

anterior namun tidak cukup untuk membentuk hifema

c Adanya sel darah putih dalam ruang anterior (uveitis traumatik)

d Resesi sudut iridokornea dilihat dengan lensa kontak gonioskopi (insersi otot

siliaris kedalam spur sklera bergerak ke posterior) Ini di dapatkan pada trauma

tumpul

e Peningkatan tekanan intraokular dengan tonometri aplanasi

3 Ophthalmoscopy

4 Tonometri

5 USG B-scan

6 CT-Scan

PENATALAKSANAAN

Keadaan trauma tembus pada mata merupakan hal yang gawat darurat dan harus

segera mendapat perawatan khusus karena dapat menimbulkan bahaya seperti

Infeksi Siderosis kalkosis dan oftalmika simpatik Pada setiap tindakan bertujuan

untuk

I Mempertahankan bola mata

II Mempertahankan penglihatan

Eksplorasi seteliti mungkin Apabila jelas tampak ruptur bola mata maka manipulasi

lebih lanjut harus dihindari sampai pasien mendapat anastesia umum Sebelum

14

pembedahan jangan diberi obat sikloplegik atau antibiotik topikal karena kemungkinan

toksisitas pada jaringan intaokular yang terpajan Berikan antibiotik parenteral

spektrum luas dan pakaikan pelindung FOX (atau sepertiga bagian bawah corong

kertas) pada mata Analgetik antiemetik dan antitoksisn tetanus diberikan sesuai

dengan kebutuhan dengan retriksi makan dan minum Induksi anastesia umum jangan

menggunakan obat-obat penghambat depolarisasi neuromuskular karena dapat

meningkatkan secara transien tekanan di dalam bola mata sehingga meningkatkan

kecendrungan herniasi intaokular2

1 Hyfema

Gambar 6 tampak gambaran hifema akibat trauma tumpul

Dengan parasintesis yang merupakan tindakan pembedahan dengan mengeluarkan

darah atau nanah dari bilik mata depan dengan teknik sebagai berikut dibuat

insisi kornea 2 mm dari limbus kearah kornea yang sejajar dengan permukaan iris

biasanya dilakukan penekanan pada bibir luka maka koagulum dari bilik mata

depan akan keluar Bila darah tidak keluar maka bilik mata depan dibilas dengan

garam fisiologik

15

2 Laserasi

a Laserasi palpebra

Gambaran perbaikan laserasi kelopak mata A defek diperlihatkan B jahitan

mattress vertikal awal melalui lempeng tarsal C penutupan lempeng tarsal dengan

jahitan interrupted D penutupan kulit dengan jahitan interrupted

Gambar 7

Gambar 8

16

b Laserasi corneoscleral

`

Gambar 9Mengembalikan hubungan anatomi pada laserasi korneoskleral

Langkah-langkah pembedahan pada perbaikan laserasi korneosklera antara lain 12

1 Anastesi umum

2 Eksisi dari bagian prolaps vitreus bagian lensa transcorneal foreign bodies

3 Atur posisi anterior prolaps uvea retina

4 Menutup bagian dari kornea pada laserasi di limbus

5 Menutup kornea dengan rapat (10-0 nylon)

6 Peritomy perlu dilakukan untuk membuka bagian sclera

7 Kemudian eksisi bagian posterior prolaps vitreus

8 Reposisi proolaps posterior uvea retina

17

9 Menutup bagian sklera (9-0 nylon atau 8-0 silk)

10 Menutup konjungtiva

11 Subkonjungtiva antibiotik steroid

KOMPLIKASI

Komplikasi setelah trauma okuli perforans18

Infeksi endoftalmitis panoftalmitis

Katarak traumatic

Galukoma sekunder

Oftalmika simpatika

PROGNOSIS

Prognosis trauma okuli perforans bergantung pada banyak factor seperti1

Besarnya luka tembus makin kecil makin baik

Tempat luka pada bola mata

Bentuk trauma apakah dengan atau tanpa benda asing

Benda asing megnetik atau non megnetik

Dalamnya luka tembus apakah tumpul atau luka ganda

Sudah terdapat penyulit akibat luka tembus

Mata sembuh dengan baik setelah trauma minor dan jarang terjadi sekuele jangka

panjang karena munculnya sindrom erosi berulang Namun trauma tembus mata

seringkali dikaitkan dengan kerusakan penglihatan berat dan mungkin membutuhkan

pembedahan ekstensif

18

Trauma tumpul dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang tidak dapat di

terapi jika terjadi lubang retina pada fovea Penglihatan juga dapat terganggu jika

koroid pada makula rusak Dalam jangka panjang dapat timbul glaucoma sekunder

pada mata beberapa tahun setelah cedera awal jika jalinan trabekula mengalami

kerusakan Trauma orbita berat juga dapat menyebabkan masalah kossmetik dan

okulomotor

19

DAFTAR PUSTAKA

1 ILyas S Trauma Mata Dalam Ilyas S Ilmu Penyakit Mata edisi 3 2004 Jakarta

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Hal 259-76

2 Asbury T Sanitato JI Trauma Dalam Vaughan D Oftalmologi Umum Edisi 14 Jakarta

Wdya Medika 1999 hal 382-83

3 Lang GK Ophtalmology a short text book Thieme Stuttgart New York 2000 P497-

513

4 Rapon JM Ocular Trauma Management For The Primary Care Provider Avilable from

httpoptpacificueducccatalog10310-SDtriagehtm Accessed 14 November

2010

5 Webb A Manual of eye emergencies diagnosis and management Butterworth-

Heinemann Toronto2004 p1-2

6 Zorab R A Straus HDondrea etal Fundamental and Principles of Ophtalmology

Section 2 International ophtalmology american academy of ophtalmology The Eye

MD2008-2009 p43

7 Golden JD Globe Rupture Available from

httpemedicinemedscapecomarticle798223 Accessed 14 November 2010

8 Khaw PT Elkington AR ABC of EYES Fourth edition BMJ Publishing Group 2004

p29-32

9 Khurana KA Comprehensive Opthalmology 4th Edition New Delhi 2007 p401-10

10 Trauma Terminology System (BETTS) Available from wwwweironlineorgWEIRBETT

Accessed 14 November 2010

20

11 Ocular penetrating and perforating injuries Available from

httpeyewikiaaoorgOcular_penetrating_and_perforating_injuries Accessed 14

November 2010

21

Page 14: Trauma Oculus Perforans

a Bilik mata anterior yang lebih dangkal dibandingkan dengan mata kontralateral

dapat mengimplikasikan trauma tembus anterior

b Hifema mikroskopik dimana terdapat sel darah merah di dalam bilik mata

anterior namun tidak cukup untuk membentuk hifema

c Adanya sel darah putih dalam ruang anterior (uveitis traumatik)

d Resesi sudut iridokornea dilihat dengan lensa kontak gonioskopi (insersi otot

siliaris kedalam spur sklera bergerak ke posterior) Ini di dapatkan pada trauma

tumpul

e Peningkatan tekanan intraokular dengan tonometri aplanasi

3 Ophthalmoscopy

4 Tonometri

5 USG B-scan

6 CT-Scan

PENATALAKSANAAN

Keadaan trauma tembus pada mata merupakan hal yang gawat darurat dan harus

segera mendapat perawatan khusus karena dapat menimbulkan bahaya seperti

Infeksi Siderosis kalkosis dan oftalmika simpatik Pada setiap tindakan bertujuan

untuk

I Mempertahankan bola mata

II Mempertahankan penglihatan

Eksplorasi seteliti mungkin Apabila jelas tampak ruptur bola mata maka manipulasi

lebih lanjut harus dihindari sampai pasien mendapat anastesia umum Sebelum

14

pembedahan jangan diberi obat sikloplegik atau antibiotik topikal karena kemungkinan

toksisitas pada jaringan intaokular yang terpajan Berikan antibiotik parenteral

spektrum luas dan pakaikan pelindung FOX (atau sepertiga bagian bawah corong

kertas) pada mata Analgetik antiemetik dan antitoksisn tetanus diberikan sesuai

dengan kebutuhan dengan retriksi makan dan minum Induksi anastesia umum jangan

menggunakan obat-obat penghambat depolarisasi neuromuskular karena dapat

meningkatkan secara transien tekanan di dalam bola mata sehingga meningkatkan

kecendrungan herniasi intaokular2

1 Hyfema

Gambar 6 tampak gambaran hifema akibat trauma tumpul

Dengan parasintesis yang merupakan tindakan pembedahan dengan mengeluarkan

darah atau nanah dari bilik mata depan dengan teknik sebagai berikut dibuat

insisi kornea 2 mm dari limbus kearah kornea yang sejajar dengan permukaan iris

biasanya dilakukan penekanan pada bibir luka maka koagulum dari bilik mata

depan akan keluar Bila darah tidak keluar maka bilik mata depan dibilas dengan

garam fisiologik

15

2 Laserasi

a Laserasi palpebra

Gambaran perbaikan laserasi kelopak mata A defek diperlihatkan B jahitan

mattress vertikal awal melalui lempeng tarsal C penutupan lempeng tarsal dengan

jahitan interrupted D penutupan kulit dengan jahitan interrupted

Gambar 7

Gambar 8

16

b Laserasi corneoscleral

`

Gambar 9Mengembalikan hubungan anatomi pada laserasi korneoskleral

Langkah-langkah pembedahan pada perbaikan laserasi korneosklera antara lain 12

1 Anastesi umum

2 Eksisi dari bagian prolaps vitreus bagian lensa transcorneal foreign bodies

3 Atur posisi anterior prolaps uvea retina

4 Menutup bagian dari kornea pada laserasi di limbus

5 Menutup kornea dengan rapat (10-0 nylon)

6 Peritomy perlu dilakukan untuk membuka bagian sclera

7 Kemudian eksisi bagian posterior prolaps vitreus

8 Reposisi proolaps posterior uvea retina

17

9 Menutup bagian sklera (9-0 nylon atau 8-0 silk)

10 Menutup konjungtiva

11 Subkonjungtiva antibiotik steroid

KOMPLIKASI

Komplikasi setelah trauma okuli perforans18

Infeksi endoftalmitis panoftalmitis

Katarak traumatic

Galukoma sekunder

Oftalmika simpatika

PROGNOSIS

Prognosis trauma okuli perforans bergantung pada banyak factor seperti1

Besarnya luka tembus makin kecil makin baik

Tempat luka pada bola mata

Bentuk trauma apakah dengan atau tanpa benda asing

Benda asing megnetik atau non megnetik

Dalamnya luka tembus apakah tumpul atau luka ganda

Sudah terdapat penyulit akibat luka tembus

Mata sembuh dengan baik setelah trauma minor dan jarang terjadi sekuele jangka

panjang karena munculnya sindrom erosi berulang Namun trauma tembus mata

seringkali dikaitkan dengan kerusakan penglihatan berat dan mungkin membutuhkan

pembedahan ekstensif

18

Trauma tumpul dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang tidak dapat di

terapi jika terjadi lubang retina pada fovea Penglihatan juga dapat terganggu jika

koroid pada makula rusak Dalam jangka panjang dapat timbul glaucoma sekunder

pada mata beberapa tahun setelah cedera awal jika jalinan trabekula mengalami

kerusakan Trauma orbita berat juga dapat menyebabkan masalah kossmetik dan

okulomotor

19

DAFTAR PUSTAKA

1 ILyas S Trauma Mata Dalam Ilyas S Ilmu Penyakit Mata edisi 3 2004 Jakarta

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Hal 259-76

2 Asbury T Sanitato JI Trauma Dalam Vaughan D Oftalmologi Umum Edisi 14 Jakarta

Wdya Medika 1999 hal 382-83

3 Lang GK Ophtalmology a short text book Thieme Stuttgart New York 2000 P497-

513

4 Rapon JM Ocular Trauma Management For The Primary Care Provider Avilable from

httpoptpacificueducccatalog10310-SDtriagehtm Accessed 14 November

2010

5 Webb A Manual of eye emergencies diagnosis and management Butterworth-

Heinemann Toronto2004 p1-2

6 Zorab R A Straus HDondrea etal Fundamental and Principles of Ophtalmology

Section 2 International ophtalmology american academy of ophtalmology The Eye

MD2008-2009 p43

7 Golden JD Globe Rupture Available from

httpemedicinemedscapecomarticle798223 Accessed 14 November 2010

8 Khaw PT Elkington AR ABC of EYES Fourth edition BMJ Publishing Group 2004

p29-32

9 Khurana KA Comprehensive Opthalmology 4th Edition New Delhi 2007 p401-10

10 Trauma Terminology System (BETTS) Available from wwwweironlineorgWEIRBETT

Accessed 14 November 2010

20

11 Ocular penetrating and perforating injuries Available from

httpeyewikiaaoorgOcular_penetrating_and_perforating_injuries Accessed 14

November 2010

21

Page 15: Trauma Oculus Perforans

pembedahan jangan diberi obat sikloplegik atau antibiotik topikal karena kemungkinan

toksisitas pada jaringan intaokular yang terpajan Berikan antibiotik parenteral

spektrum luas dan pakaikan pelindung FOX (atau sepertiga bagian bawah corong

kertas) pada mata Analgetik antiemetik dan antitoksisn tetanus diberikan sesuai

dengan kebutuhan dengan retriksi makan dan minum Induksi anastesia umum jangan

menggunakan obat-obat penghambat depolarisasi neuromuskular karena dapat

meningkatkan secara transien tekanan di dalam bola mata sehingga meningkatkan

kecendrungan herniasi intaokular2

1 Hyfema

Gambar 6 tampak gambaran hifema akibat trauma tumpul

Dengan parasintesis yang merupakan tindakan pembedahan dengan mengeluarkan

darah atau nanah dari bilik mata depan dengan teknik sebagai berikut dibuat

insisi kornea 2 mm dari limbus kearah kornea yang sejajar dengan permukaan iris

biasanya dilakukan penekanan pada bibir luka maka koagulum dari bilik mata

depan akan keluar Bila darah tidak keluar maka bilik mata depan dibilas dengan

garam fisiologik

15

2 Laserasi

a Laserasi palpebra

Gambaran perbaikan laserasi kelopak mata A defek diperlihatkan B jahitan

mattress vertikal awal melalui lempeng tarsal C penutupan lempeng tarsal dengan

jahitan interrupted D penutupan kulit dengan jahitan interrupted

Gambar 7

Gambar 8

16

b Laserasi corneoscleral

`

Gambar 9Mengembalikan hubungan anatomi pada laserasi korneoskleral

Langkah-langkah pembedahan pada perbaikan laserasi korneosklera antara lain 12

1 Anastesi umum

2 Eksisi dari bagian prolaps vitreus bagian lensa transcorneal foreign bodies

3 Atur posisi anterior prolaps uvea retina

4 Menutup bagian dari kornea pada laserasi di limbus

5 Menutup kornea dengan rapat (10-0 nylon)

6 Peritomy perlu dilakukan untuk membuka bagian sclera

7 Kemudian eksisi bagian posterior prolaps vitreus

8 Reposisi proolaps posterior uvea retina

17

9 Menutup bagian sklera (9-0 nylon atau 8-0 silk)

10 Menutup konjungtiva

11 Subkonjungtiva antibiotik steroid

KOMPLIKASI

Komplikasi setelah trauma okuli perforans18

Infeksi endoftalmitis panoftalmitis

Katarak traumatic

Galukoma sekunder

Oftalmika simpatika

PROGNOSIS

Prognosis trauma okuli perforans bergantung pada banyak factor seperti1

Besarnya luka tembus makin kecil makin baik

Tempat luka pada bola mata

Bentuk trauma apakah dengan atau tanpa benda asing

Benda asing megnetik atau non megnetik

Dalamnya luka tembus apakah tumpul atau luka ganda

Sudah terdapat penyulit akibat luka tembus

Mata sembuh dengan baik setelah trauma minor dan jarang terjadi sekuele jangka

panjang karena munculnya sindrom erosi berulang Namun trauma tembus mata

seringkali dikaitkan dengan kerusakan penglihatan berat dan mungkin membutuhkan

pembedahan ekstensif

18

Trauma tumpul dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang tidak dapat di

terapi jika terjadi lubang retina pada fovea Penglihatan juga dapat terganggu jika

koroid pada makula rusak Dalam jangka panjang dapat timbul glaucoma sekunder

pada mata beberapa tahun setelah cedera awal jika jalinan trabekula mengalami

kerusakan Trauma orbita berat juga dapat menyebabkan masalah kossmetik dan

okulomotor

19

DAFTAR PUSTAKA

1 ILyas S Trauma Mata Dalam Ilyas S Ilmu Penyakit Mata edisi 3 2004 Jakarta

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Hal 259-76

2 Asbury T Sanitato JI Trauma Dalam Vaughan D Oftalmologi Umum Edisi 14 Jakarta

Wdya Medika 1999 hal 382-83

3 Lang GK Ophtalmology a short text book Thieme Stuttgart New York 2000 P497-

513

4 Rapon JM Ocular Trauma Management For The Primary Care Provider Avilable from

httpoptpacificueducccatalog10310-SDtriagehtm Accessed 14 November

2010

5 Webb A Manual of eye emergencies diagnosis and management Butterworth-

Heinemann Toronto2004 p1-2

6 Zorab R A Straus HDondrea etal Fundamental and Principles of Ophtalmology

Section 2 International ophtalmology american academy of ophtalmology The Eye

MD2008-2009 p43

7 Golden JD Globe Rupture Available from

httpemedicinemedscapecomarticle798223 Accessed 14 November 2010

8 Khaw PT Elkington AR ABC of EYES Fourth edition BMJ Publishing Group 2004

p29-32

9 Khurana KA Comprehensive Opthalmology 4th Edition New Delhi 2007 p401-10

10 Trauma Terminology System (BETTS) Available from wwwweironlineorgWEIRBETT

Accessed 14 November 2010

20

11 Ocular penetrating and perforating injuries Available from

httpeyewikiaaoorgOcular_penetrating_and_perforating_injuries Accessed 14

November 2010

21

Page 16: Trauma Oculus Perforans

2 Laserasi

a Laserasi palpebra

Gambaran perbaikan laserasi kelopak mata A defek diperlihatkan B jahitan

mattress vertikal awal melalui lempeng tarsal C penutupan lempeng tarsal dengan

jahitan interrupted D penutupan kulit dengan jahitan interrupted

Gambar 7

Gambar 8

16

b Laserasi corneoscleral

`

Gambar 9Mengembalikan hubungan anatomi pada laserasi korneoskleral

Langkah-langkah pembedahan pada perbaikan laserasi korneosklera antara lain 12

1 Anastesi umum

2 Eksisi dari bagian prolaps vitreus bagian lensa transcorneal foreign bodies

3 Atur posisi anterior prolaps uvea retina

4 Menutup bagian dari kornea pada laserasi di limbus

5 Menutup kornea dengan rapat (10-0 nylon)

6 Peritomy perlu dilakukan untuk membuka bagian sclera

7 Kemudian eksisi bagian posterior prolaps vitreus

8 Reposisi proolaps posterior uvea retina

17

9 Menutup bagian sklera (9-0 nylon atau 8-0 silk)

10 Menutup konjungtiva

11 Subkonjungtiva antibiotik steroid

KOMPLIKASI

Komplikasi setelah trauma okuli perforans18

Infeksi endoftalmitis panoftalmitis

Katarak traumatic

Galukoma sekunder

Oftalmika simpatika

PROGNOSIS

Prognosis trauma okuli perforans bergantung pada banyak factor seperti1

Besarnya luka tembus makin kecil makin baik

Tempat luka pada bola mata

Bentuk trauma apakah dengan atau tanpa benda asing

Benda asing megnetik atau non megnetik

Dalamnya luka tembus apakah tumpul atau luka ganda

Sudah terdapat penyulit akibat luka tembus

Mata sembuh dengan baik setelah trauma minor dan jarang terjadi sekuele jangka

panjang karena munculnya sindrom erosi berulang Namun trauma tembus mata

seringkali dikaitkan dengan kerusakan penglihatan berat dan mungkin membutuhkan

pembedahan ekstensif

18

Trauma tumpul dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang tidak dapat di

terapi jika terjadi lubang retina pada fovea Penglihatan juga dapat terganggu jika

koroid pada makula rusak Dalam jangka panjang dapat timbul glaucoma sekunder

pada mata beberapa tahun setelah cedera awal jika jalinan trabekula mengalami

kerusakan Trauma orbita berat juga dapat menyebabkan masalah kossmetik dan

okulomotor

19

DAFTAR PUSTAKA

1 ILyas S Trauma Mata Dalam Ilyas S Ilmu Penyakit Mata edisi 3 2004 Jakarta

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Hal 259-76

2 Asbury T Sanitato JI Trauma Dalam Vaughan D Oftalmologi Umum Edisi 14 Jakarta

Wdya Medika 1999 hal 382-83

3 Lang GK Ophtalmology a short text book Thieme Stuttgart New York 2000 P497-

513

4 Rapon JM Ocular Trauma Management For The Primary Care Provider Avilable from

httpoptpacificueducccatalog10310-SDtriagehtm Accessed 14 November

2010

5 Webb A Manual of eye emergencies diagnosis and management Butterworth-

Heinemann Toronto2004 p1-2

6 Zorab R A Straus HDondrea etal Fundamental and Principles of Ophtalmology

Section 2 International ophtalmology american academy of ophtalmology The Eye

MD2008-2009 p43

7 Golden JD Globe Rupture Available from

httpemedicinemedscapecomarticle798223 Accessed 14 November 2010

8 Khaw PT Elkington AR ABC of EYES Fourth edition BMJ Publishing Group 2004

p29-32

9 Khurana KA Comprehensive Opthalmology 4th Edition New Delhi 2007 p401-10

10 Trauma Terminology System (BETTS) Available from wwwweironlineorgWEIRBETT

Accessed 14 November 2010

20

11 Ocular penetrating and perforating injuries Available from

httpeyewikiaaoorgOcular_penetrating_and_perforating_injuries Accessed 14

November 2010

21

Page 17: Trauma Oculus Perforans

b Laserasi corneoscleral

`

Gambar 9Mengembalikan hubungan anatomi pada laserasi korneoskleral

Langkah-langkah pembedahan pada perbaikan laserasi korneosklera antara lain 12

1 Anastesi umum

2 Eksisi dari bagian prolaps vitreus bagian lensa transcorneal foreign bodies

3 Atur posisi anterior prolaps uvea retina

4 Menutup bagian dari kornea pada laserasi di limbus

5 Menutup kornea dengan rapat (10-0 nylon)

6 Peritomy perlu dilakukan untuk membuka bagian sclera

7 Kemudian eksisi bagian posterior prolaps vitreus

8 Reposisi proolaps posterior uvea retina

17

9 Menutup bagian sklera (9-0 nylon atau 8-0 silk)

10 Menutup konjungtiva

11 Subkonjungtiva antibiotik steroid

KOMPLIKASI

Komplikasi setelah trauma okuli perforans18

Infeksi endoftalmitis panoftalmitis

Katarak traumatic

Galukoma sekunder

Oftalmika simpatika

PROGNOSIS

Prognosis trauma okuli perforans bergantung pada banyak factor seperti1

Besarnya luka tembus makin kecil makin baik

Tempat luka pada bola mata

Bentuk trauma apakah dengan atau tanpa benda asing

Benda asing megnetik atau non megnetik

Dalamnya luka tembus apakah tumpul atau luka ganda

Sudah terdapat penyulit akibat luka tembus

Mata sembuh dengan baik setelah trauma minor dan jarang terjadi sekuele jangka

panjang karena munculnya sindrom erosi berulang Namun trauma tembus mata

seringkali dikaitkan dengan kerusakan penglihatan berat dan mungkin membutuhkan

pembedahan ekstensif

18

Trauma tumpul dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang tidak dapat di

terapi jika terjadi lubang retina pada fovea Penglihatan juga dapat terganggu jika

koroid pada makula rusak Dalam jangka panjang dapat timbul glaucoma sekunder

pada mata beberapa tahun setelah cedera awal jika jalinan trabekula mengalami

kerusakan Trauma orbita berat juga dapat menyebabkan masalah kossmetik dan

okulomotor

19

DAFTAR PUSTAKA

1 ILyas S Trauma Mata Dalam Ilyas S Ilmu Penyakit Mata edisi 3 2004 Jakarta

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Hal 259-76

2 Asbury T Sanitato JI Trauma Dalam Vaughan D Oftalmologi Umum Edisi 14 Jakarta

Wdya Medika 1999 hal 382-83

3 Lang GK Ophtalmology a short text book Thieme Stuttgart New York 2000 P497-

513

4 Rapon JM Ocular Trauma Management For The Primary Care Provider Avilable from

httpoptpacificueducccatalog10310-SDtriagehtm Accessed 14 November

2010

5 Webb A Manual of eye emergencies diagnosis and management Butterworth-

Heinemann Toronto2004 p1-2

6 Zorab R A Straus HDondrea etal Fundamental and Principles of Ophtalmology

Section 2 International ophtalmology american academy of ophtalmology The Eye

MD2008-2009 p43

7 Golden JD Globe Rupture Available from

httpemedicinemedscapecomarticle798223 Accessed 14 November 2010

8 Khaw PT Elkington AR ABC of EYES Fourth edition BMJ Publishing Group 2004

p29-32

9 Khurana KA Comprehensive Opthalmology 4th Edition New Delhi 2007 p401-10

10 Trauma Terminology System (BETTS) Available from wwwweironlineorgWEIRBETT

Accessed 14 November 2010

20

11 Ocular penetrating and perforating injuries Available from

httpeyewikiaaoorgOcular_penetrating_and_perforating_injuries Accessed 14

November 2010

21

Page 18: Trauma Oculus Perforans

9 Menutup bagian sklera (9-0 nylon atau 8-0 silk)

10 Menutup konjungtiva

11 Subkonjungtiva antibiotik steroid

KOMPLIKASI

Komplikasi setelah trauma okuli perforans18

Infeksi endoftalmitis panoftalmitis

Katarak traumatic

Galukoma sekunder

Oftalmika simpatika

PROGNOSIS

Prognosis trauma okuli perforans bergantung pada banyak factor seperti1

Besarnya luka tembus makin kecil makin baik

Tempat luka pada bola mata

Bentuk trauma apakah dengan atau tanpa benda asing

Benda asing megnetik atau non megnetik

Dalamnya luka tembus apakah tumpul atau luka ganda

Sudah terdapat penyulit akibat luka tembus

Mata sembuh dengan baik setelah trauma minor dan jarang terjadi sekuele jangka

panjang karena munculnya sindrom erosi berulang Namun trauma tembus mata

seringkali dikaitkan dengan kerusakan penglihatan berat dan mungkin membutuhkan

pembedahan ekstensif

18

Trauma tumpul dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang tidak dapat di

terapi jika terjadi lubang retina pada fovea Penglihatan juga dapat terganggu jika

koroid pada makula rusak Dalam jangka panjang dapat timbul glaucoma sekunder

pada mata beberapa tahun setelah cedera awal jika jalinan trabekula mengalami

kerusakan Trauma orbita berat juga dapat menyebabkan masalah kossmetik dan

okulomotor

19

DAFTAR PUSTAKA

1 ILyas S Trauma Mata Dalam Ilyas S Ilmu Penyakit Mata edisi 3 2004 Jakarta

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Hal 259-76

2 Asbury T Sanitato JI Trauma Dalam Vaughan D Oftalmologi Umum Edisi 14 Jakarta

Wdya Medika 1999 hal 382-83

3 Lang GK Ophtalmology a short text book Thieme Stuttgart New York 2000 P497-

513

4 Rapon JM Ocular Trauma Management For The Primary Care Provider Avilable from

httpoptpacificueducccatalog10310-SDtriagehtm Accessed 14 November

2010

5 Webb A Manual of eye emergencies diagnosis and management Butterworth-

Heinemann Toronto2004 p1-2

6 Zorab R A Straus HDondrea etal Fundamental and Principles of Ophtalmology

Section 2 International ophtalmology american academy of ophtalmology The Eye

MD2008-2009 p43

7 Golden JD Globe Rupture Available from

httpemedicinemedscapecomarticle798223 Accessed 14 November 2010

8 Khaw PT Elkington AR ABC of EYES Fourth edition BMJ Publishing Group 2004

p29-32

9 Khurana KA Comprehensive Opthalmology 4th Edition New Delhi 2007 p401-10

10 Trauma Terminology System (BETTS) Available from wwwweironlineorgWEIRBETT

Accessed 14 November 2010

20

11 Ocular penetrating and perforating injuries Available from

httpeyewikiaaoorgOcular_penetrating_and_perforating_injuries Accessed 14

November 2010

21

Page 19: Trauma Oculus Perforans

Trauma tumpul dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang tidak dapat di

terapi jika terjadi lubang retina pada fovea Penglihatan juga dapat terganggu jika

koroid pada makula rusak Dalam jangka panjang dapat timbul glaucoma sekunder

pada mata beberapa tahun setelah cedera awal jika jalinan trabekula mengalami

kerusakan Trauma orbita berat juga dapat menyebabkan masalah kossmetik dan

okulomotor

19

DAFTAR PUSTAKA

1 ILyas S Trauma Mata Dalam Ilyas S Ilmu Penyakit Mata edisi 3 2004 Jakarta

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Hal 259-76

2 Asbury T Sanitato JI Trauma Dalam Vaughan D Oftalmologi Umum Edisi 14 Jakarta

Wdya Medika 1999 hal 382-83

3 Lang GK Ophtalmology a short text book Thieme Stuttgart New York 2000 P497-

513

4 Rapon JM Ocular Trauma Management For The Primary Care Provider Avilable from

httpoptpacificueducccatalog10310-SDtriagehtm Accessed 14 November

2010

5 Webb A Manual of eye emergencies diagnosis and management Butterworth-

Heinemann Toronto2004 p1-2

6 Zorab R A Straus HDondrea etal Fundamental and Principles of Ophtalmology

Section 2 International ophtalmology american academy of ophtalmology The Eye

MD2008-2009 p43

7 Golden JD Globe Rupture Available from

httpemedicinemedscapecomarticle798223 Accessed 14 November 2010

8 Khaw PT Elkington AR ABC of EYES Fourth edition BMJ Publishing Group 2004

p29-32

9 Khurana KA Comprehensive Opthalmology 4th Edition New Delhi 2007 p401-10

10 Trauma Terminology System (BETTS) Available from wwwweironlineorgWEIRBETT

Accessed 14 November 2010

20

11 Ocular penetrating and perforating injuries Available from

httpeyewikiaaoorgOcular_penetrating_and_perforating_injuries Accessed 14

November 2010

21

Page 20: Trauma Oculus Perforans

DAFTAR PUSTAKA

1 ILyas S Trauma Mata Dalam Ilyas S Ilmu Penyakit Mata edisi 3 2004 Jakarta

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Hal 259-76

2 Asbury T Sanitato JI Trauma Dalam Vaughan D Oftalmologi Umum Edisi 14 Jakarta

Wdya Medika 1999 hal 382-83

3 Lang GK Ophtalmology a short text book Thieme Stuttgart New York 2000 P497-

513

4 Rapon JM Ocular Trauma Management For The Primary Care Provider Avilable from

httpoptpacificueducccatalog10310-SDtriagehtm Accessed 14 November

2010

5 Webb A Manual of eye emergencies diagnosis and management Butterworth-

Heinemann Toronto2004 p1-2

6 Zorab R A Straus HDondrea etal Fundamental and Principles of Ophtalmology

Section 2 International ophtalmology american academy of ophtalmology The Eye

MD2008-2009 p43

7 Golden JD Globe Rupture Available from

httpemedicinemedscapecomarticle798223 Accessed 14 November 2010

8 Khaw PT Elkington AR ABC of EYES Fourth edition BMJ Publishing Group 2004

p29-32

9 Khurana KA Comprehensive Opthalmology 4th Edition New Delhi 2007 p401-10

10 Trauma Terminology System (BETTS) Available from wwwweironlineorgWEIRBETT

Accessed 14 November 2010

20

11 Ocular penetrating and perforating injuries Available from

httpeyewikiaaoorgOcular_penetrating_and_perforating_injuries Accessed 14

November 2010

21

Page 21: Trauma Oculus Perforans

11 Ocular penetrating and perforating injuries Available from

httpeyewikiaaoorgOcular_penetrating_and_perforating_injuries Accessed 14

November 2010

21