transdermal drug delivery system.ppt

21
TRANSDERMAL DRUG DELIVERY SYSTEM

Upload: selviapurba

Post on 04-Jan-2016

401 views

Category:

Documents


65 download

TRANSCRIPT

Page 1: TRANSDERMAL DRUG DELIVERY SYSTEM.ppt

TRANSDERMAL DRUG DELIVERY SYSTEM

Page 2: TRANSDERMAL DRUG DELIVERY SYSTEM.ppt

Latar Belakang

Salah satu metode yang telah sering digunakan adalah sistem pengiriman obat transdermal yang berarti transportasi zat terapeutik melalui kulit untuk efek sistemik. Yang terkait adalah pengiriman perkutan, yang merupakan transportasi ke jaringan target, dengan upaya untuk menghindari efek sistemik.

Page 3: TRANSDERMAL DRUG DELIVERY SYSTEM.ppt

TINJAUAN PUSTAKA

►Pemberian transdermal adalah memberi pelepasan obat ke sistem tubuh melalui kulit.

►Rute pemberian ini dapat melepaskan obat selama beberapa jam tanpa efek samping saluran cerna yang tidak menyenangkan, dan tidak dipengaruhi oleh first pass effects

►Sistem pengiriman obat transdermal ( TDDS ) juga dikenal sebagai patch adalah bentuk sediaan yang dirancang untuk memberikan sejumlah efektif secara terapi obat di kulit pasien .

Page 4: TRANSDERMAL DRUG DELIVERY SYSTEM.ppt

ANATOMI KULITANATOMI KULIT

Page 5: TRANSDERMAL DRUG DELIVERY SYSTEM.ppt

ABSORBSI OBATABSORBSI OBAT

Absorbsi Perkutan●Proses masuknya suatu

zat dari luar kulit melintasi lapisan – lapisan kulit menuju posisi di bawah kulit hingga menembus pembuluh darah

●Faktor – faktor : Sifat fisiko – kimia obatSifat pembawa Kondisi kulitUap air

Absorbsi Transdermal

• terjadi melalui proses difusi yang lambat yang ditentukan oleh gradient konsentrasi obat dari konsentrasi tinggi (pada sediaan yang diaplikasikan) menuju konsentrasi rendah di kulit. Obat dapat mempenetrasi kulit utuh melalui dinding folikel rambut, kelenjar minyak, atau kelenjar lemak. Dapat pula melalui celah antar sel dari epidermis dan inilah cara yang paling dominan untuk penetrasi obat melalui kulit dibandingkan penetrasi melalui folikel rambut, kelenjar minyak, maupun kelenjar lemak. Hal ini terkait perbandingan luas permukaan di antara keempatnya.

Page 6: TRANSDERMAL DRUG DELIVERY SYSTEM.ppt

JENIS PENETRASIJENIS PENETRASI

• Penetrasi melintasi stratum corneum dapat terjadi melalui penetrasi transepidermal dan penetrasi transappendageal. Pada kulit normal, jalur penetrasi obat umumnya melalui epidermis (transepidermal), dibandingkan penetrasi melalui folikel rambut maupun melewati kelenjar keringat (transappendageal). Jumlah obat yang terpenetrasi melalui jalur transepidermal berdasarkan luas permukaan pengolesan dan tebal membran.

Page 7: TRANSDERMAL DRUG DELIVERY SYSTEM.ppt

PENETRASI TRANSAPPENDAGEAL

PENETRASI TRANSAPPENDAGEAL

Rute transappendageal merupakan rute yang sedikit digunakan untuk transport molekul obat, karena hanya mempunyai daerah yang kecil (kurang dari 0,1% dari total permukaan kulit). Akan tetapi, rute ini berperan penting pada beberapa senyawa polar dan molekul ion hampir tidak berpenetrasi melalui stratum corneum

Rute transappendageal ini dapat menghasilkan difusi yang lebih cepat, segera setelah penggunaan obat karena dapat menghilangkan waktu yang diperlukan oleh obat untuk melintasi stratum corneum. Difusi melalui transappendageal ini dapat terjadi dalam 5 menit dari pemakaian obat.

Page 8: TRANSDERMAL DRUG DELIVERY SYSTEM.ppt

Jalur appendagealJalur appendageal

Page 9: TRANSDERMAL DRUG DELIVERY SYSTEM.ppt

PENETRASI TRANSEPIDERMAL

PENETRASI TRANSEPIDERMAL

Sebagian besar penetrasi zat adalah melalui kontak dengan lapisan stratum corneum. Jalur penetrasi melalui stratum corneum ini dapat dibedakan menjadi jalur transelular dan interseluler.

Prinsip masuknya penetran kedalam stratum corneum adalah adanya koefisien partisi dari penetran.

Obat-obat yang bersifat hidrofilik akan berpenetrasi melalui jalur transeluler sedangkan obat-obat lipofilik akan masuk kedalam stratum corneum melalui rute interseluler.

Page 10: TRANSDERMAL DRUG DELIVERY SYSTEM.ppt

JALUR EPIDERMALJALUR EPIDERMAL

Page 11: TRANSDERMAL DRUG DELIVERY SYSTEM.ppt

Penghantaran Obat Transdermal

Sebagian besar obat-obat yang diberikan melalui kulit berpenetrasi dengan mekanisme difusi pasif. Difusi didefinisikan sebagai suatu proses perpindahan massa molekul suatu zat yang dibawa oleh gerakan molekular secara acak dan berhubungan dengan adanya perbedaan konsentrasi aliran molekul melalui suatu batas, misalnya suatu membran polimer. Perjalanan suatu zat melalui suatu batas bisa terjadi karena permeasi molekular sederhana atau gerakan melalui pori dan lubang (saluran). Laju penyerapan melalui kulit tidak segera mencapai keadaan tunak, tetapi selalu teramati adanya waktu laten. Waktu laten ditentukan oleh tebal membran dan tetapan difusi obat dalam stratum corneum.

Sistem penghantaran obat secara transdermal merupakan salah satu inovasi dalam sistem penghantaran obat modern untuk mengatasi masalah bioavailabilitas obat tersebut jika diberikan melalui jalur lain seperti oral. Obat yang diberikan secara transdermal masuk ke tubuh melalui permukaan kulit yang kontak langsung dengan kulit baik secara transeluler maupun secara interseluler.

Page 12: TRANSDERMAL DRUG DELIVERY SYSTEM.ppt

EKSKRESI OBATEKSKRESI OBAT

• Obat dikeluarkan dari tubuh melalui berbagai organ ekskresi dalam bentuk metabolit hasil biotransformasi atau dalam bentuk asalnya. Obat atau metabolit polar lebih cepat diekskresi dari pada obat larut dalam lemak, kecuali yang melalui paru - paru.

Page 13: TRANSDERMAL DRUG DELIVERY SYSTEM.ppt

SEDIAAN TRANSDERMALSEDIAAN TRANSDERMAL

KEUNTUNGANKEUNTUNGAN Meningkatkan kemudahan dan

kenyamanan pemakaian obat Pelepasan obat dapat mudah

dan diakhiri dengan cara melepaskan patch

Mencegah metabolisme presistemik dihati dan saluran cerna

Mengurangi variabilitas antar pasien

Pengurangan fluktuasi kadar plasma obat

Dosis yang dibutuhkan jauh lebih kecil dibanding dosis oral, karena obat diharapkan langsung masuk ke sasaran, sehingga tingkat toksisitasnya pun lebih rendah dibanding oral.

Meningkatkan kemudahan dan kenyamanan pemakaian obat

Pelepasan obat dapat mudah dan diakhiri dengan cara melepaskan patch

Mencegah metabolisme presistemik dihati dan saluran cerna

Mengurangi variabilitas antar pasien

Pengurangan fluktuasi kadar plasma obat

Dosis yang dibutuhkan jauh lebih kecil dibanding dosis oral, karena obat diharapkan langsung masuk ke sasaran, sehingga tingkat toksisitasnya pun lebih rendah dibanding oral.

KERUGIANKERUGIANTerbatas untuk obat-

obat oten lebih kecil atau sama dengan 10mg

Mempunyai kelarutan yang baik dalam air dan minyak

Kadang- kadang mengiritasi kulit

Terbatas untuk obat-obat oten lebih kecil atau sama dengan 10mg

Mempunyai kelarutan yang baik dalam air dan minyak

Kadang- kadang mengiritasi kulit

Page 14: TRANSDERMAL DRUG DELIVERY SYSTEM.ppt

Sediaan Transdermal di Pasaran

Sediaan transdermal yang biasa dijumpai di pasaran saat ini adalah transdermal therapeutic system (TTS) yang biasa disebut sebagai plester. Secara sederhana, plester terdiri atas komponen – komponen berikut (dimulai dari lapisan paling luar):

Page 15: TRANSDERMAL DRUG DELIVERY SYSTEM.ppt

Komponen Plester (dimulai dari Lap. paling luar)

Page 16: TRANSDERMAL DRUG DELIVERY SYSTEM.ppt

Contoh Obat Sediaan Transdermal

• Scopolamine-Digunakan secara transdermal, dikulit bagian belakang telinga (untuk mengatasi motion sickness / mual muntah. -Pemberian skopolamin dapat sampai 3 hari (72 jam).- Contoh produknya: Transderm-Scop Ciba (merupakan perekat bundar dan datar yg dirancang untuk melepaskan skopolamin secara berkelanjutan melalui membran dengan pori-pori mikro pengatur laju.

Page 17: TRANSDERMAL DRUG DELIVERY SYSTEM.ppt

Contoh Obat Sediaan Transdermal

• Nitroglyserin- Untuk obat jantung.-Nitrogliserin berfungsi sebagai antiangina yg mempunyai

dosis rendah,waktu paruh plasmanya pendek.-Bila digunakan dibawah lidah maka akan dengan cepat

dimetabolisme oleh hati, sehingga bioavailabilitasnya rendah.

-Contoh produknya:Transderm-Nitro (Ciba), Nitro-Dur (Key). Produk produk tersebut digunakan untuk penggunaan selama 24 jam.

Page 18: TRANSDERMAL DRUG DELIVERY SYSTEM.ppt

UJI SEDIAAN TRANSDERMALInformasi Sebelum Tesa.Tes Iritasi 48 jam

Tes ini terdiri dari dua kali pemberian berturut-turut 24 jam pada tempat yang sama. Penilaian dapat dilakukan pada akhir periode 48 jam dan pada jam ke 72. Tes ini biasanya menggunakan 25- 30 individu untuk mengkompensasi variabel tipe kulit, umur, atau keadaan hormonal.

b.Tes Iritasi KumulatifTes ini merupakan tes yang lebih baik karena dapat membandingkan dan mengklasifikasikan iritan-iritan yang lebih lemah yang dapat terjadi akibat kesalahan formulasi.

c. Tes Facial-StingingMetode untuk menilai kapasitas stinging material topikal adalah sebagai berikut; subyek yang sensitif terhadap sensasi stinging dari asam laktat dipilih sebagai panelis untuk mencoba produk-produk baru. Respon yang terjadi dan skala kumulatifnya dicatat dan dipertimbangkan untuk menandakan potensi stinging pada populasi umum.

Page 19: TRANSDERMAL DRUG DELIVERY SYSTEM.ppt

UJI SEDIAAN TRANSDERMALTes Sensitisasia.Fase Induksi

Fase ini memiliki variasi sesuai dengan protokol yang ada, namun terdiri dari pemberian yang berulang, pemakaian tanpa henti, seperti protokol iritan kumulatif, atau intermittent (24 jam diberikan, 24 jam tidak diberikan patch).

b.Fase TantanganPada fase tantangan ini hanya terdapat sedikit variasi pada protokol-protokolnya. Perbedaan utama adalah pengunaan single 48 jam atau dua berturut-turut 48 jam. Sedikitnya ada dua penilaian pada fase tantangan ini, yaitu sekitar 15- 30 menit setelah patch dilepas, dan penilaian kedua dilakukan setelah 48 jam untuk menentukan reaksi yang tertunda. Tempat pemakaian untuk fase ini harus berbeda dari tempat fase induksi

Page 20: TRANSDERMAL DRUG DELIVERY SYSTEM.ppt

UJI SEDIAAN TRANSDERMALEvaluasi Parametera.Ketebalan Patch

Ketebalan patch dimuat obat diukur dalam titik yang berbeda dengan menggunakan mikrometer digital dan menentukan ketebalan rata-rata dan deviasi standar yang sama untuk memastikan ketebalan patch disiapkan .

b.Keseragaman BobotPatch disiapkan harus dikeringkan pada 60 ° c untuk 4 jam sebelum pengujian . Sebuah wilayah tertentu dari patch yang akan dipotong di berbagai bagian patch dan menimbang timbangan digital . Berat rata-rata dan nilai standar deviasi akan dihitung dari bobot individu.

Page 21: TRANSDERMAL DRUG DELIVERY SYSTEM.ppt

UJI SEDIAAN TRANSDERMAL

c. Kandungan ObatSebuah wilayah tertentu dari patch harus dilarutkan dalam pelarut yang sesuai dalam volume tertentu. Maka solusinya adalah harus disaring melalui media filter dan menganalisis obat mengandung dengan metode yang cocok ( UV atau teknik HPLC ) . Setiap nilai merupakan rata-rata dari tiga sampel yang berbeda .