transformator tiga fasa

18
Mesin Listrik I 3 - 1 BAB III Transformator Tiga Fasa Tujuan Pembelajaran Umum : 1. Memahami tentang prinsip kerja, konstruksi/susunan belitan dan inti, hubungan antara belitan transformator, dan macam-macam hubungan belitan transformator. 2. Memahami tentang standard kode hubungan dan kerja paralel transformator tiga fasa. Tujuan Pembelajaran Khusus 1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang prinsip kerja dari transformator tiga fasa dengan benar. 2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan menggambarkan hubungan antara belitan transformator dengan benar. 3. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang macam-macam hubungan belitan transfor- mator Bintang, Segitiga, T - T, V - V, Zigzag dengan benar. 4. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang standard kode hubungan transformator tiga fasa dengan benar. 5. Mahasiswa mampu menjelaskan dan menggambarkan kerja paralel transformator 3 fasa dengan benar. Lembar Informasi : Sebuah transformator tiga fasa secara prinsip sama dengan sebuah transformator satu fasa, perbedaan yang paling mendasar adalah pada sistem kelistrikannya yaitu sistem satu fasa dan tiga fasa. Sehingga sebuah transformator tiga fasa bisa dihubung bintang, segi-tiga, atau zig-zag. Transformator tiga fasa banyak digunakan pada sistem transmisi dan distribusi tenaga listrik karena pertimbangan ekonomis. Transformator tiga fasa banyak sekali me- ngurangi berat dan lebar kerangka, sehingga harganya dapat dikurangi bila diban- dingkan dengan penggabungan tiga buah transformator satu fasa dengan “rating” daya yang sama. Tetapi transformator tiga fasa juga mempunyai kekurangan, diantaranya bila salah satu fasa mengalami kerusakan, maka seluruh transformator harus dipindahkan (diganti), te- tapi bila transformator terdiri dari tiga buah transformator satu fasa, bila salah satu fasa transformator mengalami kerusakan. Sistem masih bisa dioperasikan dengan sistem open delta “.

Upload: dienar-adiose-aljahez

Post on 27-Dec-2015

120 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

trafo 3 fasa

TRANSCRIPT

Page 1: Transformator Tiga Fasa

Mesin Listrik I 3 - 1

BAB III

Transformator Tiga Fasa

Tujuan Pembelajaran Umum :

1. Memahami tentang prinsip kerja, konstruksi/susunan belitan dan inti, hubungan

antara belitan transformator, dan macam-macam hubungan belitan transformator.

2. Memahami tentang standard kode hubungan dan kerja paralel transformator tiga

fasa.

Tujuan Pembelajaran Khusus

1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang prinsip kerja dari transformator tiga fasa

dengan benar.

2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan menggambarkan hubungan antara belitan

transformator dengan benar.

3. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang macam-macam hubungan belitan transfor-

mator Bintang, Segitiga, T - T, V - V, Zigzag dengan benar.

4. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang standard kode hubungan transformator

tiga fasa dengan benar.

5. Mahasiswa mampu menjelaskan dan menggambarkan kerja paralel transformator 3

fasa dengan benar.

Lembar Informasi :

Sebuah transformator tiga fasa secara prinsip sama dengan sebuah transformator satu

fasa, perbedaan yang paling mendasar adalah pada sistem kelistrikannya yaitu sistem

satu fasa dan tiga fasa. Sehingga sebuah transformator tiga fasa bisa dihubung bintang,

segi-tiga, atau zig-zag.

Transformator tiga fasa banyak digunakan pada sistem transmisi dan distribusi tenaga

listrik karena pertimbangan ekonomis. Transformator tiga fasa banyak sekali me-

ngurangi berat dan lebar kerangka, sehingga harganya dapat dikurangi bila diban-

dingkan dengan penggabungan tiga buah transformator satu fasa dengan “rating” daya

yang sama.

Tetapi transformator tiga fasa juga mempunyai kekurangan, diantaranya bila salah satu

fasa mengalami kerusakan, maka seluruh transformator harus dipindahkan (diganti), te-

tapi bila transformator terdiri dari tiga buah transformator satu fasa, bila salah satu fasa

transformator mengalami kerusakan. Sistem masih bisa dioperasikan dengan sistem “

open delta “.

Page 2: Transformator Tiga Fasa

Mesin Listrik I 3 - 2

3.1 Konstruksi Transformator

a. Bagian dalam Transformator b. Bagian luar Transformator

Gambar 3.1 Konstruksi Tranformator Tiga Fasa

Secara umum sebuah transformator tiga fasa mempunyai konstruksi hampir sama, yang

membedakannya adalah alat bantu dan sistem pengamannya, tergantung pada letak pe-

masangan, sistem pendinginan, pengoperasian, fungsi dan pemakaiannya. Bagian uta-

ma, alat bantu, dan sistem pengaman yang ada pada sebuah transformator daya (Gambar

3.1), adalah :

Inti Besi Transformator

Seperti telah dijelaskan pada pembahasan transformator satu fasa inti besi berfungsi se-

bagai tempat mengalirnya fluks dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Sama

seperti transformator satu fasa, berdasarkan cara melilit kumparanya ada dua jenis, yaitu

tipe inti (Gambar 3.2) dan tipe cangkang (Gambar 3.3).

Gambar 3.2 Transformator Tipe Inti Gambar 3.3 Transformator Tipe Cangkang

Page 3: Transformator Tiga Fasa

Mesin Listrik I 3 - 3

Kumparan Transformator

Kumparan transformator terdiri dari lilitan kawat berisolasi dan membentuk kumparan.

Kawat yang dipakai adalah kawat tembaga berisolasi yang berbentuk bulat atau plat.

Kumparan-kumparan transformator diberi isolasi baik terhadap kumparan lain maupun

inti besinya. Bahan isolasi berbentuk padat seperti kertas prespan, pertinak, dan lain-

nya.

MinyakTransformator

Untuk mendinginkan transformator saat beroperasi maka kumparan dan inti transfor-

mator direndam di dalam minyak transformator, minyak juga berfungsi sebagai isolasi.

Oleh karena itu minyak transformator harus memenuhi persyaratan, sebagai berikut :

Mempunyai kekuatan isolasi (Die-lectric Strength);

Penyalur panas yang baik dengan berat jenis yang kecil, sehingga partikel-partikel

kecil dapat mengendap dengan cepat;

Viskositas yang rendah agar lebih mudah bersikulasi dan kemampuan pendinginan

menjadi lebih baik;

Tidak nyala yang tinggi, tidak mudah menguap;

Sifat kimia yang stabil.

Tangki Transformator

Tangki transformator berfungsi untuk menyimpan minyak transformator dan sebagai

pelindung bagian-bagian transformator yang direndam dalam minyak. Ukuran tangki

disesuaikan dengan ukuran inti dan kumparan.

Konservator Transformator

Konservator merupakan tabung berisi minyak transformator yang diletakan pada

bagian atas tangki. Fungsinya adalah :

Untuk menjaga ekspansi atau meluapnya minyak akibat pemanasan;

Sebagai saluran pengisian minyak.

Sistem Pendinginan Transformator

Sistem pendinginan pada transformator dibutuhkan supaya panas yang timbul pada inti

besi dan kumparan dapat disalurkan keluar sehingga tidak merusak isolasi didalam

transformator. Media yang digunakan pada sistem pendinginan dapat berupa : udara/

gas, minyak dan air. Sirkulasinya dilakukan secara : alamiah (natural) dan atau

paksaan (forced).

Bushing Transformator

Bushing transformator adalah sebuah konduktor yang berfungsi untuk meng-

hubungkan kumparan transformator dengan rangkaian luar yang diberi selubung

isolator. Isolator juga berfungsi sebagai penyekat antara konduktor dengan tangki

Page 4: Transformator Tiga Fasa

Mesin Listrik I 3 - 4

transformator. Bahan bushing adalah terbuat dari porselin yang tengahnya berlubang

(Gambar 3.4).

Gambar 3.4 Bushing Transformator Gambar 3.5 Alat Pernafasan

Alat Pernapasan

Naik turunnya beban transformator dan suhu udara sekeliling transformator, mengaki-

batkan suhu minyak berubah-ubah mengikuti perubahan tersebut. Bila suhu minyak

naik, minyak memuai dan mendesak udara diatas permukaan minyak keluar dari tangki

dan bila suhu turun sebaliknya udara akan masuk. Keadaan ini merupakan proses per-

napasan transformator. Tetapi udara luar yang lembab akan menurunkan nilai tegangan

tembus minyak. Untuk mencegah hal itu transformator dilengkapi dengan alat perna-

fasan (Gambar 3.5) yang berupa tabung berisi zat hygros-kopis,seperti kristal silikagel.

Tap Changer

Tap changer (Gambar 3.6) adalah alat yang berfungsi untuk mengubah perbandingan

lilitan transformator untuk mendapatkan tegangan operasi pada sisi sekunder sesuai

yang dibutuhkan oleh tegangan jaringan (beban) atau karena tegangan sisi primer yang

berubah-ubah. Tap changer (perubahan tap) dapat dilakukan dalam keadaan berbeban

(on load) atau keadaan tidak berbeban(off load). Untuk tranformator distribusi peru-

bahan tap changer dilakukan dalam keadaan tanpa beban.

Sirip-sirip Pendingin atau Radiator

Berfungsi untuk memperluas daerah pendinginan, yaitu daerah yang berhubungan lang-

sung dengan udara luar dan sebagai tempat terjadinya sirkulasi panas.

Page 5: Transformator Tiga Fasa

Mesin Listrik I 3 - 5

Gambar 3.6 Tap Changer

Alat Indikator

Alat Indikator digunakan untuk memonitor kondisi komponen utama atau media bantu

yang ada didalam transformator saat transformator beroperasi, seperti :

suhu minyak ;

permukaan minyak ;

sistem pendinginan ;

posisi tap.

Gambar 3.7 Indikator Level Minyak Gambar 3.8 Indikator Temperatur

Rele Buchholz (Buchholz Relay)

Rele Buchholz biasa disebut juga rele gas, karena be-

kerjanya digerakan oleh pengembangan gas. Tekanan

gas akan timbul bila minyak mengalami kenaikan

temperatur yang diakibatkan oleh :

Hubung singkat antar lilitan pada atau dalam fasa;

Hubung singkat antar fasa;

Hubung singkat antar fasa ke tanah;

Busur api listrik antar laminasi;

Busur api listrik karena kontak yang kurang baik.

Gambar 3.9 Rele Buchholz

Page 6: Transformator Tiga Fasa

Mesin Listrik I 3 - 6

Gas yang mengembang akan menggerakan kontak-kontak rangkaian alarm atau rangkai-

an pemutus.

Plat Nama

Plat nama yang terdapat pada bagian luar transformator sebagai pedoman saat pema-

sangan maupun perbaikan. Data-data yang dicantumkan seperti : Phasa dan frekuensi,

daya nominal, tegangan primer/sekunder,kelompok hubungan, arus nominal, % arus hu-

bung singkat, sistem pendinginan, volume minyak, dan lain-lain.

3.2 Hubungan Transformator Tiga Fasa

Secara umum dikenal tiga cara untuk menyambung rangkaian listrik sebuah transfor-

mator tiga fasa, yaitu hubungan bintang, hubungan segitiga, dan hubu-ngan Zig-zag.

Hubungan Bintang – bintang

Hubungan dari tipe ini lebih ekonomis untuk arus nominal yang kecil, transformator

tegangan tinggi (Gambar 3.9). Jumlah dari lilitan perfasa dan jumlah isolasi minimum

karena tegangan fasa 3

1 tegangan jala-jala (Line), juga tidak ada perubahan fasa

antara tegangan primer dengan sekunder. Bila beban pada sisi sekunder dari transfor-

mator tidak seimbang, maka tegangan fasa dari sisi beban akan berubah kecuali titik

bintang dibumikan.

Gambar 3.10 Hubungan Bintang-bintang

Primer:

1ph1L1L

1ph IIdanVolt3

VV …………………………………………………….……(3-1)

Sekunder:

Volt3

VV 2L

2ph dan 1ph

2ph2ph2L

V

VKAmpII ………………………………………………(3-2)

Page 7: Transformator Tiga Fasa

Mesin Listrik I 3 - 7

Hubungan Segitiga-Segitiga

Hubungan ini umumnya digunakan dalam sistem yang menyalurkan arus besar pada te-

gangan rendah dan terutama saat kesinambungan dari pelayanan harus dipelihara mes-

kipun satu fasa me-ngalami kegagalan (Gambar 3.10). Adapun beberapa keuntungan

dari hubungan ini adalah :

Tidak ada perubahan fasa antara tegangan primer dengan sekunder.

Luas penampang dari konduktor dikurangi karena arus fasa 3

1 arus jala-jala

Tidak ada kesulitan akibat beban tidak seimbang pada sisi sekunder.

Kerugian yang terjadi pada hubungan ini adalah :

Lebih banyak isolasi dibutuhkan dibandingkan dengan hubungan bintang-bintang.

Tidak adanya titik bintang memungkin, merupakan kerugian yang dapat memba-

hayakan. Bila salah satu jala-jala ke tanah karena kegagalan, tegangan maksimum

antara kumparan dan inti akan mencapai tegangan jala-jala penuh.

Gambar 3.11 Hubungan Segitiga – segitiga

Primer : 1ph1L1ph1L I3IdanVoltVV …………………………………..….(3-3)

Sekunder:

2ph2L2ph2L I3IdanVV …………………………………………………..(3-4)

1ph

2ph

V

VK

Hubungan Bintang - Segitiga

Hubungan transformator tipe ini pada prinsipnya digunakan, dimana tegangan diturun-

kan (Step - Down), seperti pada jaringan transmisi. Pada hubungan ini, perbandingan te-

Page 8: Transformator Tiga Fasa

Mesin Listrik I 3 - 8

gangan jala-jala 3

1 kali perbandingan lilitan transformator dan tegangan sekunder ter-

tinggal 30 dari tegangan primer.

Gambar 3.12 Hubungan Bintang –Segitiga

Primer :

AmpIIdanVolt3

VV 1ph1L

1L1ph …………………………………………………………(3-5)

Sekunder :

Amp3

2LI2phIdanVolt2LV2phV

....................................................................................(3-6)

1phV

2phVK

Hubungan Segitiga – Bintang

Hubungan ini umumnya digunakan, dimana diperlukan untuk menaikkan tegangan

(Step-Up), misalnya pada awal sistem transmisis tegangan tinggi. Dalam hubungan ini

perbandingan tegangan 3 kali perbandingan lilitan transformator dan tegangan se-

kunder mendahului sebesar 30.

Primer

A3

1LI1phIdanVolt1phV1LV ………………………………………………….….(3-7)

Sekunder:

A2phI2LIdanVolt3

2LV2phV ……………………………………………………(3-8)

1phV

2phVK

Page 9: Transformator Tiga Fasa

Mesin Listrik I 3 - 9

Gambar 3.13 Hubungan Segitiga-Bintang

Daya Total Tiga Fasa :

S = VAphI.phV.3SatauVALI.LV.3 …………………………………….……….(3-9)

P = WattCos.LI.LV.3 …………………………………………………………..(3-10)

Q = VarSin.LI.LV.3 ……………………………………………………..……(3-11)

Hubungan Zig - Zag

Kebanyakan transformator distribusi selalu dihubungkan bintang, salah satu syarat yang

harus dipenuhi oleh transformator tersebut adalah ketiga fasanya harus diusahakan

seimbang. Apabila beban tidak seimbang akan menyebabkan timbulnya tegangan titik

bintang yang tidak diinginkan, karena tegangan pada peralatan yang digunakan pemakai

akan berbeda-beda.

Untuk menghindari terjadinya tegangan titik bintang, diantaranya adalah dengan meng-

hubungkan sisi sekunder dalam hubungan Zig-zag. Dalam hubungan Zig-zag sisi se-

kunder terdiri atas enam kumparan yang dihubungkan secara khusus (Gambar 3.13) .

Gambar 3.14 Transformator Tiga Fasa Hubung Zig-zag

Page 10: Transformator Tiga Fasa

Mesin Listrik I 3 - 10

Ujung-ujung dari kumparan sekunder disambungkan sedemikian rupa, supaya arah alir-

an arus didalam tiap-tiap kumparan menjadi bertentangan. Karena e1 tersambung seca-

ra berlawanan dengan gulungan e2, sehingga jumlah vektor dari kedua tegangan itu

menjadi :

,e30eee

_____________

e_ee

eee

;eee

b3Z2Z1Z

133Z

322Z

211Z

……………………………..…………………………(3-12)

Teg titik bintang eb = 0

2

ee1 , nilai tegangan fasa 3

2

eez ……………………………………………(3-13)

Sedangkan tegangan jala-jala :

32

e3eE ZZ ………………………………………………………………..(3-14)

Transformator Tiga Fasa dengan Dua Kumparan

Selain hubungan transforamator seperti telah dijelaskan pada sub-bab sebelumnya, ada

transformator tiga fasa dengan dua kumparan. Tiga jenis hubungan yang umum diguna-

kan adalah :

V - V atau “ Open “

“ Open Y - Open “

Hubungan T – T

Gambar 3.15 Hubungan V-V atau Open Gambar 3.16 Hubungan Open Y -Open

Misal tiga buah transformator satu fasa masing-masing mempunyai daya sebesar 10

KVA, bila dihubungkan V - V (Gambar 3.15) karena salah satu dilepas (sebelumnya

dihubungkan segitiga) maka dayanya tidak 2 x 10 KVA = 20 KVA, tetapi hanya 0,866

x 20 KVA = 17,32 KVA.

Hal ini bisa dibuktikan sebagai berikut :

Page 11: Transformator Tiga Fasa

Mesin Listrik I 3 - 11

Daya S saat dihubungkan

= VAI.V.3 LL ……………………………………………………………(3-15)

jalajalaarusmenjadi3

II L

2ph

Daya S saat dihubungkan V - V = VAI.V3

I.V.3 LL

LL

…………..……(3-16)

Perbandingan daya saat Hubungan dengan V -V adalah :

LL

LL

I.V.3

I.V

saatS

VVsaatS

%7,57%100x

3

1

Kekurangan Hubungan ini adalah :

Faktor daya rata-rata, pada V - V beroperasi lebih kecil dari P.f beban, kira-kira

86,6% dari faktor daya beban seimbang.

Tegangan terminal sekunder cenderung tidak seimbang, apalagi saat beban ber-

tambah.

Hubungan Open Y - Open diperlihatkan pada Gambar 3.15, ada perbedaan dari hu-

bungan V - V karena penghantar titik tengah pada sisi primer dihubungkan ke netral

(ground). Hubungan ini bisa digunakan pada transformator distribusi.

Hubungan Scott atau T - T

Hubungan ini merupakan transformasi tiga fasa ke tiga fasa dengan bantuan dua buah

transformator (Kumparan). Satu dari transformator mempunyai “ Centre Taps “ pada si-

si primer dan sekundernya dan disebut “Main Transformer“. Transformator yang lain-

nya mempunyai “0,866 Tap “ dan disebut “Teaser Transformer “. Salah satu ujung

dari sisi primer dan sekunder “teaser Transformer” disatukan ke “ Centre Taps” dari

“ main transformer “. “ Teaser Transformer” beroperasi hanya 0,866 dari kemampuan

tegangannya dan kumparan “ main trnsformer “ beroperasi pada Cos 30 = 0,866 p.f,

yang ekuivalen dengan “ main transformer “ bekerja pada 86,6 % dari kemampuan daya

semunya.

Gambar 3.17 Hubungan Scott atau T-T

Page 12: Transformator Tiga Fasa

Mesin Listrik I 3 - 12

3.3 Pengujian Transformator Tiga Fasa

Pengujian yang harus dilakukan pada sebuah transformator tiga fasa biasanya disesuai-

kan dengan kebutuhannya (pengujian rutin, pengujian awal, dan pengujian akhir), jenis

pengujiannya juga cukup beragam, seperti :

Pengujian Tahanan Isolasi

Pengujian Tahanan Kumparan

Pengujian Karektristik Beban Nol

Pengujian Karektistik Hubung Singkat

Pengujian Karakteristik Berbeban

Pengujian Perbandingan Transformasi

Pengujian Kelompok Hubungan

Pengujian Tegangan Terapan

Pengujian Tegangan Induksi

Pengujian Kebocoran Tangki

Pengujian Jenis

Pengujian Tahanan Isolasi

Pengujian tahanan isolasi biasanya dilaksanakan pada awal pengujian dengan tujuan un-

tuk mengetahui secara dini kondisi isolasi transformator, untuk menghindari kegagalan

yang bisa berakibat fatal, sebelum pengujian selanjutnya dilakukan. Pengujian dilak-

sanakan dengan menggunakan Megger. Tahanan isolasi yang diukur diantaranya :

Sisi Primer dan Sekunder

Sisi Primer dan pembumian

Sisi Sekunder dan pembumian

Pengujian Tahanan Kumparan

Pengujian dilakukan dengan cara melakukan pengukuran tahanan kumparan transfor-

mator. Data hasil pengujian digunakan untuk menghitung besarnya rugi tembaga pada

transformator tersebut.

Pengujian Karakteristik Beban Nol

Pengujian Karakteristik Beban Nol atau Tanpa Beban dilakukan untuk mengetahui

besarnya kerugian daya yang disebabkan oleh rugi hysterisis dan eddy current pada inti

transformator dan besarnya arus yang pada daya tersebut. Pengukuran dilakukan dengan

memberikan tegangan nominal pada salah satu sisi transformator dan sisi lainnya dibiar-

kan dalam keaadaan tanpa beban. Contoh untuk menghitung parameter-parameter

transformator tiga fasa dari hasil percobaan beban nol bisa dilihat pada tabel 5.1.

Persamaan yang terlihat pada tabel menandakan dimana alat ukur diletakkan.

Page 13: Transformator Tiga Fasa

Mesin Listrik I 3 - 13

Tabel 3.1 Parameter Pengujian Beban Nol

Pengujian Karakteristik Hubung Singkat

Pengujian dilakukan dengan cara memberikan arus nominal pada salah satu sisi trans-

formator dan sisi yang lain dihubung singkat, dengan demikian akan dibangkitkan juga

arus nominal pada sisi yang di hubung singkat. Adapun tujuan dari pengujian ini adalah

untuk mengetahui besarnya rugi daya yang hilang akibat dari tembaga dari trans-

formator saat beroperasi.

Contoh untuk menghitung parameter-parameter transformator tiga fasa dari hasil per-

cobaan hubung singkat bisa dilihat pada tabel 5.2 dengan asumsi sisi tegangan rendah

di hubung singkat dan alat ukur ada di sisi tegangan tinggi, persamaan yang terlihat

pada tabel menunjukan dimana alat ukur diletakan.

Pengujian Perbandingan Transformasi

Pengujian perbandingan transformasi atau belitan kumparan adalah untuk mengetahui

perbandingan jumlah kumparan sisi tegangan tinggi dan sisi tegangan rendah pada se-

tiap tapping sehinggga tegangan keluaran yang dihasilkan oleh transformator sesuai

dengan yang spesikasi/rancangan.

Page 14: Transformator Tiga Fasa

Mesin Listrik I 3 - 14

Tabel 3.2 Parameter Pengujian Hub Singkat

Pengujian Tegangan Terapan

Pengujian tegangan terapan (Withstand Test) dilakukan untuk menguji kekuatan isolasi

antara kumparan dan rangka tangki. Pengujian dilakukan dengan cara memberikan tega-

ngan uji sesuai dengan standar uji dan dilakukan pada :

Sisi tegangan tinggi terhadap sisi tegangan rendah dan rangka tangki yang dibu-

mikan.

Sisi tegangan rendah terhadap sisi tegangan tinggi dan rangka tangki yang dibu-

mikan.

Pengujian Tegangan Induksi

Tujuan pengujian tegangan induksi adalah untuk mengetahui kekuatan isolasi antara la-

pisan dari tiap-tiap belitan dan kekuatan isolasi antar belitan transformator. Pengujian

dilakukan dengan cara memberi tegangan suplai dua kali tegangan nominal pada salah

satu sisi dan sisi lainnya dibiarkan terbuka. Untuk mengatasi kejenuhan pada inti

transformator maka frekuensi yang digunakan harus dinaikan sesuai dengan kebutuhan

dalam jangka waktu tertentu.

Pengujian Kelompok Hubungan

Vektor tegangan primer dan sekunder sebuah transformator sangat tergantung pada cara

melilit kumparannya. Pada transformator Tiga Fasa arah tegangan menimbulkan per-

Page 15: Transformator Tiga Fasa

Mesin Listrik I 3 - 15

bedaan fasa. Arah dan besar perbedaan fasa tersebut menyebabkan adanya berbagai

kelompok hubungan pada transformator.

Untuk penentuan kelompok hubungan ini dipergunakan tiga jenis tanda atau kode,

yaitu :

Tanda Kelompok sisi tegangan tinggi terdiri atas kode D, Y, dan Z.

Tanda Kelompok sisi tegangan rendah terdiri atas kode d, y , dan z.

Angka jam menyatakan bagaimana letak sisi kumparan tegangan tinggi terhadap sisi

tegangan rendah.

Gambar 3.18 Kelompok Hubungan Dy5

Jarum jam panjang dibuat selalu menunjuk angka 12 dan berimpit dengan Vektor TT

tegangan tinggi. Letak Vektor tegangan rendah TH menunjukkan arah jarum jam pen-

dek. Sudut antara jarum jam panjang dan pendek adalah pegeseran antara vektor tega-

ngan tinggi dengan tegangan rendah (V dan v).

Gambar 3.17 memperlihatkan contoh kelompok hubungan sebuah transformator tiga

fasa Dy5, artinya sisi primer dihubung segitiga (jam 12) dan sisi sekunder dihubung

bintang (jam 5).

Untuk memudahkan, pabrik-pabrik pada pelaksanaannya membatasi jumlah kelompok

hubungan dengan membuat normalisasi pada kelompok hubungan yang dianggap baku.

Standardisasi yang banyak diikuti adalah menurut peraturan Jerman, yaitu VDE 0532

(lihat tabel 5.3). Kelompok hubungan yang disarankan untuk digunakan adalah Yy0,

Dy5, Yd5, dan Yz5, pada tabel diberi tanda garis pinggir warna merah.

Page 16: Transformator Tiga Fasa

Mesin Listrik I 3 - 16

Tabel 3.3 Kelompok Hubungan Menurut Standar VDE 0532

Page 17: Transformator Tiga Fasa

Mesin Listrik I 3 - 17

3.4 Penentuan Angka Jam

Angka jam ( Kelompok Hubungan ) sebuah transformator dapat ditentukan berdasarkan

data yang diperoleh dari hasil pengukuran pada transformator tersebut. Ada dua cara

yang bisa dilakukan untuk penentuan kelompok jam berdasarkan hasil pengukuran

tersebut.

Berdasarkan tabel Kelompok jam.

Berdasarkan Diagram Vektor.

Untuk penentuan berdasarkan kelompok jam, perhatikan tabel dibawah ini :

Tabel 3.4 Kelompok Jam

Kelompok Jam Hubungan Tegangan

0 Ww < Vw = Wv > Ww < UV

1 Ww < Vw > Wv = Ww < UV

2 Ww < Vw > Wv < Ww < UV

3 Ww < Vw > Wv < Ww UV

4 Ww < Vw > Wv < Ww > UV

5 Ww = Vw > Wv < Ww > UV

6 Ww > Vw = Wv < Wv > UV

7 Ww > Vw < Wv = Ww > UV

8 Ww > Vw < Wv >Ww UV

9 Ww > Vw < Wv > Ww < UV

10 Ww > Vw = Wv > Ww < UV

11 Ww = Vw < Wv > Ww < UV

Latihan :

1. Sebuah Transformator 3 Fasa, 50 Hz, 22 KV/400 Volt mempunyai hubungan segiti-

ga pada sisi primer dan bintang pada sisi sekunder. Faktor daya pada sisi sekunder

0,8 Lagging dan arus jala-jala pada sisi primer 5 Ampere.

Hitung : 2LI.c1phI.a

TrafooutP.d2phI.b

2. Sebuah Transformator tiga fasa , 10.000 KVA, 230 KV/4160 Volt, 50 Hz bila rans-

formator dihubungkan a . - b. - Y c. -

Tentukan nilai Kdan,2phV,,1phV,2phI,1phI dari masing-masing hubungan dia-

tas.

Page 18: Transformator Tiga Fasa

Mesin Listrik I 3 - 18

3. Sebuah transformator Tiga fasa yang terdiri dari tiga buah transformator satu fasa

digunakan untuk menurunkan tegangan tegangan tiga fasa jala-jala ( line) transmisi

6000 Volt, jika arus jala-jala 10 A. Tentukan tegangan jala-jala pada sisi sekunder,

arus jala-jala sekunder dan daya keluar (output) transformator untuk hubungan :

a. - b. - Y

bila perbandingan tranformasi 1/12 dan rugi-rugi diabaikan.

4. Sebuah transformator Tiga fasa, 500 KVA, 50 Hz , mempunyai perbandingan tega-

ngan 33 KV/11 KV dan hubungan / Y. Resistansi /fasa dari sisi tegangan tinggi

35 Ohm dan tegangan rendah 0,876 Ohm, Rugi besi 3050 Watt. Hitung nilai

Efisiensi saat beban penuh dengan faktor daya 0,8 Lagging.

5. Sebuah Transformator Tiga fasa, 100 KVA, 50 HZ, 3300 V/400 V, hubungan / Y .

Resistansi kumparan tegangan tinggi 3,5 Ohm/fasa dan kumparan sisi tegangan

rendah 0,02 Ohm /fasa.

Tentukan rugi besi dari transformator pada tegangan dan frekuensi normal, bila

efisiensi beban penuhnya 95% dengan faktor daya 0,8 Lagging.

6. Sebuah Transformator 100 KVA, 6600 V/220 Volt, hubungan Y / Y, tiga fasa 50

Hz, transformator mempunyai rugi inti 1200 Watt. Efisiensi maximum terjadi saat

3/4 beban penuh. Tentukan Efisiensi transformator saat :

a. Beban penuh dengan P.f = 0,8 Lagging.

b. 1/2 beban penuh dengan P.f = 0,866 Lagging

c. 3/4 beban penuh dengan p.f = 1 (Unity ).

7. Pengujian Tanpa beban dan hubung singkat dari sebuah transformator Tiga fasa, 50

KVA , 7200 Volt /208 V, 60 Hz ,hubungan / Y , hasilnya sebagai berikut:

Test tanpa beban : Poc = 500 W ; Ioc = 8 A ; Voc = 208 V

Test Hubung Singkat : Psc = 600 W ; Isc = 4,01 A ; Vsc = 370 V

Tentukan :

a) Rc , Xm , Req2 , adan Xeq2

b) Regulasi tegangan saat beban penuh dengan faktor daya 0,8 lagging.

8. Suatu beban 500 KVA dengan P.f 0,8 lagging akan dibagi dengan dua buah trans-

formator Tiga Fasa A dan B dengan rating sama . Bila ekuivalen impedansi

segitiga sebagai refrensi sekunder ( 2 + j 6) Ohm untuk transformator A dan (2 + j

5) Ohm untuk transformator B. Hitung beban yang disuplai oleh masing-masing

transformator tersebut.

asus
Highlight
asus
Highlight