tolak kenaikan bbm tolak liberalisasi migas kebijakan khiyanat dan dzalim

32
Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim Hizbut Tahrir Indonesia

Upload: clio

Post on 25-Feb-2016

108 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim. Hizbut Tahrir Indonesia. Bagian 1. Kenaikan Harga BBM dan Beban Subsidi BBM. BEBAN SUBSIDI BBM pada APBN 2012 - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim

Tolak Kenaikan BBMTolak Liberalisasi Migas

Kebijakan Khiyanat dan Dzalim

Hizbut Tahrir Indonesia

Page 2: Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim

Bagian 1

Kenaikan Harga BBMdan

Beban Subsidi BBM

Page 3: Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim

BEBAN SUBSIDI BBM pada APBN 2012Kepala Badan Kebijakan Fiskal Bambang Brodjonegoro menguraikan beban Subsidi APBN anggaran dengan asumsi tidak ada kenaikan harga BBM ada kenaikan sebesar Rp 500 per liter, Rp 1.000 per liter dan Rp 1.500 per liter. mengacu pada harga ICP (Indonesia Crude Price ) 105 dollar AS per barrel.(Sumber : KOMPAS.com – rapat Badan Anggaran DPR dan pemerintah tentang subsidi energi dalam RAPBNP 2012. Selasa (20/3)

Tidak ada kenaikan

Naik Rp. 500/liter

Naik Rp. 1.000/liter

Naik Rp. 1.500/liter 137.38 Triliun

151.14 Triliun

164.9 Triliun

178.67 TriliunDari 123.6 T

278.02 Triliun

Alokasi Penerimaan Neragra dari Migas 2012

Surplus?

Menurut Mentri ESDM (18/3) :Total Subsidi Migas bisa mencapai lebih dari Rp 230 trilyun setahun.

Page 4: Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim

PENDAPTAN MINYAK vs SUBSIDI

2006 2007 2008 2009 2010 20110

20

40

60

80

100

120

140

160

180

125.1

93.6

169

90.1

112.5104.7

64

83.8

139.1

45

88.9 92.8

Pendapatan Minyak Bumi

Subsidi BBM

Triliun Rp

Sumber: Depkeu

Page 5: Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim

Pengaruh Harga Minyak dan Rupiah terhadap Neraca Penerimaan dan Pengeluaran Sektor Minyak Bumi dan Gas (Rp triliun)

Page 6: Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim

Kenaikan BBM dan kenaikan jumlah orang miskinkata Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono di kantornya, Selasa (13/3).

Harga BBM

Rp. 1.500

Rakyat miskin bertambah

5 juta orang(total rakyat

miskin 70 juta)

BLSM Rp. 150.000

/bln/RTSUtk 18.5 juta pddk

miskin selama 9 bln total 25.6 T

?

Page 7: Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim

BEBAN UTANG LN vs BEBAN SUBSIDI

Sumber : Utang LN dari Bank Indonesia per Maret 2012 dan Subsidi BBM dari ESDM

2006 2007 2008 2009 2010 2011 -

100.0

200.0

300.0

400.0

500.0

600.0

700.0

800.0

900.0

204.1

247.1

321.3 286.8

415.8

778.1

59.5 76.3

134.2

34.9 61.1

142.9

Utang Pokok + BungaSubsidi BBM

Excluded domestic securities, currency & deposit owned by non-resident, and other liabilities to non resident. Kurs Rupiah 9.000/USD

Triliun Rupiah

Page 8: Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim

Sumber Bank Indonesia per Maret 2012

Page 9: Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim

Lembaga 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012ADB 9,409 10,177 10,867 10,885 11,149 10,798 10,717IBRD 7,421 6,822 6,964 7,871 9,052 9,606 9,842IDA 1,322 1,552 2,001 2,231 2,315 2,274 2,295IDB 397 232 256 315 405 465 468IFAD 74 79 78 77 81 119 122NIB 105 91 77 64 51 33 41EIB 109 102 94 86 77 68 66Lainya 6,089 8,298 8,001 11,489 21,772 24,576 26,219BC-AS 0 0 0 0 0 0 0BC-Hkong 266 228 177 125 111 72 72BC-S’pore 484 485 501 481 0 465 418 420BC-Taiwan 5 4 4 4 4 3 3IMF 0 0 0 3,093 3,050 3,031 3,065Lainya 2,009 2,977 4 782 0.9 4,709 8,134 2,691 2,743TOTAL 75,820 80,615 86,600 99,265 118,624 118,642 123,138

Posisi Utang Luar Negeri Menurut Lembaga Kreditor (Juta USD)

Sumber Bank Indonesia per Maret 2012

Page 10: Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim

Negara 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Amerika 8,022 9,122 12,858 16,027 17,678 20,513 21,962

Australia 839 876 822 869 855 819 834

Austria 1,660 1,711 1,530 1,427 1,204 1,066 1,077

Belanda 1,968 2,165 1,949 1,827 1,512 1,315 1,339

Belgia 318 310 261 234 195 175 178

Cina 82 0 234 380 409 486 787 788

Hongkong 6 3 1 0 0 3 3

Inggris 1,815 1,664 1,136 1,039 887 795 808

Jepang 24,474 24,632 29,614 27,986 31,653 32,156 32,778

Jerman 3,840 3,814 3,452 3,015 2,521 2,240 2,276

Korea Sel 338 370 350 375 386 498 503

Perancis 2,558 2,574 2,544 2,719 2,713 2,283 2,636

Singapura 111 100 84 224 329 307 310

Spanyol 591 558 551 532 498 466 474

Swiss 405 379 360 322 315 289 297

Amerika lainya 451 415 336 313 293 263 266

Eropa lainya 467 470 410 379 307 409 416

Asia lainya 184 171 154 134 122 100 115

TOTAL 73,055 76,920 85,136 90,853 106,86 112,427 116,835

Posisi Utang Luar Negeri Menurut Negara (Juta USD)

Sumber Bank Indonesia per Maret 2012

Page 11: Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim

Kenaikan BBM membebani APBN tidak benar dan Bohong,

Khiyanat,Dzalim!

Kesimpulan :

Page 12: Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim

Bagian 2

DEPOSIT KEKAYAAN ENERGI

Page 13: Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim

MMSTB = Million Stock Tank Barrels

Page 14: Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim

Triliun Standard Cubig Feet

Page 15: Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim

OMBILINBASIN

CENTRAL SUMATRA BASIN

(52.50 TCF)

OMBILIN BASIN (0.50 TCF)

SOUTH SUMATRA BASIN

(183.00 TCF)

BENGKULU BASIN (3.60 TCF)

JATIBARANG BASIN

(0.80 TCF)

PASIR AND ASEM ASEM BASINS

(3.00 TCF)

BARITO BASIN (101.60 TCF)

SOUTHWEST SULAWESI BASIN

(2.00 TCF)

KUTEI BASIN (80.40 TCF)

NORTH TARAKAN BASIN

(17.50 TCF)

BERAU BASIN (8.40 TCF)

= 7 Wilayah Kerja CBM yang telah ditandatangani, 2008

Total sumber daya = 453.30 TCF (Trillion Cubic Feet) Total cekungan CBM = 11

(Advance Resources Interational, Inc., 2003)

CEKUNGAN BATUBARA DAN CBM INDONESIA

Indragiri Hulu

SekayuBarito

Banjar I

Kutai

Bentian Besar

Sangatta I

Barito Banjar II

CBM = Coal Bed Methane atau Gas Metana Batubara (GMB).

Page 16: Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim

16

Jumlah daerah panas bumi : 265Total potensi : 28.1 GW

Kalimantan

Sulawesi

Jawa Bali Flores

Irian Jaya

Maluku

Alor

Panas buminon vulkanik

Page 17: Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim

SALAK375 MW

DARAJAT255 MW

WAY. WINDU I110 MW

PATUHA400 MW

KARAHA400 MW

KAMOJANG200 MW

DIENG60 MW

LUMUTBALAI(UNOCAL)

SEULAWAH AGAM160 MW

SIBAYAK12 MW

ULUBELU110 MW

SARULA330 MW

LUMUT BALAI110 MW

ULUMBU10 MW

MATALOKO2.5 MW

LAHENDONG I - II40 MW

BEDUGUL175 MW

Tahap Pengembangan : 1.537,5 MWTahap Produksi : 1.052 MW

WILAYAH PENGEMBANGAN PANAS BUMI(2008)

Akan Ditenderkan : 680 MW

UNGARAN50 MW

TAMPOMAS50 MW

NGEBEL120 MW

JAILOLO75 MW

CISOLOK45 MW

T.PERAHU100 MW

JABOI50 MW

SOKORIA30 MW

Total Kapasitas : 1.052 MWTotal Potensi: 27.670 MW17

Page 18: Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim
Page 19: Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim

Siapa yang menguasai sumber daya alam di Indonesia ?

Page 20: Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim

PENGHASIL MINYAK UTAMA INDONESIADIDOMINASI OLEH ASING

Sumber: Dirjen Migas 2009

Page 21: Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim

Hampir semua sumber kekayaan Migas di Indonesia di kuasai oleh pihak individu baik

lokal maupun asing

Kesimpulan :

Page 22: Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim

Bagian 3

Intervesi Asing Dalam pembuatan UU Migas

Page 23: Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim

Terjebak dalam Perangkap Undang-Undang1. Pertamina tidak bisa menjadi satu-satunya

lembaga pemerintah dalam pengelolaan BBM terhalang oleh UU Migas No. 22 Tahun 2001 . UU ini justru memberikan hak/kewenangan kepada perusahaan swasta lokal/asing.

2. Menghentikan pola kontrak bagi hasil dengan perusahaan asing terhalang oleh UU Migas No 22 Tahun 2001

3. Negara tidak bisa pengelolaan BBM terhalang oleh arus besar ide liberalisasi ekonomi, adanya keterlibatan asing dalam penyusunan UU Migas "The ADB and USAID worked together on drafting a new oil and gas law in 2000.“

4. (http:www.usaid.gov/pubs/cbj2002/ane/id/497-009.html).

Page 24: Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim

PENGAKUAN IMF & WORLD BANK“”(pada sektor migas, Pemerintah berkomitmen: mengganti UU yang ada dengan kerangka yang lebih modern, …… membiarkan harga domestik mencerminkan harga internasional). Memorandum of Economic and Financial Policies (LoI IMF, Jan. 2000)

Memorandum of Economic and Financial Policies (LoI IMF, July 2001) ..Pemerintah [Indonesia] berkomitmen penuh untuk mereformasi sektor energi yang dicantumkan pada MEFP 2000. Menteri Pertambangan & Energi telah menyiapkan rencana jangka menengah untuk menghapus secara bertahap subsidi BBM dan mengubah tarifl listrik sesuai dengan tarif komersil.”

Indonesia Country Assistance Strategy (World Bank, 2001): (Utang-utang untuk reformasi kebijakan memang merekomendasikan sejumlah langkah seperti privatisasi dan pengurangan subsidi yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi belanja publik…Banyak subsidi khususnya pada BBM cenderung regresif dan merugikan orang miskin ketika subsidi tersebut jatuh ke tangan orang kaya).

Page 25: Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim

PENGAKUAN USAIDUnited States Agency for International Developmrnt

(Pada tahun 2001 USAID merencanakan untuk menyediakan US$ 850 ribu [Rp 8.5 miliar] untuk mendukung sejumlah LSM dan Universitas dalam mengembangkan program yang dapat meningkatkan kesadaran dan mendukung keterlibatan pemerintah lokal dan publik pada isu-isu sektor energi termasuk menghilangkan subsidi energi dan menghapus secara bertahap bensin bertimbal)

…(Pada tahun 2001 USAID bermaksud memberikan bantuan senilai US$4juta [Rp 40 miliar] untuk memperkuat pengelolaan sektor energi dan membantu menciptakan sektor energi yang lebih efisien dan transparan. Para penasehat USAID memainkan peran penting dalam membantu pemerintah Indonesia mengembangkan dan menerapkan kebijakan kunci, perubahan UU dan peraturan);

Page 26: Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim

PENGAKUAN PEMERINTAHMenteri ESDM Purnomo Yusgiantoro:“Liberalisasi sektor hilir migas membuka kesempatan bagi pemain asing untuk berpartisipasi dalam bisnis eceran migas.... Namun, liberalisasi ini berdampak mendongkrak harga BBM yang disubsidi pemerintah. Sebab kalau harga BBM masih rendah karena disubsidi, pemain asing enggan masuk.'' (Kompas, 14 Mei 2003).

Dirjen Migas Dept. ESDM, Iin Arifin Takhyan: Saat ini terdapat 105 perusahaan yang sudah mendapat izin untuk bermain di sektor hilir migas, termasuk membuka stasiun pengisian BBM untuk umum (SPBU) (Trust, edisi 11/2004). Diantaranya adalah perusahaan migas raksasa seperti British Petrolium (Amerika-Inggris), Shell (Belanda), Petro China (RRC), Petronas (Malaysia), dan Chevron-Texaco (Amerika).

Page 27: Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim

REGULASI LIBERALISASI MIGASUU Migas No. 22 tahun 2001: menjamin efektivitas pelaksanaan dan pengendalian usaha Pengolahan, Pengangkutan, Penyimpanan, dan Niaga secara akuntabel yang diselenggarakan melalui mekanisme persaingan usaha yang wajar, sehat, dan transparan(Pasal 2).

“Kegiatan Usaha Hulu dan Kegiatan Usaha Hilir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 angka 1 dan angka 2 dapat dilaksanakan oleh: badan usaha milik negara; badan usaha milik daerah; koperasi; usaha kecil; badan usaha swasta (Pasal 9).” PP No. 31/2003 tentang Pengalihan Bentuk Pertamina Menjadi Persero. Tujuan utama persero adalah mendapatkan keuntungan (Pasal 2) dan keputusan tertinggi ada pada RUPS. (Tahun 2011 anak Perusahaan Pertamina PT Pertamina Hulu Energy direncanakan akan melakukan Initial Public Offering [IPO] di bursa saham)Perpres No. 5 2006 Tentang Kebijakan Energi Nasional Pasal 3c: “Penetapan kebijakan harga energi ke arah harga keekonomian, dengan tetap mempertimbangkan bantuan bagi rumah tangga miskin dalam jangka waktu tertentu.” Blue Print Pengembangan Energi Nasional 2006-2025 Kementerian ESDM: Program utama (1) Rasionalisasi harga BBM (dengan alternatif) melakukan penyesuaian harga BBM dengan harga internasionalRoad Map Pengurangan Subsidi BBM Kementerian ESDM: Konversi minyak ke gas dan pembatasan subsidi BBM

Page 28: Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim

Penghapusan Subsidi

Perdagangan Bebas

Privatisasi BUMN

Deregulasi Kebijakan Yang

Merintangi

Kompetisi

Pelaku Pasar

Dll

KONSENSUS WASHINGTON

KEBIJAKAN SEKTOR ENERGI

Laissez Faire

Menolak campur tangan negara dalam kegiatan

ekonomi

Privatisasi BUMN

Pencabutan Subsidi

Masuknya Korporasi

Asing

Penanaman Modal Asing

NEGARA

PENJAJAHAN ASING TERHADAP KEKAYAAN ALAM INDONESIA

Page 29: Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim
Page 30: Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim
Page 31: Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim
Page 32: Tolak Kenaikan BBM Tolak Liberalisasi Migas Kebijakan Khiyanat dan Dzalim

Pihak asing intervensi dalam penyusunan Undang-Undang Migas di Indonesia

Kesimpulan :